• Tidak ada hasil yang ditemukan

alasan mengapa pemerintahan harus memili

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "alasan mengapa pemerintahan harus memili"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Nama : Prilly Sharon Sumampouw

NIM : 14636090

M.K : Etika Administrasi Negara.

Soal !

1. Berikan Perbedaan Etika, Moral, Norma dan Nilai !

2. Perbedaan Etika terbagi 2, dimana Etika sama dengan Moral, dan Etika tidak sama dengan Moral, jelaskan !

3. Jelaskan 4 Pemikiran Etika, yaitu :  Teori Empiris

 Teori Rasional  Teori Intuitif, dan  Teori Wahyu

4. Sumber - sumber Etika ada 3 yaitu menurut tradisi, agama, dan filsafat dan Jelaskan penerapan dari Etika.

5. Berikan Perbedaan Etika dan Etiket ! 6. Ada 4 Hierarki Etika (Piramid), jelaskan !

7. Dalam teori etika terdapat Teori Deontologi dan Teori Etika Teleologi, jelaskan ! 8. Jelaskan Aliran Landasan Etika !

9. Mengapa Pemerintahan harus memiliki Etika ? 10. Mengapa Politik Harus memiliki Etika ?

Jawab…

▸ Baca selengkapnya: mengapa kita harus melayani keluarga

(2)

Moral dari bahasa Latin Mos (Jamak Mores) yang artinya cara hidup atau kebiasaan/adat.

Norma dalam bahasa Inggris Norm, yang berarti aturan atau kaidah.

Nilai dalam bahasa inggris Value, yang berarti konsep tentang baik dan buruk, baik yang berkenaan dengan proses (Instrumental) atau hasil (Terminal).

2. Etika dan Moralitas Mempunyai arti yang sama sebagai sistem nilai tentang bagaimana manusia harus hidup baik yang kemudian terwujud dalam pola perilaku yang konstan dan terulang dalam kurun waktu sehingga menjadi sebuah kebiasaan.

Etika berbeda dengan Moralitas. Etika dipahami sebagai filsafat moral atau ilmu yang menekankan pada pendekatan kritis dalam melihat dan memahami nilai dan norma moral yang timbul dalam kehidupan masyarakat.

3. Empat Aliran Pemikiran Etika :

 Teori Empiris : Etika diambil dari pengalaman dan rumus sebagai kesepakatan.  Teori Rasional : Manusia menentukan apa yang baik dan buruk berdasarkan

penalaran atau logika.

 Teori Intuitif : Manusia secara naluria atau otomatis mampu membedahkan hal yang baik dan buruk.

 Teori Wahyu : Ketentuan baik dan buruk datang dari yang Maha Kuasa. 4. Urhu

5. K. Bertens memberikan 4 macam perbedaan etiket dan etika :

Etiket menyangkut cara (tata cara) suatu perbuatan harus dilakukan manusia.

Misalnya menyerahkan sesuatu dengan tangan kanan, bila tangan kiri dianggap tidak beretiket.

Etika menyangkut cara dilakukannya suatu perbuatan sekaligus memberi norma dari perbuatan itu sendiri. Misalnya dilarang mengambil barang milik orang lain tanpa izin, karena mengambil barang sam dengan mencuri. Jangan mencuri merupakan suatu norma etika.

Etiket hanya berlaku dalam situasi dimana kita tidak seorang diri (ada orang lain

disekitar kita). Misalnya sedang makan bersama teman sambil meletakkan kaki diatas meja makan, maka saya dianggap melanggar etiket.

Etika selalu berlaku, baik kita sedang sendiri atau bersama orang lain. Misalnya larangan mencuri selalu berlaku baik sedang sendiri atau ada orang lain, atau barang yang dipinjam selalu harus dikembalikan meskipun sang pemilik sudah lupa.

Etiket bersifat relative, yang dianggap tidak sopan dalam satu kebudayaan, bisa

(3)

Etika bersifat absolute, Jangan Mencuri, jangan membunuh merupakan prinsip-prinsip etika yang tidak bisa ditawar-tawar.

 Etiket memandang manusia dari segi lahiriah saja. Orang yang berpegang pada etiket bisa juga bersifat munafik. Misalnya, bisa saja orang yang tampil sebagai “manusia berbulu domba”, dari luar sangat sopan dan halus, tapi didalam penuh kebusukan.

 Konsep baik-buruk, benar-salah yang telah terinternalisasi dalam individu.  Produk dari sosialisasi nilai masa lalu.

 Moralitas pribadi adalah superego atau hati nurani yang hidup dalam jiwa dan menuntun perilaku individu.

 Konsistensi pada nilai mencerminkan kuallitas kepribadian individu.  Moralitas pribadi menjadi basisi penting dalam kehidupan sosial dan

organisasi.  Etika profesi.

 Nilai benar salah dan baik buruk yang terkait dengan pekerjaan professional.

 Nilai-nilai tersebut terkait dengan prinsip-prinsip profesionalisme (kapabilitas teknis, kualitas kerja dan komitmen pada profesi).

 Dapat dirimuskan kedalam kode etik profesionalisme yang berlaku secara universal.

 Penegakan etika profesi melalui sanksi profesi (pencabutan lisensi).  Etika Organisasi.

(4)

 Nilai tersebut terkait dengan prinsip-prinsip pengelolaan organisasi modern (efisiensi, efektivitas, keadilan, transparansi, akuntabilitas dan demokrasi).

 Dapat dirumuskan kedalam kode etik organisasi yang berlaku secara universal.

 Dalam praktek penegakkan kode etik organisasi dipengaruhi oleh kepentingan sempit organisasi, kepentingan birokrat, atau kepentingan politik dari politisi yang membawahi birokrat.

 Penegakkan etika organisasi melalui sanksi organisasi  Etika sosial.

 Konsep benar-salah dan baik-buruk yang terkait dengan hubungan sosial.  Nilai bersumber dari agama, tradisi dan dinamika sosial.

 Pada umumnya etika sosial tidak tertulis, tetapi hidup dalam memory publik dan terinternalisasi melalui sosialisasi nilai di masyarakat.

 Etika sosial menjadi basis tertib sosial (Jepang tidak boleh mengganggu dan merepotkan orang lain).

 Masyarakat memiliki mekanisme penegakan etika sosial, yaitu melalui penerapan sanksi-sanksi sosial (diberitakan sebagai tersangka).

7. Teori Etika Deontologi menekankan kewajiban untuk bertindak secara baik tanpa mengkaitkan dengan tujuan atas tindakan, tertanam dalam hati manusia secara universal. Sedangkan Teori Etika Teleologi mengukur baik buruk suatu tindakan dilihat dari tujuan maupun akibat dari suatu tindakan tersebut. Menurut Etika Teleologi muncuri itu boleh jika sejak awal tindakan mencuri itu dimaksudkan untuk membeli obat karena keluarga ada yang sakit parah.

8. Aliran landasan etika :

 Naturalisme : Perbuatan yang sesuai dengan naluri manusia itu sendiri. Aliran ini menganggap bahwa kebahagiaan yang menjadi tujuan bagi setiap manusia didapat dengan jalan memenuhi panggilan natural atau kejadian manusia itu sendiri.  Hedonisme : Menurut pandangan aliran ini, manusia selalu menginginkan

kesenangan. Karena kesenangan itu merupakan tujuan hidup manusia, maka jalan yang mengantarkan kesana dipandangnya sebagai keutamaan.

 Individualisme : Bahwa setiap orang harus bertanggung jawab atas dirinya.

 Eudaemonisme : Orang yang sadar akan kepuasan yang sempurna , jasmani, dan rohani.

(5)

 Utilitarisme : aliran ini menilai baik buruknya sesuatu perbuatan atas dasar besar kecilnya manfaat yang ditimbulkannya bagi manusia.

9.

Referensi

Dokumen terkait

Ini berarti makin ke atas ukuran molekul makin kecil, maka gaya tarik- menarik antar-molekul (gaya Van der Waals) akan makin kecil. Perhatikan juga titik didih dan titik

[r]

Dengan menggunakan gambar kumpulan benda dan lambang bilangan, siswa dapat memasangkan lambang bilangan 21 sampai 40 dengan kumpulan objek yang banyak anggotanya sesuai..

diterima, dengan demikian diperoleh kesimpulan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar matematika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered

Memperhatikan ketentuan-ketentuan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana diubah terakhir dengan

Berdasarkan organisasi terdapat banyak dilema dan permasalahan yang terjadi pada Apple, pada tahun 1997 saat Apple harus mencari CEO, hal ini menjadi sangat sulit karena Apple

Jenis penelitian ini akan menggunakan kuantitatif deskriptif. Metode kuantitatif deskriptif merupakan metode penelitian yang bertujuan menggambarkan secara sistematik

[r]