• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sejarah dan Hukum Federal Amerika

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sejarah dan Hukum Federal Amerika"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pemerintah federal Amerika Serikat didirikan pada tahun 1790 dan dianggap sebagai federasi nasional modern pertama di dunia. Meskipun demikian, rincian federalisme Amerika telah menjadi perdebatan sejak diundangkannya Konstitusi Amerika Serikat, di mana beberapa pihak mengargumentasikan kekuasan nasional secara luas, sedangkan pihak lain menafsirkan pasal-pasal Konstitusi tentang kekuasaan pemerintah nasional secara harfiah.

Dalam menjalankan sistem federasi di Amerika, beberapa negara bagian justru tidak setuju dengan sistem ini. Negara-negara bagian tersebut adalah New York, Rhode Island, North Carolina di bawah pimpinan Thomas Jefferson saat pemungutan suara pada konvensi di Paugh keeps. Mereka yang tidak setuju dengan sistem federalis menuntut pemerintah nasional untuk mengembalikan bentuk negara sesuai dengan dasar terbentuknya negara mereka, yaitu Liberal,

equal dan pursuit of happiness. Keinginan inilah yang menjadi faktor utama mengapa pertentangan ini terus terjadi.

(2)

B. Rumusan Masalah

Latar belakang tersebut memberikan rumusan sejarah dan sistem hukum federal amerika sebagai berikut:

1. Sekilas Pandang Sejarah Amerika?

2. Bagaimana Sistem Hukum Federal Amerika?

3. Bagaimana Perbedaan Sistem Hukum Federal di Amerika dan Indonesia?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan dan manfaat dari pembahasan ini adalah:

1. Menjelaskan Sejarah Singkat Amerika?

2. Menjelaskan bagaimana Sistem Hukum Federal Amerika? 3. Membedakan Sistem Hukum Federal di Amerika dan Indonesia?

D. Manfaat Penulisan

(3)

BAB II PEMBAHASAN A. Sejarah Hukum Amerika.

Hukum Amerika Serikat pada awalnya diambil sebagian besar dari common law dari sistem hukum Inggris, yang berlaku pada saat Perang Kemerdekaan. Namun, hukum tertinggi di negara ini adalah Konstitusi Amerika Serikat dan, menurut Klausa Supremasi Konstitusi, hukum-hukum yang diberlakukan oleh Kongres dan perjanjian-perjanjian yang mengikat Amerika Serikat. Semua ini merupakan dasar bagi undang-undang federal di bawah konstitusi federal di Amerika Serikat, yang membentuk batas-batas yurisdiksi undang-undang federal dan undang-undang di ke-50 negara bagian AS dan wilayah-wilayahnya.1

Hukum Amerika Serikat ditinjau dari segi sejarah, merupakan bagian dari keluarga sistim-sistim hukum Barat dengan mana diletakkan pada akhir abad ke 11 dan pada abad ke 12 di Universitas dan di Gereja dan di kerajaan – kerajaan dari dunia Kristen di Eropa, para juris dari jaman itu merubah sistem hukum Jerman dan Prancis yang masih primirif dengan di ilhami oleh hukum Romawi, oleh filsafah Yunani dan oleh Etika Kristen dan Hibrani sebagaimana telah diucapkan oleh negarawan Inggris bernama Edman Berg dua ratus tahun yang lalu

“Hukum setiap negara Eropa berasal dari sumber-sumber yang sama “.

Bahwa sistim hukum Amerika Serikat didirikan oleh Raja Henry II yang berkuasa di Inggris dan normandia pada akhir abad ke 12. Raja Henry yang mendirikan pengadilan hukum pusat tetap yang pertama di Inggris. Putusan-putusan hakim kerajaan serta buku-buku yang ditulis mengenai hukum umum Inggris (English Common Law) pada abad 12 dan 13 yang tidak dapat menggambarkan hukum Amerika Serikat.2

1https: wikipedia.org Hukum Amerika Serikat, di akses pada 18 Mai 2016.

(4)

Sebelum English Common Law di dirikan, sistem hukum Anglo Saxon, pernah dirikan diInggris pada abad XI yang sering disebut sebagai sistem “Common Law” dan sistem “Unwritten Law” (tidak tertulis). Walaupun disebut sebagai unwritten law tetapi tidak sepenuhnya benar, karena di dalam sistem hukum ini dikenal pula adanya sumber-sumber hukum yang tertulis (statues).

Sistem hukum Anglo Amerika di dalam perkembangannya melandasi pula hukum positif di negara-negara Amerika Utara, seperti Kanada dan beberapa negara Asia yang termasuk negara-negara persemakmuran Inggris dan Australia, selain Amerika Serikat sendiri.

Sumber hukum sistem hukum Anglo Amerika adalah “putusan-putusan hakim/pengadilan”(Judical decisions). Melalui putusan-putusan hakim yang mewujudkan kepastian hukum, maka prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah hukum dibentuk dan menjadi kaidah yang mengikat umm.

Sistem hukum Anglo Amerika menganut suatu doktrin yang dikenal dengan nama “the doctrine of precedent/Stare Decisis” yang pada hakekatnya menyatakan bahwa dalam memutuskan suatu perkara, seorang hakim harus mendasarkan putusannya kepada prinsip hukum yang sudah ada didalam putusan hakim lain dari perkara sejenis sebelumnya (presedent).

Dalam hal tidak ada putusan hakim lain dari perkara atau putusan hakim yang telah ada sebelumnya kalau dianggap tidak sesuai lagi dengan perkembangan zaman, maka hakim dapat menetapkan putusan berdasarkan nilai-nilai keadilan, kebenaran dan akal sehat (common sense) yang dimilikinya. Melihat kenyataan bahwa banyak prinsip-prinsip hukum yang timbul dan berkembang dari putusan-putusan hakim, maka sistem hukum Anglo Amerika, sering disebut sebagai Case Law. 3

(5)

Hukum Torts itu mengatur upaya-upaya yang dapat dipakai terhadap orang lain yang telah secara salah menyakitkan seseorang atau miliknya.

Sistim hukum Amerika Serikat dinamakan action for assault and battery merupakan tuntutan sipil yang harus didengar secara terpisah dari satu tuntutan pidana, yang didengar oleh satu juri yang terdiri dari 12 orang biasa dibawa pengarahan seorang hakim yang profesional.Setelah sistem hukum berkembang dan beradaptasi dengan yang lain dengan sistem raja muncullah suatu sistilah “Equity”, pada abad 14 dan 15 pengadilan-pengadilan raja telah menjadi kaku dan sempit dalam penafsiran mereka terhadap fungsi serta aturannya. Lambat laun istilah Equity mendapat suatu pengertian lebih luwes daripada prosedure Hukum Umum.

Pengadilan Equity maupun pengadilan Hukum Umum terus berlangsung dan pada akhirnya dibawa koloni-koloni Amerika Utara. Pada abad ke 19 baik di Inggris maupun di Amerika Serikat terjadi suatu penggabungan dimana Pengadilan Chancery di hapuskan dan hakim yang sama melaksanakan prinsip Hukum Umum.4

B. Sistem Hukum Federal di Amerika

Federalisme adalah sebuah sistem pembagian kekuasaan antara dua atau lebih kekuasaan dengan kewenangan atas orang-orang dan wilayah geografis yang sama. Sistem-sistem pemerintahan kesatuan (yang paling banyak dipakai di dunia), hanya memiliki satu sumber kekuasaan, yaitu pemerintahan pusat atau nasional. Sekalipun demokrasi bisa tumbuh di bawah kedua sistem ini, perbedaan antara dua tipe pemerintahan tersebut sangatlah nyata dan signifikan.

Sekitar tahun 1776 terjadi peperangan yang mengakibatkan Inggris dan koloninya pecah dan hubungannya yang hancur. Perang demi kemerdekaan

(6)

berhasil, tetapi perang itu mewarisi koloni dengan masalah bagaimana mencari cara yang tepat guna menyatukan mereka kembali, sementara hubungan yang lama telah hilang. Mereka perlu membentuk hubungan baru semacam federasi-satu tubuh yang memuusatkan keduanya. Kemudian Pada tahun 1787 koloni menyususn sebuah piagam yang akan dijadikan sebagai Undang-Undang Dasar dan nantinya akan menjadi hukum tertinggi di amerika. Undang-Undang ini memberikan kontribusi yang lebih besar kepada pemerintah pusat, tentunya berbeda sekali dengan perjanjian yang termuat.

Saat itulah Amerika Serikat membentuk ibu kota Washington, D.C yang meliputi batas wilayah sampai ke padang rumput mississippi yang sekarang midwestern hingga ke Alabama, masing-masing wilayah terutama Virginia berhak atas sebagian besar wilayah Amerika Serikat, namun hak dan kekuasaan ini diserahkan kepada pemerintah federal sekitar tahin 1781.

Setelah terjadi beberapakali guncangan akhirnya pemerintahan federal Amerika Serikat didirikan pada tahun 1790 dan dianggap sebagai federasi nasional modern pertama di dunia yang didirikan berdasarkan Konstitusi Amerika Serikat serta memiliki tiga cabang yaitu: legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Meskipun demikian, rincian federalisme Amerika telah menjadi perdebatan sejak diundangkannya Konstitusi Amerika Serikat, di mana beberapa pihak mengargumentasikan kekuasan nasional secara luas, sedangkan pihak lain menafsirkan pasal-pasal Konstitusi tentang kekuasaan pemerintah nasional secara harfiah.

(7)

federal Amerika Serikat. Pemerintah negara bagian cenderung memiliki pengaruh terbesar pada sebagian besar kehidupan sehari-hari orang Amerika Serikat.5

Federealisme tentu saja lebih dari sekedar rencana formal. Federalisme juga merupakan tradisi dan merupakan sisi yang menonjol dalam budaya hukum. Federalisme sebagai sebuah struktur tidak akan berarti atau hampa jika tidak menjadi bagian dari budaya. Untuk memahami federalisme bagaimana tumbuhnya dan bagaimana berubahnya tidak cukup hanya menceritakan bagaimana makna Undang-Undang Dasar berubah seiring perjalanan waktu.6

Federalisme pada paruh pertama abad kesembilan belas sangat berbeda dengan federalisme masa kini. Singkatnya, pemerintah pusat (Washington D.C) dalam banyak hal tidak menonjol. Pemerintah pusat menjadi bawahan negara bagian. Negara bagian mungkin bisa terbayang jauh lebih luas bagi kehidupan masyarakat dari pada pemerintah federal. Tidak banyak posisi yang menguntungkan untuk pemerintahan pusat, kelemahan dan keterpencilan pemerintah federal menjadi lebih nyata lagi bila orang pergi kebarat, sebagian besar pemerintahan negara bagian merupakan jantung kehidupan masyarakat.7

Masyarakat negara bagian menganggap pemerintahan nasional atau pemerintahan pusat tidak penting.

Di Amerika Serikat, situasinya sangat berbeda. Hukum-hukum pemerintahan nasional, berlaku bagi setiap orang yang tinggal di dalam batasan wilayah nasional. Sementara hukum-hukum di 50 negara bagian hanya berlaku bagi penghuni yang tinggal di negara bagian itu. Di bawah Konstitusi Amerika Serikat, parlemen tidak memiliki kekuasaan untuk menghapuskan sebuah negara bagian. Sebaliknya, sebuah negara bagian juga tidak bisa mengambil alih kekuasaan yang menjadi wewenang pemerintah nasional. Secara nyata, di bawah

5 https: wikipedia.org Pemerintah federal Amerika Serikat, diakses pada 16 Mai 2016.

6

Lawrence M. Friedman, American Law: an introduction = Hukum Amerika: sebuah pengantar Penerjemah Wishnu Bakti, Jakarta: Tatanusa, 2001, hlm. 172.

(8)

federalisme Amerika, Konstitusi Amerika Serikat adalah sumber kewenangan baik untuk pemerintahan nasional maupun pemerintahan negara bagian.

Di dalam negara federal, pemerintah pusat memiliki kekuasaan yang sudah ditentukan, dengan kekuasaan tertinggi untuk urusan luar negeri. Cara menjalankan kewenangan dalam urusan dalam negeri lebih rumit. Di bawah Konstitusi, pemerintah Amerika Serikat punya kekuasaan istimewa untuk mengatur perdagangan luar negeri dan antar negara bagian, peredaran uang, menyediakan naturalisasi bagi para imigran, serta menjalankan fungsi angkatan darat dan angkatan laut. Amerika Serikat menjamin semua negara bagian berbentuk pemerintahan republik, sehingga memastikan bahwa tidak ada satupun negara bagian yang berbentuk monarki atau bentuk lainnya. Wilayah-wilayah ini merupakan bagian di mana kepentingan nasional dengan jelas menggantikan kepentingan negara bagian. Pemerintah nasional juga memiliki kewenangan pengadilan untuk menyelesaikan kontroversi antara dua atau lebih negara bagian dan antara warga-warga dari negara-negara bagian yang berbeda.

Federalisme telah secara nyata menjadi kerangka kerja dinamis untuk pemerintahan, sebuah karakteristik yang sangat sesuai dengan perubahan alami masyarakat Amerika sendiri. Sepanjang 200 tahun sejarah, pembagian kekuasaan di bawah federalisme Amerika telah berubah secara hukum maupun praktek. Konstitusi Amerika merupakan sebuah dokumen yang dinamis, yang berarti memperbolehkan negara untuk menanggapi perubahan. Dari waktu ke waktu, amandemen-amandemen telah memberi peran berbeda bagi pemerintah pusat dan negara bagian dibandingkan yang sebelumnya. Keseimbangan yang tepat antara kekuasaan nasional dan kekuasaan negara bagian terus-menerus menjadi persoalan dalam politik Amerika. Perubahan-perubahan sosial dan ekonomi, pergeseran dalam nilai-nilai politik, serta peran negara di dunia seakan menuntut setiap generasi untuk memperlakukan federalisme.

(9)

kekuasaan nasional, yang bagi sebagian besar rakyat, harus tetap dibatasi. Namun sejumlah tekanan membuat federalisme tetap menjadi pusat perdebatan politik. Warisan situasi dari masa revolusi, dengan kekhawatiran akan kekuasaan terpusat, adalah pengaruh kuat bagi federalisme di Amerika.

Revolusi dalam fedralisme tidak mengakhiri debat tentang pembagian kekuasaan yang tepat antara pemerintah negara- negara bagian dan nasional. Ketidaksepakatan tentang peran yang tepat dari pemerintah nasional dan negara bagian dalam sistem federal terus menjadi bagian penting dalam politik Amerika. Tampak jelas bahwa tidak ada masalah-masalah domestik yang tidak tersentuh konflik tentang tingkatan pemerintah mana yang memiliki wewenang untuk membuat dan menerapkan kebijakan-kebijakan bagi warga negara. Tidak mudah lagi untuk membedakan fungsi antara pemerintah nasional dan negara bagian karena sistem federal saat ini cenderung untuk membaurkan perbedaan dalam menanggapi masalah-masalah sosial dan ekonomi yang rumit.

Pasca amandemen ke-10 Konstitusi Amerika Serikat melarang Pemerintah Federal untuk menjalankan kekuasaan manapun yang tidak didelegasikan kepadanya oleh Negara Bagian; hasilnya, negara bagian menangani sebagian besar isu yang paling relevan bagi perseorangan di dalam jurisdiksi masing-masing. Karena pemerintah negara bagian kekurangan kekuasaan untuk mencetak mata uang, mereka harus mendapatkan penghasilan apakah itu melalui pajak ataupun surat utang (kedua-duanya secara politik kurang merakyat karena retribusi nasional yang begitu banyak yang disediakan oleh Amandemen ke-16 Konstitusi Amerika Serikat tentang pajak penghasilan perseorangan). Hasilnya, pemerintah negara bagian cenderung memaksakan adanya pemotongan beberapa anggaran ketika ekonomi sedang lesu, yang secara kuat dirasakan oleh masyarakat yang menjadi tanggungan negara bagian.8

(10)

Tiap-tiap negara bagian memiliki konstitusi tertulis, undang-undang, dan pemerintahan sendiri-sendiri. Kadang-kadang terdapat perbedaan yang besar dalam hal undang-undang dan prosedur di antara masing-masing negara bagian, menyangkut kemiskinan, pidana, kesehatan, dan pendidikan. Petugas terpilih tertinggi dari tiap-tiap negara bagian adalah gubernur. Tiap-tiap negara bagian juga memiliki parlemen (bikameralisme adalah sistem yang diterapkan di tiap-tiap negara bagian, kecuali Nebraska), yang para anggotanya mewakili para pemberi suara di negara bagian yang bersangkutan. Tiap-tiap negara bagian memelihara sistem peradilan negara bagian sendiri-sendiri. Di beberapa negara bagian, para hakim tinggi dan yang lebih rendah dipilih oleh rakyat; di negara bagian lainnya, mereka diangkat, karena mereka di dalam sistem federal.

Federal, yang memiliki yurisdiksi asli dalam sebagian besar kasus hukum Federal. Sistem Distrik Federal pengadilan setidaknya memiliki satu bangku di setiap negara, serta masing-masing di District of Columbia dan Puerto Rico. Pengadilan tertinggi dalam sistem federal adalah Mahkamah Agung Amerika Serikat, pengadilan federal hanya secara eksplisit diamanatkan oleh Konstitusi. Sejak 1869 telah terdiri dari satu Hakim Ketua dan delapan Hakim Associate.9

Mahkamah Agung duduk di Washington, DC, dan memiliki yurisdiksi akhir pada semua kasus yang mendengar. Pengadilan tinggi dapat meninjau keputusan yang dibuat oleh pengadilan banding AS, dan juga dapat memilih untuk mendengarkan banding dari pengadilan banding negara jika masalah konstitusi federal atau lainnya yang terlibat.

Mahkamah Agung memiliki kewenangan asli dalam jumlah terbatas kasus, termasuk yang melibatkan diplomat tinggi dari negara lain atau mereka antara dua negara bagian AS. Selain itu, pengadilan federal mempertahankan sekelompok pengadilan yang menangani terbatas jenis tertentu dari perselisihan. Termasuk diantaranya seperti pengadilan federal khusus Pengadilan Klaim Federal, yang mengadili klaim moneter terhadap pemerintah AS, dan Pengadilan Pajak. hakim pengadilan khusus, tidak seperti mereka yang dalam tiga tingkat

(11)

utama peradilan federal, tidak melayani untuk hidup. Angkatan bersenjata AS memiliki pengadilan militer untuk kasus-kasus yang melibatkan personil militer.10

Kontroversi telah muncul pada akhir 1990 an, atas respon pengadilan banding federal untuk terus beban kasus meningkat. Kritikus menuduh bahwa pengadilan menabung beberapa kasus untuk pertimbangan penuh dan acuh tak acuh menegaskan banyak keputusan pengadilan lebih rendah daripada penerbitan beralasan pendapat; banyak orang merasa bahwa praktek ini menggerogoti kepercayaan dalam sistem dan menyangkal berperkara kesempatan untuk diperiksa lebih lanjut oleh Mahkamah Agung. Pembela dari latihan menjawab bahwa hal itu diperlukan jika resolusi cepat kasus yang terjadi

Akibat dari hilangnya kepercayaan masyarakat, akhirnya Pusat Yudisial Federal yang dibentuk pada 1967 merupakan perwakilan pengadilan federal melakukan tindakan dalam aspek pendidikan dan penelitian berkelanjutan. Tugas-tugasnya secara umum masuk kedalam tiga kategori:

1. Melakukan penelitian tentang pengadilan-pengadilan federal 2. Membuat rekomendasi untuk memperbaiki administrasi dan

pengelolaan dari pengadilan-pengadilan federal

3. Mengembangkan program-program pendidikan dan pelatihan bagi personil dari cabang yudisial.11

Para hakim telah mengambil manfaat dari program pendidikan yang dibentuk oleh Pusat Yudisial Federal, disamping memanfaatkan program yang telah di orientasikan para hakim juga membantu untuk menangani kasus kepailitan, selain itu para hakim juga menangani bagian administrasi dan bidang pendidikan, dengan kemajuan dan kecanggihan teknologi memungkinkan Pusat Yudisial Federal menjangkau masyarakat luas.

10 Muhamad Yusrizal, Politik dan Pemerintahan Negara Amerika Utara dan Kanada.

Siak: Makalah Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau, 2012, hlm. 3.

(12)

C. Perbedaan Sistem Hukum Federal di Amerika dan Indonesia

Sistem Pemerintahan Indonesia adalah sistem Presidensil. Dimana pada sistem ini Presiden bertindak sebgai kepala Negara maupun kepala pemerintahan. Sebagai kepala pemerintahan, Presiden dibantu oleh wakil presiden dan menteri-menteri dalam kabinet, memegang kekuasaan eksekutif untuk melaksanakan tugas-tugas pemerintah sehari-hari. Presiden (dan Wakil Presiden) menjabat selama 5 tahun, dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama untuk satu kali masa jabatan.

Presiden Indonesia dipilih secara langsung oleh rakyat melalui Pemilu. Kekuasaan legislatif dibagi di antara dua kamar di dalam Majelis Permusyawaratan Rakyat/MPR yaitu, Dewan Perwakilan Rakyat/DPR dan Dewan Perwakilan Daerah/DPD. Cabang yudikatif terdiri dari Mahkamah Agung/MA yang dan sebuah Mahkamah Konstitusi/MK yang secara bersama-sama memegang kekuasaan kehakiman. Kekuasaan Inspektif dikendalikan oleh Badan Pemeriksa Keuangan yang memiliki perwakilan disetiap Provinsi dan Kabupaten/Kota diseluruh wilayah Republik Indonesia.

BAB III KESIMPULAN

(13)

permasalahan dalam administrasi karena adanya keruwetan dalam hal keserbaragaman yang menyebabkan penderitaan kepada masyarakat kususnya dalam hal perdagangan, industri dan masalah memiliki tanah dinegara yang berbeda. Selain ituwarga negara menjadi kebingungan, masyarakat awam akan sulit menentukan kewajiban Negara yang sebenarnya, karena berdampak pada sistem warga Negara yang merangkap dua.

Negara federal dalam menentukan kebijakan luar memiliki efek yang saling berlawanan antara pusat dan nasional, baik dalam menentukan ekonomi dan kondisi politik dalam dan luar. sehingga akan banyak terdapat organ pemerintahan di mana merambat pada biaya yang besar dan pesonalia juga membutuhkan biaya besar dalam sisten federal. Solusinya Negara federal bisa melihat sistem pemerintahan pada Negara federal lain sebagai tolak ukur seperti sistem pemerintahan yang sama dengan Indonesia yaitu sistem Presidensil.

 Presiden sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan, pemerintah federal berbagi kedaulatan dengan pemerintah-pemerintah negara bagian.

 Cabang eksekutif dikepalai oleh Presiden dan tidak memiliki

kebergantungan terhadap cabang legislatif.

 Cabang yudikatif terdiri atas Mahkamah Agung dan

pengadilan-pengadilan federal yang lebih rendah kedudukannya, menjalankan kekuasaan yudikatif. Fungsi peradilan adalah untuk menafsirkan konstitusi dan hukum-hukum federal dan peraturan-peraturan yang berlaku di Amerika Serikat. Hal ini termasuk menyelesaikan sengketa antara cabang-cabang eksekutif dan legislatif.

DAFTAR PUSTAKA

(14)

Berma, Harold J., "Ceramah-ceramah Hukum Amerika Serikat (Diterjemahkan oleh: Gregory Churchill, J.D.)

Djamali, R. Abdoel, Pengantar Hukum Indonesia. Jakarta: Rajawali Pers. 2010.

Friedman, Lawrence M., American Law: an introduction = Hukum Amerika: sebuah pengantar Penerjemah Wishnu Bakti, Jakarta: Tatanusa, 2001.

Sistem-Sistem Federal Hukum Amerika

Yusrizal, Muhamad, Politik dan Pemerintahan Negara Amerika Utara dan Kanada. Siak: Makalah Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau, 2012.

Internet :

http: unej.ac.id, Perjuangan Pembentukan Federalisme di Amerika Serikat.

https: www.usa.gov.

http: tirtarimba.blogspot.co.id hukum amerika serikat.html. https: wikipedia.org Hukum Amerika Serikat .

Referensi

Dokumen terkait

Kelanjutan dari reaksi ini adalah terputusnya rantai asam lemak menjadi senyawa aldehid yang memiliki daya perusak yang tinggi terhadap sel-sel tubuh antara lain

YS Albay'a: Teşkilat içinde kendisinin de bildiği gibi üst kademede çekişmelerin olduğunu, bizi de alet edip kullanmaya çalıştıklarını, bu insanların inandığımız,

Operasi-operasi ini (seperti move, rename, grant atau revoke, change owner atau delete) tidak dapat dijalankan pada waktu yang sama dengan beberapa operasi lain pada file yang

a) Proses Isotermal : proses perubahan keadaan sistem pada suhu tetap. b) Proses Isokhorik : proses perubahan keadaan sistem pada volume tetap c) Proses Isobarik :

Dalam menjalankan kegiatan bisnis tentu tidak terlepas dengan kendala yang dihasilkan dari bisnis itu sendiri.Hal seperti itu merupakan sesuatu yang wajar dalam

menggunakan sumber data primer yang berasal dari literatur-literatur bacaan antara lain dari kitab-kitab, buku bacaan, naskah sejarah, sumber bacaan media

(sosiaalihuollon palvelutehtäväluokitus) havaittavissa merkittäviä maantieteellisiä eroja. Sosiaalihuollon palvelutehtävät, kunkin palvelutehtävän sisältämät sosiaalipalvelut

ŝůƵĂƌŬĞƐŝŵƉƵůĂŶLJĂŶŐƌĞůĂƟĨũĞůĂƐŝŶŝ͕ŬĂŵŝĚĂƉĂƚŵĞŶĞŵƉĂƚŬĂŶ ďĞďĞƌĂƉĂ ŬĞƐŝŵƉƵůĂŶ ůĂŝŶ LJĂŶŐ ĚŝƚƵŶũƵŬŬĂŶ ƉĞŶĞůŝƟĂŶ ŬĂŵŝ͕ ƚĞƚĂƉŝ ĚĞŶŐĂŶ ĐĂƌĂ LJĂŶŐ ŬƵƌĂŶŐ