• Tidak ada hasil yang ditemukan

MA SKS Silabus :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MA SKS Silabus :"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

Aljabar Linear Elementer

MA1223

3 SKS

Silabus :

Bab I Matriks dan Operasinya

Bab II Determinan Matriks

Bab III Sistem Persamaan Linear

Bab IV Vektor di Bidang dan di Ruang

Bab V Ruang Vektor

Bab VI Ruang Hasil Kali Dalam

Bab VII Transformasi Linear

(2)

Sistem Persamaan Linear (SPL)

Sub Pokok Bahasan – Pendahuluan

– Solusi SPL dengan OBE

– Solusi SPL dengan Invers matriks dan Aturan Crammer

– SPL Homogen

Beberapa Aplikasi Sistem Persamaan Linear

¾ Rangkaian listrik ¾ Jaringan Komputer ¾ Model Ekonomi ¾ dan lain-lain.

(3)

1. Pendahuluan

Persamaan linear adalah persamaan dimana peubahnya

tidak memuat eksponensial, trigonometri (seperti sin, cos, dll.), perkalian, pembagian dengan peubah lain atau dirinya sendiri.

Contoh :

Jika perusahaan A membeli 1 Laptop (x) dan 2 PC (y) maka ia harus membayar $ 5000, sedangkan jika

membeli 3 Laptop dan 1 PC maka ia harus membayar $ 10000.

Representasi dari masalah tersebut dalam bentuk SPL x + 2y = 5000

(4)

Bentuk umum sistem persamaan linear

Dapat ditulis dalam bentuk :

⎟⎟

⎜⎜

mn m m n n

a

a

a

a

a

a

a

a

a

L

M

O

M

M

L

L

1 1 2 11 11 1 11 11 1 1 2 12 1 11 x a x ... a x b a + + + n n = 2 2 2 22 1 21 x a x ... a x b a + + + n n = m n mn m m x a x a x b a 1 1 + 2 2 + ... + = M M M M

⎟⎟

⎜⎜

=

m

b

b

b

M

2 1

⎟⎟

⎜⎜

n

x

x

x

M

2 1

(5)

Atau

AX = B dimana

– A dinamakan matriks koefisien – X dinamakan matriks peubah – B dinamakan matriks konstanta Contoh :

Perhatikan bahwa SPL

x + 2y = 5000

3x + y = 10000

dapat ditulis dalam bentuk perkalian matriks

⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ = ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ 10000 5000 y x 1 3 2 1

(6)

Solusi SPL

Î Himpunan bilangan Real dimana jika

disubstitusikan pada peubah suatu SPL akan memenuhi nilai kebenaran SPL tersebut.

Perhatikan SPL :

x + 2y = 5000 3x + y = 10000 Maka

{x = 3000, y =1000 } merupakan solusi SPL tersebut {x = 1000, y =3000 } merupakan bukan solusi SPL itu Suatu SPL, terkait dengan solusi, mempunyai tiga

kemungkinan :

– SPL mempunyai solusi tunggal

(7)

Ilustrasi Solusi SPL dengan garis pada kartesius

Artinya : SPL 2x – y = 2 x – y = 0

Mempunyai solusi tunggal, yaitu x = 2, y = 2

y = x y = 2x - 2

(2, 2) merupakan titik potong dua garis tersebut

Tidak titik potong yang lain selain titik tersebut

(2, 2)

x y

1 2 2

(8)

Perhatikan SPL

x – y = 0

2x – 2y = 2

Jika digambar dalam kartesius

Terlihat bahwa dua garis tersebut adalah sejajar

Tak akan pernah diperoleh titik potong kedua garis itu Artinya

SPL diatas TIDAK mempunyai solusi x

y

y = x y = x – 1

(9)

Perhatikan SPL

x – y = 0

2x – 2y = 0

Jika kedua ruas pada persamaan kedua dikalikan ½ Diperoleh persamaan yang sama dengan pers. pertama

Jika digambar dalam kartesius

Terlihat bahwa dua garis tersebut adalah berimpit

Titik potong kedua garis banyak sekali disepanjang garis tersebut Artinya

SPL diatas mempunyai solusi tak hingga banyak

y

x x – y = 0 2x – 2y = 0

(10)

Solusi Sistem Persamaan Linear dengan OBE

• Tulis SPL dalam bentuk matriks yang diperbesar

• Lakukan OBE sampai menjadi esilon baris tereduksi

Contoh :

Tentukan solusi dari SPL 3x – y = 5

x + 3y = 5 Jawab :

Martiks yang diperbesar dari SPL

~ 5 5 3 1 1 3 ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ − ~ 5 5 1 3 3 1 ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ − 10 ~ 5 10 0 3 1 ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ − − 1 ~ 5 1 0 3 1 ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ 1 2 1 0 0 1

(11)

Tulis kembali matriks yang diperbesar hasil OBE menjadi perkalian matriks

Solusi SPL tersebut adalah x = 2 dan y = 1

Contoh :

Tentukan solusi (jika ada) dari SPL berikut :

a. a + c = 4 a – b = –1 2b + c = 7 ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ = ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ 1 2 1 0 0 1 y x

(12)

b. a + c = 4 a – b = –1 –a + b = 1 c. a + c = 4 a – b = –1 –a + b = 2 Jawab : a.

Terlihat bahwa solusi SPL adalah a = 1, b = 2, dan c =3 ⎟ ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ − − 7 1 4 1 2 0 0 1 1 1 0 1 ⎟ ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ 3 2 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1

(13)

b.

Jika dikembalikan kedalam bentuk perkalian matriks diperoleh :

Ini memberikan a + c = 1 dan b + c =5.

Dengan memilih c = t, dimana t adalah parameter. Maka solusi SPL tersebut adalah :

, dimana t adalah parameter ⎟ ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ − − − 1 1 4 0 1 1 0 1 1 1 0 1 ⎟ ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ 0 5 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 ⎟ ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ = ⎟ ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ ⎟ ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ 0 5 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 c b a ⎟ ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ + ⎟ ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ − − = ⎟ ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ 0 5 1 1 1 1 t c b a

(14)

c.

Terlihat bahwa ada baris nol pada matriks koefisien

tetapi matriks konstanta pada baris ke-3 sama dengan 1 (tak nol)

Dari baris ke-3 diperoleh hubungan bahwa 0.a + 0.b = 1.

Tak ada nilai a dan b yang memenuhi kesamaan ini.

⎟ ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ − − − 2 1 4 0 1 1 0 1 1 1 0 1 ⎟ ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ 1 5 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 ⎟ ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ = ⎟ ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ ⎟ ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ 1 5 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 c b a

(15)

Contoh : Diketahui SPL : x + 2y – 3z = 4 3x – y + 5z = 2 4x + y + (a2 – 14) z = a+2 Tentukan a sehingga SPL : a. Mempunyai solusi tunggal b. Tidak mempunyai solusi c. Solusi yang tidak terhingga

(16)

Jawab:

Matrik diperbesar dari SPL adalah

a. Agar SPL mempunyai solusi tunggal:

a2 – 16 ≠ 0 sehingga a ≠ ± 4 ~ 2 14 -1 4 2 5 1 3 4 3 -2 1 2 ⎟ ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ + − a a ⎟ ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ − − − − 14 2 -7 0 10 14 7 0 4 3 -2 1 2 a a ⎟ ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ − − − 4 16 -0 0 10 14 7 0 4 3 -2 1 ~ 2 a a

(17)

b. Perhatikan baris ketiga

0x + 0y + (a2 – 16a) z = a – 4

SPL tidak mempunyai solusi saat a2 – 16 = 0 dan a– 4 ≠ 0

Sehingga a = ± 4 dan a ≠ 4. Jadi , a = – 4.

c. SPL mempunyai solusi tak hingga banyak a2 – 16 = 0 dan a – 4 = 0 Jadi , a = 4

4

16

-0

0

10

14

7

0

4

3

-2

1

2

a

a

(18)

Solusi SPL dengan Matriks Invers

Atau

AX = B

Kalikan setiap ruas di atas dengan A–1

A–1 A X = A–1 B

diperoleh :

X = A–1 B

Ingat bahwa suatu matriks A mempunyai invers jika dan hanya jika

⎟⎟ ⎟ ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎜ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ nn n n n n a a a a a a a a a L M O M M L L 1 1 2 11 11 1 11 11 ⎟⎟ ⎟ ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎜ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ n x x x M 2 1 ⎟⎟ ⎟ ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎜ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ = n b b b M 2 1

(19)

Contoh :

Tentukan solusi dari SPL berikut : a + c = 4

a – b = –1 2b + c = 7

Jawab :

Perhatikan bahwa

Jadi A mempunyai Invers

0 1 1 2 0 0 1 -1 1 0 1 = = ≠ A 1 -2 -2 1 1 1 -1 2 1 -1 ⎟ ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ = − A

(20)

sehingga X = A–1 B berbentuk :

Jadi, Solusi SPL tersebut adalah

⎟ ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ = ⎟ ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ 3 2 1 c b a 7 1 -4 1 -2 -2 1 1 1 -1 2 1 ⎟ ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ ⎟ ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ = ⎟ ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ c b a ⎟ ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ = 3 2 1

(21)

Solusi SPL dengan aturan Cramer

Misalkan SPL ditulis dalam bentuk AX = B, yaitu :

Jika determinan A tidak sama dengan nol

maka solusi dapat ditentukan satu persatu (peubah ke-i, xi) Langkah-langkah aturan cramer adalah :

• Hitung determinan A

• Tentukan Ai Î matriks A dimana kolom ke-i diganti oleh B. Contoh : ⎟⎟ ⎟ ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎜ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ nn n n n n a a a a a a a a a L M O M M L L 1 1 2 11 11 1 11 11 ⎟⎟ ⎟ ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎜ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ n x x x M 2 1 ⎟⎟ ⎟ ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎜ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ = n b b b M 2 1 ⎟⎟ ⎟ ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎜ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ = nn n n n n a b a a b a a b a A L M O M M L L 1 2 2 11 1 1 11 2

(22)

• Hitung |Ai|

• Solusi SPL untuk peubah xi adalah

Contoh :

Tentukan solusi b dari SPL berikut : a + c = 4 a – b = –1 2b + c = 7 Jawab : Perhatikan bahwa ) det( ) det( A A xi = i 1 0 1 -1 1 0 1 = = A

(23)

Maka

Jadi, Solusi peubah b yang memenuhi SPL adalah b = 2

) A ( det ) Ab ( det b = 1 1 7 0 0 1 -1 1 4 1 = 7 0 1 -1 1 1 0 0 1 (-4) 1 7 0 1 -1 + + = ) 0 -7 ( 1 ) 0 -1 ( (-4) ) 0 -1 -( 1 + + = 7 (-4) 1 - + + = = 2

(24)

Tentukan solusi SPL untuk peubah a ?

(

)

( )

1 1 2 7 0 1 -1 -1 0 4 det det = = A Aa a

5

0

4

)

(-7)

-2

-(

1

)

0

-1

-(

4

2

7

1

-1

-1

0

1

2

0

1

-4

+

+

=

+

=

+

+

=

(25)

Sistem Persamaan Linear Homogen

Bentuk umum

• SPL homogen merupakan SPL yang konsisten, Î selalu mempunyai solusi.

• Solusi SPL homogen dikatakan tunggal jika solusi itu adalah

• Jika tidak demikian,

SPL homogen mempunyai solusi tak hingga banyak. (biasanya ditulis dalam bentuk parameter)

0 0 0 2 2 1 1 2 2 22 1 21 1 2 12 1 11 = + + + = + + + = + + + n mn m m n n n n x a x a x a x a x a x a x a x a x a L M M M M L L

{

x1 = x2 = K = xn = 0

}

(26)

Contoh :

Tentukan solusi SPL homogen berikut 2p + q – 2r – 2s = 0

p – q + 2r – s = 0 –p + 2q – 4r + s = 0

3p – 3s = 0

SPL dapat ditulis dalam bentuk

⎜ ⎜ ⎜ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ ⎟⎟ ⎟ ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ 0 0 0 0 3 0 0 3 1 4 2 1 -1 2 1 1 2 2 1 2

(27)

dengan melakukan OBE diperoleh :

Maka solusi SPL homogen adalah : p = a,

q = 2b , s = a, dan r = b,

dimana a, b merupakan parameter. ⎜ ⎜ ⎜ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ ⎟⎟ ⎟ ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 1 0 1 0 0 1

(28)

Contoh :

Diketahui SPL

a. Tentukan b agar SPL memiliki solusi tak hingga banyak

b. Tuliskan solusi SPL tersebut

Jawab :

Solusi suatu SPL homogen adalah tak tunggal jika det(A) = 0. ⎟ ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ = ⎟ ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ ⎟ ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ 0 0 0 -1 1 0 1 -1 0 0 0 -z y x b b b

(29)

⇔ (–b) ((1 – b)(1 – b)) – 1 = 0 (–b) (b2 – 2b + 1 – 1) = 0 (–b) (b2 – 2b) = 0 b = 0 atau b = 2

Solusi SPL tak hingga banyak saat b = 0 atau b = 2 0 1 1 0 1 1 0 0 0 = − − − b b b

( )

0 1 1 1 1 = − − − ⇔ b b b

(30)

• Saat b = 0 ⎟ ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ = ⎟ ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ ⎟ ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 z y x

Dengan OBE maka

⎟ ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ ⎟ ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ 0 0 0 1 1 0 0 0 0 ~ 1 1 0 1 1 0 0 0 0 ⎟ ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ − = ⎟ ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ q p y x q p ⎟ ⎟ ⎟ ⎞ ⎜ ⎜ ⎜ ⎛ + ⎟ ⎟ ⎟ ⎞ ⎜ ⎜ ⎜ ⎛ = -1 0 0 1 =

(31)

• Saat b = 2

Dengan OBE maka

Misalkan q adalah parameter Riil, maka

⎟ ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ = ⎟ ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ ⎟ ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ − − − 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 2 z y x ~ 1 1 0 1 1 0 0 0 2 ⎟ ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ − − − ~ 1 1 0 1 1 0 0 0 1 ⎟ ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ − − ~ 1 1 0 1 1 0 0 0 1 ⎟ ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ − − ⎟ ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ − 0 0 0 1 1 0 0 0 1 ~ q q q z y x ⎟ ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ = ⎟ ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ = ⎟ ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ 1 1 0 0

(32)

Contoh 9 :

Perhatikan ilustrasi segitiga berikut :

β

b

γ

a c

α

Tunjukan bahwa : a2 = b2 + c2 – 2bc cos

α

(33)

Jawab :

Dari gambar tersebut diketahui bahwa : c cos

β

+ b cos

γ

= a c cos

α

+ a cos

γ

= b b cos

α

+ a cos

β

= c atau

=

c

b

a

a

b

a

c

b

c

γ

β

α

cos

cos

cos

0

0

0

(34)

=

0

0

0

det

a

b

a

c

b

c

( )

( )

a

b

c

b

b

a

c

c

1

0

0

1

0

+

1+2

+

1+3

( ) ( )

ab

b

ac

c

+

=

=

2

abc

Perhatikan bahwa :

Dengan aturan Crammer diperoleh bahwa :

abc a c a b b c a 2 0 0 cosα =

( )

( )

⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ − + + − = + + a b b a a c a b c abc 2 3 2 1 1 0 0 1 2 1

(35)

abc

b

a

a

ac

2

cos

2 2 3 2

+

=

α

bc b a c 2 2 2 2 − + =

Jadi, terbukt bahwa : a2 = b2 + c2 – bc cos

α

(36)

Latihan Bab 3

1. Tentukan solusi SPL berikut :

2. Tentukan solusi SPL : 2p – 2q – r + 3s = 4

p – q + 2s = 1

–2p +2q – 4s = –2

3. Tentukan solusi SPL homogen berikut :

4 2 9 6 3 12 8 2 − = + − = − = − b a b a b a 0 7 0 7 7 10 2 0 7 4 5 = + + + − − = + + = − + − + = − − − t s r t s r q p t r q p

(37)

4. Diketahui SPL AX = B

Tentukan solusi SPL di atas dengan menggunakan : – operasi baris elementer (OBE )

– Invers matrik – Aturan Cramer 5. Diketahui

Tentukan yang memenuhi.

, 1 2 0 0 1 1 1 0 1 ⎟ ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ = A ⎟ ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ = 3 2 1 x x x X ⎟ ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ − = 1 1 1 dan B ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎣ ⎡ − = ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎣ ⎡ − ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎣ ⎡ − 5 4 2 2 0 2 4 1 2 1 1 3 X X ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎣ ⎡ = 4 2 3 1 x x x x X

(38)

6. SPL homogen (dengan peubah p, q, dan r)

Tentukan nilai k sehingga SPL punya solusi tunggal 7. Misalkan

Tentukan vektor tak nol sehingga

(

1

)

0 0 2 0 2 2 + + + = = + = + + r q k p k r q r q p ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎣ ⎡ = 3 5 3 1 B ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ = y x u Bu = 6u

Gambar

Ilustrasi Solusi SPL dengan garis pada kartesius

Referensi

Dokumen terkait

memberikan hasil akhir rancangan kepada mentor sesuai dengan ketentuan kegiatan aktualisasi sebagai bentuk pertanggungjawaban Rancangan SOP Penyusunan Laporan Realisasi PNBP

Dari sengketa ini dapat disimpulkan bahwa prinsip yurisdiksi teritorial dapat pula berlaku terhadap kejahatan yang dilakukan tidak hanya di wilayah negara yang bersangkutan, tapi

Jika dibandingkan dengan titik separasi silinder pada baris sebelumnya, separasi pada baris ke-3 cenderung lebih cepat.Untuk nilai Nu pada baris ke-3 ini

Apabila penomoran baris dan kolom dimulai dari nol, maka elemen matriks pada baris ke-i dan kolom ke-j (disimbolkan dengan Fij) menyatakan nilai kecocokan maksimum

d) Understanding : Peserta didik mengungkapakan tentang pemahaman permasalahan yang telah di bahas di dalam konseling kelompok. e) Comport : Peserta didik

Sejauh pengamatan peneliti, penelitian mengenai perbedaan adversity quotient pada mahasiswa yang mengikuti Objective Structured Clinical Skills (OSCE) berdasarkan motivasi

Team Building Program adalah program yang diisi dengan jenis permainan yang umum dilakukan untuk mengisi kegiatan Outbound Training, Fun Outing, Family/Employee Gathering,

850 F yang ses yang dip alami sep biru dap F dan mal berbeda film yan F hanya se Camera P yang ak karena d low angl menjadik pengamb angle, d Faktor ruang sungguhnya