• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Copied!
61
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian 4.1.1. Sejarah Perusahaan

Sinar Mas Land (SML) beralamat di Sinar Mas Land Plaza yang berlokasi di BSD Grand Boulevard, JL Grand Boulevard, CBD Green Office Park, BSD City. Berawal dari berdirinya Perusahaan PT. Bumi Serpong Damai Tbk., pada tahun 1984 oleh suatu konsorsium pemegang saham untuk mengembangkan suatu Kota Mandiri di atas lahan seluas sekitar 6000 hektar yang terletak di barat daya Jakarta. Perseroan mulai beroperasi komersial pada tahun 1989 sebagai pengembang pembangunan kota mandiri BSD City. Kemudian mulai tahun 2003, PT. Bumi Serpong Damai Tbk. bergabung dengan PT. Duta Pertiwi Tbk., membentuk perusahaan developer Sinarmas Land, yang menjadi pengembang terkemuka di Indonesia dan Asia Tenggara. Proyek raksasa Kota Mandiri ini diubah namanya menjadi BSD City, yang sepenuhnya dikelola oleh Sinar Mas Land.90

Fokus BSD City adalah untuk menyediakan kawasan dan tempat tinggal yang berkualitas untuk para pemukim, menciptakan komunitas usaha komersial dan menyediakan fasilitas untuk industri dan perdagangan dalam wilayah pembangunan kota tersebut. BSD City akan didukung

90

(2)

dengan sarana sosial dan rekreasi, serta prasarana dan teknologi yang memadai untuk mendukung usaha-usaha komersial dan komunitas pemukim yang tinggal di dalam kota. BSD City terletak sekitar 25 km barat daya Jakarta dan terhubung dengan baik dengan Jakarta dan berbagai bagian dari wilayah Jabodetabek melalui jaringan jalan utama dan sekunder. Di samping kedekatan dan aksesibilitas dari wilayah Jabodetabek, BSD City terletak sekitar 20 km dari Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta dan 40 km dari pelabuhan Tanjung Priok. BSD City dilalui oleh Jalan Tol Serpong-Jakarta, yang terhubung dengan jalan lingkar Jakarta, sehingga meningkatkan aksesibilitasnya ke Jakarta secara signifikan. BSD City terletak sekitar 18 km dari JORR dan sekitar 7 km dari jalan tol Jakarta-Merak, yang merupakan jalan arteri utama yang menghubungkan wilayah Tangerang ke wilayah Jakarta dan sekitar lainnya. Selain aksesibilitas melalui jalan, BSD City juga terhubungkan dengan jalur kereta api ke Jakarta, seiring dengan peningkatan jaringan rel kereta menjadi jalur ganda oleh PT. Kereta Api Indonesia (Persero), hubungan jalur kereta api ke BSD City sudah sangat baik. Perseroan juga telah menyediakan fasilitas bus feeder untuk para pemukim di BSD City ke berbagai lokasi di Jakarta sejak tahun 2002.91

91

(3)

4.1.2. Visi Misi

Dalam mengembangkan bisnisnya SML memiliki arah yang jelas, yaitu dengan menjalani setiap kegiatannya sesuai dengan Visi dan Misi yang telah ditetapkannya.

Visi

Visi SML adalah menjadi pengembang Kota Mandiri terkemuka dengan membangun kota yang nyaman, dinamis dan memiliki lingkungan yang sehat.

Misi

Misinya adalah membangun kota baru yang menyediakan produk pemukiman untuk semua segmen serta produk komersial yang melingkupi usaha kecil, menengah sampai dengan perusahaan besar, serta meningkatkan nilai tambah kepada para stakeholders. 92

4.1.3. Nilai-nilai Perusahaan

1. Integritas

Bertindak sesuai dengan ucapan dan janji. 1. Inovatif

Menciptakan produk /alat/system baru yang member nilai tambah. 2. Komitmen

92

(4)

Bekerja dengan hati untuk hasil terbaik. 3. Loyal

Semangat untuk melaksanakan nilai-nilai perusahaan sebagai bagian dari keluarga besar Sinar Mas.

4. Perilaku Positif

Perilaku saling menghargai untuk menciptkan lingkungan kerja yang kondusif.

5. Perbaikan yang terus menerus

Meningkatkan kemampuan diri, unit kerja dan organisasi untuk menjadi lebih baik.

4.1.4. Kegiatan Usaha Sinar Mas Land

Sinar Mas Land sebelumnya dikenal dengan nama AFP Properties Limited, yang terdaftar di bursa Singapura dan juga berpusat di Singapura, yang bergerak di bidang bisnis properti di Indonesia, Cina, Malaysia dan Singapura. SML telah melakukan investasi jangka panjang dalam pembangunan gedung perkantoran, hotel dan resort, selain itu juga pembangunan perumahan dan penyewaan gedung-gedung perkantoran di Indonesia, Cina, Malaysia dan Singapura. Saat ini, asset tanah yang dimiliki oleh SML di Indonesia adalah sebanyak 10.000 hektar dengan proyek pembangunan baik di berbagai kota, dalam bentuk pembangunan perumahan, komersial, ritel, properti dan perhotelan. Sehingga tidak

(5)

dipungkiri lagi, SML menjadi perusahaan pengembang terbesar dan paling banyak memiliki ragam pengembangan pembangunan di Indonesia.

Pengembangan bisnis SML di Indonesia, dilakukan oleh dua perusahaan pengembang yang paling disegani yaitu PT. Bumi Serpong Damai Tbk dan PT. Duta Pertiwi Tbk. Keduanya memiliki pasar yang baik dan mapan dengan asset lebih dari 2 Miliar Dollar Amerika Serikat.

Di akhir tahun 1980, pasar properti Indonesia mengalami perkembangan pesat dengan pangsa pasar lapisan menengah ke atas, yang berkemampuan untuk memiliki hunian yang berkelas, yang memiliki fasilitas lengkap. PT. Duta pertiwi mulai membangun pemukiman pada tahun 1988 yang kemudian berkembang pula dalam pembangunan proyek-proyek apartemen, pusat perbelanjaan dan perkantoran.

Lalu pada tahun 1989, dari tanah yang terbengkalai, dibangunlah proyek BSD City, yang akhirnya menjadi ikon kota modern di Indonesia. BSD City saat ini tercatat sebagai perusahaan properti dengan penilaian tertinggi di Bursa Efek Indonesia.

Dalam menjalankan kegiatan usaha atau bisnisnya, Sinar Mas Land tidak bisa dilepaskan dari keberadaan dan keterlibatan para pemangku kepentingan. Pemangku kepentingan Sinar Mas Land adalah :

1. Pemegang Saham 2. Karyawan

3. Mitra 4. Pelanggan

(6)

5. Pemerintah

6. Otoritas Bursa Saham dan Lembaga Keuangan 7. Masyarakat sekitar (Komunitas)

4.1.5. Proyek BSD City

BSD City adalah sebuah pusat urban modern yang menjadi kota yang seutuhnya. Sebuah tempat di mana penduduk dan kesempatan bisnis berkembang. Sebuah pusat regional untuk hidup, melakukan bisnis, serta untuk bersenang-senang. Sebuah komunitas yang diharapkan dapat dicintai dan dibanggakan. Sebuah tempat yang dapat disebut, rumah. BSD City dikembangkan untuk menjadi tempat yang baik untuk tinggal, bekerja, belajar dan bermain. Sebuah tempat dimana penduduk dan peluang bisnis berkembang.

Kota BSD adalah salah satu kota terencana pertama di Indonesia. Diresmikan pada tahun 1984, yang pada awalnya diharapkan sebagai kota berdikari, dimana semua fasilitas kebutuhan hidup tersedia pada area dalam kota tersebut. Sejak diresmikan, Kota BSD telah dilengkapi dengan berbagai macam ruang hidup, termasuk real estat dan apartemen.

Pembangunan Konstan

Kota ini telah terkenal sebagai kota yang terus berkembang. Kota BSD menambahkan tidak kurang dari lima real estate beberapa tahun belakangan ini, dimana berlokasi di beberapa tempat strategis di area Kota BSD.

(7)

Area perumahan berlokasi dekat dengan fasilitas kebutuhan, termasuk pasar modern, mal, sekolah, rumah sakit, dan bahkan taman-taman kota dimana sering diadakan acara. Dengan area yang cukup untuk 25 tahun kedepan dilakukan pembangunan, tentunya Kota BSD tidak hanya menjadi kota berdikari namun juga menjadi kota mandiri.

Pengembangan Kota Ramah Lingkungan yang Berkelanjutan

Manajemen limbah yang diterapkan membantu mengontrol pembuangan limbah menjadi sebuah sumber, daripada biaya. Taman-taman umum juga berfungsi lokasi yang menenangkan untuk menjauhkan diri sejenak dari kebisingan dan kehidupan modern, sekaligus memainkan peran penting untuk melestarikan lingkungan dan melindungi kesejahteraan penghuni kota.

Tempat Bekerja Alternatif

Kota BSD menawarkan solusi bagi perusahaan lokal dan multinasional untuk berkembang. Usaha-usaha di kota BSD merupakan perpaduan dengan konsep ramah lingkungan dan menyediakan pusat sarana modern untuk berusaha, dimana didukung oleh suplai tenaga listrik dan kabel fiber-optik yand dapat diandalkan untuk menjamin koneksi suara dan data dengan seluruh dunia.

Terlebih, pada penyelesaiannya, Pusat Kawasan Bisnis Kota BSD akan memenuhi 8% dari total wilayah Kota BSD. Ini akan menstimulasi

(8)

perekonomian, menciptakan lapangan pekerjaan dan berkontribusi kepada perkembangan usaha-usaha.

Kemudahan Akses

Secara strategis terletak pada bagian barat daya kota Jakarta, dengan akses yang mudah menuju daerah perkantoran, lingkungan, dan usaha yang makmur, Kota BSD diuntungkan dari jalur-jalur tol besar yang memberikan akses ke berbagai tujuan.

Lapangan Udara Soekarno-Hatta dapat dicapai dalam waktu hanya 30 menit sedangkan 40 menit perjalanan menuju pusat kota Jakarta dari Kota BSD. Dengan adanya stasiun kereta api, rel kereta api Kota BSD adalah bagian dari jaringan kereta api Jakarta dan feeder bis kota BSD terhubung kepada jalur bis di seluruh wilayah. Kota BSD berkembang sedikit demi sedikit menjadi pusat perhatian sebagai kota yang mandiri.

Kesempatan Usaha yang Tidak Terbatas

Banyak perusahaan membuka cabang dan bahkan merelokasi seluruh kantor mereka ke area yang baru saja berkembang, yaitu BSD Green Office Park. Dan dengan banyaknya ruko yang berkembang, maka akan selalu ada kesempatan untuk mengembangkan bisnis kepada semua orang di Kota BSD.

(9)

Pembangunan Lingkungan Pendidikan

Penekanan pada pendidikan telah menjadikan BSD City memantapkan diri di sektor ini dengan lebih dari 60 lembaga pendidikan formal dan informal. Ini termasuk Sinar Mas World Academy, Al-Azhar,

Deutsche Internationale Schule, Froggy Edutography ke Prasetiya Mulya

dan Swiss German University.

Untuk manfaat jangka panjang akan dibangun pendidikan di Kabupaten Tangerang yang terintegrasi, Edutown, untuk menarik akademisi dan proyek-proyek penelitian, mengubah BSD City menjadi kota pendidikan yang unggul.

Variasi Acara yang Menarik

Setiap minggu, selalu ada acara di Kota BSD. Mulai dari konser musik, lari 5 kilometer, jalan santai, dan bazaar. Banyak masyarakat Kota BSD dan sekitarnya berdatangan ke acara-acara terseut untuk berbelanja di tempat-tempat murah, wisata kuliner atau hanya bersantai ria.93

93

(10)

4.1.6. Logo Perusahaan

LOGO ORGANISASI

(11)

4.1.7. Struktur Organisasi

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM

DEWAN KOMISARIS DIREKSI KOMITE AUDIT SEKRETARIS PERUSAHAAN AUDIT INTERNAL

KEUANGAN ADMINISTRASI &

PERTANAHAN

OPERASIONAL TEKNIK &

PERENCANAAN

MANAJEMEN ASET

PEMASARAN & BISDEV

PERTANAHAN PERIJINAN TOWNSHIP

MANAGEMENT MEDIA RELATIONS GOVERNMENT RELATIONS LITIGASI PUBLIC AFFAIRS EKSTERNAL RELATIONS

(12)

Berikut ini adalah struktur organisasi Departemen Public Affairs :

A. Kepala Sub Bisnis Unit Administrasi Pertanahan

i Kepala Divisi Pertanahan

ii Kepala Divisi Perijinan

iii Kepala Divisi External Relations

iv Kepala Divisi Township Management

B. Kepala Divisi External Relations

i Kepala Departemen Public Affairs

ii Kepala Departemen Government Relations

iii Kepala Departemen Media Relations

iv Kepala Departemen Litigasi

C. Kepala Departemen Public Affairs

i Kepala Seksi/ Manajer CSR 1 : Bagian Program

ii Kepala Seksi/ Manajer CSR 2 : Bagian Lapangan

iii Kepala Seksi/ Manajer CSR 3 : Bagian Laporan

D. Kepala Seksi/ Manajer CSR 1 dan CSR 2

(13)

ii. Staff Honorer Rumah Pintar BSD City

4.1.8. Penghargaan (Awards)

2013 : Forbes Asia. PT. BSD. Tbk, Best of the Best Top 100 Companies BCI Asia Award 2013. Sinar Mas Land as Top 10 Developer ASEAN Energy Award 2013. Sinar Mas Land Plaza BSD City, Winner for Energy Efficient Building.

World FIABCI Prix D'Excellence Awards 2013. BSD Green Office Park, Winner for Sustainable Development. Sinar Mas Land Plaza BSD City, Runner up for Office Development.

South East Asia Property Award. BSD Green Office Park, For The Best Green Development Award.

Asia Pacific Property Awards 2013. Sinar Mas Land Plaza BSD City. Five Star Best Office Development Indonesia. Primavera of Foresta BSD City, highly commended for Multi-Units Development.

2012 : International Property Awards Asia Pacific 2012 For Office Development, BSD Green Office Park

FIABCI Indonesia Prix D'Excellence Awards 2012. BSD Green Office Park, Winner for Sustainable Development. Sinar Mas Land Plaza BSD City, Winner for Office Building. Hotel - Le Grandeur Mangga Dua, 2nd Winner for Hotel.

South East Asia Property Award. For The Best Green Development Award.

Sustainable Business Awards. BSD City, for the Best Infrastructure.

Business Review Awards as the Best Corporate Communication. 100 Best Wealth Creator Award Indonesia from SWA Magazine. Sustainable Business Award from KADIN Indonesia. The Best Sustainable Development Companies.

(14)

Top 50 Companies Best of The Best Awards from Forbes Magazine Indonesia.

Asia pacific Property Awards. For Office Development - BSD Green Office Park.

BCI Asia Awards Top Ten Developer.

2011 : Green Award for BSD, Indonesia Green Award for BSD La Tofie School of CSR and Business & CSR magazine.

Developer of The Year 2011 for Sinar Mas Land, The prestigious Developer of The Year Award for Sinar Mas Land from The Property and Bank magazine.

WORLD FIABCI Prix d'excellence Award - Cyprus, BSD City, 2nd Winner for Masterplan Category

World FIABCI Prix D'Excellence Award. BSD City, 2nd place winner for Masterplan Company

Green Award for BSD City. Indonesia Green Award for BSD City from La Tofie School at CSF and Business & CSR Magazine. 2010 : Bisnis Indonesia Award for Sinar Mas Land, An Award for

Property and Real Estate Sector category from the biggest business newspaper in Indonesia, Bisnis Indonesia.

The Best Developer for PT BSD Tbk, Award given by PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.

2008 : Recognition for BSD City Market Place, Acknowledgement for Pasar Modern (Market Place) BSD City, as traditional market with modern management from Yayasan Danamon Peduli.

Cleanest Environment Award for Balikpapan Baru Residential Project , The award granted by the city government of Balikpapan, most developed city in East Kalimantan, given to developers with project around Balikpapan on the occasion of the city anniversary. Listener Favourite Elshinta Award nomination for Telaga Golf Sawangan,

(15)

2005 : Green City Award for BSD City, On the occasion of World Environment Day from the government of Tangerang City, Banten Province.

2004 : Properti Indonesia Award for BSD, Granted for the New City Project Initiator category as an urban development project being the first planned urban components, built by a private company with the largest land.

Green City Award for BSD, On the occasion of World Environment Day from the government of Tangerang City, Banten Province.

Adhika Niwastana Award, The prestigious Real Estate Indonesia award for Best Residential Project with less than 200 hectares category, by assessment on regulation, environment, facilities, and also infrastructure that meets the need of occupants living in a developed area. The award also given by considering points on efficiency, innovation, project management and aesthetics.

Top 1 KPR Referral Developer for Kota Wisata, The award given by KPR Merdeka of BII.

2001 : First new city in Jakarta-Bogor-Tangerang-Bekasi Jabotabek Area, From Properti Indonesia magazine survey based on macro and micro analysis, facility analysis, development prospects, and economic base.94

4.1.9. Profil Divisi External Relations Sinar Mas Land

External Relations Sinar Mas Land dikepalai langsung oleh

seorang Kepala Divisi setingkat dengan Direktur, dengan jabatan formalnya adalah Head of External Relations Division. Dalam setiap pelaksanaan kegiatan yang akan dilakukan harus tetap melalui persetujuan Kepala Sub Bisnis Unit (SBU) Administrasi Pertanahan, dalam struktur organisasi

94

(16)

setingkat dengan Direktur Senior. Hal ini dikarenakan divisi External

Relations secara struktur berada di bawah SBU Administrasi Pertanahan.

Divisi External Relations menjalankan tugas-tugas yang berhubungan langsung dengan stakeholders Perusahaan. Namun, secara garis besar, divisi inilah yang menjalankan tugas, fungsi dan tujuan Public Relations

(PR). Agar tanggung jawab setiap departemen lebih objektif, maka divisi

External Relations memiliki bagian yang menangani tugas di bidangnya

masing-masing, yaitu :

i. Departemen Public Affairs, adalah bagian yang menangani penyelenggaraan program kegiatan CSR.

ii. Departemen Government Relations, adalah bagian yang menangani hubungan dengan pemerintahan.

iii. Departemen Media Relations, adalah bagian yang menangani hubungan dengan media.

iv. Departemen Litigasi, adalah bagian yang menangani permasalahan pertanahan.

4.2. Hasil Penelitian

Penelitian mengenai Sosialisasi Program Rumah Pintar BSD City oleh Departemen Public Affairs Sinar Mas Land, dilakukan di proyek BSD City, yang berlokasi di Jalan Griya Loka Raya, Serpong, Tangerang 15322. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan wawancara mendalam (in depth interview) kepada

(17)

nara sumber dan juga studi pustaka. Wawancara tersebut dilakukan dengan 1 key

informan dan 3 informan, yakni :

1. Bapak Ali Samson Pane selaku Kepala Seksi/ Manajer CSR Departemen Public Affairs, Divisi External Relations Sinar Mas Land, yang menjadi

key informan.

2. Bapak Syukur Lawigena, selaku Kepala Divisi External Relations Sinar Mas Land, yang menjadi informan.

3. Bapak Hayadi Sugira, selaku Lurah Rawa Buntu, yang menjadi informan. 4. Bapak Asrori, selaku Ketua GP Anshor Kabupaten Tangerang, selaku

tokoh masyarakat, yang menjadi informan.

Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh peneliti kepada narasumber dimulai dari pertanyaan yang bersifat umum lalu bertahap ke pertanyaan yang bersifat khusus. Ketika proses wawancara berjalan, pertanyaan-pertanyaan yang menjadi acuan bagi peneliti selanjutnya berkembang dengan sendirinya, ketika jawaban-jawaban dari nara sumber pun mulai berkembang dan tidak terpaku hanya pada pertanyaan utama saja.

Berikut hasil penelitian yang diperoleh peneliti mengenai Sosialisasi Program Rumah Pintar BSD City yang dilakukan oleh Departemen Public Affairs Sinar Mas Land yang mengacu pada pada tahapan kegiatan PR teori Allen H. Center dan M. Cutlip secara rinci. Berikut adalah penjelasannya :

(18)

4.2.1. Pembatasan Masalah PR (Defining the Problems for opportunity) Pertama-tama harus disusun langkah-langkah secara sistematik atau teratur, dengan menentukan serangkaian kegiatan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Untuk itu, harus dilakukan pembatasan masalah yang melibatkan pengetahuan, pemantauan dan penyelidikan mengenai pendapat, sikap-sikap, perilaku dari mereka yang terkait dengan terpengaruh oleh program Rumah Pintar BSD City.

Salah satu hal yang dapat mempengaruhi pendapat, sikap dan perilaku masyarakat terhadap program Rumah Pintar BSD City adalah sosialisasi mengenai program itu sendiri. Sosialisasi program Rumah Pintar bisa dikatakan cukup baik, hal ini diungkapkan oleh Bapak Ali Samson Pane, selaku Kepala Seksi/ Manajer CSR Sinar Mas Land sebagai berikut :

“SML baru-baru ini meraih penghargaan Investment Award 2014 dalam bidang pelaksana CSR terbaik yang diadakan oleh pemerintah kota Tangerang Selatan. Salah satu program CSR kami yang dinilai paling memberikan pengaruh pada perkembangan masyarakat adalah Rumah Pintar BSD City. Rumah Pintar BSD City dianggap membantu pemberdayaan masyarakat dan merupakan aplikasi nyata dukungan perusahaan terhadap pelaksanaan kegiatan pembangunan kota Tangerang Selatan. Ini berarti, sosialisasi program Rumah Pintar sudah berjalan dengan baik, karena memang nampak dari respon masyarakat yang sangat baik, mereka menanggapi secara positif, dalam artian kehadiran rumah pintar di tengah-tengah masyarakat dianggap mampu memberikan kontribusi dalam kemajuan pendidikan dan perekonomian masyarakat sekitar”.95

95

Hasil Wawancara dengan Bapak Ali Samson Pane, Kepala Seksi/ Manajer CSR Departemen

(19)

Pernyataan dari Bapak Ali Samson Pane tersebut diperkuat oleh penjelasan dari Bapak Syukur Lawigena, Kepala Divisi External Relations sebagai berikut:

“Jika melihat implementasi di lapangan, kami merasa sampai sejauh ini informasi dan strategi yang dilakukan Rumah Pintar BSD City sudah cukup disampaikan kepada masyarakat. Sekarang masalahnya adalah bagaimana membuat masyarakat memahami dan menerima serta mau terlibat di dalamnya”.96

Informasi yang disampaikan oleh Departemen Public Affairs atas program Rumah Pintar BSD City dapat diterima oleh masyarakat sebagaimana yang dipaparkan oleh Bapak Hayadi Sugira selaku Lurah Rawa Buntu sebagai berikut :

“Kehadiran Rumah Pintar BSD City ditengah masyarakat memberikan kontribusi besar dalam kemajuan pendidikan dan perekonomian masyarakat. Kami merasa senang karena masyarakat mempunyai wadah untuk menambah pengetahuan dan mengasah potensi”.97

Pendapat Lurah Rawa Buntu tersebut dikuatkan pula oleh Bapak Asrori selaku Ketua GP Anshor yang mewakili tokoh masyarakat sebagai berikut :

“Kami merasa senang akan kehadiran Rumah Pintar. Kegiatan Rumah Pintar terutama yang diperuntukkan bagi ibu rumah tangga, khususnya dari pengembangan Sentra Kriya dapat membangkitkan semangat masyarakat untuk memperbaiki taraf hidup dan perekonomian rumah tangga. Para ibu yang tadinya hanya menunggu penghasilan dari suami, kini bisa mendapatkan penghasilan sendiri dari hasil kerajinan yang diajarkan di Sentra Kriya Rumah Pintar”. 98

96

Hasil Wawancara dengan Bapak Syukur Lawigena, Kepala Divisi External Relations pada tanggal 18 Agustus 2014

97

Hasil Wawancara dengan Bapak Hayadi Sugira, Lurah Rawa Buntu pada tanggal 25 Agustus 2014

98

Hasil Wawancara dengan Bapak Asrori, Ketua GP Anshor Kabupaten Tangerang pada tanggal 25 Agustus 2014

(20)

Kemampuan Departemen Public Affairs dalam mensosialisasikan program Rumah Pintar didukung oleh pengetahuan akan cara memberikan informasi yang tepat kepada masyarakat. Berikut adalah penjelasan dari Bapak Ali Samson Pane atas hal tersebut :

“Informasi (Rumah Pintar BSD City) diberikan melalui Departemen Public Affairs, dengan cara membina hubungan harmonis antara perusahaan dengan publiknya. Kami menyebarkan informasi dari perusahaan kepada masyarakat tentang kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh Rumah Pintar BSD City dalam rangka mendapatkan dukungan publik. Disini kami dituntut untuk dapat menjalankan peranan dengan baik melalui sosialisasi program. Pada dasarnya departemen Public Affairs memiliki fungsi dan tujuan untuk menciptakan citra yang positif bagi perusahaan melalui penyebaran informasi tentang Rumah Pintar secara maksimal, yang disusun dan direncanakan dengan baik agar hasil yang didapatkan sesuai dengan yang diinginkan perusahaan”.99

Informasi yang akan disampaikan dalam kegiatan sosialisasi tentu harus dibingkai sedemikian rupa, sehingga pesan dapat sampai kepada masyarakat. Berikut paparan dari Bapak Ali Samson Pane :

“Kami menggunakan komunikasi yang efektif yang didesain sesuai dengan situasi,waktu, tempat dan audience. Ini berarti pemilihan media dan teknik harus benar. Teknik yang kami lakukan antara lain dengan menggunakan media yang paling dekat pandangannya dengan pandangan audience, yaitu media massa local. Selain itu tim kami dari departemen Public Affairs dan para tokoh masyarakat menjadi sumber komunikasi. Dan pesan yang kami sampaikan kami olah sedemikian rupa sehingga sesuai dengan kebutuhan perusahaan”.100

Penjelasan Bapak Ali Samson Pane dikuatkan pula oleh Bapak Syukur Lawigena sebagai berikut:

99

Hasil Wawancara dengan Bapak Ali Samson Pane, Kepala Seksi/ Manajer CSR Departemen

Public Affairs pada tanggal 18 Agustus 2014

100

Hasil Wawancara dengan Bapak Ali Samson Pane, Kepala Seksi/ Manajer CSR Departemen

(21)

“Kecukupan komunikasi yang dilakukan tim Public Affairs adalah mengacu pada hasil dari sosialisasi program yang mereka adakan. Ketika perusahaan mendapat dukungan penuh dari masyarakat dan pemerintah atas program yang kita selenggarakan, itu artinya komunikasi yang dilakukan telah mencukupi. Oleh karena itu, dalam hubungannya dengan memperoleh kecukupan komunikasi ini maka media komunikasi menjadi sarana yang penting dalam proses sosialisasi untuk mensosialisasikan pesan-pesan program pada masyarakat”.101

Setelah pesan dibingkai dalam komunikasi yang cukup, selanjutnya dilakukan pengurutan atas tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai sasaran sosialisasi. Penjelasan Bapak Ali Samson Pane adalah sebagai berikut :

“Untuk mencapai sasaran sosialisasi, tentu kami melakukan tahapan-tahapan yaitu: (1) Kami tentukan dulu urutan tindakan yang akan dilakukan, (2) lalu penjadwalan untuk menentukan waktu sosialisasi, (3) kemudian membuat anggaran biaya, (4) setelah itu menetapkan siapa yang akan mengawasi kegiatan, (5) lalu kami menguji dan merevisi rencana sementara tersebut, (6) kemudian kami melakukan pengawasan untuk memastikan apakah sosialisasi berjalan sesuai tujuan, (7) setelah itu kami mulai menentukan komunikasi yang diperlukan, (8) dan terakhir adalah pelaksanaan, dimana kami memastikan persetujuan semua pihak yang terlibat”.102

Penjelasan Bapak Ali Samson Pane dikuatkan oleh Bapak Syukur Lawigena yang memaparkan kegiatan sosialisasi yang dilakukan oleh Departemen Pubic

Affairs secara lebih umum yakni sebagai berikut :

“Umumnya, yang dilakukan oleh Departemen Public Affairs untuk

mensosialisasikan program-programnya adalah (1) Memberikan

penerangan kepada masyarakat, (2) Melakukan persuasi, (3) Berupaya untuk mengintegrasikan sikap dan perbuatan Perusahaan dengan masyarakat dan sebaliknya, (4) Memperkenalkan programnya kepada masyarakat, (5) Berupaya mendapatkan penghargaan dan penerimaan

101

Hasil Wawancara dengan Bapak Syukur Lawigena, Kepala Divisi External Relations pada tanggal 18 Agustus 2014

102

Hasil Wawancara dengan Bapak Ali Samson Pane, Kepala Seksi/ Manajer CSR Departemen

(22)

publik, (6) Memelihara hubungan baik dengan para pejabat pemerintah, (7) Memelihara hubungan baik dengan pers dan para opinion leader (tokoh masyarakat), (8) Memelihara hubungan baik dengan pihak-pihak yang berhubungan dengan penyelenggaraan program, (9) Mengatasi problem yang timbul dalam pelaksanaan program”.103

Adapun bentuk kegiatan sosialisasi yang dilakukan Departemen Public

Affairs dijelaskan oleh Bapak Ali Samson Pane sebagai berikut :

“Sosialisasi yang kami lakukan adalah melalui bentuk komunikasi tatap muka secara langsung, seperti silaturahmi kepada pejabat pemerintah daerah setempat, dinas-dinas terkait program maupun dengan tokoh-tokoh masyarakat, juga melalui pertemuan-pertemuan warga. Selain itu, kami juga melakukan penyebaran leaflet, brosur dan CD terkait program yang kami selenggarakan. Khusus Rumah Pintar BSD City kami melakukan pelatihan untuk para tutor dan tim yang tergabung dalam Departemen Public Affairs itu sendiri, selaku agen sosialisasi”.104

Berdasarkan data yang diperoleh peneliti, Departemen Public Affairs Sinar Mas Land telah melakukan upaya sosialisasi terhadap publiknya, dalam hal ini tokoh masyarakat dan pemerintah daerah setempat, sebagai salah satu fungsi komunikasi, yaitu dengan mengkomunikasikan informasi kepada sasarannya. Dengan melakukan sosialisasi, Departemen Public Affairs menciptakan perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku sasaran terhadap program yang diselenggarakan, yaitu Rumah Pintar BSD City.

Mengenai perencanaa kegiatan sosialisasi dan strategi yang dilakukan Departemen Public Affairs Sinar Mas Land akan dijelaskan pada sub bab selanjutnya.

103

Hasil Wawancara dengan Bapak Syukur Lawigena, Kepala Divisi External Relations pada tanggal 18 Agustus 2014

104

Hasil Wawancara dengan Bapak Ali Samson Pane, Kepala Seksi/ Manajer CSR Departemen

(23)

4.2.2. Perencanaan dan Pemrograman (Planning and Programming)

Berdasarkan hasil dari pengumpulan data kegiatan sosialisasi, maka dibuatlah suatu strategi dan perencanaan kegiatan. Perencanaan merupakan bagian penting dalam sebuah strategi, oleh karena itu perencanaan harus dilakukan secara matang agar dapat memperoleh hasil yang baik sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Sebagai langkah pertama dalam perencanaan perlu diketahui cara menetapkan tema, konsep dan khayalak yang akan menjadi sasaran kegiatan sosialisasi. Atas hal tersebut, Bapak Ali Samson Pane menjelaskan tentang yang dimaksud dengan konsep Rumah Pintar BSD City sebagai berikut:

“Program Rumah Pintar BSD City merupakan salah satu program CSR Sinar Mas Land dibidang pendidikan, semacam sekolah non formal. Bentuk fisiknya berupa rupah yang dijadikan tempat pelayanan pendidikan dan ketrampilan yang diberikan secara gratis kepada masyarakat sekitar, dimana Rumah Pintar BSD City itu berada, yaitu di Kelurahan Rawa Buntu khususnya, dan Kota Tangerang Selatan, Kabupaten Tangerang umumnya”.105

Lebih dalam tentang Visi dan Misi Rumah Pintar BSD City, dijelaskan oleh Bapak Ali Samson Pane demikian :

“Visi Rumah Pintar BSD City adalah mewujudkan masyarakat yang sejahtera melalui pengetahuan dan ketrampilan. Sedangkan misi yang dijalankan oleh Rumah Pintar BSD City adalah (1) Meningkatkan minat baca, (2) Mengembangkan potensi anak usia dini, (3) Memberantas buta aksara, (4) Mengembangkan ketrampilan masyarakat berbasis potensi local, (5) Mengenalkan teknologi dan informasi, (6) Melestarikan budaya setempat”.106

105

Hasil Wawancara dengan Bapak Ali Samson Pane, Kepala Seksi/ Manajer CSR Departemen

Public Affairs pada tanggal 18 Agustus 2014

106

Hasil Wawancara dengan Bapak Ali Samson Pane, Kepala Seksi/ Manajer CSR Departemen

(24)

Tentang konsep Rumah Pintar BSD City ditambahkan oleh Bapak Syukur Lawigena sebagai berikut:

“Rumah Pintar sebenarnya merupakan gagasan dari program Indonesia Pintar yang digagas oleh Ibu Ani Yudhoyono melalui Solidaritas Isteri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB) dengan tujuan utama mewujudkan masyarakat berpengetahuan, sejahtera dan beradab. Berangkat dari gagasan tersebut, sebagai bentuk tanggung jawab Perusahaan terhadap pemberdayaan masyarakat dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan, maka Perusahaan mendirikan Rumah Pintar BSD City. Melalui Rumah Pintar inilah, perusahaan secara tidak langsung membantu pemerintah daerah dimana lokasi Proyek BSD City berada, dalam membantu meningkatkan pendidikan dan perekonomian masyarakatnya. Dengan begitu Perusahaan telah turut serta berpartisipasi dalam meningkatkan permasalahan sosial, ekonomi dan lingkungan”.107

Untuk mempertajam strategi sosialisasi, maka perusahaan juga perlu mengetahui dengan jelas faktor-faktor yang mempengaruhi penyelenggaraan program Rumah Pintar BSD City. Bapak Ali Samson Pane menjelaskannya sebagai berikut :

“Faktor-faktor yang mempengaruhi sebenarnya lebih kepada faktor eksternal yaitu (1) Minimnya tingkat pendidikan masyarakat local, (2) Rendahnya tingkat perekonomian masyarakat local, (3) Minimnya wadah dan sarana pengembangan bakat dan ketrampilan, (4) Tersingkirnya budaya lokal akibat pengaruh kehidupan perkotaan, (5) Pemberdayaan komunitas masyarakat”.108

Faktor-faktor yang mempengaruhi penyelenggaraan program Rumah Pintar BSD City itu, mengangkat isu yang menjadi pertimbangan perusahaan

107

Hasil Wawancara dengan Bapak Syukur Lawigena, Kepala Divisi External Relations pada tanggal 18 Agustus 2014

108

Hasil Wawancara dengan Bapak Ali Samson Pane, Kepala Seksi/ Manajer CSR Departemen

(25)

untuk melakukan sosialisasi, sebagaimana dijelaskan oleh Bapak Syukur Lawigena berikut ini :

“Isu-isu yang terkait dengan Rumah Pintar adalah isu-isu tentang pendidikan dan pemberdayaan masyarakat. Mengapa isu tersebut yang kami pilih?. Karena dalam melakukan sebuah pembangunan perkotaan, pemberdayaan masyarakat merupakan salah satu targetnya, dan ini harus dilakukan oleh semua pihak terkait. Tentunya, terkait dengan Rumah Pintar, pemberdayaan disektor pendidikan adalah yang kami utamakan. Sehingga dengan demikian masyarakat sekitar BSD City dapat memperoleh pengetahuan dan dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya, yang pada akhirnya dapat menyesuaikan diri dan ikut mengisi perkembangan perkotaan”.109

Sedangkan untuk pemilihan stakeholders Rumah Pintar BSD City, perusahaan melakukan identifikasi terlebih dahulu, sebagaimana dijelaskan oleh Bapak Ali Samson Pane sebagai berikut :

“Yang dilakukan Perusahaan pertama-tama adalah melakukan analisis stakeholder. Kami melakukan tukar pikiran, memikirkan semua orang yang terpengaruh oleh program kami, yang memiliki pengaruh atas program yang kami buat, atau memiliki kepentingan sehingga tujuan sukses atau gagal. Lalu kami membuat peta stakeholders (mapping) dengan mengembangkan daftar kategori dari orang, organisasi, lembaga atau pihak lainnya yang memiliki kepentingan terhadap program Rumah Pintar BSD City”.110

Bapak Ali Samson Pane menambahkan informasinya mengenai

stakeholders Rumah Pintar BSD City sebagai berikut:

“Dari data-data yang kami peroleh, baru stakeholder kami klasifikasikan menjadi: (1) Stakeholder Utama merupakan stakeholder yamg memiliki kaitan kepentingan secara langsung dengan program kami yaitu masyarakat yang terkait dengan program, tokoh masyarakat yang kami anggap mewakili aspirasi masyarakat, pihak manajemen perusahaan. Kemudian (2) Stakeholder Pendukung yaitu stakeholder yang tidak

109

Hasil Wawancara dengan Bapak Syukur Lawigena, Kepala Divisi External Relations pada tanggal 18 Agustus 2014

110

Hasil Wawancara dengan Bapak Ali Samson Pane, Kepala Seksi/ Manajer CSR Departemen

(26)

memiliki kaitan kepentingan secara langsung, tapi memiliki kepedulian pada program kami, seperti aparat pemerintah, LSM, komunitas masyarakat, institusi pendidikan dan mitra yang terkait program kami. Terakhir (3) Stakeholder Kunci yaitu stakeholder yang memiliki kewenangan secara legal dalam hal pengambilan keputusan, yaitu Pemerintah Kota Tangerang Selatan, Pemerintah Kabupaten Tangerang, DPRD dan dinas/instansi yang membawahi langsung program kami”.111

Penjelasan Bapak Ali Samson Pane dikuatkan pula oleh Bapak Syukur Lawigena sebagai berikut :

“Sasaran dari program Rumah Pintar BSD City adalah kelompok masyarakat yang terdiri dari anak-anak, remaja, kaum perempuan dan ibu rumah tangga”.112

Stakeholders yang dipilih tentu harus sesuai dengan visi dan misi serta

fungsi dan tujuan Rumah Pintar BSD City. Hal ini ditegaskan oleh Bapak Syukur Lawigena sebagai berikut :

“Rumah Pintar BSD City ini didirikan untuk memberdayakan masyarakat melalui pendidikan dan ketrampilan, nah, stakeholders dan target sasaran yang dipilih tersebut adalah pihak-pihak yang menerima dampak langsung dari keberadaan Rumah Pintar maupun yang mendukung serta yang berkepentingan baik langsung maupun tidak langsung dengan Rumah Pintar BSD City”.113

Kebutuhan stakeholders Rumah Pintar yang dimaknai Perusahaan dijelaskan oleh Bapak Ali Samson Pane sebagai berikut :

“Untuk stakeholders utama adalah kebutuhan akan pengetahuan. Masyarakat dapat memperoleh pendidikan dan ketrampilan gratis untuk

111

Hasil Wawancara dengan Bapak Ali Samson Pane, Kepala Seksi/ Manajer CSR Departemen

Public Affairs pada tanggal 18 Agustus 2014

112

Hasil Wawancara dengan Bapak Syukur Lawigena, Kepala Divisi External Relations pada tanggal 18 Agustus 2014

113

Hasil Wawancara dengan Bapak Syukur Lawigena, Kepala Divisi External Relations pada tanggal 18 Agustus 2014

(27)

menambah wawasan mereka. Sedangkan kebutuhan untuk stakeholders pendukung adalah kebutuhan untuk mengembangkan potensi dan pemberdayaan ekonomi. Lalu kebutuhan stakeholder kunci adalah Rumah Pintar BSD City mampu membantu pemerintah dalam meningkatkan pendidikan masyarakat maupun perekonomiannya”.114

Untuk mengetahui kegiatan Rumah Pintar BSD City yang akan disosialisasikan, berikut adalah tabel kegiatan rutin yang diselenggarakan Rumah Pintar BSD City selama tahun 2014:

114

Hasil Wawancara dengan Bapak Ali Samson Pane, Kepala Seksi/ Manajer CSR Departemen

Public Affairs pada tanggal 18 Agustus 2014

KEGIATAN RUTIN 2014 RUMAH PINTAR BSD CITY

NO PELATIHAN TUTOR

HARI

KET.

SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU

I SENTRA KOMPUTER 1 KOMPUTER ASRORI 13.30-16.00 13.30-16.00 13.30-16.00 - 13.30-16.00 - UMUM II SENTRA BERMAIN III SENTRA KRIYA

1 DAUR ULANG VIP GREEN

14.00-17.00 REMAJA-IBU 2 MERAJUT MEGAWATI 15.00-17.00 REMAJA-IBU 3 MELUKIS GERBANG INDONESIA 10.00-11.30 4 SD - SMA 4 MEWARNAI ANDY PERMANA 10.00-11.30 TK - 3 SD IV SENTRA BUKU 1 PUBLIC SPEAKING ADE WAHYU HIDAYAT/ FERRY 12.00-14.00 REMAJA-IBU/BAPAK 2 BAHASA INGGRIS DEWASA LISA HUSIANA MNG 1 & 3 - 10.00-11.30 REMAJA-IBU/BAPAK 3 BAHASA INGGRIS ANAK-ANAK I LISA HUSIANA MNG 1 & 3 - 12.00-13.30 TEST 4 BAHASA INGGRIS ANAK-ANAK II ANDI / SYLVI 12.00-13.30 TK - 3 SD

(28)

Sumber : Data Sekunder Departemen Public Affairs Gambar 2 : Laporan Kegiatan Rumah Pintar BSD City 2014

Dalam menunjang sasaran sosialisasi yang efektif dan efisien, maka diperlukan agen sosialisasi, yang menjadi pihak-pihak yang melaksanakan atau melakukan sosialisasi. Agen sosialisasi memiliki pengaruh yang sangat besar pada pelaksanaan program Rumah Pintar BSD City, atas hal itu Bapak Ali Samson Pane menjelaskan sebagai berikut :

“Cara perusahaan memberikan informasi tentang Rumah Pintar BSD City kepada publiknya adalah melalui Departemen Public Affairs. Disini Public Affairs berfungsi sebagai Public Relations, yaitu membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publiknya, dalam hal ini melalui program CSR Rumah Pintar BSD City. Departemen Public Affairs menyebarkan informasi dari perusahaan kepada masyarakat tentang kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh Rumah Pintar BSD City dan menyalurkan opini publik kepada organisasi, dimana kegiatan tersebut bertujuan untuk mendapatkan dukungan publik”.115

Ditegaskan kembali oleh Bapak Ali Samson Pane tentang pelaku kegiatan sosialisasi yaitu sebagai berikut :

“Departemen Public Affairs dituntut untuk dapat menjalankan peranannya dengan baik, dimana peranan tersebut dapat diwujudkan melalui sosialisasi program-program atau kegiatan yang dibuat oleh Rumah Pintar BSD City. Mengingat luasnya lokasi pembangunan BSD

115

Hasil Wawancara dengan Bapak Ali Samson Pane, Kepala Seksi/ Manajer CSR Departemen

Public Affairs pada tanggal 18 Agustus 2014

V SENTRA PANGGUNG & AUDIO VISUAL 1 MENARI TRADITIONAL RAGAM BUDAYA NUSANTARA 15.00-17.30 TK - SMA 2 NONTON

(29)

City, alangkah baiknya kalau staff Public Affairs ditambah, supaya bisa memperluas jangkauan sosialisasi. Karena terus terang, jumlah staff yang kami miliki sangat terbatas. Oleh karena itu kami bekerja sama dengan tokoh-tokoh masyarakat dan pejabat pemerintah daerah untuk menjadi corong informasi yang kami sebarkan ”.116

Keterlibatan pihak-pihak terkait program Rumah Pintar BSD City untuk menjadi pelaku kegiatan sosialisasi ditegaskan pula oleh Bapak Syukur Lawigena sebagaimana berikut ini :

“Pihak-pihak yang terlibat dalam CSR Rumah Pintar kami jadikan sebagai sumber komunikasi yaitu: (1) seluruh staff departemen Public Affairs itu sendiri, juga mereka yang bergerak di dalam komunitas-komunitas masyarakat sekitar yang menjadi pendukung program Rumah Pintar. Selain itu tentunya kami melibatkan (2) para pengajar, yang kami sebut dengan Tutor, mereka kami ambil dari anggota komunitas masyarakat yang tentunya berkompeten di bidangnya masing-masing. Lalu (3) tokoh-tokoh masyarakat yang memiliki pengaruh dalam menggerakkan masyarakat sekitar. Kami juga melibatkan (4) mitra dari berbagai perusahaan yang terkait dengan Rumah Pintar, seperti perusahaan grup Sinarmas, lembaga-lembaga perbankan dan institusi pendidikan yang ada disekitar kami. Terakhir yang tak kalah pentingnya, kami melibatkan (5) pemerintah daerah beserta jajarannya untuk mendukung program kami”.117

Sosialisasi bukan hanya diartikan bagaimana program Rumah Pintar BSD City dapat dipahami oleh masyarakat baik substansi maupun prosedurnya. Sosialisasi bukan sekedar media publikasi, melainkan bagian dari proses pemberdayaan, dimana diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran kritis, menumbuhkan perubahan sikap, dan perilaku masyarakat. Oleh sebab itu, sosialisasi harus terintegrasi dalam aktivitas pemberdayaan dan dilakukan secara

116

Hasil Wawancara dengan Bapak Ali Samson Pane, Kepala Seksi/ Manajer CSR Departemen

Public Affairs pada tanggal 18 Agustus 2014

117

Hasil Wawancara dengan Bapak Syukur Lawigena, Kepala Divisi External Relations pada tanggal 18 Agustus 2014

(30)

terus menerus untuk memampukan masyarakat menanggulangi masalah-masalah kebutuhan akan pendidikan dan ketrampilan. Untuk itu perlu dipahami dengan jelas tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan sosialisasi yang dilakukan, berikut ini penjelasan dari Bapak Ali Samson Pane :

“Sosialisasi program Rumah Pintar BSD City yang kami selenggarakan ini memiliki dua tujuan, umum dan khusus. Tujuan umumnya adalah : (1)Mengupayakan masyarakat luas memahami maksud tujuan serta visi misi Rumah Pintar BSD City. (2) Masyarakat luas mengetahui dan memahami bahwa penyelenggaraan program Rumah Pintar BSD City adalah sebagai bagian dari pertanggungjawaban Perusahaan kepada publik. Sedangkan tujuan khususnya adalah: (1)Terdapatnya komitmen dan kerjasama antara Perusahaan dan Pemerintah Daerah setempat untuk meningkatkan taraf pendidikan dan perekonomian masyarakat lokal. (2) Dapat merangsang minat anak-anak usia dini, anak-anak putus sekolah dan ibu rumah tangga untuk melakukan kegiatan pendidikan dan ketrampilan. (3) Melestarikan kebudayaan lokal melalui pembinaan seni budaya yang dilakukan dalam kegiatan Rumah Pintar BSD City”.118

Tujuan sosialisasi dipaparkan lebih luas lagi oleh Bapak Syukur Lawigena sebagai berikut :

“Pada dasarnya Public Affairs memiliki fungsi dan tujuan untuk menciptakan citra yang positif bagi perusahaan kepada publiknya, baik internal maupun eksternal, dimana hal tersebut dapat dilakukan dengan cara melaksanakan peranannya dengan baik melalui penyebaran informasi, dalam hal ini tentunya tentang Rumah Pintar, secara maksimal, yang disusun dan direncanakan dengan baik agar hasil yang didapatkan dapat sesuai dengan apa yang diinginkan oleh perusahaan.”119

Pada sisi aktifitas fisiknya, sosialisasi diharapkan menerapkan beberapa pendekatan yang didasarkan atas perbedaan khalayak sasaran. Pendekatan yang

118

Hasil Wawancara dengan Bapak Ali Samson Pane, Kepala Seksi/ Manajer CSR Departemen

Public Affairs pada tanggal 18 Agustus 2014

119

Hasil Wawancara dengan Bapak Syukur Lawigena, Kepala Divisi External Relations pada tanggal 18 Agustus 2014

(31)

dilakukan, diharapkan bisa membangun keterlibatan masyarakat melalui pertukaran pengalaman, pengetahuan, dan pemahaman untuk menemukan kesepakatan-kesepakatan bersama yang berpijak pada kesetaraan, kesadaran kritis dan akal sehat. Oleh karena itu diperlukan strategi dan taktik yang tepat sehingga upaya sosialisasi dapat mencapai tujuannya. Untuk itu Bapak Ali Samson Pane memaparkannya sebagai berikut:

“Rumah Pintar mempunyai peranan atau andil dalam memberdayakan masyarakat miskin dan tertinggal dalam program-programnya yaitu pendampingan sosial dalam kegiatan pemberdayaan. Ada lima strategi yang dilakukan oleh tim kami dar departemen Public Affairs dalam kegiatan pendampingan masyarakat miskin dan tertinggal melalui program Rumah Pintar BSD City ini, yaitu pemungkinan, penguatan, perlindungan, penyokongan dan pemeliharaan. Strategi tersebut dinilai telah memberikan kontribusi yang cukup berarti bagi kaum miskin dan tertinggal untuk mandiri dan meningkatkan kualitas hidupnya”.120

Strategi program yang diusung tentunya dikendalikan oleh sebuah struktur birokrasi pelaksana program Rumah Pintar BSD City. Berikut penjelasan Bapak Ali Samson Pane :

“Bentuk organisasi yang dirancang dalam Rumah Pintar adalah bentuk lini atau garis. Hubungan kerja bersifat langsung melalui satu garis wewenang, bentuk ini paling sederhana, karena organisasi Rumah Pintar itu sendiri tidak terlalu rumit dan tidak besar. Jadi lebih mudah untuk melakukan komunikasi dan pengambilan keputusan”.121

120

Hasil Wawancara dengan Bapak Ali Samson Pane, Kepala Seksi/ Manajer CSR Departemen

Public Affairs pada tanggal 18 Agustus 2014

121

Hasil Wawancara dengan Bapak Ali Samson Pane, Kepala Seksi/ Manajer CSR Departemen

(32)

Berikut ini adalah struktur birokrasi pelaksana program Rumah Pintar BSD City :

Sumber : Data Sekunder Departemen Public Affairs Gambar 3: Struktur Organisasi Rumah Pintar BSD City

MANAGER CSR/ KOORDINATOR RUMAH PINTAR BSD CITY

FRONT OFFICE TUTOR SENTRA KOMPUTER TUTOR SENTRA BUKU TUTOR SENTRA KRIYA KEPALA DIVISI EXTERNAL RELATIONS KEPALA DEPARTEMEN PUBLIC AFFAIRS TUTOR

SENTRA AUDIO VISUAL/ PANGGUNG

TUTOR SENTRA BERMAIN

TUTOR SENTRA ANGGREK

(33)

Pelaksana sosialisasi melakukan upaya-upaya sosialisasi berdasarkan prosedur yang telah ditetapkan sebagaimana yang dijelaskan oleh Bapak Ali Samson Pane adalah sebagai berikut :

“Dalam melakukan sosialisasi program, kami mengaturnya demikian: (1) Membuat proposal kegiatan,

(2) Mengajukan ke pimpinan, (3) Proposal dipresentasikan,

(4) Mendapat persetujuan dari manajemen, (5) Melakukan pemetaan di masyarakat, (6) Merencanakan bentuk sosialisasi, (7) Pelaksanaan Sosialisasi,

(8) Evaluasi sosialisasi, (9) Implementasi kegiatan,

(10) Laporan pertanggung jawaban”122

Jika digambarkan dalam bentuk bagan standar prosedur sosialisasi program Rumah Pintar BSD City adalah sebagai berikut:

122

Hasil Wawancara dengan Hasil Wawancara dengan Bapak Ali Samson Pane, Kepala Seksi/ Manajer CSR Departemen Public Affairs pada tanggal 01 Agustus2014

(34)

Mulai

Membuat proposal kegiatan

Pimpinan Presentasi proposal

Pemetaan Setuju Perencanaan Sosialisasi Pelaksanaan Sosialisasi Evaluasi Sosialisasi Implementasi Kegiatan Laporan Pertanggungjawaban Selesai

Sumber : Data Sekunder Departemen Public Affairs (Notulen Rapat) Gambar 4 : Alur kegiatan sosialisasi program CSR Sinar Mas Land

(35)

Dalam melakukan sosialisasi, tentunya diperlukan juga media komunikasi yang merupakan sarana yang dipakai untuk memproduksi, mereproduksi, mendistribusikan ataupun menyebarkan dan juga menyampaikan informasi. Dengan adanya media komunikasi akan mempermudah kelancaran dalam penyampaian informasi. Untuk hal ini Bapak Ali Samson Pane memberikan jawabannya sebagai berikut:

“Kami lebih banyak bekerja sama dengan media massa local, karena cakupan wilayah program Rumah Pintar BSD City memang diperuntukkan bagi masyarakat Tangerang Selatan, sebagai bagian wilayah dari Perusahaan berada. Selain itu juga kami menggunakan berbagai bentuk sebaran, seperti leaflet, brosur dan CD”.123

Bapak Ali Samson Pane juga menambahkan demikian :

“Dalam menyampaikan pesan komunikasi kepada khalayak sasaran kami menggunakan model komunikasi organisasi yaitu proses komunikasi terstruktur yang berlangsung antara perusahaan dengan lingkungan internal maupun eksternalnya. Mengapa kami menggunakan model komunikasi organisasi ini adalah karena dalam perkembangannya, perusahaan melaksanakan kegiatannya di dalam lingkungan terbuka yang bersifat dinamis dan senantiasa berubah. Lingkungan yang dinamis ini memaksa perusahaan membuat system yang terbuka, dan oleh karenanya membuat komunikasi menjadi sebuah hal yang vital untuk dapat

berlangsungnya hubungan antara sebuah perusahaan dengan

lingkungannya”.124

Dilanjutkan lagi oleh Bapak Ali Samson Pane sebagai berikut:

“Selain itu kami juga menggunakan cara komunikasi eksternal dalam menyampaikan pesan program Rumah Pintar ini, karena penerapan CSR Rumah Pintar BSD City ini targetnya adalah masyarakat atau public eksternal perusahaan, sehingga komunikasi eksternal menjadi teori pendukung untuk mensosialisasikan program perusahaan ini kepada

123

Hasil Wawancara dengan Bapak Ali Samson Pane, Kepala Seksi/ Manajer CSR Departemen

Public Affairs pada tanggal 18 Agustus 2014

124

Hasil Wawancara dengan Bapak Ali Samson Pane, Kepala Seksi/ Manajer CSR Departemen

(36)

masyarakat yang berada di wilayah kerja pembangunan proyek BSD City”.125

Penjelasan Bapak Ali Samson Pane ini dikuatkan pula oleh Bapak Syukur Lawigena sebagai berikut:

“Komunikasi yang efektif harus didesain agar sesuai dengan situasi, waktu, tempat dan audiens. Ini berarti pemilihan media dan teknik harus benar untuk dapat mensosialisasikan program Rumah Pintar BSD City, dan yang paling efektif adalah dengan menggunakan media yang paling dekat pandangannya dengan pandangan audiens, yaitu media massa local. Selain itu juga dengan menggunakan manajer dari Departemen Public Affairs dan para tokoh masyarakat sebagai sumber komunikasi yang berkredibilitas tinggi untuk audien”.126

Bapak Syukur Lawigena juga menambahkan dengan penjelasannya demikian:

“Menyadari perannya sebagai social worker, diharapkan tenaga Rumah Pintar mempunyai inisiatif untuk terlibat dalam program pemberdayaan masyarakat. Salah satu program pemberdayaan masyarakat yang diselenggarakan Rumah Pintar BSD City adalah Sentra Kriya, yang merupakan program yang diharapkan mampu membidik sasaran dengan tepat, agar komunitas miskin dan tertinggal bisa mandiri dan mempunyai kualitas hidup yang lebih baik. Kami ingin menggerakkan inisiatif masyarakat itu sendiri sendiri, sehingga mendorong masyarakat ke arah swadaya (self help) secara spontan dengan bergotong royong dan memanfaatkan segenap potensi yang tersedia”.127

Berdasarkan pernyataan key informan dan informan, peneliti dapat melihat bahwa Rumah Pintar BSD City memiliki khalayak dan metode khusus yang dilakukan dalam pelaksanaan sosialisasinya. Salah satunya adalah dengan metode

125

Hasil Wawancara dengan Bapak Ali Samson Pane, Kepala Seksi/ Manajer CSR Departemen

Public Affairs pada tanggal 18 Agustus 2014

126

Hasil Wawancara dengan Bapak Syukur Lawigena, Kepala Divisi Exeternal Relations pada tanggal 18 Agustus2014

127

Hasil Wawancara dengan Bapak Syukur Lawigena, Kepala Divisi Exeternal Relations pada tanggal 18 Agustus2014

(37)

pendekatan yang dilakukan oleh perusahaan kepada tokoh masyarakat, pemerintahan dan media. Berdasarkan rencana yang ditetapkan dalam melaksanakan kegiatan sosialisasi, maka langkah selanjutnya yang dilakukan oleh Tim departemen Public Affairs adalah pengkomunikasian dan pelaksanaan kegiatan. Pelaksanaan kegiatan ini adalah sesuai dengan perencanaan yang telah disusun secara matang sebelumnya pada tahap Defining problems, Planning and

Programming.

4.2.3. Bertindak dan Berkomunikasi (Taking Action and Communicating) Setelah mengetahui strategi dan taktik yang dilakukan oleh Departemen

Public Affairs selaku pihak yang bertanggung jawab atas penyelenggaraan

kegiatan sosialisasi Rumah Pintar BSD City, perlu diteliti juga tentang langkah – langkah yang dilakukan dalam bertindak dan berkomunikasi sehingga mampu menterjemahkan menjadi kegiatan-kegiatan nyata. Tentang hal ini, Bapak Ali Samson Pane menjelaskan demikian :

“Seperti yang kita tahu CSR itu merupakan suatu komitmen yang terus menerus dari pelaku bisnis untuk berlaku etis, dalam bentuk kontribusi bagi perkembangan ekonomi sekaligus meningkatkan kualitas komunitas local dan masyarakat pada umumnya. Begitupun dengan Rumah Pintar BSD City sebagai salah satu program CSR memang sangat berkaitan erat dengan konsep sustainability development (pembangunan yang berkelanjutan). Artinya bahwa dengan berpegang pada konsep tersebut,

dalam usahanya mencapai kesejahteraan masyarakat yang

berkesinambungan, maka perusahaan menjalankan Rumah Pintar dengan cara mengembangkan dan memelihara kesejahteraan masyarakat, melalui kegiatan-kegiatan yang bersifat sustainable (berkelanjutan), berupa pelatihan dan pemberdayaan potensi masyarakat melalui keterlibatan usaha komunitas masyarakat sekitar”.128

128

Hasil Wawancara dengan Bapak Syukur Lawigena, Kepala Divisi Exeternal Relations pada tanggal 18 Agustus 2014

(38)

Berbagai jenis infomasi dalam rangka sosialisasi dapat disampaikan dalam pola dan bentuk kegiatan, yaitu melalui berbagai jenis event seperti seminar, workshop, simulasi, diskusi, ataupun penyebaran leaflet, brosur, CD dan sebaran lainnya. Berikut penjelasan dari Bapak Ali Samson Pane tentang kegiatan sosialisasi Rumah Pintar BSD City yang dilakukan oleh Departemen Public

Affairs :

“Kegiatan sosialisasi yang kami lakukan adalah dengan tatap muka langsung, yaitu selain dengan cara bersilaturahmi dengan para tokoh masyarakat, kami juga mengadakan kegiatan-kegiatan reguler untuk bertemu dengan berbagai kalangan masyarakat, seperti pertemuan komunitas, peringatan hari raya maupun hari besar nasional, workshop dan diskusi kelompok. Selain itu juga kami mengadakan pelatihan dan kunjungan ke lembaga-lembaga pendidikan disekitar Rumah Pintar BSD City untuk menyebarkan informasi melalui media sebaran, seperti leaflet, brosur ataupun CD”.129

Bentuk sosialisasi yang dilakukan Tim Departemen Public Affairs ditambahkan pula oleh Bapak Syukur Lawigena sebagai berikut:

“Pola sosialisasi Rumah Pintar BSD City, dan berlaku pula untuk sosialisasi program-program CSR lainnya, adalah dimana karyawan (staff Departemen Public Affairs) terlibat dalam proses sosialisasi yang dilakukannya. Disini difokuskan pada interaksi dan komunikasi yang bersifat lisan yang menjadi pusat sosialisasi itu sendiri”.130

Berikut ini adalah kegiatan regular Rumah Pintar BSD City selama tahun 2014 yang diselenggarakan sebagai bentuk kegiatan sosialisasi

129

Hasil Wawancara dengan Bapak Ali Samson Pane, Kepala Seksi/ Manajer CSR Departemen

Public Affairs pada tanggal 18 Agustus 2014

130

Hasil Wawancara dengan Bapak Syukur Lawigena, Kepala Divisi External Relations pada tanggal 18 Agustus 2014

(39)

PROGRAM REGULER 2014 RUMAH PINTAR " BSD CITY "

No Waktu

Pelaksanaan

Nama Acara Kegiatan

1 Februari 14 Bulan Remaja - Diskusi Remaja - Musik Akustik 2 April 24 Bulan Wanita Indonesia - Diskusi Sejarah

- Lomba Ketrampilan 3 Juni Ramadhan Ceria - Pentas Musik Agamis

- Tauziah

- Buka Puasa Bersama - Lomba Kegiatan

Keagamaan 4 Agustus 17 Gebyar Kemerdekaan - Malam Renungan

- Lomba ketangkasan - Pemutaran Film

Dokumenter 5 Oktober 31 Bulan Pemuda - Pelatihan PMR

- Pentas Seni Remaja - Gerak Jalan

Sumber : Data Sekunder Departemen Public Affairs Gambar 5 : Laporan Kegiatan Rumah Pintar BSD City 2014

Untuk melihat jadwal kunjungan ke lembaga-lembaga pendidikan dan kepemudaan yang ada disekitar lokasi Rumah Pintar BSD City, berikut adalah contoh tabel kunjungan pada bulan Agustus 2014:

(40)

No Nama Sekolah Month (Agustus) 1 2 3 4 5 6 1. Sekolah PAUD Rama- rama Kp. Dadap Senin, 04 Agustus 2014 2. Sekolah TPQ Al -

Husnia Kp.Dadap Senin, 11 Agustus 2014 . 3. SDN Karya bakti Rw.Buntu 3 Selasa, 05 Agustus 2014 4.

TK & PAUD Darul Aulia Rawabuntu Selasa, 12 Agustus 2014 5. SDN Rawabuntu 2 Selasa, 19 Agustus 2014 6. TK Al Ikhlas Cilenggang Rabu, 13 Agustus 2014 7. TK Bina Harapan Cilenggang Rabu, 20 Agustus 2014 8. TK Tunas Karya Cilenggang Rabu, 27 Agustus 2014 9.

Sekolah Dasar Negeri 1 Cilenggang Kamis,07 Agustus 2014 10

Sekolah Dasar Negeri 2 Cilenggang

Kamis, 14 Agustus

(41)

11 SDN 3 Cilenggang Kamis, 21 Agustus 2014 12 Sekolah MI Nurul Falah RMJ Jumat, 15 Agustus 2014 13 SDN Ciater 2 & 4 Jumat, 22 Agustus 2014 14 Sekolah Dasar Ar Raudah BSD Jumat, 29 Agustus 2014 15 Karang Taruna Kp. Dadap Sabtu, 30 Agustus 2014

Sumber : Data Sekunder Departemen Public Affairs Gambar 6 : Laporan Kegiatan Rumah Pintar BSD City 2014

Kedua tabel diatas menjelaskan beberapa aktivitas sosialisasi yang dilakukan oleh Tim Departemen Public Afairs selama tahun 2014. Dari tabel tersebut ada beberapa kegiatan sosialisasi yang telah dilakukan oleh Departemen Public Affairs antara lain temu muka dalam berbagai event maupun dalam bentuk kunjungan kelembaga pendidikan dan kepemudaan.

Dalam proses sosialisasi pada umumnya akan disampaikan sejumlah pesan-pesan kepada komunikan, dengan harapan komunikan tersebut menjadi paham dengan pesan tersebut dengan tujuan untuk mempengaruhi bahkan mengubah sikap. Namun dalam perjalanannya, sosialisasi ini tidak selalu berjalan lancar, ada beberapa hambatan atau kesulitan-kesulitan yang ditemui selama

(42)

sosialisasi tersebut berjalan. Tentang hambatan yang dihadapi dalam melakukan sosialisasi dijelaskan oleh Bapak Ali Samson Pane sebagai berikut :

“Dalam pelaksanaan program-program yang kami buat, kami banyak melakukan pendekatan pada masyarakat, melalui komunitas-komunitas yang ada disekitar kami, yang kami ingin kembangkan bakat dan potensi yang mereka miliki. Namun pada kenyataannya, masih banyak masyarakat lokal yang ingin kami berdayakan justru kurang bersemangat untuk mengasah potensinya. Mungkin karena faktor budaya, mereka cenderung malas bila tidak diberikan imbalan langsung dalam bentuk materi. Padahal banyak di kalangan komunitas masyarakat yang memiliki kemampuan untuk bisa diberdayakan secara ekonomi, misalnya dalam bidang kerajinan tangan, yang sebenarnya bisa menjadi ciri khas daerah mereka”.131

Mengenai hambatan lainnya Bapak Ali Samson Pane memaparkannya demikian :

“Hambatan lainnya juga datang dari anak-anak remaja yang putus sekolah, mereka juga enggan untuk datang dengan kesadaran diri mengikuti pelatihan-pelatihan yang kami berikan. Mereka lebih menyukai pekerjaan-pekerjaan mudah yang langsung memberikan hasil, seperti bekerja sebagai tukang ojek, tukang parkir, atau kuli angkut. Beberapa kali ada yang bisa kami giring untuk menjadi peserta didik Rumah Pintar, namun tidak bertahan lama, mereka tidak datang lagi, karena lebih memilih untuk pekerjaan yang kami katakan tadi”.132

Keadaan ini juga diperkuat oleh Bapak Syukur Lawigena yang mengatakan demikian :

“Dalam melakukan sosialisasi, kami menyebarkan informasi seluas-luasnya tentang keberadaan Rumah Pintar BSD City dengan berbagai cara-cara pendekatan. Namun demikian, meskipun sudah banyak masyarakat yang telah terjangkau informasi, tapi tidak semuanya dapat memahami manfaat dari program Rumah Pintar yang kami selenggarakan, bahkan banyak juga yang tidak peduli. Ini sangat

131

Hasil Wawancara dengan Bapak Ali Samson Pane, Kepala Seksi/ Manajer CSR Departemen

Public Affairs pada tanggal 18 Agustus 2014

132

Hasil Wawancara dengan Bapak Ali Samson Pane, Kepala Seksi/ Manajer CSR Departemen

(43)

memprihatinkan, karena kami berharap masyarakat lokal terutama, dalam

menjadi anggota Rumah Pintar, karena tujuan kami untuk

mensejahterakan mereka”.133

Untuk mengatasi kendala-kendala yang terjadi, tim departemen Public Affairs melakukan antisipasi dengan cara mempersiapkan komunikator yang handal dan tetap menjalin komunikasi yang baik dengan masyarakat melalui tokoh-tokoh masyarakat dan pejabat-pejabat pemerintah. Hal ini dijelaskan oleh Bapak Ali Samson Pane sebagai berikut :

“Untuk hambatan yang kami hadapi tersebut, kami berusaha untuk tetap mengedukasi masyarakat tentang manfaat Rumah Pintar BSD City, memberitahu mereka mengapa Rumah Pintar diselenggarakan untuk masyarakat BSD City, adalah semata-mata untuk mensejahterakan kehidupan masyarakat melalui pendidikan dan ketrampilan. Selain itu kami juga mengadakan pendekatan yang lebih lagi kepada tokoh-tokoh masyarakat yang pendapatnya didengar oleh warga masyarakat. Juga kami lakukan pendekatan intensif kepada pejabat-pejabat pemerintah terkait, untuk dapat memberikan dukungannya berupa anjuran kepada masyarakat untuk ikut terlibat dalam kegiatan-kegiatan Rumah Pintar BSD City.”134

Pada setiap kegiatan yang dilakukan, tim Departemen Public Affairs memang selalu melakukan langkah antisipasi sebelum dilaksanakannya suatu kegiatan sosialisasi. Hal ini agar kegiatan dan proses komunikasi dalam sosialisasi yang dilakukan dapat berjalan dengan lancar.

133

Hasil Wawancara dengan Bapak Syukur Lawigena, Kepala Divisi External Relations pada tanggal 18 Agustus 2014

134

Hasil Wawancara dengan Bapak Ali Samson Pane, Kepala Seksi/ Manajer CSR Departemen

(44)

4.2.4. Evaluasi Program

Sebagai tahap terakhir yaitu mengevaluasi hasil kerja Departemen Public

Affairs dalam melakukan upaya sosialisasi Program Rumah Pintar BSD City.

Evaluasi dilakukan untuk melihat apakah program yang telah direncanakan sesuai dengan hasil yang ingin dicapai. Hasil di sini juga sangat terkait dengan bagaimana Tim Departemen Public Affairs Sinar Mas Land mengevaluasi

event-event sosialisasi yang merupakan aktifitas public relations mereka dalam

meningkatkan citra perusahaan melalui program tanggung jawab sosial perusahaan.

Evaluasi yang paling penting untuk ditelaah adalah tentang permasalahan yang ditemui selama melakukan kegiatan sosialisasi. Adalah masih ditemuinya masyarakat yang belum memahami maksud dan tujuan diselenggarakannya program Rumah Pintar BSD City. Berikut ini penjelasan dari Bapak Ali Samson Pane :

“Walaupun kami sudah berupaya semaksimal mungkin untuk memberkan informasi kepada masyarakat tentang keberadaan Rumah Pintar BSD City, namun kenyataannya masih saja ada masyarakat yang belum memahaminya. Kami pikir, hal ini disebabkan karena sikap masa bodoh atau ketidak pedulian masyarakat lokal terhadap pengembangan dirinya sendiri. Ada sejumlah kelompok yang enggan untuk datang menghadiri undangan kami, jika tidak diberikan insentif transportasi misalnya. Tentu ini menjadi kendala bagi mereka sendiri untuk menerima informasi yang ingin kami berikan”.135

135

Hasil Wawancara dengan Bapak Ali Samson Pane, Kepala Seksi/ Manajer CSR Departemen

Referensi

Dokumen terkait

Namum sejauh ini, dalam penegakan hukum di dalam masyarakat adat Aceh, masih terdapat kendala-kedala yang dihadapi, sehingga proses pembangunan hukum adat di Indonesia, khususnya di

KEEMPAT : Taman di Perairan Teluk Moramo di Provinsi Sulawesi Tenggara sebagaimana dimaksud diktum KETIGA dengan batas koordinat sebagaimana tercantum dalam

Hasil bordir yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu seni berupa benda yang dihasilkan melalui proses atau cara dengan menambah hiasan menggunakan

Hasil Wawancara dengan Ibu Nur Azizah Selaku pembeli atau pelangan hasil budidaya ikan tambak, wawancara dilakukan tgl.. Indramanyu, Subang, Sumedang, Bandung, Sukabumi, Bogor

Tujuan penelitian ini adalah (1) menjelaskan wujud kata dalam tuturan masyarakat Tionghoa di Gang Baru Semarang dan (2) menjelaskan proses fonologi tuturan

Jadi dalam penelitian ini fenomena yang akan diteliti adalah mengenai keadaan penduduk yang ada di Kabupaten Lampung Barat berupa dekripsi, jumlah pasangan usia

Menurut Gagne, Wager, Goal, & Keller [6] menyatakan bahwa terdapat enam asusmsi dasar dalam desain instruksional. Keenam asumsi dasar tersebut dapat dijelaskan

Sementara itu, cakupan komoditas peternakan meliputi 12 (dua belas) komoditas, yaitu: kerbau, sapi perah, sapi potong, babi, domba, kambing, ayam kampung, ayam ras