• Tidak ada hasil yang ditemukan

BERMAIN BERSAMA BISMAKA APLIKASI CERDAS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BERMAIN BERSAMA BISMAKA APLIKASI CERDAS"

Copied!
63
0
0

Teks penuh

(1)

i BERMAIN BERSAMA “BISMAKA” APLIKASI CERDAS BERBASIS KEARIFAN LOKAL SEBAGAI SOLUSI ALTERNATIF TIGA MASALAH ANAK TUNAGRAHITA RINGAN USIA 7-12 TAHUN (STUDI TERHADAP

SHORT TERM MEMORY, EDUKASI KESEHATAN DIRI, DAN SOSIOKULTURAL)

Disusun oleh:

Chabib Fachry Albab (13442) Bagas Indra Cahyo (13437) Halimatus Maulidya Pratiwi (13520)

SMA NEGERI 2 LAMONGAN

(2)

ii LEMBAR PENGESAHAN

Karya tulis ilmiah ini diajukan untuk mengikuti ”Paper Competition (PACOM) 2015 Universitas Airlangga”.

Judul Karya Tulis Ilmiah : Bermain Bersama “BISMAKAAplikasi Cerdas Berbasis Kearifan Lokal sebagai Solusi Alternatif Tiga Masalah Anak Tunagrahita Ringan Usia 7-12 Tahun (Studi Terhadap Short Term Memory, Edukasi Kesehatan Diri, dan Sosiokultural).

Ketua Kelompok:

Nama Lengkap : Chabib Fachry Albab NIS : 13442

Anggota Kelompok

a. Nama Lengkap : Bagas Indra Cahyo NIS : 13437

b. Nama Lengkap : Halimatus Maulidya Pratiwi NIS : 13520

Lamongan, 23 November 2015

Menyetujui,

Guru Pembimbing Ketua Kelompok

Izzatul Laily, S.Pd Chabib Fachry A NIP. 19740322 200312 2 003 NIS. 13442

(3)

iii ABSTRAK

Tunagrahita adalah istilah yang digunakan untuk menyebut anak dengan kemampuan intelektual dibawah rata-rata, kondisi anak yang kecerdasannya di bawah rata-rata dan ditandai oleh keterbatasan intelegensi serta ketidakcakapan dalam interaksi sosial. Kebanyakan anak tunagrahita memiliki masalah dalam kehidupan keseharian mereka, terutama dalam hal short term memory, masalah kesehatan diri, dan sosiokultural dengan sesamanya. Sementara itu, perkembangan teknologi sangat pesat, salah satunya dalam dunia edukasi. Berbagai macam media edukasi melalui teknologi banyak ditemui terutama di kalangan konsumen anak-anak. Hal tersebut tentu dapat memudahkan peran orang tua dalam mendidik dan memberikan pengetahuan. Namun, perkembangan teknologi menyebabkan derasnya arus globalisasi dan modernisasi yang dapat menyebabkan terkikisnya rasa kecintaan terhadap kebudayaan lokal. Sehingga diperlukan langkah strategis untuk meningkatkan rasa cinta dan peduli terhadap budaya lokal sejak dini.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem kerja, untuk mengetahui keefektifan, dan kelebihan BISMAKA sebagai solusi alternatif tiga masalah anak tunagrahita ringan usia 7-12 tahun (studi terhadap short term

memory, edukasi kesehatan diri, dan sosiokultural).

Untuk mencapai tersebut kami menggunakan beberapa metode, yakni metode literatur, metode rancangan acak lengkap, metode kuantitatif, metode penyebaran angket, metode wawancara langsung, dan metode dokumentasi.

Dalam penelitian ini, kami menggunakan aplikasi BISMAKA sebagai solusi alternatif tiga masalah anak tunagrahita ringan usia 7-12 tahun (studi terhadap short

term memory, edukasi kesehatan diri, dan sosiokultural). Dari hasil penelitian yang

dilakukan didapatkan kesimpulan bahwa terdapat sistem kerja, keefektifan, dan kelebihan dari BISMAKA dalam mengatasi tiga masalah anak tunagrahita yakni

short term memory, edukasi kesehatan diri, dan sosiokultural.

(4)

iv KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan atas kehadirat Allah Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ilmiah yang berjudul “Bermain Bersama “BISMAKA” Aplikasi Cerdas Berbasis Kearifan Lokal sebagai Solusi Alternatif Tiga Masalah Anak Tunagrahita Ringan Usia 7-12 Tahun (Studi Terhadap Short Term Memory, Edukasi Kesehatan Diri, dan Sosiokultural)”. Tidak lupa pula penulis menyampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Bapak Drs. H. Muki M.Pd selaku Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Lamongan yang selalu memacu dan mendukung kami, untuk selalu berpartisipasi.

2. Ibu Izzatul Laily S.Pd yang senantiasa memberikan bimbingan dan arahan dalam penyelesaian penelitian ilmiah ini.

3. Serta, pihak-pihak yang telah bekerja sama dalam penyelesaian penelitian ilmiah ini.

Penulis menyadari bahwa penelitian ilmiah ini belum sempurna dan masih banyak kekurangan, oleh karena itu penulis berharap kritik dan saran yang membangun guna kesempurnaan penelitian ilmiah ini menjadi lebih baik.

Penulis berharap semoga penelitian ilmiah ini bermanfaat bagi kami secara pribadi dan bagi yang membutuhkannya.

Lamongan, 23 November 2015

(5)

v DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ………... i

LEMBAR PENGESAHAN ………...………….... ii

ABSTRAK...………....……... iii

KATA PENGANTAR…....…….………..……….. iv

DAFTAR ISI………...………..………... v

DAFTAR GRAFIK ………... DAFTAR TABEL... viii ix BAB I PENDAHULUAN ……….... 1

1.1 Latar Belakang...………... 1

1.2 Rumusan Masalah ………... 2

1.3 Tujuan Penelitian ……… 2

1.4 Manfaat Penelitian ……….. 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ….………...………... 3

2.1 Anak Tunagrahita... 2.1.1 Klasifikasi Anak Tunagrahita …….…………...…...

3 3 2.2 Memory Jangka Pendek (Short Term Memory) …….……….... 2.3 Pendidikan Karakter Berwawasan Sosiokultural... 2.4 Bermain Bersama “BISMAKA” Aplikasi Cerdas Berbasis Kearifan

Lokal sebagai Solusi Alternatif Tiga Masalah Anak Tunagrahita Ringan Usia 7-12 Tahun (Studi Terhadap Short Term Memory, Edukasi Kesehatan Diri, dan Sosiokultural)...

3 3

(6)

vi

Alternatif Tiga Masalah Anak Tunagrahita Ringan Usia 7-12 Tahun (Studi Terhadap Short Term Memory, Edukasi Kesehatan Diri, dan Sosiokultural)...……… 4.1.2 Data Tentang Keefektifan BISMAKA sebagai Solusi

Alternatif Masalah Short Term Memory Anak Tunagrahita Usia 7-12 tahun... 4.1.3 Data Tentang Keefektifan BISMAKA sebagai Solusi

Alternatif Masalah Edukasi Kesehatan Diri Anak Tunagrahita Usia 7-12 tahun... 4.1.4 Data Tentang Keefektifan BISMAKA sebagai Solusi Alternatif Masalah Sosiokultural Anak Tunagrahita Usia 7-12 tahun... 4.1.5 Data Tentang Kelebihan BISMAKA sebagai Solusi

Alternatif Tiga Masalah Anak Tunagrahita Ringan Usia 7-12 Tahun (Studi Terhadap Short Term Memory, Edukasi Kesehatan Diri, Dan Sosiokultural)...

(7)

vii 4.2 Pembahasan ………...…...………... BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan... 5.2 Saran...

25 33 33 33

DAFTAR PUSTAKA ……..………...

(8)

viii DAFTAR GRAFIK

Halaman

1.1 Hasil Pengecekan Awal Terhadap Empat Anak Tunagrahita Ringan Usia 7-12 tahun...... 16 1.2 Hasil Pengecekan Terhadap Empat Anak Tunagrahita pada Dua Minggu

Pertama....... 16 1.3 Hasil Pengecekan Terhadap Empat Anak Tunagrahita pada Dua Minggu

Kedua... 17 1.4 Hasil Pengecekan Terhadap Empat Anak Tunagrahita pada Dua Minggu

Ketiga... 17 1.5 Hasil Pengecekan Terhadap Empat Anak Tunagrahita pada Dua Minggu

Keempat... 18 1.6 Hasil Pengecekan Awal Terhadap Empat Anak Tunagrahita Ringan Mengenai

Kesehatan Diri... 18 1.7 Hasil Pengecekan Terhadap Empat Anak Tunagrahita pada Dua Minggu Pertama

Mengenai Kesehatan Diri... 19 1.8 Hasil Pengecekan Terhadap Empat Anak Tunagrahita pada Dua Minggu Kedua

Mengenai Kesehatan Diri... 19 1.9 Hasil Pengecekan Terhadap Empat Anak Tunagrahita pada Dua Minggu Ketiga

Mengenai Kesehatan Diri... 20 1.10 Hasil Pengecekan Terhadap Empat Anak Tunagrahita pada Dua Minggu Keempat

(9)

ix DAFTAR TABEL

Halaman

1.1 Klasifikasi Anak Tunagrahita berdasar Derajat Keterbelakangannya ... 5 1.2 Daftar Pertanyaan Mengenai Efektivitas BISMAKA dalam Optimalisasi

Short Term Memory pada Anak Tunagrahita Ringan Usia 7-12 Tahun ... 11

1.3 Daftar Pertanyaan Mengenai Efektivitas BISMAKA dalam Solusi Alternatif Edukasi Kesehatan Diri Anak Tunagrahita Ringan Usia 7-12 Tahun ... 12 1.4 Data Hasil Kesimpulan Pengamatan Perkembangan Sifat Sosiokultural

(Kejujuran) Melalui Media Aplikasi Cerdas BISMAKA Berbasis Kearifan

Lokal ... 21 1.5 Data Hasil Kesimpulan Pengamatan Perkembangan Sifat Sosiokultural

(Disiplin) Melalui Media Aplikasi Cerdas BISMAKA Berbasis Kearifan Lokal ... 22 1.6 Data Hasil Kesimpulan Pengamatan Perkembangan Sifat Sosiokultural

(Interaksi dengan Sesama) Melalui Media Aplikasi Cerdas BISMAKA Berbasis Kearifan Lokal ... 23 1.7 Data Hasil Kesimpulan Pengamatan Perkembangan Sifat Sosiokultural

(Toleransi) Melalui Media Aplikasi Cerdas BISMAKA Berbasis Kearifan

(10)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Tunagrahita adalah istilah yang digunakan untuk menyebut anak dengan kemampuan intelektual dibawah rata-rata. Dalam kepustakaan bahasa asing digunakan istilah-istilah mental retardation, mentally retarded, mental

deficiency, mental defective, dan lain-lain. Istilah tersebut sesungguhnya

memiliki arti yang sama, yaitu menjelaskan kondisi anak yang kecerdasannya di bawah rata-rata dan ditandai oleh keterbatasan intelegensi serta ketidakcakapan dalam interaksi sosial. Orang tua biasanya tidak memiliki gambaran mengenai masa depan anaknya yang mengalami tunagrahita. Bahkan, terkadang kedatangan seorang pengidap tunagrahita justru menjadikan beban bagi keluarganya. Karakteristik anak tunagrahita bervariasi, secara umum yaitu lemahnya ingatan jangka pendek atau disebut dengan istilah Short term Memory, masalah kesulitan dalam kehidupan sehari-hari, serta gangguan kepribadian dan emosi.

Sementara itu pada zaman modern ini, perkembangan teknologi sangat pesat, salah satunya dalam dunia edukasi. Berbagai macam media edukasi melalui teknologi banyak ditemui terutama di kalangan konsumen anak-anak. Hal tersebut tentu dapat memudahkan peran orang tua dalam mendidik dan memberikan pengetahuan.

Namun, perkembangan teknologi menyebabkan derasnya arus globalisasi dan modernisasi yang dikhawatirkan dapat menyebabkan terkikisnya rasa kecintaan terhadap kebudayaan lokal. Oleh karena itu sangat diperlukan langkah strategis untuk meningkatkan rasa cinta dan peduli terhadap kearifan budaya lokal sejak dini.

(11)

2 1.2Rumusan Masalah

1.2.1 Bagaimana Sistem kerja BISMAKA sebagai solusi alternatif tiga masalah anak tunagrahita ringan usia 7-12 tahun (studi terhadap short

term memory, edukasi kesehatan diri, dan sosiokultural)?

1.2.2 Bagaiman keefektifan BISMAKA sebagai solusi alternatif optimalisasi

short term memory anak tunagrahita ringan usia 7-12 tahun?

1.2.3 Bagaiman keefektifan BISMAKA sebagai solusi alternatif edukasi kesehatan diri anak tunagrahita ringan usia 7-12 tahun?

1.2.4 Bagaiman keefektifan BISMAKA sebagai solusi alternatif sosiokultural anak tunagrahita ringan usia 7-12 tahun?

1.2.5 Bagaimana Kelebihan BISMAKA sebagai solusi alternatif tiga masalah anak tunagrahita ringan usia 7-12 tahun (studi terhadap short term

memory, edukasi kesehatan diri, dan sosiokultural)?

1.3Tujuan Penelitian

1.3.1 Untuk mengetahui sistem kerja BISMAKA sebagai solusi alternatif tiga masalah anak tunagrahita ringan usia 7-12 tahun (studi terhadap short

term memory, edukasi kesehatan diri, dan sosiokultural).

1.3.2 Untuk mengetahui keefektifan BISMAKA sebagai solusi alternatif optimalisasi short term memory anak tunagrahita ringan usia 7-12 tahun.

1.3.3 Untuk mengetahui keefektifan BISMAKA sebagai solusi alternatif edukasi kesehatan diri anak tunagrahita ringan usia 7-12 tahun

1.3.4 Untuk mengetahui keefektifan BISMAKA sebagai solusi alternatif sosiokultural anak tunagrahita ringan usia 7-12 tahun

1.3.5 Untuk mengetahui kelebihan BISMAKA sebagai solusi alternatif tiga masalah anak tunagrahita ringan usia 7-12 tahun (studi terhadap short

(12)

3 1.4Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi penulis:

Sebagai sarana untuk meningkatkan pengetahuan orang tua mengenai cara mendidik dan membimbing anak tunagrahita melalui aplikasi berbasis kearifan lokal.

1.4.2 Bagi pembaca:

Mengetahui cara mudah bagi orang tua dalam mendidik anak tunagrahita melalui media aplikasi.

1.4.3 Bagi Orang tua anak tunagrahita:

(13)

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Anak Tunagrahita

Anak tunagrahita atau dikenal juga dengan istilah terbelakang mental karena keterbatasan kecerdasannya mengakibatkan dirinya sukar untuk mengikuti program pendidikan di sekolah biasa secara klasikal, oleh karena itu anak terbelakang mental membutuhkan layanan pendidikan secara khusus, yakni disesuaikan dengan kemampuan anak tersebut.

Ternyata dari IQ pun ditemukan bahwa anak yang selama ini disebut anak tunagrahita ringan, sedang, dan berat, memiliki IQ sendiri yang tidak bisa ditukar-tukar. Orang kemudian terkesan oleh penemuan ini sehingga belakangan ada orang yang hanya berani mengatakan tunagrahita ringan, sedang, dan berat setelah mengetahui IQ-nya.

”Keterbelakangan mental menunjukkan fungsi intelektual di bawah rata-rata secara jelas dengan disertai ketidakmampuan dalam penyesuaian perilaku dan terjadi pada masa perkembangan” (Kauffman dan Hallahan, 1986). Tunagrahita atau terbelakang mental merupakan kondisi dimana perkembangan kecerdasannya mengalami hambatan sehingga tidak mencapai tahap perkembangan yang optimal.

2.1.1 Klasifikasi Anak Tunagrahita

(14)

5 Tabel 1

Klasifikasi Anak Tunagrahita berdasar Derajat Keterbelakangannya (Sumber: Blake, 1976)

Level Keterbelakangan

IQ

Stanford Binet Skala Weschler

Ringan 68-52 69-55

Sedang 51-36 54-40

Berat 32-30 39-25

Sangat Berat >19 >24

2.2 Memori Jangka Pendek (Short Term Memory)

Memori jangka pendek biasa dianalogikan dengan RAM (

Random-Access Memory). Informasi yang diterima oleh panca indera menunggu di

memori kerja ini, semacam play group mental yang kemudian menguapkannya dengan segera. Informasi baru tersimpan setelah terjadi proses perubahan kimia dan listrik pada sel-sel saraf atau neuron. Memori jangka pendek memungkinkan kita untuk membuat hitungan sederhana di kepala atau mengingat nomor telepon cukup lama, meskipun begitu selesai menelepon kita mungkin sudah lupa nomor tersebut. Jadi, sama seperti RAM, ia juga bisa menganalisis dan menyimpan informasi tanpa membuat rekaman yang abadi. Sedangkan, memori jangka panjang bertindak sebagai hard drive, secara fisik menyimpan pengalaman yang telah lewat di daerah otak yang disebut cerebral cortex (kulit luar otak). Korteks merupakan rumah bagi belukar seratus miliar neuron yang tampilannya mirip tumbuhan merambat. Komunikasi antarsel terjadi melalui pancaran impuls-impuls kimia dan listrik.

2.3 Pendidikan Karakter Berwawasan Sosiokultural

(15)

6 watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Berdasarkan UU di atas jelas bahwa, selain bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, fungsi pendidikan nasional kita susungguhnya juga diarahkan untuk membentuk watak atau karakter bangsa Indonesia, sesuai dengan potensi keunggulan budaya lokal bangsa yang beradab dan bermartabat luhur. Dapat diartikan disini, bahwa siswa perlu mengakomodasi segala potensi, termasuk kekayaan sosial-budaya atau sosiokultural yang ada. Untuk ini diperlukan pengembangan pembelaran siswa yang memberi peluang bagi guru untuk mengembangkan muatan karakter yang berbasis social-budaya yang terjadi di sekitar proses pembelajaran itu berlangsung, yaitu pembelajaran yang akomodatif yang ditinjau dari sudut pandang keunggulan lokal dan berwawasan sosiokultural.

2.4 Bermain Bersama “BISMAKA” Aplikasi Cerdas Berbasis Kearifan Lokal sebagai Solusi Alternatif Tiga Masalah Anak Tunagrahita Ringan Usia 7-12 Tahun (Studi Terhadap Short Term Memory, Edukasi Kesehatan Diri, dan Sosiokultural)

(16)

7

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Prosedur Penelitian

Dalam menyusun karya tulis ini kami menggunakan beberapa prosedur penelitian, yang meliputi waktu dan tempat dilaksanakannya penelitian, sebagai berikut:

3.1.1 Tempat Penelitian

1. Rumah peneliti Jl. Sumargo Gg. Anggrek No. 53 Lamongan 2. Rumah Peneliti Ds. Sukodadi, Kec. Sukodadi, Kab. Lamongan 3. Rumah peneliti Ds.Warukulon RT 03/05, Kec. Pucuk, Kab.

Lamongan

4. Pondok Pesantren Al-Ikhlas Jl. Lamongrejo Gg. Semeru No. 24A Lamongan

5. Rumah pembimbing Jl. Pahlawan, Perumahan Griya Pagerwojo Indah Blok B, No. 14

6. SMA Negeri 2 Lamongan Jl Veteran No. 1 Lamongan

7. SDLB Negeri Lamongan Kel. Banjarmendalan Kec. Lamongan Kab. Lamongan

8. Rumah anak tunagrahita, antara lain Jl. Sunan Drajat Gg. Bromo dan Ds. Keset, Kec. Deket, Kab. Lamongan

3.1.2 Waktu Penelitian

 Tanggal 24-30 Januari 2015 Persiapan penelitian

 Tanggal 1 Februari - 3 Agustus 2015

Observasi terhadap perkembangan anak tunagrahita usia 7-12 tahun mengenai

 Tanggal 5-20 Agustus 2015

(17)

8 3.2 Metode Penelitian

3.2.1 Metode Literatur

Literatur dapat diproleh dari buku, internet, film, rekaman, video, maupun beberapa dokumen yang relevan.

3.2.2 Metode Rancangan Acak Lengkap

Dalam penelitan ini, empat anak tunagrahita diberi perlakuan yang berbeda dengan masing-masing kelompok sebanyak dua orang tanpa perlakuan dan dua orang mendapat pengajaran untuk bermain aplikasi “BISMAKA”.

3.2.3 Metode Kuantitatif

Kuantitatif didasari oleh filsafat positivisme yang menekankan pada fenomena-fenomena objektif. Maksimalisasi objektifitas desain penelitian ini dilakukan dengan menggunakan angka-angka, pengolahan statistik, struktur, dan percobaan terkontrol.

3.2.4 Metode Penyebaran Angket

Yaitu dengan memberikan angket penilaian perubahan perkembangan anak kepada 4 orang tua anak tunagrahita ringan dan satu guru SDLB Negeri Lamongan yang berisi penilaian anak tunagrahita ringan setelah menggunakan aplikasi “BISMAKA” dalam optimalisasi short term memory, edukasi kesehatan diri, dan sosiokultural.

3.2.5 Metode Wawancara Langsung

Kami melakukan wawancara dengan beberapa guru SDLB Lamongan, siswa SDLB Lamongan, dan dokter spesialis anak. 3.2.6 Metode Dokumentasi

(18)

9 3.3 Tahap-tahap Penelitian

3.3.1 Tahap Perencanaan

Dalam tahap perencanaan meliputi pemilihan ide penelitian, penentuan objek yang akan kami teliti, dan tujuan yang ingin dicapai oleh suatu penelitian serta merencanakan strategi umum untuk memperoleh dan menganalisa data bagi penelitian.

3.3.2 Tahap Pengkajian Secara Teliti terhadap Rencana Penelitian Tahap ini merupakan pengembangan dari tahap perencanaan. Disini disajikan latar belakang dilakukannya penelitian; yakni kelemahan umum pada anak tunagrahita ringan yang terletak pada kemampuan mengingat jangka pendek, kesehatan diri, dan sosiokultural.

3.3.3 Tahap Eksperimen

Dalam tahap ini kami melakukan penelitian mengenai BISMAKA sebagai aplikasi cerdas berbasis kearifan lokal guna mengatasi tiga masalah yang sering dialami anak tunagrahita ringan. Kami membagikan aplikasi BISMAKA kepada tiga ibu anak tunagrahita ringan untuk digunakan secara berkala dan sesuai jadwal yang telah ditentukan. Pada optimalisasi terhadap short term

memory, anak tunagrahita bermain saron yang ada dalam

(19)

10 kehidupan sehari-hari. Setiap perlakuan yang diberikan didampingi orang tua sehingga kedekatan dengan anak berlangsung harmonis. 3.3.4 Tahap Pengolahan Data

Pada tahap ini, kami mengolah hasil data yang telah kami dapatkan dari hasil penelitian berupa angka dengan satuan waktu yang kemudian dianalisis menggunakan statistika berupa grafik perkembangan setiap dua minggu selama dua bulan untuk mengetahui peranan BISMAKA dalam mengoptimalkan ingatan jangka pendek pada anak tunagrahita ringan usia 7-12 tahun. Selain itu, hasil wawancara dan angket dianalisis untuk memperoleh data mengenai efektivitas BISMAKA terhadap optimalisasi edukasi kesehatan diri dan sosiokultural anak tunagrahita.

3.3.5 Tahap Kesimpulan

Tahap ini, kami membuat kesimpulan dari karya tulis bahwa benar adanya peranan BISMAKA dalam mengatasi tiga masalah anak tunagrahita ringan usia 7-12 tahun yakni, short term memory, edukasi kesehatan diri, dan sosiokultural.

3.4 Sampel Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan empat anak tunagrahita ringan siswa kelas 5 SDLB Lamongan sebagai sampel penelitian.

3.5 Variabel Penelitian 3.5.1 Variabel Kontrol

Variabel kontrol adalah variabel/faktor yang muncul akibat adanya variabel bebas. Dalam hal ini, variabel kontrol dalam penelitian kami adalah anak tunagrahita yang dikondisikan/dikontrol tanpa menggunaka aplikasi cerdas BISMAKA.

3.5.2 Variabel Eksperimen

(20)

11 kami ajak bermain BISMAKA secara rutin selama dua bulan untuk tiap perlakuan.

3.6 Teknik dan Analisis Data

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik analisa data yang digunakan adalah analisa deskriptif kualitatif. Menurut Arikunto (1998:25), analisa deskriptif kualitatif adalah analisa yang digambarkan dengan kata-kata atau kalimat, dipisah-pisahkan menurut kategori untuk memperoleh kesimpulan.

Untuk menganalisa data yang berupa pesan, maka digunakan cara analisis isi (content analysis). Analisis ini menghubungkan penemuan berupa kriteria atau teori. Analisis yang dilakukan pada analisis isi karya tulis ini menggunakan interaktif model (Miles dan Huberman, 1994)

3.7 Instrumen Penelitian

Tabel 2

Daftar Pertanyaan Mengenai Efektivitas BISMAKA dalam Optimalisasi Short Term Memory pada Anak Tunagrahita Ringan

Usia 7-12 Tahun

No. Pertanyaan Jawaban

1. Perubahan apa yang dialami oleh anak tunagrahita ringan setelah melakukan latihan bermain menggunakan gamelan jawa (saron)?

2. Apakah ada perubahan dalam hal ingatan?

3. Apakah ada perubahan dalam hal ingatan jangka pendek?

(21)

12 5. Adakah peningkatan daya ingat

jangka pendek setelah melakukan latihan bermain gamelan jawa (saron) dalam hal melaksanakan perintah?

Tabel 3

Daftar Pertanyaan Mengenai Efektivitas BISMAKA dalam Solusi Alternatif Edukasi Kesehatan Diri Anak Tunagrahita Ringan Usia 7-12 Tahun

No. Pertanyaan

Jawab

Ya Tidak 1. Apakah Saya mandi sebelum berangkat sekolah?

2. Apakah Saya makan teratur tiga kali sehari?

3. Apakah Saya menggosok gigi sebelum tidur?

4. Apakah Saya melakukan olahraga di pagi hari atau saat Anda libur?

(22)

13

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

4.1.1 Data Tentang Sistem Kerja BISMAKA sebagai Solusi Alternatif Tiga Masalah Anak Tunagrahita Ringan Usia 7-12 Tahun (Studi Terhadap Short Term Memory, Edukasi Kesehatan Diri, dan Sosiokultural)

4.1.1.1 Sistem Kerja Bismaka sebagai Solusi Alternatif Masalah Short Term Memory Anak Tunagrahita Ringan Usia 7-12

Tahun

Dalam perannya untuk mengoptimalkan short term

memory pada anak tunagrahita, aplikasi BISMAKA

(23)

14 4.1.1.2 Sistem Kerja BISMAKA sebagai Solusi Alternatif Masalah Edukasi Kesehatan Diri Anak Tunagrahita Ringan Usia 7-12 Tahun

Dalam perannya sebagai media edukasi mengenai kesehatan diri pada anak tunagrahita, aplikasi BISMAKA memberikan model pembelajaran berupa Edugame dan E-Book pada menu perawatan kesehatan yang berkaitan dengan aktivitas sehari-hari. Metode ini bertujuan untuk membangun kemandirian anak tunagrahita dalam merawat kebersihan dan kesehatan dirinya. Aktivitas yang diukur dalam kesehatan diri anak tunagrahita yaitu mandi teratur, makan teratur, menggosok gigi sebelum tidur, melakukan olahraga, dan merapikan tempat tidur setelah bangun tidur. Setiap jangka waktu 2 minggu sekali orang tua akan mengisi angket untuk mengetahui perkembangan kemandirian anak tunagrahita.

4.1.1.3 Sistem Kerja BISMAKA sebagai Solusi Alternatif Masalah Sosiokultural Anak Tunagrahita Ringan Usia 7-12 Tahun

(24)

15 4.1.1.4 Panduan pada Aplikasi BISMAKA

4.1.1.4.1 Panduan Terapi Memori

1. Bagi orang tua yang tidak mengetahui cara memainkan gamelan harus membaca panduan bermain gamelan yang tersedia pada aplikasi. 2. Lagu yang dimainkan adalah lagu daerah yaitu

cuble-cublek suweng.

4.1.1.4.2 Panduan Perawatan Kesehatan

1. Edugame yang disediakan harus dimainkan dalam jangka waktu tertentu yaitu selama 15 menit. 2. Dalam memainkannya anak harus tetap berada

pada pengawasan orang tua. 4.1.1.4.3 Panduan BISMAKA Series

1. Komik dibacakan oleh orang tua pada malam hari. 2. Terdapat empat tema nilai moral yang harus

diceritakan oleh orang tua dengan aturan satu tema setiap dua hari.

3. Setelah membacakan cerita pada anak orang tua harus menyampaikan pesan moral secara tersurat pada anak, agar anak memperoleh pemahaman secara maksimal.

4. Penilaian dilakukan oleh guru secara objektif dengan jangka waktu dua minggu sekali.

5. Setelah seluruh tema dibacakan oleh orang tua dalam waktu sepuluh hari, terdapat sisa waktu empat hari yang digunakan oleh orang tua untuk mengulang tema cerita yang pesan moralnya kurang bisa diterapkan dalam kehidupan anak tunagrahita tersebut.

(25)

16

0 5 10

Saron Bonang Gender Gong Kendhang

TABEL PENGECEKAN AWAL

Variabel Eksperimen 1 (Fidin) Variabel Eksperimen 2 (Habib) Variabel Kontrol 1 (Dea) Variabel Kontrol 2 (Cahyo)

0 2 4 6

Saron Bonang Gender Gong Kendhang

TABEL 2 MINGGU PERTAMA

Variabel Eksperimen 1 (Fidin) Variabel Eksperimen 2 (Habib) Variabel Kontrol 1 (Dea) Variabel Kontrol 2 (Cahyo)

4.1.2 Data Tentang Keefektifan BISMAKA sebagai Solusi Alternatif Masalah Short Term Memory Anak Tunagrahita Usia 7-12 tahun

Grafik 1

Hasil Pengecekan Awal Terhadap Empat Anak Tunagrahita Ringan Usia 7-12 tahun

Grafik 2

(26)

17

0 2 4 6

Saron Bonang Gender Gong Kendhang

TABEL 2 MINGGU KEDUA

Variabel Eksperimen 1 (Fidin) Variabel Eksperimen 2 (Habib) Variabel Kontrol 1 (Dea) Variabel Kontrol 2 (Cahyo)

0 1 2 3 4 5 6

Saron Bonang Gender Gong Kendhang

TABEL 2 MINGGU KETIGA

Variabel Eksperimen 1 (Fidin) Variabel Eksperimen 2 (Habib) Variabel Kontrol 1 (Dea) Variabel Kontrol 2 (Cahyo)

Grafik 3

Hasil Pengecekan Terhadap Empat Anak Tunagrahita pada Dua Minggu Kedua

Grafik 4

Hasil Pengecekan Terhadap Empat Anak Tunagrahita pada Dua Minggu Ketiga

(27)

18

0 2 4 6

Saron Bonang Gender Gong Kendhang

TABEL 2 MINGGU KEEMPAT

Variabel Eksperimen 1 (Fidin) Variabel Eksperimen 2 (Habib) Variabel Kontrol 1 (Dea) Variabel Kontrol 2 (Cahyo)

0 0,5 1 1,5

1 2 3 4 5

Variabel Eksperimen 1 (Fidin) Variabel Eksperimen 2 (Habib) Variabel Kontrol 1 (Dea) Variabel Kontrol 2 (Cahyo)

Grafik 5

Hasil Pengecekan Terhadap Empat Anak Tunagrahita pada Dua Minggu Keempat

4.1.3 Data Tentang Keefektifan BISMAKA sebagai Solusi Alternatif Masalah Edukasi Kesehatan Diri Anak Tunagrahita Usia 7-12 tahun

Grafik 6

Hasil Pengecekan Awal Terhadap Empat Anak Tunagrahita Ringan Mengenai Kesehatan Diri

(28)

19

0 2 4 6

Saron Bonang Gender Gong Kendhang

Variabel Eksperimen 1 (Fidin) Variabel Eksperimen 2 (Habib) Variabel Kontrol 1 (Dea) Variabel Kontrol 2 (Cahyo)

0 1 2 3 4

1 2 3 4 5

Variabel Eksperimen 1 (Fidin) Variabel Eksperimen 2 (Habib) Variabel Kontrol 1 (Dea) Variabel Kontrol 2 (Cahyo)

Grafik 7

Hasil Pengecekan Terhadap Empat Anak Tunagrahita pada Dua Minggu Pertama Mengenai Kesehatan Diri

Grafik 8

(29)

20

0 2 4 6

1 2 3 4 5

Variabel Eksperimen 1 (Fidin) Variabel Eksperimen 2 (Habib) Variabel Kontrol 1 (Dea) Variabel Kontrol 2 (Cahyo)

0 1 2 3 4 5 6 7 8

1 2 3 4 5

Variabel Eksperimen 1 (Fidin) Variabel Eksperimen 2 (Habib) Variabel Kontrol 1 (Dea) Variabel Kontrol 2 (Cahyo)

Grafik 9

Hasil Pengecekan Terhadap Empat Anak Tunagrahita pada Dua Minggu Ketiga Mengenai Kesehatan Diri

Grafik 10

(30)

21 4.1.4 Data Tentang Keefektifan BISMAKA sebagai Solusi Alternatif

Masalah Sosiokultural Anak Tunagrahita Usia 7-12 tahun

Tabel 4

Data Hasil Kesimpulan Pengamatan Perkembangan Sifat Sosiokultural (Kejujuran) Melalui Media Aplikasi Cerdas

BISMAKA Berbasis Kearifan Lokal

(31)

22 Tabel 5

Data Hasil Kesimpulan Pengamatan Perkembangan Sifat Sosiokultural (Disiplin) Melalui Media Aplikasi Cerdas BISMAKA

(32)

23 Tabel 6

Data Hasil Kesimpulan Pengamatan Perkembangan Sifat Sosiokultural (Interaksi dengan Sesama) Melalui Media Aplikasi Cerdas BISMAKA

(33)

24 Tabel 7

Data Hasil Kesimpulan Pengamatan Perkembangan Sifat Sosiokultural (Toleransi) Melalui Media Aplikasi Cerdas BISMAKA Berbasis Kearifan

(34)

25 4.1.5 Data Tentang Kelebihan BISMAKA sebagai Solusi Alternatif Tiga Masalah Anak Tunagrahita Ringan Usia 7-12 Tahun (Studi Terhadap Short Term Memory, Edukasi Kesehatan Diri, Dan Sosiokultural)

Berdasarkan penelitian yang tersebut dapat diketahui bahwa kelebihan BISMAKA sebagai Solusi Alternatif Tiga Masalah Anak Tunagrahita Ringan Usia 7-12 Tahun (Studi Terhadap Short Term

Memory, Edukasi Kesehatan Diri, Dan Sosiokultural), sebagai berikut:

1. BISMAKA merupakan software pertama yang mengkombinasikan tiga permasalah untuk diselesaikan khususnya terhadap anak tunagrahita.

2. BISMAKA membantu anak tunagrahita belajar dengan cara menyenangkan.

3. BISMAKA membantu anak tunagrahita dalam optimalisasi short

term memory, edukasi kesehatan diri, dan sosiokultural.

4. Membantu mempererat hubungan anatara orang tua dan anak karena dalam penggunaannya melibatkan peran orang tua.

5. BISMAKA memiliki desain yang sederhana namun menarik, sehingga digunakan oleh berbagai kalangan.

6. Penggunaan BISMAKA tidak menggunakan koneksi internet sehingga dapat selalu digunakan kapan saja dan hemat biaya. 7. Lebih ramah lingkungan karena BISMAKA berbasis elektronik

(tanpa menggunakan banyak alat peraga).

4.2 Pembahasan

4.2.1 Berdasarkan data 4.1.1 diketahui bahwa:

» Pada Aplikasi Bismaka terdapat menu terapi memori, perawatan kesehatan, dan BISMAKA series.

4.2.2 Berdasarkan data 4. 1.2 diketahui bahwa:

(35)

26 selama 3,5 menit. Variabel eksperimen dua mampu mengingat nama saron selama 2 menit, bonang selama 4 menit, gender selama 5,9 menit, gong selama 3,8 menit, dan kendhang selama 3,9 menit. Variabel kontrol satu mampu mengingat nama saron selama 5 menit, bonang selama 2 menit, gender selama 2 menit, gong selama 3,9 menit, dan kendhang selama 4 menit. Sedangkan variabel kontrol dua mampu mengingat nama saron selama 3 menit, bonang selama 4,1 menit, gender selama 5 menit, gong selama 3 menit, dan kendhang selama 3 menit.

» Pada grafik 2 diketahui bahwa variabel eksperimen satu mampu mengingat nama saron selama 2,7 menit, bonang selama 2,1 menit, gender selama 3 menit, gong selama 3 menit, dan kendhang selama 3,5 menit. Variabel eksperimen dua mampu mengingat nama saron selama 2 menit, bonang selama 4,1 menit, gender selama 2,5 menit, gong selama 3,7 menit, dan kendhang selama 5 menit. Variabel kontrol satu mampu mengingat nama saron selama 5,7 menit, bonang selama 2,5 menit, gender selama 4 menit, gong selama 4 menit, dan kendhang selama 3,9 menit. Sedangkan variabel kontrol dua mampu mengingat nama saron selama 2,9 menit, bonang selama 4 menit, gender selama 5 menit, gong selama 4,8 menit, dan kendhang selama 2 menit.

(36)

27 menit, bonang selama 4 menit, gender selama 4,1 menit, gong selama 4,8 menit, dan kendhang selama 3 menit.

» Pada grafik 4 diketahui bahwa variabel eksperimen satu mampu mengingat nama saron selama 2,7 menit, bonang selama 2,1 menit, gender selama 2,1 menit, gong selama 3 menit, dan kendhang selama 3,5 menit. Variabel eksperimen dua mampu mengingat nama saron selama 2 menit, bonang selama 3,8 menit, gender selama 1,9 menit, gong selama 3 menit, dan kendhang selama 3,7 menit. Variabel kontrol satu mampu mengingat nama saron selama 4,9 menit, bonang selama 4,1 menit, gender selama 3,9 menit, gong selama 3,7 menit, dan kendhang selama 3,9 menit. Sedangkan variabel kontrol dua mampu mengingat nama saron selama 3,1 menit, bonang selama 3,2 menit, gender selama 4 menit, gong selama 4,8 menit, dan kendhang selama 2,9 menit.

» Pada grafik 5 diketahui bahwa variabel eksperimen satu mampu mengingat nama saron selama 2,5 menit, bonang selama 1,7 menit, gender selama 2 menit, gong selama 3,1 menit, dan kendhang selama 2,8 menit. Variabel eksperimen dua mampu mengingat nama saron selama 2,1 menit, bonang selama 3 menit, gender selama 2 menit, gong selama 1,9 menit, dan kendhang selama 3,1 menit. Variabel kontrol satu mampu mengingat nama saron selama 5 menit, bonang selama 5,1 menit, gender selama 3,9 menit, gong selama 3,7 menit, dan kendhang selama 4,1 menit. Sedangkan variabel kontrol dua mampu mengingat nama saron selama 5,1 menit, bonang selama 3 menit, gender selama 2,9 menit, gong selama 4,8 menit, dan kendhang selama 3,8 menit.

4.2.3 Berdasarkan data 4.1.3 diketahui bahwa:

(37)

28 tempat tidur setelah bangun tidur. Variabel eksperimen dua selama satu minggu tidak mandi teratur, makan teratur 1 kali, tidak menggosok gigi sebelum tidur, tidak melakukan olahraga, dan tidak merapikan tempat tidur setelah bangun tidur. Variabel kontrol satu selama satu minggu mandi teratur 1 kali, makan tertatur 1 kali, tidak menggosok gigi sebelum tidur, tidak melakukan olahraga, dan tidak merapikan tempat tidur setelah bangun tidur. Sedangkan variabel kontrol dua selama satu minggu tidak mandi teratur, makan teratur 1 kali, tidak menggosok gigi sebelum tidur, tidak melakukan olahraga, dan tidak merapikan tempat tidur setelah bangun tidur.

» Pada grafik 7 diketahui bahwa variabel eksperimen satu selama satu minggu mandi teratur 2 kali, makan teratur 2 kali, tidak menggosok gigi sebelum tidur, tidak melakukan olahraga, dan tidak merapikan tempat tidur setelah bangun tidur. Variabel eksperimen dua selama satu minggu mandi teratur 1 kali, makan teratur 1 kali, tidak menggosok gigi sebelum tidur, tidak melakukan olahraga, dan merapikan tempat tidur setelah bangun tidur 1 kali. Variabel kontrol satu selama satu minggu mandi teratur 1 kali, makan teratur 1 kali, tidak menggosok gigi sebelum tidur, tidak melakukan olahraga, dan tidak merapikan tempat tidur setelah bangun tidur. Sedangkan variabel kontrol dua selama satu minggu tidak mandi teratur, makan teratur 1 kali, tidak menggosok gigi sebelum tidur, tidak melakukan olahraga, dan tidak merapikan tempat tidur setelah bangun tidur.

(38)

29 tidur 1 kali. Variabel kontrol satu selama satu minggu mandi teratur 1 kali, makan teratur 2 kali, tidak menggosok gigi sebelum tidur, melakukan olahraga 1 kali, dan merapikan tempat tidur setelah bangun tidur 1 kali. Sedangkan variabel kontrol dua selama satu minggu mandi teratur 1 kali, tidak makan teratur, tidak menggosok gigi sebelum tidur, melakukan olahraga 1 kali, dan tidak merapikan tempat tidur setelah bangun tidur.

» Pada grafik 9 diketahui bahwa variabel eksperimen satu selama satu minggu mandi teratur 4 kali, makan teratur 5 kali, menggosok gigi sebelum tidur 4 kali, melakukan olahraga 3 kali, dan merapikan tempat tidur setelah bangun tidur 3 kali. Variabel eksperimen dua selama satu minggu mandi teratur 3 kali, makan teratur 4 kali, menggosok gigi sebelum tidur 2 kali, melakukan olahraga 2 kali, dan merapikan tempat tidur setelah bangun tidur 4 kali. Variabel kontrol satu selama satu minggu tidak mandi teratur, makan teratur 1 kali, menggosok gigi sebelum tidur 1 kali, tidak melakukan olahraga, dan tidak merapikan tempat tidur setelah bangun tidur. Sedangkan variabel kontrol dua selama satu minggu mandi teratur 1 kali, tidak makan teratur, menggosok gigi sebelum tidur 1 kali, melakukan olahraga 1 kali, dan tidak merapikan tempat tidur setelah bangun tidur.

(39)

30 minggu mandi teratur 1 kali, tidak makan teratur, tidak menggosok gigi sebelum tidur, melakukan olahraga 1 kali, dan merapikan tempat tidur setelah bangun tidur 1 kali.

4.2.4 Berdasarkan data 4.1.4 diketahui bahwa:

» Pada tabel 4 diketahui pada 2 minggu pertama Variabel Kontrol (Dea dan Cahyo) masih belum mengetahui pengertian sikap kejujuran dan pada variable Variabel Eksperimen (Fidin dan Habib) telah sedikit faham pengertian sikap kejujuran. Pada 2 minggu kedua Variabel Kontrol (Dea dan Cahyo) siswa kurang mampu menjekaskan pentingnya kejujuran dan pada variable Variabel Eksperimen (Fidin dan Habib) siswa mampu menjekaskan pentingnya kejujuran. Pada 2 minggu ketiga Variabel Kontrol (Dea dan Cahyo) siswa kurang mampu menjekaskan dampak pentingnya kejujuran dan pada Variabel Eksperimen (Fidin dan Habib) Siswa mampu menjekaskan dampak pentingnya kejujuran. Pada 2 minggu keempat Variabel Kontrol 1 (Dea) 30 % jawaban siswa jujur ketika diberi pertanyaan kegiatan sehari-hari, Variabel Kontrol 2 (Cahyo) 20 % jawaban siswa jujur ketika diberi pertanyaan kegiatan sehari-hari , Variabel Eksperimen 1 (Fidin) 60 % jawaban siswa jujur ketika diberi pertanyaan kegiatan sehari-hari, dan pada Variabel Eksperimen 2 (Habib) 70 % jawaban siswa jujur ketika diberi pertanyaan kegiatan sehari-hari.

(40)

31 mampu menjekaskan dampak pentingnya disiplin. Pada 2 minggu keempat Variabel Kontrol 1 (Dea ) 2 kali dalam 10 kali siswa mengerjkan tugas tepa waktu, Variabel Kontrol 2 (Cahyo ) 4 kali dalam 10 kali siswa mengerjkan tugas tepat waktu, Variabel Eksperimen 1 (Fidin) 7 kali dalam 10 kali siswa mengerjkan tugas tepa waktu, dan pada Variabel Eksperimen 2 (Habib) 9 kali dalam 10 kali siswa mengerjkan tugas tepa waktu.

» Pada tabel 6 diketahui pada 2 minggu pertama Variabel Kontrol (Dea dan Cahyo) masih belum mengetahui pengertian sikap interaksi dengan sesama dan pada variable Variabel Eksperimen (Fidin dan Habib) telah sedikit faham pengertian sikap interaksi dengan sesama. Pada 2 minggu kedua Variabel Kontrol (Dea dan Cahyo) siswa kurang mampu menjekaskan pentingnya interaksi dengan sesama dan pada variable Variabel Eksperimen (Fidin dan Habib) siswa mampu menjekaskan pentingnya interaksi dengan sesama. Pada 2 minggu ketiga Variabel Kontrol 1 (Dea) siswa kurang mampu menjekaskan dampak pentingnya interaksi dengan sesama dan pada Variabel Kontrol 2 (Cahyo) dan Eksperimen (Fidin dan Habib) Siswa mampu menjekaskan dampak pentingnya interaksi dengan sesama. Pada 2 minggu keempat Variabel Kontrol 1 (Dea) Siswa kurang aktif dalam kegiatan kelompok, Variabel Kontrol 2 (Cahyo) Siswa aktif dalam kegiatan kelompok namun kurang bisa berkomunikasi dengan teman satu kelompok, Variabel Eksperimen 2 (Fidin dan Habib) Siswa aktif dalam kegiatan kelompok dan berkomunikasi yang baik dengan teman satu kelompok.

(41)

32 Eksperimen (Fidin dan Habib) siswa mampu menjekaskan pentingnya sikap toleransi. Pada 2 minggu ketiga Variabel Kontrol 1 (Dea) siswa kurang mampu menjekaskan dampak pentingnya interaksi dengan sesama dan pada Variabel Kontrol 2 (Cahyo) dan Eksperimen (Fidin dan Habib) Siswa mampu menjekaskan dampak pentingnya sikap toleransi. Pada 2 minggu keempat Variabel Kontrol 1 (Dea) 0% jawaban siswa benar dalam menjawab soal sikap toleransi, Variabel Kontrol 2 (Cahyo ) 10% jawaban siswa benar dalam menjawab soal sikap toleransi, Variabel Eksperimen 1 (Fidin) 40 % jawaban siswa benar dalam menjawab soal sikap toleransi, dan pada Variabel Eksperimen 2 (Habib) 70 % jawaban siswa benar dalam menjawab soal sikap toleransi.

4.2.5 Berdasarkan data 4.1.5 diketahui bahwa:

» Terdapat kelebihan BISMAKA sebagai Solusi Alternatif Tiga Masalah Anak Tunagrahita Ringan Usia 7-12 Tahun (Studi Terhadap Short Term Memory, Edukasi Kesehatan Diri, Dan Sosiokultural), sebagai berikut:

1. BISMAKA merupakan software pertama yang mengkombinasikan tiga permasalah untuk diselesaikan khususnya terhadap anak tunagrahita.

2. BISMAKA membantu anak tunagrahita belajar dengan cara menyenangkan.

3. BISMAKA membantu anak tunagrahita dalam optimalisasi

short term memory, edukasi kesehatan diri, dan sosiokultural.

4. Membantu mempererat hubungan anatara orang tua dan anak karena dalam penggunaannya melibatkan peran orang tua. 5. BISMAKA memiliki desain yang sederhana namun menarik,

sehingga digunakan oleh berbagai kalangan.

6. Penggunaan BISMAKA tidak menggunakan koneksi internet sehingga dapat selalu digunakan kapan saja dan hemat biaya. 7. Lebih ramah lingkungan karena BISMAKA berbasis elektronik

(42)

33

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dari penjelasan-penjelasan sebelumnya, dapat kita ambil kesimpulan sebagai berikut:

5.1.1 Terdapat sistem kerja BISMAKA sebagai solusi alternatif tiga masalah anak tunagrahita ringan usia 7-12 tahun (studi terhadap short term

memory, edukasi kesehatan diri, dan sosiokultural) yang terdiri dari terapi

memori, perawatan kesehatan, dan BISMAKA series.

5.1.2 Terdapat keefektifan BISMAKA sebagai solusi alternatif optimalisasi

short term memory anak tunagrahita ringan usia 7-12 tahun.

5.1.3 Terdapat keefektifan BISMAKA sebagai solusi alternatif edukasi kesehatan diri anak tunagrahita ringan usia 7-12 tahun.

5.1.4 Terdapat keefektifan BISMAKA sebagai solusi alternatif sosiokultural anak tunagrahita ringan usia 7-12 tahun.

5.1.5 Terdapat kelebihan BISMAKA sebagai solusi alternatif tiga masalah anak tunagrahita ringan usia 7-12 tahun (studi terhadap short term

memory, edukasi kesehatan diri, dan sosiokultural).

5.2 Saran

5.2.1 Bagi lembaga pendidikan:

Memaksimalkan BISMAKA sebagai solusi alternatif tiga masalah anak tunagrahita ringan usia 7-12 tahun (studi terhadap short term memory, edukasi kesehatan diri, dan sosiokultural).

5.2.2 Bagi orang tua:

Tetap mengawasi dan membimbing anak dalam menggunakan software BISMAKA.

5.2.3 Bagi praktisi kesehatan:

Membantu dalam upaya sosialisasi BISMAKA sebagai solusi alternatif tiga masalah anak tunagrahita ringan usia 7-12 tahun (studi terhadap

(43)

34 DAFTAR PUSTAKA

Amin, Mohamad.,dan Entang, Mohamad. (1984). Pedoman Bimbingan Penyuluhan Anak Luar Biasa. Jakarta: Dikgutentis

Drever, J., 1960. A Dictionary of Psychology. Pinguin Books Inc.: Baltimore.

Davidoff, L. L., 1981. Introduction to Psychology. McGraw-Hill, International Bank Company, International Student Edition: Tokyo

Freeman, F.S., 1950. Theory and Practice of Psychology Testing. Henry Holt and Company: New York.

Notoatmodjo, S. 2007. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Somantri, T. Sutjihati. (1985). Identifikasi Anak Luar Biasa. Jakarta: Dikdasmen

Somantri, T. Sutjihati., danTohopi, Syamsudin. (1985). “Pengantar Memahami Test Psikologi”. Makalah penataran Guru SGPLB, 2-21 November 1982 di Ciloto Puncak Jawa Barat (tidak diterbitkan). Jakarta: Kemdikbud.

Somantri, T. Sutjihati. (2012). Psikologi Anak Luar Biasa. Bandung: PT. Refika Aditama

Somantri, T. Sutjihati. Bimbingan dan Penyuluhan ALB. Bandung: FIP IKIP.

http://jalurilmu.blogspot.com/2011/11/mengoptimalkan-daya-ingat.html

(44)

35

LAMPIRAN

Hasil Pengecekan Awal terhadap Empat Anak Tunagrahita pada Dua Minggu Pertama

Variabel Eksperimen 1

No

. Pertanyaan

Jawab

Ya Tidak 1. Apakah Saya mandi sebelum berangkat sekolah? 1

2. Apakah Saya makan teratur tiga kali sehari? 0

3. Apakah Saya menggosok gigi sebelum tidur? 0

4. Apakah Saya melakukan olahraga di pagi hari atau saat Anda libur?

0

5. Apakah Saya merapikan tempat tidur setelah bangun tidur? 0

Variabel Eksperimen 2

No

. Pertanyaan

Jawab Ya Tidak

1. Apakah Saya mandi sebelum berangkat sekolah? 0

2. Apakah Saya makan teratur tiga kali sehari? 1

3. Apakah Saya menggosok gigi sebelum tidur? 0

4. Apakah Saya melakukan olahraga di pagi hari atau saat Anda libur?

0

(45)

36 Variabel Kontrol 1

No

. Pertanyaan

Jawab

Ya Tidak 1. Apakah Saya mandi sebelum berangkat sekolah? 1

2. Apakah Saya makan teratur tiga kali sehari? 1

3. Apakah Saya menggosok gigi sebelum tidur? 0

4. Apakah Saya melakukan olahraga di pagi hari atau saat Anda libur?

0

5. Apakah Saya merapikan tempat tidur setelah bangun tidur? 0

Variabel Kontrol 2

No

. Pertanyaan

Jawab Ya Tidak

1. Apakah Saya mandi sebelum berangkat sekolah? 0

2. Apakah Saya makan teratur tiga kali sehari? 1

3. Apakah Saya menggosok gigi sebelum tidur? 0

4. Apakah Saya melakukan olahraga di pagi hari atau saat Anda libur?

0

(46)

37 Hasil Pengecekan terhadap Empat Anak Tunagrahita pada Dua Minggu Pertama

Variabel Eksperimen 1

No

. Pertanyaan

Jawab Ya Tidak

1. Apakah Saya mandi sebelum berangkat sekolah? 2

2. Apakah Saya makan teratur tiga kali sehari? 2

3. Apakah Saya menggosok gigi sebelum tidur? 0

4. Apakah Saya melakukan olahraga di pagi hari atau saat Anda libur?

0

5. Apakah Saya merapikan tempat tidur setelah bangun tidur? 0

Variabel Eksperimen 2

No

. Pertanyaan

Jawab

Ya Tidak 1. Apakah Saya mandi sebelum berangkat sekolah? 1

2. Apakah Saya makan teratur tiga kali sehari? 1

3. Apakah Saya menggosok gigi sebelum tidur? 0

4. Apakah Saya melakukan olahraga di pagi hari atau saat Anda libur?

0

(47)

38 Variabel Kontrol 1

No

. Pertanyaan

Jawab

Ya Tidak 1. Apakah Saya mandi sebelum berangkat sekolah? 1

2. Apakah Saya makan teratur tiga kali sehari? 1

3. Apakah Saya menggosok gigi sebelum tidur? 0

4. Apakah Saya melakukan olahraga di pagi hari atau saat Anda libur?

0

5. Apakah Saya merapikan tempat tidur setelah bangun tidur? 0

Variabel Kontrol 2

No

. Pertanyaan

Jawab

Ya Tidak 1. Apakah Saya mandi sebelum berangkat sekolah? 0

2. Apakah Saya makan teratur tiga kali sehari? 1

3. Apakah Saya menggosok gigi sebelum tidur? 0

4. Apakah Saya melakukan olahraga di pagi hari atau saat Anda libur?

0

(48)

39 Hasil Pengecekan terhadap Empat Anak Tunagrahita pada Dua Minggu Kedua

Variabel Eksperimen 1

No

. Pertanyaan

Jawab Ya Tidak

1. Apakah Saya mandi sebelum berangkat sekolah? 2

2. Apakah Saya makan teratur tiga kali sehari? 3

3. Apakah Saya menggosok gigi sebelum tidur? 2

4. Apakah Saya melakukan olahraga di pagi hari atau saat Anda libur?

1

5. Apakah Saya merapikan tempat tidur setelah bangun tidur? 1

Variabel Eksperimen 2

No

. Pertanyaan

Jawab

Ya Tidak 1. Apakah Saya mandi sebelum berangkat sekolah? 2

2. Apakah Saya makan teratur tiga kali sehari? 2

3. Apakah Saya menggosok gigi sebelum tidur? 1

4. Apakah Saya melakukan olahraga di pagi hari atau saat Anda libur?

0

(49)

40 Variabel Kontrol 1

No

. Pertanyaan

Jawab

Ya Tidak 1. Apakah Saya mandi sebelum berangkat sekolah? 1

2. Apakah Saya makan teratur tiga kali sehari? 2

3. Apakah Saya menggosok gigi sebelum tidur? 0

4. Apakah Saya melakukan olahraga di pagi hari atau saat Anda libur?

1

5. Apakah Saya merapikan tempat tidur setelah bangun tidur? 1

Variabel Kontrol 2

No

. Pertanyaan

Jawab

Ya Tidak 1. Apakah Saya mandi sebelum berangkat sekolah? 1

2. Apakah Saya makan teratur tiga kali sehari? 0

3. Apakah Saya menggosok gigi sebelum tidur? 0

4. Apakah Saya melakukan olahraga di pagi hari atau saat Anda libur?

1

(50)

41 Hasil Pengecekan terhadap Empat Anak Tunagrahita pada Dua Minggu Ketiga

Variabel Eksperimen 1

No

. Pertanyaan

Jawab Ya Tidak

1. Apakah Saya mandi sebelum berangkat sekolah? 4

2. Apakah Saya makan teratur tiga kali sehari? 5

3. Apakah Saya menggosok gigi sebelum tidur? 4

4. Apakah Saya melakukan olahraga di pagi hari atau saat Anda libur?

3

5. Apakah Saya merapikan tempat tidur setelah bangun tidur? 3

Variabel Eksperimen 2

No

. Pertanyaan

Jawab

Ya Tidak 1. Apakah Saya mandi sebelum berangkat sekolah? 3

2. Apakah Saya makan teratur tiga kali sehari? 4

3. Apakah Saya menggosok gigi sebelum tidur? 2

4. Apakah Saya melakukan olahraga di pagi hari atau saat Anda libur?

2

(51)

42 Variabel Kontrol 1

No

. Pertanyaan

Jawab

Ya Tidak 1. Apakah Saya mandi sebelum berangkat sekolah? 0

2. Apakah Saya makan teratur tiga kali sehari? 1

3. Apakah Saya menggosok gigi sebelum tidur? 1

4. Apakah Saya melakukan olahraga di pagi hari atau saat Anda libur?

0

5. Apakah Saya merapikan tempat tidur setelah bangun tidur? 0

Variabel Kontrol 2

No

. Pertanyaan

Jawab

Ya Tidak 1. Apakah Saya mandi sebelum berangkat sekolah? 1

2. Apakah Saya makan teratur tiga kali sehari? 0

3. Apakah Saya menggosok gigi sebelum tidur? 1

4. Apakah Saya melakukan olahraga di pagi hari atau saat Anda libur?

1

(52)

43 Hasil Pengecekan terhadap Empat Anak Tunagrahita pada Dua Minggu Keempat

Variabel Eksperimen 1

No

. Pertanyaan

Jawab Ya Tidak

1. Apakah Saya mandi sebelum berangkat sekolah? 7

2. Apakah Saya makan teratur tiga kali sehari? 6

3. Apakah Saya menggosok gigi sebelum tidur? 5

4. Apakah Saya melakukan olahraga di pagi hari atau saat Anda libur?

5

5. Apakah Saya merapikan tempat tidur setelah bangun tidur? 6

Variabel Eksperimen 2

No

. Pertanyaan

Jawab

Ya Tidak 1. Apakah Saya mandi sebelum berangkat sekolah? 6

2. Apakah Saya makan teratur tiga kali sehari? 5

3. Apakah Saya menggosok gigi sebelum tidur? 4

4. Apakah Saya melakukan olahraga di pagi hari atau saat Anda libur?

6

(53)

44 Variabel Kontrol 1

No

. Pertanyaan

Jawab

Ya Tidak 1. Apakah Saya mandi sebelum berangkat sekolah? 1

2. Apakah Saya makan teratur tiga kali sehari? 2

3. Apakah Saya menggosok gigi sebelum tidur? 1

4. Apakah Saya melakukan olahraga di pagi hari atau saat Anda libur?

1

5. Apakah Saya merapikan tempat tidur setelah bangun tidur? 0

Variabel Kontrol 2

No

. Pertanyaan

Jawab

Ya Tidak 1. Apakah Saya mandi sebelum berangkat sekolah? 1

2. Apakah Saya makan teratur tiga kali sehari? 0

3. Apakah Saya menggosok gigi sebelum tidur? 0

4. Apakah Saya melakukan olahraga di pagi hari atau saat Anda libur?

1

(54)
(55)
(56)
(57)
(58)

49 Gambaran Aplikasi

(Tampilan awal aplikasi BISMAKA)

(Tebak gambar sebagai pengujian Short Term Memory)

(59)

50 (Komik seri kejujuran pada menu BISMAKA Series)

(Bermain alat musik Saron)

(60)

51 (Tampilan menu utama)

(61)

52 DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Ketua Kelompok

Nama Lengkap : Chabib Fachri Albab

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Tempat dan Tanggal Lahir : Lamongan, 4 SAgustus 1998

Telepon : -

Email : kafaright07@yahoo.co.id

Asal Sekolah : SMA Negeri 2 Lamongan

Alamat Sekolah : Jalan Veteran No. 1 Lamongan

NISN : 9984839713

Nomor Induk Siswa : 13442

Kelas : XII MIA 6

Karya ilmiah yang pernah dibuat :

a. Kombinasi Limbah Plastik Rumah Sakit dan Daun Sirih Belanda (Epioremnum

aureum) sebagai Pelindung handphone Berbasis Bioplastik untuk Mengurangi

Radiasi.

b. Pemanfaatan Biji Kopi Arabika (Coffea Arabica) sebagai Cupcake untuk Menurunkan Risiko Diabetes Mellitus Tipe 2.

Penghargaan Ilmiah yang Pernah Diraih :

a. Juara 1 Dentin Essay Competition 2014 Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga

(62)

53 Anggota 1

Nama Lengkap : Bagas Indra Cahyo

Jenis Kelamin :Laki - laki

Agama :Islam

Tempat dan Tanggal Lahir :Lamongan, 03 Januari 1998

Alamat :Jl. Brawijaya no 35 Sukodadi Lamongan

Telepon :083832881237

Email :bagasindracahyo7@gmail.com

Kelas :XII MIA 4

Karya Ilmiah yang pernah dibuat :

1.Rancang Bangun Rumah Panggung Berkonsep Eligalhydroxy.

2.“ELGOSLANT”, Pengolahan Air Limbah Rumah Tangga dan Air Hujan menjadi Energi Listrik serta Air Siap Pakai.

3. Ekstrak Etanol Buah Pinang (Areca catechu L.) sebagai Biolarvasida Terhadap Larva Nyamuk Anopheles fagus dalam Upaya Meningkatkan Kesehatan Lingkungan.

Penghargaan yang pernah diraih :

1. Juara 2 IMEC ITS Surabaya

(63)

54 Anggota 2

Nama Lengkap : Halimatus Maulidya Pratiwi

Jenis Kelamin :Perempuan

Agama :Islam

Tempat dan Tanggal Lahir :Lamongan, 22 Juli 1998

Alamat : Jl. Raya Waru Kulon Pucuk Lamongan

Telepon :085733731532

Email :halimatusmaulidyapratiwi@gmail.com

Kelas :XII MIA 7

Karya Ilmiah yang pernah dibuat :

1. Rancang Bangun Rumah Panggung Berkonsep Eligalhydroxy.

2. Si Wagum” Sebagai Cara Modern Menjalankan Sunnah Rasul Dalam Upaya Pencegahan Penyakit Karies Gigi.

3. Ekstrak Etanol Buah Pinang (Areca catechu L.) sebagai Biolarvasida Terhadap Larva Nyamuk Anopheles fagus dalam Upaya Meningkatkan Kesehatan Lingkungan.

Penghargaan yang pernah diraih :

1. Juara 1 bussines plan Markepo Universitas Airlangga

Gambar

Tabel 3
Grafik 2 Hasil Pengecekan Terhadap Empat Anak Tunagrahita pada Dua
TABEL 2 MINGGU KEDUA
TABEL 2 MINGGU KEEMPAT
+5

Referensi

Dokumen terkait

Prinsip kerja dari relai tersebut ialah mendeteksi adanya arus lebih yang melebihi nilai setting yang telah ditentukan, baik yang disebabkan oleh adanya gangguan

Hambatan dan kendala dalam pencapaian kinerja sasaran ini yaitu sebagai berikut: Keadaan Ekonomi Global termasuk Indonesia yang pada tahun 2016 mengalami perlemahan

Kemudian pemain pertama mulai menebak kartu yang dimiliki oleh pemain lain dengan cara membuat kalimat dalam bentuk Perfekt sesuai dengan kegiatan-kegiatan yang

Untuk mengembangkan kompetensi dan jejaring riset, dosen akan difasilitasi dalam berbagai bentuk kegiatan riset bersama dengan institusi mitra (joint research atau

Kesimpulan dari penelitian Putz-Bankuti et al ini yaitu terdapat hubungan signifikan dari 25(OH)D dengan derajat disfungsi hati dan memberi kesan bahwa rendahnya kadar

P SURABAYA 03-05-1977 III/b DOKTER SPESIALIS JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH RSUD Dr.. DEDI SUSILA, Sp.An.KMN L SURABAYA 20-03-1977 III/b ANESTESIOLOGI DAN

Tujuan dari penelitian ini adalah esterifikasi dilanjutkan dengan transesterifikasi minyak kemiri Sunan untuk menghasilkan biodiesel, serta menganalisis sifat kimia dan fisika

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Korporasi dapat dikenakan sebagai pelaku turut serta atau penyertaan terhadap perbuatan organ-organ yang ada didalamnya,