ABSTRAK
ANALISIS PENGARUH KELUARGA, KELOMPOK REFERENSI, DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
SMARTPHONE ANDROID MEREK SAMSUNG
Studi Kasus pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Felisianus Dwito Unggala Putra Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2017
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh keluarga, kelompok referensi, dan persepsi konsumen terhadap keputusan pembelian smartphone android merek Samsung. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Data diperoleh dengan membagikan kuesioner kepada 100 responden. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan (1) keluarga tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian, (2) kelompok referensi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian, (3) persepsi konsumen berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian, (4) keluarga, kelompok referensi, dan persepsi konsumen berpengaruh signifikan secara simultan terhadap keputusan pembelian.
ABSTRACT
ANALYSIS OF THE INFLUENCE OF FAMILY, REFERENCE GROUP, AND CONSUMER PERCEPTION ON PURCHASE DECISION OF SAMSUNG
ANDROID SMARTPHONE
A Case Study at Students of Sanata Dharma University Yogyakarta
Felisianus Dwito Unggala Putra Sanata Dharma University
Yogyakarta 2017
This research aims to know the influence of family, reference group, and consumer perception on the purchase decision of Samsung android smartphone. The sampling technique used is purposive sampling. Research’s data was obtained by distributing questionarries to 100 respondents. The data analysis technique used was multiple regressions. This results showed that (1) family had no influence on the purchase decision, (2) reference group significantly influenced the purchase decision, (3) consumer perception significantly influenced the purchase decision, (4) family, reference group, and consumer perception significantly and simultaneously influenced the purchase decision.
i
ANALISIS PENGARUH KELUARGA, KELOMPOK REFERENSI, DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
SMARTPHONE ANDROID MEREK SAMSUNG
Studi Kasus pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Oleh :
Felisianus Dwito Unggala Putra
NIM : 122214031
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Pandanglah hari ini, kemarin sudah menjadi mimpi, dan esok hanyalah sebuah visi. Tetapi hari ini yang sungguh nyata, menjadikan kemarin
sebagai mimpi kebahagian, dan setiap hari esok adalah visi harapan
-Alexander Pope-
“Kegagalan hanya terjadi bila kita menyerah”
-Lessing-
"Kemenangan yang seindah-indahnya dan sesukar-sukarnya yang boleh direbut oleh manusia ialah menundukkan diri sendiri"
-RA Kartini-
Dengan penuh syukur skripsi ini ku persembahkan kepada:
Tuhan Yesus yang selalu menyertaiku
Kedua orang tuaku atas doa, dukungan dan pengorbanannya
Kepada Youni dan Kaela (adik-adikku)
Teman-teman seperjuanganku atas support dan kebersamaannya
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunianya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memperoleh gelar sarjana pada
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan, dan arahan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang tak
terhingga kepada:
1. Bapak Albertus Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A., selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak Dr. Lukas Purwoto, S.E., M.Si., selaku Ketua Program Studi Manajemen
Universitas Sanata Dharma.
3. Ibu Dr. Caecilia Wahyu Estining Rahayu, M.Si., selaku Dosen Pembimbing I yang
bersedia meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberikan bimbingan,
perhatian, masukan, dan dukungan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan
baik.
4. Bapak Drs. P. Rubiyatno, M.M., selaku Dosen Pembimbing II yang bersedia
meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberikan bimbingan, perhatian,
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN MOTO DAN PERSEMBAHAN ... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... v
HALAMAN PERNYATAAN PUBLIKASI ... vi
HALAMAN KATA PENGANTAR ... vii
HALAMAN DAFTAR ISI... ix
HALAMAN DAFTAR TABEL ... xiii
HALAMAN DAFTAR GAMBAR... xiv
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ... xv
x
2. Perilaku Pembelian yang Mengurangi Ketidaksesuaian ... 10
3. Perilaku Pembelian Menurut Kebiasaan ... 10
4. Perilaku Pembelian yang Mencari Variasi ... 10
E.Keputusan Pembelian ... 11
1. Pengertian Keputusan Pembelian ... 11
2. Proses Pengambilan Keputusan Pembelian ... 11
F.Keluarga ... 15
G.Kelompok Referensi ... 17
1. Pengertian Kelompok Referensi ... 17
2. Tipe Kelompok Referensi... 18
3. Pengaruh Kelompok Referensi ... 20
H. Persepsi ... 21
1. Persepsi Kualitas ... 22
2. Persepsi Harga ... 22
I. Merek ... 23
J. Penelitian Terdahulu ... 24
K. Kerangka Konsep Penelitian ... 26
L. Rumusan Hipotesis... 26
BAB III METODE PENELITIAN ... 28
A. Jenis Penelitian ... 28
B. Subjek dan Objek Penelitian ... 28
1. Subjek Penelitian ... 28
2. Objek Penelitian ... 28
C. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 28
D. Variabel Penelitian ... 29
1. Variabel Independen ... 29
2. Variabel Dependen... 30
3. Skala Pengukuran ... 30
xi
I. Teknik Pengujian Instrumen... 33
1. Uji Validitas... 34
2. Uji Reliabilitas ... 35
J. Teknik Analisis Data ... 35
1. Analisis Deskriptif ... 35
2. Uji Asumsi Klasik ... 36
3. Analisis Regresi Linier Berganda ... 37
4. Pengujian Hipotesis ... 38
BAB IV GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN ... 40
BAB V ANALISI DATA DAN PEMBAHASAN ... 42
A. Deskripsi Data dan Analisis ... 42
1. Deskripsi Data Responden ... 42
2. Deskripsi Variabel Penelitian ... 45
B. Hasil Uji Instrumen ... 48
3. Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 54
D. Hasil Analisis Data ... 55
1. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ... 55
2. Hasil Pengujian Hipotesis ... 56
xii
E. Pembahasan ... 60
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN... 64
A. Kesimpulan ... 64
B. Saran ... 65
C. Keterbatasan Penelitian ... 65
DAFTAR PUSTAKA ... 67
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Judul Halaman
II.1 Kerangka Konsetual Penelitian... 26
V.1 Hasil Uji Normalitas ... 53
xv
DAFTAR LAMPIRAN
No Lampiran Judul Halaman
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ... 70
xvi
ABSTRAK
ANALISIS PENGARUH KELUARGA, KELOMPOK REFERENSI, DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
SMARTPHONE ANDROID MEREK SAMSUNG
Studi Kasus pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Felisianus Dwito Unggala Putra Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2017
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh keluarga, kelompok referensi, dan persepsi konsumen terhadap keputusan pembelian smartphone android merek Samsung. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Data diperoleh dengan membagikan kuesioner kepada 100 responden. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan (1) keluarga tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian, (2) kelompok referensi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian, (3) persepsi konsumen berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian, (4) keluarga, kelompok referensi, dan persepsi konsumen berpengaruh signifikan secara simultan terhadap keputusan pembelian.
xvii
ABSTRACT
ANALYSIS OF THE INFLUENCE OF FAMILY, REFERENCE GROUP, AND CONSUMER PERCEPTION ON PURCHASE DECISION OF SAMSUNG
ANDROID SMARTPHONE
A Case Study at Students of Sanata Dharma University Yogyakarta
Felisianus Dwito Unggala Putra Sanata Dharma University
Yogyakarta 2017
This research aims to know the influence of family, reference group, and consumer perception on the purchase decision of Samsung android smartphone. The sampling technique used is purposive sampling. Research’s data was obtained by distributing questionarries to 100 respondents. The data analysis technique used was multiple regressions. This results showed that (1) family had no influence on the purchase decision, (2) reference group significantly influenced the purchase decision, (3) consumer perception significantly influenced the purchase decision, (4) family, reference group, and consumer perception significantly and simultaneously influenced the purchase decision.
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Era globalisasi mengakibatkan perubahan di segala bidang, tidak terkecuali
dalam bidang pemasaran. Persaingan bisnis yang semakin ketat menuntut
perusahaan untuk lebih kompetitif agar mampu memenangkan persaingan dalam
suatu industri tertentu. Kemampuan menghasilkan produk yang berkualitas menjadi
salah satu hal yang sangat penting bagi sebuah perusahaan agar setiap produk yang
dihasilkan memiliki nilai lebih yang dapat menarik minat konsumen. Selain itu,
pemilihan strategi pemasaran yang tepat juga sangat dibutuhkan karena merupakan
ujung tombak bagi perusahaan dalam memasarkan produknya, dan semakin banyak
produk yang dapat terjual akan menjadi salah satu indikator keberhasilan bagi
perusahaan tersebut, khususnya dalam bidang pemasaran.
Salah satu industri yang mengalami perkembangan pesat dalam beberapa tahun
terakhir adalah industri telepon pintar atau yang lebih dikenal dengan istilah
smartphone. Saat ini ada banyak merek smartphone yang ditawarkan oleh pemasar
kepada konsumen, dan secara otomatis hal tersebut akan menciptakan persaingan di
antara merek-merek tersebut. Kondisi ini mendorong produsen smartphone untuk
lebih inovatif dalam menciptakan produk smartphone-nya dengan berbagai
keunggulan yang ditawarkan agar dapat memenuhi dan memuaskan kebutuhan serta
merek smartphone yang cukup diminati oleh masyarakat saat ini adalah smartphone
android Samsung. Brand yang sudah dikenal luas menjadi salah satu alasan
mengapa smarphone android merek ini sangat diminati. Berdasarkan berita
mengenai sepuluh merek smartphone terlaris di Indonesia pada kuartal kedua tahun
2016, Samsung masih menjadi pemimpin pasar smartphone di Indonesia dengan
menguasai pangsa pasar sebesar 22 persen (kompas.com).
Keberhasilan perusahaan dalam memasarkan produknya tentu bergantung pada
faktor yang dapat dikendalikan oleh perusahaan itu sendiri, seperti produk, harga,
distribusi, dan usaha promosi perusahaan. Selain itu, terdapat juga faktor-faktor di
luar perusahaan yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen seperti
pengaruh keluarga, kelompok referensi, dan persepsi konsumen terhadap produk
atau merek tertentu. Keluarga memegang peranan penting dalam mempengaruhi
keputusan pembelian konsumen. Ada kecenderungan bahwa banyak produk yang
dibeli oleh generasi berikutnya dipengaruhi oleh orang tua atau bahkan kakek nenek
(Boyd, Walker, Larreche, 2000). Ada kalanya juga seseorang memutuskan
menggunakan produk atau merek tertentu dikarenakan ia mengikuti saran dan
pendapat teman-temannya, dimana kelompok referensi merupakan kelompok yang
dianggap sebagai kerangka rujukan bagi para individu dalam pengambilan
keputusan pembelian (Schiffman dan Kanuk, 2007). Keputusan pembelian juga
dapat dipengaruhi oleh persepsi konsumen terhadap kualitas dan persepsi terhadap
harga dari sebuah produk atau merek. Persepsi terhadap kualitas merupakan
berkaitan dengan apa yang diharapkan. Persepsi terhadap kualitas produk biasanya
terbentuk atas karakteristik produk itu sendiri. Selain itu, konsumen kadang menilai
sebuah produk berkualitas ketika ia menganggap ada rasa superior ketika memiliki
suatu produk atau merek tertentu (Schiffman dan Wisenblit, 2015). Keputusan
pembelian juga dipengaruhi oleh persepsi konsumen terhadap harga. Persepsi
terhadap harga adalah bagaimana konsumen memandang harga tertentu tinggi,
rendah, wajar atau tidak wajar. Persepsi harga juga merupakan pandangan
konsumen tentang nilai yang ia peroleh dari sebuah pembelian (Schiffman dan
Wisenblit, 2015). Bagaimana seorang konsumen memandang harga itu tinggi,
rendah, atau adil sangat mempengaruhi niat beli dan kepuasan pasca pembelian.
Berdasarkan uraian diatas, maka keputusan pembelian produk atau merek
tertentu dapat dipengaruhi oleh faktor-fakrot di luar perusahaan seperti pengaruh
keluarga, pengaruh kelompok referensi, dan persepsi konsumen. Oleh sebab itu
penulis mengangkat judul “ANALISIS PENGARUH KELUARGA, KELOMPOK REFERENSI, DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP
KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE ANDROID MEREK
B.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka penulis
dapat merumuskan masalah penelitian sebagai berikut:
1. Apakah keluarga berpengaruh terhadap keputusan pembelian smartphone
android merek Samsung?
2. Apakah kelompok referensi berpengaruh terhadap keputusan pembelian
smartphone android merek Samsung?
3. Apakah persepsi konsumen berpengaruh terhadap keputusan pembelian
smartphone android merek Samsung?
4. Apakah keluarga, kelompok referensi, dan persepsi konsumen secara simultan
berpengaruh terhadap keputusan pembelian smartphone android merek
Samsung?
C.Pembatasan Masalah
Dalam penelitian mengenai pengaruh keluarga, kelompok referensi, dan persepsi
konsumen terhadap keputusan pembelian ini, penulis membatasi permasalahan agar
tidak menyimpang dan terlalu luas. Batasan masalah dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Tipe kelompok referensi yang penulis teliti adalah kelompok persahabatan.
2. Persepsi konsumen yang penulis teliti adalah persepsi konsumen terhadap
D.Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang ingin dicapai oleh penulis adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apakah keluarga berpengaruh terhadap keputusan pembelian
smartphone android merek Samsung.
2. Untuk mengetahui apakah kelompok referensi berpengaruh terhadap keputusan
pembelian smartphone android merek Samsung.
3. Untuk mengetahui apakah persepsi konsumen berpengaruh terhadap keputusan
pembelian smartphone android merek Samsung.
4. Untuk mengetahui apakah keluarga, kelompok referensi, dan persepsi konsumen
berpengaruh secara simultan terhadap keputusan pembelian smartphone android
merek Samsung.
E.Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yang ingin dicapai oleh penulis adalah sebagai berikut:
1. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai peran
keluarga, kelompok referensi, dan persepsi konsumen dalam mempengaruhi
keputusan konsumen membeli smartphone android merek Samsung, sehingga
dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam membuat kebijakan perusahaan.
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi yang dapat
memberikan perbandingan dan rujukan dalam mengadakan penelitian pada topik
3. Bagi Penulis
Penelitian ini merupakan kesempatan bagi penulis untuk menerapkan
teori-teori dan literatur yang penulis peroleh dalam perkuliahan, kemudian
7
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A.Pemasaran
Kotler (2005) menyatakan bahwa “pemasaran sebagai proses sosial dimana individu atau kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan
dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan
jasa yang bernilai dengan pihak lain”.
Pemasaran merupakan suatu proses sosial yang melibatkan kegiatan-kegiatan
penting yang memungkinkan individu dan perusahaan mendapatkan apa yang
mereka butuhkan dan inginkan melalui pertukaran dengan pihak lain dan untuk
mengembangkan hubungan pertukaran (Boyd et al, 2000).
Menurut Sumarwan (2011), pemasaran merupakan suatu proses bagaimana
mengidentifikasi kebutuhan konsumen kemudian memproduksi barang atau jasa
yang dibutuhkan konsumen tersebut, dan meyakinkan konsumen bahwa mereka
membutuhkan barang atau jasa tersebut, sehingga terjadi transaksi atau pertukaran
antara produsen dan konsumen. Pertukaran atau transaksi tersebut menyebabkan
konsumen mendapatkan barang dan jasa yang dapat memberikan manfaat kepada
mereka, dan konsumen memberikan sejumlah imbalan dalam bentuk uang atau
lainnya kepada produsen.
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pemasaran adalah proses
mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan melakukan
pertukaran produk atau jasa yang bernilai dengan pihak lain.
B.Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran adalah proses menganalisis, merencanakan,
mengoordinasikan, dan mengendalikan program-program yang mencakup
pengonsepan, penetapan harga, promosi, dan distribusi produk, jasa, dan gagasan
yang dirancang untuk menciptakan dan memelihara pertukaran yang
menguntungkan dengan pasar sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan (Boyd et
al, 2000).
Kotler (2005) menyatakan bahwa “manajemen pemasaran adalah seni dan ilmu
untuk memilih pasar sasaran serta mendapatkan, mempertahankan, dan menambah
jumlah pelanggan melalui penciptaan, penyampaian, dan pengkomunikasian nilai
pelanggan yang unggul”.
C.Perilaku Konsumen
Menurut Schiffman dan Kanuk (2007), perilaku konsumen adalah suatu perilaku
yang diperlihatkan oleh konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan,
mengevaluasi, dan menghabiskan produk dan jasa yang mereka harapkan akan
memuaskan kebutuhan mereka.
Engel, Blackwell, dan Minard (dalam Sumarwan, 2011) menyatakan bahwa
perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan,
mengonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang
Beberapa ahli (dalam Sangadji dan Sopiah, 2013) mendefinisikan perilaku
konsumen sebagai berikut:
1. Mowen dan Minor (2002)
Perilaku konsumen adalah studi unit-unit dan proses pembuatan keputusan
yang terlibat dalam penerimaan, penggunaan dan pembelian, dan penentuan
barang, jasa, dan ide.
2. Griffin (2005)
Perilaku konsumen adalah semua kegiatan, tindakan, serta proses psikologi
yang mendorong tindakan tersebut pada saat sebelum membeli, ketika membeli,
menggunakan, menghabiskan produk dan jasa, dan setelah melakukan hal-hal di
atas atau kegiatan evaluasi.
D.Perilaku Pembelian
Ada empat jenis perilaku pembelian yaitu perilaku pembelian kompleks, perilaku
pembelian yang mengurangi ketidaksesuaian, perilaku pembelian menurut
kebiasaan, dan perilaku pembelian yang mencari variasi (Kotler, 2000):
1. Perilaku Pembelian Kompleks
Perilaku pembelian yang kompleks adalah perilaku pembelian dimana
konsumen mempunyai tingkat keterlibatan yang tinggi dalam suatu pembelian
dan menyadari adanya perbedaan nyata antara berbagai merek. Para konsumen
sangat terlibat bila suatu produk mahal, jarang dibeli, berisiko, dan mempunyai
ekspresi pribadi yang tinggi. Dalam perilaku pembelian yang kompleks, pembeli
mengenai produk, kemudian pendirian, dan kemudian membuat pilihan
pembelian dengan bijaksana.
2. Perilaku Pembelian yang Mengurangi Ketidaksesuaian
Kadang-kadang konsumen sangat terlibat dalam suatu pembelian tetapi tidak
melihat banyak perbedaan dalam merek. Keterlibatan yang tinggi dikarenakan
pembelian tersebut bersifat mahal, jarang, dan berisiko, oleh karena itu
konsumen berhati-hati dalam membeli agar tidak terjadi salah membeli produk.
3. Perilaku Pembelian Menurut Kebiasaan
Para konsumen tidak secara ekstensif mencari informasi mengenai merek,
mengevaluasi karakteristiknya, dan membuat keputusan penuh pertimbangan
mengenai merek apa yang akan dibeli. Pembeli hanya merupakan penerima
informasi pasif ketika melihat iklan tentang produk. Pengulangan iklan
menciptakan keakraban merek dan bukan keyakinan merek. Konsumen tidak
membentuk pendirian kuat atas suatu merek tetapi memilihnya karena suatu
merek terasa akrab.
4. Perilaku Pembelian yang Mencari Variasi
Beberapa situasi pembelian ditandai dengan keterlibatan konsumen yang
rendah, tetapi perbedaan merek bersifat nyata. Dalam hal ini, konsumen banyak
melakukan peralihan merek. Konsumen memilih sebuah merek tanpa terlalu
banyak evaluasi. Pada waktu berikutnya, konsumen mungkin mengambil merek
E.Keputusan Pembelian
1. Pengertian Keputusan Pembelian
Menurut Schiffman dan Kanuk (2007) keputusan adalah seleksi terhadap dua
pilihan atau lebih. Pilihan alternatif harus tersedia bagi seseorang ketika
mengambil keputusan. Jika seseorang mempunyai pilihan antara melakukan
pembelian atau tidak melakukan pembelian, pilihan antara merek x dan y, maka
seseorang berada dalam posisi untuk mengambil keputusan. Sebaliknya, jika
konsumen tidak memiliki alternatif untuk memilih dan benar-benar terpaksa
melakukan pembelian tertentu maka itu bukan merupakan suatu keputusan.
Keputusan pembelian adalah keputusan mengenai apa yang akan dibeli,
apakah membeli atau tidak, kapan membeli, dimana membeli, dan bagaimana
cara membelinya (Sumarwan, 2011).
2. Proses Pengambilan Keputusan Pembelian
Proses pengambilan keputusan pembelian terdiri dari tiga tahap yaitu tahap
masukan (input), tahap proses, dan tahap keluaran (output).
a. Tahap Masukan
Tahap masukan adalah tahap yang mempengaruhi pengenalan konsumen
terhadap kebutuhan atas produk, dan terdiri dari dua sumber informasi utama
yaitu usaha promosi perusahaan (produk itu sendiri, harga, promosi, dan
dimana produk tersebut dijual), dan pengaruh sosio-budaya dari luar
konsumen (keluarga, teman, tetangga, sumber informal dan non-komersial
perusahaan, pengaruh keluarga, teman-teman, tetangga dan tata perilaku
masyarakat yang ada, semuanya merupakan masukan yang mungkin
mempengaruhi apa yang dibeli konsumen dan bagaimana mereka
menggunakan apa yang mereka beli.
b. Tahap Proses
Tahap proses adalah tahap dimana seorang konsumen menentukan pilihan
barang atau jasa yang akan dibeli. Berbagai faktor psikologis yang melekat
pada setiap individu (motivasi, persepsi, pengetahuan, kepribadian, dan sikap)
mempengaruhi cara masukan dari luar pada tahap masukan, dan kemudian
mempengaruhi pengenalan konsumen terhadap kebutuhan, pencarian
informasi sebelum pembelian, dan evaluasi terhadap berbagai alternatif.
Berikut adalah tiga tahap proses pengambilan keputusan pembelian
konsumen:
1) Penelitian Sebelum Pembelian
Menurut Schiffman dan Kanuk (2007), penelitian sebelum pembelian
dapat dipenuhi dengan membeli dan mengkonsumsi suatu produk. Ingatan
kepada pengalaman yang lalu dapat memberikan informasi yang memadai
kepada konsumen untuk melakukan pilihan sekarang ini, dimulai ketika
konsumen merasakan adanya kebutuhan. Sebaliknya, apabila konsumen
tidak mempunyai pengalaman sebelumnya, ia mungkin harus melakukan
penelitian yang mendalam mengenai keadaan di luar dirinya untuk
biasanya mencoba mengingat pengaruh psikologis sebelum mencari
berbagai sumber informasi eksternal mengenai kebutuhan yang
berhubungan dengan konsumsi tertentu. Pengalaman yang lalu dianggap
sebagai sumber informasi internal. Semakin besar kaitannya dengan
pengalaman yang lalu, semakin sedikit informasi luar yang mungkin
dibutuhkan konsumen untuk mencapai keputusan.
2) Penilaian Alternatif
Ketika menilai berbagai alternatif potensial, para konsumen cenderung
menggunakan dua macam informasi yaitu dasar merek yang akan mereka
rencanakan untuk dipilih dan kriteria yang akan mereka pergunakan untuk
menilai setiap merek. Dalam konteks pengambilan keputusan pembelian
konsumen, rangkaian merek yang diminati mengacu pada merek-merek
khusus yang dipertimbangkan konsumen dalam melakukan pembelian
dalam kategori produk tertentu. Kriteria yang digunakan konsumen untuk
menilai merek yang merupakan rangkaian merek yang diminati biasanya
dinyatakan dari sudut sifat-sifat merek yang penting. Beberapa contoh sifat
merek tersebut adalah harga produk, tipe tampilan produk, ketahanan
produk, lamanya garansi, dan berbagai kriteria produk berdasarkan jenis
c. Tahap Keluaran
Tahap keluaran dalam proses pengambilan keputusan konsumen terdiri
dari dua macam kegiatan yaitu perilaku membeli dan evaluasi setelah
membeli.
1) Perilaku Pembelian
Konsumen melakukan tiga tipe pembelian yaitu pembelian percobaan,
pembelian ulang, dan pembelian komitmen jangka panjang. Ketika
konsumen membeli suatu produk atau merek untuk pertama kalinya dengan
jumlah yang lebih sedikit dari biasanya, pembelian ini dianggap sebagai
percobaan. Percobaan merupakan tahap perilaku pembelian yang bersifat
penjajakan, dimana konsumen berusaha menilai suatu produk melalui
pemakaian langsung. Jika suatu merek baru dalam kategori produk yang
sudah mapan dan berdasarkan percobaan dirasakan memuaskan atau lebih
baik dari pada merek-merek lain, konsumen mungkin mengulangi
pembelian. Pembelian ulang biasanya menandakan bahwa produk
memenuhi persetujuan konsumen, dan bahwa ia bersedia memakainya lagi
dan dalam jumlah yang lebih besar. Percobaan produk tidak mungkin selalu
dilakukan. Pada produk yang tahan lama, konsumen biasanya beralih
secara langsung dari penilaian terhadap komitmen jangka panjang melalui
2) Penilaian Pasca Pembelian
Ketika konsumen menggunakan sebuah produk, terutama selama
pembelian percobaan, mereka menilai kinerja produk tersebut menurut
berbagai harapan mereka. Ada tiga hasil penilaian yang mungkin timbul
yaitu kinerja yang sesungguhnya sesuai dengan harapan yang
menimbulkan perasaan netral, kinerja melebihi harapan yang menimbulkan
kepuasan, dan kinerja dibawah harapan yang menimbulkan ketidakpuasan.
Jika produk atau merek tertentu berfungsi sesuai dengan harapan,
konsumen mungkin akan membelinya lagi. Tetapi jika kinerja produk
mengecewakan atau tidak memenuhi harapan, mereka akan mencari
alternatif yang lebih sesuai.
F. Keluarga
Keluarga adalah dua orang atau lebih yang dikaitkan oleh hubungan darah,
perkawinan, atau adopsi yang tinggal bersama-sama (Schiffman dan Kanuk, 2007).
Dalam arti yang lebih dinamis, para individu yang merupakan satu keluarga dapat
digambarkan sebagai anggota kelompok sosial yang paling besar yang hidup
bersama-sama dan berinteraksi untuk memuaskan kebutuhan pribadi bersama.
Menurut Engel, Blackwell, dan Miniard (1994) sebuah keluarga bisa berupa
keluarga inti (nuclear family) dan keluarga besar (extended family). Keluarga inti
(nuclear family) yaitu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak yang tinggal
ditambah kerabat lain, seperti kakek, nenek, paman dan bibi, sepupu, dan kerabat
karena perkawinan.
Menurut Kotler (2000) anggota keluarga merupakan kelompok primer yang
paling berpengaruh. Orientasi keluarga terdiri dari orang tua. Dari orang tua,
seseorang memperoleh suatu orientasi terhadap agama, politik, dan ekonomi serta
suatu rasa ambisi pribadi, penghargaan pribadi, dan cinta. Keluarga adalah sumber
pengaruh sosial terpenting bagi sebagian besar konsumen, khususnya bila keluarga
luas terlibat. Pertama, keluarga bertindak sebagai agen sosialisasi utama, membantu
anggota-anggotanya mendapatkan keahlian, pengetahuan, dan sikap untuk
bertindak sebagai konsumen di pasar. Akibatnya, keluarga memiliki pengaruh besar
dan abadi pada sikap anggota-anggota yang lebih muda terhadap berbagai produk,
merek, dan toko. Ada kecenderungan bahwa banyak produk dan jasa yang dibeli
oleh generasi berikutnya dipengaruhi oleh orang tua atau bahkan kakek-nenek
(Boyd et al, 2000).
Pentingnya keluarga dalam proses pembuatan keputusan pembelian timbul
karena beberapa alasan, salah satunya adalah ketika pembelian dibuat oleh individu,
namun keputusan pembelian individu bersangkutan mungkin sangat dipengaruhi
oleh anggota lain dalam keluarganya (Engel at al, 1994). Menurut Sumarwan (2011)
anggota keluarga saling mempengaruhi dalam keputusan pembelian dan konsumsi
suatu produk. Berikut diuraikan beberapa peran anggota keluarga dalam
1. Inisiator (initiator), adalah seorang anggota keluarga yang memiliki ide atau
gagasan untuk membeli atau mengonsumsi produk atau merek yang akan dibeli
dan dikonsumsi.
2. Pemberi pengaruh (influencer), adalah seorang anggota keluarga yang selalu
diminta pendapatnya mengenai suatu produk atau merek yang akan dibeli dan
dikonsumsi. Ia diminta pendapatnya mengenai kriteria dan atribut produk yang
sebaiknya dibeli.
3. Penyaring informasi (gate keeper), adalah seorang anggota keluarga yang
menyaring semua informasi yang masuk ke dalam keluarga tersebut. Contohnya
seorang ibu tidak akan menceritakan mainan-mainan baru yang ada di toko
kepada anak-anaknya, agar mereka tidak menjadi konsumtif.
4. Pengambil keputusan (decider), adalah seorang anggota keluarga yang memiliki
wewenang untuk memutuskan apakah membeli suatu produk atau merek.
5. Pembeli (buyer), adalah seorang anggota keluarga yang membeli suatu produk
atau yang diberi tugas untuk melakukan pembelian produk.
6. Pengguna (user), adalah seorang anggota keluarga yang menggunakan atau
mengkonsumsi suatu produk atau jasa.
G.Kelompok Referensi
1. Pengertian Kelompok Referensi
Menurut Schiffman dan Kanuk (2007), kelompok referensi adalah setiap
orang atau kelompok yang dianggap sebagai dasar perbandingan atau rujukan
pedoman khusus bagi perilaku. Dari prespektif pemasaran, kelompok referensi
merupakan kelompok yang dianggap sebagai kerangka rujukan bagi para
individu dalam pengambilan keputusan pembelian.
2. Tipe Kelompok Referensi
Ada lima tipe kelompok referensi, yaitu kelompok persahabatan, kelompok
belanja, kelompok kerja, kelompok atau masyarakat maya, dan kelompok aksi
konsumen (Schiffman dan Kanuk, 2007):
a. Kelompok Persahabatan
Kelompok persahabatan secara khas diklasifikasikan sebagai kelompok
informal. Pendapat dan pilihan teman-teman seringkali menjadi rujukan
seseorang dalam memilih produk atau merek yang akan dibeli. Dari segi
pengaruh relatif, setelah keluarga, teman-teman yang mungkin mempengaruhi
keputusan pembelian individu.
b. Kelompok Belanja
Dua orang atau lebih yang berbelanja bersama-sama baik berbelanja
makanan, pakaian, atau hanya untuk melewatkan waktu dapat disebut sebagai
kelompok belanja. Dalam hal tidak ada kelompok belanja yang mengetahui
banyak mengenai produk yang sedang dipertimbangkan, sebuah kelompok
belanja dapat dibentuk untuk alasan pertahanan, dengan demikian para
c. Kelompok Kerja
Kelompok kerja terdiri dari kelompok kerja formal dan kelompok
persahabatan kerja (friendship work group). Kelompok kerja formal adalah
kelompok yang bekerjasama sebagai bagian dari sebuah tim yang mempunyai
kesempatan yang terus-menerus untuk mempengaruhi setiap sikap dan
tindakan yang berhubungan dengan konsumsi orang lain. Kelompok
persahabatan kerja informal terdiri dari orang-orang yang telah menjadi teman
kerja karena bekerja untuk perusahaan yang sama, apakah mereka bekerja
bersama-sama sebagai sebuah tim atau tidak. Para anggota kerja informal
dapat mempengaruhi perilaku konsumsi para anggota lain.
d. Kelompok Masyarakat Maya
Perkembangan teknologi komputer dan internet telah melahirkan suatu
kelompok atau masyarakat baru yang disebut kelompok atau masyarakat maya,
yang tidak dibatasi oleh kota, provinsi atau negara, bahkan tidak dibatasi oleh
waktu. Melalui internet dan email, seorang konsumen bisa mencari teman dari
kota lain bahkan negara lain, ia bisa berhubungan dengan teman sebayanya
dari berbagai belahan dunia kapan saja ia mau. Seorang konsumen bisa
membuka internet dan bergabung dengan masyarakat maya, ia memiliki akses
yang luas untuk mencari masyarakat maya yang sesuai dengan kebutuhannya,
3. Pengaruh Kelompok Referensi
Menurut Sumarwan (2011) ada tiga macam pengaruh kelompok referensi
yaitu:
a. Pengaruh Normatif
Pengaruh normatif adalah pengaruh dari kelompok referensi terhadap
seseorang melalui norma-norma sosial yang harus dipatuhi dan diikuti.
Pengaruh normatif akan semakin kuat terhadap seseorang untuk mengikuti
kelompok acuan jika ada (1) tekanan untuk mematuhi norma-norma yang ada,
(2) penerimaan sosial sebagai motivasi kuat, dan (3) produk atau jasa akan
terlihat sebagai simbol dari norma sosial. Seorang konsumen cenderung akan
mengikuti apa yang dikatakan atau disarankan oleh kelompok referensi jika
ada tekanan kuat untuk mengikuti norma-norma yang ada. Pengaruh semakin
kuat jika ada sanksi sosial bagi konsumen yang tidak mengikuti saran dari
kelompok referensi.
b. Pengaruh Ekspresi Nilai
Kelompok referensi akan mempengaruhi seseorang melalui fungsinya
sebagai pembawa ekspresi nilai. Seorang konsumen akan membeli kendaraan
mewah dengan tujuan orang lain bisa memandangnya sebagai orang yang
sukses atau dapat meningkatkan citra dirinya. Konsumen tersebut merasa
bahwa orang-orang yang memiliki produk atau merek tertentu akan dihargai
dan dikagumi oleh orang lain. Konsumen memiliki pandangan bahwa orang
tertentu, karena itu ia memiliki produk atau merek tersebut agar bisa
dipandang sebagai seseorang yang telah sukses.
c. Pengaruh Informasi
Kelompok referensi akan mempengaruhi pilihan produk atau merek dari
seorang konsumen, karena kelompok referensi tersebut sangat dipercaya
sarannya, karena ia memiliki pengetahuan dan informasi yang lebih baik.
H.Persepsi
Menurut Schiffman dan Kanuk (2007) persepsi adalah proses yang dilakukan
individu untuk memilih, mengatur, dan menafsirkan stimuli ke dalam gambar yang
berarti. Dengan kata lain, persepsi dapat dikatakan sebagai cara seseorang
memandang dunia di sekitarnya. Persepsi adalah semua yang berhubungan dengan
pemahaman subjektif konsumen dan bukan realitas objektif. Konsumen bertindak
dan bereaksi atas dasar persepsi mereka, tidak atas dasar realitas objektif. Dalam hal
pengaruhnya terhadap tindakan dan kebiasaan pembelian konsumen, persepsi jauh
lebih berpengaruh dari pada pengetahuan konsumen tentang realitas objektif
(Schiffman dan Wisenblit, 2015).
Ferrinadewi (2008) mendefinisikan persepsi sebagai suatu proses dengan mana
berbagai stimuli dipilih, diorganisir, dan diinterpretasi menjadi informasi yang
bermakna. Stimuli adalah input dari objek tertentu yang dilihat oleh konsumen
melalui satu atau beberapa panca inderanya. Keputusan pembelian melibatkan
terhadap harga. Adapun pengertian dari persepsi kualitas dan persepsi terhadap
harga adalah sebgai berikut:
1. Persepsi Kualitas
Persepsi kualitas adalah penilaian konsumen terhadap keseluruhan kualitas
atau keunggulan produk berkaitan dengan apa yang diharapkan oleh konsumen
(Durianto, Sugiarto, dan Sitinjak, 2004). Persepsi kualitas sebuah produk dapat
terbentuk dari isyarat intrinsik dan isyarat ekstrinsik dari sebuah produk. Isyarat
intrinsik merupakan karakteristik fisik dari produk itu sendiri seperti ukuran dan
warna produk. Konsumen lebih suka untuk percaya pada evaluasi kualitas produk
berdasarkan isyarat intrinsik, karena memungkinkan mereka untuk
membenarkan keputusan produk yang mereka buat. Selain isyarat intrinsik,
konsumen juga sering menggunakan isyarat ekstrinsik dalam membentuk
persepsi mereka atas suatu produk. Isyarat ekstrinsik merupakan
karakteristik-karakteristik yang tidak melekat pada sebuah produk dalam menilai kualitas.
Sebagai contoh, banyak konsumen mengklaim, mereka membeli sebuah brand
karena ada rasa superior ketika memiliki produk tersebut (Schiffman dan
Wisenblit, 2015).
2. Persepsi Harga
Persepsi terhadap harga adalah bagaimana konsumen memandang harga
tertentu tinggi, rendah, wajar atau tidak wajar. Persepsi terhadap harga ini
mempunyai pengaruh yang kuat terhadap maksud membeli dan kepuasan
I. Merek
Banyak definisi tentang merek yang diuraikan oleh beberapa ahli (dalam
Ferrinadewi, 2008) yaitu sebagai berikut:
1. Kotler dan Amstrong (1999)
Merek adalah nama, istilah, tanda, simbol, desain, atau kombinasi
keseluruhannya, yang ditujukan untuk mengidentifikasi barang atau jasa yang
ditawarkan perusahaan sekaligus sebagai diferensiasi produk.
2. Keegan at al (1995)
Merek adalah sejumlah citra dan pengalaman dalam benak konsumen yang
mengomunikasikan manfaat yang dijanjikan produk yang diproduksi oleh
perusahaan tertentu. Merek memberi banyak manfaat bagi konsumen diantaranya
membantu konsumen dalam mengidentifikasi manfaat yang ditawarkan dan
kualitas produk. Konsumen lebih mempercayai produk dengan merek tertentu
dari pada produk tanpa merek meskipun manfaat yang ditawarkan serupa
(Ferrinadewi, 2008).
Merek menawarkan dua jenis manfaat yaitu manfaat fungsional dan manfaat
emosional. Manfaat fungsional mengacu pada kemampuan fungsi produk yang
ditawarkan. Sedangkan manfaat emosional adalah kemampuan merek untuk
membuat penggunanya merasakan sesuatu selama proses pembelian atau selama
konsumsi.
Heggelson dan Suphelen (dalam Ferrinadewi, 2008) menyatakan bahwa
mengacu pada dampak psikologis yang akan diperoleh konsumen ketika
menggunakan merek tertentu dimana suatu merek akan mengkomunikasikan
siapa dan apa konsumen pada konsumen lain. Ketika konsumen menggunakan
merek tertentu maka ia akan terhubung dengan merek tersebut, artinya konsumen
akan membawa serta citra dari pengguna sekaligus karakteristik merek itu sendiri.
J. Penelitian Terdahulu
Penelitian sebelumnya yang relevan dengan permasalahan yang dikemukakan
dalam penelitian ini adalah:
1. Budi Nurcahya Agung Sulistya (2015) dengan judul penelitian “Pengaruh Motivasi, Persepsi Kualitas, dan Sikap Konsumen terhadap Keputusan
Pembelian Smartphone Android Samsung”. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui pengaruh motivasi, persepsi kualitas dan sikap konsumen
terhadap keputusan pembelian smartphone android Samsung. Data penelitian
ini diperoleh melalui kuesioner yang disebarkan kepada mahasiswa pengguna
smartphone Samsung di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa: a) motivasi konsumen berpengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian smartphone android Samsung, b)
persepsi kualitas berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian
smartphone android Samsung, c) sikap konsumen berpengaruh terhadap
keputusan pembelian smartphone android Samsung, d) terdapat pengaruh
pembelian smartphone android Samsung pada mahasiswa Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Yogyakarta.
2. Hutami Permita Sari (2016) dengan judul penelitian “Pengaruh Citra Merek,
Fitur, dan Persepsi Harga terhadap Keputusan Pembelian” studi pada konsumen
smartphone Xiaomi di DIY. Tujuan dari penelitian ini adalah unuk mengetahui
pengaruh citra merek, fitur, dan persepsi harga secara parsial dan simultan
terhadap keputusan pembelian smartphone Xiaomi. Data penelitian ini diperoleh
melalui penyebaran kuesioner kepada responden. Kesimpulan dari penelitian ini
adalah: a) citra merek berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian
smartphone Xiaomi, b) fitur berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian
smartphone Xiaomi, c) persepsi harga berpengaruh positif terhadap keputusan
pembelian smartphone Xiaomi, dan d) citra merek, fitur, dan persepsi harga
secara simultan berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian smartphone
Xiaomi.
3. Rizal Agus (2010) dengan judul penelitian “Analisis Pengaruh Grup Referensi
dan Keluarga terhadap Keputusan Pembleian Ponsel Qwerty”. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh kelompok referensi dan
keluarga terhadap keputusan pembelian ponsel Qwerty. Data penelitian ini
diperoleh melalui penyebaran kuesioner kepada mahasiswa UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Kesimpulan dari penelitian ini adalah: a) grup referensi
berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian ponsel Qwerty, b)
K.Kerangka Konseptual Penelitian
Kerangka konseptual yang disusun penulis terdiri dari variabel independen dan
variabel dependen. Variabel independen terdiri dari keluarga, kelompok referensi,
dan persepsi konsumen. Variabel dependen yaitu keputusan pembelian smartphone
android merek Samsung. Berdasarkan landasan teori dan hasil penelitian terdahulu,
maka dibuat kerangka penelitian sebagai berikut:
Gambar II.1 Kerangka Penelitian
Keterangan:
: Pengaruh secara parsial
: Pengaruh secara simultan
L.Rumusan Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian.
Berdasarkan perumusan masalah, maka hipotesis penelitian ini adalah: Keputusan Pembelian
Smartphone Android
Merek Samsung
Persepsi Konsumen Kelompok
1. Hipotesis 1
H01 : Keluarga tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian smartphone
android merek Samsung.
Ha1 : Keluarga berpengaruh terhadap keputusan pembelian smartphone android
merek Samsung.
2. Hipotesis 2
H01 : Kelompok referensi tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian
smartphone android merek Samsung.
Ha2 : Kelompok referensi berpengaruh terhadap keputusan pembelian
smartphone android merek Samsung.
3. Hipotesis 3
H03 : Persepsi konsumen tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian
smartphone android merek Samsung.
Ha3 : Persepsi konsumen berpengaruh terhadap keputusan pembelian smartphone
android merek Samsung.
4. Hipotesis 4
H04 : Keluarga, kelompok referensi, dan persepsi konsumen tidak berpengaruh
secara simultan terhadap keputusan pembelian smartphone android merek
Samsung.
Ha4 : Keluarga, kelompok referensi, dan persepsi konsumen berpengaruh secara
simultan terhadap keputusan pembelian smartphone android merek
28
BAB III
METODE PENELITIAN
A.Jenis Penelitian
Berdasarkan metode penelitian yang digunakan, jenis penelitian yang dilakukan
oleh penulis adalah penelitian survei. Menurut Kerlinger (dalam Sugiyono, 2013),
penelitian survei merupakan penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun
kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi
tersebut sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan
hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis.
B.Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian yang akan diteliti adalah mahasiswa S1 Universitas Sanata
Dharma di Kampus I Mrican dan Kampus III Paingan yang memiliki smartphone
android merek Samsung.
2. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah variabsel yang bisa diukur dan yang akan diteliti
oleh penulis. Objek dalam penelitian ini adalah pengaruh keluarga, pengaruh
kelompok referensi, pengaruh persepsi konsumen, dan keputusan pembelian.
C.Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, yakni di
Kampus III Paingan yang terletak di Jl. Paingan, Maguwoharjo, Depok, Sleman,
Yogyakarta. Waktu penelitian dilakukan pada September 2016 sampai dengan
selesai.
D.Variabel Penelitian 1. Variabel Independen
Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen. Berikut adalah
variabel-variabel independen beserta definisi operasional dan indikatornya:
Tabel III.1
Definisi Operasional dan Indikator Variabel Independen
Variabel Definisi Operasional Indikator
Keluarga Dua orang atau lebih yang dikaitkan oleh hubungan darah, perkawinan, atau adopsi yang tinggal bersama-sama (Schiffman dan Kanuk, 2007).
1. Pengalaman dari anggota keluarga menggunakan produk. 2. Informasi dari keluarga
mengenai produk.
3. Pendapat anggota keluarga mengenai produk.
Kelompok Referensi
Setiap orang atau kelompok yang dianggap sebagai dasar perbandingan atau rujukan dalam pengambilan keputusan pembelian (Schiffman dan Kanuk, 2007).
1. Pengalaman dari teman-teman menggunakan produk.
2. Informasi dari teman mengenai produk.
3. Pendapat teman-teman mengenai produk.
Persepsi Konsumen
Persepsi kualitas adalah penilaian konsumen terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan produk berkaitan dengan apa yang diharapkan oleh pelanggan (Durianto, Sugiarto, dan Sitinjak, 2004). Persepsi harga adalah
2. Variabel Dependen
Variabel dependen merupakan variabel yang tergantung pada variabel
independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah keputusan pembelian.
Berikut adalah variabel dependen beserta definisi operasional dan indikatornya:
Tabel.III.2
Definisi Operasional dan Indikator Variabel Dependen
Variabel Definisi Operasional Indikator
Keputusan
Pembelian
Keputusan pembelian adalah
keputusan mengenai apa yang akan
dibeli, apakah membeli atau tidak,
kapan membeli, dimana membeli,
dan bagaimana cara membelinya
(Sumarwan, 2011).
Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitin ini adalah skala Likert.
Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang
ataupun sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2010). Untuk
keperluan analisis kuantitatif penelitian, maka peneliti memberikan empat
alternatif pilihan jawaban kepada responden dengan menggunakan skala 1 (satu)
Tabel III.3 Skala Likert
No Pernyataan Skor
1 Sangat Setuju (SS) 4
2 Setuju (S) 3
3 Tidak Setuju (TS) 2
4
Sangat Tidak Setuju
(STS) 1
E.Populasi dan Sampel 1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010). Populasi
dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Sanata Dharma yang
memiliki smartphone android merek Samsung.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi (Sugiyono, 2010). Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin
mempelajari semua yang ada pada populasi, maka peneliti dapat menggunakan
sampel yang diambil dari populasi itu. Dalam penelitian ini, karena jumlah
populasi tidak diketahui, maka dalam menentukan jumlah sampel menggunakan
Rumus: n =Z∝ .
�2
n = ,9
2. ,
, 2
n = 97 responden
Keterangan : n : Sampel
e : Besarnya toleransi atau rentang interval (0,1)
p. q : Ukuran penyebaran populasi (0,25)
Z ∝ (0,05) : 1,96
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, maka jumlah minimal responden yang
diambil sebagai sampel adalah sebanyak 97 responden, tetapi dalam hal ini
jumlah sampel yang diambil adalah sebanyak 100 responden dengan
pertimbangan bahwa jumlah tersebut cukup representatif untuk mewakili
populasi.
F. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu
(Sugiyono, 2010). Pertimbangan yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya:
1. Mahasiswa S1 Universitas Sanata Dharma kampus I Mrican dan kampus III
Paingan.
G.Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer.
Data primer merupakan data yang diperoleh dari sumber pertama, misalnya dari
individu atau perseorangan (Umar, 2003). Dalam penelitian ini, data primer
diperoleh melalui kuesioner yang dibagikan kepada 100 (seratus) responden.
H.Teknik Pengumpulan Data 1. Kuesioner
Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner.
Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner adalah cara pengumpulan
data dengan menyebarkan daftar pertanyaan atau pernyataan kepada responden,
dengan harapan responden akan memberikan respon terhadap daftar pertanyaan
atau pernyataan tersebut (Umar, 2003).
2. Wawancara
Wawancara yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
pewawancara memberikan pertanyaan kepada responden untuk memperoleh
informasi (Spillane, 2008).
I. Teknik Pengujian Instrumen
Dalam melakukan penelitian hendaknya digunakan alat yang sesuai dengan apa
yang akan diukur, sehingga hasil yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan,
baik tingkat validitasnya maupun tingkat reliabilitasnya. Untuk menjamin tingkat
validitas dan reliabilitas instrumen, maka penulis melakukan uji validitas dan
1. Uji Validitas
Uji validitas adalah sebuah pengukuran tentang seberapa baik suatu instrumen
yang dibangun untuk mengukur suatu konsep yang benar-benar dapat mengukur
konsep tersebut. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk
mendapatkan data itu valid, atau dapat digunakan untuk mengukur apa yang
seharusnya diukur (Sugiyono, 2010). Uji validitas instrumen pada penelitian ini
menggunakan rumus product moment (Siregar, 2014):
� = � ∑ − ∑ ∑
√{�∑ − ∑ }{� ∑ − ∑ }
Keterangan:
rxy : Koefisien korelasi
X : Nilai total jawaban dari masing- masing nomor dari responden
Y : Total butir dari jawaban responden
∑X : Jumlah skor butir
∑Y : Jumlah skor total
N : Jumlah sampel
Pengujian menggunakan dua sisi dengan taraf signifikansi (α) = 5%. Kriteria
pengujian adalah sebagai berikut:
a. Jika rhitung >= rtabel maka instrumen yang digunakan valid.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah suatu nilai yang menunjukkan konsistensi suatu alat ukur
di dalam mengukur gejala yang sama (Umar, 2003). Reliabilitas sering disebut
dengan keterhandalan, consistency, stability, atau dependenbility. Untuk
mengetahui tingkat reliabilitas dari kuisioner maka dilakukan uji reliabilitas
dengan rumus Cronbach’s Alpha sebagai berikut (Umar, 2003):
�11 = { � − 1� }{1 − ∑ �� �
� }
Keterangan:
r11 : Reliabilitas instrumen
K : Banyak butir pernyataan
∑ �� : Jumlah varians butir
��
: Varians total skor
Dalam penentuan tingkat reliabilitas, suatu instrumen penelitian dapat
diterima bila dalam kisaran Cronbach’s Alpha > 0,60 sampai dengan 0,80
dianggap baik atau reliabel, serta dalam kisaran > 0,80 sampai dengan 1,00
dianggap sangat baik atau sangat reliabel.
J. Teknik Analisis Data 1. Analisis Deskriptif
Statistik deskriptif digunakan untuk menganalisis data dengan cara
2010). Pada analisis deskriptif dalam penelitian ini juga dilakukan
pengkategorian data variabel keluarga, kelompok referensi, persepsi konsumen,
dan keputusan pembelian. Pengkategorian dilakukan dengan cara
mengelompokkan data menggunakan skala interval 1 sampai 4. Adapun
pengkategorian tersebut menggunakan rumus skala interval (Budiasih ,2012)
sebagai berikut:
Ci =xn− x K
Keterangan
Ci : Kelas interval
Xn : Nilai data terbesar
X1 : Nilai data terkecil
K : Banyak kelas
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan mengetahui normal atau tidaknya suatu distribusi
data dalam sebuah penelitian. Untuk melihat normal atau tidaknya distribusi
data dilakukan dengan membandingkan nilai Sig. di bagian Kolmogrov
Smirnov. Apabila nilai Sig. ≥ 0,05 maka data berdistribusi normal. Sebaliknya,
jika nilai Sig. < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal (Sarjono dan
b. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas digunakan untuk menguji apakah terdapat korelasi
antara varibel-variabel independen dalam model regresi (Umar, 2002).
Korelasi yang tinggi memberikan petunjuk adanya kolinieritas, tetapi tidak
sebaliknya, yakni adanya kolinieritas akan mengakibatkan korelasi yang
tinggi. Model regresi yang baik mensyaratkan tidak adanya masalah
multikolinieritas. Salah satu cara untuk mengetahui bahwa tidak terdapat
masalah multikolinieritas adalah dengan melihat nilai VIF (varianve-inflating
factor). Jika nilai VIF lebih kecil dari 10 (VIF < 10), maka tingkat kolinieritas
dapat ditoleransi (Sarjono dan Julianita, 2011).
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Uji heteroskedastisitas dapat dilihat dengan
menggunakan grafik scatterplot. Jika grafik scatterplot menunjukkan suatu
pola titik seperti titik yang bergelombang atau melebar kemudian menyempit,
maka dapat disimpulkan bahwa telah terjadi heteroskedastisitas. Tetapi jika
grafik plot membentuk pola menyebar, maka tidak terjadi heteroskedastisitas
(Ghozali, 2002).
3. Analisis Regresi Linier Berganda
Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda. Analisis regresi
terhadap variabel dependen, apakah masing-masing variabel independen
berpengaruh positif atau negatif dan untuk mempredisksi nilai variabel dependen
apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan. Rumus
regresi linier berganda dalam penelitian ini yaitu (Sugiyono, 2010):
Y = a + b1x1 + b2x2 + b3x3
……+ bnxn
Keterangan:
Y : Keputusan pembelian
a : Konstanta
b1 : Koefisien keluarga
b2 : Koefisien kelompok referensi
b3 : Koefisein persepsi konsumen
4. Pengujian Hipotesis
a. Uji t
Uji t biasa dikenal dengan uji signifikansi terhadap masing-masing
koefisien regresi, diperlukan untuk mengetahui signifikansi pengaruh dari
masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen yang dilihat
dari interpretasi hasil di kolom Sig. dengan dasar pengambilan keputusan
(Sarjono dan Julianita, 2011):
1) Jika nilai probabilitas lebih kecil dari atau sama dengan nilai α (Pvalue <= 0,05) maka Ha diterima dan Ho ditolak, artinya variabel independen
2) Jika nilai probabilitas lebih besar dari nilai α (Pvalue > 0,05) maka Ha ditolak
dan Ho diterima, artinya variabel independen tidak berpengaruh terhadap
variabel dependen.
b. Uji F
Uji F adalah pengujian untuk melihat bagaimana pengaruh variabel
independen secara simultan terhadap variabel dependen:
1) Jika nilai probabilitas lebih kecil dari atau sama dengan nilai α (Pvalue <=
0,05) maka Ha diterima dan Ho ditolak, artinya variabel independen
berpengaruh secara simultan terhadap variabel dependen.
2) Jika nilai probabilitas lebih besar dari nilai α (Pvalue > 0,05) maka Ha ditolak
dan Ho diterima, artinya variabel independen tidak berpengaruh secara
simultan terhadap variabel dependen.
c. Koefisien Determinasi
Jika Adjusted R2 sama dengan 1 (satu) maka variasi variabel dependen
dapat dijelaskan 100%. Sebaliknya, jika Adjusted R2 sama dengan 0 (nol)
maka variasi variabel dependen tidak dapat dijelaskan. Dalam penelitian ini,
penulis menggunakan Adjusted R2 untuk mengukur besarnya kontribusi
variabel independen terhadap variasi variabel dependen. Setiap tambahan 1
40
BAB IV
GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN
Perkembangan teknologi terus terjadi dan akan mempengaruhi berbagai aspek
kehidupan manusia. Sebagai makhluk hidup yang ingin terus berkembang, manusia
akan selalu berusaha menyesuaikan diri dengan setiap perkembangan yang ada, salah
satunya adalah perkembangan teknologi komunikasi. Bentuk nyata dari perkembangan
teknologi komunikasi dapat dilihat dari majunya teknologi smartphone saat ini.
Berbagai jenis dan tipe smartphone selalu hadir di pasar smartphone tanah air
dilengkapi dengan berbagai macam teknologi canggih yang dapat memikat minat
konsumen untuk memiliki dan menggunakannya.
Saat ini, pengguna smartphone tidak hanya terbatas pada kalangan tertentu saja.
Hampir setiap individu pada jaman sekarang membutuhkan smartphone baik sebagai
alat komunikasi ataupun sebagai bagian dari bentuk perkembangan teknologi yang
harus diikuti oleh setiap individu agar tidak tertinggal, dan hal tersebut terjadi tidak
terkecuali pada mahasiswa. Seorang mahasiswa secara umum berusia antara 18 sampai
23 tahun. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Nielsen, yaitu perusahaan yang
bergerak di bidang informasi global serta media dan berfokus pada suatu penelitian dan
melakukan suatu riset dalam memberikan suatu informasi tentang pemasaran. Hasil
penelitian tersebut menunjukkan pengguna smartphone di Indonesia mayoritas berusia
Dalam penelitian ini, penulis menjadikan mahasiswa sebagai subjek penelitian,
khususnya mahasiswa tingkat strata 1 (S1) Kampus I Mrican dan Kampus III Paingan
yang memiliki smartphone android merek Samsung. Berikut ini adalah daftar fakultas
di Kampus I Mrican dan Kampus III Paingan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta:
Tabel IV.1
berpartisipasi dalam penelitian ini tersebar di ketiga fakultas tersebut.
Tabel IV.2
42
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A.Deskripsi Data dan Analisis
1. Deskripsi Data Responden
Deskripsi data responden yang berpartisipasi di dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Berdasarkan jenis kelamin, karakteristik responden yang berpartisipasi
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel V.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Persentase
Laki-laki 54 54%
Perempuan 46 46%
Total 100 100%
Sumber : Data primer diolah
Berdasarkan Tabel V.1, terdapat 54 responden berjenis kelamin laki-laki
dan 46 responden berjenis kelamin perempuan.
b. Deskripsi Responden Berdasarkan Usia
Berdasarkan usia, karakteristik responden yang berpartisipasi dalam
Tabel V.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Kelompok Usia Jumlah Persentase
18 – 20 tahun 40 40%
tahun, 59 responden berusia 21 sampai 23 tahun, dan 1 responden berusia di
atas 23 tahun. Dari hasil tersebut, dapat dilihat bahwa mayoritas responden
berusia antara 21 sampai 23 tahun.
c. Deskripsi Responden Berdasarkan Harga Smartphone
Berdasarkan harga smartphone yang dimiliki, karakteristik responden yang
berpartisipasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel V.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Harga Smartphone
Kisaran Harga Smartphone Jumlah Persentase < Rp1.000.000 6 6%
Berdasarkan Tabel V.3, terdapat 6 responden memiliki smartphone
android Samsung dengan kisaran harga kurang dari Rp1.000.000, sebanyak
Rp1.000.000 sampai Rp 5.999.999, 21 responden memiliki smartphone
android Samsung dengan kisaran harga Rp6.000.000 sampai Rp10.999.999,
dan 2 responden memiliki smartphone android Samsung dengan harga
Rp11.000.000 ke atas.
d. Karakteristik Responden Berdasarkan Fakultas
Berdasarkan fakultas, karakteristik responden yang berpartisipasi dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel V.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Fakultas
No Fakultas Jumlah Persentase
1 Fakultas Ekonomi 40 40%
2 Fakultas Farmasi 7 7%
3 Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan 11 11%
4 Fakultas Psikologi 17 17% 5 Fakultas Sains dan Teknologi 21 21%
6 Fakultas Sastra 4 4%
Jumlah 100 100%
Sumber: Data primer diolah
Berdasarkan Tabel V.4, terdapat 40 responden berasal dari Fakultas
Ekonomi, 7 responden dari Fakultas Farmasi, 11 responden dari Fakultas
Keguruan dan Ilmu Penndidikan, 17 responden dari Fakultas Psikologi, 21
responden dari Fakultas Sains dan Teknologi, dan 4 responden dari Fakultas