• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASA"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 PENDAHULUAN

Perkembangan pendidikan nasional dapat dilihat dari perkembangan

kurikulum nasional, karena kurikulum merupakan penentu aliran pendidikan ke arah

yang lebih sempit yaitu tingkat satuan pendidikan (sekolah tingkat atas, menengah

maupun dasar). Kurikulum yang digunakan Indonesia sejak tahun 2006 adalah KTSP

(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). Melalui KTSP, siswa diharapkan tidak

hanya pandai secara kognitif, akan tetapi juga memiliki kemampuan dalam dunia

nyata, akhlak mulia, penerapan tingkah laku, sebagai realisasi materi yang dipelajari

di kelas.Pembelajaran yang ideal adalah pebelajaran yang berorientasi pada siswa

(student centered), siswa akan berusaha mengkonstruksi sendiri pengetahuannya dan terlibat aktif dalam mencari informasi (Permendiknas No. 22, Th. 2006).Salah satu

pembelajaran yang diharapkan mampu mengatasi permasalahan tersebut adalah

melalui pendekatan PBP (Pembelajaran Berbasis Proyek). (Muslich Masnur. 2008)

Sesuai dengan ensiklopedia pendidikan bahwa yang dimaksud dengan

proyek adalah suatu kesatuan tugas yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan

karenanya mendapat perhatian dan memaksanya untuk mengerjakannya dengan

teratur, bersama-sama dengan kawan/ rekannya. Sesungguhnya metode proyek

tersebut diarahkan kepada kehidupan praktis yang sesuai dengan filsafat-filsafatnya,

karena adanya hubungan yang erat antara pengetahuan dan masalah-masalah hidup

(2)

lain dan aspek-aspek kehidupan nyata. Bisa juga disebutkan bahwa dalam metode

proyek ini memasukkan praktek hidup dalam sekolah, dan tiap kesibukan di sekolah

harus sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan dalam kehidupan masyarakat. Jadi

dalam tiap kesibukan harus ada unsur kemasyarakatannya. Tiap kesibukan

mempunyai dua aspek yaitu teori dan praktek. Teori adalah pengetahuan dan

pemikiran, sedangkan praktek adalah gerak, kedua hal tersebut harus berjalan

bersama-sama. Model pembelajaran berbasis proyek merupakan model pembelajaran

yang memberikan kesempatan kepada guru untuk mengelola pembelajaran di kelas

dengan melibatkan kerja proyek, menurut Thomas (Wena, 2008:144). Model

Pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis

dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu.

Model pembelajaran berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran

dan para pengajar dalam merencanakan serta melaksanakan aktifitas pembelajaran

(Udin: 2001).

Pembelajaran berbasis proyek adalah suatu model pembelajaran yang

melibatkan suatu proyek dalam proses pembelajaran. Proyek yang dikerjakan oleh

siswa dapat berupa proyek perseorangan atau kelompok dan dilaksanakan dalam

jangka waktu tertentu secara kolaboratif, menghasilkan sebuah produk, yang hasilnya

kemudian akan ditampilkan atau dipresentasikan. Pelaksanaan proyek dilakukan

secara kolaboratif dan inovatif, unik, yang berfokus pada pemecahan masalah yang

(3)

Pembelajaran berbasis proyek merupakan bagian dari metoda instruksional

yang berpusat pada pebelajar. Model ini sebagai ganti penggunaan suatu model

pembelajaran yang masih bersifat teacher-centered yang cenderung membuat pebelajar lebih pasif dibandingkan dengan guru. Hal tersebut mengakibatkan motivasi

(4)

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-Based-Learning) Menurut Thomas dkk dalam buku Made Weda, pembelajaran berbasis proyek

(PBP) merupakan model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada

guru untuk mengelola pembelajaran di kelas dengan melibatkan keja proyek.

Kerja proyek memuat tugas-tugas yang kompleks berdasarkan kepada pertanyaan

dan permasalahan (problem) yang sangat menantang dan menuntut peserta didik untuk merancang, memecahkan masalah, membuat keputusan, melakukan

kegiatan investigasi, serta memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk

bekerja mandiri.

Menurut Bell (2005), ada beberapa pengertian mengenai model

pembelajaran berbasis proyek yaitu sebagai berikut.

1. Project Based Learning is curriculum fueled and standards based.

Model pembelajaran berbasis proyek merupakan model pembelajaran yang

menghendaki adanya standar isi dalam kurikulumnya. Melalui Pembelajaran

berbasis proyek, proses inquiry dimulai dengan memunculkan pertanyaan

(5)

proyek kolaboratif yang mengintegrasikan berbagai subjek (materi) dalam

kurikulum.

2. Project Based Learning asks a question or poses a problem that each student can answer. Model Pembelajaran berbasis proyek adalah model pembelajaran yang menuntut pengajar atau peserta didik mengembangkan pertanyaan

penuntun (a guiding question). Mengingat bahwa masing-masing peserta didik memiliki gaya belajar yang berbeda, maka pembelajaran berbasis

proyek memberikan kesempatan kepada para peserta didik untuk menggali

konten (materi) dengan menggunakan berbagai cara yang bermakna bagi

dirinya, dan melakukan eksperimen secara kolaboratif. Hal ini memungkinkan

setiap peserta didik pada akhirnya mampu menjawab pertanyaan penuntun.

3. Project Based Learning asks students to investigate issues and topics addressing real-world problems while integrating subjects across the curriculum. Model pembelajaran berbasis proyek merupakan model pembelajaran yang menuntut peserta didik membuat “jembatan” yang

menghubungkan antar berbagai subjek materi. Selain itu, pembelajaran

berbasis proyek merupakan investigasi mendalam tentang sebuah topik dunia

nyata.

(6)

melalui cara yang bermakna. Pembelajaran berbasis proyek juga merupakan

suatu model pembelajaran yang menyangkut pemusatan pertanyaan dan

masalah yang bermakna, pemecahan masalah, pengambilan keputusan, proses

pencarian berbagai sumber, pemberian kesempatan kepada anggota untuk

bekerja secara kolaborasi, dan menutup dengan presentasi produk nyata.

Pembelajaran berbasis proyek ini tidak hanya mengkaji hubungan antara

informasi teoritis dan praktek, tetapi juga memotivasi siswa untuk merefleksi

apa yang mereka pelajari dalam pembelajaran dalam sebuah proyek nyata

serta dapat meningkatkan kinerja ilmiah mereka Grant (2008).

B. Teori yang Mendasari Pembelajaran Berbasis Proyek

1. Secara teoretis dan konseptual, pembelajaran berbasis proyek juga didukung

oleh teori aktivitas (Hung dan Wong, 2000). Activity theory menyatakan bahwa struktur dasar suatu kegiatan terdiri atas: (a) tujuan yang ingin dicapai,

(b) subjek yang berada dalam konteks, (c) suatu masyarakat di mana

pekerjaan itu dilakukan dengan perantaraan, (d) alat-alat, dan (e) peraturan

kerja dan pembagian tugas. Dalam penerapannya di kelas bertumpu pada

kegiatan belajar aktif dalam bentuk melakukan sesuatu (doing) daripada kegiatan pasif menerima transfer pengetahuan dari guru.

2. Pembelajaran berbasis proyek juga didukung oleh teori belajar

konstruktivistik, yang bersandar pada ide bahwa siswa membangun

(7)

1997). Pembelajaran berbasis proyek dapat dipandang sebagai salah satu

pendekatan penciptaan lingkungan belajar yang dapat mendorong siswa

mengkonstruk pengetahuan dan keterampilan secara personal. Ketika

pembelajaran berbasis proyek dilakukan dalam model belajar kolaboratif

dalam kelompok kecil siswa, pembelajaran berbasis proyek juga mendapat

dukungan teoretis yang bersumber dari konstruktivisme sosial yang

memberikan landasan pengembangan kognitif melalui peningkatan intensitas

interaksi antarpersonal (Vigotsky, 1978; Moore, 2000). Adanya peluang

untuk menyampaikan ide, mendengarkan ide orang lain, dan merefleksikan

ide sendiri pada orang lain, adalah suatu bentuk pembelajaran individu.

Proses interaktif dengan kawan sejawat membantu proses konstruksi

pengetahuan. Dari perspektif teori ini pembelajaran berbasis proyek dapat

membantu siswa meningkatkan keterampilan dan memecahkan masalah

secara kolaboratif.

C. Sintaks Pembelajaran Berbasis Proyek

Dalam model ini ada beberapa Sintaks (langkah-langkah) yang perlu

diperhatikan antara lain sebagai berikut :

1. Penentuan Pertanyaan Mendasar (Start With the Essential Question).

Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial, yaitu pertanyaan

yang dapat memberi penugasan peserta didik dalam melakukan suatu

(8)

dimulai dengan sebuah investigasi mendalam. Pengajar berusaha agar topik

yang diangkat relevan untuk para peserta didik.

2. Mendesain Perencanaan Proyek (Design a Plan for the Project)

Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara pengajar dan peserta

didik. Dengan demikian peserta didik diharapkan akan merasa “memiliki”

atas proyek tersebut. Perencanaan berisi tentang aturan main, pemilihan

aktivitas yang dapat mendukung dalam menjawab pertanyaan esensial, dengan

cara mengintegrasikan berbagai subjek yang mungkin, serta mengetahui alat

dan bahan yang dapat diakses untuk membantu penyelesaian proyek.

3. Menyusun Jadwal (Create a Schedule)

Pengajar dan peserta didik secara kolaboratif menyusun jadwal aktivitas

dalam menyelesaikan proyek. Aktivitas pada tahap ini antara lain:

(1) membuat timeline untuk menyelesaikan proyek, (2) membuat deadline

penyelesaian proyek, (3) membawa peserta didik agar merencanakan cara

yang baru, (4) membimbing peserta didik ketika mereka membuat cara yang

tidak berhubungan dengan proyek, dan (5) meminta peserta didik untuk

membuat penjelasan (alasan) tentang pemilihan suatu cara.

4. Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek (Monitor the Students and the Progress of the Project)

Pengajar bertanggungjawab untuk melakukan monitor terhadap aktivitas

peserta didik selama menyelesaikan proyek. Monitoring dilakukan dengan

(9)

berperan menjadi mentor bagi aktivitas peserta didik. Agar mempermudah

proses monitoring, dibuat sebuah rubrik yang dapat merekam keseluruhan

aktivitas yang penting.

5. Menguji Hasil (Assess the Outcome)

Penilaian dilakukan untuk membantu pengajar dalam mengukur ketercapaian

standar, berperan dalam mengevaluasi kemajuan masing- masing peserta

didik, memberi umpan balik tentang tingkat pemahaman yang sudah dicapai

peserta didik, membantu pengajar dalam menyusun strategi pembelajaran

berikutnya.

6. Mengevaluasi Pengalaman (Evaluate the Experience)

Pada akhir proses pembelajaran, pengajar dan peserta didik melakukan

refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses

refleksi dilakukan baik secara individu maupun kelompok. Pada tahap ini

peserta didik diminta untuk mengungkapkan perasaan dan pengalamanya

selama menyelesaikan proyek. Pengajar dan peserta didik mengembangkan

diskusi dalam rangka memperbaiki kinerja selama proses pembelajaran,

sehingga pada akhirnya ditemukan suatu temuan baru (new inquiry) untuk

menjawab permasalahan yang diajukan pada tahap pertama pembelajaran.

Keenam langkah tersebut mengandung interpretasi bahwa dalam mengerjakan

proyek, siswa dapat berkolaborasi dan melakukan investigasi dalam kelompok

(10)

dikembangkan oleh siswa dalam timadalah merencanakan, mengorganisasikan,

negosiasi, dan membuat konsensus tentang tugas yang dikerjakan, siapa yang

mengerjakan, apa dan bagaimana mengumpulkan informasi yang dibutuhkan dalam

berinvestigasi. Keterampilan yang dibutuhkan dan yang akan dikembangkan oleh

siswa merupakan keterampilan yang esensial sebagai landasan untuk keberhasilan

proyek mereka. Keterampilan-keterampilan yang dikembangkan melalui kolaborasi

dalam tim menyebabkan pembelajaran menjadi aktif, di mana setiap individu

memiliki keterampilan yang bervariasi sehingga setiap individu mencoba

menunjukkan keterampilan yang mereka miliki dalam kerja tim mereka.

Pembelajaran secara aktif dapat memimpin siswa ke arah peningkatan keterampilan

dan kinerja ilmiah.Kinerja ilmiah tersebut mencakup prestasi akademis, mutu

interaksi hubungan antar pribadi, rasa harga diri, persepsi dukungan sosial lebih

besar, dan keselarasan antar para siswa.

Implikasi model pembelajaran berbasis proyek dalam proses belajar mengajar

adalah pembelajaran berbasis proyek memberikan kebebasan kepada peserta didik

untuk merencanakan aktivitas belajar, melaksanakan proyek secara kolaboratif, dan

pada akhirnya menghasilkan produk kerja yang dapat dipresentasikan kepada orang

lain. Selain itu, dalam pembelajaran berbasis proyek siswa menjadi terdorong lebih

aktif berakitivitas dalam belajar sehingga dapat meningkatkan kinerja ilmiah siswa,

(11)

kinerja siswa meliputi outcome yang mampu ditampilkan dari hasil proyek yang

dikerjakan.

Pembelajaran berbasis proyek sebagai salah satu wahana yang

memaksimalkan aktivitas siswa dalam pembelajaran dapat meningkatkan motivasi

belajar dan kinerja ilmiah siswa dan membantu para siswa untuk mengembangkan

ketrampilan belajar jangka panjang. Para siswa mengetahui bahwa mereka adalah

mitra penuh dalam lingkungan pelajaran ini dan bertanggung jawab dalam proses

pelajaran. Selain itu, pembelajaran berbasis proyek juga dapat meningkatkan

keyakinan diri para siswa, motivasi untuk belajar, kemampuan kreatif, dan

mengagumi diri sendiri.Pembelajaran berbasis proyek merupakan integrasi dari

pembelajaran berbasis sains dan teknologi.

Implikasi tersebut sejalan dengan uraian yang diungkapkan oleh (Sampurno,

2009) yang menyatakan bahwa pembelajaran berbasis proyek memiliki potensi yang

amat besar untuk membuat pengalaman belajar yang lebih menarik dan bermakna

untuk pebelajar serta dapat meningkatkan kinerja ilmiah siswa dalam pembelajaran,

sedangkan guru hanya berperan sebagai fasilitator dan mediator.

D. Tujuan, Karakteristik dan Prinsip Model PBP

PBP bertujuan agar peserta didik mempunyai kemandirian dalam

(12)

(PBP) peserta didik dilibatkan dalam memecahkan permasalahan yang ditugaskan,

mengijinkan para peserta didik untuk aktif membangun dan mengatur

pembelajarannya, dan dapat menjadikan peserta didik yang realistik.

Pembelajaran berbasis proyek adalah sebuah model pembelajaran yang

inovatif, dan lebih menekankan pada belajar kontekstual melalui kegiatan-kegiatan

yang kompleks. Fokus pembelajaran terletak pada prinsip dan konsep inti dari

disiplin ilmu, melibatkan peserta didik dalam investigasi pemecahan masalah dan

kegiatan tugas-tugas bermakna lain, memberi kesempatan peserta didik bekeja secara

otonom dalam mengonstruksi pengetahuan mereka sendiri, dan mencapai puncaknya

untuk menghasilkan proyek nyata.Pembelajar berbasis proyek memiliki karakteristik

berikut :

1. Peserta didik membuat keputusan dan membuat kerangka kerja

2. Terdapat masalah yang pemecahannya tidak ditentukan sebelumnya

3. Peserta didik merancang proses untuk mencapai hasil.

4. Peserta didik bertanggung jawab untuk mendapatkan dan mengelola informasi

yang dikumpulkan.

5. Peserta didik melakukan evaluasi secara kontinu.

6. Peserta didik secara teratur melihat kembali apa yang mereka kerjakan.

7. Hasil akhir berupa produk dan dievaluasi kualitasnya.

(13)

Model pembelajaran berbasis proyek (PBP) peserta didik dilibatkan dalam

memecahkan permasalahan yang ditugaskan, mengijinkan para peserta didik untuk

aktif membangun dan mengatur pembelajarannya, dan dapat menjadikan peserta

didik yang realistis. Pembelajaran ini mengacu pada prinsip hal sebagai berikut:

1. Kurikulum. PBP tidak seperti pada kurikulum tradisional, karena memerlukan

suatu strategi sasaran di mana proyek sebagai pusat.

2. Responsibility. PBP menekankan responsibility dan answerability para peserta

didik ke diri dan panutannya.

3. Realisme. Kegiatan peserta didik difokuskan pada pekerjaan yang serupa

dengan situasi yang sebenarnya. Aktivitas ini mengintegrasikan tugas otentik

dan menghasilkan sikap profesional.

4. Active-Learning. Menumbuhkan isu yang berujung pada pertanyaan dan

keinginan peserta didik untuk menentukan jawaban yang relevan, sehingga

dengan demikian telah terjadi proses pembelajaran yang mandiri.

5. Umpan balik. Diskusi, presentasi dan evaluasi terhadap para peserta didik

menghasilkan umpan balik yang berharga. Ini mendorong ke arah

pembelajaran berdasarkan pengalaman.

6. Keterampilan umum. PBP dikembangkan tidak hanya pada ketrampilan

pokok dan pengetahuan saja, tetapi juga mempunyai pengaruh besar pada

ketrampilan yang mendasar seperti pemecahan masalah, keja kelompok dan

(14)

7. Driving Questions. PBP difokuskan pada pertanyaan atau permasalahan yang

memicu peserta didik untuk menyelesaikan permasalahan dengan konsep,

prinsip dan ilmu pengetahuan yang sesuai.

8. Constructive Investigation. PBP sebagai titik pusat, proyek harus disesuaikan

dengan pengetahuan para peserta didik.

9. Autonomy. Proyek menjadikan aktifitas peserta didik yang penting.

Blumenfeld mendeskripsikan model pembelajaran berbasis proyek berpusat

pada proses relatif bejangka waktu, unit pembelajaran bermakna.

E. Perbedaan Penekanan Pembelajaran Berbasis Proyek dan Pembelajaran Tradisional

Menurut Buck Institute for Education, terdapat perbedaan antara pembelajaran tradisional dan pembelajaran proyek.

Pengetahuan tentang fakta Penguasaan konsep dan prinsip

Belajar keterampilan

Building-blok” dalam isolasi

Pengembangan keterampilan pemecahan masalah kompleks

Lingkup dan Mengikuti urutan kurikulum secara ketat

(15)

Aspek

Pendidikan Penekanan PembelajaranTradisional Penekanan PembelajaranBerbasis Proyek Urutan Berjalan dari blok ke blok

atau unit ke unit

Penceramah dan direktur pem-belajaran

Teks, ceramah, dan presentasi Langsung sumber asli; bahan-bahan tercetak, interview,

(16)

Aspek

Pendidikan Penekanan PembelajaranTradisional Penekanan PembelajaranBerbasis Proyek prestasi guru pres-tasi siswa atau penguatan

kemam-puan siswa

Konteks

Kelas

Siswa bekerja sendiri Siswa bekerja dalam kelompok

Siswa kompetisi satu dengan yang lainnya

Siswa kolaboratif satu dengan yang lainnya

Siswa menerima informasi guru

Siswa mengonstruksi

berkontribu-si, dan melakukan sintesis informa-si

Peranan

Siswa

Menjalankan perintah guru Melakukkan kegiatan belajar yang diarahkan oleh diri sendiri

Pengingat dan pengulangan fakta

Pengkaji, integrator, dan penyaji ide

Pembelajar menerima dan menyelesaikan tugas-tugas

Pengetahuan tentang fakta Pemahaman dan aplikasi ide dan proses yang kompleks

Tujuan jangka

Panjang

Luas pengetahuan Dalam pengetahuan

(17)

Aspek

Pendidikan Penekanan PembelajaranTradisional Penekanan PembelajaranBerbasis Proyek pengetahuan yang berhasil

pada tes standar pencapaian

kete-rampilan mengembangkan diri, mandiri, dan belajar sepanjang hayat

F. Pedoman Pembimbingan

Dalam membimbing siswa dalam pembelajaran berbasis proyek ada beberapa

hal yang perlu diperhatikan dan dijadikan pijakan tindakan. Adapun pedoman

pembimbingan tersebut antara lain sebagai berikut.

1. Keautentikan

Hal ini dapat dilakukan dengan beberapa strategi berikut.

a. Mendorong dan membimbing siswa untuk memahami kebermaknaan dari

tugas yang dikerjakan

b. Merancang tugas siswa sesuai dengan kemampuannya sehingga ia

mampu menyelesaikannya tepat waktu

c. Mendorong dan membimbing siswa agar mampu menghasilkan sesuatu

(18)

2. Ketaatan terhadap Nilai-Nilai Akademik

Hal ini dapat dilakukan dengan beberapa strategi berikut.

a. Mendorong dan mengarahkan siswa agar mampu menerapkan berbagai

pengetahuan/ disiplin ilmu dalam menyelesaikan tugas yang dikerjakan

b. Merancang dan mengembangkan tugas-tugas yang dapat memberi

tantangan pada siswa untuk menggunakan berbagai metode dalam

pemecahan masalah

c. Mendorong dan membimbing siswa untuk mampu berpikir tingkat tinggi

dalam memecahkan masalah.

3. Belajar pada Dunia Nyata

Hal ini dapat dilakukan dengan beberapa strategi berikut.

a. Mendorong dan membimbing siswa untuk mampu bekerja pada konteks

permasalahan yang nyata yang ada di masyarakat.

b. Mendorong dan mengarahkan agar siswa mampu bekerja dalam situasi

organisasi yang menggunakan teknologi tinggi

c. Mendorong dan mengarahkan siswa agar mampu mengelola kemampuan

keterampilan pribadinya.

4. Aktif Meneliti

(19)

a. Mendorong dan mengarahkan siswa agar dapat menyelesaikan tugasnya

sesuai dengan jadwal yang telah dibuatnya.

b. Mendorong dan mengarahkan siswa untuk melakukan penelitian dengan

berbagai macam metode, media, dan berbagai sumber.

c. Mendorong dan mengarahkan siswa agar mampu berkomunikasi dengan

orang lain, baik melalui presentasi ataupun media lain.

5. Hubungan dengan Ahli

Hal ini dapat dilakukan dengan beberapa strategi berikut.

a. Mendorong dan mengarahkan siswa untuk mampu belajar dari orang lain

yang memilki pengetahuan yang relevan.

b. Mendorong dan mengarahkan siswa bekerja/berdiskusi dengan orang

lain/temannya dalam memecahkan masalahnya.

c. Mendorong dan mengarahkan siswa untuk mengajak/minta pihak luar

untuk terlibat dalam menilai unjuk kerjanya.

6. Penilaian

Hal ini dapat dilakukan dengan beberapa strategi berikut.

a. Mendorong dan mengarahkan siswa agar mampu melakukan evaluasi diri

(20)

b. Mendorong dan mengarahkan siswa untuk mengajak pihak luar untuk

terlibat mengembangkan standar kerja yang terkait dengan tugasnya.

c. Mendorong dan mengarahkan siswa untuk menilai unjuk kerjanya.

G. Kelebihan dan Kekurangan

Adapun kelebihan dan kekurangan dari model pembelajaran berbasis

proyek adalah sebagai berikut :

1. Kelebihan

a. Meningkatkan motivasi. Laporan-laporan tertulis tentang proyek banyak

yang mengatakan bahwa siswa sangat tekun sampai melewati batas waktu,

berusaha keras dalam mencapai proyek. Guru juga melaporkan bahwa

belajar dalam proyek lebih menyenangkan daripada komponen kurikulum

yang lain.

b. Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah. Penelitian pada

pengembangan kemampuan kognitif tingkat tinggi siswa menekankan

perlunya bagi siswa untuk terlibat didalam tugas-tugas pemecahan

masalah. Banyak sumber yang mendeskripsikan lingkungan belajar

berbasis proyek membuat siswa menjadi lebih aktif dan berhasil

memecahkan masalah-masalah yang kompleks.

c. Meningkatkan kolaborasi. Pentingnya kerja kelompok dalam proyek

memerlukan siswa mengembangkan dan mempraktekkan keterampilan

(21)

evaluasi siswa, pertukaran evaluasi online adalah aspek-aspek kolaboratif

dari sebuah proyek. Teori-teori kognitif yang baru konstuktivistik

menegaskan bahwa belajar adalah fenomena sosial, dan bahwa siswa akan

belajar lebih di dalam lingkungan koloboratif (Vygotsky; 1978; Davidov,

1995).

d. Meningkatkan keterampilan mengolah sumber. Bagian dari menjadi siswa

yang independen adalah bertanggung jawab untuk menyelesaikan tugas

yang kompleks. Pembelajaran berbasis proyek yang diimplementasikan

secara baik memberikan kepada siswa pembelajaran dan praktik dalam

mengorganisasi proyek, dan membuat alokasi waktu dan sumber-sumber

lain seperti perlengkapan untuk menyelesaikan tugas.

2. Kekurangan

Adapun kekurangan dari pembelajaran berbasis proyek adalah sebagai

berikut:

a. Tiap mata pelajaran mempunyai kesulitan tersendiri, yang tidak dapat

selalu dipenuhi di dalam proyek.

b. Sulit untuk memilih proyek yang tepat.

c. Menyiapkan tugas bukan suatu hal yang mudah.

(22)

BAB III PENUTUP

Dari pembahasan di atas dapat ditarik kesimpulan antara lain sebagai

berikut :

1. Pembelajaran berbasis proyek merupakan model pembelajaran yang memberikan

kesempatan kepada guru untuk mengelola pembelajaran di kelas dengan

melibatkan kerja proyek.

2. Pembelajaran berbasis proyek memiliki potensi yang besar untuk memberi

pengalaman belajar yang lebih menarik dan bermakna bagi siswa.

3. Pembelajaran berbasis proyek mempunyai beberapa prinsip, yaitu (a) Kurikulum,

(b) Responsibility, (c) Realisme, (d) Active-Learning, (e) Umpan balik,

(f) Driving Questions, (g) Constructive Investigation, dan (h) Autonomy.

4. Secara teoretis dan konseptual, pembelajaran berbasis proyek juga didukung oleh

teori aktivitas dan teori belajar konstruktivistik serta pembelajaran berbasis

proyek juga mendapat dukungan teoretis yang bersumber dari konstruktivisme

sosial yang memberikan landasan pengembangan kognitif melalui peningkatan

intensitas interaksi antarpersonal. Sehingga dari perspektif teori ini pembelajaran

berbasis proyek dapat membantu siswa meningkatkan keterampilan dan

(23)

DAFTAR PUSTAKA

Muslich Masnur. 2008. KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi Dan Kontekstual. Jakarta: Bumi Aksara.

Moursund, D. 1997. Project: Road a Head (Project-Based Learning). http://www.iste.org/reseacrh/roadahead/pbl.html. diakses pada 23 November 2013.

Thomas, J.W., Mergendoller, J.R. & Michaelson, A. 1999. Project Base Learning: A Handbook of Middle and High School Teacher. Novato CA: The Buck Institute for Education.

Udin. 2008. Pengembangan Metode Pembelajaran Berbasis Proyek. Jakarta: Bumi Aksara.

Vygotsky, L.S. 1978. Mind in Society. Cambridge, MA: Harvard University Press.

Willis, Ratna. 2007. Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Erlangga.

_________. 2001. Contextual Learning Resource. Online diakses pada diakses pada 25 November 2013

. 2011. “Teori Belajar yang Mendasari Model Pembelajaran Berbasis Proyek”.Online diakses pada 23 November 2013.

(24)

DAFTAR ISI

Judul Halaman ... i

Daftar Isi ...ii

BAB I Pendahuluan ...1

BAB II Pembahasan ...3

A. Pengertian Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-Based-Learning) ...4

B. Teori yang Mendasari Pembelajaran Berbasis Proyek ...6

C. Langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Proyek ...7

D. Tujuan, Karakteristik dan Prinsip Pembelajaran Berbasis Proyek ...11

E. Perbedaan Penekanan Pembelajaran Berbasis Proyek dan Pembelajaran Tradisional ...14

F. Pedoman Pembimbingan ...16

G. Kelebihan dan Kekurangan ...19

(25)

MAKALAH

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS

PROYEK

(PROJECT BASED LEARNING)

OLEH :

KELOMPOK 4

KASMIAH KASIM

(13B16004)

BOSLINI

(13B16012)

SYAHRUDDIN

(13B16020)

JURUSAN KIMIA

PROGRAM PASCASARJANA UNM MAKASSAR

Referensi

Dokumen terkait

Pembelajaran berbasis proyek adalah model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk membuat kerja proyek sesuai dengan kompetensi belajarnya, dalam

Penerapan model pembelajaran berbasis proyek dapat meningkatkan hasil belajar siswa, siswa menjadi aktif dengan diterapkannya model pembelajaran berbasis proyek

Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan bentuk kegiatan mata kuliah Media Pembelajaran dengan model Pembelajaran Berbasis Proyek. Selain itu, untuk mengetahui

Pembelajaran berbasis proyek / tugas adalah sebuah metode penyajian bahan pembelajaran yang diberikan oleh guru kepada peserta didik berupa seperangkat tugas yang

Model pembelajaran berbasis proyek menjadi alternatif model pembelajaran yang dapat diimplementasikan untuk membina kecakapan hidup mahasiswa di perguruan tinggi

Hasil poengamatan penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek Hal yang Diamati Nilai Kategori 1 Penentuan Pertanyaan 84 Baik 2 Mendesain Perencanaan Proyek 82 Baik 3 Menyusun

Berdasarkan beberapa teori menurut pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa inquiry learning adalah model pembelajaran menuntut peserta didik untuk melakukan proses dalam

18 | Prinsip Pengajaran dan Asesmen di Sekolah Menengah Kejuruan Pembelajaran berbasis proyek di SMK merupakan model pembelajaran yang melibatkan peserta didik dalam proyek nyata