• Tidak ada hasil yang ditemukan

CHRIST CATHEDRAL MONTHLY DEVOTION OCTOBER 2020

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "CHRIST CATHEDRAL MONTHLY DEVOTION OCTOBER 2020"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

CHRIST CATHEDRAL MONTHLY DEVOTION

(2)
(3)

Now to Him who is able to do far more abundantly beyondbeyond all that we ask or think, according to the power that works within us.

“BEYOND” adalah tema Gereja di tahun 2020. Melalui tema tahunan “Beyond”, Gereja mengajak seluruh Jemaat untuk bersama-sama menggali dan memahami kebenaran Alkitab tentang kerinduan Tuhan bagi umatNya untuk bisa menjadi dampak

within and beyond the local church.

Selama tahun 2020 kita bersama-sama akan belajar:

Love Beyond Measure— Mengenal, mensyukuri dan menikmati kasih Tuhan yang tak ada batasnya.

Power Beyond Our Strength — Mengenal, mengalami dan menghidupi Kuasa Tuhan yang mampu mengerjakan hal-hal yang besar di luar kemampuan kita. Impact Beyond Church Walls — Mengenal, meresponi dan menghidupi panggilan Tuhan dengan perbuatan nyata melalui evangelism, social impacts, Helping Hands, dan Heart for the House.

Kiranya tema 2020 ini akan memberkati dan memberikan wawasan baru bagi Jemaat. Firman Tuhan senantiasa menjadi panduan dalam hidup kita di tahun 2020, dan juga di tahun-tahun mendatang. Tuhan memberkati.

Gembala Jemaat, Ps. Samuel Tahir

(4)

WHILE I AM WAITING, I AM NOT WAITING (AS IT IS – HILLSONG)

Kamis, 01 Oktober 2020

MENUNGGU VS MENANTI

Tetapi orang-orang yang menanti-nantikan Tuhan mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.

Yesaya 40:31

Menunggu sudah menjadi bagian erat dari kehidupan kita. Menunggu hasil ujian sekolah, menunggu interview pekerjaan, menunggu hasil pemeriksaan di rumah sakit; atau bahkan dalam kegiatan sehari-hari, seperti menunggu hasil masakan orang tua/ pasangan atau menunggu pakaian yang sedang dicuci. Kemanapun kita pergi, pasti akan ada saatnya kita perlu memberikan waktu kita untuk menunggu. Di saat kita menunggu hasil, respon menjadi hal yang sangat penting.

Memberikan respon yang benar dalam masa menunggu menjadi faktor pembeda dari orang yang hanya menunggu (passively waiting) dan orang yang menanti-nantikan (actively waiting). Orang yang hanya menunggu secara pasif seringkali tidak melaku-kan apapun yang menjadi bagiannya dan pasrah amelaku-kan hasil yang diterima. Namun, orang yang actively waiting mempunyai respon yang benar walaupun belum melihat hasilnya, dan tetap berserah kepada Tuhan.

Seperti nats hari ini, Tuhan mengingatkan bahwa orang yang menanti-nantikan Tuhan adalah seperti rajawali yang terbang tinggi atau seseorang yang berlari. Persa-maan dari kedua contoh tersebut adalah keduanya tetap melakukan bagiannya (terbang dan berlari) selama mereka menunggu hasil yang akan diterimanya, walau belum terlihat.

Fokus pandangan kita selama menunggu menjadi kunci utama. Apabila kita fokus memandang pribadi dan kebaikanNya, Tuhan menjanjikan kekuatan dalam masa penantian kita.

(5)

SURRENDER TO WHO HE IS, NOT TO WHAT WE KNOW ABOUT HIM. Jumat, 02 Oktober 2020

BERSERAH SEPENUHNYA

Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.

Amsal 3:5

Sebagai seorang Kristen, salah satu tujuan kita adalah untuk mengenal pribadi Tuhan. Mengenal pribadi Tuhan secara utuh adalah suatu tantangan bagi kita, karena seringkali kita hanya Ingin mengenal karakterNya yang “menyenangkan” menurut kita. Bagaimana respon kita saat kita menghadapi masalah atau mengalami masa sukar?

Dalam bacaan hari ini, kita diingatkan untuk percaya kepada Tuhan dengan segenap hati kita, yaitu dengan keutuhan hati kita dan bukan dengan pengertian kita sendiri. Pengenalan akan siapa Kristus menjadi faktor yang penting dalam meresponi perma- salahan yang ada di kehidupan. Kita perlu mengenal pribadi Allah secara utuh. Contoh: Tuhan adalah kasih, tetapi Tuhan juga adil di mana Dia seringkali menegur kita melalui kejadian-kejadian dalam hidup kita.

Saat kita menghadapi masalah, apakah kita mau menyerahkan permasalahan kita hanya kepada pribadi Tuhan yang mengasihi, tetapi tidak kepada pribadi Tuhan yang adil dan menegur kita? Dia adalah Tuhan yang menegur kita dengan kasihNya bagi kebagikan kita.

Marilah kita belajar untuk berserah seutuhnya kepada pribadi Tuhan Yesus, bukan kepada apa yang kita tahu tentang Tuhan. Kita dapat melakukannya dengan terus berse-kutu dengan Dia dan melakukan FirmanNya sebagai panduan kehidupan umat percaya.

(6)

FOCUS ON THE GIVER, NOT THE GIFT.

Sabtu, 03 Oktober 2020

WHAT’S YOUR ‘ISAAC’?

Jangan bunuh anak itu dan jangan kauapa-apakan dia, sebab telah Kuketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepadaKu.

Kejadian 22:12

Abraham dan Sarah menanti selama 25 tahun untuk mendapatkan anak yang dijanjikan Tuhan, yaitu Ishak. Namun, setelah Ishak lahir, Tuhan meminta Abraham untuk mempersembahkan Ishak sebagai korban bakaran. Sesungguhnya, Tuhan hanya ingin menguji Abraham. Di akhir cerita, Tuhan menyediakan domba dan Ishak tidak jadi dikor-bankan. Tuhan memberkati Ishak dan menjanjikan banyak hal.

Di dalam kehidupan, kita pasti memiliki banyak hal yang kita anggap sangat penting dan ingin kita jaga dengan baik. Misalnya: keluarga, teman baik, anak-anak, uang, rumah, dan lain sebagainya. Tanpa kita sadari, kita menganggap hal-hal tersebut lebih penting dari Tuhan, yang adalah Sumber berkat yang sejati.

Kita seraingkali menganggap apa yang ada pada kita adalah milik kita dan kita enggan untuk menyerahkannya kepada Tuhan. Kita masih ingin in control dan kuatir akan kehilangan apa yang berharga bagi kita jika kita menyerahkannya kepada Tuhan. Kita harus ingat bahwa kita hanyalah pengelola dan bukan pemilik. Apapun yang terjadi, Tuhan rindu untuk selalu memberikan yang terbaik bagi kita.

Mari kita renungkan bersama-sama di mana letak fokus kita selama ini. Apakah pada berkat yang diberikan atau kepada Sang Pemberi itu sendiri, yaitu Tuhan Yesus? Maukah kita dengan iman menyerahkan hal yang paling berharga dalam hidup kita seperti Abraham?

(7)

MARILAH KEPADAKU, SEMUA YANG LETIH LESU DAN BERBEBAN BERAT, AKU AKAN MEMBERI KELEGAAN KEPADAMU. (MATIUS 11:28)

Minggu, 04 Oktober 2020

TUHAN > KITA

Lalu Yesus berkata kepada murid-muridNya: “Setiap orang yang mau mengikuti Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.”

Matius 16:24

Seringkali kita memandang segala hal dalam hidup dengan mata manusia, tentu mudah bagi kita untuk bertanya “Mengapa jalan Tuhan seperti ini?” Seringkali jalan yang Tuhan berikan di depan kita tidak masuk akal. Kristus dalam ayat di atas mengatakan bahwa kita harus menyangkal diri dan memikul salib kita. Tetapi apakah yang dimaksud dengan menyangkal diri kita dan memikul salib?

Setiap manusia memiliki kecenderungan untuk egois. Dalam banyak situasi, kita akan cenderung mendahulukan diri sendiri daripada orang lain. Kita sering juga berpikir bahwa kita bisa melakukan segala sesuatu dengan kekuatan kita sendiri. Akhirnya, kita menjadi kecewa dan menyalahkan diri sendiri. Menyangkal diri berarti melepaskan diri kita dari standar dunia dan menyerahkan segalanya pada Tuhan yang Mahakuasa. Kita mengakui bahwa bukan kita yang berkuasa, melainkan Tuhan.

Sama halnya dengan memikul salib. Tuhan Yesus berjalan dalam complete surrender kepada Bapa Sorgawi saat Ia memikul salibNya. Memilkul salib berarti kita menyerahkan seluruhnya untuk mengikuti kehendak Tuhan.

Tuhan memang tidak pernah menjanjikan kita hidup yang mudah, namun ketika kita memilih untuk berserah kepada Tuhan dan memikul salib, jiwa kita akan diberikan ketenangan sebab kita tahu bahwa kita tidak melakukan semua ini sendirian. Tuhan selalu ada bersama kita dan selalu siap untuk menopang kita.

(8)

TRUST AND LET GO FOR GOD HAS EVERYTHING UNDER CONTROL. Senin, 05 Oktober 2020

POSTURE OF SURRENDER

Dan terjadilah, apabila Musa mengangkat tangannya, lebih kuatlah Israel, tetapi apabila Ia menurunkan tangannya, lebih kuatlah Amalek.

Keluaran 17:11

Keluaran 17 menceritakan bagaimana bangsa Israel berperang melawan bangsa Amalek. Yosua bersama orang-orang yang telah dipilih pergi berperang, sedangkan Musa ditemani Harun dan Hur pergi ke atas bukit dengan memegang tongkat Allah di tangannya. Pada akhirnya, bangsa Israel menang.

Pada kisah tersebut, kita dapat melihat posisi Musa yang percaya sepenuhnya pada Tuhan. Ia berkata kepada bangsa Israel bahwa dengan mengangkat tongkat, maka Tuhan akan membawa mereka kepada kemenangan. Musa tidak tahu apa yang akan terjadi, tetapi Ia memilih untuk percaya dan mengambil posisi berserah dengan mengangkat tangan kepada Tuhan.

Seperti Musa, ketika kita mengambil posisi berserah di hadapan Tuhan, Ia akan membuka mata kita atas kemengangan yang telah Ia berikan. Berserah bukan berarti menyerah atau diam-diam saja. Jika Yosua tidak bergerak dan pergi ke medan perang atau Musa tidak pergi ke puncak bukit dan mengangkat tangannya hingga matahari terbenam, maka bangsa Israel tidak dapat merasakan kemenangan.

Mengambil posisi berserah menandakan bahwa kita memberikan hati dan hidup kita sepenuhnya dan dengan iman percaya bahwa Tuhan beserta kita. God doesn’t need us

to do anything. He does all the things and we walk in partnership with God! Maukah

kita mengambil posisi berserah hari ini dan memberikan ruang untuk Tuhan menyatakan kemuliaanNya?

(9)

PERCAYALAH KEPADA TUHAN DENGAN SEGENAP HATIMU, DAN JANGANLAH BERSANDAR KEPADA PENGERTIANMU SENDIRI. (Amsal 3:5)

Selasa, 06 Oktober 2020

LABIRIN KEHIDUPAN

Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.”

Yohanes 14:6

Tahukah Saudara tentang labirin? Di dalam permainan ini, kita selalu berusaha untuk mencari jalan yang terbaik dari titik awal ke titik akhir. Tetapi, di tengah perjalanan tersebut, kita akan dihadapkan dengan jalan yang berliku dan juga jalan buntu. Hanya ada satu orang yang mengerti jalan yang terbaik untuk sampai ke tujuan tanpa tersesat, yaitu pembuat labirin itu sendiri.

Seringkali hidup kita pun sama dengan permainan labirin. Dalam menjalani ke-hidupan, kita akan menemui banyak jalan buntu dan jalan yang berliku. Kita harus terus berjalan tanpa dapat melihat ujung dari labirin tersebut. Kita akan mencari cara atau solusi untuk sebuah masalah, dan jalan keluar ketika kita dihadapkan dengan jalan buntu. Tanpa kita sadari, seringkali kita berusaha keras dengan kekuatan kita sendiri. Kita lupa bahwa Bapa di Sorga yang merancang kehidupan kita dan yang paling mengerti jalan terbaik yang harus kita pilih.

Di dalam perjalanan hidup kita, marilah kita berjalan bersama Bapa dan selalu meminta petunjuk dariNya melalui perenungan FirmanNya. Percayalah akan tuntunan Tuhan di dalam setiap musim hidup kita dan berserahlah kepadaNya!

(10)

HANYA PADA ALLAH SAJA KIRANYA AKU TENANG, SEBAB DARI P ADANYALAH HARAPANKU. (Mazmur 62:6)

Rabu, 07 Oktober 2020

TENANG DI DALAM TUHAN

29 Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah padaKu, karena Aku lemah lembut

dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. 30 Sebab kuk yang Ku-

pasang itu enak dan beban-Kupun ringan.

Matius 11:29-30

Saat Ini kita sedang mengalami masa-masa yang tidak mudah. Pandemi yang sedang menyerang dunia, menyerang bukan saja secara fisik, tetapi juga secara mental. Banyak orang terkena dampak secara finansial, kehilangan pekerjaan atau mendapatkan potongan gaji. Oleh karena itu, di masa sulit seperti ini, mudah bagi kita menitikberatkan kehidupan kita pada beban yang ada, sehingga membuat kita merasa lelah dan hilang harapan.

Di dalam Matius 11, Tuhan Yesus mengajak kita untuk mengganti kuk yang kita pikul, yaitu beban kehidupan kita, dengan kuk yang dari Tuhan. Ia mau agar kita tidak lagi men-jadikan segala masalah di dalam hidup kita sebagai poros, melainkan menmen-jadikan kasih Tuhan sebagai poros hidup kita.

Ketika kita menjadikan Tuhan sebagai fokus utama kita, Ia akan menggantikan beban kita dengan kelegaan (Matius 11:28). Janganlah biarkan beban dalam kehidupan kita menguras segala tenaga dan emosi kita sehingga membuat kita lemah.

Marilah kita belajar untuk berserah kepada rencanaNya dan tidak mengandalkan kekuatan kita sendiri. Di saat kita membuka hati untuk menerima ajakan Tuhan, kasih dan damai sejahtera Tuhan akan menguasai hati kita; sehingga kita mendapatkan ketenangan.

(11)

GROW UP, BUT NEVER GROW OUT OF TRUST.

Kamis, 08 Oktober 2020

CHILDLIKE FAITH

Tetapi Yesus memanggil mereka dan berkata: “Biarkanlah anak-anak itu datang kepadaKu, dan jangan kamu menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah.”

Lukas 18:16

Apakah Anda percaya jika Tuhan sangat mengasihi Anda? Apakah Anda percaya jika Tuhan menginginkan yang terbaik dalam hidup kita? Sebagai orang Kristen, respon otomatis kita adalah “Ya, tentu saja. Dia adalah Tuhan.” Tetapi, apakah Anda sungguh- sungguh percaya? Seberapa yakinkah Anda akan kasih Allah? Apakah Dia sudah menjadi Tuhan atas segala masalah dan kekuatiranmu?

Tuhan Yesus mengajarkan kita untuk memiliki iman seperti seorang anak kecil. Seorang anak tidak berusaha untuk mengontrol keadaan, ia tahu bahwa ia tidak mampu sendirian. Ia percaya sepenuhnya pada orangtuanya, kemanapun ia dibawa pergi, apa-pun jawaban yang diberikan. Ia kenal betul siapa orangtuanya dan ia memiliki keyakinan penuh terhadap orangtuanya. Iman seorang anak kecil percaya dan berserah sepenuh-nya karena ia kenal siapa orangtuasepenuh-nya dan bagaimana mereka mengasihisepenuh-nya.

Ketika seorang anak kecil beranjak dewasa, ia mulai sadar bahwa orangtuanya tidak selalu memiliki jawaban yang tepat. Ia mulai kehilangan kepercayaan. Terkadang kita mulai mempertanyakan kasih Tuhan ketika Ia belum memberikan jawaban yang kita inginkan.

Jika Tuhan belum menjawab doa kita, bukan berarti Tuhan tidak punya jawaban. Mungkin selama ini hati kita yang belum siap untuk menerima jawaban, atau seringkali kita menerima apa yang tidak sesuai dengan yang kita inginkan, hal ini adalah jawaban Tuhan juga. Tetaplah setia!

(12)

START WALKING WITH GOD,

INSTEAD OF ASKING GOD TO WALK WITH YOU.

Jumat, 09 Oktober 2020

BERJALAN BERSAMA TUHAN

Banyaklah rancangan di hati manusia, tetapi keputusan Tuhanlah yang terlaksana.

Amsal 19:21

Pernahkan kita mengharapkan Tuhan untuk melakukan sesuatu, tetapi Ia tidak melakukannya? Kita berpikir jika kita sudah melakukan ini dan itu, maka Tuhan akan menjawab doa kita. Kita sudah taat dan berbuat baik, tetapi sepertinya Tuhan tetap diam. Kita mengharapkan Tuhan untuk bekerja di waktu yang telah kita tentukan. Kita pun berpikir “Jika benar ini dari Tuhan, seharusnya tidak akan sesusah ini, seharusnya Tuhan

akan membuka jalan.” Pertanyaan sesungguhnya adalah apakah kita sudah berserah?

Sikap hati yang demikian bukanlah sikap hati yang berserah dan percaya pada Tuhan. Tetapi, berserah memang tidak semudah yang diucapkan. Seringkali kita sudah memiliki blueprint sendiri dan kemudian membawa blueprint tersebut kepada Tuhan dan berharap Tuhan akan menjadi Santa Claus dan mengabulkan segalanya, karena kita telah menjadi anak yang baik menurut kita. Seringkali, blueprint kita tidak sesuai dengan

blueprint Tuhan.

Kita menjadi kecewa dan tidak puas dengan apa yang kita alami sekarang; bukan karena Tuhan berhenti melakukan apa yang Dia janjikan, tetapi karena kita mengira kita akan berada di tempat lain yang Tuhan tidak pernah janjikan.

Apakah kita meminta Tuhan di jalan kita atau kita meminta Tuhan membawa kita di jalanNya? Maukah kita berserah dan mengizinkan Tuhan untuk menuntun kita?

(13)

BERSERAH DAN TIDAK MENYERAH.

Sabtu, 10 Oktober 2020

MENYERAH ATAU BERSERAH

Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan ke- kekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.

Pengkhotbah 3:11

Mungkin banyak dari kita yang sering mendengar frasa “PANTANG MENYERAH”. Sejak kecil, kita selalu diajarkan untuk tidak menyerah dalam menghadapi kondisi apa-pun yang terjadi dalam hidup kita. Namun, terkadang kita dihadapkan dengan kondisi di mana sepertinya sudah tidak ada lagi jalan keluar; tidak ada lagi yang dapat kita lakukan selain berserah kepada Tuhan. Ketika kita memutuskan untuk berserah kepada Tuhan, apakah hal ini berarti kita sudah menyerah pada keadaan?

Apakah perbedaan antara menyerah dan berserah? Dalam Kamus Bahasa Indonesia kata menyerah berarti “mengaku kalah; tunduk (tidak mau melawan lagi)”. Artinya, dalam keadaan yang sulit, respon yang diberikan adalah tidak mau berjuang lagi. Kita menyerah saat kita kalah dengan kondisi yang kita hadapi. Hal ini biasanya terjadi karena kita me- rasa kita sudah tidak memiliki pengharapan lagi.

Lain halnya dengan berserah yang memiliki arti “mempercayakan diri dan nasib

(kepada)”, di mana kita menyerahkan seluruh kondisi atau keadaan kita kepada Tuhan.

Mengapa berserah tidak sama dengan menyerah? Karena dalam berserah terdapat unsur pengharapan di dalamnya.

Kita dapat selalu menemukan pengharapan di dalam Tuhan. Bagian kita adalah melakukan yang terbaik bagian kita dan kita serahkan kepada Tuhan yang menjadi bagian Tuhan. Tuhan tidak pernah merencanakan yang jahat untuk anak-anakNya.

(14)

KRISTUS SELALU PEDULI DENGAN ORANG YANG TERHILANG.

Minggu, 11 Oktober 2020

PEREMPUAN SAMARIA

3 Iapun meninggalkan Yudea dan kembali lagi ke Galilea. 4 Ia harus melintasi

daerah Samaria.

Yohanes 4:3-4

Dalam budaya zaman Alkitab biasanya seorang wanita datang ke sumur saat pagi atau sore hari. Begitu Tuhan Yesus meminta minum, wanita itu sangat terkejut bahwa Ia, orang Yahudi, meminta minum pada seorang Samaria. Keterkejutan ini tidak hanya karena ia berasal dari kelompok buangan tetapi juga adalah tabu bagi seorang Yahudi untuk berbicara dengan seorang wanita di depan umum dan meminta berbagi air dari tempayan yang sama.

Kepada wanita inilah untuk pertama kali Tuhan Yesus mengungkapkan bahwa Ia adalah Mesias! Wanita itu terbuka hatinya ketika berbicara dengan Tuhan. Meskipun ia tidak sepenuhnya memahami apa yang dimaksud dengan air hidup yang Tuhan Yesus tawarkan, wanita itu dapat melihat dan menemukan apa yang dia cari dalam diri Kristus.

Bagian yang paling menakjubkan dari kisah ini di mana perempuan itu meninggalkan tempayannya dan pergi ke kota untuk memanggil orang-orang di sana agar datang dan melihat Tuhan. Orang-orang itu datang dan meminta Tuhan Yesus untuk tinggal bersama mereka, dan Kristus tinggal selama dua hari.

Wanita yang dianggap tidak layak karena dia adalah seorang Samaria, memiliki lima suami dan tinggal dengan pria lain, menjadi misionaris yang memperkenalkan Kristus kepada semua warga kota Samaria dan membawa mereka kepada Kristus.

(15)

KABAR BAIK TENTANG KRISTUS HARUS DISEBARLUASKAN KEPADA SIAPAPUN.

Senin, 12 Oktober 2020

PENGLIHATAN YANG MEMBAWA PERUBAHAN

Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah.

Kisah Para Rasul 10:14

Kornelius adalah seorang non-Yahudi yang takut akan Tuhan dan perwira di Kaisarea. Sementara Petrus adalah seorang Yahudi, pengikut Kristus dan pemimpin gereja mula-mula setelah kebangkitan Kristus.

Kisah Para Rasul 10 mencatat bahwa Kornelius dan Petrus menerima penglihatan dari Tuhan. Kornelius menyaksikan seorang malaikat dan menyuruhnya mencari sosok pria bernama Petrus. Setelah itu dia diminta untuk mendengarkan perkataannya.

Sementara Petrus mengalami penglihatan dalam bentuk mimpi tentang binatang berkaki empat, binatang menjalar dan burung. Lalu terdengar suara Tuhan memanggil “Bangunlah, hai Petrus, sembelihlah dan makanlah!” (Kisah Para Rasul 10: 13). Tapi Petrus menolak perintah itu sebanyak tiga kali dan untuk terakhir kalinya Tuhan berkata “Apa

yang dinyatakan halal oleh Allah, tidak boleh engkau nyatakan haram” (Kisah Para Rasul

10: 15).

Petrus pun bangun dan mulai mempertanyakan arti dari penglihatan itu. Semen-tara orang-orang suruhan Kornelius sudah berada di depan pintu dan mencari orang yang bernama Petrus. Ajaibnya, Roh Tuhan berkata “Ada tiga orang mencari engkau.

Bangunlah, turunlah ke bawah dan berangkatlah bersama-sama dengan mereka, jangan bimbang, sebab Aku yang menyuruh mereka ke mari.”

Allah memakai cara itu untuk menunjukkan kepada Kornelius dan Petrus bahwa keselamatan tersedia bagi semua orang, tanpa pandang bulu. Responi setiap setiap perintah dan panggilan Tuhan dalam hidup kita!

(16)

DALAM SETIAP PERISTIWA YANG DIIZINKAN TUHAN KITA ALAMI, ADA RENCANA TUHAN YANG INDAH.

Selasa, 13 Oktober 2020

PENDERITAAN YANG MEMBAWA PENGENALAN AKAN TUHAN

12 Ketika mereka memandang dari jauh, mereka tidak mengenalnya lagi. Lalu

menangislah mereka dengan suara nyaring. Mereka mengoyak jubahnya, dan menaburkan debu di kepala terhadap langit. 13 Lalu mereka duduk bersama-sama

dia di tanah selama tujuh hari tujuh malam. Seorangpun tidak mengucapkan sepatah kata kepadanya, karena mereka melihat, bahwa sangat berat penderita-annya

Ayub 2:12-13

Nats ini menggambarkan penderitaan Ayub bukan penderitaan biasa. Teman-teman-nya yang datang untuk menghibur sangat terkejut. Mereka menangis dengan suara nyaring. Hati mereka tidak tega melihat penderitaan Ayub yang sangat berat sampai- sampai mulut teman-teman Ayub terkunci selama 7 malam.

Mereka tak mampu berkata apa-apa melihat penderitaan Ayub, oleh karena penderi-taan itu terlalu berat. Bahkan dalam keluh kesah di tengah tekanan penderipenderi-taan itu, Ayub mengutuki hari kelahirannya. Ia menjerit, mengapa ia tidak mati saja pada waktu lahir. Dari sini kita dapat melihat betapa berat dan sesaknya penderitaan yang dialami Ayub.

Sebagai manusia kita akan bertanya-tanya, mengapa Tuhan mengijinkan masalah terjadi kepada Ayub. Bukankah dia orang saleh? Bukankah ia setia mengikut Tuhan? Mengapa Tuhan bersikap seolah-olah tidak adil dengan mengizinkan Ayub mengala-mi penderitaan yang seberat itu? Diakhir penderitaanya Ayub akhirnya bekata kepada Tuhan “Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang

mataku sendiri memandang Engkau” (Ayub 42:5).

Berkat terbesar yang Tuhan berikan bagi orang yang percaya dan setia kepadaNya adalah penyertaan dan pengenalan akan Dia.

(17)

HIDUP KITA AKAN BERKEMENANGAN DALAM MELAYANI TUHAN, JIKA KITA MENYADARI BAHWA KRISTUS ADALAH KEBANGKITAN DAN HIDUP.

Rabu, 14 Oktober 2020

KEBANGKITAN DAN HIDUP

Maka ketika Yesus tiba, didapatiNya Lazarus telah empat hari bebaring dalam kubur.

Yohanes 11:17

Ayat di atas secara khusus menulis “Empat hari.” Tuhan Yesus datang di Betania setelah 4 hari kematian Lazarus. Kebanyakan orang-orang Yahudi percaya bahwa jiwa orang yang meninggal tetap tinggal dekat-dekat dengan jasadnya sampai 3 hari setelah kematian. Semasa itulah mereka percaya jika jiwa orang mati itu kembali ke dalam jasad-nya lagi. Setelah 3 hari tak akan mungkin orang mati bisa hidup lagi.

Jadi dalam hal Lazarus, kematiannya yang sudah empat hari itu diyakini sebagai kematian final, mutlak. Namun kuasa Tuhan Yesus berdiri di atas kemustahilan itu (Yohanes 11:43). Tuhan Yesus sengaja menunda waktu kedatanganNya sampai ia berada di Betania pada hari keempat, ketika “kebangkitan” dianggap tidak mungkin terjadi!

Pada saat itu Tuhan Yesus berkata “Akulah kebangkitan dan hidup” (Yohanes 11:25). Marta percaya akan adanya kebangkitan di akhir zaman, tetapi Kristus memberitahukan-nya bahwa Ia memiliki kuasa sehingga orang-orang mati pun akan mendengar suaraNya (Yohanes 5:25).

Kebenaran mengenai Yesus Kristus sebagai kebangkitan dan hidup merupakan penghiburan bagi semua orang percaya. Kita menanti-nantikan kebangkitan orang mati dan kehidupan di dunia yang akan datang bersama dengan Kristus selamanya.

(18)

SAMPAI MASA TUAMU AKU TETAP DIA DAN SAMPAI MASA PUTIH RAMBUTMU AKU MENGGENDONG KAMU. (Yesaya 46:4)

Kamis, 15 Oktober 2020

SETIA DALAM SEGALA MUSIM

Kepada-Mulah aku bertopang mulai dari kandungan, Engkau telah mengeluar-kan aku dari perut ibuku; Engkau yang selalu kupuji-puji.

Mazmur 71:6

Mazmur 71 memuat pergumulan pemazmur sebagai orang yang sudah tua. Dulu pemazmur pernah mengalami masa muda yang penuh sukacita karena Tuhan menopang kehidupannya. Masa muda pemazmur menjadi kesaksian bagi banyak orang tentang per-buatan AJAIB Tuhan yang memeliharanya. Kini pemazmur merasakan kekuatan fisiknya menurun dan memudar sehingga rasa percaya diri pun luntur. Hal ini berbeda saat tubuh masih sehat, tenaga besar, tiada rintangan fisik, mental maupun hambatan para musuh yang dapat menghalangi gerak pemazmur.

Beragam perubahan ini menghantarkan pemazmur pada puncak keraguan. Apalagi tekanan para musuhnya bertambah sehingga perasaan ditinggalkan Tuhan makin kuat. Dalam kemunduran fisik dan tekanan masalah, iman menatap kepada Allah yang setia. Kerinduan pemazmur adalah ia tetap boleh melayani Tuhan pada masa tuanya.

Pemazmur bangkit dalam sikap semakin rindu menyaksikan berbagai perbuatan Tuhan. Pengalaman masa muda bersama Tuhan mendukung keyakinannya bahwa Tuhan tidak akan meninggalkannya. Pengalaman penyertaan Tuhan pada masa lampau itu men-jadi pegangan bagi pemazmur dan memantapkan tekadnya untuk tetap melayani Tuhan di usia senjanya.

Sekalipun kita mengalami penurunan secara fisik, namun kasih setia dan pemeli-haraan Tuhan tidak akan pernah berubah dalam hidup kita. Dia juga tetap akan memakai kita dalam masa tua kita. Percaya dan setialah kepada Kristus karena Dia adalah Allah yang setia.

(19)

GRATITUDE IS THE BREAKTHROUGH ATTITUDE. (Rick Warren – Saddleback Church)

Jumat, 16 Oktober 2020

APA SAJA YANG DIPERBUATNYA BERHASIL

Daud berhasil di segala perjalanannya, sebab TUHAN menyertai dia.

1 Samuel 18:14

Dalam 1 Samuel 18 kita mendapati sebanyak 4 kali dikatakan Daud ”berhasil”, yang dalam bahasa asli (Ibrani) kata berhasil menggunakan kata sakal. Pengertian kata sakal kita dapat dalam dua ayat berikut:

Daud menjadi sakal (berhasil) karena dia berhikmat dan memiliki roh yang mau diajar. Kita tidak akan dapat bertumbuh jika kita anti kritik atau tidak lagi membutuhkan nasihat dari orang lain. Bahkan, kadang kala pelajaran terbaik bisa kita dapatkan dari orang-orang yang menyakiti dan membenci kita.

Keberhasilan Daud terjadi, selain karena ia hidup dengan bijaksana dan mau belajar, ada penyertaan Tuhan atas Daud. Suatu kombinasi prinsip hidup yang berbuah keberhasilan.

Prinsip ini sesuai dengan apa yang diajarkan dalam Mazmur 1 yang diperkirakan ditulis juga oleh Daud: “...apa saja yang diperbuatnya berhasil”, sehingga keberhasilan (sakal) terjadi dalam hidup kita jika Firman Tuhan menjadi kesukaan kita sehingga kita dapat meresponi setiap hal dalam hidup dengan bijaksana dan memiliki roh yang mau diajar.

Amsal 10:19: “Di dalam banyak bicara pasti ada pelanggaran, tetapi siapa yang

menahan bibirnya, berakal budi (sakal).”

Amsal 21:11: “Jikalau si pencemooh dihukum, orang yang tak berpengalaman

menjadi bijak, dan jikalau orang bijak diberi pengajaran (sakal), ia akan beroleh pengetahuan.”

1.

(20)

WE ARE PRODUCTS OF OUR PAST, BUT WE DON’T HAVE TO BE PRISONERS OF IT. (Rick Warren – Saddleback Church)

Sabtu, 17 Oktober 2020

MATA YANG TERTUJU KEPADA KRISTUS

Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkap-nya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku,

Filipi 3:13

Dalam pesan kepada jemaat Filipi, Rasul Paulus mengerahkan segenap kekuatan-nya dan memusatkan pikirankekuatan-nya agar tidak gagal untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan oleh Kristus.

Seperti halnya cerita ilustrasi lomba lari kura-kura dan kelinci yang sombong. Kelinci yang sombong saat perlombaan dimulai ia berlari secepat kilat sedangkan si kura- kura merambat perlahan-lahan. Di tengah perjalanan si kelinci berpikir untuk beristirahat sejenak karena si kura-kura tertinggal jauh di belakangnya, kelinci merasa banyak waktu untuk menyelesaikan perlombaan ini. Namun saat ia tertidur pulas, kura-kura ternyata sudah melewatinya. Saat terbangun kelinci berpikir pasti kura-kura masih jauh di be-lakangnya. Akhirnya kelinci melanjutkan lomba dan betapa kagetnya karena ia melihat tengah berlangsung pesta kemenangan lomba lari yang dimenangkan kura-kura.

Rasul Paulus mengingatkan kita untuk terus berjuang di dalam pertandingan iman di dunia ini dengan berfokus kepada Kristus. Peringatan ini Rs. Paulus sampaikan karena adanya pengaruh dan ajaran perfeksionis yang berpuas diri di tengah-tengah jemaat di Filipi.

Mari ikuti nasihat penulis Surat Ibrani: “Marilah kita menanggalkan semua beban dan

dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita. Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempur-naan...” (Ibrani 12:1-2).

(21)

WITHIN THE SOIL OF A DISCOURAGING SEASON CAN OFTEN BE THE SEEDS OF INCREDIBLE BLESSING, MIRACLES AND BREAKTHROUGH!

(Brian Houston – Hillsong Church)

Minggu, 18 Oktober 2020

JANGAN TINGGALKAN KASIH YANG SEMULA

Kamu telah mulai dengan Roh, maukah kamu sekarang mengakhirinya di dalam daging?

Galatia 3:3

Rasul Paulus menegur jemaat di Galatia dengan keras karena tindakan bodoh mereka membiarkan diri diperdaya oleh ajaran-ajaran yang salah sehingga mereka ber-paling dari kebenaran Injil.

Jemaat Galatia sudah menerima dan mengalami kasih Tuhan yaitu keselamatan melalui Kristus dan menerima karunia Roh Kudus. Namun dalam perjalanan iman mereka lebih memilih kenikmatan dunia daripada hidup dalam kasih Allah.

Perjalanan iman orang percaya adalah saat dosa-dosanya sudah diampuni oleh penebusan Kristus dan oleh Roh Kudus, hidupnya telah dilahirbarukan menjadi anak Allah. Jika sekarang kita memperhambakan diri lagi kepada hal-hal yang duniawi atau ajaran-ajaran yang menyimpang dari kebenaran Kristus, itu adalah kesia-siaan dan kebodohan.

Tantangan, ujian, dan godaan pasti dialami orang percaya dalam kehidupan, apalagi di masa pandemi COVID-19 seperti sekarang ini. Namun pilihan ada pada diri masing- masing. Apakah kita memilih untuk terus setia dalam anugerah Tuhan atau terbuai dan mengikuti tantangan, ujian, godaan yang ditawarkan dunia? Kita sudah memulainya ber-sama Tuhan, apakah kita mau mengakhirinya dalam daging?

Seperti teguran Tuhan kepada jemaat di Efesus berikut, mari kita responi dengan benar setiap panggilanNya kepada kita: “Aku mencela engkau, karena engkau telah

meninggalkan kasihmu yang semula. Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan...” (Wahyu 2:4-5).

(22)

DON’T JUDGE EACH DAY BY THE HARVEST YOU REAP, BUT BY THE SEEDS THAT YOU PLANT. (Robert Louis Stevenson)

Senin, 19 Oktober 2020

BIJI SESAWI

Hal Kerajaan Sorga itu seumpama biji sesawi, yang diambil dan ditaburkan orang di ladangnya.

Matius 13:31

Sesawi yang dimaksudkan dalam perumpamaan yang disampaikan Tuhan Yesus ialah sejenis tanaman yang dapat tumbuh setinggi kira-kira tiga meter. Suatu hal yang fenomenal, karena tanaman sayur yang berukuran besar melebihi sayuran lainnya ini berasal dari benih yang paling kecil dibandingkan benih sayuran lainnya.

Selanjutnya, Tuhan juga mengajarkan: “Hal Kerajaan Sorga itu seumpama biji sesawi,

yang diambil dan ditaburkan orang di ladangnya. Memang benih itu yang paling kecil dari segala jenis benih, tetapi apabila sudah tumbuh, sesawi itu lebih besar dari pada sayuran yang lain, bahkan menjadi pohon, sehingga burung-burung di udara datang bersarang pada cabang-cabangnya” (Matius 13:32).

Biji yang kecil itu harus ditaburkan di ladang agar dapat bertumbuh yang artinya si penabur sudah mempersiapkan tanah ladang tersebut dengan maksimal sebagai ladang sesawi agar benih sesawi yang sepertinya kecil tapi yang unggul tersebut dapat bertum-buh menjadi pohon sesawi yang besar.

Tuhan sudah mengerjakan dan menaburkan hal-hal yang besar dalam hidup kita melalui ”benih sesawi” dan kita yang adalah ”ladangNya”. Mari berkomitmen untuk terus bertumbuh dan mengembangkan semua berkat-berkat yang Tuhan percayakan kepada kita dengan terus membangun hubungan dengan Tuhan agar kita bertumbuh dan men-jadi berkat bagi orang lain, seperti halnya biji sesawi yang bertumbuh menmen-jadi pohon sesawi.

(23)

I BELIEVE THE BIBLE IS THE BEST GIFT GOD HAS EVER GIVEN TO MAN. (Abraham Lincoln)

Selasa, 20 Oktober 2020

FIRMAN TUHAN MEMBAWA TEROBOSAN HIDUP

Dengarkanlah Aku maka kamu akan memakan yang baik dan kamu akan menikmati sajian yang paling lezat.

Yesaya 55:2

Ada seorang muda yang bersahabat dengan seorang pengkhotbah tua. Suatu hari, anak muda ini kehilangan pekerjaannya dan putus asa. Pemuda itu memutuskan untuk mencari si pengkhotbah tua. “Saya memohon Tuhan agar menolong saya. Tapi hai peng-

khotbah, mengapa Dia tidak menjawab saya?” saat berjumpa dengan pengkhotbah itu.

Si pengkhotbah itu pergi ke ruang lain. Lalu dia berbicara sesuatu yang tentu saja si pemuda itu tidak mendengarkan dengan jelas sehingga dia ke ruangan pengkhotbah itu berada. “Apa sih katamu?” tanya si pemuda. Pengkhotbah itu mengulangi kata-katanya dengan perlahan sekali. Pemuda itu kembali tidak menangkap bisikan pengkhotbah. Dia terus mendekati si pengkhotbah dan duduk di sebelahnya serta bertanya “Apa

kata-mu? Maaf, saya tadi belum mendengarnya.” Dengan lembut, pengkhotbah ini berkata

“Saudaraku, Allah kadang-kadang berbisik, jadi kita perlu lebih dekat menghampiriNya,

agar dapat mendengar Dia dengan lebih jelas lagi.” Si pemuda itu tertegun dan akhirnya

dia mengerti.

Kita seringkali menginginkan jawaban Tuhan dengan cepat. Tetapi Allah seringkali sepertinya diam, namun sebenarnya Dia bicara dengan lembut, bahkan berbisik agar kita sabar dan menghampiri takhta kemuliaanNya serta menjadi lebih dekat kepadaNya.

Firman Tuhan akan membawa terobosan kehidupan jika kita mempercayai dan menghidupinya dengan tekun atau hukuman yang adil jika kita menolaknya.

(24)

TUHAN SANGGUP MEMAKAI SEMUA ORANG YANG PERCAYA SEBAGAI ALAT ANUGERAHNYA.

Rabu, 21 Oktober 2020

KISI-KISI KEBERHASILAN

Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.

Yosua 1:8

Perintah dalam nats di atas dilatarbelakangi pemimpin besar bangsa Israel, Musa sudah mati, sementara umat Israel yang sekarang Yosua pimpin dibayangi kegagalan karena ketidakpercayaan orangtua mereka akan janji dan rencana Allah. Bukan suatu tanggung-jawab yang mudah apalagi berhubungan dengan bangsa Israel yang suka mengeluh dan menghujat pimpinannya.

Saat itu, menjelang Yosua akan memimpin bangsa Israel memasuki Tanah Perjanjian, Tuhan menyatakan diriNya untuk menguatkan hati dan iman Yosua. Tuhan menyatakan pada Yosua “Seorang pun tidak akan dapat bertahan menghadapi engkau seumur

hidup-mu; seperti Aku menyertai Musa, demikianlah Aku akan menyertai engkau; Aku tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau” (Yosua 1:5).

Tuhan menjamin keberhasilan dalam kepemimpinan Yosua namun dengan syarat agar Yosua selalu mengingat perintah Tuhan dan bertindak sesuai FirmanNya dengan mengatakan “sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan

beruntung.” Tuhan Yang Maha Tahu memberikan kisi-kisi bagi keberhasilan Yosua.

Keberanian, harapan akan kemenangan dan hikmat yang diperlukan Yosua untuk memperoleh keberhasilan, tergantung pada perhatian dan fokusnya yang terus-menerus pada Firman Tuhan serta ketaatan terhadap hukum dan ajaran Tuhan.

Kita semua pasti ingin berhasil atas apa yang kita rencanakan dan kerjakan dalam kehidupan Ini, dan Tuhan sudah memberikan kisi-kisinya kepada kita seperti yang Ia nya-takan kepada Yosua.

(25)

KUASA DAN KEHEBATAN ALLAH AKAN DINYATAKAN SEMPURNA DALAM HIDUP KITA, KETIKA KITA SADAR BAHWA KITA TIDAK MAMPU.

EL GIBBOR—TUHAN SUMBER KEKUATAN

Sekarang, ya Allah kami, Allah yang maha besar, kuat dan dahsyat, yang ber-pegang pada perjanjian dan kasih setiaNya...

Nehemia 9:32

Seorang anak berusia 5 tahun berusaha mengangkat tas pakaian milik orangtua-nya dan berusaha memindahkan tas tersebut dari tempat tidur hotel ke lemari pakaian. Sang ayah tersenyum melihat tingkah anaknya yang berusaha dengan sekuat tenaga, tetapi tidak kunjung berhasil. Karena dirasa sudah kelelahan, sang anak tersebut teriak meminta bantuan sang ayah, untuk memindahkan tas tersebut. Sambil tersenyum sang ayah dengan sangat mudah memindahkan tas tersebut ke lemari hotel.

Terkadang dalam kehidupan kita sering mengalami kejadian seperti anak kecil di atas. Dalam menghadapi tantangan ataupun persoalan, kita kerap kali berjuang sendiri tanpa tahu bahwa Bapa Sorgawi selalu ada di dekat kita. Terkadang kita merasa bahwa kita mampu menyelesaikan masalah kita dengan usaha dan kepintaran kita tanpa ban-tuan Tuhan. Dan jika hal itu terjadi, maka masalah tidak akan berakhir tetapi energi kita terkuras habis oleh masalah tersebut.

Kita tidak akan melihat kuasa dan kehebatan Tuhan jika kita merasa mampu. Tetapi kuasa dan kehebatan Allah akan kita alami ketika kita sadara bahwa kita tidak mampu.

Undang Allah dan berserah padanya dalam segala keadaan, dan kita akan melihat betapa hebat kuasaNya bagi kita.

(26)

DOA ADALAH TINDAKAN IMAN BAHWA TUHAN SANGGUP BEKERJA DALAM HIDUP KITA.

Jumat, 23 Oktober 2020

THE KEY OF MIRACLE

Sebab itu hendaklah setiap orang saleh berdoa kepadaMu, selagi Engkau dapat ditemui; sesungguhnya pada waktu banjir besar terjadi, itu tidak melandanya.

Mazmur 32:6

Pada tahun 1980an, sepasang turis Eropa menyempatkan liburan ke daerah Afrika, sesaat setelah Pastor Reinhard Bonnke mengadakan acara kebangunan rohani di daerah tersebut. Pertobatan jiwa-jiwa terjadi dan banyak orang dibawa untuk percaya kepada Kristus.

Suatu ketika turis tersebut bertanya kepada seorang penduduk yang sedang berdoa dan membaca Alkitab “Mengapa kamu masih membaca buku kuno yang sudah kami

tinggalkan di negara kami, dan mengapa kamu masih berdoa yang tidak akan mengubah apa-apa dalam hidupmu”, kata turis tersebut. Dengan santun penduduk di daerah

terse-but menjawab bahwa Tuhan telah menyembuhkan anaknya yang terse-buta sejak kecil seperti apa yang tertulis di Alkitab melalui doa kepada Tuhan Yesus.

Hari-hari ini ada banyak sekali pernyataan bahwa doa adalah hal terbodoh yang dilakukan oleh orang lemah yang mengharapkan sesuatu terjadi tanpa bekerja. Dalam kehidupan kita, ada banyak hal yang memang tidak bisa kita lakukan dengan kekuatan dan usaha kita sendiri. Dalam kondisi tersebut kita hanya bisa berdoa.

Doa bukanlah suatu tidakan melarikan diri dari persoalan, tetapi doa merupakan tindakan iman bahwa kita sedang tidak mengandalkan kekuatan kita sendiri. Doa adalah penyerahan diri dari apa yang telah kita kerjakan, dan percaya bahwa tangan Tuhan yang kuat ikut bekerja dalam segala hal yang sedang kita hadapi.

(27)

JANJI TUHAN BAHWA DIA AKAN SELALU MENYERTAI KITA YANG SETIA DAN PERCAYA.

DIA YANG BERJANJI ADALAH SETIA

Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang menjanjikannya, setia.

Ibrani 10:23

Dalam sebuah artikel yang ditulis tahun 2010 mengatakan bahwa Alkitab adalah buku yang paling paling laris di seluruh dunia. 50 buku terjual dalam setiap menitnya. Bahkan di Cina dalam kurun waktu 50 tahun terkhir ini, Alkitab telah terjual lebih dari 350 juta jilid. Alkitab juga merupakan buku yang diterjemahkan dalam lebih dari 6.000 bahasa di seluruh dunia. Seorang pakar Alkitab pernah berkata bahwa dalam Alkitab terdapat kurang lebih ada 20.000 janji Tuhan, dan hanya satu yang belum digenapi dan akan digenapi ketika Kristus datang.

Jika kita melihat fakta-fakta tentang Alkitab, maka kita akan melihat bahwa Allah yang berjanji adalah Allah yang setia. Setiap kisah di dalam Alkitab menunjukkan kese-tiaan Allah dalam kehidupan umatNya.

Setiap musim boleh dilalui oleh umatNya, keadaan yang baik, keadaan buruk, bahkan dalam keadaan tertindas. Tetapi kisah-kisah dalam Alkitab tidak pernah dilalui tanpa penyertaan Allah bagi umatNya. Jika kita melihat kebenaran tersebut, apakah kita masih takut dan kuatir akan kehidupan dan keadaan kita hari ini?

Tuhan bukan hanya menyertai tokoh-tokoh di dalam Alkitab, tetapi Tuhan juga akan menyertai umatNya yang setia sampai kepada akhir zaman (Matius 28:20). Kebenaran ini akan membuat kita tetap kuat menjalani kehidupan dalam segala keadaan dan tetap menjadi berkat bagi dunia.

(28)

DIA MENJAWAB LEBIH BANYAK DARI APA YANG KITA DOAKAN.

Minggu, 25 Oktober 2020

HITUNG BERKATNYA SATU PER SATU

Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita…

Efesus 3:20

“Akhir tahun 2018 adalah momen yang mengubah cara pandang saya tentang

berkat Tuhan”, kata seorang percaya dalam kesaksiannya di sebuah komunitas rohani.

Dia bersaksi bahwa setiap tahun dia selalu memiliki resolusi yang harus dicapai dalam satu tahun berjalan. Tiba pada akhir tahun 2018 ketika dia membuka catatan pribadinya, ternyata tahun itu tidak sebaik tahun-tahun sebelumnya. Hampir ada 10 doa dan hara-pan yang dicatat di awal tahun 2018, dan tidak satupun doa-doanya tercapai di tahun tersebut.

Dalam keadaan kecewa yang cukup berat, akhir tahun menjadi sebuah perenungan mendalam bagi pemuda tersebut. Dan dalam perenungannya di akhir tahun itu, Tuhan seperti membawanya dalam hari-hari yang telah dilewati di sepanjang tahun tersebut. Dalam perenungan tersebut, dia dibawa Tuhan dalam pengalaman rohani untuk melihat bahwa penyertaan dan pertolongan Tuhan yang begitu banyak dan berlimpah, melebihi 10 doa dan keinginannya yang dia tulis di tahun itu.

Ternyata tanpa disadari terkadang kehidupan kita sama seperti pemuda dalam ilustrasi di atas. Kita hanya terfokus kepada hal kecil yang kita doakan yang belum di-jawab oleh Tuhan, tanpa melihat begitu banyak pertolongan Tuhan dalam kehidupan kita.

Mari lihat dan hitung berkat Tuhan satu-persatu, maka kita akan melihat Tuhan itu setia, selalu ada bersama kita dan tidak pernah meninggalkan kita.

(29)

EVEN WHEN YOU DON’T SEE IT, EVEN WHEN YOU DON’T FEEL IT; GOD IS STILL WORKING.

BERHENTI BERJUANG

Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah!

Mazmur 46:11a

Mazmur pasal 46 diperkirakan ditulis saat kota Yesrusalem diserang oleh Sanherib, Raja Asyur. Mazmur ini menjadi penegasan iman dan kepercayaan bangsa Israel bahwa Allah adalah satu-satunya tempat perlindungan yang mampu melepaskan mereka dari kesesakan.

Ada satu ayat yang berisi perintah Tuhan, ayat 11: “Diamlah dan ketahuilah, bahwa

Akulah Allah! Aku ditinggikan di antara bangsa-bangsa, ditinggikan di bumi!” Kata Ibrani

yang digunakan untuk kata “diamlah” memiliki makna literal tenggelam, menyerah, ber-henti berjuang. Perintah yang cukup aneh bukan?

Ada 2 pendapat mengenai kepada siapa perkataan ini ditujukan:

Di tengah masa sukar, sulit bagi kita untuk tenang dan menanti pertolongan Allah. Tapi Allah tidak akan menolong jika kita bersikeras memegang kendali. Namun saat kita menyerahkan semuanya ke dalam tangan Tuhan, kita akan mengalami damai sejahtera dan kuasaNya. Jadi, menyerahlah di dalam Tuhan! Berhentilah berjuang menggunakan kekuatanmu sendiri! Biarkan Allah berjuang untuk kita!

Senin, 26 Oktober 2020

Kepada bangsa Asyur yang sedang menyerang bangsa Israel. Allah memerin-tahkan agar bangsa Asyur mundur dan menyatakan bahwa TUHAN adalah satu- satunya Allah yang hidup, yang akan ditinggikan di atas bumi.

Kepada bangsa Israel sebagai perintah agar bangsa Israel tetap diam dan menan-tikan Allah yang ingin agar bangsa Israel berhenti berperang, karena Allah sendiri yang akan berperang bagi mereka.

1.

(30)

WAY MAKER, MIRACLE WORKER THAT IS WHO YOU ARE.

Selasa, 27 Oktober 2020

BUKAN “THE END”

Allah tidak berhenti menunjukkan kebaikan kepada orang yang hidup dan yang mati.

Rut 2:20

Hidup Naomi berubah 180 derajat yang akhirnya ia kembali ke Betlehem, kampung halamannya. Kesedihan yang ia rasakan akibat kehilangan suami dan kedua anaknya membuat ia memandang kehidupan tanpa pengharapan. Itulah sebabnya ia berkata “Janganlah sebutkan aku Naomi [menyenangkan]; sebutkanlah aku Mara [pahit], sebab

yang Mahakuasa telah melakukan banyak yang pahit kepadaku.” Naomi berpikir, rasa

pahit itu adalah hal terakhir yang akan ia rasakan sebelum ia mati.

Seperti yang dialami oleh Naomi, kadang-kadang hidup membuat kita mengecap rasa pahit – difitnah, ditinggalkan oleh orang yang kita sayangi, diperlakukan dengan tidak adil, sakit penyakit, kehilangan pekerjaan, dan masih banyak lagi. Kita berpikir bahwa itulah akhir dari kehidupan kita. Tapi sebetulnya tidak demikian.

Mara bukanlah akhir dari kisah ini. Setelah Naomi yang kehilangan harapan melihat bahwa tangan Allah masih menyertai hidupnya dan hidup Rut, kata-kata pujian keluar dari mulutnya “God has not stopped showing His kindness to the living and the dead.” (Ruth 2:20, NIV) – “Allah tidak berhenti menunjukkan kebaikan kepada orang yang hidup

dan yang mati.”

Allah bekerja dengan caraNya yang ajaib. Dia membuat jalan saat tiada jalan. Kesuli-tan yang kita alami saat ini bukanlah akhir kisah kita. PertolonganNya tidak akan pernah terlambat. Tuhan tidak pernah berhenti menunjukkan kebaikan kepada kita.

(31)

WAKTU TUHAN MUNGKIN TERKESAN LAMBAT, TAPI TIDAK AKAN TERLAMBAT DAN PASTI SELALU TEPAT.

SABAR DOOONGGG…

Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apa pun di awah langit ada waktunya.

Pengkotbah 3:1

Ada sebuah gereja di salah satu desa daerah Nias. Gedung gereja tersebut hanyalah sebuah bangunan yang terdiri dari atap dan rangka-rangka besi. Hanya ada satu sisi dengan tembok yang sudah berdiri, yaitu tembok di bagian mimbar. Selain itu, hanya ada kursi-kursi kayu di dalam ruangan itu. Pembangunan sudah hampir 4 tahun, tapi belum ada tanda-tanda akan selesai. Keterbatasan dana membuat proses pembangunan tersendat. Tapi baik gembala maupun jemaat tetap menantikan pertolongan Tuhan.

Seringkali kita ingin segalanya terjadi dan selesai dengan cepat. Kita ingin usaha kita menghasilkan laba dengan cepat, langsung sembuh dari penyakit, mengharapkan pemikiran anak kita cepat dewasa, ingin agar semua masalah bisa langsung diselesaikan dalam satu hari dll. Kita harus belajar bahwa segala sesuatu dalam hidup ini membutuh-kan waktu, yaitu waktunya Tuhan.

Saat bangsa Israel keluar dari Mesir, Allah ijinkan mereka melalui perjalanan panjang sebelum masuk ke Tanah Perjanjian. Bahkan Tuhan Yesus harus menunggu selama 30 tahun sebelum Ia memulai pelayananNya di bumi.

Di tengah situasi sulit saat ini, kita mau agar semua hal diselesaikan secara instan. Tapi bukan itu yang Tuhan inginkan. Ada waktu-waktu di mana Allah mengijinkan kita untuk menjalani proses agar kita belajar. Mari belajar untuk menantikan pertolongan Tuhan dan berjalan sesuai dengan waktunya Tuhan.

(32)

PERTOLONGAN KITA DATANG DARI TEMPAT YANG MAHA TINGGI. Kamis, 29 Oktober 2020

PERTOLONGAN SEGERA DATANG

Juga di sana tanganMu akan menuntun aku, dan tangan kananMu memegang aku.

Mazmur 139:10

Sebuah tim sepakbola yang terdiri dari 12 anak remaja dan seorang guru pelatih memutuskan untuk memasuki sebuah gua. Namun naas, hujan deras yang terjadi saat itu menyebabkan banjir dan menutup jalan keluar mereka. Setelah 10 hari, tim pencari berhasil menemukan lokasi mereka berada. Namun karena jalan keluar tertutup oleh air dan kondisi korban yang lemah, proses penyelamatan baru bisa dilakukan beberapa hari setelahnya.

Jika Anda di posisi mereka, terkurung di dalam gua selama 10 hari, tanpa ada kepastian kapan pertolongan akan tiba, apa yang akan Anda rasakan? Bukan tidak mungkin mereka semua merasa putus asa, kehilangan harapan, dan berpikir bahwa mereka akan mati perlahan-lahan di sana. Tapi bayangkan sukacita yang mereka rasakan ketika tim pencari akhirnya berhasil menemukan mereka dan mengatakan bahwa perto-longan segera datang. Kegelapan yang membayangi mereka perlahan digantikan oleh sinar pengharapan.

Ada saatnya dalam hidup ketika kita merasa hidup kita sudah berakhir, penuh ketakutan, merasa sendirian. Tapi Allah selalu tahu di mana dan bagaimana sulitnya situasi yang kita hadapi.

Tidak ada masalah yang terlalu berat bagi Tuhan, tidak ada jarak yang terlalu jauh bagi Dia (Mazmur 139:12). Jika Anda sedang – atau akan – mengalami masa-masa seperti itu, ingat hal ini: jangan pernah kehilangan pengharapan! Pertolongan Tuhan akan datang!

(33)

KELEMAHAN BUKAN TANDA KEKALAHAN,

TAPI JUSTRU BUKTI KEKUATAN ALLAH DALAM HIDUP KITA.

KELEMAHAN = KEKUATAN

Cukuplah kasih karuniaKu bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasaKu menjadi sempurna.

2 Korintus 12:9

Seorang gadis mengalami sakit yang menyiksa di kepalanya sejak SMP. Pikirnya ia menderita penyakit yang parah. Berbagai dokter ia datangi dan pemeriksaan seperti

rontgen, hingga MRI ia jalani, tapi hasilnya normal. Meski demikian, sakit kepalanya tak

kunjung reda. Akhirnya gadis ini pun pasrah dan berserah kepada Tuhan.

Beberapa tahun setelah ia lulus kuliah, diketahui bahwa ada kista di dalam tubuhnya. Ia harus segera menjalani operasi. Sebenarnya ia takut tapi karena ia sudah berserah kepada Tuhan, kali itu ia siap menghadapi penyakit yang ia derita.

Hidup berserah kepada Tuhan dapat kita teladani dari kehidupan Paulus. Dalam suratnya kepada Jemaat Korintus, Paulus menyebut “duri dalam daging” yang ada di dalam kehidupannya. Paulus berdoa berulang kali, memohon agar Tuhan menyingkirkan ‘duri dalam daging’ tersebut. Tapi Allah berkehendak lain. Paulus paham isi hati Allah sebab itu ia bisa berkata “Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan. Sebab jika

aku lemah, maka aku kuat” (2 Korintus 12:10).

Mungkin saat ini Tuhan ijinkan kita menghadapi pergumulan, kesulitan, hambatan, kekurangan, sakit penyakit, atau badai kehidupan. Saat kita menghadapi itu semua, jangan lupa untuk selalu berserah dan bergantung penuh pada Tuhan. Saat kita berserah penuh kepadaNya, Ia akan mengubah permasalahan hidup kita menjadi mujizat.

(34)

JADIKAN KRISTUS DAN FIRMANNYA FONDASI HIDUP KITA!

Sabtu, 31 Oktober 2020

MENDENGARKAN PERKATAANKU SERTA MELAKUKANNYA

Setiap orang yang datang kepadaKu dan mendengarkan perkataanKu serta melakukannya — Aku akan menyatakan kepadamu dengan siapa ia dapat disa-makan —, ia sama dengan seorang yang mendirikan rumah: Orang itu menggali dalam-dalam dan meletakkan dasarnya di atas batu. Ketika datang air bah dan banjir melanda rumah itu, rumah itu tidak dapat digoyahkan, karena rumah itu kokoh dibangun.

Lukas 6:48

Pesan dan ajaran di atas adalah bagian penutup dari khotbah di Bukit yang Tuhan Yesus sampaikan kepada orang banyak dan murid-muridNya. Setelah mengajar dan memberikan banyak pesan yang luar biasa, Tuhan Yesus memberikan satu fondasi yang penting bagi semua ajaranNya tersebut.

Karena bukit-bukit di Palestina hampir tidak ditumbuhi tanaman, hujan di musim dingin mengakibatkan banjir besar yang menyapu setiap bangunan yang dilewatinya. Pasir akan ikut terhanyut dengan cepat, sedangkan bangunan-bangunan yang didirikan dengan fondasi di atas batu akan bertahan.

Kristus mengajarkan bahwa satu-satunya landasan yang kokoh untuk bertahan hidup dapat ditemukan di dalam ajaran dan kebenaranNya. Dengan mutlak, Tuhan Yesus menjadikan diriNya penentu hidup manusia dan objek dari. semua iman sejati.

Hal pertama yang harus kita evaluasi dalam hidup ini adalah bukan penampilan luar kita yang sudah Kristen atau belum, namun yang utama dan terpenting adalah apakah Kristus dan FirmanNya sudah menjadi dasar hidup kita? Ingat identitas murid Kristus yang sejati atau palsu akan terbukti saat kesulitan menerpa hidup kita karena hanya murid sejati, yang fondasi kehidupannya dibangun berdasar pada Firman Tuhan, yang akan bertahan menghadapi badai kehidupan.

(35)
(36)

UNTUK KALANGAN SENDIRI DAN TIDAK DIPERJUALBELIKAN ATAU DIPERBANYAK TANPA IZIN CHRIST CATHEDRAL

Referensi

Dokumen terkait