• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS MAKALAH teori akuntansi CHAPTER 6

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TUGAS MAKALAH teori akuntansi CHAPTER 6"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS MAKALAH TEORI AKUNTANSI

CHAPTER 6

The Search for Objectives

NIKO NUGRAHA & NOVI

(2)

Chapter 6 - The Search for Objectives

Postulat tidak dianggap sebagai bagian pokok dari teori lagi, tapi postulat itu menjadi semacam asumsi, kondisi yang melandasi teori akuntansi. Kondisinya perusahaan harus diasumsikan umurnya tidak terbatas sehingga perlu dipotong-potong ada time periodnya lalu laporan dibuat untuk perusahaannya bukan untuk pemiliknya memakai rupiah. Itu seperti asumsi kondisi. Berdasarkan asumsi itu kita membangun akuntansi termasuk teori akuntansi. Jadi suasananya, lingkungannya, itu adalah lingkungan postulat itu tadi. Jadi kalau tanpa lingkungan seperti itu, teorinya tidak berubah. Dalam postulat itu, dalam lingkungan itu, berdasarkan yang 4 postulat tadi. Kalau seandainya kita membuat perusahaan yang hanya berumur 2 tahun saja, nanti teori akuntansinya akan berbeda. Berbeda dengan kalau diasumsikan umur perusahaannya tidak terbatas. Jadi postulat tidak resmi menjadi bagian struktur teori, tapi dasarnya seperti latar belakangnya itu menjadi dasar dengan situasi dan kondisi yang seperti itu, dari lingkungan dimana akuntansi itu dikembangkan. Kalau lingkungannya berbeda, yang akan dikembangkan pun berbeda. Karena sudah disepakati bahwa postulat tidak akan diubah-ubah lagi maka kita sepakat bahwa lingkungannya tidak berubah. Jadi kita bisa mengembangkan akuntansi dan teorinya.

(3)

dibuatlah menu dengan mempertimbangkan selera masyarakat tersebut. Restaurantnya harapannya bisa lebih sukses.

ASOBAT itu customer oriented, menggunakan user approach. User approach disini adalah akuntansi itu dikerjakan agar berguna bagi pemakainya bukan agar pemakainya senang karena diubah-ubah (window dressing).

Usaha ini dilihat dari kelembagaan bukan individual. Yang dibahas disini ada 4. Dimulai dari:

1. ASOBAT, diterbitkan oleh AAA pada tahun 1966

2. APB Statement No. 4, diterbitkan oleh APB pada tahun 1970

3. Trueblood Committee Report, diterbitkan oleh AICPA pada tahun 1973 4. SATTA, diterbitkan oleh AAA pada tahun 1977

Pada tahun 1966, ASOBAT sudah berbicara tentang objective. Dalam conceptual framework bagian pertamanya objective yang sudah mulai dirintis oleh ASOBAT dalam tahun 1966. Objectivenya ASOBAT masih berlaku termasuk tambahannya dari Trueblood yang orientasinya arus kas itu juga masih berlaku. Jadi bukan berarti adanya usaha kedua, usaha pertama dilupakan. Sebagian ide usaha pertama masih diterusakan di usaha kedua. Dikembangkan, diubah, begitu juga untuk yang ketiga, keempat dan seterusnya. Ada keterkaitan antara semua dokumen itu. Cuma disesuaikan dengan kondisinya. Jadi sekarang teori akuntansinya tidak menggunakan postulat, tapi menggunakan objective.

Yang menerbikan ASOBAT dan SATTA itu AAA (American Accounting Association). AAA ini kalau di Indonesia setara dengan IAI kompartemen akuntan pendidik. AAA isinya adalah dosen-dosen universitas jurusan akuntansi. Pekerjaannya riset, menulis. Termasuk ASOBAT itu adalah tulisan mereka. AAA ini tidak punya kewenangan mengatur praktik, yang punya kewenangan AICPA. Lembaga-lembaga dibawah AICPA diberi kewenangan oleh AICPA. Untuk standar ada CAP, APB, berikutnya berubah menjadi FASB. AAA tidak punya kewenangan, sehingga ASOBAT itu tidak punya otoritas untuk memaksakan. Hanya APB melihat ada ASOBAT yang bagus sekali maka idenya dipakai oleh APB. APB itu punya kewenangan ke praktik. Committee Report, dan SATTA itu tidak punya kewenangan.

(4)

Kalau dilihat yang keluar pertama kali itu yang tidak punya otoritas, idenya dipakai juga oleh APB yang punya otoritas menjadi APB Statement No.4 walaupun tidak sepenuhnya dipakai, diubah sebagian dari ide sebelumnya.

Disamping APB statement no.4, AICPA juga punya komite dan ada laporannya yang semuanya nantinya juga dipakai oleh yang paling belakangan, yaitu FASB. Terbitannya FASB itu namanya SFAC. Yang mengikat adalah kelembagaan sampai nanti menjadi rumusan bersama mengenai tujuan akuntansi melalui proses.

***

ASOBAT (A Statement of Basic Accounting Theory)

ASOBAT tidak hanya merumuskan objective. ASOBAT merumuskan banyak hal mulai dari:

Definisi dan Teori Auuntansi Menurut ASOBAT

ASOBAT mendefnisikan akuntansi sebagai proses mengidentifkasi, mengukur, dan megkomunikasikan economic information untuk memungkinkan dibuatnya judgement dan keputusan berdasarkan informasi oleh pengguna (user) informasi itu. Berarti dalam defnisi ini penekanannya user approach. Ada defnisi dan aplikasi dari teori. Aplikasi defnisi:

1. untuk mengidentifkasi bidang akuntansi sehingga informasi umum yang berguna dapat dibuat dan teori dapat dikembangkan

2. untuk menetapkan standar yang dengan standar itu maka informasi akuntansi dapat dinilai

3. untuk menunjukkan kemungkinan perbaikan dalam praktek akuntansi 4. untuk menyajikan kerangka kerja yang bermanfaat bagi para peneliti

akuntansi dan berusaha untuk memperluas penggunaan akuntansi dan ruang lingkup akuntansi karena kebutuhan masyarakat yang meluas

Teori META adalah teori yang paling atas.

Tujuan Auuntansi Menurut ASOBAT

1. Membuat keputusan mengenai penggunaan sumber daya yang terbatas dan menentukan sasaran dan tujuan perusahaan.

(5)

2. Secara efektif mengarahkan dan mengawasi (mengendalikan) sumber daya manusia dan material di organisasi.

Informasi akuntansi harus berguna bagi manajemen untuk melakukan pengarahan (direct) dan pengawasan (control).

Bedanya tujuan 1 dan tujuan 2 adalah tujuan 1 itu untuk pihak diluar perusahaan (eksternal), sedangkan tujuan 2 adalah untuk pihak di dalam perusahaan (internal). Perlakuan untuk no 1 dan no 2 ini beda. Akuntansinya beda. Akuntansi No 1 menggunakan akuntansi keuangan, sedangkan no 2 menggunakan akuntansi manajemen. Jadi ASOBAT mengcover 2 bidang sampai no 2 ini.

3. Menjaga dan melaporkan pemeliharaan sumber daya.

Manajemen memiliki hak custody untuk aset perusahaan, maka harus dilaporkan dan harus dijaga asetnya. Akuntansi harus berguna untuk digunakan untuk memelihara aset dan melaporkan apa yang telah dilakukan yaitu custody (pemeliharaan) tadi. Custody = stewardship = accountability = pertanggungjawaban = amanah berarti memiliki hak memelihara aset. Manajemen bertanggung jawab kepada investor (pertanggungjawaban kepada pihak luar perusahaan). Ini akuntansi keuangan.

4. Memfasilitasi fungsi dan pengawasan akuntansi sosial.

Menurut ASOBAT, Akuntansi harus bisa memenuhi kebutuhan user di 4 hal ini. Ini terlalu luas, jadi yang digunakan oleh FASB hanya yang no 1 dan no 3 karena no 2 dan no 4 bukan bidangnya FASB. Selanjutnya no 2 dan no 4 tidak dikembangkan karena yang digunakan hanya yang lingkupnya fnancial accounting.

Untuk mencapai tujuan itu, ASOBAT mengatakan informasi itu harus ada standarnya.

Standar Informasi Auuntansi Menurut ASOBAT

1. Relevansi

Informasi yang relevan itu informasi yang penting bagi pengambilan keputusan. Informasi harus terkait untuk pengambilan keputusan. Relevan juga dipengaruhi oleh materialitas.

2. Verifability

Informasi akuntansi harus verifable. Kalau seseorang mengukur, diulangi orang lain mengukur, hasilnya harus bisa dibandingkan. Kalau tidak berarti tidak verifable. Berarti tidak memenuhi standar untuk mencapai tujuan.

(6)

Arti kata bias adalah pengukuran yang berulang yang hasilnya cenderung pada satu sisi. Apakah terlalu rendah terus (understatement) atau terlalu tinggi terus (overstatement). Kalau suatu saat rendah, suatu saat tinggi, itu bukan bias. Kalau pindah-pindah itu salah biasa bukan bias. Bias hanya untuk kecenderungan. Konservatisme itu bias. Freedom from bias tidak boleh konservatisme. Bias itu selalu salah di tempat yang sama.

4. Quantifability

Informasi akuntansi dapat dikuantifkasikan, berupa data kuantitatif. Ini tidak digunakan lagi.

ASOBAT ini sudah bagus dan dijadikan dasar untuk yang selanjutnya.

***

APB STATEMENT NO 4 (Basic Concepts and Accounting Principles Underlying Financial Statements of Business Enterprises)

Defnisi: Akuntansi adalah aktivitas jasa. Fungsinya menyediakan informasi kualitatif terutama bersifat keuangan tentang entitas ekonomi yang dimaksudkan untuk berguna dalam mengambil keputusan ekonomi. Tekanannya pada decision usefulness yaitu kegunaan dalam pengambilan keputusan.

Laporan keuangan memiliki tujuan umum, hanya ditujukan kepada group user yang terbatas. Berasumsi ada high user homogeneity bahwa kelompok-kelompok tadi memiliki banyak kesamaan dalam kebutuhan terhadap informasi akuntansi. Asumsinya 14 user (shareholders, creditors, fnancial analysts and advisers, employees, labor unions, customers, suppliers, industry trade associations, governmental agencies, public interest groups, researchers and standard setters, auditors, management, and communities touched by the frmms operations) memiliki kebutuhan informasi yang sama, walaupun tidak 100% sama, tapi harapannya sebagian besar kebutuhannya sudah terpenuhi.

APB Statement no 4 ada kesalahan defnisi karena ada kata-kata “diakui dan diukur dengan prinsip akuntansi berterima umum (GAAP)“. FASB memperbaikinya. Economic resources diganti menjadi economic beneft.

***

Trueblood Committee Report (Objectives of Financial Statements)

AICPA membentuk Komite Trueblood sewaktu ketika APB berada dibawah krisis berat. Trueblood Committee dibentuk April 1971. Dibebani dengan menggunakan APB Statement 4 sebagai kendaraan untuk menyempurnakan tujuan laporan keuangan.

(7)

1. Menyediakan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan ekonomi

2. Membantu pengguna yang mengandalkan laporan keuangan sebagai sumber informasi utama

3. Menyediakan informasi yang berguna bagi investor dan kreditor untuk memprediksi, membandingkan, mengevaluasi arus kas potensial dalam arti jumlah, waktu, dan ketidakpastian terkait.

4. Menyediakan bagi pengguna informasi untuk memprediksi, membandingkan, dan mengevaluasi kemampuan perusahaan menghasilkan laba.

5. Menyediakan informasi yang bermanfaat dalam menilai kemampuan manajemen untuk menggunakan sumber daya perusahaan secara efektif dalam mencapai tujuan utama perusahaan.

6. Menyediakan informasi yang faktual dan interpretatif tentang transaksi dan kejadian lain yang berguna untuk memprediksi, membandingkan, dan mengevaluasi kemampuan perusahaan menghasilkan laba.

7. Menyediakan laporan posisi keuangan yang berguna untuk memprediksi, membandingkan, dan mengevaluasi kemampuan perusahaan menghasilkan laba.

8. Menyediakan laporan laba rugi yang berguna untuk memprediksi, membandingkan, dan mengevaluasi kemampuan perusahaan menghasilkan laba.

9. Menyediakan informasi tentang aktivitas keuangan yang berguna untuk memprediksi, membandingkan, dan mengevaluasi kemampuan perusahaan menghasilkan laba.

10.Menyediakan informasi yang bermanfaat untuk memprediksi proses. Ramalan keuangan harus disediakan untuk mempertinggi reliabilitas prediksi pengguna

11.Tujuan laporan keuangan untuk pemerintah dan lembaga nonproftadalah menyediakan informasi yang berguna untuk mengevaluasi efektivitas manajement sumber daya dalam mencapai tujuan organisasi. Pengukuran kinerja harus dihitung dalam sasaran yang diidentifkasi.

12.Melaporkan aktivitas perusahaan yang mempengaruhi masyarakat yang dapat ditentukan, digambarkan, dan diukur yang merupakan peranan penting perusahaan di lingkungan sosialnya.

2 konsep dasarnya ASOBAT, yaitu no 1 dan no 3 ada disini.

Hyrarchy of Objectives

Tier 1 - Basic Objective Tujuan (1)

Tier 2 - Users and Their Needs Tujuan (2), (3), (11), (12)

(8)

Tujuan (4), (5)

Tier 4 - Enterprise Information Staisfying This Need Tujuan (6)

Tier 5 - Financial Statements Communicating This Information Tujuan (7), (8), (9), (10)

***

SATTA (Statement on Accounting Theory and Theory Acceptance)

SATTA ini bukan perumusan objective, tapi survey teori dan mempelajari mana yang dipakai. Teori yang berlaku diklasifkasikan menjadi 3 kelompok.

1. Pendekatan Klasik (Classical Approaches)

Pendekatan yang sudah lewat. Isinya deduktive approach yaitu teori-teori lama yang menggunakan pendekatan deduktif.

2. Decision Usefulness Approach, isinya 2: a. Decision-Model Orientation

b. Decision-Maker Orientation (orientasi pada pengambil keputusan) sekarang namanya behavioral accounting.

3. Information Economics

Riset deduktif yang membahas tentang cost and beneft dalam menerbitkan informasi.

***

***

User Objectives Menurut SATTA

(9)

Predictive Ability sama dengan decision usefulness. Informasi untuk pengambilan keputusan di masa yang akan datang. Untuk kebutuhan pengambilan keputusan maka informasi akuntansi harus punya kemampuan membuat prediksi.

b. Accountability Sama dengan ASOBAT 2. Secondary objective a. Capital Maintenance

Informasi akuntansi harus bisa digunakan memaintain capital. b. Adaptability

Referensi

Dokumen terkait

Tingkat Kepentingan dari Tiga Alternatif Kebijakan dalam Kebijakan Pemberantasan Illegal logging untuk Perlindungan Sumberdaya Hutan di Indonesia. untuk

Ada dua postulat dasar dari teori tes modern (Hambelton, Swaminathan &Rogers, 1991: 7), yaitu: (1) hasil kerja seorang peserta tes pada suatubutir soal dapat

Pada tahap ini untuk kendaraan baru dan kendaraan yang ganti nomor kendaraan akan dilakukan pencetakan STNK baru. Kemudian untuk kendaraan ulang maka STNK milik wajib

Begitupun tidak didapati jama’ taksirnya, karena muslim (orang yang islam) adalah sifat bagi yang berakal?. adalah sifat bagi yang berakal bukan bukan kata benda

Berdasarkan analisis SWOT diketahui bahwa usaha ternak jangkrik di Kelurahan Bhakti Karya memiliki kekuatan jumlah pakan yang cukup memadai, kelemahan dalam hal kurangnya bibit

lsi kolom Rating Scales berdasarkan penailaian anda terhadap pengawas lapangan PENILAIAN KINERJA FAKTOR PENILAJAN BOBOT X NILAJ \Berpikir (co!Qiiffve). I Berpikir analitis (

Penambahan Moringa oleifera dapat mengurangi pengaruh zat antinutrisi yang terdapat di dalam daun Tithonia diversifolia sehingga aktifitas mikroba di dalam rumen untuk

/E.. seluruh wilayah Kabupaten Brebes, baik yang berasal dari wilayah Jawa maupun Sunda. Budaya ini hingga kini masih cukup kuat di tengah masyarakat. Tilik, dalam bahasa