• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI KEBERHASILAN PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP NILAI KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STUDI KEBERHASILAN PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP NILAI KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI KEBERHASILAN PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

TERHADAP NILAI KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Kimia

Oleh : Prima Aldila Nim : 8106142017

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

STUDI KEBERHASILAN PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

TERHADAP NILAI KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA SMA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Kimia

Oleh : Prima Aldila Nim : 8106142017

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(3)
(4)
(5)

ii

ABSTRAK

PRIMA ALDILA: Studi Keberhasilan Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Dan Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Nilai Karakter dan Hasil Belajar Siswa SMAPada Pokok Bahasan Hidrokarbon. Program Studi Pendidikan Kimia Pascasarjana Universitas Negeri Medan (UNIMED). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran terhadap hasil belajar dan nilai karakter. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Kualuh Hilir Kabupaten Labuhanbatu Utara. Penelitian ini dilakukan terhadap siswa kelas X SMA Negeri 1 Kualuh Hilir Kabupaten Labuhanbatu Utara yang dibagi dalam tiga kelompok yaitu kelompok kontrol diajar dengan menggunakan model konvensional, kelompok eksperimen-1 diajar dengan model kooperatif dan kelompok eksperimen-2 diajar dengan model pembelajaran berbasis masalah. Instrumen yang digunakan untuk menjaring data adalah soal tes hasil belajar yang telah dinyatakan valid dan reliabel. Uji coba soal tes dengan menggunakan product moment untuk uji validitas dan hasil pengujian diperoleh rhit 0,37 sampai 0,6 atau lebih besar dari rtab 0,361 serta uji KR-21 reliabilitas diperoleh r11 sebesar 0,634 (sedang). Metode penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan desain Pretest-Postest Control Group

Design. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran berpengaruh

(6)

iii

ABSTRACT

PRIMA ALDILA: Study Success of Using Cooperative Learning Model and Problem Based Learning Character and Value Of High School Students Learning Outcomes By Topic Hydrocarbons. Chemistry Education Graduate Studies Program State University of Medan (UNIMED).

(7)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT. Berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis mampu menyelesaikan tesis yang berjudul “Studi Keberhasilan Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Dan Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Nilai Karakter dan Hasil Belajar Siswa SMA Pada Pokok Bahasan Hidrokarbon” yang disusun untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan Pada Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Penulis menyadari bahwa penulisan tesis ini tidak akan dapat diselesaikan dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan tesis ini.

Ucapan terimakasih secara khusus penulis sampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Albinus Silalahi, M.S dan Bapak Eddiyanto, Ph.D sebagai Dosen Pembimbing Tesis yang tidak henti-hentinya untuk memberi pengarahan dan bimbingan kepada penulis dari awal sampai selesainya penulisan tesis ini.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. Ramlan Silaban, M.Si, Bapak Dr. Mahmud, M.Sc dan Ibu Dr. Retno Dwi Suyati, M.Si selaku tim penguji atau narasumber yang telah memberikan saran dan kritik untuk kesempurnaan penulisan tesis ini. Ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Ramlan Silaban, M.Si, Bapak Dr. Mahmud, M.Sc, dan Ibu Desy Yulian S.Pd selaku Ketua, Sekretaris dan Tata Usaha Program Studi Pendidikan Kimia, Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan. Selanjutnya ucapan terimakasih untuk Bapak Drs. Hilalludin Nasution, M.Pd selaku pimpinan kerja penulis dan kepala sekolah SMA Negeri 1 Kualuh Hilir, serta terimakasih juga kepada guru-guru selaku teman kerja penulis di SMA Negeri 1 Kualuh Hilir atas kerjasamanya sehingga terlaksananya penelitian ini.

(8)

v

Serta dengan rasa penuh kasih sayang, penulis ucapkan kepada kedua adik Pindo Ahmad Alfadil dan Alm. Pastry Alpariz yang telah memberi dorongan dan semangat kepada penulis. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada seluruh keluarga besar, teman-teman dan berbagai pihak atas segala dorongan dan bantuannya sehingga penulisan tesis dapat diselesaikan.

Akhir kata penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun. Semoga tesis ini bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan sebagai bahan msaukan dan informasi.

Medan, November 2012

Penulis,

(9)

vi

Kata Pengantar iv

DaftarIsi vi

DaftarLampiran viii

DaftarTabel ix

DaftarGambar x

BAB I PENDAHULUAN

1.1LatarBelakangMasalah 1

1.2IdentifikasiMasalah 6

1.3BatasanMasalah 6

1.4RumusanMasalah 7

1.5TujuanPenelitian 7

1.6ManfaatPenelitian 7

1.7DefenisiOperasional 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 KerangkaTeoritis 10

2.1.1 HakikatBelajardanHasilBelajar 10

2.1.2PendidikanKarakter 11

2.1.3 Model PembelajaranKooperatif 14

2.1.4 Model Pembelajaran PBM 16

2.1.5 MateriAjar 17

2.2. KerangkaBerpikir 18

2.2.1. PengaruhPenggunaan Model PembelajaranKooperatif

(10)

vii

2.2.2.PengaruhPenggunaan Model PembelajaranBerdasarkan

MasalahTerhadapNilaiKarakterdanHasilBelajarSiswa 19

2.3. PengajuanHipotesis 20

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 TempatdanWaktuPenelitian 21

3.2 PopulasidanSampelPenelitian 21

3.3. Langkah- LangkahdanRancanganPenelitianserta

TeknikAnalisisStatistikUjiHipotesis 22

3.3 InstrumenPenelitian 25

3.4 UjiCobaInstrumen 26

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 HasilAnalisis Data InstrumenPenelitian 29

4.2 Hasil Penelitian 29

4.2.1. Deskripsi Hasil Belajar 29

4.2.2. Uji Normalitas 29

4.2.3. Uji Homogenitas 30

4.2.4. Uji Hipotesis 30

4.3 Pembahasan 32

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 36

5.2 Saran 36

(11)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Langkah-langkah ModelPembelajaranKooperatif 15 Tabel 2.2 Langkah-langkahPembelajaranBerdasarkanMasalah 17 Tabel3.1 RancanganPenelitian Semu Faktorial 2x2 Nilai Karakter 23 Tabel 3.2 RancanganPenelitian Semu Faktorial 2x2 Hasil Belajar 24 Tabel 3.3 Kisi-kisi Pengamatan Nilai Karakter 25 Tabel 4.1 Rata-rata hitung, standardeviasidanvarians data hasilbelajar 29 Tabel 4.2 Hasilujinormalitas data pretest siswa 29 Tabel 4.3 Ujihomogenitas data pretest siswa 30

Tabel 4.4 Hasil uji hipotesis 1 31

Tabel 4.5 Hasil uji hipotesis 2 31

Tabel 4.6 Hasil uji hipotesis 3 31

(12)

DAFTAR GAMBAR

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Silabus 39

Lampiran 2 Materi Ajar 50

Lampiran 3 RPP Kelas Kontrol 57

Lampiran 4 RPP Kooperatif 73

Lampiran 5 RPP PBM 92

Lampiran 6 Instrumen Penelitian 111

Lampiran 7 Kisi-Kisi Instrumen 117

Lampiran 8 Observasi Nilai Karakter 118

Lampiran 9 Uji Validitas 119

Lampiran 10 Uji Reliabilitas 120

Lampiran 11 Uji Daya Beda Soal 121

Lampiran 12 Tingkat Kesukaran 122

Lampiran 13 DaftarHasilBelajarSiswa 123

Lampiran 14 UjiNormalitas 127

Lampiran 15 UjiHomogenitas 129

(14)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Melihat fenomenakejadian tingkah laku moralmasyarakat sekarang yang mulai memudar, pemerintah tersadar untuk melakukan perbaikan. Sistem pendidikan di Indonesia lebih mengutamakan aspek kognitifnya daripada aspek afektif dan psikomotoriknya.Hal ini dapat dilihat dari orientasi sekolah yang disibukkan dengan ujian.Tahun 2010 pemerintah merancang pendidikan karakter yang berguna untuk memperbaiki persoalan bangsa yang menyangkut perilaku.Pendidikan karakter menjadi program unggulan pemerintah tahun 2010 sampai 2015. Ada 16 Kementerian yang dilibatkan dalam pembangungan pendidikan karakter bangsa (Suparlan : 2010).

Pendidikan karakter sebenarnya dilatar telah ditegaskan berdasarkan undang-undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 3. Dalam undang-undang tersebut disebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis, serta bertanggung jawab.

Menurut Wanda (2005) bahwa karakter seorang individu terbentuk sejak dia kecil karena pengaruh genetik dan lingkungan sekitar. Proses pembentukan karakter, baik disadari maupun tidak, akan mempengaruhi cara individu tersebut memandang diri dan lingkungannya dan akan tercermin dalam perilakunya sehari-hari. Data BPS pada tahun 2008 menunjukan jumlah persentase angka putus sekolah atau mengulang sekitar 16,5% pada anak usia 13-15 tahun, artinya angka putus sekolah di Indonesia untuk tingkat Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah sebanyak 684.967 anak. Tahun 2007 jumlahnya lebih banyak yaitu 702.066 siswa paling sering menimbulkan kematian akibat overdosis.Lembaga pendidikan

(15)

adalah salah satu sumber daya yang dapat merubah ini. Pendidik mesti mampu mengajarkan cara berpikir dan perilaku yang membantu individu untuk hidup dan bekerja bersama sebagai keluarga, masyarakat, dan bernegara dan membantu mereka untuk membuat keputusan yang dapat dipertanggungjawabkan.

Kegiatan pembelajaran merupakan interaksi peserta didik dan pendidik. Proses interaksi mengandung serangkaian hubungan timbal balik yang bersifat edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Perilaku mengajar dan perilaku belajar tersebut terkait dengan bahan pembelajaran.Bahan pembelajaran dapat berupa pengetahuan, nilai-nilai kesusilaan, seni, agama, sikap dan keterampilannya.

Kimia merupakan ilmu yang termasuk rumpun IPA, oleh karenanya kimia mempunyai karakteristik sama dengan IPA. Karakteristik tersebut adalah objek ilmu kimia, cara memperoleh, serta kegunaannya. Kimia merupakan ilmu yang pada awalnya diperoleh dan dikembangkan berdasarkan percobaan (induktif) namun pada perkembangan selanjutnya kimia juga diperoleh dan dikembangkan berdasarkan teori (deduktif). Kimia adalah ilmu yang mencari jawaban atas pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana gejala-gejala alam yang berkaitan dengan komposisi, struktur dan sifat, perubahan, dinamika, dan energetika zat. Oleh sebab itu, mata pelajaran kimia di SMA/MA mempelajari segala sesuatu tentang zat yang meliputi komposisi, struktur dan sifat, perubahan, dinamika, dan energetika zat yang melibatkan keterampilan dan penalaran. Ada dua hal yang berkaitan dengan kimia yang tidak terpisahkan, yaitu kimia sebagai produk (pengetahuan kimia yang berupa fakta, konsep, prinsip, hukum, dan teori) temuan ilmuwan dan kimia sebagai proses (kerja ilmiah). Oleh sebab itu, pembelajaran kimia dan penilaian hasil belajar kimia harus memperhatikan karakteristik ilmu kimia sebagai proses dan produk.

(16)

bertujuan menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta berkomunikasi sebagai salah satu aspek penting kecakapan hidup. Oleh karena itu pembelajaran kimia menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah. Mempelajari kimia bukan hanya membutuhkan pemahaman serta penguasaan konsep saja,namun siswa dituntut aktif bekerjasama dengan guru untuk menerapkan ilmu yang dipelajari dengan melalui penggunaan strategi pembelajaran (Suyanti : 2010).

Hidrokarbon merupakan sumber energi yang penting bagi kita.Sumber utama hidrokarbon di dunia adalah minyak bumi dan gas alam meningkatkan terus menerus sehingga negara kita juga mengekspornya ke manca negara. Kita sangat bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang menjadikan negara kita kaya akan minyak bumi, gas alam, dan batu bara. Untuk mengelolah hidrokarbon ini, diperlukan manusia yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.

Senyawa hidrokarbon adalah senyawa karbon yang terdiri dari unsur hydrogen dan karbon.Karbon memiliki elektron valensi sebanyak 4 dan hydrogen memiliki 1 elektron valensi.Dari sifat yang dimiliki karbon, kita dapat mengambil nilai karakter yang terdapat didalamnya.Adapun nilai karakter tersebut adalah nilai ketegasan.Sesuai dengan teori ikatan valensi dan jumlah electron valensi, atom karbon memiliki empat ikatan. Karbon tidak pernah berikatan dengan unsur lain sebanyak lebih ataupun kurang dari empat.

(17)

semangat setiap siswa untuk secara aktif ikut terlibat dalam pengalaman belajarnya.

Menurut Slavin (2007), pembelajaran kooperatif menggalakan siswa berinteraksi secara aktif dan positif dalam kelompok. Ini membolehkan pertukaran ide dan pemeriksaan ide sendiri dalam suasana yang tidak terancam, sesuai dengan falsafah kontruktivisme. Dengan demikian, pendidikan hendaknya mampu mengkondisikan, dan memberikan dorongan untuk dapat mengoptimalkan dan membangkitan potensi siswa, menumbuhkan aktivitas serta daya cipta (kreativitas), sehingga menjamin terjadinya dinamika di dalam proses pembelajaran. Dalam pembelajaran kooperatif guru lebih berperan sebagai fasilitator yang berfungsi sebagai jembatan penghubung kearah pemahaman yang lebih tinggi, dengan catatan siswa sendiri. Guru tidak hanya memberikan pengetahuan pada siswa, tetapi juga harus membangun pengetahuan dalam pikirannya. Siswa mempunyai kesempatan untuk mendapatkan pengalaman langsung dalam menerapkan ide-ide mereka, ini merupakan kesempatan untuk menemukan dan menerapakan ide-ide mereka sendiri.

Tawfik dan Nedal (2009) mengemukakan uji-t siswa yang diajarkan dengan menggunakan model kooperatif di kelas eksperimen yaitu 4,47, lebih tinggi dibandingkan dengan pembelajaran konvensional di kelas kontrol sebesar 3,71. Hal ini menunjukkan pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif cukup signifikan digunakan dalam pembelajaran kimia.

(18)

sebuah kelompok orang, atau lingkungan untuk memecahkan masalah yang bermakna, relevan dan kontekstual.

Boud dan Feletti (1997) mengemukakan bahwa pembelajaran berbasis masalah adalah inovasi yang paling signifikan dalam pendidikan.Margetson (1994) mengemukakan bahwa model PBM membantu untuk meningkatkan perkembangan keterampilan belajar sepanjang hayat dalam pola pikir yang terbuka, reflektif, kritis dan belajar aktif.PBM memfasilitasi keberhasilan memecahkan masalah, komunikasi, kerja kelompok dan keterampilan interpersonal dengan lebih baik. Dengan kata lain, proses pendidikan kita tidak diarahkan hanya untuk membentuk manusia cerdas saja, tetapi juga memiliki kemampuan memecahkan masalah hidup, serta membentuk manusia yang kreatif dan inovatif.

Septa (2010) mengemukakan skor gain rata-rata siswa yang diajarkan dengan menggunakanmedia eXe learning dalam pembelajaran berbasis masalah pada pokok bahasan laju reaksi di kelas eksperimen yaitu 0,72 lebih tinggi dibandingkan dengan pembelajaran konvensional di kelas kontrol sebesar 0,57. Hal ini menunjukkan bahwa siswa pada kelas eksperimen sebagian besar memiliki tingkat pemahaman yang tinggi.

Guru harus menyadari bahwa pembelajaran memiliki sifat yang sangat kompleks. Artinya, pembelajaran tersebut harus menunjukkan kenyataan bahwa pembelajaran berlangsung dalam suatu lingkungan pendidikan dan guru pun harus mengerti bahwa siswa-siswa pada umumnya memiliki taraf perkembangan yang berbeda-beda. Cara memahami materi yang diajarkan berbeda-beda, ada yang bisa menguasai materi lebih cepat dengan keterampilan motorik (kinestetik), ada yang menguasai materi lebih cepat dengan mendengar (auditif), dan ada juga yang menguasai materi lebih cepat dengan melihat atau membaca (visual). Guru harus dapat mengambil keputusan atas dasar penilaian yang tepat ketika siswa belum dapat membentuk kompetensi dasar dan standar kompetensi berdasarkan interaksi yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran.

(19)

KooperatifDan Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Nilai Karakter dan Hasil Belajar Siswa SMAPada Pokok Bahasan Hidrokarbon”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka masalah- masalah yang diidentifikasi adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana nilai karakter yang dimiliki siswa SMA?

2. Apakah guru sudah menggunakan seluruh potensi yang ada pada dirinya untuk meningkatkan nilai karakter dan hasil belajar siswa?

3. Apakah model pembelajaran yang digunakan guru dalam pembelajaran kimia di kelas dapat menumbuhkan nilai karakter siswa?

4. Apakah hasil belajar siswa hanya pada tingkatan ingatan , belum menerapkan secara efektif dalam pemecahan masalah sehari- hari sehingga hasil belajar siswa belum berkontribusi pada nilai karakter siswa?

1.3. Batasan Masalah

Berdasarkan masalah- masalah yang diidentifikasi di atas, beberapa hal dalam masalah- masalah tersebut dibatasi sebagai berikut:

1. Siswa yang diteliti adalah SMA kelas X semester genap, dan tahun pelajaran 2011/2012.

2. Mata pelajaran pokok bahasan hidrokarbon adalah materi yang mengacu kepada kurikulum yang digunakan sekarang pada SMA kelas X yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pelajaran (KTSP) pada pokok bahasan hidrokarbon (lampiran 1).

3. Nilai karakter yang dimaksud dalam penelitian ini adalah untuk menilai kejujuran, disiplin dan berpikir kritis siswa dalam proses pembelajaran. Data nilai karakter dijaring dengan menggunakan observasi yang dikembangkan oleh peneliti berdasarkan indikator pendidikan karakter. 4. Hasil belajar kimia yang dimaksud dalam penelitian ini dibatasi pada

(20)

kelas X SMA semester genap yang diperoleh melalui tes hasil belajar pada aspek pengetahuan atau ingatan (C1), pemahaman (C2) dan aplikasi (C3).

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah tersebut di atas, rumusan masalah yang akan diteliti adalah

1. Apakah ada pengaruh pembelajaran model kooperatif terhadap nilai karakter?

2. Apakah ada pengaruh pembelajaran model PBM terhadap nilai karakter? 3. Apakah ada pengaruh pembelajaran model kooperatif terhadap hasil

belajar?

4. Apakah ada pengaruh pembelajaran model PBM terhadap nilai hasil belajar?

5. Karakter apa yang terkembang pada setiap model pembelajaran?

1.5.Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah diatas, adapun tujuan penelitian ini secara umum adalah untuk memperoleh informasi ilmiah tentang pengaruh nilai karakter yang ditimbulkan model pembelajaran terhadap hasil belajar siswa. Sedangkan secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan:

1. Pengaruh pembelajaran model kooperatif terhadap nilai karakter. 2. Pengaruh pembelajaran model PBM terhadap nilai karakter. 3. Pengaruh pembelajaran model kooperatif terhadap hasil belajar. 4. Pengaruh pembelajaran model PBM terhadap nilai hasil belajar.

1.6.Manfaat Penelitian

(21)

diharapkan dapat menjadi acuan oleh peneliti selanjutnya untuk penelitian yang sejenis.

Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada para pendidik untuk menggunakan model pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar guna meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil penelitian juga bisa menjadi informasi utnuk mengetahui cara mengubah nilai karakter siswa menjadi lebih baik lagi. Siswa diharapkan memiliki perilaku yang sesuai dengan norma Pancasila.

1.7. Definisi Operasional

Untuk menghindari perbedaan pengertian beberapa istilah kata-kata operasional yang digunakan dalam penelitian ini, maka dijelaskan secara umum sebagai berikut:

1. Model pembelajaran kooperatif adalah strategi pembelajaran yang melibatkan partisipasi siswa dalam satu kelompok kecil untuk saling berinteraksi (Nurulhayati, 2002). Dalam system belajar yang kooperatif, siswa belajar bekerjasama dengan anggota lainnya. Dalam model ini siswa memiliki dua tanggung jawab, yaitu mereka belajar untuk dirinya sendiri dan membantu sesame kelompok belajar. Siswa belajar bersama dalam sebuah kelompok kecil dan mereka dapat melakukannya seorang diri. 2. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) merupakan inovasi dalam

pembelajaran karena dalam PBM betul-betul dioptimalisasikan melalui proses kerja kelompok atau tim yang sistematis, sehingga siswa dapat memperdayakan, mengasah, menguji, dan mengembangkan kemampuan berpikirnya secara berkesinambungan (Tan, 2003).

(22)
(23)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan dalam penelitian ini maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh pembelajaran kooperatif terhadap nilai karakter siswa pada pokok bahasan hidrokarbon.

2. Terdapat pengaruh pembelajaran PBM terhadap nilai karakter siswa pada pokok bahasan hidrokarbon.

3. Terdapat pengaruh pembelajaran kooperatif terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan hidrokarbon.

4. Terdapat pengaruh pembelajaran kooperatif terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan hidrokarbon.

5. Nilai karakter jujur terkembang pada setiap model pembelajaran konvensional, nilai karakter disiplin terkembang pada setiap model pembelajaran kooperatif, dan nilai karakter berpikir kritis terkembang pada setiap model pembelajaran berdasarkan masalah.

5.2. Saran

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas maka penulis menyarankan hal-hal berikut:

1. Dalam rangka meningkatkan dan mengembangkan mutu pendidikan, maka diharapkan guru untuk dapat merancang suatu metode pembelajaran yang mampu menigkatkan hasil belajar dan nilai karakter siswa.

2. Kepada peneliti selanjutnya diharapkan dapat melanjutkan penelitian ini. Hal ini bermanfaat agar hasil penelitian bermanfaat sebagai penyeimbang materi. 3. Diharapkan pada peneliti selanjutnya agar dapat meneliti hal ini di sekolah

(24)

DAFTAR PUSTAKA

A, Sardiman., (2001), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Penerbit PT Raja Grafindo Persada, Jakarta

Arikunto, S., (2006), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta

Arjanggi, R., Setiowati, E. A. (2012). Peran Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw

dalam Meningkatkan Belajar Berdasar Regulasi Diri. Semarang: LPP

UNISSULA

BouddanFeletti., (2007), Providing solutions through problem-based learning for

the undergraduate 1styear chemistry laboratory, Chemistry Education

Research and Practice, 2007, 8(3), 347-361

Dimyati, dan Mudjiono., (2006), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta

Donald., (2009), Active Learning and Cooperative Learning In The Organic

Chemistry Lecture Class, Department of Chemistry and Biochemistry,

California State University, Los Angeles,2009, Vol.76

Ibrahim, M., (2000), Pengajaran Berdasarkan Masalah, Penerbit University Press, Surabaya

Isna, N., (2011), Panduan Menerapkan Pendidikan Karakter di Sekolah, Penerbit Laksana, Jogjakarta

Jauhari, M., (2011), Implementasi PAKEM dari Behavioristik sampai

Konstruktivistik, Penerbit Prestasi Pustaka, Jakarta

Muntari., (2010), Peningkatan Pemahaman Kimia Melalui Paduan Pembelajaran

Kooperatif dan Pemecahan Masalah Kimia dengan Teknik Pathway,

Jurnal Pendidikan, No.2 Juni 2010: 126-133

Mutiah., (2007), Penggunaan Pembelajaran Kooperatif dengan Pendekatan Strategi Pemecahan Masalah untuk Mengatasi Kesalahan Konseptual

Pada Mata Kuliah Kimia Dasar-1, Jurnal Pijar MIPA Mataram, Vol.2

(25)

Ngalim, M., (2001), Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, Penerbit PT Remaja Rosdakarya, Bandung

Nur, M., (2003), Buku Panduan Keterampilan Proses dan Hakikat Sains.Penerbit University Press, Surabaya

Parning., (2006), Kimia SMA Kelas X Semester Kedua, PenerbitYudhistira, Jakarta

Permana, Lis., (2010), Pembelajaran Kimia Tematik Pada Mata Kuliah Kimia

Dasar Sebagai Model Pembelajaran Berbasis Masalah, Jurnal Cakrawala

Pendidikan, No. 3 November 2010

Rusman., (2011), Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, Penerbit Rajawali Pers, Jakarta

Septa., (2010), Pengaruh Media eXe Learning Dalam Pembelajaran Berbasis

Masalah Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Laju Reaksi,

Tesis, Program Pascasarjana Unimed, Medan

Slavin, R.E., (1995), Cooperative Learning Theory, Research and Practise. Second Edition, Boston

Sunardi., (2009), Upaya Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Kimia Melalui Pendekatan Pembelajaran Kooperatif dengan Metode Jigsaw Bagi Kelas

X-1 Semester Genap Tahun 2008/2009 SMA Negeri 1 Banjarnegara,

Jurnal DIDAKTIKA, Juni 2009 Tahun 1 No.2

Suparlan., (2010), Pendidikan Karakter dan Kecerdasan, Posted 18thJune 2010, Artikel. http://www.suparlan.com/pages/pendidikan-karakter-dan-kecerdasan-288.php:artikel

Tawfik, dan Nedal., (2009), Statistical Evaluation of Rounding Cooperative

Learning Strategy, Chemical Education Journal (CEJ), Vol. 13, No. 2

Trianto., (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Penerbit Kencana, Jakarta

Wanda, C., (2005),Upaya Penerapan Pendidikan Karakter Bagi Mahasiswa

(Studi Kasus di Jurusan Teknik IndustriUk. Petra., Jurnal Teknik Industri

Gambar

Tabel 2.1 Langkah-langkah  ModelPembelajaranKooperatif
Gambar3.1Langkah-langkahPenelitian

Referensi

Dokumen terkait

11 Beberapa lembaga peradilan khusus di negara-negara tertentu menandakan bahwa hadirnya lembaga peradilan khusus bukan hanya menjadi kebutuhan Indonesia saja

Pembangunan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat tidak terhindarkan dari pemanfaatan sumberdaya alam, namun eksploitasi

Universitas Kristen Maranatha

Solusi yang ditawarkan oleh tim pengabdian untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah (1) pembuatan laporan keuangan simpan pinjam berbasis IT yang bisa digunakan oleh

Muhammad SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir.. ini dengan mengambil judul “ Pelabuhan Niaga Internasional di Tegal “ dengan

Terdapat 4 reviewer yaitu 2 dosen ahli assessment, 2 guru Fisika, dan 2 peer reviewer yang terdiri dari mahasiswa pendidikan Fisika yang sedang melakukan

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui efektivitas pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan di Kelurahan Delingan Kecamatan

Tri, Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat Perse Illegal dan Rule of Reason, 2003, Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Jakarta.. Campbell,