• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENILAIAN MASYARAKAT TERHADAP RUANG TERBUKA HIJAU (RTH) WILAYAH PERKOTAAN: KASUS KOTAMADYA BOGOR SITI NURISJAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENILAIAN MASYARAKAT TERHADAP RUANG TERBUKA HIJAU (RTH) WILAYAH PERKOTAAN: KASUS KOTAMADYA BOGOR SITI NURISJAH"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENILAIAN MASYARAKAT TERHADAP

RUANG TERBUKA HIJAU (RTH) WILAYAH PERKOTAAN:

KASUS KOTAMADYA BOGOR

SITI NURISJAH

SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR 2005

(2)

PERNYATAAN MENGENAI DISERTASI

DAN SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa disertasi saya: Penilaian Masyarakat Ter-hadap Ruang Terbuka Hijau (RTH) Wilayah Perkotaan: Kasus Kotamadya Bogor adalah karya saya sendiri dengan bimbingan Komisi Pembimbing, belum diaju-kan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka

Bogor, Oktober 2005 Siti Nurisjah

(3)

ABSTRAK

SITI NURISJAH. Penilaian Masyarakat terhadap Ruang Terbuka Hijau (RTH) Wilayah Perkotaan (Kasus Kotamadya Bogor). Dibimbing oleh F. GUNARWAN SOERATMO, BUNASOR SANIM, JOYO WINOTO, dan SISWADI.

Ruang Terbuka Hijau (RTH) merupakan salah satu bagian utama dari pembangunan dan pengelolaan ruang-ruang kota dalam upaya mengendalikan kapasitas dan kualitas lingkungannya dan pada saat yang bersamaan juga untuk meningkatkan kesejahteraan warganya. Tetapi, dalam perkembangan dan pembangunan perkotaan, ketersediaan dan kelestarian RTH sering terganggu karena dikonversi menjadi lahan-lahan untuk berbagai kepentingan lain. Konversi lahan ini telah menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan perkotaan akibat gangguan terhadap fungsi lingkungan yang dimiliki RTH. Untuk ini, diperlukan pemahaman akan manfaat, fungsi, dan nilai yang dimiliki RTH sehingga upaya untuk mengendalikan kualitas lingkungan kota yang baik dapat direncanakan dan selanjutnya konsep sistem pembangunan kota berkelanjutan dapat diwujudkan.

Penelitian ini merupakan penelitian yang berbasis pada penilaian masya-rakat terhadap fungsi dan bentuk rancangan RTH yang dimiliki oleh kota. Penilaian untuk nilai lingkungan RTH ini dinyatakan terhadap empat fungsi RTH, yaitu fungsi-fungsi biofisik, arsitektural, sosial, dan ekonomi; serta dua bentuk utamanya yaitu bentuk-bentuk mengelompok dan jalur. Penelitian dilakukan da-lam wilayah kotamadya Bogor yang diketahui memiliki ketersediaan dan ran-cangan RTH yang relatif baik. Alat analisis yang digunakan adalah analisis kore-lasi, analisis komponen utama, dan analisis gerombol.

Kota penelitian memiliki klasifikasi nilai yang tinggi untuk ketersediaan dan distribusi RTH terhadap wilayah dan penduduk. Bentuk jalur hijau dan fungsi sosial ekonomi mendominasi RTH wilayah kota, dimana luasan untuk bentuk jalur cenderung menurun dan fungsi sosial ekonomi cenderung meningkat. Untuk menjaga kualitas lingkungan kota, dua pola kecenderungan ini harus dikendali-kan yaitu dengan mempertahandikendali-kan jalur hijau terutama jalur hijau tepi kota yang berfungsi ganda bagi perbaikan kualitas kota dan masyarakat, dan membatasi fungsi sosial ekonomi terutama pada lokasi yang rawan bahaya lingkungan.

Masyarakat memiliki persepsi yang baik terhadap RTH kota dan prefe-rensi tertinggi adalah RTH bentuk kawasan berkesan hutan dengan keragaman tanaman yang tinggi. Suasana alami kota memberi pengalaman yang baik dalam membentuk persepsi dan preferensi tetapi tidak dalam memilah bentuk dan fungsinya. Walaupun nilai RTH kota dari fungsi-fungsi non ekonomi, yaitu biofisik, sosial, dan arsitektur, cenderung mengelompok dan masyarakat menilainya lebih tinggi dibandingkan dengan nilai dari fungsi ekonomi. Penilaian dan apresiasi masyarakat ini dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, latar belakang yang berbasis lingkungan, dan gender. Dengan semakin meningkatnya kepedulian masyarakat terhadap RTH, maka para perencana dan pengelola harus memiliki suatu metode konseptual untuk mengendalikan kualitas lingkungan wilayah perkotaan dari sudut pandang masyarakat yang akan menerimanya, terutama yang terkait dengan fungsi dan bentuk RTH yang diinginkannya guna perbaikan kapasitas dan kualitas lingkungan kota yang dihuninya.

(4)

ABSTRACT

SITI NURISJAH. Community Valuation On Urban Green Open Space (Case Study: The City Of Bogor). Under direction of F. GUNARWAN SOERATMO, BUNASOR SANIM, JOYO WINOTO, AND SISWADI.

Green open space is a fundamental part of urban development and management in sustaining the quality of urban environment and the welfare of urban dwellers Unfortunately, such a green open space is mostly converted for urban development purposes, sacrificing the virtue of urban quality. Therefore, understanding the value of green open space for urban livelihood needs to be improved in order to better manage urban affairs.

This study is a community based research intended to analyze total value of urban green open space derived mainly from its functions and design. It assumes that there are four embedded environmental values provided by urban green space function namely biophysical, architectural, social, and economic for both non linear and linear spatial design. This analytical framework is applied to Bogor city considering its peculiarities of green open space existence and architectures. For the analytical tools, this framework implements correlation analysis, principal component analysis, and cluster analysis.

The city of Bogor is classified having better amenity qualities regarding to green open space physical characteristics. However, it should be properly managed due to urban development. Architectural function, which highly correlated with social and biophysical values, has higher value and most preferable than the economic ones; and non linear type of design is more preferable than linear ones. Educational level, environment knowledge and gender, generally, affect their valuation on all type of green open space function and design.

As the urban community demand grows for the green open space, planners and managers will be particularly in need of conceptual methods sustaining the quality of urban environment as well as welfare of urban dwellers from the point of view of community’ experiences by siting up a type of more preferable green open space at their community surrounding area.

(5)

PENILAIAN MASYARAKAT TERHADAP

RUANG TERBUKA HIJAU (RTH) WILAYAH PERKOTAAN:

KASUS KOTAMADYA BOGOR

SITI NURISJAH

Disertasi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Doktor pada

Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan

SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR 2005

(6)

Judul Disertasi Nama

NIM

: Penilaian Masyarakat terhadap Ruang Terbuka Hijau (RTH) Wilayah Perkotaan: Kasus Kotamadya Bogor

: Siti Nurisjah : 93559

Disetujui

Komisi Pembimbing

Prof. Dr. Ir. F. Gunarwan Soeratmo, MF. Prof. Dr. Ir. Bunasor Sanim, M.Sc

Ketua Anggota

Dr. Ir. Joyo Winoto, M.Sc. Dr. Ir. Siswadi Anggota Anggota

Diketahui

Ketua Program Studi Pengelolaan Dekan Sekolah Pascasarjana Sumberdaya Alam dan Lingkungan

Dr. Ir. Surjono Hadi Sutjahjo, M.S. Prof. Dr. Ir. Syafrida Manuwoto, M.Sc.

(7)

PRAKATA

Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas kehen-dak, bimbingan dan rahmat-Nya maka disertasi ini dapat diselesaikan. Disertasi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Doktor pada Program Pascasarjana di Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Walaupun telah diketahui bahwa Ruang Terbuka Hijau (RTH) untuk suatu wilayah perkotaan merupakan salah satu sumberdaya alam yang dapat mengendalikan keseimbangan alami kota sehingga kelestarian dan keindahan lingkungan serta kenyamanannya dapat terjaga; tetapi keberadaannya selalu terganggu dengan berbagai kepentingan lainnya. Hal ini terutama disebabkan karena terjadinya konversi lahan akibat pembangunan kota juga karena tidak diketahuinya besar penilaian dan apresiasi masyarakat terhadap nilai-nilai yang “melekat” dengan RTH tersebut. Untuk itulah penelitian ini dilakukan.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan terhadap suatu kebijakan ruang publik guna mengelola keberadaan dan kelestarian RTH wilayah perkotaan, terutama pada wilayah studi yaitu Kotamadya Bogor yang bertema Kota dalam Taman. Selain itu, hasil penelitian juga bermanfaat sebagai bahan masukan dalam proses kegiatan perencanaan pengelolaan RTH kota lainnya.

Terima kasih disampaikan penulis pada Bapak Ketua Komisi Pembimbing, yaitu Bapak Prof. Dr. Ir. F. Gunarwan Suratmo, MF yang telah banyak “me-luruskan” orientasi ilmu dan pengetahuan tentang sumberdaya alam dan ling-kungan penulis, dan juga atas semua bimbingan akademis, nasihat, dorongan dan dukungan, serta kesabaran beliau mulai dari awal, pengembangan berbagai ide, sampai dengan tahap terakhir penyelesaian disertasi ini, juga pada. Bapak-bapak dosen pembimbing lain, yaitu Prof. Dr. Ir. Bunasor Sanim, MSc., Dr. Ir. Joyo Winoto, MSc., dan Dr. Ir. Siswadi; atas semua saran, arahan serta bimbingan. Secara khusus juga pada Bapak Prof. Dr. Ir. Andi Hakim Nasoetion, Bapak Ir. Zain Rachman, Bapak Prof. Dr. Ir. Lutfi Ibrahim Nasoetion dan Dr. Ir. Irawadi Djamaran atas semua dukungan moral dalam meneruskan dan penyele-saian studi. Terima kasih tidak terhingga juga disampaikan pada Pimpinan Sekolah Pascasarjana IPB, khususnya Ibu Prof. Dr. Ir. Syafrida Manuwoto, MSc yang tetap memberikan kesempatan dalam penyelesaian studi ini, serta Bappeda serta Dinas Pertamanan dan Kebersihan Kota Kotamadya Bogor atas ijin dan bantuan dalam penggunaan data untuk kepentingan penelitian. Khusus pada Vera, Marisa, Oly dan Naniek serta Astra atas bantuan, perhatian dan dukungan sangat tinggi dalam proses penelitian ini, dan Ir Palguno dan Ir Dodi yang menjadi teman diskusi, pelebar wawasan pikiran, dan membantu dalam proses pengolahan data, serta Ir. Qodarian Pramukanto, Ir. Maritje Wungkar, Dr. Ir. Nurhayati A Mattjik atas persahabatan dan perhatiannya. Terima kasih pada kedua orang tua dan saudara-saudara yang selalu mendoakan yang terbaik untuk seluruh anggota keluarganya.

.

Bogor, Oktober 2005 Siti Nurisjah

(8)

RIWAYAT HIDUP

Peneliti merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara, dari ayah Syahruddin (alm) dan ibu Nurma (alm). Lahir di Sukabumi, Jawa Barat pada 12 September 1948.

Peneliti menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah di kota Jakarta, masing-masing di SD Katolik Van Lith, SMP Yayasan Perguruan Tjikini, dan SMA Yayasan Perguruan Tjikini pada tahun 1966. Selanjutnya pendidikan tinggi strata satu (S1) diselesaikan di Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor pada tahun 1972; dengan kekhususan bidang Arsitektur Pertamanan. Pendidikan tinggi strata 2 (S2) diselesaikan di Department of

Land-scape Architecture, University of Wisconsin, Madison, USA pada tahun 1983

dengan kekhususan dalam bidang Landscape Planning and Design. Pendidikan tinggi strata 3 (S3) dijalankan di Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor dimulai tahun 1993 pada Program Studi Pengembangan Wilayah dan Pedesaan, dan pada tahun 1995 pindah dan menyelesaikan program S3 pada tahun 2000 di Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan.

Selain bekerja sebagai staf pengajar tetap pada Program Studi Arsitektur Lanskap, Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, peneliti juga bekerja sebagai staf pengajar tidak tetap dan/atau pengajar tamu dan pembimbing tugas akhir pada beberapa jurusan di lingkungan IPB, Perguruan tinggi negeri dan swasta, dan juga bekerja sebagai perencana dan perancang bidang Arsitektur Lanskap dan lingkungan, antara lain perencanaan lanskap dan ruang terbuka kota dan wilayah, pertamanan kota serta kawasan rekreasi serta wisata. Peneliti juga duduk dalam kepengurusan organisasi profesi Arsitektur Lanskap, yaitu IALI (Ikatan Arsitek Lanskap Indonesia), IFLA

(International Federation of Landscape Architecs), dan AFELA (Asia Federation of Educator Landscape Architecture); dan sebagai anggota Dewan Pakar pada

beberapa lembaga pemerintah. Beberapa kali duduk sebagai juri untuk kompetisi perencanaan dan rancangan kawasan, baik dalam tingkat nasional maupun internasional. Sejak 1987, peneliti membimbing mahasiswa ikut dalam

Student Design Competiton dalam bidang Arsitektur Lanskap, baik tingkat

nasional maupun internasional. Peneliti juga telah mengikuti dan memberikan makalah dalam berbagai pertemuan ilmiah dan profesi, baik tingkat nasional dan internasional.

(9)

DAFTAR ISI

Halaman DAFTAR TABEL ... DAFTAR GAMBAR ... DAFTAR LAMPIRAN ... ix xi xii 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1.2. Tujuan Penelitian ... 1.3. Kerangka Pemikiran... 1.4. Perumusan Masalah ... 1.5. Manfaat Penelitian ... 1.6. Hasil Baru Penelitian ... 1.7. Terminologi ... 1 4 4 7 8 8 9 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kota ... 2.2. Ruang Terbuka Hijau Wilayah Perkotaan ... 2.3. Pendugaan Nilai Lingkungan RTH Kota ... 2.4. Pembangunan dan Sistem Nilai Masyarakat ... 2.5. Masyarakat Peduli Lingkungan ...

12 21 25 28 30 3 KEADAAN UMUM KOTAMADYA BOGOR

3.1. Administratif ... 3.2. Sumberdaya Alam ... 3.3. Kependudukan ... 3.4. Penggunaan Lahan ... 3.5. Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kota ...

32 33 34 35 36 4 METODE PENELITIAN

4.1. Lokasi dan Waktu ... 4.2. Batasan dan Asumsi Penelitian ... 4.3. Obyek Penelitian ... 4.4. Identifikasi Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penilaian

Masyarakat Terhadap RTH Kota ... 4.5. Data Penelitian ... 4.6. Metode Pengambilan Contoh ... 4.7. Teknik Analisis Data ... 4.8. Pengembangan Model Kebijakan Publik untuk Pembangunan dan Pengelolaan RTH Kota ...

42 42 43 43 47 48 49 50 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Ketersediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kota ... 5.2. Persepsi dan Preferensi Masyarakat terhadap RTH Kota ... 52 72

(10)

ix

ix

5.3. Penilaian Masyarakat terhadap RTH Kota ... 5.4. Alternatif Kebijakan Publik dalam Pembangunan dan Pengelolaan

RTH Kota Berdasarkan Penilaian Masyarakatnya ... 83 82 110 6 KONSEP KEBIJAKAN PUBLIK DALAM MERENCANA DAN

MENGELOLA PEMBANGUNAN DAN PELESTARIAN RTH KOTA 6.1. Dasar Formulasi Kebijakan Publik... 6.2. Kondisi Faktual Kota ... 6.3. Konsepsi Model Integratif Pengembangan RTH Kota... 6.4. Konsepsi Model Pembangunan RTH Kota berdasarkan Preferensi

Masyarakat ... 6.5. Konsepsi Model Kebijakan Publik untuk Rencana Pengelolaan RTH Kota yang Berbasis Masyarakat ...

124 126 127 134 135 7 KESIMPULAN DAN SARAN .

7.1. Kesimpulan ... 7.2. Saran... 139142 DAFTAR PUSTAKA ... 145 LAMPIRAN ... 154

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Dengan pembelajaran kooperatif, siswa menjadi lebih peduli pada teman-temannya, dan di antara mereka akan terbangun rasa ketergantungan yang positif untuk proses belajar

(Human Trafficking); Makalah dalam Seminar Nasional yang diselenggarakan oleh PJTKI Jawa Tengah, tema “ Perlindungan Terhadap CTKI ke Luar Negeri, Mencegah Perdagagan Orang

Sesuai dengan tempat keberadaan Pancasila yaitu pada Pembukaan UUD NRI Tahun 1945, maka fungsi pokok Pancasila sebagai dasar negara pada hakikatnya adalah sumber

Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari Laporan Keuangan Publikasi Perusahaan Perbankan yang Tercatat di BEI Tahun 2013 yang diterbitkan oleh Bank

Perjanjian kerja waktu tertentu adalah perjanjian kerja antara pekerja dengan buruh untuk mengadakan hubungan kerja dalam waktu tertentu atau untuk pekerjaan tertentu yang

Proses pelapisan Baja karbon rendah dengan cara Al-celup panas setelah aluminium (tipe 1) yang dicairkan dengan menggunakan berbagai waktu pencelupan dengan titik lebur

Menampilkan Surat Edaran Ditjen GTK Nomor 14652/B.B2/PR/2015 Tahun 2015 Tentang Penerbitan NUPTK bagi Guru dan Tenaga Kependidikan pada satuan pendidikan formal dan non formal di