Oka Saraswati
AP;
Salain, IP;
V
o
lu
m
e
(
4
)
N
o
m
o
r
(2
)
E
d
is
i
Ju
li
2
0
1
6
Arsitektur dan Desain Riset
Studi Perkotaan dan Lingkungan
Kritik Perencanaan dan Arsitektur
Elektronik Jurnal Arsitektur milik Jurusan Arsitektur
Teknik-Universitas Udayana yang terbit
dalamsetahun.
www.ojs.unud.ac.id
Oka Saraswati, AAA; WidyaParamadhyaksa, IN
AP; Mudra, IK; Yuda Manik, IW; Swanendri, NM
Salain, IP;Sueca, NP; Suartika, GAM;Susanta, IN; Suryada,
IGAB; Widja, IM; Kastawan, IW; Suryada, IGAB;
Muktiwibowo, A
JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS
dan Desain Riset
Perkotaan dan Lingkungan Binaan
Kritik Perencanaan dan Arsitektur Binaan
rsitektur milik Jurusan Arsitektur-Fakultas
Universitas Udayana yang terbit dua kali
www.ojs.unud.ac.id
WidyaParamadhyaksa, IN; Syamsul,
Swanendri, NM; Rumawan
Susanta, IN; Suryada,
Widja, IM; Kastawan, IW; Suryada, IGAB; Karel
Muktiwibowo, A.
JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
e-Jurnal Arsitektur
e-Jurnal Arsitektur (JA) UNUD adalah kumpulan artikel terbitan berkala yang merupakan hasil studi
menyeluruh dan inter disiplin di bidang arsitektur, perencanaan, dan lingkungan terbangun. Tujuan JA
UNUD adalah untuk menghubungkan teori dan praktik nyata d
desain riset, serta perencanaan kota dan studi lingkungan
Kontributor artikel JA UNUD utamanya berasal dari para civitas akademika arsitektur, namun tetap terbuka
peluang bagi pelaku dan pemerhati bidang arsi
perencana kota, dan arsitek lansekap yang bekerja di institusi akademik, lembaga riset, institusi
pemerintahan, universitas, maupun praktik swasta untuk
JA UNUD mempublikasikan stud
dll. Sub bidang yang dapat menjadi topik artikel di JA UNUD terbagi atas 3 (tiga) bagian:
1. Arsitektural dan Desain Riset:
Topik yang termasuk sub bidang ini, antara lain: teknologi d
arsitektur, metoda desain dan teori, arsitektur perilaku, desain dan pemrograman arsitektur,
pedagogi arsitektur, evaluasi pasca huni, aspek budaya dan sosial dalam desain, dll.
merupakan hasil studi/skrips
2. Studi Perkotaan dan Lingkungan
Topik yang termasuk sub bidang ini, antara lain: konservasi perkotaan berkelanjutan, implikasi
faktor administratif dan politik terhadap suatu komunitas dan ruang, kota dan daerah p
perencanaan lingkungan, kebijakan dan desain perumahan, kota baru, aplikasi GIS dalam arsitektur,
dll.
3. Kritik Perencanaan Arsitektur dan Arsitektur
Topik yang termasuk sub bidang ini, antara lain: hasil diskusi mengenai proyek arsitektur
sedang direncanakan, dalam tahap konstruksi, dan setelah dihuni. Artikel biasanya merupakan hasil
pengamatan terhadap studi kasus.
JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
Kampus Bukit Jimbaran-Bali, Indonesia
+62 361 703384
[email protected]
@
www.ojs.unud.ac.id
;
www.ar.unud.ac.id
Jurnal Arsitektur (JA) Universitas Udayana
Jurnal Arsitektur (JA) UNUD adalah kumpulan artikel terbitan berkala yang merupakan hasil studi
menyeluruh dan inter disiplin di bidang arsitektur, perencanaan, dan lingkungan terbangun. Tujuan JA
UNUD adalah untuk menghubungkan teori dan praktik nyata dunia kerja dalam bidang arsitektur dan
desain riset, serta perencanaan kota dan studi lingkungan binaan.
Kontributor artikel JA UNUD utamanya berasal dari para civitas akademika arsitektur, namun tetap terbuka
peluang bagi pelaku dan pemerhati bidang arsitektur, seperti: arsitek bangunan, desainer interior,
perencana kota, dan arsitek lansekap yang bekerja di institusi akademik, lembaga riset, institusi
pemerintahan, universitas, maupun praktik swasta untuk turut berkontribusi.
JA UNUD mempublikasikan studi riset, kritik dan evaluasi objek arsitektur berskala mikro maupun makro,
dll. Sub bidang yang dapat menjadi topik artikel di JA UNUD terbagi atas 3 (tiga) bagian:
Arsitektural dan Desain Riset:
Topik yang termasuk sub bidang ini, antara lain: teknologi dan desain berkelanjutan, komputer
arsitektur, metoda desain dan teori, arsitektur perilaku, desain dan pemrograman arsitektur,
pedagogi arsitektur, evaluasi pasca huni, aspek budaya dan sosial dalam desain, dll.
merupakan hasil studi/skripsi/tugas akhir mahasiswa arsitektur.
Studi Perkotaan dan Lingkungan Binaan:
Topik yang termasuk sub bidang ini, antara lain: konservasi perkotaan berkelanjutan, implikasi
faktor administratif dan politik terhadap suatu komunitas dan ruang, kota dan daerah p
perencanaan lingkungan, kebijakan dan desain perumahan, kota baru, aplikasi GIS dalam arsitektur,
Kritik Perencanaan Arsitektur dan Arsitektur Binaan:
Topik yang termasuk sub bidang ini, antara lain: hasil diskusi mengenai proyek arsitektur
sedang direncanakan, dalam tahap konstruksi, dan setelah dihuni. Artikel biasanya merupakan hasil
pengamatan terhadap studi kasus.
Bali, Indonesia
[email protected]
www.ar.unud.ac.id
) Universitas Udayana
Jurnal Arsitektur (JA) UNUD adalah kumpulan artikel terbitan berkala yang merupakan hasil studi
menyeluruh dan inter disiplin di bidang arsitektur, perencanaan, dan lingkungan terbangun. Tujuan JA
unia kerja dalam bidang arsitektur dan
Kontributor artikel JA UNUD utamanya berasal dari para civitas akademika arsitektur, namun tetap terbuka
tektur, seperti: arsitek bangunan, desainer interior,
perencana kota, dan arsitek lansekap yang bekerja di institusi akademik, lembaga riset, institusi
i riset, kritik dan evaluasi objek arsitektur berskala mikro maupun makro,
dll. Sub bidang yang dapat menjadi topik artikel di JA UNUD terbagi atas 3 (tiga) bagian:
an desain berkelanjutan, komputer
arsitektur, metoda desain dan teori, arsitektur perilaku, desain dan pemrograman arsitektur,
pedagogi arsitektur, evaluasi pasca huni, aspek budaya dan sosial dalam desain, dll.Artikel biasanya
Topik yang termasuk sub bidang ini, antara lain: konservasi perkotaan berkelanjutan, implikasi
faktor administratif dan politik terhadap suatu komunitas dan ruang, kota dan daerah perkotaan,
perencanaan lingkungan, kebijakan dan desain perumahan, kota baru, aplikasi GIS dalam arsitektur,
Topik yang termasuk sub bidang ini, antara lain: hasil diskusi mengenai proyek arsitektur yang
sedang direncanakan, dalam tahap konstruksi, dan setelah dihuni. Artikel biasanya merupakan hasil
Pengurus e-Jurnal Arsitektur (JA) Universitas Udayana
Penanggung Jawab
Anak Agung Ayu Oka Saraswati
Pengarah
I Nyoman Widya Paramadhyaksa
Ketua
Syamsul Alam Paturusi
Sekretaris
I Wayan Yuda Manik
Bendahara
Ni Made Swanendri
Penyunting dan Reviewer
I Putu Rumawan Salain
Ngakan Putu Sueca
Gusti Ayu Made Suartika
I Nyoman Susanta
I Gusti Agung Bagus Suryada
Tim Validasi
I Ketut Mudra
Ngakan Putu Sueca
Syamsul Alam Paturusi
I Wayan Kastawan
I Gusti Agung Bagus Suryada
Tim Penerbit
I Made Widja
Ngakan Putu Sueca
I Wayan Kastawan
I Gusti Agung Bagus Suryada
Desainer Cover
Antonius Karel Muktiwibowo
Arsitektur dan Desain Riset
Studi Perkotaan dan Lingkungan Binaan
Kritik Perencanaan dan Arsitektur Binaan
ejurnal nasional arsitektur milik Jurusan Arsitektur-Fakultas
Teknik-Universitas Udayana yang terbit dua kali dalam setahun.
Volume (4) Nomor (2) Edisi Juli 2016
ISSN No. 9 772338 505762
Hak Cipta 2016 Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas
Udayana
Seluruh kontributor artikel telah mengijinkan Jurnal Arsitektur
UNUD
untuk
mereproduksi,
mendistribusikan,
dan
mempublikasikan substansi jurnal dalam format elektronik pada
website OJS Universitas Udayana
www.ojs.unud.ac.id
Pandangan, pendapat, dan hasil penelitian merupakan tanggung
jawab kontributor. Gambar dan diagram disediakan oleh
kontributor.
Penuntun Penulisan dan Pengiriman Naskah e-Jurnal Arsitektur (JA) UNUD
Tata tulis naskah:
1. Kategori naskah ilmiah merupakan hasil penelitian (laboratorium, lapangan, kepustakaan), ilmiah
populer (aplikasi, ulasan, opini), diskusi, skripsi, dan stugas akhir.
2. Naskah ditulis dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris (abstrak) diketik pada kertas ukuran A-4,
spasi tunggal, dengan batas atas 1,55 cm; bagian dalam 2,5 cm; bagian luar 1,5 cm; dan bawah 2,45
cm. Font yang digunakan adalah Arial 11pt.
3. Batas panjang naskah/artikel adalah 4 atau 6 halaman.
4. Judul harus singkat, jelas tidak lebih dari 10 kata, cetak tebal, huruf kapital, di tengah-tengah kertas.
Untuk diskusi, judul mengacu pada naskah yang dibahas (nama penulis naskah yang dibahas ditulis
sebagai referensi).
5. Nama penulis/pembahas ditulis lengkap tanpa gelar, di bawah judul, disertai institusi asal penulis dan
alamat email di bawah institusi.
6. Harus ada kata kunci (keyword) dari naskah yang bersangkutan minimal 2 kata kunci. Daftar kata kunci
(keyword) diletakkan setelah abstrak
7. Abstrak ditulis dalam Bahasa Indonesia dan Inggris maksimum 200 kata, dicetak miring, font Arial 10pt,
spasi tunggal. Judul bab ditulis di tengah-tengah ketikan, cetak tebal huruf kapital
8. Gambar, grafik, tabel dan foto harus disajikan dengan jelas.
9. Definisi notasi dan satuan yang dipakai dalam rumus disatukan dalam daftar notasi. Daftar notasi
diletakkan sebelum daftar pustaka
10. Kepustakaan diketik 1 spasi. Jarak antar judul 2 spasi dan diurutkan menurut abjad. Penulisannya
harus jelas dan lengkap sesuai dengan: nama pengarang, tahun, judul, kota: penerbit. Judul dicetak
miring.
Keterangan umum:
1. Naskah yang dikirim sebanyak satu eksemplar dan menyerahkan soft copy dalam program pengolahan
kata MS Word atau format teks/ASCII.
2. Naskah belum pernah dipublikasikan oleh media cetak lain.
3. Redaksi berhak menolak atau mengedit naskah yang diterima. Naskah yang tidak memenuhi kriteria
yang ditetapkan akan dikembalikan. Naskah diskusi yang ditolak akan diteruskan kepada penulis
naskah untuk ditanggapi.
Editorial
Ketika Dirjen Diki melansir suratnya No. 152/E/T/2012 yang berisikan Wajib Publikasi Ilmiah Bagi S1/S2/S3,
ide dasarnya dasarnya adalah untuk mendongkrak jumlah karya ilmiah perguruan tinggi yang dipublikasikan
secara luas dianggap sangat rendah. Kebijakan ini langsung mengguncang jagad perguruan tinggi di
Indonesia.Media yang digunakan untuk mewujudkan kebijakan tersebut adalah jurnal cetak dan e-jurnal.
Sosialisasi e-jurnal di Universitas Udayana telah dilakukan, namun dalam implementasinya bukan hal yang
mudah.Untuk mewujudkannya melibatkan banyak pihak, organisasi mulai dari jurusan hingga Universitas,
menempatkan orang-orang yang berkompeten (reviewer dan validator) dan badan pelaksanaannya.Selain
itu, dukungan kebijakan, sumberdaya dan pengalokasiannya.Belum lagi mekanisme pemantauan, evaluasi,
dan pengawasan pelaksanaannya. Ditengah kompleksitas permasalahan ini, lahirlah jurnal volume 4 nomor
2 dengan segala keterbatasannya. Sisi kualitas sebagai karya ilmiah, berkejaran dengan batas waktu yang
sangat terbatas mewarnai volume keempat ini.Ini menjadi masalah tersendiri, menransformasi Tugas Akhir
arsitektur yang didominasi gambar perancangan menjadi laporan dalam format jurnal ilmiah, bukan hal
mudah.Namun ini adalah pilihan satu-satunya dalam keadaan keterbatasan waktu.
Diharapkan pada edisi mendatang, penyumbang artikel bukan hanya dari mahasiswa yang sedang tugas
akhir, tetapi seluruh mahasiswa arsitektur tanpa memandang semester.Sehingga diharapkan diperoleh
keberagaman naskah yang masuk sekaligus terdistribusinya jumlah artikel di setiap penerbitan.Dalam
kesempatan yang baik ini, dari dapur pelaksana e-jurnal Asitektur, mengucapkan terima kasih kepada
berbagai pihak yang telah membantu terwujudnya jurnal volume 4 nomor 2 ini.
Daftar Isi
Halaman
eJurnal Arsitektur Universitas Udayana ... ii
Pengurus eJurnal Arsitektur Universitas Udayana ... ii
Penuntun Penulisan dan Pengiriman Naskah e-Jurnal Arsitektur (JA) UNUD ... iii
Editorial ... iv
Daftar Isi ... v
1. Pengembangan Universitas Dhyana Pura di Badung:Esensi, Konsep, dan Output Pengembangan.
(Made Joshua Evan Arnawa, Ida Bagus Gde Wirawibawa, I Wayan Yuda Manik) ... 1-6
2. Apartemen Taman Pintar Sains di Denpasar, Bali:Sarana Melali sambil Melajah Sains yang Menyenangkan
(Made Agastia Bethari Rahayu, Widiastuti, dan I Wayan Wiryawan) ... 7-10
3. Galeri Kain Bali di Kabupaten Gianyar, Bali:Perancangan Arsitektur pada Bangunan Galeri Kain.
(Kadek Suwi Yantari, I Nyoman Surata, dan I Ketut Mudra) ... 11-14
4. Fasilitas Agrowisata Terintegrasi Dengan Permukiman Tradisional Bali Aga di Desa Sukawana Kintamani Bangli Bali:Modifikasi Rumah Tradisional Bali Aga Sebagai Penginapan
(I Putu Arys Wira Wicaksana, I Wayan Kastawan,dan EvertEdward Moniaga) ... 15-18
5. Pusat Sosial Remaja di Denpasar:Implementasi Konsep atau Gaya “Industrial Pop-Art”.
(Putu Gama Yasa, Ngakan Ketut Acwin Dwijendra, dan I Gusti Bagus Budjana) ... 19-22
6. Gedung Planetarium di Bali:Bentuk dan Tampilan pada Bangunan.
(Dewa Ayu Citra Dewi, Nengah Keddy Setiada, dan I Nyoman Surata) ... 23-26
7. Resort Hoteldi Klungkung, Bali: Penerapan Gaya Arsitektur Tropis
(I Made Darma, I Putu Rumawan Salain, dan I Nyoman Sudiarta) ... 27-32
8. Chinese Garden Restaurant And Family Karaokedi Gianyar, Bali:Karakter ‘Oriental Modern’pada
Rancangan
(Ni Wayan Bella Handayani,, I Nyoman Widya Paramadhyaksa,
dan
Ida Bagus Gde Primayatna)... 33-389. Pusat Pelatihan Anak Berkebutuhan Khusus di Bangli, Bali:Perencanaan Konsep Desain Pada Rancangan
(Ida Ayu Dian Kurniantari, Nengah Keddy Setiada, dan I Nengah Lanus) ... 39-44
10. Pusat Pelatihan Yoga di Kabupaten Tabanan, Bali.
(Ni Nyoman Ayuk Widiari, Ida Bagus Ngurah Bupala, dan I Dewa Gede Agung Diasana Putra) ... 45-50
11. Pusat Modifikasi dan Penjualan Aksesoris Mobil di Denpasar, Bali.
(I Gusti Bagus Sukma Esa, I Wayan Gomudha, dan I Ketut Muliawan Salain) ... 51-56
12. Perancangan UPT Puskesmas Kuta Selatan 2, Badung, Bali.
(I Gusti Ngurah Eddy Suryadinata, Syamsul Alam Paturusi, dan Anak Agung Gde Djaja Bharuna S.) ... 57-62
13. Beach Mall di Gianyar, Bali.
(I Wayan Parsika Utama, Ciptadi Trimarianto, dan I Nyoman Susanta)... 63-68
14. Perancangan Elite Basketball Academy di Denpasar, Bali.
(Cokorda Widhiyani, I Made Suarya, dan I Ketut Mudra) ... 69-72
15. Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Asing di Denpasar, Bali.
(Andi Rayno Ulvania Saransi, Ni Ketut Ayu Siwalatri, dan I Gusti Agung Bagus Suryada) ... 73-78
16. Sirkuit Motocrossdi Tabanan:Penerapan Tema Harmonis pada Rancangan.
17. Pusat Pengembangan Kesenian Jegog di Jembrana, Bali: Pengaplikasian Tema Neo-Vernakular pada Tampilan Desain
(I Gede Arya Pradnya Prasana, Anak Agung Ayu Oka Saraswati, dan Ni Made Swanendri) ...85-88
18. Wadah Komunitas Perancang Mode di Denpasar, Bali.
(I Nyoman Bagus Sakhapradnya Batan, Ida Bagus Gde Wirawibawa, dan I Wayan Wiryawan) ...89-94
19. Tempat Penitipan Anak Usia Dini di Denpasar, Bali:Implementasi Tema dalam Perancangan.
(I Wayan Windrayana Raditya, Widiastuti, dan I Wayan Yuda Manik) ...95-98
20. Fasilitas Penunjang Wisata Alam di Cluster Destinasi Abang Airawang Kintamani, Bangli:Integrasi Ekowisata dengan Perumahan Penduduk.
(I Putu Sutama Mandala, I Wayan Kastawan, dan Evert Edward Moniaga) ...99-102
21. Redesain Polsek Ubud, Gianyar, Bali:Penerapan Arsitektur Bali dalam Rancangan Desain Bangunan.
(I Wayan Ekayana Saputra, Gusti Ayu Made Suartika, dan I Nyoman Sudiarta) ... 103-108
22. Pengembangan Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pengambengan, Negara-Bali:Penerapan Langgam Neo Vernakular pada Desain.
(I Putu Adhi Adnyana Artha, Ngakan Ketut Acwin Dwijendra, dan I Nyoman Surata) ... 109-114
23. Wedding Chapeldi Kuta Selatan, Bali:Penerapan Tema dan Konsep dalam Perancangan.
(Nadia Griselda, Nengah Keddy Setiada, dan Ida Bagus Ngurah Bupala) ... 115-120
24. Galeri Seni Kriya Logam, Kulit, dan Rotan di Denpasar, Bali
(Ida Bagus Anom Artha Lingga, I Putu Rumawan Salain, dan I Putu Sugiantara) ... 121-126
25. Agrowisata Kopi Luwak di Petang, Badung.
(I Putu Dedy Sumantra, Ni Ketut Ayu Siwalatri, dan I Ketut Muliawan Salain) ... 127-130
26. Industri Pembuatan Selai Salak di Bebandem, Karangasem-Bali
(Ida Ayu Agung Martadewi, Syamsul Alam Paturusi, dan I Ketut Mudra) ... 131-136
27. Badung Sports Centre, Bali: Fasilitas Olahraga dengan Pendekatan Green Arsitektur dan Postmodern.
(I Kadek Jery Yasa, Ciptadi Trimarianto, dan I Nyoman Susanta) ... 137-140
28. Pabrik Pengolahan Kakao di Buleleng, Bali: Penerapan Tema Arsitektur Humanis.
(Putu Siskha Pradnyaningrum, I Made Suarya, dan Ida Bagus Gde Primayatna) ... 141-146
29. Galeri Seni Rupa Murni Nasional Indonesia di Gianyar, Bali:Konsep Perancangan.
(Simon Togar Kurniawan, I Made Adhika, dan I Gusti Agung Bagus Suryada) ... 147-150
30. Bali Surf Training Camp di Kabupaten Badung, Bali.
(I Komang Ari Wijaya Kusuma Putra, Ngakan Putu Sueca, dan I Wayan Wiryawan) ... 151-154
31. Makerspace Bengkel Kreatif di Denpasar, Bali: Penerapan Tema “Tropical Artistic” dalam Perancangan.
(Made Ukrania Sanjiwani, Widiastuti, dan Evert Edward Moniaga) ... 155-158
32. Pengembangan Desain Wisata Pantai Lepang, di Klungkung, Bali: Pola Penataan Zonasi dan Bangunan Pelindung Pantai.
(I Gede Agus Prayoga, I Nyoman Widya Paramadhyaksa, dan Ida Bagus Ngurah Bupala) ... 159-164
33. Pusat Pengolahan dan Kedai Kopi di Kecamatan Rendang, Karangasem, Bali.
(I Gusti Ayu Mirah Tiarasani Artawa, Ida Bagus Gde Wirawibawa, dan I Ketut Mudra) ... 165-170
34. Water Sport di Pantai Melasti, Ungasan, Bali: Teori dan Perancangan Fasilitas Water Sport.
(I Putu Gede Jayantara, Ngakan Ketut Acwin Dwijendra, dan I Nyoman Sudiarta)... 171-176
35. Taman Budidaya Lebah Madu Organik di Karangasem, Bali.
(Putu Ari Martina Dewi, Ida Ayu Armeli, dan I Ketut Muliawan Salain) ... 177-180
36. Taman Budaya Karangasem di Amlapura: Penerapan Tema Regionalisme dalam Konsep Perancangan.
37. Lembaga Pemasyarakatan Kelas 1 Denpasar-Bali: Implementasi Green Architecture.
(Azvin Ghara Krisopras, Nengah Keddy Setiada, dan I Nengah Lanus) ... 187-190
38. Universal Wedding Venue di Kecamatan Ubud, Bali
(Violeta Charisma Saragih, I Wayan Gomudha, dan I Nyoman Susanta) ... 191-196
39. Penataan Kawasan Daya Tarik Wisata Taman Bali Raja, Desa Tamanbali Bangli, Bali: Perwujudan Tema Green Architecture.
(Desak Putu Korpiyoni, Anak Agung Ayu Oka Saraswati, dan Anak Agung Gede Djaja Bharuna S.) ... 197-200
40. Museum dan Cafe Kopi di Kintamani, Bali: Penerapan Tema Rastik Tempo Dulu pada Desain.
(Ni Komang Nalatri Sudapradnyani, Syamsul Alam Paturusi,dan I Nyoman Surata) ... 201-204
41. Ekowisata Rice Terrace Jatiluwih, Tabanan-Bali: Pengembangan Fasilitas Wisata Berwawasan Lingkungan dan Konservasi.
(I Gede Bayu Pratama, Ciptadi Trimarianto, dan I Putu Sugiantara)... 205-210
42. Penataan Kawasan Wisata Spiritual Pancoran Solas di Desa Guliang Kangin, Tamanbali-Bangli, Bali: Penataan Kawasan Wisata Spiritual.
(I Putu Adi Sumar Bawa, Ni Ketut Ayu Siwalatri, dan Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati)... 211-214
43. Agrowisata Coklat di Badung Utara, Bali:Sustainable Architecture pada Rancangan.
(I Gede Gandhi Silantara, Anak Ayu Agung Oka Saraswati, dan I Wayan Wiryawan) ... 215-218
44. Redesain Pasar Desa Adat Blahkiuh, Badung-Bali: Tinjauan Tema, Konsep Perencanaan, dan Konsep Perancangan.
(I Putu Indra Pramartha Pande Usadi, I Made Suarya, dan I Wayan Yuda Manik) ... 219-222
45. Sirkuit Motocross dan Supercross di Lahan Pasca Galian C Kali Unda, Klungkung.
(I Gede Wahyu Kusuma, Ida Bagus Gde Wirawibawa, dan Evert Edward Moniaga) ... 223-228
46. Museum Nelayan Tradisional Bali di Kabupaten Klungkung: Penerapan Tema Profesi, Tradisi, dan Prosesi Nelayan Tradisional Bali Pada Rancangan.
(I Putu Aditya Oka Pratana, I Nyoman Widya Paramadhyaksa, danI Nengah Lanus) ... 229-232
47. Redesain Gereja Kristen Protestan di Bali (GKPB) Jemaat Philia di Amlapura, Bali: Kapasitas Gedung Gereja dan Tata Letak Bangunan.
(I Komang Ari Gunawan, Gusti Ayu Made Suartika, dan I Nyoman Surata) ... 233-238
48. Co-working Spacedi Kota Denpasar, Bali: Penerapan Tema Perancangan “Creative Urban
Space”.
(Cynthia Indah Prayanti, Ngakan Ketut Acwin Dwijendra, dan Ida Bagus Ngurah Bupala)... 239-242
49. Redesain GOR Basket Ngurah Rai Denpasar, Bali:Implementasi Tema “We Play As One”.
(Putu Rahadi Setiawan, Widiastuti, dan I Gusti Bagus Budjana) ... 243-246
50. Redesain Mandala Wisata Samuantiga, Bali: Penerapan Teman Neo Vernakular
(I Made Ari Suryawan, Ida Ayu Armeli, dan I Ketut Muliawan Salain) ... 247-250
51. E-Sport Arena Berstandar Internasional di Badung, Bali: Teori dan Perancangan E-Sport Arena.
(Julio, I Putu Rumawan Salain, dan I Nyoman Susanta)... 251-256
52. Wisata Agro Kopi di Pupuan, Tabanan.
(Kadek Ayu Inten Lestari, Nengah Keddy Setiada, dan I Ketut Mudra) ... 257-262
53. Pengembangan Pasar Tradisional Desa Sidemen, Karangasem-Bali: Pengaplikasian Tema Rekreasi pada Konsep Perancangan Pasar.
(I Dewa Ayu Sukma Dewi, I Made Suarya, I Wayan Yuda Manik) ... 263-266
54. Ekowisata Cagar Budaya Gunung Kawi di Sebatu Kabupaten Gianyar, Bali: Penataan dan Pengembangan Kawasan Cagar Budaya.
(I Gede Wirawan, Ciptadi Trimarianto, danI Gusti Agung Bagus Suryada) ... 267-272
55. Bali United Football Academy di Gianyar, Bali.
(Deny Indra Yuliasmadi, Syamsul Alam Paturusi, dan Ni Made Swanendri) ... 273-278
56. Redesign Pasar Kodok di Tabanan, Bali: Penerapan Tema pada Ruang Luar dan Ruang Dalam.
(I Putu Eka Apriliantara, I Made Adhika, dan I Nengah Lanus) ... 279-282
57. Museum Transportasi Darat di Bali: Penerapan Tema Teknologi Edukatif pada Rancangan.
58. Taman Kupu-Kupu di Badung, Bali: Perancangan Fasilitas Rekreasi dan Pelestarian Alam.
(I Nyoman Triwikrama, Anak Agung Ayu Oka Saraswati, dan I Nyoman Susanta) ... 289-292
59. Bali Skatepark di Badung, Bali: Penerapan Tema “The Beauty of Extreme” pada Rancangan.
(A.A. Gd. Raka Fajar Raditya, Widiastuti, dan I Nyoman Surata) ... 293-296
60. Pusat Rehabilitasi Narkoba di Bangli: Tema “Home Sweet Home” dengan Menerapkan Bentuk Neo-Vernakular.
(Cok Gde Agastya Prawira Putra, I Wayan Kastawan, dan Ida Bagus Ngurah Bupala) ... 297-300
61. Pusat Komunitas Fotografi di Bali: Penerapan Tema Light and Shadow pada Bangunan.
(Made Resta Handika, Ngakan Ketut Acwin Dwijendra, dan I Nengah Lanus) ... 301-306
62. Redesain Gedung Kesenian Gde Manik Singaraja Bali: Harmonisasi Unsur Modern dan Tradisional Bali dalam Fungsi Pertunjukan Seni.
(Gede Yogi Swara Pradita Nanda, Nengah Keddy Setiada, dan I Gusti Bagus Budjana) ... 307-310
63. Kompleks Komersial dan Hunian Terpadu di Badung, Bali: Penerapan Arsitektur Bioklimatik pada Rancangan.
(I Kadek Saka Anggarika Suwirna B, Syamsul Alam Paturusi, dan I Gusti Agung Bagus Suryada) ... 311-314
64. Pusat Pelestarian dan Pengembangan Kesenian Pelegongan di Gianyar, Bali:Fasilitasi Produk Seni Tari Legong.
(I G. N. Surya Suta Riadi, Ciptadi Trimarianto, dan Ni Made Swanendri) ... 315-320
65. Sport Club di Denpasar, Bali
(A.A. Ngr. Manik Satriya Wicaksana, I Made Adhika, dan I Wayan Wiryawan) ... 321-326
66. Rumah Perawatan Anak Penderita Kanker di Denpasar, Bali:Naungan Kegiatan Paliatif, Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Penderita Kanker
(I Gusti Agung Ngurah Wisnu Maha Adi, Ni Ketut Ayu Siwalatri, dan I Wayan Yuda Manik) ... 327-330
67. Pengembangan Fasilitas Wisata Air di Blahkiuh, Bali: Suatu Pendekatan terhadap Pengembangan Fasilitas Wisata Air.
(Ajus Wiranata, Anak Agung Ayu Oka Saraswati, dan Evert Edward Moniaga) ... 331-336
68. Pasar Tradisional di Jalan Cokroaminoto Denpasar, Bali: Penerapan Tema “Smart Market” dalam Konsep Perancangan.
(Ida Bagus Joni Mantara, Ngakan Putu Sueca, dan I Nyoman Sudiarta) ... 337-342
69. Gedung Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemerintahan Kabupaten Badung, Bali: Penerapan Suasana Ramah dan Bersahabat terhadap Kegiatan dalam Bangunan.
(I Putu Indra Satyawan, Widiastuti, dan I Nyoman Surata) ... 343-346
70. Wisata Alam Persawahan di Ubud, Bali:Penerapan Tema dalam Desain Arsitektur Kegiatan Wisata Alam.
(Ida Bagus Gede Eka Arimbawa, Ida Bagus Gde Wirawibawa, dan I Gusti Bagus Budjana) ... 347-352
71. Penataan Kawasan Daya Tarik Wisata Ceking Tegallalang, Gianyar-Bali: Pengembangan Pariwisata dan Konservasi Persawahan.
(I Wayan Muliana, Gusti Ayu Made Suartika, dan Ida Bagus Ngurah Bupala) ... 353-358
72. Redesain Sasana Budaya di Tabanan, Bali: Tema Perancangan Arsitektur.
(Anak Agung Yudi Adi Wedana, I Wayan Kastawan, dan I Wayan Wiryawan) ... 359-362
73. Pusat Kegiatan dan Informasi Arsitektur di Denpasar, Bali: Pengaplikasian Rain Catcher Tree sebagai Solusi Sistem Konservasi Air Hujan.
(Ketut Ryan Budhi Saputra, I Made Suarya, dan I Nengah Lanus) ... 363-368
74. Industri Pengolahan Buah Stroberi di Desa Pancasari, Bali: Penerapan Tema “Fresh and
Healthy” dalam Desain.
(Gede Fendi Permana Putra, I Nyoman Widya Paramadhyaksa, dan I Nyoman Sudiarta) ... 369-372
75. Pet Care Center di Denpasar, Bali: Penerapan Tema dan Konsep Perancangan dalam Desain Bangunan.
(I Gede Rai Dwija Putra, Gusti Ayu Made Suartika, dan I Gusti Bagus Budjana) ... 373-376
76. Objek Wisata Alam di Bukit Asah, Desa Bugbug, Kabupaten Karangasem, Bali: Merancang Massa Bangunan di Area Bertransis.
77. Pusat Kerajinan Bahan Daur Ulang di Denpasar, Bali: Teori dan Perancangan.
(Putu Sutristya Adi Putra, Nengah Keddy Setiada, dan I Wayan Yuda Manik) ... 383-388
78. Redesain Pasar Umum Sukawati di Kabupaten Gianyar, Bali: Arsitektur Neo Vernakular
(Rangga Seta Ugrasena, Ni Ketut Ayu Siwalatri, dan I Nengah Lanus) ... 389-392
79. Rumah Duka dan Krematorium di Tabanan, Bali.
(Puspita Yuliana Dewi, Widiastuti, dan Ida Bagus Ngurah Bupala) ... 393-396
80. Organic Bakery di Denpasar, Bali: Desain Interior Organic Bakery dengan Konsep Open Kitchen.
(Hapsari Widya Pratiwi, Widiastuti, dan I Ketut Muliawan Salain) ... 397-400
81. Wisata Alam di Kawasan Danau Buyan, Buleleng, Bali: Penerapan Tema “Back To Nature” pada Rancangan.
(Ignasius Gede Irwan Dinata, Widiastuti, dan Ni Made Swanendri) ... 401-404
82. Redisain Pasar Hewan Kayuambua di Kabupaten Bangli, Bali: Penerapan Konsep Tri Angga pada Desain.
(I Komang Budi Suryawan, Syamsul Alam Paturusi, dan Ni Made Swanendri) ... 405-410
83. Taman Mini Rumah Tradisional Bali di Kabupaten Badung, Bali: Pengembangan Arsitektur Tradisional Manjadi Pariwisata di Bali
(I Made Gandhi Pramana Putra, Ngakan Putu Sueca, dan Nengah Keddy Setiada) ... 411-414
84. Pasar Wisata Tradisional di Gianyar, Bali.
(I Putu Arik Okayana Suputra, I Gusti Bagus Budjama, dan Ida Bagus Ngurah Bupala) ... 415-418
85. Eco Resort Villadi Kecamatan Kuta Selatan: Penerapan Green Roof pada Unit Honeymoon Suite
Villa dalam Eco Resort Villa di Kecamatan Kuta Selatan, Bali.
(A. A. Ngr. Gde Wirottama Putra, I Made Suarya, dan Ni Made Swanendri) ... 419-426
86. Redesain Pasar Tampaksiring di Kabupaten Gianyar, Bali: Konsep Tampilan dan Material Bangunan.
(Putu Manik Yoga Sahadewa, I Nyoman Surata, dan I Wayan Yuda Manik) ... 427-430
87. Redesain Kantor Bupati Bangli, Bali.
(Indra Pranananda, I Wayan Kastawan, dan Evert Edward Moniaga) ... 431-434
88. Stadion Softball di Kota Denpasar, Bali: Penerapan Konsep Bentuk Massa Bangunan dan Ruang Luar pada Stadion Softball.
(I Wayan Juliarta, Ida Bagus Ngurah Bupala, dan I Wayan Yuda Manik) ... 435-438
89. Sport Center di Gianyar, Bali: Penerapan Tema, Bentuk, dan Tampilan Bangunan.
(I Kadek Darma Putra, I Wayan Kastawan, dan I Nyoman Susanta) ... 439-442
90. Pusat Budidaya Anggrek Hibrida di Tabanan, Bali: Penerapan Konsep Tampilan dan Interior pada Bangunan.
(I Kadek Adi Pramana, Nengah Keddy Setiada, dan Anak Agung Gde Djaja Bharuna S.) ... 443-448
91. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Vokal di Denpasar, Bali: Penerapan Konsep Tampilan Bangunan dan Ruang Dalam.
(Anggi Yogiarta, I Wayan Gomudha, dan Anak Agung Ayu Oka Saraswati) ... 449-454
92. Pengembangan Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Bali: Studi Mengenai Penentuan Tema yang Ideal.
(Dian Fajar Prasetyo, Ngakan Ketut Acwin Dwijendra, dan Ciptadi Trimarianto) ... 455-458
93. Pusat Olahraga Tenis Meja di Denpasar: Penerapan Konsep Tampilan pada Bangunan.
(Putu Yoga Pratama Adi Putra, Ida Ayu Armeli, dan Putu Gede Sukarsana) ... 459-462
94. Galeri Kerajinan Patung Batu di Gianyar, Bali: Penerapan Konsep Tampilan pada Bangunan.
(Wayan Gede Aldi Sujaya, Nengah Keddy Setiada, dan Gusti Ayu Made Suartika) ... 463-468
95. Galeri Gambuh dan Gong Kebyar di Gianyar, Bali: Penerapan Konsep Tampilan Luar pada Bangunan.
(Ida Bagus Gede Eka Narayana Mas, I Made Adhika, dan Putu Gede Sukarsana) ... 469-474
96. Perencanaan Fasilitas Sistem Resi Gudang di Gianyar, Bali: Penerapan Konsep Tampilan dan Interior pada Bangunan.
97. Redesain Pasar Blahbatuh, Gianyar: Tema, Tampilan Entrance, dan Tampilan Bangunan.
(I Made Saptika, I Nengah Lanus, dan I Nyoman Widya Paramadhyaksa) ... 481-486
98. Penataan Desa Wisata Bongkasa Pertiwi di Kecamatan Abiansemal, Badung-Bali
(I Wayan Wahyu Raditya, I Made Adhika, dan I Putu Sugiantara) ... 487-492
99. Wedding House di Desa Kelating, Tabanan, Bali: Perancangan dengan Tema Romantis dan Tipologi Bangunan Neo-Vernakular.
(Dewa Ayu Putu Nanda Pradnya Dianti, Ida Ayu Armeli, dan I Gusti Bagus Budjana)... 493-496
100. Redesain Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Sangsit Buleleng, Bali: Penataan dan Pengembangan Dermaga.
(I Gusti Bagus Made Sumertadana, Gusti Ayu Made Suartika, dan I Gusti Bagus Budjana) ... 497-500
101. Pusat Bisnis Kerajinan Kulit di Kabupaten Badung, Bali.
(I Gede Bayu Dewanthara, I Putu Rumawan Salain, dan Anak Agung Gde Djaja Bharuna S.) ... 501-506
102. Hotel Resort Agro di Desa Belimbing, Tabanan: Penerapan Konsep Tampilan pada Bangunan.
(Aika Andreyana, I Putu Rumawan Salain, dan Anak Agung Ayu Oka Saraswati) ... 507-510
103. Pengembangan Hunian sebagai Akomodasi Wisata di Desa Pangsan, Badung-Bali: Penerapan Konsep Tampilan Bangunan.
(Dewa Putu Gede Angga Darmawan, Ida Ayu Armeli, dan Anak Agung Gde Djaja Bharuna S.) ... 511-514
104. Relokasi Pasar Tradisional Desa Adat Buduk, Bali: Penerapan Langgam Arsitektur Tropis.
(I Putu Handy Mahendrayasa, Widiastuti, dan Evert Edward Moniaga) ... 515-518
105. Museum Sepeda Motor di Kabupaten Badung, Bali: Tema dan Konsep Perancangan.
I Wayan Gus Widiarta (0719251061)1),
Nengah Keddy Setiada
2), dan
Ngakan Putu Sueca
3)–Fasilitas SRG diGia-PENDAHULUAN
Pertanian memasuki era globalisasi, tetap masih memegang peranan strategis karena merupakan penyedia
makanan pokok, utamanya beras dan bahan baku industri seperti jagung, kedelai. Memiliki keterkaitan
dengan sektor industri hulu (sarana produksi pertanian) dan sektor hilir (pengolahan hasil dan pemasaran)
yang memberikan berkembangnya siklus ekonomi agribisnis yang berdampak pada penyerapan tenaga
kerja dan peningkatan nilai tambah (Bupati Gianyar,dkk.2003:150).
Sekitar 40% wilayah Kabupaten Gianyar merupakan lahan pertanian, namun keberlanjutan sektor pertanian
saat ini menghadapi ancaman alih fungsi lahan. Disisi lain penurunan tenaga kerja di sektor pertanian pada
tahun 2011 hapir mencapai 50% dari tahun 2010 (Suparta,I W.,dkk.2014). Hal ini perlu penanganan
agribisnis secara komperhensif yang mensinergikan aspek penyimpanan sarana produksi/ permodalan,
teknologi pengolahan serta pemasaran. (Bupati Gianyar, dkk.2003:150). Permasalahan tersebut kemudian
coba diatasi pemerintah melalui pendirian Pasar Lelang Komoditas, Kredit Usaha Rakyat, dan SRG atau
PERENCANAAN FASILITAS SISTEM RESI GUDANG DI GIANYAR, BALI
Penerapan Konsep Tampilan dan Interior pada Bangunan
I Wayan Gus Widiarta
1), Nengah Keddy Setiada
2), dan Ngakan Putu Sueca
3)1)
Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana
[email protected]
2)
Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana
[email protected]
3)
Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana
[email protected]
ABSTRACT
Agriculture is currently facing the threat of land conversion are increasing and waning interest in young people to engage in farming activities, this is because it is considered to be a farmer at a loss. So the government makes the warehouse receipt system that could help farmers from losses due to the fall in prices at harvest time.Gianyar Regency is an agricul-tural area that each district has fertile agriculagricul-tural land. With the abundant harvests during certain months in Kabutaen Gianyar, so the need for special facilities to farmers with complete facilities such menyediakan SRG facility in Gianyar. SRG's development facility has complete facilities such as room quality testers, insurance, product warehouses and banks. so that the farmers can proceed smoothly. In Gianyar Facilities Planning SRG in a comfortable and secure, so that the concept of appearance and interior of the building which was themed Neo Venakular selected and applied in buildings
Keywords: fasilliti, SRG, Gianyar
ABSTRAK
Pertanian saat ini menghadapi ancaman alih fungsi lahan yang semakin meningkat dan memudarnya minat
generasi muda untuk terlibat dalam kegiatan usaha tani, ini karena dianggap menjadi petani selalu merugi.
Sehingga pemerintah membuat sistem resi gudang yang bisa membantu petani dari kerugian akibat turunya
harga pada saat panen raya. Kabupaten Gianyar merupakan daerah pertanian yang setiap Kecamatan
memiliki lahan petanian begitu subur. Dengan adanya hasil panen yang melimpah pada saat bulan-bulan
tertentu di Kabutaen Gianyar, sehingga perlunya fasilitas yang khusus kepada petani dengan menyedikan
fasilitas yang lengkap berupa fasilitas SRG di Gianyar. Pengembangan fasilitas SRG ini memiliki fasilitas
yang lengkap seperti ruang penguji mutu, asuransi, gudang produk dan bank. sehingga proses petani dapat
berjalan dengan lancar. Dalam Perencanaan Fasilitas SRG di Gianyar yang nyaman dan aman, sehingga
konsep tampilan dan interior bangunan yang bertemakan Neo Venakular dipilih dan diterapkan pada
bangunan.
Werehouse Receipt System. Dengan adanya Fasilitas SRG di Gianyar, petani tidak terlalu terburu-buru
menjual hasil panen, sebab mereka masih dapat menyimpan hasil panen di gudang terakreditasi dan dapat
menjadikan dokumen resi gudang yang dimilikinya sebagai jaminan kredit di bank. Pada saat harga pasaran
telah membaik, petani dapat menjual barang dan melunasi kredit, serta mendapat sisa uang hasil penjualan.
TEMA
Menurut Snyder dan Catanese dalam bukunya Pengantar Arsitektur (1985: 289) menyebutkan tema adalah
suatu pola atau gagasan spesifik yang berulang di seluruh rancangan proyek. Pertimbangan yang dapat
di-ambil dari beberapa pendekatan tema diatas dari penentuan tema dan persyaratan bangunan gedung,
se-hingga tema yang dipilih dalam perancangan Fasilitas SRG di Gianyar adalah Arsitektur Neo Venakular.
Ar-sitektur Neo Venakular adalah suatu penerapan elemen arAr-sitektur yang telah ada, baik fisik (bentuk,
kontruksi) dengan tujuan melestarikan unsur-unsur lokal yang telah terbentuk oleh sebuah budaya yang
ke-mudian sedikit atau banyaknya mengalami perubahan menuju suatu karya yang lebih modern tanpa
menge-sampingkan nilai-nilai budaya.
PROGRAM PERANCANGAN
Perancangan Fasilitas SRG terdiri dari beberapa civitas atau pelaku aktivitas yang dikelompokan menurut
fungsi masing-masi pelaku aktivitas. Pelaku aktifitas pada Fasilitas SRG di Gianyar ini dapat dijabarkan pada
table 1 berkut :
Tabel 1. Pelaku Aktivitas
No
Pelaku Aktivitas
Jumlah Civitas
1
Pengelola Fasilitas
SRG
31
2
Pengelola Penguji
Mutu
10
3
Pengelola Bank
14
4
Pengelola Asuransi
8
Jumlah pengelola pada fasilitas SRG ini sangat cukup untuk mengelola fasilitas secara fisik maupun
non-fisik. Dengan demikian dapat diuraikan luasan ruang yang dibutuhkan pada Fasilitas SRG, dapat dilihat
pa-da table 2, sebagai berikut:
Tabel 2. Kelompok Ruang dan Besaranya
No
Kelompok Ruang
Luas Ruang
Da-lam Bangunan
Luas Ruang
Luar
Bangu-nan
1
Kelompok Kegiatan Fasilitas SRG
2.443 m2
1.381 m2
2
Kelompok Kegiatan Penguji Mutu
125 m2
3
Kelompok Kegiatan Bank
181 m2
56 m2
4
Kelompok Kegiatan Asuransi
135 m2
Total
2.884 m2
1.437 m2
Total Luasan Ruang
4.361. m2
Hubungan ruang didapatkan untuk menentukan kedekatan ruang-ruang yang ada di Perencanaan Fasilitas
SRG di Gianyar berdasarkan intensitas kegiatan dan pelaku kegiatan, dapat dilihat pada table 3, sebagai
be-rikut:
I Wayan Gus Widiarta (0719251061)1),
Nengah Keddy Setiada
2), dan
Ngakan Putu Sueca
3)–Fasilitas SRG diGia-Tabel 3. Hubungan Ruang Makro
Keterangan:
Dekat
Sedang
o Jauh
PENERAPAN KONSEP TAMPILAN DAN INTERIOR PADA BANGUNAN
Penerapan konsep tampilan dan interior pada bangunan dengan tema Arsitektur Neo Venakular dipilih
ka-rena dalam perancangan bangunan sekarang ini yang sebagian besar ngambil bentuk minimalis, hanya
mengikuti perkembangan jaman tanpa memperdulikan budaya yang telah ada. Sehingga Perencanaan
Fasi-litas SRG di Gianyar ini ingin memberikan suatu tampilan baik dari eksterior maupun interior pada bangunan
yang memiliki arsitektur modern akan tetapi tidak mengesampingkan nilai-nilai budaya dan arsitektur lokal
yang ada.
Tujuan
Melalui konsep tampilan dan interior pada bangunan Fasilitas SRG di Gianyar,diharapkan mampu
memberi-kan inspirasi untuk perancangan sekolah berikunya yang selalu berpedoman pada arsitektur lokal dan
nilai-nilai budaya yang telah ada dari perancangan konsep tampilan dan interior pada bangunan.
Konsep Tampilan Bangunan
Dalam penerapan konsep tampilan Fasilitas SRG di Gianyar mengambil bentuk langgam berupa
ukiran-ukiran bali ditempatkan pada dinding bangunan dan penggunaan material batu alam pada tampilan kantor
SRG.
Gambar 2. Langgam pada Tampilan Bangunan
Sumber: Widiarta, 2015
Sehingga pengaplikasian konsep tampilan pada bangunan dengan berpedoman dengan tema Arsitektur
Neo Vernakular dapat dilihat dari penggunaan material dan penggunaan langgam yang ada dan
pengga-bungan arsitektur modern dengan garis-garis lurus dapat dilakukan tanpa mengesampingan nilai-nilai
arsi-tektur lokal yang ada.
Gambar 3. Tampilan Bangunan Fasilitas SRG
Sumber: Widiarta, 2015
Tampilan Ruang Dalam
Pada tampilan interior bangunan dibuat modern dan tidak lepas dari tema Neo yang diartikan baru.
Pengap-likasian bentuk, warna, tekstur dan teknologi diterapkan pada ruang kantor dan teller bank sehingga nuansa
modern terlihat. Tidak lepas penggunaan teknologi modern pada ruang kantor dan teller bank seperti
kom-puter, LCD dan lain-lain.
Gambar 4. Konsep Perspektif Interior
Sumber: Widiarta, 2015
Desain Arsitektur
Perancangan site plan pada Fasilitas SRG ini dirancang sedetail mungkin baik dari pola sirkulasi parkir dan
bangunan sehingga mendapatkan sirkulasi yang baik dan tidak menggangu aktivitas satu sama lain, jalur
pedestrian yang nyaman bagi pengelola dan pengunjung, penataan pola massa yang digunakan yaitu pla
massa menyebar dan orientasi massa memusat dan tidak lepas dari penataan landscape pada area
Fasili-tas SRG sehingga mendapatkan suasana yang nyaman.
I Wayan Gus Widiarta (0719251061)1),
Nengah Keddy Setiada
2), dan