• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) Pada Pokok Bahasan Keanekaragaman Makhluk Hidup Dan Upaya Pelestar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) Pada Pokok Bahasan Keanekaragaman Makhluk Hidup Dan Upaya Pelestar"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) PADA POKOK BAHASAN KEANEKARAGAMAN

MAKHLUK HIDUP DAN UPAYA PELESTARIAN KELAS VII A SMP MUHAMMADIYAH 5 SURAKARTA

TAHUN AJARAN 2012/2013

NASKAH PUBLIKASI

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajad Sarjana S1

Program Studi Pendidikan Biologi

DisusunOleh :

YUNIA KURNIATI A420090121

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)
(3)

3

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) PADA POKOK BAHASAN KEANEKARAGAMAN

MAKHLUK HIDUP DAN UPAYA PELESTARIAN KELAS VII A SMP MUHAMMADIYAH 5 SURAKARTA

TAHUN AJARAN 2012/2013

Yunia Kurniati, A420090121, Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013, 58 halaman.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada aspek kognitif dan aspek afektif melalui model pembelajaran Problem Based Instruction Penelitian dengan materi keanekaragaman makhluk hidup dan upaya pelestarian.Subjek pelaksanaan tindakan adalah siswa kelas VII A SMP Muhammadiyah 5 Surakarta tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 32 siswa. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif dengan menganalisis data perkembangan siswa dari siklus I sampai siklus II.Pada penelitian ini diharapkan dapat mencapai peningkatan hasil belajar aspek kognitif sebesar 80 % dan afektif sebesar 70 % dari 32 siswa. Hasil belajar kognitif siswa sebelum dilaksanakan Penelitian Tindakan Kelas pada materi keanekaragaman makhluk hidup danupaya pelestarian di kelas VII A SMP Muhammadiyah 5 Surakarta tahun ajaran 2012/2013 yaitu dari 32 siswa hanya 14 siswa yang dapat mencapai nilai KKM. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan nilai belajar siswa aspek kognitif padasiklus I prosentase nilai ketuntasan 59,4 %, dengan nilai rata-rata 73.28, pada siklus II prosentase nilai ketuntasan meningkat menjadi 90,6 %, dengan nilai rata-rata 82.18. Dari hasil penelitian siklus I prosentase siswa yang bekerjasama sebanyak 28,12%, tanggung jawab sebanyak 15,62 %, jujur 21,87 %dan prosentase kedisiplinan siswa sebanyak 28,12 %. Pada penelitian siklus II hasil belajar siswa aspek afektif mengalami peningkatan. Prosentase aspek afektif ditinjau dari banyaknya siswa yang bekerjasama mencapai65,62 %, jujur 68,75 %, tanggung jawab 65.62 %, dan prosentase kedisiplinan siswa mencapai 71,87 %. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa model Problem Based Instruction pada materi keanekaragaman makhluk hidup dan upaya pelestarian dapat meningkatkan kemampuan memecahkan masalah ditinjau dari aspek kognitif dan aspek afektif. Pada kelas VII A semester 2 SMP Muhammadiyah 5 Surakarta tahun ajaran 2012/2013.

(4)

4 A. PENDAHULUAN

Belajar merupakan suatu proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup. Salah satu pertanda seseorang sudah belajar sesuatu adalah adanya perubahan tingkah laku dalam dirinya.Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut baik perubahan yang bersifat pengetahuan (kognitif) dan ketrampilan (psikomotor) maupun nilai yang menyangkut nilai yang bersifat (afektif).

Pada umumnya pembelajaran di sekolah-sekolah masih menerapkan pembelajaran konvensional.Dimana guru menggunakan metode ceramah sedangkan siswa pasif cenderung mendengarkan dan menulis saja. Keadaan pembelajaran yang demikian membuat siswa bosan, akan tetapi banyak guru yang masih menerapkan metode ceramah belum dapat memberikan dampak positif bagi peningkatan mutu belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari penelitian Rusman (2012), hasil belajar adalah sejumlah pengalaman yang diperoleh siswa yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Belajar tidak hanya menguasai konsep teori mata pelajaran saja, tetapi juga penguasaan kebiasaan, persepsi, kesenangan, penyesuaian sosial, macam-macam keterampilan, cita-cita, keinginan, dan harapan. Tolak ukur keberhasilan siswa biasanya berupa nilai yang diperolehnya. Nilai itu diperoleh setelah siswa melakukan proses belajar dalam jangka waktu tertentu dan selanjutnya mengikuti tes akhir, kemudian dari tes itulah guru menentukan prestasi belajar siswanya, dengan demikian hasil belajar harus ditingkatkan khususnya dalam pembelajaran biologi.

Memahami biologi tidak hanya menghafal saja tetapi harus berfikir logis, dan menguasai materi lebih dalam. Banyaknya bahasa asing (latin) yang digunakan mengakibatkan siswa sulit untuk memahami materi. Hal ini merupakan faktor yang mempengaruhi dalam proses pembelajaran, untuk dapat meningkatkan hasil belajar siswa

(5)

5

bentuk pembelajaran yang menekankan pada keterlibatan siswa pada suatu masalah dan mengharapakan siswa untuk berfikir kritis. Guru membagikan materi kepada siswa kemudian menanyakan apakah ada kesulitan dalam memahami materi. Guru membagi kelas menjadi kelompok, yang masing-masing kelompok mendiskusikan soal pemecahan masalah.Guru membimbing siswa yang mengalami kesulitan, kemudian setiap kelompok membacakan hasil diskusi kedepan kelas dan guru menanggapinya. Diakhir pertemuan guru memberikan soal post tes pada siswa untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan.

Menurut hasil penelitian Mulyana (2011) dengan penerapan model pembelajaran Problem Based Instruction dapat meningkatkan hasil belajar aspek afektif dan kognitif siswa kelas VII ASMP Muhammadiyah 5 Surakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam pemecahan masalah ditinjau dari aspek kognitif dan aspek afektif, dengan menggunakan model pembelajaranProblem Based Instruction, pada pokok bahasan keanekaragaman makhluk hidup dan upaya pelestarian pada siswa kelas VII A di SMP Muhammadiyah 5 Surakarta tahun ajaran 2012/2013.

B. METODE PENELITIAN

Penelitian ini jika ditinjau dari ilmu pendidikan termasuk dalam penelitianpenelitian tindakan kelas (PTK), di dalam penelitian ini peneliti melakukan kerja sama dengan guru bidang studi biologi. Tempat penelitian ini di SMP Muhammadiyah 5 Surakarta tahun ajaran 2012/2013, yang dilakukan pada bulan Januari 2013 – Maret 2013. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII A SMP Muhammadiyah 5 Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013.

(6)

6

terstandar untuk memperoleh data-data dan keterangan yang dibutuhkan dalam suatu penelitian. Dalam mengumpulkan data diperlukan beberapa metode yang sesuai dengan masalah yang akan diteliti, adapun metode pengumpulan data yang diperlukan antara lain,pelaksanaan tindakan, observasi, refleksi dan evaluasi, dan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi, tes, dokumentasi

C.HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Hasil

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 5 Surakartapada kelas VII A tahun ajaran 2012/2013 dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Instruction. Setelah dilakukan penelitian tindakan siklus 1 sampai siklus 2 diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 1. Rekapitulasi Hasil Penelitian dari siklus 1 dan siklus 2

Siklus 1 Siklus 2

1. Perencanaan Menyusun RPP yang sesuai dengan observasi awal

Menyusun RPP yang sesuai dari hasil refleksi dan evaluasi siklus 1. 2. Pelaksanaan 1. Tindakanpenelitiansikl

usI sesuaidenganRPP (Lampiran 2)

1. Tindakanpenelitiansikl us II sesuai dengan RPP (Lampiran 7 ) 3. Observasi 1. Siswa tidak siap

mengikuti pelajaran 2. Siswa ramai tidak

memperhatikan pelajaran

3. Siswa belum ada yang bertanya saat pembelajaran

4. Siswa kurang aktif dalam kelompok

1. Siswa sudah siap dalam mengikuti pembelajaran.

2. Siswa ramai sudah mualai memperhatikan pelajaran

3. Siswa aktif untuk

bertanya saat pembelajaran

4. Siswa aktif dalam bekerja kelompok

(7)

7

4. Refleksi 1. Persiapan siswa untuk mengikuti pembelajaran kurang baik

2. Siswa kurang aktif bertanya ketika belum jelas

3. Siswa tidak aktif dalam kelompok 4. Siswa belum terbiasa

dengan strategi Problem Based Instruction

1. Pembelajaran siklus II lebih baik dari siklus I 2. Siswa bisa beradaptasi

dengan strategi pembelajaran yang diterapkan.

3. Kemampuan siswa meningkat, ini terlihat pada hasil belajar siswa ranah kognitif sudah mencapai KKM (70)

5. Evaluasi 1. Memotivasi siswa agar siap saat pembelajaran

2. Memotivasi siswa agar mau bertanya saat belum jelas dalam pembelajaran 3. Memotivasi siswa

untuk aktif dalam kelompok

1. Keaktifan siswa dalam pembelajaran

mengalami

peningkatan yang memuaskan ditinjau dari mulai aktifnya siswa dalam bertanya dan diskusi kelompok. 2. Hasil belajar siswa

mengalami peningkatan.

3. Siswa berani bertanya danmenjawab pertanyaan. 4. Siswa bisamenyelesaikan soal pemecahan masalah dengan baik.

6. Hasil Siklus 1 :

Prosentase ketuntasan 59,375 %

Siklus II :

(8)

8

Tabel 2. Data Hasil Analisis aspek kognitif siklus 1 siswa kelas VII A SMPMuhammadiyah 5 Surakarta dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Instruction

Nilai (x)

Frekuensi (F)

F (X) Keterangan

Belum Tuntas % Tuntas %

40 1 40 Belum Tuntas 3,1% - -

50 2 100 Belum Tuntas 6,25% - -

60 10 600 Belum Tuntas 31,25% - -

70 3 210 - - Tuntas 9,4%

80 9 720 - - Tuntas 28,1%

90 1 90 - - Tuntas 3,1%

95 3 285 - - Tuntas 9,4%

100 3 300 - - Tuntas 9,4%

Jumlah 32 2345 Belum Tuntas 40,6% Tuntas 59,4%

Rerata - 73,3 - - - -

Keterangan :

Belum Tuntas : Nilai (x) < Nilai KKM (70) Tuntas : Nilai (x) ≥ Nilai KKM (70)

Berdasarkan hasil analisis aspek kognitif siklus I didapat nilai rata-rata 73,3 dan terdapat 13 siswa yang belum tuntas dengan prosentase 40,6 %, 19 siswa tuntas didapat prosentase 59,4 %. Hasil dari peneliti dengan guru pengampu biologi untuk kriteria ketuntasan minimum penilaian aspek afektif adalah skor 4.

Tabel 3. Data hasil analisis aspek afektif siklus I siswa kelas VII A SMP Muhammadiyah 5 Surakarta dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Instruction

Nilai

Keterangan Rerata Prosenta

se % Bekerjasama Jujur Bertanggung

Jawab

Disiplin

(X) Frek (F) % Tuntas Frek (F) % Tuntas Frek (F) % Tuntas Frek (F) % Tuntas

2 22 68,75% 25 78,1% 24 75% 22 68,7% 72,6%

3 1 3,12% 2 6,25% 1 3,12% 1 3,12% 3,9%

4 1 3,12% 3 9,37% 1 3,12% 3 9,37% 6,2 %

5 8 25% 2 6,25% 6 18,75% 6 18,75% 17,2 %

(9)

9 Keterangan :

2 - 2,5 = kurang baik 2,6 - 3,1 = cukup baik 3,25 - 3,75 = baik > 3,75 = sangat baik

Hasil belajar afektif terdiri dari empat kriteria yaitu : bekerjasama, jujur, bertanggung jawab dan disiplin. Berdasarkan hasil analisis aspek afektif siklus I dimana skor nilai 2 (kurang baik), 3 (cukup baik), 4 (baik), 5 (sangat baik). Penilaian aspek afektif kriteria bekerjasama pada saat pembelajaran, siswa yang tuntas 9 siswa dengan prosentase 28,12 %, kriteria jujur siswa yang tuntas 5 siswa dengan prosentase 15,62, kriteria bertanggung jawab siswa yang tuntas 7 siswa dengan prosentase 21,87 %, kriteria disiplin siswa yang tuntas 9 siswa 28,12 %. Rerata prosentase untuk skor 2 dengan kriteria kurang baik 72,6 %, skor 3 dengan kriteria cukup baik 3,9 %, skor 4 dengan kriteria baik 6,2 %, skor 5 dengan kriteria sangat baik 17,2 %.

Tabel 4. Data Hasil Analisis aspek kognitif siklus II siswa kelas VII A SMP Muhammadiyah 5 Surakarta dengan menerapkan model

pembelajaran Problem Based Instruction Nilai

(x)

Frekuensi (F)

F (X) Keterangan

Belum Tuntas % Tuntas %

50 1 50 Belum Tuntas 3,07% - -

60 2 120 Belum Tuntas 6,25% - -

70 7 490 - - Tuntas 21,9%

75 3 225 - - Tuntas 9,4%

80 6 480 - - Tuntas 18,7%

90 3 270 - - Tuntas 9,4%

95 1 95 - - Tuntas 3,1%

100 9 900 - - Tuntas 28,1%

Jumlah 32 2630 Belum Tuntas 9,32% Tuntas 90,7%

(10)

10 Keterangan :

Belum Tuntas : Nilai (x) < Nilai KKM (70) Tuntas : Nilai (x) ≥ Nilai KKM (70)

Berdasarkan hasil analisis aspek afektif siklus II didapat nilai rata-rata 82 dan terdapat 3 siswa yang belum tuntas dengan prosentase 9,32 %, 29 siswa tuntas didapat prosentase 90,7%. Hasil dari peneliti dengan guru pengampu biologi untuk kriteria ketuntasan minimum penilaian aspek afektif adalah skor 4.

Tabel 5. Data hasil analisis aspek afektif siklus II siswa kelas VII A SMP Muhammadiyah 5 Surakarta dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Instruction

Nilai

Keterangan Rerata

prosentase %

Bekerjasama Jujur Bertanggung Jawab

Disiplin

(X) Fre k (F) % Tuntas Frek (F) % Tuntas Frek (F) % Tuntas Frek (F) % Tuntas

2 8 25% 6 18,75% 6 18,75% 5 15,6% 19,5 %

3 3 9,4% 4 12,5% 5 15,6% 4 12,5% 12,5%

4 2 6,25% 4 12,5% 4 12,5% 6 18,75% 12,5%

5 19 59,37% 18 56,25% 17 53,12% 17 53,12% 55,5%

Jumlah 32 65,62% 32 68,75% 32 65,62% 32 71,87% 25%

Keterangan :

2 - 2,5 = kurang baik 2,6 - 3,1 = cukup baik 3,25 - 3,75 = baik > 3,75 = sangat baik

(11)

11

tuntas 21 siswa dengan prosentase 65,62 %, kriteria jujur siswa yang tuntas 22 siswa dengan prosentase 68,75 %, kriteria bertanggung jawab siswa yang tuntas 21 siswa dengan prosentase 65,62 %, kriteria disiplin siswa yang tuntas 23 siswa 71,87 %. Rerata prosentase untuk skor 2 dengan kriteria kurang baik 19,5 %, skor 3 dengan kriteria cukup baik 12,5 %, skor 4 dengan kriteria baik 12,5 %, skor 5 dengan kriteria sangat baik 55,5 %.

Hasil keseluruhan yang diperoleh pada siklus I dan II pada tabel 7 dan 8 yang membuktikan adanya peningkatan hasil belajar belajar dari aspek kognitif dan aspek afektif, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa penelitian ini berhasil sesuai yang diharapkan peneliti dan guru pengampu. Dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 7. Hasil Belajar Siswa pada Aspek Kognitif dengan Model

Pembelajaran Problem Based Instruction (PBI)

Pra siklus Siklus I Siklus II

Jumlah siswa yang tuntas 13 19 29

Nilai rata-rata 63,84 73,28 84,06

Prosentase 40,62 % 59,37 % 90,62

Tabel 8. Hasil Belajar Siswa pada Aspek Afektif dengan Model Pembelajaran Problem Based Instruction

Aspek yang diamati Siklus I Siklus II

Bekerja sama 31, 25 75

Jujur 21, 87 81, 25

Bertanggung jawab 25 78, 12

(12)

12

Secara lebih rinci penjelasan peningkatan hasil belajar siswa dalam bentuk grafik dapat dilihat dari gambar berikut :

Gambar 2.Grafik Hasil Belajar Siswa pada Aspek Kognitif dengan Model Pembelajaran Problem Based Instruction (PBI)

Gambar 3. Grafik Hasil Belajar Siswa pada Aspek Afektif dengan Model

Pembelajaran Problem Based Instruction 0

10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

jumlah siswa  tuntas

nilai rata‐rata prosentase

pra siklus

siklus 1

siklus 2

0 10 20 30 40 50 60 70 80

Bekerja sama Jujur Bertanggung jawab Displin

Siklus 1

(13)

13 2. Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar biologi dalam kemampuan pemecahan masalah, yang dilihat dari aspek konitif dan aspek afektif siswa kelas VII A SMP Muhammadiyah 5 Surakarta tahun ajaran 2012/2013, pada pokok bahasan keanekaragaman makhluk hidup dan upaya pelestariannya dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Instruction. Pembahasan ini akan menjelaskan dari masing-masing siklus.Pada setiap siklus yang diterapkan, masing-masing menggunakan model pembelajaran Problem Based Instruction dengan diskusi kelompok. Untuk mengetahui hasil dari aspek kognitif dan aspek afektif, maka dilakukan dengan cara evaluasi. Penelitian ini dilakukan secara kolaborasi dengan guru bidang studi biologi.

(14)

14 aspek afektif.

Model pembelajaran Problem Based Instructiondigunakan untuk mengatasi masalah yang dihadapi dalam proses pembelajaran karena model pembelajaran ini merupakan salah satu model yang baik dan menyenangkan. Model pembelajaran ini melibatkan kemampuan siswa dalam pemecahan masalah dari soal-soal yang diberikan guru pada setiap kelompok. model pembelajaran ini mengajak peran aktif siswa sejak awal hingga akhir pembelajaran, dengan model pembelajaran Problem Based Instruction siswa diajak bermain dan belajar sehingga mendapatkan suasana yang menyenangkan serta siswa tidak merasa bosan. Bagi kelompok siswa yang dapat menyelesaikan dengan cepat dan benar disuruh membacakan hasil diskusi kelompoknya kedepan kelas dan mendapatkan penghargaan berupa bingkisan atau nilai tambahan. Penghargaan ini diberikan dengan tujuan agar siswa lebih terpacu untuk aktif, antusias dan termotivasi untuk belajar lebih bersemangat.

(15)

15

membantu dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Dengan Model pembelajaran Problem Based Instruction dapat mempermudah dalam membelajarkan materi pokok bahasan keanekaragaman makhluk hidup dan upaya pelestariannya agar siswa lebih mudah dalam memahami materi dan lebih tertarik.

D. KESIMPULAN

Berdasarkan analisis data dan pembahasan, maka penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model Problem Based Instruction dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah pada siswa kelas VII A SMP Muhammadiyah 5 Surakarta tahun pelajaran 2012/2013.

E. DAFTAR PUSTAKA

Anurrahman. 2010. Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Alfabeta.

Arikunto, Suharsimi, dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi, dkk. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara

Dahan, Ratna Wilis. 2011. Teori-teori Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Erlangga.

Daryanto. 2011. Media Pembelajaran. Bandung : PT Sarana Tutorial Nurani Sejahtera.

Margono, S. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

(16)

16

Mulyana. 2011. Landasan Teoritik dan Berpikir Model Pembelajaran ProblemBasedIntructiona.

Tersedia:(

http://ainamulyana.blogspot.com/2011/12/model-pembelajaran-berbasis-masalah.html).Diakses tanggal 7 desember 2012.

Mulyasa. 2010. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

`Pribadi, Benny A. 2009. Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta : PT Dian Rakyat.

Pribadi, Benny A. 2011. Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta : PT Dian Rakyat.

Rusman. 2012. Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer. Bandung: Alfabeta.

Saebani, Beni Ahmad. 2008. Metode Penelitian. Bandung : CV. Pustaka Setia.

Setyosari, Punaji. 2010. Metode Penelitian Penelitian dan Pengembangan. Jakarta: Kencana.

Sugiyono. 2010. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta. Sukmadinata, Nana Syaodhih. 2011. Metode Penelitian Pendidikan.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sukardi. 2006. Penelitian Kualitatif Naturalistik dalam Pendidikan. Jakarta: Usaha Keluarga.

Suroso. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta : Pararaton.

Suryabrata, Sumadi. 2011. Metodologi Penelitian. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Trianto. 2007. Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek. Jakarta : Prestasi Pustaka.

(17)

17

Uno, Hamzah B. 2007. Model Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara.

Wahyuningsih, Sri. 2012. “Peningkatan Hasil Belajar dan Keaktifan melalui Pembelajaran Make a Match pada Materi Sistem Koordinasi dan Indera Manusia pada Siswa Kelas IX SMP Negeri 2 Kartasura Tahun Ajaran 2011/2012” (Skripsi S-1 Progdi Biologi). Surakarta: FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Widodo, Rahmad. 2009. Model-Pembelajaran-Problem-Based Introduction. (tersedia:http://wyw1d.wordpress.com/2009/11/06/Model

Pembelajaran Problem Based Instruction).Diakses tanggal 7 Desember 2012.

Gambar

Tabel 1. Rekapitulasi Hasil Penelitian dari siklus 1 dan siklus 2
Tabel 2. Data Hasil Analisis aspek kognitif siklus 1 siswa kelas VII A SMPMuhammadiyah 5 Surakarta dengan menerapkan model
Tabel 4. Data Hasil Analisis aspek kognitif siklus II siswa kelas VII A SMP Muhammadiyah 5 Surakarta dengan menerapkan model
Tabel 8. Hasil Belajar Siswa pada Aspek Afektif dengan Model Pembelajaran Problem Based Instruction
+2

Referensi

Dokumen terkait

Scanned by CamScanner... Scanned

Pengolahan data dilakukan menurut tata cara perencanaan SPAM dari Dinas PU. Pertama dilakukan adalah Keadaan eksisiting dengan data sekunder debit dan jaringan

1. Bagaimana desain pendidikan karakter di MTs. Roudlotul Mubtadiin Balekambang Kec. Bagaimana pelaksanaan manajemen pendidikan karakter di MTs. Roudlotul Mubtadiin

 Menyatakan Pasal 11 ayat (1) UU Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan bertentangan dengan UUD 1945 secara bersyarat dan tidak memiliki kekuatan hukum mengikat apabila

Sehubungan dengan hasil evaluasi penawaran saudara, perihal penawaran Pekerjaan Pengadaan Bahan Bangunan di Kecamatan Sembakung , dimana perusahaan saudara

Sehubungan dengan hasil evaluasi penawaran saudara, perihal penawaran Pekerjaan Pengadaan Bahan Bangunan di Kecamatan Nunukan Selatan , dimana perusahaan saudara

beberapa strategi yang dapat direkomendasikan 12 strategi untuk menunjang pemanfaatan sumberdaya sebagai area ekowisata berkelanjutan yaitu: Peningkatan promosi dan

Demikian berita acara ini dibuat yang merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dari Dokumen Pengadaan Makan (ULP) dan Extra Fooding Diktuk Brigadir 2016 dan