• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN HUKUM MENGENAI REKSA DANA PERSEROAN A. Ketentuan Undang-Undang Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal - Hubungan Hukum Para Pihak dalam Reksa Dana Perseroan terkait Transaksi Reksa Dana Saham

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II LANDASAN HUKUM MENGENAI REKSA DANA PERSEROAN A. Ketentuan Undang-Undang Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal - Hubungan Hukum Para Pihak dalam Reksa Dana Perseroan terkait Transaksi Reksa Dana Saham"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

A. Ketentuan Undang-Undang Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995 Tentang

Pasar Modal

Berdasarkan Pasal 18 ayat 1 Undang-Undang Pasar Modal Nomor 8 tahun

1995, menyebutkan bahwa bentuk hukum Reksa Dana terbagi menjadi dua yaitu:

1. Reksa Dana Berbentuk Perseroan

Reksa Dana berbentuk Perseroan (PT. Reksa Dana) adalah Emiten yang

kegiatan usahanya menghimpun dana dengan menjual saham, dan selanjutnya dana

dari penjualan saham tersebut diinvestasikan pada berbagai jenis efek yang

diperdagangkan di pasar modal dan pasar uang.33Reksa Dana Perseroan adalah suatu

perusahaan (perseroan terbatas), yang dari sisi bentuk hukum tidak berbeda dengan

perusahaan lainnya. Perbedaan terletak pada jenis usaha.Jika PT. Telekomunikasi

Indonesia, misalnya bergerak dalam bidang telekomunikasi, maka PT.Reksa Dana

bergerak dalam pengelolaan portofolio investasi.34

33

C.S.T. Kansil dan Christine S.T.Kansil, Pokok-pokok Hukum Pasar Modal, (Jakarta : Pustaka Sinar Harapan, 1997) hlm.85

34

Eko Priyo Pratomo dan Ubaidillah Nugraha.Op.cit, Hlm.45

Dalam pasal 18 ayat (3) dijelaskan

bahwa yang dapat menjalankan usaha Reksa Dana sebagaimana dimaksud dalam ayat

(1) huruf a yang dalam hal ini adalah Reksa Dana berbentuk perseroan yang telah

(2)

2. Kontrak Investasi Kolektif

Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (KIK) adalah kontrak

antara manajer investasi dengan Bank Kustodian yang mengikat pemegang unit

penyertaan dimana Manajer Investasi diberikan wewenang untuk mengelola

portofolio investasi kolektif dan Bank Kustodian diberi wewenang untuk

melaksanakan penitipan kolektif.35

a. Reksa Dana Bersifat Terbuka

Dalam Pasal 18 ayat (4) dijelaskan bahwa Reksa

Dana sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf b yang dalam hal ini adalah Reksa

Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif hanya dapat dikelola oleh Manajer

Investasi berdasarkan kontrak.

Berdasarkan Pasal 18 ayat 2 (dua) Undang-Undang Pasar Modal Nomor 8

tahun 1995, menyebutkan bahwa Reksa Dana sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)

huruf a dapat bersifat terbuka dan tertutup.

Reksa Dana terbuka (Open-End Funds) adalah Reksa Dana yang menerbitkan

saham Reksa Dana dalam jumlah yang tidak terbatas.Reksa Dana ini dapat

menerbitkan saham baru kepada siapa saja yang ingin menanamkan modalnya dan

oleh karena itu jumlah sahamnya senantiasa dapat berubah. Saham Reksa Dana

terbuka dapat setiap waktu dijual kembali oleh investor kepada perusahaan Reksa

Dana Perusahaan Reksa Dana ataupun Manajer Investasi sebagai pengelola Reksa

Dana, baik yang berbentuk perseroan maupun yang berbentuk kontrak investasi

35

(3)

kolektif, wajib membeli kembali saham atau unit penyertaan yang diterbitkannya bila

pemegangnya melakukan penjualan kembali.

b. Reksa Dana Bersifat Tertutup

Didalam Reksa Dana bersifat tertutup pengelola perusahaan Reksa Dana

seperti halnya perusahaan lainnya. Melakukan emisi saham dan dana hasil emisi

tersebut kemudian digunakan untuk membeli saham, obligasi, ataupun sekuritas

lainnya. Sertifikat (dalam bentuk saham) yang diterbitkan oleh Reksa Dana tertutup,

umumnya tidak memiliki batas waktu tertentu dan tidak dapat dijual kembali kepada

emiten.36Investor yang membeli saham perusahaan Reksa Dana dapat

memperjualbelikan saham tersebut di pasar sekunder dengan harga sesuai dengan

permintaan dan penawaran saat transaksi. Dengan demikian dapat terjadi harga saham

Reksa Dana tertutup tidak sama dengan nilai aktiva bersih atau Net Asset

Value.37

36

Sri Handaru Yuliati,dkk, Manajemen Portofolio dan Analisis Investasi, (Yogyakarta : Andi Yogyakarta, 1996) hlm.222.

37

Frianto Pandia, dkk, Op.cit., Hlm.150

Reksa Dana tertutup (Close-end Fund) merupakan suatu jenis Reksa Dana

yang khusus. Melakukan investasi pada Reksa Dana tertutup ini hampir sama dengan

membeli saham satu perusahaan. Para investor dapat menghitung dan menentukan

nilai aset dari saham Reksa Dana tersebut, tetapi harga saham Reksa Dana itu tetap

ditentukan oleh permintaan pasar seperti pada saham lainnya. Reksa Dana tertutup

ini biasanya lebih kecil dari Reksa Danaterbuka dan sebagai kebalikan dari Reksa

Dana terbuka, Reksa Dana tertutup ini tidak selalu siap untuk menerbitkan saham

(4)

tertutup ini relatif lebih stabil, tetapi lebih berisiko tinggi dibanding dengan Reksa

Dana terbuka karena harga saham Reksa Dana tertutup lebih luas fluktuasi

(turun-naik) karena harga sahamnya tidak selalu berhubungan dengan nilai aktiva

bersihnya. Pada kasus-kasus tertentu harga sahamnya bisa jatuh di bawah nilai aktiva

bersih.Undang-undang Pasar Modal memberikan pengertian tentang Reksa Dana

tertutup ini sebagai suatu Reksa Dana yang tidak dapat membeli kembali

saham-saham yang telah dijualnya kepada para pemodal.38

a. Izin usaha.

Mengenai persyaratan dan tata cara perizinan Reksa Dana sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 18 ayat (5) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.

Yang dimaksud dengan “persyaratan dan tata cara perizinan” dalam ayat ini adalah

ketentuan mengenai antara lain:

b. Ketentuan yang wajib diatur dalam anggaran dasar.

c. Kepengurusan.

d. Permodalan.

Berdasarkan Pasal 19 ayat (1) Undang-Undang Pasar Modal, Pemegang

Saham Reksa Dana terbuka dapat menjual kembali sahamnya kepada Reksa Dana.

Ayat ini menjelaskan bahwa Reksa Dana terbuka memberi kemungkinan bagi

investor utnuk membeli saham atau unit penyertaan dari Reksa Dana dan dapat

menjual kembali kepada Reksa Dana tanpa dibatasi berapa banyak jumlah saham atau

unit penyertaan yang diterbitkan.Saham atau unit penyertaan Reksa Dana terbuka

38

(5)

tidak dicatatkan pada bursa efek, karena investor dapat menjual langsung kepada

Reksa Dana yang bersangkutan. Jadi, dalam Reksa Dana bersifat terbuka ini tidak

terjadi jual beli saham atau unit penyertaan di antara para investor tetapi langsung ke

Reksa Dana yang bersangkutan. Dalam hal pemegang saham melakukan penjualan

kembali Reksa Dana terbuka wajib membeli saham-saham tersebut, kecuali apabila:

a. Bursa Efek di mana sebagian besar portofolio efek Reksa Dana

diperdagangkan ditutup. Yang dimaksud dengan “sebagian besar” dalam

hal ini adalah sejumlah nilai tertentu yang dapat mempengaruhi secara

materiil perhitungan nilai portofolio dan nilai aktiva bersih per saham

Reksa Dana Perhitungan nilai portofolio dari aktiva bersih per saham

berdasarkan harga efek-efek di bursa efek di mana portofolio Reksa Dana

diperdagangkan. Apabila bursa efek tersebut ditutup, tidak ada harga bagi

efek yang menjadi dasar perhitungan nilai portofolio dan nilai aktiva bersih

per saham dari Reksa Dana.

b. Perdagangan Efek atas sebagian besar portofolio efek Reksa Dana di Bursa

Efek dihentikan. Apabila suatu efek yang menjadi bagian portofolio Reksa

Dana dihentikan perdagangannya di bursa efek, maka tidak ada harga bagi

efek tersebut.

c. Keadaan darurat.

Yang dimaksud dengan “ keadaan darurat” adalah suatu keadaan memaksa

di luar kemampuan pihak sebagai akibat, antara lain, adanya perang,

(6)

huru hara, turunnya sebagian besar atau keseluruhan harga efek yang

tercatat di bursa efek sedemikian besar dan materiil sifatnya yang terjadi

secara mendadak (crash), atau kegagalan sistem perdagangan atau

penyelesaian transaksi.

d. Terdapat hal-hal lain yang ditetapkan dalam kontrak pengelolaan investasi

setelah mendapat persetujuan Otoritas Jasa Keuangan.39

Ketentuan ini dimaksudkan untuk mengantisipasi perkembangan pasar

modal yang memungkinkan adanya situasi di luar huruf a, huruf b, dan

huruf c yang lazimnya diatur berdasarkan kontrak para pihak berdasarkan

prinsip kebebasan berkontrak sebagaimana diatur dalam pasal 1338 Kitab

Undang-Undang Hukum Perdata. Oleh karena itu, bila ada hal-hal lain di

luar huruf a, huruf b, dan huruf c tersebut, perlu persetujuan terlebih dahulu

dari Otoritas Jasa Keuangan sebelum kontrak berlaku dan mengikat para

pihak.

Pengelolaan Reksa Dana baik yang berbentuk Perseroan maupun yang

berbentuk kontrak investasi kolektif, dilakukan oleh Manajer Investasi berdasarkan

kontrak.40 Kontrak pengelolaan Reksa Dana berbentuk perseroan dibuat oleh Direksi

dengan Manajer Investasi.41Yang dimaksud dengan “kontrak pengelolaan” dalam

ayat ini, antara lain memuat:42

39Ibid.,

hlm.20

40

Pasal 21 ayat (1) Undang-Undang No 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal

41

Pasal 21 ayat (2) Undang-Undang No 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal

42

(7)

1. Rencana diversifikasi portofolio di pasar uang dan di pasar modal.

2. Rencana diversifikasi efek dalam obligasi dan saham.

3. Rencana diversifikasi investasi dalam bidang industri.

4. Larangan investasi dalam bidang-bidang tertentu.

Ketentuan sebagaimana dimaksud diatas diatur lebih lanjut oleh Otoritas Jasa

Keuangan. Yang dalam hal ini mengenai pedoman penyusunan kontrak pengelolaan

investasi dan tata cara penyampaian rancangan kontrak pengelolaan investasi.

Manajer Investasi Reksa Dana terbuka berbentuk perseroan dan kontrak

investasi kolektif wajib menghitung nilai pasar wajar dari efek dalam portofolio

setiap hari bursa berdasarkan ketentuan yang ditetapkan oleh Bapepam yang saat ini

dikenal dengan Otoritas Jasa Keuangan.43Dalam hal ini nilai pasar wajar suatu efek

adalah harga pasar atau kurs efek itu sendiri apabila efek tersebut secara aktif

diperdagangkan di bursa efek. Namun, nilai pasar wajar dapat berbeda dengan harga

pasar apabila transaksi atas efek tersebut tidak aktif atau tidak ditransaksikan dalam

kurun waktu tertentu. Dalam hal demikian, kriteria penentuan nilai pasar wajar

diperhitungkan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bapepam yang saat ini

dekenal dengan Otoritas Jasa Keuangan.44

43

Pasal 22 Undang-Undang No 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal

44

Penjelasan Pasal 22 Undang-Undang No 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal

(8)

“Nilai saham Reksa Dana terbuka berbentuk perseroan dan nilai unit

penyertaan kontrak investasi kolektif ditentukan berdasarkan nilai aktiva

bersih.”

Yang dimaksud dengan “nilai aktiva bersih” dalam pasar ini adalah nilai pasar

yang wajar dari suatu efek dan kekayaan lain dari Reksa Dana dikurangi seluruh

kewajibannya.

Berdasarkan Pasal 24 Undang-Undang Pasar Modal, ada beberapa ketentuan

yang dilarang dalam Reksa Dana yaitu Reksa Dana dilarang menerima dan atau

memberikan pinjaman secara langsung.45Larangan dalam ketentuan ini tidak

termasuk dalam hal Reksa Dana membeli obligasi, efek lain yang bersifat utang, dan

atau menyimpan dana di bank.46 Selanjutnya, Reksa Dana dilarang membeli saham

atau unit penyertaan Reksa Dana lainnya.47 Pembatasan investasi Reksa Dana diatur

lebih lanjut oleh Bapepam yang sekarang dikenal dengan Otoritas Jasa Keuangan.

Hal-hal yang berkaitan dengan pembatasan investasi, antara lain mengenai:48

a. Jumlah investasi dalam satu jenis Efek.

b. Batas dalam inve stasi pada efek di luar negeri.

c. Jenis-jenis instrumen yang dilarang dibeli oleh Reksa Dana

Kekayaan Reksa Dana diatur dalam Pasal 25 Undang-Undang No. 8 Tahun

1995 tentang Pasar Modal. Semua kekayaan Reksa Dana wajib disimpan pada Bank

45

Pasal 24 ayat (1) Undang-Undang No 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal

46

Penjelasan Pasal 24 ayat (1) Undang-Undang No 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal

47

Pasal 24 ayat (2) Undang-Undang No 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal

48

(9)

Kustodian. Kekayaan Reksa Dana terdiri dari uang kas dan Efek, antara lain sertifikat

deposito, surat berharga komersial, saham, obligasi dan tanda bukti utang. Kewajiban

penyimpanan kekayaan Reksa Dana pada bank kustodian dimaksudkan untuk

mengamankan kekayaan Reksa Dana Oleh karena itu, perlu adanya pemisahan fungsi

penyimpanan yang dilakukan oleh bank Kustodian dan fungsi pengelolaan yang

dilakukan oleh manajer Investasi.

Bank Kustodian dilarang terafiliasi dengan Manajer Investasi yang mengelola

Reksa Dana.49 Hal ini ditentukan untuk menghindari terjadinya benturan kepentingan

dalam pengelolaan dana Reksa Dana, kewenangan Manajer Investasi dan Bank

Kustodian perlu dibatasi. Manajer Investasi hanya bertindak sebagai pengelola,

sedangkan bank kustodian menyimpan dan mengadministrasikan kekayaan Reksa

Dana Untuk menjamin hal tersebut manajer investasi dilarang terafiliasi dengan bank

Kustodian.50

Kontrak penyimpanan kekayaan Reksa Dana perseroan yang diatur dalam

Pasal 26 ayat (1) dibuat oleh Direksi Reksa Dana dengan Bank Kustodian. Direksi

Reksa Dana bertindak mengawasi pelaksanaan pengelolaan Reksa Dana termasuk Dalam Pasal 25 ayat (3) Undang-Undang Pasar Modal ditentukan bahwa

Reksa Dana wajib menghitung nilai aktiva bersih dan mengumumkannya. Nilai

aktiva bersih Reksa Dana terbuka dihitung dan diumumkan setiap hari bursa.Nilai

aktiva bersih Reksa Dana tertutup dihitung dan diumumkan sekurang-kurangnya

sekali dalam seminggu.

49

Pasal 25 ayat (2) Undang-Undang No 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal

50

(10)

penyimpanan kekayaan Reksa Dana Oleh karena itu, Direksi wajib membuat kontrak

penyimpanan kekayaan Reksa Dana dengan bank Kustodian. Ketentuan tersebut

diatur lebih lanjut oleh Bapepam yang saat ini dikenal dengan Otoritas Jasa

Keuangan. Yang mana antara lain mengenai Pedoman penyusunan kontrak

penyimpanan dan tata cara penyampaian rancangan kontrak penyimpanan kekayaan

investasi kolektif.51

Pasal 28 ayat (1) Undang-undang Pasar Modal Indonesia menjelaskan bahwa

saham Reksa Dana terbuka berbentuk perseroan diterbitkan tanpa nilai nominal. Nilai Kewajiban Manajer Investasi diatur dalam Pasal 27 Undang-Undang Pasar

Modal. Dimana, dalam ayat (1) dijelaskan bahwa Manajer Investasi wajib dengan

itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugas sebaik mungkin

semata-mata untuk kepentingan Reksa Dana. Mengingat semua dana yang dikelola oleh

Manajer Investasi adalah dana masyarakat, perlu adanya pengamanan maksimal

dengan mewajibabkan manajer investasi untuk melaksanakan tugasnya dengan

sebaik mungkin untuk kepentingan Reksa Dana. Ayat (2) menjelaskan bahwa Dalam

hal manajer investasi tidak melaksanakan kewajibannya sebagaimana dimaksud

dalam ayat (1), Manajer Investasi tersebut bertanggung jawab atas segala kerugian

yang timbul karena tindakannya. Manajer Investasi berdasarkan ayat ini dibebani

tanggung jawab atas kerugian Reksa Dana yang timbul karena pengelolaan yang tidak

dilakukan dengan itikad baik dan tidak dengan penuh tanggung jawab untuk

kepentingan Reksa Dana.

51

(11)

saham Reksa Dana adalah cerminan dari nilai bersih portofolionya. Setiap ada

perubahan nilai portofolio, maka nilai aktiva bersih per saham berubah pula.

Pemodal membeli atau menjual saham Reksa Dana sesuai dengan nilai aktiva bersih

per saham. Baik pada pertama kali didirikan maupun setelah beroperasi harga saham

Reksa Dana selalu sama dengan nilai aktiva bersih per saham, hanya saja nilai aktiva

bersih per saham itu selalu berubah-ubah sesuai dengan perkembangan nilai

portofolionya. Oleh karena itu, saham Reksa Dana diterbitkan tanpa nilai nominal.

Pada saat pendirian Reksa Dana berbentuk perseroan, paling sedikit 1% (satu

per seratus) dari modal dasar Reksa Dana telah ditempatkan dan disetor.52Penyetoran

modal pada waktu pendirian Reksa Dana berbentuk perseroan oleh pendiri, hanya

dimaksudkan untuk merintis pendirian Reksa Dana dimaksud. Untuk itu, pendiri

cukup diwajibkan untuk melakukan pemenuhan modal ditempatkan dan disetor pada

waktu Reksa Dana tersebut didirikan sekurang-kurangnya 1% (satu per seratus) dari

modal dasar Reksa Dana Pemenuhan modal selanjutnya sampai dengan modal dasar

akan dilakukan melalui penawaran umum karena Reksa Dana adalah wadah untuk

menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam

portofolio efek.53

Pelaksanaan pembelian kembali saham Reksa Dana berbentuk perseroan dan

pengalihan lebih lanjut saham tersebut dapat dilakukan tanpa mendapat persetujuan

52

Pasal 28 ayat (2) Undang-Undang No 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal

53

(12)

Rapat Umum Pemegang Saham.54Persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham tidak diperlukan karena pembelian kembali saham-sahamnya yang telah dikeluarkan oleh

Reksa Dana dan pengalihan lebih lanjut saham tersebut dapat terjadi setiap saat dalam

hal pemegang saham Reksa Dana menjual kembali saham dimaksud.55

Reksa Dana berbentuk perseroan tidak diwajibkan untuk membentuk dana

cadangan.

Dana yang

digunakan untuk membeli kembali saham Reksa Dana berbentuk perseroan berasal

dari kekayaan Reksa Dana. Dana yang dimaksud adalah kas dan hasil penjualan

portofolio.

56

Dalam hal Reksa Dana membentuk dana cadangan, besarnya dana

cadangan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa

Keuangan.57Pada dasarnya semua keuntungan yang diperoleh Reksa

Danaakandibagikan sebagai dividen kepada pemegang saham Reksa DanaReksa

Dana tidak mempunyai pinjaman dari pihak ketiga. Oleh karena itu, tidak diperlukan

dana cadangan untuk melindungi dana pihak ketiga. Akan tetapi, untuk

mempertahankan dan meningkatkan nilai investasinya, Reksa Dana dapat membentuk

dana cadangan.58

54

Pasal 28 ayat (3) Undang-Undang No 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal

55

Penjelasan Pasal 28 ayat (3) Undang-Undang No 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal

56

Pasal 29 ayat (1) Undang-Undang No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal

57

Pasal 29 ayat (2) Undang-Undang No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal

58

C.S.T. Kansil dan Christine S.T.Kansil, Op.cit., hlm.98

Dalam hal Reksa Dana membentuk dana cadangan, besarnya dana

(13)

B.Ketentuan Reksa Dana Perseroan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 45

Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal

Dalam Pasal 23 Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1995 ditegaskan

bahwa Reksa Dana berbentuk Perseroan menjalankan usaha setelah memperoleh Izin

usaha dari Otoritas Jasa Keuangan. Berdasarkan Pasal 24 Peraturan Pemerintah

Nomor 45 Tahun 1995 menyatakan:

1) Permohonan untuk memperoleh izin usaha Reksa Dana sebagaimana

dimaksud dalam pasal 23 diajukan kepada Otoritas Jasa Keuangan disertai dengan dokumen dan keterangan sebagai berikut:

a. Akta pendirian perseroan yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman.

b. Nama dan alamat pendiri Reksa Dana

c. Nama dan alamat anggota direksi Reksa Dana

d. Nama dan alamat manajer investasi dan bank kustodian .

e. Kontrak pengelolaan Reksa Dana

f. Kontrak mengenai jasa kustodian atas kekayaan Reksa Dana

g. Penunjukan profesi penunjang pasar modal.

h. Dokumen dan keterangan pendukung lain yang berhubungan dengan

permohonan izin usaha Reksa Dana yang ditetapkan lebih lanjut oleh Otoritas Jasa Keuangan.

Maksud dan tujuan Reksa Dana berbentuk perseroan Seperti yang terdapat

dalam Pasal 25 Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1995 hanya untuk

menyelenggarakan kegiatan usaha Reksa Dana Terkait Pengeluaran saham baru,

pembelian kembali dan pengalihan saham bagi Reksa Dana terbuka berbentuk

perseroan dapat dilakukan tanpa persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham. Hal ini

diatur dalam pasal 26 Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1995. Berdasarkan

Pasal 27 Reksa Dana berbentuk perseroan wajib dibubarkan dalam hal izin usaha

(14)

Pasal 28 Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1995 menyatakan:

“Dalam hal manajer investasi dan atau direktur Reksa Dana berbentuk Perseroan melakukan pelanggaran terhadap undang-undang nomor 8 tahun 1995 tentang pasar modal, peraturan pelaksanaannya, kontrak pengelolaan Reksa Dana dan atau anggaran dasar Reksa Dana, Otoritas Jasa Keuangan berwenang membekukan kegiatan usaha Reksa Dana, mengamankan kekayaan, dan menunjuk Manajer Investasi lain untuk mengelola kekayaan Reksa Dana, atau mencabut izin usaha Reksa Dana tersebut.”

C. Ketentuan Otoritas Jasa Keuangan Mengenai Reksa Dana Perseroan

1. Peraturan Nomor IV.A.1, yang ditetapkan melalui Keputusan Ketua Otoritas Jasa

Keuangan Nomor KEP-17/PM/1996 Tentang Tata Cara Permohonan Izin Usaha

Reksa Dana Berbentuk Perseroan.

Permohonan izin usaha sebagai Reksa Dana berbentuk Perseroan dilakukan

dengan cara sebagai berikut:59

a. Mengisi formulir permohonan izin usaha yang bentuk dan isinya sesuai

dengan formulir Nomor IV.A.1-1 lampiran 1 peraturan ini.

b. Menyertakan dokumen sebagai berikut:

1) Anggaran Dasar Reksa Dana yang telah mendapat pengesahan dan

persetujuan Menteri Kehakiman.

2) Kontrak pengelolaan Reksa Dana

3) Kontrak antara Reksa Dana dengan Bank Kustodian

4) Penunjukan Konsultan Hukum

5) Penunjukan Akuntan

c. Menyertakan dokumen tentang anggota direksi Reksa Dana:

1) Riwayat hidup

2) Bukti kewarganegaraan

3) Kopi ijazah terakhir

d. Menyertakan dokumen tentang Manajer Investasi

1) Rencana pemasaran dan operasional

2) Struktur organisasi

59

(15)

3) Pengalaman sebagai Manajer Investasi

4) Kopi izin orang perseorangan pegawai penanggung jawab yang

ditunjuk sebagai Wakil Manajer Investasi

5) Kopi izin sebagai Manajer Investasi

e. Menyertakan dokumen tentang Bank Kustodian

1) Rencana operasional berkenaan dengan Reksa Dana

2) Nama dan nomor telepon penanggung jawab Bank Kustodian

f. Menyertakan neraca pembukuan

2. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.IV.A.2 mengenai Pedoman Anggaran

Dasar Reksa Dana berbentuk perseroan.

Mengatakan bahwa anggaran dasar Reksa Dana berbentuk Perseroan harus

memuat hal-hal sebagai berikut:60

a. Nama dan tempat kedudukan perseroan

b. Jenis saham yang diterbitkan

c. Jangka waktu pendirian

d. Maksud dan tujuan perseroan hanya sebagai Reksa Dana

e. Modal disetor sekurang-kurangnya 1% dari modal dasar

f. Tugas dan wewenang direksi

g. Kuorum, hak suara, dan keputusan

h. Direksi Reksa Dana wajib bertindak sebaik-baiknya untuk kepentingan

pemegang saham Reksa Dana

i. Pembubaran dan likuidasi

j. Keputusan dapat diambil berdasarkan persetujuan sebagian besar

direktur Reksa Dana

k. Dalam hal manajer investasi dan/atau direktur Reksa Dana berbentuk

perseroan melakukan pelanggaran terhadap undang-undang nomor 8 tahun 1995 tentang pasar modal, peraturan pelaksanaannya, kontrak pengelolaan Reksa Dana dan/atau anggaran dasar Reksa Dana, Otoritas Jasa Keuangan berwenang membekukan kegiatan usaha Reksa Dana, mengamankan kekayaan, dan menunjuk manajer investasi lain untuk mengelola kekayaan Reksa Dana, atau mencabut izin usaha Reksa Dana dimaksud.

l. Anggota direksi Reksa Dana mempunyai kedudukan yang sederajat

(16)

m. Pengeluaran saham baru, pembelian kembali (pelunasan), dan pengalihan saham bagi Reksa Dana terbuka berbentuk perseroan dapat dilakukan tanpa persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham

n. Reksa Dana tidak wajib membuat dana cadangan

o. Dalam hal Reksa Dana membentuk dana cadangan besarnya dana

cadangan wajib mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan.

3. Peraturan Nomor IV.A.3, yang ditetapkan melalui Keputusan Ketua Otoritas

JasaKeuangan Nomor KEP-13/PM/2000 Tentang Pedoman Pengelolaan Reksa

Dana Berbentuk Perseroan

1. Reksa Dana Berbentuk Perseroan yang telah memperoleh izin usaha wajib

memenuhi ketentuan sebagai berikut:61

a. Menugaskan Manajer Investasi yang telah memperoleh izin usaha

untuk mengelola investasi Reksa Dana dan melaksanakan kegiatan lainnya yang diperlukan serta menunjang fungsinya sebagai Manajer Investasi berdasarkaan suatu kontrak Pengelolaan Reksa Dana

b. Dalam hal Manajer Investasi menghentikan kegiatan atas pengelolaan

suatu Reksa Dana, dan tidak ada rencana yang dibuat untuk pengalihan atas kontrak pengelolaan Reksa Dana atau pembuatan kontrak Reksa Dana baru, Reksa Dana tersebut wajib dibubarkan;

c. Kontrak Pengelolaan Reksa Dana wajib terlebih dahulu memperoleh

persetujuan dari sebagian besar direktur Reksa Dana tersebut.

d. Semua pengalihan dari kontrak Pengelolaan Reksa Dana wajib

didasarkan pada persetujuan sebagian besar direktur.

e. Jabatan direktur Reksa Dana tidak diberikan kepada:

1. Orang yang pernah dinyatakan pailit atau menjadi direktur atau

komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu perusahaan dinyatakan pailit

2. Orang yang pernah melakukan perbuatan tercela dan/ atau

dihukum karena terbukti melakukan tindak pidana di bidang pasar modal pada khususnya atau di bidang keuangan pada umumnya.

f. Setiap rencana pemutusan kontrak pengelolaan Reksa Dana, wajib

terlebih dahulu memperoleh persetujuan sebagian besar direktur, dan pemutusan tersebut wajib diberitahukan kepada para pemegang saham

(17)

dan Bapepam sekurang-kurangnya 60 (enam puluh) hari atau dalam jangka waktu yang ditetapkan oleh Bapepam sebelum pemutusan kontrak dimaksud.

g. Manajer Investasi wajib menyampaikan kepada direksi semua laporan,

catatan dan informasi material dan relevan lainnya, serta wajib memberikan informasi lain yang berhubungan dengan pengelolaan Reksa Dana yang diminta oleh direksi untuk menilai Kontrak Pengelolaan Reksa Dana.

2. Setiap perubahan kebijakan dasar yang dimuat dalam Kontrak Pengelolaan

Reksa Dana atau penunjukan dan perubahan akuntan wajib terlebih dahulu memperoleh persetujuan sebagian besar direktur, dan perubahan tersebut wajib diberitahukan kepada Bapepam serta pemegang saham sekurang-kurangnya 60(enampuluh) hari sebelum berlakunya perubahan tersebut.Bapepam dapat menolak perubahan sebagaimana dimaksud angka 2 (dua)dalam waktu 45 (empat puluh lima) hari sejak pemberitahuan tersebut diterima.

3. Dalam hal Bapepam tidak keberatan atas perubahan tersebut dalam jangka

waktu sebagaimana dimaksud dalam angka 3, perubahan termaksud dengan sendirinya berlakupada hari ke- 61 ( enam puluh satu ) sejak tanggal diterimanya pemberitahuan oleh Bapepam.

4. Direksi wajib mempertimbangkan dengan teliti, baik terhadap calon profesi

dan lembaga penunjang yang terkait dan persyaratan kontrak yang diajukan sebelum menyetujui, memperpanjang, atau menyetujui pengalihan dari setiap kontrak untuk kepentingan Reksa Dana .

5. Direksi wajib melaksanakan pengawasan terus-menerus secara cermat dan

teliti terhadap Reksa Dana, termasuk pengawasan terhadap kegiatan yang dilakukan oleh profesi dan lembaga penunjang terkait, dan direksi wajib meminta kepada profesi dan lembaga penunjang yang terkait semua dokumen, catatan, dan keterangan lain yang diperlukan untuk menilai kinerja profesi dan lembaga penunjang yang terkait tersebut.

6. Direksi dalam mempertimbangkan penunjukan Manajer Investasi wajib

sekurang-kurangnya memerhatikan hal-hal sebagai berikut:

a. Kemampuan Manajer Investasi.

b. Biaya Manajer Investasi

c. Jasa yang diberikan oleh Manajer Investasi selain jasa pengelolaan

d. Setiap manfaat selain biaya pengelolaan yang dibayarkan

berdasarkan kontrak pengelolaan Reksa Dana, yang diperoleh Manajer Investasi atau pihak afiliasinya.

7. Semua kontrak serta perubahannya wajib dibuat secara notariil.

8. Reksa Dana yang telah memperoleh izin usaha dan yang telah dinyatakan

efektif hanya dapat melakukan pembelian dan penjualan atas:

a. Efek yang telah dijual dalam penawaran umum dan/atau dicatatkan di

(18)

b. Instrument pasar uang yang mempunyai jatuh tempo kurang dari 1 (satu) tahun, meliputi Sertifikat Bank Indonesia, Surat Berharga Pasar Uang, Surat Pengakuan Utang, Sertifikat Deposito baik dalam rupiah maupun dalam mata uang asing, dan obligasi yang diterbtkan oleh Pemerintah Republik Indonesia.

c. Surat berharga komersial yang jatuh temponya di bawah 3 (tiga)

tahun dan telah di peringkat oleh perusahaan pemeringkat efek.

9. Dalam hal pernyataan pendaftaran saham Reksa Dana tertutup telah

dinyatakan efektif oleh Bapepam, maka saham Reksa Dana tersebut dapat dicatatkan di bursa efek.

10.Manajer Investasi wajib memelihara semua catatan penting yang berkaitan

dengan laporan keuangan dan pengelolaan Reksa Dana sebagaimana ditetapkan oleh Bapepam.

11.Dalam hal Reksa Dana melakukan penawaran umum berikutnya, Reksa Dana

wajib:

a. Mengumumkan secara harian Nilai Aktiva Bersih dari sahamnya

selama masa penawaran umum.

b. Menawarkan sahamnya pada harga yang sama atau lebih besar dari

nilai aktiva bersih per saham.

12.Reksa Dana wajib menghitung Nilai Aktiva Bersih per saham setiap hari

bursa bagi Reksa Dana terbuka dan seminggu sekali bagi Reksa Dana tertutup.

13.Manajer Investasi Reksa Dana dilarang melakukan tindakan yang

menyebabkan Reksa Dana berbentuk perseroan:

a. Membeli efek yang diperdagangkan di bursa efekk luar negeri yang

informasinya tidak dapat diakses melalui media massa atau fasilitas internet yang tersedia.

b. Membeli efek yang diperdagangkan di bursa efek luar negeri yang

informasinya dapat diakses melalui media massa atau fasilitas internet yang tersedia lebih dari 15 % (lima belas perseratus) dari Nilai Aktiva Bersih.

c. Membeli efek bersifat Ekuitas yang diterbitkan oleh perusahaan yang

telah mencatatkan efeknya pada bursa efek di Indonesia lebih dai 5% (lima perseratus) dari modal disetor perusahaan dimaksud.

d. Membeli efek yang diterbitkan oleh suatu perusahaan lebih dari 10%

(sepuluh perseratus) dari Nilai Aktiva BersihReksa Dana pada setiap saat. Pembatasan ini termasuk pemilikan surat berharga yang dikeluarkan oleh bank-bank tetapi tidak termasuk sertifikat Bank Indonesia dan obligasi yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia.

e. Menjual saham Reksa Dana terbuka kepada setiap pemodal lebih dari

(19)

f. Membeli efek beragun aset lebih dari 10 % (sepuluh perseratus) dari Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana dengan ketentuan bahwa setiap jenis efek beragun aset tidak lebih dari 5 % (lima perseratus) dari nilai aktiva bersih Reksa Dana

g. Membeli efek yang tidak melalui penawaran umum dan/ atau tidak

dicatatkan di bursa efek, kecuali efek pasar uang, obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah Republik Indonesia.

h. Membeli efek yang diterbitkan oleh pihak yang terafiliasi baik

dengan Manajer Investasi maupun Pemegang Unit Penyertaan lebih dari 20 %( dua puluh perseratus) dari nilai aktiva bersih, kecuali hubungan afiliasi yang terjadi karena penyertaan modal pemerintah.

i. Terlibat dalam kegiatan selain dari investasi, investasi kembali, atau

perdagangan efek.

j. Terlibat dalam penjualan efek yang belum dimiliki(short sale).

k. Terlibat dalam membeli efek secara margin

l. Melakukan emisi obligasi atau sekuritas kredit.

m. Terlibat dalam berbagai bentuk pinjaman, kecuali pinjaman jangka

pendek yang berkaitan dengan penyelesaian transaksi dan pinjaman tersebut tidak lebih dari 10% (sepuluh perseratus) dari nilai portofolio Reksa Dana pada saat pembelian.

n. Membeli efek yang sedang ditawarkan dalam penawaran umum di

mana Manajer Investasi bertindak sebagai Penjamin Emisi dari Efek dimaksud.

o. Terlibat dalam transaksi bersama atau kontrak bagi hasil dengan

Manajer Investasi atau pihak afliasinya

p. Membayar dividen selain berasal dari laba.

q. Membeli efek beragun aset di mana Manajer Investasinya sama

dengan Manajer Investasi Reksa Dana dan/ atau terafiliasi dengan Kreditor awal efek beragun aset tersebut

r. Membeli efek beraagun aset yang tidak tercatat pada bursa efek di

Indonesia.

14.Setelah memberitahukan Bapepam, Manajer Investasi Reksa Dana terbuka

dapat menginstruksikan kepada bank Kustodian dan agen penjual untuk melakukan penundaan pembelian kembali (pelunasan) apabila terjadi hal-hal sebagai berikut:

a. Bursa Efek dimana sebagian besar Portofolio Efek Reksa Dana

diperdagangkan ditutup

b. Perdagangan Efek atas sebagian besar portofolio Efek Reksa Dana di

Bursa dihentikan

c. Keadaan darurat

d. Terdapat hal-hal lain yang ditetapkan dalam kontrak pengelolaan

(20)

15. Manajer Investasi atau pihak terafiliasi dapat membeli atau menjual saham Reksa Dana tertutup yang dikelola oleh Manajer Investasi tersebut, apabila Nilai Aktiva bersih dihitung, dinilai, dan diumumkan setiap hari.

16. Penjualan atau membeli saham (pelunasan) Reksa Dana terbuka dapat

dilakukanmelalui Bank Kustodian atau agen penjual yang ditunjuk oleh Manajer Investasi.

17. Manajer Investasi dilarang terafiliasi dengan bank Kustodian

18. Pembayaran atas saham Reksa Dana terbuka yang dijual kembali oleh

pemodal dilakukan sesegera mungkin, tidak lebih dari 7 (tujuh ) hari kerja sejak diminta penjualan kembali oleh pemegang saham.

19. Nilai Aktiva Bersih awal untuk setiap saham dari Reksa Dana terbuka wajib

ditetapkan sebesar Rp 1000,00 (seribu rupiah)

20. Laporan keuangan tahunan Reksa Dana wajib diperiksa oleh akuntan yang

terdaftar di Bapepam serta wajib disampaikan kepada Bapepam oleh Manajer Investasi selambat-lambatnya pada akhir bulan ketiga setelah tanggal laporan keuangan tahunan terakhir.

21. Reksa Dana wajib menerbitkan pembaruan prospectus yang disertai laporan

keuangan tahunan terakhir serta wajib disampaikan kepada Bapepam oleh manajer investasi selambat-lambatnya pada akhir bulan ketiga setelah tanggal laporan keuangan tahunan terakhir.

22. Dalam hal Reksa Dana dibubarkan, maka biaya konsultan hukum, akuntan,

dan beban lain kepada pihak ketiga menjadi tanggung jawab dan wajib dibayar Manajer Investasi kepada pihak-pihak yang bersangkutan.

23. Pelanggaran terhadap peraturan ini dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku di bidang pasar modal.

24. Dengan berlakunya peraturan ini, maka peraturan nomor IV.A.3 Lampiran

keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep 19/PM/1996 tanggal 17 Januari 1996 tentang pedoman Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk Perseroan, dinyatakan tidak berlaku lagi

4. Peraturan Nomor IV.A.4, yang ditetapkan melalui Keputusan Ketua Otoritas Jasa

Keuangan Nomor KEP-14/PM/2002 Tentang Pedoman Kontrak Pengelolaan

Reksa Dana Berbentuk Perseroan

Kontrak Pengelolan Reksa Dana berbentuk Perseroan sekurang-kurangnya

memuat hal-hal sebagai berikut:62

(21)

a. Nama dan alamat Manajer Investasi.

b. Komposisi investasi dalam pasar uang dan pasar modal .

c. Rencana diversifikasi Efek dalam obligasi dan saham.

d. Rencana diversifikasi investasi Efek berdasarkan jenis industry

Emiten.

e. Kewajiban-kewajiban bagi manajer investasi.

f. Alokasi dan perincian biaya manajer investasi dengan Reksa Dana

g. Ketentuan pembukuan dan laporan (termasuk perhitungan nilai

aktiva bersih).

h. Tata cara pemutusan dan perubahan kontrak.

i. Tata cara penjualan atau pembelian kembali (pelunasan) saham, bagi

Reksa Dana terbuka.

j. Manajer Investasi wajib menjamin bahwa semua efek, dana dan

aktiva lain Reksa Dana disimpan oleh Bank Kustodian.

k. Keadaan yang dapat menjadi dasar dilakukannya likuidasi bagi Reksa

Dana

l. Larangan Reksa Dana.

m. Larangan investasi dalam bidang-bidang tertentu

n. Tanggung jawab Manajer Investasi stas segala kerugian yang timbul

karena tindakannya.

o. Semua kontrak yang baru, diperpanjang maupun pengalihannya dari

suatu Reksa Dana harus merupakan hasil perundingan yang dibuat berdasarkan kepentingan objektif para pihak yang bersangkutan sebagaimana halnya apabila perundingan tersebut dibuat oleh pihak-pihak yang tidak mempunyai kepentingan terhadap pihak-pihak lainnya.

p. Kontrak pengelolan Reksa Dana, kontrak penyimpanan kekayaan,

atau kontrak penggunan jasa akuntan hanya dapat dibuat, diperpanjang, atau dialihkan berdasarkan persetujuan sebagian besar direktur Reksa Dana

q. Reksa Dana dilarang mengadakan kontrak untuk mengganti kerugian

yang timbul bagi Reksa Dana atau pemegang saham Reksa Dana sebagai akibat penyalahgunaan kekuasaan, kelalaian, atau kecerobohan yang dilakukan oleh Manajer Investasi.

r. Pemisahan harta Reksa Dana dan harta Manajer investasi

s. Hal yang memperbolehkan Reksa Dana melakukan penundaan

pembelian kembali (pelunasan) oleh pemodal.

t. Kewajiban menghitung nilai aktiva bersih Reksa Dana apabila

manajer investasi ditugaskan untuk melakukan perhitungan nilai aktiva bersih.

u. Dalam hal Reksa Dana dibubarkan, maka biaya konsultan hukum,

(22)

dan wajib dibayar manajer investasi kepada pihak-pihak yang bersangkutan.

5. Peraturan Nomor IV.A.5, yang ditetapkan melalui Keputusan Ketua Otoritas Jasa

Keuangan Nomor KEP-14/PM/2002 Tentang Pedoman Kontrak Penyimpanan

Kekayaan Reksa Dana Berbentuk Perseroan.

Pedoman kontrak penyimpanan kekayaan Reksa Dana berbentuk Perseroan

dengan Bank Kustodian sekurang-kurangnya memuat tentang hal-hal di antaranya:63

a. Nama dan alamat bank kustodian

b. Tata cara penjualan atau pembelian kembali (pelunasan) saham, bagi

Reksa Dana Terbuka.

c. Pemisahan rekening efek atas nama Reksa Dana

d. Kewajiban mengadministrasikan efek dan dana dari Reksa Dana,

memberikan jasa penitipan efek dan harta lain yang berkaitan dengan efek serta jasa lain, termasuk menerima dividen, bunga, hak-hak lain dan menyelesaikan transaksi efek.

e. Kewajiban membuat dan menyampaikan laporan kepada manajer

investasi, Reksa Dana, dan Bapepam

f. Memperbolehkan akuntan memeriksa laporan keuangan dan

prosedur operasional Reksa Dana

g. Kewajiban untuk melaksanakan pencatatan, balik nama dalam

pemilikan efek, pembagian hak yang berkaitan dengan saham Reksa Dana

h. Kewajiban memberikan ganti rugi kepada Reksa Dana setiap

kerugian atau kesalahan yang berkaitan dengan efek dan dana dalam rekening Reksa Dana

i. Biaya bagi bank kustodian berkaitan dengan jasa yang diberikan dan

biaya yang dibebankan kepada Reksa Dana

j. Kewajiban mengasuransikan kekayaan Reksa Dana, jika para pihak

memandang perlu.

k. Larangan penghentian kegiatan bank kustodian sebelum dialihkan

kepada bank kustodian pengganti.

(23)

Referensi

Dokumen terkait

Sehingga dapat disimpulkan ada pengaruh pemberian terapi token ekonomi terhadap peningkatan personal hygiene pada pasien dengan defisit perawatan diri di rumah

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah …..……….. Surabaya, 00 – 00 –

Berdasarkan kemampuannya untuk dikosongkan (discharged) dan diisi ulang (recharged) baterai dibagi jadi dua yaitu baterai primer dan baterai sekunder. Baterai primer adalah

yang diberikan kepada Pimpinan dan Anggota DPRD setiap bulan dalam.. rangka mendorong peningkatan kinerja Pimpinan dan

Syarat-syarat yang berhubungan dengan syirkah menurut Hanafiyah dibagi menjadi empat bagian, sebagai berikut. Sesuatu yang bertalian dengan semua bentuk syirkah, baik

Riwayat bronchitis atau pneumoni yang berulang Tujuan Sebagai acuan tatalaksana penderita Asma Bronkial Kebijakan Dibawah tanggung jawab dan pengawasan dokter Prosedur

Perjanjian kredit dalam suatu perbankan, pihak bank selaku kreditur pada umumnya akan melakukan pengikatan jaminan, jaminan dalam penelitian ini adalah jaminan hak tanggungan

Bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 186 ayat (4) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang