A-195
PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE
PERFORMANCE PRISM
Winarni1), Paulo2), Titin Isna Oesman3) 1,2,3)
Jurusan Teknik Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta Jl. Kalisahak No. 28 Kompleks Balapan Yogyakarta
E-mail: winarni@akprind.ac.id
ABSTRAK
PT Mondrian adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur. Studi pendahuluan dilakukan di PT Mondrian akan dilaksanakan perancangan sistem pengukuran kinerja keseluruhan departmen, key performance indicator perusahaan tersebut karena belum memiliki key performance indicator yang menggambarkan keseluruhan kinerja stakeholder yang menyebabkan penurunan kinerja perusahaan tersebut. Performance prism digunakan untuk identifikasi kebutuhan dan kontribusi stakeholder secara keseluruhan sehingga didapat indikator kinerja dari kriteria strategi, proses dan kapabilitas yang dijadikan tolok ukur perbaikan kinerja, metode ini dikerjakan dalam dua arah yaitu dengan mempertimbangkan apa kebutuhan dan keinginan (needs and wants) dari semua stakeholder yang akan dijadikan dasar untuk menyusun KPI untuk kemudian dibobotkan dengan AHP guna mengetahui struktur hierarki dan selanjutnya dilakukan scoring system dengan OMAX untuk mengetahui skor aktual dari perusahaan. Nilai performansi kinerja dapat diketahui dari perkalian antara bobot dan skor tersebut, hasil rancangan menunjukkan bahwa stakeholder perusahaan meliputi: investor, pelanggan, karyawan, pemasok, serta pemerintah dan masyarakat sekitar lingkungan perusahan. Sistem pengukuran kinerja memuat 39 KPI yang meliputi 6 KPI investor, 6 KPI untuk pelanggan, 7 KPI karyawan,8 KPI pemasok, 6 KPI pemerintah dan 6 KPI untuk masyarakat. Dari hasil implementasi sistem pengukuran kinerja dengan proses scoring system menggunakan metode OMAX menunjukkan nilai current performance indicator yang telah dicapai oleh perusahaan adalah sebesar 7,528. Hasil pengukuran menjadi landasan pihak manajemen mengevaluasi dan menentukan rencana kerja perbaikan sehingga harapan dari semua stakeholder dapat terpenuhi.
Kata kunci: Performance prism, KPI, Pengukuran Kinerja, Stakeholder.
PENDAHULUAN
Pada era globalisasi sekarang ini, dapat dilihat bahwa terdapat persaingan yang semakin ketat
maka perusahaan harus mempunyai kinerja yang baik. Sistem pengukuran kinerja diperlukan agar
dapat membantu dalam menginformasikan tingkat pencapaian mencapai visi dan misi, serta
perkembangan perusahaan tersebut. Pengukuran kinerja lebih menitikberatkan pada keuangan. Hal ini
disebabkan karena keuangan dapat dilakukan dengan mudah, sedangkan kinerja-kinerja nonkeuangan
diabaikan karena dianggap sebagai sesuatu yang sulit pengukurannya.
Manajer atau pemilik perusahaan hanya berorientasi pada keuntungan jangka pendek, serta
cenderung mengabaikan kelangsungan hidup perusahaan dalam jangka panjang. PT Mondrian adalah
perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur. Studi pendahuluan yang dilakukan pada PT
Mondrian akan dilaksanakan perancangan sistem pengukuran kinerja keseluruhan departemen,
perusahaan tersebut belum memiliki key performance indicator yang menggambarkan keseluruhan
kinerja stakeholder yang menyebabkan penurunan kinerja perusahaan.
Saat ini perusahaan harus mempersiapkan diri untuk memberikan pelayanan yang lebih baik.
Hal penting yang harus diperhatikan oleh perusahaan adalah bahwa perusahaan harus mempunyai
sistem pengukuran kinerja yang tepat yang dapat membantu perusahaan dalam menginformasikan
sejauh mana tingkat perusahaan dalam mencapai misi dan visinya serta melihat sejauh mana
perkembangan dari perusahaan itu sendiri.
Penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan adalah Iwan Vanany, Dian Tanukhidah (2002),
menunjukkan bahwa pengukuran kinerja yang baik dimulai dengan pendekatan pengukuran kinerja
dari stakeholder, bukan dari strategi, terfokus pada kepuasan dan kontribusi para stakeholder.
penelitian lainnya Cahyo Purnomo (2009), penelitiaan ini tertuju pada requirement stakeholders serta
subjek yang menempati level bisnis dan proses bisnis dengan hasil pencapaian kinerja perusahaan
secara keseluruhan mengalami peningkatan sebersar 5, 2%.
Dari uraian pada latar belakang diatas maka dirumuskan masalah sebagai berikut: (1)
Bagaimana merancang sistem pengukuran kinerja yang terfokus pada strategi proses dan kapabilitas
dari perusahaan tersebut, dan juga memperhatikan kepuasan dan kontribusi stakeholder? (2)
Bagaimanakah penerapan sistem pengukuran kinerja dengan pendekatan metode Performance Prism
pada PT Mondrian? (3) Penetapan kriteria-kriteria pada hierarki melibatkan pihak manajemen dan
karyawan sebagai preferensi.
Tujuan dilakukan penelitian ini adalah: (1) Mengidentifikasi kepuasan dan kontribusi para
stakeholder untuk menentukan indikator kinerja dari kriteria strategi, proses dan kapabilitas
perusahaan; (2) Rancang sistem Key Performance Indicator (KPI); (3) Mengidentifikasi tujuan-tujuan
strategis dari stakeholder yang ada di PT Mondrian berdasarkan prioritas yang telah dihitung dengan
Analitycal Hierarchy Process (AHP).
METODE
Objek yang dijadikan untuk melakukan penelitian yaitu di PT Modrian yang memproduksi jenis
pakaian jadi yang dihasilkan PT. Mondrian antara lain shirt (kemeja pria), long dress (gaun panjang
wanita), short dress (gaun pendek wanita), sport shirt (pakaian olahraga), pakaian anak, dan pakaian
muslim dengan merek.
Pengumpulan data sangat dipengaruhi oleh alat bantu pengambilan data dan metode
pengambilan data, baik untuk data primer maupun data sekunder antara lain data primer (daftar
stakeholder, penyebab kepuasan melalui wawancar, kontribusi masing-masing stakeholder, strategi
proses dan kapabilitas yang dibutuhkan ) dan data sekunder (jenis pelayanan yang disediakan dan oleh
perusahaan dan peraturan peraturan daerah tentang usaha perusahaan). Metode pengumpulan data
dengan cara (1) Observasi (pengambilan data secara langsung dengan cara mengamati dan mencatat
objek penelitian di perusahaan, (2) Wawancara (pengumpulan data dengan cara melakukan
pengamatan secara langsung dan mengadakan tanya jawab dengan pihak perusahaan), (3)
Dokumentasi(dengan mengumpulkan data mengenai data-data masa lalu perusahaan, (4) Ku
e
sioner
(m
engumpulkan data dengan cara menyebarkan angket yang berisi daftar pertanyaan untuk
mendukung data yang lainnya, kuesioner yang disebar adalah kuesioner pembobotan dengan
perbandinga n berpasangan yang bentuknya sedikit dirubah dari bentuk asalnya dengan pertimbangan
untuk kemudahan pemahaman bagi responden dan kuesioner pengukuran kinerja aktual.
Langkah-langkah penelitian yang dilakukan (1) perancangan sistem pengukuran kinerja
dengan metode Performance Prism langkah-alangkahnya sebagai berikut, (1) Identifikasi kebutuhan
dan keinginan stakeholder, dilakukan dengan metode wawancara, stakeholder tersebut meliputi
konsumen, karyawan, pemilik modal, pemasok, pemerintah dan masyarakat sekitar; (b)
I
dentifikasi
kontribusi stakeholder, dilakukan dengan metode wawancara menentukan strategi, proses dan
kapabilitas yang dibutuhkan; (2) Identifikasi KPI meliputi KPI strategi, KPI proses, dan KPI
kapabilitas perusahaan, (3) Tahap pembobotan KPI meliputi perbandingan berpasangan antar KPI,
menghitung rasio inkonsisten dan pembobotan pada setiap KPI; (3) Tahapan scoring meliputi
menentukan target dan nilai terendah setiap KPI, melakukan perhitungan kelas pencapaian masing
masing KPI, melakukan scoring system dengan OMAX, menentukan skor aktual dan nilai
preformansi serta menghitung indikator pencapaian total. Selanjutnya dilakukan tahap analisis dan
pembahasan yang meliputi pencapaian kinerja perusahaan serta rencana tindakan untuk melakukan
program peningkatan kinerja berdasarkan KPI yang perlu segera diperbaiki
PEMBAHASAN
Karakteristik Karyawan terdiri dari karyawan tetap berjumlah 74 orang, karyawan harian
berjumlah 102 orang dan karyawan borongan berjumlah 90 orang sehingga total karyawan berjumlah
266 orang.
Proses produksi yang di PT Mondrian terputus-putus (Intermitten Process). Proses produksi
terputus-putus adalah suatu proses kegiatan mesin untuk membentuk barang jadi atau barang setengah
jadi secara terputus-putus atau sering terjadi pengantian pekerjaan dalam waktu yang pendek. Proses
produksi merupakan cara, metode dan teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu
A-197
produk dengan mengoptimalkan sumber daya produksi (tenaga kerja,mesin bahan baku dana) yang
ada. Alat-alat yang dipergunakan dalam proses produksi di PT Mondrian dan fungsinya adalah
sebagai berikut : (1) Mesin jahit; (2) Mesin obras (3) Mesin pelubang dan pemasang kancing; (4)
Gunting; (5) Mistar gulung; (6) Alat sablon; (7) Mesin potong; (8) Alat press; (9) Setrika listrik
Pengumpulan data dilakukan dengan cara identifikasi, requirement, dan kontribusi
stakeholder (pemilik/penanam modal, pelanggan, karyawan, pemasok, pemerintah dan masyarakat
serta identifikasi strategi, proses dan kapabilitas yang dimiliki perusahaan.
Pengolahan data dilakukan dengan identifikasi GAP (Kesenjangan),
Identifikasi Objective,
identifikasi KPI. Dari hasil pembobotan diatas diperoleh struktur hierarki bobot KPI PT. Mondrian
Gambar 1. Struktur Hierarki Bobot Key Performance Indicators (KPI)
PT. Mondrian
Perhitungan produktivitas dengan OMAX, untuk melakukan implementasi pengukuran
kinerja perusahaan, metode scoring system yang digunakan untuk mengukur kinerja
perusahaan adalah dengan menggunakan metode OMAX sendiri adalah suatu sistem
PT. Mondrian Strategi (0.212) Proses (0.276) Kapabilitas (0.062) Investor 0,160 Pelanggan 0,318 Karyawan 0,178 Pemasok 0,238 Pemerintah 0,091 Masyarakat 0,016 Si1 (0,250) Si2(0,750) SP1 (0,875) SP2 (0,125) SK1(0,218) SK2(0,691) SK3(0,091) SPk1(0,250) SPk2(0,750) SPh1 (0,125) SPh2(0,875) SM1(0,667) SM2(0,333) Investor 0,160 Pelanggan 0,318 Karyawan 0,178 Pemasok 0,238 Pemerintah 0,091 Masyarakat 0,016 Pi1(0,125) Pi2(0,875) PP1(0,167) PP2(0,833) PK1(0,800) PK2(0,200) PPh1(0,833) PPh2(0,167) PM1(0,250) PM2(0,750) PPk1(0,588) PPk2(0,089) PPk3(0,323) Investor 0,160 Pelanggan 0,318 Karyawan 0,178 Pemasok 0,238 Pemerintah 0,091 Masyarakat 0,016 Ci1(0,889) Ci2(0,111) CP1(0,857) CP2(0,143) CK1(0,143) CK2(0,857) CPh1(0,667) CPh2(0,333) CM1(0,750) CM2(0,250) CPk1(0,220) CPk2(0,087) CPk3(0,693)
pengukuran produktivitas parsial yang dikembangkan untuk memantau tingkat produktivitas
disetiap bagian perusahaan dengan kriteria produktivitas yang sesuai dengan keberadaan
bagian tersebut (objektif). Implementasi sistem pengukuran kinerja dengan menggunakan
metode Performance Prism di PT. Mondrian adalah berdasarkan rancangan yang disusun,
yaitu berupa pengukuran kinerja yang akan dilakukan pada KPI yang teridentifikasi dalam
periode tertentu. Tujuan diterapkannya Scoring System ini adalah untuk mengetahui nilai
pencapaian masing masing KPI untuk perancangan sistem kinerja perusahaan
Hasil Perancangan Sistem Pengukuran Kinerja, pada tahap ini perhitungan dan analisi
data yang digunakan didasarkan pada kusioner, yaitu kusioner untuk mengukur sejauh mana
kinerja aktual pelayanan di PT Mondrian Klaten. Pengumpulan data dilakukan dengan
penyebaran kusioner kepada karyawan PT Mondrian, kusioner disusun dengan menggunakan
likert, yaitu skala yang berisi lima tingkat jawaban, yang merupakan skala jenis ordinal. Dati
total 40 kusioner yang disebarkan, semuanya dapat kembali dan diolah.
Pada tahap ini penyebaran kusioner dilakukan pada 40 orang karyawan yang
merupakan total jumlah karyawan petugas kebersihan lingkungan. Jumlah tersebut diambil
dengan pertimbangan bahwa PT Mondrian ini tergolong kedalam kelas perusahaan yang
dimana aktifitas operasionalnya sering melibatkan semua karyawannya sehingga semua
responden tersebut dianggap berkompoten dalam mengisi kusioner. Target pencapaian untuk
semua KPI adalah skala lima, sedangkan batas bawahnya adalah nol.
Tabel 1. Rekapitulasi Performansi KPI
No Performansi KPI Nilai No Performansi KPI Nilai
1
(Si1)
1,75
20
(PPk1)
2,584
2
(Si2)
5,25
21
(PPk2)
4,704
3
(SP1)
7.00
22
(PPk3)
0,623
4
(SP2)
1.00
23
(PPh1)
5,831
5
(SK1)
1,744
24
(PPh2)
1,120
6
(SK2)
4,146
25
(PM1)
2,00
7
(SK3)
0,637
26
(PM2)
6,00
8
(SPK1)
2.00
27
(Ci1)
7,112
9
(SPK2)
5,25
28
(Ci2)
0,888
10
(SPh1)
0,875
29
(CP1)
6,856
11
SPh2)
6,125
30
(CP2)
1,001
12
(SM1)
4,669
31
(CK1)
1,287
13
(SM2)
2,331
32
(CK2)
5,999
14
(Pi1)
1.00
33
(CPk1)
1,76
15
(Pi2)
6,125
34
(CPk2)
0,609
16
(PP1)
7.00
35
(CPk3)
4,851
17
(PP2)
1.00
36
(CPh1)
3,335
18
(PK1)
6,400
37
(CPh2)
2,664
19
(PK2)
1,400
37
(CM1)
6,00
39
(CM2)
2,25
Sumber Data : Pengolahan Data
Nilai performansi stakeholders satisfaction jika ditinjau dari rata-rata KPI
penyusunnya adalah sebesar 3,697, sedangkan nilai performansi stakeholders contribution
jika ditinjau dari rata-rata KPI penyusunanya adalah 2,998. Dengan demikian dapat diartikan
A-199
bahwa kepuasan stakeholders saat ini seimbang dengan kontribusi yang diberikan dari
stakeholder tersebut.
Dari hasil pembobotan diatas dapat diketahui tingkat prioritas dari masing-masing
kriteria KPI tiap stakeholders mulia dari pelanggan (0,318), pemasok (0,238), karyawan
(0,178), investor (0,160), pemerintah (0,091) dan masyarakat (0,016) namun, walaupun
kriteria tersebut berada ditingkat bawah bukan berarti perusahaan begitu saja
mengesampingkan kinerja tersebut, karena tiap kriteria memiliki perannya sendiri dalam
mempengaruhi kinerja perusahaan.
Tabel 2. Rekapitulasi Performansi KPI Stakeholders Satisfaction
dan KPI Stakeholders Contribution
KPI StakeholdersSatisfaction
Nilai Performansi KPI Stakeholders Contribution Nilai Performansi Si1 1,75 Si2 5,25 SP1 7.00 SP2 1.00 SK1 1,744 SK3 0,637 SK2 4,146 SPK2 5,25 SPK1 2.00 SPh2 6,125 SPh1 0,875 SM2 2,331 SM1 4,669 Pi2 6,125 Pi1 1.00 PP2 1.00 PP1 7.00 PK2 1,400 PK1 6,400 PPk2 4,704 PPk1 2,584 PPk3 0,623 PPh1 5,831 PPh2 1,120 PM1 2,00 PM2 6,00 Ci1 7,112 Ci2 0,888 CP1 6,856 CP2 1,001 CK1 1,287 CK2 5,999 CPk1 1,76 CPk3 4,851 CPk2 0,609 CPh2 2,664 CPh1 3,335 CM2 2,25 CM1 6,00 Total 73,968 56,968 Rata-rata 3,697 2,998
Sumber Data : Pengolahan Data
Adapun untuk tingkat kepentingan dari KPI dari tiap stakeholders dapat dilihat pada
Tabel 3a, 3b, 3c berikut:
Table 3a Pembobotan Kriteria KPI (Pelanggan)
Kriteria KPI Strategi 1. SP1 (0,875) 2. SP2 (0,125) Proses Pelanggan (0,318) 3. PP1 (0,167) 4. PP2 (0,833) Kapabilitas 5. CP1 (0,857 ) 6. CP2 (0,857 ) Sumber : Pengolahan Data
Table 3.b Pembobotan Kriteria KPI, (Pemasok,karyawan dan investor)
Kriteria
KPI
Strategi
1. SPK1 (0,250 )
2. SPK2 (0,750)
Proses
3. PPk1 (0,323)
Pemasok (0,238)
4. PPk2 (0,588)
5. PPk3 (0,089)
Kapabilitas
6. CPk1 (0,220)
7. CPk2 (0,087)
8. CPk3 (0,693)
Strategi
9. SK1 (0,218)
10. SK2 (0,691)
11. SK3 (0,091)
Proses
Karyawan (0,178)
12. PK1 (0,800)
13. PK2 (0,200)
kapabilitas
14. CK1(0,143)
15. CK2(0,857)
16. Si1 (0,250)
17. Si2 (0,750)
18. Pi1 (0,125)
Investor (0,160)
19. Pi2 (0,875)
20. Ci1 (0,889)
21. Ci2 (0,111)
22. CPh2 (0,333)
Sumber : Pengolahan DataTable 3.c Pembobotan Kriteria KPI (Pemerintah dan Masyarakat)
Kriteria
KPI
Strategi
1. SPh1 (0,125)
2. SPh2 (0,875)
Proses
Pemerintah (0,091)
3. PPh1 (0,833)
4. PPh2 (0,167)
kapabilitas
5. Cph1 (0,667)
6. CPh2 (0,333)
Strategi
7. SM1 (0,667)
8. SM2 (0,333)
Masyarakat (0,016)
Proses
9. PM1 (0,250)
10. PM2 (0,750)
kapabilitas
11. CM1 (0,750)
Sumber : Pengolahan DataA-201