• Tidak ada hasil yang ditemukan

SOAL DAN JAWABAN UTS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "SOAL DAN JAWABAN UTS"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER

PROGRAM STUDI MAGISTER KENOTARIATAN FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS DIPONEGORO

Mata Kuliah : TPPT (Teori dan Praktek Pendaftaran Tanah) Kelas : A1 (Kamis, 3 Mei 2012)

Waktu : 60 menit Sifat Ujian : Open Book

1. Apakah pada jaman Kolonial Belanda sudah ada jaminan kepastian hukum bagi tanah-tanah yang ada di wilyah Hindia Belanda ? Jelaskan !

JAWAB :

Tidak adanya jaminan kepastian hukum bagi tanah yang ada di wilayah Hidia Belanda, karena berlakunya Asas Domain Veerklaring yang sangat merugikan terhadap tanah-tanah rakyat, karena berlakunya dualisme aturan terhadap Hak atas tanah-tanah adat. Disatu sisi tanah adat tunduk pada hukum adat karena pembagian golongan sebagai Bumi Putra. Kemudian disisi lain setelah berlakunya asas ini maka tanah adat harus dibuktikan dengan Hak Eigendom. Banyak sekali rakyat pada saat itu tidak dapat membuktikan hak kepemilikan tanah berupa Hak Eigendom, sehingga tanah rakyat tersebut dianggap sebagai tanah negara. Pada saat itu Pemerintah Belanda tidak mengakui Hak Tanah adat sebagai Eigenaar, tetapi Hak Tanah Adat hanya diakui sebagai HAK BESITER atas tanah tersebut.

2. Mengapa pada masyarakat pedesaan ketiadaan pendaftaran tanah tidak dirasakan sebagai kekurangan ?

JAWAB :

Karena pada masyarakat pedesaan berpegang pada Konsepsi kemilikan tanah berdasarkan hukum adat dimana :

- Semula konsepsi tanah adat menganggap bahwa tanah adat itu diperoleh karena adanya kekuatan Go’ib,

- Semula kepemilikan atas tanah adat adalah bersifat lokal (setempat) saja pengerusan atas tanah adat diserahkan kepada KEPALA ADAT

- Berlakunya ASAS KEBERSAMAAN. Asas ini mengandung arti bahwa Hak milik atas tanah adat tidak hanya melayani pemiliknya saja tetapi harus memperhatikan kepentingan bersama

-3. Jelaskan jenis-jenis sistem publikasi yang ada !

Sistem publikasi apa yang dipergunakan di Indonesia ? Jelaskan dan berikan dasar hukumnya !

JAWAB :

(2)

Yang dimaksud sistem negatif dalam pendaftaran tanah ini adalah suatu sistem bahwa kepada si pemilik tanah diberikan jaminan lebih kuat, apabila dibandingkan perlindungan yang diberikan kepada pihak ketiga. Menurut sistem negatif ini segala apa yang tercantum di dalam sertifikat tanah dianggap benar sampai dibuktikan suatu keadaan yang sebaliknya di muka sidang pengadilan. Adapun asas peralihan hak atas tanah menurut sistem ini adalah asas nemo plus juris.

Asas nemo plus juris merupakan asas di mana seseorang tidak dapat melakukan tindakan hukum yang melampaui hak yang dimilikinya, dan akibat dari pelanggaran tersebut adalah batal demi hukum (van rechts wegenietig). Dengan kata lain asas ini melindungi pemegang hak atas yang sebenarnya dari tindakan orang lain yang mengalihkan haknya tanpa diketahui oleh pemegang hak sebenarnya.

Ciri pokok sistem negatif ini ialah bahwa pendaftaran tanah atau pendaftaran hak atas tanah tidaklah menjamin bahwa nama-nama yang terdaftar dalam buku tanah tidak dapat dibantah jika nama yang terdaftar bukanlah pemilik yang sebenarnya (Bachtiar Effendi, 1993:33). Negara yang menggunakan sistem publikasi negatif ini di antaranya : Belanda, Prancis dan Filipina.

(2) Sistem Positif

Sistem publikasi positif dalam pendaftaran tanah adalah suatu sistem di mana kepada yang memperoleh hak atas tanah akan diberikan jaminan lebih kuat.

Menurut sistem ini suatu sertifikat tanah yang diberikan adalah berlakunya sebagai tanda bukti hak atas tanah yang mutlak serta merupakan satu-satunya tanda bukti hak atas tanah.

Ciri pokok dari sistem positif ini ialah bahwa pendaftaran tanah atau pendaftaran hak atas tanah adalah menjamin dengan sempurna bahwa nama yang terdaftar dalam buku tanah adalah tidak dapat dibantah, kendatipun ia ternyata bukanlah pemilik yang berhak atas tanah tersebut. Sistem positif ini memberikan kepercayaan mutlak kepada buku tanah (Bachtiar Effendi, 1993:32). Negara yang menggunakan sistem ini di antaranya : Jerman, Swiss, Austria dan Australia.

Sistem Publikasi Pendaftaran Tanah yang di pakai Indonesia adalah : Sistem negatif yang mengandung unsur positif

karena akan menghasilkan surat-surat tanda bukti hak yang berlaku sebagai alat pembuktian yang kuat. Hal ini membawa akibat hukum bahwa segala apa yang tercantum dalam surat tanda bukti tersebut adalah dianggap benar sepanjang tidak ada orang yang membuktikan sebaliknya yang menyatakan sertifikat tersebut tidak benar. Dengan sistem ini keterangan-keterangan itu apabila ternyata tidak benar, maka dapat diubah dan dibetulkan.

Ciri-ciri sistem ini, yaitu :

a. Nama yang tercantum di dalam buku tanah adalah pemilik yang benar dan dilindungi oleh hukum. Sertifikat adalah tanda bukti hak yang terkuat, bukannya mutlak.

b. Setiap peristiwa balik nama, melalui prosedur dan penelitian yang seksama dan memenuhi syarat-syarat keterbukaan (openbaar beginsel).

(3)

d. Pemilik tanah yang tercantum dalam buku tanah dan sertifikat dapat dicabut melalui proses keputusan Pengadilan Negeri atau dibatalkan oleh Kepala Badan Pertanahan Nasional apabila terdapat cacat hukum.

e. Pemerintah tidak menyediakan dana untuk pembayaran ganti rugi pada masyarakat, karena kesalahan administrasi pendaftaran tanah.

Pasal 32 ayat [2] PP Nomor 24 Tahun 1997 menyatakan bahwa :

- Sertipikat merupakan surat tanda bukti hak yang berlaku sebagai alat pembuktian yang kuat mengenai data fisik dan data yuridis yang termuat di dalamnya, sepanjang data fisik dan data yuridis tersebut sesuai dengan data yang ada dalam surat ukur dan buku tanah hak yang bersangkutan.

- Dalam hak atas suatu bidang tanah sudah diterbitkan sertifikat secara sah atas nama orang atau badan hukum yang memperoleh tanah tersebut dengan itikad baik dan secara nyata menguasainya, maka pihak lain yang merasa mempunyai hak atas tanah itu tidak dapat lagi menuntut pelaksanaan hak tersebut apabila dalam waktu 5 (lima) tahun sejak diterbitkannya sertifikat itu tidak mengajukan keberatan secara tertulis kepada pemegang sertifikat dan Kepala Kantor Pertanahan yang bersangkutan ataupun tidak mengajukan gugatan ke Pengadilan mengenai penguasaan tanah atau penerbitan sertifikat tersebut.

Ketentuan dalam Pasal 32 ayat (2) tersebut di atas bertujuan pada satu pihak untuk tetap berpegang pada sistem publikasi negatif dan pada pihak lain untuk secara seimbang memberikan kepastian hukum kepada pihak yang dengan itikad baik menguasai sebidang tanah dan diatur sebagai pemegang hak dalam buku tanah dengan sertifikat sebagai tanda buktinya.

4. Dalam Pendaftaran Tanah untuk pertama kali :

a. Alat-alat bukti apakah yang harus ada untuk membuktikan hak atas tanah yang berasal dari konversi hak-hak lama ?

JAWAB :

Alat bukti yang harus ada untuk membuktikan hak atas tanah yang berasal dari konversi hak-hak lama adalah :

- bukti-bukti tertulis

- keterangan saksi dan atau pernyataan yang bersangkutan yang kadar kebenarannya dianggap cukup untuk mendaftar hak

- pemegang hak dan hak-hak pihak lain yang membebaninya

b. Alat-alat bukti tersebut hanya dibutuhkan dalam pendaftaran tanah untuk pertama kali yang bersifat sistematik atau juga dibutuhkan dalam pendaftaran tanah untuk pertama kali yang bersifat periodik ? Jelaskan !

JAWAB :

(4)

merupakan tanggung jawab Panitia Ajudikasi, Sedangkan yang bersifat Periodik oleh Kepala Kantor Pertanahan.

c. Apa yang harus dilakukan apabila alat-alat bukti tersebut tidak ada ?

JAWAB :

Dapat dilakukan berdasarkan kenyataan penguasaan fisik bidang tanah yang bersangkutan selama 20 (dua puluh) tahun atau lebih secara berturut-turut oleh pemohon pendaftaran dan pendahuluan-pendahulunya, dengan syarat:

a. Penguasaan tersebut dilakukan dengan itikad baik dan secara terbuka oleh yang bersangkutan sebagai yang berhak atas tanah, serta diperkuat oleh kesaksian orang yang dapat dipercaya;

b. Penguasaan tersebut baik sebelum maupun selama pengumuman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 tidak dipermasalahkan oleh masyarakat hukum adat atau desa/kelurahan yang bersangkutan ataupun pihak lainnya.

d. Tindakan apa yang harus dilakukan apabila keberatan yang mucul dalam proses pendaftaran tanah tidak dapat diselesaikan secara musyawarah untuk mufakat ?

JAWAB :

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi ekstrak bengkuang dan susu memberikan pengaruh terhadap nilai sensoris ( semakin besar proporsi ekstrak bengkuang pada jelly

Manajemen kepala sekola dalam melaksanakan supervisi akademik di SMA Negheri 5 Lubuklinggau, Tindak lanjut supervisi akademik yang di mamksut di sini adalah untuk menindak

Apabila lembaga pendidikan Islam berfokus pada konsep mutu yang akan memberikan kepuasan pada pelanggan maka Total Quality Management (TQM) dapat menjadi salah

[r]

Ciptaan nilai tambah menurut penggunaan para pelaku aktivitas produksi dan transaksi komoditi perikanan di TPI Sodohoa tahun 2015 adalah sebesar Rp199.410.000.000,-

Hasil penelitian imenunjukan terdapat pengaruh yang signifikan antara perputaran modal kerja terhadap profitabilitas melalui variabel intervening perputaran piutang

Jalan, sebagai prasarana transportasi, dibuat untuk menyalurkan berbagai moda transport jalan yang bergerak dari asalnya ke tujuannya. Moda transportasi seperti mobil

Hal ini dapat dilihat dari uji chi kuadrat, yang menyatakan bahwa tingkat pengetahuan tentang gizi berhubungan positif dan signifikan dengan kejadian anemia pada siswi kelas VII SMP N