BAB 2
TINJAUAN STUDI
2.1 Gambaran Umum Proyek
Judul Proyek : Rest Area Ruas Jalan Tol
Tema : Struktur Sebagai Elemen Estetika Lokasi : Ruas tol Jakarta - Merak KM 13+500 Sifat Proyek : Nyata
Pemilik/Pengelola : Swasta Luas Lahan : ± 3.8Ha
2.2 Pengertian jalan tol
Jalan adalah prasarana hubungan darat yang diperuntukkan bagi lalu lintas kendaraan, orang, dan hewan. Jalan dikelompokkan dalam:1
Jalan Umum adalah jalan yang diperuntukkan untuk lalu lintas umum.
Jalan Khusus adalah jalan selain yang termasuk Jalan Umum. Jalan tol adalah jalan umum yang merupakan bagian sistem jaringan jalan dan sebagai jalan nasional yang penggunanya diwajibkan membayar tol.2
2.2.1 Maksud dan tujuan penyelengaraan jalan tol
Penyelenggaraan jalan tol dimaksudkan untuk mewujudkan pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya serta keseimbangan dalam pengembangan wilayah dengan memperhatikan keadilan, yang dapat dicapai
1UU No. 13 Tahun 1980 tentang jalan
dengan membina jaringan jalan yang dananya berasal dari pengguna jalan.1
Selain itu juga penyelenggaraan jalan tol bertujuan meningkatkan efisiensi pelayanan jasa distribusi guna menunjang peningkatan pertumbuhan ekonomi terutama di wilayah yang sudah tinggi tingkat perkembangannya.
2.2.2 Pihak-Pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan jalan tol
Pihak-pihak yang terlibat dalam penyelenggraan jalan tol diantaranya :
1. Regurator
Dalam hal ini yang bertindak sebagai regurator adalah pihak pemerintah yang diwakili oleh Depertemen Perhubungan.
2. Eksekutor
Dalam hal ini yang bertindak sebagai eksekutor diantaranya adalah pihak PT. Jasa Marga (Persero). PT. Jasa Marga adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bertugas mengelola jaringan jalan tol agar selalu berfungsi sebagaimana mestinya.
3. Investor
Dalam hal ini pihak insvestor dapat berupa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ataupun pihak swasta.
Pihak-pihak yang berperan sebagai insvestor dalam penyelenggaraan jalan tol diantaranya:
PT. Citra Marga Nusaphala Persada. PT. Bosowa Marga Nusantara. PT. Margabumi Matraraya. PT. Marga Mandala Sakti. Dan Lain-lain sebagainya.
4. Pengguna
Pengguna jalan tol hanya diperuntukan bagi pengguna jalan tol yang mengunakan kendaraan bermotor yang telah ditetepkan oleh pemerintah.
2.2.3 Pengelolaan Jalan Tol
Pengelolahan jalan tol di indonesia diantaranya : 1. PT. Jasa Marga (Persero)
Panjang jalan tol yang dikelola oleh PT. Jasa Marga (persero) mencapai 456,10 KM.1
2. Investor
Panjang jalan tol yang dikelola oleh investor mencapai 131,00 km. 2 secara detail panjang jalan tol
yang dikelola oleh investor, antara lain:
1www.jasamarga.com 2www.jasamarga.com
2.2.4 Elemen jalan tol
Di dalam jalan tol terdapat beberapa elemen penunjang yang dapat memberikan kenyamanan serta keamanan bagi penggunanya. 1
Elemen-elemen tersebut diantaranya : 1. Gerbang Tol
Tempat pelayanan transaksi tol bagi pemakai tol yang terdiri dari beberapa gardu dan sarana kelengkapan lainnya.
2. Gardu Tol
Ruang tempat bekerja pengumpul tol untuk melaksanakan tugas pelayanan kepada pemakai jalan tol.
Gardu ini terdapat beberapa sistem diantaranya:
Pada sistem pengumpulan tol terbuka berfungsi
untuk melayani pembayaran tol kepada pemakai jalan tol.
Pada sistem pengumpulan tol tertutup berfungsi
melakukan transaksi yang dapat dibedakan atas:
• Gardu masuk adalah untuk melayani pemberian karcis tanda masuk kepada pemakai jalan tol.
• Gardu keluar adalah untuk melayani pembayaran tol kepada pemakai jalan tol.
3. Lajur Reversible
Satu lajur yang dapat dipakai untuk dua arah secara bergantian.
4. Ramp
Jalan penghubung antara dua buah jalan yang bersilangan atau antara jalan tol dan non tol. 5. Kartu Tanda Masuk (KTM)
Tanda bukti masuk jalan tol pada sistem tertutup yang menunjukkan identitas jenis golongan kendaraan dan gerbang tol asal, yang merupakan informasi dalam penentuan tarif tol di gardu keluar. KTM dapat berupa kartu plastik, kartu magnetik atau bentuk-bentuk lain.
6. Golongan Kendaraan
Klasifikasi kendaraan yang terdiri dari:
Kendaraan Golongan I: sedan, jip, pickup, bus
kecil, truk kecil (3/4) dan bus sedang.
Kendaraan Golongan IIA: truk besar dan bus
besar dengan 2 (dua) gandar.
Kendaraan Golongan IIB: truk besar dan bus
besar dengan 3 (tiga) gandar atau lebih.
Kendaraan Golongan III: sepeda motor (hanya
terdapat pada Jembatan Tol). 7. Tempat Istirahat (Rest Area)
Sarana penunjang penyelenggaraan jalan tol yang berada di daerah milik jalan tol berupa sarana pelayanan umum tertentu yang disediakan bagi pemakai jalan tol untuk istirahat dan pelayanan kebutuhan perjalanan.
8. Alat Panggil Darurat
Suatu alat yang dapat dipergunakan oleh pengguna jalan tol untuk menyampaikan pesan mengenai keadaan darurat saja, seperti mogok, kecelakaan, gangguan keamanan dan kebakaran. 9. Informasi Jalan Tol
Pemberitahuan kepada pemakai jalan atau masyarakat calon pemakai jalan, mengenai situasi dan kondisi lalu lintas di jalan tol, ketentuan-ketentuan yang berlaku di jalan tol, tata cara mengemudi di jalan tol atau hal-hal lain yang diperlukan.
10. Bahu Jalan
Bagian dari badan jalan yang dipergunakan untuk kendaraan yang mengalami gangguan perjalan, seperti mogok dan ban pecah.
11. Jalur
Bagian dari jalan yang dipergunakan untuk lalu lintas kendaraan.
12. Lajur
Bagian jalur yang memanjang dengan atau tanpa marka jalan, yang memiliki lebar cukup untuk satu kendaraan bermotor sedang berjalan, selain sepeda motor.
13. Marka Jalan
Tanda yang berada di permukaan jalan atau di atas permukaan jalan yang meliputi peralatan atau tanda yang berbentuk garis membujur, garis melintang, garis serong serta lambang lainnya yang berfungsi untuk mengarahkan arus lalu lintas dan membatasi daerah kepentingan lalu lintas.
14. Rambu-rambu lalu lintas
Perlengkapan jalan berupa lambang, huruf, angka, kalimat dan atau perpaduan diantaranya sebagai peringatan, larangan, perintah atau petunjuk bagi pemakai jalan.
Gardu tol yang dapat dipergunakan untuk gardu masuk dan gardu keluar dalam waktu yang bersamaan.
16. Lajur Reversible
Satu lajur yang dapat dipakai untuk dua arah secara bergantian.
2.3 Pengertian Judul Proyek
Tempat Istirahat (rest area) khususnya di jalan bebas hambatan adalah suatu tempat dan fasilitas yang disediakan bagi pemakai jalan tol sehingga baik pengemudi, penumpang maupun kendaraannya dapat beristirahat untuk sementara karena alasan lelah. Oleh karena itu perlu dilengkapi dengan berbagi fasilitas yang memadai untuk menghilangkan dan mengusir rasa lelah sehingga mereka dapat melanjutkan perjalanan sampai ke tujuan dengan selamat.
2.3.1 Definisi Rest Area
Rest area adalah sebagai sarana penunjang penyelenggaraan jalan tol yang berada di daerah milik jalan tol berupa sarana pelayanan umum tertentu yang disediakan bagi pemakai jalan tol untuk istirahat dan pelayanan kebutuhan perjalanan.
Yang terpenting dalam Rest Area adalah dapat mengakomodir segala kebutuhan fisik maupun spikologis para pengguna jalan tol serta memenuhi akan kebutuhan kendaraan saat melintas dijalan tol.
Rest Area sebagai wilayah pelayanan manusia sebagai pengguna jalan tol (pengemudi dan penumpang)
Rest Area sebagai wilayah pelayanan kendaraan sebagai pengguna jalan tol
2.3.2 Kriteria Penetapan Tempat Istirahat
Jalan bebas hambatan yang memerlukan Tempat Istirahat adalah: 1
1. Mempunyai panjang jalan minimum 30 km.
2. Mempunyai minimum 2 jalur lalu lintas dan setiap jalur terbagi atas lajur.
3. Mempunyai tingkat rawan kecelakaan sedang dan tinggi.
4. Mempunyai lahan yang memadai untuk penempatan fasilitas Tempat Istirahat dan pelayanan.
2.3.3 Pengguna Rest Area
Secara umum pengguna rest area dapat dibagi menjadi dua antara lain :
1. Manusia
Pengguna rest area (manusia) dapat
digolongkan menjadi dua diantaranya: Pengendara
- Pengendara kendaraan pribadi. - Supir bus.
- Supir truk.
- Dan lain sebaginya. Penumpang
- Pengendara kendaraan pribadi. - Supir bus.
- Supir truk.
- Dan lain sebaginya. 2. Kendaraan
Secara umum pengguna Rest area (kendaraan) dapat digolongkan menjadi empat diantaranya: 1
Kendaraan Golongan I :
sedan, jip, pickup, bus kecil, truk kecil (3/4) dan bus sedang.
Kendaraan Golongan IIA :
truk besar dan bus besar dengan 2 (dua) gandar.
Kendaraan Golongan IIB :
truk besar dan bus besar dengan 3 (tiga) gandar atau lebih.
Kendaraan Golongan III :
sepeda motor (hanya terdapat pada Jembatan Tol).
2.3.4 Klasifikasi Rest Area
Secara umum Rest area terdiri 2 type rest area diantaranya: 2
1. Rest area Type A
Rest area Type A memiliki beberapa fasilitas antara lain: Mushola Kantin / Restauran Wartel Toilet Lahan Parkir Tambal Ban Pos Keamanan SPBU Mini market ATM
2. Rest area Type B
Rest area Type B memiliki beberapa fasilitas antara lain:
1www.jasamarga.com 2www.jasamarga.astaga.com
Mushola Kantin / Restauran Wartel Toilet Lahan Parkir Tambal Ban Pos Keamanan SPBU
DATA TEMPAT ISTIRAHAT DAN PELAYANAN DI JALAN TOL TAHUN 2006
2.3.5 Tipe fasilitas tempat istirahat
Fasilitas Tempat Istirahat dibagi dalam 3 tipe yaitu: 1
Tipe I : Ringan (tidak terburu-buru).
Tipe II : Sedang. Tipe III : Berat.
1. Penetapan Posisi Tempat Istirahat
Jika lokasi penempatan fasilitas Tempat Istirahat pada Tabel di atas tidak dapat dilakukan karena keterbatasan panjang jalan bebas hambatan yang ada atau direncanakan, maka posisi atau jarak dari gerbang Tol ke lokasi fasilitas Tempat Istirahat dapat didasarkan sebagai berikut:
1. Lelah Ringan : 5 - 7 km dari gerbang Tol. 2. Lelah Sedang : 3 - 4 km dari gerbang Tol. 3. Lelah Berat : 1 - 2 km dari gerbang Tol.
2.3.6 Elemen dari fasilitas rest area
Berikut ini adalah elemen dari fasilitas rest area : 1. Kawasan parkir
adalah suatu tempat dimana kendaraan para pemakaian jalan dapat diparkir dengan aman dan nyaman selama pengemudi dan penumpang beristirahat dan melakukan kegiatan lainnya.
2. Taman
Tempat terbuka yang dapat ditanami tanaman yang terdiri dari :
Taman dalam
Taman yang digunakan untuk bersantai dan menikmati pemandangan sekitar.
Taman yang ditempatkan diluar lokasi tempat peristirahatan dengan landscape.
Taman pembatas
Taman yang difungsikan sebagai pembatas yang membedakan fungsi fasilitas tempat istirahat dengan fasilitas yang lain.
3. Bangunan fasilitas
Bangunan pelayanan
WC Umum, Mushola, ruang istirahat.
Bangunan bangunan komersial
SPBU, bengkel, Mini market, Rumah makan, café , dan kios-kios
Gardu listrik , gardu jaga, tempat suplai air dan lain sebagainya.
4. lain-lain.
Lahan dan jalur pejalan kaki
Harus mempunyai jalan masuk dari berbagai fasilitas yang ada.
Jalan menerus
Mengubungkan ramp jalan masuk dengan fasilitas dikawasan tersebut. Pengguna dapat memulai jalan ini tanpa harus berhenti atau parkir.
Jalan penghubung
Jalur pelayanan yang menghubungkan bagian luar dengan kawasan rest area tanpa memotong jalan utama, dipergunakan untuk mengangkut orang atau barang.
2.3.7 Jarak Standart Rest Area
Jarak antara rest area pada jalan bebas hambatan di Malaysia relatif cukup jauh (umumnya di atas 40 km). Sementara pada jalan bebas hambatan negara kita, dari tadinya tidak ada atau kalaupun ada kondisinya tidak layak disebut rest area, sekarang muncul dengan jarak yang relatif cukup dekat.
Padahal pembukaan rest area yang cukup dekat ini akan menambah potensi kecelakaan. Sebagai contoh, pada jalan bebas hambatan Jakarta - Cikampek arah Cikampek, kita bisa melihat rest area daerah Bekasi (KM 19.200) yang relatif cukup dekat dengan rest area Cikarang (KM 39.800). Kemudian muncul lagi di daerah Karawang (KM 57.400). Jadi kira-kira jarak antara rest area adalah 20 km. Dengan jarak yang terlalu dekat ini, kemungkinan
terjadinya ketidaknyamanan akan bertambah. Lagi pula, pengendara belum lelah sudah muncul lagi rest area.
Jarak standar yang telah ditentukan dalam perencanaan rest area dapat dilihat pada tebel berikut ini: 1
Fasilitas Jarak
Minimum Jarak Standar Jarak Maksimum
Rest area 10 Km 15 Km 25 Km
Service area 30 Km 50 Km 60 Km 2.4 Studi Banding
2.4.1 Rest Area pada ruas jalan tol Jakarta-cikampek KM 19
Rest area yang terletak pada ruas jalan tol Jakarta-cikampek merupakan rest area dengan klasifikasi rest area type A. Secara keseluruhan rest area ini telah memenuhi standart yang telah ditentukan dalam hal perencanaan rest
area type A, beberapa kelebihan dan kekurangan pada rest area ini antara lain :
Tempat SPBU pada rest area di KM 19 Jakarta-Cikampek
Pada Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di
rest area ini tampilan tampak muka pada
bangunannya mempunyai nilai estetika yang indah,
dengan mengedepankan struktur-struktur yang mempunyai nilai estetika indah sehingga mempunyai daya tarik/rangsangan tersendiri agar orang yang berada di ruas tol saat melintas di rest area ini ingin sekali masuk ke rest area ini selain untuk melakukan pengisian bahan bakar.
Tampilan pada tampak muka SPBU ini juga dapat sebagai tanda/landmark ketika berada di ruas tol terutama pada rest area itu sendiri.
Tempat SPBU mempunyai tampilan yang menarik
Dengan adanya tampilan bangunan SPBU yang menarik di ruas tol Jakarta-Cikampek ini merupakan modifikasi lingkungan yang dapat membuat pengendara kendaraan atau pengguna jalan tol terasa tidak bosan berada di ruas tol dalam berkendaraan ini juga dapat memperkecil angka kecelakaan di ruas di ruas tol akibat kejenuhan berkendaraan.
Pada SPBU di rest area ini tampilan tampak muka pada bangunan mempunyai nilai struktur estetika yang indah, ini juga dapat menimbulkan efek psikologis terhadap pengemudi pada saat lelah
berkendaraan dapat kembali segar pada saat melihat struktur yang memiliki nilai estetika yang indah.
Untuk membuat SPBU di rest area jakarta-cikampek KM 19 ini akan memerlukan bentangan jarak yang lebar dan juga ketinggian yang cukup akan tetapi disini tidak ingin telalu banyak kolom-kolom atau dimensi kolom yang terlalu besar sehingga pada SPBU ini menggunakan Struktur bentang lebar yaitu struktur Kabel dengan mengkombonasikan struktur V sehingga struktur pada rest area ini lebih efisien dan juga mempunyai nilai estetika yang indah.
Pada tempat SPBU Mempunyai fasilitas yang luas dan nyaman, kualitas dan kuantitas yang terjamin, menyediakan : Pertamax +, Pertamax, Premium & Solar. Dilengkapi fasilitas Debit BCA.
pada rest area ini terdapat tempat lahan parkir yang luas dan nyaman yang dapat digunakan para pengunjung ketika beristirahat di rest area ini, dapat menampung ± 200 kendaraan, diantaranya parkiran truk dan bus 50 sedangkan sedan dan minibus 150 kendaran.
Tempat parkiran sedan dan mini bus
Tempat parkiran truk dan bus
Pada rest area ini terdapat tempat ibadah yaitu sebuah mushollah yang digunakan untuk para pengguna jalan tol yang beragama islam untuk melakukan kewajibanya sebagai muslim sehingga para pengguna jalan tol dapat melakukannya ditempat rest area ini.
Tempat ibadah (mushollah)
Di rest area ini terdapat beberapa tempat untuk makan dan minum dengan tingkat ekonomi yang berbeda-beda, di rest area ini terdapat café & resto diantranya AW, DunkinDonuts, Starbukks Café, Hoka-hoka Bento, The Real Factory Outlet, Dailybread Bakery Café dan RM Padang sederhana.
Rumah Makan Padang Sederhana.
Tempat Cafe & Resto Dunkin Donuts yang terdapat di rest area.
Pada rest area ini tidak ditemukan sebuah fasilitas untuk istirahat yang nyaman sehingga bagi para pengunjung yang ingin beristirahat hanya dapat beristirahat di kantin, di restaurant, di mushollah dan di tempat parkir saja.
Tidak adanya pepohonan yang ribun di dalam bangunan rest area ini membuat para pengunjung untuk melepaskan lelahnya dengan nyaman tidak didapatkan didapatkan di rest area ini.
Terdapat Toserba yaitu Alfamart
Pada rest area ini terdapat toilet di 4 lokasi yang mudah dijangkau oleh para pengunjung, yaitu
- Dilokasi restaurant yang dilengkapi fasilitas AC - Dilokasi Pujasera
- Dilokasi Pedagang K5 - Dilokasi SPBU
2.4.2 Rest Area pada ruas jalan tol Jakarta-Merak KM 14
Rest area yang terletak pada ruas jalan tol Jakarta-Merak merupakan rest area dengan klasifikasi rest area type A. Secara keseluruhan rest area ini telah memenuhi standart yang telah ditentukan dalam hal perencanaan rest area type A, Rest area Type A memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan antara lain :
Pada tempat SPBU di rest area jakarta-merak KM 14 mempunyai fasilitas yang luas dan nyaman, kualitas dan kuantitas yang terjamin, menyediakan : Pertamax +, Pertamax, Premium & Solar. Dilengkapi fasilitas Debit BCA.
Pada tampak banguan SPBU di rest area ini tidak terlalu ditonjolkan sehingga terlihat lihat sama dengan tempat SPBU di jalan-jalan umum.
Tempat SPBU pada rest area jakarta-merak KM 14
Penempatan SPBU diletakan jauh dari tempat istirahat ini merupakan solusi agar tidak mengganggu para pengunjung yang sedang beristirahat.
Terdapat pepohonan yang ribun pada rest area ini membuat para pengunjung rest area ini dapat melepaskan lelehnya dengan nyaman.
Tempat Parkiran sedan dan mini bus
Pada rest area ini juga terdapat tempat lahan parkir yang luas dan nyaman yang dapat menampung ±
200 kendaraan, diantaranya parkiran truk dan bus 50 sedangkan sedan dan minibus 150 kendaran.
Tempat parkiran truk dan bus
Tidak adanya perbandingan antara lahan parkir dengan kebutuhan kendaraan yang akan parkir di
rest area ini menjadikan batasan pada kendaraan
disaat parkir, yaitu maksimal 2 jam
Pada rest area ini tidak ditemukan sebuah fasilitas untuk istirahat yang nyaman sehingga bagi para pengunjung yang ingin beristirahat hanya dapat beristirahat di kantin, di restaurant, di mushollah dan di tempat parkir saja.
Di rest area ini terdapat beberapa tempat untuk makan dan minum dengan tingkat ekonomi yang berbeda-beda, di rest area ini terdapat café & resto diantranya Resto Mahimahi, Esteler 77, Dailybred bakery Café, AW, DunkinDonuts, Starbukks Café, Hoka-hoka Bento, The Real Factory Outlet, Dailybread Bakery Café dan RM Padang sederhana.
Pada rest area ini juga terdapat toilet Terdapat di 4 lokasi yang mudah dijangkau, yaitu
- Dilokasi restaurant yang dilengkapi fasilitas AC - Dilokasi Pujasera
- Dilokasi Pedagang K5 - Dilokasi SPBU
Pada rest area ini juga terdapat tempat ibadah yaitu sebuah masjid As-Salam, untuk para pengguna jalan tol yang ingin melakukan kewajibanya sebagai orang Islam. Juga terdapat Toserba yaitu Alfamart
Juga terdapat Bengkel Pertanina Speed
Dari beberapa studi banding yang sudah dibahas di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa dalam perencanaan Rest Area harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
Pada bangunan rest area yang mempunyai bentuk tampilan pada bangunan yang menarik atau nilai estetika yang indah ini juga menjadi nilai lebih pada rest area tersebut, sebab pada bentuk-bentuk struktur
yang menarik dapat menimbulkan efek psikologis pada orang.
Pada bangunan rest area yang mempunyai bentuk tampilan pada bangunan yang menarik juga dapat dijadikan landmark/tanda pada ruas tol.
Pada rest area ini tidak pernah ditemukan sebuah fasilitas untuk istirahat yang nyaman sehingga bagi para pengunjung yang ingin beristirahat hanya dapat beristirahat di kantin, di restaurant, di mushollah dan di tempat parkir saja.
Pada rest area sering kali kapasitas parkir yang tersedia di dalam rest area tidak mampu lagi menampung kendaraan yang ingin parkir. Sehingga pihak pengelola sering kali memberikan batasan bagi setiap pengunjung untuk memarkir kendaraannya.