• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Coping Menghadapi Pandemi Covid-19 pada Populasi Umum. Coping Strategies to Face Covid-19 Pandemic in General Population

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Strategi Coping Menghadapi Pandemi Covid-19 pada Populasi Umum. Coping Strategies to Face Covid-19 Pandemic in General Population"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

44

ANALITIKA

Jurnal Magister Psikologi UMA Available online http://ojs.uma.ac.id/index.php/analitika

Strategi Coping Menghadapi Pandemi Covid-19 pada Populasi Umum

Coping Strategies to Face Covid-19 Pandemic in General Population

Rokhmah Kusumaning Dyah*

Program Studi Magister Psikologi Profesi, Fakultas Psikologi, Universitas Airlangga, Indonesia Diterima: 18 Februari 2021, disetujui: 26 Juni 2021, dipublish: 30 Juni 2021

*Corresponding author: E-mail: rokhmah.kusumaning.dyah-2020@psikologi.unair.ac.id

Abstrak

Penyebaran virus corona menjadikan terjadinya wabah Covid-19. Wabah Covid-19 tidak hanya berdampak secara fisik namun juga psikologis seperti cemas, stres, hingga depresi. Strategi coping adalah usaha menetralisir atau mengurangi stres yang terjadi pada individu. Penelitian ini merupakan penelitian systematic review dengan tujuan untuk mengetahui strategi coping yang digunakan oleh masyarakat khususnya pada populasi umum dalam menghadapi pandemi Covid-19. Pencarian artikel jurnal dilakukan melalui database elektronik Google Scholar. Pencarian awal ditemukan 4177 artikel jurnal. Setelah ditelaah dengan melakukan inklusi dan eksklusi, didapatkan 12 artikel jurnal untuk dilakukan penelaahan sistematis. Hasil systematic review menemukan bahwa terdapat berbagai strategi coping yang dilakukan oleh populasi umum dalam menghadapi pandemi Covid-19. Strategi coping tersebut berupa problem-focused coping / coping aktif, emotion-problem-focused coping / coping pasif, coping positif, dan coping negatif. Strategi coping yang paling banyak dilakukan adalah emotion-focused coping. Pada penerapannya, seseorang dapat menggunakan beberapa strategi coping sekaligus dalam menghadapi pandemi Covid-19.

Kata kunci: Strategi Coping; Covid-19; Populasi Umum Abstract

The spread of the coronavirus has led to the Covid-19 outbreak. The Covid-19 outbreak has indicated a psychological impact. Coping strategy is an attempt to neutralize the stress that occurs. The aim of this systematic review study is to reveal the coping strategies that are mostly used by the general population to deal with Covid-19 pandemic. Journal article searches are carried out through Google Scholar. Among 4177 journal articles, 12 journals were selected through an inclusion and exclusion criteria. The results found that there were various coping strategies carried out by the general population in the face of the Covid-19 pandemic. The coping strategies are in the form of: problem-focused coping, focused coping, positive coping, and negative coping. The coping strategy that is most widely used is emotion-focused coping. In practice, we can use several coping strategies at once in the face of the Covid-19 pandemic.

Keywords: Coping Strategy; Covid-19; General Population

How to Cite: Dyah, R. K. (2021).Strategi Coping Menghadapi Pandemi Covid-19 pada Populasi Umum,

(2)

45

PENDAHULUAN

Wabah virus corona mulai terdeteksi sejak Desember 2019 di Kota Wuhan, China. Wabah yang disebut sebagai wabah Covid-19 ini disebabkan oleh novel coronavirus yaitu

Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Wabah Covid-19

menyebar ke banyak negara hingga pada Maret 2020 ditetapkan sebagai pandemi oleh

World Health Organization (WHO). Sebanyak 219 negara tercatat telah terkena

penyebaran virus Covid-19, termasuk Indonesia. Berdasarkan data yang diambil dari

website Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Indonesia (covid19.go.id, 2020) per tanggal

1 November 2020, jumlah orang yang terinfeksi positif virus Covid-19 di Indonesia adalah sebanyak 412.784 orang. Sebanyak 341.942 pasien dinyatakan sembuh, dan 13.943 pasien meninggal.

Virus Covid-19 diduga menyebar melalui percikan air liur (droplet) yang dihasilkan saat batuk, bersin, atau menyentuh permukaan benda yang terkontaminasi. Gejala umum Covid-19 diantaranya demam, batuk, sesak nafas, dan dapat menyebabkan komplikasi berupa pneumonia hingga penyakit pernapasan akut berat. Semua orang dapat terinfeksi virus Covid-19, namun orang-orang yang memiliki imunitas rendah dan kelompok lanjut usia adalah kelompok yang paling rentan terinfeksi. Infeksi dapat menjadi lebih parah dan dapat mengakibatkan kematian apabila terdapat kondisi medis khusus atau penyakit penyerta.

Selain berdampak pada kesehatan fisik, adanya wabah Covid-19 juga terindikasi berdampak secara psikologis. Dampak psikologis timbul mengenai bagaimana seseorang bereaksi menghadapi situasi pandemi, termasuk berkaitan dengan kebijakan physical

distancing dan karantina. Lubis (2020) menyebutkan reaksi yang dimunculkan

diantaranya seperti perasaan bosan, cemas, dan stres berkepanjangan. Perasaan bosan muncul karena saat ini banyak kegiatan yang harus dilakukan dari rumah. Kecemasan muncul berkaitan dengan risiko terpapar virus Covid-19, berhadapan dengan situasi yang tidak pasti, hingga banyaknya pemberitaan tentang Covid-19. Apabila perasaan cemas ini terjadi secara terus menerus, individu akan rentan mengalami stres hingga depresi (Lubis, 2020).

Penelitian yang dilakukan Huang & Zhao (2020) melalui survei pada 7.200 warga China selama lockdown menemukan bahwa lebih dari sepertiga ditemukan mengalami gangguan kecemasan umum terkait Covid-19, sekitar seperlima berjuang dengan adanya gejala-gejala depresi, dan lebih dari 18% mengatakan mengalami gangguan tidur. Dampak psikologis akibat pandemi Covid-19 ini menjadikan orang-orang berusaha untuk mengatasi gejala-gejala yang muncul agar kesehatan mental tetap terjaga. Proses ini biasa disebut dengan kegiatan coping. Sarafino (2002) mendefinisikan coping sebagai usaha untuk menetralisir atau mengurangi stres yang terjadi.

Keadaan stres yang dialami seseorang seperti halnya dihadapkan dengan situasi pandemi seperti saat ini dapat menimbulkan efek yang kurang menyenangkan baik secara fisik maupun psikologis. Lazarus & Folkman (1987) mengungkapkan bahwa seorang individu tidak akan membiarkan efek negatif tersebut terus terjadi, ia akan melakukan suatu tindakan untuk mengatasinya. Tindakan yang diambil individu ini

(3)

46 dinamakan strategi coping. Terdapat berbagai jenis strategi coping, mulai dari coping yang berpusat pada masalah (problem focused coping), hingga coping yang berpusat pada emosi (emotion focused of coping) (Lazarus & Folkman, 1984). Yildiz, Ozbas, Cavdar, Yildizeli, & Onler (2014) memiliki penyebutan yang sedikit berbeda meskipun memiliki arti yang sama dari Lazarus & Folkman (1984) terhadap penyebutan strategi coping. Coping aktif, yaitu coping yang berorientasi terhadap masalah, berfungsi untuk merubah atau mengatur situasi yang menyebabkan stress. Sedangkan coping pasif atau coping yang berorientasi terhadap emosi, adalah respon emosi untuk menghadapi stressor (Yildiz, et al, 2014). Berdasarkan macam-macamnya, strategi coping dapat berupa strategi coping negatif dan strategi coping positif (Farid, 2012).

Berdasarkan latar belakang masalah dan jenis-jenis strategi coping yang beragam tersebut, penulis ingin mengetahui strategi coping yang dilakukan masyarakat dalam menghadapi pandemi Covid-19 dengan melakukan systematic review atau tinjauan sistematik publikasi ilmiah. Penulis tertarik untuk memahami strategi coping apa saja yang digunakan oleh masyarakat khususnya pada populasi umum. Systematic review ini diharapkan dapat digunakan sebagai rujukan bagi peneliti lain dalam melakukan penelitian terkait strategi coping maupun bagi masyarakat umum sebagai bahan acuan atau sumber pengetahuan tentang strategi coping untuk mengurangi stres di masa pandemi Covid-19.

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan adalah review sistematik sesuai dengan Preferred Reporting

Items for Systematic Reviews and Meta-Analyses (PRISMA). Pencarian berfokus pada

artikel jurnal tentang strategi coping masyarakat di masa pandemi Covid-19 yang menggunakan Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris yang dipublikasi pada tahun 2020. Pencarian literatur dilakukan pada 25 Oktober 2020 sampai dengan 30 Oktober 2020 melalui database elektronik Google Scholar. Kata kunci yang digunakan dalam mencari artikel jurnal adalah “coping strategy covid-19”, “coping strategies covid-19”, dan ”strategi

coping covid-19”.

Artikel jurnal disaring berdasarkan judul dan abstrak, kemudian dipilih berdasarkan kriteria yaitu strategi coping di masa pandemi Covid-19. Jurnal-jurnal yang tidak relevan dikeluarkan. Kemudian, jurnal dievaluasi berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Kriteria inklusi meliputi penelitian yang dipublikasikan pada tahun 2020, berbahasa Indonesia atau Inggris, sesuai keyword yang telah digunakan, dan menggunakan metode penelitian kualitatif maupun kuantitatif. Sedangkan kriteria eksklusi meliputi jurnal penelitian strategi coping yang tidak dipublikasi pada tahun 2020, tidak menggunakan Bahasa Indonesia atau Inggris, menggunakan spesifik subjek seperti : -student, -teacher, -nurse, -nurses, -health worker, profesi spesifik lainnya, dan subjek dengan gangguan kesehatan khusus.

Hasil penelusuran awal literatur didapatkan jurnal artikel sebanyak 4177. Setelah melalui inklusi dan eksklusi, didapatkan 12 jurnal yang sesuai dengan kriteria penelitian untuk dilakukan review sistematik.

(4)

47

Bagan 1. Diagram Alur Pencarian Penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil pencarian penelitian, didapatkan 12 jurnal dengan berbagai metode penelitian yaitu penelitian kuantitatif maupun kualitatif dengan desain penelitian yang digunakan sebagian besar menggunakan desain cross-sectional study. Temuan artikel yang sesuai dengan kriteria penelitian dipaparkan dalam bentuk tabel di bawah ini dengan mencantumkan judul, penulis, tahun publikasi, lokasi penelitian, tujuan penelitian, metode penelitian, sampel penelitian, dan hasil penelitian.

Tabel 1. Hasil Tinjauan Systematic Review

Judul, (Penulis,

Tahun) Penelitian Lokasi Penelitian Tujuan Penelitian Desain Jumlah Sampel Hasil Penelitian

Self-Reported Psychological Problems and Coping Strategies: A Web-Based Study in Peruvian Population During the COVID-19 Pandemic.

(Guerrero, Parra, Cahua, & Holl, 2020)

Spanyol Studi ini ingin mengetahui aspek demografi, morbiditas psikologis yang dilaporkan sendiri dan gaya coping selama pandemi COVID-19 pada masyarakat Peru. Penelitian kuantitatif cross-sectional menggunakan survei online dengan teknik snowball sampling. Sebanyak 434 responden dengan rentang usia 18-68 tahun.

Strategi coping pasif (denial, self-distraction, self-blame / menyalahkan diri sendiri, pemutusan hubungan dengan aktivitas dan lingkungan sekitar, dan pelepasan emosi) lebih banyak dilakukan dibanding strategi

coping aktif

(penerimaan diri dan dukungan sosial). Depression and Its

Relationship with Coping Strategies and Illness Perceptions during the COVID-19 Lockdown in Greece: A Cross-Sectional Survey of the Population. (Skapinakis, et al., 2020)

Yunani Ingin mengetahui prevalensi kecemasan dan depresi selama lockdown, dampak emosional epidemi, pengaruh strategi

coping dan persepsi

penyakit pada kesehatan mental. Penelitian menggunakan metode kuantitatif. Responden diperoleh melalui undangan di sosial media. Pengukuran dilakukan menggunakan skala dan kuesioner. Jumlah sampel yaitu 3379 orang responden dengan usia dewasa. Hasil studi menunjukkan faktor psikologis dan sosial tertentu dikaitkan dengan peningkatan gejala depresi selama

lockdown.

Responden yang memiliki personal control tinggi lebih

sering menggunakan strategi positif/aktif untuk mengatasi stres epidemi. Strategi yang paling banyak digunakan adalah

(5)

48

(penerimaan), humor,

dan planning

(perencanaan). Examination of Birth

Order and Personality Effects on Coping Strategies in Light of COVID-19.

(Vavricek, 2020)

San Diego Kepribadian dikaitkan dengan banyak hal termasuk strategi

coping. Penelitian

ini ingin melihat urutan kelahiran, kepribadian, dan strategi coping yang digunakan di masa pandemi Covid-19. Penelitian kuantitatif dengan pemberian self-report kuesioner untuk mengidentifikasi Big Five Personality, urutan kelahiran, dan metode coping yang digunakan. Kuesioner diberikan secara online melalui email. Sebanyak 108 responden dengan rentang usia 18-74 tahun dilibatkan dalam penelitian ini. Terdapat hubungan signifikan antara strategi coping dengan stabilitas emosional. Individu yang memiliki emosi yang stabil memiliki korelasi negatif dengan strategi

coping avoidant

(menghindar). Kepribadian

ekstraversi memiliki korelasi positif dengan strategi coping approach (mendekat).

How have people been coping during the COVID-19 pandemic? Patterns and predictors of coping strategies amongst 26,580 UK adults. (Fluharty & Fancourt, 2020) United Kingdom Ingin mengetahui prediktor dan strategi coping dalam menghadapi pandemi Covid-19 di UK. Pemberian kuesioner dan interview. Data diperoleh sebanyak 3 gelombang, teknik snowball sampling pada gelombang 1, targeted recruitment dengan kriteria gelombang 2, dan kerjasama dengan organisasi pihak ketiga pada geombang 3. Sebanyak 26.580 responden dengan usia 18 tahun keatas dilibatkan pada penelitian ini.

Strategi coping yang digunakan cenderung menggunakan strategi yang berfokus pada masalah

(problem-focused), berfokus pada

emosi

(emotion-focused), atau strategi

suportif (supportive

coping strategy).

Prediktor yang mempengaruhi strategi

coping yaitu faktor

demografis, faktor sosial, dan kesulitan tertentu yang dialami individu.

Factors associated with psychological distress, fear and coping strategies during the COVID-19 pandemic in Australia. (Rahman, et al., 2020)

Australia Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan tekanan psikologis, ketakutan dan strategi coping selama pandemi COVID-19 di Australia. Cross-sectional online survey yang

dilakukan pada penduduk Australia selama Juni 2020 menggunakan snowball sampling. Sebanyak 587 responden berusia 18 tahun keatas.

Orang yang mengalami tekanan psikologis lebih tinggi menunjukkan peningkatan pada konsumsi rokok dan alkohol selama pandemi. Orang yang sudah memiliki tekanan psikologis sebelumnya juga berisiko memperburuk kesejahteraan mereka secara keseluruhan. Strategi coping yang digunakan bervariasi, tema yang paling banyak muncul seputar aktivitas sehari-hari seperti meditasi, menonton film, membaca buku, terhubung dengan keluarga dan teman, berdoa pada Tuhan, membatasi berita tentang Covid-19, dll. COVID-19: Risk

perception and Coping strategies. Results from a survey in Germany.

(Gerhold, 2020)

Jerman Penelitian ini ingin mengetahui persepsi risiko dan cara mengatasi / strategi coping di masa Covid-19 pada masyarakat Jerman.

Metode kuantitatif menggunakan survei online dari penyedia panel bersertifikat ISO. Data dikumpulkan pada tanggal 19-23 Responden yang terlibat sebanyak 1300 orang dewasa (18 tahun keatas).

Orang berusia tua memperkirakan risiko Covid-19 lebih rendah dibandingkan orang yang lebih muda. Wanita lebih peduli tentang Covid-19

(6)

49

Maret 2020. dibanding pria.

Strategi coping yang digunakan berfokus pada masalah (problem-focused) dan sebagian besar responden mendengarkan nasihat para ahli, dan mencoba tetap berperilaku tenang dan tepat. Mental Health and

Coping Response among Malaysian Adults during COVID-19 Pandemic Movement Control Order.

(Perveen, Hamzah, Ramlee, Othman, & Minhad, 2020)

Malaysia Untuk mengevaluasi stress, kecemasan, depresi, dan untuk mengetahui strategi

coping yang

dilakukan orang dewasa di Malaysia saat pandemi Covid-19.

Penelitian cross-sectional

menggunakan survey online yang dilakukan pada 1-30 April 2020. Sebanyak 716 orang dewasa direkrut melalui platform media sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi skor stress 70%, kecemasan 67%, dan depresi 42.3%. Strategi coping yang paling banyak digunakan adalah active coping (29%), planning (56%), dan humor (40%). Anxiety Severity

Levels and Coping Strategies during the COVID-19 Pandemic among People Aged 15 Years and Above in Gonabad, Iran. (Mohammadzadeh, et al., 2020)

Gonabad, Iran Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kecemasan, strategi

coping, dan

faktor-faktor yang mempengaruhi dalam menanggapi pandemi Covid-19 pada usia 15 tahun keatas di Gonabad, Iran. Penelitian cross-sectional dengan menggunakan kuesioner online yang dilakukan pada Februari-Maret 2020. Responden sebanyak 500 orang. 53.4% responden mengalami kecemasan tingkat sedang-berat. Lebih dari setengah responden

menggunakan strategi

emotional-based coping

atau avoidant coping (strategi coping

menghindar), orang tanpa pendidikan akademis dan tanpa latihan fisik memilih

emotional-based coping

daripada problem-based coping.

Physical Activity as a Coping Strategy for Mental Health Due to the Covid-19 Virus: A Potential Disconnect Among Canadian Adults.

(Faulkner, et al., 2020)

Kanada Penelitian ini ingin mengeksplorasi bagaimana orang dewasa di Kanada mengatasi stres dan masalah kesehatan mental akibat Covid-19,

mengidentifikasi potensi pemutusan aktivitas fisik, dan mengetahui strategi coping yang digunakan di masa pandemi. Online survey dengan Bahasa Inggris dan Prancis yang dilakukan oleh organisasi nasional non-profit

“Participaction” asal Kanada pada periode April 2020. 1500 orang Kanada yang berusia 18 tahun keatas. 48% responden diketahui melakukan aktivitas fisik sebagai strategi coping, yang mana lebih rendah daripada aktivitas coping menggunakan layar (screen-used behaviour). Psychosocial and coping responses toward 2019 coronavirus diseases (COVID-19): a cross-sectional study within the Chinese general population.

(Li, 2020)

China Untuk mengetahui status psikologis dan PTSD pada populasi umum di China, dan hubungannya dengan jenis strategi coping yang digunakan selama wabah Covid-19. Cross-sectional study menggunakan kuesioner online dengan menggunakan teknik snowball sampling untuk mendapatkan partisipan atau responden pada Maret 2020. 1109 responden dewasa (18 tahun keatas). 11.45% responden menggunakan problem-focused coping, 51.31% menggunakan

emotion-focused coping, dan

37.24% responden menggunakan strategi coping gabungan keduanya. 42.65% responden melaporkan mengalami masalah psikiatri, 67.09% responden berada pada level PTSD yang tinggi.

Assessment of Mental

(7)

50 Coping Strategies among general population living Under Imposed COVID-Lockdown Across world: A Cross-Sectional Study. (Sameer, Khan, Nissar, & Banday, 2020)

lockdown pada

Kesehatan mental dan kualitas hidup di masa pandemik Covid-19 dan berbagai strategi coping yang digunakan pada populasi umum. menggunakan kuesioner online yang dilakukan pada 10 April – 10 Mei 2020 menggunakan teknik snowball sampling. responden dari 16 negara yang berusia 18 tahun keatas.

kecemasan yang tinggi. Responden dari negara berkembang (India dan Pakistan) mengalami depresi berat, dan responden dari India, Pakistan, dan Arab Saudi mengalami kecemasan parah. Strategi coping yang paling banyak digunakan yaitu menonton tv, terhubung secara sosial, mendengarkan musik, tidur, menyelesaikan pekerjaan / melakukan pekerjaan rumah, dan makan dengan baik. Psychological health,

sleep quality, and coping styles to stress facing the COVID-19 in Wuhan, China. (Fu, et al., 2020)

Wuhan, China Untuk memahami reaksi psikologis penduduk Wuhan terhadap epidemi Covid-19 dan menawarkan referensi untuk intervensi. Cross-sectional study menggunakan kuesioner online pada penduduk Wuhan, China. Kuesioner disebar sejak 18-28 Februari 2020 menggunakan teknik convenience sampling. Sebanyak 1242 responden berusia 18 tahun keatas yang tinggal di Wuhan 27.5% mengalami kecemasan, 29.3% mengalami depresi, 30% mengalami gangguan tidur. 70.2% responden memiliki strategi coping aktif (berpartisipasi pada kegiatan, berbicara dengan orang lain tentang

kekhawatirannya, dan mencoba melihat hikmah dari pandemi). Sedangkan 29.8% melakukan strategi

coping pasif seperti

menghindar, merokok, dan bergantung pada orang lain.

Tabel 2. Gambaran Strategi Coping Stres

Strategi Coping Artikel Jurnal

Problem-Focused Coping or Coping Aktif (6 jurnal)

(Fluharty & Fancourt, 2020; Gerhold, 2020; Skapinakis, et al., 2020; Perveen, Hamzah, Ramlee, Othman, & Minhad, 2020; Li, 2020; Fu, et al., 2020).

Emotion-Focused Coping or Coping Pasif (7 jurnal)

(Guerrero, Parra, Cahua, & Holl, 2020; Skapinakis, et al., 2020; Vavricek, 2020; Fluharty & Fancourt, 2020; Mohammadzadeh, et al., 2020; Li, 2020h; Sameer, Khan, Nissar, & Banday, 2020;).

Coping Positif (4 jurnal) (Skapinakis, et al., 2020; Rahman, et al., 2020; Perveen, Hamzah, Ramlee, Othman, & Minhad, 2020; Fu, et al., 2020)

Coping Negatif (2 jurnal) (Guerrero, Parra, Cahua, & Holl, 2020; Faulkner, et al., 2020),

Berdasarkan hasil review secara sistematik, pada Tabel 2, diketahui bahwa bahwa 7 dari 12 artikel jurnal menyebutkan bahwa responden penelitiannya menggunakan strategi emotion-focused coping atau strategi strategi coping yang berfokus pada emosi. Strategi coping yang berfokus pada emosi merupakan upaya yang bertujuan untuk memodifikasi fungsi emosi tanpa melakukan usaha mengubah stressor secara langsung

(8)

51 (Lazarus & Folkman, 1984). Strategi emotion-focused coping biasanya akan dilakukan individu bila ia merasa tidak mampu mengubah situasi yang menekan dan hanya dapat menerima situasi tersebut karena sumberdaya yang dimiliki tidak dapat mengatasi situasi tersebut. Strategi coping berfokus pada emosi meliputi: positive reappraisal (memberi penilaian positif), accepting responsibility (menerima untuk menjalani masalah yang dihadapi sementara mencoba untuk memikirkan jalan keluarnya), self-control (pengendalian diri), distancing (menjaga jarak) dan escape avoidance (menghindarkan diri).

Strategi coping lainnya adalah problem-focused coping atau strategi coping berfokus pada masalah. Strategi coping ini mengarah pada pemecahan masalah. Individu biasanya akan menggunakan strategi ini bila dirinya menganggap masalah yang sedang dihadapi masih dapat dikontrol dan dapat diselesaikan (Lazarus & Folkman, 1984). Strategi coping berfokus pada masalah meliputi: planful problem solving (bereaksi dengan melakukan usaha-usaha tertentu yang bertujuan untuk mengubah keadaan, diikuti pendekatan analitis dalam menyelesaikan masalah), confrontative coping (bereaksi mengubah keadaan yang dapat memberikan gambaran pada tingkat risiko yang harus diambil), dan seeking social support (bereaksi dengan mencari dukungan dari pihak luar, baik berupa bantuan nyata, informasi, ataupun dukungan emosional). Berdasarkan Tabel 2, diketahui bahwa terdapat 6 jurnal yang respondennya melakukan strategi coping ini.

Strategi coping yang juga dilakukan adalah strategi coping negatif dan strategi

coping positif (Farid, 2012). Strategi coping negatif meliputi 1) Giving up (withdraw),

yaitu melarikan diri dari kenyataan atau situasi stres; 2) Agresif, yaitu perilaku yang ditunjukkan untuk menyakiti orang lain, baik secara verbal maupun non-verbal; 3) Memanjakan diri sendiri, yaitu bentuk strategi coping dengan mencari pelampiasan terhadap kesenangan yang berlebihan sehingga dapat melupakan permasalahan dan stress yang ada; 4) Mencela diri sendiri self-blaming, berupa mencela atau menilai diri sendiri sebagai respon terhadap frustasi atau kegagalan dalam memperoleh sesuatu yang diinginkan secara negatif; 5) Mekanisme pertahanan diri (defense mechanism), yaitu suatu bentuk penolakkan terhadap kenyataan dengan berbagai cara melindungi diri dari sesuatu kenyataan yang tidak menyenangkan. Sebanyak 2 jurnal menyatakan respondennya menggunakan strategi coping negatif. Sedangkan strategi coping positif adalah usaha untuk menghadapi situasi stres secara sehat. Salah satu contoh coping positif adalah dengan humor. Terdapat beberapa ciri-ciri strategi coping positif yaitu menghadapi masalah secara langsung, mempersepsi situasi stres dengan rasional, mengendalikan diri dalam mengatasi masalah. Perilaku yang mencerminkan coping positif meliputi: meditasi, relaksasi diri, dan mengamalkan ajaran agama sebagai wujud keimanan kepada Tuhan. Sebanyak 4 jurnal menyatakan respondennya menggunakan strategi coping positif.

Hasil systematic review menunjukkan bahwa strategi emotion-focused coping merupakan strategi coping yang paling banyak digunakan masyarakat dalam menghadapi pandemi Covid-19. Lazarus & Folkam (1984) menyebutkan bahwa

(9)

52 seseorang biasanya akan menggunakan emotional focused coping saat individu tidak dapat melakukan tindakan untuk merubah kondisi stressful. Seperti halnya yang terjadi di masa pandemi Covid-19 dimana orang-orang tidak dapat mengubah keadaan yang ada saat ini, sehingga strategi emotional focused coping adalah strategi yang banyak dilakukan karena dianggap lebih efektif. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rofik, Matulessy, & Ul’Haque (2020) yang menemukan bahwa emotion-focused coping efektif digunakan pada warga Surabaya dalam menghadapi pandemi Covid-19. Penggunaan

emotion focused coping yang dilakukan oleh warga Surabaya berpengaruh pada

kemampuan mengolah emosi, kemampuan mengontrol dorongan-dorongan negatif, rasa optimis, percaya terhadap kemampuan yang dimiliki, kemampuan menganalisa permasalahan untuk mencari solusi dan dapat melakukan pencapaian-pencapaian yang positif dengan melihat permasalahan dari berbagai sudut pandang sehingga bisa tetap tenang, mampu beradaptasi, dan bangkit dari situasi sulit yang dialami selama masa pandemi COVID-19 yang terjadi.

Pada Tabel 2, diketahui bahwa meskipun emotion focused coping merupakan strategi yang paling banyak digunakan, namun masyarakat ternyata juga menggunakan berbagai strategi coping lainnya, bahkan berdasarkan temuan dari Fluharty & Fancourt (2020); Guerrero, Parra, Cahua, & Holl (2020); Skapinakis, et al., (2020); Perveen, Hamzah, Ramlee, Othman, & Minhad (2020); dan Li (2020) diketahui bahwa responden melakukan gabungan beberapa strategi coping sekaligus. Hal ini dapat terjadi karena dalam melakukan suatu strategi coping dapat dipengaruhi latar belakang budaya, pengalaman dalam menghadapi masalah, faktor lingkungan, kepribadian, konsep diri, faktor sosial dan lain-lain sangat berpengaruh pada kemampuan individu dalam menyelesaikan masalahnya (Lazarus & Folkman, 1984).

Selain itu terdapat pula faktor-faktor yang mempengaruhi strategi coping. Mu’tadin (2002) menjelaskan bahwa cara individu menangani kondisi atau keadaan yang menekan dapat ditentukan oleh beberapa sumber daya individu yaitu: a). Kesehatan Fisik, individu dituntut untuk mengerahkan tenaga yang cukup besar untuk menghadapi stres yang dialami. b). Keyakinan atau pandangan positif, merupakan sumber daya psikologis yang sangat penting, seperti keyakinan akan nasib (external locus of control) yang mengerahkan individu pada penilaian ketidakberdayaan (helplessness) yang akan menurunkan kemampuan strategi coping. c). Keterampilan memecahkan masalah, yaitu kemampuan untuk mencari informasi, menganalisa situasi, mengidentifikasi masalah yang bertujuan untuk menghasilkan alternatif tindakan, kemudian mempertimbangkan alternatif tersebut sehubungan dengan hasil yang ingin dicapai, dan pada akhirnya menjalankan rencana dengan melakukan tindakan yang tepat. d). Keterampilan sosial, yaitu kemampuan untuk berkomunikasi dan bertingkah laku dengan cara-cara yang sesuai dengan nilai-nilai sosial yang berlaku di masyarakat.

Maka dari itu, setiap orang dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini dapat melakukan berbagai strategi coping, bahkan dapat melakukan beberapa strategi sekaligus, karena adanya perbedaan budaya, pengalaman, lingkungan, kepribadian,

(10)

53 konsep diri, faktor sosial, dan adanya faktor-faktor yang mempengaruhi strategi coping itu sendiri.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian systematic review bahwa terdapat berbagai strategi

coping yang dilakukan oleh populasi umum dalam menghadapi pandemi Covid-19.

Strategi coping tersebut berupa problem-focused coping atau coping aktif,

emotion-focused coping atau coping pasif, coping positif, dan coping negatif. Strategi coping yang

paling banyak dilakukan adalah emotion-focused coping. Pada penerapannya, strategi

coping yang dilakukan tidak hanya dapat berfokus pada satu strategi coping namun dapat

pula menggunakan beberapa strategi coping sekaligus dalam menghadapi pandemi Covid-19.

DAFTAR PUSTAKA

covid19.go.id. (2020). Infografis COVID-19. Diakses pada 1 November 2020. https://www.covid19.go.id/ Farid, M. (2012). Psikologi Konseling. Yogyakarta: IRCiSoD.

Faulkner, G., Rhodes, R. E., Vanderloo, L. M., Chulak-Bozer, T., O’Reilly, N., L. F., & Spence, J. C. (2020). Physical Activity as a Coping Strategy for Mental Health Due to the Covid-19 Virus: A Potential Disconnect Among Canadian Adults. Frontiers in Communication, 1-5, Volume 5, doi: 10.3389/fcomm.2020.571833.

Fluharty, M., & Fancourt, D. (2020). How have people been coping during the COVID-19 pandemic?

Patterns and predictors of coping strategies amongst 26,580 UK adults. London: Department of

Behavioural Science and Health University College London.

Fu, W., Wang, C., Zou, L., Guo, Y., Lu, Z., Yan, S., & Mao, J. (2020). Psychological health, sleep quality, and coping styles to stress facing the COVID-19 in Wuhan, China. Translational Psychiatry, 1-9, 10:225.

Gerhold, L. (2020). COVID-19: Risk perception and Coping strategies. Results from a survey in Germany. Berlin: Freie Universität.

Guerrero, R. J., Parra, V. A., Cahua, J. C., & Holl, J. B. (2020). Self-Reported Psychological Problems and

Coping Strategies: A Web-Based Study in Peruvian Population During the COVID-19 Pandemic.

Diakses pada 2 November 2020. https://www.researchsquare.com/article/rs-42462/v2

Huang, Y., & Zhao, N. (2020). Generalized anxiety disorder, depressive symptoms and sleep quality during COVID-19 outbreak in China: a web-based cross-sectional survey. Psychiatry Research, https://doi.org/10.1016/j.psychres.2020.

Lazarus, R., & Folkman, S. (1984). Stress, appraisal, and coping. New York: McGraw-Hill, Inc.

Li, Q. (2020). Psychosocial and coping responses toward 2019 coronavirus diseases (COVID-19): a cross-sectional study within the Chinese general population. QJM: An International Journal of Medicine, 731–738, Vol. 113, No. 10, doi: 10.1093/qjmed/hcaa226.

Lubis, A. N. (2020). Bagaimana Mengatasi Stres Akibat Covid-19? In M. Mawarpury, M. Khairani, & E. A. Meinarno, Ragam Cerita Pembelajaran dari Covid-19 (pp. 1-4). Banda Aceh: Syiah Kuala Press University.

Mohammadzadeh, F., Noghabi, A. D., Khosravan, S., Bazeli, J., Armanmehr, V., & Paykani, T. (2020). Anxiety Severity Levels and Coping Strategies during the COVID-19 Pandemic among People Aged 15 Years and Above in Gonabad, Iran. Arch Iran Med, 633-638, 23(9), doi: 10.34172/aim.2020.76. Mu’tadin, Z. (2002). Pengelolaan Stres. Palembang: Wijaya Pustaka.

Perveen, A., Hamzah, H., Ramlee, F., Othman, A., & Minhad, M. (2020). Mental Health and Coping Response among Malaysian Adults during COVID-19 Pandemic Movement Control Order. Journal

of Critical Reviews, 653-660, VOL 7, ISSUE 18, ISSN- 2394-5125 .

Rahman, M. A., Hoque, N., Alif, S. M., Salehin, M., Islam, S. M., Banik, B., Cross, W. (2020). Factors associated with psychological distress, fear and coping strategies during the COVID-19 pandemic in Australia. Globalization and Health.

(11)

54 Rofik, M. A., Matulessy, A., & Ul’Haque, S. A. (2020). Penggunaan Emotion Focused Coping dengan

Resiliensi Warga Surabaya dalam Menghadapi Covid-19. Surabaya: Universitas 17 Agustus.

Sameer, A., Khan, M., Nissar, S., & Banday, M. (2020). Assessment of Mental Health and Various Coping Strategies among general population living Under Imposed COVID-Lockdown Across world: A Cross-Sectional Study. Ethics, Medicine and Public Health, 1-20, https://doi.org/10.1016/j.jemep.2020.100571.

Sarafino, E. (2002). Health psychology. England: John Willey and Sons.

Skapinakis, P., Bellos, S., Oikonomou, A., Dimitriadis, G., Gkikas, P., Perdikari, E., & Mavreas, V. (2020). Depression and Its Relationship with Coping Strategies and Illness Perceptions during the COVID-19 Lockdown in Greece: A Cross-Sectional Survey of the Population. Hindawi Depression Research

and Treatment, 1-11.

Vavricek, S. (2020). Examination of Birth Order and Personality Effects on Coping Strategies in Light of

COVID-19. San Diego: McNair Summer Research Program.

Yildiz, U., Ozbas, A., Cavdar, I., Yildizeli, S., & Onler, E. (2014). Nurse Education in Practice Assessment of nursing student’s stress levels and coping strategies in operating room practice. Nurse Education

Gambar

Tabel 1. Hasil Tinjauan Systematic Review  Judul, (Penulis,
Tabel 2. Gambaran Strategi Coping Stres

Referensi

Dokumen terkait

a. Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak dimasa yang akan datang. Mengurangi tekanan inflasi. Dorongan untuk hemat pajak. Hal lain yang perlu menjadi perhatian bagi

Laporan ini yang dimana bendahara akan melaporkan jumlah dana yang masuk kesekolah dan akan dilaporkan kepada kepala sekolah hal ini dilakukan agar setiap dana

Komponen utama jebakan model lipat untuk peralatan tangkap rajungan pada prinsipnya terdiri dari frame/rangka dasar, rangka diagonal dan rangka vertikal atau

Dapat disimpulkan bahwa ke 3 jurnal tersebut miliki persamaan yakni sama –sama melakukan stategi coping berfokus pada emosi dengan cara menarik dan menghindar namun

Hal itu terkait dengan kemampuan pengelola lembaga kursus dan pelatihan dalam menghadapi serangan Pandemi Covid-19 dari Medio Maret 2019 hingga sekarang, dengan pelarangan

Strategi yang digunakan oleh individu dalam mengatasi stres inilah yang disebut coping stress yaitu suatu proses pemulihan kembali dari pengaruh pengalaman stress atau

Emosi negatif yang dialami mahasiswa yang terkena dampak dari pandemi Covid-19 dapat diminimalkan apabila mahasiswa memiliki kemampuan untuk mengelola emosinya

Pembredelan tersebut menuai kecaman dari puluhan jurnalis Malaysia yang tergabung dalam Gerakan Media Marah (disingkat Geramm). Mereka didampingi oleh politikus oposisi