• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Kreativitas dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 5 SD Taruna Bangsa Melalui Pendekatan Problem Based Learning

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Kreativitas dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 5 SD Taruna Bangsa Melalui Pendekatan Problem Based Learning"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

49

Dalam bab ini menjelaskan tentang hasil penelitian dan pembahasan yang dilaksanakan dalam proses penelitian. Selain itu menjelaskan tentang deskripsi pra siklus, deskripsi hasil siklus I, deskripsi hasil siklus II, perbandingan hasil penelitian pra siklus, siklus I dan siklus II, serta pembahasan lebih lanjut tentang hasil penelitian.

4.1 Deskripsi Pra Siklus

Proses penelitian yang berjudul “Peningkatan Kreativitas dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 5 SD Taruna Bangsa Melalui Pendekatan Problem Based Learning Tahun Ajaran

2017/2018” dilakukan di SD Taruna Bangsa dengan jumlah siswa 31 anak yang terdiri dari 12

laki-laki dan 19 perempuan. Berdasarkan data yang telah diperoleh dari hasil observasi yang dilakukan, diperoleh daftar hasil belajar siswa pada matapelajaran IPA (Lampiran 3) .

Hasil pembelajaran IPA siswa pra siklus atau sebelum diadakannya tindakan dapat dilihat dari tabel 4.1 berikut:

Tabel 4.1

Hasil Belajar IPA Siswa Pra Siklus

Nilai Jumlah Siswa Presentase% Keterangan

<70 18 58% Tidak Tuntas

70 13 42% Tuntas

Jumlah 41 100%

Nilai rata-rata 69

Nilai Tertinggi 92

Nilai Terendah 52

(2)

Gambar 4.1

Diagram Lingkaran Presentase Hasil Belajar Siswa Pra Siklus

Rendahnya hasil belajar IPA siswa kelas 5 SD Taruna Bangsa dikarenakan bahwa dalam proses pembelajaran IPA yang dilakukan guru belum melakukan persiapan yang matang. Tidak ada RPP tertulis yang dibawa guru dalam proses pembelajaran, sehingga proses pembelajaran yang dilakukan tidak terencana dan tersusun dengan baik. Selama pembelajaran berlangsung guru menjadi pusat pembelajaran. Dengan guru sebagai sumber pembelajaran maka peran siswa dalam proses pembelajaran hanyalah sebagai objek pembelajaran, pertukaran informasi yang bersumber dari guru hanya bersifat informatif tanpa adanya pemahaman yang mendalam dari siswa. Saat pembelajaran berlangsung hanya sebagian siswa yang aktif untuk menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Model pembelajaran yang konvensional seperti ini siswa akan menjadi cepat bosan dalam mengikuti pembelajaran. Banyak siswa lebih memilih untuk bermain bersama temannya saat kegiatan belajar berlangsung, sering ijin ke kamar mandi ,dan tak jarang mereka mencari perhatian dengan membuat gaduh suasana kelas. Selain itu kendala yang dihadapi adalah kreativitas yang dimiliki siswa dalam pembelajaran IPA juga masih kurang, karena guru masih menjadi pusat belajar dan membuat siswa pasif dan kurang memiliki kreativitas untuk belajar. Hal ini akan berdampak pada pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran dan mempengaruhi kreativitas dan hasil belajar mereka.

(3)

4.2 Deskripsi Pelaksanaan pembelajaran Pendekatan PBL pada siklus I

4.2.1 Perencanaan Tindakan Siklus I

Proses pelaksanaan tindakan pada siklus I dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan, dengan perencanaan peneliti akan berkolaborasi dengan guru kelas 5 SD Taruna Bangsa untuk menentukan materi pelajaran IPA yang akan diajarkan kepada para siswa dan juga didalam proses pelaksanaan kegiatan pada siklus I. Setelah peneliti dan guru menentukan materi yang akan digunakan maka kegiatan selanjutnya adalah menentukan kompetensi dasar yang sesuai dengan materi yang diajarkan dan membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan menggunakan pendekatan Problem Based Learning.

Siklus ini dilaksanakan sebanyak 2x pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit pada setiap pertemuan. Sebelum kegiatan mengajar dilakukan guru menyampaikan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan materi Fungsi organ tubuh manusia dan hewan dan mempersiapkan alat yang dibutuhkan dalam kegiatan pembelajaran. Peneliti juga mempersiapkan lembar observasi yang digunakan untuk mengamati kegiatan guru dan siswa selama proses pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Problem Based Learning.

4.2.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan selama 2 kali pertemuan. Pertemuan I dilaksanakan pada hari senin 17 Juli 2017 dan pertemuan kedua dilaksanakan pada hari selasa 18 Juli 2017 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit pada setiap pertemuan. Adapun kegiatan yang dilakukan pada pertemuan I dan II adalah:

Pertemuan I

Proses pembelajaran yang dilakukan guru adalah memperiapkan alat dan media serta ruang kelas yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. kemudian mengajak para siswa untuk berdoa menurut agama dan kepercayaan masing-masing, memeriksa kehadiran siswa, dan memberikan apersepsi kepada siswa dengan menyanyikan lagu dan menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Setelah guru menyampaikan tujuan pembelajaran guru memberikan pertanyaan kepada siswa misalnya: apakah kalian tau tentang organ manusia? Apa saja organ manusia yang kalian ketahui?

(4)

ditanyakan pada siswa di awal proses pembelajaran. Kegiatan yang dilakukan sesudahnya yakni membagi siswa kedalam kelompok hal ini sesuai dengan prinsip Poblem Based learning. Kemudian siswa bersama kelompoknya diberi penugasan yang didalamnya mengaitkan pengetahuan tentang sumber fungsi organ tubuh pada manusia melalui sistem pernapasan, alat pencernaan dan alat peredaran darah pada setiap kelompok akan mendapatkan sebuah lembar kerja siswa (LKS) yang berisi pertanyaan tentang fungsi organ tubuh pada manusia dan hewan. Setelah semua siswa mengerjakan tugas dari guru maka kegiatan selanjutnya adalah mempresentasikan hasil diskusi mereka di depan kelas dengan membawa hasil kreativitas peta konsep. Apabila sebagian besar siswa sudah maju untuk mempresentasikan hasil diskusinya didepan kelas maka guru melakukan kegiatan tanya jawab dengan siswa untuk memberikan kesempatan pada siswa dalam pemahaman lebih lanjut tentang materi fungsi organ tubuh pada manusia dan hewan. Pada kegiatan akhir guru menutup kegiatan pembelajaran.

Pertemuan II

Pada kegiatan awal pembelajaran memeriksa kehadiran siswa, dan memberikan apersepsi kepada siswa dengan menyanyikan lagu dan menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Setelah guru menyampaikan tujuan pembelajaran guru memberikan pertanyaan kepada siswa tentang pembelajaran yang telah dilakukan sebelumnya, misalnya: apakah masih ada yang ingat tentang materi yang kita pelajari kemarin? apa sajakah organ tubuh yang kita miliki ?

Pada kegiatan inti guru mulai menerapkan pendekatan Problem Based Learning

dengan langkah-langkah yaitu guru menjelaskan materi tentang fungsi organ tubuh pada manusia yang merupakan kelanjutan dari materi pertemuan sebelumnya. Kemudian guru membagi siswa kedalam kelompok sesuai dengan langkah yang ada pada pembelajaran

(5)

dilaksanakan pada pertemuan yang ke II di siklus I.

Pada kegiatan akhir pembelajaran guru melakukan refleksi tentrang kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan dari awal sampai akhir, dan memberikan tindak lanjut tentang materi yang baru saja dibahas bersama siswa. Siswa mengerjakan soal evaluasi untuk mengukur tingkat pemahaman terhadap materi fungsi organ tubuh pada manusia yang telah dipelajari bersama dan guru menutup kegiatan pembelajaran.

4.2.3 Hasil Kreativitas , Belajar dan Observasi Siklus I

Hasil tindakan dan observasi yang telah dilaksanakan pada siklus I pertemuan I dan II dibuat berdasarkan hasil seluruh rangkaian kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan guru dan juga siswa pada pembelajaran IPA tentang sumber daya alam dengan menggunakan pendekatan Problem Based Learning. Adapun hasil belajar siswa dan hasil observasi kegiatan belajar mengajar guru dan siswa pada siklus I pertemuan I dan II adalah sebagai berikut: a. Hasil Tindakan Siklus I

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh pada proses kegiatan belajar mengajar siklus I melalui pemberikan soal evaluasi secara tertulis kepada siswa dengan butir soal pilihan ganda pada akhir pertemuan siklus I. Dapat diketahui hasil belajar siswa kelas 5 yang menunjukkan bahwa masih ada beberapa siswa yang memperoleh nilai <70 atau kurang dari standat minimal yang terdapat dalam KKM. Dari 31 siswa terdapat 7 siswa yang memperoleh nilai <70 dan 35 anak mendapatkan nilai 70.

Hasil belajar IPA siswa siklus I dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut ini. Tabel 4.2

Hasil Belajar IPA Siswa Siklus I

Nilai Jumlah Siswa Presentase% Keterangan

<70 5 16% Tidak Tuntas

70 16 84% Tuntas

Jumlah 31 100%

Nilai rata-rata 80

Nilai Tertinggi 100

Nilai Terendah 64

(6)

Hasil tindakan yang dilakukan untuk mengetahui peningkatan kreativitas siswa dilakukan dengan membuat kreativitas peta konsep dengan lima indikator penilaian. Masing-masing indikator memiliki maksimal nilai sebesar 20, sehingga apabila di total akan menghasilkan skor nilai 100. Jumlah nilai terendah yang terdapat pada setiap kelompok adalah <70 (nilai tuntas kelompok).

Hasil kreativitas kelompok dalam membuat peta konsep siklus I dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut ini :

Tabel 4.3

Hasil Kreativitas IPA Kelompok Siklus I

Aspek Penilaian 5. Mampu mengkreasikan bentuk garis dengan setiap aplikasi

gambar 15 17 18 15 13 10

(7)

Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) guru dan siswa siklus I pertemuan I dan II . Pertemuan I

Selama tindakan siklus I pertemuan ke 1 berlangsung, peneliti dan observer berkolaborasi mengamati jalannya kegiatan pembelajaran dari pra pembelajaran, kegiatan inti, hingga kegiatan penutup sesuai dengan tahap-tahap Problem Based Learning secara runtut . Observer melakukan pengamatan dengan mengisi lembar observasi aktivitas guru dan juga lembar aktivitas siswa. Dalam memulai pembelajaran guru sudah memberikan permasalahan dengan baik karena sudah menggunakan bahasa yang disesuaikan dengan tingkat berpikir siswa sehingga permasalahan yang diberikan oleh guru dapat dipahami oleh siswa. Dalam kegiatan inti guru sudah membagi siswa menjadi beberapa kelompok secara acak dan, siswa mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. Dalam kegiatan akhir, guru sudah melakukan refleksi.

Pada pemanfaatan sumber belajar, guru sudah menggunakan sumber belajar dengan baik yakni dari materi yang telah disediakan dan lingkungan sekitar sekolah. Penggunaan media pembelajaran dilaksanakan secara efektif dan efisien karena mampu melibatkan beberapa siswa dalam pemanfaatn media pembelajaran. Hasil dari lembar observasi siswa, pada pra pembelajaran siswa sudah menempati tempat duduknya, dan siap untuk menerima pembelajaran. Pada kegiatan awal siswa sudah mampu menjawab pertanyaan apersepsi dengan baik. Pada kegiatan inti terdapat beberapa interaksi positif antara siswa dan guru. Dalam pemanfaatan media pembelajaran siswa merasa tertarik terhadap materi yang disajikan dan siswa semakin jelas dengan materi yang diajarkan.

Sedangkan yang menjadi kelemahan berdasarkan hasil pengamatan lembar observasi guru antara lain yakni guru tidak menyampaikan tujuan pembelajaran yang dilakukan, tidak adanya pemberian motivasi, guru belum membimbing siswa untuk membuat rangkuman kesimpulan, serta belum memberikan tugas atau pekerjaan rumah sebagai tindak lanjut di kegiatan akhir.

(8)

pendekatan problem based learning belum mendapatkan penjelasan tentang tujuan pembelajaran yang akan dilakukan (orientasi siswa pada masalah), dalam kegiatan mengerjakan tugas dari guru masih ada siswa yang belum berpartisipasi dengan aktif dan baik kepada kelompoknya (membimbing siswa untuk belajar), serta tidak mendengarkan penjelasn guru dengan baik (mengorganisasi siswa untuk belajar), tidak semua kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya, pada kegiatan akhir siswa belum ada yang menjawab pertanyaan dari guru, dan belum membuat laporan yang berupa rangkuman dari hasil kerja kelompok dan pembelajaran yang telah dilaksanakan.

Dari kelemahan dalam pembelajaran pada pertemuan pertama, maka pada pertemuan selanjutnya adanya usaha untuk mengatasi berbagai kelemahan tersebut agar pelaksanaan proses pembelajaran dapat diperbaiki. Usaha tersebut diantaranya peneliti dengan guru berdiskusi bersama mengenai kelemahan-kelemahan selama pembelajaran, hasil dari diskusi antara lain yaitu penyampaian tujuan pembelajaran, adanya motivasi agar siswa berpartisipasi aktif dengan baik kepada kelompoknya, adanya perbaikan semua kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya, dan adanya tindak lanjut berupa pekerjaan rumah, dan mampu mendorong siswa untuk membuat rangkuman.

Pertemuan II

Hasil dari lembar observasi aktivitas guru pada pelaksanaan pembelajaran guru sudah melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah Problem Based Learning

(9)

Pada pemanfaatan sumber belajar, guru sudah menggunakan sumber belajar dengan baik yakni dari materi yang sudah disediakan dan lingkungan sekitar sekolah. Penggunaan media pembelajaran sudah dilaksanakan secara efektif dan efisien karena mampu melibatkan beberapa siswa dalam pemanfaatan media pembelajaran. Selanjutnya dalam penilaian akhir guru sudah memberikan tindak lanjut berupa pekerjaa rumah.

Hasil dari lembar pengamatan siswa, pada pra pembelajaran siswa sudah menempati tempat duduknya, siap menerima pelajaran. Pada kegiatan awal siswa mendengarkan kompetensi yang hendak dicapai. Pada kegiatan inti terdapat beberapa interaksi positif antara beberapa siswa dengan guru. Pada pelaksanaan strategi pembelajaran siswa sudah termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran. Dalam pemanfaatan media pembelajaran siswa merasa tertarik terhadap materi yang disajikan. Dalam penilaian proses dan hasil belajar siswa sudah berani mempresentasikan hasil belajar kelompoknya di depan kelas, dan siswa sudah mengerjakan soal evaluasi yang diberikan oleh guru sesuai dengan alokasi waktu yang sudah ditentukan. Pada kegiatan penutup siswa melakukan refleksi dan meluruskan kesalahpahaman bersama guru.

Selama tindakan pembelajaran siklus I pertemuan ke 2 berlangsung, peneliti bersama observer bekerja sama untuk mengamati jalannya pembelajaran dari awal sampai akhir. Observer melakukan pengamatan dengan mengisi lembar observasi aktivitas guru dan siswa. Hasil dari pengamatan di aktivitas guru ketika proses pembelajaran berlangsung yaitu dalam menyampaikan tujuan kegiatan pembelajaran belum terlaksana, dan guru belum membimbing siswa untuk membuat rangkuman.

(10)

Dari kelemahan dalam pembelajaran pada perremuan kedua, maka pada pertemuan selanjutnya perlu adanya usaha untuk mengatasi kelemahan tersebut agar pelaksanaan proses pembelajaran dapat diperbaiki.usaha tersebut diantaranta peneliti bersama guru berdiskusi mengenai kelemahan-kelemahan selama pembelajaran, hasil diskusi tersebut diantaranya, adanya penyampaian tujuan pembelajaran kepada siswa, membimbing siswa untuk membuat laporan yang berupa rangkuman pembelajaran dan memantau siswa dalam diskusi kelompok.

4.2.4 Refleksi Siklus 1

Seluruh rangkaian kegiatan pembelajaran dilaksanakan di siklus I pertemuan ke 1 dan pertemuan ke 2 kegiatan yang dilakukan selanjutnya adalah refleksi tentang seluruh kegiatan yang dilakukan pada kegiatan belajar mengajar. Kegiatan refleksi mengacu pada seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan sesuai dengan pembelajaran berlangsung diantaranya ialah hasil belajar siswa, hasil observasi kegiatan mengajar guru, dan hasil observasi kegiatan belajar yang dilaksanakan pada siklus I pertemuan ke 1 dan pertemuan ke 2 tentang fungsi organ tubuh pada manusia dan hewan. Kegiatan ini dilaksanakan untuk bahan perbaikan dengan membandingkan proses pembelajaran yang dilakukan sudah sesuai dengan indikator yang ingin dicapai dalam penelitian. Refleksi pada siklus I adalah sebagai berikut :

Pertemuan 1

Hasil observasi kegiatan mengajar guru yang dilaksanakan pada siklus I pertemuan ke 1 masih terdapat beberapa kekurangan dan belum sesuai dengan indikator keberhasilan yang ingin dicapai peneliti, antara lain adalah guru tidak menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan, tidak adanya pemberian motivasi kepada siswa, dan guru belum meluruskan kesalah pahaman yang terjadi dan belum memberikan tindak lanjut berupa pekerjaan rumah tentang materi yang diajarkan. Guru juga perlu meningkatkan keaktifan siswa dalam mengerjakan tugas dan kegiatan bekerja secara kelompok.

(11)

tentang fungsi organ tubuh pada manusia. Kekurangan yang dimiliki pada siklus I pertemuan ke 1 akan dijadikan acuan untuk memperbaiki proses belajar siswa dan perlu adanya peningkatan pada pertemuan selanjutnya.

Tabel tentang aspek kegiatan yang belum dilaksanakan guru dan siswa sesuai dengan lembar observasi siklus I pertemuan ke 1 dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 4.4

Aspek kegiatan yang belum dilaksanakan pada Siklus I Pertemuan ke 1

Nomor

kegiatan Aspek Kegiatan

Penilaian Ya Tidak

Guru

7. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan.

9. Kegiatan motivasi dan eksplorasi sesuai yang direncakan dalam RPP.

25. Membimbing siswa membuat rangkuman kesimpulan pembelajaran.

26. Memberikan pekerjaan rumah atau soal latihan.

Siswa

7. Siswa memperhatikan penjelasan guru ketika menyampaikan tujuan pembelajran

9. Melaksanakan kegiatan eksplorasi sesuai petunjuk guru

20. Semua kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya

24. Siswa membuat laporan lembar kerja kelompok berupa rangkuman.

23. Siswa menjawab tugas soal, atau pertanyaan dari guru

Pertemuan 2

(12)

siswa yang memperoleh dibawah 70, sedangkan 16 siswa lainya sudah mendapatkan nilai 70 bahkan lebih dari 70.

Pada lembar observasi mengajar di guru siklus I pada pertemuan ke 2 masih ada beberapa aspek yang belum dilaksanakan oleh guru antaranya guru belum memberikan apersepsi kepada siswa, guru belum menyampaikan tujuan pembelajaran dari kegiatan yang akan dilaksanakan, belum membahas materi yang telah dipelajarinya, guru tidak melakukan tanya jawab dengan siswa serta tidak membimbing siswa untuk membuat rangkuman kegiatan pembelajaran. Guru harus meningkatkan partisipasi siswa yang belum aktif dalam hal diskusi kelompok.

Lembar observasi keterlibatan siswa pada siklus I pertemuan ke 2 ada juga beberapa tindakan yang belum dilaksanakan oleh siswa dan perlu adanya peningkatan untuk pertemuan di siklus selanjutnya. Hasil observasi yang terdapat pada lembar observasi kegiatan belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran terdapat beberapa yang belum dilaksanakan siswa dengan baik, yang dilakukan pada pertemuan ke 2 sama halnya yang dilakukan pada pertemuan ke 1 yaitu siswa belum mendapatkan kejelasan tentang tujuan kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan, untuk kegiatan mengerjakan tugas dari guru masih ada siswa yang belum berpartisipasi dengan baik dan aktif kepada kelompoknya. Kegiatan akhir pembelajaran siswa tidak membuat rangkuman hasil pembelajaran tentang materi fungsi organ tubuh pada manusia. Kekurangan pada siklus I pertemuan ke 2 akan dijadikan sebagai acuan untuk memperbaiki proses belajar siswa dan perlu ditingkatkan pada pertemuan selanjutnya.

Adapun tabel tentang aspek kegiatan yang belum dilaksanakan guru dan siswa sesuai dengan hasil lembar observasi siklus I pertemua ke 2sebagai berikut :

Tabel 4.5

Aspek kegiatan yang belum dilaksanakan siklus I pertemuan 2

Nomor

kegiatan Aspek Kegiatan

Penilaian Ya Tidak Guru

7. M enyampaikan tujuan Pembelajaran dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan

(13)

S iswa

7. Siswa memperhatikan penjelasan guru ketika menyampaikan tujuan pembelajran

23. Siswa membuat laporan berupa rangkuman

Hasil dari tindakan dan observasi yang dilaksanakan pada siklus I pertemuan 1 dan pertemuan 2 dibuat sesuai dengan hasil semua rangkaian kegiatan proses pembelajaran yang telah dilaksanakan oleh guru dan siswa pada pembelajaran IPA tentang benda dan sifatnya dengan menggunakan pendekatan Problem Based Learning (PBL). Adapun hasil belajar siswa dan hasil observasi kegiatan proses belajar mengajar guru dan siswa pada siklus I pertemuan 1 dan pertemuan 2 dapat penjelasan sesuai hasil penelitian yang diperoleh pada saat proses kegiatan belajar mengajar di siklus I melalui pemberian soal evaluasi secara tertulis kepada siswa dengan menggunakan butir soal pilihan ganda pada akhir pertemuan di siklus I. Hasil belajar siswa kelas 5 dapat diketahui bahwa masih ada beberapa siswa yang memperoleh nilai kurang dari standar minimal yang terdapat pada KKM. Dari 31 siswa hanya ada 5 siswa yang memperoleh nilai kurang dari KKM yaitu 70 dan 16 siswa yang mendapatkan nilai 70.

4.3 Deskripsi Hasil Siklus II

4.3.1 Perencanaan Tindakan Siklus II

Setelah melihat kekurangan dan yang terjadi pada siklus I pertemuan ke 1 dan pertemuan ke 2 maka dibuatlah siklus II dengan perencanaan siklus sebagai penyempurnaan dan juga sebagai kegiatan tindak lanjut dari siklus I yang telah dilaksanakan. Pada proses perencanaan ini peneliti masih bekerjasama dengan guru kelas 5 SD Taruna Bangsa dalam materi fungsi organ tubuh manusia dan hewan menggunakan pendekatan Problem Based Learning.

(14)

pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Problem Based Learning. 4.3.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Siklus II

Pelaksanaan tindakan siklus II dilakukan selama dua kali pertemuan, dimana setiap pertemuan akan menggunakan alokasi waktu 2 x 35 menit. Pertemuan ke 1 dilaksanakan pada hari rabu, 19 Juli 2017 dan pertemuan ke 2 dilakukan pada hari kamis, 20 Juli 2017. Adapun kegiatan yang dilakukan pada pertemuan ke 1 dan pertemuan ke 2 yakni sebagai berikut : Pertemuan 1

Kegiatan pertemuan ke 1 pada siklus II dilakukan pada hari Rabu tanggal 19 Juli 2017. Proses pembelajaran yang dilaksanakan guru yaitu menyusun perangkat pembelajaran yang meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), tentang benda dan sifat bahan pembentuknya, serta mempersiapkan media yang akan digunakan dalam pembelajaran antara lain materi pembelajaran, peta konsep, lembar kerja permasalahan, lembar observasi pelaksanaan RPP. Pada tahap Problem Based Learning yang pertama adalah orientasi permasalah pada siswa yakni guru mengajak siswa terlebih dahulu berdoa menurut agama dan kepercayaan masing-masing, memeriksa kehadiran siswa, dan memberikan apersepsi kepada siswa dengan menyanyikan lagu, guru memberikan pertanyaan kepada siswa misalnya : “apa yang kalian organ pada hewan? , serta guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan.

Pada kegiatan inti guru menjelaskan kepada siswa tentang materi fungsi organ pernapasan pada hewan dengan menggunakan peta konsep yang ditempelkan pada papan tulis dan menjelaskan tentang fungsi organ pernapasan pada hewan serta membahas pertanyaan yang ditanyakan pada siswa diawal proses pembelajaran. Tahap-tahap Problem Based Learning yang kedua mengorganisasi siswa untuk belajar yaitu kegiatan yang dilaksanakan membagi siswa dalam beberapa kelompok. Kemudian siswa bersama kelompoknya diberi penugasan atau Lembar Kerja Siswa (LKS) yang berisi pemecahan masalah sesuai dengan materi yang disampaikan oleh guru. Problem Based Learning yang ketiga membimbing pengalaman individual/ kelompok dengan cara guru membimbing siswa untuk pengumpulan informasi dan membimbing siswa untuk mengerjakan tugas yang terdapat pada LKS yang sesuai dengan tugas yang telah diberikan oleh guru.

(15)

siswa selesai dan mempersilahkan kelompok lain untuk menanggapi hasil presentasi kelompok yang sudah maju. mengerjakan tugas yang terdapat pada LKS. Tahap selanjutnya yaitu tahap kelima menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah dengan cara guru guru melakukan kegiatan tanya jawab dengan siswa, setelah beberapa kelompok maju mempresentasikan hasil diskusinya kedepan kelas. Pada kegiatan akhir guru menutup kegiatan pembelajaran, memberikan refleksi.

Pertemuan 2

Kegiatan pertemuan kedua pada siklus II dilaksanakan pada hari kamis tanggal 20 Juli 2017 dengan alokasi yang ditentukan yaitu 2 x 35 menit. Perencanaan pembelajaran yang disiapkan guru yaitu RPP tentang hubungan sifat bahan dengan kegunaanya, selanjutnya media yang digunakan yaitu peta konsep tentang hubungan sifat bahan dan kegunaanya, lembar permasalahan atau lembar kerja siswa yang berisi permasalahan, soal evaluasi, serta lembar observasi. Proses pembelajaran pada tahan Problem Based learning yang pertama orientasi siswa pada masalah yakni guru membuka pembelajaran dan berdoa bersama siswa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing yang dimiliki oleh siswa, memeriksa kehadiran siswa, memeriksa kesiapan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran yang akan dilaksanakan serta memberikan apersepsi dengan menyanyikan lagu daerah. Guru menanyakan tentang materi pembelajaran yang telah dilaksanakan sebelumnya, misalnya:

“apakah masih ada yang ingat tentang materi yang kita pelajari kemari?” dan “sebutkan macam-macam hewan beserta alat pernapasannya?”. Guru juga menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan pada pertemuan ke 2 tentang materi fungsi organ pernapasan pada hewan.

Guru memulai menjelaskan tentang fungsi organ pernapasan pada hewan pada kegiatan inti. Tahap selanjutnya yaitu tahap kedua dari Problem Based Learning

mengorganisasi siswa untuk belajar dengan cara siswa dibagi menjadi beberapa kelompok oleh guru sesuai dengan tahap pembelajaran Problem Based Learning. Setiap kelompok siswa mendapatkan lembar kerja siswa yang didalamnya terdapat soal mengaitkan pengetahuan tentang fungsi organ pernapasan pada hewan. Tahap ketiga yaitu membimbing pengalaman individual/ kelompok dengan cara guru mengamati siswa dalam mengerjakan soal diskusi yang berkaitan dengan fungsi organ pernapasan pada hewan.

(16)

menyajikan hasil karya) dengan cara ketika diskusi selesai dilakukan, maka siswa maju kedepan kelas untuk mempresentasikan hasil diskusi secara bergantian. Guru juga mempersilahkan siswa untuk menanyakan hal yang belum dipahami tentang yang dipresentasikan oleh temannya dan tentang materi hubungan sifat bahan dan kegunaanya. Tahap yang kelima dari Problem based Learning (menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah) yaitu guru dan siswa melakukan tanya jawab tentang materi yang di sampaikan serta meluruskan kesalah pahaman yang terjadi dalam diskusi yang berkaitan dengan materi pembelajaran yang telah dilakukan pada pertemuan yang ke 2 di siklus II. Guru memberikan soal evaluasi kepada siswa untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang sudah dijelaskan dalam proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan

Problem Based Learning.

Pada kegiatan akhir guru menyampaikan kesimpulan dari pembelajaran yang telah dilaksanakan dan dan meminta siswa untuk mengeluarkan pendapat tentang apa saja yang sudah dilaksanakan selama proses pembelajaran.

Pada pertemuan di siklus II semua kekurangan yang ada pada siklus 1 sudah diperbaiki, guru telah membimbing siswa untuk membuat rangkuman ataupun laporan tentang hasil diskusi dengan kelompoknya dan hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan, guru juga sudah memberikan soal evaluasi, keterlibatan siswa lebih aktif dalam diskusi kelompok, dan proses pembelajaran pun berjalan dengan baik sesuai dengan RPP menggunakan pendekatan

Problem Based Learning.

Hasil observasi aktivitas siswa selama proses pembelajaran sudah mengalami peningkatan, terlihat pada siswa mengalami semua kegiatan dengan sangat baik, diawal pelajaran siswa menjawab pertanyaan dari guru, pada saat mengerjakan tugas kelompok mereka bekerja sama dengan baik bersama anggota kelompoknya dan perwakilan kelompok sangat komunikatif dalam menyampaikn hasil diskusi kelompoknya di depan kelas di akhir pembelajaran sudah membuat laporan dan rangkuman hasil diskusi kelompok dan hasil pembelajaran.

4.3.3 Hasil Kreativitas, Belajar dan Observasi Siklus II

(17)

telah dilakukan guru dan siswa pada pembelajaran IPA tentang fungsi organ tubuh pada hewan dengan menggunakan pendekatan Problem Based Learning. Hasil belajar siswa dan hasil observasi kegiatan belajar mengajar guru dan siswa pada siklus II pertemuan ke 1 dan 2 adalah sebagai berikut :

Mengacu pada hasil belajar siswa yang diperoleh melalui hasil kolaborasi peneliti dengan guru kelas 5 SD Taruna Bangsa pada siklus II dengan memberikan soal evaluasi secara tertulis dengan model soal pilihan ganda kepada siswa pada akhir pertemuan di siklus I dan siklus II. Terlihat bahwa hasil evaluasi siswa kelas 5 untuk mata pelajaran IPA siklus 2 menunjukkan hasil yang memuaskan dan juga peningkata kreativitas kelompok dalam membuat peta konsep meningkat. Dari 31 siswa terdapat 30 siswa yang memperoleh nilai

tuntas ≥70 sedangkan 1 anak mendapatkan nilai <70. Adapun hasil belajar siswa dapat dilihat

pada tabel 4.6 berikut ini :

Tabel 4.6

Hasil Belajar IPA Siswa Siklus II

Nilai Jumlah Siswa Presentase% Keterangan

<70 1 3% Tidak Tuntas

70 30 97% Tuntas

Jumlah 31 100%

Nilai rata-rata 87

Nilai Tertinggi 100

Nilai Terendah 68

Dari data yang diperoleh pada tabel 4.6 dapat dilihat bahwa ketuntasan hasil belajar siswa siklus 2 pada mata pelajaran IPA, terdapat 1 anak dengan presentasi 3% yang masih belum tuntas dengan nilai <70 dan terdapat 30 siswa tuntas dengan nilai ≥70 dan presentase 97%.

(18)

Tabel 4.7 Peningkatan Kreativitas IPA Siswa Siklus II 5. Mampu mengkreasikan bentuk garis dengan setiap aplikasi

gambar 17 18 20 17 20 15

Jumlah Skor 82 91 90 97 95 88

Dari data yang diperoleh pada tabel 4.7 dapat dilihat bahwa kreativitas yang dimiliki masing-masing kelompok mata pelajaran IPA pada siklus II, terdapat 6 kelompok yang sudah tuntas <70.

Selama melakukan proses pembelajaran pada siklus I, semua kegiatan yang dilaksanakan oleh guru dan siswa diamati oleh observer ddan kolaborasi dengan peneliti menggunakan lembar observasi guru yang telah disesuaikan dengan materi pembelajaran IPAfungsi pernapasan pada hewan, dan juga sudah menggunakan pendekatan Problem Based Learning. Hasil observasi kegiatan belajar mengajar guru pada siklus II pertemuan 1 dan pertemuan 2 dapat dilihat sebagai berikut :

Pertemuan I

(19)

permasalahan dengan baik sesuai dengan tingkat berpikir siswa sehingga permasalahan yang diberikan mudah dipahami oleh siswa. Dalam kegiatan inti guru juga sudah membagi siswa menjadi beberapa kelompok secara acak dan membimbing siswa dengan baik dalam mencari solusi pemecahan masalah yang disediakan, dan meberikan kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi didepan kelas. Dalam kegiatan akhir, guru juga sudah melaksanakan refleksi dan meluruskan kesalahpahaman yang terjadi antara siswa dengan guru.

Pada pemanfaatan sumber belajar, guru sudah menggunakan sumber dengan baik dari materi yang telah disediakan. Penggunaan media pembelajaran sudah dilaksanakan secara efektif dan efisien karena mampu melibatkan beberapa siswa dalam pemanfaatan media pembelajaran. Selanjutnya dalam penilaian proses dan hasil, guru juga memantau kemajuan belajar siswa dan melakukan penilaian akhir yang sesuai dengan kompetensi sebagai umpan balik terhadap proses pembelajaran yang sudah diberikan.

Hasil dari pengamatan siswa, pada pra pembelajaran siswa telah menempati tempat duduknya, siap menerima pelajaran. Pada kegiatan awal siswa mendengarkan secara seksama saat dijelaskan tujuan yang hendak dicapai, siswa memperhatikan dengan serius materi pelajaran yang sudah diajarkan. Pada pelaksanaan strategi belajar siswa termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran. Dalam pemanfaatan media pembelajaran siswa sudah jelas terhhadap materi yang diajarkan.dalam penilaian hasil belajar siswa sudah berani mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas. Pada kegiatan penutup guru meberikan tindak lanjut berupa pekerjaan rumah.

(20)

Dari kelemahan dalam pembelajaran pada pertemuan pertama ini maka pada pertemuan selanjutnya perlu adanya usaha untuk mengatasi berbagai kelemahan agar terlaksana proses pembelajaran dapat diperbaiki. Usaha tersebut diantaranya peneliti berdiskusi dengan guru mengenai kelamahan-kelemahan yakni membimbing seharusnya membimbing siswa untuk membuat laporan yang berupa rangkuman, memberikan tugas kecil, dan memotivasi siswa agar berani menjawab pertanyaan dari guru lancar.

Pertemuan II

Hasil dari lembar pengamatan observasi guru yaitu pelaksanaan pembelajaran guru sudah menyiapkan RPP dengan baik, indikator pembelajaran mengarah pada pegembangan tingkat berpikir siswa SD, dan kegiatan pembelajaran menggambarkan pembelajaran siswa yang aktif karena guru sudah melakukan kegiatan pembelajaran sesuia dengan tahap-tahap

Problem Based Learning secara runtut dari pra pembelajaran, kegiatan awal, kegiatan inti, sampai dengan kegiatan akhir.

Dalam memulai pembelajaran guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan guru sudah mampu meberikan permasalahan dengan baik karena menggunakan bahasa yang mampu dipahami oleh siswa, guru juga sudah memberikan motivasi siswa untuk mengemukakan pendapat. Dalam kegiatan inti, guru juga sudah membagi siswa dengan menjadi beberapa kelompok dan membimbing serta mengarahkan siswa dengan baik dalam mencari solusi pemecahan masalah yang disediakan, mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. Dalam kegiatan akhir guru juga sudah melakukan refleksi dan memberikan tindak lanjut berupa pekerjaan rumah.

Pada pemanfaatan sumber belajar, guru sudah menggunakan sumber belajar dengan baik yaitu dari materi dan lingkungan sekitar sekolah. Penggunaan media pembelajaran sudah dilaksanakan secara baik sehingga mampu melibatkan siswa dalam pemanfaatan media pembelajaran. Guru juga sudah melakukan pemantauan tentang kemajuan belajar selama proses pembelajaran.

(21)

mendengarkan secara seksama saat dijelaskan tujuan yang akan diapai, siswa mampu menjawab pertanyaan apersepsi yang diberikan oleh guru dan siswa sudah mampu menjawab pertanyaan dari guru serta menyelesaikan rumusan permasalahan yang diajukan oleh guru. Pada kegiatan inti siswa memperhatikan dengan serius materi pelajaran yang akan diajarkan dan sudah aktif bertanya saat proses belajar mengajar berlangsung. Dalam diskusi kelompok sudah terdapat interaksi positif antara siswa maupun siswa dan antara siswa dengan guru. Pada pelaksanakaan strategi belajar siswa termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran . dalam pemanfaatan media pembelajaran siswa merasa tertarik terhadap materi yang disajikan.

Sedangkan pada siklus II pertemuan kedua ini semua kelemahan yang pada pembelajaran di siklus I sudah diperbaiki, guru sudah menjelaskan tujuan pembelajaran dengan baik kepada siswa, guru juga sudah membimbing siswa untuk membuat rangkuman, sudah mendengarkan penjelasan guru dengan baik.

4.3.4 Refleksi Siklus II

Setelah semua kegiatan pada siklus II di pertemuan ke 1 dan pertemuan ke 2 dilakukan sebagai pemantapan dari siklus I, maka selanjutnya akan diadakan refleksi terhadap semua kegiatan belajar mengajar yang telah dilakukan pada siklus II. Hasil refleksi diambil dari semua kegiatan yang telah dilakukan pada saat pembelajaran antara lain yaitu hasil belajar siswa, hasil observasi kegiatan mengajar guru dan hasil observasi kegiatan belajar siswa tentang fungsi pernapasan pada hewan yang telah dilakukan pada siklus II petemuan ke 1 dan pertemuan ke 2.

Refleksi digunakan sebagai bahan untuk memantapkan apakah dalam kegiatan proses pembelajaran yang dilakukan pada siklus II sudah sesuai dengan indikator keberhasilan yang ingin dicapai oleh peneliti atau belum. Hasil analisis data yang diperoleh pada siklus II sebagai berikut :

Pertemuan 1

(22)

Berdasarkan hasil observasi kegiatan belajar mengajarr/ keterlibatan siswa pada siklus II pertemuan ke 1 bahwa adanya kekurangan pada siklus 1 sudah mengalami perbaikan antara lain siswa sudah lebih aktif dalam berdiskusi dengan kelompoknya, pada saat kegiatan akhir siswa tidak membuat rangkuman hasil pembelajaran tentang materi benda dan sifat bahan pembentuknya yang sudah dijelaskan.

Adapun tabel tentang aspek kegiatan yang belum dilaksanakan guru dan siswa sesuai hasil pada lembar observasi siklus II pertemuan ke 1.

Tabel 4.8

Aspek kegiatan yang belum dilakukan siklus II pertemuan 1

Nomor

kegiatan Aspek Kegiatan

Penilaian

Ya Tidak

Guru

25. Membimbing siswa membuat laporan yang berupa

rangkuman dari lembar kerja siswa dan kesimpulam

pembelajaran.

26. Memberikan pekerjaan rumah atau soal latihan

Siswa

24. Siswa membuat laporan yang berupa rangkuman

26. Siswa menjawab tugas, soal atau pertanyaan dari guru

Pertemuan 2

Hasil data yang diperoleh dari siklus II menunjukkan bahwa hasil belajar siswa sangat memuaskan mesikpun ada siswa yang belum mencapai KKM. Hasil pembelajaran pada siklus II menunjukkan bahwa 30 siswa atau 97% dari jumlah siswa 31 mencapai KKM ≥70, akan tetapi masih ada 1 siswa atau 3% dari jumlah 31 siswa masih mendapatkan nilai dibawah KKM.

(23)

pembelajaran berjalan dengan baik sesuai dengan RPP yang menggunakan pendekatan

Problem Based Learning tentang materi benda dan sifatnya mengenai fungsi pernapsan pada hewan.

Pada lembar observasi keterlibatan siswa di siklus II semua aspek sudah dilaksanakan siswa, kekurangan yang ada pada siklus I sudah mengalami perbaikan antara lain dalam berdiskusi, siswa sudah aktif berdiskusi dengan kelompoknya, serta diakhir kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan siswa sudah membuat rangkuman tentang kegiatan pembelajaran dan juga mengerjakan soal evaluasi dengan baik.

Hasil tindakan dan obsevasi yang telah dilaksanakan pada siklus II pertemuan ke 1 dan pertemuan ke 2 dibuat berdasarkan hasil seluruh rangkaian kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan guru dan juga siswa pada pembelajaran IPA materi hubungan sifat bahan dengan kegunaanya dengan pendekatan Problem Based Learning.

4.4Peningkatan kreativitas dan hasil belajar siswa Pra siklus, Siklus I, dan Siklus II

4.4.1 Peningkatan Kreativitas Kelompok

(24)

Tabel 4.9

Peningkatan Kreativitas Kelompok dalam membuat Peta Konsep

1. Aspek

Setelah kegiatan pembelajaran dilakukan, hasil belajar siswa pada pra siklus, siklus I dan siklus II mengalami peningkatan. Hal ini terlibat dari hasil belajar siswa pra siklus hanya ada 13 siswa yang mendapatkan tuntas ≥70. Setelah dilakukan kegiatan pada siklus I hasil belajar IPA siswa kelas 5 SD Taruna Bangsa mengalami peningkatan yaitu 16 siswa

(25)

mengetahui kekurangan di siklus I dan menyempurnakannya di siklus II. Hal ini terlihat pada hasil belajar siswa di siklus II menunjukkan indikator pencapaian hasil belajar yang sangat memuaskan dengan hasil belajar 30 siswa mendapatkan nilai tuntas ≥70, yang artinya 97%

(26)

Gambar 4.4

Diagram Perbandingan Presentase Hasil Belajar Siswa

0 20 40 60 80 100

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Chart Title

Tuntas Tidak Tuntas

Dari gambar diagram batang tentang perbandingan presentase hasil belajar IPA pra siklus, siklus I, dan siklus II menunjukkan bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Hal ini terlihat dari presentase siswa yang tuntas dalam mata pelajaran IPA kelas 5 SD Truna Bangsa semester I tahun ajaran 2017/2018 pada pra siklus adalah 42%, untuk siklus I tuntas dengan presentase 84%, dan pada siklus II tuntas dengan presentase 97% dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) hasil belajar siswa 70. Dari hasil presentase hasil belajar siswa menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Problem Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas 5 SD Taruna Bangsa semester I tahun ajaran 2017/2018 sebesar 97% sesuai dengan indikator keberhasilan yang ditetapkan oleh peneliti.

4.5 Pembahasan Hasil Penelitian

(27)

siswa pada mata pelajaran IPA dari pra siklus sampai siklus II. Kreativitas melalui peta konsep, presentase dalam berdiskusi dan keberanian bertanya mengalami peningkatan dari sebelum tindakan hingga dilaksanakan tindakan pada siklus II.

Hasil dari penelitian membuktikan bahwa penggunaan pendekatan Problem Based Learning dapat mengubah pola berpikir siswa yang awalnya malas menjadi berpikir kritis, memiliki peningkatan kreativitas, dana analitis untuk menjadi ingin tahu dengan hal-hal yang baru, melaksanakan penelusuran ilmiah hingga memperoleh kesimpulan sendiri melalui pembuktian yang nyata secara berkelompok dimana guru hanya bertindak sebagai fasilitator. Inilah yang menjadikan siswa terbiasa dan tidak mengalami kesulitan untuk memecahkan masalah mulai dari masalah yang mudah misalnya masalah dalam tes yang diberikan dalam penelitian sampai masalah yang lebih kompleks contohnya masalah yang terjadi pada kehidupan sehari-hari siswa. Perubahan pola pikir yang dimiliki siswa membuat hasil peningkatan belajar siswa. Hal ini sesuai dengan adanya penelitian yang dilakukan oleh Ruswinarno hasil penelitian yang ditunjukkan adanya peningkatan aktivitas siswa pada saat menggunakan pendekatan Problem Based Learning.

Pada Problem Based Learning menjelaskan bahwa guru didalam kelas selama pembelajaran berlalku sebagai fasilitator membntu siswa dengan indikator : orientasi siswa pada masalah, mengorganisasi siswa untuk belajar, membimbing pengalaman kelompok / individual,mengembangkan dan menyajian hasil karya, menganalisis proses pemecahan masalah ( Rusman 2014:243). Pengertian bahwa kreativitas adalah salah satu pemikiran yang berinovasi, berdaya guna, dan dapat dimengerti (David Camp dalam Beni S. Ambarjaya 2012:35) inilah diambil untuk membuat indikator meningkatkan kreativitas siswa dalam pelajaran IPA. Indikator yang ada untuk meningkatkan kreativitas siswa dengan membuat peta konsep yaitu : ketepatan dalam membuat konsep utama pembelajaran, ketepatan dalam membuat konsep dai umum ke khusus, kelompok mampu menyebutkan contoh fungsi organ tubuh pada manusia dan hewan,kelompok mampu membuat gambar garis yang unik, kelompok mampu mengkreasikan bentuk garis pada stiap aplikasi gambar.

(28)

cara yang mereka miliki, salah satunya dengan kreativitas menggambar yang mereka miliki dalam mengingat pembelajaran. Guru yang berlaku sebagai fasilitator sangat membantu siswa dalam pembelajran yang berlangsung, siswa menjadi tidak bosan dan bersemangat selama jam pelajaran berlangsung.

Gambar

Tabel 4.1 Hasil Belajar IPA Siswa Pra Siklus
Tabel 4.2 Hasil Belajar IPA Siswa Siklus I
tabel 4.3 berikut ini :
Tabel 4.4 Aspek kegiatan yang belum dilaksanakan pada Siklus I Pertemuan ke 1
+7

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan Rahmat dan karunianya sehingga dapat selesainya Skripsi Peneitian ini yang berjudul “Pengaruh Pengalaman Merek

Harga tetapan kalorimeter diperoleh dengan membagi jumlah kalor yang diserap oleh kalorimeter dengan perubahan temperatur .Dengan demikiantetapan kalorimeter(kapasitas panas

Penulis menyusun penelitian ini dengan judul Pengaruh Kepribadian Merek Terhadap Ekuitas Merek Yang Dimediasi Oleh Citra Merek Konsumen Coklat SilverQueen Di

NaCl dalam larutannya memang merupakan elektrolit kuat, karena dalam larutan, partikel-partikel NaCl akan terionisasi seluruhnya sehingga menghasilkan banyak

dimiliki oleh ekuitas merek, pengukuran tersebut yaitu: kesadaran konsumen akan keberadaan sebuah merek, selalu menjadi pilihan pertama konsumen dalam membeli suatu

antar perusahaan manufacture yang memproduksi mie instan seperti contohnya merek Mie Sedap dan Indomie, dan di Indonesia meskipun sebagian besar makanan pokok

 Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diktahui siswa..  Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan ). 

Bentuk pertanyaan yang ditulis pada tahun 640 H untuk suatu keperluan ketika itu. Bebepara lmam ahli ilmu ditanya tentang masalah tersebut, kemudian mereka memberikan