Media Pembelajaran Dari Bahan Bekas Pada Materi Cahaya Dan
Sifat-Sifatnya
Istiana(1) dan Akhmad Fathir (2) 1 Program Studi Pendidikan Fisika 2 Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Islam Madura
Istianajf29@gmail.com
Abstrak
Pembelajaran IPA secara daring menyebabkan siswa kurang produktif menyerap materi yang diajarkan, sehingga perlu menyediakan media pembelajaran untuk mempermudah siswa memahami materi IPA terutama pada materi cahaya dan sifat-sifatnya. Media pembelajaran yang dapat digunakan salah satunya yang berasal dari barang bekas. Tujuan dari kegiatan ini untuk mengetahui apakah media pembelajaran dengan bahan bekas dapat mempermudah siswa memahami materi cahaya dan sifat-sifatnya. Metode pelaksaan pengabdian masyarakat ini dilakukan secara terpadu dan partisipatif dengan 3 tahapan yaitu, tahapan persiapan, tahapan pelaksanaan, tahapan umpan balik. Berdasarkan hasil angket yang diberikan kepada siswa, dapat teridentifikasi rasa ingin tahu, rasa ingin mencoba dan rasa senang siswa untuk belajar IPA telah tumbuh dan berkembang selama kegiatan ini berlangsung. Siswa berharap agar kegiatan seperti ini dapat dilanjutkan, sehingga pembelajaran IPA tidak lagi terfokus pada sesuatu yang harus dihapal. Penggunaan media pembelajaran dari barang bekas dapat membantu dan mempermudah siswa memahami materi cahaya dan sifat-sifatnya.
Kata kunci: Media pembelajaran, bahan bekas, materi cahaya 1. PENDAHULUAN
Ilmu Pengetahuan Alam IPA merupakan ilmu tentang alam atau ilmu yang mempelajari tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam. IPA membahas tentang gejala-gejala alam yang disusun secara sistematis yang didasarkan pada hasil percobaan dan pengamatan yang dilakukan oleh manusia (Samatowa, 2006).
Pembelajaran IPA di sekolah terutama sekolah dasar (SD) melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran, hal tersebut bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berpikirnya. Pembelajaran IPA dimulai dengan memperhatikan konsepsi/ pengetahuan awal siswa yang relevan dengan apa yang akan dipelajari. Selanjutnya aktivitas pembelajaran dirancang melalui berbagai kegiatan nyata dengan alam. Kegiatan pengalaman nyata dengan alam ini dapat dilakukan di kelas atau laboratorium dengan alat
bantu pelajaran maupun dilakukan langsung di alam terbuka.
Pada bulan Maret 2020, Indonesia termasuk dalam salah satu Negara yang terkena dampak pandemik virus corona SARS-CoV2 (Covid-19). Beberapa tulisan dan berita baik melalui media online maupun media petelevisian memberitakan bahwa pada bulan maret 2020 sebanyak 186 Negara di Dunia telah terjangkit oleh wabah Covid-19. Dengan merebaknya virus corona (Covid-19) berdampak sangat luar biasa pada berbagai sektor termasuk sektor Pendidikan (Tim Kerja Kementerian Dalam Negeri, 2020). Pembelajaran IPA dalam masa pandemi covid-19 mengharuskan siswa dan guru untuk menerapkan metode belajar dalam jaringan atau disingkat daring (online) (Dewi, 2020). Pembelajaran secara daring tanpa adanya fasilitas yang tidak memadai, mengakibatkan siswa kurang produktif dalam menyerap materi. Maka untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan cara menyedikan media pembelajaran di rumah.
Media pembelajaran adalah suatu alat bantu atau sarana sumber belajar yang digunakan untuk menyalurkan pesan atau isi pelajaran, merangsang pikiran, perasaan, perhatian siswa, sehingga dapat mendorong proses belajar mengajar (Ibrahim dan Syahodiyah: 2003). Tujuan media pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran yaitu untuk membantu siswa agar lebih cepat mengetahui, memahami, dan upaya terampil dalam mempelajari sebuah materi yang dipelajari, juga untuk menciptakan suasana pembelajaran yang menarik,
aktif, efektif, dan efisien (Fadlillah: 2014). Supriyono (2018) mengemukakan, media pembelajaran mempunyai peran penting untuk meningkatkan minat belajar siswa, teruatama siswa sekolah dasar, hal tersebut disebabkan siswa sekolah dasar belum mampu berfikir abstrak. Oleh karena itu dengan adanya media pembelajaran, tujuan pembelajaran akan tercapai dengan mudah.
Media pembelajaran mempunyai dua fungsi utama yakni media pembelajaran sebagai alat bantu dalam pemebelajaran dan sebagai sumber belajar (Gafur: 2016). Media pembelajaran dapat dibuat dari bahan bekas yang ada di sekitar rumah (Siarni, 2015). Media pembelajaran yang digunakan dalam pengabdian ini menggunakan barang bekas, salah satunya botol plastik, plastik bening dll.
Rumusan masalah dalam pengabdian ini apakah penggunaan media pembelaran dari barang bekas dapat mempermudah siswa memahami materi cahaya dan sifat-sifatnya. Tujuan dari pengabdian ini untuk mengetahui apakah penggunaan media pembelajaran dari bahan bekas dapat mempermudah siswa memahami materi cahaya dan sifat-sifatnya. Manfaat pengabdian ini dapat membantu siswa dalam memahami konsep IPA tentang cahya dan sifat-sifat cahaya.
2. METODE PENGABDIAN
Metode pelaksaan program KKN ini dilakukan secara terpadu dan partisipatif dengan tahapan sebagai berikut:
2.1 Waktu dan Tempat Pengabdian
Pengabdian ini dilaksakan pada bulan September 2020, bertempat di Desa
Palengaan Laok, Kecamatan Palengaan, Kabupaten Pamekasan.
2.2 Metode dan Rancangan Pengabdian
Tahapan Awal
Tahap persiapan meliputi observasi tempat kegiatan pengabdian yang ditujukan untuk siswa SD di Desa Palengaan laok yang berjumlah 4 orang. Pemilihan materi pembelajaran yang dipilih dalam kegiatan ini adalah cahaya dan sifat-sifat cahaya. Penyiapan media pembelajaran untuk percobaan berupa lampu senter, layar, plastik bening, kertas HVS, tisu, gelas plastik kosong, gelas berisi oli, gelas berisi air, gelas berisi air keruh (air sabun), buku tebal (Gambar 1). Dan penyusunan materi dalam powerpoint.
Tahapan Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan meliputi kegiatan tes yang berupa permasalahan dan pembuktian dari permasalahan yang dilakukan dengan percobaan/praktikum.
Tahapan Monitoring Dan Evaluasi Kegiatan ditutup dengan umpan balik yang berupa pengisian angket respon siswa terhadap kegiatan pengabdian yang dilakukan. Angket respon siswa terdiri dari 4 pertanyaan terbuka, mengenai alasan mereka menyukai pelajaran IPA, alasan mereka tidak menyukai pelajaran IPA, materi IPA dalam kegiatan pengabdian ini yang mereka pahami dan tidak dipahami, dan adakah keinginan siswa agar kegiatan pengabdian seperti ini dapat dilakukan kembali.
2.3 Pengambilan Sampel
Peserta dalam pengabdian ini adalah siswa kelas V sekolah dasar (SD) yang tinggal di Desa Palengaan Laok, Kecamatan Palengaan Kabupaten Pamekasan.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada saat kegiatan berlangsung siswa nampak antusias mengikuti kegiatan yang dilakukan. Penggunan barang-barang bekas yang banyak ditemukan di sekitar rumah sebagai media pembelajaran secara tidak langsung dapat mengajarkan kepada siswa untuk mendaur ulang sampah agar menjadi bahan yang berguna.
Gambar 1. alat dan bahan yang berasal dari
barang bekas sebagai media
pembelajaran pada materi cahaya dan sifat-sifatnya.
Hanggara (2011) mengemukakan, Hasil daur ulang barang-barang yang tidak terpakai dapat meningkatkan kepercayaan siswa untuk merubah pola berfikir agar dapat menjaga lingkungan yang bersih dan dapat mengambil manfaat akan barang bekas yang kurang memiliki arti dalam kehidupaan sehari-hari menjadi media yang penting dalam pengembangan potensi kreativitas siswa.
Kegiatan pertama yang dilakukan adalah siswa melakukan percobaan untuk
membuktikan permasalahan yang ada pada materi cahaya dan sifat-sifat cahaya (Gambar 2). Dari pembuktian tersebut diperoleh hasil:
Table 1. Hasil praktikum pembuktian
permasalahan pada materi cahaya dan sifat-sifatnya
N
o Nama Benda
Cahaya pada Layar
Terang Samar-samar Tidak Tampak 1 Plastik bening (tidak berwarna) √ 2 Kertas HVS √ 3 Gelas kosong √
4 Gelas berisi oli √
5 Gelas berisi air jernih
√
6 Buku tebal √
7 Tisu √
8 Gelas berisi air keruh/ air sabun
√
Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui, penggunaan media pembelajran dari bahan bekas dapat membantu siswa memahmi dan membuktikan sifat-sifat dari cahaya. Selama pelaksanaan percobaan pembuktian sifat-sifat cahaya, siswa terlihat sangat antusias mengikuti tahapan – demi tahapan yang diselengi canda dan tawa.
Kegiatan selanjutnya yaitu mempresentasikan hasil percobaan yang dilakukan oleh perwakilan siswa dari masing-masing kelompok. Setelah siswa selesai mempresentasikan hasil percobaannya, guru pendamping mengevaluasi dan memberikan pemahaman yang benar dari hasil percobaan yang dilakukan, sekaligus memaparkan materi.
Gambar 2. Siswa melakukan percobaan pembuktian sifat-sifat cahaya.
Kegiatan yang terakhir yaitu melakukan pengisian angket respon siswa terhadap pelaksanaan kegiatan pengabdian ini. Berdasarkan angket tersebut diketahui bahwa sebagian besar siswa menyukai pelajaran IPA menggunakan media pembelajaran, karena dengan adanya media pembelajaran materi yang disampaikan menjadi mudah (gampang) untuk dipahami. Hal tersebut sebagai mana yang disampaikan oleh Supriyono (2018) bahwa, secara ilmu psikologis media pembelajaran sangat membantu perkembangan psikologis anak dalam hal belajar, selain itu penggunaan media dalam proses pembelajaran dapat memberikan pengalaman bermakna bagi para peserta didik.
4. SIMPULAN DAN SARAN
Penggunaan media pembelajaran dengan bahan bekas dapat membantu dan mempermudah siswa mamahi materi cahaya dan sifat-sifatnya
Kegiatan seperti ini perlu terus dilakukan dan dapat dilanjutkan ke sekolah untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dalam hal penguasaan konsep IPA.
5. UCAPAN TERIMA KASIH
Ucapan terimakasih atas terlaksananya pengabdian masyarakat ini kepada LPPM Universitas Islam Madura, yang telah mewadahi pelaksanaan pengabdian masyarakat dan kepada pihak-pihak terkaik yang telah membantu terlaksananya pengabdian masyarakat ini, sehingga pelaksanaan pengabdian masyarakat ini berjalan tanpa hambatan yang berarti.
6. DAFTAR PUSTAKA
Usman Samatowa. (2006). Bagaimana
Membelajarkan IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas.
Dewi Wahyu Aji Dama. 2020. Dampak covid-19 Terhadap Implementasi Pembelajaran Daring di Sekolah Dasar. Educatif: Jurnal Ilmu Pendidikan Research & Lerning education. Vol 2: 55-61.
Tim Kerja Kementerian Dalam Negeri. 2020. Pedoman umum menghadapi
pandemi covid-19. Jakarta: kemendagri.
Ibrahim, R dan Nana Syaodih. 2003.
Perencanaan Pengajaran. Jakarta:
rineka cipta.
Fadlillah, Muhammad. 2014. Desain
Pembelajaran PAUD: Tinjauan Teoretik dan Praktik. Jogjakarta:
Ar-Ruzz Media.
Supriyono, 2018. Pentingnya Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa SD. Edustrem: Jurnal Pendidikan Dasar. Vol 2 (1) 43-48
Gafur, Abdul dkk. 2016. Pekerti Buku 2. Yogyakarta: UNY Press.
Siarni., Marungkil P dan Amran R. 2015. Pemanfaatan Barang Bekas Sebagai Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA
Siswa Kelas IV SDN 07 Selule Memuju Utara. Jurnal kreatif
Tadulako. Volume 3 (Nomor 2),
94-104.
Y. Hanggara and H. Jati. 2012. Analisis Sistem Informasi Pengelolaan Data Alumni Sekolah Berbasis Codeigniter PHP Framework.