PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DAN SELF-EFFICACY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMA KELAS X PADA
MATERI EKOSISTEM DI SMA SWASTA METHODIST 1 MEDAN
TESIS
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh:
DIAN LESTARI A. SITUMORANG NIM. 8106174003
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ii ABSTRAK
Dian Lestari A. Situmorang, NIM. 8106174003. Pengaruh Model Pembelajaran Sinektik dan Kooperatif Jigsaw dan Self-efficacy Terhadap Hasil Belajar Siswa SMA Kelas X pada Materi Ekosistem di SMA Swasta Methodist 1 Medan. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan (UNIMED). Medan. 2013.
Penelitan ini dilakukan di SMA Swasta Methodist 1 Medan yang bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh model pembelajaran (sinektik dan kooperatif jigsaw) terhadap hasil belajar biologi siswa; (2) pengaruh self-efficacy terhadap hasil belajar biologi siswa; dan (3) interaksi antara model pembelajaran dan self-efficacy terhadap hasil belajar biologi siswa. Sampel penelitian ini siswa SMA kelas X Methodist 1 Medan Tahun Ajaran 2012/2013 yang diambil secara acak (random sampling) yaitu sebanyak 2 kelas dengan jumlah 68 siswa dari populasi 4 kelas yang berjumlah 136 siswa. Instrumen penelitian berupa tes hasil belajar siswa, dan angket Self-efficacy siswa. Metode penelitian ini bersifat kuasi eksperimen (quasi eksperimental method) dengan teknik analisis hipotesis analisis varians dua jalur (two-ways of anova) pada taraf signifikansi α = 0,05.
Hasil penelitian ini diperoleh bahwa: (1) terdapat pengaruh signifikan model pembelajaran terhadap hasil belajar biologi siswa (Fhitung = 7,316; P. = 0,009); (2) terdapat pengaruh signifikan self-efficacy terhadap hasil belajar biologi siswa (Fhitung = 262,089; P. = 0,000); dan (3) terdapat interaksi signifikan antara model pembelajaran dan self-efficacy terhadap hasil belajar biologi siswa (Fhitung = 142,025; P. = 0,000). Hasil penelitan ini mengimplikasikan bahwa model pembelajaran sinektik menimbulkan proses berpikir yang kreatif siswa. Sehingga proses analogik dapat terjadi jika informasi-informasi sebelumnya telah dikuasai secara tuntas sehingga mampu menggunakan informasi-informasi tersebut pada situasi-situasi lain yang pada akhirnya melahirkan gagasan-gagasan baru yang akan dapat meningkatkan kreativitas siswa yakni kreativitas self efficacy siswa dalam proses pembelajaran sehingga siswa dapat memiliki kemampuan untuk mengorganisasi, melakukan suatu tugas, mencapai suatu tujuan pembelajaran, menghasilkan sesuatu dan mengimplementasikan tindakan siswa di dalam kelas serta meningkatkan hasil belajar siswa.
iii ABSTRACT
Dian Lestari A. Situmorang, NIM. 8106174003. Influence and Cooperative Learning Model Synectic Jigsaw and Self-efficacy Toward Student Learning Achievement High School Class X at Private High School Content Ecosystem in Methodist 1 Medan. Thesis. Postgraduate Program, State University of Medan (UNIMED). Medan. 2013.
This research was conducted in Methodist High School Private 1 field that aims to study: (1) the influence of the Synectic and jigsaw cooperative learning model on the learning achievement of biology, (2) The influence of self-efficacy on the results of biological studies of students, and (3) the interaction between learning model and self-efficacy on learning achievement biology. The research sample of high school students of class X 1 Medan Methodist School Year 2012/2013 are randomly taken (random sampling) is as much as 2 classes with 68 students from the population number 4 classes totaling 136 students. The research instrument is a test of student learning achievement, self-efficacy and student questionnaires. This research method is quasi-experimental (quasi experimental method) with the analytical techniques of analysis of variance hypotheses two lines (two-ways of anova) at the significance level α = 0.05.
The results of this study showed that: (1) there is a significant of the Synectic and jigsaw cooperative learning model on the learning achievement of biology (Fcount = 7.316; P. = 0.009), (2) there are significant of self-efficacy on the results of biological studies of students (Fcount = 262.089; P. = 0.000), and (3) there is a significant interaction between learning model and self-efficacy on learning achievement biology (Fcount = 142.025; P. = 0.000). The results of this research implies that the learning model Synectic cause students creative thinking process. So analogic process can occur if the information had previously been controlled completely so as to use this information in other situations that ultimately gave birth to new ideas that will improve the students' creativity creativity self-efficacy of students in the learning process so that students may have the ability to organize, perform a task, achieve learning objectives, and implement actions to produce something students in the classroom and improve student learning achievement.
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat Rahmat dan Anugerah-Nya Penulis dapat menyelesaikan tesis dengan judul
“Pengaruh Model Pembelajaran dan Self-Efficacy Terhadap Hasil Belajar Siswa
SMA Kelas X pada Materi Ekosistem di SMA Swasta Methodist 1 Medan”
disusun untuk memenuhi persyaratan dalam memperoleh gelar Magister
Pendidikan Biologi Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
Penulis menyadari bahwa penulisan Tesis ini tidak akan dapat
terselesaikan dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu
penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Tesis ini. Penulis
mengucapkan terima kasih pada:
1. Rektor Universitas Negeri Medan, Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si.
2. Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan Bapak Prof. Dr.
H. Abdul Muin Sibuea, M.Pd.
3. Dosen Pembimbing I, Bapak Prof. Dr. Herbert Sipahutar, M.Si., dan
Dosen Pembimbing II, Dr. Hasruddin, M.Pd., Ketua Program Studi
Pendidikan Biologi, yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan,
motivasi serta dukungan pada penulis sejak awal sampai dengan selesai
penulisan tesis ini.
4. Syarifuddin, M.Sc., Ph.D, Dr. rer.nat. Binari Manurung, M.Si., dan Ibu Dr.
v
selaku narasumber yang telah banyak memberikan saran dan masukan
dalam penyempurnaan tesis ini.
5. Bapak/Ibu dosen yang telah memberikan ilmu kepada penulis selama di
Program Pascasarjana Unimed.
6. Orang Tua Tercinta Prof. DR. J. Situmorang, M.Pd., dan L. br.Aritonang
serta kakak dan adikku yang senantiasa membantu serta mendoakan dan
mendorong Penulis menjalankan studi sampai menyelesaikan Tesis ini.
7. Suami Tercinta dr. Barry T.M. Sidabutar dan Ibu Mertua L. br.Marpaung,
serta seluruh keluarga yang senantiasa mendoakan dan mendorong Penulis
menjalankan studi sampai menyelesaikan Tesis ini.
8. Teman-teman angkatan XVIII khususnya kelas B Program Studi
Pendidikan Biologi, dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu
persatu, semoga Tuhan dapat membalas kebaikannya.
Penulis menyadari bahwa penulisan tesis ini masih jauh dari
kesempurnaan, dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari semua pihak guna penyempurnaan tesis ini. Semoga
tesis ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak khususnya para guru
biologi serta dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan dan pendidikan.
Medan, 4 September 2013 Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN i
ABSTRAK ii
ABSTRACT iii
KATA PENGANTAR iv
DAFTAR ISI vi
DAFTAR TABEL viii
DAFTAR GAMBAR ix
DAFTAR LAMPIRAN x
BAB I. PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.2. Identifikasi Masalah 6
1.3. Pembatasan Masalah 7
1.4. Rumusan Masalah 8
1.5. Tujuan Penelitian 8
1.6. Manfaat Penelitian 9
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 10
2.1. Deskripsi Teoretis, Kerangka Berpikir, Dan
Pengajuan Hipotesis 10
2.1. Deskripsi Teoritis 10
2.1.1. Hakikat Belajar dan Hasil Belajar Biologi 10 2.1.2. Hakikat Model Pembelajaran Sinektik 15 2.1.3. Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif 29 2.1.4. Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw 39
2.1.5. Hakikat Self-efficacy 46
2.1.6. Penelitian yang Relevan 53
2.2. Kerangka Berpikir 55
2.3. Hipotesis Penelitian 60
BAB III. METODE PENELITIAN 62
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 62
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 62
3.3. Desain Penelitian 63
3.4. Prosedur pelaksanaan Perlakuan 64
3.5. Pengontrolan Perlakuan 66
3.6. Variabel dan Defenisi Operasional Penelitian 69 3.7. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 70
3.8. Uji Coba Instrumen Pengumpul Data 75
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 86
4.1. Hasil Penelitian 86
4.2. Hasil Uji Hipotesis 90
4.3. Pembahasan 95
4.4. Keterbatasan Penelitian 109
BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN 110
5.1. Simpulan 110
5.2. Implikasi 110
5.3. Saran 112
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1. Hasil Belajar Biologi Siswa SMA
Methodist 1 Medan 2
Tabel 2.1. Struktur Strategi Pertama, Membuat Sesuatu yang Baru 24 Tabel 2.2. Struktur Strategi Strategi Kedua: Membuat Sesuatu
yang Asing Menjadi Familiar 25
Tabel 2.3. Tahapan-tahapan Pembelajaran Kooperatif 34 Tabel 3.1. Jumlah Siswa kelas X SMA Swasta Methodist 1
Medan Tahun Ajaran 2012/2013 63
Tabel 3.2. Desain Penelitian Eksperimen Faktorial 2 x 2 64 Tabel 3.3. Kisi-Kisi Hasil Belajar Biologi 72
Tabel 3.4. Kisi-kisi Angket Self-efficacy 73
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1. Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw 40 Gambar 2.2. Sintaks Model Pembelajaran Jigsaw 46 Gambar 4.1. Perbedaan Hasil Pretes Siswa pada Kelas
Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw
dengan Model Pembelajaran Sinektik 86 Gambar 4.2. Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Diajarkan
dengan Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw
dengan Model Pembelajaran Sinektik 88 Gambar 4.3. Perbedaan Self-Efficacy Siswa pada Model
Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dengan
Model Pembelajaran Sinektik 89
Gambar 4.4. Pengaruh Model Pembelajaran (Sinektik dan Kooperatif Jigsaw) Terhadap Hasil Belajar Biologi
Siswa di SMA Swasta Methodist 1 Medan 91 Gambar 4.5. Pengaruh Self-Efficacy Terhadap Hasil Belajar
Biologi Siswa di SMA Swasta Methodist 1 Medan 92 Gambar 4.6. Interaksi Antara Model Pembelajaran dan
Self-Efficacy Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus Kegiatan Pembelajaran 115 Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kooperatif Jigsaw 119 Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Sinektik 127
Lampiran 4. Angket Self-Efficacy 135
Lampiran 5. Soal Hasil Belajar Siswa 137
Lampiran 6. Tabel Uji Validitas Dan Reliabilitas Instrumen
Angket Self Efficacy 144
Lampiran 7. Perhitungan Validitas Angket Self-Efficacy 145 Lampiran 8. Perhitungan Reliabilitas Angket Self-Efficacy 147
Lampiran 9. Deskripsi Hasil Data 149
Lampiran 10. Deskripsi Data Penelitian 152
Lampiran 11. Uji Normalitas Data 153
Lampiran 12. Uji Homogenitas Data 154
Lampiran 13. Hipotesis Penelitian 156
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Berlakunya kurikulum 2004 Berbasis Kompetensi, yang telah direvisi
menjadi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menuntut perubahan
paradigma dalam pendidikan dan pembelajaran, khususnya pada jenjang
pendidikan formal. Perubahan tersebut harus pula diikuti oleh guru yang
bertanggung jawab atas penyelenggaraan pembelajaran, yang dalam hal ini
orientasi pembelajaran yang semula berpusat pada guru beralih menjadi berpusat
pada siswa. Metode pembelajaran yang semula lebih didominasi ekspositori,
beralih ke partisipatori, dan pendekatan yang semula lebih banyak bersifat tekstual
berubah menjadi kontekstual. Semua perubahan tersebut dimaksudkan untuk
memperbaiki mutu pendidikan, baik dari segi proses maupun hasil pendidikan.
Sejalan dengan hal itu, UU Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi
Akademik Dan Kompetensi Guru, menuntut guru untuk mampu
mengorganisasikan dan menyajikan materi pengajarannya dengan berbagai
metode mengajar dan alat bantu yang efektif dan efisien untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
Oleh karena tuntutan tersebut, tahun-tahun belakangan ini telah terjadi
pergeseran paradigma dalam pembelajaran ke arah paradigma pembelajaran
berbasis konstruktivisme. Menurut pandangan konstruktivisme, pengetahuan tidak
pengkonstruksian pengetahuan itu di dalam pikiran siswa itu sendiri. Rendahnya
kemampuan siswa dalam belajar adalah kurang tepatnya metode yang digunakan
guru dalam mengajar (Oleyede, 2004). Hal ini berarti bahwa dalam proses
pembelajaran siswa dituntut untuk melakukan aktivitas belajar melalui
perancangan pembelajaran oleh guru, baik secara kelompok maupun secara
individual.
Berkaitan dengan itu, modus pembelajaran yang telah dilakukan guru
dalam pelaksanaan KTSP adalah pembelajaran koperatif berbasis kontekstual.
Meskipun modus pembelajaran tersebut telah sesuai dengan paradigma
pembelajaran berbasis konstruktivisme, akan tetapi kualitas pendidikan secara
nasional masih tetap kurang menggembirakan, kualitas pendidikan Indonesia
berada pada peringkat ke 69 dari 127 negara di dunia, masih berada di bawah
Malaysia.
Pada perguruan SMA Methodist 1 Medan, pada kelas X paralel yang
berjumlah 4 kelas yang masing-masing berjumlah 34 siswa dengan nilai KKM
pada pembelajaran biologi yaitu 70, ditemukan hasil belajar rata-rata dalam
pembelajaran biologi empat tahun berturut-turut yang menggunakan model
pembelajaran koperatif sebagai mana tampak pada Tabel 1.1 berikut ini.
Tabel 1.1. Hasil Belajar Biologi Siswa SMA Methodist 1 Medan
Tahun Ajaran Nilai Rata-rata Kelas Nilai Rata-rata Kelas Raport Semester I Raport Semester II
2009/2010 73,02 70,46
2010/2011 74,12 73,87
2011/2012 73,56 72,45
Berdasarkan kategori keberhasilan pembelajaran yang diterapkan pada
SMA Methodist 1 Medan, rata-rata tersebut pada Tabel 1.1 di atas masih pada
kategori cukup. Hal ini diduga karena dalam pelaksanaannnya, guru kurang
memperhatikan karakteristik dari siswa. Appelbaum dan Hare (1996)
mengemukakan bahwa self- efficacy sabagai salah satu karakteristik siswa,
merupakan mediator dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Hal ini berarti bahwa
dalam pelaksanaan pembelajaran, self- efficacy sebagai salah satu karakteristik
peserta belajar yang perlu dipertimbangkan dalam penerapan model pembelajaran.
Menurut Bandura (1997) Self -efficacy adalah belief atau keyakinan
seseorang bahwa ia dapat menguasai situasi dan menghasilkan hasil (outcomes)
yang positif (Santrock, 2001). Sedangkan menurut Wilhite (1990) self efficacy
adalah suatu keadaan dimana seseorang yakin dan percaya bahwa mereka dapat
mengontrol hasil dari usaha yang telah dilakukan. Self-efficacy adalah keyakinan
bahwa dirinya mampu melakukan tugas tertentu atau dapat dimaknai dengan
keyakinan dapat melakukan sesuatu dalam situasi tertentu dengan berhasil, dan
Self-efficacy merupakan keyakinan individu bahwa mereka dapat mengatasi dan
menyelesaikan suatu tugas yang mungkin dapat membuat mereka malu, gagal atau
sukses. Self efficacy juga sangat mempengaruhi kepercayaan diri, sedangkan
kepercayaan diri adalah satu di antara aspek-aspek kepribadian yang penting
dalam kehidupan manusia, yang terbentuk melalui proses belajar dalam
interaksinya dengan lingkungan. Kepercayaan diri merupakan aspek kepribadian
manusia yang berfungsi penting untuk mengaktualisasikan potensi yang dimiliki
self-reliance, and motivation, merupakan faktor-faktor mediator pada hasil
belajar.
Di samping itu, proses pembelajaran terjadi karena adanya proses
komunikasi, baik antara guru dan siswa, antara siswa dan siswa, maupun antara
siwa dan sumber belajar lainnya. Sehubungan dengan itu, Shagita dan Suprihatin
(2012) menemukan bahwa self efficacy berpengaruh negatif terhadap kecemasan berkomunikasi. Artinya, makin tinggi self efficacy makin rendah kecemasan
berkomunikasi. Dalam pelaksanaan pembelajaran koperatif, kemampuan
berkomunikasi sangat menentukan hasil kerja kelompok maupun instruksional,
maka self-afficacy diduga sangat menentukan dalam keberhasilan pembelajaran
koperatif. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel karakteristik
peserta belajar yang dalam hal ini self efficacy berpengaruh positif terhadap hasil
belajar. Akan tetapi, interaksi antara variabel ini dan model pembelajaran terhadap
hasil belajar belum diketahui. Padahal dalam proses pembelajaran interaksi antara
beberapa variabel karakteristik peserta belajar dan model pembelajaran yang
diterapkan terhadap hasil belajar sangat perlu diketahui, terutama untuk
pemilihan metode pembelajaran yang efektif dan efisien.
Dalam pembelajaran biologi di SMA Methodist 1 Medan, self-efficacy ini
belum mendapat perhatian dalam proses pembelajaran. Hal lain yang belum
diketahui adalah apakah dalam penggunaan model pembelajaran koperatif hal itu
masih berlaku atau model pembelajaran yang manakah yang lebih tepat untuk
siswa yang memiliki self-efficacy tinggi dan yang mana lebih cocok untuk siswa
Berkaitan dengan hasil belajar, Anderson (2001), mengemukakan bahwa
kreativitas merupakan hasil belajar level tertinggi dalam ranah kognitif. Bila
diamati bentuk-bentuk tes yang digunakan dalam pengukuran hasil belajar biologi
di SMA Methodist Medan, kebanyakan bertumpu pada aspek ingatan,
pemahaman, dan aplikasi saja dan masih jarang ditemukan butir tes yang
mengukur kreativitas. Jadi, kalau dikaitkan dengan pencapaian rata-rata seperti
pada Tabel 1.1, dapat diduga hasil tersebut akan lebih rendah lagi bila aspek
kreativitas ikut dilihat sebagai hasil belajarnya.
Sehubungan dengan itu, Gordon (2009), menyarankan penggunaan model
pembelajaran sinektik guna mengembangkan kreativitas, karena model sinektik
ini telah teruji digunakan untuk keperluan mengembangkan “aktivitas kelompok”
dalam organisasi industri, di mana individu dilatih untuk mampu bekerja sama
satu dengan yang lainnya dan nantinya berfungsi sebagai orang yang mampu
mengatasi masalah (problem-slovers) atau sebagai orang yang mampu
mengembangkan produksi (products-developers). Sinektik berarti strategi
mempertemukan berbagai macam unsur, dengan menggunakan kiasan untuk
memperoleh satu pandangan baru. Selanjutnya Model Sinektik berorientasi
meningkatkan kemampuan pemecahan masalah, ekspresi kreatif, empati, dan
wawasan dalam hubungan sosial.
Zannah (2010), dalam penelitiannya mengungkapkan bahwa model sinetik
dapat meningkatkan hasil belajar pada pokok bahasan sistem peredaran darah
positif terhadap kreativitas dalam pembelajaran life science. Sakdiahwati (2008),
menemukan bahwa penerapan model sinektik dapat meningkatkan kreativitas
menulis.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah dapat ditelaah bahwa
banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa. hal ini dapat ditinjau dari
berbagai komponen proses belajar mengajar, seperti: siswa, guru, sarana prasarana
media, dan masih banyak komponen yang lainnya. Masalah penelitian
diidentifikasikan, sebagai berikut:
1. Siswa mengalami kesulitan belajar dalam memahami materi biologi karena
hanya terpaku dari buku yang panduan yang ada atau berpusat pada guru.
2. Guru kurang memperhatikan karakteristik dari siswa dan kurang menerapkan
metode atau model pembelajaran biologi pada siswa.
3. Model pembelajaran sinektik belum diterapkan dalam proses belajar mengajar
biologi di SMA Swasta Methodist 1 Medan.
4. Model pembelajaran sinektik belum pernah dikaitkan dengan self-efficacy
siswa di SMA Swasta Methodist 1 Medan.
5. Pembelajaran biologi belum menggunakan model pembelajaran sinektik untuk
mengembangkan kreativitas siswa dalam belajar.
6. Bentuk tes yang digunakan dalam pengukuran hasil belajar biologi di SMA
pemahaman, dan aplikasi saja dan masih jarang ditemukan butir tes yang
mengukur kreativitas.
7. Rendahnya nilai rata-rata kelas pada raport akhir semester I dan II di SMA
Swasta Methodist 1 Medan (dapat dilihat pada Tabel 1.1).
1.3. Pembatasan Masalah
Dari permasalahan-permasalahan yang muncul pada identifikasi masalah
dalam penelitian ini dibatasi pada model pembelajaran dan self-efficacy sebagai
variabel bebas, dan hasil belajar biologi sebagai variabel terikat. Model
pembelajaran dibatasi pada model pemrosesan informasi, yaitu model
pembelajaran sinektik dan koperatif jigsaw. Self-efficacy dibatasi pada kategori
tinggi dan rendah, sedangkan hasil belajar biologi dibatasi pada kompetensi dasar:
(1) mendeskripsikan peran komponen ekosistem dalam aliran energi dan daur
biogeokimia serta pemenfaatan ekosistem bagi kehidupan, (2) menjelaskan
keterkaitan antara kegiatan manusia dengan masalah kerusakan/pencemaran
lingkungan dan pelestarian lingkungan, (3) menganalisis jenis-jenis limbah dan
daur ulang limbah, dan (4) membuat produk daur ulang limbah.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah yang telah diuraikan, maka rumusan
1. Apakah terdapat pengaruh model pembelajaran (sinektik dan kooperatif
jigsaw) terhadap hasil belajar biologi siswa di SMA Swasta Methodist 1
Medan?
2. Apakah terdapat pengaruh self-efficacy terhadap hasil belajar biologi siswa di
SMA Swasta Methodist 1 Medan?
3. Apakah terdapat interaksi antara model pembelajaran dan self-efficacy
terhadap hasil belajar biologi siswa di SMA Swasta Methodist 1 Medan?
1.5. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:
1. Pengaruh model pembelajaran (sinektik dan kooperatif jigsaw) terhadap hasil
belajar biologi siswa di SMA Swasta Methodist 1 Medan.
2. Pengaruh self-efficacy terhadap hasil belajar biologi siswa di SMA Swasta
Methodist 1 Medan.
3. Interaksi antara model pembelajaran dan self-efficacy terhadap hasil belajar
biologi siswa di SMA Swasta Methodist 1 Medan.
1.6. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik secara
praktis maupun secara teoretis. Secara parktis, hasil penelitian ini dapat
bermanfaat untuk: (1) sebagai bahan pertimbangan bagi pengambil kebijakan
dalam pengembangan kurikulum biologi di SMA, khususnya dalam komponen
(2) bahan pertimbangan bagi guru dalam peningkatan kualitas pembelajaran,
khususnya dalam pemilihan model pembelajaran yang efektif dan efisien, serta
berdaya tarik, yang sesuai dengan karakteristik materri dan karakteristik peserta
belajar (siswa). Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat
untuk memperkaya khasanah pengetahuan ilmiah dalam bidang pendidikan,
110
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
5.1. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka dapat diambil
simpulan sebagai berikut:
1. Terdapat pengaruh signifikan model pembelajaran terhadap hasil belajar
biologi siswa di SMA Swasta Methodist 1 Medan.
2. Terdapat pengaruh signifikan self-efficacy terhadap hasil belajar biologi
siswa di SMA Swasta Methodist 1 Medan.
3. Terdapat interaksi signifikan antara model pembelajaran dan self-efficacy
terhadap hasil belajar biologi siswa di SMA Swasta Methodist 1 Medan.
5.2. Implikasi
Hasil penelitan ini mengimplikasikan bahwa model sinektik akan
menimbulkan proses berpikir yang kreatif sehingga peserta belajar dengan
sendirinya telah melalui proses kognitif, mulai dari mengingat, memahami,
menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi. Sehingga proses analogik dapat
terjadi jika informasi-informasi sebelumnya telah dikuasai secara tuntas sehingga
mampu menggunakan informasi-informasi tersebut pada situasi-situasi lain yang
pada akhirnya melahirkan gagasan-gagasan baru. Jadi, dengan menggunakan
111
Kreativitas pada dasarnya merupakan proses emosional, yang mensyaratkan
unsur-unsur irasionalitas dan emosi untuk meningkatkan proses intelektual.
Sedangkan pada model pembelajaran koperatif jigsaw menitikberatkan pada
proses berbagi pengetahuan dan kemampuan siswa. Setiap anggota kelompok
harus memberikan yang terbaik untuk keberhasilan kelompoknya. Interaksi tatap
muka akan memberikan pengalaman yang berharga kepada setiap anggota
kelompok untuk bekerjasama, menghargai setiap perbedaan individu,
memanfaatkan kelebihan masing-masing anggota, dan mengisi kekurangan
masing-masing. Sehingga dengan kedua model pembelajaran ini siswa dapat
mengembangkan kreativitasnya dalam proses kelompok pada proses pembelajaran
di dalam kelas yakni self efficacy siswa. Self-efficacy merupakan keyakinan atau
kepercayaan individu mengenai kemampuan dirinya untuk mengorganisasi,
melakukan suatu tugas, mencapai suatu tujuan, menghasilkan sesuatu dan
mengimplementasikan tindakan untuk menampilkan kecakapan tertentu. Dimana
Self-efficacy menunjukkan bahwa tindakan yang dilakukan individu akan
memberikan hasil yang sesuai dengan yang diharapkan individu. Self-efficacy
menjadi dasar dirinya melakukan usaha yang keras, bahkan ketika menemui
112
5.3. Saran
Berdasarkan simpulan yang telah dikemukakan, maka sebagai tindak
lanjut penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut:
1. Dengan penggunaan model pembelajaran yang tepat khususnya pembelajaran
sinektik maupun kooperatif jigsaw pada setiap materi pembelajaran biologi
diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa di dalam kelas.
2. Menyarankan pada peneliti berikutnya untuk dapat mengembangkan hasil
penelitian ini agar penelitian ini dapat bermanfaat sebagai informasi terhadap
dunia pendidikan khususnya bagi para guru pada pembelajaran materi biologi
113
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, O. W dan Krathwohl, D. R. 2001. A taxonomy for learning, teaching, and assessing. New York: Addison Wesley Longman Inc.
Appelbaum, S. H, and Hare, A. 1996. Self Efficacy As A Mediator of Goal setting and Performance. Jurnal of managerial psychology, 11:33-47.
Arends, R. 1997. Learning to Teach. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Arikunto, S. 1998. Managemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Aronson, E., Blaney, N., Stephan, C., Sikes, J., and Snapp, M. 1978. The Jigsaw Classroom. Beverly Hills: Sage Publications, Inc.
Bandura, A. 1971. Social Learning Theory. New York: General Learning.
Dahar, R.W. 1989. Teori-teori Belajar. Bandung: PT. Gelora Aksara Pratama.
Gagne, R. M. 1977. Principles of Instructional Design. New York: Halt Reinhartand Winston.
Gordon, W. J. J. 1961. Synectic. New york: Harper and Row.
Hasan, H, S. 2000. Pendidikan Ilmu Sosial. Jakarta: Proyek Pendidikan Tenaga Akademik.
Joyce, B., & Weil, M. 2000. Model of Teaching. London: Allyn and Bacon.
Joice, B., Weil, M., dan Calhoun, E. 2007. Models of Teaching. New Jersey: Pearson Education, Inc.
Isjoni. 2010. Cooperative Learning: Efektivitas Pembelajaran Kelompok. Bandung: Alfabeta.
Kurniati. 2005. Pengaruh Pelatihan Keterampilan Kreatif Terhadap Krearivitas. Jakarta: Universitas Gunadarma.
Lie, A. 2002. Cooperative Learning. Jakarta: Grasindo.
Miarson, Y. H. 2004. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan . Jakarta: Kencana.
Piaget, J. 1959. Language and Thought of the Child (M. Grabain, Trans.). New York: Humanities Press.
114
Rohmah, M., Zahirman, dan Erlinda, S. 2012. Pengaruh Penggunaan Strategi Pembelajaran Crossword Puzzle Terhadap Minat Belajar PKn Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 1 Kampar Kiri Tengah Kecamatan Kampar Kiri Tengah Kabupaten Kampar. Riau: Universitas Riau.
Romizowsky, A. J. 1981. Instructional Design System, Decision Making in Course Planning and Curriculum Design. London: Kogan.
Slavin, R. E. 1995. Cooperative Learning Theory. Second edition. Massachussetts: Allyn and Bacon.
Slavin, R, E., Stevens, R, J., and Madden, N, A. 1988. Accomodating Student Diversity in Reading and Writing Instruction: A Cooperative Learning Approach. Remedial and Sepecial Education, 9: 60-66.
Snelbecker, G. E. 1974. Learning Theory, Instructional Theory, and Psychoeducational Design. New york: McGraw-Hill Book Company.
Soejadi, H, D. 2000. Strategi Pembelajaran. Bandung: Falah Production.
Sternberger, C. S, and Meyer, L. H. 2005. Self- Efficacy, Self-Reliance, and Motivation in an Asynchonous Learning Environment. Jurnal World Academic of Science, Engineering and Technology, 8: 225-228.
Sagita dan Suprihatin. 2005. Self- Efficacy Dengan Kecemasan Komunikasi Pada Mahasiswa Dalam Mempresentasikan Tugas Di Depan Kelas. Jurnal Psikologi, 14: 92-109.
Sanjaya, W. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Sudjana, N. 1989. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru.
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana.