Dasar-dasar perkembangan gerak normal

(1)

<head>

</head>

</object> </div>

</object> </div>

(2)

</object> </div>

</body> </html>

Dasar-dasar perkembangan gerak normal

<!DOCTYPE html PUBLIC "-//W3C//DTD XHTML 1.0 Transitional//EN" "http://www.w3.org/TR/xhtml1/DTD/xhtml1-transitional.dtd">

</head>

</object></td> </tr>

<tr>

(3)

rod_Version=ShockwaveFlash" type="application/x-shockwave-flash" width="242" height="17" ></embed>

</object></td> </tr> </table> <p> <object classid="clsid:D27CDB6E-AE6D-11cf-96B8-444553540000" codebase="http://download.macromedia.com/pub/shockwave/cabs/flash/swflash.c ab#version=5,0,0,0" width="115" height="34">

</object> </p> </div> <div id="Layer3"> <object classid="clsid:D27CDB6E-AE6D-11cf-96B8-444553540000" codebase="http://download.macromedia.com/pub/shockwave/cabs/flash/swflash.c ab#version=7,0,19,0" width="902" height="22">

type="application/x-shockwave-flash" width="902" height="22"></embed> </object>

</div>

<div align="center" class="style3">DASAR-DASAR PERKEMBANGAN GERAK NORMAL </div>

</div>

(4)

<p align="justify">Orangtua perlu mengetahui perkembangan motorik bayi. Ini dimaksudkan agar program senam yang dilakukan berjalan sesuai dengan sasaran.</p>

<p align="justify"><strong>1. Perkembangan gerakan atau keterampilan motorik dimulai dari arah kepala ke kaki. </strong>Dari posisi meringkuk saat dalam kandungan lalu menggerakan kepala setelah lahir. Gerakan awalnya, bayi dapat mengontrol kepala dan matanya, kemudian menggerakan kedua tangan dan seterusnya.</p>

<p align="justify"><strong>2. Dari gerakan yang dekat ke tubuh ke gerakan yang menjauhi tubuh.</strong> Bahu lebih dekat ketubuh daripada tangan. Dalam perkembangannya, bahu harus lebih stabil terlebih dahulu sebelum melakukan gerakan tangan. Stabilisasi punggung diperlukan sebagai keseimbangan dan menjadi landasan untuk melakukan keterampilan tangan.</p> <p align="justify"><strong>3. Dari gerakan otot-otot besar ke gerakan otot-otot halus.</strong> Tahun pertama, bayi berkembang dengan cepat dalam mengontrol gerakan motorik kasarnya, seperti terlentang, tengkurap, duduk, berdiri, dan berjalan. Tahun kedua, lebih terfokus pada keterampilan motorik halusnya, seperti memegang sesuatu dan menulis.</p>

<p align="justify"><strong>4. Dari gerakan yang simetris menjadi gerakan yang terpisah-pisah.</strong> Bayi lahir dalam posisi simetris, bias menendang dengan kedua kakinya, kemudian mulai memperlihatkan gerakan menendang dengan kaki bergantian. </p>

<p align="justify"><strong>5. Dari posisi yang stabil ke posisi yang bergerak.</strong> Bayi yang baru lahir belum dapat bergerak atau mengontrol tubuh dengan baik. Dengan meningkatnya kekuatan otot dan stabilitas sendi, mereka mulai bergerak dan harus bias menjaga keseimbangan serta mngontrol tubuhnya. </p>

<p align="justify"><strong>6. Dari gerakan yang bersifat refleks ke gerakan otomatis, kemudian menjadi gerakan yang disadari.</strong> Misalnya, jika bayi baru lahir disentuh bibirnya maka lidahnya akan dijulurkan ke arah yang disentuh. Refleks ini berkembang menjadi kepandaian menelan makanan atau menolak makanan yang tidak disukainya.</p>

<p align="justify"><strong>7. Dari posisi yang mudah untuk menahan keseimbangan menuju posisi yang lebih sulit.</strong> Duduk dilantai lebih mudah bagi bayi daripada duduk di tempat yang lebih tinggi.</p>

</div> </body> </html>

(5)

Perkembangan motorik kasar tahun pertama

</head>

</object></td> </tr> <tr> <td><object classid="clsid:D27CDB6E-AE6D-11cf-96B8-444553540000" codebase="http://download.macromedia.com/pub/shockwave/cabs/flash/swflash.c ab#version=5,0,0,0" width="242" height="17">

</table> <p>

(6)

</div>

<p>PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR TAHUN PERTAMA </p> </div>

</div> </div>

<p align="justify" class="style4">Pada dasarnya, perkembangan motorik kasar pada usia 1—12 bulan terdiri atas beberapa tahap. Mulai dari terlentang, tengkurap, duduk, merangkak, berdiri, sampai berjalan. Berikut tonggak-tonggak perkembangan motorik bayi yang harus diingat orangtua untuk mengontrol perkembangan motorik anak. </p>

</div>

<p class="style4"><strong>1. 1 — 3 bulan</strong></p> <ol type="a">

<li class="style4">Gambar A <ul>

<li>Mengangkat kepala 45-90 derajat.</li> <li>Menumpu pada dua lengan bawah.</li>

(7)

</ul> </li>

<li class="style4">Gambar B <ul>

<li>Mempertahankan kepala tegak, paling sedikit tiga menit.</li> <li>Kaki menendang aktif.</li>

<li>Pinggul dapat lurus dengan permukaan tempat tidur.</li> </ul> </li> <li><span class="style4">Gambar C </span> <ul>

<li class="style4">Menggerakkan kedua tangan kea rah tengah, berusaha meraih mainan yang diberikan kepadanya. </li>

</ul> </li> </ol>

<li class="style5"><span class="style4">Gambar A </span>

<ul>

<li class="style4">Menumpu badan dengan kedua tangan lurus.</li> <li class="style4">Melakukan gerakan seperti berenang.</li>

</ul> </li>

<li class="style5"><span class="style4">Gambar B </span>

<ul>

<li class="style4">Berguling, dari terlentang ke tengkurap dan sebaliknya.</li> </ul> </li> <li><span class="style4">Gambar C </span> <ul>

<li class="style4">Jika ditarik ke arah duduk, sudah mampu mengatur sikap kepala dalam keadaan lurus. </li>

</ul> </li> </ol> </div>

(8)

<li class="style5"><span class="style4">Gambar A </span>

<ul>

<li class="style4"> Duduk dengan tangan menumpu di depan badan.</li> </ul>

</li>

<li class="style5"><span class="style4">Gambar B </span>

<ul>

<li class="style4">Berputar-putar dan merayap maju.</li> <li class="style4">Onggong-onggong.</li> </ul> </li> <li><span class="style4">Gambar C </span> <ul>

<li class="style4">Berusaha duduk dari posisi tidur.</li> <li class="style4">Mencoba berlutut dan berdiri.</li> </ul>

</li> </ol> </div>

<p class="style6">4. 10 — 12 bulan</p> <ol type="a">

<li class="style4">Gambar A <ul>

<li>Merangkak.</li>

<li>Duduk dari posisi tidur.</li> <li>Berdiri sendiri.</li> </ul> </li> <li class="style4">Gambar B <ul>

(9)

<li><span class="style4">Berjalan atau merambat dengan satu tangan berpegangan.</span></li> </ul> </li> <li class="style4">Gambar C <ul>

<li><span class="style4">Beberapa anak sudah mampu berjalan dengan sedikit bantuan atau sendiri.</span></li>

</ul> </li> </ol> </div>

</body> </html>

Manfaat senam bayi

</head>

(10)

<tr>

<tr>

<tr>

<tr>

(11)

(12)

</div>

<div align="center" class="style3">MANFAAT SENAM BAYI </div> </div>

1. Mendekatkan hubungan orangtua dan anak.

2. Melatih kekuatan dan ketahanan otot bayi agar lebih elastis dalam mempersiapkan perkembangan gerakan selanjutnya.

3. Melatih koordinasi dan kemampuan reaksi serta stabilitas sendi-sendi. 4. Mengajarkan anak untuk berinteraksi dengan lingkungannya.

5. Memantau perkembangan dan mengenal otot-otot,tulang,serta berbagai variasi gerakannya.

</pre> </p> </div>

</body> </html>

Memulai senam bayi

</head>

(13)

<tr>

(14)

</tr> <tr>

(15)

</div>

<div align="center" class="style3">MEMULAI SENAM BAYI </div> </div>

<p class="style5">Senam bayi dimulai saat bayi berumur tiga bulan. Pada saat itu, refleks-refleks primitif atau refleks-refleks yang dibawa sejak lahir sudah mulai menghilang.</p>

</div>

</body> </html>

Yang membimbing senam bayi

</head>

(16)

<tr>

(17)

(18)

</div>

<div align="center" class="style3">YANG MEMBIMBING SENAM BAYI</div>

</div>

<p align="justify" class="style5">Sebaiknya, senam bayi dilakukan oleh orangtua dan keluarga yang menyayanginya. Ini dikarenakan senam tidak hanya melibatkan kegiatan fisik, tetapi juga proses penumbuhan jalinan kasih sayang dan pengertian terhadap kebutuhan bayi. Dengan demikian, bayi akan merespon senam dengan baik.</p>

</div>

</body> </html>

Tempat dan alat yang diperlukan

</head>

(19)

<tr>

(20)

<tr>

(21)

</div>

<div align="center" class="style3">TEMPAT DAN ALAT YANG DIPERLUKAN </div>

</div>

<p align="justify" class="style5">Tempat yang tenang agar perhatian bayi tidak beralih pada orang lain. Matras atau kasur tipis yang empuk. Jangan melakukan senam di tempat yang keras dan tinggi, seperti di atas meja.</p>

</div>

</body> </html>

Persiapan orang tua

</head>

(22)

<tr>

(23)

(24)

</div>

<div align="center" class="style3">PERSIAPAN ORANGTUA </div> </div>

<p>1. Gunakan pakaian yang nyaman (apapun asal tidak menggangu gerakan).</p>

<p align="justify">2. Lakukan senam saat kondisi hati orangtua dalam keadaan senang. Lakukan dengan sepenuh hati.</p>

</div>

</body> </html>

Hal yang diperhatikan orang tua

</head>

(25)

<tr>

(26)

(27)

</div>

<div align="center" class="style3">HAL YANG DIPERHATIKAN ORANGTUA </div>

</div>

<p align="justify">1. Senam bayi dilakukan saat bayi dalam keadaan sehat.</p> <p align="justify">2. Jangan melakukan senam jika bayi dalam keadaan lapar, lelah, baru selesai makan, atau baru bangun tidur. </p>

<p align="justify">3. Gunakan waktu khusus untuk anda berdua sekitar 20 menit. Jika bayi mulai memperlihatkan rasa tidak suka, berhentilah dan berikan pujian atau pelukan untuk menenangkan.</p>

<p align="justify">4. Lakukan observasi untuk mengetahui gerakan yang mudah dan yang masih sulit dilakukan.</p>

<p align="justify">5. Gunakan kata-kata dan tindakan yang sama setiap melakukan aktivitas agar bayi lebih mudah memahami.</p>

<p align="justify">6. Senam dapat dilakukan dua kali sehari atau kapan saja jika orangtua dan anak siap.</p>

</div>

</body> </html>

Gerakan senam utk bayi 3 bulan

</head>

(28)

<td width="225"><object classid="clsid:D27CDB6E-AE6D-11cf-96B8-444553540000"

codebase="http://download.macromedia.com/pub/shockwave/cabs/flash/swflash.c ab#version=5,0,0,0" width="190" height="17">

<tr>

<tr>

<tr>

(29)

</div>

<div align="center" class="style3">GERAKAN SENAM UNTUK BAYI 3 BULAN </div>

</div>

<p align="justify" class="style5"><strong>Setiap Gerakan dilakukan 4 kali.</strong></p>

<p align="justify" class="style5"><strong>Tahap 1</strong></p>

<p align="justify"><span class="style5"><strong>Posisi Awal </strong></span><span class="style6"></span><strong>:</strong><span class="style4"> Bayi tidur telentang dengan kedua lengan lurus di samping badan.</span></p>