KATA PENGANTAR
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perkembangan Teknologi Informasi pada zaman sekarang sangat cepat, seiring dengan kebutuhan sekunder manusia akan informasi dan tingkat kecerdasannya. Dengan memanfaatkan teknologi informasi, kinerja dalam sebuah instansi dapat ditingkatkan. Salah satunya adalah instansi rumah sakit.
Di dalam kegiatan operasional suatu rumah sakit membutuhkan sistem informasi untuk mengumpulkan, mengolah dan menyimpan suatu informasi. Dengan berkembangnya zaman, sistem informasi juga mengalami perubahan sesuai dengan kebutuhan dari waktu ke waktu.
Malang adalah salah satu kota besar di Jawa Timur, yang di dalamnya terdapat banyak rumah sakit. Banyaknya rumah sakit yang berdiri ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat kota Malang dalam bidang kesehatan. Namun terkadang pengetahuan masyarakat kota Malang akan informasi tentang rumah sakit yang diketahuinya dirasa kurang. Pemanfaatan suatu sistem informasi adalah cara yang tepat untuk membantu sebuah rumah sakit tersebut dalam menyampaikan suatu informasi kepada masyarakat.
Dengan memperhatikan latar belakang di atas, maka kami memberikan solusi yang dapat menunjang kebutuhan masyarakat saat ini. Solusi tersebut adalah dengan melakukan penelitian dan pembuatan sistem informasi geografis untuk rumah sakit berbasis web. Dengan ini, dapat mempermudah memberikan informasi kepada masyarakat yang sedang membutuhkan informasi rumah sakit yang ingin dicari. Sistem informasi ini juga menampilkan peta lokasi rumah sakit berbasis GIS, jadi sangat tepat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut dapat dirumuskan permasalahan:
a. Bagaimana cara menganalisa kebutuhan sistem program SIG yang dibuat dalam format web?
b. Bagaimana cara membangun aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) berbasis web?
c. Bagaimana cara mengolah data yang ada di database untuk selanjutnya dikirim ke aplikasi SIG format web?
1.3. Tujuan
Pada Penelitian SIG berbasis web ini, bertujuan untuk :
a. Menganalisa kebutuhan Sistem Informasi Geografis (SIG) yang dibuat dalam basis web.
1.4. Manfaat
Pembuatan SIG Rumah sakit Kota Malang berbasis web ini bermanfaat untuk :
a. Memudahkan pengunjung untuk mendapatkan informasi letak rumah sakit dan layanan kesehatan yang ada di rumah sakit.
b. Penelitian ini diharapkan dapat membantu user untuk mendapatkan informasi yang lebih.
1.5. Batasan Masalah
Berdasarkan pada masalah yang telah dijelaskan pada bagian latar belakang, maka rumusan masalah dapat disusun sebagai berikut:
a. Aplikasi ini memberikan informasi tentang lokasi rumah sakit dan fasilitas kesehatan tingkat 1 yang ada di wilayah Kota Malang.
b. Peta lokasi dibuat dalam format SIG.
c. Daerah yang menjadi obyek penelitian adalah Kota Malang.
1.6. Metode Penelitian
Dalam penulisan Tugas Akhir ini yang diperlukan adalah data dan informasi yang lengkap guna mendukung kebenaran materi uraian dan pembahasan. Metode penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut:
1.6.1. Study Literatur dan Pengumpulan Data
spasial dan data atribut. Data spasial terbagi menjadi titik (dot), untuk lokasi / posisi rumah sakit, garis (polyline), untuk jaringan jalan raya, dan area (polygon), untuk batasan wilayah kota Malang.
Data atribut terbagi menjadi data kuantitatif (jumlah karyawan atau staff rumah sakit) dan data kualitatif (mutu / kualitas rumah sakit).
1.6.2. Bahan Penelitian
Hal yang diperlukan dalam pembuatan WebGIS ini adalah bahan dan alat. Spesifikasi bahan / data yang dibutuhkan dalam penelitian ini yaitu semua data yang diperlukan pada rumah sakit di Malang berupa data kontak telepon, email, situs resmi, jenis rumah sakit, kelas dari rumah sakit, alamat rumah sakit kemudian gambar dan koordinat lokasi. Data peta kota Malang berupa file berformat (.shp).
1.6.3. Analisa dan Perancangan WebGIS
Tahapan ini melakukan analisa kebutuhan sistem untuk mengetahui masalah yang dihadapi dan untuk mendapatkan solusi dalam pembuatan aplikasi ini.
1.6.4. Implementasi
1.6.5. Pembuatan Laporan
Pada tahap terakhir ini akan disimpulkan dan disusun laporan berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan pada tahap selanjutnya.
1.7. Sistematika Penulisan
Dalam memberikan gambaran secara menyeluruh tentang tugas akhir ini, maka sistematika penulisan dibagi dalam beberapa bab sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan
Bab ini menjelaskan latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II Dasar Teori
Bab ini berisi tentang dasar teori dalam pembuatan Rancang Bangun Sistem Informasi Geografis Berbasis Web Untuk Pemetaan Rumah Sakit di Kota Malang
BAB III Analisa Perancangan Sistem
Bab ini menjelaskan tentang analisa dan perancangan sistem dalam pembuatan Sistem Informasi Geografis berbasis Web ini.
BAB IV Implementasi dan Pengujian
Bab ini menjelaskan implementasi dan pengujian dari Sistem Informasi Geografis berbasis Web.
BAB V Penutup
BAB II
DASAR TEORI
2.1. Rumah Sakit dan Fasilitas Kesehatan
Rumah sakit adalah institusi perawatan kesehatan profesional yang pelayanannya disediakan oleh dokter, perawat, dan tenaga ahli kesehatan lainnya. [1]
Fasilitas kesehatan atau biasanya disingkat faskes adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang diadakan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/atau masyarakat untuk memberikan pelayanan kesehatan. [2]
Faskes dibedakan menjadi 2 tingkatan, yaitu Faskes Tingkat Pertama dan Faskes Rujukan Tingkat Lanjutan. Fasilitas Kesehatan yang termasuk dalam faskes tingkat pertama antara lain puskesmas, praktek dokter umum, praktek dokter gigi, klinik umum dan rumah sakit kelas D pratama. Sementara faskes yang termasuk faskes rujukan tingkat lanjutan adalah klinik spesialis, rumah sakit umum dan rumah sakit khusus.
Menurut data yang ada di Dinas Kesehatan Kota Malang, terdapat 25 Rumah Sakit (Rumah Sakit Umum, Rumah Sakit Ibu dan Anak, Rumah Sakit Bedah, Rumah Sakit Bersalin), khususnya Kota Malang.
2.2. Sistem Informasi Geografis
Definisi Sistem Informasi Geografis (SIG) kemungkinan masih berkembang, bertambah. Hal ini bisa dilihat dari berbagai definisi tentang SIG yang beredar di berbagai sumber pustaka, antara lain :
a. SIG merupakan sistem penanganan data keruangan. [4]
b. SIG merupakan sistem berbasis komputer yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, mengelola, menganalisis dan mengaktifkan kembali data yang mempunyai referensi keruangan untuk berbagai tujuan yang berkaitan dengan pemetaan dan perencanaan. [5]
c. SIG merupakan sistem informasi, referensi internal, serta otomasi data keruangan. [6]
d. SIG adalah sistem informasi yang didasarkan pada kerja komputer yang memasukkan, mengelola, memanipulasi dan menganalisa data serta memberi uraian. [7]
e. SIG adalah sistem yang dapat mendukung pengambilan keputusan spasial dan mampu mengintegrasikan deskripsi-deskripsi lokasi
dengan karakteristik-karakteristik fenomena yang ditemukan di lokasi tersebut. SIG yang lengkap mencakup metodologi dan teknologi yang diperlukan, yaitu data spasial perangkat keras, perangkat lunak dan
struktur organisasi. [8]
g. SIG sebagai sistem komputer yang digunakan untuk memanipulasi data geografi. Sistem ini diimplementasikan dengan perangkat keras dan perangkat lunak komputer yang berfungsi untuk akuisisi dan
verifikasi data, kompilasi data, penyimpanan data, perubahan dan pembaharuan data, manajemen dan pertukaran data, manipulasi data,
pemanggilan dan presentasi data serta analisa data. [10]
Data dan informasi yang awalnya berupa peta yang dibuat manual, geografis dan merupakan lokasi yang memiliki sistem koordinat tertentu. Hal ini yang membedakan antara SIG dengan sistem informasi lainnya.
2.1.1. Subsistem SIG
Subsistem dalam sebuah Sistem Informasi Geografis, dapat di uraikan sebagai berikut [11] :
a. Data Input, data yang akan dimasukkan adalah data dalam bentuk digital, jadi harus dikonversi terlebih dahulu. Proses konversi dari data analog ke dalam bentuk data digital disebut digitasi. Proses SIG modern, dapat melakukan proses digitasi
b. Manipulasi Data, dibutuhkan manipulasi data dalam SIG untuk membuat data-data tersebut kompitabel dengan sistem, jadi SIG mampu melakukan edit untuk datanya.
c. Manajemen Data, data yang sudah dimasukkan lalu diolah dengan menggunakan DBMS (database management system). DBMS membantu untuk menyimpan, mengatur, dan
mengolah data yang memiliki ukuran besar.
d. Analisis Query, SIG menyediakan kapabilitas untuk menampilkan query dan alat bantu untuk menganalisis informasi yang ada.
e. Visualisasi Hasil, untuk berbagai macam tipe operasi geografis, hasil akhirnya divisualisasikan dalam bentuk peta atau grafik. Peta sangat efektif untuk menyimpan informasi geografis.
2.1.2. Komponen SIG
Komponen yang mendukung operasional SIG antara lain : [12] a. Manusia, sebagai komponen yang menjalankan sistem yang
meliputi mengoperasikan, mengembangkan sistem.
b. Metode, metode yang digunakan dalam SIG akan berbeda setiap permasalahan. SIG yang baik tergantung pada aspek desain dan aspek kenyataannya.
Data Spasial, merupakan data representasi dari permukaan bumi. Biasanya data di representasikan berupa grafik, peta, koordinat.
Data Atribut / Non-spasial, merupakan data berbentuk tabel dimana berisi informasi aspek-aspek deskriptif dari fenomena yang dimodelkan. Seperti data sensus penduduk, catatan survei, data statistik, dan lain-lain. d. Hardware, perangkat keras yang dibutuhkan untuk
menjalankan sistem berupa komputer atau laptop, scanner, digitizer, dan perangkat pendukung lain.
e. Software, perangkat lunak SIG berupa aplikasi yang memiliki kemampuan pengelolaan, pemrosesan, analisis data spasial. Seperti ArcView, ArcGIS, Quantum GIS, MapInfo, dan lain-lain.
2.3. WebGIS
Sistem Informasi Geografis (SIG) atau biasa dikenal dengan Geographic Information System (GIS) merupakan sistem yang dirancang untuk bekerja
dengan data yang tereferensi secara spasial atau koordinat-koordinat geografi. [13]
WebGIS merupakan aplikasi SIG yang dapat diakses secara online melalui internet / web. Pada konfigurasi WebGIS ada server yang berfungsi sebagai MapServer yang bertugas memproses permintaan peta dari client dan kemudian mengirimkannya kembali ke client. Jadi, pengguna atau user tidak perlu mempunyai aplikasi GIS untuk mengaksesnya. User dapat mengaksesnya dengan menggunakan internet browser seperti Mozilla Firefox, Google Chrome, Internet Explorer, Opera, Safari, dan lain-lain. Secara umum Sistem Informasi Geografis (SIG) dikembangkan berdasarkan pada prinsip input data, manajemen data, analisis data, dan representasi data. Prinsip seperti ini digambarkan dan diimplementasikan seperti tabel berikut : [15]
Prinsip SIG Pengembangan Web
Input Data Client
Manajemen Data DBMS dengan komponen spasial
Analisis Data GIS Library di Server
Representasi Data Client / Server
2.3.1. Arsitektur
Gambar 2.1 Arsitektur Sistem WebGIS
2.3.2. Manajemen Data
Dibutuhkan sebuah DBMS (database management system) untuk dapat melakukan manajemen data geografis. Pemodelan berorientasi objek menjadi sangat dibutuhkan karena pemodelan basis data relational tidak mampu melakukan penyimpanan data spasial. Terdapat beberapa keragaman aplikasi yang dapat digunakan sebagai database seperti Oracle spatial, PostgreSQL, DB2 dan yang paling populer adalah MySQL. [17]
2.4. Server SIG
Untuk menampilkan dan berinteraksi dengan data SIG, sebuah browser membutuhkan plug-In atau Java Applet atau bahkan keduanya. Web server bertanggung jawab terhadap proses permintaan dari client dan mengirimkan tanggapan respon tersebut.
membuat representasi yang diteruskan ke server. Komponen server SIG sebenarnya merupakan software libraries yang menawarkan layanan khusus untuk analisis spasial pada data. Selain komponen, aspek fungsional yang terletak di sisi client atau sever juga berperan penting. [18]
2.5. Framework WebGIS
Dalam bahasa Indonesia, framework berarti kerangka kerja. Framework adalah suatu struktur konseptual dasar yang digunakan untuk memecahkan atau menangani suatu masalah kompleks. [19]
Terdapat banyak framework yang bisa digunakan untuk membuat sebuah WebGIS. Antara lain Pmapper, Chameleon, dan lain-lain. Framework ini berupa kumpulan script php yang dapat memudahkan programmer untuk membuat sebuah WebGIS.
Chameleon adalah framework yang dapat digunakan dengan baik pada WebGIS. Dapat digunakan secara berdampingan atau full integrated dengan MapServer berdasarkan spesifikasi yang ditentukan oleh Open Geospatial
Gambar 2. Konfigurasi chameleon yang digunakan dengan MapServer
Pmapper merupakan suatu framework yang menawarkan fungsi luas dan berbagai konfigurasi untuk menfasilitasi setup dari pengembangan aplikasi MapServer berbasis pemrograman Php / MapScript dan JavaScript.
2.6. HTML (Hypertext Markup Language)
Hypertext Markup Language (HTML) merupakan salah satu format yang
digunakan untuk menulis halaman web. HTML berjalan di web browser dan memiliki fungsi untuk melakukan pemrograman aplikasi diatas web. Di dalam HTML berisi perintah-perintah yang telah terstruktur. Dokumen HTML disimpan dalam format text dan berisi tag-tag yang memerintah web browser untuk mengeksekusi perintah yang telah ditentukan. [20]
Untuk membuat halaman web. Semua halaman web dibuat dengan menggunakan HTML.
Sebagai pondasi bagi sebuah website. Jika sebuah web tidak memiliki HTML sebagai pondasi, maka kita tidak dapat mengimplementasikan bahasa pemrograman lainnya seperti CSS (bahasa pemrograman untuk mendesain web), javascript (bahasa pemrograman untuk menambah perilaku website), dan php (bahasa pemrograman server website).
Untuk menandai teks pada halaman web.
Untuk menandai elemen atau bagian pada halaman web. Sebuah website memiliki beberapa bagian seperti header, navigasi, main dan footer.
Untuk menampilkan informasi dalam bentuk tabel.
Untuk menambahkan objek seperti audio, video, gambar dan lain-lain dalam halaman web.
Untuk membuat online form.
2.7. PHP
Perl Hypertext Preprocessor (PHP) adalah bahasa pemrograman
berbentuk skrip yang berada dalam server yang digunakan secara luas untuk pembuatan dan pengembangan sebuah situs web.[21]
Kelebihan dari Php dengan bahasa pemrograman yang lain antara lain :
Bahasa pemrograman Php adalah sebuah bahasa script yang tidak melakukan sebuah kompilasi dalam penggunaannya.
Web Server yang mendukung Php dapat ditemukan dimana-mana dengan konfigurasi yang relatif mudah.
Dalam sisi pengembangan lebih mudah, karena banyaknya developer yang siap membantu dalam pengembangan.
Dalam sisi pemahaman, Php adalah bahasa scripting yang mudah karena memiliki referensi yang banyak.
Php adalah bahasa open source yang dapat digunakan di berbagai operating system (OS) dan dapat dijalankan secara runtime melalui
console serta juga dapat menjalankan perintah-perintah sistem.
2.8. ArcGIS
ArcGIS merupakan salah satu aplikasi yang bisa melakukan pengelolaan, pemrosesan, analisis data spasial yang dikembangkan oleh ESRI (Environment Science & Research Institute). ArcGIS ini merupakan kompilasi fungsi-fungsi
dari berbagai macam software GIS yang berbeda seperti GIS desktop, server, dan GIS berbasis web. Aplikasi ini mulai dirilis oleh ESRI pada tahun 2000 dengan produk andalannya yaitu ArcGIS desktop. [22]
ArcGIS desktop memiliki 5 aplikasi dasar, antara lain :
b. ArcCatalog, merupakan aplikasi yang berfungsi untuk mengolah berbagai macam data spasial.
c. ArcGlobe, aplikasi yang berfungsi untuk menampilkan peta secara 3D ke dalam bola dunia dan dapat dihubungkan langsung dengan internet. d. ArcScene, merupakan aplikasi yang digunakan untuk mengolah dan
menampilkan peta dalam bentuk 3D.
BAB III
ANALISA PERANCANGAN SISTEM
Perancangan sistem bertujuan untuk mencari bentuk yang optimal dari aplikasi yang akan dibangun dengan memeprtimbangkan berbagai faktor-faktor permasalahan dan kebutuhan yang ada pada sistem. Upaya yang dilakukan adalah dengan mencari kombinasi pengguna teknologi dan perangkat lunak (software) yang tepat sehingga diperoleh hasil yang optimal dan mudah untuk diimplementasikan.
3.1 Analisa Sistem
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, data yang diperoleh berupa data-data nama objek penelitian, alamat objek penelitian, janis dan fasilitas pendukungnya. Dari penelitian ini akan dibuat sebuah Sistem Informasi Geografis yang dapat memberikan informasi kepada pengunjung untuk mengetahui lokasi rumah sakit dan faskes tingkat 1 di Kota Malang yang bisa diakses melalui web.
3.2 Analisa Kebutuhan
Sakit di Kota Malang. Sistem ini akan menampilkan informasi kepada pengunjung dengan memproses data yang telah tersimpan dalam basis data.
3.2.1. Kebutuhan Pengunjung
Kebutuhan pengunjung meliputi apa saja yang dibutuhkan oleh pengunjung pada sistem informasi geografis berbasis web ini, antara lain :
1. Tampilan tentang peta rumah sakit di Kota Malang. 2. Tampilan fasilitas pendukung rumah sakit.
3.2.2. Kebutuhan admin
Kebutuhan admin meliputi apa saja yang dibutuhkan admin pada sistem ini, yaitu :
1. Melakukan proses login terhadap sistem
2. Mengolah data admin.
3.3. Arsitektur Sistem
Sistem ini dibangun untuk memberikan informasi tentang lokasi rumah sakit yang ada di daerah kota Malang. Lokasi rumah sakit divisualisasikan dalam bentuk peta yang terdiri dari kota Malang dalam bentuk polygon, data lokasi rumah sakit berupa titik (point) yang dikategorikan menajdi rumah sakit negeri dan swasta. Kategori tersebut dipresentasikan dengan layer sehingga memudahkan pengunjung untuk melihat lokasi rumah sakit secara detail.
3.4. Spesifikasi Sistem
Spesifikasi kebutuhan sistem dalam pembuatan sistem informasi geografis ini adalah :
1. Pengunjung, sistem ini bisa membantu pengunjung mendapatkan informasi objek rumah sakit, berupa informasi lokasi rumah sakit, alamat, nomor telepon, website resmi rumah sakit.
2. Admin, dapat mengambil data geografis dari google maps, mengambil data manual tentang rumah sakit yang menjadi objek penelitian.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
[1] Suratmo, D. 2012. Proposal Skripsi Pembuatan Aplikasi Informasi Lokasi Perguruan Tinggi Di Yogyakarta Berbasis Webgis. Institut Sains &
Teknologi AKRIND, Yogyakarta.
[2] Utaibi, M, M, A. 2014. Rancang Bangun Sistem Infromasi Geografis Untuk Simulasi Siaga Banjir di Sungai Brantas. Skripsi Teknik Informatika.
Universitas Malang.
[3] Zainuri, Alfiyan. 2012. Perancangan & Pembuatan Aplikasi Sistem Informasi Geografis Berbasis Web Untuk Perguruan Tinggi di Malang Raya.
Skripsi Teknik Informatika, Universitas Muhammadiyah Malang.
[4] Swastikayana, I, W, E. 2011. Sistem Informasi Geografis Berbasis Web Untuk Pemetaan Pariwisata Kabupaten Gianyar (Studi Kasus Pada Dinas
Pariwisata Kebupaten Gianyar), Skripsi Teknik Informatika. Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta.
[5] Wikipedia. 2013. Sistem Informasi Geografis.
(https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi_geografis#Sejarah_perkemba ngan, diakses pada 2 September 2015).
[7] Oktafia, D. 2012. Sistem Informasi Geografis – 1. (http://doktafia.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/30525/SISTEM+INFO RMASI+GEOGRAFIS+-+1.pdf, diakses pada tanggal 9 September 2015).
[8] Sari, Nirmala. 2013. Makalah Web Gis.(
http://nirmalasarii.blogspot.com/2013/03/makalah-web-gis.html, diakses pada
tanggal 9 September 2015).
[9] Charter, D. 2003-2007. Konsep Dasar Web Gis. (https://dennycharter.wordpress.com/2008/05/08/konsep-dasar-web-gis/, diakses pada tanggal 9 September 2015).
[10] Oswald, P. Astrini, R. 2012. Modul Pelatihan ArcGIS10 – Tingkat Dasar. Bappeda Provinsi NTB.
[11] Wikipedia. 2015. Kerangka Kerja.
(https://id.wikipedia.org/wiki/Kerangka_kerja, diakses pada tanggal 9 September 2015).
[12] Jamkesindonesia. 2015. Ketentuan Umum Faskes.