• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMANFAATAN SKEMA KPBU SYARIAH DALAM PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN RSUD dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMANFAATAN SKEMA KPBU SYARIAH DALAM PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN RSUD dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

PEMANFAATAN SKEMA KPBU SYARIAH DALAM

PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN RSUD dr.

ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH

MUHAMMAD YASIR YUSUF Dewan Pengawas Syariah (DPS) RSUD dr. Zainoel Abidin/ Dosen Fak Ekonomi dan Bisnis islam FEBI UIN Ar Raniry

Festival Ekonomi Syariah Regional Jawa

6 Oktober 2020

(2)

Susunan Presentasi

Landasan KPBU Syariah di RSUD

dr. Zainoel Abidin Banda Aceh

Perbedaan Mendasar KPBU

Syariah dengan KPBU

Konvensional

Penerapan Syariah pada

Program KPBU RSUD dr. Zainoel

Abidin

(3)

1. Landasan KPBU Syariah RSUD dr. Zainoel

Abidin Banda Aceh

Kerangka

Peraturan

Syariah

Pusat

Aceh

1. UU 21/2008 Tentang Perbankan Syariah

2. PP 39/2005 Tentang Penjaminan Simpanana Nasabah Bank Berdasarkan Prinsip-Prinsip Syariah

3. PMK 18/2010 Tentang Prinsip Dasar Penyelenggaraan Usaha Asuransi dan usaha Rasuransi dengan Prinsip Syariah

4. POJK 28/2014 Tentang Perizinan Usaha dan Kelembagaan Perusahaan Pembiayaan

5. POJK 21/2014 tentang Penyelenggaraan Pembiayaan Syariah 6. Fatwa-Fatwa DSN MUI Tentang Akad-Akad Syariah

1. UU 11/2006 tentang Pemerintah Aceh

2. Qanun Aceh 2/2009 Tentang Majelis Permusyawarana Ulama 3. Qanun Aceh 8/2014 Tentang Pokok-Pokok Syariat Islam

4. Qanun Aceh 11/2018 tentang Lembaga Keuangan Syariah

5. RSUD dr. Zainoel Abidin adalah RSUD Syariah Pertama di Indonesia.

(4)

Pasal 20 (Qanun No 4 Tahun 2014 Tentang Pokok-Pokok

Syariah Islam)

1. Setiap orang beragama Islam yang berada di Aceh

harus menjalankan Muamalah sesuai dengan

tuntunan Syariat Islam.

2. Pelaksanaan bidang Muamalah di Aceh berdasarkan

prinsip keterbukaan, kejujuran dan ta’awun

(kerjasama).

3. Pelaksanaan bidang Muamalah di Aceh bebas dari

maisir (judi), gharar (penipuan), tadlis

(samar-samar), spekulasi, monopoli dan riba

Pasal 6 (Qanun No. 2: 2009 tentang MPU)

(1) MPU mempunyai tugas :

a) memberikan masukan, pertimbangan, dan saran

kepada Pemerintah Aceh dan DPRA dalam

menetapkan kebijakan berdasarkan syari'at Islam;

b) melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan

pemerintahan, kebijakan daerah berdasarkan

syariat Islam;

Qanun No. 11 Tahun 2018 Tentang

LKS.

1. Pasal 2, ayat (1) Lembaga

Keuangan Ynag beroperasi di

Aceh berdasarkan Prinsip

Syariah

2. Pasal 4: LKS dimaksudkan untuk

memperkuat implemntasi

pembangunan ekonomi Syariah

di Aceh

RSUD dr. Zainoe Abidin

adalah RSUD Syariah

Pertama di Indonesia.

Ketentuan RS Syariah dalam

operasionalisasinya

mengikuti Fatwa DSN No.

(5)

RSUD dr.

Zainoel Abidin

telah

mendapat

Sertifikat

sebagai RS

Syariah

(6)

FATWA DSN MUI

TENTANG RUMAH

SAKIT SYARIAH

(7)

8

0

Fatwa

RSS

6

01

Ketentuan umum

(meliputi beberapa definisi penting dalam fawa) ada 18 nomor

02

Ketentuan hukum

(penyelenggaraan pengelolaan rumah sakit berdasarkan prinsip syariah wajib mengikuti

ketentuan yang terdapat dalam fatwa ini

08

Penutup. Ada 2 Nomor

0

2

07

Ketentuan terkait Penempatan dan Pengembangan Dana RS. Ada

4 Nomor

07

03

08

04

03

Ketentuan terkait Akad dan Personalia HUkum, (RS dengan tenaga medis, RS dengan pasien, RS dengan pemasok Allab, RS dengan pemasok obat)

06

Ketentuan terkait Penggunaan obat-obatan, makanan, minuman, kosmetika, dan

barang gunaan. Ada 3 Nomor

05

04

Ketentuan Terkait Akad (Ijarah, Jual beli, IMBT, Mudharabah, MMQ, Wakalah bil Ujrah) Ada 6

05

Ketentuan terkait Pelayanan Ada 13 Nomor

0

1

06

FATWA

RSS

(8)

2. Perbedaan KPBU Syariah dan Konvensional

• Tidak melakukan transaksi yang dilarang dalam ketentuan syariat islam.

Transaksi yang dilarang itu meliputi riba, gharar, ihtikar (rekayasa dalam

supply), bai' an-najasy (rekayasa dalam demand), two-in one, maisir

(judi), risywah (suap), bai' ad-dain bi’ad-dain (jual beli piutang), dan

objek akadnya tidak halal

• Transaksi antara PJPK (Penanggung Jawab Projek Kerjasama) dan

BUP(Badan Usaha Pelaksana) maupun transaksi BUP dalam memperoleh

pembiayaan dalam pelaksanaan KPBU syariah dilakukan dengan akad-akad

dan skema-skema dalam berbagai Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN)

yang telah ada.

(9)

3. Penerapan Syariah pada Program KPBU

RSUD dr. Zainoel Abidin

(10)
(11)
(12)
(13)

Penjelasan Akad Yang

Digunakan

Qanun Pokok-Pokok Syariah Islam dan Qanun Lembaga Keuangan Syariah 1

Fatwa DSN MUI sebagai berikut:

 Fatwa DSN MUI No : 09/DSN-MUI/IV/2000 tentang Pembiayaan Ijarah

 Fatwa DSN MUI No : 27/DSN-MUI/III/2002 tentang Aqad Ijarah Muntahiya bit Tamlik

 Fatwa DSN MUI No : 101/DSN-MUI/X/2016 tentang Akad IMFZ

 Fatwa DSN MUI No : 102/DSN-MUI/X/2016 tentang Akad IMFZ untuk produk Pembiayaan Pemilikan Rumah (PPR) Indent

 Fatwa DSN MUI No : 107/DSN-MUI/X/2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan RS berdasarkan prinsip Syariah

2

Bentuk Akad

Bangunan

Ijarah Al-Mausufah fii Adzdzimmah (IMFZ) dengan karakter IMBT

Alat kesehatan

Ijarah Al-Mausufah fii Adzdzimmah (IMFZ) dengan karakter IMBT

(14)

Penerapan Prinsip Syariah pada KPBU RSUD ZA: IMFZ

dengan karakteristik IMBT

diwujudkan pada waktu

akad

(BUP)

P

Diadopsi pada KPBU RSUD ZA Sumber: Opini Syariah DPS RSUZA Dan Pernyataan Kesesuaian Syariah DSN

Kriteria

Akad

KPBU RSUD ZA

IMBT

IMFZ

Sifat akad

Sewa-menyewa

P

Sewa-menyewa

P

Sewa-menyewa

Kondisi aset Ijarah

pada saat akad

Aset ijarah telah berwujud

Aset ijarah belum berwujud, akan

diwujudkan pada waktu dan spesifikasi yang telah disepakati pada

akad

P

Aset ijarah belum berwujud, akan

dan spesifikasi yang telah disepakati pada

Kepemilikan atas

aset Ijarah selama

periode akad

Dimiliki oleh pemberi sewa (BUP)

P

Dimiliki oleh pemberi sewa (BUP)

P

Dimiliki oleh pemberi sewa (BUP)

Transfer

kepemilikan aset

Ijarah pada akhir

periode akad

Transfer dari pemberi sewa kepada penyewa (BUP)

P

Tidak ada mekanisme transfer

Transfer dari pemberi sewa kepada penyewa

(15)

Opini DPS RSUZA dan

Pernyataan

Kesesuaian Syariah

DSN

Terhadap KPBU

Syariah RSUZA

Untuk pemberian layanan melalui pembangunan gedung dan penyediaan peralatan oleh Badan Usaha Pelaksana (BUP) mengunakan akad Ijarah al

Mausufah fii Al-dhimmah dengan karakter IMBT. Objeknya pada saat akad

disepakati belum ada (namun sudah diketahui spesifikasinya) dan baru ada setelah 2 tahun, sehinggaterkait dengan pengadaan objeknya tersebut menggunakan akad Ijarah Maushufah fi al-Dzimmah (IMFZ

Akad yang digunakan dalam rangka BUP mendapatkan

pembiayaan (financing) dari Investor atau Lembaga Keuangan Syariah (LKS) dapat menggunakan berbagai akad antara lain akad Mudharabah,

Musyarakah, Wakalah bil Istismar, Musyarakah Mutanaqishah, Istihna' dan

IMBT

Akad antara PT PII sebagai Penjamin (kafiil) dengan BUP (sebagai Penerima Jaminan/Makful Lahu) dan Pemerintah Aceh sebagai

Terjamin/Makful anhu , dapat menggunakan akad kafalah atau kafalah bi/ ujrah.

Dalam hal terjadi klaim penjaminan, PT PII akan membayarkan kewajiban PJPK kepada BUP, dan atas pembayaran tersebut PT PII berhak menagih dain kafalah kepada PJPK (hak regres ).

PJPK dengan BPU

Dan

BPU dengan Lembaga

Pembiayaan

(16)

Penerapan Syariah pada transaksi KPBU

dicatatkan sebagai asset

dengan opsi kepemilikan

Peralatan kesehatan untuk PJPK dalam bentuk layanan Kesehatan

1 akad IMFZ dengan karakter

IMBT

IMFZ

• Tanah dimiiki oleh PJPK dan

PJPK

• BUP menyediakan Gedung

dan fasilitasnya serta

kemudian disewakan ke Gedung dan Peralatan

• Gedung & Peralatan

Penunjang serta Peralatan Kesehatan dicatatkan

sebagai aset BUP selama periode kerjasama

• Gedung & Peralatan

penunjang beserta Peralatan Kesehatan pada akhir masa

kerjasama akan dialihkan kepada PJPK

Pengadaan Gedung +

fasilitas dan peralatan menggunakan IMBT kesehatan untuk disewa Dengan karakter

+

Pemeliharaan Gedung + menggunakan

Fasilitas & Peralatan Akad Ijarah Kesehatan (Pemeliharaan)

(17)

Akad berbasis

Sinkronisasi hubungan BUP

– LK(S) (sisi Horizontal)

Alternatif akad BUP

– LK(S)

Istishna

► LK(S) bertindak sebagai penjual, dan BUP sebagai pembeli atas asset;

► LK(S) dapat melakukan Istishna’ parallel (Muwaziy) dengan kontraktor supplier;

► Kontrak antara BUP– LK(S) harus terpisah dengan kontrak antara LK(S) – kontraktor;

► Bersifat piutang dari LK(S) kepada BUP yang nilainya tetap sepanjang kontrak

jual-beli

Musyarakah / Mudharabah / MMQ

Kongsi kerja / dana / kepemilikan, antara LK(S) dengan BUP untuk proyek di PJPK;

Sumber perhitungan bagi hasil: realisasi pembayaran AP dari PJPK, dibagi sesuai kesepakatan (untuk keuntungan) dan porsi modal (untuk kerugian);

Pada akad MMQ, BUP dan LK(S) sepakat untuk menyewakan asset milik Bersama di mana BUP-lah yang menyewa asset milik kongsi;

Terdapat janji dari LK(S) untuk menjual porsi kepemilikan LK(S) pada aset tersebut dan BUP wajib membelinya ► ► ► Akad berbasis bagi hasil

IMFZ dengan karakter IMBT

BUP memesan barang untuk disewa kepada LK(S) dengan syarat, ketentuan dan kondisi yang sama dengan yang diminta pada proyek (sisi vertikal);

LKS dapat menunjuk kontraktor/supplier untuk membangun, dan menyediakan alkes yang akan disewakan kepada BUP;

Syarat pembayaran manfaat yang dapat mengikuti skema pada proyek (sisi vertical), namun akad sewa di sisi vertikal wajib terpisah sepenuhnya dengan akad sewa di sisi horizontal

Akad berbasis

sewa

(18)
(19)

Penutup

• Keinginan untuk menghadirkan RSUD Syariah dr. Zainoel Abidin mendorong

semua sisi pengelolaan/manajemen Rumah Sakit untuk memenuhi standarisasi

Syariah, baik:

• Pelayanan

• Fasilitas

• Pembiayaan

• Tata Kelola Rumah Sakit.

• Tujuan Akhirnya adalah guna mencapai maqasid al Syariah al Islamiyah

meliputi:

• Memelihara Agama

• Mememilhara Jiwa

• Memelihara Keturunan

• Memelihara Akal

• Memelihara Harta

• KPBU Syariah adalah salah satu solusi untuk mewujudkan penyediaan

Referensi

Dokumen terkait

Dari analisis yang dilakukan terhadap hasil penelitian didapat perolehan bioetanol per jumlah bahan baku awal yang terbaik adalah 12,5 ml/kg dengan densitas sebesar 0,962

Adapun penelitian lain yang dilakukan oleh Seli Noeratih, Mahasiswa Jurusan Pendidikan Guru Anak Usia Dini Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang,

Dari hasil gambar/ video yang didapatkan dapat disimpulkan stabil atau tidaknya, getaran yang berlebihan menyebabkan ketidakstabilan pada wahana ketika terbang

Penelitian ini menyimpulkan bahwa modul dan CD pembelajaran berbasis audio visual efektif digunakan dalam proses pembelajaran kimia organik materi stereokimia:

Pada grafik hubungan antara stabilitas dan kadar aspal yang menggunakan aspal pen.60/70 seperti yang terlihat pada Gambar 1, 2, dan 3, terlihat hasil penelitian menunjukan bahwa

Putusan tersebut didasarkan atas fakta hukum yang ditemukan oleh hakim dikarenakan majelis hakim menilai bahwa eksepsi tersebut bukan merupakan eksepsi tentang

Pelaksanaan lingkungan belajar di sekolah dalam mengembangkan daya eksploratif, kreatif dan integral peserta didik SD Kanisius Eksperimental Mangunan dilakukan dengan

Jenis penelitin ini adalah penelitian pra experimental design dengan pendekatan one group pretest posttest. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Karangasem Kecamatan