• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI IV. 4.1 Deskripsi Kegiatan. 4.2 Metode Kerja Aspek Umun

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "METODOLOGI IV. 4.1 Deskripsi Kegiatan. 4.2 Metode Kerja Aspek Umun"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

19

IV. METODOLOGI

4.1 Deskripsi Kegiatan

Kegiatan magang dilakukan di PT. TMMIN selama 4 bulan, dimulai dari tanggal 21 Maret 2011 sampai dengan 20 Juli 2010. Waktu pelaksanaannya mengikuti jam kerja karyawan, yaitu 8 jam kerja dimulai dari pukul 08.00 WIB hingga 16.45 WIB dengan waktu istirahat selama 45 menit yaitu dari pukul 12.00 WIB hingga pukul 12.45 WIB. Kegiatan magang dilakukan 5 hari dalam seminggu dari hari Senin hingga hari Jum’at.

Aspek yang dikaji dalam kegiatan magang ini terdiri dari aspek umum dan aspek khusus. Aspek umum meliputi malaksanakan proyek yang diberikan, yaitu berhubungan dengan pembuatan manual book untuk resin material dengan proses injection dan membuat A3 report dengan menggunakan prinsip TBP. Aspek khusus meliputi analisis beban kerja pada proses

pembuatan crankcase di core making line, Casting Plant.

Untuk pemenuhan tugas umum kegiatan magang dilaksanakan di Head Office (Purchasing Division/ Purchasing no.1 Department/ Buyer) PT. TMMIN, sedangkan untuk pemenuhan tugas khusus dilaksanakan di Casting Plant, Sunter II.

4.2 Metode Kerja

Secara umum, metode yang digunakan untuk menjalankan aspek umum dan aspek khusus dalam kegiatan magang adalah :

4.2.1 Aspek Umun

1. Perkenalan dengan pimpinan dan staf perusahaan

Untuk saling mengenal antar staf-staf perusahaan sebagai pihak yang membantu pelaksanaan magang ini dengan pelaksana kegiatan magang.

2. Observasi dan Pengambilan Data

Observasi dilakukan untuk mengenal sistem kerja yang dilakukan di Purchasing dan untuk membantu dalam menyelesaikan project nantinya. Pengambilan data dilakukan dengan beberapa cara yaitu : Genba, bertemu dengan supplier, diskusi dengan manager head, section head, buyer, dan engineering.

3. Perencanaan Improvement

Permasalahan yang diperoleh dianalisis dan dicari pemecahannya dengan prinsip TBP. Pemecahan permasalahan mengacu pada perbaikan terhadap manajemen kerja, cara memperoleh

cost reduction, tentang resin material, dan menemukan permasalahan yang kurang menjadi

perhatian sebelumnya.

4. Evaluasi

Evaluasi dilakukan untuk menilai efektivitas dari pekerjaan yang telah dilakukan selama ini dan terhadap hasil yang diperoleh dari manual book yang dibuat. Pada langkah ini hasil yang diperoleh akan dibahas kembali dan dicari pemecahannya.

(2)

20

5. Studi Pustaka

Dilakukan dengan mencari referensi dan literatur untuk mendukung data-data di lapangan dan sebagai bahan analisis.

4.2.1 Aspek Khusus

1. Perkenalan dengan pimpinan dan staf yang terlibat

Perkenalan ini dimaksudkan untuk menyampaikan tujuan dari pengambilan data ini dan persamaan persepsi sehingga dari kedua belah pihak sama-sama mendapatkan keuntungan dari penelitian. Bagan alir pengukuran beban kerja mulai dari pengamatan pendahuluan hingga diperoleh hasil dan kesimpulan dapat dilihat pada Gambar 7.

Gambar 7. Bagan alir pengukuran beban kerja 2. Pengamatan Pendahuluan

Kegiatan ini sebelum penelitian dimulai, untuk menyesuaikan metode pengambilan data, mendapatkan gambaran kondisi kerja dan lingkungan kerja, dengan mengamati proses produksi, lama bekerja, dan lain-lain. Dari hasil pengamatan ini dipilih pekerjaan pada pembuatan

(3)

21

crankcase di line core making. Pemilihan didasarkan pertimbangan karena kondisi lingkungan

yang panas, berdebu, operator sering berjalan untuk melakukan pengecekan mesin, dan terdapat kegiatan handling. Selain itu, juga dilakukan penentuan subjek pengukuran dan memberikan simulasi cara pemakaian alat HRM dan prosedur pengukuran beban kerja nantinya.

3. Pengambilan data

Pengambilan data beban kerja ini dilakukan dengan menggunakan Heart Rate Monitor (HRM) dan seluruh aktivitas yang dilakukan subjek dicatat di time sheet study (Lampiran 5).

Time sheet study ini berfungsi untuk mencatat setiap kegiatan yang dilakukan subjek selama

pengukuran berlangsung sehingga dapat mempermudah dalam proses pengolahan data. Pengambilan data terdiri atas dua kegiatan, yaitu kalibrasi step test, pengukuran beban kerja fisik saat kerja.

a. Kalibrasi Step test

Sebelum dilakukan pengukuran denyut jantung dilakukan kalibrasi denyut jantung pada setiap subjek pengukuran, dengan metode step test. Step test ini merupakan kegiatan turun naik bangku step test, dengan ketinggian bangku tertentu biasanya berkisar 25-35 cm, disini penulis menggunakan bangku step test setinggi 25 cm. Step test ini dilakukan dengan frekuensi 20 siklus/menit, 25 siklus/menit, dan 30 siklus/menit. Frekuensi step test ini akan dilakukan selama 3 menit dengan diselingi istirahat selama 5 menit. Bagan alir metode kalibrasi step test dapat dilihat pada Gambar 8.

(4)

22

Metode kalibrasi step test dilakukan dengan cara sebagai berikut :

1) Metronome diatur pada kecepatan yang diinginkan

2) Siapkan alat pengukur denyut jantung dan pasang pada subjek pengukuran 3) Step test dilakukan sesuai irama dengan bunyi metronome

4) Kegiatan dilakukan pada frekuensi metronome yang berbeda (frekuensi 20 siklus/menit, 25 siklus/menit, dan 30 siklus/menit).

5) Ketentuan untuk menentukan nilai denyut jantung rata-rata baik saat KST ataupun kerja adalah sebagai berikut:

a) Denyut jantung pada saat istirahat adalah denyut jantung rata-rata dari data stabil terendah, minimal enam data stabil. Data yang diambil adalah denyut jantung yang tidak berada pada menit-menit awal dan akhir. Hal ini dikarenakan pada menit awal dan akhir denyut jantung dikhawatirkan masih dipengaruhi oleh faktor psikologis

b) Pada saat KST, data yang diambil adalah denyut jantung tertinggi pada menit-menit akhir. Data yang diambil diusahakan data stabil minimal enam data.

Heart Rate Monitor (HRM) yang digunakan saat pengukuran dapat dilihat pada Gambar 9.

Gambar 9. Alat Heart Rate Monitor (HRM) yang digunakan

b. Beban kerja saat aktivitas pembuatan crankcase

Pegambilan data beban kerja dengan mengukur denyut jantung, yaitu disini pekerja di

core crankcase 2TR dan 1TR. Perekaman data dimulai saat subjek step test hingga bekerja.

Pengukuran beban kerja saat aktivitas pembuatan crakcase dilakukan dari pukul 07.30 – 16.00, dengan lama pengukuran aktivtas kerja selama 30 menit.

Pengukuran denyut jantung pertama dilakukan pagi hari jam 07.30 selama 30 menit setelah itu subjek istirahat 5 menit. Pengulangan kedua dilakukan setelah hot time, yaitu waktu istirahat selama 10 menit yang ditetapkan perusahaan setelah bekerja selama 2.5 jam. Pengulangan kedua ini dilakukan pukul 09.30 selama 30 menit dan istirahat 5 menit. Pengulangan ketiga, pukul 12.30 selama 30 menit dan istirahat 5 menit. Pengulangan keempat, pukul 14.30 selama 30 menit dan diakhiri istirahat selama 5 menit. Bagan alir pengukuran kerja disajikan pada Gambar 10.

(5)

23

Gambar 10. Bagan alir pengambilan data denyut jantung saat aktifitas kerja

4. Pengolahan data

Pengolahan data diawali dengan menghitung nilai BME (Basal Metabolic Energy) untuk masing-masing subjek. Nilai BME ini dipengaruhi oleh berat badan, tinggi badan, jenis kelamin, dan usia. Salah satu metode yang umum digunakan adalah dengan menghitung dimensi tubuh, ditentukan oleh perhitungan luasan tubuh yang kemudian dikonversi ke dalam volume oksigen (VO2). BME ini diperoleh dari pendekatan volume oksigen pada tubuh yang diperoleh dari table konversi BME ekivalen dengan VO2 berdasarkan luas permukaan tubuh, dapat dilihat ada Tabel 4. Luas permukaan tubuh dapat dihitung dengan persamaa Du’Bois (Syuaib dalam Lovita 2009):

007246 . 0 25 . 0 725 . 0 × × =H W A ………(1)

Tabel 4. Tabel Konversi BME ekivalen dengan VO2 berdasarkan Luas permukaan Tubuh (sumber: Numanjiru dalam Syuaib, 2003)

1/1000 m2 1.1 136 137 138 140 141 142 143 145 146 147 1.2 148 150 151 152 153 155 156 157 158 159 1.3 161 162 162 164 166 167 168 169 171 172 1.4 173 174 176 177 178 179 181 182 183 184 1.5 186 187 188 189 190 192 193 194 195 197 1.6 198 199 200 202 203 204 205 207 208 209 1.7 210 212 213 214 215 217 218 219 220 221 1.8 223 224 225 226 228 229 230 231 233 234 1.9 235 236 238 239 240 241 243 244 245 246 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4

Pengukuran denyut jantung dilakukan dengan menggunakan HRM.Untuk perhitungan nilai HR harus dinormalisasi agar diperoleh nilai HR yang objektif dan valid. Normalisasi nilai HR dapat dilakukan dengan cara membandingan nilai HR saat istirahat dan nilai HR saat bekerja, yang dinamakan Increase of Heart Rate Monitor (IRHR). IRHR ini dapat dirumuskan:

(6)

24

rest HR work HR IRHR= ………(2)

Ket : HR work = Denyut jntung saat melakukan pekerjaan (denyut/menit) HR rest = denyut jantung saat istirahat (denyut/menit)

Untuk mendapatkan Work Energy Cost (WEC), maka pertama kita harus mendapatkan nilai Work Energy Cost Step Test (WECST), yaitu nilai energi kerja yang digunakan saat melakukan step test. Irawan dalam Praman (2009), untuk perhitungan WECST dirumuskan dengan persamaan berikut :

    × × × × = 1000 2 . 4 2 f h g w WECST ………...(3 )

Ket : WECST = Work Energy Cost Step Test (kkal/menit) w = berat badan (kg)

g = percepatan gravitasi (9.8 m/s2) h = tinggi bangku step test (meter) f = frekuensi step test (siklus/menit)

Untuk mengkonversi nilai IRHR menjadi WEC pada saat melakukan aktifitas dapat dilakukan dengan cara membuat hubungan grafik korelasi antara WECST terhadap IRHR. Setiap subjek memiliki tiga data WECST karena subjek melakukan tiga kali step test. Titik ini nantinya akan membentuk korelasi linier antara WECST terhadap IRHR dan menghasilkan persamaan linier. Menurut Irawan dalam Pramana (2009) grafik korelasi WECST terhadap IRHR dapat diperoleh dengan bentuk umum:

b

aX

Y

=

+

………..………...(4 ) Ket : Y = IRHR X = WEC (kkal/menit)

Kemudian data-data tersebut dinormalisasi dengan menggunakan persamaan (2) sehingga dihasilkan nilai IRHR. Nilai IRHR yang diperoleh dimasukkan ke persamaan (4) sehingga nilai WEC kerja dapat diketahui. Energi yang dibutuhkan untuk melakukan suatu pekerjaan (TEC) dapat dihitung menggunakan data BME (Basal Metabolic Energy) dan WEC (Work Energy

Cost).

BME

WEC

TEC

=

+

………. (5)

Ket : WEC = Work Energy Cost (kkal/menit) TEC = Total Energy Cost (kkal/menit) BME = Basal Metabolic Energy (kkal/menit)

(7)

25

Dalam terminologi kebutuhan energi kerja, terdapat istilah Total Energy Cost per weight (TEC’). TEC’ merupakan nilai dari TEC yang dinormalisasi untuk mengetahui nilai beban kerja objektif yang diterima oleh seseorang saat melakukan kerja. Nilai TEC’ perlu dihitung untuk mengetahui nilai TEC masing-msing subjek dengan menghilangkan faktor berat badan. Nilai TEC’ dapat dirumuskan sebagai berikut:

w

TEC

TEC

'

=

……….

(6)

Ket : TEC’ = TEC ternormalisasi (kkal/kg.menit) TEC = Total Energy Cost (kkl/menit) w = berat badan (kg)

Skema rancangan percobaan yang akan dilaksanakan untuk pengambilan data di lapangan dapat dilihat pada Gambar 11.

Gambar 11. Bagan rancangan percobaan pengambilan data di lapang

Setelah diperoleh data dibuat rencana perbaikan yang mengacu pada hasil pengukuran yang telah dilakukan dan dianalisis. Kemudian diskusi dan analisis dari hasil pengukuran yang diperoleh.

Gambar

Gambar 7. Bagan alir pengukuran beban kerja   2.  Pengamatan Pendahuluan
Gambar 8. Bagan alir pengambilan data denyut jantung kalibrasi step test
Tabel 4. Tabel Konversi BME ekivalen dengan VO 2  berdasarkan Luas permukaan Tubuh  (sumber: Numanjiru dalam Syuaib, 2003)

Referensi

Dokumen terkait

Jika siswa yang tidak mampu menguasai bahan belajar secara tuntas ini dibiarkan terus menerus, akan berdampak negatif terhadap penguasaan bahan pelajaran pada

adanya penelitian tentang hukum akad jual beli yang tidak sesuai nilai-nilai ekonomi Islam dan hendaknya harus mengutamakan nilai-nilai ilahi yang menjadi dasar

Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2011, Tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas NegeriYogyakarta. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor

Dalam penelitian ini, penulis bermaksud untuk memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan dalam penyusunan karya ilmiah sehingga diperoleh informasi mengenai pengaruh pelaksanaan

Kedua, Thendra Chrisnanda (dalam Gideon, 2015) menyatakan bahwa perusahaan sub sektor food and beverage banyak melakukan aktivitas impor atas bahan baku produksi, tentu

[r]

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan tugas akhir dengan judul “Uji Eksperimental

This study used the "multiframe" (structural, human resource, political, and symbolic) organizational theory of Bolman and Deal (2003) to examine aspects