iii ABSTRAK
Zarina Ulfa Nasution, NIM. 308311079. Pemahaman Aparatur Pemerintah Desa Dalam Proses Penyusunan Peraturan Desa Di Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang.
Fakultas Ilmu Sosial – Universitas Negeri Medan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman aparatur pemerintah desa dalam proses penyusunan peraturan desa di Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif yaitu metode yang digunakan memecahkan masalah dan menjawab permasalahan yang dihadapi pada situasi sekarang yang akan dilakukan dengan menempuh langkah-langkah pengumpulan data, identifikasi dan analisis pengolahan data, membuat kesimpulan dan laporan dengan tujuan utama mendapatkan gambaran mengenai pemahaman aparatur pemerintah desa dalam proses penyusunan peraturan desa.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, angket dan wawancara. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 51 orang. Terdiri dari 17 kepala desa, 17 sekretaris desa dan 17 ketua Badan Permusyawaratan Desa. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh jumlah populasi yaitu 51 orang atau disebut dengan “total sampling”. Teknik pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisa deskriptif kualitatif.
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pemahaman Aparatur Pemerintah Desa Dalam Proses Penyusunan Peraturan Desa di Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang ”, dapat terselesaikan.
Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.
Senantiasa mengharap ridho Allah SWT, penulis berupaya semaksimal mungkin untuk mempersembahkan skripsi ini. Namun dengan segala keterbatasan yang ada, penulis sepenuhnya menyadari masih banyak kekurangan. Oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati, penulis mengaharapkan saran dan masukan yang berguna dalam rangka penyempurnaan skripsi ini.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada
1. Bapak Prof.Dr.Ibnu Hajar Damanik, M.Si sebagai Rektor Universitas Negeri Medan dan Pembantu Rektor UNIMED beserta seluruh stafnya.
2. Bapak Drs. H. Restu, MS sebagai Dekan Fakultas Ilmu Sosial UNIMED dan Pembantu Dekan beserta seluruh stafnya.
4. Bapak Parlaungan G. Siahaan, SH, M.Hum sebagai Sekretaris Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.
5. Bapak Parlaungan G. Siahaan, SH, M.Hum sebagai Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak membantu penulis memberikan masukan, petunjuk dan sarannya dalam penyusunan skripsi ini.
6. Bapak Drs. Liber Siagian, M.Si sebagai Dosen Pembimbing Akademik yang telah banyak membantu selama penulis berada di Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial.
7. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan atas bekal ilmu yang diberikan kepada penulis selama perkuliahan.
8. Teristimewa buat orang tua tercinta, Ayahanda Mansur Nasution dan Ibunda Siti Khairani Rangkuti yang telah memberikan kasih sayang yang paling berarti dalam hidup penulis, memberikan semangat yang telah mencurahkan pengorbanan dan bantuan baik secara moril maupun materil sehingga penulis mampu menyelesaikan studi.
9. Saudara-saudara tersayang; Abangda: Sulaiman Nasution, S.Pd dan Adinda: Siti Salimah Nasution. Serta Bundeku Hj. Zawiyah, S.Pd dan Kakak Dra. Nina Handayani yang telah banyak memberikan motivasi kepada penulis.
dan Ketua Badan Permusyawaratan Desa di Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang.
11.Buat sahabat-sahabat tersayang: Devi Yulianti, Rabiatul Adawiyah, Mashita Harahap. Serta buat sahabat-sahabat seperjuangan: Reda Fikri, Eva Natalia Siringo-Ringo, Siti Ramadani, Wahyu Setia Budi, atas bantuan dan motivasinya kepada penulis.
12.Rekan-rekan penulis seluruh stambuk 08 khususnya Ekstensi A.
Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih, semoga skripsi ini berguna bagi semua khususnya para pembaca.
Medan, Juli 2012 Penulis,
vii DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ... ii
ABSTRAK... iii
KATA PENGANTAR... iv
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 4
C. Pembatasan Masalah ... 4
D. Perumusan Masalah... 4
E. Tujuan Penelitian... 5
F. Manfaat Penelitia ... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7
A. Kerangka Teoritis... 7
1. Pengertian Pemahaman... 7
2. Pemerintah Desa... 7
3. Peraturan Desa... 16
B. Kerangka Berpikir ... 26
C. Hipotesis ... 27
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 29
A. Lokasi Penelitian... 29
B. Populasi dan Sampel... 29
C. Variabel Penelitian dan Definisi Penelitian ... 30
D. Teknik Pengumpulan Data ... 31
viii
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 34
A. Hasil Penelitian ... 34
B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 55
C. Pengujian Hipotesis ... 62
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 64
A. Kesimpulan ... 64
B. Saran ... 64
ix
DAFTAR TABEL
No Judul Tabel
1. Kisi-kisi Instrumen Penelitian ... 32
2. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan... 35
3. Tanggapan Responden Pemahaman Fungsi Sebagai Kepala Desa ... 36
4. Tanggapan Responden Kewenangan Sebagai Aparatur Pemerintah Desa ... 37
5. Tanggapan Responden Kewajiban Sebagai Aparatur Pemerintah Desa... 38
6. Tanggapan Responden Tentang Dalam Proses Penyusunan Peraturan Desa Memperhatikan Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Desa Setempat ... 39
7. Tanggapan Responden Tentang Dalam Proses Penyusunan Peraturan Desa Memperhatikan Kepentingan Masyarakat Desa... 40
8. Tanggapan Responden Tentang Asas-asas Dalam Pembentukan Peraturan Desa... 41
9. Tanggapan Responden Tentang Sebagai Aparatur Pemerintah Desa Mengetahui Dasar Hukum Yang Mengatur tentang Peraturan Desa... 42
10. Tanggapan Responden Tentang Sebagai Aparatur Pemerintah Desa Mengetahui Materi Muatan Peraturan Desa... 43
11. Tanggapan Responden Tentang Aparatur Pemerintah Desa Mengetahui Tahapan Sebuah Rancangan Peraturan Desa ... 44
12. Tanggapan Responden Tentang Aparatur Pemerintah Desa Mengetahui Teknik Penyusunan Peraturan Desa... 45
13. Tanggapan Responden Tentang Selalu Menemukan Kendala Dalam Proses Penyusunan Peraturan Desa ... 46
x
14. Tanggapan Responden Tentang Melibatkan Masyarakat Dalam Proses
Penyusunan Peraturan Desa ... 47
15. Tanggapan Responden Tentang Setelah Peraturan Desa Ditetapkan,
Mensosialisasikan Kepada Masyarakat... 48
16. Tanggapan Responden Tentang Aparatur Pemerintah Desa Mengetahui Jenis
Peraturan Desa Yang Terdapat Di Dalam PP No. 72 Tahun 2005... 49
17. Tanggapan Responden Tentang Sebagai Aparatur Pemerintah Desa
Menjalankan Peraturan Desa Yang Telah Dibuat ... 50
18. Tanggapan Responden Tentang Aparatur Pemerintah Desa Pernah
Mendapatkan Pelatihan Dalam Proses Penyusunan Rancangan
Peraturan Desa ... 51
19. Tanggapan Responden Tentang Aparatur Pemerintah Desa Pernah
Melibatkan Tenaga Ahli (akademisi) Dalam Penyusunan Rancangan
xi
DAFTAR LAMPIRAN
1. Angket Penelitian.
2. Instrumen Wawancara.
3. Peraturan Desa Kecamatan Sunggal
4. Nota Tugas.
5. Surat Izin Mengadakan Penelitian dari Jurusan.
6. Surat Izin Mengadakan Penelitian dari Fakultas.
7. Surat Keterangan Telah Mengadakan Penelitian.
8. Surat Keterangan Bebas Perpustakaan dari Jurusan.
9. Surat Keterangan Bebas Perpustakaan dari Perpustakaan UNIMED.
10.Daftar Peserta Seminar Proposal Penelitian Mahasiswa Jurusan PPKn.
11.Kartu Bimbingan Skripsi.
12.Pernyataan Keaslian Tulisan.
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Memahami sebuah kajian tentang desa sangatlah menarik untuk
diperhatikan. Menurut pasal 1 ayat 12 Undang-Undang No.32 tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah, Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang
memiliki batas-batas wilayah yuridiksi, berwenang untuk mengatur dan
mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat
istiadat setempat, yang diakui dan/atau dibentuk dalam sistem Pemerintahan
Nasional dan berada di kabupaten/kota, sebagaimana dimaksud dalam
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Desa sebagai
suatu komunitas yang terkecil dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan
Republik Indonesia, terikat pada lokalitas tertentu baik sebagai tempat tinggal
(secara menetap) maupun bagi pemenuhan kebutuhannya, sehingga dapat
dipastikan bahwa setiap desa memiliki ciri dan karakteristik tertentu yang
berbeda. Ciri utama yang melekat pada desa adalah fungsinya sebagai tempat
tinggal dari suatu kelompok masyarakat yang relatif kecil dan memiliki
kesamaan budaya dan kebiasaan.
Dalam konteks desa, pemerintah desa memegang peranan yang sangat
penting demi terciptanya tata pemerintahan yang baik di desa. Pemerintah
desa sebagai eksekutif berfungsi menjalankan fungsi pemerintahan,
pembangunan dan menciptakan kehidupan kemasyarakatan yang kondusif di
2
desa. Pemerintah desa adalah bagian dari birokrasi negara dan sekaligus
sebagai pimpinan lokal yang memiliki posisi dan peran yang signifikan dalam
membangun dan mengelola pemerintahan desa. Pemerintah desa juga harus
mampu membangun kemitraan, baik dengan Badan Pemusyawaratan Desa
(BPD), pihak swasta maupun masyarakat itu sendiri.
Dalam rangka mengatur urusan masyarakat setempat, desa dapat
membuat peraturan desa. Peraturan desa sebagai payung hukum dalam
melaksanakan setiap kebijakan pemerintahan desa. Dalam pembentukan
sebuah peraturan desa, sebagai bagian dari sistem norma hukum tentunya
tetap memperhatikan kaidah-kaidah norma yang berlaku. Sehingga seorang
aparat desa dituntut mempunyai kemampuan legislatif drafting yang pada
akhirnya diharapkan produk hukum yang dihasilkan sesuai dengan aspirasi
masyarakat desa kepentingan pemerintahan desa ke depan dan terwujudnya
sistem hukum yang baik. Isi peraturan desa tidak boleh bertentangan dengan
kepentingan umum dan/atau peraturan perundang-undangan yang lebih
tinggi, serta norma kesusilaan masyarakat.
Menurut Nurcholis (2011:114)
Dalam penyusunan peraturan desa, rancangan peraturan desa dapat diprakasai oleh pemerintah desa dan dapat berasal dari usul inisiatif BPD. Jika berasal dari pemerintah desa maka kepala desa yang menyiapkan rancangan peraturan desa tersebut. Jika berasal dari BPD maka BPD lah yang menyiapkan semuanya.
Setelah rancangan peraturan desa disetujui bersama oleh kepala desa
dan BPD disampaikan oleh pimpinan BPD kepada kepala desa untuk
3
fungsi legislasi atas fungsi eksekutif yang dimiliki oleh pemerintah desa. Hal
ini dikarenakan BPD lebih berfungsi dalam menetapkan peraturan desa
(perdes) bersama-sama dengan Pemerintah Desa. Namun dalam
kenyataannya ditemukan berbagai masalah yang saling berkaitan, akan tetapi
pemerintah desa dan BPD harus tetap menjalankan aturan yang telah
ditetapkan. Undang-Undang mengamanatkan BPD untuk dapat berperan
besar menurut fungsinya sekaligus sebagai mitra bagi pemerintah desa
sehingga diharapkan mampu mendorong dan mengawasi jalannya
pemerintahan desa serta secara bersama-sama memajukan desa.
Namun melihat kenyataannya di lapangan, peraturan desa yang telah
dibuat oleh Kepala Desa dan Badan Pemusyawaratan Desa tidak dijalankan
sebagaimana mestinya. Padahal peraturan desa sangat mempengaruhi tatanan
masyarakat desa dan menyangkut hak-hak dasar yang ada pada masyarakat
desa. Bahkan masih banyak dari pemerintah desa dan bahkan masyarakat
desa mengabaikan peraturan desa sebagai dasar penyelenggaraan urusan
kepemerintahan di tingkat desa. Kenyataan seperti itu berdampak pada
kurangnya perhatian pemerintahan desa dalam proses penyusunan sampai
pada implementasi suatu peraturan desa. Sehingga menjadi pertanyaan
penulis bagaimana pemahaman aparatur pemerintah desa dalam proses
peyusunan peraturan desa.
Dari latar belakang masalah di atas, maka penulis merasa tertarik untuk
4
Proses Penyusunan Peraturan Desa di Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis dalam
penelitian ini mengidentifikasikan masalah adalah sebagai berikut
1. Pemahaman aparatur pemerintah desa.
2. Proses penyusunan peraturan desa.
3. Hambatan-hambatan yang didapati dalam proses penyusunan peraturan
desa.
4. Dampak pemahaman aparatur pemerintah desa dalam proses penyusunan
peraturan desa.
C. Pembatasan Masalah
Sehubungan dengan keterbatasan yang dimiliki peneliti dan untuk
mencegah pengembangan masalah-masalah, maka peneliti membatasi
permasalahan pada
1. Pemahaman aparatur pemerintah desa dalam proses penyusunan peraturan
desa.
2. Proses penyusunan peraturan desa.
D. Perumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang masalah, maka penulis merumuskan
masalah penelitian ini, yaitu
1. Bagaimana proses penyusunan peraturan desa di Kecamatan Sunggal
5
2. Bagaimana pemahaman aparatur pemerintah desa dalam proses
penyusunan peraturan desa di Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli
Serdang?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah
1. Untuk mengetahui proses penyusunan peraturan desa di Kecamatan
Sunggal Kabupaten Deli Serdang.
2. Untuk mengetahui pemahaman aparatur pemerintah desa dalam proses
penyusunan peraturan desa di Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli
Serdang.
F. Manfaat Penelitian
Sejalan dengan tujuan penelitian, adapun manfaat dari penelitian ini
adalah sebagai berikut
1. Untuk memperluas wawasan penulis tentang pemahaman aparatur
pemerintah desa dalam proses penyusunan peraturan desa di Kecamatan
Sunggal Kabupaten Deli Serdang dan proses penyusunan peraturan desa di
Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang.
2. Bagi pemerintahan desa diharapkan menjadi evaluasi terhadap dampak dari
pembuatan peraturan desa yang salah, sehingga aparatur desa bisa dan
mampu membuat peraturan desa yang benar sebagaimana mestinya
6
3. Bagi masyarakat desa diharapkan dapat menambah informasi ataupun
pengetahuan masyarakat tentang peraturan desa yang semuanya itu
64
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh dari berbagai temuan dan hasil pembahasan
penelitian dapat dirinci sebagai berikut:
1. Proses penyusunan peraturan desa di Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli
Serdang terlebih dahulu memahami keadaan serta situasi keadaan desa dari
beberapa aspek kehidupan seperti ekonomi, sosial budaya di tengah-tengah
masyarakat, di dalam proses pembuatan peraturan desa, aparatur pemerintah
desa juga melihat aturan dan peraturan yang ada agar tidak adanya tumpang
tindih antara peraturan desa dengan peraturan yang lebih tinggi seperti
peraturan daerah maupun peraturan yang lainnya. Penyusunan peraturan desa
dapat diprakarsai oleh pemerintah desa dan dapat berasal dari usul inisiatif
BPD.
2. Pemahaman aparatur pemerintah desa dalam proses penyusunan peraturan
desa di Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang berjalan dengan baik.
Hal ini terbukti dengan adanya pelatihan serta melibatkan tenaga ahli
(akademisi) dalam proses penyusunan rancangan peraturan desa. Serta dalam
proses penyusunan peraturan desa, aparatur pemerintah desa melibatkan
masyarakat serta menyebarluaskannya kepada masyarakat desa.
B. Saran
Adapun yang menjadi saran dari penulis dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
65
1. Aparatur pemerintah desa bersama dengan Badan Permusyawaratan Desa
harus benar-benar menjalankan peraturan desa yang telah dibuat dan
ditetapkan secara bersama. Karena peraturan desa yang telah dibuat tersebut
menyangkut hak-hak dasar masyarakat desa.
2. Masyarakat desa yang berada di Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang
harus mematuhi peraturan desa yang telah dibuat oleh aparatur pemerintah
desa bersama dengan Badan Permusyawaratan Desa sehingga peraturan desa
tersebut dapat berjalan sesuai dengan keinginan pemerintahan desa dan
66
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Razali. 2010. Pelaksanaan Otonomi Luas Dengan Pemilihan Kepala Daerah Secara Langsung. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Halim, Hamzah dan Putera, Kemal Redindo Syahrul. 2010. Cara Praktis Menyusun dan Merancang Peraturan Daerah. Jakarta: Kencana.
Indrati, Maria Farida. 2007. Ilmu Perundang-undangan 1. Yogyakarta: Kanisius
. 2007. Ilmu Perundang-undangan 2. Yogyakarta: Kanisius
Labolo, Muhadam. 2007. Memahami Ilmu Pemerintahan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Natabaya, HAS. 2008. Sistem Peraturan Perundang-Undangan Indonesia. Jakarta: Konstitusi Press dan Tatanusa.
Nurcholis, Hanif. 2007. Pemerintahan dan Otonomi Daerah. Jakarta: PT. Grasindo.
. 2011. Pertumbuhan dan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa. Jakarta: Erlangga.
Soemantri, Bambang Trisantono. 2011. Pedoman dan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa. Bandung: Fokus Media.
Widjaja, HAW. 2002. Pemerintahan Desa dan Administrasi Desa. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
. 2004. Otonomi Desa Merupakan Otonomi Yang Asli, Bulat dan Utuh. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2005 Tentang Desa.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Tahun 2006 Tentang Pedoman Pembentukan dan Mekanisme Penyusunan Peraturan Desa