BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Sesuai dengan variabel penelitian, data yang dibutuhkan pada penelitian ini
adalah penyaluran kredit (X1), pendapatan operasional (X2) dan laba (Y) jumlah
data diambil dari tahun 2014-2016 secara bulanan (36 bulan). Data diolah
menggunakan software SPSS. 24 yang terlebih dahulu dilakukan dalam
perhitungan untuk semua variabel dengan menggunakan Ms excel.
Untuk mencapai suatu tujuan penelitian, hasil penelitian dibahas melalui
dua tahap. Tahap pertama analisis statistik deskriptif dan tahap kedua dengan
analisis statistik inferensial. Pada tahap analisis statistik deskriptif dianalisis
peneliti akan mencari nilai min, max, mean dan standar deviasi. Pada tahap
analisis statistik inferensial, dianalisis dengan menggunakan uji asumsi klasik
yaitu uji normalitas dan uji linearitas, analisis regresi, dan uji hipotesis yaitu uji
hipotesis parsial (uji t), uji hipotesis simultan (uji F), dan koefisien determinasi
1.1 HASIL PENELITIAN
4.1.1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif
Dari output SPSS.24 dapat dihasilkan statistik deskriptif dengan
masing-masing variabel sebagai berikut:
Tabel 4.1
Hasil Statistik Deskriptif Penyaluran Kredit dan Pendapatan Operasional Terhadap Laba
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Penyaluran_Kredit 36 114300000 318050000 235594027,80 44779059,980
Pendapatan_Operas ional
36 150572000 332292000 261337097,20 45567107,100
Laba 36 -39147000 34855000 6813625,00 14042949,210
Valid N (listwise) 36
Sumber: Data Laporan Keuangan KSP Karya Cipta Mandiri Tahun 2014-2016
Hasil analisis dari SPSS 24 pada analisis statistik deskriptif, jumlah
data yang digunakan adalah 36 dimana 36 tersebut diambil dari tahun
2014-2016. Nilai minimum dari masing-masing variabel yaitu: penyaluran kredit
adalah 114300000,00, pendapatan operasional adalah 150572000,00, dan laba
adalah -39147000,00. Untuk nilai maximumnya pada penyaluran kredit
adalah 318050000,00, pendapatan operasional adalah 332292000,00, dan laba
adalah 34855000,00. Nilai meannya/nilai rata-ratanya yaitu: penyaluran
kredit adalah 235594027,8000, pendapatan operasional adalah
261337097,2000, dan laba adalah 68136625,0000. Sedangkan untuk nilai
standar deviasinya yaitu: penyaluran kredit adalah 44779059,98000,
pendapatan operasional adalah 45567107,10000, dan laba adalah
1.1.2 Hasil Analisis Statistik Inferensial
Analisis ini digunakan dengan menggunakan uji asumsi klasik yaitu uji
normalitas dan uji linearitas, analisis regresi, dan uji hipotesis yaitu uji
hipotesis parsial (uji t), uji hipotesis simultan (uji F), dan koefisien
determinasi (R²). Selanjutnya pada penelitian ini akan dilakukan uji asumsi
klasik dengan uji normalitas dan linearitas.
1.1.2.1 Uji Normalitas
Uji normalitas diterapkan guna mengecek apakah data penelitian
berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas memakai tes non parametrik
Kolmogorov-Smirnov. Nilai dikatakan berdistribusi normal apabila nilainya >
0,05 dan dikatakan tidak normal apabila < 0,05.
Tabel 4.2
Hasil Uji Normalitas Penyaluran Kredit dan Pendapatan Operasional Terhadap Laba
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Penyaluran_Kre
dit
Pendapatan_Op
erasional Laba
N 36 36 36
Normal Parametersa,b Mean 235594027,80 261337097,20 6813625,00
Std. Deviation 44779059,980 45567107,100 14042949,210 Most Extreme
Differences
Absolute ,106 ,082 ,103
Positive ,063 ,060 ,082
Negative -,106 -,082 -,103
Test Statistic ,106 ,082 ,103
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d ,200c,d ,200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Hasil uji normalitas Kolmogorov-Smirnov Test pada variabel
penyaluran kredit menunjukkan bahwa nilai signifikansi yang dilihat dari
Asymp. Sig adalah 0,200 yang artinya nilai yang tertera > 0,05, maka data
penyaluran kredit berdistribusi normal. Pada variabel pendapatan operasional
nilai signifikansinya sebesar 0,200 dan berada > 0,05 maka data tersebut juga
berdistribusi normal. Variabel laba nilai signifikansi menunjukkan nilai 0,200
dan berada > 0,05 maka pada variabel ini juga menunjukkan data tersebut
berdistribusi normal.
1.1.2.2Uji Linearitas
Uji linearitas bermaksud guna mengecek apakah dua variabel memiliki
hubungan yang linear secara signifikan atau tidak. Nilai dikatakan
berhubungan linear apabila nilai signifikansinya > 0,05 dan dikatakan tidak
berhubungan linear apabila < 0,05.
Tabel 4.3
Hasil Uji Linearitas Penyaluran Kredit dan Pendapatan Operasional Terhadap Laba
Berdasarkan hasil output dari SPSS pada tabel tersebut nilai signifikansi
diihat dari Deviation from Linearity diperoleh sebanyak 0,569 nilai yang
tertera > 0,05 artinya terdapat hubungan yang linear antara variabel
penyaluran kredit dengan variabel laba.
1.1.3 Analisis Regresi Berganda
Berdasarkan data penyaluran kredit dan pendapatan operasional
terhadap laba pada KSP Karya Cipta Mandiri.
Tabel 4.4
Hasil Analisis Regresi Antara Penyaluran Kredit dan Pendapatan Operasional Terhadap Laba
a. Dependent Variable: Laba
Sumber: Data Laporan Keuangan KSP Karya Cipta Mandiri Tahun 2014-2016
Berdasarkan hasil analisis tersebut, maka hasil regresi berganda pada
penyaluran kredit dan pendapatan operasional terhadap laba sebagai berikut:
Y= a + β1 X1 +β2 X2 + e
Y= -23261523,8 - 0,928 X1+ 0,952 X2 + e
Berdasarkan dari persamaan tersebut menunjukkan bahwa nilai
koefisien regresi penyaluran kredit sebesar – 0,928 menurun satu satuan maka
nilai laba akan menurun 0,928 sedangkan asumsi pendapatan operasional
0,952 yang berarti jika pendapatan operasional meningkat satu satuan maka
nilai laba akan meningkat sebesar 0,952 dengan asumsi penyaluran kredit
tetap.
1.1.4 Hasil Uji Hipotesis
1.1.4.1 Uji hipotesis parsial (uji t)
Tabel 4.5
Hasil Uji T Penyaluran Kredit dan Pendapatan Operasional Terhadap Laba
Coefficientsa
a. Dependent Variable: Laba
Sumber: Data Laporan Keuangan KSP Karya Cipta Mandiri Tahun 2014-2016
Berdasarkan hasil uji t pada variabel penyaluran kredit nilai Sig. 0,000
artinya 0,000 < 0,05 memiliki nilai signifikan yang tinggi. Menurut hasil yang
tertera dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak, artinya variabel
penyaluran kredit secara parsial berpengaruh signifikan terhadap laba.
Variabel pendapatan operasional nilai signifikansinya sebesar 0,000
artinya < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak,
artinya variabel pendapatan operasional secara parsial berpengaruh signifikan
1.1.4.2Uji Simultan (uji F)
Tabel 4.6
Hasil Uji Simultan Penyaluran Kredit dan Pendapatan Operasional Terhadap Laba
H
Sumber: Data Laporan Keuangan KSP Karya Cipta Mandiri Tahun 2014-2016
Hasil output SPSS pada tabel tersebut, didapat nilai F sebesar
948,499 dengan tingkat kesalahan signifikansi 0,000, karena nilai
signifikansi < 0,05, maka pada variabel penyaluran kredit dan
pendapatan operasional secara simultan berpengaruh signifikan
terhadap laba.
1.1.4.3Koefisien Determinasi (R²)
Tabel 4.7
Hasil Uji Koefisien Determinasi Penyaluran Kredit dan Pendapatan Operasional Terhadap Laba
Sumber: Data Laporan Keuangan KSP Karya Cipta Mandiri Tahun 2014-2016 ANOVAa
Model
Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 67841385910
00000,000
a. Dependent Variable: Laba
b. Predictors: (Constant), Pendapatan_Operasional, Penyaluran_Kredit
Model Summaryb
a. Predictors: (Constant), Pendapatan_Operasional, Penyaluran_Kredit
Dari output model summary pada tabel tersebut, nilai R Square
adalah 0,983, berarti sama dengan 98,3%, selisihnya 1,7%
dipengaruhi oleh aspek yang tidak ada dimodel regresi ini. Angka
tersebut mengandung arti bahwa penyaluran kredit dan pendapatan
operasional berpengaruh signifikan terhadap laba.
4.2 PEMBAHASAN
Pengaruh Penyaluran Kredit Terhadap Laba
Penyaluran kredit harus ditingkatkan secara terus menerus dari bulan ke
bulan, tanpa harus dikurangi, karena penyaluran kredit ini merupakan sumber
pendapatan yang berorientasi pada laba, jika penyaluran kredit menurun maka
laba akan menurun dan akan mengurangi modal pada KSP Karya Cipta
Mandiri. Menurut Harahap (2007:298), laba adalah jumlah maksimum yang
dapat dikonsumsi dan dia masih tetap mempertahankan modalnya tidak
berkurang. Pada perusahaan yang modalnya tidak berkurang maka
perusahaan tersebut kemungkinan masih bisa beroperasi karena modal
tersebut akan diputarkan kembali sesuai yang dibutuhkan oleh perusahaan.
Hasil penelitian uji hipoteis parsial (uji t) membuktikan pada pengaruh
penyaluran kredit terhadap laba menunjukkan nilai signifikansi sebesar
0,000. Menurut hasil yang tertera dapat disimpulkan bahwa H0 diterima dan
Ha ditolak, artinya variabel penyaluran kredit secara parsial berpengaruh
Seperti penelitian yang dilakukan Made Weni bahwa penyaluran kredit
berpengaruh signifikan terhadap laba.
Pengaruh Pendapatan Operasional Terhadap Laba
Menaikkan pendapatan operasional merupakan salah satu tujun dari
perusahaan. Untuk mendapatkan laba pada perusahaan maka beban yang
dikeluarkan harus seimbang dalam arti beban yang dikeluarkan tidak boleh
lebih dari pendapatan yang didapat. Menurut Yadiati (2010:92) laba
merupakan hasil penandingan antara pendapatan operasional dan beban, atau
selisih antara pendapatan operasional dan beban yang berdasarkan pada
prinsip realisasi dan aturan matching yang memadai. Laba tersebut akan
muncul jika pendapatan operasionalnya lebih besar dan beban yang
dikeluarkan lebih sedikit.
Hasil pengujian pengaruh pendapatan operasional terhadap laba
menunjukkan bahwa pendapatan operasional diperoleh t hitung 43,528 dan t
tabel 2,034. Nilai koefisien t hitung pada pendapatan operasional lebih besar
dari t tabel yang artinya pendapatan operasional berpengaruh signifikan
terhadap laba.
Hasil ini sependapat dengan penelitian yang dilaksanakan Made Weni
Pradnyamita, dan Fridayana dengan judul Pengaruh Penyaluran Kredit dan
Pendapatan operasional Terhadap Laba Pada Bank Perkreditan Rakyat (BPR),
Pengaruh Penyaluran Kredit dan Pendapatan Operasional Terhadap
Laba
Penyaluran kredit dan pendapatan operasional merupakan kegiatan
yang perkaitan dalam KSP karya Cipta Mandiri. Pada KSP Karya Cipta
Mandiri ini kegiatan utamanya adalah menyalurkan kredit dengan
menyalurkan kredit maka KSP tersebut akan memperoleh pendapatan.
Sejalan dengan Yadiati (2010:92), definisi dari income (pendapatan)
mencakup pendapatan dan keuntungan, dan pendapatan operasional muncul
karena aktivitas utama yang biasa dari satu kesatuan usaha dan ditunjukkan
dengan nama yang berbeda seperti penjualan, honorarium, bunga, dividen,
royalti dan sewa.
Hasil output SPSS pada uji simultan (uji F), didapat nilai F sebesar
948,499 dengan tingkat kesalahan signifikansi 0,000, karena nilai
signifikansi dibawah 0,05, maka pada penelitian ini penyaluran kredit dan
pendapatan operasional secara simultan berpengaruh signifikan terhadap
laba.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian Made Weni Pradnyamita
menunjukkan ada pengaruh signifikan atara pentaluran kredit dan