HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI
DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA PADA SISWA SMK KASATRIAN
SOLO SUKOHARJO
NASKAH PUBLIKASI
Oleh :
NIKI FEBRIANI
F 100 090 100
FAKULTAS PSIKOLOGI
i
HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI
DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA PADA SISWA SMK KASATRIAN
SOLO SUKOHARJO
NASKAH PUBLIKASI
Oleh :
NIKI FEBRIANI
F 100 090 100
FAKULTAS PSIKOLOGI
ii
HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN MINAT
BERWIRAUSAHA PADA SISWA SMK KASATRIAN SOLO
SUKOHARJO
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai
Derajat Sarjana (S-1) Psikologi
Oleh :
NIKI FEBRIANI
F 100 090 100
FAKULTAS PSIKOLOGI
1
ABSTRAKSI
Hubungan Antara Efikasi Diri Dengan Minat Berwirausaha Pada Siswa SMK
Kasatrian Solo Sukoharjo
Niki Febriani
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Email : febriyani.nicky@gmail.com
Minat berwirausaha merupakan suatu keinginan, ketertarikan serta kesediaan
untuk bekerja keras atau berkemauan keras untuk memenuhi kebutuhan hidup tanpa
merasa takut dengan resiko yang terjadi dan mau belajar dari kegagalan. Minat
berwirausaha mendorong seseorang untuk mendirikan dan mengelola usaha secara
professional. Dalam pendidikan kewirausahaan perlu di tekankan keberanian dan
keyakinan untuk mulai berwirausaha. Salah satu faktor yang mempengaruhi minat
berwirausaha adalah efikasi diri. Tujuan penelitian, yaitu ingin mengetahui : 1) Hubungan
antara efikasi diri dengan minat berwirausaha, 2) Sumbangan atau peranan efikasi diri
pada siswa terhadap minat berwirausaha, 3) Tingkat efikasi diri dan minat berwirausaha.
Populasi dalam penelitian ini, yaitu seluruh siswa SMK Kasatrian Solo Sukoharjo
Jurusan Jasa Boga yang berjumlah 261 siswa. Sampel dalam penelitian adalah siswa
dengan karakteristik yang sudah di tentukan yaitu : siswa yang sudah pernah di ajarkan
mata pelajaran kewirausahaan, siswa jurusan jasa boga dan siswa yang sudah melakukan
praktek kerja lapangan yang berjumlah 89 siswa/responden. Teknik pengambilan sampel
yang di gunakan adalah purposive random sampling. Alat ukur yang di gunakan untuk
mengungkap variabel – variabel penelitian yaitu dengan menggunakan skala efikasi diri
dan skala minat berwirausaha. Analisis data yang di gunakan menggunakan korelasi
Product Moment.
Berdasarkan hasil analisis data, di peroleh koefisien korelasi yaitu 0,646 dengan
signifikansi (p) = 0,000 (p<0,01) yang berarti ada hubungan positif yang sangat signifikan
antara efikasi diri dengan minat berwirausaha pada siswa SMK Kasatrian Solo Sukoharjo
Jurusan Jasa Boga. Sumbangan efektif variabel efikasi diri terhadap minat berwirausaha
adalah 0,417 atau 41,7%. ME variabel efikasi diri sebesar 66,98 dengan MH sebesar 57,5,
dimana ME berada di rentang antara 64,4–78,2 yang menunjukkan kategori tinggi.
Sedangkan ME pada variabel minat berwirausaha adalah 77,24 dengan MH sebesar 62,5,
dimana ME berada di rentang antara 70-85 dengan kategori tinggi.
2
PENDAHULUAN
Jumlah pengangguran terbuka
menginjak akhir tahun 2013 menurun
jumlahnya yakni menjadi 25.000 orang,
dibanding pada tahun 2012 lalu sekitar
kurang lebih 27.000 orang, mayoritas
pengangguran didominasi oleh lulusan
SMK (Eko,2014)..
Salah satu penyebab masalah
pengangguran
di
SMK
adalah
banyaknya alumni SMK yang mencari
pekerjaan bukan malah menciptakan
lapangan pekerjaan. Banyak orang yang
menjadi
pengangguran
karena
terbatasnya
lapangan
pekerjaan,
pendidikan yang kurang maksimal dan
lowongan pekerjaan yang memberikan
syarat untuk lulusan-lulusan pendidikan
yang maksimal.
Adanya
sekolah
SMK
diharapkan dapat menghasilkan siswa
yang berkomitmen pada keterampilan
tertentu
dimana
ketika
mereka
bersekolah
mereka
diberikan
keterampilan praktis dan pengalaman
kerja yang baik sehingga setelah lulus
SMK
mereka
dapat
langsung
berwirausaha,
sedangkan
pada
kenyataannya banyak siswa yang justru
mencari lapangan pekerjaan bukan
malah menciptakan lapangan pekerjaan
sendiri.
Fenomena
banyaknya
siswa
SMK yang menjalani praktek dari
sekolah menunjukkan bahwa siswa
lulusan
SMK
sebenarnya
mampu
menjadi seorang wirausahawan, hanya
saja mereka kurang yakin dengan
kemampuan yang mereka miliki.
Berdasarkan
hasil
dari
wawancara
penulis
bersama
salah
seorang siswi SMK Kasatrian yang
berinisial F kelas tiga jurusan jasa boga
dikediaman teman penulis, contoh usaha
yang telah mereka laksanakan seperti
belajar memasarkan hasil produksi
makanan yang dibuatnya sendiri dengan
menitipkan
kekantin
atau
3
tersebut bahkan ada yang menjual ke
teman-teman mereka saat istirahat dan
makanan yang telah dijual tersebut
seringkali habis dan laku terjual,
kalaupun nantinya ada yang sisa,
makanan tersebut akan dimakannya
sendiri atau mereka bawa pulang. Sistem
dalam penerimaan pesanan semakin
banyak siswa memperoleh konsumen
maka akan mempengaruhi nilai mata
pelajaran kewirausahaan dan system
permodalan
siswa
dipinjami
dari
sekolah.
Armiati (2010) Efikasi diri
dapat mempengaruhi minat seseorang
terhadap
sesuatu hal yang psotif
terhadap suatu hal yang dipercaya.
Membuka usaha memerlukan keyakinan
pada diri sendiri bahwa usahanya akan
berhasil, hal inilah yang menjadi suatu
motivasi
seseorang
untuk
berani
membuka suatu usaha.
Menurut Mujiadi (2003) efikasi
diri dapat menjadi penentu keberhasilan
dalam
melaksanakan
pekerjaan,
mempengaruhi pola pikir dan reaksi
emosional
dalam
pengambilan
keputusan. Sebuah keyakinan yang ada
dalam diri individu akan mempengaruhi
keberhasilan dalam suatu pekerjaan dan
mempengaruhi individu tersebut dalam
mengambil keputusan.
Menurut Robert (2008) orang
yang percaya akan kemampuan dan
keyakinan yang ia miliki menunjukkan
pencapaian hasil yang baik. Pengertian
ini menunjukan pengaruh efikasi diri
menentukan
kesuksesan
pencapaian
seseorang
4
adanya rasa rasa takut akan rugi atau
bangkrut. Namun, sebagian orang
yang sudah memiliki jiwa wirausaha
merasa bingung dari mana harus
memulai usaha tersebut. Dorongan
berbentuk motivasi yang kuat untuk
maju dari pihak keluarga merupakan
modal awal untuk menjadi wirausaha
Seorang
wirausaha
membutuhkan
banyak
keterampilan
untuk dapat menjalankan bisnis dengan
sukses. Kemampuan yang baik dalam
menerapkan pengetahuan yang diperoleh
dan
membuktikan
kemampuannya
tersebut dalam menjalankan sebuah
bisnis
menunjukkan
tingkat
keterampilan
yang
diperoleh
oleh
seorang wirausaha. Kegiatan wirausaha
dapat dikelola sendiri atau dikelola
orang lain. Dikelola sendiri artinya si
pengusaha memiliki modal uang dan
kemampuan langsung terjun dalam
menangani usahanya. Sementara itu, jika
dikelola orang lain pengusaha tersebut
cukup menyetorkan sejumlah uang dan
usahanya dikelola oleh orang lain.
Beberapa keuntungan yang
akan diperoleh dengan berwirausaha
menurut Kasmir (2007) adalah
meningkatnya
harga
diri,
memperoleh penghasilan untuk diri
sendiri, ide dan motivasi yang timbul
untuk maju lebih besar, masa depan
yang
lebih
cerah
dan
tidak
tergantung kepada orang lain.
Menurut Drucker (Kasmir 2007)
kewirausahaan merupakan kemampuan
dalam menciptakan sesuatu yang baru
dan
berbeda,
dimana
seorang
wirausahawan
adalah
orang
yang
memiliki
kemampuan
untuk
menciptakan sesuatu yang baru, berbeda
dari yang lain atau mampu menciptakan
sesuatu yang berbeda dengan yang
sudah ada sebelumnya.
Berdasarkan
latar
belakang
masalah yang diuraikan diatas, maka
rumusan
masalah
yang
dapat
5
hubungan antara efikasi diri dengan
minat berwirausaha pada siswa SMK
Kasatrian Solo Sukoharjo?” Peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “Hubungan Antara
Efikasi
Diri
Dengan
Minat
Berwirausaha
Pada
Siswa
SMK
Kasatrian Solo Sukoharjo”. Tujuan
penelitian
ini
untuk
mengetahui
hubungan antara efikasi diri dengan
minat berwirausaha, untuk mengetahui
sumbangan atau peranan efikasi diri
pada siswa terhadap minat berwirausaha,
untuk mengetahui tingkat efikasi diri
dan minat berwirausaha.
Minat berwirausaha
Minat berwirausaha merupakan
keinginan, ketertarikan serta kesediaan
untuk bekerja keras atau berkemauan
keras untuk berusaha secara maksimal
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
tanpa merasa takut dengan resiko yang
terjadi, serta berkemauan keras untuk
belajar dari kegagalan (Rano,2012).
Minat berwirausaha dapat dilihat dari
ketersediaan dalam bekerja keras dan
tekun
dalam
mencapai
kemajuan
usahanya, kesediaan untuk menanggung
macam – macam resiko berkaitan
dengan tindakan yang dilakukannya.
6
Retno dan Trisnadi (2012)
mengatakan
Kewirausahaan
dapat
membentuk pola pikir, sikap dan
perilaku menjadi seorang wirausahawan
(entrepreneur)
sejati
sehingga
mengarahkan mereka untuk memilih
berwirausaha sebagai pilihan karir.
Aspek
minat
berwirausaha
menurut Salim (dalam Murniati, 2004)
adalah
ketertarikan
yaitu
ntuk
mengetahui
tingkat
ketertarikan
seseorang, keinginan yaitu hasrat atau
kehendak akan sesuatu, dan keyakinan
yaitu kepercayaan sunguh – sungguh
dalam melakukan suatu hal.
Faktor
yang
mempengaruhi
minat berwirausaha menurut Indiarti
(2008) adalah kebutuhan akan prestasi
yaitu mau mengambil resiko, efikasi diri
yaitu tercapai atau tidaknya tujuan yang
sudah
ditetapkan,
dan
kesiapan
instrumen yaitu mencakup akses modal,
ketersediaan informasi.
Efikasi Diri
Menurut Bandura (1997) Efikasi
diri
merupakan
keyakinan
bahwa
seseorang mampu melaksanakan tugas,
mencapai
tujuan
dan
mengatasi
rintangan dalam berbagai situasi. Efikasi
diri
merupakan
keyakinan
bahwa
seseorang mampu melaksanakan tugas,
mencapai
tujuan
dan
mengatasi
rintangan dalam berbagai situasi.
7
mempunyai sikap yang berbeda dari
pada orang yang memiliki efikasi
rendah.
Patton (dalam Wijaya, 2007)
mengatakan bahwa efikasi diri adalah
keyakinan terhadap diri sendiri dengan
penuh optimisme serta harapan untuk
dapat memecahkan masalah tanpa rasa
putus asa. Efikasi diri yang dimiliki
individu itu dapat membuat individu
mamu menghadapi berbagai situasi.
Aspek efikasi diri menurut
Bandura ( Ghufron dan Rini, 2011)
adalah tingkat (level) berkaitan dengan
derajat kesulitan tugas ketika individu
merasa mampu untuk melakukannya.
kekuatan (strength) berkaitan dengan
keyakinan
individu
mengenai
kemampuannya,
generalisasi
(generality) berkaitan dengan tingkah
laku yang mana individu merasa yakin
akan kemampuannya.
Faktor efikasi diri menurut
Friedman (2008) antara lain keterlibatan
individu
seperti
merasa
memiliki
kemampuan yang sama atau lebih dari
orang lain, persuasi verbal seperti
nasehat dan bimbingan, situasi – situasi
psikologis seperti menilai kemampuan,
atau kelebihan individu masing –
masing.
Hubungan
Antara
Efikasi
Diri
dengan Minat Berwirausaha
Efikasi diri berperan dalam
pengambilan keputusan, proses berfikir,
dan
keberanian
dalam
mengambil
resiko. Setiap individu yang memiliki
minat kewirausahaan yang tinggi akan
mampu
berdiri
sendiri,
berani
mengambil keputusan dan menerapkan
tujuan
yang
hendak
dicapai
atas
pertimbangannya
sendiri.
Hal
ini
mengatakan bahwa semakin tinggi
efikasi diri maka semakin tinggi pula
minat berwirausaha (Bryant, 2006).
Hipotesis
8
berwirausaha. Semakin tinggi efikasi
diri yang dimiliki oleh individu maka
semakin
kuat
minat
berwirausahanya.
Sebaliknya,
apabila semakin rendah efikasi diri
yang dimiliki oleh individu maka
semakin lemah minat berwirausaha
pada siswa SMK Kasatrian Surakarta
Jurusan Jasa Boga.
METODE PENELITIAN
Metode dalam penelitian ini
menggunakan pendekatan kuantitatif
dengan
menggunakan
skala
minat
berwirausaha yang berjumlah 30 item,
terdiri dari 15 aitem favourable dan 15
aitem unfavourable dan skala efikasi diri
berjumlah 30 item, terdiri dari 15 aitem
favourable dan 15 aitem unfavourable.
Populasi dalam penelitian ini adalah
siswa
SMK
Kasatrian
Solo
Sukoharjo
Jurusan
Jasa
Boga
berjumlah 261 siswa, sedangkan
sampelnya berjumlah 89 siswa dan
teknik samplingnya menggunakan
purposive random sampling dengan
ciri-ciri siswa Jurusan Jasa Boga
yang sudah pernah melakukan praktek
kerja lapangan dan pernah di ajarkan
mapel kewirausahaan. Alat pengumpul
datanya berupa skala efikasi diri dan
skala minat berwirausaha. Penelitian ini
menggunakan try out terpakai. Data dari
89 subjek yang di peroleh diskoring
berdasarkan sifat aitem favourable dan
unfavourable
lalu
dianalisis
pada
program bantu SPSS 17,0 For Windows.
Penelitian dilakukan pada tanggal 14
maret 2014 di SMK Kasatrian Solo
Sukoharjo.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Perhitungan
untuk
menguji
hipotesis
dilakukan
dengan
menggunakan teknik analisis Product
Moment. Berdasarkan hasil perhitungan
diperoleh nilai koefisien korelasi antara
efikasi diri dan minat berwirausaha
9
signifikansi p = 0,000 (p<0,01). Hal ini
berarti bahwa ada hubungan positif yang
sangat signifikan antara efikasi diri
dengan minat berwirausaha. Semakin
tinggi efikasi diri, maka semakin tinggi
pula minat berwirausaha yang diperoleh
subjek. Sebaliknya, semakin rendah
efikasi diri, maka semakin rendah pula
minat berwirausaha yang diperoleh.
Menurut Wijaya (2007) efikasi
diri mempengaruhi seseorang pada
tercapai atau tidaknya tujuan yang
ditetapkan. Semakin tinggi efikasi diri
maka
semakin
tinggi
minat
berwirausaha,
sebaliknya
apabila
semakin rendah efikasi diri maka
semakin rendah minat berwirausaha
yang di milikinya.
Bryant
(2006)
menyebutkan
efikasi diri turut berperan dalam
pengambilan
keputusan
untuk
berwirausaha pada seorang individu.
Efikasi diri berpengaruh pada proses
berfikir
seperti
berfikir
tentang
ketidakpastian dalam melakukan sebuah
usaha dan keberanian dalam mengambil
resiko saat akan melakukan sebuah
usaha.
Hasil uji linearitas menunjukkan
bahwa berdasarkan uji liniearitas antara
efikasi diri dengan minat berwirausaha
diperoleh nilai F =70,521; p = 0,000
(p<0,01). Hasil tersebut menunjukkan
bahwa
efikasi
diri
dan
minat
berwirusaha memiliki korelasi yang
searah (linear).
Sumbangan
efektif
variabel
efikasi diri terhadap minat berwirausaha
sebesar 41,7% yang ditunjukkan oleh
koefisien determinan (r
2) sebesar 0,417.
Terdapat 58,3% faktor lain yang
mempengaruhi minat berwirausaha di
luar faktor efikasi diri.
Adapun
berdasarkan
hasil
analisis kategorisasi diketahui variabel
efikasi diri memiliki rerata empirik
sebesar 66,98 dan rerata hipotetik
sebesar 57,5. Artinya bahwa efikasi diri
termasuk dalam kategori sangat tinggi.
10
berwirausaha memiliki rerata empirik
sebesar 77,24 dan rerata hipotetik
sebesar
62,5
yang
berarti
minat
berwirausaha siswa termasuk dalam
kategori tinggi. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa siswa SMK Kasatrian
Solo Sukoharjo jurusan Jasa Boga
apabila memiliki efikasi diri yang tinggi,
maka minat berwirausahanyapun juga
tinggi.
KESIMPULAN DAN SARAN
1.
Ada hubungan positif yang sangat
signifikan antara efikasi diri dengan
minat berwirausaha pada siswa
SMK Kasatrian Solo Sukoharjo
Jurusan Jasa Boga.
2.
Sumbangan efektif variabel efikasi
diri terhadap minat berwirausaha
pada siswa SMK Kasatrian Solo
Sukoharjo Jurusan Jasa Boga adalah
sebesar 41,7%.
3.
Efikasi diri pada siswa SMK
Kasatrian Solo Sukoharjo Jurusan
Jasa Boga berada pada kategori
sangat tinggi,
hal ini ditunjukkan
dengan ME sebesar 66,98 dan
MH 57,5.
4.
Minat berwirausaha pada siswa
SMK Kasatrian Solo Sukoharjo
Jurusan Jasa Boga berada pada
kategori sangat tinggi,
hal ini
ditunjukkan dengan ME sebesar
77,24 dan MH 62,5
SARAN
1.
Sekolah
Diharapkan bagi sekolah dapat
terus
meningkatkan
minat
berwirausaha
bagi
siswa,
baik
meningkatkan kualitas pengajaran
seperti menyediakan sarana dan
prasarana
maupun
memberikan
motivasi melalui sebuah pengajaran
maupun praktek kerja lapangan,
sehingga akan dapat mendorong
siswa untuk lebih yakin dalam
dirinya untuk berwirausaha.
11
a.
Untuk
siswa
diharapkan
memiliki suatu keyakinan, bahwa
sebenarnya kita mampu dalam
berwirausaha jika kita memiliki
minat atau keinginan untuk
berwirausaha.
b.
Untuk siswa sebaiknya jangan
takut untuk memulai suatu usaha
walaupun
memegang
resiko
gagal atau kemungkinan terburuk
lainnya, karena jika kita tidak
mencoba
kita
pun
tidak
mengetahui
seberapa
besar
kemampuan kita.
c.
Diharapkan bagi siswa agar
selalu belajar dari kegagalan
sebelumnya dan jangan mudah
putus asa karena dalam usaha itu
banyak rintangan yang akan
dihadapi ke depannya nanti.
3.
Peneliti Selanjutnya
Penelitian
ini
masih
ada
sejumlah
kekurangan,
misalnya:
subyek dalam memberikan jawaban
tidak sesuai dengan kondisi subyek
yang sebenarnya. Oleh karena itu,
bagi peneliti selanjutnya disarankan:
a.
Supaya lebih cermat lagi dalam
memilih kondisi dan waktu pada
saat
melakukan
penelitian
sehingga hasil penelitian yang
diperoleh dapat lebih optimal.
b.
Bagi
peneliti
selanjutnya
diharapkan untuk mengadakan
penyempurnaan alat ukur yang
digunakan,
memperbanyak
jumlah
aitem,
memperbanyak
sampel penelitian, dan perlu di uji
coba kembali untuk mengetahui
validitas dan reliabilitas pada
subyek yang berbeda.
DAFTAR PUSTAKA
Bandura, A. (1997). Self Eficaccy: The
Exercise Of Control. New York:
W.H. Freeman and Company
Bryant, P. (2006). Entrepreneurial
Self-Regulation and Decision Speed.
New
Zealand
:
Macquarie
University Press
12
Http://solopos.com/2014/01/15/pe
ngangguran-karanganyar
Friedman. H.S & Schustack, M.W.
(2008). Kepribadian: Teori Klasik
dan Riset Modern. Jakarta :
Erlangga
Fuadi, (2009). Hubungan Minat
Berwirausaha dengan Prestasi
Praktik Kerja Industri SMK
Negri 1 Adiwerna Tegal.
Jurnal. hal. 92-98, Vol. 9,
Tegal
Indiarti, N. & Rostiani, R. (2008).
Kewirausahaan Mahasiswa: Studi
Perbandingan antara Indonesia,
Jepang, dan Norwegia. Jurnal
Ekonomika dan Bisnis, Vol.23,
No.4
Kasmir, (2007). Kewirausahaan.
Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada
Mujiadi.
(2003).
Psikologi
Perkembangan.
Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press
Rano, AP. (2012). Faktor –Faktor
Penentu
Minat
Mahasiswa
Managemen untuk Berwirausaha
FE Universitas Negeri Padang.
Jurnal, vol 1, No. 1 Padang.
Retno & Trisnadi, (2012). Pengaruh
Pendidikan
Kewirausahaan
Terhadap Minat Berwirausaha.
Jurnal,vol 1, No. 2 Palembang
Robert, Michael & Shepherd. (2008).
Entrepreneurship
Edition
7.
NewYork:
McGraw
Hill
Copmpany