INDIVIDUAL and GROUP
DECISION MAKING
Presented by :
Pengambilan keputusan memerlukan pengidentifikasian dan pemilihan alternatif solusi yang mengarah ke keadaan yang diinginkan
Dua pendekatan untuk membuat keputusan
I. A Rational Model
II. Various Nonrational Models I. A Rational Model
Mengusulkan bahwa manajer menggunakan, empat urutan langkah rasional saat mengambil keputusan
a. identifying the problem (mengidentifikasi masalah),
b. generating alternative solutions (menghasilkan solusi alternatif)
c. selecting a solution (memilih solusi)
d. implementing and evaluating the solution(menerapkan dan mengevaluasi solusi
a. identifying the problem
permasalahan timbul ketika situasi kenyataan dan situasi yang diinginkan berbeda (kesenjangan antara aktual dan situasi yang diinginkan)
Tiga metode yang umum digunakan untuk mengidentifikasi permasalahan:
1. Historical cues
menggunakan isyarat sejarah untuk mengidentifikasi masalah mengasumsikan bahwa masa lalu adalah perkiraan terbaik untuk masa depan. manajer mengandalkan pada pengalaman masa lalu untuk mengidentifikasi perbedaan (masalah)
2. A Planning Approach
Sebuah pendekatan perencanaan yang sistematis akan dapat menjadikan hasil yang lebih akurat. Metode ini menggunakan
proyeksi atau skenario untuk memperkirakan apa yang diharapkan terjadi dalam jangka waktu yang akan datang. Biasanya dalam
waktu satu tahun atau lebih.Perencanaan adalah sebuah alat yang bersifat terkaan perkiraan spekulatif digunakan untuk
mengidentifikasi keadaan di masa mendatang
3. Sebuah pendekatan akhir untuk mengidentifikasi masalah adalah dengan mengandalkan persepsi orang lain
b. generating alternative solutions
untuk keputusan berulang dan rutin dan untuk memecahkan masalah yang bersifat umum
c. selecting a solution
para pengambil keputusan ingin memilih alternatif dengan nilai terbesar dalam membuat suatu keputusan untuk memaksimalkan hasil
d. implementing and evaluating the solution
sekali solusi dipilih, maka perlu dilaksanakan. setelah solusi diterapkan, tahap evaluasi yang menilai keefektifan. jika solusi efektif, harus dapat mengurangi perbedaan antara kenyataan dan yang diinginkan
Model rasional menjelaskan, bahwa manajer harus menggunakan proses logis dalam pengambilan keputusan
II.Various Nonrational Models
mencoba untuk menjelaskan bagaimana sebenarnya keputusan dibuat para pengambil keputusan yang tidak memproses informasi secara lengkap sehingga sulit bagi pengambil keputusan untuk membuat keputusan yang optimal
Ada dua Nonrational models yaitu
a. Herbets Simon's Normative Model
Proses membuat keputusan oleh para pembuat keputusan dilakukan dengan Rasionalitas terbatas Rasionalitas terbatas merupakan pengertian bahwa para pengambil keputusan dibatasi oleh berbagai kendala
Dalam jangka panjang, kendala rasionalitas menyebabkan pengambil keputusan gagal untuk mengevaluasi semua alternatif potensial
Kendala yang paling sering terjadi dalam membuat keputusan yang buruk dalam rasionalitas terbatas adalah :
a. Tidak ada kejelasan antara proses dan pelaksanaan
b. ketidakjelasan visi, misi, dan tujuan perusahaan c. keengganan pemimpin untuk mengambil
tanggung jawab
d. kurangnya dapat diandalkan dalam mendapat informasi yang tepat waktu.
b. The Garbage Can Model
Berpendapat bahwa pembuatan keputusan ceroboh dan serampangan dan pengambilan keputusan tidak mengikuti serangkaian langkah-langkah yang teratur.
Memiliki empat implikasi praktis ;
1. banyak keputusan yang dibuat oleh pembuat keputusan karena adanya suatu kesempatan
2. motif politik sering terdapat dalam proses membuat keputusan
3. proses pengambilan keputusan dilakukan, untuk
masalah kecil karena cepat kemungkinannya untuk dipecahkan
4. masalah yang penting diselesaikan lebih dulu daripada yang tidak penting karena dianggap lebih penting untuk organisasi
Decision Making Biases
Seseorang membuat berbagai kesalahan sistematis ketika membuat keputusan. kesalahan-kesalahan ini umumnya terkait dengan sejumlah bias yang terjadi
Delapan bias yang mempengaruhi Pembuatan Keputusan :
1. Availability
pengambil keputusan mempunyai kecenderungan untuk membuat keputusan berdasarkan Informasi yang tersedia dalam memori
2. Representativeness.
digunakan ketika akan memperkirakan suatu kemungkinan kejadian yang akan terjadi
3. Confirmation
Memiliki dua komponen
a. untuk sadar memutuskan sesuatu sebelum menyelidiki mengapa harus dibuat keputusan yang tepat
b. mencari informasi yang mendukung
4. Anchoring
terjadi ketika pengambil keputusan dipengaruhi oleh informasi pertama yang diterima tentang keputusan, walaupun tidak relevan
5. Overconfidence
Pembuat keputusan terlalu yakin akan perkiraan atau ramalan yang akan terjadi
6. Hindsight (melihat kebelakang)
terjadi ketika pengetahuan tentang suatu hasil
mempengaruhi keyakinan kita tentang kemungkinan bahwa kita bisa meramalkan hasil sebelumnya
7. Framing
kecenderungan untuk mempertimbangkan risiko tentang keuntungan -(menyelamatkan nyawa)
berbeda dari risiko yang berkaitan dengan kerugian -(kehilangan nyawa)
8. Escalation of commitment
mengacu pada kecenderungan untuk melakukan tindakan yang tidak efektif . Untuk mengurangi hal dapat ini
diakukan:
a. menetapkan target minimum untuk kinerja
b. secara teratur merotasi manajer pada posisi kunci c. mendorong para pengambil keputusan untuk
mengurangi ego dalam membuat keputusan
d. membuat para pengambil keputusan sadar biaya -biaya yang akan terjadi
Dinamic of Decision Making
Penting untuk memahami ilmu pengetahuan karena proses manajemen memberikan manajer dengan informasi yang mereka butuhkan untuk membuat keputusan dan dalam pengambilan keputusan terdapat gaya individu yang berbeda yang akan mempengaruhi cara seseorang dalam membuat keputusan
Knowledge Management menerapkan sistem dan praktek yang meningkatkan berbagai pengetahuan dan informasi di seluruh organisasi yang membantu organisasi meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan secara bersamaan mengurangi biaya dan meningkatkan produktivitas
Ada dua tipe Knowledge yang berdampak pada kualitas suatu keputusan :
1. Tacit Knowledge (Pengetahuan yang tersembunyi)
memerlukan informasi yang sulit untuk diungkapkan, diresmikan, atau berbagi (informasi yang diperoleh melalui pengalaman yang sulit untuk diekspresikan dan diformalkan) 2. Explicit Knowledge
informasi yang dapat dengan mudah dituangkan ke dalam kata-kata dan dapat berbagi dengan orang lain
Knowledge Sharing
Knowledge Management harus dibarengi dengan budaya organisasi yang tepat, dimana pengetahuan budaya organisasi yang baik, akan mendorong dan memperkuat terjadinya sharing pengetahuan yang tersembuyi
General Decision Making Styles
Sebuah Gaya dalam Membuat Keputusan yang mencerminkan kombinasi dari bagaimana individu memandang dan memahami stimulus dan cara umum di mana ia memilih untuk merespon informasi tersebut
Ada empat Gaya Pembuatan Keputusan :
1. Directive
Orang dengan Directive Style memiliki toleransi rendah terhadap ambiguitas dan berorientasi pada tugas dan kepedulian teknis ketika membuat keputusan
2. Analytical
memiliki toleransi yang lebih tinggi untuk ambiguitas dan ditandai oleh kecenderungan untuk lebih dalam menganalisis situasi
3. Conceptual.
memiliki toleransi yang tinggi untuk ambiguitas dan cenderung berfokus pada orang atau aspek-aspek sosial dari situasi kerja
4. Behavioral
bekerja sama dengan baik dengan orang lain dan menikmati interaksi sosial dan dengan senang melakukan tukar pendapat. Kebayakan style yang ini yang sering dilakukan oleh para pembuat keputusan.
The Role of Intuition in Decision Making
Intuisi adalah kapasitas untuk mencapai pengetahuan
langsung atau pemahaman tanpa gangguan pemikiran yang rasional atau membuat kesimpulan logis . Sebagai suatu
proses, intuisi adalah otomatis dan tidak disengaja
Pentingnya untuk memahami intuisi dan mengembangkan keterampilan intuitif ,karena intuisi sama pentingnya dengan analisis rasional untuk membuat keputusan
Two types of Intuition:
1. A Holistic Hunch ( Firasat yang baik)
Firasat yang baik merupakan penilaian yang didasarkan pada integrasi informasi alam bawah sadar yang tersimpan dalam memori
2.Automated Experiences
Pengalaman secara otomatis merupakan pilihan yang tepat didasarkan pada situasi yang baik dan penerapan sebagian informasi alam bawah sadar dapat dipelajari sebelumnya yang terkait dengan situasi
Pros and Cons of Using Intuition When Making Decision
Pada sisi positif, intuisi dapat mempercepat proses pengambilan keputusan
Intuisi mungkin merupakan pendekatan praktis ketika sumber daya terbatas dan adanya
keterbatasan informasi
A Decision Tree
Sebuah pohon keputusan adalah representasi grafis dari proses yang mendasari pembuatan keputusan dan itu menunjukkan konsekuensi yang dihasilkan dalam berbagai pilihan
Sebuah pohon keputusan digunakan sebagai bantuan dalam pembuatan keputusan
GROUP DECISION MAKING
Kelompok seperti komite, gugus tugas, tim proyek, atau panel review
dapat memainkan peran penting dalam proses pengambilan keputusan
Para ahli menyarankan bahwa efektivitas pengambilan keputusan dalam sebuah Group tergantung pada keberhasilan mencapai hal-hal berikut: 1. mengembangkan pemahaman yang jelas tentang masalah
2. mengembangkan kriteria keputusan
3. secara menyeluruh dan akurat menilai kualitas positif dan negatif dari solusi alternative
4. mendorong perbedaan pendapat yang minor dan norma konflik yang konstruktif
Ada tiga pedoman yang dapat diterapkan untuk membantu dalam
memutuskan apakah groups harus disertakan atau tidak dalam proses pengambilan keputusan :
1. jika informasi tambahan (dari Group) akan meningkatkan kualitas keputusan, para manajer harus melibatkan orang-orang yang dapat memberikan informasi yang diperlukan
2. jika penerimaan itu (Group) dianggap penting, manajer perlu melibatkan orang-orang yang menganggap penerimaan dan komitmen itu penting 3. jika Group dapat mengembangkan melalui partisipasi nya, manajer
mungkin ingin melibatkan orang-orang tersebut dalam membuat suatu keputusan
Hal yang perlu dipertimbangkan dalam
melibatkan Groups untuk membuat keputusan: 1. Kelompok dianggap kurang efisien daripada
individu
2. Kelompok lebih percaya tentang penilaian dan pilihan mereka daripada individu
3. Besar atau kecil dari Kelompok akan mempengaruhi hasil keputusan
4. Ketepatan pengambilan keputusan lebih tinggi bila kelompok tahu banyak tentang hal-hal yang ada di tangan pemimpin dan kelompok memiliki kemampuan untuk secara efektif mengevaluasi pendapat dan penilaian anggota kelompok
Group Problem-Solving Techniques
Menggunakan kelompok untuk membuat keputusan secara umum dan mensyaratkan bahwa kelompok tersebut dapat mencapai
konsensus
Konsensus dicapai ketika semua anggota dapat mengatakan bahwa mereka setuju dengan keputusan dan tidak mampu meyakinkan orang lain dari sudut pandang mereka
Konsensus dapat memberikan pendapat dan memperoleh kesepakatan untuk mendukung keputusan
Three Group Problem Solving Techniques A.Brainstorming
Brainstorming digunakan untuk membantu kelompok
menghasilkan gagasan berganda dan berbagai alternatif untuk memecahkan masalah
Manajer disarankan untuk mengikuti Tujuh Aturan Brainstorming
1. Defer Judgement (Tunda Penilaian)
Ungkapan-ungkapan seperti, kita tidak pernah seperti
itu, itu tidak akan berhasil, manajer kami tidak akan pernah setuju, tidak boleh digunakan
2. Build on the ideas of others(Membangun ide orang lain) mendorong peserta untuk memperluas ide-ide orang lain dengan menghindari "Tapi", dan menggunakan "Dan"
3. Encourage wild ideas(Mendorong ide liar) Yang liar dan lebih keterlaluan dengan
4. Go for quantity over quality(untuk kuantitas
diatas kualitas) fokus pada kuantitas mendorong orang untuk berpikir di luar ide-ide favorit
mereka 5. Be visual
Menggambarkan ide dengan menggunakan warna berbeda pada kertas yang besar
6. Stay focus on the topic (Tetap fokus pada topic) Seorang fasilitator harus digunakan untuk
menjaga tetap fokus pada topik
7. 0ne conversation at a time(Satu percakapan pada suatu waktu)
Aturan dasar adalah bahwa tidak ada yang mengganggu orang lain, tidak menolak ide seseorang, tidak ada kekasaran
B.The Nominal Group Technique
Membantu kelompok menghasilkan ide-ide dan mengevaluasi serta memilih solusinya
Pertemuan kelompok terstruktur harus diadakan
untuk membahas masalah tertentu, setelah masalah tersebut dipahami, kelompok akan menghasilkan ide-ide secara tertulis.
Semua ide dimunculkan, kelompok mendiskusikan ide-ide tersebut. siapapun bisa mengkritik atau membela setiap idenya.
Disini dilakukan klarifikasi untuk setuju atau tidak setuju dengan ide-ide tersebut.
C.The Delphi Technique
adalah suatu proses kelompok yang anonim menghasilkan
ide atau penilaian dari para ahli yang berguna :
ketika tatap muka dan diskusi kelompok tidak praktis, ketika perselisihan dan konflik dapat mengganggu komunikasi,
ketika individu-individu tertentu mendominasi diskusi kelompok, dan
ketika groupthink merupakan hasil dari proses kelompok.
Creativity
kreativitas didefinisikan sebagai proses
menggunakan imajinasi dan keterampilan untuk mengembangkan produk baru yang unik, objek, proses atau pemikiran
Types of Creativity
1.Dapat menciptakan sesuatu yang baru (creation) 2. Dapat meniru sesuatu (synthesis)
3. Dapat mengembangkan atau merubah sesuatu (modification)
Five Stage of the creative process:
a. Preparation mencerminkan gagasan bahwa kreativitas dimulai dari pengetahuan dasar
b. Concentration konsentrasi pada permasalahan yang ada
c. Incubation dilakukan secara tidak sadar d. Illumination memikirkan suatu informasi e. Verification proses untuk memverifikasi,