• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH INSENTIF, PENGAWASAN DAN LINGKUNGAN KERJA FISIK TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DINAS PENDIDIKAN KOTA PADANG E- JURNAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH INSENTIF, PENGAWASAN DAN LINGKUNGAN KERJA FISIK TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DINAS PENDIDIKAN KOTA PADANG E- JURNAL"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH INSENTIF, PENGAWASAN DAN LINGKUNGAN KERJA FISIK TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL

DINAS PENDIDIKAN KOTA PADANG

E- JURNAL

OLEH NINGSIH 11090178

PROGRM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT

PADANG 2015

(2)
(3)

Pengaruh Insentif, Pengawasan dan Lingkungan Kerja Fisik terhadap Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil Dinas Pendidikan Kota Padang

Oleh

1Ningsih. 2 Rian Hidayat SP, MM, 3Nilmadesri Rosya S.Pd, ME 1)Mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat 2,3) Dosen Tetap Prodi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI SumateraBarat

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) terdapat pengaruh positif dan signifikan antara insentif terhadap prestasi kerja Pegawai Negeri Sipil Dinas Pendidikan Kota Padang ditunjukkan dengan nilai koefisien 0,289 dengan nilai thitung (12,908) > ttabel (1,65936); 2) terdapat pengaruh positif dan signifikan antara pengawasan terhadap prestasi kerja Pegawai Negeri Sipil Dinas Pendidikan Kota Padang ditunjukkan dengan nilai koefisien 0,231 dengan nilai thitung (5,390) > ttabel (1,65936) ; (3) terdapat pengaruh positif dan signifikan antara lingkungan kerja fisik terhadap prestasi kerja Pegawai Negeri Sipil Dinas Pendidikan Kota Padang ditunjukkan dengan nilai koefisien 0,269 dengan nilai thitung (5,686) > ttabel (1,65936) ; (4) terdapat pengaruh yang positif dan signifikan secara bersama-sama antara insentif (X1), pengawasan (X2) dan lingkungan kerja fisik (X3) terhadap prestasi kerja Pegawai Negeri Sipil Dinas Pendidikan Kota Padang berdasarkan analisis data fhitung sebesar 6,019 > ftabel 3,08. Untuk dapat meningkatkan prestasi kerja hendaknya Dinas Pendidikan Kota Padang memberikan Insentif, pengawasan dan lingkungan kerja fisik yang memadai demi meningkatkan prestasi kerja. Kata Kunci : Insentif, Pengawasan, Lingkungan Kerja Fisik, Prestasi Kerja

ABSTRACT

This study aims to determine (1) there is a positive and significant incentives on the performance of civil servant Padang City Departement of education office indicated by the value of coeffisiont of 0.289 with tcount (12.908)> ttable (1.65936), (2) there is positive and significant correlation between supervision on job performance of Civil Servant Padang City Department of Education office indicated by the value of coefficient of 0.231 with tcount (5.390)> t table (1.65936); (3) there is positive and significant correlation between physical work environment on work performance of Civil Servant Padang City Department of Education office indicated by the value coefficient of 0.269 with tcount (5.686)> ttable (1.65936); (4) there is a positive and significant co-operation between incentives (X1), supervision (X2) and physical work environment (X3) on work performance of Civil Servant Padang City Department of Education office based data analysis Fcount 6.019> Ftable 3, 08. To improve work performance Padang City Education Departement should provide incestives, supervision and adeguate physical working emvironment in order to job performance.

(4)

PENDAHULUAN

Keberhasilan suatu organisasi sangat dipengaruhi oleh prestasi pegawainya. Setiap organisasi maupun instansi Pemerintah akan selalu berusaha untuk meningkatkan prestasi pegawainya, dengan harapan apa yang menjadi tujuan organisasi akan tercapai. Berbagai usaha yang dilakukan oleh organisasi dalam meningkatkan prestasinya, misalnya melalui tambahan penghasilan, pengawasan yang diberikan oleh unit kerja dan lingkungan kerja fisik yang memadai. Hal ini menuntut semua organisasi yang berhubungan dengan kinerja agar menjadi organisasi yang kompetitif yang sesuai dengan harapan sebuah instansi.

Menurut Pangabean (2002:77), sedangkan pengertian kinerja “Kinerja seseorang merupakan kombinasi dari kemampuan, usaha dan kesempatan yang dapat dinilai dari hasil kerjanya”.

Menurut Hasibuan (2001:34) mengemukakan “kinerja (prestasi kerja) adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu”. Dari kedua pengertian tersebut dapat dilihat bahwa insentif sangat berpengaruh terhadap kinerja seseorang.

Dinas Pendidikan Kota Padang adalah sebuah instansi Pemerintah yang bertujuan untuk peningkatan pendidikan, mengembangkan dan mengoptimalkan serta meningkatkan fungsi pengawasan dalam mendukung pemerintahan dan pengembangan pendidikan.

Tabel 1. Prestasi Pegawai Dinas Pendidikan Kota Padang Tahun 2014

No Prestasi Jumlah

1 Ikut serta dalam ketepatan persepsi terhadap tugas yang diberikan 5 orang 2 Peningkatan kemampuan bekerja 15 orang 3 Ikut serta dalam

pengembangan pencapaian standar mutu kerja

25 orang 4 Peningkatan kualifikasi

bagi pegawai berkinerja baik

12 orang 5 Penghargaan terhadap

ketelitian dan ketepatan waktu dalam bekerja

8 orang

Sumber: Subag umum Dinas Pendidikan Kota Padang 2015

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa dari jumlah Pegawai Negeri Sipil Dinas Pendidikan Kota Padang berjumlah 144 orang yang berprestasi berjumlah 65orang, oleh sebab itu masih rendahnya prestasi Pegawai Negeri Sipil Dinas Pendidikan Kota Padang

Disamping pegawai mendapatkan prestasi, pemberian imbalan berupa gaji atas kontribusinya terhadap organisasi pada dasarnya diharapkan akan memberikan motivasi kepada para pegawai yang mempunyai latar belakang yang berbeda, hal ini akan memberikan dampak yang positif di dalam menjalankan tugas-tugas agar tetap semangat dan terhindar dari penurunan produktivitas kerja pegawai dan berujung pada kinerja dan kelangsungan organisasi tersebut. Menurut Rivai (2014:384) insentif diartikan sebagai bentuk pembayaran yang dikaitkan dengan kinerja dan gainsharing, sebagai pembagian keuntungan bagi karyawan akibat peningkatan produktivitas atau penghematan biaya.

Sebagaimana yang dijelaskan dalam pasal 176 Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang berbunyi “Pemerintah Daerah dalam meningkatkan perekonomian daerah dapat memberikan insentif dan/ kemudahan kepada masyarakat dan/atau invetor yang diatur dalam Perda dengan pedoman pada peraturan Perundang–undangan. Atas kewenangan pasal 176 tersebut, Pemerintah Daerah Kota Padang mengeluarkan Peraturan Daerah Kota Padang No 11 tahun

(5)

2009, tentang pemberian insentif dan pemberian kemudahan penanaman modal. Dalam pasal 3 butir 1 (satu) peraturan Daerah Kota Padang No 11 tahun 2009, disebutkan bahwa pemberian insentif berupa pengurangan, keringanan, atau pembebasan pajak daerah dan pengurangan, keringanan atau pembebasan retribusi daerah, dan pasal 3 ayat 2 (dua) juga menjelaskan tentang kemudahan yang berbentuk fasilitasi penyediaan sarana dan prasaarana, pemberian bantuan teknis, fasilitas penyediaan lahan atau lokasi. Sesuai dengan peraturan Walikota Padang No. 38 tahun 2012 tentang kriteria dan besaran tambahan penghasilan bagi Pegawai Negeri Sipil daerah dan pegawai daerah/honor di lingkup Pemerintah Kota Padang.

Tabel 2. Rekapitulasi Perbandingan Pemberian Tambahan Insentif Per Golongan Dinas Pendidikan Kota Padang dan Dinas Pendidkan Kota Sawahlunto

No Golo ngan Besar Insentif Dinas Pendidikan Kota Padang Besar Insentif Dinas Pendidikan Kota Sawahlunto 1 Golo ngan IV Rp. 2.550.000 Rp. 3.500.000 2 Golo ngan III Rp. 2.205.000 Rp. 2.500.000 3 Golo ngan II Rp. 1.050.000 Rp. 1.500.000 4 Golo ngan I Rp. 1.005.000 Rp. 1.050.000

Sumber: Subag Keuangan Dinas Pendidikan Kota Padang dan Dinas Pendidikan Kota Sawahlunto 2015

Dilihat dari tabel diatas perbandingan pemberian tambahan insentif yang diterima Pegawai Negeri Sipil Dinas Pendidikan Kota Padang lebih kecil dibandingkan dengan Dinas Pendidikan Kota Sawahlunto, dilihat dari pendapatan dan pajak daerah.

Pengawasan sangat penting dilakukan oleh perusahaan dalam kegiatan

operasionalnya untuk mencegah kemungkinan terjadinya penyimpangan-penyimpangan dengan melakukan tindakan koreksi terhadap penyimpangan tersebut untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan sebelumnya.

Tabel 3. Pengawasan Yang Diberikan Oleh Dinas Pendidikan Koa Padang

No Jenis Jumlah

1 pegawai yang belum bisa mencapai standar pelaksanaan pekerjaan 14 orang 2 pelanggaran atau sanksi yang diberikan ( keterlambatan dan disiplin kerja) 11 orang

Sumber : Subag umum & Kepegawaian Dinas Pendidikan Kota Padang 2015

Dilihat dari tabel di atas pengawasan yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kota Padang masih rendah, sehingga masih kurangnya prestasi yang didapat oleh Pegawai Negeri Sipil Dinas Pendidikan Kota padang.

Dengan luas gedung /bangunan Dinas Pendidikan Kota Padang 300 m2, memiliki 2 lantai, satu lantai terdapat 4 ruangan, dalam 1 ruangan terdapat 18 pegawai, dengan luas kerja yang sebesar itu, membuat para pegawai kurang nyaman dan kurang bersemangat dengan kondisi ruangan kerjanya. Jadi ruang kerja pegawai Dinas Pendidikan Kota Padang tidak sebanding dengan jumlah pegawai 144 orang.

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis ingin melakukan penelitian dalam bentuk skripsi dengan mengangkat judul “Pengaruh Insentif, pengawasan dan lingkungan kerja fisik terhadap prestasi kerja Pegawai Negeri Sipil ( PNS) pada Dinas Pendidikan Kota Padang”.

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka permasalahan dalam penelitian ini dapat di rumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana pengaruh insentif terhadap

prestasi kerja pegawai pada Dinas Pendidikan Kota Padang?

2. Bagaimana pengaruh pengawasan terhadap prestasi kerja pegawai pada Dinas Pendidikan Kota Padang?

(6)

3. Bagaimana pengaruh lingkungan kerja fisik terhadap prestasi kerja pegawai pada Dinas Pendidikan Kota padang? 4. Bagaimana pengaruh insentif,

pengawasan dan lingkungan kerja fisik terhadap prestasi kerja pegawai pada Dinas Pendidikan Kota Padang?

METODE

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan asosiatif. Penelitian ini dilakukan di Dinas Pendidikan Kota Padang pada tanggal 12 Juli 2015. Menurut Sugiyono (2011: 117) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh Pegawai Negeri Sipil Dinas Pendidikan Kota Padang berjumlah 144 orang pegawai.

Menurut Sugiyono (2011: 118) “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Arikunto (2002:112) mengemukakan mengenai sampel populasi yaitu apabila subjeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua sehingga penelitian ini merupakan penelitian populasi. Dapat disimpulkan bahwa yang menjadi sampel adalah Pegawai Negeri Sipil Dinas Pendidikan Kota Padang yang berjumlah 106 orang. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuesioner. Penyusunan angket atau kuesioner berpedoman kepada skala likert yang berguna untuk menyatakan besar persetujuan responden terhadap pernyataan-pernyataan yang diberi bobot penilaian positif dan negatif. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik propotional random sampling, yaitu pengambilan sampel secara acak, dengan memberikan kode nama dan golongan pegawai pada lot tersebut. Dalam penelitian ini diukur dengan skala likert yang digunakan pada variabel insentif (X1), pengawasan (X2), Lingkungan kerja fisik (X3) terhadap prestasi kerja. Dalam penelitian ini teknik analisis data yang digunakan analisis deskriptif dan analisis induktif, uji kelayakan model dengan menggunakan uji likelihood ratio, uji ramsey, uji asumsi klasik, uji

multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, uji normalitas, uji autokolerasi, uji regresi linerar berganda, ujikoefisien determinasi, uji hipotesis, uji t, uji f.

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Pengaruh Insentif Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pada Dinas Pendidikan Kota Padang

Berdasarkan pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa insentif (X1) berpengaruh positif terhadap prestasi kerja Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada Dinas Pendidikan Kota Padang. Hal ini dapat dilihat pada hasil uji t yang menyatakan bahwa thitung > ttabel (12,908 > 1,65978) dengan alpha 5%, dan sig < alpha (0,000 < 0,05). Hal ini berarti bahwa semakin baik insentif maka akan semakin baik prestasi kerja Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada Dinas Pendidikan Kota Padang. Menurut Pengabean (2002:77), mengemukakan bahwa: “Insentif merupakan imbalan langsung yang dibayarkan kepada pegawai karena prestasi melebihi standar yang ditentukan”. Dengan mengasumsikan bahwa uang dapat mendorong pegawai bekerja lebih giat lagi, maka mereka yang produktif lebih menyukai gajinya dibayarkan berdasarkan hasil kerja.

Berdasarkan penelitian sebelumnya oleh Syahroni Ramadhan terdapat pengaruh insentif terhadap kinerja pegawai pada Kelurahan dan Kecamatan Padang Timur Kota Padang. Dapat dilihat pada Tingkat Capaian Responden (TCR) terendah dari indikator insentif adalah kinerja dengan tingkat capaian responden 81% kategori baik. Untuk meningkatkan prestasi kerja (Y), maka harus diperhatikan variabel insentif (XI).

Berdasarkan distribusi frekuensi insentif (X1) maka diperoleh rata-rata skor pada variabel insentif (X1) adalah 4,35 dan rata-rata tingkat capaian responden (TCR) nya adalah 87% berada dalam ketegori baik. Agar insentif mampu mencapai titik maksimal, maka dari itu penulis menyarankan kepada Dinas Pendidikan Kota Padang agar lebih meningkatkan insentif dari tahun ke tahun agar prestasi kinerja pegawai lebih meningkat lagi. Insentif yang diterima pegawai Dinas Pendidikan Kota Padang sebesar Rp 2.550.000 lebih kecil dibandingkan dengan Dinas Pendidikan

(7)

Kota Sawahlunto sebesar Rp 3.500.000, untuk itu agar di tingkatan besaran insentif yang diterima pegawai Dinas Pendidikan Kota Padang.

Hal ini juga dinyatakan oleh Menurut Handoko (2002:176) “pemberian insentif terhadap pegawai merupakan upaya untuk memelihara pegawai agar dapat bekerja lebih baik dan maksimal”. Insentif juga dikatakan sebagai imbalan atas presatasi, semakin tinggi prestasi kerja pegawai maka seharusnya instansi juga memberikan imbalan lebih kepada instansinya.

Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa insentif berpengaruh positif terhadap prestasi kerja Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada Dinas Pendidikan Kota Padang.

2. Pengaruh Pengawasan Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pada Dinas Pendidikan Kota Padang

Berdasarkan pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa pengawasan berpengaruh positif terhadap prestasi kerja Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada Dinas Pendidikan Kota Padang. Hal ini dapat dilihat pada hasil uji t yang menyatakan bahwa thitung > ttabel (5.390 > 1,65978) dengan alpha 5%, dan sig < alpha (0,000 < 0,05). Hal ini berarti bahwa semakin baik pengawasan maka akan semakin tinggi prestasi kerja pegawai di Dinas Pendidikan Kota Padang. Menurut Siagian (2004:117) “pengawasan adalah evaluasi kerja atau penilaian sebagai proses pengukuran dan perbandingan hasil-hasil pekerjaan yang nyatanya dapat dicapai dengan hasil-hasil sesuai dengan prestsi kerja”.

Berdasarkan distribusi frekuensi pengawasan maka diperoleh rata-rata skor pada variabel pengawasan 4,35 dan rata-rata tingkat capaian responden (TCR) nya adalah 87% berada dalam ketegori baik. Dari paparan diatas dapat disimpulkan bahwa pengawasan berpengaruh positif terhadap prestasi kerja pegawai di Dinas Pendidikan Kota Padang.

3. Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pada Dinas Pendidikan Kota Padang

Berdasarkan pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa pembelian barang-barang habis pakai berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada Dinas Pendidikan Kota Padang. Hal ini dapat dilihat pada tabel yang menyatakan bahwa thitung > ttabel (5.686 > 1,65978) dengan alpha 5%, dan sig < alpha (0,000 < 0,05). Hal ini berarti bahwa semakin baik lingkungan kerja fisik maka akan semakin tinggi prestasi kerja pegawai di Dinas Pendidikan Kota Padang. Berdasarkan hasil penelitian di atas, diketahui bahwa lingkungan kerja fisik berpengaruh positif terhadap prestasi kerja pegawai.

Menurut Netisemito (2000:183) lingkungan kerja fisik adalah sesuatu yang ada disekitar para pekerja dan dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan guna untuk meningkatkan prestasi kerja.

Berdasarkan penelitian sebelumnya oleh Legiman adanya hubungan lingkungan kerja fisik terhadap prestasi kerja pegawai Kopertis Wilayah NAD-Sumut. Dapat dilihat pada Tingkat Capaian Responden (TCR) terendah dari indikator pengawasan adalah keadaan bangunan, dengan tingkat capaian responden 85% kategori baik. Untuk meningkatkan prestasi kerja (Y), maka harus diperhatikan variabel lingkungan kerja fisik (X2).

Berdasarkan distribusi frekuensi lingkungan kerja fisik maka diperoleh rata-rata Tingkat Capaian Responden (TCR) nya adalah 85 berada dalam ketegori baik.

Hal ini dapat disimpulkan sebagian besar responden mendukung lingkungan kerja fisik di Dinas Pendidikan di Kota padang. Salah satu usaha yang harus dilakukan oleh instansi agar lingkungan kerja fisik bisa mencapai maksimal, maka dari itu penulis menyarankan kepada Dinas Pendidikan Kota Padang, agar tempat pegawai bekerja lebih luas dari luas bangunan yang sebelumnya 30x20 m2 supaya melengkapi lingkungan kerja fisik, dan memiiki taman untuk kesuburan atau keindahan tempat bekerja. Karena hal

(8)

tersebut mampu meningkatkan prestasi kerja pegawi untuk kedepannya.

Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa lingkungan kerja fisik berpengaruh positif terhadap prestasi kerja pegawai.

4. Pengaruh Insentif, Pengawasan dan Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pada Dinas Pendidikan Kota Padang.

Berdasarkan pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh insentif, pengawasan dan lingkungan kerja fisik secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap prestasi kerja Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada Dinas Pendidikan Kota Padang. Hal ini dapat dilihat pada tabel yang menyatakan bahwa nilai > F tabel (61,019 > 3,08) dan sig < alpha (0,000 < 0,05).

Hal ini berarti bahwa semakin tinggi insentif, pengawasan dan lingkungan kerja fisik maka akan semakin tinggi pula prestasi kerja pegawai, begitu juga sebaliknya apabila insentif, pengawasan dan lingkungan kerja fisik rendah maka prestasi kerja pegawai juga rendah.

Hasil penelitian ini membuktikan insentif, pengawasan dan lingkungan kerja fisik berpengaruh positif terhadap prestasi kerja pegawai. Oleh karena itu untuk meningkatkan prestasi kerja pegawai dapat diupayakan dengan meningkatkan insentif, pengawasan dan lingkungan kerja fisik.

Dari hasil penelitian distribusi prekuensi yaitu rata rata TCR variabel insentif sebesar adalah 87% berada dalam ketegori baik, rata-rata variabel pengawasan sebesar 87% berada dalam ketegori baik, rata-rata variabel lingkungan kerja fisik sebesar 85% berada dalam ketegori baik. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa insentif, pengawasan dan lingkungan kerja fisik dapat mempengaruhi prestasi kerja. Oleh karena itu untuk meningkatkan prestasi kerja pegawai dapat diupayakan dengan meningkatkan insentif, pengawasan dan lingkungan kerja fisik.

PENUTUP

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Variabel insentif berpengaruh positif terhadap prestasi kerja di Dinas Pendidikan Kota Padang. Hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien sebesar sebesar 0,289, dan thitung > ttabel (12,908 > 1,65978) dengan alpha 5%, dan sig < alpha (0,000 < 0,05). Artinya apabila insentif ditingkatkan sebesar satu satuan maka prestasi kerja akan meningkat sebesar 0,289 satuan. 2. Variabel pengawasan berpengaruh

positif dan signifikan terhadap prestasi kerja pegawai Dinas Pendidikan Kota Padang. Hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien sebesar sebesar 0,231, dan thitung > ttabel (5.390> 1,65978) dengan alpha 5%, dan sig < alpha

(0,000 < 0,05). Artinya apabila

pengawasan ditingkatkan sebesar satu satuan maka prestasi kerja di Dinas Pendidkan Kota Padang akan meningkat sebesar 0,431 satuan.

3. Variabel lingkungan kerja fisik berpengaruh positif terhadap prestasi kerja pegawai di Dinas Pendidikan Kota Padang. Hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien sebesar sebesar 0,269, dan thitung > ttabel (5.686> 1,65978) dengan alpha 5%, dan sig < alpha

(0,000 < 0,05). Artinya apabila

lingkungan kerja fisik ditingkatkan sebesar satu satuan maka prestasi kerja pegawai di Dinas Pendidikan Kota Padang akan meningkat sebesar 0,269 satuan.

SARAN

Berdasarkan kesimpulan di atas penulis mengemukakan saran atau masukan sebagai berikut:

1. Bagi Dinas Pendidikan Kota Padang a. Disarankan kepada Dinas

Pendidkan Kota Padang, agar lebih ditingkatkan pemberian insentif yang diterima pegawai di Dinas Pendidikan Kota Padang yang sebelumnya sebesar Rp 2.550.000 menjadi lebih besar dibandingkan dengan Dinas Pendidikan Kota Sawahlunto sebesar Rp 3.500.000 agar pegawai lebih mendorong kenerja pegawai sesuai dengan hasil kerja.

b. Disarankan kepada Dinas Pendidkan Kota Padang, agar lebih

(9)

ditingkatkan pegawasan yang dilakukan oleh unit kerja sehingga pegawasan yang sebelumnya diberikan masih rendah untuk pencapaian mutu kerja yang di berikan oleh unit kerja.

c. Disarankan kepada Dinas Pendidkan Kota Padang, agar lebih ditingkatkan lingkungan kerja fisik terutama pada luas bangunan. Luas bangunan pada Dinas Pendidikan Kota Padang saat ini 30 x 20 m2, untuk kedepannya lebih ditingkatkan luas bangunan yang semulanya sempit agar diperluas untuk kenyamanan pegawai bekerja sehingga pegawai mudah dan nyaman dalam melakukan pekerjaan.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan kepada peneliti selanjutnya untuk melihat pengaruh beban kerja, nilai dan minat terhadap prestasi kerja pegawai di dalam melakukan pekerjaan sesuai dengan hasil kerja pegawai.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsini. (2002). Prosedur

Penelitian Suatu Pendekatan

Praktik, Jakarta. Rineka Cipta Handoko, Hani (2002).Manajemen

Peronalia dan Sumber Daya

Manusia. Edisi pertama Penerbit STIE YPKN, Yogyakarta.

Hasibuan S.P. (2001). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Ghalia Indonesia

Netisemito (2000) Manajemen Personalia Manajemen Sumber Daya Manusia .Jakarta: Ghalia Indonesia

Pengabean (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta

Rivai (2014). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan. Edisi Kedua Jakarta PT. Raja Grafindo Persada

Siagian (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia . Jakarta:Ghalia Indonesia Soedarmayanti (2001). Sumber Daya

Manusia dan Prodiktivitas Kerja. Bandung. Mandar Maju.

Sugiyono.(2011). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Elfabeta

Gambar

Tabel  1.  Prestasi  Pegawai  Dinas  Pendidikan Kota Padang Tahun 2014
Tabel  2.  Rekapitulasi  Perbandingan  Pemberian  Tambahan  Insentif      Per  Golongan Dinas Pendidikan Kota Padang  dan Dinas Pendidkan Kota Sawahlunto

Referensi

Dokumen terkait

Mahasiswa dapat menyebutkan pokok-pokok penting Metodologi 7 Materi Pokok : Pengertian dan Ruang Lingkup Meodologi Sejarah 8... Mendiskripsikan tahapan

Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Dan Kemampuan Mengajar Guru IPS Sejarah Terhadap Hasil Belajar Siswa Di SMP Negeri Se- kecamatan Temanggung Kabupaten Temanggung

Berdasarkan observasi dan wawancara yang peneliti lakukan di lapangan ditemukan beberapa permasalahan yang dihadapi oleh Bank BPR Rokan Hulu seperti kemampuan

Hal ini dapat dilihat dari tinggi tanaman dan jumlah daun yang diberi perlakuan mulsa alang-alang 6 ton/ha dan 8 ton/ha menunjukkan hasil yang tidak berbeda

Berdasarkan data tabel 4.20 dapat diketahui hasil nilai R Square (R 2 ) atau kuadrat dari R, yaitu sebesar 0,342 sehingga dapat di artikan bahwa presentase variabel

Penelitian ini bertujuan memberikan rekomendasi metode perkuatan yang paling efektif dan ekonomis pada struktur beton bertulang dengan melakukan analisis perhitungan dan

Di Yogyakarta sendiri, berbagai ruang publik yang berfungsi sebagai tempat umum seperti itu dapat muncul dalam beragam bentuk, dari angkringan, warung kopi, kafe-kafe, klub

Tujuan didirikannya LPTQ adalah sebagai penyokong dan mengembangkan ruang lingkup kegiatan Musabaqah Tilawatil Qur’an yang telah memasyarakat, baik di Nusantara