• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIFITAS “HTM MIX” (HEAT THERAPY MASSAGE MIX) TERHADAP PENURUNAN TINGKAT NYERI PUNGGUNG PADA PEKERJA KULI PANGGUL DI UD.SOPONYONO BANYUWANGI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EFEKTIFITAS “HTM MIX” (HEAT THERAPY MASSAGE MIX) TERHADAP PENURUNAN TINGKAT NYERI PUNGGUNG PADA PEKERJA KULI PANGGUL DI UD.SOPONYONO BANYUWANGI"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

EFEKTIFITAS

“HTM MIX”

(HEAT THERAPY MASSAGE MIX)

TERHADAP PENURUNAN TINGKAT NYERI PUNGGUNG PADA

PEKERJA KULI PANGGUL DI UD.SOPONYONO BANYUWANGI

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan (S.Kep)

Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang

Oleh: ADI IRAWAN NIM. 09060123

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(2)
(3)
(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, rahmat dan bimbingan-Nya saya dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Efektifitas “HTM Mix” (Heat Therapy

Massage Mix) Terhadap Penurunan Tingkat Nyeri Punggung pada Pekerja Kuli

Panggul di UD Soponyono Banyuwangi”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana keperawatan (S, Kep) pada Program Studi Imu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

Bersamaan ini perkenankanlah saya mengucapkan terima kasih yang sebesar - besarnya dengan hati yang tulus kepada :

1. Yoyok Bekti P.M.Kep,Sp.Kom selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang dan Dosen Pembimbing 2 yang telah memberikan bimbingan hingga terselesaikan skripsi ini.

2. Nurul Aini, S.Kep.Ns, M.Kep selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. 3. Prof.Dr.Ir.Sujono,M.Kes selaku Dosen pembimbing I yang senantiasa

memberikan bimbingan, pengarahan kepada peneliti.

4. Kedua orang tuaku, yang telah memberikan semangat, doa, dan bantuannya baik dalam moril, material, spiritual kepada anaknya selama menempuh pendidikan.

5. Semua dosen PSIK UMM yang telah mengajar, mendidik dan membimbing

(5)

6. Teman-teman PSIK khususnya angkatan 2009.

7. Semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Dan semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini. mohon maaf atas segala kesalahan dan ketidaksopanan yang mungkin telah saya perbuat. Semoga Allah SWT senantiasa memudahkan langkah-langkah kita menuju kebaikan dan selalu menganugerahkan kasih sayang-Nya untuk kita semua. Amin,

Wassalamualaikum. Wr. Wb.

Malang, Februari 2014

(6)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... I LEMBAR PERSETUJUAN ... II LEMBAR PENGESAHAN ... III SURAT PERNYATAAN KEASLIAN PENULISAN ... IV KATA PENGANTAR ... IX INTISARI ... XI ABSTRACT ... XII DAFTAR ISI ... XIII DAFTAR BAGAN ... XVI DAFTAR TABEL ... XVII DAFTAR GAMBAR ... XVIII DAFTAR LAMPIRAN ... XIX

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian... 4

1.3.1 Tujuan Umum ... 4

1.3.2 Tujuan Khusus ... 4

1.4 Manfaat Penelitian... 4

1.4.1 Bagi Akademis ... 4

1.4.2 Bagi Profesi Keperawatan ... 5

1.4.3 Bagi Peneliti ... 5

1.4.4 Bagi Masyarakat ... 5

1.5 Keaslian Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2.1 Konsep Terapi Hangat (Heat Therapy) ... 7

2.1.1 Pengertian Terapi Hangat ... 7

2.1.2 Tujuan Terapi Hangat... 7

2.1.3 Jenis Terapi Hangat... 8

2.1.4 Fisiologi Terapi Hangat ... 8

2.1.5 HTM Mix ... 10

2.1.5.1 Teknik Massage ... 11

2.1.6 Prosedur Penerapan Terapi Hangat ... 11

2.2 Konsep Nyeri Punggung ... 12

2.2.1 Definisi Nyeri Punggung ... 12

2.2.2 Intensitas Nyeri ... 12

(7)

2.2.2.2 Skala Identitas Nyeri Numeriks ... 13

2.2.2.3 Skala Analog Visual ... 14

2.2.2.4 Skala Nyeri Menuut Bourbanis... 14

2.2.3 Anatomi Tulang Belakang ... 15

2.2.3.1 Tulang Punggung Cervical ... 16

2.2.3.2 Tulang Punggung Thorax ... 17

2.2.3.3 Tulang Punggung Lumbal ... 17

2.2.3.4 Tulang Punggung Sakrum ... 19

2.2.4 Klasifikasi Nyeri Punggung ... 20

2.2.4.1 Nyeri Punggung Akut ... 20

2.2.4.2 Nyeri Punggung Kronik ... 20

2.2.5 Penyebab Nyeri Punggung ... 20

2.2.6 Faktor Resiko Nyeri Punggung ... 21

2.2.7 Penatalaksanaan dan Pencegahan Nyeri Punggung... 21

2.2.8 Obat-obatan Nyeri Punggung ... 23

2.2.8.1 Asetaminofen ... 24

2.2.8.2 Obat-obatan Anti Inflamasi Non Steroid ... 25

2.3 Efektifitas Heat Therapy Massage Mix Terhadap Penurunan Nyeri Punggung ... 26

2.4 Occupational Health Nursing ... 28

BAB III KERANGKA KONSEP ... 30

3.1 Kerangka Konsep ... 30

3.2 Hipotesis Penelitian ... 32

BAB IV METODE PENELITIAN ... 33

4.1 Desain Penelitian ... 33

4.2 Kerangka Penelitian ... 34

4.3 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling ... 35

4.3.1 Populasi ... 35

4.3.2 Sampel ... 35

4.3.3 Kriteria Sampel ... 35

4.3.4 Teknik Sampling ... 36

4.4 Variabel Penelitian ... 36

4.4.1 Variabel Independen ... 36

4.4.2 Variabel Dependen ... 36

4.5 Definisi Operasional ... 37

4.6 Tempat Penelitian ... 38

4.7 Waktu Penelitian ... 38

(8)

4.9 Prosedur Pengumpulan Data ... 38

4.10 Analisis dan Pengolahan Data ... 40

4.10.1 Analisis Univariat ... 40

4.10.2Analisis Bivariat ... 40

4.11 Etika Penelitian ... 41

4.11.1 Autonomity ... 41

4.11.2 Anonimity ... 41

4.11.3 Confidentiality ... 41

BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA ... 42

5.1 Karakteristik Sampel ... 42

5.1.1 Karakteristik Berdasarkan Usia ... 42

5.1.2 Karakteristik Sampel ... 43

5.2 Gambaran Nyeri Sebelum Dilakukan Terapi ... 44

5.3 Gambaran Nyeri Sesudah Dilakukan Terapi ... 45

5.4 Efektifitas Heat Therapy Massage Mix Terhadap Penurunan Nyeri Punggung ... 46

BAB VI PEMBAHASAN ... 48

6.1 Interpretasi dan Diskusi Hasil Penelitian ... 48

6.1.1 Identifikasi Karakteristik Responden ... 48

6.1.2 Intensitas Nyeri pada Kasus Nyeri Punggung Sebelum Diberikan Terapi ... 51

6.1.3 Intensitas Nyeri pada Kasus Nyeri Punggung Sesudah Diberikan Terapi ... 53

6.1.4 Efektifitas Heat Therapy Massage Mix Terhadap Penurunan Tingkat Nyeri Punggung ... 54

6.1.5 Keterbatasan Penelitian ... 57

6.1.6 Kelemahan Penelitian ... 58

6.1.7 Implikasi Untuk Keperawatan ... 58

BAB VII PENUTUP ... 60

7.1 Kesimpulan ... 60

7.2 Saran... 61

7.2.1 Bagi Keperawatan ... 61

7.2.2 Bagi Penderita Nyeri Punggung ... 61

7.2.3 Bagi Peneliti Selanjutnya ... 61

(9)

DAFTAR BAGAN

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Definisi Operasional ... 37

Tabel 4.2 Rencana Tabulasi Data ... 40

Tabel 5.1 Distribusi Sampel Berdasarkan Usia ... 42

Tabel 5.2 Distribusi Karakter Sampel Penderita Nyeri Punggung ... 43

Tabel 5.3 Distribusi Nilai Pretest pada Penderita Nyeri Punggung ... 45

Tabel 5.4 Distribusi Nilai Postest pada Penderita Nyeri Punggung ... 45

(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Verbal Descriptor Scale (VDS) ... 13

Gambar 2.2 Numerical Rating Scale (NRS) ... 14

Gambar 2.3 Visual Analog Scale (VAS) ... 14

Gambar 2.4 Skala Bourbanis ... 15

Gambar 2.5 Tulang Belakang Manusia ... 16

Gambar 2.6 Bagian Bagian Tubuh Belakang Manusia ... 16

Gambar 2.7 Vertebrae Lumbal ... 18

Gambar 2.8 Anatomi Sakrum... 19

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Pernyataan Telah Melakukan Penelitian ... 65

Lampiran 2 Lembar Permohonan Menjadi Responden ... 66

Lampiran 3 Lembar Persetujuan Menjadi Responden... 67

Lampiran 4 Lembar Wawancara ... 68

Lampiran 5 Lembar Observasi ... 69

Lampiran 6 Lembar SOP Terapi Hangat ... 70

Lampiran 7 Karakteristik Sampel ... 71

Lampiran 8 Uji Normalitas Kolmogrov-Smirnov dan Uji T-Dependen ... 72

Lampiran 9 Tabel Nilai T-tabel ... 74

(13)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek, edisi revisi V. Jakarta: Rineka Cipta.

Anderson, O. (2010). Muscle Metabolism. http://www.sportsinjurybulletin.com. Diakses 04 Oktober 2013.

Asmadi. (2008). Tehnik Prosedural Keperawatan: Konsep Dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta: Salemba Medika

Berman, Audrey. (2009). Buku Ajar Praktik Keperawatan Klinis Kozier & Erb. Jakarta: EGC

Bimariotejo. (2009). http://www.backpainforum.com. Diakses 13 Maret 2013 jam 13.00 WIB

Bridger, R.S. (2005). Introduction To Ergonomic. Mc-Graw Hill Inc. Singapore.

Budiono, Sugeng AM,dkk. (2003). Bunga Rampai Hiperkes dan KK. Semarang: Universitas Diponegoro.

Cassar M.P., (2004): Handbook of Clinical Massage- A Complete Guide for Students and Professionals. 2nd Ed. Churchill Livingston- an imprint of Elsevier, London, 1-4.

Daniel A. Martinez, MA, DC. (2008). Cryotherapy: A Review of the Literature. 2008 Feb 4. Danuatmaja B., (2004) Persalinan Normal Tanpa Rasa Sakit Jakarta: Puspa swara

Efendi, Ferry dan Makhfudli. (2009). Keperawatan Kesehatan Komunitas. Jakarta: Salemba Medika.

French SD, Cameron M, Walker BF, Reggars JW, Esterman AJ. (2006). Superficial heat or cold for low back pain. 2006 Apr 20;31(9):998-1006.

Gabriel, FJ (2008) Fisika Kedokteran. Jakarta EGC

Geek, Bijaksana. (2009). http://www.wisegeek.com/what-is-occupational-health-nursing.htm. diakses tanggal 25 Maret 2013 jam 12:16 WIB.

Harianto, R., (2010). Buku Ajar Kesehatan Kerja. Jakarta ; EGC

Hidayat, A Azuz Alimul. (2007). Riset keperawatan dan teknik penulisan ilmiah. Jakarta: Salemba Medika.

(14)

Mader, R. (2004). Nyeri persalinan. Jakarta: EGC

Maher, S & Pellino. (2007). Aktivitas Tubuh Penyebab LBP. dari www.healtcare.uiowa.edu. Diakses tanggal 13 Maret 2013 jam 13.00 WIB.

Marras, W and Karwowski, W. (2006). Fundamental and Assesment Tools for Occupational Ergonomics. USA: University of Louisville.

Med J, Mymensingh. (2008). Effects of Deep Heat Therapy on The Patients With Chronic Low Back Pain.2008 Jul;17(2 Suppl):S32-8.

Meliala, L. & Pinzon, R. (2004). Patofisiologi dan Penatalaksanaan Nyeri Punggung Bawah. Yogyakarta.

Musrifatul, U., Hidayat, AAA.(2008). Keterampilan Dasar Praktik Klinik untuk Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika

Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Nursalam. (2008). Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu keperawatan pedoman skripsi, tesis dan instrumental penelitian keperawatan edisi 2. Jakarta: Salemba Medika.

Ozguler A,et all. (2000) Individual and Occupational Determinants of Low Back Pain According to Various Definitions of Low Back Pain. 2000 Mar;5493):215-20.

Pearce, Evelyn. (2000). Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: Gremedia. Potter, P.A, Perry, A.G.(2005) Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses,

dan Praktik.Edisi 4.Volume 2.Alih Bahasa : Renata Komalasari,dkk.Jakarta :EGC Price, Slivia A. Dan Lorraine M, Wilson. 2005. Patofisiologi : Konsep Klinis

Proses-Proses Penyakit. Volume 2. Jakarta: EGC

Rakel. (2002). Nyeri Pinggang Bagian Bawah. www.nyeripunggungbawah.com. Diakses tanggal 13 Maret 2013 jam 13.00 WIB

Rodahl, Kaare. (2005). The Physiologi of Work.Taylor and Prancis Inc. London Sadeli, H.A. & Tjahjono, B. (2007). Nyeri Punggung Bawah. Dalam Meliala, L. et al.

(penyunting). Jakarta.

Siswanto,A. (2006). Low Back Pain. Buku Ajar. Surabaya: Universitas Airlangga.

Smeltzer S. C., Bare G. B. (2007). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Edisi 8 Volume 3. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

(15)

Sunarto. (2005). Latihan pada Penderita Nyeri Punggung Bawah. Edisi 3. Jakarta: Medika Jelita.

Tanwir dkk., (2013): Dalk (Therapeutic Massage) & Their Indication for Musculoskeletal Disorder in Unani Medicine. 2013, Volume 2,Issue 1, pp. 59-70, Article ID Med-52 ISSN: 2320 – 0251

Tamsuri, A. (2007). Konsep dan penatalaksanaan nyeri. Jakarta : EGC.

Tarwaka,Dkk. (2004). Ergonomi Untuk Keselamatan,Kesehatan Kerja dan Produktifitas.

Surakarta: UNIBA PRESS.

Tobing S.M, Lumban dan Tjokronegoro A. (2006). Penatalaksanaan Nyeri Pinggang. FK UI. Jakarta

Wheeler AH, Stubbart J. (2006). Pathophysology of chronic back pain. American Academy of Pain Medicine. 2006;7:583-91.

Widyastoeti, R.D. (2009). Analisa pengaruh aktivitas kerja dan beban angkat terhadap kelelahan musculoskeletal. Gema teknik Vol 2: 28-29.

Wignjosoebroto, S., (2008). Ergonomi, Studi Gerak & waktu. Jakarta : Penerbit Guna Widya

(16)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Punggung adalah bagian tubuh yang paling keras, punggung harus bekerja selama

24 jam sehari. Dalam posisi duduk, berdiri, bahkan tidur punggung harus bekerja keras

menyangga tubuh. Bisa dibayangkan apabila tidak jeli untuk menjaga kesehatan

punggung maka nyeri punggung akan terjadi pada tubuh seseorang. Nyeri punggung

adalah nyeri dibagian tulang belakang, keluhan nyeri punggung sering terjadi dalam

kehidupan sehari-hari dan dapat menyerang semua orang, jenis kelamin, usia, ras, status

pendidikan dan profesi.

Nyeri punggung sering dijumpai dalam praktek sehari-hari, terutama di

negara-negara industri. Diperkirakan 70-85% dari seluruh populasi pernah mengalami episode

nyeri punggung ini selama hidupnya. Prevalensi tahunannya bervariasi dari 15-45%. Di

Amerika Serikat nyeri ini merupakan penyebab urutan paling sering dari pembatasan

aktivitas pada penduduk dengan usia kurang dari 45 tahun, urutan ke 2 untuk alasan

paling sering berkunjung ke dokter, urutan ke 5 alasan perawatan di rumah sakit, dan

alasan penyebab yang paling sering untuk tindakan operasi. Nyeri punggung ini bisa

menyerang setiap tingkatan usia, terutama pada mereka yang berusia antara 45-65 tahun.

Penyebab nyeri punggung yang paling umum adalah keregangan otot atau postur

tubuh yang tidak tepat. Hal-hal yang dapat mempengaruhi timbulnya nyeri punggung

adalah kebiasaan duduk, bekerja membungkuk dalam waktu yang relatif lama,

(17)

2

yang tidak normal, atau akibat penyakit tertentu seperti penyakit degeneratif

(Widyastuti,2009). Aktivitas sehari-hari yang menuntut banyak gerak ke depan maupun

membungkuk dibanding ke belakang, duduk, berdiri terlalu lama atau postur batang

tubuh lainnya yang janggal akan mengakibatkan nyeri pinggang non spesifik (Harianto,

2010).

Saat ini ada tren pengobatan nyeri punggung yang baru yaitu dengan cara

menggunakan terapi dengan metode hidroterapi (terapi dengan memanfaatkan air)

yaitu terapi hangat (heat therapy). Terapi hangat (Heat Therapy) adalah suatu metode dalam

penggunaan suhu hangat setempat yang dapat menimbulkan beberapa efek fisiologis

antara lain efek vasodilatasi, meningkatkan permeabilitas kapiler, meningkatkan

metabolisme selular, merelaksasi otot, meningkatkan aliran darah ke suatu area (Berman,

2009).

Terapi hangat pada tubuh dapat berbentuk terapi hangat kering dan basah.

Terapi hangat kering dapat digunakan secara lokal, untuk konduksi panas dengan

menggunakan botol air air panas, bantalan pemanas elektrik, atau kemasan pemanas (alat

kompres panas). Terapi hangat basah dapat diberikan melalui konduksi dengan cara

kompres menggunakan kain/handuk, beredam atau mandi menggunakan air hangat.

Terapi hangat basah efektif untuk melebarkan pembuluh darah, memperbaiki sirkulasi,

dan menghilangkan edema. Terapi hangat juga merupakan tindakan untuk memenuhi

kebutuhan rasa nyaman, mengurangi atau membebaskan nyeri, mengurangi atau

mencegah terjadinya spasme otot, merangsang peristaltic usus, dan memberikan rasa

(18)

3

Penanganan dalam menurunkan nyeri punggung dengan terapi hangat bisa

dimodifikasi dengan menggunakan Massage punggung. Massage dapat dilakukan

dipunggung yang tujuan utamanya adalah relaksasi sehingga apabila seseorang yang

mengalami nyeri punggung dilakukan terapi hangat dan massage punggung maka nyeri

yang akan dialaminya mengalami penurunan. Modifikasi terapi hangat (heat therapy)

dengan massage punggung dikenal juga sebagai “HTM Mix” (Heat Therapy Massage Mix).

Di antara berbagai perawatan lain untuk nyeri punggung Heat Therapy Massage Mix

dianggap sebagai yang terbaik, karena bahwa terapi panas bekerja di lebih dari satu cara

untuk memberikan bantuan. Pertama, melebarkan pembuluh darah yang mengelilingi

tulang belakang. Selanjutnya, aliran oksigen dan nutrisi lainnya mencapai tulang belakang

meningkat secara signifikan. Hal ini mempercepat proses penyembuhan. Lebih jauh,

aplikasi panas di tempat rasa sakit merangsang reseptor sensorik, sehingga sinyal nyeri

tidak diteruskan ke otak sehingga nyeri yang dirasakan akan berkurang.

Prevalensi penderita nyeri punggung pada kuli panggul di UD.Soponyono

Banyuwangi sebanyak 92%. Penyebab nyeri punggung di UD.Soponyono adalah karena

kuli panggul ini mengangkat beban dengan berat dengan menggunakan punggung

mereka sepanjang hari. Hal ini yang membuat peneliti tertarik untuk mengangkat

penelitian apakah ada “Efektifitas “HTM Mix” (Heat Therapy Massage Mix) Terhadap

(19)

4

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah yang dapat dirangkum

adalah sebagai berikut: Bagaimanakah Efektifitas “HTM Mix” (Heat Therapy Massage Mix)

Terhadap Penurunan Nyeri Punggung pada Pekerja Kuli Panggul di UD Soponyono

Banyuwangi?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui efektifitas “HTM Mix” (Heat Therapy Massage Mix)

terhadap penurunan nyeri punggung pada pekerja kuli panggul di UD

Soponyono Banyuwangi.

1.3.2 Tujuan Khusus

a. Mendeskripsikan gambaran tingkat nyeri punggung sebelum dilakukan “HTM

Mix”(Heat Therapy Massage Mix).

b. Mendeskripsikan gambaran tingkat nyeri punggung setelah dilakukan “HTM

Mix”(Heat Therapy Massage Mix).

c. Menganalisis keefektifan penurunan nyeri punggung pada responden sebelum

dan sesudah “HTM Mix”(Heat Therapy Massage Mix).

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Akademis

Secara akademis penelitian ini berguna untuk menambah informasi bagi

perawat tentang pengobatan nyeri punggung dengan “HTM Mix” (Heat Therapy

(20)

5

1.4.2 Bagi Profesi Keperawatan

Meningkatkan pengetahuan perawat tentang manfaat “HTM Mix” (Heat

Therapy Massage Mix) dan dapat menjadi bahan masukan untuk meningkatkan

pelayanan kesehatan tentang manajemen nyeri.

1.4.3 Bagi Peneliti

Menambah wawasan dalam mengembangkan ilmu yang diperoleh selama

perkuliahan untuk diaplikasikan kepada diri sendiri dan masyarakat

1.4.4 Bagi Masyarakat

Memberikan pengetahuan tentang khasiat “HTM Mix”(Heat Therapy Massage

Mix) dalam kegunaan untuk menurunkan tingkat nyeri punggung.

1.5 Keaslian Penelitian

Menurut penelitian Mery Fanada (2012) tentang “Pengaruh Kompres Hangat

dalam Menurunkan Skala Nyeri pada Lansia yang Mengalami Nyeri Rematik di Panti

Sosial Tresna Werdha Teratai Palembang Tahun 2012” dengan menggunakan desain pre

and post test only. Dan menggunakan uji T Dependent didapatkan hasil sebelum perlakuan

sebesar 2,45 dan setelah perlakuan sebesar 0,20.

Menurut penelitian Iin Zuliyati Fauziyah (2013) tentang “Efektivitas Teknik

Effleurage dan Kompres Hangat Terhadap Penurunan Tingkat Disminore pada Siswi

SMAN 1 Gresik” metode untuk penelitian ini adalah quasy eksperimental dengan desain pre

post test design. Dan didapatkan hasil nilai untuk sebelum perlakuan lebih besar daripada

(21)

6

Perbedaan penelitian yang dilakukan Mery Fanada (2012) yaitu terapi hangat

tersebut dipergunakan untuk mengetahui penurunan skala nyeri pada nyeri rematik,

sedangkan pada penelitian ini terapi hangat dimodifikasi dengan massage dan dilakukan

untuk mengetahui penurunan tingkat nyeri punggung. Responden yang digunakan

sebesar 20 sedangkan pada penelitian ini adalah 23 responden.

Penelitian yang dilakukan Iin Zuliyati Fauziyah (2013) terapi hangat dilakukan

untuk mengetahui tingkat disminore sedangkan pada penelitian ini untuk mengetahui

tingkat nyeri punggung. Metode yang digunakan yaitu quasy eksperimental sedangkan pada

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga Laporan Tugas Akhir dengan Judul Implementasi

Pada pokoknya korupsi telah mengakibatkan kemiskinan, sehingga pelaku korupsi harus dikenakkan pidana tambahan berupa pembayaran uang pengganti serta perampasan

Tanggal atas efektifnya penggabungan 30 September 2011 Tanggal Pembayaran atas pembelian saham dari pemegang saham 03 Oktober 2011 publik yang telah menyatakan maksud mereka

Berdasarkan data terdahulu tentang pentingnya penilaian kualitas hidup penderita karsinoma nasofaring dan penilaian kualitas hidup yang selama ini dilakukan di sentra kami

Dalam menentukan valid tidaknya sebuah butir pernyataan tes dilakukan pendekatan signifikansi, yaitu jika t-hitung lebih besar atau sama dengan t-tabel maka

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Untuk mengetahui kehidupan sosial ekonomi masyarakat Kecamatan Baturetno Sebelum pembangunan Waduk Gajah Mungkur (2) Untuk

ITVHE was the first institute in Iran, which took the responsibility for commencing technical and vocational higher education in agriculture sector.. Until recently

Asumsi : selama selang waktu (t, t+dt) sebuah titik menempati sebuah sel tertentu dimana telah mempunyai r titik dengan peluang f(r,t) dt dan bahwa selang