PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI BERBASIS PICTORIAL RIDDLE TERHADAP HASIL BELAJAR
SISWA PADA MATERI PENGUKURAN DI KELAS X SEMESTER I SMA SWASTA METHODIST
LUBUK PAKAM T.A. 2012/2013
Oleh :
Jeniusman Binartua Manurung NIM 408321031
Program Studi Pendidikan Fisika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat, hidayah, dan karunia-Nya kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan. Skripsi ini berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Berbasis Pictorial Riddle Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pengukuran di Kelas X Semester I SMA Swasta Methodist Lubuk Pakam T.A. 2012/2013”. Diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED.
Teristimewa kepada Ayahanda yang termuliakan Gindo Manurung, SH dan Ibunda tercinta Reny Riovika Sianturi, terimakasih atas segala bimbingan dan ajaran yang penulis peroleh mulai dari ananda mampu melihat dunia hingga detik ini, baik itu berupa dukungan tenaga, moril maupun material. Terima kasih juga penulis sampaikan kepada Adik-adik yang abang banggakan John Moris Manurung dan Sri Mentari Manurung yang selalu mendukung penulis di dalam penyusunan skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada saudara seperjuangan selama perkuliahaan di jurusan Fisika FMIPA UNIMED Benny Yansen Evangelista Manurung beserta keluarga. Terima kasih juga kepada teman-teman seperjuangan bimbingan skripsi Leny Marlina Siburian, Fhitriani Harahap, dan Kurniasih Hasibuan yang selalu bersama dan saling mendukung saat menjalani tugas akhir. Ucapan terima kasih juga untuk teman istimewa penulis Fernita Sylverina Nainggolan yang selalu mendukung semangat dan membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini hingga selesai. Dan tak lupa penulis ucapkan terimakasih kepada rekan seperjuangan Fisika FMIPA UNIMED khususnya Pendidikan Fisika Ekstensi 2008, serta sahabat-sahabat lainnya tidak bisa disebutkan satu persatu.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun bahasa, untuk itu penulis mengaharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan, 28 Agustus 2012 Penulis,
iii
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI BERBASIS PICTORIAL RIDDLE TERHADAP HASIL BELAJAR
SISWA PADA MATERI PENGUKURAN DI KELAS X SEMESTER I SMA SWASTA METHODIST
LUBUK PAKAM T.A. 2012/2013
JENIUSMAN BINARTUA MANURUNG NIM. 408321031
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran inkuiri berbasis pictorial riddle terhadap hasil belajar siswa pada materi pengukuran di kelas X Semester I SMA Swasta Methodist Lubuk Pakam T.A. 2012/2013. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Swasta Methodist Lubuk Pakam T.P. 2012/2013, yang terdiri dari 4 kelas dengan jenis penelitian
quasi eksperimen. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari dua kelas yang diambil
secara cluster random sampling, sebagai kelas eksperimen yaitu kelas X-3 dan sebagai kelas kontrol yaitu kelas X-4 dengan jumlah siswa tiap kelas sebanyak 45 orang. Instrumen yang digunakan adalah tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda sebanyak 20 soal dengan 5 pilihan jawaban. Dari hasil analisis data pada kelas eksperimen yang diajar menggunakan model pembelajaran inkuiri berbasis
pictorial riddle diperoleh nilai rata-rata pretest sebesar 41,89 dengan standar deviasi
vi
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN i
RIWAYAT HIDUP ii
ABSTRAK iii
KATA PENGANTAR iv
DAFTAR ISI vi
DAFTAR GAMBAR viii
DAFTAR TABEL ix
DAFTAR LAMPIRAN x
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.2. Identifikasi Masalah 5
1.3. Batasan Masalah 5
1.4. Rumusan Masalah 5
1.5. Tujuan Penelitian 6
1.6. Manfaat Penelitian 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7
2.1. Kerangka Teoritis 7
2.1.1. Pengertian Belajar 7
2.1.2. Hasil Belajar 8
2.1.3. Pengertian Model Pembelajaran 9
2.1.4. Model Pembelajaran Inkuiri 11
2.1.5. Model Pembelajaran Inkuiri Berbasis Pictorial Riddle 17
2.1.6. Pembelajaran Konvensional 17
2.1.7. Materi 19
2.1.7.1. Besaran dan Satuan 19
2.1.7.2. Instrumen Pengukuran 21
2.1.7.3. Angka Penting 25
2.1.7.4. Ketidakpastian Pengukuran 29
2.1.7.5. Melaporkan Hasil Pengukuran 30
2.2. Kerangka Konseptual 31
2.3. Hipotesis 32
BAB III METODE PENELITIAN 33
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 33
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 33
3.3. Variabel Penelitian 33
3.4. Jenis dan Desain Penelitian 33
3.5. Prosedur Penelitian 34
3.6. Instrumen Penelitian 36
3.6.1. Validitas Tes 38
vii
3.6.1.2. Validitas Ramalan 39
3.6.1.3. Reliabilitas Tes 40
3.6.1.4. Taraf Kesukaran Tes 41
3.6.1.5. Daya Beda Tes 41
3.7. Teknik Analisis Data 42
3.7.1. Uji Normalitas 42
3.7.2. Uji Homogenitas 43
3.7.3. Uji Hipotesis 43
3.7.3.1. Uji Kesamaan Rata-Rata Pretes 43
3.7.3.2. Uji Kesamaan Rata-Rata Postes 44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 46
4.1. Hasil Penelitian 46
4.1.1. Deskripsi Data Hasil Penelitian 46
4.1.1.1. Data Hasil Penelitian Pretes Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol 46 4.1.1.2. Data Hasil Penelitian Postes Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol 48
4.1.2. Analisis Data Hasil Penelitian 49
4.1.2.1. Uji Normalitas 49
4.1.2.2. Uji Homogenitas 49
4.1.2.3. Uji Hipotesis 50
4.2. Pembahasan Hasil Penelitian 51
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 54
5.1. Kesimpulan 54
5.2. Saran 54
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Tahap pembelajaran inkuiri 16
Tabel 3.1. Two group pretest – posttest design 34 Tabel 3.2. Spesifikasi tes hasil belajar pada materi pengukuran 36
Tabel 3.3. Domain kognitif 37
Tabel 3.4. Kriteria ketuntasan minimal hasil belajar siswa secara individu 38 Tabel 4.1. Hasil pretest dan postes kelas eksperimen dan kelas kontrol 46 Tabel 4.2. Data pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol 47 Tabel 4.3. Data postes kelas eksperimen dan kelas kontrol 48 Tabel 4.4. Hasil analisis uji normalitas pretes kedua kelompok sampel 49 Tabel 4.5. Hasil analisis uji homogenitas pretes kedua kelompok sampel 49 Tabel 4.6. Ringkasan perhitungan uji t data pretes 50 Tabel 4.7. Ringkasan perhitungan uji t data postes 50
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1 58
Lampiran 2 Hipotesis Riddle Siswa 1 66
Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2 74
Lampiran 4 Hipotesis Riddle Siswa 2 82
Lampiran 5 Tabel Spesifikasi Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar 87
Lampiran 6 Tes Hasil Belajar 97
Lampiran 7 Kunci Jawaban Tes hasil Belajar 103
Lampiran 8 Tabel Perhitungan Validitas Instrumen Penelitian 104 Lampiran 9 Tabel Perhitungan Realiabilitas Instrumen Penelitian 106 Lampiran 10 Tabel Perhitungan Tingkat Kesukaran Instrumen Penelitian 108 Lampiran 11 Tabel Perhitungan Daya Beda Instrumen Penelitian 110 Lampiran 12 Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian 112 Lampiran 13 Perhitungan Tingkat Kesukaran & Daya Beda Instrumen 115 Lampiran 14 Tabulasi Hasil Jawaban Pretes Kelas Eksperimen 118 Lampiran 15 Tabulasi Hasil Jawaban Postes Kelas Eksperimen 120 Lampiran 16 Tabulasi Hasil Jawaban Pretes Kelas Kontrol 122 Lampiran 17 Tabulasi Hasil Jawaban Postes Kelas Kontrol 124 Lampiran 18 Data Pretes dan Postes Siswa Untuk Kedua Kelas 126 Lampiran 19 Perhitungan Nilai Rata-Rata dan Standar Deviasi 128
Lampiran 20 Uji Normalitas Pretes 130
Lampiran 21 Uji Homogenitas Pretes 133
Lampiran 22 Uji Hipotesis 135
Lampiran 23 Tabel Harga Kritik Dari r Product Moment 139 Lampiran 24 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors 140 Lampiran 25 Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z 141 Lampiran 26 Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F 142 Lampiran 27 Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi t 144
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Mengajar dalam konteks standar proses pendidikan tidak hanya sekedar menyampaikan materi pelajaran, akan tetapi juga dimaknai sebagai proses mengatur lingkungan supaya siswa belajar. Makna lain mengajar yang demikian sering diistilahkan dengan pembelajaran. Hal ini mengisyaratkan bahwa dalam proses belajar mengajar siswa harus dijadikan sebagai pusat dari kegiatan. Hal ini dimaksudkan untuk membentuk watak, peradaban, dan meningkatkan mutu kehidupan peserta didik. Pembelajaran perlu memberdayakan semua potensi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang diharapkan. Pemberdayaan diarahkan untuk mendorong pencapaian kompetensi dan perilaku khusus supaya setiap individu mampu menjadi pembelajar sepanjang hayat dan mewujudkan masyarakat belajar (Sanjaya, 2010:103).
Masalah utama dalam pembelajaran pada pendidikan formal (sekolah) dewasa ini adalah masih rendahnya daya serap peserta didik. Hal ini tampak dari rerata hasil belajar peserta didik yang senantiasa masih sangat memprihatinkan. Prestasi ini tentunya merupakan hasil kondisi pembelajaran yang masih bersifat konvensional dan tidak menyentuh ranah dimensi peserta didik itu sendiri, yaitu bagaimana sebenarnya belajar itu (belajar untuk belajar). Dalam arti yang lebih substansial, bahwa proses pembelajaran hingga dewasa ini masih memberikan dominasi guru dan tidak memberikan akses bagi anak didik untuk berkembang secara mandiri melalui penemuan dalam proses berpikirnya (Trianto, 2011:5).
2
atau sumber-sumber yang diperlukan untuk memberikan kegiatan atau pengalaman belajar siswa yang akan menggunakan materi pelajaran sesuai dengan tujuan instruksionalnya (Amien, 1987 : 98).
Fisika merupakan cabang Ilmu Pengetahuan Alam yang mempelajari tentang semua peristiwa dan gejala fisis yang terjadi di alam. Pengetahuan Fisika diperoleh dan dikembangkan dengan berlandaskan pada serangkaian penelitian yang dilakukan oleh fisikawan dalam mencari jawaban pertanyaan apa, mengapa, bagaimana dari gejala-gejala alam serta penerapannya dalam teknologi dan kehidupan sehari-hari yang melibatkan keterampilan fisis dan penalaran.
Kunci keberhasilan belajar Fisika adalah menyenangi Fisika. Siswa akan menyenangi Fisika jika ia memahami konsep-konsep Fisika dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari. Namun pada kenyataannya banyak siswa yang takut dengan pelajaran Fisika. Fisika dianggap sebagai pelajaran yang sulit dan memusingkan. Padahal, Fisika merupakan pelajaran yang sangat menarik. Banyak hal yang terlihat aneh atau unik dapat dijelaskan dengan konsep-konsep yang indah.
Berdasarkan pengalaman peneliti pada saat menjalani Program Pengalaman Lapangan Terpadu (PPLT) di SMA Methodist Lubuk Pakam, umumnya guru Fisika masih menggunakan proses pengajaran berorientasi pada guru (teacher centered) dimana siswa merupakan objek yang yang harus menguasai materi pelajaran. Dengan cara pembelajaran demikian kesempatan siswa untuk mengembangkan kemampuan sesuai dengan minat dan bakatnya sangat terbatas. Sebab, dalam proses pembelajaran Fisika segalanya diatur dan ditentukan oleh guru.
3
Padahal dari hasil observasi tersebut para siswa sebenarnya antusias dalam melaksanakan pembelajaran Fisika di kelas. Dari 43 orang siswa kelas X-3 SMA Methodist Lubuk Pakam, sebanyak 35 (81,39%) siswa ingin cara belajar yang banyak praktikum & demonstrasi serta bermain sambil belajar. Ini berarti siswa ingin dijadikan subjek yang berperan aktif dalam proses pembelajaran.
Dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti melalui wawancara di SMA Methodist Lubuk Pakam kepada guru bidang studi Fisika, diperoleh informasi bahwa pemahaman siswa terhadap konsep-konsep Fisika masih rendah. Dari Daftar Kumpulan Nilai (DKN) siswa kelas X-3 SMA Methodist Lubuk Pakam, diperoleh nilai rata-rata Fisika semester ganjil tahun pelajaran 2011/2012 untuk ujian tengah semester mencapai 40,41 dan ujian akhir semester mencapai 66,75. Sedangkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) di sekolah tersebut adalah 65. Sehingga dapat dikatakan nilai rata-rata siswa untuk ujian tengah semester tidak mencapai kriteria ketuntasan minimal yang diharapkan, meskipun KKM ujian semester sudah tercapai, namun nilai yang diperoleh siswa sudah ada nilai tambahan dari guru yaitu penilaian guru terhadap pribadi/kelompok, kehadiran siswa, dan disiplin siswa.
Salah satu solusi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan aktivitas belajar siswa yang lebih kreatif adalah dengan menerapkan model pembelajaran inkuiri berbasis pictorial riddle. Strategi inkuiri ini dikembangkan untuk mengajar para siswa memahami proses meneliti dan menerangkan suatu kejadian. Kesadaran siswa terhadap proses inkuiri dapat ditingkatkan sehingga mereka dapat diajarkan prosedur pemecahan masalah secara ilmiah.
4
kemudian guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan riddle. Hubungan antara benda-benda dan tindakan dalam gambar dengan bahasa siswa memungkinkan mereka melakukan peralihan secara alamiah dari bahasa tutur menuju bahasa tulis.
Penelitian mengenai strategi inkuiri sudah pernah diteliti oleh Zebua (2011), yakni Strategi Pembelajaran Inquiry pada materi pokok Hukum Newton di kelas X SMA Swasta Gajah Mada Medan T.P. 2010/2011, diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen 47,71 dan nilai rata-rata postes kelas eksperimen 73,29. Sedangkan nilai rata-rata pretes kelas kontrol 43,29 dan nilai rata-rata postes kelas kontrol 66,86. Berdasarkan data tersebut terdapat peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan strategi pembelajaran inquiry pada materi pokok Hukum Newton.
Untuk itu, peneliti ingin melakukan studi lanjutan untuk lebih mengembangkan pengaruh model pembelajaran inkuiri dengan menerapkan basis
pictorial riddle terhadap hasil belajar siswa dan aktivitas belajar siswa. Pada
penelitian, peneliti juga akan memperhatikan efisiensi waktu pada tahap menganalisis dan mengisi riddle sehingga diharapkan siswa berperan aktif dengan baik dalam pembelajaran.
Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Berbasis Pictorial Riddle Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pengukuran di Kelas X Semester I SMA Swasta Methodist Lubuk Pakam T.A. 2012/2013”.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka yang menjadi identifikasi masalah adalah:
1. Hasil belajar Fisika siswa belum mencapai KKM. 2. Siswa kurang aktif belajar ketika mempelajari Fisika. 3. Model pembelajaran yang kurang bervariasi.
5
1.3. Batasan masalah
Untuk memberi ruang lingkup yang jelas dalam pembahasan, maka perlu dilakukan pembatasan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Penelitian ini menerapkan model pembelajaran inkuiri pada kelas eksperimen dan metode konvensional pada kelas kontrol.
2. Media yang digunakan dalam pembelajaran adalah pictorial riddle. 3. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran
inkuiri terhadap hasil belajar siswa.
4. Hasil belajar yang akan diteliti hanya pada aspek kognitif siswa pada materi pengukuran.
1.4. Rumusan masalah
Berdasarkan batasan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana hasil belajar siswa Fisika yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri berbasis pictorial riddle pada materi pengukuran di kelas X semester I SMA Swasta Methodist Lubuk Pakam T.A. 2012/2013?
2. Apakah ada perbedaan akibat pengaruh penggunaan model pembelajaran inkuiri berbasis pictorial riddle terhadap hasil belajar Fisika siswa pada materi pengukuran di kelas X semester I SMA Swasta Methodist Lubuk Pakam T.A. 2012/2013?
1.5. Tujuan penelitian
Berdasarkan dari rumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
6
2. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran inkuiri berbasis
pictorial riddle terhadap hasil belajar siswa pada materi pengukuran di
kelas X semester I SMA Swasta Methodist Lubuk Pakam T.A. 2012/2013.
1.6. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian yang ingin dicapai dari hasil penelitian ini adalah:
1. Memberikan masukan bagi guru dalam memilih model pembelajaran yang sesuai dalam upaya memperbaiki dan mempermudah pembelajaran Fisika.
2. Sebagai informasi mengenai pengaruh model pembelajaran inkuiri berbasis pictorial riddle terhadap hasil belajar siswa pada materi pengukuran di kelas X semester I SMA Swasta Methodist Lubuk Pakam T.A. 2012/2013.
3. Memberikan sumbangan dalam rangka perbaikan pembelajaran selanjutnya yang berupa pembelajaran yang kreatif dan berkualitas serta memperdalam pengetahuan mengenai model pembelajaran inkuiri berbasis pictorial riddle untuk dapat diterapkan dimasa yang akan datang. 4. Sebagai masukan untuk peneliti dalam menambah wawasan tentang
model pembelajaran.
54
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari hasil analisa data dan pengujian hipotesis maka disimpulkan sebagai berikut:
1. Hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran inkuiri berbasis
pictorial riddle pada materi pengukuran dari 45 siswa di kelas X semester
I SMA Swasta Methodist Lubuk Pakam T.A. 2012/2013 berdasarkan kriteria ketuntasan minimal individual adalah 42 siswa berkategori tuntas dan 3 siswa berkategori tidak tuntas.
2. Hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran inkuiri berbasis
pictorial riddle pada materi pengukuran dari 45 siswa di kelas X semester
I SMA Swasta Methodist Lubuk Pakam T.A. 2012/2013 dengan nilai rata-rata 74,67 berdasarkan kriteria ketuntasan minimal kurikulum adalah berkategori tuntas kelas.
3. Ada pengaruh model pembelajaran inkuiri berbasis pictorial riddle terhadap hasil belajar siswa pada materi pengukuran di kelas X semester I SMA Swasta Methodist Lubuk Pakam T.A. 2012/2013 dengan thitung > ttabel = 5,74 > 1,99 pada taraf siginifikansi α = 0,05.
5.2. Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan hasil penelitian di atas, maka penulis memberikan saran untuk memperbaiki kualitas hasil belajar siswa antara lain:
55
2. Pada saat membentuk siswa ke dalam kelompok sangat penting untuk memperhatikan jumlah siswa setiap kelompoknya. Pada saat peneliti membagi siswa ke dalam kelompok dengan jumlah siswa 6-7 orang ternyata hasilnya kurang efektif karena tidak semua siswa aktif bekerja. Bagi peneliti selanjutnya yang menggunakan model pembelajaran inkuiri berbasis pictorial riddle sebaiknya membentuk kelompok diskusi dengan jumlah siswa 3-4 orang saja agar setiap anggota bekerja dengan baik. 3. Kendala lain yang peneliti hadapi saat melakukan penelitian adalah jumlah
56
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Mikrajuddin., (2007), Fisika SMA dan MA untuk Kelas X Semester I, Penerbit Esis, Bandung.
Amien, Moh., (1987), Mengajarkan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Dengan
Menggunakan Metode Discovery Dan Inquiry, Penerbit DEPDIKBUD,
Jakarta.
Alberta. Alberta Learning, (2004), Focus on inquiry: a teacher’s guide to
implementing inquiry-based learning, Learning and Teaching Resources
Branch, Canada.
http://education.alberta.ca/media/313361/focusoninquiry.pdf (accessed April 2012)
Arikunto, Suharsimi., (2008), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.
Dimyati & Mudjiono, (2006), Belajar Dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta.
Djamarah, Syaiful Bahri., (2005), Guru Dan Anak Didik, PT. Rineka Cipta, Jakarta.
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam universitas Negeri Medan, (2010), Buku Pedoman Penulisan Skripsi Mahasiswa dan Standar
Operasional (SOP) Kepembimbingan Skripsi Program Studi Pendidikan,
FMIPA Unimed, Medan.
Hamalik, Oemar., (2009), Proses Belajar Mengajar, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.
Jarrett, Denise. (1997), Inquiry Strategies for Science and Mathematics Learning. Northwest Regional Educational Laboratory, Portland, Oregon:
http://educationnorthwest.org/webfm_send/748 (accessed April 2012)
Joyce, B., dan Wheil, M.,. (1980), Models of Teaching Second Edition, Prentice-Hall, Inc., Englewood Cliffs, New Jersey.
57
Kristianingsih, D.D., Sukiswo, S.E., dan Khanafiyah, S., 2010, Peningkatan Hasil Belajar Siswa Memalui Model Pembelajaran Inkuiri Dengan Metode Pictorial Riddle Pada Pokok Bahasan Alat-Alat Optik Di SMP, Jurusan
Fisika FMIPA UNNES Semarang
http://journal.unnes.ac.id/index.php/JPFI/article/download/1095/1005 (accessed April 2012)
Melber, Leah. (2004), Inquiry for everyone: Authentic science experiences for students with special needs, Volume 1, Issue 2, California State University, Los Angeles : (accessed April 2012)
New York City School Library System Handbook. (2008), New York City School
Library System Handbook – Section 2.
http://schools.nycenet.edu/offices/teachlearn/sls/Handbook_Section2_Lear ning_and_Teaching.pdf (accessed April 2012)
Purwanto, Budi., (2009), Theory and Application of Physics, Penerbit Tiga Serangkai, Solo.
Sanjaya, Wina., (2006), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan., Penerbit Kencana, Jakarta.
Slameto., (2003), Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta.
Sugiyono., (2010), Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Penerbit Alfabeta, Bandung.
Sudjana. 2005, Metode Statistika. Bandung : Tarsito
Trianto., (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Kencana, Jakarta.
Uno, Hamzah B., (2007), Model Pembelajaran., Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.
Wena, Made., (2008), Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.
Zebua, Markus Piyusman (2011), Pengaruh Strategi Pembelajaran Inquiry
Terhadap Hasil Belajar Fisika di Kelas X SMA Swasta Gajah Mada Medan Pada Materi Pokok Hukum Newton T.P. 2010/2011., Skripsi,