ABSTRAK
RIO HADINATA S IREGAR. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode Quantum Teaching Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V S D Negeri 132412 Tanjungbalai Tahun Pelajaran 2011/2012.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan metode Quantum Teaching dalam mengajarkan IPA pada materi jenis-jenis pesawat sederhana. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode quantum teaching di kelas V SD Negeri 132412 Tanjungbalai tahun pelajaran 2011/2012.
Subjek penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri 132412, yang berlokasi di Tanjungbalai Kec. Tanjungbalai Selatan yang berjumlah 39 orang siswa yang terdiri dari 14 anak laki-laki dan 25 anak perempuan.
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dilakukan 2 siklus dan setiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu : perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.
Dari hasil penelitian ini dapat diketahui hasil belajar siswa pada pree tes menunjukkan bahwa sebanyak 3 siswa atau sebesar 7,69% memiliki hasil belajar yang tuntas, sedangkan sebanyak 36 siswa atau sebesar 92,30% memiliki hasil belajar yang belum tuntas dengan nilai rata-rata 38,46.
Kemudian setelah diadakan tindakan siklus I yaitu sebanyak 15 siswa atau sebesar 38,46% memiliki hasil belajar yang tuntas sedangkan 24 siswa atau sebesar 61,53% memiliki hasil belajar yang tidak tuntas dengan nilai rata-rata 53,58. Dan pada siklus II yaitu sebanyak 33 siswa atau sebesar 84,61% memiliki hasil belajar yang meningkat, sedangkan 6 siswa atau sebesar 15,38% yang memiliki hasil belajar yang belum meningkat dengan nilai rata-rata 72,56.
DAFTAR ISI
1.2 Identifikasi M asalah ...4
2.1.7 Kelebihan dan Kekurangan Quantum Teaching ...15
2.2 Kerangka Berpikir ...16
2.3 Hipotesis...16
BAB III : METODE PEN ELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ...17
3.2 Subjek Penelitian dan Objek Penelitian ...17
3.3 Operasionalisasi Variabel Penelitian...17
3.4 Desain Penelitian ...18
3.5 Prosedur Penelitian ...19
3.6 Teknik pengumpulan Data ...23
3.7 Teknik Anaalisis Data ...24
3.8 Lokasi dan Waktu Penelitian...26
BAB IV : HAS IL PENELIT IAN DAN PEMBAHAS AN 4.1 Hasil Penelitian...27
4.1.1 Deskripsi Keadaan Awal Siswa ...27
4.1.2 Deskripsi Siklus I ...29
4.1.3 Deskripsi Siklus II...34
4.2 Pembahasan Temuan Penelitian ...39
BAB V : KES IMPULAN DAN S ARAN A. Kesimpulan...46
B. Saran ...47
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Jadwal Penelitian Tindakan Kelas...26
Tabel 2 Hasil Pree Tes Siswa ...27
Tabel 3 Data Hasil Belajar Siswa Siklus I ...32
Tabel 4 Data Hasil Belajar Siswa Siklus II ...37
Tabel 5 Hasil Rekap Nilai Ketuntasan Siswa Pada Pree Test, Siklus I dan Siklus II ...39
Tabel 6 Hasil Rekap Nilai Peningkatan Siswa Pada Pree Test dan Siklus I ...40
Tabel 7 Hasil Rekap Nilai Peningkatan Siswa Pada Siklus I dan Siklus II ...42
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pertemuan I ...1
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pertemuan II ...7
Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Pertemuan I ...13
Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Pertemuan II...19
Lampiran 5 Lembar Observasi Untuk Siswa ...25
Lampiran 6 Lembar Observasi Untuk Siswa Siklus I ...26
Lampiran 7 Lembar Observasi Untuk Siswa Siklus II...30
Lampiran 8 Lembar Observasi Untuk Guru (Peneliti) Siklus I...34
Lampiran 9 Lembar Observasi Untuk Guru (Peneliti) Siklus II ...36
Lampiran 10 Lembar Soal Tes ...38
Lampiran 11 Daftar Nama Siswa ...43
Lampiran 12 Data Butir Soal Siswa Pada Pree Test ...44
Lampiran 13 Data Butir Soal Siswa Pada Siklus I...46
Lampiran 14 Data Butir Soal Siswa Pada Siklus II...48
Lampiran 15 Surat Penelitian Dari Fakultas ...49
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Proses belajar adalah usaha pendewasaan siswa yang dilakukan dengan
membekali siswa berbagai ilmu pengetahuan, keterampilan sehingga dengan
pengetahuan dan keterampilan tersebut, siswa dapat sukses menjalani
kehidupannya, baik di masa sekarang maupun di masa yang akan datang. Belajar
merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks. Sebagai tindakan, maka
belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Siswa adalah penentu terjadinya atau
tidak terjadinya kegiatan proses belajar. Kegiatan belajar yang sesuai dengan
perkembangan dan perubahan paradigma pendidikan, adalah kegiatan belajar yang
mampu mensinergikan ranah kognitif, afektif dan psikomotor secara bersamaan,
selanjutkan kegiatan belajar tidak hanya menempatkan siswa sebagai objek yang
harus mengikuti seluruh keinginan guru, tetapi kegiatan belajar yang mampu
mendukung perubahan adalah kegiatan belajar yang membuka dialog dan
komunikasi aktif antara siswa dan guru.
Namun yang menjadi persoalan sekarang ini bahwa pelajaran IPA tidak
begitu dinikmati oleh siswa dan guru, salah satu faktor penyebab rendahnya hasil
belajar dalam pembelajaran IPA adalah guru lebih banyak berceramah, sehingga
siswa menjadi cepat bosan dan menyebabkan hasil belajar IPA rendah”. Persoalan
ini juga terjadi di SD Negeri No.132412 Tanjungbalai, berdasarkan hasil
observasi penulis di sekolah tersebut diperoleh informasi bahwa pelajaran IPA
digunakan guru tidak sesuai dengan kondisi siswa, guru hanya menggunakan
metode ceramah dan tanya jawab dalam pembelajaran. Tentunya hal ini juga
berpengaruh pada rendahnya hasil belajar siswa. Rendahnya hasil belajar siswa
juga terjadi pada Ujian Akhir Sekolah (UAS) untuk mata pelajaran IPA kelas V
dengan nilai rata-rata 6,09.
Hal tersebut, diperkirakan karena kurangnya pemahaman siswa terhadap
konsep pembelajaran IPA. Siswa menganggap pelajaran IPA sulit dipahami.
Berdasarkan pengamatan awal di kelas V SDN No. 132412 Tanjungbalai T.P
2011/2012 dengan jumlah siswa 39 anak yang terdiri dari 14 anak laki-laki dan 25
anak perempuan. Permasalahan yang dihadapi siswa di SD ini adalah hasil belajar
IPA yang belum tuntas yakni 60 % dari keseluruhan siswa, belum mencapai angka
minimal daya serap 70% yang telah ditentukan, dan dalam proses pembelajaran
IPA (sains) disekolah kurang adanya penggunaan pendekatan, media dan metode
yang tepat, sehingga cenderung guru yang aktif dan siswa pasif.
Di Indonesia kesadaran akan pentingnya pendidikan telah sejak lama
tertulis dalam UUSPN No. 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 1 yang berbunyi :
“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengembangan diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.”Dengan kata lain pendidikan merupakan
suatu proses yang melibatkan unsur-unsur yang diharapkan meningkatkan
pendidikan yang berkualitas. Guru sebagai unsur pokok di dalam dunia
pengembangan proses belajar mengajar dan diharapkan dapat meningkatkan
kualitas proses belajar mengajar. Belajar mengajar merupakan proses inti dari
transfer ilmu yang dilakukan oleh guru dengan siswa. Oleh sebab itu untuk
mencapai tujuan yang diinginkan maka guru harus mempergunakan banyak cara
di dalam proses belajar mengajar di dalam kelas.
IPA merupakan konsep pembelajaran alam dan mempunyai hubungan
yang sangat luas terkait dengan kehidupan manusia. Pembelajaran IPA sangat
berperan dalam proses pendidikan dan juga perkembangan Teknologi, karena IPA
memiliki upaya untuk membangkitkan minat manusia serta kemampuan dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pemahaman tentang alam
semesta yang mempunyai banyak fakta yang belum terungkap dan masih bersifat
rahasia sehingga hasil penemuannya dapat dikembangkan menjadi ilmu
pengetahuan alam yang baru dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Kemajuan IPTEK yang begitu pesat sangat mempengaruhi perkembangan
dalam dunia pendidikan terutama pendidikan IPA di Indonesia dan negara-negara
maju. Pendidikan IPA telah berkembang di Negara-negara maju dan telah terbukti
dengan adanya penemuan-penemuan baru yang terkait dengan teknologi. Akan
tetapi di Indonesia sendiri belum mampu mengembangkannya. Pendidikan IPA di
Indonesia belum mencapai standar yang diinginkan, padahal untuk memajukan
ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) sains penting dan menjadi tolak ukur
kemajuan bangsa. Perlu adanya usaha yang dilakukan agar pendidikan IPA yang
ada sekarang ini dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan awal yang akan dicapai,
karena kita tahu bahwa pendidikan IPA tidak hanya pada teori-teori yang ada
Untuk itu maka kepribadian dan sikap ilmiah perlu ditumbuhkan agar menjadi
manusia yang sesuai dari tujuan pendidikan.
Keberhasilan siswa dalam belajar tergantung pada cara penyajian materi
pembelajaran, media pembelajaran dan metode mengajar yang digunakan oleh
guru pada proses belajar mengajar. Oleh sebab itu, penulis mencoba mengangkat
suatu metode yaitu quantum teaching yang di dalamnya teradapat suatu inovasi
pembelajaran yang sangat berpengaruh terhadap proses belajar mengajar di dalam
kelas. M etode quantum teaching adalah sebuah program yang membentuk adanya
interaksi antara pendidik dengan siswa untuk memahami perbedaan gaya
pembelajaran para siswa di dalam kelas yang bertujuan agar pendidik mengerti
bagaimana orang belajar dan mengapa siswa bertindak dan bereaksi terhadap
sesuatu sebagaimana yang telah terjadi. Peran guru di sini adalah sebagai
motivator, artinya guru sebagai pemandu agar siswa belajar secara aktif, kreatif
dan akrab dengan suasana pembelajaran di kelas. Oleh sebab itu, adapun judul
penelitian ini adalah : “Meningkatkan hasil belajar siswa dengan
menggunakan metode quantum teaching pada mata pelajaran IPA di kelas V
SD Negeri 132412 Tanjungbalai Tahun Pelajaran 2011/2012”.
1.2 Identifikasi Masalah
M engacu pada latar belakang yang dikemukakan maka dapat diidentifikasi
beberapa masalah diantaranya :
1. Hasil belajar siswa sangat rendah pada mata pelajaran IPA
2. M unculnya pemikiran pada diri siswa bahwasanya mata pelajaran IPA adalah
3. Kurangnya inovasi-inovasi dalam penggunaan metode ataupun strategi
pembelajaran yang dilakukan oleh guru di dalam kelas pada mata pelajaran
IPA.
4. Kurangnya minat belajar siswa pada mata pelajaran IPA
5. Kurangnya menggunakan alat peraga dalam pembelajaran
1.3 Pembatasan Masalah
M engingat keterbatasan kemampuan, waktu, dana untuk penelitian ini dan
juga untuk lebih mengoperasionalkan dan memfokuskan arah penelitian, maka
dari identifikasi masalah yang telah dirumuskan dapat dibatasi masalah penelitian
sebagai berikut : “M eningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan M enggunakan
M etode Quantum Teaching Pada M ata Pelajaran IPA M ateri Jenis-Jenis Pesawat
Sederhana di Kelas V SD Negeri 132412 Tanjungbalai Tahun Pelajaran
2011/2012’.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah, untuk itu
peneliti mengangkat rumusan masalah dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah
: Apakah dengan menggunakan metode quantum teaching dapat meningkatkan
hasil belajar IPA pada materi jenis-jenis pesawat sederhana di kelas V SD Negeri
1.5 Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi
jenis-jenis pesawat sederhana dengan menggunakan Quantum Teaching di
kelas V SDN 132412 Tanjungbalai Tahun Pelajaran 2011/2012.
1.6 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Bagi siswa
- Dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA pada
materi jenis-jenis pesawat sederhana.
2. Bagi guru
- Sebagai bahan masukan untuk guru yang mengajar di kelas agar dapat
memilih metode yang tepat.
3. Bagi sekolah
- Untuk sekolah, hasil penelitian dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan
untuk meningkatkan pembinaan professional terhadap guru-guru secara
lebih efektif dan efisien.
4. Bagi Peneliti
- Untuk dapat dijadikan rujukan dalam penelitian selanjutnya.
BAB V
KESI MPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Hasil dari penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti dipaparkan sebagai
berikut:
1. Hasil belajar siswa mengalami peningkatan setelah diterapkan metode
quantum teaching dalam proses belajar mengajar.
2. M etode quantum teaching baik digunakan pada pelajaran IPA khususnya
dalam materi jenis-jenis pesawat sederhana.
3. Hasil pre tes menunjukkan bahwa dari 39 orang siswa hanya 3 orang siswa
(7,69%) yang tuntas sedangkan yang tidak tuntas sebanyak 36 (92,30%)
dengan rata-rata nilai 38,46. Setelah dilaksanakan pembelajaran dengan
menggunakan metode quantum teaching hasil belajar siswa mulai meningkat.
Siklus I menunjukkan bahwa rata-rata nilai 39 orang siswa adalah 53,84
dengan tingkat ketuntasan yaitu sebanyak 15 orang siswa (38,46%)
sedangkan yang tidak tuntas 24 orang siswa (61,53%). Lalu hasil penelitian
pada siklus II menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan dengan
jumlah rata-rata nilai sebesar 72,56 dengan tingkat keberhasilan yaitu
sebanyak 33 orang siswa (84,61%) yang berhasil dalam melaksanakan post
tes siklus II dan 6 orang lainnya (15,38%) belum berhasil.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode quantum
jenis-jenis pesawat sederhana di kelas V SDN 132412 Tanjungbalai T.P
2011/2012.
5.2 Saran
Adapun saran yang disampaikan dari hasil penelitian ini adalah :
1. Kepada siswa agar lebih aktif, bersemangat dan bersungguh-sungguh dalam
belajar.
2. Kepada guru ketika mengajar agar menggunakan metode quantum teaching
khususnya pada mata pelajaran IPA materi jenis-jenis pesawat sederhana.
3. Kepada SDN 132412 Tanjungbalai, sebagai bahan masukan agar dapat
menggunakan metode quantum teching pada materi yang lainnya.
4. Kepada peneliti agar hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan acuan
untuk penelitian yang selanjutnya
5. Kepada lembaga pendidikan agar memberikan akses yang lebih banyak untuk
pelaksanaan penelitian.
DAFTAR P US TAKA
A’la, M iftahul. 2010. Quantum Teaching. Yogyakarta: DIVA Press.
Arikunto, Suharsimi. 2009. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
DePorter, Bobbi. dkk. 2003. Quantum Teaching. Bandung: Kaifa.
Djamarah, S.B., dan Zain, A. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka
Cipta
Daryanto. 2010. Belajar Mengajar. Bandung: Yrama Widya
Hermawan. 2007. Metode pembelajaran di kelas. Jakarta: Rineka Cipta
Sardiman, A.M. 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja
Grafindo Persada
Syah, M uhibbin. 2008. Psikologi pendidikan dengan pendekatan baru. Bandung:
Remaja Rosdakarya
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovative-Progresif. Jakarta:
Kencana Prenada M edia Group
Wina Senjaya. 2008. Belajar dan pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada