• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Pengertian Sistem

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Pengertian Sistem"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

7

LANDASAN TEORI

2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem

Menurut Romney dan Steinbart (2008, p.4), sistem adalah serangkaian dari dua atau lebih komponen yang saling berhubungan untuk mencapai sebuah tujuan. Sistem merupakan sekumpulan elemen-elemen terstruktur yang saling terkait dan saling mempengaruhi satu sama lain dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.

Menurut Gelinas dan Dull (2008, p.11), sistem merupakan sekumpulan elemen yang saling berhubungan secara bersama untuk mencapai tujuan spesifik. Sistem juga bisa dikatakan sebagai kumpulan dari bagian yang saling berhubungan ataupun terintegrasi.

Menurut Fatta (2007, p.5) untuk memahami atau mengembangkan sistem, maka perlu membedakan unsur-unsur dari sistem yang membentuknya. Berikut adalah karakteristik sistem yang dapat membedakan suatu sistem dengan sistem yang lainnya :

- Batasan (boundary) adalah penggambaran dari suatu elemen atau unsur mana yang termasuk didalam sistem dan mana yang di luar sistem

- Lingkungan (environment) adalah segala sesuatu di luar sistem, lingkungan yang menyediakan asumsi, kendala, dan input terhadap suatu sistem.

- Masukan (input) adalah sumber daya (data, bahan baku, peralatan, energi) dari lingkungan yang dikonsumsi dan dimanipulasi oleh suatu sistem.

- Keluaran (output) adalah sumber daya atau produk (informasi, laporan, dokumen, tampilan layar komputer, barang jadi) yang disediakan untuk lingkungan sistem oleh kegiatan dalam suatu sistem.

- Komponen (component) adalah kegiatan-kegiatan atau proses dalam suatu sistem yang mentransformasikan input menjadi bentuk setengah jadi output. Komponen ini bisa merupakan subsistem dari sebuah sistem.

- Penghubung (interface) adalah tempat dimana komponen atau sistem dan lingkungan bertemu atau berinteraksi.

- Penyimpanan (storage) adalah area yang dikuasai dan digunakan untuk penyimpanan sementara dan tetap dari informasi, energi, bahan baku, dan

(2)

sebagainya. Penyimpanan merupakan suatu media penyangga diantara komponen tersebut bekerja dengan berbagai tingkatan yang ada dan memungkinkan komponen yang berbeda dari berbagai data yang sama.

Jadi dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan kumpulan dari komponen-komponen atau unsur-unsur yang saling berhubungan dan saling terkait dan terintegrasi satu sama lain untuk dapat mencapai suatu tujuan tertentu dengan adanya proses menerima input dan menghasilkan output.

2.1.2 Pengertian Informasi

Menurut Gelinas dan Dull (2008, p.17), informasi didefinisikan sebagai data yang disajikan dalam bentuk yang membantu dalam aktivitas pengambilan keputusan. Informasi tersebut mempunyai nilai kepada pengambil keputusan karena mengurangi ketidakpastian dan meningkatkan pengetahuan akan area tertentu yang menjadi perhatian.

Menurut Bodnar dan Hoopwood (2006, p.1),yang diterjemahkan oleh Julianto dan Lilis, informasi adalah data yang berguna untuk dapat diolah sehingga dapat dijadikan dasar untuk pengambilan keputusan yang tepat.

Jadi dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang telah diolah sehingga menghasilkan output yang memiliki arti dan nilai bagi pengguna dalam pengambilan keputusan.

2.1.3 Pengertian Sistem Informasi

Menurut Jimmy dan Gaol (2008, p.366), sistem informasi dapat didefinisikan sebagai satuan komponen yang saling berhubungan, yang mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan kendali dalam suatu organisasi. Sedangkan menurut O’Brien dan Marakas (2008, p.5), sistem informasi merupakan kombinasi dari pengguna, perangkat keras, piranti lunak, jaringan komunikasi dan sumber daya data. Semuanya digunakan untuk mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan informasi dalam perusahaan.

Setiap organisasi harus menyesuaikan sistem informasi dengan kebutuhan penggunanya. Tentunya tujuan sistem informasi berbeda antara perusahaan satu dengan perusahaan lainnya. Tujuan pokok dari sistem informasi menurut Hall (2008, p.14), adalah untuk:

(3)

- Mendukung fungsi kepengurusan manajemen - Mendukung pengambilan keputusan manajemen - Mendukung operasi perusahaan sehari-hari

Menurut Lianawati, Winarto, Sony dan Fernando (2010), Sistem Informasi adalah suatu cara teroganisir (mengumpulkan, memasukkan, dan memproses data, mengendalikan, dan menghasilkan informasi dengan berbasis proses manual atau komputer untuk mencapai sasaran dan tujuan organisasi).

Jadi dapat disimpulkan bahwa sistem informasi merupakan kumpulan dari perangkat keras, perangkat lunak, prosedur atau aturan yang saling terintegrasi dan diolah sebagaimana mestinya. Kumpulan-kumpulan yang saling terintegrasi tersebut dapat menghasilkan berbagai informasi untuk pihak-pihak yang membutuhkan dalam pengambilan sebuah keputusan sehingga masalah yang dihadapi dapat terselesaikan dengan baik.

Setiap bisnis yang dijalankan perusahaan perlu didukung oleh aliran informasi yang cepat sehingga dapat membantu para pengambil keputusan. Aliran informasi ini berasal dari pihak internal yaitu dari perusahaan itu sendiri dan pihak

external perusahaan seperti customer, supplier, dan stakeholder yang memiliki

kepentingan secara langsung dengan perusahaan.

2.2 Sistem Informasi Akuntansi

2.2.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Gelinas dan Dull (2008, p.14), sistem informasi akuntansi adalah spesialisasi subsistem dari SI untuk mengumpulkan, memproses, dan melaporkan informasi yang berhubungan dengan aspek keuangan dari kejadian bisnis.

Menurut Rama dan Jones yang diterjemahkan oleh Wibowo (2008, p.6), sistem informasi akuntansi adalah suatu subsistem dari SIM (Sistem Informasi Manajemen) yang menyediakan informasi akuntansi dan keuangan, juga informasi lain yang diperoleh dari pengolahan rutin atas transaksi akuntansi.

Jadi dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi Akuntansi adalah sebuah sistem berbasis komputer yang mengumpulkan, mencatat, menyimpan dan memeroses data atas transaksi akuntansi rutin. Tujuannya untuk menghasilkan informasi akuntansi dan keuangan yang berguna bagi pihak internal dan ekternal untuk pengambilan keputusan dan dapat dipertanggungjawabkan.

(4)

2.2.2 Tujuan dan Kegunaan Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Rama dan Jones yang diterjemahkan oleh Wibowo (2008, p.7-8) ada lima macam penggunaan informasi akuntansi:

1. Membuat laporan eksternal

Perusahaan menggunakan sistem informasi akuntansi untuk menghasilkan laporan-laporan khusus untuk memenuhi kebutuhan informasi dari para investor, kreditor, dinas pajak, badan-badan pemerintah, dan yang lain. Laporan-laporan ini mencakup laporan keuangan, Surat Pemberitahuan (SPT) pajak, dan laporan yang diperlukan oleh badan-badan pemerintah yang mengatur perusahaan dalam industri perbankan dan utilitas.

2. Mendukung aktivitas rutin

Para manajer memerlukan satu sistem informasi akuntansi untuk menangani aktivitas operasi rutin sepanjang siklus operasi perusahaan.

3. Mendukung pengambilan keputusan

Informasi juga diperlukan untuk mendukung pengambilan keputusan yang tidak rutin pada semua tingkat dari suatu organisasi. Contohnya antara lain mengetahui produk-produk yang penjualannya bagus dan pelanggan mana yang paling banyak melakukan pembelian. Informasi ini sangat penting untuk merencanakan produk baru, memutuskan produk-produk apa yang harus ada di persediaan, dan memasarkan produk kepada para pelanggan.

4. Perencanaan dan pengendalian

Suatu sistem informasi juga diperlukan untuk aktivitas perencanaan dan pengendalian. Informasi mengenai anggaran dan biaya standar disimpan oleh sistem informasi, dan laporan dirancang untuk membandingkan angka anggaran dengan jumlah aktual.

5. Menerapkan pengendalian internal

Pengendalian internal (internal control) mencakup kebijakan-kebijakan, prosedur-prosedur, dan sistem informasi yang digunakan untuk melindungi aset-aset perusahaan dari kerugian atau korupsi, dan untuk memelihara keakuratan data keuangan.

Menurut Romney dan Steinbart (2008, p12), sebuah sistem informasi akuntansi yang dirancang dengan baik dapat memberikan kegunaan, sebagai berikut : 1. Meningkatkan kualitas dan menurunkan biaya dari barang dan jasa.

(5)

3. Berbagi pengetahuan

4. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas dari supply chain-nya 5. Meningkatkan struktur pengendalian internal

6. Meningkatkan kemudahan pembuatan keputusan

2.3 Manajemen Sumber Daya Manusia

2.3.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

Menurut Mathis dan Jackson (2006, p.3), manajemen sumber daya manusia adalah rancangan sistem-sistem formal dalam sebuah organisasi untuk memastikan penggunaan bakat manusia secara efektif dan efisien guna mencapai tujuan-tujuan organisasional.

Menurut Rivai (2006, p3), manajemen sumber daya manusia merupakan sistem yang terdiri dari banyak aktivitas interdependen (saling terkait satu sama lain) sebagai ilmu dan seni mengatur proses pendayagunaan sumber daya manusia secara efektif, efisien, dan produktif.

Menurut Cao dan Yu (2007) yang dikutip dari jurnal Zhao, Yuan, Guo (2011: 232-236) Human resources management refers to the effective development,

reasonable utilization and scientific management of human resources. It uses modern scientific methods to manage people's ideas and behaviors effectively in order to achieve business goals.. Yang artinya adalah manajemen sumber daya manusia

mengacu pada pengembangan, pemanfaatan yang efektif wajar dan manajemen ilmiah sumber daya manusia. Menggunakan metode ilmiah modern untuk mengelola ide-ide orang dan perilaku secara efektif untuk mencapai tujuan bisnis.

Menurut Waytt (2002) dikutip jurnal Sadiq, Khan, Ikhlaq, Mujtaba, (2012: 77-91) “….the human resources information system is now considered an integral

part of every organization. More and more organizations are now developing information technology which can help the organization achieve its goals in a timely manner. These information systems can then help the organization make more strategic decisions.” Yang jika diterjemahkan artinya adalah sistem informasi

sumber daya manusia kini dianggap sebagai bagian integral dari setiap organisasi. Semakin banyak organisasi sedang mengembangkan teknologi informasi yang dapat membantu organisasi mencapai tujuannya pada waktu yang tepat. Sistem informasi ini kemudian dapat membantu organisasi dalam membuat keputusan yang lebih strategis.

(6)

Jadi kesimpulannya manajemen sumber daya manusia adalah rancangan sistem dalam mengatur sumber daya manusia yang merujuk kepada bakat manusia secara efektif untuk mencapai tujuan organisasi dalam membuat keputusan yang lebih strategis.

2.3.2 Aktivitas Sumber Daya Manusia

Ada 7 aktivitas SDM menurut Mathis dan Jackson (2006, p43) yaitu sebagai berikut :

1. Perencanaan dan Analisis SDM

Dengan adanya perencanaan SDM, manajer-manajer berusaha untuk mengantisipasi kekuatan yang akan mempengaruhi persediaan dan tuntutan para karyawannya dimasa depan. Hal yang sangat penting untuk memiliki sistem informasi sumber daya manusia (SISDM) guna memberikan informasi yang akurat dan tepat pada waktunya untuk perencanaan SDM. Sebagai bagian dari usaha mempertahankan daya saing organisasional ,harus ada analisis dan penilaian efektivitas SDM. Karyawan juga harus dimotivasi dengan baik dan bersedia untuk tinggal bersama organisasi tersebut selama jangka waktu yang pantas.

2. Kesetaraan Kesempatan Kerja

Pemenuhan hukum dan peraturan tentang kesetaraan kesempatan kerja (EEO) mempengaruhi semua aktivitas SDM yang lain dan integral dengan manajemen SDM.

3. Pengangkatan Pegawai

Tujuan dari pengangkatan pegawai adalah memberikan persediaan yang memadai atas individu-individu yang berkualifikasi untuk mengisi lowongan pekerjaan disebuah organisasi.

4. Pengembangan SDM

Dimulai dengan orientasi karyawan baru, pengembangan SDM juga meliputi pelatihan keterampilan pekerjaan. Ketika pekerjaan – pekerjaan berkembang dan berubah, diperlukan adanya pelatihan ulang yang dilakukan terus – menerus untuk menyesuaikan perubahan tekhnologi. Mendorong pengembangan semua karyawan, termasuk para supervisor dan manajer, juga penting untuk

(7)

mempersiapkan organisasi – organisasi agar dapat menghadapi tantangan masa depan.

5. Kompensasi Dan Tunjangan

Kompensasi memberikan penghargaan kepada karyawan atas pelaksanaan pekerjaan melalui gaji, insentif dan tunjangan. Para pemberi kerja harus mengembangkan dan memperbaiki sistem upah dan gaji dasar. Selain itu, program insentif seperti pembagian keuntungan dan penghargaan produktivitas mulai digunakan. Kenaikan yang cepat dalam hal biaya tunjangan, terutama tunjangan kesehatan, akan terus menjadi persoalan utama.

6. Kesehatan, keselamatan dan keamanan

Jaminan atas kesehatan fisik dan mental serta keselamatan para karyawan adalah hal yang sangat penting. Secara global, berbagai hukum keselamatan dan kesehatan telah menjadikan organisasi lebih responsive terhadap persoalan kesehatan dan keselamatan. Program peningkatan kesehatan yang menaikkan gaya hidup karyawan yang sehat menjadi lebih meluas. Selain itu, keamanan tempat kerja menjadi lebih penting, sebagai akibat dari jumlah tindak kekerasan yang meningkat ditempat kerja.

7. Hubungan Karyawan Dan Buruh/Manajemen

Hubungan antara para manajer dan karyawan mereka harus ditangani secara efektif apabila para karyawan dan organisasi ingin sukses bersama. Apakah beberapa karyawan diwakili oleh satu serikat pekerja atau tidak, hak karyawan harus disampaikan. Merupakan suatu hal yang penting untuk mengembangkan, mengkomunikasikan, dan meng-update kebijakan dan prosedur SDM hingga para manajer dan karyawan sama – sama tahu apa yang diharapkan.

2.3.3 Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

Menurut Hasibuan (2007, p.21), fungsi manajemen sumber daya manusia meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, pengadaan, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, kedisiplinan dan pemberhentian

1. Perencanaan

Perencanaan adalah merencanakan tenaga kerja secara efektif serta efisien agar sesuai dengan kebutuhan perusahaan dalam membantu terwujudnya tujuan.

(8)

2. Pengorganisasian

Pengorganisasian adalah kegiatan untuk mengorganisasi semua karyawan dengan menetapkan pembagian kerja, hubungan kerja, delegasi wewenang, integrasi, dan koordinasi dalam bagan organisasi.

3. Pengarahan

Pengarahan (controlling) adalah kegiatan mengendalikan semua karyawan, agar mau bekerja sama dan bekerja efektif serta efisien dalam membantu tercapainya tujuan perusahaan.

4. Pengendalian

Pengendalian adalah kegiatan mengendalikan semua karyawan, agar mentaati peraturan-peraturan perusahaan dan bekerja sesuai dengan rencana.

5. Pengadaan

Pengadaan (procurement) adlah proses penarikan, seleksi, penempatan, orientasi, dan induk untuk mendapatkan karyawan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

6. Pengembangan

Pengembangan adalah proses peningkatan keterampilan teknis, teoretis, konseptual, dan moral karyawan melalui pendidikan dan pelatihan. Pendidikan dan pelatihan yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan pekerjaan masa kini maupun masa depan.

7. Kompensasi

Kompensasi adalah pemberian balas jasa langsung (direct) dan tidak langsung (indirect), uang atau barang kepada karyawan sebagai imbalan jasa yang diberikan kepada perusahaan.

8. Pengintegrasian

Pengintegrasian adalah kegiatan untuk mempersatukan kepentingan perusahaan dan kebutuhan karyawan, agar tercipta kerja sama yang serasi dan saling menguntungkan.

9. Pemeliharaan

Pemeliharaan adalah kegiatan untuk memelihara atau meningkatkan kondisi fisik, mental, dan loyalitas karyawan, agar mereka tetap mau bekerja sama sampai pensiun.

(9)

Kedisiplinan merupakan fungsi manajemen sumber daya manusia yang terpenting dan kunci terwujudnya tujuan karena tanpa disiplin yang baik sulit terwujud tujuan yang maksimal.

11. Pemberhentian

Pemberhentian adalah putusnya hubungan kerja seseorang dari suatu perusahaan. Pemberhentian ini disebabkan oleh keinginan karyawan, keinginan perusahaan, kontrak kerja berakhir, pensiun, dan sebab-sebab lainnya.

Menurut Cao dan Yu (2007) yang dikutip dari jurnal Zhao, Yuan, Guo (2011: 232-236) The functions of human resources management are planning, selection,

evaluation, motivation, development and deployment. Yang artinya adalah Fungsi

manajemen sumber daya manusia adalah perencanaan, seleksi, evaluasi, motivasi, pengembangan dan penyebaran.

2.4 Kompensasi dan Balas Jasa

Menurut Rivai (2006, p357) kompensasi merupakan sesuatu yang diterima karyawan sebagai pengganti kontribusi jasa mereka pada perusahaan. Kompensasi finansial terdiri dari kompensasi tidak langsug dan langsung. Kompensasi langsung terdiri dari pembayaran karyawan dalam bentuk upah, gaji, bonus atau komisi. Kompensasi tidak langsung, atau benefit, terdiri dari semua pembayaran yang tidak tercakup dalam kompensasi financial langsung yang meliputi liburan, berbagai macam asuransi, jasa seperti perawatan anak atau kepedulian keagamaan, dan sebagainya. Pada Gambar 2.1 terdapat rincian dari jenis-jenis kompensasi

(10)

Gambar 2.1 Jenis-jenis kompensasi Sumber : Rivai (2006, p357)

Menurut Gaughan, Kasparek, Hagens, Young, (September 2000): 30-37,

Compensation and benefits team identified the program categories and study options, developed associated costs for each option and provided descriptive material for the survey for each category. Five broad benefits categories were included:

- Health benefits (medical care, dental care, vision, and long term care)

- Work/life programs (pre-school day care, school age day care, elder care,

wellness benefits, concierge services)

- Retirement benefits (savings plan, pension plan, financial planning)

- Vacation benefits

- Alternative forms of fixed vs. variable compensation (additional incentive

bonus, stock options).

Kompensasi

Finansial Non Finansial

Langsung Tidak Langsung

Pembayaran Pokok Pembayaran Prestasi Pembayaran Insentif Pembayaran Tertangguh Gaji Upah Karena Karir

Aman Pada Jabatan Lingkungan Kerja Dapat Pujian Prestasi Istimewa Temuan Baru Pengakuan Karya Peluang Promosi Kondusif Menyenangkan Nyaman Bertugas Bersahabat Komisi Bonus Bagian Keuntungan Opsi saham

Tabungan Hari Tua

Saham kumulatif Proteksi Fasilitas Kompensasi Luar jam Kerja Asuransi Pesangon Sekolah Anak Pensiun Lembur Hari Besar Cuti, Sakit Cuti Hamil Rumah, Biaya Pindah Kendaraan

(11)

Yang jika diterjemahkan adalah Kompensasi dan manfaat mengidentifikasi kategori program dan pilihan studi, mengembangkan biaya yang terkait untuk setiap opsi dan menyediakan bahan deskriptif untuk survei untuk setiap kategori. Lima kategori manfaat itu sendiri adalah termasuk:

- Manfaat kesehatan (perawatan medis, perawatan gigi, penglihatan, dan perawatan jangka panjang)

- Kerja/hidup program (pra-sekolah, usia sekolah, perawatan orang tua, manfaat kesehatan, layanan concierge)

- Manfaat Pensiun (tabungan, dana pensiun, perencanaan keuangan) - Manfaat liburan

- Alternatif bentuk kompensasi tetap vs variabel (insentif bonus tambahan, opsi saham).

Menurut Mathis dan Jackson (2006, p420) kompensasi merupakan faktor penting yang mempengaruhi bagaimana dan mengapa orang-orang memilih untuk bekerja di sebuah organisasi daripada organisasi yang lain. Komponen program kompensasi itu sendiri digambarkan sebagai berikut :

Tabel 2.1 Komponen Program Kompensasi Sumber: (Mathis dan Jackson, 2006, p419)

Kompensasi

Langsung Tidak Langsung

Gaji Pokok - Upah - Gaji

Penghasilan Tidak Tetap - Bonus

- Insentif - Opsi Saham

Tunjangan

- Asuransi kesehatan jiwa - Cuti berbayar

- Dana pensiun - Kompensasi pekerja - Lain-lain

2.4.1 Gaji Pokok (Base Pay)

Menurut Mathis dan Jackson (2006, p420), banyak organisasi menggunakan dua kategori gaji pokok, per jam dan gaji tetap, yang didefinisikan berdasarkan cara imbalan kerja tersebut didistribusikan dan sifat dari pekerjaan. Imbalan kerja per jam

(12)

merupakan cara pembayaran yang paling umum yang didasarkan pada waktu, dan karyawan yang dibayar berdasarkan jam kerja menerima upah (wage), yang merupakan imbalan kerja yang dihitung secara langsung berdasarkan jumlah waktu kerja. Sedangkan orang-orang yang menerima gaji (salary) mendapatkan imbalan kerja yang besarnya tetap untuk setiap periode tanpa menghiraukan jumlah jam kerja.

2.4.2 Penghasilan Tidak Tetap (Variable Pay)

Menurut Mathis dan Jackson (2006, p420), penghasilan tidak tetap merupakan kompensasi yang dihubungkan secara langsung dengan kinerja individual, tim atau organisasional. Jenis penghasilan tidak tetap yang paling umum untuk sebagian besar karyawan berupa pembayaran bonus dan program insentif. Eksekutif sering menerima penghargaan jangka panjang seperti opsi saham.

2.4.3 Tunjangan (Benefit)

Menurut Mathis dan Jackson (2006, p420), tunjangan (benefit) adalah sebuah penghargaan tidak langsung - asuransi kesehatan, cuti berbayar, atau dana pensiun – yang diberikan untuk karyawan atau sekelompok karyawan sebagai bagian dari keanggotaan organisasional, tanpa menghiraukan kinerja.

2.4.4 Pendekatan Kompensasi

Berikut ini adalah berbagai pendekatan kompensasi yang dijadikan sebagai jenis pendekatan imbalan kerja pada organisasi.

Tabel 2.2 Jenis Pendekatan Kompensasi Sumber : (Mathis dan Jackson, 2006, p424)

Pendekatan Kompensasi Tradisional Pendekatan Penghargaan Total

• Kompensasi hanya berupa gaji pokok

• Bonus/tunjangan istimewa hanya untuk para eksekutif

• Tunjangan tetap terikat pada

• Penghasilan tidak tetap ditambahkan pada gaji pokok

• Insentif tahunan/jangka panjang diberikan untuk para eksekutif, manajer dan karyawan

(13)

masa jabatan yang lama

• Kemajuan tingkat imbalan kerja berdasarkan pada promosi organisasional

• Terdapat program imbalan kerja standar di seluruh organisasi

fleksibel dan mudah dibawa

• Broadband yang berbasis pada

pengetahuan/keterampilan menentukan tingkat gaji

• Banyak rencana yang mempertimbangkan

pengelompokkan kerja, lokasi dan unit usaha.

2.5 Penggajian

2.5.1 Pengertian Penggajian

Menurut Warren et al. (2008, p489) “In accounting, payroll refers to the

amount paid employees for services they provided during the period.” Dapat

diartikan bahwa dalam akuntansi, istilah gaji diartikan sebagai jumlah tertentu yang dibayarkan kepada karyawan untuk jasa yang diberikan selama periode tertentu.”

Menurut Winarni dan Sugiyarso (2006, p6), “Gaji merupakan balas jasa yang dibayarkan kepada pemimpin-pemimpin, pengawas- pengawas, pegawai tata-usaha dan pegawai-pegawai kantor serta para manajer lainnya. Jumlah pembayaran gaji biasanya ditetapkan secara perbulan."

Jadi dapat disimpulkan bahwa penggajian adalah suatu sistem yang menyajikan jumlah tertentu atas balas jasa yang dibayarkan kepada pemimpin, pegawai yang diberikan pada periode tertentu.

2.5.2 Fungsi Penggajian

Mengacu pada pendapat Arens dan Loebbacke yang diterjemahkan oleh Jusuf (2008), fungsi dalam siklus penggajian dan kepegawaian adalah:

a. Kepegawaian dan Penempatan Pegawai

Departemen Personalia menyediakan sumber yang independen dalam mewawancarai dan mempekerjakan karyawan yang potensial dan sebagai sumber pencatatan yang independen serta verifikasi intern atas gaji dan upah, juga perubahan gaji dan upah serta pemotongan.

(14)

Fungsi ini meliputi pembuatan kartu kehadiran, perhitungan gaji dan upah kotor, pemotongan, gaji dan upah bersih, pembuatan cek gaji dan upah, serta pembuatan catatan gaji dan upah.

c. Pembayaran Gaji dan Upah

Penandatanganan dan pendistribusian cek actual gaji dan upah harus ditandatangani oleh fungsi ini. Untuk mencegah pembayaran yang tidak diotorisasi biasanya digunakan rekening bank khusus yang terpisah. d. Pembuatan Surat Pemberitahuan dan Pembayaran Pajak

Pembuatan dan pengiriman surat pemberitahuan pajak dilakukan secara tepat waktu seperti yang diwajibkan oleh pemerintah. Verifikasi yang independen diperlukan untuk mencegah salah gaji, kewajiban dan sanksi pajak.

2.6 Pajak Penghasilan

2.6.1 Pengertian Pajak Penghasilan

Dalam bukunya, Mardiasmo (2009, p1) mengemukakan pengertian pajak sebagai berikut: “Pajak adalah iuran rakyat kepada negara berdasarkan Undang-Undang (yang dapat di paksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum”.

Berdasarkan Pasal 21 Undang-Undang No.36 Tahun 2008 Tentang Pajak Penghasilan, bahwa Pajak penghasilan 21 adalah pajak atas penghasilan berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan pembayaran lain dengan nama dan dalam bentuk apapun sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa,dan kegiatan yang dilakukan oleh orang pribadi Subjek Pajak dalam negeri. Apabila orang pribadi Subjek Pajak dalam negeri memperoleh penghasilan dan dikenakan PPh Pasal 21, maka menjadi Wajib Pajak (WP) orang pribadi dalam negeri.

2.6.2 Penghasilan Tidak Kena Pajak

Sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 162/PMK.011/2012, terhitung mulai 1 Januari 2013, PTKP (penghasilan tidak kena pajak) yang berlaku adalah sebagai berikut:

(15)

- Tambahan WP Kawin Rp 2.025.000

- Tambahan untuk penghasilan istri digabung dengan penghasilan suami Rp 24.300.000

- Tambahan untuk anggota keluarga yang menjadi tanggungan (max 3 orang) @ Rp 2.025.000

Berikut ini besarnya PTKP sesuai dengan status perkawinan WP : - TK/0 = Rp 24.300.000

- K/0 = Rp 26.325.000

- K/1 = Rp 28.350.000

- K/2 = Rp 30.375.000

- K/3 = Rp 32.400.000

Untuk perhitungan PPh 21, besarnya PTKP maksimal adalah Rp 32.400.000, sedangkan untuk perhitungan PPh Orang Pribadi, besarnya PTKP maksimal menjadi Rp 56.700.000 untuk WP dengan status K/I/3.

2.6.3 Tarif Pajak Penghasilan

Tabel 2.3 Tarif Pajak Penghasilan Sumber : (Mardiasmo, 2009, p3)

Lapisan Penghasilan Kena Pajak Tarif Pajak Sampai dengan Rp 50.000.000,00 (lima

puluh juta rupiah)

5 % ( lima persen)

Di atas Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan Rp 250.000.000,00 (dua ratus lima puluh

juta rupiah)

15 % (lima belas persen)

Di atas Rp 250.000.000,00 (dua ratus lima puluh juta rupiah) sampai dengan Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)

25 % (dua puluh lima persen)

(16)

2.7 Object Oriented Analysis Design (OOAD)

Menurut Satzinger et al. (2005, p60) Object Oriented Analysis (OOA) adalah semua jenis objek yang melakukan pekerjaan dalam sistem dan menunjukkan interaksi apa saja yang dibutuhkan pengguna untuk menyelesaikan tugas tersebut.

Object Oriented Design (OOD) adalah semua jenis objek yang dibutuhkan dapat berkomunikasi dengan orang dan perangkat pada sistem, menunjukkan bagaimana ojek tersebut berinteraksi untuk menyelesaikan tugas dan menyempurnakan definisi dari tiap jenis objek sehingga dapat diimplemetasikan dengan bahasa tertentu atau lingkungan.

2.8 Unified Model Language (UML)

Menurut Rama dan Jones yang diterjemahkan oleh Wibowo (2008, p.60-61)

Unified Model Language (UML) adalah bahasa pemodelan untuk menspesifikasi,

visualisasi, membangun dan mendokumentasikan suatu sistem informasi. UML tersebut dikembangkan sebagai alat untuk analisis objek yang berorientasi dan desain dan dapat digunakan untuk memahami sistem informasi serta dokumentasi dari sistem informasi tersebut.

Menurut Sani, Nor Fazlida Mohd; Ariffin, Noor Afiza Mohd; Atan, Rodziah (2013:16-29) “Method that use to develop a propose model Object Oriented

Debugger is Unified Modeling Language (UML). It is the best choice model and suitable to design the Object Oriented Debugger which will be developed in an object oriented programming environment. The model developed is to capture the structure and behavior of the Object Oriented Debugger by using the UML diagram. The model also can ease the readability of the documentation for the maintenance purposes. The design of the Object Oriented Debugger Model has been developed using the UML notation. It's consisting of two parts that are object-oriented analysis and object-oriented design.” Yang jika diterjemahkan artinya adalah Metode yang

digunakan untuk mengembangkan model yang mengusulkan Debugger Object Oriented adalah Unified Modeling Language (UML). Ini adalah model pilihan terbaik dan cocok untuk merancang Debugger Object Oriented yang akan dikembangkan dalam lingkungan pemrograman berorientasi objek. Model yang dikembangkan adalah untuk menangkap struktur dan perilaku Debugger Object Oriented dengan menggunakan diagram UML. Model ini juga dapat meringankan pembacaan dokumentasi untuk tujuan pemeliharaan. Desain dari Debugger Model

(17)

Object Oriented telah dikembangkan dengan menggunakan notasi UML. Ini terdiri dari dua bagian yang analisis berorientasi objek dan desain berorientasi objek.

Menurut Satzinger et al. (2005, p48), Unified Model Language (UML) adalah suatu set standar konstruksi model dan notasi yang dikembangkan secara spesifik dalam pengembangan berorientasi objek. Dengan UML, analis dan pengguna akhir dapat digambarkan dan dipahami dalam diagram spesifik yang digunakan dalam proyek pengembangan sistem.

2.8.1 Activity Diagram

Menurut Satzinger et al. (2005, p144), activity diagram adalah suatu diagram alur kerja yang dapat menggambarkan berbagai aktivitas pengguna, siapa yang melakukan aktivitas tersebut dan aliran sekuensial dari aktivitas tersebut.

Gambar 2.2 Activity diagram symbols Sumber : (Satzinger et al, 2005, p145)

Menurut Rama dan Jones yang diterjemahkan oleh Wibowo (2008:61) activity diagram dibagi menjadi 2 tipe, yaitu :

- Overview activity diagram adalah suatu aktivitas diagram berbasis UML yang menyajikan pemodelan proses bisnis tingkat tinggi dengan mendokumentasikan kejadian kunci, urutan kejadian, dan aliran informasi diantara tiap kejadian.

(18)

- Detailed activity diagram adalah suatu aktivitas diagram berbasis UML yang menyediakan penyajian rinci dari tiap aktivitas yang berasosiasi dengan satu atau dua dari kejadian yang ada pada diagram overview.

2.8.2 Use Case Diagram

Menurut Satzinger et al. (2005:215) Use Case Diagram adalah diagram dimana cara yang mudah dalam mendokumenatsikan kejadian pada interaksi pengguna dan sistem, sehingga dapat membantu mengidentifikasi berbagai macam proses yang dilakukan pengguna dan sistem yang saling mendukung proses tersebut.

Gambar 2.3 A Simple use case with an actor Sumber : (Satzinger et al, 2005, p.215) 2.8.3 Event Table

Menurut Satzinger et al. (2005, p175) Event table merupakan catalog dari usecase yang daftar kejadian di rincikan dalam baris dan bagian kunci informasi dalam setiap kejadian dirincikan dalam kolom.

Gambar 2.4 Information about each event and the resulting use case in an event

(19)

2.8.4 Use Case Description

Menurut Satzinger et al. (2005, p245) Use Case Description merupakan gambaran mengenai urutan tertentu dari tahapan yang ada di use case, karena use case itu sendiri memiliki beberapa scenario yang berbeda di dalamnya. Use case description memiliki 3 tingkatan dalam perinciannya, yaitu Brief Description, Intermediate Descriptiom, dan Fully developed

Description.

2.8.5 Class Diagram

Menurut Satzinger et al. (2005, p302), class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi dari kelas, objek, dan atribut serta menjelaskan hubungan satu sama lain seperti asosiasi, pewarisan, dan lain-lain.

Gambar 2.5 Internal symbols used to define a design class Sumber : (Satzinger et al, 2005, p304)

2.8.6 Sequence Diagram

Menurut Satzinger et al. (2005, p213, p315) sequence diagram adalah diagram yang menunjukkan urutan dari pesan antara actor eksternal dan sistem berdasarkan use case atau scenario, digunakan untuk menjelaskan interaksi objek dan keputusan dokumen desain.

(20)

Notasi Fungsi

Aktor yang berinteraksi dengan sistem

Lifeline adalah garis vertical di bawah

objek atau actor yang menunjukkan urutan waktu dari tiap interaksi aktor ke sistem atau sebaliknya

Input dan Output Message menunjukkan pesan yang dikirim dan diterima oleh actor ke sistem

:ObjectDA Data Access Class yang merupakan database pada objek yang digunakan untuk menyimpan atau mengambil data dari database.

:Object Objek yang menjadi sumber dan tujuan dari setiap pesan

(21)

:Handler Controller objek memodelkan perilaku usecase yang ada didalamnya, menangkap pesan dan mendistribusikan ke objek lainnya

Gambar 2.6 Notasi Usecase Sequence Diagram Sumber : (Satzinger et al, 2005)

2.8.7 User Interface

Menurut Satzinger et al. (2005, p441) user interface adalah sauatu rancangan untuk input dan output yang terlibat untuk setiap usecase yang digunakan ketika pengguna berinteraksi dengan komputer untuk melaksanakan tugas. Pada Satzinger (2005, p454) menjelaskan bahwa dalam mendesain interface harus terdapat garis pedoman, seperti Eight Golden

Rules for Designing Interactive Interfaces dari Ben Shneiderman, delapan

aturan emas dalam mendesain interface yang interaktif tersebut adalah sebagai berikut :

1. Strive for consistency (Berusaha untuk Konsistensi)

Fokus pada konsistensi desain tata letak menu, ukuran, bentuk ikon, form, dan tata letak layar bantuan.

2. Enable frequent users to use shortcuts (memungkinkan pengguna

untuk menggunakan jalan pintas)

Untuk mengefisiensikan waktu, ada tampilan yang menyediakan

shortcut untuk mengurangi beberapa tahapan dalam proses

interaksi. Bisa pula desainer menyediakan fasilitas untuk pengguna agar mereka dapat membuat shortcut sesuai dengan kebutuhannya.

3. Offer informative feedback (Memberikan umpan balik yang

informatif)

Dalam setiap tindakan atau tahapan interaksi si pengguna, sebaiknya disediakan fasilitas umpan balik dari komputer sehingga pengguna mengetahui bahwa tindakannya terhadap

(22)

komputer tersebut telah diakui. Umpan balik tersebut bisa berupa peringatan bahwa ada kesalahan, atau umpan balik yang sederhana apabila tindakan pengguna tidak terlalu penting.

4. Design dialogs to yield closure (Merancang dialog untuk

menghasilkan suatu penutupan)

Rancangan dialog pada sistem harus terorganisir dalam urutan, dari adanya ‘awal’, ‘tengah’, dan ‘akhir’. Sehingga pengguna akan terkonfirmasi bahwa tugasnya telah selesai dan bisa menjadi acuan pengguna untuk memulai tugas berikutnya.

5. Offer simple error handling (Menyediakan penanganan kesalahan

yang sederhana)

Sangatlah mungkin jika terdapat error pada penggunaan sistem, dan desainer harus mencegah pengguna untuk membuat kesalahan walaupun memungkinkan. Sistem harus dapat meminimalisir kesalahan dengan memberikan bantuan kepada pengguna apabila memang terjadi kesalahan, bantuan tersebut berupa peringatan akan kesalahan dan cara penanganan yang sangat sederhana.

6. Permits easy reversal of actions (Mengijinkan untuk kembali pada

tindakan sebelumnya)

Memungkinkan pengguna untuk memilih dan mengambil keputusan apakah tindakannya akan dibatalkan atau dikembalikan tanpa kerumitan. Sehingga disini juga memudahkan pengguna untuk belajar dalam kesalahan dengan adanya tombol cancel untuk membatalkan tindakan. Sekaligus mencegah kesalahan yang dapat terjadi.

7. Support internal locus of control (Mendukung tempat

pengendalian internal)

Pengguna ingin merasakan bahwa ia dapat mengontrol sistem tersebut dan sistem menanggapi tindakan yang dilakukan oleh pengguna sehingga pengguna tidak merasa bahwa sistem yang mengontrol mereka.

8. Reduce short-term memory load (Mengurangi beban ingatan

(23)

Sebaiknya sistem didesain dengan tampilan yang mudah diingat oleh pengguna, karena ada keterbatasan dalam ingatan manusia yang memungkinkan akan menghambat kelancaran dari proses interaksi dengan sistem.

2.9 Kerangka Berpikir

Gambar berikut ini menjelaskan kerangka pikir dalam penulisan skripsi ini.

(24)

Kerangka berpikir ini dimulai dari mendapatkan gambaran umum mengenai Perusahaan, baik dari pengetahuan akan visi dan misi perusahaan, struktur organisasi serta masing-masing tugas dan wewenang dari perusahaan tersebut. Setelah itu fokus kepada mendapatkan dan menjelaskan informasi mengenai prosedur maupun proses terkait dengan sistem absensi dan sistem kompensasi dan benefit yakni penggajian, lembur, cuti, perijinan, upah tambahan, yang disesuaikan dengan tipe karyawan yang ada di perusahaan. Seluruhnya akan diproses pada tahapan analisis tersebut, dimana sistem yang sedang berjalan tersebut dimodelkan ke dalam bentuk activity diagram.

Lalu bersamaan dengan itu akan tergambar proses bisnis beserta alur yang akan dirancang dan menentukan kelemahan yang terjadi pada sistem yang sedang berjalan tersebut. Setelah itu dapat ditentukan kebutuhan dan rekomendasi atas kelemahan sistem yang sedang berjalan tersebut.

Rekomendasi atau usulan akan kebutuhan dari kelemahan sistem yang sedang berjalan tersebut akan dirancang dengan konsep Object Oriented Design Analysis (OOAD) dari membuat activity diagram, use case diagram, use case description,

class diagram, three layer sequence diagram, updated class diagram, package diagram, dan merancang user interface.

Setelah perancangan OOAD selesai, akan masuk ke tahapan dalam pembuatan program di mana pada tahapan ini akan dilakukan coding. Lalu untuk tahapan implementasi akan dibuat rencana atau jadwal dengan Gantt Chart dan membuat spesifikasi hardware serta software yang dibutuhkan sesuai dengan kondisi perusahaan.

Gambar

Gambar 2.1 Jenis-jenis kompensasi      Sumber : Rivai (2006, p357)
Tabel 2.1 Komponen Program Kompensasi  Sumber: (Mathis dan Jackson, 2006, p419)
Tabel 2.2 Jenis Pendekatan Kompensasi           Sumber : (Mathis dan Jackson, 2006, p424)
Gambar 2.2  Activity diagram symbols  Sumber : (Satzinger et al, 2005, p145)
+5

Referensi

Dokumen terkait

[r]

atau guludan memotong lereng + rorak setiap jarak 4.5 m pada pertanaman sayuran searah lereng dapat sebagai alternatif untuk mengendalikan erosi hingga lebih

manajemen laboratorium serta peningkatan sarana dan prasarana yang terkait dengan pengujian Obat dan Makanan.. Penguatan Institusi melalui peningkatan sarana dan prasarana

Variabel dalam penelitian ini adalah faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya penggunaan KB Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) PUS di Kelurahan Gunung Terang dengan

Penelitian ini memiliki tujuan (1) Meneliti pengaruh variasi komposisi komposit serbuk bonggol jagung, serbuk kuningan (Cu-Zn), magnesium oksida (MgO), dan resin polyester

Sebab keempat adalah tanaman bertambah tinggi akibat sudah lebih dari 20 tahun ditanam sehingga menggeser level keragaman vertikalnya, kecuali strata IV pada tahun 2007 yang

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana implementasi sistem prosedur dan pengendalian internal dalam penyaluran dana zakat untuk program pendidikan di

“ Kami beberapa kali, pernah menjalin hubungan baik dengan teman-teman dari Etnis Sumba, dalam kegiatan Pentas Seni Budaya Indonesia (PSBI) dan komunikasi yang terjalin