46
RANCANG BANGUN DAN DESAIN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PROFIL DAERAH KOTA BLITAR
BERBASIS WEB
SKRIPSI
Oleh :
ARIF NUR HIDAYAT NIM. 05550114
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
RANCANG BANGUN DAN DESAIN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PROFIL DAERAH KOTA BLITAR
BERBASIS WEB
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Teknik Informatika (S.Kom)
Oleh :
ARIF NUR HIDAYAT NIM. 05550114
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
LEMBAR PERSETUJUAN
RANCANG BANGUN DAN DESAIN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PROFIL DAERAH KOTA BLITAR
Ketua Jurusan Teknik Informatika Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang
HALAMAN PENGESAHAN
RANCANG BANGUN DAN DESAIN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PROFIL DAERAH KOTA BLITAR
BERBASIS WEB
SKRIPSI
Dipersiapkan dan disusun oleh Arif Nur Hidayat
NIM.05550114
Telah Dipertahankan Di Depan Dewan Penguji Skripsi Dan Dinyatakan Diterima Sebagai Salah Satu Persyaratan
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom)
Tanggal, 04 Januari 2010
Susunan Dewan Penguji : Tanda Tangan
1. Penguji Utama : M. Ainul Yaqin, M. Kom NIP. 197610132006041004 2. Ketua Penguji : Zainal Abidin M.Kom
NIP. 197606132005011001 3. Sekretaris Penguji : Suhartono, M.Kom
NIP. 196805192003121001 Ketua Jurusan Teknik Informatika
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang
LEMBAR PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Arif Nur Hidayat
NIM : 05550114
Jurusan : Teknik Informatika
Judul Skripsi : RANCANG BANGUN DAN DESAIN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PROFIL DAERAH KOTA BLITAR BERBASIS WEB
Dengan ini menyatakan bahwa :
1. Isi dari Skripsi yang saya buat adalah benar-benar karya sendiri dan tidak
menjiplak karya orang lain, selain nama-nama termaktub di isi dan tertulis
di daftar pustaka dalam Skripsi ini.
2. Apabila dikemudian hari ternyata Skripsi saya tulis terbukti hasil jiplakan,
maka saya akan bersedia menanggung segala resiko yang akan saya terima.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan segala kesadaran.
Malang, 04 Januari 2010
Yang menyatakan,
Arif Nur Hidayat
MOTTO
PERSEMBAHAN
Karya ini saya persembahkan kepada:
Ayah Mukadji dan Ibu Nur Lailati tercinta, yang selalu mendo’akan dan tak pernah lelah untuk mencurahkan kasih sayang, membimbing, menasehati, dan memberikan motivasi serta perhatiannya yang begitu besar. Semoga Tholemu bisa menjadi putra yang bisa membuat keluarga
bangga. Amin...
Masq yang selalalu ngasih apa yang aq inginkan dan Adekq, kamu juga cepet lulus lo....!
Tak lupa si duul’ yang selalu memberi motivasi dan inspirasi dalam hidupku, sabar ya..
Konco-conco mantan mangko kerto 41a, mat, hamdan, mas gin, rizal, kang qosim, habib, uklik, abe, andi, aziz, aan, sublab asli, three-three
zero dan semua yang tak bisa sebutkan satu persatu, suwun....
Semua rekan dan sahabatku jurusan Teknik Informatika UIN Malang angkatan 2005, tetap semangat dan sukses selalu…
Semua rekan seperjuangan yang tidak bisa disebutkan satu persatu, yang telah membantu penulis selama ini.
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut Asma Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat
serta hidayah-Nya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan judul: “Rancang
Bangun Dan Desain Sistem Informasi Geografis Profil Daerah Kota Blitar Berbasis
Web ”. Sholawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada Nabi Muhammad
SAW, keluarga beliau, para sahabat beliau dan orang-orang yang mengikuti ajaran
beliau sampai akhir zaman nanti.
Terselesaikannya skripsi ini dengan baik berkat dukungan, motivasi, petunjuk
dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Prof. Dr. Imam Suprayogo, selaku Rektor Universitas Islam Negeri (UIN)
Maulana Malik Ibrahim Malang
2. Prof. Dr. Sutiman Bambang Sumitro, S.U., D. Sc selaku Dekan Fakultas
Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim
Malang.
3. Ririen Kusumawati, M.Kom, selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika
Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang.
4. Suhartono, M.Kom selaku Dosen Pembimbing, yang telah memberi
5. Munirul Abidin, M.Ag selaku Dosen Pembimbing Integrasi Sains dan Islam
Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang, yang telah
memberi masukan, saran dalam proses menyelesaikan skripsi ini.
6. Ayah dan Ibu, yang selalu memberikan dorongan moral, spiritual, dan
material sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
7. Semua Bapak dan Ibu Dosen Teknik Informatika UIN Malang yang telah
mengajarkan dan memberikan banyak ilmu dengan tulus. Semoga Ilmu yang
di berikan dapat bermanfaat di dunia dan akhirat.
8. Koordinator dan Asisten laboratorium Teknik Informatika UIN Malang
angkatan 2005 khususnya.
9. Semua pihak yang tak bisa disebutkan satu persatu, yang telah menjadi
motivator demi terselesaikannya penyusunan skripsi ini.
Penulis sadar bahwa tidak ada sesuatu pun yang sempurna kecuali Allah
SWT. Oleh karena itu, dengan senang hati penulis menerima kritik dan saran yang
bersifat membangun. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan
juga bagi pembaca umumnya. Amin.
Malang 04 Januari 2010
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERNYATAAN ... iv
MOTTO ... v
PERSEMBAHAN ... vi KATA PENGANTAR ... vii DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xiii DAFTAR GAMBAR ... xiv DAFTAR LAMPIRAN ... xvi ABSTRAK ... xvii BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 4
1.3 Batasan Masalah ... 4
1.4 Tujuan Penelitian ... 5
1.5 Manfaat Penelitian ... 5
1.6 Metode Penelitan ... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9
2.1 Profil Geografis Kota Blitar ... 9
2.1.1 Sistem Informasi Geografis dalam manajemen profil ... 10
2.2 Potensi Kota Blitar ... 12
2.2.1 Data dan Informasi Potensi Kota Blitar ... 13
2.3 Sistem Informasi Geografis ... 16
2.4 Decision Support System ... 20
2.5 Pengertian Decision Support System ... 20
2.5.1 Komponen Decision Support System ... 21
2.6 Pemodelan Sistem ... 24
2.6.1 FlowChart ... 24
2.6.2 Simbol-simbol FlowChart ... 25
2.6.3 Data FlowDiagram ... 26
2.6.4 DiagramKonteks ... 26
2.6.5 OverviwDiagram ... 26
2.6.6 LevelDiagram ... 27
2.6.7 EntityRelationalshipDiagram ... 27
2.7 MapServer ... 28
2.8 PostgreeSQL ... 30
2.9 PHP ... 37
2.10 WebGIS ... 39
2.12 MapLab ... 42
2.13 Dreamweaver ... 43
2.14 MapScript ... 43
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 46
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ... 46
3.2 Tahap-Tahap Pembuatan Program ... 47
3.2.1 Pengumpulan Data ... 48
3.2.2 Analisis Data ... 48
3.2.3 Perancangan Sistem ... 48
3.2.4 Pembuatan Program ... 49
3.2.5 Evaluasi Program ... 49
3.2.6 Pembuatan Laporan Tugas Akhir ... 49
3.3 Perancangan Web ... 49
3.3.1 Gambaran Aplikasi Peta ... 50
3.3.2 Perancangan Basis Data ... 52
3.3.3 Context Diagram ... 53
3.3.4 Data Flow Diagram ... 55
3.3.5 Entity Relational Ship ... 58
3.4 Desain Database ... 60
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 67 4.1 Implementasi ... 67
4.1.2 Ruang Lingkup Perangkat Lunak ... 67
4.1.3 Implementasi Peta ... 68
4.1.4 Implementasi Desain Interface ... 69
4.2 Uji Coba Sistem ... 84
4.2.1 Pengujian Sistem Secara Umum ... 84
4.2.2 Functional Testing ... 85
4.2 Pembahasan ... 91
BAB V PENUTUP ... 94
5.1 Kesimpulan ... 94
5.2 Saran ... 94
DAFTAR PUSTAKA ... 95
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Simbol-Simbol FlowChart ... 25
Tabel 2.2 Prinsip-prinsip Pengembangan SIG ... 40
Tabel 3.1 Tabel Master Administrasi ... 60
Tabel 3.2 Tabel Master Berita ... 60
Tabel 3.3 Tabel Master Fasilitas ... 61
Tabel 3.4 Tabel Master Hubungi ... 61
Tabel 3.5 Tabel Master Jalan ... 61
Tabel 3.6 Tabel Master Jenis Industri ... 62
Tabel 3.7Tabel Master Jumlah Industri ... 62
Tabel 3.8Tabel Master Kategori Berita ... 62
Tabel 3.9Tabel Master Pertanian ... 63
Tabel 3.10Tabel Master Produksi Pertanian ... 63
Tabel 3.11Tabel Master Profil ... 63
Tabel 3.12Tabel Master Objek ... 64
Tabel 3.13Tabel Master Objek Wisata... 64
Tabel 3.14Tabel Master User1 ... 64
Tabel 3.15Tabel Master Tanam Modal ... 65
Tabel 3.16Tabel Master Info Industri ... 65
Tabel 3.17Tabel Master Info Kelurahan ... 66
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Konfigurasi Chameleon yang digunkan dengan MapServer ... 41
Gambar 2.2 Proses MapScript Pada WebServer ... 44
Gambar 3.1 Alur proses visualisasi data Peta ... 51
Gambar 3.2 Alur kerja gambaran query posisi ... 52
Gambar 3.3 Simbol dalam DFD ... 53
Gambar 3.4 Context Diagram ... 54
Gambar 3.5 DFD Level 1 Proses Peta ... 55
Gambar 3.6 DFD Level 2 SIG Proses Profil Kota ... 57
Gambar 3.7 Entity Relationship Diagram ... 59
Gambar 4.1 Diagram Konversi Data ... 69
Gambar 4.2 Halaman Utama ... 69
Gambar 4.3 Profil Kota ... 70
Gambar 4.4 Berita ... 71
Gambar 4.5 Contact User ... 72
Gambar 4.6 Login ... 72
Gambar 4.7 Aplikasi Pertanian ... 73
Gambar 4.8 Aplikasi Pariwisata ... 73
Gambar 4.9 Aplikasi Industri ... 74
Gambar 4.10 Perkembangan Industri Dan Penduduk ... 75
Gambar 4.12 Detail Peta ... 77
Gambar 4.13 Keterangan Peta ... 77
Gambar 4.14 Tanam Modal ... 83
Gambar 4.15 Halaman Sysadmin ... 84
Gambar 4.16 Input Hasil Survei Pertanian ... 85
Gambar 4.17 Grafik Pertanian ... 86
Gambar 4.18 Input Hasil Survei Pariwisata ... 86
Gambar 4.19 Print Pariwisata ... 87
Gambar 4.20 Input Hasil Survei Industri ... 88
Gambar 4.21 Grafik Industri ... 88
Gambar 4.22 Data Jenis Industri ... 89
Gambar 4.23 Aset Pertumbuhan Industri ... 89
Gambar 4.24 Data Informasi Industri ... 90
Gambar 4.25 Data Informasi Kelurahan ... 90
DAFTAR LAMPIRAN
ABSTRAK
Hidayat, Arif Nur. Rancang Bangun Dan Desain Sistem Informasi Geografis Profil Daerah Kota Blitar Berbasis Web.
Pembimbing: (I) Suhartono, M.Kom, (II) Munirul Abidin, M.Ag Kata kunci: Sistem Informasi Geografis, Profil, Potensi
Pengembangan sistem informasi geografis berbasis web untuk menampilkan profil, potensi kota saat ini masih sangat terbatas, khususnya di wilayah Kotamadya Blitar. Kotamadya Blitar merupakan salah satu kota terbaik yang memiliki banyak sekali potensi kota baik dari alam maupun buatan. Sampai saat ini, Badan Pemerintahan Dan Pengembangan Daerah Kota Blitar (BAPPEDA) belum memiliki fasilitas untuk memonitoring perkembangan kota secara menyeluruh dan efisien. Hal ini disebabkan karena data masih disimpan dalam bentuk arsip maupun komputer secara manual. Oleh sebab itu Sistem Informasi Geografis Profil Daerah Kota Blitar ini sangat diperlukan demi mengenfesiensi waktu dan mempermudah dalam input
data.
Penelitian ini dilakukan dengan observasi mendatangi langsung kantor Badan Pemerintahan Dan Pengembangan Daerah Kota Blitar serta Instansi-instansi yang terkait dengan penelitian ini seperti : Dinas Pariwisata, Dinas Perindustrian, Dinas Pertanian, Dinas Usaha Kecil Menengah (UKM), dan Dinas Komunikasi Informatika Dan Pariwisata Daerah Kota Blitar.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Artinya:
“Dan Dialah yang menjadikan bintang-bintang bagimu, agar kamu
menjadikannya petunjuk dalam kegelapan di darat dan di laut. Sesungguhnya Kami
telah menjelaskan tanda-tanda kebesaran (Kami) kepada orang-orang yang
mengetahui”.(QS. Al-An’am, 6: 97)
Ayat di atas menjelaskan bahwa bintang-bintang memiliki berbagai fungsi.
Pada zaman Nabi, bintang-bintang tersebut dijadikan pentunjuk untuk melakukan
perjalanan dari satu tempat ke tempat yang lain agar tidak tersesat.
Segala sesuatu yang ada di dunia ini memiliki hikmah dan fungsinya
tersendiri secara rahasia. Terkadang kita hanya menikmati apa yang telah disodorkan
Allah SWT melalui alam yang Dia ciptakan. Bintang, tidak hanya berkelap kelip di
langit yang hitam tetapi ia juga memiliki fungsinya sendiri di balik keindahannya.
Tidak hanya menjadi sebuah hiasan bintang juga berfungsi untuk menjaga langit dari
Di langit Allah menciptakan bintang sebagai penunjuk arah perjalanan, di
bumi Allah juga menciptakan gunung-gunung yang kokoh serta jalan-jalan yang luas
agar manusia mendapat petunjuk dan dan mudah dalam melakukan perjalanan dari
suatu tempat ke tempat yang lain.
Allah berfirman:
bumi itu jalan-jalan yang luas, agar mereka mendapat petunjuk.“ (QS. Al-Anbiyaa’,
21: 31)
Allah menciptakan gunung-gunung yang kokoh untuk memperberat dan
memantapkan bumi agar dia tidak goncang bersama manusia, hingga mereka tidak
dapat tenang di dalamnya. Karena, gunung-gunung itu tertutup di dalam air kecuali
seperempatnya saja yang menjulang di udara dan mendekati matahari, agar
penghuninya dapat menyaksikan langit serta tanda-tanda yang melimpah,
hikmah-hikmah dan petunjuk yang terkandung di dalamnya. Allah menjadikan jalan-jalan
yang luas yaitu lubang-lubang di dalam gunung-gunung yang digunakan untuk
menempuh perjalanan dari satu daerah ke daerah lain dan dari satu negeri ke negeri
lain. Sebagaimana yang dapat disaksikan di bumi, gunung-gunung itu menjadi
lubang-lubang jalan yang luas, agar manusia berjalan di atasnya dari satu tempat ke
tempat yang lain.
Dari beberapa ayat di atas dijelaskan bahwa Allah telah menjelaskan peta
sederhana kepada manusia yaitu berupa bintang-bintang di langit dan jalan-jalan
sebagai petunjuk bagi umat manusia. Dalam perkembangannya, pada zaman dahulu
manusia hanya mengandalkan peta sederhana namun sekarang sudah berkembang
menjadi teknologi website.
Perkembangan teknologi internet saat ini menyebabkan proses penyebaran
dan pertukaran informasi dan teknologi dapat dilakukan dengan cepat secara global
tanpa ada batasan waktu. Teknologi World Wide Web (WWW) atau web sebagai salah
satu jenis layanan yang disediakan oleh internet, merupakan jenis layanan yang
paling berkembang dan banyak digunakan saat ini. Perkembangan perangkat lunak
pendukung web seperti bahasa pemrograman PHP, HTML telah menambah
kemampuan web dari yang semula hanya bisa menampilkan halaman-halaman statik
dimana pengguna hanya bisa melihat informasi tanpa adanya interaksi antara
pengguna dan web, saat ini web lebih bersifat dinamis yang memungkinkan adanya
interaksi antara pengguna dan web.
Akan tetapi informasi yang diberikan melalui website tersebut hanya
memberikan gambaran umum potensi tiap-tiap daerah yang hanya disampaikan dalam
bentuk teks dan foto pada halaman web, dan sangat minimnya informasi yang lain
jika harus membaca informasi tersubut dan masih sulit dalam membandingkan
informasi tersebut.
Dengan adanya Sistem Informasi Geografis (SIG) informasi dapat
disampaikan dalam bentuk visual yang didalamnya terdapat informasi yang terkait
dengan potensi daerah kota. Sehingga orang tidak akan bosan jika melihatnya, sebab
informasi yang disampaikan melalui visual lebih menarik daripada yang hanya
bersifat tekstual saja.
Integrasi teknologi SIG dan web ke dalam aplikasi sistem informasi potensi
daerah memungkinkan informasi obyek wisata dan hasil kerajinan dari tiap-tiap
daerah kota dapat divisualisasikan ke dalam web sehingga informasi tersebut dapat
diakses secara umum tanpa ada batasan waktu dan tempat.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah :
Merancang sebuah media informasi yang dapat menginformasikan potensi-potensi
daerah kota Blitar berbasis web menggunakan konsep Sistem Informasi Geografis.
1.3 Batasan Masalah
Batasan masalah pada penelitian ini adalah membangun sebuah Sistem
Informasi Geografis menggunakan media website yang dapat menampilkan peta
wilayah Kota Blitar yang memiliki potensi-potensi seperti pertanian, pariwisata dan
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah membangun sistem informasi potensi daerah
yang berbasis web dengan menggunakan konsep Sistem Informasi Geografi sehingga
user lebih mudah dalam mendapatkan dan memahami inforamasi potensi daerah yang
disampaikan melaui website serta dapat memberi masukan kepada user tentang
potensi-potensi yang ada.
1.5 Manfaat Penelitian
• Membantu masyarakat untuk memperoleh informasi tentang kawasan kota
yang mempunyai potensi-potensi daerah.
• Membantu pemerintah untuk memperkenalkan potensi daerah kepada investor
supaya dapat menanamkan modalnya di kota Blitar.
• Meningkatkan dan mengembangkan kemampuan diri dalam lingkungan yang
sesuai dengan disiplin ilmu yang dipelajari.
1.6Metode Penelitian
Penyusunan laporan penelitian ini melalui beberapa metode yang dipakai, yaitu :
a. Persiapan
Yang termasuk dalam persiapan ini adalah diawali dengan penyusunana
b. Pengunpulan Data
Dalam pengumpulan data terdiri dari tiga kegiatan, yaitu:
1. Konsultasi langsung dengan pihak yang ahli pada bidang tersebut, dalam
hal ini adalah dosen pembimbing, pihak dari pemerintah Kota Blitar.
2. Studi Literatur untuk mendapatkan literatur yang telah ada yang berupa
buku dan jurnal.
c. Analisis Data
Data yang diperoleh dari pengumpulan data di atas kemudiaan dianalilis,
untuk menetapkan data mana yang dipakai dan apabila terjadi kekurangan
data dapat dilakukan penambahan.
d. Perancangan Sistem
Setelah data terkumpul dan dianalisis kemudian dilakukan perancangan sistem
yang terdiri dari perancangan database dan perancangan tampilan apalikasi.
e. Evaluasi Sistem
Sebelum menuju proses pembuatan aplikasi terlebih dahulu sistem yang telah
disusun di perancangan sistem dievaluasi guna mengetahui
kekurangan-kekurangan sementara dari sistem tersebut.
Dalam proses ini dilakukan pembuatan tampilan sistem, pembuatan database,
dan penyusunan coding program.
g. Pengujian Sistem
Dalam pengujian sistem, aplikasi akan diuji dengan cara memasukkan data
yang sudah diperoleh. Jika masih terjadi kesalahan maka akan diperiksa
kembali mulai dari perancangan sistem sampai didapat hasil yang maksimal.
h. Dokumentasi dan Penyusunan Laporan
Setelah dilakukan pengujian sistem kemudian dilakukan proses dokumentasi
dan penyusunan laporan yang bertujuan untuk mempermudah pengembangan
selanjutnya.
1.7 Sistematika Penulisan BAB I Pendahuluan
Bab ini berisi latar belakang, perumusan masalah, tujuan, batasan masalah dan
metodologi penelitian tugas akhir ini.
BAB II Dasar Teori
Bab ini menjelaskan konsep dan teori dasar yang mendukung penulisan tugas
akhir ini seperti: Profil Kota Blitar, Potensi Kota Blitar, Sistem Informasi
Bab III Analisis Dan Perancangan Aplikasi
Bab ini menjelaskan mengenai analisis dan perancangan Aplikasi Sistem
Informasi Informasi Geografis Potensi Daerah Kota Blitar.
BAB IV Hasil Dan Pembahasan
Bab ini berisi pengujian terhadap hasil pengujian dari aplikasi yang telah
dibangun.
BAB V Penutup
Bab ini berisi kesimpulan dan saran terhadap seluruh kegiatan tugas akhir
BAB II
KAJIAN PUSTAKA 2.1 Profil Geografis Kota Blitar
Kota Blitar merupakan salah satu daerah di wilayah Propinsi Jawa Timur
yang secara geografis terletak diujung selatan Jawa Timur dengan ketinggian 156 m
dari permukaan air laut, pada koordinat 112° 14 - 112° 28 Bujur Timur dan 8° 2 - 8°
10 Lintang Selatan, memiliki suhu udara cukup sejuk rata-rata 24° C - 34° C karena
Kota Blitar berada di kaki Gunung Kelud dan dengan jarak 160 Km arah tenggara
dari Ibukota Propinsi Surabaya.
Kota Blitar merupakan wilayah terkecil kedua di Propinsi Jawa Timur
setelah Kota Mojokerto. Wilayah Kota Blitar di kelilingi oleh Kabupaten Blitar
dengan batas:
• Sebelah Utara : Kecamatan Garum dan Kecamatan Nglegok Kabupaten
Blitar.
• Sebelah Timur : Kecamatan Kanigoro dan Kecamatan Garum Kabupaten
Blitar.
• Sebelah Selatan : Kecamatan Sanankulon dan Kecamatan Kanigoro
Kabupaten Blitar.
• Sebelah Barat : Kecamatan Sanankulon dan Kecamatan Nglegok
Kota Blitar dengan luas wilayah kurang lebih 32,58 km2 terbagi habis menjadi
tiga Kecamatan yaitu :
• Kecamatan Sukorejo dengan luas 9,93 km2.
• Kecamatan Kepanjenkidul 10,50 km2.
• Kecamatan Sananwetan 12,15 km2.
Dari tiga Kecamatan tersebut, habis terbagi menjadi 21 Kelurahan.
Dilihat dari kedudukan dan letak geografisnya, Kota Blitar tidak memiliki
sumber daya alam yang berarti, karena seluruh wilayahnya adalah wilayah
perkotaan, yang berupa pemukiman, perdagangan, layanan publik, sawah pertanian,
kebun campuran dan pekarangan. Oleh karena itu, sebagai penggerak ekonomi Kota
Blitar mengandalkan Potensi diluar sumber daya alam, yaitu sumber daya manusia
dan sumber daya buatan. Satu-satunya sungai yang mengalir diKota Blitar adalah
sungai Lahar dengan panjang ± 7,84 km. Hulu Sungai Lahar berada di gunung Kelud
menuju ke sungai Brantas. Keadaan tanah di Kota Blitar berupa tanah Regusol dan
Litusol. Jenis tanah Regusol berasal dari gunung Kelud (Vulkan) sedang jenis tanah
Litusol mempunyai konsistensi gembur, korositas tinggi dan tahan terhadap erosi.
(www.blitarkota.go.id)
2.1.1 Sistem Informasi Geografis dalam manajemen profil
Profil dalam sistem Sistem Informasi Geografis ini maksudnya yaitu
keterangan secara terperinci yang digunakan untuk mengetahui keadaan yang
spasial dan keunggulan Sistem Informasi Geografis, pengembangan manajemen aset
merupakan salah satu investasi Pemerintah Daerah untuk berbagai kepentingan
strategis lainnya. Disamping sebagai sistem yang handal untuk membantu
pengelolaan manajemen aset serta sebagai salah satu sarana bagi promosi potensi
ekonomi daerah, manajemen aset juga merupakan pondasi bagi pengembangan
sistem informasi manajemen wilayah (estate management) yang akan sangat
dibutuhkan, seiring dengan perkembangan dan pertumbuhan kota.
Pengembangan manajenen aset di daerah untuk mendukung pengelolaan
kawasan kabupaten/kota akan sangat mudah dilakukan karena manajemen aset
dikembangkan dengan berbasis geografis dan memberikan keuntungan ganda, bukan
saja sebagai alat (tools) untuk membantu pengelolaan aset, namun juga dasar bagi
pengelolaan wilayah kabupaten/kota. Dengan demikian pengembangan sistem
informasi ini merupakan suatu investasi penting bagi pemerintah daerah
kabupaten/kota dalam mewujudkan good corporate governance.
Dalam aplikasinya terhadap kebutuhan Sistem Informasi Geografis dalam
menyediakan data mengenai lingkungan hidup sangat penting. Saat ini kebutuhan
akan data dan peta profil yang menggambarkan potensi dan sangat jarang dijumpai
terutama didaerah kabupaten/kota kecil. Hal ini juga disebabkan untuk membangun
sebuah informasi yang handal memerlukan biaya yang cukup tinggi.
2.2 Potensi Kota Blitar
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan
siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan
apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan
bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan,
dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh
(terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.”
(QS. Al-Baqarah, 2: 30)
Ayat di atas menjelaskan bahwa Allah memberikan kepada manusia di bumi
ini berbagai macam sarana dan berbagai jenis potensi alam untuk memenuhi
kelangsungan hidup manusia. Potensi merupakan semua sumber daya yang ada atau
tersedia dan yang dapat digunakan dalam upaya mengatasi masalah yang ada ataupun
digunakan dalam upaya mencapai tujuan. Begitu juga dengan ayat yang ada di bawah
4"
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya
aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa
Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat
kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih
dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya
aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."
Dengan adanya kekayaan alam yang melimah ruah, manusia harus dapat
menjaga dan memakmurkan seluruh isi bumi. Masih banyak potensi yang belum
terjamah oleh tangan manusia, oleh karena itu manusia dianugerahi akal dan pikiran
untuk dapat menggali potensi alam dan dapat memanfaatkan serta
mengembangkannya demi kemakmuran alam semesta.
2.2.1 Data dan Informasi Potensi Kota Blitar: 2.2.1.1 Pertanian
Lahan sawah yang ada di Kota Blitar pada tahun 2008 tidak mengalami
perubahan dari tahun 2007 yaitu seluas 1.144 Ha. Sananwetan merupakan kecamatan
yang memiliki lahan sawah terluas yaitu sebanyak 441 hektar atau sebesar 38,55
semuanya ditanami padi. Lahan sawah yang dapat ditanami padi dua kali atau lebih
dalam setahun, seluas 543 Ha, atau 47,46 persen. Sisanya, seluas 601 ha, atau 52,54
persen hanya dapat ditanami padi satu kali. Produksi padi tahun 2008 meningkat
sebesar 3.460,63 (3,49 persen) dari tahun 2007 menjadi 102.662,3 kwintal di tahun
2008. Meningkatnya produksi ini seiring dengan peningkatan rata-rata produksinya.
Jadi meski luas panennya berkurang, tidak mempengaruhi produksinya. Produksi
palawija terutama jagung turun drastis menjadi 8.846,27 kwintal. Hal yang sama
terjadi pada tanaman hortikultura. Baik sayuran maupun buah-buahan tidak terlalu
menggembirakan. Bahkan beberapa komoditi yang tahun 2007 lalu produksinya
cukup baik, seperti cabai merah, kacang panjang, alpukat, dan belimbing pada tahun
2008 ini menurun produksinya. Jumlah ternak besar seperti sapi perah, sapi potong,
kuda, babi, kambing, dan domba bertambah populasinya dari tahun 2007. Meskipun
peningkatannya tidak terlalu besar, namun apabila konsisten dari tahun ke tahun, hal
ini tentu saja akan mempengaruhi produktivitas sektor peternakan di Kota Blitar.
(DDA Kota Blitar: 2009)
2.2.1.2 Industri
Produksi listrik yang dibangkitkan selama tahun 2008 sebesar 70.162.307
Kwh, meningkat dari produksi di tahun 2007. Dari produksi tersebut, listrik yang
dijual kepada konsumen sebanyak 62.485.755 kwh dengan nilai penjualan Rp. 42.441
transmisi distribusi. Sementara itu jumlah pelanggan PLN juga bertambah dari 30.571
di tahun 2007 menjadi 31.384 di tahun 2008. AirMinum Jumlah pelanggan PDAM
pada akhir tahun 2008 sebanyak 9.917 pelanggan. Daritotal pelanggan tersebut yang
aktif bayar sebanyak 6.639 pelanggan atau 66,94 persen. Total produksi air minum
yang disalurkan kepada pelanggan seperti kran umum, sosial, rumahtangga,
pemerintah, niaga, (termasuk kebocoran) di tahun 2007 sebesar 2.031.783
m3.Tingkat kebocoran pada tahun 2007 sebesar 854.396 sebesar 42,05 persen dari
seluruh produksi. Industri Jumlah unit usaha industri pada tahun 2008 sebanyak
1.932 terdiri dari industri formal sebanyak 112 dan industri non formal 1.820 usaha.
Jumlah tenaga kerja yang diserap sebesar 7.360, dimana 3.223 berada pada indutri
formal dan 4.137 pada industri non formal. Kenaikan jumlah industri tersebut diiringi
juga oleh kenaikan nilai investasinya menjadi Rp. 14,8 miliar dan kenaikan nilai
produksinya menjadi Rp. 365,4 miliar.
(DDA Kota Blitar: 2009)
2.2.1.3 Perdagangan
Di tahun 2008 ada sebanyak 235 surat ijin usaha perdagangan (SIUP) yang
diterbitkan oleh Dinas Perindag Kota Blitar. Bila dirinci menurut golongan usaha,
usaha perdagangan besar dengan jumlah asset diatas 200 juta sejumlah 21 usaha.
Perdagangan menengah dengan asset 50 sampai 200 juta sejumlah 51 usaha. Usaha
perdagangan kecil dengan jumlah aset dibawah 50 juta sejumlah 163 usaha.
terigu, gula pasir, dan minyak goreng, selama tahun 2008, dalam kondisi yang
seimbang. Pengadaan beras sebesar 230.300 ton dan penyalurannya sebesar 89.690
ton. Pengadaan tepung terigu sebesar 3.660 ton dan penyalurannya sebesar 2.786 ton.
Pengadaan gula pasir sebesar 3.480 ton dan penyalurannya 2.673 ton.
(DDA Kota Blitar: 2009)
2.3 Sistem Informasi Geografis
Pada zaman Yunani kuno para ilmuan telah menggunakan matahari untuk
menghitung jarak antara dua buah tempat yang saling berjauhan dengan
memanfaatkan matahari. Dengan matahari pula para ilmuan yunani kuno telah
berhasil menghitung diameter bumi, walaupun tingkat keakurasiannya masih kurang.
Seiring dengan berjalannya waktu dan kemajuan dalam bidang teknologi navigasi,
manusia telah mencipkatan bererapa alat navigasi sehingga mereka tidak lagi
bergantung kepada posisi bintang-bintang untuk menentukan arah, diantara adalah
peta, kompas, dan GPS. Akan tetapi bukan berarti bintang-bintang tersebut sudah
tidak berguna, sebab masih banyak para ilmuan yang mencoba mempelajari guna
mengetahui manfaat lain dari bintang-bintang tersebut.
Artinya :
“Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu,
supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak
menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. dia menjelaskan tanda-tanda
(kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang Mengetahui.” (QS. Yunus, 10 : 5)
Dari kutipan ayat diatas menjelaskan bahwa semua yang diciptakan Allah
adalah bermanfaat dan mengandung penuh hikmah. Salah salah ciptaan Allah yang
dijelaskan menurut ayat diatas diantaranya adalah matahari dan bulan. Kedua ciptaan
Allah tersebut merupakan suatu penanda yang dapat digunakan dalam mengetahui
bilangan tahun dan bulan. Pada ayat yang lain Allah juga menjelaskan fungi dari
bintang-bintang yang bersinar di malam hari, dan ayat tersebut adalah:
C
Artinya :
“Dan dialah yang menjadikan bintang-bintang bagimu, agar kamu
menjadikannya petunjuk dalam kegelapan di darat dan di laut. Sesungguhnya kami
Telah menjelaskan tanda-tanda kebesaran (kami) kepada orang-orang yang
Mengetahui.”(QS. Al An'am, 6: 97)
Allah SWT. telah menciptakan bintang-bintang untuk keperluan manusia yang
dengan itu bisa mengambil manfaat dari cahayanya, kemunculannya, dan posisinya di
kegelapan malam ketika manusia berda di tengah padang pasir dan lautan sehingga
sebagian lagi berada di belakang, di kiri dan di kanan. Bintang-bintang itu menjadi
petunjuk bagi orang-orang yang bepergian menuju kota-kota, mencari arah Ka`bah,
mengenali waktu di malam hari, dan menemukan arah jalan di padang pasir dan
lautan.
Al-Balkhi, seorang penafsir, menyatakan bahwa kalimat ...agar kamu
menjadikannya petunjuk dalam kegelapan… bukan berarti bintang-bintang diciptakan
hanya untuk memberi petunjuk kepada manusia, tetapi Allah telah menciptakan
bintang-bintang untuk banyak manfaat lainnya. Apabila seseorang merenung dan
memperhatikan bintang-bintang yang kecil dan besar, dimana posisi mereka, orbit,
hubungan dan gerakan mereka, dan juga memperhatikan manfaat matahari dan bulan
serta bagaiman mereka bermanfaat dalam kehidupan, pertumbuhan, perkembangan
hewan, tumbuhan, pernyataan suci ini akan terbukti baginya. Dalam kitab tafsir Ali
bin Ibrahim, disebutkan bahwa makna bintang di sini menyatakan, …Sesungguhnya
kami Telah menjelaskan tanda-tanda kebesaran (kami) kepada orang-orang yang
Mengetahui. Artinya, Allah SWT. telah menunjukkan dalam ayat-ayatNya dan
menjelaskan kepada manusia yang memperoleh (ilmu) pengetahuan malalui cara
perenungan.
(Allamah Kamal Fiqih dan Tim Ulama: 2006)
Dari pengembangan ilmu pengetahuan perbintangan tersebut, maka
muncullah suatu cabang keilmuan yang dikenal dengan sistem informasi geografis.
menyimpan, memanipulasi, menganalisis dan menampilkan kembali kondisi-kondisi
alam dengan bantuan data atribut dan data spasial yang dapat membantu dalam proses
pengambilan keputusan. GIS merupakan salah satu bentuk sistem informasi dengan
penekanan pada informasi geografis yaitu mengenai tempat atau posisi suatu objek di
permukaan bumi dan informasi mengenai keterangan atau atributnya.
(Nuryadin, Ruslan: 2005)
GIS atau sistem informasi berbasis pemetaan dan geografi adalah sebuah alat
bantu manajemen berupa informasi berbantuan komputer yang terkait dengan sistem
pemetaan dan analisis terhadap segala sesuatu, serta peristiwa-peristiwa yang terjadi
dimuka bumi. Teknologi GIS mengintegrasikan operasi pengolahan data berbasis
database yang biasa digunakan, seperti pengambilan data berdasarkan kebutuhan
serta analisis statistic dengan menggunakan visualisasi yang khas serta berbagai
keuntungan yang mampu ditawarkan melalui analisis geografis melalui
gambar-gambar tertentu.
Sistem informasi geografis mulai dikenal pada awal 1980-an. Sejalan dengan
berkembangnya perangkat komputer, baik perangkat lunak maupun perangkat keras,
Sistem Informasi Geografis berkembang sangat pesat pada era 1990-an. Secara
harafiah, Sistem Informasi Geografis dapat diartikan sebagai :
”Suatu komponen yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, data
menangkap, menyimpan, memperbaiki, memperbaharui, mengelola, memanipulasi,
mengintegrasikan, menganalisa, dan menampilkan data dalam suatu informasi
berbasis geografis”.
(Atie puntodewo Dkk : 2003)
Sistem Informasi Geografis menghubungkan sebuah lokasi ke informasi
(seperti seseorang dengan alamat, bangunan dengan sebuah paket, atau sebuah jalan
yang berada dalam jaringan jalan) dan lapisan-lapisan yang memberikan informasi
kepada pemahaman yang lebih tentang bagaimana kesemuanya itu dapat saling
terhubung.
2.4 Decision Support System
Sistem Pendukung Keputusan merupakan suatu sistem interaktif yang
mendukung keputusan dalam proses pengambilan keputusan melalui alternatif–
alternatif yang diperoleh dari hasil pengolahan data, informasi dan rancangan model.
2.5 Pengertian Decision Support System
Menurut Keen dan Scoot Morton :
“ Sistem Pendukung Keputusan merupakan penggabungan sumber – sumber
kecerdasan individu dengan kemampuan komponen untuk memperbaiki kualitas
keputusan. Sistem Pendukung Keputusan juga merupakan sistem informasi berbasis
komputer untuk manajemen pengambilan keputusan yang menangani masalah –
Dengan pengertian tersebut dapat dijelaskan bahwa sistem pendukung keputusan
bukan merupakan alat pengambilan keputusan, melainkan merupakan sistem yang
membantu pengambil keputusan dengan melengkapi mereka dengan informasi dari
data yang telah diolah dengan relevan dan diperlukan untuk membuat keputusan
tentang suatu masalah dengan lebih cepat dan akurat. Sehingga sistem ini tidak
dimaksudkan untuk menggantikan pengambilan keputusan dalam proses pembuatan
keputusan.
2.5.1 KomponenDecision Support System
o Subsistem Manajemen Basis Data
Subsistem data merupakan bagian yang menyelediakan data – data yang
dibutuhkan oleh Data Base Management Subsystem (DBMS). DBMS sendiri
merupakan susbsistem data yang terorganisasi dalam suatu basis data. Data – data
yang merupakan dalam suatu Sistem Pendukung Keputusan dapat berasal dari luar
lingkungan. Keputusan pada manajemen level atas seringkali harus memanfaatkan
data dan informasi yang bersumber dari luar perusahaan.
Kemampuan subsistem data yang diperlukan dalam suatu Sistem Pendukung
Keputusan, antara lain :
a. Mampu mengkombinasikan sumber-sumber data yang relevan melalui
proses ekstraksi data.
c. Mampu menangani data personal dan non ofisial, sehingga user dapat
bereksperimen dengan berbagai alternatif keputusan
d. Mampu mengolah data yang bervariasi dengan fungsi manajemen data
yang luas.
o Subsistem Manajemen Model
Subsistem model dalam sistem pendukung keputusan memungkinkan
pengambil keputusan menganalisa secara utuh dengan mengembangkan dan
membandingkan alternative solusi. Intergrasi model-model dalam Sistem Informasi
Manajemen yang berdasarkan integrasi data-data dari lapangan menjadi suatu Sistem
Pendukung Keputusan.
Kemampuan subsistem model dalam sistem pendukung keputusan antara lain
:
a. Mampu menciptakan model-model baru dengan cepat dan mudah.
b. Mampu mengkatalogkan dan mengelola model untuk mendukung semua
tingkat pemakai.
c. Mampu menghubungkan model-model dengan basis data melalui
hubungan yang sesuai.
d. Mampu mengelola basis model dengan fungsi manajemen yang analog
o Subsistem Dialog
Subsistem dialog merupakan bagian dari sistem pendukung keputusan yang
dibangun untuk memenuhi kebutuhan representasi dan mekanisme kontrol selama
proses analisa dalam sistem pendukung keputusan ditentukan dari kemampuan
berinteraksi anatara sistem yang terpasang dengan user.
Pemakai terminal dan sistem perangkat lunak merupakan
komponen-komponen yang terlibat dalam susbsistem dialog yang mewujudkan komunikasi
anatara user dengan sistem tersebut. Komponen dialog menampilkan keluaran sistem
bagi pemakai dan menerima masukkan dari pemakai ke dalam Sistem Pendukung
Keputusan.
Adapun subsistem dialog dibagi menjadi tiga, antara lain :
a. Bahasa Aksi (The Action Language)
Merupakan tindakan-tindakan yang dilakukan user dalam usaha untuk
membangun komunikasi dengan sistem. Tindakan yang dilakukan oleh user untuk
menjalankan dan mengontrol sistem tersebut tergantung rancangan sistem yang ada.
b. Bahasa Tampilan (The Display or Presentation Langauage)
Merupakan keluaran yang dihasilakn oleh suatu sistem pendukung keputusan
dalam bentuk tampilan-tampilan akan memudahkan user untuk mengetahui keluaran
c. Bahasa Pengetahuan (Knowledge Base Language)
Meliputi pengetahuan yang harus dimiliki user tentang keputusan dan tentang
prosedur pemakaian sistem pendukung keputusan agar sistem dapat digunakan secara
efektif. Pemahaman user terhadap permasalahan yang dihadapi dilakukan diluar
sistem, sebelum user menggunakan sistem untuk mengambil keputusan (Kusrini,
2007).
2.6 Pemodelan Sistem
Model analisis harus dapat mencapai tiga sasaran utama, yaitu menggambarkan
apa yang dibutuhkan oleh pelanggan, membangun dasar bagi pembuatan desain
perangkat lunak, membatasi serangkaian persyaratan yang dapat divalidasi begitu
perangkat lunak dibangun.
2.6.1 FlowChart
Flowchart adalah bagan-bagan yang mempunyai arus yang menggambarkan
langkah-langkah penyelesaian suatu masalah. FlowChart merupakan cara penyajian
2.6.2 Simbol-simbol FlowChart
Simbol Nama Simbol Keterangan
Process / Proses
Satu atau beberapa himpunan penugasan yang akan dilaksanakan
secara berurutan
Input
Data yang akan dibaca dan dimasukkan ke dalam memory komputer dari suatu alat input atau
data dan harus melewati memori untuk dikeluarkan dari alat-alat
output
Terminal
Berfungsi sebagai awal (berisi Start) dan juga sebagai akhir (berisi End)
dari suatu proses alur.
Decision
Berfungsi untuk memutuskan arah atau percabangan yang diambil sesuai dengan kondisi yang dipenuhi,
yakni benar atau salah.
Output/Print
Berfungsi untuk mencetak (dan/atau menyimpan) hasil output/keluaran.
Connector/
Penghubung
Berfungsi sebagai penghubung bila diagram alur terputus disebabkan misalnya oleh pergantian halaman (misal diagram tidak cukup dalam
satu halaman).
Flowline
Menunjukkan bagan arah instruksi dijalankan.
Tabel 2.1 Simbol-Simbol FlowChart
2.6.3 Data Flow Diagram
Diagram aliran data merupakan model dari sistem untuk menggambarkan
pembagian sistem ke modul yang lebih kecil. Salah satu keuntungan menggunakan
diagram aliran data adalah memudahkan pemakai atau user yang kurang menguasai
bidang komputer untuk mengerti sistem yang akan dkerjakan.
2.6.4 Diagram Konteks
Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan
menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level
tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari
sistem. Ia akan memberi gambaran tentang keseluruhan sistem. Sistem akan dibatasi
oleh boundary (dapat digambarkan dengan garis putus). Dalam diagram konteks
hanya ada satu proses. Tidak boleh ada store dalam diagram konteks.
2.6.5 Overview Diagram
Overview Diagram adalah diagram yang menggambarkan proses dari
dataflow diagram. Diagram nol memberikan pandangan secara menyeluruh mengenai
sistem yang ditangani, menunjukkan tentang fungsi-fungsi utama atau proses yang
ada, aliran data, dan eksternal entity. Pada level ini sudah dimungkinkan
adanya/digambarkannya data store yang digunakan. Untuk proses yang tidak dirinci
lagi pada level selanjutnya, simbol ‘*’ atau ‘P (functional promitive) dapat
ditambahkan pada akhir nomor proses. Keseimbangan input dan output (balancing)
2.6.6 Level Diagram
Level Diagram adalah diagram yang menguraikan proses apa yang ada dalam
diagram zero atau diagram level diatasnya. Dalam satu level sebaiknya tidak terdapat
lebih dari 7 buah proses dan maksimal 9 proses, bila lebih maka harus dilakukan
dekomposisi.
2.6.7 Entity Relationship Diagram
Diagram relasi entitas (entity relationship diagram-ERD) seperti ditunjukkan oleh
namanya, berhubungan dengan data didalam entitas dan hubungan antar entitas.
Ketika pengguna dan spesialis informasi mulai untuk berkomunikasi tentang
kebutuhan data untuk suatu sistem informasi, mereka akan berbicara mengenai
pengumpulan field-field data yang saling berhubungan daripada field-field data
individu. Kumpulan konseptual field-field data yang saling berhubungan ini disebut
entitas (entities). Meskipun secara intuitif kita akan langsung tertarik untuk
menganggap entitas sebagai tabel-tabel, kita tidak dapat melakukannya. Tabel
merupakan hasil dari pemecahan entitas menjadi unit-unit berukuran lebih kecil yang
mengkuti aturan-aturan struktur basis data. Suatu entitas dapat berubah menjadi satu
tabel, namun sering kali suatu entitas dipecah menjadi beberapa tabel. ERD adalah
tingkat konseptualisasi data yang lebih tinggi daripada tabel.
ERD juga mengungkapkan entitas-entitas mana yang sebaikya secara
konseptual dihubungkan dengan entitas yang lain. Hubungan antar entitas tidak
ditentukan oleh field-field data yang sama dalam masing-masing entitas, karena
dikonseptualisasikan, field-field data yang sebenarnya tidaklah diketahui. Akan tetapi,
pengguna dan para profesional sistem informasi dapat mengonseptualisasikan
bagaimana record-record didalam entitas dapat berhubungan dengan record-record
di entitas-entitas yang lain.
Entitas-entitas didalam ERD akan memiliki nama, sama halnya seperti tabel
yang memiliki nama. Relasi juga akan menghubungkan entitas-entitas sama halnya
seperti garis-garis yang menghubungkan tabel-tabel melalui field-field yang sama
diantara tabel. Relasi ERD akan menunjukkan jika satu record dalam satu entitas
akan berhubungan dengan satu atau lebih record di entitas yang lain.
2.7 MapServer
Mapserver merupakan aplikasi freeware dan open source yang memungkinkan
kita menampilkan data spasial (peta) pada halaman web. Aplikasi ini pertama kali di
kembangkan di Universitas Minesotta, Amerika Serikat untuk proyek ForNet (sebuah
projek untuk manajemen sumber daya alam) yang didukung oleh NASA dilanjutkan
dengan dikembangkan projek TerraSIP untuk manajemen data lahan
Pengembangan MapServer menggunakan berbagai aplikasi open source atau
freeware seperti Shapelib yang digunakan untuk baca tulis format data Shapefile,
FreeType untuk merender karakter, GDAL/OGR untuk baca atau tulis format data
vektor maupun raster, dan projek 4 untuk mengganti beragam proyeksi peta.
Pada bentuk paling dasar MapSever merupakan sebuah program CGI (Common
Gateway Interface). Program tersebut akan dieksekusi di web server, dan berdasarkan
data yang kemudian akan dikirim ke webbrowser, baik dalam bentuk peta atau dalam
bentuk lain.
Fitur-fitur dari MapServer diantaranaya adalah:
a. Menampilkan data spasial dalam format vektor seperti Shapefile(ESRI),
ArcSDE(ESRI), PostGIS dan berbagai format fektor lain dengan
menggunakan libraryOGR.
b. Menampilkan data spasial dalam bentuk format raster seperti TIFF/GeoTIFF,
APPL7 dan berbagai format data raster lain dengan menggunakan library
GDAL.
c. Menggunakan quadtree dalam indexing data spasial, sehingga operasi-operasi
spasial dapat dilakukan dengan cepat.
d. Dapat dikembangkan dengan tampilan keluaran yang dapat diatur dengan
menggunakan file template.
e. Dapat melakukan seleksi obyek berdasarkan nilai, titik, area, atau berdasarkan
sebuah obyek spasial tertentu.
f. Mendukung rendering karakter berupa fontTrueType.
g. Mendukung penggunaan data raster maupun vektor yang dibagi-bagi menjadi
sub bagian yang lebih kecil sehingga proses untuk mengambil dan
menampilkan gambar dapat dipercepat.
h. Dapat menggambarkan peta tematik yang dibangun menggunakan ekpresi
i. Dapat menampilkan label dari objek spasial, dengan label dapat diatur
sedemikian rupa sehingga tidak salin tumpang tindih.
j. Konfigurasi dapat diatur secara on the fly melalui parameter yang ditentukan
pada URL.
k. Dapat menangani beragam sistem proyeksi secara on the fly
(Nuryadin, Ruslan. 2005)
"Inilah Kitab (catatan) kami yang menuturkan terhadapmu dengan benar. Sesungguhnya kami Telah menyuruh mencatat apa yang Telah kamu kerjakan". (QS. Al- Jaatsiyah 45: 29)
Ayat diatas menjelaskan bahwa semua amal manusia tercatan dalam suatu
kitab dan catatan tersebut tidak akan hilang bahkan rusak dan tidak pula tertukar,
sebab semua catatan tersebut telah diatur dan tersimpan rapi. Dari sini dapat diambil
pelajaran bahwa kemahabesaran Allah tidak akan bisa ditandingi. Dan manusia hanya
mampu belajar apa yang diajarkan oleh Allah kepada mereka melalui Al-Qur’an,
sebab ilmu Allah adalah maha luas.
Sejak manusia mulai mengenal tulisan, mereka telah mencoba menulis segala
hal yang dialaminya kedalam sebuah media. Seiring dengan perkembangan
peradaban kemudian ditemukan kertas oleh bangsa Cina dan dijadikannya sebagai
kertas tidak lagi sanggup menampung, sehingga para ilmuan memikirkan suatu
metode dalam penyimpanan data yang kita kenal sekarang ini dengan sebutan
database. Ada banyak sekali model-model dari database tersebut diantaranya adalah
PostgreSQL.
PostgreSQL atau postgres adalah server Object Relational-Database
Management System (ORDBMS) open source. Postgres lahir dan dikembangkan oleh
Univesitas of California, Berkeley(1977-1985). Postgres berawal dari kode Ingres,
yang kemudian dikembangkan menjadi database server relational yang berhasil
dikomersilkan oleh Relational Technologies/Ingres Corporation.
Object-relational database tersbut dinamakan Postgres. Kemudian postgres
diambil oleh illustra Information Technologies, untuk dikembangkan sebagai produk
database komersial. Kemudian diambil alih oleh Informix dan diintegrasikan ke
dalam Informix Universal Server.
Pada tahu 1986-1994, postgre telah banyak digunakan untuk penelitian dan
produksi aplikasi. Postgre juga digunakan sebahan bahan belajar diberbagai
Universitas dan berhenti pada Postgres versi 4.2.
Pada tahun 1994-1995, dua orang mahasiswa lulusan Berkeley, yaitu Jolly
Chen dan Andrew Yu, menambahkan kemampuan SQL pada Postgres dan diberi
nama Postgres95 dengan mengngunakan kode ANSI C. perubahan internal dilakukan
pada Postgres95, untuk meningkatkan kinerja dan kemudahan dalam pengembangan
Penamabahan yang dilakukan pada Postgres95 diantaranya adalah:
a. Bahasa query PostQUEL diganti menjadi SQL (implementasi pada server).
subQuery belum didukung namun dapat dilakukan dengan menngunakan
fungsi-fungsi SQL yang didefinisikan. Dimasukkan perintah klausa GROUP
BY pada SQL.
b. Tersedianya program psql untuk interactif query dengan SQL. Program psql
ini menggunakan GNU readline.
c. Interface object besar ditinggalkan. Mekanisme yang digunakan untuk
menyimpan object besar yaitu menggunakan Inversion.
d. Penghapusan system instance-level.
e. Tutorial singkat penggunaan fitur SQL, disertakan dengan contoh
programnya.
f. GNU make digunakan untuk proses build. Postgres95 bisa dikompilasikan
dengan GCC.
Awal tahun 1996, dibentuk sebuah sebuah tim yang tergabung dalam sebuah
komunitas yang dipersiapkan untuk menangani lonjakan permintaan yang besar, bagi
sebuah database server yang open source. Sehingga dengan adanya tim tersebut
PostgreSQL dikembangkan lagi dengan mengevaluasi kesalahan-kesalahan yang
ditemukan. Dan pada tahun 1996 nama database server Postgres95 dihapus dan
diganti menjadi PostgreSQL. Relaease PostgreSQL dilakukan setiap tiga hingga lima
Beberapa prestasi yang telah diperoleh oleh PostgreSQL, diantaranya adalah
terpilih sebagai Best Database Management System oleh Linux Wolrd Editor’s pada
tahun 1999 dan sebagai Best Database oleh Linux Journal Editor’s Choice Award
pada tahun 2000.
PostgreSQL menawarkan fitur-fitur yang dimiliki oleh DBMS komersial
diantaranya:
a. Dukungan tipe data yang banyak diggunakan pada database komersial, seperti
floting point, integer, character string, money, date/time dan tipe data binary.
b. Dukungan tipe data yang semakin beragam, seperti tipe data untuk geometri
(seperti Point, Polygon, Circle, dan Line) tipe data jaringan (TCP/IP) untuk
menyimpan data pada IP4, IP6 dan Mac Address (Lnet,cidr,maddr).
c. Didukung tipe data array dan tipe data komposit serta konsep tipe data Object
Identifiers (OIDS), yang digunakan PostgreSQL sebagai primary key pada
beberapa table. Pada postgreSQL versi 8.x, OIDS digunakan sebagai default
pada pembuatan table pada database.
d. Dukungan penyimpanan binary large object (gambar, suara,vidio). Kinerja
PostgreSQL sebagai server database object-relational semakin memudahkan
user untuk mengimplementasikan system aplikasi yang dibuat
e. Dukungan fitur Foreign Key dan referential integrity, membuat PostgreSQL
f. PosgreSQL telah mengimplementasikan tipe join SQL99: inner join, left,
right, full outer join, natural join, yang mempermudah proses querry.
g. Dukungan fitur view dan trigger menyederhanakan proses querry yang
kompleks pada sisi server. Fungsi trigger bisa ditulis dalam bahasa C,
Procedural Langguage.
h. Dukungan fungsi Full-text indexing.
i. Tersedianya fungsi ODBC.
j. Fitur rule yang dapat digunakan untuk memanipulasi data pada operasi SQL
yang dilakukan, serta fungsi yang berkenaan dengan keamanan data, seperti
fungsi hashcryptographic (MD5, SHAI).
k. Dukungan standar regular expression (full POSIX) dan case-intensitive
regular expressionmatching.
l. Dukungan dari bahasa pemprograman pada sisi server, seperti: C, SQL,
PL/pgSQL, Tcl, PERL, Python, dan ruby.
m. Temporary table yang digunakan sebagai tabel temporer, dimana akan
dihapus pada saat koneksi database berakhir.
n. Dukungan fitur schema yang memungkinkan:
1. Banyak user menggunakan database yang sama tanpa mengganggu yang
lainnya.
2. Untuk memudahkan mengorganisasikan database dalam satu program
3. PostgreSQL 8.0 adalah PosgreSQL pertama yang bisa dioperasikan pada
Microsoft Windows sebagai sever, dimana PostgreSQL berjalan sebagai
salah satu servicewindows server. ReleasePosgreSQL ini bisa dijalankan
pada form Windows XP, Windows 2000 maupun Windows 2003.
PosgreSQL memberikan fitur dan kinerja yang lengkap untuk Administrasi sever,
seperti:
1. Model keamanan untuk setiap user dan group pada objek database.
2. Akses yang bisa dibatasi ke sever berdasarkan host, nomor IP, username,
dan database tertentu.
3. Dukungan tools dalam proses backup semua ojek database bukan hanya
tabel saja tetapi termasuk juga fungsi, triger, privillages, tipe, data custom.
4. Operasi backup data dan kebalikannya (restore) data dilakukan oleh user
database yang mempunyai privileges superuser.
5. Dukungan backup data yang menggunakan database cluster dengan WAL
archive
6. Dukungan kerberos untuk proses authentification.
7. Koneksi database yang terenkripsi dengan menggunakan SSL dan SSH.
8. Dukungan koneksi lewat TCP/IP atau local unixdomainsocket.
9. Dukungan database replikasi dengan menggunakan aplikasi open source
10.Dukungan Tabelspace yang memungkinkan administrator server memilih
file sistem dan media penyimpanan untuk tabel tertentu dalam database.
PostgreSQL berjalan di banyak platform sistem operasi, sehingga database
server ini banyak digunakan dalam pengembangan aplikasi, diantaranya:
1. FreeBSD (x86,Alpha).
2. BSD/OS (x8
3. 6,Sparc).
4. OpenBSD (x86,Sparc).
5. NetBSD (x86, Alpa, ARM, m68k, Power PC, Sparc, VAX).
6. Digital Unix
7. Linux (x86, Alpa, ARM, MIPS, Power PC, Sparc. s/390).
8. SCO OponServer.
9. SCO UnixWare.
10.SunOS 4
11.Sun Solaris (x86, Sparc).
12.Compaq Tru64 Unix..
13.BeOS.
14.Windows (XP, WIN 2000, WIN 2003)
Dukungan dari database pemprograman berupa library yang bisa digunakan
PostgreSQL berasal dari berbagai latarbelakan penguasaan bahasa pemrograman,
diantaranya:
1. Python (lewat PyGreSql/PoPy)
2. JDBC (Java Database Connectivity)
3. PHP Librar php-pgsql
4. Tcl
5. Standard SQL embeded C
6. Perl (Standard DBI/DBD)
7. Native C dan C++ API
8. ODBC
(Tim Penyusun: 2005)
2.9 PHP
PHP singkatan dari PHP Hypertext Preprocessor yang digunakan sebagai
bahasa script server-side dalam pengembangan web yang disisipkan pada dokumen
HTML. Penggunaan PHP memungkinkan web dapat dibuat dinamis sehingga
maintenance situs web tersebut menjadi lebih mudah dan efisien.
PHP merupakan software open-source yang disebarkan dan dilisensikan
secara gratis serta dapat di download secara bebas dari situs resminya. Pada
prinsipnya, PHP mempunyai fungsi yang sama dengan skrip dengan skrip-skrip
seperti ASP (Active Server Page), Cold Fusion, atau Perl.
PHP diciptakan pertama kali oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1994. Awalnya,
PHP digunakan untuk mencatat jumlah serta untuk mengetahui siapa saja pengunjung
pada homepage-nya. Rasmus Lerdorf adalah salah seorang pendukung open source.
Oleh karena itu, ia mengeluarkan Personal Home Page tools versi 1.0 secara gratis,
kemudian menambah kemampuan PHP 1.0 dan meluncurkan PHP 2.0.
Pada tahun 1996, PHP telah banyak digunakan dalam website di dunia.
Sebuah kelompok pengembang software yang terdiri dari Rasmus, Zeew Suraski,
Andi Gutman, Stig Bakken, Shane Caraveo, dan Jim Winstead bekerja sama untuk
menyempurnakan PHP 2.0. Akhirnya, pada tahun 1998, PHP 3.0 diluncurkan.
Penyempurnaan terus dilakukan sehingga pada tahun 2000 dikeluarkan PHP 4.0.
Tidak berhenti sampai di situ, kemampuan PHP terus ditambah hingga saat ini versi
terbaru yang dikeluarkan adalah PHP 5.0.
PHP adalah bahasa server-side programming yang powerfull untuk membuat
halaman web yang dinamis dan interaktif. Sintak PHP mirip dengan bahasa Perl dan
C. PHP biasanya sering digunakan bersama web server Appache di beragam sistem
operasi. PHP juga men-support ISAPI dan dapat digunakan bersamadengan
Microsoft IIS di Windows
(Sunyoto, 2007:119)
Abdul Kadir (2001:1) mengatakan bahwa, menurut dokumen resmi PHP,
PHP singkatan dari Hypertext Preprocesor, yang merupakan bahasa berbentuk script
yang ditempatkan di server dan di proses di server. Hasilnya akan dikirim ke client
Secara khusus PHP dirancang untuk web dinamis. Artinya PHP dapat
membentuk suatu tampilan berdasarkan permintaan terkini. Misalnya dapat
menampilkan isi database ke halaman web. Pada prinsipnya PHP memiliki fungsi
yang sama dengan skrip-skrip seperti ASP (Active Server Page), Cold Fusion ataupun
Perl.
Kelebihan dari PHP adalah mampu membuat aplikasi web dengan koneksi
database yang cukup banyak, seperti Adabas D, Dbase, Empress, FilePro (read
only), Hyperwave, IBM DB2, Informix, Ingres, InterBase, FrontBase, MSQL, Direct
MS-SQL, MySQL, ODBC, Oracle (OCI7 and OCI8), Ovrimos, PostgreSQL, SQLite,
Solid, Sybase, Velocis, Unix dbm.
(Prasetya Ambang Utomo, 2006)
2.10 WebGIS
Sistem Informasi Geografis merupakan sistem yang dirancang untuk bekerja
dengan data yang tereferensi secara spasial atau koordinat-koordinat geografi. GIS
memiliki kemampuan untuk melakukan pengolahan data dan melakukan
operasi-operasi tertentu dengan menampilkan dan menganalisa data. Applikasi GIS saat ini
tumbuh tidak hanya secara jumlah applikasi namun juga bertambah dari jenis
keragaman applikasinya. Pengembangan applikasi GIS kedepannya mengarah kepada
applikasi berbasis Web yang dikenal dengan Web GIS. Hal ini disebabkan karena
pengembangan applikasi di lingkungan jaringan telah menunjukan potensi yang besar
dalam kaitannya dengan geo informasi. Sebagai contoh adalah adanya peta online
secara online melalui jaringan intranet tanpa mengenal batas geografi penggunanya.
Secara umum Sistem Informasi Geografis dikembangkan berdasarkan pada prinsip
input/masukan data, managemen, analisis dan representasi data. Di lingkungan web
prinsip-prinsip tersebut di gambarkan dan di implementasikan seperti pada tabel
berikut :
Table 2.2 Prinsi-prinsip Pengembangan SIG
GIS Prinsip Pengembangan Web
Data Input Client
Manajemen Data DBMS dengan komponen spasial
Analisis Data GIS Library di Server
Representasi Data Client/Server
Untuk dapat melakukan komunikasi dengan komponen yang berbeda-beda di
lingkungan web maka dibutuhkan sebuah web server. Karena standart dari geografis
data berbeda-beda dan sangat spesifik maka pengembangan arsitektur sistem
mengikuti arsitektur ‘Client Server’.
(Iwan Setiawan & Harris Noor Rabbasa) 2.11 Chameleon
Chameleon adalah framework yang dapat digunakan dengan baik pada
webGis. Dapat digunakan secara berdampingan atau full integrated dengan dengan
Mapserver berdasarkan spesifikasi yang ditentukan oleh Open Geospatial
Gambar 2.1 : Konfigurasi Chameleon yang digunkan dengan MapServer
(Sumber : Charter, Denny September 2008)
DM Solution Group (Ottawa, Canada) adalah pengemgbang komponen yang
re-usedable pada Chameleon. Komponen-komponen yang dikembangkan tersebut
membangun Chameleon Framework.
Fungsi Chameleon sebagai sebuah produk dari Open Source yang dibangun
dengan bahasa pemprograman PHP. Chameleon memberikan akses yang sederhana
ke beberapa fitur yang hanya bisa diakses dalam MapScript dimana telah disediakan
sebuah script yang telah jadi sebagai komponen yang dapat di gunakan. Dengan
Chameleon seorang yang bukan programmer memungkinkan untuk memasukan
komponen pada applikasi web SIG.
Chameleon terdiri lebih dari 300 script PHP yang memberikan fungsi dan
akses “widgets” pada WebGIS. Kita tidak mesti mengetahui bagaimana script ini