• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah dan Project Based Learning

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah dan Project Based Learning"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK

(Project Based Learning)

Disusun Oleh : 1. Nur Amanah (1301145069) 2. Syintia (1301145106)

Kelas : 3 B

Mata Kuliah : Belajar dan Pembelajaran Dosen Pengampu : Gufron Amirullah, M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA

(2)

KATA PENGANTAR

Pertama-tama pemakalah ingin mengucapkan puji dan syukur kehadirat

Allah SWT yang telah menuntun kami untuk dapat mampu mengolah pikiran

serta menggerakkan pena kami sehingga makalah ini dapat diselesaikan.

Seperti diketahui bersama, peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia

dilakukan secara berkesinambungan dan sampai saat ini terus dilaksanakan. Salah

satu metode untuk meningkatkan pendidikan yaitu dengan pembelajaran berbasis

proyek (Project Based Learning). Maka kami akan mencoba membahas tentang makalah yang berjudul “Project Based Learning”.

Meskipun demikian, kami sadar bahwa makalah ini masih memiliki

banyak kekurangan seperti peribahasa “tak ada gading yang tak retak”. Oleh

karena itu, segala masukan, kritik dan saran positif sangat kami harapkan untuk

dijadikan sebagai batu loncatan yang dapat membantu dalam proses

penyempurnaan dan peningkatan mutu makalah ini di masa mendatang.

Jakarta, September 2014

Pemakalah

(3)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar... i

Daftar isi... ii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Tujuan Penulisan ... 2

BAB II ISI 2.1 Pembelajaran Berbasis Proyek ... 3

2.2 Karakteristik Pembelajaran Berbasis Proyek ... 4

2.3 Prinsip-prinsip Pembelajaran Berbasis Proyek ... 4

2.4 Pedoman Pembimbingan Pembelajaran Berbasis Proyek ... 5

2.5 Keuntungan dan Kelemahan Pembelajaran Berbasis Proyek ... 7

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan ... 10

3.2 Saran ... 10

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Budaya Nomor 65 tahun 2013

tentang Standar Proses dinyatakan bahwa karakteristik Pembelajaran pada setiap

satuan pendidikan terkait erat pada Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi.

Standar Kompetensi Lulusan memberikan kerangka konseptual tentang sasaran

pembelajaran yang harus dicapai. Standar Isi memberikan kerangka konseptual

tentang kegiatan belajar dan pembelajaran yang diturunkan dari tingkat

kompetensi dan ruang lingkup materi. Sasaran pembelajaran mencakup

pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dielaborasi

untuk setiap satuan pendidikan.

Untuk mendorong kemampuan peserta didik untuk menghasilkan karya

kontekstual baik individual maupun kelompok maka sangat disarankan

menggunakan pendekatan pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis proyek

(Project Based Learning).

Sehubungan dengan itu, maka perlu pemahaman tentang konsep atau definisi

model pembelajaran berbasis proyek, ciri-ciri atau karakteristik model

pembelajaran berbasis proyek, langkah-langkah pembelajaran berbasis proyek

(5)

1.2 Rumusan Masalah

Dalam penulisan makalah ini penulis mengangkat beberapa masalah, diantaranya:

1. Apa yang dimaksud dengan pembelajaran berbasis proyek atau project based learning ?

2. Apa saja karakteristik dari pembelajaran berbasis proyek ?

3. Apa saja prinsip-prinsip dari pembelajaran berbasis proyek ?

4. Apa saja pedoman pembimbingan dalam melaksanakan pembelajaran berbasis

proyek ?

5. Apa saja keuntungan dan kelemahan dari pembelajaran berbasis proyek ?

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :

1. Untuk mengetahui pemahaman dari pembelajaran berbasis proyek.

2. Untuk mengetahui karakteristik dari pembelajaran berbasis proyek.

3. Untuk mengetahui prinsip-prinsip dari pembelajaran berbasis proyek.

4. Untuk mengetahui pedoman pembimbingan dalam melaksanakan

pembelajaran berbasis proyek.

5. Untuk mengetahui keuntungan dan kelemahan dari pembelajaran berbasis

(6)

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning)

Pembelajaran berbasis proyek (project based learning) merupakan model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada guru untuk mengelola

pembelajaran di kelas dengan melibatkan kerja proyek.1

Melalui pembelajaran berbasis proyek, proses inquiry dimulai dengan memunculkan pertanyaan penuntun dan membimbing peserta didik dalam sebuah

proyek kolaboratif yang mengintegrasikan berbagai materi dalam kurikulum. Pada

saat pertanyaan terjawab, secara langsung peserta didik dapat melihat berbagai

elemen utama sekaligus berbagai prinsip dalam sebuah disiplin yang sedang

dikajinya.

Pembelajaran berbasis proyek merupakan investigasi mendalam tentang

sebuah topik dunia nyata, hal ini akan berharga bagi usaha peserta didik.

Mengingat bahwa masing-masing peserta didik memiliki gaya belajar yang

berbeda, maka pembelajaran berbasis proyek memberikan kesempatan kepada

para peserta didik untuk menggali materi dengan menggunakan berbagai cara

yang bermakna bagi dirinya serta melakukan eksperimen secara kolaboratif.

“Kerja proyek memuat tugas-tugas yang kompleks berdasarkan kepada pertanyaan dan permasalahan (problem) yang sangat menantang, dan menuntut siswa untuk merancang, memecahkan masalah, membuat keputusan, melakukan kegiatan investigasi, serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja secara mandiri (Thomas, dkk, 1999). Tujuannya adalah agar siswa mempunyai kemandirian dalam menyelesaikan tugas yang dihadapinya.”2

1 Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, (Jakarta:Bumi Aksara,2011) h. 144.

(7)

2.2 Karakteristik Pembelajaran Berbasis Proyek

Pembelajaran berbasis proyek merupakan model pembelajaran yang inovatif

dan lebih menekankan pada belajar kontekstual melalui kegiatan-kegiatan yang

kompleks. Pembelajaran berbasis proyek memiliki potensi yang besar untuk

memberi pengalaman belajar yang lebih menarik dan bermakna bagi siswa.

“Sedangkan menurut Buck Institute for Education (1999) belajar berbasis proyek memiliki karakteristik berikut :

a. Siswa membuat kepuutusan dan membuat kerangka kerja

b. Terdapat masalah yang pemecahannya tidak ditentukan sebelumnya c. Siswa merancang proses untuk mencapai hasil

d. Siswa bertanggung jawab untuk mendapatkan dan mengelola informasi yang dikumpulkan

e. Siswa melakukan evaluasi secara kontinu

f. Siswa secara teratur melihat kembali apa yang mereka kerjakan g. Hasil akhir berupa produk dan dievaluasi kualitasnya

h. Kelas memiliki atmosfir yang memberi toleransi kesalahan dan

kurikulum. Model ini merupakan pusat strategi pembelajaran, dimana siswa

belajar konsep utama dari suatu pengetahuan melalui kerja proyek.

2. Prinsip pertanyaan pendorong

Prinsip ini menegaskan bahwa kerja proyek berfokus pada “pertanyaan atau

permasalahan” yang dapat mendorong siswa untuk berjuang memperoleh

konsep atau prinsip utama suatu bidang tertentu.

(8)

3. Prinsip investigasi konstruktif

Perinsip investigasi konstruktif merupakan proses yang mengarah kepada

pencapaian tujuan, yang mengandung kegiatan inkuiri, pembangunan konsep

dan resolusi.

4. Prinsip otonomi

Prinsip otonomi dalam pembelajaran berbasis proyek dapat diartikan sebagai

kemandirian siswa dalam melaksanakan proses pembelajaran, yaitu bebas

menentukan pilihannya sendiri, bekerja dengan minimal supervisi dan

bertanggung jawab.

5. Prinsip realistis

Prinsip realistis berarti bahwa proyek merupakan sesuatu yang nyata, bukan

seperti di sekolah.

2.4 Pedoman Pembimbingan Pembelajaran Berbasis Proyek

Dalam membimbing siswa dalam pembelajaran berbasis proyek ada beberapa

hal yang perlu diperhatikan dan dijadikan pijakan tindakan. Adapun pedoman

pembimbingan tersebut antara lain :

1. Keautentikan

Keautentikan dapat dilakukan dengan beberapa strategi, yaitu dengan

mendorong dan membimbing siswa untuk memahami kebermaknaan dari

tugas yang dikerjakan, meranncang tugas siswa sesuai dengan

(9)

mendorong serta membimbing siswa agar mampu menghasilkan sesuatu dari

tugas yang dikerjakannya.

2. Ketaatan terhadap nilai-nilai akademik

Hal ini dapat dilakukan dengan beberapa strategi yaitu dengan mendorong

dan mengarahkan siswa agar mampu menerapkan berbagai pengetahuan

dalam menyelesaikan tugas yang dikerjakan, merancang dan

mengembangkan tugas-tugas yang dapat memberi tantangan pada siswa

untuk menggunakan berbagai metode dalam pemecahan masalah serta

mendorong dan membimbing siswa untuk mampu berpikir tingkat tinggi

dalam memecahkan masalah.

3. Belajar pada dunia nyata

Hal ini dapat dilakukan dengan beberapa strategi berikut, yaitu mendorong

dan membimbing siswa untuk mampu bekerja pada konteks permasalahan

yang nyata yang ada di masyarakat, mendorong dan mengarahkan agar siswa

mampu bekerja dalam situasi organisasi yang menggunakan teknologi tinggi,

dan mendorong serta mengarahkan siswa agar mampu mengelola kemampuan

keterampilan pribadinya.

4. Aktif meneliti

Hal ini dapat dilakukan dengan mendorong dan mengarahkan siswa agar

dapat menyelesaikan tugasnya sesuai dengan jadwal yang telah dibuatnya,

mendorong dan mengarahkan siswa untuk melakukan penelitian dengan

(10)

mampu berkomunikasi dengan orang lain, baik melalui presentasi ataupun

media lain.

5. Hubungan dengan ahli

Hal ini dapat dilakukan dengan mendorong dan mengarahkan siswa untuk

mampu belajar dari orang lain yang memiliki pengetahuan yang relevan,

mendorong dan mengarahkan siswa berdiskusi dengan orang lain dalam

memecahkan masalah, serta mendorong dan mengarahkan siswa untuk

mengajak pihak luar untuk terlibat dalam menilai unjuk kerjanya.

6. Penilaian

Hal ini dapat dilakukan dengan beberapa strategi yaitu mendorong dan

mengarahkan siswa agar mampu melakukan evaluasi diri terhadap kinerjanya

dalam mengerjakan tugasnya, mendorong dan mengarahkan siswa untuk

mengajak pihak luar untuk terlibat mengembangkan standar kerja yang terkait

dengan tugasnya serta mendorong dan mengarahkan siswa untuk menilai

kerjanya.

2.5 Keuntungan dan Kelemahan Pembelajaran Berbasis Proyek

Menurut Moursund (1997) beberapa keuntungan dari pembelajaran berbasis

proyek antara lain :

1. Meningkatkan motivasi belajar siswa.

2. Meningkatkan kemampuan memecahkan masalah, membuat siswa lebih aktif

(11)

3. Keterampilan siswa untuk mencari dan mendapatkan informasi akan

meningkat.

4. Siswa mampu kerja kelompok dalam proyek dan mempraktikkan

keterampilan komunikasi.

5. Siswa mampu mempraktikkan keterampilan dalam mengorganisasi proyek,

dan membuat alokasi waktu dan sumber-sumber lain seperti perlengkapan

untuk menyelesaikan tugas.

“Menurut The Back Institute For Education, model pembelajaran ini mempunyai keuntungan penting bagi siswa masa kini, antara lain:

a) Model pembelajaran berbasis proyek mengintegrasikan wilayah hidup kurikulum.

b) Membangun pengembangan kebiasaan berfikir yang di hubungkan dengan belajar seumur hidup, tanggung jawab sipil, dan kesuksesan karir atau pribadi.

c) Menguasai dikotomi atau pengetahuan dan berfikir dapat menolong siswa baik untuk “to know” mapun “to do”.

d) Mendorong munculnya tanggung jawab, penetapan tujuan dan memperbaiki tampilan.

e) Dapat melibatkan memotivasi siswa yang bosan dan tidak peduli.

f) Mendukung siswa dalam belajar dan mempraktekkan keterampilan dalam penyelesaian masalah, komunikasi dan pengendalian diri.

g) Menciptakan komunikasi positif dan hubungan kolaboratif diantara kelompok siswa yang berbeda-beda.

h) Dapat memenuhi kebutuhan siswa dengan tingkat keterampilan dan gaya belajar yang beragam.”4

Selain keuntungan, pembelajaran berbasis proyek juga memiliki kelemahan,

diantaranya :

1. Memerlukan banyak waktu untuk menyelesaikan masalah.

2. Membutuhkan biaya yang cukup banyak.

(12)

3. Banyak instruktur yang merasa nyaman dengan kelas tradisional, di mana

instruktur memegang peran utama di kelas.

4. Banyaknya peralatan yang harus disediakan.

5. Peserta didik yang memiliki kelemahan dalam percobaan dan pengumpulan

informasi akan mengalami kesulitan.

6. Ada kemungkinan peserta didik yang kurang aktif dalam kerja kelompok.

7. Ketika topik yang diberikan kepada masing-masing kelompok berbeda,

(13)

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Project Based Learning atau biasa disebut Pembelajaran Berbasis Proyek yaitu pendekatan pembelajaran yang menghasilkan suatu karya berbasis proyek,

untuk mendorong kemampuan peserta didik menghasilkan karya kontekstual baik

individual maupun kelompok. Karakteristik pembelajaran berbasis proyek salah

satunya memiliki hasil akhir berupa produk. Prinsipnya supaya peserta didik dapat

mandiri dalam melaksanakan proses pembelajaran, yaitu bebas menentukan

pilihannya sendiri, bekerja dengan minimal supervisi dan bertanggung jawab.

Pedoman dalam pembelajaran ini dapat membuat peserta didik memahami

kebermaknaan dari tugas yang dikerjakan, mengerjakan tugas sesuai dengan

kemampuannya sehingga peserta didik mampu menyelesaikan tugas tepat waktu,

mengarahkan peserta didik untuk melakukan penelitian dan mampu

berkomunikasi dengan orang lain. Keuntungan dari pembelajaran berbasis proyek

peserta didik mampu mempraktikkan keterampilan dalam mengorganisasi proyek

dan membuat alokasi waktu.

3.2. Saran

Sebagai calon guru kita harus memahami pembelajaran berbasis proyek

karena pembelajaran ini sesuai dengan kurikulum 2013 yang mengharuskan

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Sagala syaiful, M.Pd. 2003. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta.

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) Terhadap Ketrampilan Berpikir Kreatif Peserta Didik pada Mata Pelajaran Geografi (Studi Quasi

Banyak dijumpai dalam praktik kejuruan berbasis proyek, peserta didik sering dihadapkan pada proyek yang sesungguhnya sehingga sumber-sumber belajar pun harus

Pembelajaran Berbasis Proyek ( Project Based Learning) Terhadap Keterampilan Proses Sai ns Peserta Didik Kelas VIII di MTs..

a) Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan yang merangsang peserta didik agar mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari. b) Mendesain perencanaan proyek misalnya mengenai

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Aktivitas pendidik dan peserta didik saat pembelajaran menggunakan model pembelajaran berbasis proyek pada materi

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Nofita (2011) ditemukan bahwa penggunaan pembelajaran berbasis proyek dapat memberikan pengalaman kepada peserta didik berupa

Pembelajaran Berbasis Masalah melibatkan peserta didik dalam proses.. pembelajaran yang aktif, kolaboratif, berpusat kepada peserta didik,

Hasil penelitian ini sejalan dengan Handoyono 2016 mengungkapkan bahwa model guided inquiry learning lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik daripada model problem