• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI PEMILIHAN BERITA PADA PROGRAM INDONESIA NOW DI METRO TV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STRATEGI PEMILIHAN BERITA PADA PROGRAM INDONESIA NOW DI METRO TV"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

1

STRATEGI PEMILIHAN BERITA PADA

PROGRAM “INDONESIA NOW”

DI METRO TV

Saras Ayu Tri Andyaningrum

PT. MEDIA TELEVISI INDONESIA (METRO TV) Jl. Pilar Mas Raya Kav. A-D, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, 11520

021-58300066 saras.andya@yahoo.com

(Saras Ayu Tri Andyaningrum, Wira Respati S.S, M.Si

)

ABSTRAK

TUJUAN PENELITIAN, ialah untuk mengetahui strategi pemilihan berita pada program

"Indonesia Now". METODE PENELITIAN, penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Data diperoleh melalui observasi, studi pustaka dan wawancara mendalam. Observasi dilakukan bersamaan dengan dilaksanakannya kerja praktek di tim produksi untuk mengamati secara langsung rutinitas produksi program "Indonesia Now". Studi pustaka dilakukan untuk mendapatkan referensi pustaka guna mendukung hasil penelitian. Wawancara mendalam dilakukan untuk mengetahui dengan lebih dalam ruang lingkup penelitian dari pihak-pihak yang secara langsung terlibat dalam rutinitas produksi. Analisa data didasarkan pada 4 (empat) kriteria yaitu derajat kepercayaan (credibility), keteralihan (transferability), ketergantungan (dependability), dan kepastian (confirmability). ANALISIS dilakukan dengan menggunakan metode perbandingan tetap, yang terbagi dalam reduksi data, sintetisasi, dan menyusun hipotesis kerja. HASIL YANG DICAPAI, pemilihan berita pada program "Indonesia Now" didasarkan pada tujuan penayangan program, yaitu memperkenalkan Indonesia kepada khalayak internasional. SIMPULAN, berita pada program "Indonesia Now" memiliki kriteria yang lebih spesifik dibanding program berita lain, karena target audiens program yang merupakan audiens internasional. (SATA)

Kata Kunci: Strategi pemilihan berita, program berita, berita, gatekeeping, gatekeeper,

Indonesia Now, Metro TV

ABSTRACT

AIM OF RESEARCH, the aim of this research is to acknowledge the news content

selection strategy on "Indonesia Now" at Metro TV. RESEARCH METHODS, this

research is using qualitative-approach method. The method used in collecting the data

was through observation, literature study, and in-depth interview. Observation was done

along with the execution of internship in the production team to directly observe the

production routine of "Indonesia Now". Literature study was done to get literature

references in supporting the research result. In-depth interview was done to have a

deeper acknowledgement in the research scope from the side of the people involved

directly in the production routine. Data analysis was based on 4 (four) criteria which

are credibility, transferability, dependability, and confirmability. ANALYSIS, was done

by using a constant comparative method that is divided in the stages of codes, concepts,

categories, and theory. RESULT, news content selection in "Indonesia Now" was based

in the program showing purpose, which is to introduce Indonesia to international

(2)

audience. CONCLUSION, news in "Indonesia Now" have specific criteria compared to

another news program, due to the target audiens which is international audiens. (SATA)

Keyword: News selection strategy, news program, news, gatekeeping, gatekeeper,

Indonesia Now, Metro TV

PENDAHULUAN

Keberagaman latar belakang audiens sangat mempengaruhi televisi dalam menentukan pengemasan program berita. Audiens menjadi sasaran televisi dalam siaran program berita tersebut. Sehingga, program berita yang disiarkan harus menyesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik audiens. Salah satu hal yang juga dibicarakan dalam pengembangan format program berita adalah pemilihan berita yang akan disiarkan. Perbedaan latar belakang audiens menimbulkan kebutuhan berita yang berbeda, sekalipun dalam profesi yang sama. Perbedaan lainnya adalah perbedaan budaya, terutama pada program berita berbahasa asing, salah satunya program berita berbahasa Inggris.

Salah satu program berita berbahasa Inggris yang ditayangkan di Indonesia adalah program berita Indonesia Now di Metro TV, yang menjadikan audiens internasional sebagai target audiens utama. Metro TV memiliki tujuan untuk menampilkan Indonesia dan kawasan Asia kepada kaum ekspatriat yang menonton program Indonesia Now. Sehingga, berita yang ditayangkan adalah berita seputar peristiwa yang terjadi di Indonesia dan kawasan Asia. Berbeda dengan program berita berbahasa Inggris lainnya, dimana berita yang ditayangkan adalah berita seputar peristiwa yang terjadi di dunia global. Penayangan berita pada program Indonesia Now lebih selektif terkait dengan karakter target audiens Indonesia Now yang merupakan audiens internasional dan memiliki ketertarikan informasi yang berbeda. Sehingga, proses pemilihan berita di Indonesia Now menyesuaikan kebutuhan informasi dari target audiens. Perbedaan proses pemilihan berita pada program Indonesia Now inilah yang menarik perhatian penulis dan akan dijadikan objek penelitian.

Penelitian ini tidak menggunakan kajian pustaka apapun, karena tidak ditemukan penelitian lain dengan topik permasalahan yang sama. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi untuk penelitian berikutnya, terkait fungsi gatekeeper, proses gatekeeping, penerapan fungsi agenda setting, serta proses pemilihan isi berita di suatu program televisi dengan metodologi yang berbeda maupun kajian penelitian. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori mengenai konsep gatekeeper, gatekeeping, agenda-setting, dan teori Pengaruh Isi Media. Penggunaan teori-teori tersebut adalah untuk mendapatkan pemahaman mengenai dasar pemikiran dari pengambil keputusan dalam menentukan isi suatu program berita, serta untuk mengetahui berbagai faktor yang mempengaruhi penentuan isi suatu program beria.

Penelitian ini menarik rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana strategi pemilihan berita pada program Indonesia Now?

2. Apa cara/metode yang digunakan oleh Indonesia Now untuk mengetahui karakter dan kebutuhan informasi dari target audiens?

Tujuan penelitian ini adalah:

1. Mengetahui strategi pemilihan berita pada program Indonesia Now

2. Mengetahui strategi/metode Metro TV dalam mengetahui kebutuhan target audiens terhadap informasi

METODE PENELITIAN

PENDEKATAN PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yang bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang sifatnya umum terhadap kenyataan sosial dari persepektif partisipan, yang didapatkan setelah melakukan analisis terhadap kenyataan sosial yang menjadi fokus penelitian. Kemudian ditarik suatu kesimpulan berupa pemahaman umum tentang kenyataan-kenyataan tersebut (Ruslan, 2010:215).

JENIS PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif analisis, dimana informasi didapatkan sesuai dengan apa yang terjadi di lapangan. Penelitian deskriptif analsis digunakan untuk mengetahui dan mengumpulkan informasi sesuai dengan kenyataan yang terjadi di lapangan, dan peneliti tidak menambah atau mengurangi informasi apapun (Arikunto dalam Sayutini, 2012:32)

(3)

OBJEK PENELITIAN

Objek penelitian dalam penelitian ini adalah program berita “Indonesia Now” yang merupakan program berita berbahasa Inggris dengan jenis news bulletin, dengan target audiens utama khalayak internasional. Program ini terbagi ke dalam 3 (tiga) segmen berita utama yang berisi berit seputar ekonomi, bisnis, politik, trend, gaya hidup dan budaya. “Indonesia Now” memiliki tujuan penayangan untuk memberi edukasi sekaligus memperkenalkan Indonesia kepada khalayak internasional, sehingga “Indonesia Now” memiliki seorang gatekeeper yang memiliki wawasan jurnalisme internasional agar dapat memahami kebutuhan dan ketertarikan informasi audiens internasional dan membantu pencapaian tujuan penayangan program.

INFORMAN

Informan di dalam penelitian ini adalah Dalton Tanonaka dan Ni Wayan Suryatini. Dalton Tanonaka merupakan Host sekaligus perancang program “Indonesia Now”. Ia memiliki peran sebagai gatekeeper di dalam tim produksi “Indonesia Now”. Ni Wayan Suryatini Junior Producer dalam tim produksi “Indonesia Now” Ia memiliki peran dalam melakukan pengawasan langsung terhadap pelaksanaan konsep yang ditentukan oleh Host.

METODE PENGUMPULAN DATA

Pengumpulan data di dalam penelitian ini menggunakan 3 (tiga) teknik, yaitu wawancara (in-depth interview), studi pustaka dan observasi. Wawancara (in-depth-interview) merupakan wawancara yang dilakkukan secara mendalam dengan informan atau narasumber yang berkaitan dengan permasalahan yang sedang diteliti. Studi pustaka merupakan metode pengumpulan data dengan mengkaji buku atau dokumen mengenai teori atau pemaparan yang berkaitan dengan permasalahan yang sedang diteliti. Observasi merupakan pencatatan pola perilaku (orang), objek (benda-benda) atau kejaidan sistematik tanpa adanya pertanyaan atau komunikasi dengan individu yang diteliti (Indriantoro dan Supomo dalam Ruslan, 2010:34). Observasi dilakukan peneliti dengan melibatkan diri atau menjadi bagian lingkungan sosial atau organisasi yang tengah diamati. Sehingga dapat memperoleh data yang relatif lebih akurat dan lebih banyak, karena peneliti mengamati perilaku dan kejadian dalam lingkungan penelitian secara langsung.

SUMBER DATA

Sumber data di dalam penelitian ini terbagi 2 (dua) yang didefinisikan melalui jenis data, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data berupa

teks yang didapatkan dari hasil

wawancara.

Data primer dihimpun secara langsung dari sumbernya dan diolah sendiri oleh lembaga bersangkutan unutk dimanfaatkan. Data primer dapat berbentuk opini subjek secara individual atau kelompok, dan hasil observasi terhadap karakterisitik benda (fisik), kejadian, kegiatan dan hasil suatu pengujian tertentu. Data sekunder merupakan data yang diperoleh oleh peneliti dengan cara membaca atau mendengarkan. Data sekunder biasanya bisa didapatkan pula dari data yang sudah diolah pada penelitian sebelumnya. Data sekunder pada umumnya berbentuk catatan atau laporan data dokumentasi oleh lembaga tertentu yang dipublikasikan.

METODE ANALISIS DATA

Analisis data di dalam penelitian ini menggunakan metode perbandingan dengan melakukan perbandingan antar data dan kategori. Proses analsis pada metode ini secara umum terbagi dalam 4 (empat) tahap, yaitu reduksi data, kategorisasi data, sintetisasi, dan menyusun hipotesis kerja. Reduksi data terbagi ke dalam 2 tahap, yaitu identifikasi satuan (unit) dan membuat koding. Identifikasi data dilakukan dengan mengidentifikasi satuan, yaitu bagian terkecil dalam data yang memiliki makna jika dikaitkan dengan fokus dan masalah penelitian. Pembuatan koding dilakukan dengan memberikan kode pada setiap 'satuan' agar dapat ditelusuri sumber data/satuannya. Kategorisasi adalah upaya memilah-milah setiap satuan ke dalam bagian yang memiliki kesamaan. Setiap kategori kemudian diberi nama yang disebut 'label'. Sintetisasi adalah proses pengaitan antar kategori. kaitan antar kategori tersebut kemudian diberi nama/label. Penyusunan hipotesis kerja dilakukan dengan merumuskan suatu pertanyaan yang proposional. Hipotesis kerja merupakan teori substantif, yaitu teori yang berasal dan masih terkait dengan data. Hipotesis kerja juga sebaiknya terkait dan menjawab pertanyaan penelitian (Moleong, 2011:288-289).

METODE VALIDASI DATA

Keabsasahan data pada penelitian ini didasarkan pada 4 (empat) kriteria, yaitu derajat kepercayaan (credibility), keteralihan (transferability), kebergantungan (dependability), dan kepastian (confirmability). Penerapan kriteria derajat kepercayaan (kredibilitas) memiliki 2 fungsi. Pertama, melaksanakan inkuiri sehingga tingkat kepercayaan penemuan dapat dicapai. Kedua, memperlihatkan derajat kepercayaan

(4)

hasil-hasil penemuan dengan jalan pembuktian oleh peneliti pada kenyataan ganda yang sedang diteliti. Konsep keteralihan menyatakan bahwa generalisasi suatu penemuan dapat berlaku atau diterapkan pada semua konteks dalam populasi yang sama atas dasar yang diperoleh pada sampel yang secara representatif mewakili populasi itu. Kriteria ketergantungan ditunjukkan dengan jalan mengadakan replikasi studi. Jika diadakan pengulangan studi dalam kondisi yang sama dan hasilnya secara esensial sama, maka dapat dikatakan sudah mencapai kriteria ketergantungan. Kriteria kepastian berasal dari konsep 'objektifitas' menurut non-kualitatif. Non-kualitatif menetapkan objektivitas dari segi kesepakatan antar subjek. Pemastian objektifitas suatu objek tergantung pada persetujuan beberapa orang terhadap pandangan, pendapat dan penemuan dari penemuan seseorang (Moleong, 2011:324-326).

Keempat kriteria keabsahan data tersebut memiliki teknik masing-masing untuk membuktikan keabsahannya. Derajat kepercayaan dibuktikan melalui perpanjangn keikutsertaan dan triangulasi. Perpanjangan keikutsertaan adalah keikutsertaan peneliti dalam waktu yang lama, dimana peneliti terjun langsung ke lokasi penelitian. Keikutsertaan peneliti di lokasi penelitian dapat membatasi gangguan dari dampak peneliti terhadap konteks, membatasi kekeliruan, mengompensasikan pengaruh dari kejadian-kejadian yang tidak biasa atau pengaruh sesat, serta memungkinkan terjadinya peningkatan kepercayaan data yang dikumpulkan. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data dengan memanfaatkan sesuatu hal yang lain. Pada penelitian ini, triangulasi dilakukan melalui triangulasi sumber, metode dan teori. Triangulasi sumber pada penelitian ini dilakukan dengan membandingkan data hasil wawancara antar informan. Triangulasi metode pada penelitian ini dilakukan dengan pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian dengan teknik wawancara, observasi dan studi kepustakaan, serta melakukan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode perbandingan tetap. Triangulasi teori pada penelitian ini dilakukan dengan melakukan pengecekan derajat kepercayaan menggunakan berbagai teori yang dipaparkan dalam teori umum dan teori khusus.

Keteralihan dibuktikan dengan memberikan pangakalan data yang membuat pertimbangan transferabilitas yang memungkinkan bagi pihak pelaksana yang berpotensi. Pada penelitian ini, kriteria keteralihan dibuktikan dengan menyertakan tahapan coding yang dapat menjadi acuan bagi peneliti selanjutnya dalam melakukan penelitian. Ketergantungan dibuktikan dengan adanya kebergantungan data terhadap faktor-faktor tertentu. Pada penelitian ini, kriteria ketergantungan dibuktikan dengan adanya kebergantungan instrumen pencarian data dan hasil temuan data data pada sejumlah teori yang diapaparkan dalam teori khusus dan umum. Kepastian dibuktikan dengan adanya pemeriksaan. Pada penelitian ini, kriteria kepastian dibuktikan dengan adanya bukti pemeriksaan dari informan.

HASIL DAN BAHASAN

PROFIL PROGRAM

"Indonesia Now" merupakan program berita berbahasa Inggris dengan format news bulletin, dan ditayangkan secara mingguan. Penayangan "Indonesia Now" memiliki tujuan untuk memberi informasi sekaligus mengedukasi masyarakat di luar Indonesia mengenai peristiwa yang terjadi di Indonesia melalui pemberitaan di "Indonesia Now". Oleh karena itu, audiens internasional menjadi target audiens utama "Indonesia Now". Penayangan "Indonesia Now" sebagai buletin sesuai dengan definisinya, yaitu suatu kemasan untuk sekumpulan paket sajian berita, dengan durasi yang tetap. Buletin berita berisi berbagai informasi berdasarkan jenis, area maupun area liputan yang disiarkan pada jam-jam tertentu. Berita yang disajikan dalam buletin adalah berita-berita aktual mengenai politik, ekonomi, perang, bencana, kriminal, olah raga dan berita ringan (feature). Top stories ditempatkan pada awal berita, kemudian diikuti dengan berita human interest. Berita human interest yang ditempatkan di akhir berita di Amerika dinamakan dengan istilah kicker (Muda, 2008:133-134). Program "Indonesia Now" ditayangkan dengan durasi 30 menit, dengan 3 (tiga) segmen berita utama yang tetap. Ketiga segmen utama tersebut terbagi ke dalam berbagai kategori segmen informasi yang terdiri dari hardnews dan feature, yang memiliki nama segmen tersendiri. Program "Indonesia Now" ditutup dengan segmen berita yang berjudul Kicker.

TARGET AUDIENS

Target audiens utama "Indonesia Now" adalah audiens internasional, dalam artian orang-orang yang tinggal di luar Indonesia.Hal tersebut telah dicapai melalui penayangan program "Indonesia Now" di stasiun TV NHK (Nippon Hoso Kyokai) di Jepang. NHK adalah sebuah perusahaan penyiaran milik pemerintah Jepang yang menyiarkan berita seputar Jepang dan Asia dalam Bahasa Inggris, dan stasiun tersebut telah membeli hak siar "Indonesia Now". Sementara, dalam wilayah jangkauan domestik yaitu Indonesia, target audiens "Indonesia Now" adalah orang-orang asing yang tinggal di Indonesia atau kaum

(5)

ekspatriat, serta penonton lokal yang memiliki kemampuan bahasa Inggris. Pemilihan target audiens tersebut didasari pada tujuan utama penayangan program, yaitu untuk memperkenalkan Indonesia kepada khalayak internasional. Selain itu, penyangan berita dengan menggunakan bahasa Inggris diharapkan dapat memberikan sudut pandang internasional mengenai Indonesia kepada audiens domestik. Sehingga, secara umum target audiens "Indonesia Now" berada pada SES B+ - A+.

RISET AUDIENS

Pemilihan target audiens pada program "Indonesia Now" mengantarkan pada tujuan untuk memperkenalkan gambaran Indonesia kepada audiens internasional. Sehingga, penting bagi "Indonesia Now" untuk menayangkan berita yang sesuai dengan minat audiens agar pesan dapat disampaikan dengan efektif. Oleh karena itu, "Indonesia Now" memiliki beberapa tolok ukur untuk melihat efektifitas pesan yang sudah disampaikan melalui berita yang ditayangkan, baik secara formal melalui hasil rating dan share yang diberikan oleh departemen Research & Development, maupun tanggapan yang masuk ke meja redaksi melalui segmen Feedback. Keputusan penayangan topik berita yang ditayangkan di setiap minggunya berada di tangan gatekeeper. Oleh karena itu, penting bagi seorang gatekeeper untuk mengetahui minat target audiens terhadap penayangan topik berita. Sebagai seorang gatekeeper, Dalton Tanonaka memiliki perspektif tersendiri untuk mengetahui minat audiens terhadap penayangan topik berita, dengan menempatkan diri di posisi audiens. Penempatan diri di posisi audiens dapat memberi seorang gatekeeper sudut pandang terhadap pola pikir audiens. Sehingga, seorang gatekeeper bisa mendapatkan lebih banyak pertimbangan terkait unsur-unsur yang menarik bagi target audiens.

SUMBER BERITA

Materi berita “Indoensia Now” didapatkan dari program-program lain di Metro TV, kantor berita asing berlangganan dan sumber-sumber lain seperti media terbuka internet dan dokumen-dokumen lainnya. "Indonesia Now" juga menggunakan materi berita dari program siaran lain di Metro TV sebagai sumber berita. Materi berita tersebut digunakan untuk segmen berita paket. Pemilihan program siaran lain akan disesuaikan dengan topik atau tema di masing-masing paket berita. Namun, tidak semua materi berita akan digunakan. Tim produksi akan terlebih dahulu melihat relevansi materi berita dengan kebutuhan penayangan program "Indonesia Now". "Indonesia Now" menggunakan hasil liputan sebagai salah satu sumber berita. Namun, hasil liputan tidak menjadi sumber berita utama, karena kegiatan liputan di "Indonesia Now" tidak dilakukan secara rutin. Hal tersebut dikarenakan kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) pada saat dilakukan penelitian. Sehingga, sumber berita utama di "Indonesia Now" lebih banyak mengambil dari program siaran lain di Metro TV, kantor berita berlangganan bahasa Inggris dan, media terbuka internet. Kegiatan liputan dilakukan untuk menambah persediaan segmen berita paket atau untuk memenuhi kelengkapan soundbite di materi segmen berita paket yang didapatkan dari program siaran lain.

KRITERIA BERITA

Aktualitas dan tingkat kepentingan dengan target audiens adalah 2 (dua) hal yang sangat diutamakan. Namun, “Indonesia Now” memiliki kriteria berita yang lebih spesifik terkait target audiens, dimana suatu berita harus penting tidak hanya untuk audiens domestik, tetapi juga untuk audiens internasional. Jika berita hanya penting untuk audiens lokal, maka berita tidak akan masuk dalam agenda pemberitaan. Berdasarkan pemenuhan kebutuhan dan ketertarikan topik informasi bagi target audiens dalam pencapaian tujuan program, maka "Indonesia Now" menerapkan standar jurnalisme internasional. Selain memperhatikan faktor aktualitas dan kepentingan serta pengaruh topik berita bagi orang banyak, "Indonesia Now" juga memperhatikan apa yang menjadi fokus dari dunia internasional. Secara umum, “Indonesia Now” mengutamakan kriteria timeliness and immediacy, proximity, consequence and impact. Faktor timeliness and immediacy terkait dengan bagaimana "Indonesia Now" terus mengikuti perkembangan peristiwa untuk memastikan data yang terdapat dalam materi berita akurat dan mengikuti perkembangan terkini. Faktor proximity terkait dengan kedekatan emosional pada peristiwa yang diangkat di "Indonesia Now", yaitu apa yang dirasakan oleh target audiens terhadap peristiwa. Faktor consequence and impact terkait dengan dampak yang ditimbulkan dari peristiwa, yaitu dampak bagi dunia internasional dan dampak yang besar bagi khalayak Indonesia.

PROSES GATEKEEPING

Proses gatekeeping dalam program "Indonesia Now" dimulai dalam rapat budgetting yang diadakan setiap hari Senin. Rapat budgetting adalah proses penentuan agenda berita yang akan ditayangkan pada episode minggu tersebut. Setiap anggota tim produksi dapat menyampaikan ide berita untuk ditayangkan. Ide dengan gagasan yang paling kuat akan diterima dan dimasukkan ke dalam setiap segmen berita, dan pada hari Jumat dilakukan proses finalisasi rundown dengan dilakukan proses gatekeeping kedua oleh gatekeeper dengan melakukan penyuntingan terhadap naskah. Berita yang masuk ke rundown acara

(6)

sementara dapat berubah sewaktu-waktu. Perubahan terjadi berdasarkan perkembangan terhadap peristiwa yang terjadi. Hal tersebut terkait dengan "Indonesia Now" sebagai program berita yang harus mengikuti perkembangan peristiwa, agar faktor aktualitas berita tetap terjaga. Perubahan agenda pemberitaan juga dilakukan untuk memastikan kepentingan berita bagi khalayak. Hal tersebut dilakukan dengan memperhatikan luasnya pengaruh dari berita yang ditayangkan di berbagai aspek. McQuail (2010), menyatakan rujukan dalam proses gatekeeping, yaitu aspek konten, jenis khalayak yang diharapkan, dan permasalahan biaya. Penayangan "Indonesia Now" bertujuan untuk memperkenalkan Indonesia kepada khalayak internasional. Sehingga, proses gatekeeping yang berjalan di "Indonesia Now" mengedepankan aspek konten dan jenis khalayak. Jenis khalayak "Indonesia Now" merupakan audiens internasional dengan kebutuhan dan ketertarikan informasi yang berbeda dengan audiens domestik. Sehingga kesesuaian konten pada peristiwa dengan kebutuhan dan ketertarikan informasi dari target audiens sangat diperhatikan, agar tujuan penayangan program dapat tercapai.

GATEKEEPER

Gatekeeper dalam program "Indonesia Now" adalah Dalton Tanonaka, selaku perancang program dan pembawa acara. Meskipun demikian, dalam proses awal gatekeeping, setiap kru dalam tim produksi memiliki kesempatan untuk menyampaikan ide berita untuk ditayangkan. Dalton Tanonaka akan menjalankan perannya sebagai gatekeeper dalam proses pengumpulan ide berita ketika ide yang disampaikan terlalu banyak atau terjadi konflik. Menjelang akhir proses pra-produksi, dalam hal ini finalisasi naskah, Dalton Tanonaka akan menjalankan perannya sebagai gatekeeper dalam hal penyuntingan naskah dan pengecekan kelengkapan materi berita, yaitu naskah dan gambar pendukung. Sebagai gatekeeper, Dalton Tanonaka menggunakan standar jurnalisme internasional, yang dipelajari selama bekerja di 2 stasiun TV berita internasional sebelumnya. Hal ini dikarenakan target audiens "Indonesia Now" yang merupakan audiens internasional. Seorang pengambil keputusan dalam pemilihan berita dapat menentukan nilai-nilai berita untuk menyaring berbagai peristiwa sebagai materi berita. Terdapat 3 (tiga) faktor yang mempengaruhi seorang pengambil keputusan dalam menentukan nilai berita, yaitu organisasi, keterkaitan aliran dan sosial budaya (McQuail, 2010:310). Nilai-nilai kelayakan berita yang ditentukan oleh Dalton Tanonaka dalam penentuan agenda pemberitaan didasarkan pada kesesuaian isi dengan kebutuhan dan ketertarikan informasi target audiens, dimana hal tersebut terkait dengan faktor keterkaitan aliran dan sosial budaya. Sementara dalam penyuntingan naskah berita, Dalton Tanonaka akan memastikan, bahwa, materi naskah dan gambar telah sesuai dan data yang terdapat dalam naskah sesuai dengan perkembangan terkini. Hal tersebut terkait dengan faktor organisasi, dimana suatu berita harus terorganisir dan sesuai dengan waktu, serta dilakukan proses transmisi ulang peristiwa ke dalam bentuk naskah berita.

SEGMEN BERITA

Pembuatan segmen berita pada program "Indonesia Now" didasari pada kepentingan keseimbangan antara berita hard news dan berita feature. Dari segi produksi, pembuatan segmen-segmen tersebut ditujukan untuk mengarahkan perilaku target audiens dalam mengkonsumsi isi berita pada program. Misalnya, audiens akan menantikan segmen tertentu dan pada akhirnya dapat mendorong loyalitas target audiens terhadap program "Indonesia Now". "Indonesia Now" terbagi ke dalam 3 (tiga) segmen utama. Segmen 1 (satu) berisi berita hard news dan ekonomi, segmen 2 (dua) berisi berita figur atau in-depth paket, segmen 3 (tiga) berisi tentang trend atau gaya hidup.Setiap segmen berita memiliki kriteria sendiri yang digambarkan dalam judul segmen berita. Sehingga, dalam alokasi sumber berita ke dalam setiap segmen akan disesuaikan dengan tujuan dari masing-masing segmen, selain memperhatikan faktor-faktor kelayakan berita utama.Alokasi berita di setiap segmen "Indonesia Now" ditentukan oleh gatekeeper, meskipun dalam proses penyusunan agenda, semua anggota tim produksi dapat memberikan ide berita untuk masing segmen. Gatekeeper akan melihat kesesuaian ide berita dengan tujuan dari masing-masing segmen, serta memastikan adanya keseimbangan antara berita hard news dan feature, yang merupakan salah satu tujuan dari pembuatan segmen.

RUTINITAS MEDIA

Rutinitas menciptakan sistem dalam media, sehingga media bekerja dengan cara yang dapat dipredksi dan tidak mudah untuk dikacaukan. Faktor-faktor yang mempengaruhi rutinitas media adalah media organization/organisasi media itu sendiri (producer), source/sumber (suppliers), dan audience/target khalayak (consumer) (Shoemaker dalam Prihandini 2008:10). Faktor organisasi media dalam rutinitas produksi "Indonesia Now" adalah alur proses produksi program itu sendiri, dimana seluruh materi berita harus selesai pada hari Kamis, untuk selanjutnya dilakukan tahap tapping di hari Jumat pagi. Faktor sumber terkait dengan ketersediaan sumber berita, dimana dalam hal ini "Indonesia Now" tidak menggunakan hasil liputan sebagai sumber berita utama namun lebih banyak menggunakan materi berita

(7)

yang sudah ada. Sehingga, persiapan materi berita lebih banyak dilakukan di dalam lingkungan organisasi media, bukan di luar. Perkembangan peristiwa di agenda pemberitaan akan mempengaruhi persiapan materi berita. Apabila terjadi perkembangan peristiwa yang membutuhkan untuk dilakukan kegiatan liputan, maka tim produksi akan melakukan liputan. Faktor target khalayak terkait dengan kebutuhan dan ketertarikan informasi audiens "Indonesia Now" yang sangat diutamakan, dimana salah satu hal yang dilakukan dalam proses persiapan materi berita adalah menyesuaikan materi berita dengan kebutuhan dan ketertarikan target audiens. Ketiga faktor tersebut saling berkesinambungan dan berpengaruh dalam membentuk rutinitas media di "Indonesia Now".

ORGANISASI

Struktur organisasi dan peraturan manajemen perusahaan adalah faktor-faktor dalam level organisasi yang mempengaruhi pemilihan berita di "Indonesia Now". Struktur organisasi terkait dengan pembagian tanggung jawab kerja di dalam tim produksi yang berpengaruh dalam penentuan wewenang di dalam tim produksi. Setiap anggota tim memiliki tanggung jawab kerja yang berkontribusi dalam proses persiapan materi berita. Host sekaligus perancang program memiliki wewenang dalam menentukan agenda pemberitaan dan penyuntingan naskah berita. Junior Producer berperan dalam mengawasi dan mengontrol proses persiapan materi berita. Kru tim produksi yang terdiri dari 2 (dua) orang Production Assistant dan 1 (satu) orang reporter berperan dalam mengumpulkan materi berita. Peraturan manajemen perusahaan di Metro TV pada dasarnya memberikan kebebasan kepada tim produksi dalam pemilihan berita. Perusahaan hanya akan memastikan bahwa pemberitaan sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan. Salah satu aturan yang ditetapkan adalah, pemberitaan tidak boleh menayangkan merek suatu produk, karena alasan komersialitas. Peraturan tersebut bertentangan dengan standar jurnalisme internasional yang diterapkan di "Indonesia Now". Sementara menurut tujuan pemberitaan, penayangan merek produk tersebut murni untuk kepentingan pemberitaan terkait topik bisnis yang diangkat.

EXTRAMEDIA

Level extramedia terkait dengan faktor di luar organisasi media, dan salah satunya adalah audiens. Faktor-faktor eksternal di luar organisasi media merupakan Faktor-faktor yang memiliki potensi besar dalam mempengaruhi isi suatu media. Terutama, jika faktor eksternal tersebut memiliki peranan besar di dalam organisasi media terkait. "Indonesia Now" tidak ada di bawah pengaruh pihak manapun dalam pemilihan beritanya, terkait faktor eksternal dalam kategori institusi. Faktor eksternal yang sangat mempengaruhi proses pemilihan berita dalam program "Indonesia Now" adalah target audiens, yang menjadi tujuan penayangan program, yaitu memperkenalkan Indonesia kepada target audiens. Sehingga, dapat dikatakan, tim produksi "Indonesia Now" lebih mementingkan isi berita bagi audiens, dibandingkan bagi institusi di luar organisasi media.

AGENDA-SETTING

Proses pembentukan agenda setting terkait pada keberadaan 3 (tiga) dimensi agenda, yaitu agenda media, agenda publik dan agenda kebijakan. Pemberitaan yang termasuk di dalam agenda setting, dapat menyangkut ketiga agenda atau beberapa dari ketiga agenda tersebut.Tim produksi "Indonesia Now" membentuk agenda media dengan mempertimbangkan faktor aktualitas berita, serta relevansi berita dengan kebutuhan dan karakter dari target audiens. Agenda khalayak dapat dikatakan menjadi faktor pertimbangan utama dalam pembentukan agenda setting di "Indonesia Now". Hal ini terkait dengan tujuan penayangan program "Indonesia Now" sebagai program berita yang dicapai melalui relevansi penayangan berita dengan kebutuhan informasi dari target khalayak program tersebut.Pengambilan pertimbangan terkait agenda kebijakan, dilakukan program "Indonesia Now" dalam menjalankan fungsi kontrol terhadap pemerintah. Peran dan fungsi agenda setting di “Indonesia Now” dijalankan dengan menyampaikan kritik kepada pemerintah melalui pemberitaan dan dengan menjalankan fungsi kontrol pemerintah. Pengambil keputusan dalam proses agenda setting dalam “Indonesia Now” adalah Dalton Tanonaka yang tergolong dalam early recognizers, yaitu sekelompok orang yang menyadari sebuah isu dalam tahap awal perkembangannya.

IDEOLOGI

Kebebasan pers erat dengan istilah kebenaran (truth). Kebebasan pers tidak akan terwujud jika aktivitas institusional warga masyarakat tidak berorientasi pada kebenaran faktual dari kehidupan sosial. Media pers hadir sebagai institusi sosial yang memiliki fungsi untuk menyediakan informasi bagi orang-orang yang secara aktual berada di dalam berbagai institusi sosial. Oleh karena itu, "Indonesia Now" sebagai media pers memiliki tanggung jawab dalam menjalankan fungsinya untuk menyediakan informasi yang berdasarkan pada kebenaran atas fakta sosial, bagi orang-orang yang berada di dalam institusi sosial. Dalam hal ini, adalah target audiens dari program "Indonesia Now". Sebagai bagian dari media pers, tim produksi "Indonesia Now" memiliki kebebasan pers dalam menentukan pemilihan berita, dengan tidak

(8)

adanya pengaruh dari pihak mana pun. Berkaitan dengan kebebasan pers tersebut, "Indonesia Now" juga menjalankan fungsinya sebagai media dalam mengontrol atau mengawasi pemerintah, yang diwujudkan melalui pemberitaan. Pemberitaan ditujukan untuk menyuarakan aspirasi media kepada pemerintah yang dapat dijadikan pertimbangan dalam pengambilan keputusan.

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Gatekeeper dalam program "Indonesia Now" menerapkan standar jurnalisme internasional yang didapatkan dari pengalaman bekerja sebelumnya. Standar jurnalisme internasional memiliki perbedaan dengan standar jurnalisme yang biasanya diterapkan di program berita pada umumnya. Meskipun demikian, penerapan standar jurnalisme internasional sebenarnya dapat meningkatkan kualitas pemberitaan sekaligus mengedukasi audiens melalui pemberitaannya yang singkat namun padat isi. "Indonesia Now" menjadi program berita di Metro TV yang menerapkan standar jurnalisme internasional. Sementara itu, "Indonesia Now" menggunakan program siaran lain di Metro TV sebagai sumber berita, sehingga perlu melakukan banyak penyesuaian agar sesuai dengan kebutuhan informasi yang dibutuhkan dalam penayangan. Tahap penyesuaian aspek pemberitaan pada materi berita memerlukan tambahan waktu bagi tim produksi, dan dapat membuat waktu persiapan materi berita menjadi kurang efektif. Sebagai program berita, "Indonesia Now" menekankan pada aspek kejujuran dan fakta terhadap peristiwa yang diberitakan. Sementara, seperti yang diketahui, "Indonesia Now" berada di bawah stasiun televisi swasta yang dimiliki oleh pendiri partai politik. Namun, hal tersebut tidak membuat "Indonesia Now" menekankan pemberitaan aspek politik yang menyangkut pihak tertentu. Karena, hal tersebut hanya memenuhi kebutuhan para pemegang kepentingan di dunia politik dan tidak memenuhi kebutuhan khalayak yang sebenarnya. Pemberitaan cenderung mengarahkan masyarakat pada agenda setting tertentu. "Indonesia Now" sebagai salah satu program berita di Metro TV dapat dikatakan tidak memiliki peran yang sama seperti program berita reguler lainnya dalam menjalankan agenda setting dari Metro TV. Secara singkat, "Indonesia Now" dapat dikatakan tidak mengambil banyak porsi dalam agenda politik melalui pemberitaannya. Hal tersebut menjadi pertanyaan, mengingat unsur politik yang sangat kuat di dalam Metro TV terkait faktor kepemilikan.

"Indonesia Now" dapat dikatakan sebagai program berita yang menayangkan informasi sesuai dengan fakta sekaligus menjalankan fungsi edukasi. Meskipun "Indonesia Now" ditujukan untuk memperkenalkan Indonesia kepada khalayak internasional, namun "Indonesia Now" juga ingin memberikan perspektif internasional kepada audiens domestik mengenai peristiwa yang terjadi di Indonesia. Berkaitan dengan teori pengaruh isi media, audiens merupakan bagian dari extramedia. Jika dibandingkan, program berita di Indonesia pada umumnya masih mengutamakan kepentingan institusi seperti pemegang kepentingan atau latar belakang pemilik media, serta penggunaan kebebasan pers yang cenderung digunakan untuk menyudutkan pihak tertentu melalui pemberitaan.

SIMPULAN DAN SARAN

SIMPULAN

Simpulan yang dapat ditarik dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Penayangan program Indonesia Now ditujukan untuk memberi wawasan sekaligus mengedukasi khalayak internasional mengenai peristiwa yang terjadi di Indonesia.

2. Tujuan penayangan program Indonesia Now tersebut menjadikan audiens internasional, yaitu khalayak yang tinggal di luar Indonesia serta kaum eskspatriat yang tinggal di Indonesia sebagai target audiens utama program Indonesia Now.

3. Audiens internasional memiliki kebutuhan informasi yang berbeda dengan audiens domestik. Sehingga, pemilihan berita pada program Indonesia Now sangat selektif. Agenda pemberitaan program Indonesia Now cenderung berbeda dengan agenda pemberitaan program berita lokal. Misalnya, berita yang menjadi agenda utama pada program berita reguler di Metro TV belum tentu menjadi agenda utama di Indonesia Now, karena tidak termasuk dalam kebutuhan informasi target audiens Indonesia Now.

4. Gatekeeper pada program Indonesia Now menerapkan standard jurnalisme internasional sebagai salah satu landasan dalam pemilihan berita. Wawasan jurnalisme internasional tersebut didapatkan melalui pengalaman kerjanya di 2 (dua) stasiun berita internasional, yaitu CNBC dan CNN.

5. Indonesia Now menjadikan hasil rating & share dan tanggapan dari audiens sebagai tolok ukur minat audiens terhadap penayangan topik berita

(9)

pemilihan berita yang berlangsung di "Indonesia Now":

a. Individual (individu). Tingkat individual terkait dengan latar belakang yang dimiliki oleh gatekeeper, dimana gatekeeper pernah bekerja di 2 (dua) stasiun TV berita internasional, sehingga memberikan perspektif jurnalisme internasional yang dapat diterapkan di program Indonesia Now yang memiliki audiens internasional sebagai target audiens utama.

b. Routine (rutinitas). Tingkatan routine terkait dengan bagaimana organisasi media, audiens dan sumber berita saling mempengaruhi dalam membentuk rutinitas media. Agenda pemberitaan dapat berubah sewaktu-waktu seiring perkembangan peristiwa yang terjadi, meskipun pada saat rapat budgetting di hari Senin telah ditetapkan agenda pemberitaan sementara. Kebutuhan dan ketertarikan informasi dari target audiens sangat mempengaruhi tim produksi dalam mencari materi berita. Selain itu, kurangnya SDM dalam struktur organisasi media menyebabkan jarangnya dilakukan kegiatan liputan.

c. Organizational (organisasi). Tingkatan organisasi terkait dengan spesifikasi fungsi anggota tim produksi yang masing-masing berkontribusi dalam proses produksi "Indonesia Now" sesuai wewenangnya. Selain itu, adanya peraturan dari manajemen Metro TV terhadap penayangan merek suatu produk, dimana manajemen tidak memperbolehkan penayangan merek suatu produk karena terkait dengan hal komersial. Sehingga tim produksi "Indonesia Now" harus memastikan tidak ada penayangan merek suatu produk dalam penayangan beritanya.

d. Extramedia (institusi). Tingkatan ekstramedia terkait dengan bagaimana tim produksi "Indonesia Now" sangat memperhatikan kesesuaian berita dengan kebutuhan dan ketertarikan informasi dari target audiens, berkaitan dengan tujuan penayangan program yang ingin memperkenalkan Indonesia kepada audiens internasional, serta memberikan sudut pandang internasional terhadap peristiwa yan terjadi di Indonesia kepada audiens domestik.

e. Ideological (ideologi). Tingkatan ideologi terkait dengan kebebasan pers yang dipegang oleh tim produksi "Indonesia Now" dalam pemilihan berita, yang digunakan untuk menjalankan fungsi kontrol dan pengawasan pemerintah melalui pembertiaan.

Strategi pemilihan berita pada program "Indonesia Now" dilakukan dengan menyesuaikan materi berita pada kebutuhan atau relevansi dengan target audiens. Hal tersebut dilakukan untuk mencapai tujuan penayangan program untuk memperkenalkan Indonesia kepada khalayak internasional, sekaligus memberi edukasi. Berdasarkan hal tersebut, agenda khalayak menjadi pertimbangan utama dalam pemilihan berita di "Indonesia Now", dimana sekumpulan topik yang diyakini atu dirasa penting oleh anggota khalayak menjadi faktor pertimbangan dalam memilih topik berita.

SARAN

Saran akademis bagi penelitian ini adalah:

1. Dasar penelitian lanjutan yang berkaitan dengan peran dan fungsi gatekeeper, khususnya program sejenis atau program bahasa Inggris yang memiliki target audiens spesifik;

2. Referensi dalam melakukan riset yang lebih spesifik terkait persepsi audiens yang belum pernah dilakukan. Hasil penelitian dapat menjadi input atau masukan dalam proses gatekeeping di masa-masa mendatang. Serta meningkatkan peran "Indonesia Now" dalam memenuhi kebutuhan audiens. Saran praktis bagi penelitian ini adalah:

1. Meningkatkan awareness perusahaan terkait standar pemberitaan yang dipegang oleh program Indonesia Now dan tujuan pemberitaan pada setiap segmen, sehingga perusahaan dapat lebih memahami pemilihan subjek pemberitaan di setiap segmen;

2. Memberi edukasi mengenai standar jurnalisme internasional kepada tim produksi program berita di Metro TV untuk meningkatkan kualitas pemberitaan di Metro TV.

REFERENSI Buku

Ardianto, Elvinaro., Lukiati Komala., dan Siti Karlinah. (2010). Komunikasi Massa: Suatu Pengantar. Edisi Revisi. Jakarta: Simbiosa Rekatama.

Fachruddin, A. (2012). Dasar-Dasar Produksi Televisi: Produksi Berita, Feature, Laporan Invetigasi, Dokumenter, dan Teknik Editing. Cetakan ke-1. Bandung: Kencana Prenada Media Group.

Ghony, M. D. & Fauzan. A. (2012) . Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Junaedi, F. (2013). Jurnalisme Penyiaran Reportase Televisi. Jakarta: Kencana Pradana Media Group. McQuail, D. (2009). Mass Communication Theory. London: Sage Publication.

(10)

Miller, Katherine. (2005). Communication Theroies: Perpectives, Processes, and Context. USA: McGraw-Hill.

Moleong, L.J. (2011). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Morissan. (2008). Jurnalistik Televisi Mutakhir. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Morissan. (2008). Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola & Televisi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Muda, D. I. (2008). Jurnalistik Televisi: Menjadi Reporter Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Nurudin. (2007). Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.

Ruslan, R. (2010). Metode Penelitian Public Relation dan Komunikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Severin, Werner J. & James W. Tankard, Jr. (2010). Communication Theories: Origins, Methods, and Uses in The Mass Media. USA: Addison Wesley Longman.

Yoganingrum, A. et al. (2009). Merajut Makna: Penelitian Kualitatif Bidang Perpustakaan dan Informasi. Jakarta: Penebit Cita Karyakarsa Mandiri.

Zettl, H. (2009). Televsion Production Handbook. 10th edition. USA: Wadsworth Cengage Learning. Jurnal

Reese, S. D. (2007). Journalism Research and The Hierarchy of Influences Model: A Global Perspective. Brazilian Journalism Reseach. 3 (2): 29-42.

Siregar, M. (2000). Media Pers dan Negara: Keluar dari Hegemoni. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. 4 (2): 171-196.

Skripsi

Prihandini, S. (2008). Representasi Jilbab dalam Konsep Kecantikan Islami di Situs Internet (Studi Analisis Framing pada Situs www.myquran.org). Skripsi tidak diterbitkan. Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia.

Sayutini, A. N. (2012). Proses Belajar Tari Jaipong di Suwanda Grup Desa Tanjung Mekar Kabupaten Karawang. Skripsi tidak diterbitkan. Jakarta: Pendidikan Seni Tari Universitas Pendidikan Indonesia.

RIWAYAT PENULIS

Saras Ayu Tri Andyaningrum lahir di kota Pontianak pada 9 Juli 1991. Penulis menamatkan pendidikan S1 dUniversitas Bina Nusantara dalam bidang Ilmu Komunikasi, pada tahun

(11)

Referensi

Dokumen terkait

Pemerintah melalui beberapa Balai Peternakan dibawah Dinas Peternakan berusaha memberikan contoh penerapan manajemen mutu yang baik, salah satunya yaitu menunjuk Balai

hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) dan kadar hemoglobin dengan produktivitas kerja pada tenaga kerja wanita industri rumah tangga Lia Garmen Boyolali..

(2) Arachnoid membrane : jariigai tersusui mirip struktur saraig laba-laba yaig melekat ke lapisai membraie bagiai dalam.. (3) Piamater : membraie bagiai dalam yaig laigsuig

bahwa dalam al- Qur‟an ada kisah yang tidak cocok dengan fakta sejarah.. Selain itu ada pula yang

Di bawah ini yang bukan merupakan bahan dasar limbah lunak anorganik yang dapat.. dijadikan

Hasil pengujian dengan menggunakan alat uji Multiple Regression Analysis (MRA) dengan uji interaksi pada pengaruh tidak langsung dengan menambahkan Corporate Social

Bila timing kontraksi atrium dan ventrikel tidak ritmis, maka akan berimplikasi pada curah jantung yang tidak efisien, dimana ventrikel akan kontraksi dengan isi sekuncup

Menurut Supriyono (1994: 247) sistem activity-based costing system menawarkan beberapa manfaat, yaitu:.. Perusahaan Data Integra Dinamika mengeluarkan biaya overhead