• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kitab Babul Haq Barencong 1 (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kitab Babul Haq Barencong 1 (1)"

Copied!
126
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh

1

BABUL HAQ

BARINCONG

Inilah Risalah

dari warisan peninggalan Alm Bapak H. Abdul Hamid Kampung Habulung kabupaten Martapura Banjar

Kalimantan Selatan.

Bab ini menyatakan kesudahan Ilmu yang Tahkik tiada diperoleh lebih dari pada itu walau Ambiya sekalipun. Fikirkan olehmu dan cari olehmu guru yang boleh menguraikannya.

Perkataan sedikit ini terlebih besar faedahnya dari pada dunia serta isinya dan terlebih keras dari batu lebih tajam dari pedang. Inilah Ilmu Syuhud, Ilmu orang Ahli Syufi Radiyallahu Anhu.

Inilah suatu rahasia, bahwasanya engkau itu sampai kepada Aku hai hambaku yang Aku ridhai. Bahwasanya maha suci Aku beserta engkau, adalah ini jika engkau berada di dalam Nur-Ku, maka engkau itu lenyaplah di dalam kosong 0 itu, bahwasanya Ahmad itulah gaib. Itulah yang disebut gaib dengan gaib, atau diri itulah yang disebut gaib. Maka Ahmad itulah yang disebut diri yang gaib dan Muhammad itulah yang disebut diri yang zahir.

Oleh sebab itulah Muhammad Rasulullah telah berkata : Ikuti aku, ikuti aku, kalau engkau tiada mengikuti maka engkau adalah sesat. Sebab itulah kami ajarkan kalimat Tauhid dan kami perintahkan kalimat Syahadat. Jikalau engkau itu berpegang pada keduanya, maka selamatlah engkau dunia dan akhirat dan engkau itu adalah mu'min yang sebenar-benarnya atau yang dikatakan Ahlus Sunnah Wal Jama'ah.

Bahwasanya kalimat Tauhid itu ialah maqam Ruh yang tiada lupa ia kepada yang menjadikannya setiap saat dan kalimat syahadat itulah yang menyempurnakan apa-apa yang diperintahkan oleh Nabi Muhammad SAW. Maka engkau itu rindu selalu kepadaku yang menjadikan semesta

(4)

2

Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh

alam. Itulah yang disebut engkau itulah bertubuh NURULLAH, KUN HA TITAH, maka itulah yang disebut lenyap dengan aku.

Asal engkau yang Aku jadikan ialah mula-mula kepada engkau itu satu Rahasia Nur, dan Nur itu yang disebut Nur-Zat, maka Nur-Zat itu menjadi diri. Sudah itu diri engkau gaib di dalam Nurullah, maka oleh itu gaib lagi yang disebut 0. maka berkata di dalam KUN, maka KUN itulah yang disebut ALIF, maka ALIF itulah yang disebut diri. Maka gaib ALIF itu menjadi LAISA maka berkatalah ia HAK, maka yang HAK itulah yang disebut tiada berujud dan tiada bernama Zat, maka engkau itu yang dinamakan AKU, sebab itu bukan di luar bukan di dalam, sehingga meliputi AKU semesta sekalian alam, maka LAISA lah Aku di dalam diri egkau itu. Jikalau. engkau mengenakan Aku, maka engkau itu adalah di dalam kalimahKu.

Sesudah engkau di dalam kalimahKu itu maka engkau itu bertubuh Syahadat, sesud bernama Syahadat maka engkau itu bernama Muhammad. Jikalau engkau sudah bemama Muhammad zahirnya maka batinnya itu bernama Ahmad, sesudah bernama Ahmad maka engkau itu gaib dengan HU maka Akulah itu. Engkau dengarkan bunyi di dalam tubuh engkau itu berbunyi WUJUD ZAT. Wujud itu berbunyi HU, Zat itu berbunyi ALLAH. Maka oleh hilang bunyi hanya kosong, maka kosong itu maknanya fana, hanya dirinyalah yang ada, yang tahu serta melihat dan yang mendengar semuanya lenyaplah di dalam yang kosong itu.

Dari AI-Haji Hasan Negara :

Inilah pegangan kita kepada Hayat, maka Hayat itu menjadi Nyawa, dan nyawa itu mejadi Muhammad. Maka jangan engkau cari lagi. LA itu Hayat, ILAHA itu Ruh, ILLA itu' nafas ALLAH itu Nyawa, maka jangan dicari lagi, itulah pegangan kita.

Dari AI-Haji Arsyad Dalam Pagar Kelampaian Martapura :

Adapun sebenar-benarnya diri itu Hayat, dan sebenar-benarnya Hayat itu Ruh, dan sebenar benamya Ruh itu Nafas, dan sebenar-benarnya Nafas itu Rahasia, dan benarnya Rahasia itu Nur Muhammad dan sebenar-benarnya Nur Muhammad itu tubuh kita, maka inilah pegangan kita.

(5)

Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh

3

Dari Datuk Sanggul :

Adapun badan Ruhani itu ialah Allah, dan Allah itu jangan dicari lagi, karena Allah Ta'ala sudah menjadi segala Nyawa, jangan engkau cari lagi, karena Allah Ta'ala itu LAISA KAMISLlHI.

Penjelasan : Engkau itu adalah RahsiaKu, maka rahasia itulah yang menuju kepada Aku, sehingga engkau itu adalah pendengaranku dan penglihatanku dan kesemuanya itu terhimpun di dala Rahasia Ku maupun di dalam atau di luar. Sehingga engkau Fana Ul Fana dan tiada mempunyai daya upaya, sehingga batin engkau itulah yang dikatakan Ta'ala. Jikalau engkau hilangkan tubuh menjadi Nur sehingga tubuh engkau menjadi Ruh, maka hilangkan tubuh engkau itu menjadi titik, maka titik itulah yang disebut Kaca Putih, yaitulah asal-asalnya kejadian Alif, maka Alif itulah bcrgerak di dalam laut rahasia, itulah yang disebut Hayat maka hiduplah dan bergeraklah tubuhnya, itulah yang dinamakan sifatNya yang ada di dalam tubuh engkau itu, itulah namanya itulah dirinya. Maka akulah yang Laisa dan jangan dicari lagi. Itulah yang disebut sudah menjadi Nyawa.

Kalau engkau kosongkan maka yang berbunyi Aku itu Wujudku, kalau engkau keluarkan maka berbunyi Rahasia. Maka kalau engkau naikan nafas engkau maka berbunyi. Wujud Idafi. Nafas itu adalah Rahasia antara turun naik, itulah yang berkata AKU ADALAH ENGKAU dan ENGKAU ADALAH AKU. Disitulah engkau di dalam diriNya, naik berbunyi Wujudku dan turun berbunyi ZatKu, disitulah engkau mengetahui atau yang berkata disebut Rahasia di dalam Rahasia, maka hilanglah Rahasia itu, yang ada hanyalah Wujudku.

Disitulah engkau Mi'raj, pertemuan dalam HadiratKu dan apabila engkau turun maka wajiblah engkau mengerjakan perintahku, seringga engkau cinta kepadaKu dan engkau jauhilah segala yang kuharamkan. Engkau lihatlah Syahadat, disitulah engkau menyempurnakan segala-galanya, berpeganglah kepadanya, karena jikalau tidak maka engkau itu adalah sesat, maka selalulah engkau wajib mengerjakan perintahku.

Syahadat itu adalah tubuh engkau. Alhamdu itu Aku dengan engkau.

(6)

4

Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh

Jikalau engkau tiada berpegang pada yang diajarkan Nabi kita itu maka engkau sesat lagi kafir. Oleh sebab itu wajiblah engkau mengerjakan perintahnya dan taat kepadanya, dan hendaklah engkau Khauf dan cinta dan jangan engkau lupa setiap saat. Jikalau engkau lupa maka Aku lebih jauh dan kalau engkau dekat maka Aku lebih hampir dan kalau engkau hampir maka Akulah dirimu dan diriKu adalah LAISA KAMISLIHI, disitulah engkau zauk.

Marilah kita bersama-sama memperbanyak amaliah sehingga terbukalah bagi engkau satu dinding rahasia atau hijab yang dikatakan NUR ALA NUREN. Maka Nur itu "tajallilah kepada dirinya, sehingga engkau gaib maka engkau adalah di dalam WUJUD-HAQ.

Kita sebut kalimah zikir LA ILAHA ILLA ALLAH satu nafas itulah yang disebut KALAMULLAH Jikalau engkau naikkan nafas engkau itu Aku atau HU, maka itulah yang dinamakan Wujudku yang Laisa, ialah yang tiada Huruf dan tiada suara. Jikalau engkau zahirkan suara engkau itu maka zahirlah sifatku, Jikatau tiada engkau zahirkan maka engkau gaib di dalam Wujud Idafi. Wujud itu Laisa Idafi, itu suci murni dan bersih. Itulah yang disebut Nur dan itulah yang dinamaKan Ahmad dan juga adalah dinamakan Nur-Zat. Maka zat itulah yang disebut engkau, barulah itu dikatakan Fana UI Fana atau yang disebut karam dan engkau itu sampailah sudah kepada Baqa UI Saqa. Disitulah engkau melalui segala-galannya yang disebut NUR ALA NUREN atau gaib dengan gaib sampai Hak kepada Hak.

Marilah kita kembali kepada asalnya AL FATIHAH, Aku Laisa, di dalam Aku engkau maka disitulah engkau naikkan nafas engkau kepadanya. Kalau engkau turunkan ke bumi atau ke dalam jasad, jasad itulah yang berbunyi ALLAH hurufnya. Jikalau engkau hilangkan huruf ALLAH itu menjadi HU itulah yang disebut kosong, tiada tahu lagi akan dirinya, hanya yang ada Wujud saja lagi.

Maka engkau tiadalah berujud lagi dan sifat bersifat lagi, dan tiada nama bernama dan tiada buat berbuat. Maka disitulah engkau karam di dalam Kalimah ini, barulah engkau itu. hilang semuanya, yang ada hanya Wujud saja lagi semata-mata, disitulah engkau bernama NUK atau

(7)

Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh

5

NUKTAH. Maka NUKtah ini ialah satu-satunya yang menjadi awal sekalian yang ada ini, Maka selalulah engkau taat akan segala perintahnya, ingatlah selalu akan kataNya : Esakan Aku, esakan Aku atau sempurnakan Aku. Jika engkau sempurnakan maka engkau itu yang bernama Insan, jikalau engkau manusia maka dialah manusia Insan-Kamil.

Sebenar-benarnya diri itu Ruh, sebenar-benarnya Ruh itu Sir. Sebenar-benarnya Sir itu Rahasia. Sebenar-benarnya Nur Muhammad itu Sifat, sebenar-benarnya Sifat itu Zat. Sebenar-benarnya Zat itu Sir. Maka Sir itulah yang disebut Aku Laisa Kamislihi Syai'un.

Sudahkah engkau membaca Zikrullah ? Sudahkah engkau membaca Tashih ?

Sudahkah engkau membaca Qul Huwallahu Ahad ? Sudahkah engkau membaca Yasin ?

Sudahkah engkau mernbaca Suratul Fatihah?

Maka marilah menghilangkan tubuh kita sampai menjadi misra apa yang disebut di atas itu dan bagaimana jalannya itu? Jikalau engkau sudah misrakan, maka rindulah engkau kepadaNya, sebab dengan rindu itulah orang baru sampai kepadaNya.

Maka jadikanlah darah engkau itu Kalimah Zikrullah. Jadikanlah tubuh engkau itu Tasbih.

Jadikanlah tubuh engkau itu Qul Huwallahhu Ahad, atau Hilangkan tubuh engkau itu menjadi wujud yang hakiki.

Dengan Yasin jadikanlah tubuh engkau itu Nur Muhammad Jadikanlah Al Fatihah itu wujud yang maha suci.

Maka dengan demikian itu adalah kita di dalam RahasiaNya. Adapun artinya Qul Huwallahhu Ahad itu ialah :

Berkata Allah: Esakan Aku.

Maka oleh itu supaya engkau mendapat satu rahasia, karena di dalam kalimat Qul Huwallahhu Ahad itu terkandung lima rahasia; satu di dalam Rahima Kumullah, kedua dalam Rahim ibu, ketiga dalam liang lahat, keempat di Yaumil Mahsyar dan kelima di Hadratullah. Telah

(8)

6

Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh

berkata Allah, bahwasanya siapa hambaku yang sarnpai di maqam ini maka Aku adalah engkau, engkau adalah Aku.

Marilah kita bersama-sama membersihkan tubuh kita yang kotor ini, sebab tubuhlah yang mengandung maka jadikanlah tubuh engkau itu seperti kaca yang terang benderang dan cahaya itulah yang disebut NurKu. Maka Alhamdu ialah perkataan yang mula-mula, sebab dialah yang maha suci Itulah yang dikatakan bacalah dengan namaKu yang

menjadikan engkau BA ( ﺏ ). Itulah yang menimbulkan satu rahasia atau

Nur, itulah yang memuji kepada dirinya, sebab disitulah kejadian asal dari pada Kun. Adapun Kun itu gaib atau Laisa, maka jadilah satu titik atau

menjadi huruf BA (ﺏ ). Maka BA itulah yang berbunyi namaKu atau

yang berbunyi = ﻮﻫ ﺏ = yang dua kata itu yang berbunyi : bacalah dengan

namaKu

Maka BA itulah yang disebut bathin, maka tubuh engkau itu karamkan atau hancurkan atau leburkan atau binasakan, barulah engkau bertubuh Nur saja lagi, sebab tubuh atau jasad engkau itu yang berbunyi : ﷲﺎﺑﻻﺍ ﺓﻮﻗﻻﻮﻟﻮﺣﻻ

Maka kembalilah kita kepada mula-mula asal Ruh yang tiada lupa kepadanya, sebab tiada lupa itulah darah engkau menjadi kalimah zikir dan Tasbih, itulah cahayanya sehingga engkau adalah Aku. Sebab itu berhati hatilah engkau jangan sampai lupa kepadaNya. Kalau engkau lupa kepadaNya, Dia lebih jauh. Kalau engkau hampir, Dia lebih dekat. Kalau engkau dekat maka Akulah pendengarnya, Akulah penglihatnya dan Akulah yang meliputinya, sehingga engkau misra dalam Wujud-Haqiqi.

U

Pasal :U Inilah satu uraian huruf yang bernama dan berbunyi ALIF, maka

Alif itu ialah yang dikatakan Esa. Alif adalah termasuk rahasia dirinya, sebab dialah yang ada sendirinya. Kemudian lalu Alif itu bergerak, maka gerak itulah yang berbunyi HAK, itulah yang dikatakan atau yang berbunyi Wahdatul-Wujud, maka Laisalah dirinya itu, atas yang dikatakan gaib, di dalam laut Gaibul-Guyuh atau Bahrul Butun. Maka di dalam laut titik itulah yang dikatakan atau yang bernama NURULLAH ialah juga yang disebut NUR ZAT, maka gaiblah Nur Zat itu menjadi Roh-Idafi, dan

(9)

Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh

7

Roll idafi itu disebut AHMAD, maka Ahmad itulah yang bernama ZATUL BUTHI Itulah namanya yang tiada rusak dan hancur.

Jadikanlah jasad dan tubuh engkau atau diri engkau itu semuanya karam di dalam KalimahKu. Maka engkaupun tiada lupa memuji Aku, sebab Aku tiada lupa berbunyi HU ALLAH tiadalah lupa Aku memuji diriKu sendirinya. Dengarkanlah di dalam engkau itu yang berbunyi Wujud Zat dan itulah yang berbunyi Tik-Tik-Tik itulah bunyinya yang lebih cepat. Bahwasanya Roh itu tiada lupa kepadaNya, sehingga keluarlah cahaya Nur-Nya yang sangat terang, maka cahaya itulah yang dikatakan atau yang disebut Insan.

Maka kembalilah kita kepada Satu yang dikatakan ZATUL-BUHTI atau itulah yang dimaksud Allah Ta'ala. Sehingga menjadi Akulah pendengarannya, penglihatannya, penciumannya dan pengrasanya, maka. yang empat itulah yang disebut Akulah kesemuanya. Maka itulah yang disebut engkau adalah Aku, dan Aku adalah engkau. Maka engkau tiada berpisah atau bercerai sebab disitulah yang berbunyi Wujud-Zat.

Pasal :

Ini adalah pasal air MAUL HAYAT diambil secara mudah. Yaitu asal diri kita yakni sebelum ada apa-apa. Ibu dan bapak belum berkumpul menjadi satu. maka Allah Ta'ala memerintahkan mengambil air Maul-Hayat diarak di dalam Syurga atau dilangit dengan beberapa banyak Malaikat, lalu

Adapun yang terhimpun di dalam tubuh kita ini ada dua Ruh yang hendak diketahui, yaitu pertama Ruh yang dikatakan Ruhul-Kuddus, dan yang kedua dinamakan Ruhani. Adapun sebutannya Ruhul-Kuddus itu ialah HU dan scbutannya Ruhani itu ialah ALLAH. lnilah yang kita cari yang dinamakan Rahasia Allah dengan Muhammad. Jikalau engkau hendak mengetahui ilmu rahasia ini bersungguh-sungguhlah menuju jalan ini, supaya engkau selamat dunia dan akhirat. Inilah jalan rahasia Tuhan yang tersembunyi di dalam diri kita ini, dan jangan dikeluarkan kepada orang awam rahasia ini

Jangan susah-susah mencari Allah, karena Allah sudah lenyap menjadi nyawa sekalian batang tubuh, KUN HATITAH namanya diri engkau itu. Jangan susah mencari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh.

Di mana ada Nur nya tentu terputus dari yang punya Nur. Bersutu tapi tiada bersekutu, itulah antara kita dengan Allah.

(10)

8

Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh

Jibril diperintahkan memasukkan kepada bapak kita. Setelah menerima tujuh hari dan berkumpul menjadi satu kepada ibu, sebagai bcsi bercampur di dalam batu. Yang dikandung selama tujuh hari oleh Bapak kita yang bernama air AL MAHMUD, dan dijatuhkan air Maul-Hayat itu di dalam rahim ibu dinamakan NUKTAH, seperti air hujan di daun keladi.

Empat puluh hari belum tersurat, tatkala delapan puluh hari di rahirn ibu, waktu itu darah haid lalu dinamakan ALAQAH, kemudian lalu menjadi daging segumpal dan dinamakan MUDGAH, kemudian daging segumpal itu menjadi Alif, Ahmad pujinya. Enam puluh hari dan seterusnya cukuplah lengkap kaki dan tangan, mata dan hidung, mulut dan telinga Muhammad fujinya, tatkala cukup sembilan bulan sembiIan hari maka firman Allah Ta'ala :

ﷲ ِﻥْﺫِءﺎِﺑﱠﻻِﺍًﺍ َﺓُﺭَﺯ َﻙُﺮَﺨَﺘَﺗَﻻ

Dengan izin Allah lalu keluarlah ke dunia dan waktu lahir itulah dia yang mengatakan Allah Ta'ala Aku - Aku -Aku.

����﷽

َﻚُﻟَءﺎْﺳَﺍ ﻰِّﺑَﺭﺎَﻴَﻟﺎَﻗ َﻪَﻌْﻴِﻄَﺨْﻟﺍ ُﻡَﺩَﺎَﻓَﺮَﻗﺍﺎﱠﻤَﻟ ،ْﻢﱠﻠَﺳ َﻭ ِﻪْﻴَﻠَﻋ ُﷲ ﻰﱠﻠَﺻ ﱡﻲِﺒﱠﻨﻟﺍ َﻝﺎَﻗ

،ُﻪْﻘُﻠْﺧَﺍ ْﻢَﻟ َﻭﺍًﺪﱠﻤَﺤُﻣ َﺖْﻓَﺮَﻋ َﻒْﻴَﻛ ﻰَﻟﺎَﻌَﺗ ُﷲ َﻝﺎَﻗ ،ْﻲِﻠَﺗ ْﺮَﻔَﻏﺎَﻣﱠﻻِﺍٍﺪﱠﻤَﺤُﻣ ِّﻖَﺤِﺑ

ُﷲﱠﻻِﺍ َﻪَﻟِﺍَﻻﺎًﺑ ْﻮُﺘُﻜَﻣ ُﻪُﺘْﻳَﺍَﺪَﻓ ِﺱ ْﺮَﻌْﻟ ِﻢِﻟَﺍ َﻭ ﻰَﻠَﻋ ﻰِﻨَﺘْﻤَﻠَﺧ ﺎﱠﻤَﻟ َﻚﱠﻧِﺍ ﻰِّﺑَﺭﺎَﻳ َﻝﺎَﻗ

ِﻖْﻠَﺨْﻟﺍ ﱡﺐَﺣَﺍ ﱠﻻِﺍ َﻚِﺋﺎَﻤْﺳَﺍ ﻰِﻟﺍ ْﻖِﻈُﺗ ﺖْﻤَﻟ َﻚﱠﻧَﺍ ُﺖْﻤِﻠَﻌَﻓ ِﷲ ُﻝ ْﻮُﺳَﺭٌﺪﱠﻤَﺤُﻣ

ْﻲِﻨَﺘْﻟَﺄَﺳﺍَﺫِءﺎَﻓ ﱠﻲِﻟﺍ ِﻖْﻠَﺤْﻟﺍ ﱡﺐَﺣَ َﻻ ُﻪﱠﻧِﺍ ُﻡَﺩَﺍﺎَﻳ َﺖْﻗَﺪَﺻ ﻰَﻟﺎَﻌَﺗ ﷲ َﻝﺎَﻘَﻓ َﻚْﻴَﻟِﺍ

، َﻚَﻟ ُﺕ ْﺮَﻔَﻏ ْﺪَﻘَﻓ ِﻪِّﻘَﺤِﺑ

Berkata Rasulullah SAW :

Pada ketika telah membuat kesalahan Nabi Adam, ia bertobat kepada Tuhan dan berkata ; "Wahai Tuhan, saya mohon kepadamu dengan hak Muhammad supaya engkau mengampuni alku", Maka Tuhan menjawab : "Hai Adam bagaimana engkau mengetahui Muhammad, sedangkan ia

(11)

Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh

9

belum Kujadikan?" Nabi adam menjawab ; "Wahai Tuhan setelah engkau jadikan saya, saya mengangkat kcpala melihat ke Tiang atas di mana tertulis kalimat : ﷲ ُﻝﻮُﺳ ﱠﺮﻟٌﺪﱠﻤَﺤُﻣ ﷲ ﱠﻻِﺍ َﻪَﻟِﺍَﻻ

"Maka saya tahu bahwa engkau tidak akan menyertakan nama Mu kecuali nama orang yang engkau kasihi". Maka Tuhan menjawab : "engkau benar, hai Adam, ia adalah seorang laki-Iaki yang paling Aku kasihi, kalau engkau memohon kepadaKu haknya, engkau Aku ampuni, kalau bukan karena dia, engkau tidak akan kujadikan" (Hadits riwayat Baihaqi dalam

kitab Dalailu Nubuyah Imam Hakim dan Thabrani).

ﻰِﻓ ْﻭُﺪِﻫﺎَﺟ َﻭ َﻪَﻠْﺒ ِﺻ َﻮْﻟﺍ ِﻪْﻴَﻟِﺍ ْﻮُﻐَﺘْﺑ َﻭ َﷲ ُﻖﱠﺘﻟﺍ ْﻮُﻨَﻣَﺍ َﻦْﻳِﺬَﻟﺎَﻬﱡﻳَﺍﺎَﻳ ﻰَﻟﺎَﻌَﺗ ُﷲ َﻝﺎَﻗ

َﻥ ْﻮُﺤِﻠْﻔُﺗ ْﻢُﻜﱠﻠَﻌَﻟ ِﷲ ِﻞﻴِﺒَﺳ

"Hai orang-orang yang beriman, carilah jalan yang menjurus dan bisa menyampaikan engkau kepada Allah dan setelah engkau temukan, maka

bersungguh-sungguhlah engkau niscaya engkau telah dikasihinya"

(AI Maidah ; 35) Allah berfirman :

ْﻥَﺍ َﻦْﻴَﺑَﺄَﻓ ِﻝﺎَﺒ ِﺠْﻟﺍ َﻭ ِﺽ ْﺭَ ْﻻﺍ َﻭ ِﺕﺍ َﻭﺎَﻤﱠﺴﻟﺍ ﻰَﻠَﻋ َﻪَﻧﺎَﻣَ ْﻻﺍﺎَﻨْﻫَﺮَﻋﺎﱠﻧِﺍ

ًﻻ ْﻮُﻬَﺟﺎًﻣ ْﻮُﻠَﻀَﻧﺎَﻛ ُﻪﱠﻧِﺍ َﻥﺎَﺴْﻧِ ْﻻﺍﺎَﻬَﻠَﻤَﺣ َﻭ َﻦْﻘَﻘْﺷَﺍ َﻭﺎَﻫﺎَﻨْﻠِﻤْﺤَﺑ

"Sesungguhnya kami telah menyerahkan amanah itu kepada langit, bumi dan semua gunung-gunung, tetapi tiada satu yang akan menerimanya, karena takutnya. Maka diterimalah oleh manusia. Dengan demikian, maka oleh manusia itu apabila ditinggalkan (dilalaikan)-nya, maka ia telah menganiaya dirinya sendiri".

Di dalam pengertian tentang apa yang dikatakan amanah itu telah dijelaskan dalam kitab IHYA'ULUMUDDIN karangan Imamul Gazali, sebagai berikut:

ِﻦْﻳِّﺪﻟﺍ ُﻡ ْﻮُﻠُﻋُءﺎَﻴْﺣَﺍ ،ُﻪﱠﻴِﻘْﻴِﻘَﺤْﻟﺍُﺪْﻴ ِﺣ ْﻮﱡﺘﻟﺍ َﻭ ُﻪﱠﻴِﻘْﻴِﻘَﺤْﻟﺍ ُﻪَﻓ ِﺮْﻌَﻣ َﻲِﻫ ُﻪَﻧﺎَﻣَﻻﺍ َﻚْﻠِﺗ

Artinya : Yang dikatakan amanah itu ialah Ma'rifat Hakiki dan Tauhid Hakiki. Kemudian Allah mengingatkan di dalam AI Qur'an mengatakan :

(12)

10

Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh

ِﻖِﺑﺎﱠﺴﻟﺍ ِّﻱ ِﺮْﻄِﻔًﻟﺍِﺪْﻴ ِﺣ ْﻮﱠﻨﻟﺍ ِﻑﺎَﻨْﺒِﻣ ِﺾْﻘَﻔِﺑ َﷲ ُﻥ ْﻮُﺤَﺗَﻻ ْﻮُﻨَﻣَﺍ َﻦْﻳِﺬﱠﻟﺍﺎَﻬﱡﻳَﺍﺎَﻳ

ْﻢُﻜِﻓﺎَﻧﺎَﻣَﺍ ﻮُﻧ ْﻮُﺤَﺗ َﻭ ِﺔَﻤْﻳ ِﺯَ ْﻻﺍ ِﺾْﻘَﻨِﺑ َﻝ ْﻮُﺳﱠﺮﻟﺍ َﻥ ْﻮُﺤَﺗ َﻭ

"Hai orang-orang yang beriman, jangan engkau mendustai Allah karena

engkau merusak janji Tauhidmu kepada Allah ketika dijadikanmu, dan engkau mencintai Rasul karena engkau merusak janji pelaksanaan serta

engkau telah mendustai dirimu sendiri"

Kemudian Tuhan menjanjikan untuk menampakkan dirinya kepada kita dengan firmannya berkata :

ﱡﻖَﺤْﻟﺍ ُﻪﱠﻧَﺃ ْﻢُﻬَﻟ َﻦﱠﻴَﺘَﺘَﻳ ﻰﱠﺘَﺣ ْﻢِﻬِﺴُﻔْﻧَﺍ ﻰِﻓ َﻭ ِﻕﺎَﻓَ ْﻻﺍ ﻰِﻓﺎَﻔِﺗﺎَﻳَﺍ ْﻢِﻬْﻳ ِﺮُﻨَﺳ

Artinya : "Saya akan menampakkan diriKu kepadamu semua, sebagai

bukti apakah aku berada di angkasa, ataukah dalam dirimu sendiri, Hingga jelas benar bagimu, bahwa Tuhan itu benarbenar ada".

Kemudian di dalam salah sebuah hadits Qudsi Tuhan barkata :

ُﻩﱠﺮِﺳﺎَﻧَﺍ َﻭ ْﻱ ِﺮِﺳ ُﻥﺎَﺴْﻧِ ْﻻَﺍ

"Manusia itu adalah RahasiaKu

dan saya adalah Rahasia manusia itu sendiri".

ُﻪﱠﺑ َﺭ َﻑ َﺮَﻋْﺪَﻘَﻓ ُﻪَﺴْﻔَﻧ َﻑ َﺮَﻋ ْﻦَﻣ ْﻢﱠﻠَﺳ َﻭ ِﻪْﻴَﻠَﻋ ُﷲ ﻰﱠﻠَﺻ ﷲ ُﻝ ْﻮُﺳَﺮَﻟﺎَﻗ

ِﻥﺎَﻨَﺴْﻧِ ْﻻﺍ ِﺽﺍَﺮْﻓَﺍ ْﻦِﻣ ِﺽ ْﺮَﻓ ِّﻞُﻜِﻟ ِﻦْﻴَﻋ ُﺽ ْﺮَﻓ ِﺲْﻔﱠﻨﻟﺍ ُﺔَﻓ ِﺮﻌَﻣ َﻭ

Rasulullah SAW bersabda : "Barang siapa yang mengenal akan dirinya, niscaya ia telah mengenal Tuhan dengan Rasulnya, dan mengenal akan dirinya itu adalah fardu ain (fardu yang tertentu) bagi tiap-tiap manusia. kemudian ditambahkan pula:

ُﻪَﻓِﺬْﻘَﺑ ٍﺭ ْﻮُﻨِﺑ َﻞُﺼْﺤَﺗﺎَﻤﱠﻧِﺍ ْﻞَﺑ ِﻲِﻠِﻘَﻌﻟﺍ ِﺮَﻀَﻨِﺑ ُﻞُﺼْﺤَﺗَﻻ ِﺲْﻔﱠﻨﻟﺍ ُﺔَﻓ ِﺮْﻌَﻣ ﱠﻥَﺍ ْﻢَﻠْﻋِﺍ

ِﻩِﺪْﺒَﻋ ِﺮْﻠَﻗ ﻰِﻓ َﻝﺎَﻌَﺗ ُﷲ

Ketahuilah bahwa sesungguhnya .mengenal akan diri itu tiada akan sempurna apabila dengan alam akal, tetapi alam sempurna dengan Nur yang telah ditanamkan Allah SWT di dalam hati hambanya. Dalam rangka mengenal akan diri itu ada dua hal yang sangat terpisah dan bertentangan maksudnya.

(13)

Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh

11

Pertama:

Sebuah dalil sebelum Rasulullah SAW ada sebuah dalil berbunyi sebagai berikut :

ِﺏﺍ َﺮُﻧ ْﻦِﻣ َﻡَﺩَﺍ ِﻞَﺳَﺍ َﻭ َﻡَﺩَﺍ ْﻦِﻣ ْﻢِﻬِﻠَﺳَﺍ

"Asal kita semua dari Nabi Adam sedangkan,

Nabi Adam itu berasal dari tanah".

Jadi apabila kita mengambil dasar dalil dalil ini, nyatalah bahwa anasar kita dari empat halus, yaitu : Api, Angin, Air dan Tanah. Apabila hal tersebut di atas kita perinci, berarti bahwa : Rahasianya adalah Api, Ruhnya adalah Angin, Hatinya adalah Air, dan Tubuhnya adalah Tanah. Kedua :

Sebuah dalil yang berasal dari Rasulullah SAW setelah ia lahir, beliau bersabda :

ْﻲِّﻨِﻣ َﻢَﻟﺎَﻌْﻟﺍ َﻭ ِﷲ َﻦِﻣﺎَﻧَﺍ

Saya berasal dari Allah dan Alam semesta itu adalah diri saya adanya

Jika kita teliti secara ilmiah dengan dasar dalil yang kedua itu wajib kita jadikan dasar sebab benar-benar berasal dari pada Allah dan asal dari pada ke empat anasar tersebut pada dalil pertama diatas.

Adapun dalil kedua ini jelas benar bagi kita, bahwa benar kita berasal dari Allah dengan kenyataan sebagai berikut; bahwa dalam tubuh kita terdapat tiga unsur pokok :

ْﻡَﺩَﺍ

: Bertubuh Hati, Ruh dan Rahasia.

ﺪﱠﻤَﺤُﻣ

Bersyariat, Tarikat, Hakikat dan Marifat. 

ﻰَﻟﺎَﻌَﺗ ُﷲ

Berzat, Sifat, Nama dan Rahasia.

Apabila ketiga unsur pokok tersebut di atas diperinci, menjadi dua belas, kemudian di Tauhidkan, dan Tauhidnya menjadikan tiga belas. Dengan ketiga unsur pokok di atas, sangat jelas bagi kita, bahwa dalil kedua itu adalah bukti bahwa ke empat anasar (halus) tersebut. Pada dalil pertama itu, berasal dari kita. Bukan kita berasal dari ke empat anasar itu.

(14)

12

Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh

Arti dari pada ma'rifat hakiki itu ialah mengenal diri tetul-betul berasal dari pada Allah (kadim) ke akhir, kemudian kembali kepada kadim lagi (kepada Allah), sebagaimana Rasulullah bersabda :

َﻥﻮُﻌ ِﺟﺍ َﺭ ِﻪْﻴَﻟِﺍﺎﱠﻧِﺍ َﻭ ِﷲﺎﱠﻧِﺍ

"Kami berasal dari pada Allah dan kepadanya pula kami akan kembali".

di dalam pengertian yang di katakan ma'rifat hakiki itu ada tiga faktor yang sangat penting.

PERTAMA

ْﻦُﻴﻌَﺗَﻻ

Belum tentu

ٌﺔﱠﻳِﺪَﺣَﺍ

ِﺖﺤُﺒْﻟﺍ ُﺕﺍَﺫ

Zat sematanya Maha Tunggal

Yang dinamakan ٌﺔﱠﻳِﺪَﺣَﺍ AllahSWT diumpamakan laut yang tiada

bergelombang. ialah adanya Tuhan yang maha Suci dan maha tinggi, tiada martabat di atasnya malah semua martabat adalah di bawahnya saja.

Dengan dikatakannya ْﻦُﻴﻌَﺗَﻻ itu, sebenarnya oleh karena pada masa

itu kita manusia memang sudah ada dan tiada terpisah dengan Tuhan. Berarti kita sudah berada dalam Rahasia AI1ah SWT. Tetapi oleh karena Alla.hSWT belum mau nampak (nyata), maka kita belum dinampakkan

pula. Jadi sejak ْﻦُﻴﻌَﺗَﻻ kita manusia itu, sudah tetap dalam Rahasia Allah

SWT tetapi belum ada pengkuan apa-apa karna belum nampak dan dinampakkan. KEDUA

ﻝ ﱠﻭَﺍ ﻦُﻴْﺤَﺗ

Ketentuan pertama

ُﺓَﺪْﺣ َﻭ

.

َﻱِﺪﱠﻤَﺤُﻤﻟﺍ ُﺔَﻘْﻴِﻘَﺣ

(15)

Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh

13

ٌﻂْﺒ ِﺨُﻣ ِﺊْﻴَﺷ ِّﻞُﻜِﺑ ُﻪﱠﻧِﺍَﻻَﺍ ِﺩ ْﻮُﻬﱡﺸﻟﺍ ِﻙﺍَﺪْﻓَﺍ ِﺖَﻄْﻴ ِﺧ َﻭ ِﺩ ْﻮُﺟُﻮْﻟﺍ ِﺓَﺮِﺋﺍَﺩ ِﺖَﻄْﻘُﻧ

Titik yang mengelilingi semua yang ada, serta mengitarinya palakia (Nujum) serta pendengaran' dan penglihatan.

Bukankah, Allah SWT mengelilingi semua yang ada, sama dengan mengitarinya putih kertas dalam kertas itu sendiri ?

ﻮَﻤْﻟﺍ ِﻊْﻴِﻤَﺟَﻭ ِﻪِﺗﺎَﻔ ِﺻَﻭ ِﻪِﺗﺍَﺬِﻟ ﻰَﻟﺎَﻌَﺗ ِﻪِﻤْﻠِﻋ ْﻦَﻋ ٌﺓَﺩﺎَﺒِﻋ َﻲِﻫ َﻭ ُﻝﱠﻭَ ْﻻﺍ ُﻦُﻴْﻌﱠﺘﻟَﺍ

ِﻩِﺬَﻫ َﺭ ٍﺾْﻌَﺑ ﻰَﻟﺎَﻋﺎَﻬَﻀْﻌَﺑ ِﺯﺎَﻴِﺘْﻣﺍ ِﺮْﻴَﻏ ْﻦِﻣ ِﻝﺎَﻤْﺟَ ْﻻﺍ ِﻪْﺟ َﻭ ﻰَﻠَﻋ ِﺕﺍَﺩ ْﻮُﺟ

ِﺔﱠﻳِﺪﱠﻤَﺤُﻤْﻟﺍ ِﺔَﻘْﻴِﻘَﺤْﻟﺍ َﻭِﺓَﺪْﺣ َﻮْﻟﺎِﺑ ﻰﱠﻤُﺴُﻧ ُﺖْﻴَﺗَﺮُﻤْﻟﺍ

Yang dikatakan Ta'yun Awal itu ialah : Ibarat kita mengenal Allah dengan Zat, Sifat dan semua yang ada, atas mula yang berjumlah dan tiada berlainan antara satu sama lain martabat ini dinamakan ُﺓَﺪْﺣ َﻭ dan asal mula semua yang ada.

U

Relas :

Pada ketika Tuhan telah mempunyai keinginan mengadakan (menampakkan) dirinya, maka dinampakkan-Nyalah manusia itu dahulu (Titik) itu di dalam dirinya sendiri, seraya melihat dan berkata ْﻢُﻜِّﺑ َﺮِﺑ ُﺖْﺴَﻟَﺍ Tahukah engkau bahwasanya akulah Tuhanmu? Maka kita segera menjawabnya ﺎَﻧْﺪِﻬَﺳ َﻼَﺑ' Benar! Engkaulah Tuhan kami.

Setelah pengakuan bersama itu terjadi, maka tuhan berkata : Hai

pada saat ini aku akan mengambil empat macam Halus dari tubuhmu kujadikan Alam, agar engkau tempati kelak. Maka kita menjawab ucapan Tuhan itu ِ�ﺎِﺑ ﱠﻻِﺍ َﺓ ﱠﻮُﻗ َﻻ َﻭ َﻝ ْﻮَﺣَﻻ

artinya : Tiada kemauan dan kekuatanku selain Allah. Setelah ucapan itu diucapkan maka Allah mengambil ke empat halus itu, yakni : mengambil dari Rahasia kita untuk dijadikan Api, mengambil dari Ruh untuk dijadikan Angin, mengambil dari Hati untuk dijadikan Air, dan mengamhil dari Tubuh untuk dijadikan Tanah. Kemudian dijadikannya alam bersama isinya oleh Allah SWT.

Adapun setelah pengambilan keempat anasar alam tersebut, maka titik yang tadinya itu mengembang di tempat itu sendiri hingga menjadi banyak dan besar, dinamakanlah Alif.

(16)

14

Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh KETIGA

ﻰِﻧﺎَﺜﻟﺍ ْﻦُﻴْﻌَﺗ

Ketentuan kedua

ُﺔﱠﻳِﺪ ِﺣﺍ َﻭ

ٍﻡَﺩَﺍ ُﺔَﻘْﻴِﻘَﺣ

Asal mula manusia Mentauhidkan

ٌﻂْﻴ ِﺤُﻣ ٍﺊْﻴَﺷ ِّﻞُﻜِﺑ ُﻪﱠﻧِﺍَﻻَﺍِﺩ ْﻮُﺟُﻮْﻟﺍ ِﺓﱠﺭَﺫ ﻰِﻓ ُﻩﱡﺮِﺳ ْﻱ ِﺭﺎﱠﺴﻟﺍ ِﺕﺍﱠﺬﻟﺍ ِﻒِﻟَﺍ

Alif pada zat menyelubungi semua rahasia yang ada, artinya sekalipun syarat diselubunginya. Ah ! Bukankah mengelilingi segala sesuatu yang ada, sebagaimana kengelilingnya perak pada cincin itu sendiri.

ِﻥﺍ َﻮْﻛَ ْﻻﺍ َﻭ ِﺮْﺨَﺑ ﻰﻠَﻛ ﻰَﻟﺎَﻌَﺗ َﻭ ُﻪَﻧﺎَﺤْﺒُﺳ ﱠﻖَﺤْﻟﺍ ﱠﻥِءﺎَﻓ ٍﺝ ْﻮُﻣ َﻊَﻣ ٌﺮْﺨَﺑُﺔﱠﻳِﺪ ِﺣﺍ َﻮْﻟﺍ َﻭ

َﻦْﻴِﻓ ِﺭﺎَﻌْﻟﺍُﺪْﻴ ِﺣ ْﻮُﻧﺍَﺬَﻫ َﻭ ُﻩَﺮْﻴَﻏَﻻ َﻭ ُﻪُﻨْﻴَﻋ ْﻦَﺴْﻴَﻟ َﻲِﻫ َﻭ ِﺢﻨِﻣَ ْﻻﺍ ْﻞَﻛ

Yang dikatakan Wahdia ialah seumpama laut dengan gelombang. Sesungguhnya Allah SWT Tuhan yang maha Suci lagi maha Tinggi diumpamakan laut, sedangkan semua yang ada diumpamakan gelombang. Adapum gelombang itu, tiada di atas laut dengan tiada selain dari laut. Demikianlah tauhid orang-orang yang ma'arif kepacla Allah SWT. Tetapi perkataan ini lemah, karena sesungguhnya jalan yang ditempuh orang-orang ma'arif kepada Allah itu berada di belakang akal.

ِﻊْﻴِﻤَﺠِﻟ َﻭ ِﻪِﺗﺎَﻔ ِﺻَﻭ ِﻪِﺗﺍَﺬِﻟ ﻰَﻟﺎَﻌَﺗ ِﻪِﻤْﻠِﻋ ْﻦَﻋ ٌﺓﺎَﺒِﻋ َﻲِﻫ َﻭ ﻰِﻧﺎَﺜﻟﺍ ُﻦُﻴْﺤَﺗ

ِﻩِﺬَﻫ َﻭ ِﺾﻌَﺑ ﻰَﻠَﻋﺎَﻬ ِﻀْﻌَﺑ ِﺯﺎَﻴِﺘْﻣَﺍ َﻭ ِﻞْﻴ ِﺼْﻔﱠﻟﺍ ِﻖْﻳ ِﺮَﻁ ﻰَﻠَﻋ ِﺕﺍَﺩ ْﻮُﺟ ْﻮَﻤﻟﺍ

ُﺔَﻤْﻳِﺪَﻗ ﺎَﻬِّﻠَﻛ َﺐِﺗﺍ َﺮَﻣﺎَﺛ َﻼَﺛ ِﻩِﺬَﻬَﻓ ِﻪﱠﻴِّﻧﺎَﺴْﻧِ ْﻻِﺍ ِﺔَﻘْﻴِﻘَﺤْﻟﺍ َﻭ ِﺔﱠﻳِﺪ ِﺣﺍ َﻮْﻟﺎِﺑ ﱠﺲُﺗ ُﺔَﻴَﺗُﺮُﻤْﻟﺍ

ﱞﻲِﻧﺎَﻣَﺫَﻻ َﻭ ﱞﻲِﻣ َﻼَﻛ ُﻢْﻳِﺪْﻘﱠﻔﻟﺍ َﻭُﺮْﻴ ِﺧﺎﱠﺘﻟﺍ َﻭ

Ta'yin sani ialah : umpama kita mengenal Allah SWT dengan zat, sifat dan semua yang ada atas kelainan, maka berlainan antara satu dengan yang lain. Martabat ini dinamakan Wahidia serta asal mula semua

(17)

Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh

15

manusia. Ini tiga martabat semuanya adalah kadim. Serta terdahulu atau terbelakangnya, itu hanya oleh karena perkataan saja, bukan karena waktu.

Ketika kita mengatakan ﺔﻳﺪﺣﺍ maha tunggal ﺓﺪﺣﻭ tunggal ﺔﻳﺪﺣﺍﻭ

Dan ketika mengatakan ﻦﻴﻌﺗﻻ belum tentu ﻝﻭﺍ ﻦﻴﻌﺗ ketentuan pertama ﻦﻴﻌﺗ ﻰﻧﺎﺜﻟﺍketentuan kedua. Ketika mengatakan ketiga martabat itu semuanya adalah kadim, sedangkan terdahulu atau terbelakangnya itu hanya dari perkataan saja, bukan karena waktu. Karena sesungguhnya, laut yang tiada bergelombang itu, di situ juga. terdapat satu gelombang dan dinamakan titik. Dengan titik itu juga yang berkembang menjadi banyak, maka dinamakan Alif. Jadi hakekatnya satu saja, tetapi tiada dalam sebutan.

U

Relas:

Setelah dimengerti betul-betul serta menjadi patokan dalam hati sanubari, tiada pernah terpisah dengan Allah SWT dari awal yang tiada berawal hingga kepada akhir yang tiada berakhir nanti, serta Tauhid telah sempurna. Maka jagalah sebaik-baiknya, tidak bersama hati kita kiranya jangan kemasukan syaitan lagi niscaya jangan kotor. Sebab apabila hati kotor, tidak sembarang bicara, maka. rusaklah i'tikad. Tentunya menjadi lagi syaitan berkuasa, atau jin. Secara otomatis dapat menjadi syaitan, atau jin lagi. Sedangkan muka tetap berwajah manusia.

ﺕﺍﺫ

ﻪﻳﺪﺣﺍ

ﻡﺩﺍ ﷴ ﷲ

ﺓﺎﻔﺻ

ﺓﺎﻔﺻ . ﺓﺪﺣﻭ

ﺩﻮﺟﻭ

ﺔﻳﺪﺣﺍﻭ

(18)
(19)

Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh

17

U

TAUHID HAKIKI :

Yang dikatakan Tauhid Hakiki ialah mentauhidkan diri kepada Allah SWT kadim dan zahir. Adapun dalam rangka pelaksanaan tauhid itu, zahir yang mernbawa kadim guna mentauhidkan hingga tegak berdiri

sendiri, umpama : dalam rangka pelaksanaan Takbiratulihram ﺮﺒﻛﺍ ﷲ harus

benar-benar tertib pelaksanaannya, baik zahir maupun hakekatnya secara khusyu.

U

TUBUH DAN RUH KADIM DAN ZAHIR :

Dalam pengertian tubuh kadim dan Ruh kadim itu ialah bersumber dari pada Ma'rifatunnafsi, artinya mengenal diri dari pada Allah dan tiada pernah terpisah dengan Allah sejak awal yang tiada berawal, hingga kepada akhir yang tiada berakhir nanti.

Demikian pula yang dikatakan Tubuh dan Ruh Zahir, sebenarnya hal ini sejak awal memang tiada pernah terpisah. Karena pada masa kadimnya, yang zahir dibungkus oleh yang kadim, sedangkan setelah zahir, maka yang kadim pula dibungkus oleh yang zahir. Hanya ganti tempat saja secara rahasia.

Demikian pula sebentar lagi, apabila Allah sampai panggilan Ilahi untuk kembali ke Rahmatullah (asal), tentu demikian pula dan tetap diselubungi oleh cahaya dari pada NUR MUHAMMAD sepanjang masa lihat gambar Tauhidul Hakiki dan Ma'rifatul Hakiki). Setelah meneliti gambar dan perincian Ma'rifatul Hakiki dan Tauhidul Hakiki, nyatalah bahwa manusia yang berpatokan pada dalil (Hadits) Rasulullah SAW yang berbunyi :

ْﻲِﻨِﻣ َﻢَﻟﺎَﻌْﻟﺍ َﻭ ِﷲ َﻦِﻣﺎَﻧَﺍ

Betul-betul dapat mengerti bahwa tubuh zahir inipun berasal dari Allah swt, bukan dari tanah. Sebab telah dimengerti, bahwa Ahmad itu adalah tubuh zaliir kita dan dapat dimengerti pula bahwa Ahmad itu adlah badan manusia, serta nama dari pada Nabi pun, nyatanya Tuhan Al1ah

(20)

18

Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh

SWT. Pada kita dengan demikian maka ia pula dikatakan Fatiha ﺪﻤﺤﻟﺍ itu

serta ia pula dikatakan iman menurut sabda Rasulullah S.A.W:

ُﻪَﺗ َﻼَﺻ ﱡﺢ ِﺼَﻳَﻻ ُﻪَﻣﺎَﻣِﺍ ﻑ ِﺮْﻌَﻳ ْﻢَﻟ ﻰﱠﻠَﺻ ْﻦَﻣ

"Barang siapa yang bersembahyang tidak mengenal Imamnya, tidak syahlah sembahyangnya"

Demikian pula yang dinamakan Akbar itu sebenarnya adalah kita atau penggerak Alhamdu (Ruh) Jadi dalam kalimatu Allahuakbar sebenarnya Allah itu Tuhan dan Akbar adalah kita. Jadi dalam pelaksanaan ini harus betul-betul Tauhidul Hakikiyah karena apabila tidak demikian maka terdapatlah di dalamnya apa yang dikatakan Syirik Hafi / penserikatan terlindung. Dalam hal tersebut Allah SWT menjelaskan dengan firmannya yang mengatakan :

                     

"Sesungguhnya Allah SWT tiada akan mengampuni dosa-dosa orang yang menserikatkan (menduakan)Nya, akan tetapi segala dosa-dosa lain diampuninya. Dan barang siapa yang menserikatkan Allah SWT, maka iapun telah sesat dengan kesesatan yang maha dahsyat". An-Nisa - 116

Dalam rangka apa yang dikatakan perserikatan itu, ada dua macam : I. Peserikatan secara zahir (kasar)

II. Perserikatan terlindung (halus) tidak disadari Dalam salah satu hadits qudsi Allah mengingatkan :

ٌﻲِﻔَﺣ ٌﻙ ْﺮِﺷ ًﻼْﻌِﻓ َﻭﺎًﺗﺎَﻔ ِﺻ َﻭﺎًﺗﺍَﺫُﺪْﻴَﻌْﻟﺍﺎَﻬﱡﻳَﺍ َﻚﱡﻠُﻛ

"Wahai engkau semua hamba pada zat, sifat dan perbuatanmu itu adalah penserikatan yang terlindung".

Sehubungan dengan dalil tersebut di atas, maka perlu segala gerak dan tindak tanduk kita serta pelaksanaan segala sesuatunya perlu kita teliti secara mendetail siapa tahu kita terkena apa yang dikatakan syirkun hafiyin itu. Sebab penserikatan yang zahir itu amat gampang ditobatkan, sedangkan penserikatan terlindung ini tidak disadari. Jadi bagaimana cara untuk meminta ampun (taubat) kepada tuhan.

(21)

Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh

19

Tentang apa yang dikatakan tadi dengan syirkun hafiyin itu sangat halus, jadi sukar untuk bertaubat justeru tidak disadarnya merusak Tauhid kita, Demikian pula dengan kalimat :

ﷲ ﻝﻮﺳﺭﺍﷴ ﻥﺍﺪﻬﺷﺍﻭ ﷲﻻﺍ ﻪﻟﺍﻻ ﻥﺍﺪﻬﺷﺍ

Dalam mengucapkan kedua kalimat syahadat ini sangat berat hukumnya, namun menyebutnya sangat digampangkan orang: Tetapi kalau direnungkan sedalam-dalamnya serla mengingat akan Rukun dan syaratnya, maka sangatlah berat akan pelaksanaannya. Sebab menurut hukum bahwa syahadat itu adalah, pokok dari pada rukun islam, oleh sebab itu maka mempunyai dua rukun dan dua syarat sebagai berikut : 1. Rukun syahadat itu ada dua :

- Diikrarkan dengan lidah. - Ditasdikkan dengan hati.

2. Syarat syahnya syahadat itu ada dua pula: - Syahadat I hamba bersaksi.

- Syahadat II hamba menyembah.

Untuk memperkuat pelaksanaan kedua kalimat syahadat tersebut, di dalam salah satu ayat Al qur'an Allah SWT berfirman :

ِﻪِﻟﻮُﺳ َﺮَﻟ َﻚﱠﻧِﺍُﺪَﻬْﺸَﻳ ُﷲ َﻭ ِﷲ ِﻝ ْﻮُﺳَﺮَﻟ َﻚﱠﻧِﺍ ُﺪَﻬْﺸَﻧ ﻮُﻟﺎَﻗ َﻦْﻳِﺬﱠﻟﺍ َﻥ ْﻮُﻘِﻓ ﺎَﻨُﻤْﻟﺍ ﱠﻥِﺍ

َﻥ ْﻮُﺑِﺫﺎَﻜَﻟ َﻥ ْﻮُﻘِﻓﺎَﻨُﻤْﻟﺍ ﱠﻥِﺍُﺪَﻬْﺸَﻳ ُﷲ َﻭ

Allah memperingatkan kepada Rasulullah dengan mengatakan : Sesungguhnya orang-orang munafik itu ya Muhammad, ialah orang-orang yang mengatakan kami bersaksi bahwa engkaulah pesuruh Allah dan Allah sendiri telah bersaksi bahwa engkau RasulNya, dan Allah telah melihat hati-hati orang munafik itu hanya mendustakan, sekalipun lidahnya mengucapkannya.

Dengan firman Allah SWT ini sangat nyata jelas bagi kita, bahwa apabila pelaksanaan kedua kalimat syahadat itu tidak memenuhi rukun dan syarat sebagaimana tersebut tadi nyatalah bahwa itu adalah munafik. Kemudian dengan ayat lain Tuhan menambahkan dengan firmannya :

ِﺭﺎﱠﻨﻟﺍ َﻦِﻣ ِﻞَﻘْﺳَ ْﻻﺍ ِﻙ ْﺭﱠﺪﻟﺍ ﻰِﻓ َﻥ ْﻮُﻘِﻓﺎَﻨُﻤْﻟﺍ ﱠﻥِﺍ

"Sesungguhnya orang-orang munafik itu, akan kekallah ia pada neraka yang terbawah".

(22)

20

Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh

Sehubungan dengan Ma'rifatul Hakiki dan Tauhidul Hakiki itu perlu kita betul betul mengenal asal-asal Ruh dan Tubuh kita dari pada Allah SWT, agar jangan hanya tahu mengaku begitu saja tanpa dapat membuktikan kebenarannya, yang penting dalam Ma'rifatul Hakiki dan Tauhidul Hakiki ialah pembuktiannya. Lihatlah pada perincian berikut ini.

Alif itu adalah asal Ruh nyatanya Zat. Lam yang pertama itu adalah asal IImu nyatanya sifat jalal. Lam yang akhir itu asal akal nyatanya sifat jamal Sedangkan Ha asal tubuh (titik) ialah Nur sedangkan Nur itu ialah Ruh Nabi ia juga Nurullah nyatanya Zat. Setelah kita rnenemukan diri kita menurut Ma'rifatul Hakiki tadi maka perlu kita adakan penjagaan secara ketat dari pada segala noda, dosa dan maksiat baik berbentuk apapun juga, Serta berpegang hikmah Abu Hanifah radiallahu anhu.

ﺍًﺪْﻴِﻌَﺑًﻻ َﻼَﺿ ْﻢُﺘْﻟَﺎَﺿْﺪَﻗًﻻﺎَﻤِﺛ َﻭﺎًﻨْﻴِﻤَﻳ ْﻢُﺗْﺬَﺧَﺍ ْﻥِءﺎَﻓَﺍًﺪْﻴِﻌَﻳﺎًﻘْﺒَﺳ ْﻢُﺘْﻘَﺒَﺳْﺪَﻗ ْﻮُﻤْﻴِﻘَﺘْﺳِﺍ

"Teguhkanlah pendirianmu, engkau telah mendahului jauh lebih maju.

Sekiranya engkau menyimpang ke kanan atau ke kiri, maka engkau akan sesat"

U

Kemudian fatwa dari kitab Imamul Gazali berkata :

 Manakala yang dicari itu bermutu tinggi dan mulia, akan sulit mencarinya, panjang jalannya dan banyak akibatnya.

 Bila hatimu telah mengenal Allah sekalipun lidahmu tidak bergerak menyebut "Allah" maka tunggulah saalnya saja Allah menampakkan kesungguhannya.

 Bila hati telah bersih dari pada pengaruh-pengaruh iblis dan syaitan serta dari segala noda, dosa dan maksiat, maka cemerlanglah mukanya, serta Nur yang telah ditanamkan oleh Allah SWT di dalam lubuk hatinya dan terpancarlah menerangi kesegala penjuru, serta IImu Laduni telah dimilikinya dan terbukalah segala rahasia-rahasia alam yang indah-indah seluruhnya.

(23)

Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh

21

 Bila hati telah mengkilat dengan Nur ilahi, maka terbukalah segata

rahasia-rahasia yang tersembunyi secara terperinci.

Setelah meneliti hikmah Abu Hanifah ra, serta fatwa-fatwa dari Imamul Gazali, maka kalimat :

ﷲﺎِﺑﱠﻻِﺍﺎَﺗ ﱠﻮُﻗَﻻ َﻭ َﻝ ْﻮَﺣَﻻ

itu adalah kalimat serah diri kepada Tuhan dengan maksud bahwa kita serahkan diri kita kepada Allah SWT dengan mengucapkan bahwa tiada kemauan dan kekuatanku selain Allah SWT. Dengan mengucapkan kalimat serah diri tersebut seharusnya diucapkan dengan hati tulus dan ikhlas. Karena dengan penyerahan diri itu berlaku, berarti bahwa kita ini sudah tidak ada lagi, yang ada itu hanya Allah semata-mata.

Jadi dengan penyerahan diri tersebut berlaku, maka apabila meleset sedikit, namun semata jarum pun niscaya akan kafir (mati dalam keadaan kharani). Malah lebih bermutu babi dari pada kita, sebab seakan-akan kita lebih kuasa dari pada Tuhan Allah SWT. Dengan demikian, maka hendaklah sedapat mungkin kita usahakan mensucikan diri dari segala pengaruh iblis dan syaitan, serta dari segala dosa, noda dan maksiat. Utamanya membersihkan Lidah dan Hati sebagaimana Allah swt memperingatkan dengan firmannya :

ﺎًﺒِّﺒَﻁﱠﻻِﺍ ُﻞَﺒْﻌَﻳَﻻ ٌﺐِّﺒَﻁ َﷲ ﱠﻥِﺍ

Sesungguhnya Allah SWT amat bersih dan tiada akan menerima kecuali yang bersih juga.

Apabila kita telah bersih dan membersihkan diri dari segala-galanya serta sabar dan tabah pun ulet dalam menghadapi segala sesuatu, maka Allah SWT tetap beserta kita. Sebagaimana Allah SWT telah berfirman :

َﻦْﻳ ِﺮِﺑﺎﱠﺼﻟﺍ َﻊَﻣ َﷲ ﱠﻥِﺍ

Sesungguhnya Allah senantiasa bersama orang-orang yang sabar, dalam arti kata sabar itu bukan pendiam.

Tetapi sebenarnya yang dimaksud sabar ialah orang-orang yang tabah dan ulet menerima segala ujian dan cobaan Allah SWT, dan berhati

(24)

22

Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh

wajah menentang segala pengaruh-pengaruh yang dirasa melemahkan keimanan dan ketakwaan sebagaimana Allah SWT dengan firmannya :

ِﺮِّﺸَﺑ َﻭ ِﺕﺍَﺮَﻤَﻨﻟﺍ َﻭ ِﺲُﻔْﻧَ ْﻻﺍ َﻦِﻣ ِﺲْﻘَﻧ َﻭ ِﻉ ْﻮَﺠْﻟﺍ َﻭ ِﻑ ْﻮَﺨْﻟﺍ َﻦِﻣ ِﺊْﻴَﺸِﺑ ْﻢُﻜﱠﻧ َﻮُﻠْﺒَﻨَﻟَﻭ

َﻦْﻳ ِﺮِﺑ ﺎﱠﺼﻟﺍ

"Seandainya aku akan tetap menguji ketabahanmu atas segala sesuatu dari cobaan dan apabila mereka itu lulus dalam ujian itu, maka

gembiralah mereka itu karena atas kesabarannya".

Jadi setelah kita teliti ayat di atas, jelaslah bahwa kebahagiaan akhirat itu adalah bersumber dari pada kesabaran dan ketabahan serta keuletan menerima ujian Allah SWT. Dan hendaknya segala apa yang disampaikan oleh Rasulullah SAW ditaati sepenuhnya sesuai pengakuan kita sejak mengerti diri dari Allah SWT, sebagaimana firmannva :

ﺎًﻈْﻴِﻔَﺧ ْﻢِﻬْﻴَﻠَﻋ َﻙﺎَﻨْﻠَﺳ ْﺭَﺍﺎَﻤَﻓ ﻰﱠﻟ ْﻦَﻣ َﻭ ُﷲ َﻉﺎَﻁَﺍْﺪَﻘَﻓ ُﻝ ْﻮُﺳﱠﺮﻟﺍ ِﻊِﻄُﻳ ْﻦَﻣ

Barang siapa taat kepada Rasul itu, maka sesungguhnya ia taat kepada

Allah. Tetapi apabila ia berpaling belakang, maka kami mengutusmu menjadi pengawal atas mereka itu.

Sehubungan dengan ayat tadi maka jelaslah. bahwa yang diutus oleh Allah sebagai Rasul guna menjadi pengawal itu ialah Muhammad. Perlu kita ketahui bahwa Muhammad itu siapa ? dan di mana? karena sesungguhnya yang dimaksut itu semuanya tidak terpisah dengan diri kila sendiri menurut Tauhidul Hakiki.

Adapun yang dimaksud dengan Rasul, ialah Muhammad, sedangkan pada masa zahiriah Muhammad diselubungi oleh akbar. Jadi maksudnya kita harus taati petunjuk yang keluar masuk itu, sebab itu adalah Rasul sebagaimana dalam QS An Nisa ayat 80 itu.

U

Dari kitab HZ. ARIFIN ABBASU .

 Seorang tasawwuh ahli ibadah tanpa ditanya menjawab : Hati saya sekarang ini. telah mendiami pada suatu alam yang tidak mengenal selain dari pada diriku sendiri. Kalau tuan Tanya, saya tidak bisa menjawab.

 Orang-orang sufi secara zahirnya manusia biasa, tetapi batinnya adalah orang orang Allah yang ada padanya.

(25)

Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh

23

 Orang-orang sufi yang mencintai Allah, matanya dan hatinya buta

dari yang lain selain Allah.

 Barang siapa dirinya telah teruntuk Allah, niscaya Allah pun teruntuk baginya.

 Bila hati masih terpesona dengan yang lain selain Allah maka engkau masih terdinding dengan Allah.

Sebuah doa yang dilaksanakan dengan diam-diam, sama nilainya dengan 70 doa yang laksankan secara berkelompok. seperti Hadist soheh :

ُﻪُﻠَﻤَﻋ ﱡﺢ ِﺼَﻳَﻻُﺔَﺤِﺗﺎَﻘْﻟﺍ ُﻑ ِﺮْﻌَﻳ ْﻢَﻟ ْﻦَﻣ

"Barang siapa yang tidak mengetahui akan kebenaran fatihah itu maka tidak syah segala amal perbuatannya"

ُﻪَﻟﺎَﻋْﺪُﻳ َﻮُﻬَﻓ ِﻪِﺘﱠﻳِﺪْﻴ ِﺣ ْﻮَﺘِﻟ ْﻑ ِﺮْﻌَﻳ ْﻢَﻟ ﻰﱠﻠَﺻ ْﻦَﻣ

"Barang siapa yang tidak mengenal Tauhidnya,

maka ia senantiasa menserikatkan Allah SWT"

ُﻢُﻜْﻴَﻟِﺍ َﺐﱠﺒَﺣ َﷲ ﱠﻦِﻛَﻻ َﻭﺎَﺒْﺣَﺍ ْﻞَﺑ ٌﺓﺍ َﻮْﻣَﺍ ِﷲ ِﻞْﻴِﺒَﺳ ﻰِﻓ ُﻞَﺘْﻘُﻳ ْﻦَﻤِﻟ ْﻮُﻟ ْﻮُﻔَﺗَﻻ

ِﻪِﺑ ْﻢُﻜِﺑِﻮْﻠُﻗ ﻰِﻓ ُﻪَﻨﱠﺑَﺯ َﻭ ِﻥﺎَﻤْﻳِ ْﻻﺍ

"Janganlah engkau katakan sesuatu yang engkau tidak dapat membuktikannya atas jalan Allah sekalipun engkau mati atau hidup, Karena Allah sangat mencintai orang-orang begitu kuat keimanannya,

serta dipancarkanlah Nur Yang telah tertanam dalam hatimu itu".

ﺎًﻗ ْﻮُﺣ َﺯ َﻥﺎَﻛ َﻞِﻁﺎَﺒْﻟﺍ ﱠﻥِﺍ َﻞِﻁﺎَﺒْﻟﺍ َﻖَﺣ َﺯ َﻭ ﱡﻖَﺤْﻧﺍَءﺎَﺟ ْﻞُﻗ َﻭ

"tegakkanlah kebenaranmu dan persalahkan yang salah, karena sesungguhnya yang bathil adalah perbuatan yang tercela"

ِﻪﱠﻨَﺠْﻟﺎِﻓ ْﻲَﻌَﻣ َﻦَﻛ ْﻲِﻨﱠﺒَﺣَﺍ ْﻦَﻣ

"siapa yang mencintai aku, niscaya bersama aku di syurga"

َﻦْﻴ ِﺤِﻟﺎﱠﺼﻟ َﻭ َﺪَﻬَﻌْﻟﺍ َﻭﺎَﻴِﻟ ْﻭَ ْﻻﺍ َﻭ ﻲِﻧَءﺎَﻔَﻠُﺧ َﻭ ْﻲِﻨَﻋﺎَﻄْﻳَﺍُﺪَﻘَﻓ ْﻲِﻨَﻴْﺣَﺍ ْﻦَﻤَﻓ

"siapa mencintai aku maka ikutilah aku, serta khalifah-khalifah, serta

(26)

24

Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh

Dikala membaca

Adab dikala membaca Al Fatihah - oleh Hasbi Asiddik 

  

Tuhan Menjawab

ﻱِﺪْﺒَﻋ ﻰِﻧَﺪِﻤَﺣ

Kuampunilah engkau hai nambaku

Dikala membaca

 

Tuhan Menjawab

ْﻱِﺪْﺒَﻋ ﱠﻲَﻠَﻋﺎِﻨْﺛَﺍ

Engkau adalah bagiku hai hambaku

Dikala membaca

  

Tuhan Menjawab

ْﻱِﺪْﺒَﻋ ﻰِﻧَﺪﱠﺠَﻣ

Amat Kusayanglah engkau hai hambaku Dikala membaca    

Tuhan Menjawab

ْﻲِﺴْﻔَﻨِﻟ ُﻢِﺋﺎَﻓ

Engkau berdiri karena Aku

Dikala membaca

  

Tuhan Menjawab

ﻯِﺪْﺒَﻋ َﻚِﻨْﻴَﺑ َﻭ ْﻲِﻨَﻨْﻴَﺑﺎَﻣ

Tiada lagi pemisah antara Aku dan engkau hai hambaku Dikala membaca    

Tuhan Menjawab

َﻚَﻠَﺌَﺳﺎَﻣ ﻰَﻧِﺪْﺒَﻌِﻟ َﻭ

Hai hambaKu apapula yang engkau tanyakan

Sedangkan waktu dzuhur yaitu adanya Allah Ta'ala, waktu ashar yaitu nama Allah Ta'ala, waktu maghrib yaitu ibarat rahasia Allah Ta'ala,

(27)

Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh

25

sedangkan waktu isya' yaitu ibarat pelindung Allah Ta'ala di dalam gelap tiada tujuannya waktu lima.

Dikatakan orang mengambil yang sesudahnya yaitu memuliakan apa yang diutarakan oleh nabi Muhammad SAW, dan melaksanakan perintah Allah.

Menjunjung tinggi yang ditetapkan oleh syara. itu artinya syara yang ditunggu-tunggu. Berkata nabi Muhammad SAW tidak menyelesaikan sembahyang besok lusanya yang dikumpulkan besok lusanya, begitulah yang dikehendaki.

U

Inilah cap yang dikenakan nabi Muhammad SAW di bahu kanannyaU.

Pasal : menyatakan soal hak tiga hal yang memisahkan. Mula-mula adanya Adam, yang kedua Muhammad, dan ketiga Allah Ta'ala. Adapun Adam memakai : tubuh, hati, nyawa, rahasia. Adapun Muhammad memakai : syariat, tarikat, ma'rifat, hakikat. Adapun Allah Ta'ala memakai : zat, sifat, nama, rahasia.

(28)

26

Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh

Waktu kita mengatakan Asyhadu secangkan tubuh kita dilihat oleh-Nya Yang meadakan.

Waktu kita mengatakar Allah sedangkan hati kita dilihat semua oleh-Nya, semata-mata hati.

Waktu kita mengatakan ilaha sedangkan nyawa kita dilihat semuanya yang punya, semata-mata nyawa.

Waktu kita mengatakan illallah sedangkan rahsia kita dilihat kesemuanya olehNya, hanya semata mata rahasia.

o Apakah Awal MUHAMMAD : Awal Muhammad itu Nurnya

JALAN MENGESAKAN ALLAH DALAM RAQAM DIRI

o Apakah Akhir MUHAMMAD : Akhir Muhammad itu Ruhaninya

o Apakah Zahir MUHAMMAD : Zahir Muhammad itu Rupanya

o Apakah Batin MUHAMMAD : Batin Muhammad itu Zatnya.

o Rahasia Hamba : adalah Batin Muhammad.

URAIAN RAQAM

o Batin Muhammad : adalah Zat Allah.

o Zat Allah : adalah Rahasia Hamba.

o Nyawa Hamba : adalah Awal Muhammad. o Awal Muhammad : adalah Sifat Allah. o Sifat Allah : adalah Nyawa Hamba. o Hati Hamba : adalah Akhir Muhammad. o Akhir Mullammad : adalah Asma Allah.

(29)

Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh

27

o Asma Allah : adalah Hati Hamba.

o Tubuh Hamba : adalah zahir Muhammad.

o Zahir Muhammad : adalah af'al Allah.

o Afal Allah : adalah Tubuh Hamba.

 A L LA H : Zat -Sifat -Asma -Afal

 MUHAMMAD : Batin -Awal -Akhir -Zahir

 HAMBA : Rahasia -Nyawa -Hati -Tubuh

U

PASAL MENYATAKAN ANASHAR

Anashar Allah : zat - sifat - asma' - af'al

Anashar Muhammad : awal - akhir - zahir - batin

Anashar Hamba : rahasia - nyawa - hati - tubuh

Anashar Adam : api - angin - air - tanah

Anashar Batin : nyawa - akal - iman - nafsu

Anashar Bapak : urat - tulang - otak - sumsum

Anashar Ibu : bulu - kulit - darah - daging

U

PASAL AMANAT TENTANG NYAWA

Orang yang memiliki syariat dan Hakikat dinamai Tahqiq, artinya yang benar dan amanat itu bisa dicabut dalam manusia apabila Tuhan menilik dengan kemurkaannya. Maka peliharalah amanat yang dititipkan Tuhan kepada kita. Inilah tugas berat yang dipikulkan Tuhan kepada diri manusia yaitu pemeliharaan Ruhani.

Adapun karena Nyawa urusan Tuhan, maka lemahlah orang membicarakannya, yang oleh Ahli Tauhid nyawa itu dinamai RASUL YANG BERNAMA MUHAMMAD, dan kepada Muhammad itulah putusnya pengetahuan kita tiada sampai kepada martabat pengenalan kepada Tuhan. Hanya Muhammad itulah Wasitah untuk menyampaikan pengenalan kita kepada Tuhan.

ْﻲِّﺑ َﺮِﺑ ْﻲِّﺑ َﺭ ُﺖْﻓ َﺮَﻋ

"Kukenal, Tuhan dengan pengenalnya jua, yaitu Muhammad"

Dalam hal ini bukanlah berarti kita mengenal Muhammad, tetapi karena hanya Muhammad lah yang senantiasa berkasih-kasihan dcngan Tuhan

(30)

28

Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh

dengan tiada putusnya, karena Muhammad itu Rahasia sifat Tuhan. Dalam peribadatan orang maqam hakikat seperti sembahyang, tafakur dan sebagainya harus melalui Musyahadah, dan Musyahadah harus melalui maqam fana, artinya meniadakan diri pada diri yang batin dalam arti ma'nawi, artinya dalam akuan kita tiada Adam yang kasar ini, yang ada hanya Muhammad dengan Tuhan-nya. Inilah yang dimaksud Mati hakikat. Maka beradalah diri itu dalam keadaan setengah sadar, disinilah batas pengetahuan kita, itulah sebesar-besar jalan ma'rifat.

Adapun nyawa itu tatkala sakaratul maut bagaikan cahaya lampu yang kembali cahaya itu kepada lampu tatkala ia padam. Karena cahaya lampu itu adalah hak-Nya, maka pulanglah hak itu kepada yang empunya hak, seperti firman Allah:

ﷲِﺪْﻨِﻋ ْﻦِﻣ ﱞﻞُﻛ ْﻞُﻛ

"Katakanlah olehmu hai Muhammad, bahwa semua itu berada dalam genggamanku"

Sabda Nabi Muhammad SAW

ْﺡﺍ َﻭ ْﺭَ ْﻻﺍ َﻮُﺑَﺍ َﻥَﺍ

"Aku bapak segala ruh".

Setelah orang berhasil pada pengenalan dirinya yang batin yang bernama Muhammad, barulah orang mengetahui wujud Muhammad itu pada rahasia ketuhanan-nya. Karena orang yang belum mengetahui wujud batin Muhammad dan wujud Muhammad, maka orang itu selalu berada dalam dosa. Barang siapa tiada mengetahui batin Muhammad dalam Rahasia Tuhannya itu, maka sekali kali tiadalah ia mendapat kesempurnaan pada ma'rifatnya. Orang yang belum sempurna ma'rifatnya pada waktu Sakaratul Maut, maka nyawa orang itu akan ditilik dengan isim Kahharnya Allah. Allah Azza Wa Jalla tiada mengambil faedah atau maksud dari pada apa yang diperbuatnya, karena ia kaya dan bagi orang yang mengenalnya akan dikasihinya.

(31)

Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh

29

 JASMANI - kembali kepada bumi, karena menerima himpitan

daripada bumi itu. Hanya Rasulullah yang terlepas daripada hisab himpitan itu, sekalipun anak anak.

SAKARATUL MAUT

 ROHANI - kembali kepada Nur Muhammad, karena menanti hari perhitungan pada hari kiamat.

 NYAWA - kembali kepada yang punya hak.

Adapun nyawa itu tiada berkeputusan menerima anugerah dari pada Tuhannya, karena ia limpahan dari pada IImunya yang qadim dengan menerima kasih sayang dari padanya. Adapun ma'rifat itu, ialah hal keadaannya untuk mengetahui orang yang tiada lepas dari pada berkehendak kepada rahasia. Akhir dari ma'rifat itu ialah amal untuk menjalani sampai timbulnya kehendak itu, tiada yang lain cempatnya menjatuhkan kehendak melainkan kepada manusia. Asal ma'rifat itu ialah akal untuk menimbulkan keyakinan bahwa ia tiada lepas dan pada berkehendak kepada rahasia. Mula ma'rifat itu ialah iman untuk menimbulkan tasdiq, karena tasdiq itu berdiri kepada ke-esaannya dan kebesarannya.

 HADRATUR RAHMAN -Menilik kepada hambanya dengan sifat JAMAL -tilik keelokannya.

 HADRATUR RUBUBIYAH -Menilik kepada hambanya dengan sifat JALAL tilik kebesarannya.

 HADRATUL-ULUHIYAH -Menilik kepada hambanya dengan sifat KAMAL tilik kesempurnaannya.

 Orang yang tiada sampai kepada sebenar benar pengenal maka ditilik dengan sifat KAHHAR artinya tilik kekerasan.

Musyahadah : bermesralah ujudnya kepada zatNya seperti mesranya cahaya dengan matahari. Pujinya Hu -Allah.

Sakaratur Maut : Keluarlah Rohani meninggalkan jasmani dengan pujinya Allah -Hu. Tingga1lah nyawa memuji TuhanNya dengan pujinya Ah -Ah. Kembalilah nyawa dengan pujinya LA ILAHA ILLALLAH MUHAMMADARRASULULLAH, tiada dengan huruf tiada dengan suara.

(32)

30

Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh

U

PERIHAL FUAD

Di dalam Fuad yaitu Lugat, di dalam Lugat Rahasia, di dalam Rahasia itu Alif, di pucuk Alif itu Nur.

Tatkala Ruh-Tabi'i atau nafas yang turun naik itu meresapi pada hati maka timbullah kehendak, apabila meresapi mata maka melihatlah mata, manakala meresapi telinga, maka mendengarlah telinga dan sebagainya. Adapun Fuad itu diumpamakan kelapa,tempurungnya diumpamakan lugat, nyiurnya diumpamakan Rahasia. Adapun santannya ibarat Alif yang berada di dalam rahasia, dan yang bernama Nur di pucuk Alif itu ialah minyaknya.

U

PENGERTIAN TASAWAUF MENURUT HURUFNYA

ﺕ =TAJRID artinya mensucikan diri dmi dosa batin.

= SHOFA artinya membersihkan diri dari maksiat bettin,

ﻭ = WAFA artinya memasul<i sifat kepujian (Mahmudah).

ﻑ = FANA ctrtinya karam dalam laut pertemuan yang gaib kepada yang maha gaib.

U

ZIKIR HARUM MANIS:

Lailallailallah dzikir harum manis sani insan Lailallailallah dzikir harum manis kalbi

Lailahailallah dzikir harum badan diarak hamba

Lailahailailah dzikir harum badan lenyap dalam kalimah

Bermula suatu peri menyatakan cerita mula-mula yang dijadikan oleh Allah Ta'ala dahulu dari pada alam ini, kata Jibril kepada Rasulullah ; apakah mula-mula yang dijadikan dahulu oleh Allah Ta'ala dari pada sekalian alam ini, maka sabda Rasulullah SAW:

ِﺭ ْﻮُﻧ ْﻦِﻣ َﻚِﺒَﻧﺭﻮُﻧِءﺎَﻴْﺷَ ْﻻَﺍ َﻞْﺒَﻗ َﻒَﻠَﺧ َﷲ ﱠﻥِﺍ

Arlinya: Telah merijadikan Allah Ta'ala yang dahulu dari pada alam ini yaitu Nul' mu yakni ruh nabi. Maka yaitu ruh nabi kita Muhammad SAW. Ini dahulu dari pada segala asyia dan lagi. dijadikan dari pada zatnya ilrnunya, seperti kata Syekh Abdul Wahab Syahrani Rahmatullah :

(33)

Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh

31

ﻰﻠﺻ ﺪﻤﺤُﻣ ِﺭﻮﱡﻨﻟﺍ َﻦِﻣ ِﻢَﻠَﻌْﻟﺍ ُﺡ ْﻭُﺭ َﻖَﻠَﺧ َﻭ ِﻪِّﺗَﺫ ْﻦِﻣ ٍﺪﱠﻤَﺤُﻣ ﻲِﺒَﻧ ﺡ ْﻭُﺭ َﻖَﻠَﺧ

ﻞﺳﻭ ﻰﻠﻋ ﷲ

"Bahwasanya Allah Ta'ala menjadikan ruh nabi Muhammad ini dari pada

Zatnya. Menjadikan ruh sekalian alam ini dari pada nur Muhammad"

Nyatalah ruh sekalian alam ini dari pada nur Muhammad dan segala batang tubuh itu yaitu jadi dari pada Adam AS Seperti sabda nabi Mullammad SAW: "bahwasanya Allah Ta'ala menjadikan ruh nabi Muharnmad SAW itu dari pada zatnya, menjadikan ruh sekalian alam ini dari pada nur Muhammad, nyatalah ruh sekalian alam ini dari pada nur Muhammad, dan segala batang tubuh itu yaitu jadi dari pada Adam AS, seperti sabda nabi Muhammad SAW:

ﺮَﺸَﺒﻟﺍ ُﺏَﺍ ْﻡَﺩَﺍ ْﺡ َﻭ ْﺭَ ْﻻﺍ ُﺏَﺍﺎَﻧَﺍ

"Aku bapak segala ruh dan nabi Allah Adam AS itu bapak segala batang tubuh"

Maka nyatalah segala batang tubuh itu jadi dari pada Adam, tetapi Adam itu dijadikan dari pada tanah, seperti firman Allah Ta'ala :

ِﻦْﻴِﻁ ْﻦِﻣ ُﻥﺎَﺴْﻧِ ْﻻﺍ َﻖَﻠَﺧ

"Aku jadikan Adam itu dari pada tanah asalnya dari pada nur Muhammad jua"

Maka nyatalah ruh kita dan tubuh kita jadi dari pada nur Muhammad dan apabila ruh kita jadi dari padanya, nur Muhammad jua namanya. Dan ruh kita dan tubuh kita tiada lain dari pada nur Muhammad jua, maka hendaklah engkau misrakan nur Muhammad itu kepada batang tubuh dan kepada sekalian kainal. Insyaallah Ta'ala telah melihatlah keelokan zat wajibul ujud lagi suci adanya, karena tubuh kita yang kasar ini sekali-sekali tiada dapat mengenal Allah Ta'ala melainkan dengan nur Muhammad, maka jangan menda'wa perbuatan yang lain dari pada nur nabi kita tetapi barang yang telah datang kepadamu seperti firman Allah Ta'ala :

ِﺭ ْﻮﱡﻨﻟﺍ َﻦِﻣ ْﻢُﻛَءﺎَﺟْﺪَﻗ

"Barang yang datanq dari pada Allah Ta'ala yaitu nur"

Dan lagi firman Allah Ta'ala :

(34)

32

Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh

"Barang yang datang kepada kamu yaitu hak dari pada tuhan kamu"

Dan nur itulah akan perhentian segala ambia yang mursalin dan bermula sampailah pendapat arif -billah pada martabat itu, maka hendaklah diketahui tajali .Allah Ta'ala pada martabat maka hendaktah engkau i'tikatkan bahwasanya nur itulah nyata jadi dari pada. Allah Ta'ala sekalian alam ini nyata dari pada nur Muhammad jua seperti firman Allah

َﻚِﻠَﺟَ ِﻻِءﺎَﻴْﺷَ ْﻻﺍ ُﻪْﻤَﻠَﺧ َﻭ ﻰَﻠْﺟِ ْﻻﺍ َﻚِﻠُﺗ َﻖَﻠَﺧ

"Aku jadikan engkau karenaku dan aku jadikan semesta sekalian alam karena mu ya Muhammad"

ْﻦِﻣ ِﻢْﻠِﻌْﻟﺍ َﻭ ِﷲ ْﻦِﻣ َﻥَﺍ

"Aku jadikan dari pada Allah dan sesuatu yang sekalian dari padaku jua"

ُﻩُﺮَﺼَﺑ َﻭ َﻪُﻌْﻤَﺳ َﻭ ُﻪُﺣﻭَﺭ َﻭ ُﻪُﺒْﻠَﻓ ِﻭ ُﻪَﺴْﻨَﻧ َﻭ ُﻥﺎَﺴْﻧِ ْﻻﺍ ُﻢْﺴ ِﺟ ُﻢْﻴَﻈْﻋَ ْﻻﺍ َﺱ ْﻮَﻏ

ُﻩُﺮْﻴَﻏ َﻥُ ْﻻﺍ َﻮُﻫ ِﻪِﺴْﻔَﻨِﻟ ُﻪَﻟ ُﺕَﺮَﻬْﻅَﺍ َﻚِﻟَﺫ ﱠﻞُﻛ َﻭ ُﻪُﻠْﺟ ِﺭ ُﻩَﺩَﺬَﻳ َﻭ ُﻪﱠﻨُﺴِﻟ َﻭ

"Tubuh manusia dan napasnya dan hatinya dan nyawanya dan

pendengarnya dan penglihatannya dan lidahnya dan tangannya dan kakinya sekalian itu aku nyatakan dirinya bagi diriku dan insan itu tiada

lain dari padaku dan tiada lain dari padanya"

Adapun nyawa kita itu berdiri kepada rohani karena rohani itu bayang-bayang nabi Muhammad dan bayang-bayang inilah nyawa kita dan akal kita dan napas kita yang berdiri kepada hati latifah. Latifah itu hakekat yang tinggi karena tatkala ia mengetahui maka dinamai hati dan tatkala ·ada berkehendak kesana-kesini maka dinamai napsu dan tatkala ia bisa membedakan antara baik dan jahat dinamai akal dan tatkala hidup dinamai rohani dan tatkala ia akan Allah Ta'ala dan nabi Muhammad dinamai nati latifah.

Itulah yang dianugerahkan Allah Ta'ala petunjuk iman dan yang dijadikan iman itu nur zat Allah Ta'ala, itulah yang ada pada hati latifah. Membedakan pengetahuan hati dengan tiada syak dan waham tasdik, maka itulah hakekat iman kepada kita yaitulah adanya.

Adapun tempat hati 1atifah itu di dalam hati sanubari yang ada di dalam dada mannsia pada kita hati latifah itulah yang sebenarnya hati karena ia bayang-bayang nur Muhammad dan nur Muhammad itu bayang bayang zat Allah Ta'ala yang sebenarnya Allah. Adapun hati itu yang dinamai dianugerahi beriman yang dijadikan iman itu nur zat artinya

(35)

Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh

33

bayang-bayang zat Allah Ta'ala yang bernama Allah, Adapun nur Muhammad itu dijadikan tubuh nabi Muhammad dan tubuh nabi Muhammad itu dinamai insan kamil, artinya manusia yang sempurna. Maka firman Allah Ta'ala:

ِﺮْﻴَﻏَﻻﺍ ْﻲِﺗﺎَﻔْﻴ ِﺻ َﻭ ِﺔَﻔْﻴ ِﺻ ِّﺮِﺳ ُﻥﺎَﺴْﻧِ ْﻻَﺍ

"Manusia itu sifatku dan sifatku itu tiada lain dari pada aku" Adapun nyawa Muhammad itu ruh idhapi itulah yang bernama hayat zat artinya hidup Allah maka ikut akan perkataan itu dengan tiada guru yang sempurna niscaya sesat yang amat besar dan banyak orang yang memakai jalan ini jatuh kepada syirik sampai kepada kafir tiada sempurna beroleh ilmu kepada Allah Ta'ala.

U

Persoalan :

Soal: Tatkala mengatakan Allahuakbar dimanakah Allah dan dimana Muhammad ?

Jawab : Adapun mengatakan Allahuakbar itu muhammad, dan yang empunya kata itu zat Allah·Subhanahuwata'ala.

Soal : Tatkala mengatakan Allahuakbar itu mana zat dan mana sifat ? Jawab : Adapun Allah itu zatnya dan akbar itu sifatnya

ﺭ ْﻮُﻧ ﻰﻟﺎﻌﺗ ﷲ َﻮَﻠَﺧﺎَﻣ ُﻝ ﱠﻭَﺍ

"Bermula yang di Jadikan Allah Ta'ala itu cahaya dengan nur"

Artinya mula-mula tiada kepada ada, terlalu bersih cahayanya gilang-gemilang terlalu sempurna terang seperti manikam. Bermula ini menyatakan sifat: pada kita dan sifat pada Muhammad pada kita dan dinding tuhan dengan hambanya dan pertemuan badan dengan yang kuasa. Adapun nyawa hamba ﷲ tuhan nyawa itu di dalam badan kita, adapun tuhan itu di dalam Muhammad. Artinya: nyawa Muhammad itu yaitu lagi akan kunhijat, belum ada bernama Allah dan bernama tuhan lagi ia sendirinya.

Adapun Allah itu pada Muhammad dan Muhammad itu pada Allah Ta'ala. Karena tuhan kita berdiri sendirinya seperti alif itulah Kun hijat namanya lagi sendirinya yaitu nyawa Muhammad. Adapun Muhammad itu nyawa kita, bermula jasmani itu nyawa rohani, adapun rohani itu badan idafi Adapun idofi itu badan jasmani iaitulah Tuhan segala manusia tempatnya

(36)

34

Jangan susah bacari bilah, bilah ada di dalam buluh. Jangan susah mencari Allah, Allah ada di dalam tubuh

di yang terang, adapun yang terang itu di dalam pandangan kita maka yaitulah yang kuasanya memberi nugraha kepada manusia.

Adapun tersebut di atas sepertinya alif yaitu siapa tahu akan kejadian alif itu maka putuslah ilmunya. Tiada tuhan yang disembah hanya Allah yang bersifat istighna yaitu tuhan yang kuasa artinya pendang dengan nyawa, dan nyawa itupun tiada aku tuhan jua pada

lainnya,( َﺚْﻨِﻋَﺍ ) kepada tuhan. Sedarah pun tiadaku tuhan lupa kepada

tuhannya seperti kata ﷲ ﻰَﻟِﺍ َﻭ Ma'rifat semata-mata nabi Muhammad

rasulullah alaihi wassallam itulah penghulu segala ma'rifat, karena Muhammad itu yang terlebih tahu akan Allah Ta'ala, air setitik ada terlindung kepada Muhammad. Allah pun ia jua sir ia jua dan cinta asa pun ia jua gerak dan diampun ia jua, berahi ia jua, ni'mat pun ia jua. Itulah hakekat nabi Muhammad Rasulullah.

Kemudian lagi pada jalan meesakan Allah lihat oleh kamu macam-macam gerak pada badanmu dan engkau nyatakan dengan rasamu dan pandanganmu sekira-sekira misra seesa anggotamu karena gerak itu bersuatu dengan ma'rifat dan kalam itu bersuatu dengan amal. Jika kita menyebut dzikir lailaha ilallah yaitu dengan amal bersuatu dengan amal. Jika kita menyebul dengan nafas yaitu gerak dan ma'rifat bersuatu dengan rasa batin yang bernama hak Allah Ta'ala.

Jadi ma'rifat itu yang bernama nugraha Allah Ta'ala yang kita pakai mengenal akan dia yaitu amal dengan ilmu, jadi sungsungan kepada Allah Ta'ala ma'rifat yang membawa kepada Allah Ta'ala artinya kita mengenal tiada dengan hati tiada dengan ruh hanya nugrahanya yaitu nur Muhammad. pasal pada menyatakan dari pada kitab Allah Ta'ala dan mengetahui hal tuhan kita tatkala bumi dan langit belum ada aras dan kursi belum jelas, syurga belum ada; neraka belum ada, dunia dan akhirat belum ada ruh dan kalam belum ada, dan nur Muhammad pun belum ada, maka Allah suatu terangnya maka inilah hak namanya.

Adapun di dalam yang terang itu terlalu amat hening tiada sepertinya tiada sama samanya itulah kun hijat namanya, Setelah itu maka

ada gerak di dalamnya, di dalam maklum Allah Ta'ala berdiri seperlinya

alif maka jadi jibrail. Adapun syariat kepada lidah dan tarikat kepada hati dan hakekat kepada budi (nyawa) dan ma'rifat kepada ruh illofi. adapun air itu nur, adapun tarekat itu badan Muhammad. Ma'rifat itu pandang

Referensi

Dokumen terkait