• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Analisis Potensi Dan Kendala Pengembangan Pegadaian Syariah Di Kota Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Analisis Potensi Dan Kendala Pengembangan Pegadaian Syariah Di Kota Medan"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Agama Islam adalah risalah (pesan-pesan) yang diturunkan Tuhan kepada Muhammad SAW sebagai petunjuk dan pedoman yang mengandung hukum-hukum sempurna untuk dipergunakan dalam menyelenggarakan tata cara kehidupan manusia, hubungan manusia dengan alam dan hubungan manusia dengan khaliqnya. Islam merupakan agama yang bersifat universal dan berlaku sepanjang zaman. Keabadian dan keaktualan Islam telah terbukti sepanjang sejarahnya, dimana setiap kurun waktu dan perkembangan peradaban manusia senantiasa dapat dijawab dengan tuntas oleh ajaran Islam melalui Al-Qur’an sebagai landasannya (Sholikul Hadi, 2002:1).

Islam datang dengan serangkaian pemahaman tentang kehidupan yang membentuk pandangan hidup tertentu. Islam hadir dalam bentuk garis-garis hukum yang global (khuthuuh ‘ariidhah), yakni makna-makna tekstual yang umum, yang mampu memecahkan seluruh problematika kehidupan manusia baik yang meliputi aspek ritual (ibadah) maupun sosial (muamalah). Dengan demikian akan dapat digali berbagai cara pemecahan setiap masalah yang timbul dalam kehidupan manusia. Sehingga sangat wajar bila interaksi antara sesama umat Islam yang berdasarkan syariah perlu mendapat kajian yang serius karena umat perlu panduan keilmuan supaya tidak salah berperilaku. Karena itu perlu pengkajian aturan Islam dalam seluruh sisi kehidupan kita sehari-hari, diantaranya yang berawal dari interaksi sosial dengan sesama manusia, khususnya dalam hal ekonomi.

(2)

pemerintah yang kegiatan utamanya melaksanakan penyaluran uang pinjaman atau kredit atas dasar hukum gadai. Penyaluran uang pinjaman tersebut dilakukan dengan cara yang mudah, cepat, aman dan hemat sehingga tidak memberatkan bagi masyarakat yang melakukan pinjaman dan tidak menimbulkan masalah yang baru bagi peminjam setelah melakukan pinjaman di pegadaian, sesuai dengan motto nya “Mengatasi masalah tanpa masalah”.

PT Pegadaian (Persero) yang sebelumnya dikenal sebagai Perum Pegadaian sebagai lembaga perkreditan yang memiliki tujuan khusus yaitu penyaluran uang pinjaman atas dasar hukum gadai yang ditujukan untuk mencegah praktek ijon, pegadaian gelap, riba, serta pinjaman tidak wajar lainnya. PT Pegadaian (Persero) merupakan salah satu alternatif bagi masyarakat untuk mendapatkan kredit, baik dalam skala kecil maupun skala besar, dengan pelayanan yang mudah, cepat dan aman. Kemudahan dan kesederhanaan dalam prosedur memperoleh kredit merupakan modal dasar dalam mendekati pangsa pasar. Perum pegadaian mengeluarkan produk berbasis syariah yang disebut dengan Pegadaian Syariah. Pada dasarnya, produk-produk berbasis syariah memiliki karakteristik seperti: tidak memungut bunga dalam berbagai bentuk karena riba, menetapkan uang sebagai alat tukar bukan sebagai komoditas yang diperdagangkan, dan melakukan bisnis untuk memperoleh imbalan atas jasa atau bagi hasil.

(3)

itu. Berkat Rahmat Allah SWT dan setelah melalui kajian panjang, akhirnya disusunlah suatu konsep pendirian unit Layanan Gadai Syariah sebagai langkah awal pembentukan divisi khusus yang menangani kegiatan usaha syariah.

Pemberlakuan Peraturan Pemerintah Nomor 103 tahun 2000 memberikan peluang bagi PT Pegadaian (Persero) untuk membuka usaha-usaha lain selain usaha inti yang selama ini dijalankannya. Selanjutnya, Pada pasal 8 Peraturan Pemerintah Nomor 103 tahun 2000 disebutkan bahwa untuk mencapai tujuan tersebut PT Pegadaian (Persero) dapat menyelenggarakan usaha penyaluran uang pinjaman atas dasar hukum gadai, penyaluran uang pinjaman berdasarkan jasa sertifikasi logam mulia dan batu mulia, unit toko emas, dan industri perhiasan emas serta usaha-usaha lainnya yang dapat menunjang tercapainya maksud dan tujuan perusahaan sebagaimana dimaksud dalam pasal 7 dengan persetujuan Menteri Keuangan.

Pegadaian syariah atau dikenal dengan istilah rahn, dalam pengoperasiannya menggunakan metode Fee Based Income (FBI) atau Mudharobah (bagi hasil). Karena nasabah dalam mempergunakan marhun bih mempunyai tujuan yang berbeda-beda misalnya untuk konsumsi, membayar uang sekolah atau tambahan modal kerja. Penggunaan metode Mudharobah belum tepat pemakaiannya, oleh karenanya pegadaian menggunakan metode Fee Based Income (FBI). Sebagai penerima gadai atau disebut Mutahim, penggadaian akan mendapatkan Surat Bukti Rahn (gadai) berikut dengan akad pinjam-meminjam yang disebut Akad Gadai Syariah dan Akad Sewa Tempat (Ijarah).

(4)

dengan penerima gadai untuk menyewa tempat untuk penyimpanan dan penerima gadai akan mengenakan jasa simpan.

Selama ini banyak orang yang merasa malu dan canggung untuk datang ke kantor pegadaian terdekat. Hal ini tidak terlepas dari sejarah PT pegadaian yang awalnya merupaka sarana alternatif bagi masyarakat ekonomi lemah untuk memperoleh pinjaman uang secara aman dan praktis dengan hanya menggadaikan barang berharganya. Sejarah pegadaian syariah di Indoneisa tidak dapat dipisahkan dari kemauan warga masyarakat Islam untuk melaksanakan transaksi akad gadai berdasarkan prinsip hukum Islam. Hal ini dilatarbelakangi oleh maraknya aspirasi dari warga masyarakat Islam di berbagai daerah yang menginginkan pelaksanaan hukum Islam dalam berbagai aspeknya termasuk pegadaian syariah. Selain itu, semakin populernya praktis bisnis ekonomi syariah dan mempunyai peluang yang cerah untuk dikembangkan.

Melihat semakin berkembangnya permintaan masyarakat dan semakin diterimanya pola bisnis berbasis syariah dalam praktek perekonomian di Indonesia, maka banyak Bank dan Lembaga Keuangan lainnya tertarik untuk menerapkan pola serupa. Apalagi, pola pegadaian syariah memungkinkan perusahaan dapat lebih proaktif dan lebih produktif dalam menghasilkan berbagai produk jasa keuangan modern, seperti jasa piutang dan jasa sewa beli.

(5)

Dengan latar belakang yang telah dikemukakan di atas dan untuk menganalisa potensi dan kendala serta strategi pengembangan usaha pada pegadaian syariah, maka penulis tertarik mengangkat permasalahan ini dalam penulisan skripsi yang berjudul: “Analisis Potensi dan Kendala Pengembangan Pegadaian Syariah Di Kota Medan”.

1.2Perumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka penulis membatasi penelitian ini pada permasalahan yang akan dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Apa saja kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh Pegadaian Syariah di kota Medan ?

2. Apa saja peluang dan ancaman yang ada pada Pegadaian Syariah di kota Medan ? 3. Strategi apa yang harus diterapkan oleh Pegadaian Syariah untuk mengatasi

kelemahan dan ancaman yang dimiliki serta meningkatkan potensi dan peluang yang ada agar tetap bisa bersaing dengan kompetitor lainnya?

1.3Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan yang dimiliki Pegadaian Syariah yang ada di kota Medan

2. Untuk mengetahui peluang dan ancaman yang ada pada Pegadaian Syariah guna untuk mengembangkan usaha ke depannya

(6)

1.4Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang penulis harapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi Perusahaan

Dari hasil penelitian berupa kesimpulan dan saran yang diajukan, dapat membantu meningkatkan strategi yang lebih baik dan terarah dalam mengembangkan perusahaan 2. Bagi Mahasiswa

Dapat menjadi referensi tambahan bagi peneliti – peneliti yang akan datang dan dapat memberikan manfaat serta menambah wawasan bagi yang membacanya

3. Bagi Penulis

Penelitian ini merupakan kesempatan untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang pegadaian syariah serta membawa manfaat sebagai bahan pertimbangan dalam perumusan perencanaan pembangunan bangsa dan negara.

4. Bagi Pemerintah

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan yang akan dicapai pada penelitian ini yaitu menduga parameter masing-masing metode regresi robust yang digunakan dan menentukan model terbaik bersesuaian

[r]

Kebijakan pemerintah melalui pemberian insentif PPh Pasal 21 ditanggung pemerintah ini bersifat non-diskriminasi karena pemerintah telah memberikan batasan pada kategori-kategori

Diskusi dan bekerjasama dengan tim diskusi 4 Sangat baik Mengerjakan lembar kerja kelompok 5 Sangat baik Menerima siswa lain sebagai rekan

Dana bank adalah uang tunai yang dimiliki oleh bank ataupun aktiva lancar yang dikuasai oleh bank dan setiap waktu dapat diuangkan, menyatakan jenis sumber dana bank

Penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa krim ekstrak metanol daun pacar air efektif sebagai antijerawat, yang ditunjukkan dengan peningkatan zona hambat

dalam kisah perpisahan dan pergulatan para murid terhadap pesan – pesan Yesus terutama tentang “ketidak – hadiran-nya” dari mereka, dan penderitaan yang akan mereka

Memahami penggunaan data dalam algoritma dan konsep algoritma pemrograman Algoritma Pemrograman - Konsep algoritma - Struktur algoritma - algoritma menggunakan