• Tidak ada hasil yang ditemukan

CHRIST CATHEDRAL MONTHLY DEVOTION AUGUST 2021

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "CHRIST CATHEDRAL MONTHLY DEVOTION AUGUST 2021"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

CHRIST CATHEDRAL MONTHLY DEVOTION

(2)
(3)

1 ... Ketika TUHAN memulihkan keadaan Sion, keadaan kita seperti orang-orang yang bermimpi. Pada waktu itu mulut kita penuh dengan tertawa, dan lidah kita dengan sorak-

sorai. 2 Pada waktu itu berkatalah orang di antara bangsa-bangsa: “TUHAN telah melakukan perkara besar kepada orang-orang ini!”

“REVIVE” adalah thema Gereja di tahun 2021 yang juga menjadi tema tahunan

Renungan Harian di tahun 2021. Melalui tema “Revive”, Gereja mengajak seluruh Jemaat untuk bersama-sama menggali dan memahami kebenaran Alkitab bahwa janji pemulihan dan kebangkitan hidup dari Tuhan pasti akan digenapi tepat pada waktuNya.

Pemulihan dan kebangkitan hidup menjadi salah satu tema sentral dan pesan penting dalam Alkitab salah satunya Mazmur 126. Ketika Tuhan memulihkan dan mem-bangkitkan keadaan umatNya, hal itu seperti mimpi dan menjadi suatu anugerah dan realitas sejati yang merobohkan benteng-benteng kesulitan, membangkitkan iman dan keyakinan orang percaya agar terbebas dari belenggu kekuatiran dan ketakutan. Orang yang telah menangis akan tertawa dan orang yang telah menabur akan menuai dengan sorak sorai.

Karya Tuhan ini melebihi pemulihan dan kebangkitan hidup yang dialami bangsa Israel. Oleh karena itu, karya terbesar Allah ini harus menjadi nyata dalam kehidupan pribadi orang percaya, Gereja dan lingkungan. Sekalipun saat ini seluruh dunia sedang menderita dan ketakutan karena pandemi COVID-19, Tuhan meyakinkan kita bahwa Dia yang berdaulat dan memegang kendali atas hidup kita.

Kiranya tema Renungan Harian 2021 memberkati dan memberikan wawasan baru bagi kita. Firman Tuhan senantiasa menjadi panduan dalam hidup kita di tahun 2021, dan juga di tahun-tahun mendatang. Tuhan memberkati.

(4)

IA SENDIRI TELAH MEMIKUL DOSA KITA DI DALAM TUBUHNYA DI KAYU SALIB, SUPAYA KITA, YANG TELAH MATI TERHADAP DOSA,

HIDUP UNTUK KEBENARAN. OLEH BILUR-BILURNYA KAMU TELAH SEMBUH. (1 Petrus 2:24)

Minggu, 01 Agustus 2021

SCARS OF VICTORY

Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.

Yesaya 53:5

Setiap dari kita pasti mempunyai bekas luka. Sering kali saat kita lihat bekas luka di masa kecil, kita tertawa dan tersenyum mengingatnya. Tetapi, bagaimana dengan luka batin kita? Lebih sering kita memilih untuk menutupinya atau menolak untuk mengingat apa yang terjadi. Kita sering merasa malu karena kita takut dihakimi atau dikucilkan atau takut tidak disayang lagi. Kita membuat diri kita dipenjara oleh pikiran kita sendiri.

Saat Tuhan Yesus bangkit, Ia pun mempunyai luka yaitu luka bekas paku salib. Ketika Thomas meminta untuk melihat bekas luka di tanganNya, Tuhan Yesus tidak malu akan bekas luka tersebut (Yohanes 20:25-28). Hal ini menjadi momen yang mengubah hidup Thomas karena luka Kristus berbicara mengenai kemenangan.

Sama dengan luka batin atau masa lalu kita yang suram. Seperti Nabi Yesaya nya-takan bahwa kita telah dibebaskan karena Tuhan yang telah mengorbankan hidupNya bagi kita (Yesaya 53:5). Maka dari itu, luka batin kita tidak lagi mencerminkan dosa atau sesuatu yang membuat kita merasa malu saat kita percaya kepada Tuhan Yesus. Iblis mungkin bisa mengintimidasi kita namun jika kita hidup di dalam Tuhan, hati yang luka sudah Tuhan ubah menjadi hati yang penuh sukacita.

(5)

BETAPA KAYANYA KEMULIAAN BAGIAN YANG DITENTUKANNYA BAGI ORANG-ORANG KUDUS. (Efesus 1:18)

Senin, 02 Agustus 2021

BERPENGHARAPAN TEGUH

Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang menjanjikannya, setia.

Ibrani 10:23

Beberapa dari kita mungkin sudah mulai terbiasa untuk hidup berdampingan dengan pandemi. Tetapi tidak sedikit pula sejumlah dari kita yang masih mengalami kecemasan, kesulitan, ketakutan, dan hilang harapan.

Mempunyai harapan di tengah masa yang tidak menentu mungkin menjadi sesuatu yang tidak masuk akal. Namun seperti yang di tulis di Ibrani 10:23, marilah kita berpegang teguh pada pengharapan sebab Ia setia; dan harapan yang Tuhan berikan melalui pengorbanannya di kayu salib tidak akan pernah hilang. Kita mungkin tidak tahu kapan pemulihan akan Tuhan berikan, tetapi yang kita tahu adalah Ia setia terhadap janjiNya.

Saat kita menyadari bahwa setiap saat dalam hidup kita berada di bawah naungan kasih Bapa, kita dapat tenang dan hidup dalam kebebasan Tuhan. Saat kita memilih un-tuk membuka hati kita dan menyerahkan kepada Tuhan apa yang selama ini kita pegang erat — entah itu mimpi kita, masa depan, finansial — kita akan merasakan kebebasan yang sejati. Saat kita berserah untuk Tuhan mengambil alih hidup kita, maka kita bisa merasakan kebebasan. Dalam kebebasan tersebut kita mendapatkan pengharapan.

Mari hari ini kita memilih untuk berpegang teguh pada harapan pada Kristus sebab Ia setia!

(6)

JIKALAU ORANG BERIMAN SALING MENGASIHI, ALLAH TETAP DI DALAM MEREKA DAN KASIHNYA DISEMPURNAKAN

DI DALAM MEREKA. (1 Yohanes 4:12)

Selasa, 03 Agustus 2021

FREE TO LOVE

Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita. 1 Yohanes 4:19

Banyak dari kita yang hidupnya terluka sehingga kasih menjadi suatu hal yang sangat sulit untuk dilakukan. Kita takut untuk mengasihi seseorang karena kita takut disakiti, dikecewakan yang berujung kita menutup diri. Definisi kasih menjadi “give and take.”

Definisi kasih yang sejati adalah Allah sendiri. Tuhan Yesus mengorbankan diri- Nya karena Ia mengasihi kita. Inilah definisi kasih yang sejati yang membebaskan dan memampukan kita untuk mengasihi orang lain.

Mengasihi seseorang akan terasa sulit jika kita melakukannya dengan kekuatan sendiri. Saat kita mengasihi berdasarkan apa yang Tuhan sudah lakukan bagi kita, kita dapat mengasihi dengan sabar, murah hati, tidak cemburu, tidak memegahkan diri dan tidak sombong (1 Korintus 13).

Dan kita melakukan semua ini bukan untuk dikasihi, melainkan karena kita SUDAH menerima Kasih. Kita mampu untuk mengasihi sesama karena ada kasih Allah yang bekerja di dalam kita. Kita telah dibebaskan dan ditebus oleh Kasih agar kita dapat menjadi perpanjangan tangan kasih Tuhan dalam dunia. Saat kita mengasihi, itu bukan hanya untuk keuntungan orang lain, tetapi agar kasih Allah semakin disempurnakan dalam kita.

Dunia ini penuh kebencian sehingga kita harus memilih untuk mengasihi sekalipun sulit. Sebab kita mampu bukan karena kekuatan kita, melainkan karena kekuatan Allah.

(7)

HIDUP YANG INDAH ADALAH HIDUP DALAM PEMELIHARAAN TUHAN.

Rabu, 04 Agustus 2021

HIDUP UNTUK TUHAN

“Segala sesuatu diperbolehkan.” Benar, tetapi bukan segala sesuatu berguna. “Segala sesuatu diperbolehkan.” Benar, tetapi bukan segala sesuatu membangun.

1 Korintus 10:23

Tentunya kita sudah banyak mendengar mengenai Yusuf yang merupakan karakter di Alkitab di mana ia sangat tidak disukai oleh saudara-saudaranya sehingga ia dijual menjadi budak. Bahkan Yusuf difitnah sampai masuk ke dalam penjara. Namun, kita tahu bahwa Tuhan selalu membuka jalan untuk Yusuf karena Tuhan selalu beserta dengan Yusuf. Penyertaan Tuhan sebegitu besarnya di dalam hidup Yusuf sampai akhirnya Yusuf menjadi tangan kanan Firaun, Raja di Mesir.

Mungkin Anda sedang merasa seperti Yusuf sekarang. Anda merasa permasalahan terus muncul, tidak ada habisnya, atau bahkan masalah yang dihadapi semakin berat. Tetapi, seperti yang dikatakan oleh Yusuf pada Kejadian 50:20, satu hal yang pasti di tengah masalah yang terjadi adalah, bahwa Tuhan pasti akan menggunakannya untuk kebaikan. Bahkan, bukan hanya kebaikan kita sendiri, melainkan kebaikan untuk banyak orang. Seperti Yusuf digunakan Tuhan untuk memelihara hidup bangsa Mesir ini.

Penyertaan Tuhan selalu ada di dalam kehidupan kita. Tuhan menggunakan hidup Yusuf sebagai saksi hidup akan kesetiaan Tuhan. Yusuf menggunakan hidupnya untuk memuliakan Tuhan.

Kuatkan dan teguhkan iman! Percayalah bahwa apa yang Tuhan sudah lakukan untuk Yusuf, dapat terjadi di dalam kehidupan kita yang percaya padaNya.

(8)

LET US LIVE IN THE FREEDOM THAT GOD HAS SET FOR US.

Kamis, 05 Agustus 2021

COME TO ME

Aku telah menghapus segala dosa pemberontakanmu seperti kabut diterbangkan angin dan segala dosamu seperti awan yang tertiup. Kembalilah kepadaKu, sebab Aku telah menebus engkau!

Yesaya 44:22

Pernahkah kita bertanya, apakah kita benar-benar percaya bahwa kita sudah ditebus dan dibebaskan dari hukum dosa? Sering kita mengatakan bahwa kita percaya. Namun seringkali kita tanpa sadar berpikir bahwa, Tuhan telah mati di kayu salib bagi kita hanya sebagai sebuah informasi saja, bukan sebuah fakta yang kita hidupi.

Apa yang dimaksud dengan tidak menghidupi fakta tersebut? Ketika kita mengalami kesulitan atau masalah di dalam hidup, kita suka melihat diri kita “kurang”, sehingga kita melihat diri kita bertolak belakang dari apa yang Tuhan katakan mengenai diri kita.

Nats Yesaya 44:22 hari ini mengingatkan kita bahwa segala kesalahan yang kita sudah pernah lakukan, segala penyesalan yang terjadi, Tuhan telah hapus. Kita tidak perlu lagi membawa beban yang memang sudah bukan lagi untuk kita tanggung. Ketika kita menyerahkan seluruh hidup kita kepada Kristus, maka kita harus mengizinkan Tuhan melakukan peranNya, dan kita melakukan peran kita.

Tuhan memberikan kita sebuah undangan untuk datang kembali kepadaNya. Tuhan ingin kita untuk selalu dekat denganNya karena Dia sangat mengasihi kita. Marilah kita datang kembali kepada Tuhan untuk dapat menikmati hadiratNya dan merasakan arti kebebasan yang sejati.

(9)

KEBENARAN YANG SEJATI HANYA ADA DI DALAM YESUS KRISTUS.

Jumat, 06 Agustus 2021

KEMERDEKAAN YANG SEJATI

Roh Tuhan Allah ada padaku, oleh karena Tuhan telah mengurapi aku; Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara, untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan...

Yesaya 61:1

Sepasang suami istri yang telah menikah selama 20 tahun menghadiri pernikahan anak dari salah seorang sahabat mereka. Pada saat pengantin saling bertukar cincin, sang suami mulai menangis. Istrinya kaget, dia tidak menyangka suaminya adalah seorang yang mudah tersentuh. Kemudian suaminya berkata “Dua puluh tahun yang lalu, ayahmu mengancam untuk memasukkan aku ke dalam penjara selama 20 tahun jika aku tidak menikahimu. Kalau saja saat itu aku memilih masuk penjara, saat ini aku pasti sudah menjadi seorang pria yang bebas.”

Mungkin kisah di atas hanyalah sebuah lelucon. Tapi jika kita pikirkan, kadang-kadang kita bisa menjadi seperti sang suami. Kita menghindari sebuah ‘penjara’ hanya untuk masuk ke dalam ‘penjara’ yang lain.

Ada banyak hal yang bisa membuat kita merasa terikat dan terpenjara. Tapi hal ini yang harus terus kita ingat, bahwa tidak akan ada satu pun kekuatan di bumi ini yang bisa mengambil yang telah Tuhan limpahkan kepada kita, yaitu kebenaran yang membawa pada kemerdekaan yang sejati.

Jika Tuhan mampu memberi makan 5.000 orang hanya dengan 5 roti dan 2 ikan, hari ini Dia juga mampu memerdekakan kita dari hal-hal yang memenjarakan hidup kita. Dia mampu untuk melakukan terobosan-terobosan dalam hidup kita. Yang perlu kita lakukan hanyalah bersedia mempercayakan hidup kita kepadaNya.

(10)

DON’T LET THE CRAVING OF EGYPT DRAW YOU FURTHER FROM CANAAN.

Sabtu, 07 Agustus 2021

THE RABBLE

Dalam perjalanan orang-orang Israel itu ada juga orang-orang asing yang ikut. Mereka itu ingin sekali makan daging, dan orang Israel juga mulai mengeluh. Kata mereka, “Ah, coba ada daging untuk kita!

Bilangan 11:4 (BIS)

Seperti bangsa Indonesia yang dijajah selama 350 tahun oleh Belanda, bangsa Israel juga diperbudak oleh Mesir lebih dari 400 tahun. Ketika akhirnya bangsa Israel berhasil meninggalkan Mesir, mereka tidak meninggalkan seluruh Mesir. Ternyata mereka masih membawa “Mesir” bersama dengan mereka. Di padang gurun, bangsa Israel menggerutu lapar dan Tuhan memberikan mereka roti manna. Namun, orang-orang asing yang ber-sama dengan mereka mengeluh meminta daging. Bangsa Israel pun ikut mengeluh juga. Tahukah Saudara bahwa orang asing yang dimaksud adalah orang Mesir? Alkitab New International Version menggambarkan orang asing ini sebagai “rabble” atau gerom-bolan pengacau. Apa yang bangsa Israel bawa ketika mereka meninggalkan Mesir justru membawa kekacauan hingga mereka tidak dapat masuk ke Tanah Perjanjian. Mereka mengeluh tentang manna, dan akhirnya tidak dapat mencicipi anggur Kanaan.

Bagaimana dengan kita? Mungkin kita sedang berusaha keluar dari “Mesir”, yaitu sesuatu yang telah memperbudak kita. Mungkin kecanduan games, kebiasaan buruk atau hubungan yang merusak. Adakah hal yang membuat kita terus menggapai “Mesir” ketika Tanah Perjanjian ada di depan kita? Pikiran negatif yang kita terus katakan pada diri sendiri atau kebiasaan lama yang merusak?

Kita harus mengubur semua rabble kita agar mereka tidak mengubur kita. Jangan izinkan rabble tersebut mengacaukan masa depan yang telah Tuhan sediakan bagi kita.

(11)

“I’M NOT YET OUT, BUT I’M FREE.”

Minggu, 08 Agustus 2021

RELEASED IN REVERSE

Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus.

Filipi 1:6

Paulus sedang di penjara ketika ia menulis surat Filipi. Tetapi kalimat pertama yang ia tulis bukanlah “Tolong selamatkan aku!” melainkan ucapan syukur dan sukacita (Filipi 1:3). Bagaimana mungkin hal ini terjadi? Bukankah normal bagi Paulus untuk meminta pertolongan? Karena Paulus boleh di penjara, tetapi ia telah dibebaskan dalam roh.

Jika Paulus melihat sekelilingnya, ia mungkin akan kehilangan harapan. Namun Paulus mengingat persekutuan jemaat Filipi yang luar biasa dengan Tuhan (ay. 5). Paulus akhirnya dapat berkata bahwa banyak orang diberikan keberanian melalui pemenjaraan-nya (ay. 14).

Bagaimana dengan kita? Mungkin kita sedang dibelenggu masalah atau penyakit. Kita berdoa agar Tuhan membebaskan kita dari masalah kita. Namun Tuhan lebih rindu untuk melepaskan kita dalam roh, yaitu bebas dari segala belenggu kepahitan, pikiran negatif, kebiasaan buruk dll. Ketika kita telah bebas secara rohani, kita tidak mengang-gap situasi kita sebagai belenggu yang mengikat kita melainkan sebagai kesempatan bagi kuasa Tuhan bekerja.

Hari ini, marilah kita kembali ke titik awal. Mengingat momen Tuhan memanggil dan menyelamatkan kita. Mengingat kembali semangat kita untuk menceritakan kebaikan-Nya bahwa Ia yang telah memulai akan menyelesaikan juga. Hingga pada akhirnya kita dapat berkata “Masalah boleh terus terjadi dalam hidupku tetapi aku sudah bebas.”

(12)

“THERE IS POWER IN THE NAME OF JESUS, TO BREAK EVERY CHAIN.”

Senin, 09 Agustus 2021

BREAK EVERY CHAIN

Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan dekat Petrus dan cahaya bersinar dalam ruang itu. Malaikat itu menepuk Petrus untuk membangunkannya, kata- nya: “Bangunlah segera!” Maka gugurlah rantai itu dari tangan Petrus.

Kisah Para Rasul 12:7

Di saat kita berbicara tentang budak, salah satu hal yang terbayang adalah sebuah rantai yang dipakai untuk membelenggu seorang budak agar dapat mengontrol per- gerakan dan menjaganya agar tidak kabur.

Salah satu murid Tuhan Yesus yaitu Petrus pernah semasa pelayanannya dirantai dan ditahan di dalam penjara. Alkitab mencatat bahwa Petrus dijaga oleh dua orang prajurit dan beberapa prajurit lainnya di muka pintu penjara. Tentu saja pada saat itu sebagai manusia, Petrus berpikir bahwa dia seorang diri tidak akan mampu lepas dari penjagaan prajurit tersebut dan rantainya akan terus membelenggunya.

Namun dikatakan bahwa Petrus tertidur. Petrus pasti berpikir bahwa Tuhan pasti akan menyelamatkanNya, oleh karena itu ia dapat tertidur tenang. Dan terbukti benar, tiba-tiba dikatakan bahwa malaikat Tuhan datang membangunkan Petrus lalu gugurlah rantai yang menahan Petrus.

Pernahkah di dalam hidup kita, ada sebuah rantai yang membelenggu hidup kita? Entah kesalahan di masa lalu atau kekuatiran yang terus membelenggu hidup kita. Dari cerita Petrus, kita diingatkan bahwa di dalam hidup, mungkin segala hal mampu mengikat hidup kita. Tetapi, yakinlah dan terus percaya bahwa Tuhan Yesus yang kita sembah akan memerdekakan dan melepaskan segala belenggu saat kita percaya kepadaNya dan sadar bahwa Ia berkuasa dan berdaulat.

(13)

“LET’S NEVER FORGET THE SACRIFICE GOD MADE FOR US, THAT WE MIGHT BE FREE FROM OUR PAST AND LOOK TO THE FUTURE

WITH UNWAVERING HOPE.” (Brian Houston — Hillsong Church)

Selasa, 10 Agustus 2021

MERDEKA KARENA ANUGERAH

DikirimNya kebebasan kepada umatNya, diperintahkanNya supaya perjanjian-Nya itu untuk selama-lamanya; namaperjanjian-Nya kudus dan dahsyat.

Mazmur 111:9

Pada tahun 1776, tiga belas komunitas bangsa Inggris di Amerika Utara mengaju-kan keberatan atas pembatasan yang ditetapmengaju-kan oleh raja Inggris, sehingga mereka pun melakukan perlawanan hingga lahirlah suatu Republik yang benar-benar baru. Negara yang baru lahir ini kemudian segera menandatangani dokumen yang sekarang dikenal sebagai Deklarasi Kemerdekaan, yaitu bangsa Amerika Serikat.

Kemerdekaan memungkinkan suatu bangsa atau seseorang berdaulat melakukan sesuatu dalam hidupnya, merancang masa depannya atau menjadi tuan atas dirinya sendiri.

Dalam kaitannya dengan iman kristiani, tidak ada manusia yang dapat meraih kemerdekaan dari belenggu dosa dengan kemampuan dan kekuatannya sendiri. Hanya oleh anugerah Allah di dalam Tuhan Yesus. Rasul Paulus menyatakan dalam Roma 6:18: “Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran.”

Pernyataan “dimerdekakan” menunjukkan bahwa manusia tidak dapat merdeka atau bebas dari belenggu dosa dengan dirinya sendiri; perlu pribadi yang berkuasa untuk memerdekakan yaitu Yesus Kristus yang tersalib.

(14)

KEMERDEKAAN DARI TUHAN MEMAMPUKAN KITA MENGHASILKAN BUAH KEKUDUSAN.

Rabu, 11 Agustus 2021

KISAH BANGSA YANG TERJAJAH

Tetapi sekarang, setelah kamu dimerdekakan dari dosa dan setelah kamu men-jadi hamba Allah, kamu beroleh buah yang membawa kamu kepada pengudusan dan sebagai kesudahannya ialah hidup yang kekal.

Roma 6:22

Bangsa Israel pernah hidup dalam penjajahan selama kurang lebih 400 tahun lamanya di Tanah Mesir. Bangsa Israel adalah umat pilihan Allah, di mana bangsa ini akan menjadi berkat bagi seluruh bangsa. Tetapi kehidupan umat pilihan Allah saat dijajah oleh bangsa Mesir sungguh amat menyedihkan. Setiap hari mereka harus mengerjakan batu bata, dan hidup mereka sangat dibatasi. Potensi mereka sebagai bangsa pilihan Allah terkubur dalam perbudakan di Mesir. Mereka tidak bisa mengerjakan sesuatu sebagai mana layaknya umat pilihan Allah yang akan menjadi berkat bagi semua bangsa.

Kisah perbudakan bangsa Israel menjadi gambaran nyata tentang bagaimana kehidupan kita dahulu yang terbelenggu oleh dosa.

Karena belenggu dosa kita tidak mampu berpikir, bekerja dan melakukan sesuatu untuk Tuhan. Tetapi oleh pengorbanan Kristus Yesus, kita beroleh kemerdekaan di dalam iman kita kepadaNya.

Kita dimampukan untuk melakukan hal-hal besar yang berkenan kepada Allah. Kita tidak lagi mengerjakan sesuatu yang tidak berguna, tetapi kita dimampukan untuk menghasilkan buah kekudusan yang kesudahannya ialah hidup yang kekal dalam Yesus Kristus.

(15)

JANGAN MAU DIJAJAH OLEH KENYAMANAN DAN KEMALASAN.

Kamis, 12 Agustus 2021

BERJUANG MELAWAN DIRI SENDIRI

Berkatalah dan berlakulah seperti orang-orang yang akan dihakimi oleh hukum yang memerdekakan orang.

Yakobus 2:12

Seorang sastrawan pernah menulis sebuah syair tentang kemerdekaan, yang jika diartikan berbunyi demikian “Tidak mudah seseorang berdiri sebagai seorang yang merdeka. Kemerdekaan memerlukan bekal yang mahal. Bukan bekal untuk berjuang melawan penjajah, tetapi bekal untuk berjuang melawan diri sendiri dan kemalasan.” Syair tersebut mengajarkan kepada kita bahwa para pahlawan telah berjuang untuk sebuah kemerdekaan, yang hari ini kita bisa nikmati. Tetapi kita sebagai orang yang merdeka, perlu berjuang agar kita tidak dijajah oleh kenyamanan dan kemalasan yang membuat kita tidak bertumbuh di tengah kemerdekaan ini.

Di dalam kehidupan rohani, Firman Tuhan juga mengingatkan kita agar kita tetap berjuang mengisi kemerdekaan yang telah Tuhan anugerahkan bagi kita. Kristus telah membebaskan kita dari belenggu dosa dan melepaskan kita dari cara hidup yang lama, oleh karena itu kita dapat hidup sebagai orang-orang yang merdeka, hamba-hamba kebenaran yang sejati.

Kita harus pergunakan seluruh talenta dan waktu kita dan mengisi seluruh kehidupan kita untuk bekerja dan melayani Allah. Dosa tidak lagi berkuasa atas kita, sehingga kita harus sungguh-sungguh berusaha untuk hidup berkenan kepada Allah layaknya orang yang telah dimerdekakan oleh Tuhan.

(16)

LAYANILAH ORANG LAIN TANPA BATAS KARENA TUHAN SUDAH MEMERDEKAKAN KITA.

Jumat, 13 Agustus 2021

DIBEBASKAN UNTUK MELAYANI

Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih.

Galatia 5:13

Kemerdekaan adalah suatu hal yang seringkali disalahgunakan saat ini. Banyak yang mengira ketika sudah mendapatkan kemerdekaan artinya dapat melakukan segala hal dengan bebas, tanpa aturan. Tidak jarang saat anak diharuskan tinggal sendiri untuk kuliah, mereka merasa ‘bebas’ sehingga mereka cenderung mencoba hal-hal yang selalu dilarang oleh orangtuanya. Namun, kemerdekaan yang Tuhan maksud bukanlah seperti apa yang dipikirkan oleh kebanyakan orang.

Kematian Tuhan Yesus di kayu salib untuk menebus umatNya justru Ia ingin mem-bebaskan kita semua dari ikatan dosa. Terlebih dari itu, Tuhan ingin kita menggunakan kemerdekaan ntuk bisa melayani orang lain dengan kasih. Bagaimana bisa kita yang masih berdosa melayani orang lain dengan kasih? Karena Tuhanlah yang memampukan kita untuk bisa melayani dengan kasih! Kemerdekaan dari Tuhan sesungguhnya mem-berikan kita kemampuan untuk terlepas dari belenggu iblis yang seringkali mencegah kita untuk menjadi bejana kasihnya Tuhan.

Saat Tuhan memerdekakan kita, Dia juga memulihkan identitas kita yang sejati sebagai anak Tuhan. Dia mengingatkan kita kembali akan panggilanNya yang mulia. Itu-lah makna kemerdekaan yang sejati. BiarItu-lah kita menjadi bejana kasih Tuhan bagi orang lain karena Dia sudah memerdekakan kita dan memulihkan identitas kita.

(17)

Saat kita sudah mengerti bahwa kemerdekaan dari Tuhan berarti Dia memulih-kan identitas kita dan memampumemulih-kan kita untuk melayani orang lain dengan kasih, kita perlu menghidupi makna kemerdekaan itu sendiri. Sebagai orang percaya yang telah menerima keselamatan dariNya, kita perlu mengerti bahwa kita hidup selain sebagai anakNya, kita juga hidup sebagai hamba Allah.

Sebagai hamba sudah seharusnya melakukan segala sesuatu sesuai dengan perintah tuannya. Gambaran akan tuan-hamba di dunia seringkali menjadi hal yang buruk karena banyak orang yang beranggapan bahwa menjadi hamba berarti tidak mempunyai kebebasan dan hidup hanya mengikuti kemauan tuannya, yang bisa meru-gikan hambanya. Namun saat kita hidup sebagai hamba Allah, sesungguhnya sangatlah berbeda dari hubungan tuan dan hamba di dunia.

Mengapa berbeda? Karena Tuhan juga melihat kita sebagai anak-anakNya yang sangat dikasihi. Tuhan selalu memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya. Namun, kita juga perlu menaati dan mengikuti kehendak Tuhan seperti seorang hamba yang selalu menaati kemauan tuannya. Kehendak Tuhan bagi kita adalah yang terbaik untuk kita, namun seringkali kita yang tidak mau mengikuti kehendakNya.

Jadi, bagian kita sebagai anak dan hamba Allah adalah percaya kepadaNya dengan sepenuh hati dan mengikuti setiap arahan dari Dia yang membawa kebaikan kepada kita.

GOD ALWAYS GIVES HIS BEST TO THOSE WHO LEAVE THE CHOICE WITH HIM. (Jim Elliot)

Sabtu, 14 Agustus 2021

HAMBA ALLAH YANG MERDEKA

Hiduplah sebagai orang merdeka dan bukan seperti mereka yang menyalah- gunakan kemerdekaan itu untuk menyelubungi kejahatan-kejahatan mereka, tetapi hiduplah sebagai hamba Allah.

(18)

“YOU ARE FREE TO CHOOSE, WHAT YOU SURRENDER TO BUT YOU ARE NOT FREE FROM THE CONSEQUENCE OF THAT CHOICE.”

(Rick Warren — Saddleback Church)

Minggu, 15 Agustus 2021

HIDUP SEBAGAI ORANG MERDEKA

Mazmur 81:7

“Merdeka, merdeka!” Itulah pekik para pejuang yang merebut kembali kemerdekaan Indonesia dari para penjajah 76 tahun yang lalu. Gegap gempita tersebut akan kita peringati bersama pada tanggal 17 Agustus.

Sebagai orang beriman, kita telah dimerdekakan dari dosa. Pahlawan iman yang telah membebaskan kita dari rantai perbudakan iblis itu adalah Tuhan kita, Yesus Kristus.

Dengan kematianNya di kayu salib, Yesus Kristus telah membayar lunas seluruh hutang dosa kita, dan kita pun bebas untuk melakukan kehendakNya. Kita pun di- anugerahi damai dan sukacita sejati dalam hidup ini, yang merupakan tanda kemerdekaan orang beriman. Walaupun demikian, perjuangan ketika menjadi orang merdeka ternyata tidak mudah. Iblis tidak senang melihat kemerdekaan kita dan berusaha menghambat iman kita. Dalam perjuangan tersebut, tidak sedikit konflik yang harus kita hadapi.

Tuhan kerap mengizinkan kita mengalami berbagai cobaan dalam mengisi kemerdekaan kita. Namun Tuhan berjanji bahwa kita tidak akan dibiarkanNya saat meng-hadapi tantanga-tantangan tersebut (I Korintus 10:13). Yang penting adalah bagaimana kita terus memandang dan mengandalkan Dia yang telah memerdekakan kita. Pastikan diri kita berada di jalur yang benar sebagai orang yang merdeka.

Aku telah mengangkat beban dari bahunya, tangannya telah bebas dari keran-jang pikulan…

(19)

KEMERDEKAAN ADALAH KESEMPATAN UNTUK MELAYANI DENGAN KASIH.

Senin, 16 Agustus 2021

BEBAS ATAU BABLAS

Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut.

Roma 8:2

Tahun ini Indonesia merayakan Kemerdekaan yang ke-76. Perihal kemerdekaan ini, semua orang menginginkannya. Itu sebabnya, banyak orang yang menjual ide misalnya kemerdekaan finansial, kemerdekaan dari tekanan dan lain-lain.

Tiga hal makna dari kemerdekaan yang harus kita pahami:

Kemerdekaan yang sudah kita terima hari ini, apakah membuat kita bebas atau malah bablas?

KEMERDEKAAN HANYA BISA DIRAIH MELALUI PENGORBANAN. Tidak ada

kemerdekaan tanpa pengorbanan. Allah mengorbankan diriNya sendiri untuk memerdekakan kita dari dosa. Pengorbanan Allah mengubah status kita dari hamba menjadi anak Allah. Tapi untuk hidup sebagai anak Allah, kita juga harus melakukan ‘pengorbanan’. Kita harus bisa mengalahkan keinginan duniawi dan hidup sesuai kehendak Tuhan.

KEMERDEKAAN MEMBUTUHKAN PROSES. Kebanyakan orang ingin

melompati proses dan langsung sampai pada hasil akhir yang gilang gemilang. Allah selalu bekerja melalui proses. Anda merasa proses yang sedang Anda lewati saat ini sangat berat? Proses itu tidak perlu Anda lewati sendirian, ada Tuhan Yesus bersama Anda.

KEMERDEKAAN SESEORANG TIDAK BISA MELANGGAR KEMERDEKAAN ORANG LAIN. Selalu ada hak-hak dan kemerdekaan orang lain yang juga

harus kita jaga dan hormati. Sejatinya kemerdekaan yang kita miliki bukan untuk kepentingan diri kita sendiri, melainkan sebuah kesempatan untuk saling melayani satu sama lain dan hidup berserah kepada Kristus.

1.

2.

(20)

“BUT TAKE HEART! I’VE CONQUERED THE WORLD.” (John 16:22 — MSG)

Selasa, 17 Agustus 2021

SLAVE NO MORE

Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan.

Galatia 5:1

Tepat pada tanggal 17 Agustus 1945, bangsa Indonesia merdeka dari penjajahan. Bayangkan pada saat itu, orang-orang yang mengalami masa penjajahan tersebut selama beratus-ratus tahun, akhirnya dapat merdeka dan lepas dari penjajahan. Momen tersebut pastinya menjadi sebuah titik balik bagi banyak orang, untuk memulai kehidupan yang baru tanpa rasa takut dan hidup dengan merdeka.

Di masa sekarang, walaupun Indonesia telah merdeka puluhan tahun lalu, perbudakan atau penjajahan masih terjadi. Perbudakan atas rasa takut, kuatir dan dosa yang pelan-pelan menghancurkan kehidupan kita. Tanpa kita sadari, keterikatan kita akan sesuatu membuat kita mengorbankan banyak sekali hal baik yang ada di hidup kita, ketakutan kita akan sesuatu membutakan mata kita untuk melihat kebaikan Tuhan, bahkan perlahan-lahan hal tersebut mengikat hidup kita sampai akhirnya segala keputu-san kita dipengaruhi oleh hal-hal buruk yang membelenggu kita. Bukankah itu terdengar sama seperti perbudakan atau penjajahan?

Bagaimana kita dapat lepas dari rantai perbudakan tersebut? Sebagai anak-anak Kristus, kita harus menyadari bahwa Tuhan Yesus telah memerdekakan kita melalui pengorbanan diriNya di kayu salib yang mengalahkan segala hal yang dapat memperbu-dak kita. Ketakutan atau dosa timemperbu-dak lagi menguasai kehidupan kita.

Mau kah kita mengambil keputusan untuk menjadikan kesadaran dan kebenaran tersebut sebagai titik balik agar kita dapat hidup merdeka dalam Kristus?

(21)

ORANG YANG TELAH DIMERDEKAKAN KRISTUS HARUS HIDUP BAGI ALLAH.

Rabu, 18 Agustus 2021

KITA TELAH MERDEKA

Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka. Yohanes 8:36

Kemerdekaan dapat diartikan sebagai bebas dari belenggu penjajahan yang menjadikan seseorang atau suatu bangsa tidak bisa menentukan arah hidupnya sendiri. Ketika suatu bangsa menjadi bangsa yang merdeka, artinya bangsa itu tidak lagi berada di bawah belenggu bangsa lain, dan dapat menentukan arah hidup mereka sendiri.

Sebagai orang percaya kita patut bersyukur, karena oleh pengorbanan Tuhan Yesus di kayu salib, kita yang percaya dimerdekakan di dalam iman. Ketika kita dimerdekakan dari kutuk dosa, itu berarti kita dimampukan untuk hidup bagi Tuhan. Kita tidak lagi di-belenggu dangan keinginan yang mencelakakan hidup, tetapi kita dimampukan untuk hidup seturut dengan kehendak Allah.

Firman Tuhan juga mengingatkan kita bahwa ketika kita dimerdekakan oleh Kristus, maka kita juga dimampukan untuk menjadi hamba-hamba kebenaran. Artinya: tidak ada lagi kuk perhambaan yang membuat kita menjadi takut dan merasa tidak layak.

Oleh karena itu sebagai orang yang telah dimerdekakan, mari kita hidup bagi Allah. Pergunakan waktu dan talenta kita untuk melayani Tuhan dan bekerja bagi kerajaan Allah.

(22)

KITA ADALAH PRODUK DARI MASA LALU KITA, TETAPI KITA TIDAK PERLU MENJADI TAWANANNYA.

Kamis, 19 Agustus 2021

KEMENANGAN ATAS DOSA

Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.

1 Yohanes 1:9

Kendati dosa adalah hal yang sangat menyedihkan, Alkitab menawarkan harapan dan optimisme dalam menghadapinya. Ketika manusia melakukan dosa maka Alkitab memberikan jalan keluar, yaitu akui dosa di hadapan Tuhan dan mohon pengampunan dari Tuhan, maka Tuhan akan mengampuni semua dosa-dosa kita.

Sepasang kekasih hidup dalam pergaulan bebas sebelum menikah hingga akhir- nya sang wanita hamil. Ketika mengetahui kekasihnya hamil, sang lelaki bingung dan bermaksud meninggalkan kekasihnya itu. Semua perasaan bercampur aduk jadi satu. Antara takut, sedih, galau, dan lain-lain.

Dalam pembicaraan antara mereka berdua akhirnya diputuskan bahwa mereka akan menggugurkan janin yang dalam kandungan karena mereka tidak menghendaki bayi itu lahir. Dan aborsi pun dilakukan. Namun setelah tindakan aborsi itu sang lelaki meninggal-kan pacarnya tersebut karena ia terus dikejar perasaan bersalah.

Sang wanita merasa sakit hati dan dengan perasaan hancur dia menjalani ke-hidupannya seorang diri. Seiring berjalannya waktu, memang janin itu sudah digugurkan namun perasaan bersalah tetap ada dalam diri wanita itu. Sampai akhirnya dia menemui pembina rohaninya di gereja.

Pembina rohani itu kemudian membimbing wanita tersebut sampai pada akhirnya ia mengakui dosa-dosanya dan dibimbing untuk masuk dalam komitmen doa memohon ampun kepada Tuhan. Akhirnya wanita itu merasa bebas dari dosa dan ia memutuskan untuk melayani Tuhan.

(23)

“TETAPI SEKARANG DI DALAM KRISTUS YESUS KAMU, YANG DAHULU “JAUH”, SUDAH MENJADI “DEKAT” OLEH DARAH KRISTUS.” (Efesus 2:13)

Jumat, 20 Agustus 2021

ACCESS TO HIS PRESENCE

Di dalam Dia kita beroleh keberanian dan jalan masuk kepada Allah dengan penuh kepercayaan oleh iman kita kepadaNya.

Efesus 3:12

Banyak sekali bacaan di Alkitab, renungan yang kita baca, atau nyanyian yang kita dengar yang berbicara tentang hadirat Tuhan. Hadirat Tuhan dapat kita rasakan dimanapun dan kapanpun, jika saja kita membuka hati dan memfokuskan pandangan kepada Tuhan. Tetapi pada zaman Alkitab khususnya pada zaman Perjanjian Lama, tidak semudah itu untuk masuk ke dalam hadirat Tuhan. Zaman dahulu ada sebuah tempat yang disediakan. Sebuah Kemah Suci yang disediakan, dan tidak sembarang orang dapat masuk kedalam hadirat Tuhan.

Dahulu, untuk masuk dan merasakan hadirat Tuhan tidak seperti masa kini dimana kita dapat merasakan dimanapun dan kapanpun. Semua manusia yang ber- dosa, tidak dapat masuk ke dalam Kemah Suci untuk merasakan hadirat Tuhan. Tetapi, oleh kemurahan dan kasih Tuhan, pengorbanan Tuhan Yesus di kayu salib telah kembali mempersatukan hubungan kita dengan Bapa sehingga kita dapat masuk hadirat Tuhan kapanpun dan dimanapun.

Tuhan rela mati bagi semua orang untuk memberikan kita kebebasan sehingga kita dapat merasakan hadirat Tuhan dan menjalin hubungan yang intim dengan Bapa di Sorga. Oleh karena itu, maukah kita menyadari hal tersebut dan hidup dengan kebebasan yang datangnya dari Tuhan?

Marilah kita terus masuk ke dalam hadirat Tuhan setiap hari dengan kebebasan dan percaya akan kebaikan Tuhan.

(24)

WOULD YOU BE FREE FROM THE PRISON OF “I THOUGHT GOD WILL?”

Sabtu, 21 Agustus 2021

PRISON OF EXPECTATION

Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan orang lain? Matius 11:3

Tomy sedang dalam masa isolasi mandiri bersama kakaknya karena terpapar COVID-19. Tomy mendengar bahwa temannya dinyatakan negatif hanya dalam 12 hari. Tomy pun melakukan semua yang temannya lakukan dengan ekspektasi bahwa ia juga dapat dinyatakan negatif. Ia berjemur, minum vitamin dan makan sehat. Setelah 12 hari, Tomy kembali melakukan tes PCR dan ternyata hasilnya positif. Hasil Tomy bahkan mem-buruk sekalipun ia sudah tidak bergejala. Di lain sisi, kakaknya justru membaik. Tomy kecewa dan merasa Tuhan tidak adil. Tomy tidak berani berharap di tes berikutnya. Di luar perkiraannya, Tomy justru dinyatakan negatif, sedangkan kakaknya masih positif.

Pernahkah kita meragukan Tuhan seperti Tomy? Bahkan Yohanes Pembaptis pun pernah meragukan Kristus. Yohanes Pembaptis mengira bahwa Tuhan Yesus datang untuk menghakimi dunia (Matius 3:11-12). Yohanes sudah melakukan bagiannya untuk mempersiapkan jalan bagi Kristus, tetapi ia justru dipenjara. Apa yang ia pikir seharusnya Kristus lakukan ternyata tidak terjadi.

Ketika kita meletakkan ekspektasi kita pada apa yang Tuhan seharusnya lakukan, life will never make sense. Kita mungkin merasa Tuhan telah melupakan kita. Seringkali Tuhan mengizinkan ekspektasi kita tidak terjadi untuk menumbuhkan iman kita. Namun, ekspektasi yang sama juga digunakan iblis untuk menghancurkan iman kita.

Mari letakkan ekspektasi kita pada Tuhan, karena Ia sanggup melebihi ekspektasi kita.

(25)

DI MANA ADA ROH TUHAN, DI SITU ADA KEMERDEKAAN.

COMFORT ZONE?

Engkau tak usah takut terhadap kedahsyatan malam, terhadap panah yang terbang di waktu siang, terhadap penyakit sampar yang berjalan di dalam gelap, terhadap penyakit menular yang mengamuk di waktu petang.

Mazmur 91:4-6

Apakah Anda pernah merasa terpenjara dalam suatu situasi yang berat dan tidak diinginkan? Kalau ada seseorang yang menawarkan untuk membebaskan Anda dengan satu syarat, yaitu Anda harus mempercayakan diri Anda kepadanya dan dia pasti akan mampu menolong dari masalah apa pun, apa yang akan Anda lakukan? Apakah Anda akan langsung mengambil kesempatan itu?

Meskipun semua orang menginginkan kemerdekaan tapi nyatanya tidak semua orang melakukan hal-hal yang akan menuntun mereka pada kemerdekaan. Bangsa Israel pernah ada di posisi ini. Selama bertahun-tahun mereka disiksa di Mesir, dan selama itu pula mereka berdoa agar Allah mengirimkan pertolongan untuk membebaskan mereka.

Akhirnya Allah mendengar doa mereka dan mengirim Musa untuk membawa mereka keluar dari Mesir. Mereka sangat bersukacita karena Allah mendengar dan menjawab doa mereka. Tapi ketika mereka menemui satu hambatan kecil, mereka langsung ber-kata, “Seandainya kami masih ada di Mesir, tentu kita tidak perlu menderita seperti ini.” Kadang-kadang kita seperti bangsa Israel. Mengapa? Harus kita akui, perbudakan bisa cukup menyiksa, tapi berjalan di padang gurun membuka lembaran ketidakpastian dan membuat kita bertanya-tanya tentang masa depan.

Kita harus bersyukur bahwa Tuhan-lah yang memimpin kita melalui lembah kekelaman. Dia menolong kita mendaki gunung-gunung keputusasaan. Tuhan rindu memerdekakan Anda. Akankah Anda mempercayakan hidup kepadaNya?

(26)

PENYERAHAN DIRI ADALAH KUNCI PEMULIHAN.

Senin, 23 Agustus 2021

TIGA FASE PENTING DALAM HIDUP PETRUS

Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: “Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?” Jawab Petrus kepada-Nya: “Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” Kata Yesus kepadanya: “Gembalakanlah domba-dombaku.

Yohanes 21:15

Pasti kebanyakan dari kita pasti tahu Petrus, tokoh dalam Alkitab yang dikenal sebagai salah satu murid Tuhan Yesus dan juga salah satu Rasul yang hebat. Tetapi apakah Anda tahu bahwa Petrus tidak serta-merta langsung menjadi Rasul yang dipakai Tuhan secara luar biasa?

Alkitab menceritakan ada 3 fase penting dalam kehidupan Petrus:

Tuhan Yesus pasti bisa memulihkan kita dari segala keterpurukan. Yang dibutuhkan hanyalah penyerahan diri kita sepenuhnya kepadaNya setiap hari. Dia adalah Penguasa Tunggal hidup kita.

MENJADI MURID KRISTUS PERTAMA KALI. Petrus digambarkan sebagai

murid yang pemberani, bersemangat dan paling aktif di antara murid lainnya. Sama seperti fans fanatik klub sepak bola.

MOMEN SAAT TUHAN YESUS DISALIBKAN. Petrus melihat Tuhan Yesus

seperti tidak berdaya menerima siksaan tentara Romawi saat ditangkap dan disalibkan. Saat itu Petrus merasa gentar dan akhirnya menyangkal Tuhan 3 kali. Keterpurukan itu membuat Petrus kembali ke kehidupan lamanya yaitu menjadi seorang nelayan.

KEBANGKITAN KRISTUS. Ketika Tuhan Yesus Kristus menampakkan diri

setelah kebangkitanNya di pinggir danau Tiberias (Yohanes 21), pada saat itu Tuhan memulihkan Petrus yang sudah menyangkalNya. Petrus yang dulu adalah seorang fans fanatik lahiriah menjadi pengikut sejati Kristus.

1.

2.

(27)

HUBUNGAN DENGAN TUHAN MEMULIHKAN KITA.

DOA UNTUK PEMULIHAN

UmatKu, yang atasnya namaKu disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajahKu, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka.

2 Tawarikh 7:14

Tuhan kita selalu rindu untuk melakukan pemulihan dalam kehidupan kita. Baik itu dalam hal finansial, hubungan keluarga, pekerjaan dll. Banyak janji-janji Tuhan tentang pemulihan.

2 Tawarikh 7:14 menyatakan 3 hal tentang pemulihan:

Ketiga kebenaran ini akan membuka jalan kita untuk mendapatkan pemulihan dari Tuhan, yang memberikan hal-hal ini bukan untuk mempersulit kita, tetapi justru Tuhan rindu untuk memulihkan hubungan antara Dia dengan kita, anak-anak yang sangat dikasihiNya.

Selasa, 24 Agustus 2021

MERENDAHKAN HATI DI HADAPAN TUHAN. Artinya: mengijinkan Tuhan

mengambil alih kehidupan kita. Tuhan senang dengan orang yang rendah hati dan menjadikan Dia Penguasa Tunggal dalam hidup orang percaya.

BERDOA DAN MENCARI WAJAH TUHAN. Artinya: meminta kepada Tuhan

dengan sepenuh hati dan tulus sesuai janji-janjiNya. Berdoa dengan sepenuh hati dan tulus berarti mempercayakan penuh kepada Tuhan segalanya termasuk jawaban dari doa kita, karena kita percaya bahwa rencana Tuhan merupakan yang terbaik.

BERBALIK DARI JALAN-JALANNYA YANG JAHAT. Artinya: bertobat

sepenuhnya dari kehidupan kita yang lama yang mengikat hidup kita dan berbalik kepada Tuhan, seperti tindakan iman anak yang hilang yang memutuskan pulang ke rumah bapanya dalam perumpamaan Anak Yang Hilang.

1.

2.

(28)

LET OUR HEARTS BE RENEWED IN CHRIST.

Rabu, 25 Agustus 2021

ONE STEP AT A TIME

Ia menyembuhkan orang-orang yang patah hati dan membalut luka-luka mereka.

Mazmur 147:3

Setiap manusia pasti memiliki luka batin atau pernah tersakiti, baik besar maupun kecil. Namun, sama seperti luka tubuh kita, kecepatan untuk pulih dari luka tersebut tergantung dari tubuh diri kita masing-masing dan bagaimana cara kita menangani luka tersebut.

Apa yang seringkali terjadi adalah kita sengaja lari untuk menjauh dan mengubur luka hati yang kita miliki, dan menyimpannya dalam hati. Hal ini dikarenakan kita takut dengan rasa sakit yang ditimbulkan dari luka tersebut ataupun kita takut ditolak oleh orang-orang yang kita kasihi. Alhasil, luka itu tidak menjadi sembuh dan malah menjadi lebih besar sehingga menyebar ke aspek kehidupan lainnya.

Tuhan sangat mengasihi kita karena kita anak-anakNya. Dikatakan pada Mazmur 147:3 bahwa Tuhan menyembuhkan orang-orang yang patah hati dan membalut luka- luka mereka. Tuhan mengetahui sakit yang kita rasakan, dan Dia akan membalut luka- luka kita jika kita menyerahkan luka kita kepada Tuhan.

Tuhan tidak mengatakan bahwa luka-luka batin yang kita alami tidak akan menimbulkan rasa sakit. Namun janjiNya adalah, Tuhan akan memulihkannya. Setiap orang membutuhkan waktu yang relatif berbeda untuk luka tersebut dapat sembuh. Mari kita berjalan mengikuti proses yang Tuhan sudah tetapkan dan tetap percaya bahwa hidup kita aman di dalamNya.

(29)

HE IS OUR ANCHOR OF HOPE.

HOPEFULNESS

Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk men-datangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.

Roma 8:28

Kita semua mengetahui mengenai pandemi yang sedang melanda di seluruh dunia membuat situasi menjadi sangat tidak menentu. Banyak orang yang sedang terpapar dengan COVID-19 atau orang yang mereka kasihi sedang terpapar ataupun kehilangan mereka karena COVID-19. Pandemi sudah melumpuhkan banyak sekali aspek di dalam kehidupan kita, terutama terhadap relasi hubungan kita dengan orang lain.

Di tengah situasi tidak menentu seperti ini dan banyaknya berita-berita buruk yang tersebar, menjadi sangat sulit untuk kita dapat terus melihat hal positif yang terjadi di dalam kehidupan kita. Tidak sedikit yang mulai kehilangan pengharapan di tengah situasi seperti ini.

Salah satu janji Tuhan adalah bahwa segala hal yang terjadi di dalam kehidupan kita, meskipun terlihat negatif sekalipun, semuanya mendatangkan kebaikan bagi kita. Memang sangat sulit untuk kita dapat percaya, terutama jika kita mengalami kehilangan atau kejadian yang buruk. Namun, ingatlah kebaikan dan kesetiaan Tuhan di dalam ke-hidupan kita masing-masing.

Apa yang Tuhan sudah lakukan di dalam kehidupan kita, Dia akan melakukannya lagi. Biarlah kita tidak pernah berhenti berharap di dalam Kristus, karena Dia adalah Jangkar Pengharapan kita.

(30)

Selama Anda menjadi seorang percaya, berapa kali Anda meragukan bahwa diri Anda benar-benar sudah diselamatkan? Hal ini mungkin tidak hanya dialami oleh Anda sendiri. Bahkan ada beberapa orang-orang Kristen yang kita tahu yang pada akhirnya menyatakan diri tidak lagi menjadi pengikut Kristus. Apa yang terjadi? Apakah benar Tuhan itu ada? Apakah pekerjaan Tuhan itu benar-benar nyata?

YA! TUHAN YESUS MEMANG ADA DAN NYATA! Lalu kenapa Tuhan tidak pernah hadir dari sejak awal manusia jatuh ke dalam dosa? Kenapa pula Allah tidak langsung menyelamatkan manusia saat itu juga? Oleh karena Tuhan menghargai manusia sebagai mahluk yang diciptakan serupa dan segambar dengan Allah, manusia yang memiliki kehendak untuk menaati atau memberontak kepada Allah.

Kita tahu dalam Perjanjian Lama bagaimana manusia sudah berusaha sedemikian rupa untuk hidup berkenan di hadapan Allah dan mencari keselamatan namun tetap tidak bisa mencapai keselamatan atau menjadi segambar dan serupa dengan Tuhan. Karena itu pada akhirnya Tuhan Yesus hadir ke dunia ini untuk menebus dosa manusia, karena semua usaha manusia sia-sia. Kita hari ini dapat berdiri sampai saat ini adalah bukti tentang apa yang telah Tuhan lakukan di atas kayu salib.

Tuhan Yesus bukan saja datang untuk menebus dosa kita, tetapi Ia datang untuk mengembalikan setiap kita kepada rancangan awal, yaitu untuk menjadi segambar dan serupa dengan Allah. Kita yang tadinya bingung posisi kita di dunia ini dikembalikan untuk memiliki identitas yang sejati di dalam Kristus.

DIKEMBALIKAN KE RANCANGAN SEMULA.

Jumat, 27 Agustus 2021

IDENTITAS YANG SEJATI

Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuatNya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.

(31)

Suatu kali sebuah virus komputer bernama “The Love Bug” (Virus Cinta) menyerang komputer di seluruh dunia melalui pesan e-mail dalam waktu kurang dari 24 jam. Orang-orang yang tertipu virus komputer ini karena tidak mampu menahan diri terhadap godaan untuk membuka pesan virus yang berjudul “Aku Cinta Kamu”.

Beberapa analis mengatakan bahwa keberhasilan virus komputer yang menghancur-kan itu, di samping mengungkapmenghancur-kan keringkihan mesin di dunia cyber, juga mengung-kapkan betapa dalamnya kerinduan hati manusia. Jauh di dalam lubuk hati manusia, setiap orang di planet bumi ini sedang mencari cinta.

Bukan suatu kebetulan jika salah satu nats terkenal dalam Alkitab adalah “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan AnakNya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Yohanes 3:16).

Mungkinkah cinta yang paling kita rindukan adalah cinta kepada Allah? Apakah Yesus Kristus adalah Pribadi yang selalu ingin kita rindukan? Jika benar demikian, maka penerimaan akan cinta Allah di dalam Kristus dapat mengubah hidup kita melalui berbagai cara yang luar biasa.

Ketika Allah berfirman “Aku mengasihi kamu” (Maleakhi 1:2), itulah pesan yang selama ini kita rindukan. Pesan itu dapat mengubah hidup kita. Bagaimana Saudara meresponi kasihNya hari ini?

“FIRMAN TUHAN: AKU MENGASIHI KAMU.” (Maleakhi 1:2)

MERINDUKAN ALLAH

Hatiku mengikuti FirmanMu: “Carilah wajahKu”; maka wajahMu kucari, ya TUHAN.

Mazmur 27:8

(32)

KASIH KEPADA ALLAH BERMULA DARI HATI YANG RINDU UNTUK MENGENALNYA.

Minggu, 29 Agustus 2021

KERINDUAN TERBESAR

Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitanNya dan perse-kutuan dalam penderitaanNya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematianNya.

Filipi 3:10

Setiap orang pasti mempunyai impian dalam hidupnya. Ada yang memiliki impian menjadi kaya, terkenal, punya gelar, memiliki jabatan dan sebagainya. Rasul Paulus, dalam perjalanan hidupnya mengalami pengalaman yang telah mengubahnya; semua yang dahulu dianggapnya menguntungkan, kemudian dianggapnya sampah, setelah mengenal Kristus. Bahasa asli yang dipakai Rasul Paulus ialah “kotoran”. Penyebab perubahan hidup Rasul Paulus adalah pengenalannya akan Yesus Kristus.

Komitmen Rasul Paulus yang besar untuk mengenal Allah terlihat jelas dalam Filipi 3:10-14. Bukan sekedar pengenalan yang dangkal, tetapi persekutuan yang demikian erat hingga memungkinkan Rasul Paulus untuk dapat hidup semakin serupa dengan Kristus. Rasul Paulus sadar bahwa ia perlu terus bertumbuh dalam pengenalan Allah. Komit-mennya yang kuat digambarkan dengan kata-kata “mengejar” dan “berlari-lari”. Sesuatu yang aktif dan bersemangat, yang terus maju secara bertahap, yang mengarah pada satu tujuan yang jelas untuk mengenal dan menyelaraskan diri dengan Kristus hingga memperoleh upah yang telah disediakan Allah untuknya.

Mari mengarahkan hati untuk semakin mengenal Allah. Ketika kita memelihara kerinduan ini, maka hati kita akan terus diselaraskan dengan hati Kristus. Keinginan dan kebiasaan lama yang berpusat pada diri sendiri digantikan oleh respon dan gaya hidup yang baru untuk memuliakan Allah dan untuk hidup makin mengasihi Tuhan.

(33)

MENGINGAT PERBUATAN TUHAN DI MASA LAMPAU SERTA MELAKUKAN FIRMANNYA ADALAH SALAH SATU BUKTI KASIH KITA KEPADA TUHAN.

SELALU INGAT SEGALA KEBAIKAN TUHAN

20 Apabila di kemudian hari anakmu bertanya kepadamu: Apakah peringatan, ketetapan dan peraturan itu, yang diperintahkan kepadamu oleh TUHAN Allah kita? 21 Maka haruslah engkau menjawab anakmu itu: Kita dahulu adalah budak Firaun di Mesir, tetapi TUHAN membawa kita keluar dari Mesir dengan tangan yang kuat.

Ulangan 6:20-21

Orangtua Israel bertanggung jawab dalam proses pendidikan agama anak-anak mereka. Anak-anak harus diajarkan bagaimana cara Tuhan menyatakan diriNya kepada Israel dan apa yang diperintahkanNya bagi mereka secara turun-temurun.

Anak-anak orang Israel harus memahami sejarah bangsa mereka bahwa, Tuhan menyatakan diriNya kepada bangsa Israel. Mereka memiliki pengalaman dengan Tuhan ketika Tuhan membebaskan mereka dari Mesir; mereka menyaksikan penghakiman Tu-han atas Mesir, dan mereka menerima janji serta rencana TuTu-han untuk memiliki Tanah Perjanjian. Anak-anak orang Israel harus memahami bahwa Tuhan juga menyatakan diriNya melalui FirmanNya. Ia memberikan ketetapan-ketetapan kepada bangsa Israel yang harus mereka pegang teguh.

Anak-anak orang Israel harus memahami bahwa Tuhan menetapkan mereka untuk bersungguh-sungguh menjaga dan berpegang pada perintahNya karena melaluinya Tuhan akan memelihara mereka; melakukan yang benar dan baik di mata Tuhan serta terus menceritakan kepada anak cucu mereka bagaimana Tuhan melepaskan mereka dari Mesir. Dengan demikian maka iman kepada Tuhan akan terus terpelihara dalam komunitas orang percaya.

Semua perintah tersebut diberikan dengan maksud utama yaitu, supaya anak-anak orang Israel dan keturunannya dapat terus mengenal dan mengasihi Allah, sumber kehidupan mereka.

(34)

PILIHAN DAN KESERIUSAN KITA UNTUK MENJAGA HIDUP SUPAYA BERKENAN DI HADAPAN TUHAN MERUPAKAN BUKTI DARI

KASIH KITA KEPADANYA.

Selasa, 31 Agustus 2021

HANYA MENYEMBAH TUHAN

Aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN! Yosua 24:15

Kata “ibadah” dalam Nats di atas dalam bahasa Ibrani menggunakan kata “abad” yang berarti “mengabdi”, “menjadi hamba”, “bekerja bagi...”

Berdasarkan pengertian tersebut, yang dimaksud “beribadah” bukan hanya sekedar mengikuti kegiatan-kegiatan di dalam gereja tetapi ibadah sesungguhnya terjadi dalam setiap aspek kehidupan kita (keluarga, harta, karier, pendidikan, hubungan, pelayanan, pekerjaan dan lain-lainl). Hidup kita hanya digunakan untuk mengabdi kepada Tuhan, menjadi hamba Tuhan dan bekerja bagi kemuliaan Nama Tuhan.

Setiap orang percaya harus senantiasa memilih siapa yang akan dilayaninya. Seperti yang terjadi antara Yosua dan bangsa Israel, melayani Tuhan bukan suatu pilihan sekali saja. Kita harus berkali-kali memutuskan untuk bertekun di dalam iman dan me-naati Tuhan. Membaharui pilihan-pilihan yang benar oleh orang percaya meliputi takut akan Tuhan, kesetiaan kepada kebenaran, ketaatan dengan hati yang sungguh-sungguh dan penyangkalan dosa serta kesenangan-kesenangan yang terkait dengannya (Yosua 24:14-16). Lalai memilih untuk melayani dan mengasihi Tuhan akhirnya akan mendatang-kan hukuman dan kebinasaan (Yosua 23:11-13; 24:20).

Setiap orang percaya yang beribadah kepada Tuhan harus menjadikanNya sebagai satu-satunya “Tuan” atas hidupnya atau dengan kata lain ia harus sepenuhnya mengabdi kepada Tuhan saja. Hukum ini bukan hal yang mudah sehingga setiap orang percaya harus benar-benar serius memperjuangkannya, dengan pertolongan dan anugerah dari Yesus Kristus dan penyertaan Roh Kudus.

(35)
(36)

UNTUK KALANGAN SENDIRI DAN TIDAK DIPERJUALBELIKAN ATAU DIPERBANYAK TANPA IZIN CHRIST CATHEDRAL

Referensi

Dokumen terkait

Hasil akhir analisa adalah peta distribusi spasial hujan rerata tiap bulan dan hujan rerata bulanan untuk seluruh wilayah Jawa Timur.. Tahap analisa mengikuti prosedur yang

Penelitian dilaksanakan di Daerah Irigasi Jatiluhur yang merupakan wilayah kerja dari Perum Jasa Tirta II, khususnya wilayah yang dilayani oleh Saluran Tarum Barat atau wilayah

20 Urusan Wajib Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian, dan Persandian Organisasi : 1. 13 SATUAN KERJA PENGELOLA

Menentukan kondisi operasi yang optimal (daya microwave , lama waktu ekstraksi, dan rasio antara bahan baku yang akan diekstrak dengan pelarut yang digunakan) dari

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis tentang pengaruh komplekitas tugas, kerjasama tim dan tipe kepribadian auditor terhadap audit judgment pada Auditor

seleksi adalah tindakan memilih sapi yang mempunyai sifat yang dikehendaki dan membuang pi yang mempunyai sifat yang dikehendaki dan membuang  sapi yang tidak mempunyai sifat

Pengaruh current ratio terhadap perubahan laba adalah semakin tinggi nilai current ratio maka laba bersih yang dihasilkan perusahaan semakin sedikit, karena rasio