• Tidak ada hasil yang ditemukan

contoh makalah tentang pasar oligopoli

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "contoh makalah tentang pasar oligopoli"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

Apa Itu Pasar Oligopoli?

Disusun oleh :

1.

Irfani Utami Putri A.

2.

Jihan Nur’ain Anjani

3.

Lisnawati

4.

Maulana Malik

5.

Maulina Nabila

6.

Mauludiah Amar P.

Kelas :

XI Akuntansi 1

(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha kuasa. Atas berkat dan

rahmat-Nya saya dapat menyusun makalah ini dengan judul “Apa Itu Pasar oligopoli?”.

Penulisan makalah ini di dibuat untuk memenuhi tugas pelajaran Pengantar Ekonomi &

Bisnis berdasarkan data dan informasi yang diperoleh dari berbagai sumber. Penulis

menyadari bahwa penyusun tugas makalah ini tidak dapat terlaksana tanpa bimbingan,

bantuan, dan saran dari berbagai pihak. Makalah ini dibuat untuk memberikan pengetahuan

kepada para pembaca, agar mengetahui tentang Pasar oligopoli.

Dalam kesempatan ini izinkanlah penulis menyampaikan ucapan banyak terima kasih

kepada yang terhormat

1. Ibu selaku guru P. Ekonomi & Bisnis

2. Kedua orang tua yang telah memberikan dorongan serta dukungan doa maupun moril.

3. Teman-teman Kelas XI Akuntansi 1

Dalam pembuatan makalah ini, penulis menyadari masih terdapat kekurangan, untuk

itu penulis mohon maaf dan mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun.

Akhir kata semoga tugas makalah ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan

pembaca pada umumnya.

Bogor, 16 Agustus 2014

Penulis

(3)

DAFTAR ISI

Halaman Lembar Judul Makalah

Kata Pengantar ... i

Daftar Isi ... ii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1. Latar belakang masalah ... 1

2. Rumusan masalah ... 2

3. Maksud dan tujuan ... 2

BAB II PEMBAHASAN ... 3

1. Pengertian pasar oligopoli ... 3

2. Ciri-ciri pasar oligopoli ... 4

3. Faktor terbentuknya pasar oligopoli ... 6

4. Kelebihan dan kelemahan pasar oligopoli ... 7

5. Macam-macam pasar oligopoli ... 10

6. Karakteristik pasar oligopoli ... 10

7. Sifat-sifat pasar oligopoli ... 13

8. Hubungan antar perusahaan dalam pasar oligopoli ... 13

9. Kurva permintaan produsen non collusive oligopoly ... 14

BAB III PENUTUP ... 17

1. Kesimpulan ... 17

Lembar Soal

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Pasar merupakan tulang punggung perekonomian masyakat, baik masyarakat yang berada

dikalangan kelas bawah ataupun masyarakat yang berada di kalangan kelas atas. Pasar juga

merupakan proses hubungan timbal antara penjual dan pembeli untuk mencapai kesepakatan

harga dan jumlah suatu barang/jasa yang diperjualbelikan. Pasar merupakan perwujudan dari

kegiatan ekonomi,pasar muncul karena pemenuhan akan kebutuhan semakin beragam.Pada

awalnya dikenal dengan sistem barter disini melakukan pertukaran barang dengan barang

lain,dari sini pasar terus berkembang dengan pesatnya sampai sekarang berbagai jenis pasar

bermunculan dengan celah-celah ekonomi berdasarkan permintaan pasar.

Dewasa ini, banyak dari kita yang tidak mengetahui tentang pasar oligopoli.

Pengertiannya, macam-macamnya, bagaimana terjadinya pasar oligopoli dan lain-lain.

Padahal sebenarnya kegiatan oligopoli itu sendiri terkadang sering kita jumpai. Disuatu

Negara ada juga yang menerapkan kegiatan oligopoli didalam suatu pasar. Kegiatan tersebut

juga sangat berpengaruh pada perekonomian suatu Negara tersebut. Maka dari itu sebelum

kita membahas lebih jauh tentang apa itu pasar oligopoli, macam-macamnya, mengapa

terjadinya pasar oligopoli bahkan sampai kegiatan apa saja yang dilakukan oleh pasar

oligopoli kita lebih baik menganalisa terlebih dahulu didalam makalah ini. Dengan

pembuatan makalah ini diharapkan kita dapat mengetahui tentang apa saja mengenai pasar

oligopoli. Selain itu, kita pun juga dapat mengetahui kelemahan dan kelebihan dari adanya

(5)

2. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud pasar oligopoli ?

2. Apa ciri-ciri pasar oligopoli ?

3. Apa faktor-faktor penyebab terbentuknya pasar oligopoi ?

4. Apa saja macam-macam pasar oligopoli ?

5. Apa saja sifat-sifat pasar oligopoli?

6. Apa saja karakteristik pasar oligopoli?

3. Maksud dan Tujuan

Maksud dari penulisan makalah ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengertian pasar oligopoli.

2. Untuk mengetahui ciri-ciri pasar oligopoli.

3. Untuk mengetahui hal - hal yang berhubungan dengan pasar oligopoli

(6)

BAB II

PEMBAHASAN

1.

Pengertian pasar oligopoli

Istilah Oligopoli berasal dari bahasa Yunani, yaitu: Oligos Polein yang berarti: yang

menjual sedikit atau beberapa penjual. Beberapa penjual dalam konteks ini, maksudnya di

mana penawaran satu jenis barang di kuasai oleh beberapa perusahaan, beberapa dapat berarti

paling sedikit 2 dan paling banyak 10 atau 15 perusahaan. Pasar Oligopoli merupakan suatu

bentuk pasar yang terdapat beberapa penjual dimana salah satu atau beberapa penjual

bertindak sebagai pemilik pasar terbesar ( price leader ). Umumnya jumlah perusahaan lebih

dari dua tetapi kurang dari sepuluh. Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan memposisikan

dirinya sebagai bagian yang terikat dengan permainan pasar, di mana keuntungan yang

mereka dapatkan tergantung dari tindak-tanduk pesaing mereka. Sehingga semua usaha

promosi, iklan, pengenalan produk baru, perubahan harga, dan sebagainya dilakukan dengan

tujuan untuk menjauhkan konsumen dari pesaing mereka. Di Indonesia pasar oligopoli dapat

dengan mudah kita jumpai, misalnya pada pasar semen, pasar layanan operator selular,

indusrti kertas, pasar otomotif serta pasar yang bergerak dalam industri berat.

Pasar oligopoli adalah suatu bentuk persaingan pasar yang didominasi oleh beberapa

produsen atau penjual dalam satu wilayah area. Pasar Oligopoli adalah suatu pasar dimana

terdapat beberapa produsen yang menghasilkan barang-barang yang saling bersaingan. Ini

merupakan sifat utama dari pasar oligopoli Pasar Oligopoli merupakan salah satu jenis dari

pasar persaingan tidak sempurna. Dimana pasar Oligopoli merupakan pasar yang hanya

(7)

2.

Ciri-ciri pasar oligopoli

a)

Pasar oligopoly hanya terdiri atas sekelompok kecil perusahaan. Dalam pasar

oligopoly terdapat beberapa perusahaan raksasa yang menguasai penjualan dan di

samping itu pula terdapat beberapa perusahaan kecil. Para perusahaan raksasa tersebut

saling memengaruhi satu sama lain. Sifat ini menyebabkan setiap perusaan harus

mengambil keputusan dengan hati-hati dalam mengubah harga, bentuk barang, corak

produksi dan sebagainya. Sifat saling memengaruhi (mutual interpendence) ini

merupakan sifat khusus dari pasar oligopoli.

b)

Barang yang diproduksi adalah barang yang standar atau barang yang berbeda

corak atau bisa bersifat homogen, dan bisa juga berbeda, namun memenuhi standar

tertentu. Barang yang diproduksi pada pasar ini ada kalanya merupakan barang yang

standar misalnya pada industry penghasil barang mentah (baja dan aluminium) dan

industry bahan baku (semen dan bahan bangunan). Selain itu pada pasar oligopoly

juga memproduksi barang yang berbeda corak. Barang yang diproduksi adalah barang

akhir seperti industry mobil, industry rokok, industry pesawat terbang, dan lain-lain.

c)

Terdapat banyak pembeli di pasar

Seperti pasar persaingan sempurna, jumlah pembeli di pasar oligopoli sangat

banyak.

d)

Hanya ada beberapa perusahaan(penjual) yang menguasai pasar.

Umumnya adalah penjual-penjual (perusahaan) besar yang memiliki modal

besar saja (konglomerasi). Karena ada ketergantungan dalam perusahaan tersebut

untuk saling menunjang. Contoh: bakrie group memiliki pertambangan, property, dan

(8)

e)

Adanya hambatan bagi pesaing baru.

Perusahaan yang telah lama dan memiliki pangsa pasar besar akan memainkan

peranan untuk menghambat perusahaan yang baru masuk ke dalam pasar oligopoly

tersebut.

f)

Adanya saling ketergantungan antar perusahaan (produsen).

g)

Advertensi (periklanan) sangat penting dan intensif.

Untuk menciptakan brand image, menarik market share dan mencegah pesaing

baru. Dalam pasar ini peran iklan sangat membantu peusahaan dagang karena iklan

dapat dengan mudah diterima oleh masyarakat atau calon pembeli, oleh karena itu

iklan terbukti ampuh dalam menarik perhatian calon pembeli yang ingin memilih

barang-barang , dengan mudah perusahaan membuat iklan tentang produknya dengan

keunggulan -keunggulan produknya dibanding produk perusahaan lain atau

perusahaan pesaing.

h)

Sulit Dimasuki Perusahaan Baru

Dalam pasar oligopoli ini mengapa dikatakan sulit dimasuki oleh perusahaan

baru, karena image dari perusahaan yang sudah lama terbangun lebih kuat dengan

pembeli di banding perusahaan yang baru muncul yang menawarkan barang yang

sama namun pembeli atau konsumen tidak tau kualitas dari barang-barang yang dijual

perusahaan baru tersebut.

i)

Harga Jual Tidak Mudah Berubah

Dalam pasar oligopoli ini harga yang keluar tidak cepat naik atau turun, bisa

dikatakan harga selalu stabil dan tidak mudah berubah, mungkin saja karena

penjualan yang stabil terhadap suatu produk yang diluncurkan oleh suatu perusahaan

sudah cukup menghasilkan keuntungan, namun apa bila tiba-tiba harga naik otomatis

(9)

pada produk perusahaan lainya yang menjual varian yang sama namu harga lebih

murah dengan kualitas yang hampir sama.

3.

Faktor terbentuknya pasar oligopoli

a. Efisiensi Skala Besar

Efisiensi skala besar di dalam efisiensi teknis (teknologi) dan efisiensi

ekonomi (biaya produksi). Profit hanya bisa tercipta apabila perusahaan mampu

mencapai tingkat efisiensi. Efisiensi teknis menyangkut pada penggunaan teknologi

dalam proses produksi. Kemampuan produsen dalam menempatkan sumber daya

secara optimal. Efisiensi ekonomi menyangkut pada biaya produksi. Bagaimana

mengatur biaya pada komposisi yang tepat sehingga harga yang dipasarkan

merupakan harga yang bisa diterima pasar dan produsen. Kompleksitas manajemen

(tingkat kerumitan). Tingkat kerumitan dalam manajemen pengelolaan di suatu

perusahaan. Dalam dunia nyata, perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam industri

mobil, semen, kertas, pupuk, dan peralatan mesin, umumnya berstruktur oligopoly

Tekhnologi padat modal (capital intensive) yang dibutuhkan dalam proses produksi

menyebabkan efisiensi (biaya rata-rata minimum) baru tercapai bila output diproduksi

dalam skala sangat besar. Keadaan diatas merupakan hambatan untuk masuk (barriers

to entry) bagi perusahaan pesaing. Tidak mengherankan jika dalam pasar oligopoly

hanya terdapat sedikit produsen.

b. Kompleksitas Manajemen

Berbeda dengan tiga struktur pasar lainnya (persaingan sempurna,

monopoli,dan pasar monopolistik), struktur pasar oligopoli ditandai dengan kompetisi

harga dan non harga. Perusahaan juga harus cermat memperhitungkan setiap

(10)

Karena dalam industri oligopoli, kemampuan keungan yang besar saja tidak cukup

sebagai modal untuk bertahan dalam industri. Perusahaan juga harus mempunyai

kemampuan manajemen yang sangat baik agar mampu bertahan dalam struktur

industry yang persaingannya lebih kompleks. Tidak banyak perusahaan yang memilki

kemampuan tersebut, sehingga dalam pasar oligopoli akhirnya hanya terdapat sedikit

produsen.

4.

Kelebihan dan kelemahan pasar oligopoli

a. Kelebihan pasar oligopoli

1. Memberi kebebasan memilih bagi pembeli.

Pasar oligopoli ini sangat memberi kebebasan terhadap pemilihan produk,

secara umum pembeli memperkirakan akan lebih baik membeli produk yang

mana yang dibutuhkan yang mana yang mampu memenuhhi kebutuhan, jadi para

pembeli tidak akan di tawarkan dengan agresif oleh perusahaan dalam pasar ini,

namun pembelilah yang menentukan akan membeli produk dari perusahaan

mana.

2. Mampu melakukan penelitian dan pengembangan produk.

Dalam pasar Oligopoli ini tentu penelitian - penelitian akan banyak terjadi,

contohnya penelitian tentang minat pembeli yang banyak membeli dari

perusahaan lain di banding dengan perusahaan kita , ini merupakan penelitian

untuk pengembangan produk yang perusahaan ini miliki agar dapat menarik

pembeli dari perusahaan pesaing berkat keunggulan kualitas yang dimiliki.

3. Lebih memperhatikan kepuasan konsumen karena adanya persaingan penjual.

Didalam pasar Oligopoli ini kepuasan konsumen atau pembeli sangat

(11)

membuat pembeli lain ikut tidak puas dan beralih dengan produk lain dari

perusahaan yang lain pula. oleh sebab itu banyak perusahaan bersikap baik dalam

halnya pelayanan dan memperhatikan kepuasan pembeli agar pembeli bersikap

loyal dan dapat membeli produk perusahaan ini dengan jenjang waktu yang lama.

4. Adanya penerapan teknologi baru

Didalam pasar olihopoli ini penerapan teknologi terbaru sangatlah

bermanfaat, jikateknologi yang semakin berkembang tidak diikuti oleh

perusahaan bisa jadi pembeli akan membeli produk dari perusahaan lain yang

memberi penerapan teknologi terbaru. oleh karena itu penerapan teknologi

terbaru dapat memudahkan perusahaan untuk mengembangkan produknya agar

lebih di minati.

b. Kelemahan pasar oligopoli

1. Menciptakan ketimpangan distribusi pendapatan

Dalam pasar oligopoli ini sering kali terjadi ketimpangan distribusi

pendapatan,dimana perusahaan yang besar yang sudah lama berdiri dan banyak

sekali peminatnya lebih banyak mendistribusikan produk dagangnya yang

mengakibatkan hasil pendapatan yang banyak pula. sedangkan perusahaan yang

kurang di minati pembeli otomatis akan mendistribusikan barang dangangnya

dalam jumlah yang sedikit dan memperoleh pendapatan yang kecil.

2. Harga yang stabil dan terlalu tinggi bisa mendorong timbulnya inflasi

Didalam pasar oligopoli ini harga sangat bergantung, terkadang harga yang

mahal itu menggambarkan kuliatas yang bagus pun belum tentu banyak

(12)

sangat jarang menaikan harga, itupun jika naik hanya sedikit dan tidak

berpengaruh terhadap minat pembeli sehingga jauh untuk terjadinya inflasi.

3. Bisa timbul pemborosan biaya produksi apabila ada kerjasama antar oligopolis

karena semangat bersaing kurang

Didalam pasar oligopoli ini timbul pemborosan akiban biaya produksi yang

besar namu pemasukan tidak seimbang ini diakibatkan perusahaan yang kurang

peminat bekerjasama dengan perusahaan oligopolis lainnya yang juga kurang

peminat untuk bersaing dengan perusahaan pemimpin pasar, mengapa bisa boros?

karena biasanya dua perusahaan yang mempunyai satu produk kerjasama akan

menimbulkan sedikit penghasilan namun biaya produksi yang sama. akibatnya

biaya produksi dan penghasilan perusahaan tersebut goyan dan bisa menyebabkan

pemborosan.

4. Bisa timbul eksploitasi terhadap pembeli dan pemilik faktor produksi

Didalam pasar oligopoli ini timbul eksploitasi terhadap pembeli dan pemilik

faktor produksi , ini dikarenakan minat pembeli yang cenderung memihak

terhadap pemimpin pasar yang mengakibatkan faktor produksi perusahaan yang

baru memulai eksistensinya kurang minat dari pembeli.

5. Sulit ditembus / dimasuki perusahaan baru

Didalam pasar oligopoli ini sulit untuk perusahaan lain bergabung dalam

usaha karena minat pembeli yang tinggi terhadap pimpinan pasar sehingga sangat

sulit untuk perusahaan baru untuk berkembang karena kurangnya peminat dari

pembeli

6. Bisa berkembang ke arah monopoli perusahaan dalam pasar oligopoly

Didalam pasar oligopoli ini bisa berkembang kearah monopoli jika sudah

(13)

monopoli perusahaan ini berlanjut dengan menyaingin produk barang lainnya

yang belum perusahaan ini kuasai. perusaaan ini berkemungkinan menyaring

banyak pembeli karena produk yang lama sudah banyak peminat dan jika

perusahaan ini menonopoli produknya sama dengan produk lain yang banyak di

minati pembeli ,boleh jadi dengan produk terbarunya perusahaan ini dengan

mudah menyaingi perusahaan lama lainnya yang memiliki produk yang belum di

miliki oleh perusahaan ini.

5.

Macam-macam pasar oligopoli

a. Oligopoli murni adalah pasar oligopoli yang menjual barang yang homogen.

Biasanya banyak dijumpai dalam industri yang menghasilkan bahan mentah atau

merupakan praktek oligopoli dimana barang yang diperdagangkan merupakan

barang yang bersifat identik

b. Oligopoli Diferensial adalah pasar oligopoli yang menjual barang berbeda corak.

Barang seperti itu umumnya adalah barang akhir atau merupakan suatu bentuk

praktek oligopoli dimana barang yang diperdagangkan dapat dibedakan.

6.

Karakteristik pasar oligopoli

Ada beberapa karakter pasar oligopoli, antara lain adalah :

a. Hanya Sedikit Perusahaan Dalam Industri (Few Number of Firms)

Secara teoristis sulit sekali untuk menetapkan berapa jumlah perusahaan di dalam

pasar, agar dapat dikatakan oligopoli. Namun untuk dasar analisis biasanya jumlah

perusahaan diasumsikan kurang dari sepuluh. Dalam kasus tertentu hanya terdapat dua

perusahaan (duopoli). Kekuatan perusahaan-perusahaan dalam industri dapat diukur

(14)

menghitung berapa persen output dalam pasar oligopoli dikuasai oleh

perusahaan-perusahaan yang dominan (empat sampai dengan delapan perusahaan-perusahaan). Jika rasio

konsentrasi empat perusahaan (four firms concentration ratio atau CR4) adalah 60%,

berarti 60% output dalam industri dikuasai oleh empat perusahaan terbesar. CR4 yang

semakin kecil mencerminkan struktur pasar yang semakin bersaing sempurna. Pasar

suatu industri dinyatakan berstruktur oligopolistik apabila CR4 melebihi 40%. Dapat

juga diukur delapan perusahaan (CR8) atau jumlah lainnya. Jika CR8 80, berarti 80%

penjualan output dalam industri dikuasai oleh delapan perusahaan terbesar.

b. Produk Homogen atau Terdiferensiasi (Homogen or Diferentiated Product)

Dilihat dari sifat output yang dihasilkan, pasar oligopoli merupakan peralihan

antara persaingan sempurna dengan monopoli. Perbedaan sifat output yang dihasilkan

akan mempengaruhi perilaku perusahaan dalam mencapai kondisi optimal (laba

maksimum). Jika dalam pasar persaingan sempurna perusahaan mengatur jumlah output

(output strategy) untuk meningkatkan laba, dalam pasar monopoli hanya satu perusahaan

yang mampu mengendalikan harga dan output, maka dalam pasar oligopoli bentuk

persaingan antar perusahaan adalah persaingan harga (pricing strategy) dan non harga

(non pricing strategy). Contoh pasar oligopoli yang menghasilkan produk diferensiasi

adalah industri mobil, rokok, film kamera. Sedangkan yang menghasilkan produk

homogen adalah industri baja, pipa, paralon, seng dan kertas.

Penggolongan ini mempunyai arti penting dalam menganalisis pasar yang

oligopolistik. Semakin besar tingkat diferensinya, perusahaan makin tidak tergantung

pada kegiatan perusahaan-perusahaan lainnya. Berarti oligopoli dengan produk

diferensiasi dapat lebih mudah memprediksi reaksi-reaksi dari perusahaan-perusahaan

lawan.

(15)

Di luar unsur modal, rintangan untuk masuk ke dalam industri oligopoli yang

menghasilkan produk homogen lebih sedikit, karena pada industri oligopoli dengan

produk diferensiasi sangat berkaitan dengan loyalitas konsumen terhadap produk (merek)

tertentu.

c. Pengambilan Keputusan Yang Saling Mempengaruhi (Interdependence Decisions)

Keputusan perusahaan dalam menentukan harga dan jumlah output akan

mempengaruhi perusahaan lainnya, baik yang sudah ada (existing firms) maupun yang

masih di luar industri (potensial firms). Karenanya guna menahan perusahaan potensial

untuk masuk industri, perusahaan yang sudah ada menempuh strategi menetapkan harga

jual terbatas (limiting prices) yang membuat perusahaan menikmati laba super normal di

bawah tingkat maksimum.

d. Kompetisi Non Harga (Non Pricing Competition)

Dalam upayanya mencapai kondisi optimal, perusahaan tidak hanya bersaing

dalam harga, namun juga non harga. Adapun bentuk-bentuk kompetisi non harga antara

lain dapat berupa sebagai berikut :

1) Pelayanan purna jual serta iklan untuk memberikan informasi

2) Membentuk citra yang baik terhadap perusahaan dan merek

3) Mempengaruhi perilaku konsumen

Keputusan investasi yang akurat diperlukan agar perusahaan dapat berjalan dengan

tingkat efisiensi yang sangat tinggi. Tidak tertutup kemungkinan perusahaan melakukan

kegiatan intelejen industri untuk memperoleh informasi (mengetahui) keadaan, kekuatan

dan kelemahan pesaing nyata maupun potensial. Informasi-informasi ini sangat penting

agar perusahaan dapat memprediksi reaksi pesaing terhadap setiap keputusan yang

diambil.

(16)

7.

Sifat Pasar Oligopoli

 Harga produk relatif sama

 Perbedaan produk merupakan kunci sukses

 Sulit masuk pasar, karena butuh sumber daya yang cukup besar

 Perubahan harga akan di ikuti perusahaan lainnya

8.

Hubungan Antar Perusahaan Dalam Pasar Oligopoli

Ada dua macam bentuk hubungan antara perusahaan-perusahaan yang terdapat

di dalam pasar oligopoli yaitu sebagai berikut :

a. Oligopoli dengan kesepakatan (Collusive Oligopoly)

Kesepakatan antara perusahaan dalam pasar oligopoli biasanya berupa

kesepakatan harga dan produksi (kesepakatan ini kadang disebut sebagai “kolusi” atau

“kartel”) dengan tujuan menghindari perang harga yang akan membawa kerugian bagi

masing-masing perusahaan pada kondisi tertentu (contoh adalah kesepakatan produksi

dan harga pada OPEC). Bentuk persepakatan ini biasanya mengatur tentang

banyaknya jumlah produksi yang boleh dihasilkan oleh masing-masing perusahaan

berikut dengan harganya yang sama juga. Kesepakatan dalam jumlah produksi dapat

berupa pembagian secara merata, yaitu pembagian produksi yang didasarkan pada

banyaknya jumlah permintaan efektif di pasar terhadap jumlah perusahaan yang

menghasilkan produk yang sama.

b. Oligopoli tanpa kesepakatan (Non Collusive Oligopoly)

(17)

Terdapat beberapa hal yang mungkin terjadi dalam pasar persaingan ini

sehubungan dengan tingkat harga dan jumlah produksi (produk yang dihasilkan relatif sama) yaitu sebagai berikut :

1. Bila terdapat satu perusahaan yang mencoba memperbanyak jumlah produksinya agar harga jual produknya relatif lebih murah dibandingkan dengan pesaingnya, maka biasanya langkah ini akan diikuti oleh pesaing dengan menurunkan harga jual produknya.

2. Bila satu perusahaan mulai menurunkan harga jual produknya tanpa menambah jumlah produksinya dengan maksud untuk menguasai pangsa pasar, maka langkahnya akan diikuti oleh perusahaan lain, baik dengan cara menurunkan harganya semata atau menurunkan harga dengan cara menjual lebih banyak produknya di pasar.

3. Bila satu perusahaan menaikkan harga jual produknya, baik dengan cara langsung pada penurunan harga ataupun dengan cara mengurangi jumlah produksinya, maka perusahaan lain relatif tidak akan mengikutinya.

9.

Kurva Permintaan Perusahaan Produsen Non Collusive Oligopoly.

Cara menggambar kurva permintaan suatu perusahaan oligopoli yang tidak melakukan kesepakatan dengan perusahaan lain yang berada dalam pasar yang sama

dilakukan berdasarkan reaksi perusahaan-perusahaan lain apabila harga produk

suatu perusahaan mengalami perubahan(diturunkan atau dinaikan). Gambar berikut ini menunjukan proses penggambaran kurva permintaan(deman curve) produsen non

collusive oligopoly yang berupa kurva bengkok(kinked demand curve).

(18)

kurva D2 adalah kurva permintaan yang dihadapi oleh perusahaan oligopoli dengan asumsi perubahan harga produk yang dilakukannya akan diikuti oleh perusahaan lain yang ada didalam industri yang sama.

Dimisalkan harga yang berlaku di pasar mula-mula adalah Po dan jumlah permintaan yang dihadapinya adalah sebanyak Qo. Jika perusahaan tersebut menurunkan harga produknya, maka jumlah permintaan terhadap produk tersebut akan bertambah. Seandainya penurunan harga tersebut tidak diikuti oleh perusahaan

lain maka penurunan harga dari Po ke P1, maka permintaan yang dihadapinya akan

bertambah menjadi sebanyak Qa. Pertambahan permintaan yang banyak tersebut diakibatkan oleh:

 Para pelanggan perusahaan lain yang tidak ikut menurunkan harga akan

meninggal perusahaan langganannya dan membeli barang dari perusahaan yang telah menurunkan harga tersebut.

 Karena adanya efek penggantian(substitution effect) dan efek

pendapatan(income effect) dari pelanggannya sendiri.

Namun apabila perusahaan-perusahaan lain dalam pasar oligopoli tersebut ikut menurunkan harga atas penurunan harga yang telah dilakukan oleh perusahaan yang pertama, maka kenaikan permintaan terhadap produk perusahaan pertama tersebut hanya sebesar Qb. Kenaikan ini hanya disebakan oleh substitution effect dan income effect dari pelanggannya.

Sebaliknya jika perusahaan oligopolist tersebut menaikan harga produknya

menjadi P2, sedangkan perusahaan lain tidak ikut menaikan harga produk yang

dijualnya dan tetap menjualnya dengan harga Po, maka perusahaan yang menaikan harga tersebut akan kehilangan banyak pelanggan, dan jumlah barang yang dapat dijual hanya sebesar Qd. Tetapi jika perusahaan lain yang ada di pasar juga ikut menaikan harga, maka perusahaan yang pertama kali menaikan harga tersebut tidak akan kehilangan pelanggannya. Oleh karena itu ia akan dapat menjual produknya sebanyak Qc.

(19)

 Meraka akan ikut menurunkan harga apabila ada perusahaan didalam pasar yang menurunkan harga produknya, agar tidak kehilangan banyak pelanggan.

 Mereka tidak akan ikut menaikan harga, apabila perusahaan lain

(20)

BAB III

PENUTUP

1.

Kesimpulan

(21)

DAFTAR PUSTAKA

Utami, Titis.“makalah pasar oligopoli”.16 agustus 2014.

http://titismekautami.blogspot.com/2012/12/makalah-pasar-oligopoli.html

Chimon.“Pasar Oligopoli”.16 agustus 2014.

http://chimon-chimon.blogspot.com/2011/11/pasar-oligopoli.html

oligopoli

”.

16 agustus 2014.

http://id.wikipedia.org/wiki/Oligopoli

Himawan, Yudistira.“Rangkuman

teori ekonomi mikro”.16 agustus 2014

http://yudistira-himawan.blogspot.com/2011/09/rangkuman-teori-ekonomi-

mikro-bab-11

.html

Dara, Putri.“Pasar Oligopoli”.16 a

gustus 2014.

http://putri-3-dara.blogspot.com/2013/04/pasar-oligopoli.html

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian dalam Tesis ini bertujuan untuk menganalisa sejauhmana eksistensi peran dari Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia (BAPMI) dalam menyelesaikan sengketa-sengketa

Mahasiswa Tentang Investasi Terhadap Minat Investasi Saham di Pasar Modal Syariah (Studi Kasus Pada Mahasiswa Angkatan 2015 Fakultas Ekonomi Bisnis Islam Dan

Perusahaan efek adalah pihak yang membawa emiten masuk ke pasar modal, memasarkan efek yang dikeluarkan dan setelah dana terkumpul oleh emiten, perusahaan efek akan beralih

Analis pasar modal mempertimbangkan suatu saham dengan rasio PBV yang rendah merupakan investasi yang aman, dengan demikian rasio PBV berpengaruh negatif terhadap

Telah ada Fatwa Dewan Syariah Nasional yang mengatur tentang kegiatan investasi syariah adalah Nomor : 40/DSN-MUI/X/2003 tanggal 4 Oktober 2003 tentang Pasar Modal dan

Dalam hal transparansi penjualan efek reksa dana, terdapat keharusan dari pihak yang tunduk kepada Undang-Undang Pasar Modal (dalam hal ini manajer investasi) untuk

tentang galeri investasi syariah dan pasar modal syariah hanya saja fokus penelitian di atas adalah mengenai minat investasi mahasiswa untuk berinvestasi di pasar

“Dalam hal manajer investasi dan atau direktur Reksa Dana berbentuk Perseroan melakukan pelanggaran terhadap undang-undang nomor 8 tahun 1995 tentang pasar modal,