• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELATIHAN TUKANG PLESTER (PLASTERER)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PELATIHAN TUKANG PLESTER (PLASTERER)"

Copied!
80
0
0

Teks penuh

(1)

TP-05

=

MENGERJAKAN PLESTERAN

Mempresentasikan Kode

I

Judul Unit Kompetensi

Kode : INA.5230.223.60.05.07

Judul : Mengerjakan Plesteran

PELATIHAN

TUKANG PLESTER (PLASTERER)

2007

-

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM

(2)

TP-05

=

MENGERJAKAN PLESTERAN

Mempresentasikan Kode

I Judul Unit Kompetensi

Kode : INA.S230.223.60.0S.07 - Judul : Mengerjakan Plesteran

PELATIHAN

TUKANG PLESTER (PLASTERER)

2007

I,

1..

1

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM

BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA

.. . PUSAT PEMBUNAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI

(3)

MODUL TP-OS

Mengerjakan Plesteran

KATA PENGANTAR

Memperhatikan laporan UNDP (Human Development Report, 2004) yang mencantumkan Indeks Pengembangan SDM (Human Development Index HDI), Indonesia pada urutan 111, satu tingkat diatas Vietnam urutan 112, jauh dibawah negara-negara ASEAN terutama Malaysia urutan 59, Singapura urutan 25 dan Australia urutan 3.

Bagi para pemerhati dan khususnya bagi yang terlibat langsung pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), kondisi tersebut merupakan tantangan sekaligus sebagai modal untuk berpacu mengejar ketinggalan dan obsesi dalam meningkatkan kemampuan SDM paling tidak setara dengan negara tetangga ASEAN, terutama menghadapi era globalisasi.

Untuk mengejar ketinggalan telah banyak daya upaya yang dilakukan termasuk perangkat pengaturan melalui penetapan undang-undang antara lain :

UU. No 18 Tahun 1999, tentang : Jasa Konstruksi beserta peraturan pelaksanaannya, mengamanatkan bahwa per orang tenaga : perencana, pelaksana dan pengawas harus memiliki sertifikat, dengan pengertian sertifikat kompetensi keahlian atau ketrampilan, dan perlunya "Bakuan Kompetensi" untuk semua tingkatan kualifikasi dalam setiap klasifikasi dibidang Jasa Konstruksi

UU. No 13 Tahun 2003, tentang : Ketenagakerjaan, mengamantakan (pasal 10 ayat 2). Pelatihan kerja diselenggarakan berdasarkan program pelatihan yang mengacu pada standar kompetensi kerja

UU. No 20 Tahun 2003, tentang : Sistem Pendidikan Nasional, dan peraturan pelaksanaannya, mengamanatkan Standar Nasional Pendidikan sebagai acuan pengembangan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi).

PP. No 31 Tahun 2006, tentang : Sistem Pendidikan Nasional, dan peraturan pelaksanaannya, mengamanatkan Standar Nasional Pendidikan sebagai acuan pengembangan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi).

Mengacu pada amanat undang-undang tersebut diatas, diimplementasikan kedalam konsep Pengembangan Sistem Pelatihan Jasa Konstruksi yang oleh PUSBIN KPK (Pusat Pembinaan K0r,npetensi dan Pelatihan Konstruksi) pelaksanaan programnya didahului dengan mengembangkan SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia), SLK (Standar Lati1 Kompetensi). dimana keduanya disusun melalui analisis struktur

(4)

. . . tp;.OS

F u n 7 _I

ModuI

pelaljlafl adalah salah satu unsur paket pelatihan sangat pnting karena menyentuh

Iangtu1g dan menentukan keberhasilan peningkatan kualitas SDM untuk mencapai

tingkat kompetensi yang ditetapkan, disusun dar; hasil inventarsisasi jabatan ke~a yang

kemlKian dikembangkan berdasarkan SKKNI dan SLK yang sudah disepakati dalam suatu Konvensi Nasional, dimana modul-modulnya maupun materi uji kompetensinya disusun oleh Tim PenyusunlTenaga Profesional dalam bidangnya masing-masing, merupakan suatu produk yang akan dipergunakan untuk melatih dan meningkatkan pengetahuan dan kecakapan agar dapat mencapai tingkat kompetensi yang dipersyaratkan dalam SKKNI, sehingga dapat menyentuh langsung sasaran pembinaan dan peningkatan kualiatas tenaga kerja konstruksi agar menjadi lebih berkompeten dalam melaksanakan tug as pad a jabatan kerjanya.

Dengan penuh harapan modul pelatihan ini dapat dimanfaatkan dengan baik, sehingga cita-cita peningkatan kualitas SDM khususnya dibidang jasa konstruksi dapat terwujud.

Jakarta, November 2007 Kepala Pusat

Pembinaan Kompetensi Pelatihan Konstruksi

Jr. Dioko Subarkah, Dipl. HE NIP. 110016435

(5)

MODUI..

TP-05

" • n " 7 at

PRAKATA

Usaha dibidang Jasa Konstruksi merupakan salah satu bidang usaha yang telah

berkembang pesat di Indonesia, baik dalam bentuk usaha perorangan maupun sebagai

badan usaha skala kecil, menengah dan besar. Untuk itu perlu diimbangi dengan kualitas pelayanannya. Pada kenyataannya saat ini mutu produk, ketepatan waktu penyelesaian. dan efisiensi pemanfaatan sumber daya relatif masih jauh dari yang diharapkan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain adalah kesediaan tenaga ahli I terampil dan penguasaan manajemen yang efisien, kecukupan permodalan serta penguasaan teknologi.

Masyarakat sebagai pemakai prod uk jasa konstruksi semakin sadar akan kebutuhan terhadap produk dengan kualitas yang memenuhi standar mutu yang dipersyaratkan. Untuk memenuhi kebutuhan produk sesuai kualitas standar tersebut SOM, standar mutu, metode kerja dan lain",lain.

Salah satu upaya untuk memperoleh produk konstruksi dengan kualitas yang diinginkan adalah dengan cara meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang menggeluti pekerjaan konstruksi baik itu desain pekerjaan jalan dan jembatan, desain hidro mekanik pekerjaan sumber daya air maupun untuk desain pekerjaan di bidang bangunan gedung. Kegiatan inventarisasi dan analisa jabatan kerja di bidang Cipta Karya telah menghasilkan sekitar 9 (sembilan) Jabatan Kerja, dimana Jabatan Kerja Tukang Plester (Plasterer)

merupakan salah satu jabatan kerja yang diprioritaskan untuk disusun materi pelatihannya mengingat kebutuhan yang sangat mendesak dalam pembinaan tenaga kerja yang berkiprah dalam bidang cipta karya.

Materi pelatihan pada jabatan kerja Tukang Plester (Plasterer) ini terdiri dari 1 (satu) kompetensi umum dan 4 (em pat) modul kompetensi inti, yang merupakan satu kesatuan yang utuh yang diperlukan dalam melatih tenaga kerja yang menggeluti Tukang Plester

(Plasterer).

Untuk itu dengan segala kerendahan hati, kami mengharapkan kritik, saran dan masukan guna perbaikan dan penyempurnaan modul ini.

Jakarta. November 2007

(6)

..,.,.... TP-OS

n

~Plesteran

DAFTAR lSI

Halaman

KATA PENGANTAR ... .

PRAKATA ... ...

iii

DAFTAR 151

BAB I: PENDAHULUAN

...

iv

DAFTAR GAMBAR... ...

VI

5PESIFIKASI PELATIHAN ... ...

viii

PANDUAN PEMBELAJARAN...

ix

1.1 Umum...

1-1

1.2. Ringkasan Modul ... ... ... 1-2 1.3 Batasan I Rentang Variabel... ... 1-4 1.4 Panduan Penilaian... 1-4 1.4.1 Kualifikasi Penilaian. ... ... ... 1-4 1.4.2 Pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku untuk

mendemonstrasikan kompetensi... 1-6 1.4.3 Konteks Penilaian... ... 1-6 1.4.4 Aspek Penting Penilaian... 1-6 1.5 Sumber Daya Pembelajaran... ... 1-6

BAB II : PERSIAPAN PERMUKAAN BIDANG PLE5TERAN

2.1 Umum... 11-1 2.2. Persiapan Permukaan Pasangan Bata Merah ...

1!-1

2.3. Persiapan Permukaan Pasangan Conblock... ... 11-2 2.4 Persia pan Permukaan Beton... ... ... 11-2 2.5 Persiapan Permukaan Tanah ... ... ... ... ... 1/-3 Rangkuman ... ... ... . 11-5 Latihan I Penilaian Mandiri ... ... ... .. .. .. 11-6

BAB III: PENGATURAN PERMUKAAN BIDANG PLE5TERAN

3.1 Umum ...

111-1

3.2 Menentukan Kelurusan Plesteran ... . 111-1

(7)

MODUL

TP-OS

Mengerjakan Plesteran

3.5 Menentukan Kedataran 111-3 Rangkuman ... :.... ... 111-5 Latihan I Penilaian Mandiri ... 111-6

BAB IV: PLESTERAN BIDANG DAN SUDUT

4.1 Umum ... IV-1 4.2 Plesteran Dinding ... ... ... IV-1 4.3 Plesteran Lantai ... IV-6 4.4 Plesteran Langil-Langit... ... ... IV-9 4.5 Plesteran Lengkung... IV-11 4.6 Plesteran Sudut... IV-13 Rangkuman... IV-19 Latihan I Penilaian Mandiri ... ... ... ... ... ... ... IV-20

BAB V: FINISHING PLESTERAN

5.1 Umum ... V-1 5.2 Finishing Plesteran Dengan Acian... V-1 5.3 Finishing Plesteran Dengan Motif Kamprotan (Slurry) ... V-2 5.4 Finishing Plesteran Dengan Motif Batu Sikat... ... V-3 5.5 Pembuatan Lis Profil .... ... ... ... ... .... ... V-5 5.6 Pembuatan Huruf/Angka ... V-7 5.7 Pembuatan Batu Buatan ... V-10 5.8 Pembersihan Lokasi Kerja... V-12 Rangkuman ... ... ... . V-13 Latihan I Penilaian Mandiri ... ... V-14

KUNCI JAWABAN

(8)

MODUL

TP-OS

Mengerjakan Plesteran

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Adukan Ada "Pegangan" (Key) ... .

11-1

Gambar 422 Lajur Kepala Plesteran Sudut Oinding ... rV-16

Gambar 4-23 Uetekatkan Adukan Oi Antara Lajur Kepala Plesteran Sudut

Gambar 2.2 Adukan Tanpa "Pegangan" (Key) ... .

11-2

Gambar 3.1 Memasang Paku Dan Benang ... .

111-1

Gambar 3.2 Mengukur Ketebalan ... .

111-2

Gambar 3.3 Pemasangan Lot Dan Benang ... . 111-3

Gambar 3.4 Menentukan Kedataran Plesteran Lantai ... . 111-4

Gambar 4.1 Dasar Kepala Plesteran Dinding ... . IV-2 Gambar4.2 Kepala Plesteran Dibuat Vertikal ... . IV-3 Gambar4.3 Kepala Plesteran Dibuat Horizontal ... . IV-3 Gambar4.4 Cara Mengambil Adukan Dengan Roskam Baja Dan Nampan

Adukan (Hawk) ... . IV-4 Gambar 4.5 Cara Melekatkkan Adukan Pada Pasangan / Dinding Dengan

Roskam Baja... IV-4 Gambar4.6 Cara Mengiris Kelebihan Adukan Dengan Acuan Lajur Kepala

Plesteran ... IV-5 Gambar 4.7 Dasar Kepala Plesteran Lantai ... IV-7 Gambar 4.8 Lajur Kepala Plesteran Lantai... ... IV-7 Gambar 4.9 Menghampar Adukan Di Antara Lajur Kepala Plesteran Lantai ... IV-8 Gambar 4.10 Mengiris Kelebihan Adukan Antara Lajur Kepala Plesteran Lantai .. IV-8 Gambar 4.11 Dasar Kepala Plesteran Langit-Langit ... IV-9 Gambar 4.12 Lajur Kepala Plesteran Langit-Langit... IV-10 Gambar 4.13 Melekatkan Adukan Di Antara Lajur Kepala ... IV-10 Gambar 4.14 Mengiris Adukan Di Antara Lajur Kepala ... IV-11 Gambar 4.15 Memasang Mistar... IV-11 Gambar4.16 Melekatkan Adukan Di Antara Cetakan ... IV-12 Gambar 4.17 Mengiris Adukan Di Antara Cetakan... IV-12 Gambar4.18 Meratakan Sambungan Adukan ... ... IV-13 Gambar4.19 Menentukan Kesikuan Plesteran Ruang... IV-14 Gambar420 ,Menentukan Kesikuan Plesteran Kolom ... IV-14 Gambar4.21 Dasar Kepala Plesteran Sudut Oinding ... IV-15

(9)

...-...s

R S u n 3

Gambar 424 Mengiis Adukan Di Antara Lajur Kepala Plesteran ... IV-16

Garnbar 425 Melekatkan Adukan Pada Sudut Dinding... ... ... ... .... IV-17

Gambar 4.26 Cara Mengiris Adukan Pada Sudut Dinding... IV-17 Gambar 5.1 Posisi Saringan Terhadap Permukaan Ptesteran ... V-3 Gambar 5.2 Pengerjaan Motif Koral Sikat Dengan Menggunakan Mistar... ... V-4 Gambar 5.3 Pengerjaan Motif Koral Sikat Dengan Menggunakan Mistar Dan

Lis ... . V-5 Gambar 5.4 Membuat Garis Ukuran Lebar Lis Pad a Permukaan Plesteran ... . V-6 Gambar5.5 Mengiris Kelebihan Adukan Plesteran Lis Profil.. ... .. V-7 Gambar 5.6 Cara Melukis Huruf ... . V-S Gambar 5.7 Melekatkan Adukan Huruf/Angka ... . V-9 Gambar 5.S Mengiris Adukan Huruf/Angka ... . V-9 Gambar 5.9 Membentuk Huruf/Angka ... . V-9 Gambar 5.10 Bentuk Huruf/Angka ... . V-10 Gambar 5.11 Batu Buatan Di Atas Tanah ... V-10 Gambar 5.12 Batu Buatan Pada Dinding ... V-11

(10)

MODUL TP-OS Mengerjakan Plesteran

SPESIFIKASI PELATIHAN

A. TUJUAN UMUM

• Tujuan Umum Pelatihan

Pada akhir pelatihan ini peserta diharapkan mampu menggunakan pera/atan.

• Tujuan Khusus Pelatihan

Pad a akhir pelatihan ini peserta diharapkan mampu: 1. Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) 2. Membaca Gambar Sederhana

3. Mengarahkan Layanan/Kenek untuk membuat Adukan Plesteran 4. Menggunakan Peralatan

5. Mengerjakan Plesteran

B. TUJUAN PEMBELAJARAN

Kode I Judul Modul : TP-05 / Mengerjakan Plesteran mempresentasikan unit

kompetensi tlMengerjakan Plesteran".

• Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari modul, peserta mampu mengerjakan pJesteran.

• Kriteria Penilaian

Pada akhir pelatihan peserta mampu :

1. Menyiapkan permukaan yang akan diplester 2. Mengatur permukaan yang akan diplester 3. Mengerjakan plesteran bidang dan sudut 4. Mengerjakan finishing plesteran

(11)

MODUL TP-OS

N 5 ~

PIesIEs.,

PANDUAN PEMBELAJARAN

A. KUALlFIKASI PENGAJAR IINSTRUKTUR

• Instruktur harus mampu mengajar, dibuktikan dengan serfitikat TOT (Training of Trainer) atau sejenisnya.

• Menguasai substansi teknis yang diajarkan secara mendalam. • Konsisten mengacu SKKNI dan SLK

• Pembelajaran modul-modulnya disertai dengan inovasi dan improvisasi yang relevan dengan metodologi yang tepat.

B. PENJELASAN SINGKAT MODUL

B.1 Modul-modul yang diajarkan di program pelatihan ini :

No. Judul Modul

Kode Modul

1 TP-01 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) TP-02

2 Membaca Gambar Sederhana

3 TP-03 Layanan/Kenek Untuk Membuat Adukan Plesteran

I 4 TP-04 Menggunakan Peralatan

5

TP-05 Mengerjakan Plesteran

B.2 Uraian Modul

Seri / Judu/ : TP-05! Mengerjakan Plesteran.

• Oeskripsi Modul : Mengerjakan Plesteran merupakan salah satu modul untuk membekali seorang Tukang Plester (Plasterer) dengan harapan dapat: Menyiapkan permukaan yang akan diplester. Mengatur permukaan yang

akan diplester, Mengerjakan plesteran bidang dan sOOut Menger}akan finishing plesteran.

(12)

... TP-OS

-R

·

I

...

­

;

c.

PROSES PEMBELAJARAN

~TANINSTRUKTUR KEGIATAN PESERTA PENDUKUNG

I

,

I I

11.

Ceramah : Pembukaanl !

I

Bab I. Pendahuluan OHT Pembelajaran yang meliputi

Mengikuti penjelasan, • Menjelaskan T ujuan

uraian atau bahasan Tujuan Umum Pelatihan instruktur dengan tekun (TUP) dan Tujuan Khusus dan aktif.

Pelatihan (TKP)

Mengajukan pertanyaan apabila ada yang kurang dengan pertanyaan atau

Merangsang motivasi peserta

jelas. pengafaman.

Waktu : 5 menit

2. Ceramah : Bab II, Persiapan Permukaan Bidang Plesteran

Memberikan penjefasan, uraian

Mengikuti penjelasan, OHT atau-pun bahasan mengenai : uraian atau bahasan

instruktur dengan tekun • Umum

dan aktif. Pasangan Bata Merah

• Persia pan Permukaan

Mengajukan pertanyaan apabila ada yang kurang • Persia pan Permukaan

jelas. Pasangan Conblock

• Persiapan Permukaan Beton • Persiapan Permukaan Tanah Waktu : 60 menit

3. Ceramah : Bab III, Pengaturan Pennukaan Bidang Plesteran

Memberikan penjelasan, uraian

Mengikuti penjelasan, OHT atau-pun bahasan mengenai : uraian atau bahasan

instruktur dengan tekun • Umum

dan aktif. Plesteran

• Menentukan Kelurusan

Mengajukan pertanyaan apabila ada yang kurang • Menentukan Ketebalan jela5. Plesteran • Menentukan Ketegakan • Menentukan Kedataran : 80 menit

4. Celallaah : Bab IV, Plesteran

Bidang Dan Sudut

Uembelikan penjelasan, uraian Mengikuti penjelasan, OHT

(13)

IIIXIUl.

TP-05

" - , PIesteIall

:

, ~ !

~TANINSTRUKTUR

KEGIATAN PESERTA

PENDUKUNG

,

i,

Mengajukan pertanyaan

!

apabila ada yang kurang

I ! • PIesIet an Dinding i • PIesteran Lantai ! jelas. • Plesteran Langit-Langit

I

I • Plesteran Lengkung • Plesteran Sudut

I

I

Waktu . 100 menit

I

5. Ceramah : Bab V, Finishing Plesteran

Memberikan penjelasan, uraian

Mengikuti penjelasan, OHT atalJ-pun bahasan mengenai : uraian atau bahasan

instruktur dengan tekun • Umum

dan aktif. Acian

• Finishing Plesteran Dengan

Mengajukan pertanyaan apabila ada yang kurang • Finishing Plesteran Dengan

jelas. Motif Kamprotan (Slurry)

• Finishing Plesteran Dengan Motif Batu Sikat

• Pembuatan Lis Profil • Pembuatan Huruf/Angka • Pembuatan Batu Buatan • Pembersihan Lokasi Kerja Waktu : 120 menit

(14)

MODUL

TP-OS

BAB-I

Mengerjakan Plesteran Pendahuluan

BABI

PENDAHULUAN

1.1. UMUM

Modul TP-05: Mengerjakan Plesteran mempresentasikan salah satu unit kompetensi dari program pelatihan Tukang Plester (Plasterer).

Modul ini terdiri dari lima bab yang terdiri dari:Bab I, menguraikan tentang hal-hal yang berkaitan dengan unit kompetensi mengerjakan plesteran dan penilaiannya.; Bab II, menyiapkan permukaan bidang plesteran; Bab III, mengatur permukaaan bidang plesteran; Bab IV, melakukan plesteran bidang dan sudut, serta Bab V, finishing plesteran.

Sebagai salah satu unsur, maka pembahasannya selalu memperhatikan unsur­ unsur lainnya, sehingga terjamin keterpaduan dan saling mengisi tetapi tidak terjadi tumpang tindih (overlapping) terhadap unit-unit kompetensi lainnya yang dipresentasikan sebagai modul-modul yang relevan.

Adapun unit-unit kompetensi untuk mendukung kinerja efektif yang diperlukan dalam pekerjaan plesteran adalah :

NO. Kode Unit Judul Unit Kompetensi I. • Kompetensi Umum

Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan

1.

INA.5230.223.60.01.07

Kerja (K3) II. Kompetensi Inti

Membaca Gambar Sederhana

Mengarahkan Layanan/Kenek Untuk Membuat INA.5230.223.60.02.07

2.

3.

INA.5230.223.60.03.07

Adukan Plesteran

4.

INA.5230.223.60.04.07 Menggunakan Peralatan

i

INA.S230.223.60.0S.07

S.

Mengerjakan Plesteran I Kompetensi Pilihan

-, III.

(15)

MODUL

TP-05

BAB-I

Mengerjakan Plesteran Pendahuluan

1.2. RINGKASAN MODUL

Ringkasan modul ini disusun konsisten konsisten dengan tuntunan atau isi unit kompetensi ada judul unit, elemen kompetensi dan KUK (Kriteria Unjuk Kerja) dengan uraian sebagai berikut:

a. Judul unit:

Sebuah unit mengacu kepada kebutuhan kompetensi yang apabila digunakan dalam suatu situasi kerja secara logika dapat berdiri sendiri, judul I title unit dapat diungkapkan dalam istilah hasil yang harus dicapai (biasanya menggunakan kata kerja operasional)

b. Deskripsi unit:

Merupakan informasi tambahan terhadap judul unit yang menjelaskan atau mendeskripsikan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap perilaku kerja yang dibutuhkan dalam rangka mencapai standar kompetensi seperti yang diungkapkan dalam judul unit.

c. Elemen kompetensi :

Mengidentifikasikan tugas-tugas yang harus dikerjakan untuk mencapai kompetensi berupa pernyataan yang menunjukkan komponen-komponen pendukung unit kompetensi.

d. Kriteria unjuk kerja :

Menggambarkan kegiatan yang harus dikerjakan untuk mempercrgakan kompetensi secara jelas dan terukur disetiap elemen, apa yang harus dikerjakan pada waktu dinilai dan apakah syarat-syarat dari elemen dipenuhi (berbentuk kalimat pasif dan berfungsi alat penilaian).

Adapun unit kompetensi yang dipresentasikan dalam modul ini sebagai berikut: 1. KODE UNIT

·

·

INA.S230.223.60.0S.07

2. JUDUL UNIT

·

Mengerjakan Plesteran 3. • DESKRIPSI UNIT

.

I I

Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku yang diperlukan untuk mampu mengerjakan plesteran

(16)

MODUL

TP-OS

BAB-I

Mengerjakan Plesteran Pendahuluan

KRITERIA UNJUK KERJA ELEMEN KOMPETENSI

1.1

1. Menyiapkan permukaan Permukaan pasangan bata merah yang akan diplester disiapkan sesuai ketentuan

1.2 Permukaan pasangan conblock disiapkan sesuai ketentuan

1.3 Permukaan beton disiapkan sesuai ketentuan

1.4 Permukaan dasar tanah disiapkan sesuai ketentuan

Kelurusan ditentukan sesuai toleransi akan diplester

2. Mengatur permukaan yang 2.1

Ketebalan ditentukan sesuai toleransi 2.2

Ketegakan ditentukan sesuai toleransi 2.3

Kedataran ditentukan sesuai toleransi 2.4

Plesteran dinding dikerjakan sesuai dan sudut

3.1 3. Mengerjakan plesteran bidang

ketentuan

Plesteran lantai dikerjakan sesuai ketentuan

3.2

3.3 Plesteran langit-Iangit dikerjakan sesuai ketentuan

3.4 Plesteran lengkung dikerjakan sesuai ketentuan

3.5 Plesteran sudut dikerjakan sesuai ketentuan

4. Mengerjakan finishing 4.1 Finishing plesteran dengan acian plesteran dikerjakan sesuai spesifikasi teknis

: 4.2 Finishing plesteran dengan motif komprotan (slurry) dikerjakan sesuai spesifikasi teknis

4.3 Finishing plesteran dengan motif batu : sikat dikerjakan sesuai spesifikasi teknis :4.4 lis profil dibuat sesuai gambar kerja •

4.5 Huruf I angka dibuat pada plesteran

sesuai gam bar kerja

.

4.6 Batu buatan dibentuk sesuai gam bar kerja

(17)

MODUL

TP-OS

BAB-I

Mengerjakan Plesteran Pendahuluan

Sewaktu menulis dan menguraikan isi modul secara detail betul-betul konsisten mengacu tuntutan elemen kompetensi dan masing-masing KUK (Kriteria Unjuk kerja) yang sudah dianalisis indikator kinerja I keberhasilan (lUK).

Berangkat dari IUK (Indikator Unjuk kerja/keberhasilan) yang pada dasarnya sebagai tolok ukur alat penilaian, diharapkan uraian detail setiap modul pelatihan berbasis kompetensi betul-betul menguraikan pengetahuan keterampilan dan sikap kerja yang mendukung terwujudnya rUK sehingga, dapat dipergunakan untuk melatih tenaga kerja yang hasilnya jelas, lugas dan terukur.

1.3. BAT ASAN I RENT ANG VARIABEL

Adapun batasan atau rentang variable untuk unit kompetensi ini adalah : 1) Kompetensi ini diterapkan secara perorangan

2} Tersedianya gambar kerja 3) Tersedianya spesifikasi teknis

4) Tersedianya alat-alat dan bahan yang lengkap 5) Tersedianya layanan/kenek

1.4. PANDUAN PENILAIAN

Untuk membantu menginterpresentasikan dan menilai unit kompetensi dengan mengkhususkan petunjuk nyata yang perlu dikumpulkan untuk memperagakan kompetensi sesuai tingkat kecakapan yang digambarkan dalam sikap kriteria unjuk kerja yang meliputi :

Pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk seseorang dinyatakan kompeten pada tingkatan tertentu.

Ruang lingkup pengujian menyatakan dimana, bagaimana dan dengan metode apa pengujian seharusnya dilakukan .

Aspek penting dari pengujian menjelaskan hal-hal pokok dari pengujian dan kunci pokok yang perlu dilihat pada waktu pengujian.

1.4.1. Kualifikasi Penilaian

a. Penilaian harus kompeten paling tidak tentang unit-unit kompetensi sebagai assesor (penilai) antara lain:

.• Merencanakan penilaian, termasuk mengembangkan MUK (Materi Uji Kompetensi)

(18)

MODUL

TP-OS

BAB-!

Mengerjakan Plesteran Pendahuluan

b. Penilaian juga harus kompeten tentang teknis substansi dari unit-unit yang akan didemonstrasi dan bila ada syarat-syarat industri perusahaannya lainnya muncul bias disyaratkan untuk :

• Mengetahui praktek-praktek I kebiasaan industri I perusahaan yang ada sekarang dalam pekerjaan atau peranan yang kinerjanya sedang dinilai.

• Mempraktekkan kecakapan inter-personal seperlunya yang diperukan dalam proses penilaian.

c. Rincian

0PSI-OPS;

untuk menggunakan penilai yang memenuhi syarat dalam berbagai konteks tempat kerja dan institusi. Opsi-opsi tersebut termasuk:

• Penilai di tempat kerja yang kompeten substansi yang relevan dan dituntut memiliki pengetahuan tentang praktek-praktek I kebiasaan industri I perusahaan yang ada sekarang

• Suatu panel penilai yang didalamnya termasuk paling sedikit satu orang yang kompeten dalam kompetensi subtansial yang relevan • Pengawas tempat kerja dengan kompetensi dan pengalaman

subtansial yang relevan yang disarankan oleh penilai eksternal yang kompeten menurut standar penilai

Ikhtisar (gambaran umum) tentang proses untuk mengembangkan sumber daya penilaian berdasar pada Standar Kompetensi Kerja' (SKK) perlu dipertimbangkan untuk memasukan sebuah flowchart pada proses tersebut.

Sumber daya penilaian harus divalidasi untuk menjamin bahwa penilaian dapat mengumpulkan informasi yang cukup valid dan terpercaya untuk membuat keputusan penilaian berdasar standar kompetensi.

Adapun acuan untuk melakukan penilaian yang tertuang dalam SKKNI adalah sebagai berikut :

(19)

MODUL

TP-05

BAB-I

Mengerjakan Plesteran Pendahuluan

1.4.2. Pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku untuk mendemonstrasikan kompetensi terdiri dari :

1) Menyiapkan permukaan yang akan diplester sesuai dengan jenisnya 2) Mengatur permukaan yang akan diplester

3) Mengerjakan plesteran bidang dan sudut 4) Mengerjakan finishing plesteran

5) Membersihkan lokasi kerja

1.4.3. Konteks penilaian

1) Penilaian harus mencakup melakukan peragaan dan mempraktekkan pekerjaan sebenarnya atau simulasi

2) Unit ini dapat dinilai di dalam maupun di luar tempat kerja yang menyangkut pengetahuan teori

3) Unit ini harus didukung oleh serangkaian metode untuk menilai pengetahuan dan ketrampilan yang ditetapkan dalam Materi Uji Kompetensi (MUK).

1.4.4. Aspek Penting Penilaian

1) Ketelitian dan kecermatan dalam menyiapkan permukaan 2) Ketelitian dan kecermatan dalam mengatur permukaan 3) Kemampuan dalam mengerjakan plesteran

4) Mengerjakan finishing plesteran

5) Kemampuan mengatasi masalah yang terjadi dalam mengerjakan plesteran

6) Hasil akhir pekerjaan 7) Membersihkan lokasi kerja

1.5. SUMBER DAYA PEMBELAJARAN

Sumber daya pembelajaran di kelompokkan menjadi 2 (dua) yaitu : a. Sumber daya pembelajaran teori :

OHT dan OHP (Over Head Projector) atau LCD dan Lap top. Ruang kelas lengkap dengan fasilitasnya.

Materi pembelG1jaran.

b. Sumber daya pembelajaran praktek : Spesifikasi Teknis

(20)

MODUL TP-05

BAB-II

Mengerjakan Plesteran Persiapan Permukaan Bidang Plesteran

BAB II

PERSIAPAN PERMUKAAN BIDANG PLESTERAN

2.1. UMUM

Dalam kenyataan di lapangan kit a sering menemukan bidang plesteran yang retak atau bahkan plesteran yang mengelupas dari permukaan pasangan. Hal ini membuktikan/menunjukan bahwa daya rekat antara adukan dan bidang permukaan pasangan tidak berfungsi dengan baik.

Retak atau mengelupasnya adukan plesteran tersebut sebenarnya bisa dikurangi bahkan dihilangkankan jika sebelum diplester permukaan pasangan disiapkan sesuai aturan yang berlaku. Cara menyiapkan bidang permukaan yang akan diplester bisa berbeda-beda, tergantung jenis bahan permukaan pasangan tersebut.

2.2. PERSIAPAN PERMUKAAN PASANGAN SATA MERAH

1. Mengorek siar pasangan bata merah kurang lebih sekitar 1 em (sebaiknya dilakukan pada saat adukan pasangan masih belum mengeras). Mengorek siar bertujuan supaya adukan plesteran mempunyai "pegangan" (key) sehingga adukan bisa melekat dengan kuat (lihat gambar 2.1 dan 2.2).

(21)

MODUL

TP-OS

BAB-I1

Mengerjakan Plesteran Persiapan Permukaan Bidang Plesteran

Gambar 2.2 Adukan Tanpa "Pegangan" (key)

2. Membersihkan dinding dari debu, adukan, tanah atau kotoran Iepas lainnya dengan cara disapu atau dikorek dengan sendok. Hal ini dimaksudkan supaya adukan plesterCin bisa melekat pad a pasangan dinding bata dengan sempurna.

3. Menyiram permukaan pasangan bata merah dengan air supaya air adukan plesteran tidak diserap langsung oleh pasangan bata merah sehingga proses pengerasan adukan bisa sempurna.

2.3. PERSIAPAN PERMUKAAN PASANGAN CONBLOCK

Menyiapkan permukaan pasangan conblock sebelum diplester adalah dengan cara: 1. Membersihkan permukaan pasangan dari debu atau kotoran lain, dengan cara

disapu.

2. Mengasarkan permukaan pasangan dengan cara "dikamprot" adukan S'emen­ pasir tipis secara merata.

Pasangan conblock dan bata super (bata merah cetak mesin) tidak perlu disiram air karena daya serap airnya sudah memenuhi standar.

Tidak dianjurkan mengorek siar pasangan atau mengasarkan permukaan pasangan conblcok dengan cara memahat (chipping) karena dapat mengurangi kekuatan pasangan.

2.4. PERSIAPAN PERMUKAAN BETON

Menyiapk~m permukaan balok, kolom atau panel beton sebelum dip!ester hampir sama dengan menyiapkan pasangan conb/cok yakni dengan cara:

(22)

MODUL

TP-OS

BAB-II

Mengerjakan Plesteran Persia pan Permukaan Bidang Plesteran

1. Membersihkan permukaan dari debu atau kotoran lain, dengan cara disapu. Permukaan beton tidak perlu disiram air karena daya serap airnya sudah memenuhi standar.

2. "Mengamprot" dengan adukan semen-pasir tipis pada saat eetakan/bekisting beton baru dibuka, atau,

3. Permukaan beton yang sudah lama bisa dikasarkankan dengan eara dipahat

(chipping) pada setiap jarak ±10 em, kemudian sebelum diplester dilabur

dengan eairan semen. Pada waktu memahat usahakan tidak terlalu kuat supaya tidak merusak struktur beton tersebut.

2.5. PERSIAPAN PERMUKAAN TANAH

Menyiapkan permukaan tanah yang akan diplester harus lebih hati-hati karena jika persiapan permukaannya kurang baik, plesteran bukan hanya sekedar retak-retak tetapi mungkin sebagian permukaan akan turun.

1. Pemadatan tanah

Di dalam persyaratan teknis pada kontrak, permukaan tanah yang akan diplester biasanya disebutkan prosentasi kepadatan tanah yang dipersyaratkan, misal 60%, 70%, 80% atau 90% tergantung tujuan penggunaan lantai terse but. Untuk memenuhi persyaratan tersebut maka permukaan tanah harus dipadatkan baik secara manual atau pun masinal, tergantung prosentase kepadatan yang dipersyaratkan.

Urutan kerja pemadatan tanah baik menggunakan alat tangan (timbris) atau mesin (stamper) pada dasarnya adalah sama, yakni:

a. Menentukan ketinggian permukaan tanah (dari titik ± 0.00 turun setebal plesteran ditambah urugan pasir).

b. Meratakan permukaan tanah

c. Menghidupkan mesin Uika menggunakan mesin)

d. Menumbuk permukaan tanah berulang-ulang secara merata sampai kepadatan yang dipersyaratkan terpenuhi (setelah dilakukan uji kepadatan tanah),

2. Pengurugan tanah dengan pasir

Supaya tebal adukan plesteran relative sama dan permukaan plesteran tidak retak karena pergerakan tanah dasar, maka sebelum diplester permukaan tanah

(23)

MODUL TP-05

BAB-II

Mengerjakan Plesteran Persia pan Permukaan Bidang Plesteran

harus diurug dengan pasir urug sesuai ketebalan yang ditentukan dalam spesifikasi teknis.

Berikut adalah urutan kerja pengurugan:

a. Menentukan ketinggian permukaan tanah (dari titik ± 0.00 turun setebal plesteran).

b. Menuangkan pasir di atas permukaan tanah. c. Meratakan permukaan urugan pasir.

d. Memadatkan urugan pasir dengan cara disiram air.

e. Meratakan kembali permukaan urugan pasir sesuai tanda permukaan urugan yang telah dibuat.

(24)

MODUL TP-05

BAB-II

Mengerjakan Plesteran Persia pan Permukaan Bidang Plesteran

RANGKUMAN

1. Pekerjaan persiapan permukaan pasangan bata merah terdiri dari: mengorek siar pasangan, membersihkan permukaan dari debu atau kotoran lainnya, dan menyiram permukaan pasangan dengan air

2. Pekerjaan persiapan permukaan pasangan conblock terdiri dari: membersihkan permukaan pasangan dari debu atau kotoran lainnya dan mengasarkan permukaan dengan cara dikamprot

3. Pekerjaan persiapan permukaan beton terdiri dari: membersihkan permukaan pasangan dari debu atau kotoran lainnya. mengasarkan permukaan dengan cara dikamprot, atau dipahat (chipping) untuk beton yang sudah lama

4. Pekerjaan persiapan untuk permukaan tanah terdiri dari: pemadatan tanah dan mengurug tanah dengan pasir urug

(25)

MODUL

TP-OS

BAB-II

Mengerjakan Plesteran Persia pan Permukaan Bidang Plesteran

t;L.EMENK()MPETENSI&KRITERIA LATIHAN I PENILAIANMANDIRI UNJUKKERJA (KUK)

1. Menyiapkan permukaan yang akan diplester

1 Permukaan pasangan 1. Bagaimana cara menyiapkan permukaaan pasangan bata merah yang akan diplester? bata merah disiapkan

2. Apa tujuan mengorek siar pasangan bata sesuai ketentuan

merah sebe/um dip/ester?

3. Mengapa pasangan bata harus dibersihkan dari debu atau kotoran lepas sebelum diplester?

4. Mengapa permukaan pasangan harus disiram air sebelum diplester?

2 Permukaan pasangan 1. Bagaimana cara menyiapkan permukaaan pasangan bata merah yang akan diplester? conblock disiapkan sesuai

2. Mengapa pasangan conblock yang akan ketentuan

diplester tidak perlu disiram air?

3. Mengapa mengasarkan permukaan pasangan conblock yang akan diplester tidak boleh dipahat?

3 Permukaan beton 1. Bagamana cara memahat permukaan disiapkan sesuai beton yang akan diplester?

2. Mengapa memahat permukaan beton yang ketentuan

akan diplester tidak boleh terlalu kuat?

3. Bagaimana cara menyiapkan perm'ukaan beton dengan cara dikamprot?

4 Permukaan dasar tanah 1. Jelaskan cara pengurugan permukaan tanah yang akan diplester dengan pasir! disiapkan sesuai

2. Jelaskan cara memadatkan permukaan ketentuan

(26)

MODUl TP-05

BAB-II

Mengerjakan Plesteran Persia pan Permukaan Bidang Plesteran

Tugas Praktik

Kerjakan tugas-tugas berikut!

1. Lakukan persia pan permukaan dinding bata merah yang akan diplester! 2. Lakukan persiapan permukaan dinding conblock yang akan diplester! 3. Lakukan persiapan permukaan beton yang akan diplester!

(27)

MODUL

TP-OS

BAB-m

Mengerjakan Plesteran Pengaturan Penn... ...,PIesIu_

BAB III

PENGATURAN PERMUKAAAN BIDANG PLESTERAN

3.1. UMUM

Yang dimaksud Pengaturan permukaan adalah pekerjaan yang harus dilakukan sebelum mengerjakan plesteran supaya permukaan plesteran yang dihasilkan bisa memenuhi standar, yakni: lurus, tegak, datar, dan rata dengan tebal adukan maksimal3 em.

Pengaturan permukaan terdiri dari pekerjaan: menentukan kelurusan, menentukan ketebalan, menentukan ketegakan, menentukan kedataran, dan menentukan kesikuan yang kesemuanya dibahas pada bab ini secara rinci.

3.2. MENENTUKAN KELURUSAN PLESTERAN Cara menentukan kelurusan plesteran:

1. Menaneapkan paku di bag ian atas pada kedua ujung dinding.

2. Mengikat benang pada paku dan menarik benang sepanjang dinding (Lihat gambar 3.1).

benang

dasar

(28)

MODUL TP-OS

BAB-III

Mengeljakan Plesteran Pengaturan Permukaan Bidang Plesteran

3.3. MENENTUKAN KETEBALAN PLESTERAN

Ketebalan plesteran ditentukan dengan cara mengukur jarak dari permukaan pasangan bata ke benang pada kedua ujung dinding dengan jarak yang sama misal 2cm.

Jarak dari dinding ke benang adalah tebal plesteran yang direncanakan (Lihat gambar 3.2)

Gambar 3.2 Mengukur Ketebalan

3.4. MENENTUKAN KETEGAKAN

Cara menentukan ketegakan permukaan plesteran: 1. Menancapkan paku di bag ian atas benang mendatar

2. Menggantung lot pada paku tersebut dengan benang lot menyinggung benang mendatar

3. Menancapkan paku di bag ian bawah pada kedua ujung dinding

4. Mengikat benang pada paku kemudian menarik benang sepanjang dinding 5. Mengatur posisi benang bawah supaya bersinggungan dengan benang lot (Lihat

(29)

MODUL 1P-05

BAB-III

Mengerjakan Plesteran Pengaturan Permukaan Bidang Plesteran

unting-untingl1ot

Gambar 3.3 Pemasangan Lot Dan Benang

3.5. MENENTUKAN KEDATARAN

Titik duga lantai (± 0.00) dengan langit-Iangit merupakan dua komponen bangunan yang saling terkait satu dengan lainnya dan memiliki persyaratan yang sama yakni, harus datar. Cara menentukan kedataran untuk permukaan plesteran adalah seperti berikut:

1. Menentukan titik duga lantai (± 0.00)

2. Membuat tanda untuk mengukur kedataran pada salah satu titiklsudut, misal 30 em dari ± 0.00 (untuk langit-Iangit bisa diambillangsung misal 3 m dari ± 0.00) 3. Mengukur/memeriksa kedataran dengan waterpas/selang plastik yang diisi air

pada setiap sudut dinding (pengukuran dengan selang diiakukan oleh dua orang)

4. Memberi tanda pada setiap sudut ruang pada jarak-jarak tertentu

5. Memasang benang pada jarak-jarak tertentu dengan ketinggian turun 30 em dari tanda kedataran (Lihat gambar 3.4.)

(30)

MODUL TP-OS

BAB-III

Mengerjakan Plesteran Pengaturan Permukaan Bidang Plesteran

(31)

MODUL TP-OS

BAB-III

Mengerjakan Plesteran Pengaturan Permukaan Bidang Plesteran

RANGKUMAN

1. Pengaturan permukaan terdiri dari: menentukan kelurusan, menentukan ketebalan, menentukan ketegakan, menentukan kedataran, dan menentukan kesikuan dengan tujuan supaya menghasilkan permukaan plesteran yang yang memenuhi standar 2. kelurusan permukaan plesteran ditentukan dengan cara memasang benang pada

paku sepanjang bidang yang akan diplester

3. ketebalan plesteran ditentukan dengan cara mengukur jarak dari permukaan pasangan ke benang

4. ketegakan bidang plesteran ditentukan dengan cara memasang unting-unting/lot pada permukaan pasangan

5. kedataran permukaan ditentukan dengan cara mengukur dan menandai kedataran dengan menggunakan waterpas

(32)

MODUL

TP-OS

BAB-III

Mengerjakan Plesteran Pengaturan Permukaan Bidang Plesteran

...

ELENIEN KOMPETENSI & KRITERIA UNJUK KERJA (KUK)

LATIHAN I PENILAIAN NlANDIRI

2. Nlengatur permukaan akan diplester

yang

1 Kelurusan ditentukan 1. Jelaskan cara menentukan kelurusan sesuai toleransi bidang plesteran!

2 Ketebalan ditentukan sesuai toleransi 3 Ketegakan ditentukan sesuai toleransi 4 Kedataran ditentukan sesuai toleransi

1. Jelaskan cara menentukan adukan plesteran! ketebalan 1. Jelaskan cara bidang plesteran! menentukan ketegakan 1. Jelaskan cara bidang plesteran! menentukan kedataran

(33)

MODUL

TP-OS

BAB-III

Mengerjakan Plesteran Pengaturan Permukaan Bidang Plesteran

Tugas Praktik

Kerjakan tugas-tugas berikut!

1. Tentukan kelurusan bidang plesteran! 2. Tentukan ketebalan adukan plesteran! 3. Tentukan ketegakan bidang plesteran! 4. Tentukan kedataran bidang plesteran!

(34)

MODUL

TP-OS

BAB-IV

Mengerjakan Plesteran Plesteran Bidang Dan Sudut

BAB IV

PLESTERAN BIDANG DAN SUDUT

4.1. UMUM

Kenyataan di lapangan masih banyak pengerjaan plesteran bidang lengkung, dinding, lantai, langit-Iangit, dan sudut yang masih belum sesuai dengan prosedur pengerjaan yang sebenarnya sehingga kualitas pekerjaan plesteran pun belum sesuai dengan standar yang diharapkan.

Berdasarkan hal tersebut di atas prosedur kerja dalam pelaksanaan pekerjaan plesteran berikut diharapkan dapat membantu memperbaiki kualitas pekerjaan plesteran dimaksud.

4.2. PlESTERAN DINDING

1. Pembuatan kepala plesteran

Setelah dinding yang akan diplester disiapkan, pengaturan ketebalan, kelurusan dan ketegakan juga sudah dilakukan, maka langkah berikutnya adalah membuat kepala plesteran.

Pembuatan kepala adalah pekerjaan yang memerlukan ketelitian dan kecermatan karena ketegakan, dan kelurusan plesteran dinding tergantung kepala plesteran.

a. Pembuatan dasar kepala plesteran

1) Melekatlkan adukan pada bagian-bagian dinding yang sudah ditentukan. 2) Meratakan permukaan adukan sesuai benang (adukan tidak mendorong

benang)

3) Memasang bilah bambu/tripleks pada adukan

4) Memeriksa posisi bilah bambu/tripleks terhadap benang bilah bambu/tripleks tidak mendorong benang (Lihat gam bar 4.1)

(35)

dasar kepala plesteran

MODUL

TP-OS

BAB·IV

Mengerjakan Plesteran Plesteran Bidang Dan SUdut

benan!1

Gambar 4.1 Dasar Kepala Plesteran Dinding

b. Pembuatan lajur kepala

Lajur kepala plesteran dibuat sebagai /andasan untuk mengiris kelebihan adukan plesteran sehingga permukaan plesteran akan menjadi lurus dan rata. Lajur kepala bisa dibuat tegak lurus (vertikal) (Iihat gambar 4.2) atau dibuat mendatar (horizontal) (Iihat gam bar 4.3).

Pada waktu mengerjakan lajur kepa/a harus selalu memperhatikan permukaan dasar kepala plesteran sebagai batas permukaan !ajur. Urutan kerja pembuatan lajur kepala plesteran adalah seperti berikut:

a. Melekatkan adukan diantara dasar kepala plesteran yang sudah dibuat. b. Mengiris adukan diantara kedua dasar kepala plesteran sampai rata

dengan permukaan dasar kepala plesteran.

C. Memeriksa kembali kelurusan dan kerataan lajur yang dibuat

d. Memperbaiki kelurusan dan kerataan lajur Oika perlu). e. Memeriksa ketegakan lajur yang dibuat

(36)

MODUL

TP-OS

BAB-IV

Mengerjakan Plesteran Plesteran Bidang Dan Sudut

Gambar 4.2 Kepala Plesteran Dibuat Vertikal

Gambar 4.3 Kepala Plesteran Dibuat Horizontal

2. Melekatkan adukan di antara kepala plesteran

Melekatkan adukan di antara lajur kepala plesteran pada dinding bisa dilakukan dengan sistim lempar seperti umumnya atau sistim tempe!. Perbedaan kedua

(37)

MODUL TP-05

BAB-IV

Mengerjakan Plesteran Plesteran Bidang Dan Sudut

a. Sistim lempar

1) Alat yang digunakan cukup sendok plester

2) Lajur kepala plesteran lebih cocok dalam bentuk lajur vertikal 3) Pengerjaan cenderung dimulai dari bawah ke atas

b. Sistim tempel

1) Alat yang digunakan roskam baja yang dikombinasikan dengan nampan adukan (hawk) Cara mengambil dan melekatkan adukan lihat gam bar 4.4. dan gambar 4.5

2) Lajur kepala plesteran lebih cocok dalam bentuk lajur horizontal

3) Pengerjaan bisa dimulai dari bawah ke atas atau sebaliknya dari atas ke bawah

Gambar 4.4 Cara Mengambil Adukan Dengan Roskam Baja Dan Nampan Adukan (Hawk)

(38)

MODUL TP-OS

BAB-IV

Mengerjakan Plesteran Plesteran Bidang Dan Sudut

3. Mengiris kelebihan adukan plesteran

Jika adukan plesteran tetah menutupi permukaan dinding dan ketebalannya sudah sarna atau lebih tebal dengan lajur kepala, maka langkah berikutnya adalah mengiris kelebihan adukan.

Urutan kerja mengiris kelebihan adukan adalah sebagai berikut:

a. Memeriksa kelurusan sisi mistar pengiris.

b. Menempatkan mistar dengan kedua ujung rata dengan permukaan lajur kepala plesteran. Posisi salah satu ujung mistar agak miring ke bawah (Iihat gambar 4.6).

c. Mengerak-gerakkan mistar ke atas dan ke bawah dengan kedua ujung tetap menempel rata pada permukaan lajur kepala plesteran (pengerjaan bisa dimulai dari bawah atau dari atas).

(39)

MODUL TP~OS

BAB-IV

Mengerjakan Plesteran Plesteran Bidang Dan Sudut

4. Meratakan adukan permukaan plesteran

Biasanya setelah adukan plesteran diiris dengan menggunakan mistar pengiris masih terdapat lobang-Iobang yang belum tertutup sehingga harus dilakukan penambahan adukan. Penambahan adukan cukup pada tempat-tempat yang masih berlobang saja, kemudian untuk meratakan permukaan dengan menggunakan roskam kayu.

Hal-hal yang harus diperhatikan pada waktu meratakan plesteran :

a. Menggunakan roskam kayu dengan gerakan memutar.

b. Memeriksa kembali kerataan permukaan plesteran yang telah digosok dengan roskam kayu.

c. Mengisi dan meratakan permukaan kembali jika masih terdapat lobang­ lobang. Penggosokan dengan roskamkayu tidak harus sampai halus, karena pekerjaan ini akan dilanjutkan dengan pekerjaan acian.

4.3. PLESTERAN LANT AI

1. Pembuatan kepala plesteran

Setelah permukaan tanah yang akan diplester disiapkan, pemadatan tanah, pengurugan permukaan tanah dengan pasir, pengaturan ketebalan, kelurusan dan kedataran sudah dilakukan, maka langkah berikutnya adalah membuat kepala plesteran.

a. Pembuatan dasar kepala plesteran

1) Melekatlkan adukan pada bag ian-bagian permukaan lantai yang sudah ditentukan.

2) Meratakan permukaan adukan sesuai benang (adukan tidak mendorong benang)

3) Memasang bilah bambu/tripleks pada adukan

4) Memeriksa posisi bilah bambu/tripleks terhadap benang (bilah bambu/tripleks tidak mendorong benang) (lihat gambar 4.7).

(40)

MODUl TP-05

BAB-IV

Mengerjakan Plesteran Plesteran Bidang Dan Sudut

patok

±o.oo

dasar kepala

~!I2"f--- plesteran

Gambar 4.7 Dasar Kepala Plesteran Lantai

b. Pembuatan lajur kepala

Urutan kerja pembuatan lajur kepala plesteran:

a. Melekatkan adukan diantara dasar kepala plesteran yang sudah dibuat. b. Mengiris adukan diantara kedua dasar kepala plesteran sampai rata

dengan permukaan dasar kepala plesteran (Iihat gambar 4.8). c. Memeriksa kembali kelurusan dan kerataan lajur yang dibuat d. Memperbaiki kelurusan dan kerataan lajur Uika perlu).

e. Memeriksa kedataran lajur yang dibuat f. Memperbaiki kedataran lajur Oika perlu).

(41)

MODUL TP-05

BAB-IV

Mengerjakan Plesteran Plesteran Bidang Dan Sudut

2. Menghampar adukan di antara lajur kepala plesteran

Apabila lajur-Iajur kepala plesteran diperkirakan sudah cukup kering langkah berikutnya adalah mengisi antara lajur-Iajur tersebut dengan adukan. Pengerjaan plesteran di antara lajur untuk pekerjaan lantai lebih mudah dibandingkan dengan pekerjaan dinding atau langit-Iangit.

Urutan kerja pemelesteran di antara lajur dadala: a. Menuangkan adukan di antara dua lajur

b. Meratakan adukan (adukan harus dilebihkan dari permukaan lajur plesteran tetapi tidak menutupi lajur plesteran) (lihat gam bar 4.9).

Gambar 4.9 Menghampar Adukan Oi Antara Lajur Kepala Plesteran Lantai

3. Mengiris kelebihan adukan plesteran

Mengiris kelebihan adukan dan meratakannya dengan mistar (lihat gambat 4.10)

(42)

MODUL

TP-OS

BAB-IV

Mengerjakan Plesteran Plesteran Bidang Dan Sudut

4. Meratakan permukaan plesteran

Menambah kekurangan adukan atau mengisi lubang-Iubang dan meratakannya kembali dengan mistar atau roskam kayu.

Pengerjaan plesteran lantai di dalam ruang harus berakhir atau mengarah ke pintu keluar supaya pekerjaan yang sudah selesai tidak terganggu.

4.4. PLESTERAN LANGIT -LANGIT

Kondisi langit-Iangit biasanya sudah cukup datar, hanya perlu penyempurnaan pada beberapa bagian sebagai akibat dari tidak ratanya bekisting/papan cetakan beton lantai.

Plesteran langit-Iangit cukup dengan adukan yang halus dengan komposisi semen yang lebih banyak dan tidak terlalu tebal, sehingga pengerjaan lebih mudah. Melekatkan adukan dengan sistim tempel dengan menggunakan roskam baja dan nampan adukan lebih cocok untuk pekerjaan plesteran langit-Iangit.

Pada dasarnya pengerjaan plesteran langit-Iangit sama dengan pengerjaan plesteran lantai, yakni terdiri dari pekerjaan-pekerjaan:

1. Pembuatan kepala plesteran

a. Membuat dasar kepala plesteran (Iihat gam bar 4.11)

peku

(43)

MODUL

TP-OS

BAB-IV

Mengerjakan Plesteran Plesteran Bidang Dan Sudut

b. Membuat lajur kepala plesteran (Iihat gam bar 4.12).

lajur kepala plesteran

Gambar 4.12 Lajur Kepala Plesteran Langit-Langit

2. Melekatkan adukan di antara lajur kepala plesteran (lihat gam bar 4.13)

(44)

MODUl

TP-OS

BAB-IV

Mengerjakan Plesteran Plesteran Bidang Dan Sudut

3. Mengiris kelebihan adukan plesteran (lihat gambar 4.14)

Gambar 4.14 Mengiris Adukan Oi Antara Lajur Kepala

4. Meratakan permukaan plesteran

Mengisi lubang-Iubang/kekurangan adukan dan meratakannya dengan mistar atau roskam kayu

4.5. PLESTERAN LENGKUNG

Plesteran bidang lengkung dikerjakan jika plesteran dinding secara keseluruhan sudah selesai.

1. Memasang mistar pada kedua sisi dinding

Supaya posisi mistar tidak berubah cetakan dipakukan ke dinding (lihat gambar 4.15) atau dijepit dengan jepitan besi.

Posisi mistar satu sama lain harus segaris dan datar.

(45)

MODUL TP-05

BAB-IV

Mengerjakan P1esteran Plesteran Bidang Dan Sudut

2. Melekatkan adukan (Iihat gam bar 4.16)

Adukan untuk lengkungan harus dibuat dengan komposisi yang lebih baik daripada adukan plesteran dinding.

Adukan dilekatkan dengan cara ditusuk-tusuk supaya padat sehingga tidak mudah terkelupas

Gambar 4.16 Melekatkan Adukan Oi Antara Cetakan

3. Mengiris kelebihan adukan (lihat gam bar 4.17)

Mengiris kelebihan adukan bisa dilakukan dengan mengunakan mistar atau roskan kayu.

Pengirlsan harus dilakukan dengan hatl-hati supaya posisi mistar tidak berubah.

(46)

MODUl TP-OS

BAB-IV

Mengerjakan Plesteran Plesteran Bidang Dan Sudut

4. Melepas mistar

Mistar dilepas jika diperkirakan adukan sudah cukup kering/mengeras.

Melepas mistar harus dilakukan dengan hati-hati supaya pekerjaan tidak rusak dan bentuk lengkungan tidak berubah.

5. Meratakan adukan sambungan

Setelah cetakan dilepas biasanya plesteran masih belum rata dan sambungan antara adukan plesteran dinding dan lengkungan kadang-kadang tampak terpisah (tidak menyatu) sehingga masih perlu diperbaiki.

Berikut adalah cara perbaikan yang harus dilakukan:

a. Menyiram plesteran sambungan antara bidang lengkung dan dinding

b. Melekatkan adukan pada bagian sambungan antara bidang lengkung dan dinding

c. Mengiris kelebihan adukan dengan menggunakan mistar atau roskam kayu d. Meratakan bag ian sambungan dengan cara menggosoknya dengan roskam

kayu sehingga adukan tampak merata (Lihat gambar 4.18).

Gambar 4.18 Meratakan Sambungan Adukan

4.6. PLESTERAN SUDUT

Pertemuan dua bidang plesteran yang tidak siku dalam sebuah ruangan akan menimbulkan kesan yang tidak baik pada pasangan ubin lantai dan langit-Iangit. Untuk menghilangkan kesan tersebut tentunya diperlukan cara pengerjaan plesteran sudut yang sesuai dengan prosedur yang sudah ditetapkan.

(47)

MODUl

TP-OS

BAB-IV

Mengerjakan Plesteran Plesteran Bidang Dan Sudut

1. Menentukan kesikuan

a. Menentukan kesikuan permukaan dua bidang plesteran 1. Memasang benang pada bidang yang akan diplester

2. Memeriksa kesikuan antara benang dan permukaan dinding yang sudah diplester dengan siku rangka (lihat gambar 4.19)

~

... . " .

.

'

.

' ..

Gambar 4.19 Menentukan Kesikuan Plesteran Ruang

b. Menentukan sudut siku antara bidang plesteran dan kolom

1) 2)

Memasang mistar pada kolom yang akan diplester

Memeriksa kesikuan antara mistar dengan bidang yang sudah diplester dengan siku rangka (lihat gam bar 4.20).

siku

mistar

(48)

MODUL TP-05

BAB-IV

Mengerjakan Plesteran Plesteran Bidang Dan Sudut

2. Pembuatan kepala plesteran

a. Pembuatan dasar kepala plesteran (lihat gambar 4.21).

1) Melekatlkan adukan pada bag ian-bag ian dinding yang sudah ditentukan. 2) Meratakan permukaan adukan sesuai benang (adukan tidak mendorong

benang)

3) Memasang bilah bambu/tripleks pad a adukan

4) Memeriksa posisi bilah bambu/tripleks terhadap benang (bilah bambu/tripleks tidak mendorong benang)

dasar kepala plesteran

Gambar 4.21 Dasar Kepala Plesteran Sudut Dinding

b. Pembuatan lajur kepala (Iihat gambar 4.22)

1) Melekatkan adukan diantara dasar kepala plesteran yang sudah dibuat. 2) Mengiris adukan diantara kedua dasar kepala plesteran sampai rata

dengan permukaan dasar kepala plesteran.

3) Memeriksa kembali kelurusan dan kerataan lajur yang dibuat 4) Memperbaiki kelurusan dan kerataan lajur Uika perlu)

5) Memeriksa ketegakan lajur yang dibuat 6) Memperbaiki ketegakan lajur Uika perlu).

(49)

MODUL TP-OS

BAB-IV

MengeJjakan Plesteran Plesteran Bidang Dan Sudut

lajur kepala plesteran

Gambar 4.22 Lajur Kepala Plesteran Sudut Oinding

3. Melekatkan adukan di antara kepala plesteran (lihat gambar 4.23).

Gambar 4.23 Melekatkan Adukan Oi Antara Lajur Kepala Plesteran Sudut Dinding

4. Mengiris kelebihan adukan plesteran di antara lajur kepala plesteran plesteran (lihat gam bar 4.24)

(50)

MODUL TP-05

BAB-IV

Mengerjakan Plesteran Plesteran Bidang Dan Sudut

5. Melekatkan adukan pad a bagian sudut (lihat gambar 4.25).

Gambar 4.25 Melekatkan Adukan Pada Sudut Dinding

6. Mengiris adukan pad a bagian sudut (Iihat gam bar 4.26).

mistar--~

(51)

MODUL TP-OS

BAB-IV

Mengerjakan Plesteran Plesteran Bidang Dan Sudut

7. Meratakan permukaan plesteran

Mengisi lubang-Iubang/kekurangan adukan dan meratakannya dengan mistar atau roskam kayu.

(52)

MODUL

TP-OS

BAB-IV

Mengerjakan Plesteran Plesteran Bidang Dan Sudut

RANGKUMAN

1. Mengerjakan plesteran dinding, langit-Iangit, dan lantai pada dasarnya adalah sama, yakni terdiri dari: membuat kepala, melekatan adukan di antara kepala, mengiris kelebihan adukan di antara kepala, dan meratakan permukaan

2. Mengerjakan plesteran lengkung terdiri dari: memasang mistar, melekatkan adukan, mengiris kelebihan adukan di antara mistar, melepas mistar, dan meratakan adukan sambungan antara dinding dan bidang lengkung

3. Mengerjakan plesteran sudut terdiri dari: menentukan kesikuan, membuat kepala, melekatan adukan di antara kepala, mengiris kelebihan adukan di antara kepala, dan meratakan permukaan

(53)

MODUL

TP-05

BAS-IV

Mengerjakan Plesteran Plesteran Bidang Dan Sudut

SlEMEN KOMPETENSI& KRITERIA UNJUK KERJA (KUK)

LATIHAN' PENlLAIAN MANDIRI

3.

Mengerjakan plesteran bidang dan sudut.

1 Plesteran dinding dikerjakan sesuai ketentuan

1. Jelaskan secara sing kat urutan kerja pelaksanaan plesteran dinding!

2. Sebutkan dua cara melekatkan adukan plesteran pada dinding pasangan!

3. Sebutkan kriteria plesteran dinding yang baik!

2 Plesteran lantai dikerjakan sesuai ketentuan

1. Jelaskan secara singkat urutan ke~a

pelaksanaan plesteran lantai!

2. Sebutkan kriteria plesteran lantai ruangan yang baik!

3 Plesteran langit-Iangit dikerjakan sesuai ketentuan

1. Jelaskan secara singkat urutan kerja pelaksanaan plesteran langit-Iangit!

4 Plesteran lengkung dikerjakan sesuai ketentuan

1. Jelaskan secara singkat urutan kerja pelaksanaan plesteran bidang lengkung!

5 Plesteran sudut dikerjakan sesuai ketentuan

i

1. Jelaskan secara singkat urutan kerja pelaksanaan plesteran sudut!

I

(54)

MODUL TP-OS

BAB-IV

Mengerjakan Plesteran Plesteran Bidang Dan Sudut

Tugas Praktik

Kerjakan tugas-tugas berikut!

1. Kerjakan plesteran dinding sesuai luas dinding yang disediakan! 2. kerjakan plesteran lantai sesuai dengan ruangan yang disediakan!

3. kerjakan plesteran bidang lengkung sesuai dengan konstruksi lengkung yan disediakan!

(55)

MODUL

TP-OS

BAB-V

Mengerjakan Plesteran Finishing Plesteran

BABV

FINISHING PLESTERAN

5.1. UMUM

Finishing plesteran merupakan tindak lanjut dari pekerjaan plesteran yang berupa pelapisan permukaan plesteran dengan berbagai macam tekstur baik halus maupun kasar. Finishing plesteran dengan permukaan yang hal us dibentuk dengan acian sedangkan permukaan yang kasar dibentuk dengan tekstur kamprotan {slurry}. koral sikat dan bentuk variasi plesteran seperti lis profil. atau batu buatan

5.2. FINISHING PLESTERAN DENGAN ACIAN

Pengerjaan acian dilakukan jika adukan plesteran diperkirakan sudah cukup umur atau mengeras. yakni minimum 8 jam. Hal ini dilakukan supaya pengerasan adukan plesteran terjadi dengan sempurna sehingga retak-retak akibat penyusutan adukan plesteran bisa dihindari.

Urutan ke~a pengerjaan acian adalah seperti berikut:

1. Membasahi permukaan plesteran dengan air secukupnya terutama jika permukaan plesteran sudah berumur lebih dari 8 jam. Membasahi permukaan plesteran bertujuan supaya:

a. Daya rekat antara adukan plesteran dengan acian bisa sempurna sehingga lapisan acian tidak akan mengelupas

b. Kandungan air adukan acian tidak diserap permukaan ple.steran sehingga pengerasan adukan acian bisa sempurna

c. Permukaan acian tidak retak-retak akibat penyusutan adukan acian 2. Menggosok permukaan plesteran dengan roskam kayu supaya pasir adukan

plesteran yang tidak melekat kuat bisa lepas

3. Melekatkan adukan adan tipis-tipis secara merata pada permukaan plesteran. Sebaiknya dimulai dari bag ian atas ke bawah dengan luas yang disesuaikan dengan kemampuan kerja dan waktu pengerasan adukan acian

4. Meratakan permukaan adukan acian dengan cara digosok roskam kayu. ~Iika

adukan mengering. bisa ditambahkan air sedikit demi sedikit yang siramkan atau. dilaburkan dengan kuas ke permukaan adukan sambi! terus digosok dengan roskam kayu.

(56)

MODUL

TP-OS

BAB-V

Mengerjakan Plesteran Finishing Plesteran

Tebal adukan usahakan rata-rata 1 - 2 mm. Adukan aeian yang lebih tebal dari 2 mm dapat mengakibatkan retak-retak pada permukaan aeian karena penyusutan adukan

5. Menghaluskan permukaan aeian dengan eara menggosokkan roskam baja, jika adukan acian terlalu kering eipratkan air dengan kuas pada permukaan. Menghaluskan permukaan acian dengan dengan sendok aeian biasanya akan menghasilkan permukaan acian yang bergelombang

6. Menutup pori-pori atau lubang-Iubang hal us permukaan aeian dengan mengulaskan kuas atau menggosok permukaan dengan kertas

5.3. FINISHING PLESTERAN DENGAN MOTIF KAMPROTAN (SLURRy)

Motif kamprotan (slurry) adalah salah satu jenis finishing plesteran dengan tekstur permukaan kasar tetapi merata. Motif kamprotan (slurry) pada umumnya diaplikasikan pad a dinding luar atau dinding pembatas dengan tujuan menonjolkan kesan natural/alamiah.

Finishing motif kamprotan (slurry) yang lurus, tegak dan rata sangat tergantung pada permukaan dasar plesteran dan eara pengerjaannya. Berikut adalah urutan kerja untuk memperoleh finishing motif kamprotan (slurry):

1. Membasahi permukaan plesteran dengan air seeukupnya terutama jika permukaan plesteran sudah berumur lebih dari 8 jam. Membasahi permukaan plesteran bertujuan supaya:

a. Oaya rekat antara adukan plesteran dengan adukan kamprotan bisa sempurna sehingga lapisan kamprotan tidak akan mengelupas

b. Kandungan air adukan kamprotan tidak diserap permukaan plesteran sehingga pengerasan adukan kamprotan bisa sempurna

2. Melekatkan adukan eneer semen dan pasir pada permukaan plesteran dengan eara ditebar/dilempar. Supaya permukaan kamprotan tampak rata dan halus, adukan ditebar/dilempar melalui saringan dari kawat has ukuran # 5 mm (Iihat gambar 5.1), Jarak antara permukaan plesteran dengan ayakan berkisar antara 3 - 10 em. Jarak yang lebih dari 10 em akan menghasilkan permukaan kamprotan yang tidak rata dan daya rekatnya kurang baik.

(57)

MODUL TP~05 BAB~V

Mengerjakan Plesteran Finishing Plesteran

3·10 em

adukan

saringan

permukaan plesteran

Gambar 5.1 Posisi Saringan Terhadap Permukaan Plesteran

5.4. FINISHING PLESTERAN DENGAN MOTIF BATU SIKAT

Motif batu sikat adalah jenis finishing plesteran dengan tekstur permukaan butir-butir batuan alami yang dihasilkan dari campuran batu-batu berukuran kecil (batu jagung), semen dan pasir atau tanpa pasir. Motif ini sering diaplikasikan untuk dinding atau lantai dengan warna yang bermacam-macam sesuai tuntutan arsitektural.

Retak-retak sering terjadi pada permukaan motif batu sikat yang luas sebagai akibat penyusutan adukan. Untuk menghindarkan hal tersebut maka biasanya luas permukaan diperkecil dengan cara memasang lis pada jarak-jarak tertentu dengan bentuk sesuai perencanaan.

Lis yang digunakan dari bahan kayu yang sifatnya sementara atau dari bahan logam seperti kuningan atau alumunium yang sifatnya permanen dan sekaligus menjadi bag ian dari perencanaan arsitektural (lihat gambar 5.3).

Proses pengerjaan

a. Memasang mistar pada kedua ujung dinding/lantai atau pada jarak-jarak tertentu dengan bentuk sesuai perencanaan

b. Menentukan posisi mistar

Pad a 'permukaan dinding ditentukan jarak dari dinding ke permukaan mistar (ketebalan), kelurusan dan ketegakan mistar.

(58)

MODUL

TP-OS

BAB-V

Mengerjakan Plesteran Finishing Plesteran

c. Menyiram permukaan plesteran dengan air secukupnya, supaya adukan tidak cepat mengeras

d. Memasang benang acuan permukaan Oika mistar hanya dipasang pada kedua ujung sisi dinding/lantai) (Iihat gambar 5.2)

e. Melekatkan adukan pada permukaan plesteran.

Pad a pekerjaan dinding bisa dilakukan dengan sistim lempar atau sistim tempeL Pada pekerjaan lantai bisa dengan sistim tuang seperti pekerjaan pengecoran beton.

f. Meratakan adukan dengan roskam baja sesuai benang acua atau mistar

g. Membersihkan permukaan adukan dengan kuas basah sehingga butir-butir batu tampak jelas dan merata. Ini dilakukan pada saat adukan masih lembab (belum mengeras)

h. Membersihkan permukaan batu dari lapisan semen dengan cara digosok sikat ijuk atau sikat plastik sambi! disiram air. Jika masih kotor bisa menggunakan pembersih kimia seperti porstex atau lainnya. Ini dilakukan pada saat adukan mulai mengeras.

mistar

(59)

MODUl TP-05

BAB-V

Mengerjakan Plesteran Finishing Plesteran

mistar

Gambar 5.3 Pengerjaan Motif Koral Sikat Dengan Menggunakan Mistar Dan Lis

5.5. PEMBUATAN LIS PROFIL

Lis profil merupakan bag ian dari ornamen plesteran yang biasanya diaplikasikan sebagai variasi di antara dinding, sudut dinding dan kosen, dinding dan plafon, tiang/kolom, dan lain-Jain.

Pembuatan lis profil terdiri dari beberapa kegiatan dengan urutan kerja sebagai berikut:

1. Memasang mistar pengantar cetakan pada dinding dengan cara dipaku pada pemukaan plesteran dinding. Posisi mistar disesuaikan dengan rencana perletakan lis.

2. Membuat tanda/garis ukuran lebar lis pada permukaan plesteran dinding untuk acuan pengerjaan lis dengan cara menempatkan pensil pada sisi atas dan bawan pisau pengiris cetakan kemudian menggesernya ke arah kiri atau kanan. Papan geser cetakan ditempatkan tepat di atas mistar pengantar cetakan (lihat gambar 5.4)

(60)

MODUL

TP-OS

BAB-V

Mengerjakan Plesteran Finishing Plesteran

garis tanda

Gambar 5.4 Membuat Garis Ukuran Lebar Lis Pada Permukaan Plesteran

3. Menyiapkan permukaan plesteran untuk lis dengan cara memahat (chipping) permukaan plesteran sekitar garis lis pada jarak-jarak tertentu dan membasahinya dengan air. Kemudian melekatkan cairan semen pada sekitar garis lis tersebut supaya daya rekat antara permukaan plesteran dengan adukan huruflangka bisa lebih baik lagi.

4. Melekatkan adukan plesteran dengan menggunakan sendok relif (small tool) atau sendok kecil dengan berpedoman pada garis acuan. Lakukan berulang­ ulang sehingga mendekati lebar dan tebal lis yang direncanakan.

5. Mengiris kelebihan adukan plesteran dengan cara menempatkan cetakan di atas mistar pengantar dan menggesernya ke arah kiri atau kanan berulang~ulang.

Posisi papan geser harus selalu tepat dan lurus dengan mistar pengantar. Pengirisan adukan plesteran dilakukan pada saat adukan masih lembab (belum mengeras) (Iihat gambar 5.2).

Gambar

Gambar 424  Mengiis  Adukan Di Antara Lajur Kepala  Plesteran ........................
Gambar 3.2  Mengukur Ketebalan
Gambar 3.3  Pemasangan Lot Dan Benang
Gambar 3.4  Menentukan Kedataran Plesteran Lantai
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kegiatan belajar mengajar yang terjadi seharusnya adalah interaksi antara subjek belajar, yaitu siswa dengan objek belajar, yaitu persoalan belajar.Untuk menjembatani

Tatap Muka OHP Diskusi kelompok kaitan teori psikoanalisa, behavior, peran dan kognitif dalam psikologi social Deaux, Baron & Byrne.. 5 Persepsi Sosial

Mengenai periodesasi, sebenarnya memang sudah jelas didalam perjanjian kerja perusahaan kapan pengupahan itu diberikan. Dan lagi perjanjian itu sudah disetujui oleh

Mjv> Pelestarian dan pengembangan kebudayaan Banyaknya paguyuban kesenian Hi knta Surakarta Data pengunjung tiap tahun meningkat Kurangnya sarana pertunjukan Tuntutan

Dalam pengelolaan desa wisata seruni mumbul siapa yang berperan sebagai stakeholder player (pemangku kepentingan yang memiliki pengaruh yang tinggi)?.. Bagaimana peran

Selain itu perseroan juga berencana menambah gerai Alfamidi sebanyak 150 gerai sampai akhir tahun ini dan menargetkan pembukaan took mencapai 60% dari target penam- bahan gerai

Rancangan peneltian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (Gomez & Gomez 1995) karena larva S. exigua uji yang digunakan relatif

Azis Alimul Hidayat, S.Kep.Ns., M.Kes selaku wakil rektor Univerrsitas Muhammadiyah Surabaya yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas untuk