• Tidak ada hasil yang ditemukan

RANCANG BANGUN DAN DESAIN SISTEM INFORMA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "RANCANG BANGUN DAN DESAIN SISTEM INFORMA"

Copied!
119
0
0

Teks penuh

(1)

46

RANCANG BANGUN DAN DESAIN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PROFIL DAERAH KOTA BLITAR

BERBASIS WEB

SKRIPSI

Oleh :

ARIF NUR HIDAYAT NIM. 05550114

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

(2)

RANCANG BANGUN DAN DESAIN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PROFIL DAERAH KOTA BLITAR

BERBASIS WEB

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Teknik Informatika (S.Kom)

Oleh :

ARIF NUR HIDAYAT NIM. 05550114

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

(3)

LEMBAR PERSETUJUAN

RANCANG BANGUN DAN DESAIN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PROFIL DAERAH KOTA BLITAR

Ketua Jurusan Teknik Informatika Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang

(4)

HALAMAN PENGESAHAN

RANCANG BANGUN DAN DESAIN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PROFIL DAERAH KOTA BLITAR

BERBASIS WEB

SKRIPSI

Dipersiapkan dan disusun oleh Arif Nur Hidayat

NIM.05550114

Telah Dipertahankan Di Depan Dewan Penguji Skripsi Dan Dinyatakan Diterima Sebagai Salah Satu Persyaratan

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom)

Tanggal, 04 Januari 2010

Susunan Dewan Penguji : Tanda Tangan

1. Penguji Utama : M. Ainul Yaqin, M. Kom NIP. 197610132006041004 2. Ketua Penguji : Zainal Abidin M.Kom

NIP. 197606132005011001 3. Sekretaris Penguji : Suhartono, M.Kom

NIP. 196805192003121001 Ketua Jurusan Teknik Informatika

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang

(5)

LEMBAR PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Arif Nur Hidayat

NIM : 05550114

Jurusan : Teknik Informatika

Judul Skripsi : RANCANG BANGUN DAN DESAIN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PROFIL DAERAH KOTA BLITAR BERBASIS WEB

Dengan ini menyatakan bahwa :

1. Isi dari Skripsi yang saya buat adalah benar-benar karya sendiri dan tidak

menjiplak karya orang lain, selain nama-nama termaktub di isi dan tertulis

di daftar pustaka dalam Skripsi ini.

2. Apabila dikemudian hari ternyata Skripsi saya tulis terbukti hasil jiplakan,

maka saya akan bersedia menanggung segala resiko yang akan saya terima.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan segala kesadaran.

Malang, 04 Januari 2010

Yang menyatakan,

Arif Nur Hidayat

(6)

MOTTO

(7)

PERSEMBAHAN

Karya ini saya persembahkan kepada:

Ayah Mukadji dan Ibu Nur Lailati tercinta, yang selalu mendo’akan dan tak pernah lelah untuk mencurahkan kasih sayang, membimbing, menasehati, dan memberikan motivasi serta perhatiannya yang begitu besar. Semoga Tholemu bisa menjadi putra yang bisa membuat keluarga

bangga. Amin...

Masq yang selalalu ngasih apa yang aq inginkan dan Adekq, kamu juga cepet lulus lo....!

Tak lupa si duul’ yang selalu memberi motivasi dan inspirasi dalam hidupku, sabar ya..

Konco-conco mantan mangko kerto 41a, mat, hamdan, mas gin, rizal, kang qosim, habib, uklik, abe, andi, aziz, aan, sublab asli, three-three

zero dan semua yang tak bisa sebutkan satu persatu, suwun....

Semua rekan dan sahabatku jurusan Teknik Informatika UIN Malang angkatan 2005, tetap semangat dan sukses selalu…

Semua rekan seperjuangan yang tidak bisa disebutkan satu persatu, yang telah membantu penulis selama ini.

(8)

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut Asma Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat

serta hidayah-Nya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan judul: “Rancang

Bangun Dan Desain Sistem Informasi Geografis Profil Daerah Kota Blitar Berbasis

Web ”. Sholawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada Nabi Muhammad

SAW, keluarga beliau, para sahabat beliau dan orang-orang yang mengikuti ajaran

beliau sampai akhir zaman nanti.

Terselesaikannya skripsi ini dengan baik berkat dukungan, motivasi, petunjuk

dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima

kasih kepada:

1. Prof. Dr. Imam Suprayogo, selaku Rektor Universitas Islam Negeri (UIN)

Maulana Malik Ibrahim Malang

2. Prof. Dr. Sutiman Bambang Sumitro, S.U., D. Sc selaku Dekan Fakultas

Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim

Malang.

3. Ririen Kusumawati, M.Kom, selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika

Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang.

4. Suhartono, M.Kom selaku Dosen Pembimbing, yang telah memberi

(9)

5. Munirul Abidin, M.Ag selaku Dosen Pembimbing Integrasi Sains dan Islam

Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang, yang telah

memberi masukan, saran dalam proses menyelesaikan skripsi ini.

6. Ayah dan Ibu, yang selalu memberikan dorongan moral, spiritual, dan

material sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

7. Semua Bapak dan Ibu Dosen Teknik Informatika UIN Malang yang telah

mengajarkan dan memberikan banyak ilmu dengan tulus. Semoga Ilmu yang

di berikan dapat bermanfaat di dunia dan akhirat.

8. Koordinator dan Asisten laboratorium Teknik Informatika UIN Malang

angkatan 2005 khususnya.

9. Semua pihak yang tak bisa disebutkan satu persatu, yang telah menjadi

motivator demi terselesaikannya penyusunan skripsi ini.

Penulis sadar bahwa tidak ada sesuatu pun yang sempurna kecuali Allah

SWT. Oleh karena itu, dengan senang hati penulis menerima kritik dan saran yang

bersifat membangun. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan

juga bagi pembaca umumnya. Amin.

Malang 04 Januari 2010

Penulis

(10)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERNYATAAN ... iv

MOTTO ... v

PERSEMBAHAN ... vi KATA PENGANTAR ... vii DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xiii DAFTAR GAMBAR ... xiv DAFTAR LAMPIRAN ... xvi ABSTRAK ... xvii BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Batasan Masalah ... 4

1.4 Tujuan Penelitian ... 5

1.5 Manfaat Penelitian ... 5

1.6 Metode Penelitan ... 5

(11)

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9

2.1 Profil Geografis Kota Blitar ... 9

2.1.1 Sistem Informasi Geografis dalam manajemen profil ... 10

2.2 Potensi Kota Blitar ... 12

2.2.1 Data dan Informasi Potensi Kota Blitar ... 13

2.3 Sistem Informasi Geografis ... 16

2.4 Decision Support System ... 20

2.5 Pengertian Decision Support System ... 20

2.5.1 Komponen Decision Support System ... 21

2.6 Pemodelan Sistem ... 24

2.6.1 FlowChart ... 24

2.6.2 Simbol-simbol FlowChart ... 25

2.6.3 Data FlowDiagram ... 26

2.6.4 DiagramKonteks ... 26

2.6.5 OverviwDiagram ... 26

2.6.6 LevelDiagram ... 27

2.6.7 EntityRelationalshipDiagram ... 27

2.7 MapServer ... 28

2.8 PostgreeSQL ... 30

2.9 PHP ... 37

2.10 WebGIS ... 39

(12)

2.12 MapLab ... 42

2.13 Dreamweaver ... 43

2.14 MapScript ... 43

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 46

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ... 46

3.2 Tahap-Tahap Pembuatan Program ... 47

3.2.1 Pengumpulan Data ... 48

3.2.2 Analisis Data ... 48

3.2.3 Perancangan Sistem ... 48

3.2.4 Pembuatan Program ... 49

3.2.5 Evaluasi Program ... 49

3.2.6 Pembuatan Laporan Tugas Akhir ... 49

3.3 Perancangan Web ... 49

3.3.1 Gambaran Aplikasi Peta ... 50

3.3.2 Perancangan Basis Data ... 52

3.3.3 Context Diagram ... 53

3.3.4 Data Flow Diagram ... 55

3.3.5 Entity Relational Ship ... 58

3.4 Desain Database ... 60

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 67 4.1 Implementasi ... 67

(13)

4.1.2 Ruang Lingkup Perangkat Lunak ... 67

4.1.3 Implementasi Peta ... 68

4.1.4 Implementasi Desain Interface ... 69

4.2 Uji Coba Sistem ... 84

4.2.1 Pengujian Sistem Secara Umum ... 84

4.2.2 Functional Testing ... 85

4.2 Pembahasan ... 91

BAB V PENUTUP ... 94

5.1 Kesimpulan ... 94

5.2 Saran ... 94

DAFTAR PUSTAKA ... 95

(14)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Simbol-Simbol FlowChart ... 25

Tabel 2.2 Prinsip-prinsip Pengembangan SIG ... 40

Tabel 3.1 Tabel Master Administrasi ... 60

Tabel 3.2 Tabel Master Berita ... 60

Tabel 3.3 Tabel Master Fasilitas ... 61

Tabel 3.4 Tabel Master Hubungi ... 61

Tabel 3.5 Tabel Master Jalan ... 61

Tabel 3.6 Tabel Master Jenis Industri ... 62

Tabel 3.7Tabel Master Jumlah Industri ... 62

Tabel 3.8Tabel Master Kategori Berita ... 62

Tabel 3.9Tabel Master Pertanian ... 63

Tabel 3.10Tabel Master Produksi Pertanian ... 63

Tabel 3.11Tabel Master Profil ... 63

Tabel 3.12Tabel Master Objek ... 64

Tabel 3.13Tabel Master Objek Wisata... 64

Tabel 3.14Tabel Master User1 ... 64

Tabel 3.15Tabel Master Tanam Modal ... 65

Tabel 3.16Tabel Master Info Industri ... 65

Tabel 3.17Tabel Master Info Kelurahan ... 66

(15)
(16)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Konfigurasi Chameleon yang digunkan dengan MapServer ... 41

Gambar 2.2 Proses MapScript Pada WebServer ... 44

Gambar 3.1 Alur proses visualisasi data Peta ... 51

Gambar 3.2 Alur kerja gambaran query posisi ... 52

Gambar 3.3 Simbol dalam DFD ... 53

Gambar 3.4 Context Diagram ... 54

Gambar 3.5 DFD Level 1 Proses Peta ... 55

Gambar 3.6 DFD Level 2 SIG Proses Profil Kota ... 57

Gambar 3.7 Entity Relationship Diagram ... 59

Gambar 4.1 Diagram Konversi Data ... 69

Gambar 4.2 Halaman Utama ... 69

Gambar 4.3 Profil Kota ... 70

Gambar 4.4 Berita ... 71

Gambar 4.5 Contact User ... 72

Gambar 4.6 Login ... 72

Gambar 4.7 Aplikasi Pertanian ... 73

Gambar 4.8 Aplikasi Pariwisata ... 73

Gambar 4.9 Aplikasi Industri ... 74

Gambar 4.10 Perkembangan Industri Dan Penduduk ... 75

(17)

Gambar 4.12 Detail Peta ... 77

Gambar 4.13 Keterangan Peta ... 77

Gambar 4.14 Tanam Modal ... 83

Gambar 4.15 Halaman Sysadmin ... 84

Gambar 4.16 Input Hasil Survei Pertanian ... 85

Gambar 4.17 Grafik Pertanian ... 86

Gambar 4.18 Input Hasil Survei Pariwisata ... 86

Gambar 4.19 Print Pariwisata ... 87

Gambar 4.20 Input Hasil Survei Industri ... 88

Gambar 4.21 Grafik Industri ... 88

Gambar 4.22 Data Jenis Industri ... 89

Gambar 4.23 Aset Pertumbuhan Industri ... 89

Gambar 4.24 Data Informasi Industri ... 90

Gambar 4.25 Data Informasi Kelurahan ... 90

(18)

DAFTAR LAMPIRAN

(19)

ABSTRAK

Hidayat, Arif Nur. Rancang Bangun Dan Desain Sistem Informasi Geografis Profil Daerah Kota Blitar Berbasis Web.

Pembimbing: (I) Suhartono, M.Kom, (II) Munirul Abidin, M.Ag Kata kunci: Sistem Informasi Geografis, Profil, Potensi

Pengembangan sistem informasi geografis berbasis web untuk menampilkan profil, potensi kota saat ini masih sangat terbatas, khususnya di wilayah Kotamadya Blitar. Kotamadya Blitar merupakan salah satu kota terbaik yang memiliki banyak sekali potensi kota baik dari alam maupun buatan. Sampai saat ini, Badan Pemerintahan Dan Pengembangan Daerah Kota Blitar (BAPPEDA) belum memiliki fasilitas untuk memonitoring perkembangan kota secara menyeluruh dan efisien. Hal ini disebabkan karena data masih disimpan dalam bentuk arsip maupun komputer secara manual. Oleh sebab itu Sistem Informasi Geografis Profil Daerah Kota Blitar ini sangat diperlukan demi mengenfesiensi waktu dan mempermudah dalam input

data.

Penelitian ini dilakukan dengan observasi mendatangi langsung kantor Badan Pemerintahan Dan Pengembangan Daerah Kota Blitar serta Instansi-instansi yang terkait dengan penelitian ini seperti : Dinas Pariwisata, Dinas Perindustrian, Dinas Pertanian, Dinas Usaha Kecil Menengah (UKM), dan Dinas Komunikasi Informatika Dan Pariwisata Daerah Kota Blitar.

(20)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Artinya:

“Dan Dialah yang menjadikan bintang-bintang bagimu, agar kamu

menjadikannya petunjuk dalam kegelapan di darat dan di laut. Sesungguhnya Kami

telah menjelaskan tanda-tanda kebesaran (Kami) kepada orang-orang yang

mengetahui”.(QS. Al-An’am, 6: 97)

Ayat di atas menjelaskan bahwa bintang-bintang memiliki berbagai fungsi.

Pada zaman Nabi, bintang-bintang tersebut dijadikan pentunjuk untuk melakukan

perjalanan dari satu tempat ke tempat yang lain agar tidak tersesat.

Segala sesuatu yang ada di dunia ini memiliki hikmah dan fungsinya

tersendiri secara rahasia. Terkadang kita hanya menikmati apa yang telah disodorkan

Allah SWT melalui alam yang Dia ciptakan. Bintang, tidak hanya berkelap kelip di

langit yang hitam tetapi ia juga memiliki fungsinya sendiri di balik keindahannya.

Tidak hanya menjadi sebuah hiasan bintang juga berfungsi untuk menjaga langit dari

(21)

Di langit Allah menciptakan bintang sebagai penunjuk arah perjalanan, di

bumi Allah juga menciptakan gunung-gunung yang kokoh serta jalan-jalan yang luas

agar manusia mendapat petunjuk dan dan mudah dalam melakukan perjalanan dari

suatu tempat ke tempat yang lain.

Allah berfirman:

bumi itu jalan-jalan yang luas, agar mereka mendapat petunjuk.“ (QS. Al-Anbiyaa’,

21: 31)

Allah menciptakan gunung-gunung yang kokoh untuk memperberat dan

memantapkan bumi agar dia tidak goncang bersama manusia, hingga mereka tidak

dapat tenang di dalamnya. Karena, gunung-gunung itu tertutup di dalam air kecuali

seperempatnya saja yang menjulang di udara dan mendekati matahari, agar

penghuninya dapat menyaksikan langit serta tanda-tanda yang melimpah,

hikmah-hikmah dan petunjuk yang terkandung di dalamnya. Allah menjadikan jalan-jalan

yang luas yaitu lubang-lubang di dalam gunung-gunung yang digunakan untuk

menempuh perjalanan dari satu daerah ke daerah lain dan dari satu negeri ke negeri

lain. Sebagaimana yang dapat disaksikan di bumi, gunung-gunung itu menjadi

(22)

lubang-lubang jalan yang luas, agar manusia berjalan di atasnya dari satu tempat ke

tempat yang lain.

Dari beberapa ayat di atas dijelaskan bahwa Allah telah menjelaskan peta

sederhana kepada manusia yaitu berupa bintang-bintang di langit dan jalan-jalan

sebagai petunjuk bagi umat manusia. Dalam perkembangannya, pada zaman dahulu

manusia hanya mengandalkan peta sederhana namun sekarang sudah berkembang

menjadi teknologi website.

Perkembangan teknologi internet saat ini menyebabkan proses penyebaran

dan pertukaran informasi dan teknologi dapat dilakukan dengan cepat secara global

tanpa ada batasan waktu. Teknologi World Wide Web (WWW) atau web sebagai salah

satu jenis layanan yang disediakan oleh internet, merupakan jenis layanan yang

paling berkembang dan banyak digunakan saat ini. Perkembangan perangkat lunak

pendukung web seperti bahasa pemrograman PHP, HTML telah menambah

kemampuan web dari yang semula hanya bisa menampilkan halaman-halaman statik

dimana pengguna hanya bisa melihat informasi tanpa adanya interaksi antara

pengguna dan web, saat ini web lebih bersifat dinamis yang memungkinkan adanya

interaksi antara pengguna dan web.

Akan tetapi informasi yang diberikan melalui website tersebut hanya

memberikan gambaran umum potensi tiap-tiap daerah yang hanya disampaikan dalam

bentuk teks dan foto pada halaman web, dan sangat minimnya informasi yang lain

(23)

jika harus membaca informasi tersubut dan masih sulit dalam membandingkan

informasi tersebut.

Dengan adanya Sistem Informasi Geografis (SIG) informasi dapat

disampaikan dalam bentuk visual yang didalamnya terdapat informasi yang terkait

dengan potensi daerah kota. Sehingga orang tidak akan bosan jika melihatnya, sebab

informasi yang disampaikan melalui visual lebih menarik daripada yang hanya

bersifat tekstual saja.

Integrasi teknologi SIG dan web ke dalam aplikasi sistem informasi potensi

daerah memungkinkan informasi obyek wisata dan hasil kerajinan dari tiap-tiap

daerah kota dapat divisualisasikan ke dalam web sehingga informasi tersebut dapat

diakses secara umum tanpa ada batasan waktu dan tempat.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian

ini adalah :

Merancang sebuah media informasi yang dapat menginformasikan potensi-potensi

daerah kota Blitar berbasis web menggunakan konsep Sistem Informasi Geografis.

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah pada penelitian ini adalah membangun sebuah Sistem

Informasi Geografis menggunakan media website yang dapat menampilkan peta

wilayah Kota Blitar yang memiliki potensi-potensi seperti pertanian, pariwisata dan

(24)

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah membangun sistem informasi potensi daerah

yang berbasis web dengan menggunakan konsep Sistem Informasi Geografi sehingga

user lebih mudah dalam mendapatkan dan memahami inforamasi potensi daerah yang

disampaikan melaui website serta dapat memberi masukan kepada user tentang

potensi-potensi yang ada.

1.5 Manfaat Penelitian

• Membantu masyarakat untuk memperoleh informasi tentang kawasan kota

yang mempunyai potensi-potensi daerah.

• Membantu pemerintah untuk memperkenalkan potensi daerah kepada investor

supaya dapat menanamkan modalnya di kota Blitar.

• Meningkatkan dan mengembangkan kemampuan diri dalam lingkungan yang

sesuai dengan disiplin ilmu yang dipelajari.

1.6Metode Penelitian

Penyusunan laporan penelitian ini melalui beberapa metode yang dipakai, yaitu :

a. Persiapan

Yang termasuk dalam persiapan ini adalah diawali dengan penyusunana

(25)

b. Pengunpulan Data

Dalam pengumpulan data terdiri dari tiga kegiatan, yaitu:

1. Konsultasi langsung dengan pihak yang ahli pada bidang tersebut, dalam

hal ini adalah dosen pembimbing, pihak dari pemerintah Kota Blitar.

2. Studi Literatur untuk mendapatkan literatur yang telah ada yang berupa

buku dan jurnal.

c. Analisis Data

Data yang diperoleh dari pengumpulan data di atas kemudiaan dianalilis,

untuk menetapkan data mana yang dipakai dan apabila terjadi kekurangan

data dapat dilakukan penambahan.

d. Perancangan Sistem

Setelah data terkumpul dan dianalisis kemudian dilakukan perancangan sistem

yang terdiri dari perancangan database dan perancangan tampilan apalikasi.

e. Evaluasi Sistem

Sebelum menuju proses pembuatan aplikasi terlebih dahulu sistem yang telah

disusun di perancangan sistem dievaluasi guna mengetahui

kekurangan-kekurangan sementara dari sistem tersebut.

(26)

Dalam proses ini dilakukan pembuatan tampilan sistem, pembuatan database,

dan penyusunan coding program.

g. Pengujian Sistem

Dalam pengujian sistem, aplikasi akan diuji dengan cara memasukkan data

yang sudah diperoleh. Jika masih terjadi kesalahan maka akan diperiksa

kembali mulai dari perancangan sistem sampai didapat hasil yang maksimal.

h. Dokumentasi dan Penyusunan Laporan

Setelah dilakukan pengujian sistem kemudian dilakukan proses dokumentasi

dan penyusunan laporan yang bertujuan untuk mempermudah pengembangan

selanjutnya.

1.7 Sistematika Penulisan BAB I Pendahuluan

Bab ini berisi latar belakang, perumusan masalah, tujuan, batasan masalah dan

metodologi penelitian tugas akhir ini.

BAB II Dasar Teori

Bab ini menjelaskan konsep dan teori dasar yang mendukung penulisan tugas

akhir ini seperti: Profil Kota Blitar, Potensi Kota Blitar, Sistem Informasi

(27)

Bab III Analisis Dan Perancangan Aplikasi

Bab ini menjelaskan mengenai analisis dan perancangan Aplikasi Sistem

Informasi Informasi Geografis Potensi Daerah Kota Blitar.

BAB IV Hasil Dan Pembahasan

Bab ini berisi pengujian terhadap hasil pengujian dari aplikasi yang telah

dibangun.

BAB V Penutup

Bab ini berisi kesimpulan dan saran terhadap seluruh kegiatan tugas akhir

(28)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA 2.1 Profil Geografis Kota Blitar

Kota Blitar merupakan salah satu daerah di wilayah Propinsi Jawa Timur

yang secara geografis terletak diujung selatan Jawa Timur dengan ketinggian 156 m

dari permukaan air laut, pada koordinat 112° 14 - 112° 28 Bujur Timur dan 8° 2 - 8°

10 Lintang Selatan, memiliki suhu udara cukup sejuk rata-rata 24° C - 34° C karena

Kota Blitar berada di kaki Gunung Kelud dan dengan jarak 160 Km arah tenggara

dari Ibukota Propinsi Surabaya.

Kota Blitar merupakan wilayah terkecil kedua di Propinsi Jawa Timur

setelah Kota Mojokerto. Wilayah Kota Blitar di kelilingi oleh Kabupaten Blitar

dengan batas:

• Sebelah Utara : Kecamatan Garum dan Kecamatan Nglegok Kabupaten

Blitar.

• Sebelah Timur : Kecamatan Kanigoro dan Kecamatan Garum Kabupaten

Blitar.

• Sebelah Selatan : Kecamatan Sanankulon dan Kecamatan Kanigoro

Kabupaten Blitar.

• Sebelah Barat : Kecamatan Sanankulon dan Kecamatan Nglegok

(29)

Kota Blitar dengan luas wilayah kurang lebih 32,58 km2 terbagi habis menjadi

tiga Kecamatan yaitu :

• Kecamatan Sukorejo dengan luas 9,93 km2.

• Kecamatan Kepanjenkidul 10,50 km2.

• Kecamatan Sananwetan 12,15 km2.

Dari tiga Kecamatan tersebut, habis terbagi menjadi 21 Kelurahan.

Dilihat dari kedudukan dan letak geografisnya, Kota Blitar tidak memiliki

sumber daya alam yang berarti, karena seluruh wilayahnya adalah wilayah

perkotaan, yang berupa pemukiman, perdagangan, layanan publik, sawah pertanian,

kebun campuran dan pekarangan. Oleh karena itu, sebagai penggerak ekonomi Kota

Blitar mengandalkan Potensi diluar sumber daya alam, yaitu sumber daya manusia

dan sumber daya buatan. Satu-satunya sungai yang mengalir diKota Blitar adalah

sungai Lahar dengan panjang ± 7,84 km. Hulu Sungai Lahar berada di gunung Kelud

menuju ke sungai Brantas. Keadaan tanah di Kota Blitar berupa tanah Regusol dan

Litusol. Jenis tanah Regusol berasal dari gunung Kelud (Vulkan) sedang jenis tanah

Litusol mempunyai konsistensi gembur, korositas tinggi dan tahan terhadap erosi.

(www.blitarkota.go.id)

2.1.1 Sistem Informasi Geografis dalam manajemen profil

Profil dalam sistem Sistem Informasi Geografis ini maksudnya yaitu

keterangan secara terperinci yang digunakan untuk mengetahui keadaan yang

(30)

spasial dan keunggulan Sistem Informasi Geografis, pengembangan manajemen aset

merupakan salah satu investasi Pemerintah Daerah untuk berbagai kepentingan

strategis lainnya. Disamping sebagai sistem yang handal untuk membantu

pengelolaan manajemen aset serta sebagai salah satu sarana bagi promosi potensi

ekonomi daerah, manajemen aset juga merupakan pondasi bagi pengembangan

sistem informasi manajemen wilayah (estate management) yang akan sangat

dibutuhkan, seiring dengan perkembangan dan pertumbuhan kota.

Pengembangan manajenen aset di daerah untuk mendukung pengelolaan

kawasan kabupaten/kota akan sangat mudah dilakukan karena manajemen aset

dikembangkan dengan berbasis geografis dan memberikan keuntungan ganda, bukan

saja sebagai alat (tools) untuk membantu pengelolaan aset, namun juga dasar bagi

pengelolaan wilayah kabupaten/kota. Dengan demikian pengembangan sistem

informasi ini merupakan suatu investasi penting bagi pemerintah daerah

kabupaten/kota dalam mewujudkan good corporate governance.

Dalam aplikasinya terhadap kebutuhan Sistem Informasi Geografis dalam

menyediakan data mengenai lingkungan hidup sangat penting. Saat ini kebutuhan

akan data dan peta profil yang menggambarkan potensi dan sangat jarang dijumpai

terutama didaerah kabupaten/kota kecil. Hal ini juga disebabkan untuk membangun

sebuah informasi yang handal memerlukan biaya yang cukup tinggi.

(31)

2.2 Potensi Kota Blitar

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan

siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan

apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan

bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan,

dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh

(terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.”

(QS. Al-Baqarah, 2: 30)

Ayat di atas menjelaskan bahwa Allah memberikan kepada manusia di bumi

ini berbagai macam sarana dan berbagai jenis potensi alam untuk memenuhi

kelangsungan hidup manusia. Potensi merupakan semua sumber daya yang ada atau

tersedia dan yang dapat digunakan dalam upaya mengatasi masalah yang ada ataupun

digunakan dalam upaya mencapai tujuan. Begitu juga dengan ayat yang ada di bawah

(32)

4"

Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya

aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa

Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat

kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih

dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya

aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."

Dengan adanya kekayaan alam yang melimah ruah, manusia harus dapat

menjaga dan memakmurkan seluruh isi bumi. Masih banyak potensi yang belum

terjamah oleh tangan manusia, oleh karena itu manusia dianugerahi akal dan pikiran

untuk dapat menggali potensi alam dan dapat memanfaatkan serta

mengembangkannya demi kemakmuran alam semesta.

2.2.1 Data dan Informasi Potensi Kota Blitar: 2.2.1.1 Pertanian

Lahan sawah yang ada di Kota Blitar pada tahun 2008 tidak mengalami

perubahan dari tahun 2007 yaitu seluas 1.144 Ha. Sananwetan merupakan kecamatan

yang memiliki lahan sawah terluas yaitu sebanyak 441 hektar atau sebesar 38,55

(33)

semuanya ditanami padi. Lahan sawah yang dapat ditanami padi dua kali atau lebih

dalam setahun, seluas 543 Ha, atau 47,46 persen. Sisanya, seluas 601 ha, atau 52,54

persen hanya dapat ditanami padi satu kali. Produksi padi tahun 2008 meningkat

sebesar 3.460,63 (3,49 persen) dari tahun 2007 menjadi 102.662,3 kwintal di tahun

2008. Meningkatnya produksi ini seiring dengan peningkatan rata-rata produksinya.

Jadi meski luas panennya berkurang, tidak mempengaruhi produksinya. Produksi

palawija terutama jagung turun drastis menjadi 8.846,27 kwintal. Hal yang sama

terjadi pada tanaman hortikultura. Baik sayuran maupun buah-buahan tidak terlalu

menggembirakan. Bahkan beberapa komoditi yang tahun 2007 lalu produksinya

cukup baik, seperti cabai merah, kacang panjang, alpukat, dan belimbing pada tahun

2008 ini menurun produksinya. Jumlah ternak besar seperti sapi perah, sapi potong,

kuda, babi, kambing, dan domba bertambah populasinya dari tahun 2007. Meskipun

peningkatannya tidak terlalu besar, namun apabila konsisten dari tahun ke tahun, hal

ini tentu saja akan mempengaruhi produktivitas sektor peternakan di Kota Blitar.

(DDA Kota Blitar: 2009)

2.2.1.2 Industri

Produksi listrik yang dibangkitkan selama tahun 2008 sebesar 70.162.307

Kwh, meningkat dari produksi di tahun 2007. Dari produksi tersebut, listrik yang

dijual kepada konsumen sebanyak 62.485.755 kwh dengan nilai penjualan Rp. 42.441

(34)

transmisi distribusi. Sementara itu jumlah pelanggan PLN juga bertambah dari 30.571

di tahun 2007 menjadi 31.384 di tahun 2008. AirMinum Jumlah pelanggan PDAM

pada akhir tahun 2008 sebanyak 9.917 pelanggan. Daritotal pelanggan tersebut yang

aktif bayar sebanyak 6.639 pelanggan atau 66,94 persen. Total produksi air minum

yang disalurkan kepada pelanggan seperti kran umum, sosial, rumahtangga,

pemerintah, niaga, (termasuk kebocoran) di tahun 2007 sebesar 2.031.783

m3.Tingkat kebocoran pada tahun 2007 sebesar 854.396 sebesar 42,05 persen dari

seluruh produksi. Industri Jumlah unit usaha industri pada tahun 2008 sebanyak

1.932 terdiri dari industri formal sebanyak 112 dan industri non formal 1.820 usaha.

Jumlah tenaga kerja yang diserap sebesar 7.360, dimana 3.223 berada pada indutri

formal dan 4.137 pada industri non formal. Kenaikan jumlah industri tersebut diiringi

juga oleh kenaikan nilai investasinya menjadi Rp. 14,8 miliar dan kenaikan nilai

produksinya menjadi Rp. 365,4 miliar.

(DDA Kota Blitar: 2009)

2.2.1.3 Perdagangan

Di tahun 2008 ada sebanyak 235 surat ijin usaha perdagangan (SIUP) yang

diterbitkan oleh Dinas Perindag Kota Blitar. Bila dirinci menurut golongan usaha,

usaha perdagangan besar dengan jumlah asset diatas 200 juta sejumlah 21 usaha.

Perdagangan menengah dengan asset 50 sampai 200 juta sejumlah 51 usaha. Usaha

perdagangan kecil dengan jumlah aset dibawah 50 juta sejumlah 163 usaha.

(35)

terigu, gula pasir, dan minyak goreng, selama tahun 2008, dalam kondisi yang

seimbang. Pengadaan beras sebesar 230.300 ton dan penyalurannya sebesar 89.690

ton. Pengadaan tepung terigu sebesar 3.660 ton dan penyalurannya sebesar 2.786 ton.

Pengadaan gula pasir sebesar 3.480 ton dan penyalurannya 2.673 ton.

(DDA Kota Blitar: 2009)

2.3 Sistem Informasi Geografis

Pada zaman Yunani kuno para ilmuan telah menggunakan matahari untuk

menghitung jarak antara dua buah tempat yang saling berjauhan dengan

memanfaatkan matahari. Dengan matahari pula para ilmuan yunani kuno telah

berhasil menghitung diameter bumi, walaupun tingkat keakurasiannya masih kurang.

Seiring dengan berjalannya waktu dan kemajuan dalam bidang teknologi navigasi,

manusia telah mencipkatan bererapa alat navigasi sehingga mereka tidak lagi

bergantung kepada posisi bintang-bintang untuk menentukan arah, diantara adalah

peta, kompas, dan GPS. Akan tetapi bukan berarti bintang-bintang tersebut sudah

tidak berguna, sebab masih banyak para ilmuan yang mencoba mempelajari guna

mengetahui manfaat lain dari bintang-bintang tersebut.

(36)

Artinya :

Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu,

supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak

menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. dia menjelaskan tanda-tanda

(kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang Mengetahui.” (QS. Yunus, 10 : 5)

Dari kutipan ayat diatas menjelaskan bahwa semua yang diciptakan Allah

adalah bermanfaat dan mengandung penuh hikmah. Salah salah ciptaan Allah yang

dijelaskan menurut ayat diatas diantaranya adalah matahari dan bulan. Kedua ciptaan

Allah tersebut merupakan suatu penanda yang dapat digunakan dalam mengetahui

bilangan tahun dan bulan. Pada ayat yang lain Allah juga menjelaskan fungi dari

bintang-bintang yang bersinar di malam hari, dan ayat tersebut adalah:

C

Artinya :

“Dan dialah yang menjadikan bintang-bintang bagimu, agar kamu

menjadikannya petunjuk dalam kegelapan di darat dan di laut. Sesungguhnya kami

Telah menjelaskan tanda-tanda kebesaran (kami) kepada orang-orang yang

Mengetahui.”(QS. Al An'am, 6: 97)

Allah SWT. telah menciptakan bintang-bintang untuk keperluan manusia yang

dengan itu bisa mengambil manfaat dari cahayanya, kemunculannya, dan posisinya di

kegelapan malam ketika manusia berda di tengah padang pasir dan lautan sehingga

(37)

sebagian lagi berada di belakang, di kiri dan di kanan. Bintang-bintang itu menjadi

petunjuk bagi orang-orang yang bepergian menuju kota-kota, mencari arah Ka`bah,

mengenali waktu di malam hari, dan menemukan arah jalan di padang pasir dan

lautan.

Al-Balkhi, seorang penafsir, menyatakan bahwa kalimat ...agar kamu

menjadikannya petunjuk dalam kegelapan… bukan berarti bintang-bintang diciptakan

hanya untuk memberi petunjuk kepada manusia, tetapi Allah telah menciptakan

bintang-bintang untuk banyak manfaat lainnya. Apabila seseorang merenung dan

memperhatikan bintang-bintang yang kecil dan besar, dimana posisi mereka, orbit,

hubungan dan gerakan mereka, dan juga memperhatikan manfaat matahari dan bulan

serta bagaiman mereka bermanfaat dalam kehidupan, pertumbuhan, perkembangan

hewan, tumbuhan, pernyataan suci ini akan terbukti baginya. Dalam kitab tafsir Ali

bin Ibrahim, disebutkan bahwa makna bintang di sini menyatakan, …Sesungguhnya

kami Telah menjelaskan tanda-tanda kebesaran (kami) kepada orang-orang yang

Mengetahui. Artinya, Allah SWT. telah menunjukkan dalam ayat-ayatNya dan

menjelaskan kepada manusia yang memperoleh (ilmu) pengetahuan malalui cara

perenungan.

(Allamah Kamal Fiqih dan Tim Ulama: 2006)

Dari pengembangan ilmu pengetahuan perbintangan tersebut, maka

muncullah suatu cabang keilmuan yang dikenal dengan sistem informasi geografis.

(38)

menyimpan, memanipulasi, menganalisis dan menampilkan kembali kondisi-kondisi

alam dengan bantuan data atribut dan data spasial yang dapat membantu dalam proses

pengambilan keputusan. GIS merupakan salah satu bentuk sistem informasi dengan

penekanan pada informasi geografis yaitu mengenai tempat atau posisi suatu objek di

permukaan bumi dan informasi mengenai keterangan atau atributnya.

(Nuryadin, Ruslan: 2005)

GIS atau sistem informasi berbasis pemetaan dan geografi adalah sebuah alat

bantu manajemen berupa informasi berbantuan komputer yang terkait dengan sistem

pemetaan dan analisis terhadap segala sesuatu, serta peristiwa-peristiwa yang terjadi

dimuka bumi. Teknologi GIS mengintegrasikan operasi pengolahan data berbasis

database yang biasa digunakan, seperti pengambilan data berdasarkan kebutuhan

serta analisis statistic dengan menggunakan visualisasi yang khas serta berbagai

keuntungan yang mampu ditawarkan melalui analisis geografis melalui

gambar-gambar tertentu.

Sistem informasi geografis mulai dikenal pada awal 1980-an. Sejalan dengan

berkembangnya perangkat komputer, baik perangkat lunak maupun perangkat keras,

Sistem Informasi Geografis berkembang sangat pesat pada era 1990-an. Secara

harafiah, Sistem Informasi Geografis dapat diartikan sebagai :

Suatu komponen yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, data

(39)

menangkap, menyimpan, memperbaiki, memperbaharui, mengelola, memanipulasi,

mengintegrasikan, menganalisa, dan menampilkan data dalam suatu informasi

berbasis geografis”.

(Atie puntodewo Dkk : 2003)

Sistem Informasi Geografis menghubungkan sebuah lokasi ke informasi

(seperti seseorang dengan alamat, bangunan dengan sebuah paket, atau sebuah jalan

yang berada dalam jaringan jalan) dan lapisan-lapisan yang memberikan informasi

kepada pemahaman yang lebih tentang bagaimana kesemuanya itu dapat saling

terhubung.

2.4 Decision Support System

Sistem Pendukung Keputusan merupakan suatu sistem interaktif yang

mendukung keputusan dalam proses pengambilan keputusan melalui alternatif–

alternatif yang diperoleh dari hasil pengolahan data, informasi dan rancangan model.

2.5 Pengertian Decision Support System

Menurut Keen dan Scoot Morton :

“ Sistem Pendukung Keputusan merupakan penggabungan sumber – sumber

kecerdasan individu dengan kemampuan komponen untuk memperbaiki kualitas

keputusan. Sistem Pendukung Keputusan juga merupakan sistem informasi berbasis

komputer untuk manajemen pengambilan keputusan yang menangani masalah –

(40)

Dengan pengertian tersebut dapat dijelaskan bahwa sistem pendukung keputusan

bukan merupakan alat pengambilan keputusan, melainkan merupakan sistem yang

membantu pengambil keputusan dengan melengkapi mereka dengan informasi dari

data yang telah diolah dengan relevan dan diperlukan untuk membuat keputusan

tentang suatu masalah dengan lebih cepat dan akurat. Sehingga sistem ini tidak

dimaksudkan untuk menggantikan pengambilan keputusan dalam proses pembuatan

keputusan.

2.5.1 KomponenDecision Support System

o Subsistem Manajemen Basis Data

Subsistem data merupakan bagian yang menyelediakan data – data yang

dibutuhkan oleh Data Base Management Subsystem (DBMS). DBMS sendiri

merupakan susbsistem data yang terorganisasi dalam suatu basis data. Data – data

yang merupakan dalam suatu Sistem Pendukung Keputusan dapat berasal dari luar

lingkungan. Keputusan pada manajemen level atas seringkali harus memanfaatkan

data dan informasi yang bersumber dari luar perusahaan.

Kemampuan subsistem data yang diperlukan dalam suatu Sistem Pendukung

Keputusan, antara lain :

a. Mampu mengkombinasikan sumber-sumber data yang relevan melalui

proses ekstraksi data.

(41)

c. Mampu menangani data personal dan non ofisial, sehingga user dapat

bereksperimen dengan berbagai alternatif keputusan

d. Mampu mengolah data yang bervariasi dengan fungsi manajemen data

yang luas.

o Subsistem Manajemen Model

Subsistem model dalam sistem pendukung keputusan memungkinkan

pengambil keputusan menganalisa secara utuh dengan mengembangkan dan

membandingkan alternative solusi. Intergrasi model-model dalam Sistem Informasi

Manajemen yang berdasarkan integrasi data-data dari lapangan menjadi suatu Sistem

Pendukung Keputusan.

Kemampuan subsistem model dalam sistem pendukung keputusan antara lain

:

a. Mampu menciptakan model-model baru dengan cepat dan mudah.

b. Mampu mengkatalogkan dan mengelola model untuk mendukung semua

tingkat pemakai.

c. Mampu menghubungkan model-model dengan basis data melalui

hubungan yang sesuai.

d. Mampu mengelola basis model dengan fungsi manajemen yang analog

(42)

o Subsistem Dialog

Subsistem dialog merupakan bagian dari sistem pendukung keputusan yang

dibangun untuk memenuhi kebutuhan representasi dan mekanisme kontrol selama

proses analisa dalam sistem pendukung keputusan ditentukan dari kemampuan

berinteraksi anatara sistem yang terpasang dengan user.

Pemakai terminal dan sistem perangkat lunak merupakan

komponen-komponen yang terlibat dalam susbsistem dialog yang mewujudkan komunikasi

anatara user dengan sistem tersebut. Komponen dialog menampilkan keluaran sistem

bagi pemakai dan menerima masukkan dari pemakai ke dalam Sistem Pendukung

Keputusan.

Adapun subsistem dialog dibagi menjadi tiga, antara lain :

a. Bahasa Aksi (The Action Language)

Merupakan tindakan-tindakan yang dilakukan user dalam usaha untuk

membangun komunikasi dengan sistem. Tindakan yang dilakukan oleh user untuk

menjalankan dan mengontrol sistem tersebut tergantung rancangan sistem yang ada.

b. Bahasa Tampilan (The Display or Presentation Langauage)

Merupakan keluaran yang dihasilakn oleh suatu sistem pendukung keputusan

dalam bentuk tampilan-tampilan akan memudahkan user untuk mengetahui keluaran

(43)

c. Bahasa Pengetahuan (Knowledge Base Language)

Meliputi pengetahuan yang harus dimiliki user tentang keputusan dan tentang

prosedur pemakaian sistem pendukung keputusan agar sistem dapat digunakan secara

efektif. Pemahaman user terhadap permasalahan yang dihadapi dilakukan diluar

sistem, sebelum user menggunakan sistem untuk mengambil keputusan (Kusrini,

2007).

2.6 Pemodelan Sistem

Model analisis harus dapat mencapai tiga sasaran utama, yaitu menggambarkan

apa yang dibutuhkan oleh pelanggan, membangun dasar bagi pembuatan desain

perangkat lunak, membatasi serangkaian persyaratan yang dapat divalidasi begitu

perangkat lunak dibangun.

2.6.1 FlowChart

Flowchart adalah bagan-bagan yang mempunyai arus yang menggambarkan

langkah-langkah penyelesaian suatu masalah. FlowChart merupakan cara penyajian

(44)

2.6.2 Simbol-simbol FlowChart

Simbol Nama Simbol Keterangan

Process / Proses

Satu atau beberapa himpunan penugasan yang akan dilaksanakan

secara berurutan

Input

Data yang akan dibaca dan dimasukkan ke dalam memory komputer dari suatu alat input atau

data dan harus melewati memori untuk dikeluarkan dari alat-alat

output

Terminal

Berfungsi sebagai awal (berisi Start) dan juga sebagai akhir (berisi End)

dari suatu proses alur.

Decision

Berfungsi untuk memutuskan arah atau percabangan yang diambil sesuai dengan kondisi yang dipenuhi,

yakni benar atau salah.

Output/Print

Berfungsi untuk mencetak (dan/atau menyimpan) hasil output/keluaran.

Connector/

Penghubung

Berfungsi sebagai penghubung bila diagram alur terputus disebabkan misalnya oleh pergantian halaman (misal diagram tidak cukup dalam

satu halaman).

Flowline

Menunjukkan bagan arah instruksi dijalankan.

Tabel 2.1 Simbol-Simbol FlowChart

(45)

2.6.3 Data Flow Diagram

Diagram aliran data merupakan model dari sistem untuk menggambarkan

pembagian sistem ke modul yang lebih kecil. Salah satu keuntungan menggunakan

diagram aliran data adalah memudahkan pemakai atau user yang kurang menguasai

bidang komputer untuk mengerti sistem yang akan dkerjakan.

2.6.4 Diagram Konteks

Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan

menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level

tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari

sistem. Ia akan memberi gambaran tentang keseluruhan sistem. Sistem akan dibatasi

oleh boundary (dapat digambarkan dengan garis putus). Dalam diagram konteks

hanya ada satu proses. Tidak boleh ada store dalam diagram konteks.

2.6.5 Overview Diagram

Overview Diagram adalah diagram yang menggambarkan proses dari

dataflow diagram. Diagram nol memberikan pandangan secara menyeluruh mengenai

sistem yang ditangani, menunjukkan tentang fungsi-fungsi utama atau proses yang

ada, aliran data, dan eksternal entity. Pada level ini sudah dimungkinkan

adanya/digambarkannya data store yang digunakan. Untuk proses yang tidak dirinci

lagi pada level selanjutnya, simbol ‘*’ atau ‘P (functional promitive) dapat

ditambahkan pada akhir nomor proses. Keseimbangan input dan output (balancing)

(46)

2.6.6 Level Diagram

Level Diagram adalah diagram yang menguraikan proses apa yang ada dalam

diagram zero atau diagram level diatasnya. Dalam satu level sebaiknya tidak terdapat

lebih dari 7 buah proses dan maksimal 9 proses, bila lebih maka harus dilakukan

dekomposisi.

2.6.7 Entity Relationship Diagram

Diagram relasi entitas (entity relationship diagram-ERD) seperti ditunjukkan oleh

namanya, berhubungan dengan data didalam entitas dan hubungan antar entitas.

Ketika pengguna dan spesialis informasi mulai untuk berkomunikasi tentang

kebutuhan data untuk suatu sistem informasi, mereka akan berbicara mengenai

pengumpulan field-field data yang saling berhubungan daripada field-field data

individu. Kumpulan konseptual field-field data yang saling berhubungan ini disebut

entitas (entities). Meskipun secara intuitif kita akan langsung tertarik untuk

menganggap entitas sebagai tabel-tabel, kita tidak dapat melakukannya. Tabel

merupakan hasil dari pemecahan entitas menjadi unit-unit berukuran lebih kecil yang

mengkuti aturan-aturan struktur basis data. Suatu entitas dapat berubah menjadi satu

tabel, namun sering kali suatu entitas dipecah menjadi beberapa tabel. ERD adalah

tingkat konseptualisasi data yang lebih tinggi daripada tabel.

ERD juga mengungkapkan entitas-entitas mana yang sebaikya secara

konseptual dihubungkan dengan entitas yang lain. Hubungan antar entitas tidak

ditentukan oleh field-field data yang sama dalam masing-masing entitas, karena

(47)

dikonseptualisasikan, field-field data yang sebenarnya tidaklah diketahui. Akan tetapi,

pengguna dan para profesional sistem informasi dapat mengonseptualisasikan

bagaimana record-record didalam entitas dapat berhubungan dengan record-record

di entitas-entitas yang lain.

Entitas-entitas didalam ERD akan memiliki nama, sama halnya seperti tabel

yang memiliki nama. Relasi juga akan menghubungkan entitas-entitas sama halnya

seperti garis-garis yang menghubungkan tabel-tabel melalui field-field yang sama

diantara tabel. Relasi ERD akan menunjukkan jika satu record dalam satu entitas

akan berhubungan dengan satu atau lebih record di entitas yang lain.

2.7 MapServer

Mapserver merupakan aplikasi freeware dan open source yang memungkinkan

kita menampilkan data spasial (peta) pada halaman web. Aplikasi ini pertama kali di

kembangkan di Universitas Minesotta, Amerika Serikat untuk proyek ForNet (sebuah

projek untuk manajemen sumber daya alam) yang didukung oleh NASA dilanjutkan

dengan dikembangkan projek TerraSIP untuk manajemen data lahan

Pengembangan MapServer menggunakan berbagai aplikasi open source atau

freeware seperti Shapelib yang digunakan untuk baca tulis format data Shapefile,

FreeType untuk merender karakter, GDAL/OGR untuk baca atau tulis format data

vektor maupun raster, dan projek 4 untuk mengganti beragam proyeksi peta.

Pada bentuk paling dasar MapSever merupakan sebuah program CGI (Common

Gateway Interface). Program tersebut akan dieksekusi di web server, dan berdasarkan

(48)

data yang kemudian akan dikirim ke webbrowser, baik dalam bentuk peta atau dalam

bentuk lain.

Fitur-fitur dari MapServer diantaranaya adalah:

a. Menampilkan data spasial dalam format vektor seperti Shapefile(ESRI),

ArcSDE(ESRI), PostGIS dan berbagai format fektor lain dengan

menggunakan libraryOGR.

b. Menampilkan data spasial dalam bentuk format raster seperti TIFF/GeoTIFF,

APPL7 dan berbagai format data raster lain dengan menggunakan library

GDAL.

c. Menggunakan quadtree dalam indexing data spasial, sehingga operasi-operasi

spasial dapat dilakukan dengan cepat.

d. Dapat dikembangkan dengan tampilan keluaran yang dapat diatur dengan

menggunakan file template.

e. Dapat melakukan seleksi obyek berdasarkan nilai, titik, area, atau berdasarkan

sebuah obyek spasial tertentu.

f. Mendukung rendering karakter berupa fontTrueType.

g. Mendukung penggunaan data raster maupun vektor yang dibagi-bagi menjadi

sub bagian yang lebih kecil sehingga proses untuk mengambil dan

menampilkan gambar dapat dipercepat.

h. Dapat menggambarkan peta tematik yang dibangun menggunakan ekpresi

(49)

i. Dapat menampilkan label dari objek spasial, dengan label dapat diatur

sedemikian rupa sehingga tidak salin tumpang tindih.

j. Konfigurasi dapat diatur secara on the fly melalui parameter yang ditentukan

pada URL.

k. Dapat menangani beragam sistem proyeksi secara on the fly

(Nuryadin, Ruslan. 2005)

"Inilah Kitab (catatan) kami yang menuturkan terhadapmu dengan benar. Sesungguhnya kami Telah menyuruh mencatat apa yang Telah kamu kerjakan". (QS. Al- Jaatsiyah 45: 29)

Ayat diatas menjelaskan bahwa semua amal manusia tercatan dalam suatu

kitab dan catatan tersebut tidak akan hilang bahkan rusak dan tidak pula tertukar,

sebab semua catatan tersebut telah diatur dan tersimpan rapi. Dari sini dapat diambil

pelajaran bahwa kemahabesaran Allah tidak akan bisa ditandingi. Dan manusia hanya

mampu belajar apa yang diajarkan oleh Allah kepada mereka melalui Al-Qur’an,

sebab ilmu Allah adalah maha luas.

Sejak manusia mulai mengenal tulisan, mereka telah mencoba menulis segala

hal yang dialaminya kedalam sebuah media. Seiring dengan perkembangan

peradaban kemudian ditemukan kertas oleh bangsa Cina dan dijadikannya sebagai

(50)

kertas tidak lagi sanggup menampung, sehingga para ilmuan memikirkan suatu

metode dalam penyimpanan data yang kita kenal sekarang ini dengan sebutan

database. Ada banyak sekali model-model dari database tersebut diantaranya adalah

PostgreSQL.

PostgreSQL atau postgres adalah server Object Relational-Database

Management System (ORDBMS) open source. Postgres lahir dan dikembangkan oleh

Univesitas of California, Berkeley(1977-1985). Postgres berawal dari kode Ingres,

yang kemudian dikembangkan menjadi database server relational yang berhasil

dikomersilkan oleh Relational Technologies/Ingres Corporation.

Object-relational database tersbut dinamakan Postgres. Kemudian postgres

diambil oleh illustra Information Technologies, untuk dikembangkan sebagai produk

database komersial. Kemudian diambil alih oleh Informix dan diintegrasikan ke

dalam Informix Universal Server.

Pada tahu 1986-1994, postgre telah banyak digunakan untuk penelitian dan

produksi aplikasi. Postgre juga digunakan sebahan bahan belajar diberbagai

Universitas dan berhenti pada Postgres versi 4.2.

Pada tahun 1994-1995, dua orang mahasiswa lulusan Berkeley, yaitu Jolly

Chen dan Andrew Yu, menambahkan kemampuan SQL pada Postgres dan diberi

nama Postgres95 dengan mengngunakan kode ANSI C. perubahan internal dilakukan

pada Postgres95, untuk meningkatkan kinerja dan kemudahan dalam pengembangan

(51)

Penamabahan yang dilakukan pada Postgres95 diantaranya adalah:

a. Bahasa query PostQUEL diganti menjadi SQL (implementasi pada server).

subQuery belum didukung namun dapat dilakukan dengan menngunakan

fungsi-fungsi SQL yang didefinisikan. Dimasukkan perintah klausa GROUP

BY pada SQL.

b. Tersedianya program psql untuk interactif query dengan SQL. Program psql

ini menggunakan GNU readline.

c. Interface object besar ditinggalkan. Mekanisme yang digunakan untuk

menyimpan object besar yaitu menggunakan Inversion.

d. Penghapusan system instance-level.

e. Tutorial singkat penggunaan fitur SQL, disertakan dengan contoh

programnya.

f. GNU make digunakan untuk proses build. Postgres95 bisa dikompilasikan

dengan GCC.

Awal tahun 1996, dibentuk sebuah sebuah tim yang tergabung dalam sebuah

komunitas yang dipersiapkan untuk menangani lonjakan permintaan yang besar, bagi

sebuah database server yang open source. Sehingga dengan adanya tim tersebut

PostgreSQL dikembangkan lagi dengan mengevaluasi kesalahan-kesalahan yang

ditemukan. Dan pada tahun 1996 nama database server Postgres95 dihapus dan

diganti menjadi PostgreSQL. Relaease PostgreSQL dilakukan setiap tiga hingga lima

(52)

Beberapa prestasi yang telah diperoleh oleh PostgreSQL, diantaranya adalah

terpilih sebagai Best Database Management System oleh Linux Wolrd Editor’s pada

tahun 1999 dan sebagai Best Database oleh Linux Journal Editor’s Choice Award

pada tahun 2000.

PostgreSQL menawarkan fitur-fitur yang dimiliki oleh DBMS komersial

diantaranya:

a. Dukungan tipe data yang banyak diggunakan pada database komersial, seperti

floting point, integer, character string, money, date/time dan tipe data binary.

b. Dukungan tipe data yang semakin beragam, seperti tipe data untuk geometri

(seperti Point, Polygon, Circle, dan Line) tipe data jaringan (TCP/IP) untuk

menyimpan data pada IP4, IP6 dan Mac Address (Lnet,cidr,maddr).

c. Didukung tipe data array dan tipe data komposit serta konsep tipe data Object

Identifiers (OIDS), yang digunakan PostgreSQL sebagai primary key pada

beberapa table. Pada postgreSQL versi 8.x, OIDS digunakan sebagai default

pada pembuatan table pada database.

d. Dukungan penyimpanan binary large object (gambar, suara,vidio). Kinerja

PostgreSQL sebagai server database object-relational semakin memudahkan

user untuk mengimplementasikan system aplikasi yang dibuat

e. Dukungan fitur Foreign Key dan referential integrity, membuat PostgreSQL

(53)

f. PosgreSQL telah mengimplementasikan tipe join SQL99: inner join, left,

right, full outer join, natural join, yang mempermudah proses querry.

g. Dukungan fitur view dan trigger menyederhanakan proses querry yang

kompleks pada sisi server. Fungsi trigger bisa ditulis dalam bahasa C,

Procedural Langguage.

h. Dukungan fungsi Full-text indexing.

i. Tersedianya fungsi ODBC.

j. Fitur rule yang dapat digunakan untuk memanipulasi data pada operasi SQL

yang dilakukan, serta fungsi yang berkenaan dengan keamanan data, seperti

fungsi hashcryptographic (MD5, SHAI).

k. Dukungan standar regular expression (full POSIX) dan case-intensitive

regular expressionmatching.

l. Dukungan dari bahasa pemprograman pada sisi server, seperti: C, SQL,

PL/pgSQL, Tcl, PERL, Python, dan ruby.

m. Temporary table yang digunakan sebagai tabel temporer, dimana akan

dihapus pada saat koneksi database berakhir.

n. Dukungan fitur schema yang memungkinkan:

1. Banyak user menggunakan database yang sama tanpa mengganggu yang

lainnya.

2. Untuk memudahkan mengorganisasikan database dalam satu program

(54)

3. PostgreSQL 8.0 adalah PosgreSQL pertama yang bisa dioperasikan pada

Microsoft Windows sebagai sever, dimana PostgreSQL berjalan sebagai

salah satu servicewindows server. ReleasePosgreSQL ini bisa dijalankan

pada form Windows XP, Windows 2000 maupun Windows 2003.

PosgreSQL memberikan fitur dan kinerja yang lengkap untuk Administrasi sever,

seperti:

1. Model keamanan untuk setiap user dan group pada objek database.

2. Akses yang bisa dibatasi ke sever berdasarkan host, nomor IP, username,

dan database tertentu.

3. Dukungan tools dalam proses backup semua ojek database bukan hanya

tabel saja tetapi termasuk juga fungsi, triger, privillages, tipe, data custom.

4. Operasi backup data dan kebalikannya (restore) data dilakukan oleh user

database yang mempunyai privileges superuser.

5. Dukungan backup data yang menggunakan database cluster dengan WAL

archive

6. Dukungan kerberos untuk proses authentification.

7. Koneksi database yang terenkripsi dengan menggunakan SSL dan SSH.

8. Dukungan koneksi lewat TCP/IP atau local unixdomainsocket.

9. Dukungan database replikasi dengan menggunakan aplikasi open source

(55)

10.Dukungan Tabelspace yang memungkinkan administrator server memilih

file sistem dan media penyimpanan untuk tabel tertentu dalam database.

PostgreSQL berjalan di banyak platform sistem operasi, sehingga database

server ini banyak digunakan dalam pengembangan aplikasi, diantaranya:

1. FreeBSD (x86,Alpha).

2. BSD/OS (x8

3. 6,Sparc).

4. OpenBSD (x86,Sparc).

5. NetBSD (x86, Alpa, ARM, m68k, Power PC, Sparc, VAX).

6. Digital Unix

7. Linux (x86, Alpa, ARM, MIPS, Power PC, Sparc. s/390).

8. SCO OponServer.

9. SCO UnixWare.

10.SunOS 4

11.Sun Solaris (x86, Sparc).

12.Compaq Tru64 Unix..

13.BeOS.

14.Windows (XP, WIN 2000, WIN 2003)

Dukungan dari database pemprograman berupa library yang bisa digunakan

(56)

PostgreSQL berasal dari berbagai latarbelakan penguasaan bahasa pemrograman,

diantaranya:

1. Python (lewat PyGreSql/PoPy)

2. JDBC (Java Database Connectivity)

3. PHP Librar php-pgsql

4. Tcl

5. Standard SQL embeded C

6. Perl (Standard DBI/DBD)

7. Native C dan C++ API

8. ODBC

(Tim Penyusun: 2005)

2.9 PHP

PHP singkatan dari PHP Hypertext Preprocessor yang digunakan sebagai

bahasa script server-side dalam pengembangan web yang disisipkan pada dokumen

HTML. Penggunaan PHP memungkinkan web dapat dibuat dinamis sehingga

maintenance situs web tersebut menjadi lebih mudah dan efisien.

PHP merupakan software open-source yang disebarkan dan dilisensikan

secara gratis serta dapat di download secara bebas dari situs resminya. Pada

prinsipnya, PHP mempunyai fungsi yang sama dengan skrip dengan skrip-skrip

seperti ASP (Active Server Page), Cold Fusion, atau Perl.

(57)

PHP diciptakan pertama kali oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1994. Awalnya,

PHP digunakan untuk mencatat jumlah serta untuk mengetahui siapa saja pengunjung

pada homepage-nya. Rasmus Lerdorf adalah salah seorang pendukung open source.

Oleh karena itu, ia mengeluarkan Personal Home Page tools versi 1.0 secara gratis,

kemudian menambah kemampuan PHP 1.0 dan meluncurkan PHP 2.0.

Pada tahun 1996, PHP telah banyak digunakan dalam website di dunia.

Sebuah kelompok pengembang software yang terdiri dari Rasmus, Zeew Suraski,

Andi Gutman, Stig Bakken, Shane Caraveo, dan Jim Winstead bekerja sama untuk

menyempurnakan PHP 2.0. Akhirnya, pada tahun 1998, PHP 3.0 diluncurkan.

Penyempurnaan terus dilakukan sehingga pada tahun 2000 dikeluarkan PHP 4.0.

Tidak berhenti sampai di situ, kemampuan PHP terus ditambah hingga saat ini versi

terbaru yang dikeluarkan adalah PHP 5.0.

PHP adalah bahasa server-side programming yang powerfull untuk membuat

halaman web yang dinamis dan interaktif. Sintak PHP mirip dengan bahasa Perl dan

C. PHP biasanya sering digunakan bersama web server Appache di beragam sistem

operasi. PHP juga men-support ISAPI dan dapat digunakan bersamadengan

Microsoft IIS di Windows

(Sunyoto, 2007:119)

Abdul Kadir (2001:1) mengatakan bahwa, menurut dokumen resmi PHP,

PHP singkatan dari Hypertext Preprocesor, yang merupakan bahasa berbentuk script

yang ditempatkan di server dan di proses di server. Hasilnya akan dikirim ke client

(58)

Secara khusus PHP dirancang untuk web dinamis. Artinya PHP dapat

membentuk suatu tampilan berdasarkan permintaan terkini. Misalnya dapat

menampilkan isi database ke halaman web. Pada prinsipnya PHP memiliki fungsi

yang sama dengan skrip-skrip seperti ASP (Active Server Page), Cold Fusion ataupun

Perl.

Kelebihan dari PHP adalah mampu membuat aplikasi web dengan koneksi

database yang cukup banyak, seperti Adabas D, Dbase, Empress, FilePro (read

only), Hyperwave, IBM DB2, Informix, Ingres, InterBase, FrontBase, MSQL, Direct

MS-SQL, MySQL, ODBC, Oracle (OCI7 and OCI8), Ovrimos, PostgreSQL, SQLite,

Solid, Sybase, Velocis, Unix dbm.

(Prasetya Ambang Utomo, 2006)

2.10 WebGIS

Sistem Informasi Geografis merupakan sistem yang dirancang untuk bekerja

dengan data yang tereferensi secara spasial atau koordinat-koordinat geografi. GIS

memiliki kemampuan untuk melakukan pengolahan data dan melakukan

operasi-operasi tertentu dengan menampilkan dan menganalisa data. Applikasi GIS saat ini

tumbuh tidak hanya secara jumlah applikasi namun juga bertambah dari jenis

keragaman applikasinya. Pengembangan applikasi GIS kedepannya mengarah kepada

applikasi berbasis Web yang dikenal dengan Web GIS. Hal ini disebabkan karena

pengembangan applikasi di lingkungan jaringan telah menunjukan potensi yang besar

dalam kaitannya dengan geo informasi. Sebagai contoh adalah adanya peta online

(59)

secara online melalui jaringan intranet tanpa mengenal batas geografi penggunanya.

Secara umum Sistem Informasi Geografis dikembangkan berdasarkan pada prinsip

input/masukan data, managemen, analisis dan representasi data. Di lingkungan web

prinsip-prinsip tersebut di gambarkan dan di implementasikan seperti pada tabel

berikut :

Table 2.2 Prinsi-prinsip Pengembangan SIG

GIS Prinsip Pengembangan Web

Data Input Client

Manajemen Data DBMS dengan komponen spasial

Analisis Data GIS Library di Server

Representasi Data Client/Server

Untuk dapat melakukan komunikasi dengan komponen yang berbeda-beda di

lingkungan web maka dibutuhkan sebuah web server. Karena standart dari geografis

data berbeda-beda dan sangat spesifik maka pengembangan arsitektur sistem

mengikuti arsitektur ‘Client Server’.

(Iwan Setiawan & Harris Noor Rabbasa) 2.11 Chameleon

Chameleon adalah framework yang dapat digunakan dengan baik pada

webGis. Dapat digunakan secara berdampingan atau full integrated dengan dengan

Mapserver berdasarkan spesifikasi yang ditentukan oleh Open Geospatial

(60)

Gambar 2.1 : Konfigurasi Chameleon yang digunkan dengan MapServer

(Sumber : Charter, Denny September 2008)

DM Solution Group (Ottawa, Canada) adalah pengemgbang komponen yang

re-usedable pada Chameleon. Komponen-komponen yang dikembangkan tersebut

membangun Chameleon Framework.

Fungsi Chameleon sebagai sebuah produk dari Open Source yang dibangun

dengan bahasa pemprograman PHP. Chameleon memberikan akses yang sederhana

ke beberapa fitur yang hanya bisa diakses dalam MapScript dimana telah disediakan

sebuah script yang telah jadi sebagai komponen yang dapat di gunakan. Dengan

Chameleon seorang yang bukan programmer memungkinkan untuk memasukan

komponen pada applikasi web SIG.

Chameleon terdiri lebih dari 300 script PHP yang memberikan fungsi dan

akses “widgets” pada WebGIS. Kita tidak mesti mengetahui bagaimana script ini

Gambar

Tabel 2.1 Simbol-Simbol FlowChart
Gambar 2.1 : Konfigurasi Chameleon yang digunkan dengan MapServer
Gambar 3.1 Alur proses visualisasi data Peta
Gambar 3.2 Alur kerja gambaran query posisi
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil dari penelitian ini berupa identifikasi posisi Program PAMSIMAS II setelah dilakukan perhitungan EFAS dan IFAS yang dilakukan berdasarkan Kuesioner yang telah

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk menguji ada tidaknya hubungan pola asuh otoriter dengan perilaku agresif pada remaja.. Sarwono (1997) berpendapat

In the first activity, students may experience some of these conjectures: (1) Students cannot determine how many group of plaits and rubber band for each group of plaits, (2)

- Nama Paket pekerjaaan tidak sesuai dengan nama paket pekerjaan yang dilelang.. 2

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dengan menerapkan perencanaan pajak penghasilan pasal 21 melalui metode gross up dan PSAK 46 maka dapat menghasilkan

Posisi di kalangan arkeologi pelestari sebagaimana dalam tabel di atas, ditunjukan oleh pihak Ditjen Kebudayaan dan jajaran di bawahnya (Direktorat Purbakala dan BP3) berbeda

Hasil: Beragam persepi yang ditemuakan pada pengambilan keputusan kontrasepsi, penentuan jumlah anak dan nikah muda seperti 1) Berbagai respon dalam pengambilan