• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PROFIL PT. PLN (Persero) - Sistem Informasi Penagihan Tunggakan dan Pelunasan Rekening Listrik di PT. PLN (Persero) Rayon Johor

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II PROFIL PT. PLN (Persero) - Sistem Informasi Penagihan Tunggakan dan Pelunasan Rekening Listrik di PT. PLN (Persero) Rayon Johor"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

5

BAB II

PROFIL PT. PLN (Persero)

A. Sejarah Singkat PT PLN (Persero)

Pada awalnya ketenaga listrikan di Indonesia dimulai pada akhir abad ke-19 sejak tahun 1898 saat zaman pemerintahan Hindia Belanda. Dalam perkembangannya, Perusahaan Listrik Negara (PLN) mengalami beberapa tahapan dan dibagi menjadi 5 periode, yaitu :

a. Periode Sampai Tahun 1943 (Perusahaan Listrik Hindia Belanda), Pembangunan kelistrikan yang dikelola daerah setempat seperti Electriciteit Bedriff Batavia (1893), Electriciteit Bedriff Medan (1903), Electriciteit Bedriff Surabaya (1907) dialihkan ke perusahaan swasta setelah perusahaan listrik yang berpusat di negara Belanda didirikan di wilayah Indonesia. b. Periode 1943-1945 (Perusahaan Zaman Jepang), Menyerahnya pemerintah

Belanda kepada Jepang dalam Perang Dunia II, Indonesia dikuasai oleh Jepang sehingga pada masa ini Perusahaan Listrik Swasta milik Belanda yang ada di Indonesia tersebut diambil alih oleh orang-orang Jepang.

c. Periode 1945-1950, Jatuhnya Jepang ketangan sekutu dan proklamasi

kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 agustus 1945, maka kesempatan ini dimanfaatkan oleh pemuda sehingga seluruh perusahaan listrik diambil alih. Pada masa ini seluruh daerah yang dikuasai oleh pemerintah Indonesia, pengelolaan listrik dilakukan oleh jawatan Listrik dan Gas.

(2)

6

naungan Direktorat Jenderal Ketenagaan Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga

e. Periode 1985 sampai sekarang, Pemerintah RI dan DPR RI menetapkan UU.No.15/1985 tentang ketenagalistrikan. Penjelasan UU tersebut ditetapkan dalam PP No.10/1989 tentang penyediaan dan pemanfaatan tenaga listrik. PLN yang merupakan salah satu pemegang kuasa usaha ketenagalistrikan dengan visi menyediakan tenaga listrik untuk kemanfaatan umum dengan meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat secara adil dan merata, mengusahakan untuk membiayai pengembangan dan penyediaan tenaga listrik.

B. Sejarah Ringkas PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan

Sejarah kelistrikan di Sumatera Utara bukanlah baru. Kalau listrik mulai ada di wilayah Indonesia tahun 1893 di daerah Batavia (Jakarta sekarang), maka 30 tahun kemudian (1923) listrik mulai ada di Medan. Sentralnya dibangun di tanah pertapakan Kantor PLN Cabang Medan yang sekarang di Jl. Listrik No. 12 Medan, dibangun oleh NV NIGEM/OGEM perusahaan swasta Belanda. Kemudian menyusul pembangunan kelistrikan di Tanjung Pura dan Pangkalan Brandan (1924), Tebing Tinggi (1927), Sibolga (NV ANIWM) Brastagi dan Tarutung (1929), Tanjung Balai (1931) milik Gemeente-Kotapraja, Labuhan Bilik (1936) dan Tanjung Tiram (1937).

(3)

7

Utara, Perusahaan Listrik Jawa dan seterusnya sesuai struktur organisasi pemerintahan tentara Jepang waktu itu.

Setelah Proklamasi RI 17 Agustus 1945, dikumandangkanlah Kesatuan Aksi Karyawan Perusahaan Listrik di seluruh penjuru tanah air untuk mengambil alih perusahaan listrik bekas milik swasta Belanda dari tangan Jepang. Perusahaan Listrik yang sudah diambil alih itu diserahkan kepada Pemerintah RI dalam hal ini Departemen Pekerjaan Umum. Untuk mengenang peristiwa ambil alih itu, maka dengan Penetapan Pemerintah No.1 SD/45 ditetapkan tanggal 27 Oktober sebagai Hari Listrik. Sejarah memang membuktikan kemudian bahwa dalam suasana yang makin memburuk dalam hubungan Indonesia – Belanda, tanggal 3 Oktober 1953 keluar Surat Keputusan Presiden No. 163 yang memuat ketentuan Nasionalisasi Perusahaan Listrik milik swasta Belanda sebagai bagian dari perwujudan pasal 33 ayat (2) UUD 1945.

Setelah aksi ambil alih itu, sejak tahun 1955 di Medan berdiri Perusahaan Listrik Negara Distribusi Cabang Sumatera Utara (Sumatera Timur dan Tapanuli) yang mula-mula dikepalai R. Sukarno (merangkap kepala di Aceh), tahun 1959 dikepalai oleh Ahmad Syaifullah. Setelah BPU PLN berdiri dengan SK Menteri PPUT No. 16/1/20 tanggal 20 Mei 1961, maka organisasi kelistrikan dirubah. Sumatera Utara, Aceh, Sumbar, Riau menjadi PLN Eksploitasi.

(4)

8

Sebagai tindak lanjut dari pembentukan PLN Ekploitasi I Sumatera Utara tersebut, maka dengan keputusan Direksi PLN No. KPTS 009/DIRPLN/66 tanggal 14 April 1966, PLN Eksploitasi I dibagi menjadi empat cabang dan satu sektor, yaitu Cabang Medan, Binjai, Sibolga, P.Siantar (Berkedudukan di Tebing Tinggi). PP No. 18 tahun 1972 mempertegas kedudukan PLN sebagai Perusahaan Umum Listrik Negara dengan hak, wewenang dan tanggung jawab membangkitkan, menyalurkan dan mendistribusikan tenaga listrik ke seluruh Wilayah RI. Dalam SK Menteri tersebut PLN Eksploitasi I Sumatera Utara diubah menjadi PLN Eksploitasi II Sumatera Utara.

Kemudian menyusul Peraturan Menteri PUTL No. 013/PRT/75 yang merubah PLN Eksploitasi menjadi PLN Wilayah. PLN Eksploitasi II menjadi PLN Wilayah II Sumatera Utara. Dengan keluarnya peraturan pemerintah No. 23/1994 tanggal 16 Juni 1994 maka ditetapkan status PLN sebagi persero.

Adapun yang melatarbelakangi perubahan status tersebut adalah untuk mengantisipasi kebutuhan listrik yang terus meningkat dewasa ini. Dimana pada abad 21 nanti, PLN tidak dapat tidak harus mampu menghadapi tantangan yang ada. PLN harus mampu menggunakan tolak ukur Internasional, dan harus mampu berswadaya tinggi, dengan manajemen yang berani transparan, terbuka, desentralisasi, profit center dan cost center.

(5)

9

Perkembangan kelistrikan di Sumatera Utara terus mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang begitu pesat, hal ini ditandai dengan semakin bertambahnya jumlah pelanggan, perkembangan fasilitas kelistrikan, kemampuan pasokan listrik dan indikasi-indikasi pertumbuhan lainnya. Untuk mengantisipasi pertumbuhan dan perkembangan kelistrikan Sumatera Utara dimasa-masa mendatang serta sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan jasa kelistrikan, maka berdasarkan Surat Keputusan Nomor 078.K/023/DIR/1996 tanggal 8 Agustus 1996 dibentuk organisasi baru bidang jasa pelayanan kelistrikan yaitu PT PLN (Persero) Pembangkitan dan Penyaluran Sumatera Bagian Utara.

Dengan pembentukan Organisasi baru PT PLN (Persero) Pembangkitan dan Penyaluran Sumatera Bagian Utara yang terpisah dari PT PLN (Persero) Wilayah II, maka fungsi-fungsi pembangkitan dan penyaluran yang sebelumnya dikelola PT PLN (Persero) Wilayah II berpisah tanggung jawab pengelolaanya ke PLN Pembangkitan dan Penyaluran Sumbagut.

Sementara itu, PT PLN (Persero) Wilayah II berkonsentrasi pada distribusi dan penjualan tenaga listrik. Pada Tahun 2003 PT PLN (Persero) Wilayah II Berubah Menjadi PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara.

C. Kantor PT.PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan

(6)

10 Tabel 2.1

Alamat – Alamat Kantor PT. PLN (Persero) Medan

Kantor Alamat

PT. PLN (Persero) Rayon Medan Kota Jl. Listrik No. 8 Medan

PT. PLN (Persero) Rayon Medan Baru Jl. Sei Batu Gingging No. 9 Medan PT. PLN (Persero) Rayon Medan Timur Jl. Psr III Krakatau No. 54 Medan PT. PLN (Persero) Rayon Medan Selatan Jl. Sakti Lubis No. 20/26 Medan

PT. PLN (Persero) Rayon Helvetia Jl. Kemuning Raya Block V Helvetia Medan PT. PLN (Persero) Rayon Labuhan Jl. Pancing I No. 75 Martubung

PT. PLN (Persero) Rayon Belawan Jl. Medan Belawan Km20,5 Belawan PT. PLN (Persero) Rayon Sunggal Jl. Bunga Raya LK. I No. 11 Sunggal PT. PLN (Persero) Rayon Johor Jl. Karya Wisata No. 12 Medan

Sumber : PT. PLN (Persero) Rayon Johor tahun 2015

1. Visi PT PLN (Persero)

“Diakui sebagai perusahaan kelas dunia yang bertumbuh kembang, unggul

dan terpercaya dengan bertumpu pada potensi insani “.

2. Misi PT PLN (Persero)

a. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham. b. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas

kehidupan masyarakat.

(7)

11 3. Makna PT. PLN (Persero)

a. Bentuk Lambang

Gambar 2.1 Bentuk Lambang

Bentuk warna dan makna lambang Perusahaan resmi yang digunakan adalah sesuai yang tercantum pada Lampiran Surat Keputusan Direksi Perusahaan Umum Listrik Negara No : 031/DIR/76 Tanggal : 1 Juni 1976, mengenai Pembakuan Lambang Perusahaan Umum Listrik Negara.

b. Elemen-elemen Dasar Lambang

1. Bidang Persegi Panjang

Gambar 2.2 Bidang Persegi Panjang

(8)

12

pencerahan bagi kehidupan masyarakat. Kuning juga melambangkan semangat yang menyala-nyala yang dimiliki tiap insan yang berkarya di perusahaan ini.

2. Petir dan Kilat

Gambar 2.3 Petir dan Kilat

(9)

13 3. Tiga Gelombang

Gambar 2.4 Tiga gelombang

Memiliki arti gaya rambat energi listrik yang dialirkan oleh tiga bidang usaha utama yang digeluti perusahaan yaitu pembangkitan, penyaluran dan distribusi yang sering sejalan dengan kerja keras para insan PT. PLN (Persero) guna memberikan layanan terbaik bagi pelanggannya. Diberi warna biru untuk menampilkan kesan konstan (sesuatu yang tetap) seperti halnya listrik yang tetap diperlukan dalam kehidupan manusia. Di samping itu biru juga melambangkan keandalan yang dimiliki insan-insan perusahaan dalam memberikan layanan terbaik bagi para pelanggannya.

4. Peran dan Tujuan PT. PLN (Persero)

Peran dan Tujuan Utama PT. PLN (Persero) sebagai berikut :

a. Menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum dan sekaligus akumulasi profit berdasarkan prinsip pengelola perusahaan.

b. Mengusahakan penyedia tenaga listrik dalam jumlah dan mutu yang memadai dengan tujuan :

1. Meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara adil dan merata serta mendorong peningkatan kegiatan ekonomi

(10)

14

4. Menyelenggarakan usaha-usaha lain, menunjang tenaga listrik sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

D. Struktur Organisasi

Setiap perusahaan harus menetapkan tugas masing-masing bagian yang terkait. Oleh karena itu diperlukan suatu struktur organisasi agar jelas tugas masing-masing bagian tersebut. Dalam hal ini pembagian tugas dan tanggung jawab dalam suatu struktur organisasi bagi suatu perusahaan akan meningkatkan efisiensi dan efektifitas perusahaan. Keadaan ini akan membantu perusahaan dalam menilai serta mengidentifikasi seberapa besar kemampuan serta skill dari masing-masing bagian yang disesuaikan dengan proporsional jabatan yang dimiliki. Demikian juga pada PT. PLN (Persero), untuk memperlancar usahanya perusahaan membuat sedemikian rupa sistem pembagian tugas dan wewenang agar dapat terjadi suatu kerjasama yang selaras dan seimbang antara bagian sesuai dengan keadaan dan kondisi yang ada pada PT. PLN (Persero).

Struktur Organisasi diperlukan untuk membedakan batas-batas wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya hubungan/keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

(11)

15

terdiri dari berbagai unit kerja yang dapat dilaksanakan persorangan maupun kelompok kerja yang berfungsi melaksanakan serangkaian kegiatan tertentu dan mencakup tata hubungan secara vertikal melalui saluran tunggal.

Gambar 2.5 Struktur Jabatan : PT. PLN (Persero) Rayon Medan Johor

Sumber : PT. PLN (Persero) Rayon Johor tahun 2015

Nama Kepegawaian di PT. PLN (Persero) Rayon Johor

1. Manager

Manager : Afridawaty Harahap 2. SPV Teknik

Ketua : Donrikus Sipangkar

Staff : Tengku Awaluddin

: Tumino

: Charles Silalahi : Risti Syahfitri Nst : Agung Masbur : Rizky Perdana

Manager

PLN (Persero)

Rayon Johor

SPV

Teknik

SPV

(12)

16 3. SPV Administrasi

Ketua : Ahmad Dairobi

Staff : Zulfikar Azri

: Hazis Sahli : Syahril Sinaga

: Tifana Riado C Sinaga : Hamdi Amran

: Sufi Widianti

E. Job Description

Berikut ini adalah Job Description dari setiap unit pada PT PLN (Persero) Rayon Medan Johor yang terdiri dari :

1. Manajer PT PLN (Persero) Rayon Medan Johor

Tugasnya adalah :

a. Menyusun konsep kebijakan teknis berdasarkan program kerja.

b. Menganalisa sasaran kerja rayon berdasarkan target perusahaan yang berpedoman pada ketentuan PLN Area & Wilayah.

c. Memberi petunjuk pada Supervisor Administrasi & Supervisor Teknik untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

d. Mengkaji laporan-laporan yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan pelayanan kepada pelanggan untuk mengetahui hambatan-hambatan dan usaha penyelesaiannya.

2. SPV Administrasi PT PLN (Persero) Rayon Medan Johor Tugasnya adalah :

(13)

17

b. Mengkaji laporan-laporan yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan pelayanan pelanggan untuk mengetahui hambatan-hambatan dan usaha penyelesaian.

c. Membuat perintah kerja pemutusan, pembongkaran dan penerimaan piutang pelanggan dan daftarnya.

d. Merencanakan penagihan dan pelayanan penerimaan pembayaran piutang pelanggan.

e. Memonitor piutang, penagihan piutang, pengelolaan piutang serta pengarsipan.

3. SPV Teknik PT PLN (Persero) Rayon Medan Johor Tugasnya adalah :

a. Monitoring jaringan.

b. Monitoring SAIDI (System Average Interruption Duration Index). c. Monitoring SAIFI (System Average Interruption Frequency Index). d. Monitoring susut distribusi

e. Gangguan penyulang.

f. Menyusun program-program distribusi serta membuat laporan seksi pemeliharaan distribusi sebagai pertanggung jawaban pelaksanaan tugas. G. Kinerja Kegiatan Terkini

(14)

18 Tabel 2.2

Total Kinerja Usaha Terkini di PT. PLN (Persero) Rayon Johor Meliputi Jumlah Pelanggan, Pendapatan Usaha, Pelunasan, Tunggakan Pada Tahun

2012 – 2014

Data 2012 2013 2014

Jumlah pelanggan 32.574 Orang 34.867 Orang 37.824 Orang

Pendapatan usaha

Tunggakan Rp.2.456.789.879 Rp. 1.798.345.564 Rp. 1.643.526.378

Sumber : PT. PLN (Persero) Rayon Johor

Gambar

Gambar 2.5 Struktur Jabatan : PT. PLN (Persero) Rayon Medan Johor

Referensi

Dokumen terkait

⁄ Pemodelan Data merupakan suatu teknik yang berorientasi kepada data dengan menunjukkan sistem hanya datanya saja terlepas dari bagaimana data tersebut akan diproses atau

“ Penerapan Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir (SPPKB) Dalam meningkatkan Prestasi Belajar Matematika pada Siswa Kelas VII SMP N 5 Sukoharjo Tahun Ajaran 2010/2011

Nunc suscipit, orci vitae auctor lacinia, urna orci interdum lectus, sit amet fermentum ante risus et magna. Keywords : consectetur, magna,

[r]

Dengan ini saya menyatakan menyatakan bahwa skripsi Pengaruh Kenaikan Tarif Cukai Rokok Kretek terhadap Harga, Penawaran dan Permintaan Komoditas Rokok Kretek dan Komoditas

Tujuan kajian ini adalah untuk mengetahui pengaruh sistim Tabela (tanam benih langsung) dan Tapin (tanam pindah) terhadap pertumbuhan dan hasil beberapa varietas

Model Balck Box Tyler dibagun atas dua dasar, yaitu evaluasi yang ditujukan pada tingkah laku peserta didik dan evaluasi yang harus dilakukan pada.. tingkah laku awal

The 3D models extracted are characterized by high resolution data (0.5 cm and 5 cm for TLS and terrestrial photogrammetry respectively) but different precisions