• Tidak ada hasil yang ditemukan

RESEARCH & DEVELOPMENT (R&D) SEBAGAI ALTERNATIF MODEL PENELITIAN MAHASISWA KEOLAHRAGAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RESEARCH & DEVELOPMENT (R&D) SEBAGAI ALTERNATIF MODEL PENELITIAN MAHASISWA KEOLAHRAGAAN"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1

RESEARCH & DEVELOPMENT (R&D) SEBAGAI ALTERNATIF MODEL PENELITIAN MAHASISWA KEOLAHRAGAAN

GUMILAR MULYA

Dosen FKIP Universitas Negeri Siliwangi Tasikmalaya Jawa Barat

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh temuan yang dilakukan dengan menggunakan metode penemuan sain. Melalui peneraan metodologi penelitian, berbagai penemuan selain dapat dipertaggungjawabkan secara akademik dan ilmiah juga memberi kontribusi terhadap pengembangan keilmuanbaik teori maupun praktek. Diharapkan mahasiswa mampu untuk meneliti dengan metode Research & Development (R&D) agar menemukan sebuah produk dari olahraga yang mampu menjadi sarana dari proses pembelajaran.Penelitian pengembangan dapat disimpulkan sebagai penelitian yang menghasilkan suatu produk yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat saat ini yang telah dianalisis terlebih dahulu tingkat keefektifanya dalam pendidikan maupun nonkependidikan, pengembangan produk dan uji coba produk. Produk dievaluasi dan direvisi dari hasil uji coba yang telah dilaksanakan yang nantinya akan diproduksidenganjumlahlebihbanyak untuk kepentingan pendidikan maupun nonkependidikan dan tentu saja memiliki nilai ilmu, keindahan dan kepraktisan. Dalam hal ini yang akan dikembangkan adalah model latihan keterampilan tenis lapangan untuk pemula.

Kata Kunci : RESEARCH & DEVELOPMENT (R&D) Sebagai Alternatif Model

Penelitian Mahasiswa Keolahragaan Pendahuluan

Rangkaian kegiatan proses pendidikan yang harus dilalui oleh mahasiswa untuk mendapat gelar sarjana adalah kegiatan penelitian, setelah memenuhi persyaratan SKS yang sudah ditempuh setiap mahasiswa mulai dihadapkan pada persoalan “saya mau meneliti apa?” “judul penelitiannya apa ya?” dan lain sebagainya yang membuat mahasiswa kebingungan harus mulai dari mana, apakah mulai dengan membuat judul penelitian? Ataukah mulai dengan menetapkan masalah penelitian?. Banyak mahasiswa yang tidak mempersiapkan diri sedini mungkin untuk tugas akhir berupa penelitian, umumnya setelah lulus satu mata kuliah maka dianggap selesai bahkan buku sumber yang pada akhirnya dibutuhkan untuk referensi nyaris tidak dimiliki, karena modal meminjam dari teman atau kaka kelas, kalaupun photocopy tugas yang di berikan tidak lengkap dengan photocopyjudul, pengarang dan penerbitnya, sehingga ketika pernyataan tertentu diperlukan untuk di kutip dalam penelitian, kebingungan mencari identitas buku sumbernya.

Fenomena tersebut sangat wajar mengingat masih belum banyaknya literatur tentang ilmu keolahragaan khususnya Metodologi penelitian yang berkaitan dengan keolahragaan. Setidaknya penulis sependapat dengan Ali Maksum (2012) dalam pengantar buku Metodologi Penelitian Olahraga yang menyebutkan setidaknya ada 3 faktor penyebab minimnya literatur ilmu keolahragaan. Pertama, olahraga dipahami bayak orang lebih sebagai sebuah keterampilan dan/atau kegiatan daripada sebagai sebuah ilmu. Kedua, olahraga sebagai buah ilmu baru di deklarasikan tahun 1998 di Surabaya (saat itu penulis masih mahasiswa S2 di UNESA Surabaya);

(2)

2

Ketiga, tidak banyak sarjana olahraga yang memiliki atensi dan interes untuk menulis buku-buku tentang ilmu keolahragaan.

Di tengah-tengah minimnya sarjana olahraga yang menulis buku tentang metodologi penelitian keolahragaan, pada dasarnya semua ilmu termasuk ilmu keolahrgaan memiliki persamaan dalam melewati tahapan-tahapan penelitian. Pada dasarnya penelitian atau riset merupakan suatu kegiatan investigasi ilmiah dengan tujuan memperoleh temuan yang dilakukan dengan menggunakan metode penemuan sain. Melalui peneraan metodologi penelitian, berbagai penemuan selain dapat dipertaggungjawabkan secara akademik dan ilmiah juga memberi kontribusi terhadap pengembangan keilmuanbaik teori maupun praktek.

Jenis-jenis penelitian dapat dikelompokkan dalam hal bidangnya, tujuannya, metodenya, tingkat ekplanasi dan dari sisi waktu. Dari jenis metode di kenal dengan jenis penelitian survei, expostfacto, eksperimen, naturalistik, penelitian kebijakan, penelitian tindakan (actionresearch), penelitian evaluasi, penelitian sejarah dan Penelitian dan pengembangan (Research and Development/R&D). Ditinjau dari bidangnya penelitian dibagi menjai penelitian akademik (skripsi, tesis, disertasi), penelitian profesional dan penelitian institusional.Penelitian dan Pengembangan atau Research and Development (R&D) memang salah satu metode penelitian yang masih relatif baru, di kembangkan di dalam dunia pendidikan di luar negeri mulai tahun 1983, dan saat ini sudah mulai banyak dilakukan di Indonesia baik di bidang akademik, profesional maupun institusional.

Pembahasan

Pengetahuan Ilmiah

Pengetahuan adalah keseluruhan pemikiran, gagasan, ide, konsep, dan pemahaman yang dimiliki manusia tentang dunia dan segala isinya termasuk manusia dan kehidupannya (Maksum, Ali,2012:1).Untuk mendapat pengetahuan dapat melalui 1. pengalaman, 2. keahlian(kewenangan), 3. penalaran deduktif, 4. penalaran induktif dan 5. metode ilmiah.Pengetahuan dapat dikatakan ilmiah apabila bersifat logis, sistematis, dan objektif. Logis maksudnya dapat dicerna oleh akal sehat dan mengikuti pola pikir yang absah. Sistematis maksudnya tertata dengan baik dan di konstruksi melalui langkah yang relatif standar. Objektif berarti berdasar fakta yang riil bukan perasaan dan kepentingan pribadi yang bersifat tendensius.

Metode penelitian Pendidikan

Pada dasarnya penelitian adalah upaya memecahkan masalah yang dilakukan dengan menggunakan metode ilmiah. Metode ilmiah adalah suatu prosedur yang sistematis dan objektif untuk mendapatkan pengetahuan yang kemudian disebut ilmu. Metode penelitian pendidikan adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan.Tujuan penelitian secara umum ada 3: 1. penemuan (data yang diperoleh dari penelitian benar-benar baru yang sebelumnya belum pernah diketahui), 2. Pembuktian (data yang diperoleh digunakan untuk membuktikan adanya keragu-raguan terhadap informasi atau pengetahuan tertentu) dan 3. Pengembangan (memperdalam dan memperluas pengetahuan yang telah ada).

(3)

3

Berdasarkan tujuan dan kealamiahan tempat penelitian metode penelitian dibagi menjadi dua kelompok, pertama berdasarkan tujuan penelitian meliputi penelitian dasar, penelitian pengembangan dan penelitian terapan. Kedua, berdasarkan tingkat kealamiahan tempat penelitian meliputi: penelitian eksperimen, penelitian survei dan penelitian naturalistik.

1. Research & Development

Research & Developmentatau Penelitian dan Pengembangan merupakan salah satu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Menurut Borg dan Gall (1983) penelitian pengembangan sebagai usaha untuk mengembangkan dan memvalidasi produk-produk yang akan digunakan dalam pendidikan. Penelitian pengembangan adalah upaya untuk mengembangkan dan menghasilkan suatu produk berupa materi, media, alat dan atau strategi pembelajaran, digunakan untuk mengatasi pembelajaran di kelas/laboratorium, dan bukan untuk menguji teori (Soenarto, 2005).

Di kaitkan dengan latihan olahraga, penelitian pengembangan merupakan pendekatan penelitian yang dihubungkan pada rancangan kerja dan pengembangan serta memiliki tujuan untuk perancangan dalam lingkungan latihanolahraga serta mengusahakan untuk pemahaman pada fundamental secara ilmiah. Penelitian pengembangan bukan untuk merinci dan menerapkan intervensi yang lengkap akan tetapi ditujukan untuk memberikan motivasi dalamlatihan dengan menampilkan bentuklatihan yang menarik dan kreatif. Penelitian pengembangan merupakan suatu siklus yang diawali dari adanya suatu kebutuhan dan membutuhkan pemecahan dengan menggunakan suatu produk tertentu.

Penelitian pengembangan dapat disimpulkan sebagai penelitian yang menghasilkan suatu produk yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat saat ini yang telah dianalisis terlebih dahulu tingkat keefektifanya dalam pendidikan maupun nonkependidikan, pengembangan produk dan uji coba produk. Produk dievaluasi dan direvisi dari hasil uji coba yang telah dilaksanakan yang nantinya akan diproduksidenganjumlahlebihbanyak untuk kepentingan pendidikan maupun nonkependidikan dan tentu saja memiliki nilai ilmu, keindahan dan kepraktisan. Dalam hal ini yang akan dikembangkan adalah model latihan keterampilan tenis lapangan untuk pemula.

2. Model-Model Research & Development

Deskripsi tentang prosedur dan langkah-langkah penelitian pengembangan sudah banyak dikembangkan. Prosedur penelitian pengembangan pada dasarnya terdiri dari dua tujuan utama, yaitu mengembangkan produk, dan menguji keefektifan produk dalam mencapai tujuan.Tujuan pertama disebut sebagai fungsi pengembang sedangkan tujuan kedua disebut sebagai validitas. Dengan demikian, konsep penelitian pengembangan lebih cepat dapat diartikan sebagai upaya pengembangan yang sekaligus disertai dengan upaya validitasinya.

Istilah model dapat diartikan sebagai tampilan grafis, prosedur kerja, yang teratur atau sistematis serta mengandung pemikiran bersifat uraian atau penjelasan berikut sara. Model-model Research & Development dikemukakan oleh banyak pakar, yang paling populer digunakan diantaranya: 1. Model Hannafinan Peck (1987), 2.Model Borg dan Gall (1983), 3. Model DDD-E (Decide, Design, Develop, Evaluate, 2002), 4. Model Bergman dan More (1999), 5. Model Dick dan Carey (1990), 6. Model ADDIE (Analyze, Design, Developoment, Implementation – 1996), 7. Model Isman-2005), 8. Model Kemp (1977).

Pada dasarnya semua model R&D memiliki persamaan dan perbedaan seperti dapat diliha pada Tabel 1.0 berukut

(4)

4

Tabel Persamaan dan Perbedaan Model-Model R&D

PERBEDAAN PERSAMAAN

a) penggunaan istilah dari setiap tahap pada proses

pengembangan.

b) Penggunaan expertjudment selama proses pengembangan c) Penggunaan unsur-unsur yang

dilibatkan, ada yang sederhana dan ada yang sangat detail sehingga terlihat kompleks.

a. semua kegiatan yang dihubungkan oleh suatu sistem umpan balik yang terpadu dalam model bersangkutan

b. memungkinkan adanya perbaikan-perbaikan sistem pembelajaran selama dikembangkan.

Dari semua model yang dapat dijadikan alternatif model penelitian pengembangan, pada makalah ini hanya akan di bahas satu model yaitu Borg dan Gall, karena model ini merupakan model yang paling lengkap shingga dapat mewakili model-model lainnya.

3. R & D Model Borg dan Gall

Secara konseptual, pendekatan penelitian dan pengembangan model Borg &Gall mencakup 10 langkah umum, sebagaimana diuraikan sebagai berikut: (1`) Research andinformationcollecting, 2) Planning, 3) Developpreminaryform of product, 4) Preliminaryfield testing, 5) Main productrevision, 6) Main field testing, 7) Operationalproductrevision, 8) Operationalfield testing, 9) Final productrevision, dan 10) Disseminationandimplementation.

Atau dapat juga digambarkan dalam bentuk skema tahapan pengembangan seperti pada gambar dibawah ini:

Gambar 2.1 InstructionalDesign R and D

Sumber: Walter R. Borg andMeredith D. Gall, Educational Research: AnIntroduction, 4thEdition. (New

York: LongmanInc., 1983)

Pengadaptasiannya diwujudkan dalam bentuk perencanaan teknis sasaran dan jenis kegiatan yang akan dilakukan dalam tiap tahapnya. Jika kesepuluh langkah penelitian dan pengembangan diikuti dengan benar, maka akan dapat menghasilkan suatu produk pendidikan yang dapat dipertanggungjawabkan. Langkah-langkah tersebut bukanlah hal baku yang harus

diikuti, langkah yang diambil bisa disesuaikan dengan kebutuhan peneliti. Research andinformation Planning Developpreminary form of product Preminaryfield testing Operatinalfield testing Operationalpro ductrevition Main field testing Main productrevision Final productrevision Disseminationandi mplementation

(5)

5

Selanjutnya, untuk dapat memahami tiap langkah tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.

1.Studi Pendahuluan (Research andInformationCollecting)

Langkah pertama ini meliputi analisis kebutuhan, studi pustaka, studi literatur, penelitian skala kecil dan standar laporan yang dibutuhkan.

a) Analisis kebutuhan dan studi pustaka. Untuk melakukan analisis kebutuhan ada beberapa kriteria, yaitu 1) Apakah produk yang akan dikembangkan merupakan hal yang penting bagi pendidikan? 2) Apakah produknya mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan? 3) Apakah SDM yang memiliki keterampilan, pengetahuan dan pengalaman yang akan mengembangkan produk tersebut ada? 4) Apakah waktu untuk mengembangkan produk tersebut cukup?

b) Studi literatur: Studi literatur dilakukan untuk pengenalan sementara terhadap produk yang akan dikembangkan. Studi literatur ini dikerjakan untuk mengumpulkan temuan riset dan informasi lain yang bersangkutan dengan pengembangan produk yang direncanakan.

c) Riset skala kecil: Pengembang sering mempunyai pertanyaan yang tidak bisa dijawab dengan mengacu pada research belajar atau teks profesional. Oleh karenanya pengembang perlu melakukan riset skala kecil untuk mengetahuibeberapa hal tentang produk yang akan dikembangkan.

Jika mahasiswa mengamati dari hasil Praktek Latihan Profesi (PLP) bentuk-bentuk latihan suatu cabang olahraga yang ada sudah monoton sehingga membuat siswa jenuh, hal tersebut sudah menjadi sebuah masalah. Lalu timbul kreativitas untuk mengembangkan bentuk-bentuk latihan yang ada dengan variasi lain atau membuat model yang baru. Jika model yang anda buat merupakan hal yang penting bagi pendidikan, mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan, ada SDM yang memiliki keterampilan, pengetahuan dan pengalaman yang akan mengembangkan produk tersebut, dan waktu untuk mengembangkan produk tersebut cukup, maka anda sudah memasuki tahap pertama R&D.

2.Merencanakan Penelitian (Planning)

Setelah melakukan studi pendahuluan, pengembang dapat melanjutkan langkah kedua, yaitu merencanakan penelitian. Perencanaan penelitian R & D meliputi: a) merumuskan tujuan penelitian; b) memperkirakan dana, tenaga dan waktu; c) merumuskan kualifikasi peneliti dan bentuk-bentuk partisipasinya dalam penelitian.Sesuai dengan konsep R&D maka tujuan penelitian anda adalah untuk mengembangkan model latihan cabang olahraga tertentu dan menguji efektivitas model yang dikembangkan. Butir b dapat disesuaikan dan butir c, anda punya dosen mata kuliah cabang olahraga yang bisa dijadikan ahli dalam pengembangan model anda.

3.Pengembangan Desain (DevelopPreliminary of Product)

Langkah ini meliputi: a) Menentukan desain produk yang akan dikembangkan (desain hipotetik); b) menentukan sarana dan prasarana penelitian yang dibutuhkan selama proses penelitian dan pengembangan; c) menentukan tahap-tahap pelaksanaan uji desain di lapangan; d) menentukan deskripsi tugas pihak-pihak yang terlibat dalam penelitian.Pada langkah ini anda sudah merancang bentuk-bentuk variasi latihan yang akan dikembangkan, beri nama tiap variasi, tujuannya dan bagaimana pelaksanaannya. Sebutkan sarana dan prasarana yang diperlukan, usahakan memanfaatkan sarana yang ada yang mudah, murah tapi mengarah pada tujuan.

(6)

6

1.Uji Produk Secara Terbatas(PreliminaryField Testing)

Langkah ini merupakan uji produk secara terbatas. Langkah ini meliputi: a) melakukan uji lapangan awal terhadap desain produk; b) bersifat terbatas, baik substansi desain maupun pihak-pihak yang terlibat; c) uji lapangan awal dilakukan secara berulang-ulang sehingga diperoleh desain layak, baik substansi maupun metodologi.Setelah model-model variasi yang anda buat dikonsultasikan dan didiskusikan, dengan meminta catatan koreksi dari tiap Ijen model yang anda buat, maka anda sudah dapat menguji cobakan pada 15 orang siswa dengan pengulangan disesuaikan misalnya 3 x ulangan.

5.Revisi Hasil Uji Lapangan Terbatas (Main ProductRevision)

Langkah ini merupakan perbaikan model atau desain berdasarkan uji lapangan terbatas. Penyempurnaan produk awal akan dilakukan setelah dilakukan uji coba lapangan secara terbatas. Pada tahap penyempurnaan produk awal ini, lebih banyak dilakukan dengan pendekatan kualitatif. Evaluasi yang dilakukan lebih pada evaluasi terhadap proses, sehingga perbaikan yang dilakukan bersifat perbaikan internal.Pada tahap ini, merupakan tahap penyempurnaan dari tahap ke 4 jika dianggap masih ada model yang harus diperbaiki, jika sudah baik maka ldilanjtkan ke tahap ke 6.

6.Uji Produk Secara Lebih Luas (Main Field Test)

Langkah merupakan uji produk secara lebih luas. Langkah ini meliputi a) melakukan uji efektivitas desain produk; b) uji efektivitas desain, pada umumnya, menggunakan teknik eksperimen model pengulangan; c) Hasil uji lapangan adalah diperoleh desain yang efektif, baik dari sisi substansi maupun metodologi.Pada tahap ini, And mengambil siswa yang lebih besar misalnya 30 orang untuk kelompok uji coba dan 30 orang siswa untuk kelompok kontrol. Makin banyak subjek uji coba makin bagus, untuk jenjang S1, jika terdapat keterbatasan dana anda dapat mengurangi misalnya 20 kelompok uji coba 20 siswa kelompok kontrol. Diawali dengan freetest kemudian di uji cobakan model yang anda buat dan setelah dilakukan pengulangan-pengulangan dilanjutkan dengan posttest. Data tes akhir dan tes awal di olah dengan pendekatan statistik dengan uji perbedaan dua rata-rata (uji t) guna menjawab pertanyaan peneltian kedua tentang efektivitas model yang anda buat.

Sampai tahap ini sesungguhnya untuk anda yang kuliah di S1 sudah dapat menjadi sebuah skripsi tanpa harus melanjutkan pada tahap ke 7 sampai 10, namun jika anda ingin mengembangkan lebih baik maka langkah ke 7 sampai 10 dapat dilakuakan.

7.Revisi Hasi Uji Lapangan Lebih Luas (OperationalProductRevision)

Langkah ini merupakan perbaikan kedua setelah dilakukan uji lapangan yang lebih luas dari uji lapangan yang pertama. Penyempurnaan produk dari hasil uji lapangan lebih luas ini akan lebih memantapkan produk yang kita kembangkan, karena pada tahap uji coba lapangan sebelumnya dilaksanakan dengan adanya kelompok kontrol. Desain yang digunakan adalah pretest dan posttest. Selain perbaikan yang bersifat internal. Penyempurnaan produk ini didasarkan pada evaluasi hasil sehingga pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif.

(7)

7

Langkah ini meliputi sebaiknya dilakukan dengan skala besar: a) melakukan uji efektivitas dan adaptabilitas desain produk; b) uji efektivitas dan adabtabilitas desain melibatkan para calon pemakai produk; c) hasil uji lapangan adalah diperoleh model desain yang siap diterapkan, baik dari sisi substansi maupun metodologi.

9. Revisi Final Hasil Uji Kelayakan (Final ProductRevision)

Langkah ini akan lebih menyempurnakan produk yang sedang dikembangkan. Penyempurnaan produk akhir dipandang perlu untuk lebih akuratnya produk yang dikembangkan. Pada tahap ini sudah didapatkan suatu produk yang tingkat efektivitasnya dapat dipertanggungjawabkan. Hasil penyempurnaan produk akhir memiliki nilai “generalisasi” yang dapat diandalkan.

10. Desiminasi dan Implementasi Produk Akhir (DisseminationandImplementation)

Memberikan/ menyajikan hasil penelitian melalui forum-forum ilmiah, ataupun melalui media massa. Distribusi produk harus dilakukan setelah melalui qualitycontrol. Teknik analisis data, langkah-langkah dalam proses penelitian dan pengembangan dikenal dengan istilah lingkaran researchdan development menurut Borg danGall terdiri atas:(a) Meneliti hasil penelitian yang berkaitan dengan produk yang akan dikembangkan; (b) Mengembangkan produk berdasarkan hasil penelitian,(c) Uji lapangan; (d) Mengurangi devisiensi yang ditemukan dalam tahap ujicoba lapangan.

Simpulan

Dari uraian mengenai R&D sebagai salahsatu alternatif model penelitian mahasiswa keolahragaan dapat ditarik berapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Penelitian dan Pengembangan atau Rsearchand Development merupakan salah satu metode penelitian yang dapat dijadikan alternatif model penelitian.

2. Banyak model R&D yang dapat dijadikan rujukan dalam mengembangkan model latihan olahraga atau model pembelajaran PJOK, Model Borg andGall salah satu model R & D yang paling lengkap dan sistematis

3. Keuntungan dari R&D dapat menghasilkan produk yang dapat digunakan dan dikembangkan lebih lanjut.

4. Bagi mahasiswa S1 10 langkah R&D dari Borg dan Gall sudah dapat di selesaikan sampai pada langkah ke 7 dengan bimbingan dan arahan dari dosen pembimbing dan expertjudgment di bidang cabang olahraga tersebut.

(8)

8

Daftar Pustaka

Ali Maksum. Metode Penelitian Dalam Olahraga, Surabaya: UnesaUnivesity Press, 2012.

Deborah A. Wuestand Charles A. Bucher, Physical Education, Exercise Science, and Sport. 16th Edition, New York: McGraw-Hill Co, Inc. 2009.

Emzir. Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rajawali Pers, 2008. Kemp, et. al. Design effective Intruction, United States: Wiley, 2007.

L. R. Gay, et. al. Educational Reseach competencies for Analysis Applications, Untited States: Pearson, 2012.

M. AtwiSuparman, Desain Instruksional Modern, Jakarta: Universitas Terbuka, 2012. Nusa, Putra.Research and Development, Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2011.

Rusman, Model-Model Pembelajaran, Jakarta: RajawaliPers, 2010.

Robert. Brach Maribe, Intructional Design: The ADDIE Approach, New York: Springer, 2009. Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&d, Bandung:

Alfabeta, 2013.

Sukmadinata. Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011.

Setyosari. Punaji, Metodologi Penelitian danPengembangan, Jakarta: FajarInterpratamamandiri, 2013.

Walter R. Borg andMeredith D. Gall, Educational Research: AnIntroduction, 4thEdition, New

York: LongmanInc., 1983.

Walter Dick, Lou Carey dan James O. Carey, The SystematicDesign of Instruction, New York: Allyn& Bacon. PublishedbyAllynand Bacon. Boston, MA, 2009.

Gambar

Tabel Persamaan dan Perbedaan Model-Model R&D

Referensi

Dokumen terkait

menurut Bell dan Akroyd (2006) dan Chamot (1999)merupakan bagian dari teori pembelajaran kognitif yang menyatakan bahwa perilaku, motivasi, dan aspek lingkungan belajar

Sementara untuk nilai koefisien tertinggi pada variabel independen persepsi terdapat pada indikator layanan aplikasi mobile banking BNI memberikan respon yang

Berdasarkan dari latar belakang di atas, maka penelitian ingin mengadakan suatu penelitian yang berjudul “ Estimasi Potensi Limpasan Permukaan menggunakan Penginderaan

menunjukkan sikap KP di tempat makan memiliki korelasi yang signifikan pada taraf 0,01 dengan preferensi tempat makan (nilai korelasi Spearman 0,147) dan menjadi

Dalam melaksanakan penanggulangan masalah Anak Tuna Grahita (Anak Berkebutuhan Khusus) UPTD Pondok Sosial Kalijudan Kota Surabaya melakukan koordinasi dan keterpaduan

bahwa Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten Way Kanan tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2016-2021, telah dievaluasi sesuai dengan ketentuan Pasal271

Salah satu upaya untuk mencegah terjadinya penularan difteri adalah melalui kegiatan penyuluhan dengan memberikan informasi kepada masyarakat, terutama kepada orang tua

Dengan adanya sistem informasi akuntasi yang diimplementasikan dengan baik dan juga benar, maka sistem informasi akuntasi ini dapat membantu para akuntan di sebuah perusahaan