• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

34 A. Gambaran Umum Obyek Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Dalam penyusunan skripsi ini penulis mengadakan penelitian di Universitas Swasta yang berada di Jakarta Barat yaitu Universitas Mercu Buana dan Universitas Esa unggul, untuk mengambil populasi dari akuntan pendidik. Sedangkan, Untuk Akuntan Publik diambil dari Kantor Akuntan Publik yang berlokasi di Jakarta Barat diantaranya :

a. Kantor Akuntan Publik (KAP) Drs. Chaeroni & Rekan, KAP ini kerjasama dengan Affilica International (18 Agustus 2009), yang berlokasi di Jl. Anggrek Nelimurni II / C 5, Kemanggisan, Slipi, Jakarta Barat 11480.

b. Kantor Akuntan Publik (KAP) Riza, Wahono & Rekan, KAP ini kerjasama dengan Clarkson Hyde International (18 Juni 2004), yang berlokasi di Jl. Anggrek Garuda Raya No.9, Slipi, Jakarta Barat 11480.

c. Kantor Akuntan Publik (KAP) Drs. Amir Hadyi, yang berlokasi di Jl. H. Saleh No.44 B, Palmerah, Jakarta Barat 11480

d. Kantor Akuntan Publik (KAP) Hertanto, Sidik, & Rekan, KAP ini kerjasama dengan Polaris International (24 Desember 2008), yang

(2)

berlokasi di Jl. Pulau Ayer 2 No. 8, Buana Biru Besar, Jakarta Barat 10160.

2. Waktu Penelitian

Waktu pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 1 november 2011 sampai 31 Januari 2012.

3. Objek Penelitian

Objek penelitian yang dimaksud disini yaitu akuntan pendidik pada 2 Universitas yaitu Universitas Mercubuana dan Universitas Esa Unggul. Sedangkan untuk akuntan publik, diperoleh Kantor Akuntan Publik (KAP) di wilayah Jakarta Barat.

Alasan penulis memilih objek tersebut adalah untuk memenuhi rasa keingintahuan penulis tentang masalah yang menelatarbelakangi penelitian yang sedang dikaji.

B. Desain Penelitian

Penelitian yang yang digunakan penulis adalah penelitian komparatif membandingkan persepsi akuntan pendidik dan akuntan publik, yang bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat dengan berdasarkan pada pengamatan terhadap akibat yang ada, kemudian mencari kembali faktor yang mungkin menjadi penyebab melalui data tertentu. Penelitian ini bersifat ex post facto. Untuk menentukan apakah terjadi suatu variable mempunyai hubungan kausal atau korelasi dapat dilakukan berdasarkan teori yang melandasi penelitian.

(3)

Sedangkan metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain survey, yaitu suatu penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dengan memakai kuesioner sebagai alat untuk mengumpulkan data dalam lingkungan yang sebenarnya.

C. Hipotesis

Maka penelitian ini bermaksud untuk menguji lebih lanjut apakah memang ada atau tidak perbedaan persepsi tersebut dengan menguji hipotesis berikut ini :

Ho: Tidak terdapat perbedaan persepsi yang signifikan antara Akuntan Pendidik dan Akuntan Publik terhadap Kode Etik Akuntan Indonesia?

Ha: Apakah terdapat perbedaan persepsi akuntan pendidik dan Akuntan Publik terhadap Kode Etik Akuntan Indonesia?

D. Variabel dan Skala pengukuran 1. Definisi Variabel Penelitian

Variabel adalah construct yang diukur dengan berbagai macam nilai untuk memberikan gambaran yang telah nyata mengenai fenomena-fenomena. Construct sendiri didefinisikan sebagai abstraksi dari fenomena-fenomena kehidupan yang diamati. Definisi operasional menjelaskan cara tertentu yang digunakan oleh peneliti dalam mengoperasikan construct, sehingga memungkinkan peneliti lain untuk

(4)

melakukan replikasi pengukur dengan cara pengukuran construct yang lebih baik (Indriantoro dan Supomo, 1999).

Variabel yang akan diukur dalam penelitian ini adalah persepsi Akuntan pendidik dan akuntan publik terhadap kode etik Akuntan. Penelitian ini bermaksud melihat dan menganalisa persepsi Akuntan Pendidik yang berada di Universitas Jakarta Barat serta Akuntan Publik yang berada di Jakarta Barat.

2. Pengukuran Variabel Penelitian

Penelitian ini diukur dengan menggunakan instrument prinsip etika profesi bagi para akuntan, pelaksanaan kode etik dan penafsiran, penyempurnaan kode etik. Prinsip etika yang akan diteliti yaitu: prinsip tanggung jawab profesi, prinsip kepentingan publik, prinsip integritas, prinsip obyektivitas, prinsip kompetensi dan kehati-hatian profesional, prinsip kerahasiaan, prinsip perilaku profesional serta prinsip standar teknis. Pernyataan mengenai prinsip kode etik ini diadopsi dari instrumen yang dikembangkan oleh Sihwahjoeni dan Gudono (2000). Instrumen ini diukur dengan 22 pernyataan dengan menggunakan skala Likert, yang terdiri dari : 3 pernyataan mengenai tanggung jawab profesi, 2 pernyataan mengenai kepentingan publik, 3 pernyataan mengenai integritas, 4 pernyataan mengenai objektifitas, 2 pernyataan mengenai kompetensi, 2 pernyataan mengenai kerahasiaan, 3 pernyataan mengenai perilaku profesional dan 3 pernyataan mengenai standar teknis.

(5)

Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala Likert. Setiap elemen pernyataan disediakan jawaban 1 sampai 5 dimana nilai (1) sangat tidak setuju, (2) tidak setuju, (3) netral, (4) setuju, (5) sangat setuju.

Tabel 3.1

Likert Scale dengan skal 1-5

Sangat Tidak Setuju ( STS ) skor 1

Tidak Setuju ( TS ) skor 2

Netral ( N ) skor 3

Setuju ( S ) skor 4

Sangat Setuju ( SS ) skor 5

Sumber : Metodologi Penelitian, Sedarmayanti dan Syarifudin Hidayat,2002 : 97

E. Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer. Data Primer adalah data yang diperoleh untuk pertama kalinya dan merupakan segala informasi yang diamati dan dicatat oleh peneliti di lapangan. Data primer dalam penelitian ini melalui metode survei, yaitu dengan cara menyebarkan kuesioner secara langsung kepada Akuntan pendidik dan akuntan publik. Penyebaran kuesioner secara langsung ini dimaksudkan untuk beberapa alasan berikut ini:

1. Memperoleh data yang akurat dan tanggapan dari responden secara tepat.

(6)

2. Dapat dipastikan bahwa yang berpartisipasi adalah mereka yang benar-benar memiliki kepentingan dengan penelitian yang dimaksud.

3. Kemungkinan yang mengisi kuesioner bukan subjek yang dimaksud dapat diperkecil.

4. Menjamin tingkat pengembalian kuesioner.

Adanya kelebihan-kelebihan dalam metode pengumpulan data ini, maka diharapkan data dapat memenuhi kriteria pengolahan dan hasil penelitian dapat menggambarkan keadaan yang sesungguhnya.

F. Populasi dan Sampel

Populasi yang dijadikan penelitian ini adalah Akuntan Pendidik dan Akuntan publik yang ada di wilayah Jakarta Barat. Sedangkan sampel adalah kelompok kecil yang diamati dan merupakan bagian dari populasi, sehingga sifat dan karakteristik populasi juga dimiliki oleh sampel. Penentuan sampel dalam penelitian ini dilakukan sesuai dengan metode probability sampling yaitu Area sampling (cluster sampling).

Pengambilan sampel dilakukan terhadap sampling unit, dimana sampling unitnya terdiri dari satu kelompok (cluster). Tiap item (individu) di dalam kelompok yang terpilih akan diambil sebagai sampel. Keuntungan

penggunaan teknik ini adalah menjadikan proses lebih mudah dan cepat karena mewakili dari beberapa sekumpulan elemen-elemen populasi (Suharsimi Arikunto, 2006: 142). Teknik sampling daerah digunakan untuk menentukan sampel bila objek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas, misal akuntan publik dari suatu negara, propinsi, atau

(7)

kabupaten. Untuk menentukan kantor mana kantor mana yang akan dijadikan sumber data, maka pengambilan sampelnya berdasarkan daerah populasi yang telah ditetapkan.

Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui survei dengan mengisi kuesioner yang dikirimkan kepada responden.. Sampel yang dipilih yaitu:

1. Akuntan pendidik, merupakan lulusan minimal strata 1 (S1) jurusan akuntansi yang mengajar pada perguruan tinggi Universitas swasta (Dosen Akuntansi tetap dan tidak tetap) di Jakarta Barat. 2. Akuntan publik, merupakan akuntan yang bekerja pada Kantor

Akuntan Publik ( KAP) di DKI Jakarta yang telah memiliki pengalaman audit minimal satu tahun.

Peneliti mengambil populasi dalam penelitian ini adalah dari 224 Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berada di DKI Jakarta. Peneliti mengelompokkan 25 Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berada di Jakarta Barat.

Tabel 3.2

Daftar Kantor Akuntan Publik (KAP) di Jakarta Barat No. Nama Kantor Akuntan Publik (KAP) Wilayah

1. KAP. ALI, BAP Jakarta Barat

2. KAP. DRS. AMIN WIDJAJA TUNGGAL Jakarta Barat

3. KAP. DRS. AMIR HADYI Jakarta Barat

4. KAP. DRS. CHAERONI & REKAN Jakarta Barat

(8)

6. KAP. HERMAN, DODY, TANUMIHARDJA & REKAN (CAB)

Jakarta Barat

7. KAP. DRS. HERYANTO SUBRATA GANI Jakarta Barat

8. KAP. DRS. I MADE OKA & REKAN (PUSAT)

Jakarta Barat

9. KAP. IDRIS & SUDIHARTO Jakarta Barat

10. KAP. JAN, LADIMAN & REKAN (CAB) Jakarta Barat

11. KAP. MOCH. ZAINUDDIN & SUKMADI Jakarta Barat

12. KAP. RATNA WIDJAJA Jakarta Barat

13. KAP. RIZA, WAHONO & REKAN Jakarta Barat

14. KAP. S. ARANIYADI Jakarta Barat

15. KAP. SOEJATNA, MULYANA & REKAN Jakarta Barat

16. KAP. DRS. SOEROTO PADMODIHARDJO Jakarta Barat

17. KAP. DRS. SOFYAN SYAFRI & REKAN Jakarta Barat

18. KAP. DRS. SUKRISNO AGOES, MM & REKAN

Jakarta Barat

19. KAP. DRS. SUTOPO INSJA Jakarta Barat

20. KAP. DRS. TJHIN TJIAP LUNG, MM. BAP Jakarta Barat

21. KAP. UTOYO, WIDYASARI & REKAN Jakarta Barat

22. KAP. DANIEL KODIRUN Jakarta Barat

23. KAP. DRS. SURYANTO GUNAWAN Jakarta Barat

24. KAP HERTANTO, SIDIK & REKAN Jakarta Barat

25. KAP. DRA. ROSALIA HAWANI, MM & REKAN

Jakarta Barat

Sumber : Directory, 2011

Dari 25 Kantor Akuntan Publik yang berada di Jakarta Barat, peneliti memilih 4 Kantor Akuntan Publik (KAP), Kantor Akuntan Publik (KAP) yang dimaksud yaitu : (KAP) Chaeroni & Rekan, (KAP) Riza,

(9)

Wahono & Rekan, (KAP) Drs. Amir Hadyi, dan (KAP) Hertanto, Sidik & Rekan. Sedangkan populasi dari 49 Universitas Swasta yang berada di DKI Jakarta. Peneliti mengelompokkan 6 Universitas Swasta yang ada di Jakarta Barat.

Tabel 3.3

Daftar Universitas Swasta di Jakarta Barat

Sumber : Data primer diolah, tahun 2012

Dari 6 universitas yang ada di Jakarta Barat, maka peneliti mengambil 2 universitas yang dijadikan sampel, yaitu Universitas Mercubuana dan Universitas Esa Unggul.

Dalam menentukan jumlah sampel yang akan digunakan, maka peneliti menggunakan pedoman kasar (rules of thumb) yang dikemukan oleh Roscoe dalam Sularso (2003), yaitu:

1. Jumlah sampel yang tepat untuk penelitian adalah 30<n<500.

2. Jika sampel terbagi dalam beberapa subsampel, maka jumlah sampel minimum untuk tiap subsampel adalah 30.

No. Nama Universitas Wilayah

1. Universitas Mercu Buana Jakarta Barat 2. Universitas Bina Nusantara Jakarta Barat 3. Universitas Tarumanegara Jakarta Barat 4. Universitas Trisakti Jakarta Barat 5. Universitas Indonusa Esa Unggul Jakarta Barat 6. Universitas Kristen Krida Wacana Jakarta Barat

(10)

Tabel 3.4 Rincian Kuesioner

Akuntan Pendidik : 40 Akuntan Publik : 40 Kuesioner tidak kembali : (5) Kuesioner tidak kembali : (2) Kuesioner kembali : 35 Kuesioner kembali : 38 Kuesioner gugur : (2) Kuesioner gugur : (4) Kuesioner diolah : 33 Kuesioner diolah : 34 Persentase : 33 x 100 % = 49 %

67

Persentase : 34 x 100 % = 51 % 67

Sumber : Data primer diolah, tahun 2012

Berdasarkan tabel diatas, peneliti mendapatkan responden Akuntan pendidik 33 responden dan Akuntan Publik 34 sehingga total sampel yang diambil adalah 67 responden. karena keterbatasan waktu, biaya, dan banyaknya jumlah populasi Akuntan Pendidik dan Akuntan Publik, maka peneliti mengambil sampel berdasarkan jumlah sampel besar (n > 30) dan jumlah kuisioner kembali yang lengkap (valid).

Tabel 3.5

Daftar jumlah Akuntan Pendidik dan Akuntan Publik

Nama Populasi sampel

Akuntan pendidik

Universitas Mercubuana 60 23

Universitas Esa unggul 35 10

Total 95 33

Akuntan Publik

(KAP) Chaeroni & Rekan, 10 7

(KAP) Riza, Wahono & Rekan 15 9

(KAP) Drs. Amir Hadyi 18 10

(KAP) Hertanto, Sidik & Rekan 15 8

Total 58 34

(11)

G. Metode Analisis Data

1. Uji Validitas dan Reliabilitas

Ketepatan pengujian suatu variabel tergantung pada kualitas data yang dipakai dalam pengujian tersebut. Pengujian variabel penelitin tidak akan mengenai sasaran apabila data yang dipakai adalah data yang tidak valid dan reliabel. Sebelum dilakukan pengolahan data untuk pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan dua macam pengujian, yaitu uji validitas dan uji reliabilitas. Penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS 17 Windows Release.

Mengingat pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan data kuesioner, maka kualitas kuesioner dan kesanggupan responden dalam menjawab pertanyaan merupakan hal yang sangat penting dalam penelitian ini. Keabsahan dalam penelitian ini sangat ditentukan oleh alat ukur variable yang akan diteliti. Apabila alat yang digunakan dalam proses pengumpulan data tidak valid, maka hasil penelitian yang diperoleh tidak mampu menggambarkan keadaan yang sebenarnya. Oleh karena itu dalam penelitian ini akan dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas .

a. Uji validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh kuesioner tersebut. Jadi validitas ingin mengukur apakah pertanyaan

(12)

dalam kuesioner yang sudah kita buat betul-betul dapat mengukur apa yang hendak kita ukur (Ghozali, Imam, 2002: 135).

Dalam uji validitas digunakan perhitungan koefisien korelasi Product Moment Pearson, atau koefiisien korelasi Pearson (Azwar,

Saifuddin, 1997: 40).

Rumus :

r

=

(∑ )(∑ ∑ )

( (∑ ) (∑ ) ( ∑ ) (∑ ) )

r = Korelasi

n = Jumlah sampel / jumlah responden X = Jumlah skor pertanyaan

Y = Jumlah skor total sampel

XY = Jumlah perkalian antara skor pertanyaan dengan skor total

Kriteria pengujian validitas penelitian :

1. Apabila nilai r mendekati 0, maka kuesioner tersebut kurang valid 2. Apabila nilai r mendekati 1 atau -1, maka kuesioner tersebut sangat

valid

3. Apabila nilai r di tengah, kurang lebih antara 1 dan -1, maka kuesioner tersebut sedang.

(13)

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana pengukuran itu dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Kuesioner dapat dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan yang diberikan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengujian reliabilitas data akan menggunakan teknik Cronbach alpha. Apabila koefisien Cronbach alpha dari hasil pengujian lebih besar dari 0,6 maka dapat dikatakan bahwa nilai konstruk atau variabel itu adalah reliabel (Gozali, 2006).

Uji realibilitas dilakukan terhadap pernyataan-pernyataan yang sudah valid untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten apabila dilakukan pengukuran ulang pada kelompok ulang pada kelompok yang sama dengan alat ukur yang sama.

Cara menghitung tingkat realibilitas suatu data yaitu menggunakan rumus Crobach’s Alpha (Azwar, Saifuddin, 1997: 45).

Rumus :

=

.

( )

Keterangan :

K : Jumlah item valid

r : rata-rata korelasi antar item a : koefisien realibilitas

(14)

Kriteria pengujian validitas penelitian :

1. Apabila nilai a mendekati 0, maka kuesioner tersebut kurang valid 2. Apabila nilai a mendekati 1 atau -1, maka kuesioner tersebut

sangat valid

3. Apabila nilai α di tengah, kurang lebih antara 1 dan -1, maka kuesioner tersebut sedang.

2. Pengujian Asumsi Klasik

Setelah data dikumpulkan, dilakukan pengujian asumsi yang berhubungan dengan model yang akan digunakan dalam pengujian hipotesis. Uji asumsi ini meliputi uji normalitas sebaran dan uji homogenitas varians. Pengujian ini dilakukan sesuai dengan model analisis yang akan digunakan dalam pengujian hipotesis yaitu Independent Sample T-test yang mensyaratkan data terdistibusi normal dan varian

kelompok homogen.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas data bertujuan untuk mendeteksi distribusi data dalam suatu variabel yang akan digunakan dalam penelitian (Imam Ghozali, 2009). Data yang baik dan layak untuk membuktikan model-model penelitian tersebut adalah data yang memiliki distribusi normal. Uji normalitas sebaran data dalam penelitian ini menggunakan Metode Statistical Packages for Social Science (SPSS) Kolmogorov-Smirnov Test.

(15)

b. Uji Homogenitas

Pengujian homogenitas bertujuan mengidentifikasi apakah masing-masing kelompok sampel yang terambil berasal dari populasi yang sama dan varian antar kelompok tersebut tidak berbeda secara signifikan (Imam Ghozali, 2009). Uji homogenitas dalam penelitian ini menggunakan Uji Levene (Levene’s Test for Equality of Variance). Angka yang dihasilkan

merupakan probabilitas dua sisi yang kemudian dibandingkan dengan tingkat signifikasi sebesar 0.05.

Apabila nilai probabilitas lebih besar dari taraf signifikansi, maka varian antar kelompok adalah homogen dan asumsi yang digunakan adalah asumsi varian sama. Begitu juga sebaliknya, jika probabilitas yang dihasilkan lebih kecil dari taraf signifikansi, maka varian antar kelompok heterogen dan asumsi yang digunakan adalah asumsi varian tidak sama (berbeda).

3. Pengujian Hipotesis a. Uji Beda t-test

Uji Beda t-test digunakan untuk menentukan apakah sample yang tidak berhubungan memiliki rata-rata yang beda. Uji beda t test dilakukan dengan cara membandingkan perbedaan antara dua nilai rata-rata dengan standar error dari perbedaan rata-rata dua sampel, dengan rumus sebagai berikut:

(16)

t = Rata-rata sampel pertama – rata-rata sampel kedua Standar error perbedaan rata-rata kedua sample

Pengujian hipotesis ini menggunakan alat analisis Independent Sample T- test. Alat analisis ini digunakan karena sampel yang diuji terdiri

dari dua kelompok yang independen dan untuk mengetahui terdapat atau tidaknya perbedaan persepsi diantara kelompok sampel. Dengan analisis penerimaan dan penolakan Ho atau Ha sebagai berikut :

1. p-value > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. 2. p-value < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.

Gambar

Tabel 3.4   Rincian Kuesioner

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) unsur-unsur intrinsik novel Ombak Sandyakalaning karya Tamsir A.S; (2) nilai pendidikan yang terdapat dalam novel

Untuk memasuki mode supervisor, pemakai harus menghidupkan MFI 9 dan menekan tombol dilanjutkan dengan tombol ketika muncul layar seperti pada gambar di

Pada pendekatan determinisme eko- nomi yang kuat, yang menjadi faktor penentunya adalah faktor ekonomi, yang juga berarti bahwa faktor-faktor lain yang berada dalam

Strategi ini diciptakan dengan maksud mengatasi kelemahan berupa masih rendahnya realisasi pembangunan HTI Pulp di Kabupaten Pelalawan, banyaknya okupasi dan klaim

Anak yang tinggal di desa dengan kondisi ekonomi yang miskin, sanitasi lingkungan yang lebih rendah, pendidikan ibu dan personal higiene yang rendah memiliki risiko yang lebih

menyatakan seorang dosen dapat mengajar lebih dari satu matakuliah pada setiap semesternya, begitu juga pada setiap semester matakuliah yang sama dapat diajarkan oleh

Pengecekan reflek kelopak mata jarang dilakukan tetapi bisa digunakan untuk memastikan efek anestesi sudah bekerja atau belum, caranya adalah kita tarik palpebra atas ada respon

 Jurnal pendidikan yang berjudul “Class Room Management The Effectiveness Of Teacher’s Roles” jika dilihat dari kelemahan dan kelebihan nya yaitu ruang lingkup isi jurnal