• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan persepsi siswa tentang kompetensi guru dan minat bekerja dengan kompetensi siswa SMK Program Keahlian Akuntansi di Kabupaten Sleman Yogyakarta.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan persepsi siswa tentang kompetensi guru dan minat bekerja dengan kompetensi siswa SMK Program Keahlian Akuntansi di Kabupaten Sleman Yogyakarta."

Copied!
159
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU DAN MINAT BEKERJA DENGAN KOMPETENSI SISWA SMK

PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI DI KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA

Vinna Pratiwi

Universitas Sanata Dharma 2016

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) hubungan persepsi siswa tentang kompetensi guru dengan kompetensi siswa SMK Program Keahlian Akuntansi; (2) hubungan minat bekerja dengan kompetensi siswa SMK Program Keahlian Akuntansi.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilaksanakan pada bulan April sampai dengan Mei 2016 di 7 SMK Program Keahlian Akuntansi pada Tahun Ajaran 2015/2016 di Kabupaten Sleman Yogyakarta. Populasi penelitian yang berjumlah 366 siswa diambil sampel sebanyak 207 siswa dengan teknik Disproportionate Stratified Random Sampling. Data dikumpulkan dengan kuesioner dan dianalisis dengan teknik korelasi Spearman.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada hubungan persepsi siswa tentang kompetensi guru dengan kompetensi siswa SMK Program Keahlian Akuntansi

(Spearman’s rho = 0,321 dan nilai sig.(2-tailed) = 0,000); (2) ada hubungan bekerja dengan kompetensi siswa SMK Program Keahlian Akuntansi (Spearman’s rho = 0,677

(2)

ABSTRACT

CORRELATION BETWEEN STUDENT’S PERCEPTION OF TEACHER’S COMPETENCE , WORKING INTEREST AND STUDENT’S COMPETENCE OF ACCOUNTING STUDY PROGRAM

OF VOCATIONAL HIGH SCHOOLS IN SLEMAN REGENCY YOGYAKARTA

Vinna Pratiwi Sanata Dharma University

2016

This research aimes to discover: (1) the correlation between student’s perception

of teacher’s competence and the student’s competence in Accounting Study Program

of Vocational High Schools; (2) the correlation between working interest and the

student’s competence in Accounting Study Program of Vocational High Schools. It was a descriptive research and conducted from April to May 2016 in 7 Vocational High Schools in Accounting Study Program in the academic year of 2015/2016 in Sleman Regency, Yogyakarta. The population were 366 students and the samples were 207 students and taken by Disproportionate Stratified Random Sampling. The data were collected by questionnares and analyzed by the Spearman Correlation test.

The research results indicate that (1) there is correlation between student’s

perception of teacher’s competence and the student’s competence in Accounting Study Program of Vocational High Schools (Spearman’s rho = 0,321 and the value of sig.(2-tailed) = 0,000); (2) there is correlation between working interest and the student’s competence in Accounting Study Program of Vocational High Schools (Spearman’s

(3)

i

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU DAN MINAT BEKERJA DENGAN KOMPETENSI SISWA SMK

PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI DI KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

Oleh: Vinna Pratiwi NIM 121334032

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(4)
(5)
(6)

iv

PERSEMBAHAN

Karya yang sederhana ini kupersembahkan bagi :

Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang selalu menjadi pegangan hidupku

Ibunda tercinta (Alm) Ambrosia Desy Anggrainy Sandjaja

Papa, Budhe Chatarina Suwarni, kakak sepupu Lani, sahabat setia Albertus Bima,

dan teman-teman mahasiswa Pendidikan Akuntansi Angkatan 2012 yang selalu

memberikan semangat dan dorongan positif

Almamater tercinta,

Program Pendidikan Ekonomi BKK

Pendidikan Akuntansi

(7)

v

MOTTO

“Selesaikanlah apa yang sudah kamu mulai”

(8)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 30 Agustus 2016

Penulis

(9)

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Vinna Pratiwi

Nomor Mahasiswa: 121334032

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU DAN MINAT BEKERJA DENGAN KOMPETENSI SISWA SMK PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI DI KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA. Dengan demikian saya memberikan hak kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagi penulis.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 30 Agustus 2016 Yang menyatakan

(10)

viii ABSTRAK

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU DAN MINAT BEKERJA DENGAN KOMPETENSI SISWA SMK

PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI DI KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA

Vinna Pratiwi

Universitas Sanata Dharma 2016

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) hubungan persepsi siswa tentang kompetensi guru dengan kompetensi siswa SMK Program Keahlian Akuntansi; (2) hubungan minat bekerja dengan kompetensi siswa SMK Program Keahlian Akuntansi.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilaksanakan pada bulan April sampai dengan Mei 2016 di 7 SMK Program Keahlian Akuntansi pada Tahun Ajaran 2015/2016 di Kabupaten Sleman Yogyakarta. Populasi penelitian yang berjumlah 366 siswa diambil sampel sebanyak 207 siswa dengan teknik Disproportionate Stratified Random Sampling. Data dikumpulkan dengan kuesioner dan dianalisis dengan teknik korelasi Spearman.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada hubungan persepsi siswa tentang kompetensi guru dengan kompetensi siswa SMK Program Keahlian Akuntansi

(11)

ix ABSTRACT

CORRELATION BETWEEN STUDENT’S PERCEPTION OF TEACHER’S COMPETENCE , WORKING INTEREST AND STUDENT’S COMPETENCE OF ACCOUNTING STUDY PROGRAM

OF VOCATIONAL HIGH SCHOOLS IN SLEMAN REGENCY YOGYAKARTA

Vinna Pratiwi Sanata Dharma University

2016

This research aimes to discover: (1) the correlation between student’s perception of teacher’s competence and the student’s competence in Accounting

Study Program of Vocational High Schools; (2) the correlation between working

interest and the student’s competence in Accounting Study Program of Vocational

High Schools.

It was a descriptive research and conducted from April to May 2016 in 7 Vocational High Schools in Accounting Study Program in the academic year of 2015/2016 in Sleman Regency, Yogyakarta. The population were 366 students and the samples were 207 students and taken by Disproportionate Stratified Random Sampling. The data were collected by questionnares and analyzed by the Spearman Correlation test.

The research results indicate that (1) there is correlation between student’s perception of teacher’s competence and the student’s competence in Accounting

Study Program of Vocational High Schools (Spearman’s rho = 0,321 and the value of sig.(2-tailed) = 0,000); (2) there is correlation between working interest and the

(12)

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah Bapa di surga atas segala berkat-Nya sehingga penulis

dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul: “Hubungan Persepsi

Siswa Tentang Kompetensi Guru Dan Minat Bekerja Dengan Kompetensi Siswa SMK Program Keahlian Akuntansi Di Kabupaten Sleman

Yogyakarta”.

Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk memnuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan

Akuntansi. Dalam penyusunan skripsi ini penulis memperoleh banyak bantuan,

semangat, dan doa yang sangat mendukung penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan

Ilmu Pengetahuan Sosial, Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang

Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Univeristas Sanata Dharma Yogyakarta, serta selaku Dosen

Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan

bimbingan, memberikan kritik dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.

3. Segenap dosen pengajar Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian

(13)

xi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan pengetahuan,

dukungan, dan bantuan selama proses menempuh pendidikan.

4. Mbak Aris yang telah memberikan bantuan dan informasi selama proses

menempuh pendidikan.

5. Segenap karyawan Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta yang telah

memberikan banyak bantuan dan informasi.

6. Papa (Bpk Benvin Suparno), Budhe (Chatarina Suwarni), kakak sepupu

(Theresia Lani) yang selalu memberikan doa, dukungan positif, dan semangat

kepada penulis.

7. Sahabat dan kekasihku Albertus Bima Sulistya yang selalu membantu dan

memberikan semangat kepada penulis.

8. Teman-teman satu kelompok penelitian: Wasri Kristiani Gulo dan Maria Sarwi

Mitayani yang selalu telah berjuang dan bekerja sama dengan baik.

9. Sahabat dan teman seperjuangan: Marsella Astuti, Tiodoris Sidauruk, Restituta

Endra Svera, Birgitta Orlies, Cahyaning Apsari, Maria Palma Permatasari.

10.Keluarga besar mahasiswa Pendidikan Ekonomi dan Pendidikan Akuntansi

Angkatan 2012 yang saling membantu, memberikan semangat, serta saling

bekerja sama dengan baik selama ini.

11.Para siswa kelas XI SMK Program Keahlian Akuntansi di Kabupaten Sleman,

Yogyakarta yang telah bersedia menjadi subjek dalam penelitian ini.

Dengan kerendahan hati, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari

(14)

xii

demi perbaikan skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini

bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya.

Yogyakarta, 30 Agustus 2016

Penulis

(15)

xiii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

ABSTRAK ... viii

A. Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru ... 7

1. Persepsi Siswa ... 7

2. Kompetensi Guru ... 8

B. Minat Bekerja ... 9

C. Kompetensi Siswa SMK Program Keahlian Akuntansi ... 12

1. Pengertian Kompetensi Siswa ... 12

(16)

xiv

C. Kerangka Berpikir ... 14

1. Hubungan Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru Dengan Kompetensi Siswa SMK Program Keahlian Akuntansi ... 14

2. Hubungan Minat Bekerja Dengan Kompetensi Siswa SMK Program Keahlian Akuntansi ... 15

D. Hipotesis ... 16

BAB III: METODE PENELITIAN ... 17

A. Jenis Penelitian ... 17

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 17

C. Subjek dan Objek Penelitian ... 18

D. Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel... 18

E. Operasionalisasi Variabel ... 20

F. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ... 25

G. Pengujian Instrumen Penelitian ... 26

1. Pengujian Validitas ... 26

2. Pengujian Reliabilitas ... 33

H. Teknik Analisis Data ... 35

1. Analisis Deskriptif ... 35

2. Pengujian Prasyarat Analisis ... 36

BAB IV: ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 39

A. Deskripsi Data... 39

B. Pengujian Prasyarat Analisis Data ... 41

1. Pengujian Normalitas... 41

C. Pengujian Hipotesis ... 43

1. Pengujian Hipotesis Pertama ... 43

2. Pengujian Hipotesis Kedua ... 45

D. Pembahasan ... 46

(17)

xv

Program Keahlian Akuntansi ... 49

BAB V: PENUTUP ... 53

A. Kesimpulan ... 53

B. Keterbatasan ... 53

C. Saran... 54

DAFTAR PUSTAKA ... 55

(18)

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Proporsi Pengambilan Sampel ... 20

Tabel 3.2 Indikator Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru ... 22

Tabel 3.3 Indikator Minat Bekerja ... 23

Tabel 3.4 Indikator Kompetensi Siswa SMK Program Keahlian Akuntansi ... 24

Tabel 3.5 Skor Item-item Pernyataan Kuesioner ... 25

Tabel 3.6 Hasil Pengujian Validitas I Variabel Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru ... 27

Tabel 3.7 Hasil Pengujian Validitas II Variabel Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru ... 28

Tabel 3.8 Hasil Pengujian Validitas I Variabel Minat Bekerja ... 29

Tabel 3.9 Hasil Pengujian Validitas II Variabel Minat Bekerja ... 30

Tabel 3.10 Hasil Pengujian Validitas I Variabel Kompetensi Siswa Program Keahlian Akuntansi ... 31

Tabel 3.11 Hasil Pengujian Validitas II Variabel Kompetensi Siswa Program Keahlian Akuntansi ... 32

Tabel 3.12 Tabel PAP Tipe II ... 36

Tabel 3.13 Tabel Korelasi dan Kekuatan Hubungan ... 38

Tabel 4.1 Responden Penelitian ... 39

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru ... 40

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Minat Bekerja ... 40

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Kompetensi Siswa SMK Program Keahlian Akuntansi ... 41

Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru Dengan Kompetensi Siswa SMK Program Keahlian Akuntansi ... 42

(19)

xvii

Tabel 4.7 Hasil Uji Korelasi Persepsi Siswa Tentang

Kompetensi Guru Dengan Kompetensi Siswa SMK

Program Keahlian Akuntansi ... 44 Tabel 4.8 Hasil Uji Korelasi Minat Bekerja Dengan Kompetensi Siswa

(20)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN I Kuesioner Penelitian ... 56

LAMPIRAN II Data Uji Validitas dan Reliabilitas ... 64

LAMPIRAN III Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas ... 70

LAMPIRAN IV Data Induk Penelitian ... 78

LAMPIRAN V Hasil Pengujian Normalitas ... 105

LAMPIRAN VI Hasil Pengujian Korelasi Spearman ... 109

LAMPIRAN VII Mean, Modus, Median ... 111

LAMPIRAN VIII Perhitungan PAP II ... 112

LAMPIRAN IX r tabel... 115

LAMPIRAN X Surat Izin Penelitian ... 116

LAMPIRAN XI Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian... 119

(21)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan elemen penting terciptanya sumber daya manusia

yang berkualitas. Melalui pendidikan, manusia belajar banyak hal sehingga

diharapkan memiliki keterampilan untuk menghadapi masa depan. Pendidikan

merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran agar peserta didik atau siswa secara aktif mengembangkan

potensi dirinya. Calon peserta didik dapat menempuh pendidikan melalui

pendidikan formal maupun pendidikan informal. Sebagian besar calon peserta

didik memilih pendidikan formal, salah satunya dengan memilih untuk belajar

di sekolah menengah.

Indonesia memiliki dua jenis sekolah menengah, yaitu Sekolah Menengah

Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Antar dua institusi

pendidikan tersebut terdapat perbedaan kompetensi pada lulusannya. Lulusan

SMK lebih disiapkan untuk terjun langsung pada dunia kerja dibandingkan

lulusan SMA. Pendidikan di SMA didesain untuk mereka yang ingin

melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, sedangkan pembekalan

hardskill kepada siswanya sangat sedikit. Berbeda dengan pendidikan di SMK

yang siswanya dituntut memiliki hardskill pada bidang keahlian tertentu. SMK

(22)

berkualitas dari segi keterampilan kerja, maka tidak aneh bila dunia kerja lebih

memprioritaskan mengambil lulusan SMK dibanding lulusan SMA.

Tujuan Khusus Pendidikan di SMK dalam Kurikulum 2004, 1 (Depdiknas,

2004: 7) antara lain: menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif,

mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha

dan dunia industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan

kompetensi dalam program keahlian yang dipilihnya; serta menyiapkan peserta

didik agar mampu memilih karir, ulet dan gigih dalam berkompetisi,

beradaptasi di lingkungan kerja, dan mengembangkan sikap profesional dalam

bidang keahlian yang diminatinya.

Bila ditinjau dari tujuan tersebut, lulusan SMK memang dididik untuk siap

bekerja. Namun jika kita lihat kondisi lulusan SMK saat ini ternyata banyak

siswa yang belum siap menghadapi dunia kerja. Bahkan tak sedikit lulusan

SMK yang bingung menentukan tujuannya setelah lulus. Selama menempuh

pendidikan, siswa juga diberikan praktik kerja lapangan tetapi hal itu belum

bisa meyakinkan siswa untuk siap bekerja di bidang yang digelutinya. Ada

berbagai faktor yang mempengaruhi siswa tidak siap bekerja setelah lulus

SMK antara lain: (1) motivasi belajar siswa yang masih kurang, (2) minat

bekerja yang belum dimiliki oleh siswa, (3) kurangnya ketersediaan fasilitas,

(4) kompetensi guru yang belum memenuhi kriteria. Faktor-faktor tersebut

juga dapat mempengaruhi tingkat kompetensi siswa sehingga siswa belum

(23)

Perhatian utama dalam proses pendidikan di sekolah adalah kegiatan

belajar-menagajar. Pada hakikatnya aktivitas pendidikan selalu berlangsung

dengan melibatkan berbagai pihak. Pihak tersebut adalah siswa dan guru. Guru

memiliki peranan penting dalam proses pendidikan. Oleh sebab itu, tingginya

kualitas pendidikan sangat dipengaruhi oleh kompetensi guru. Menurut

Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 1 ayat

10, kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku

yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru dan dosen dalam

melaksanakan tugas keprofesionalan. Kompetensi guru meliputi kompetensi

pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi

profesional. Kompetensi guru berperan aktif dalam mewujudkan tujuan

pendidikan nasional. Dengan kompetensi yang dimiliki, guru akan mampu

membawa dunia pendidikan yang menghasilkan manusia yang produktif dan

kompetitif.

Siswa merupakan subjek dari kegiatan pembelajaran, maka siswa memiliki

persepsi atau pandangan atas kompetensi yang dimiliki guru. Apabila siswa

memiliki persepsi yang baik atas kompetensi gurunya maka hal tersebut akan

menimbulkan rasa bangga. Perasaan bangga siswa terhadap guru akan

menimbulkan rasa senang belajar, antusias, dan siswa tidak merasa bosan

terhadap pembelajaran di sekolah, sehingga siswa dapat mencapai kompetensi

yang tinggi dalam proses pembelajaran tersebut.

Penyediaan sumber daya manusia yang unggul dapat dimulai sejak

(24)

memiliki peran penting dalam penyiapan lulusan sebagai tenaga kerja yang

siap pakai sesuai dengan bidang dan jenjang pendidikannya. Di samping itu

sekolah juga berperan dalam mempersiapkan siswa untuk mampu beradaptasi

dengan lingkungannya. Harapan tersebut ternyata belum dapat terpenuhi

sebagaimana mestinya, tingkat keterampilan dan kepribadian yang dimiliki

para lulusan ternyata masih lemah dalam menghadapi tantangan kehidupan

yang ada.

Sekolah Menegah Kejuruan membekali siswa dengan

kompetensi-kompetensi sesuai dengan bidang keahliannya masing-masing. Ketika siswa

memilih untuk mengenyam pendidikan di SMK, ada siswa yang sudah

memiliki rancangan masa depannya bahwa setelah lulus SMK siswa akan

langsung bekerja dan ada juga siswa yang belum memiliki pemikiran akan

dunia kerja. Selama proses pembelajaran, siswa memperoleh pandangan

mengenai dunia kerja sehingga dapat memunculkan perasaan ketertarikan

siswa terhadap dunia kerja. Perasaan ketertarikan yang muncul pada siswa

merupakan minat untuk bekerja. Minat diduga dapat mempengaruhi kualitas

pencapaian hasil belajar siswa pada bidang keahliannya, maka siswa akan

terdorong untuk mencapai kompetensinya secara maksimal.

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis ingin melakukan penelitian

yang berjudul “HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU DAN MINAT BEKERJA DENGAN KOMPETENSI SISWA SMK

PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI DI KABUPATEN SLEMAN

(25)

B. Rumusan Masalah

1. Apakah persepsi siswa tentang kompetensi guru berhubungan dengan

kompetensi siswa SMK Program Keahlian Akuntansi?

2. Apakah minat bekerja berhubungan dengan kompetensi siswa SMK

Program Keahlian Akuntansi?

C. Batasan Masalah

Penelitian ini akan memfokuskan pada variabel persepsi siswa tentang

kompetensi guru dan minat bekerja dengan kompetensi siswa SMK Program

Keahlian Akuntansi di Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah diungkapkan di atas, maka tujuan

penelitian untuk menyediakan bukti tentang:

1. Hubungan persepsi siswa tentang kompetensi guru dengan kompetensi

siswa SMK Program Keahlian Akuntansi.

2. Hubungan minat bekerja dengan kompetensi siswa SMK Program Keahlian

Akuntansi.

E. Manfaat Penelitian

Dari hasil penyusunan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:

(26)

Dari hasil penelitian ini diharapkan penulis dapat mengetahui kompetensi

siswa SMK Program Keahlian Akuntansi terhadap kesiapan siswa yang

akan memasuki dunia kerja sesuai dengan bidang keahlian Akuntansi.

2. Bagi Guru

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi wawasan tambahan bagi

guru-guru di SMK untuk mempersiapkan para siswanya secara lebih

matang.

3. Bagi Siswa

Hasil penelitian ini mampu memotivasi para siswa SMK untuk

mempersiapkan secara lebih matang keterampilan-keterampilan sesuai

dengan bidang keahliannya.

4. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini mampu memberi informasi bagi pihak sekolah mengenai

kesiapan siswa SMK dalam memasuki dunia kerja setelah menyelesaikan

pendidikan di SMK.

5. Bagi Universitas

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan dan tambahan informasi

(27)

7 BAB II KAJIAN TEORI

A. Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru 1. Persepsi Siswa

Pada dasarnya persepsi menyangkut hubungan manusia dengan

lingkungannya, bagaimana ia mengerti dan menginterpretasikan stimulus

yang ada di lingkungannya dengan menggunakan pengetahuan yang

dimilikinya. Jadi, persepsi adalah suatu proses penggunaan pengetahuan

yang telah dimiliki untuk memperoleh dan menginterpretasikan stimulus

(rangsangan) yang diterima oleh sistem alat indera manusia (Desmita, 2009:

118).

Persepsi meliputi suatu interaksi rumit yang melibatkan setidaknya tiga

komponen utama, yaitu: (1) seleksi adalah proses penyaringan oleh indra

terhadap stimulus; (2) penyusunan adalah proses mereduksi,

mengorganisasikan, menata, atau menyederhanakan informasi yang

kompleks ke dalam suatu pola yang bermakna; (3) penafsiran adalah proses

penerjemahkan atau menginterpretasikan informasi atau stimulus ke dalam

bentuk tingkah laku sebagai respons (Desmita, 2009: 120).

Hakikatnya aktivitas pendidikan selalu berlangsung dengan melibatkan

berbagai pihak. Berbagai pihak tersebut antara lain subjek yang memberi

disebut pendidik, sedangkan subjek yang menerima disebut peserta didik.

(28)

menegah dikenal dengan nama anak didik atau siswa. Siswa merupakan

subjek yang menerima apa yang disampaikan oleh guru. Dengan demikian

siswa adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi

diri melalui pendidikan (Setyawan, 2014: 21).

2. Kompetensi Guru

Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,

mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi

peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,

pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Profesional adalah pekerjaan

atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber

penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau

kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta

memerlukan pendidikan profesi.

Kompetensi guru adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan

perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru dalam

melaksanakan tugas keprofesionalan. Kompetensi guru meliputi

kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan

kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi. (UU

Nomor 14 Tahun 2005).

Dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, guru berkewajiban:

1) merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang

(29)

2) meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan

kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu

pengetahuan, teknologi, dan seni.

3) bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis

kelamin, agama, suku, ras, dan kondisi fisik tertentu, atau latar belakang

keluarga, dan status sosial ekonomi peserta didik dalam pembelajaran.

4) menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode

etik guru, serta nilai-nilai agama dan etika.

5) memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.

Jadi, persepsi siswa tentang kompetensi guru adalah proses ketika siswa

menerima, mengorganisasikan dan menginterpretasi kemampuan,

pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang dimiliki gurunya pada saat

mengajar (Setyawan, 2014: 21).

B. Minat Bekerja

Minat adalah suatu rasa lebih suka dan ketertarikan pada suatu hal atau

aktivitas, tanpa ada paksaan dari orang lain. Penerimaan akan suatu hubungan

antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri merupakan dasar dari arti minat

tersebut. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut semakin besar minat

(Slameto, 2010: 180).

Minat menurut JP Chaplin dalam Dictionary of Psychology yang dikutip

(30)

aktivitas, pekerjaan atau objek berharga atau berarti bagi dirinya. Menurut

Greenleaf dalam bukunya Occupations, A Basic Source for Counselor yang

dikutip oleh Efriyani Djuwita (2003), mengatakan bahwa minat merupakan

motivasi yang kuat dalam bekerja. Karena itu, dalam memilih pekerjaan

seseorang harus memperhatikan faktor minatnya agar merasa tahan banting

dalam menghadapi pekerjaan.

Macam-macam minat menurut Dewa Ketut (2008: 46), adalah: (1)

Expressed Interest (minat yang diekspresikan), yaitu minat yang diungkapkan

dengan kata-kata tertentu atau diekspresikan melalui pernyataan yang

menunjuk seseorang lebih menyukai sesuatu hal dari pada hal lain; (2) Manifest

Interest (minat yang diwujudkan), yaitu minat yang diwujudkan dengan

tindakan, perbuatan, dan ikut serta berperan aktif dalam aktivitas tertentu; (3)

Inventoried Interest (minat yang diinventarisasikan), yaitu minat yang dapat

diukur dan dinilai melalui kegiatan menjawab sejumlah pernyataan tertentu atau

urutan pilihannya untuk kelompok aktivitas tertentu.

Menurut Slameto (2010: 54) ada beberapa faktor yang mempengaruhi

minat, yaitu

1) Faktor yang ada pada diri siswa itu sendiri yang disebut faktor individu

(intern), yang meliputi:

a) Faktor biologis, meliputi: kesehatan, gizi, pendengaran, dan penglihatan.

b) Faktor psikologis, meliputi: intelegensi, minat dan motivasi, serta

perhatian ingatan berpikir.

(31)

2) Faktor yang ada pada luar individu yang disebut dengan faktor ekstern, yang

meliputi:

a) Faktor keluarga

b) Faktor sekolah

c) Faktor masyarakat

Menurut Djaali (2012: 132) faktor yang mempengaruhi minat adalah

sebagai berikut:

1) Faktor dari dalam yang terdiri dari:

a) Kesehatan

b) Motivasi

c) Cara belajar

2) Faktor dari luar yang terdiri dari:

a) Keluarga

b) Sekolah

c) Masyarakat

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

variabel-variabel yang merupakan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi minat

bekerja pada siswa SMK adalah: motivasi belajar, pengalaman praktek,

bimbingan vokasional, kondisi ekonomi keluarga, prestasi belajar, informasi

pekerjaan, ekspektasi masuk dunia kerja, pengetahuan, tingkat inteligensi,

bakat, minat terhadap profesi, sikap dan perilaku, kepribadian, keadaan fisik,

penampilan diri, temperamen, keterampilan, kreativitas, kemandirian, dan

(32)

C. Kompetensi Siswa SMK Program Keahlian Akuntansi 1. Pengertian Kompetensi Siswa

Pembelajaran berfungsi mengembangkan seluruh aspek pribadi peserta

didik dan juga kemampuan yang dimilikinya. Pengembangan kemampuan

tersebut menyangkut segi pengetahuan (knowledge) dan keterampilan

(skill). Pengetahuan dapat berupa fakta, konsep, teori, prosedur atau meta

kognitif (berpikir), sedangkan keterampilan dapat berupa keterampilan

halus (soft skill) dan keterampilan kasar (hard skill). Materi bagi

pengembangan kemampuan-kemampuan tersebut bersangkutan dengan

bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

Kemampuan seseorang dalam menerapkan atau menggunakan

pengetahuan yang dikuasainya dalam sesuatu bidang kehidupan disebut

sebagai kecakapan atau keterampilan. Penguasaan kecakapan atau

keterampilan-keterampilan tersebut dirumuskan dalam bentuk kompetensi.

Konsep kompetensi dikembangkan dengan menunjukkan kecakapan atau

keterampilan kerja.

Kegiatan pembelajaran di sekolah dilaksanakan berdasarkan standar

kompetensi yang telah ditetapkan. Siswa diarahkan agar memperoleh

kompetensi yang ada. Tingkat pemahaman siswa sangat menentukan

keberhasilan siswa dalam memperoleh kompetensi. Kompetensi siswa

merupakan kebulatan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dapat

(33)

aktifitas belajar. Dari hal tersebut, siswa diharapkan mampu menunjukkan

kompetensi yang telah diperolehnya melalui evaluasi pembelajaran, praktik

kerja lapangan, maupun di dunia kerja sesuai dengan bidang profesinya.

(Syaodih, 2012:183-184)

2. Kompetensi Siswa SMK Program Keahlian Akuntansi

Standar Kompetensi Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) pada

Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen Program Studi Keahlian Keuangan

Kompetensi Keahlian Akuntansi. (Permendikbud, 2009: 504-507)

a) Dasar Kompetensi Kejuruan

Standar Kompetensi:

1) Menerapkan prinsip profesional bekerja

2) Melaksanakan komunikasi bisnis

3) Menerapkan keselamatan, kesehatan kerja, dan lingkungan hidup

(K3LH)

b) Kompetensi Kejuruan

Standar Kompetensi:

1) Mengelola dokumen transaksi

2) Memproses dokumen dana kas kecil

3) Memproses dokumen dana kas di bank

4) Memproses entri jurnal

5) Memproses buku besar

6) Mengelola kartu piutang

(34)

8) Mengelola kartu aktiva tetap

9) Mengelola kartu utang

10)Menyajikan laporan harga pokok produk

11)Menyusun laporan keuangan

12)Menyiapkan surat pemberitahuan pajak

13)Mengoperasikan paket program pengolah angka/spreadsheet

14)Mengoperasikan aplikasi komputer akuntansi

D. Kerangka Berpikir

Kompetensi siswa merupakan kebulatan pengetahuan, keterampilan, dan sikap

yang dapat ditampilkan oleh siswa dalam berpikir dan bertindak yang

dihasilkan dari aktifitas belajar.

1. Hubungan persepsi siswa tentang kompatensi guru dengan kompetensi

siswa SMK Program Keahlian Akuntansi

Persepsi siswa adalah proses ketika siswa menerima,

mengorganisasikan dan menginterpretasi kemampuan, pengetahuan,

keterampilan, dan perilaku yang dimiliki gurunya pada saat mengajar.

Kompetensi guru adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan

perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru dalam

melaksanakan tugas keprofesionalan. Kompetensi guru meliputi

kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan

kompetensi profesional. Kompetensi guru tercermin saat melakukan tugas

(35)

Persepsi siswa tentang kompetensi guru adalah suatu pandangan siswa

terhadap pengetahuan dan keterampilan guru dalam menyampaikan ilmu

dan keterampilan serta mendidik siswa sesuai bidang keahliannya. Persepsi

siswa tentang kompetensi guru berhubungan dengan tingkat kompetensi

siswa yang dalam konteks penelitian ini adalah kompetensi siswa SMK

Program Keahlian Akuntansi. Hal ini disebabkan karena persepsi siswa

yang baik terhadap kompetensi guru akan menimbulkan rasa nyaman dan

senang belajar pada diri siswa, sehingga siswa dapat memperoleh

kompetensinya secara optimal.

2. Hubungan minat bekerja dengan kompetensi siswa SMK Program Keahlian

Akuntansi

Minat adalah suatu rasa lebih suka dan ketertarikan pada suatu hal atau

aktivitas, tanpa ada paksaan dari orang lain. Penerimaan akan suatu

hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri merupakan dasar

dari arti minat tersebut. Minat dapat mempengaruhi kualitas pencapaian

hasil belajar terhadap bidang keahlian yang digeluti oleh siswa SMK yang

dalam konteks penelitian ini adalah siswa SMK Program Keahlian

Akuntansi.

Selama proses pembelajaran dapat memunculkan perasaan ketertarikan

siswa SMK terhadap dunia kerja. Hal tersebut mampu menumbuhkan minat

bekerja yang tinggi dalam diri siswa SMK pada bidang keahliannya. Minat

bekerja berhubungan dengan tingkat kompetensi siswa SMK karena minat

(36)

kompetensi secara maksimal. Siswa diharapkan mampu menunjukkan

kompetensi yang telah diperolehnya melalui evaluasi pembelajaran, praktik

kerja lapangan, maupun di dunia kerja sesuai dengan bidang profesinya.

E. Hipotesis

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir diatas, dirumuskan hipotesis

sebagai berikut:

Ha1 = Ada hubungan persepsi siswa tentang kompetensi guru dengan

kompetensi siswa SMK Program Keahlian Akuntansi

Ha2 = Ada hubungan minat bekerja dengan kompetensi siswa SMK

(37)

17 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

deskriptif. Metode penelitian deskriptif yang digunakan adalah metode survei.

Dalam penelitian ini dimaksud untuk memperoleh informasi tentang persepsi

siswa tentang kompetensi guru dan minat kerja dengan kompetensi siswa SMK

Program Keahlian Akuntansi di Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian

Penelitian dilaksanakan di SMK Non Muhammadiyah Kabupaten Sleman,

Yogyakarta yang memiliki Program Studi Keahlian Akuntansi, antara lain:

SMK Negeri 1 Depok Sleman, SMK Negeri 1 Tempel Sleman, SMK “17” Seyegan Sleman, SMK YPKK 1 Sleman, SMK YPKK 3 Sleman, SMK

Yapemda Sleman, dan SMK Hamong Putera 1 Pakem Sleman.

2. Waktu Penelitian

(38)

C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMK Negeri 1 Depok Sleman,

SMK Negeri 1 Tempel Sleman, SMK “17” Seyegan Sleman, SMK YPKK 1 Sleman, SMK YPKK 3 Sleman, SMK Yapemda Sleman, dan SMK

Hamong Putera 1 Pakem Sleman. Peneliti memilih siswa SMK kelas XI

Program Keahlian Akuntansi. Alasan peneliti memilih siswa SMK kelas XI

Program Keahlian Akuntansi karena siswa kelas X belum mendapatkan

kompetensi akuntansi yang cukup sedangkan kelas XII sedang difokuskan

untuk menghadapi ujian nasional.

2. Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah persepsi siswa tentang kompetensi

guru, minat kerja, dan kompetensi siswa SMK Program Keahlian Akuntansi

di Kabupaten Sleman Yogyakarta.

D. Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel 1. Populasi penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiono, 2012: 80).

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI di SMK Negeri

(39)

Sleman, dan SMK Hamong Putera 1 Pakem Sleman. Menurut data Dinas

Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Sleman tahun 2015/2016

terdapat 366 siswa kelas XI yang tersebar di SMK tersebut.

2. Sampel Penelitian

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi (Sugiyono, 2012: 81). Oleh karena keterbatasan waktu, maka

peneliti tidak mungkin melakukan penelitian pada semua populasi, tetapi

peneliti menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Untuk

menentukan besarnya sampel dari populasi, peneliti menggunakan rumus

Slovin sebagai berikut:

Keterangan:

Keterangan: n = ukuran sampel N = ukuran populasi

E = nilai kritis (batas ketelitian) yang diinginkan (persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel populasi).

Dalam penelitian ini, ditentukan nilai kritis sebesar 5% Jadi jumlah sampel

yang akan diambil (n), dengan nilai kritis/bataskesalahan (e) 5% dari

populasi (N) tersebut adalah :

� = + . , 2 = ,9 = 9 ,

(40)

3. Teknik Penarikan Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Proportional

Random Sampling dengan modifikasi atau dengan istilah lain disebut

Disproportionate Stratified Random Sampling. Teknik ini digunakan bila

populasi mempunyai unsur yang tidak homogen dan berstrata tetapi

kurang proporsional. Modifikasi yang dilakukan yaitu kelompok populasi

yang terlalu sedikit diambil seluruhnya menjadi sampel. Dalam teknik ini

anggota populasi yang akan diambil sebagai sampel sudah ditentukan

sesuai dengan keperluan penelitian dan mampu menunjukkan

kerepresentatifan sampel yang diambil.

Pengambilan sampel pada setiap sekolah secara rinci dapat dilihat

dalam tabel berikut:

Tabel 3.1

Proporsi Pengambilan Sampel Setiap Sekolah

Keterangan

Variabel dalam penelitian ini adalah persepsi siswa tentang kompetensi

(41)

Akuntansi di Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Persepsi siswa adalah proses

ketika siswa menerima, mengorganisasikan dan menginterpretasi

kemampuan, pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang dimiliki gurunya

pada saat mengajar. Kompetensi guru adalah seperangkat pengetahuan,

keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh

guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Minat adalah suatu rasa

lebih suka dan ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada paksaan

dari orang lain. Kompetensi siswa merupakan kebulatan pengetahuan,

keterampilan, dan sikap yang dapat ditampilkan oleh siswa dalam berpikir

(42)

Tabel 3.2

Indikator Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru

Dimensi Indikator Nomor Pernyataan

(43)

Tabel 3.3

Indikator Minat Bekerja

Dimensi Indikator Nomor Pernyataan

Positif Negatif

Jasmani

Keadaan fisik Kesehatan tubuh 1 Penampilan

Dorongan untuk belajar 4

Tingkat intelegensi

Tingkat kecerdasan siswa

5

Pengetahuan Wawasan tentang pekerjaan

Prestasi belajar Hasil belajar yang dicapai

8

Perilaku

Kemandirian Kebiasaan melakukan suatu kegiatan tanpa bantuan orang lain.

9

Kedisiplinan Keteraturan dalam belajar dan berlatih.

10

Nilai perilaku Standar perilaku seseorang seperti kejujuran, keterbukaan, dan kerjasama.

11

Sikap Perasaan suka atau tidak suka terhadap suatu hal.

12

Kepribadian Karakteristik diri seperti percaya diri, patuh, mudah bersosialisasi.

13

Kemampuan

(44)

Pendorong

Minat Minat terhadap suatu bidang pekerjaan atau

Indikator Kompetensi Siswa SMK Program Keahlian Akuntansi

Dimensi Indikator

a. Menerapkan prinsip profesional pekerja b. Melaksanakan komunikasi bisnis c. Menerapkan keselamatan, kesehatan kerja, dan lingkungan hidup (K3LH)

1,2,5 e. Memproses dokumen dana kas kecil f. Memproses dokumen dana kas di bank g. Memproses entri jurnal

h. Memproses buku besar i. Mengelola kartu piutang j. Mengelola kartu persediaan k. Mengelola kartu aktiva tetap l. Mengelola kartu utang

m. Menyajikan laporan harga pokok produk n. Menyusun laporan keuangan

(45)

Skala Pengukuran

Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai

acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat

ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan

menghasilkan data kuantitatif. Skala pengukuran yang digunakan adalah

skala Likert untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau

sekelompok orang tentang fenomena sosial yang tertuang dalam item-item

instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Jawaban setiap

item instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari

sangat positif sampai sangat negatif. (Sugiyono, 2012:93)

Tabel 3.5

Skor Item-item Pernyataan Kuesioner

Jawaban Skor pernyataan positif Skor pernyataan negatif

Sangat Setuju (SS) 5 1

Setuju (S) 4 2

Netral (N) 3 3

Tidak Setuju (TS) 2 4

Sangat Tidak Setuju (STS) 1 5

F. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 1. Teknik Pengumpulan data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kuesioner. Melalui

teknik ini, responden diberikan seperangkat pertanyaan tertulis untuk

dijawab secara tertulis. Jenis kuesioner yang dipakai dalam penelitian ini

(46)

2. Instrumen Pengumpulan Data

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner.

Kuesioner berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai persepsi siswa tentang

kompetensi guru dan minat kerja dengan kompetensi siswa SMK Program

Keahlian Akuntansi. Pertanyaan dijawab oleh responden dengan memilih

(√) pada alternatif jawaban yang tersedia.

G. Pengujian Instrumen Penelitian 1. Pengujian Validitas

Pengujian validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan

tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2010: 211).

Instrumen dikatakan valid jika mampu mengungkapkan sesuatu yang akan

diukur serta dapat mengungkapkan data dari varibel yang diteliti secara

tepat.

Pengujian validitas item instrumen dilakukan dengan menghitung nilai

korelasi setiap item istrumen dengan skor total. Teknik pengujian validitas

item instrumen dilakukan berdasarkan rumus korelasi product moment

sebagai berikut (Siregar 2013:48):

Keterangan:

rxy = Koefisien korelasi antara X dan Y

(47)

ƩXY = Jumlah hasil kali antara X dan Y

N = Banyaknya sampel yang diuji coba

Ketentuan untuk menentukan valid atau tidaknya suatu item pada

instrumen sebagai berikut: jika nilai-nilai corrected item-total correlation

atau dengan nama lain rhitung setiap item lebih besar dari nilai rtabel = 0,361,

maka item pada instrumen dapat dikatakan valid. Sebaliknya, jika nilai-nilai

corrected item-total correlation atau rhitung setiap item lebih kecil dari nilai

rtabel = 0,361, maka item pada instrumen dapat dikatakan tidak valid.

Pengujian validitas dilakukan dengan responden sebanyak 30 siswa.

Berdasarkan responden tersebut, maka rtabel dapat dicari sebagai berikut df

= n – 2 = 30 – 2 = 28 dengan taraf signifikansi = 5% diketahui bahwa rtabel = 0,361. Berikut ini disajikan hasil pengujian validitas instrumen penelitian

ini.

a. Variabel persepsi siswa tentang kompetensi guru Tabel 3.6

Hasil Pengujian Validitas I

Variabel Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru No. Pernyataan r tabel r hitung Keterangan

(48)

14 0,361 0,501 Valid

pengujian diketahui terdapat dua item yang tidak valid yang selanjutnya

dihapus atau dihilangkan. Setelah dihilangkan kembali dilakukan pengujian

ulang menggunakan SPSS.

Tabel 3.7

Hasil Pengujian Validitas II

Variabel Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru

No. Pernyataan r tabel r hitung Keterangan

(49)

13 0,361 0,574 Valid

Pengambilan kesimpulan ini dengan membandingkan rhitung dengan

rtabel. Jumlah data (n) sebanyak 30 responden dan α = 5% diperoleh rtabel sebesar 0,361. Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel di atas terlihat

bahwa 26 item memiliki rhitung lebih besar daripada rtabel maka semua item

dikatakan valid.

b. Variabel minat bekerja

Tabel 3.8

Hasil Pengujian Validitas I Variabel Minat Bekerja

No. Pernyataan r tabel r hitung Keterangan

(50)

11 0,361 0,423 Valid

pengujian diketahui terdapat dua item yang tidak valid yang selanjutnya

dihapus atau dihilangkan. Setelah dihilangkan kembali dilakukan

pengujian ulang.

Tabel 3.9

Hasil Pengujian Validitas II Variabel Minat Bekerja

No. Pernyataan r tabel r hitung Keterangan

(51)

18 0,361 0,472 Valid

20 0,361 0,674 Valid

21 0,361 0,404 Valid

Pengambilan kesimpulan ini dengan membandingkan rhitung dengan rtabel.

Jumlah data (n) sebanyak 30 responden dan α = 5% diperoleh rtabel sebesar 0,361. Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel di atas terlihat bahwa 19

item memiliki rhitung lebih besar daripada rtabel maka semua item dikatakan

valid.

c. Variabel kompetensi siswa SMK Program Keahlian Akuntansi

Tabel 3.10

Hasil Pengujian Validitas I Variabel Kompetensi Siswa SMK

Program Keahlian Akuntansi

No. Pernyataan r tabel r hitung Keterangan

(52)

22 0,361 0,588 Valid

item, terdapat item yang tidak valid yaitu item 6, 19, dan 23. Pengambilan

kesimpulan ini dengan membandingkan rhitung dengan rtabel. Dari hasil

pengujian diketahui terdapat tiga item yang tidak valid yang selanjutnya

dihapus atau dihilangkan. Setelah dihilangkan kembali dilakukan pengujian

ulang.

Tabel 3.11

Hasil Pengujian Validitas II Variabel Kompetensi Siswa SMK

Program Keahlian Akuntansi

No. Pernyataan r tabel r hitung Keterangan

(53)

24 0,361 0,471 Valid

25 0,361 0,557 Valid

26 0,361 0,527 Valid

Pengambilan kesimpulan ini dengan membandingkan rhitung dengan rtabel.

Jumlah data (n) sebanyak 30 responden dan α = 5% diperoleh rtabel sebesar 0,361. Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel di atas terlihat bahwa 23

item memiliki rhitung lebih besar daripada rtabel maka semua item dikatakan

valid.

2. Pengujian Reliabilitas

Pengujian reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana hasil

pengukuran tetap konsisten, bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih

terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukur yang sama

pula (Siregar, 2013: 55).

Pengujian reliabilitas instrumen dilakukan dengan teknik Alpha

Cronbach karena jawaban yang diberikan responden dalam penelitian ini

adalah jawaban yang berbentuk skala. Menentukan besarnya Alpha

Cronbach dilakukan dengan bantuan SPSS.

Tolak ukur Alpha Cronbach atau ri sebesar 0,6. Artinya sebuah

instrumen dikatakan reliabel apabila memiliki koefisien reliabilitas (r11)

atau Alpha Cronbach > 0,6. Sedangkan jika r11 atau Alpha Cronbach < 0,6

maka instrumen penelitian tersebut dikatkan tidak reliabel (Siregar 2013:

57). Pengujian reliabilitas menggunakan rumus Alpha Crobach sebagai

(54)

Keterangan:

r11 = reliabilitas instrumen k = banyaknya butir pertanyaan

Ʃσt2 = jumlah varian butir

σt2 = varian total

Hasil pengujian reliabilitas variabel persepsi siswa tentang kompetensi

guru dan minat bekerja dengan kompetensi siswa SMK sebagai berikut:

a) Varibel persepsi siswa tentang kompetensi guru

Berdasarkan pengujian reliabilitas awal yang telah dilakukan, dapat

diketahui bahwa nilai Alpha Cronbach adalah 0,919 yang artinya lebih

besar dari 0,6 sehingga dapat disimpulkan bahwa item persepsi siswa

tentang kompetensi guru adalah reliabel. Dengan data yang sama setelah

dua item yang tidak valid dihilangkan menghasilkan nilai Alpha

Cronbach yaitu 0,921 yang artinya lebih besar dari 0,6. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa item persepsi siswa tentang kompetensi guru adalah

reliabel.

b) Varibel minat bekerja

Berdasarkan pengujian reliabilitas pertama yang telah dilakukan,

dapat diketahui bahwa nilai Alpha Cronbach adalah 0,875 yang artinya

lebih besar dari 0,6 sehingga dapat disimpulkan bahwa item minat

bekerja adalah reliabel. Dengan data yang sama, pada pengujian kedua

(55)

Cronbach yaitu 0,877 yang artinya lebih besar dari 0,6. Sehingga dapat

dikatakan bahwa item minat bekerja adalah reliabel.

c) Variabel kompetensi siswa SMK Program Keahlian Akuntansi

Berdasarkan pengujian reliabilitas pertama yang telah dilakukan,

dapat diketahui bahwa nilai Alpha Cronbach adalah 0,911 yang artinya

lebih besar dari 0,6 sehingga dapat disimpulkan bahwa item kompetensi

siswa SMK Program Keahlian Akuntansi adalah reliabel. Dengan data

yang sama, pada pengujian kedua setelah tiga item yang tidak valid

dihilangkan menghasilkan nilai Alpha Cronbach yaitu 0,932 yang artinya

lebih besar dari 0,6. Sehingga dapat dikatakan bahwa item kompetensi

siswa SMK Program Keahlian Akuntansi adalah reliabel.

H. Teknik Analisis Data 1. Analisis Deskriptif

Analisis Deskriptif adalah bentuk analisis data penelitian untuk menguji

generalisasi hasil penelitian berdasarkan satu sampel (Siregar, 2013: 100).

Uji staristik deskriptif bertujan untuk menguji hipotesis dari peneliti yang

bersifat deskriptif. Hasil kuesioner dideskripsikan dengan menggunakan

Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II. Menurut Masidjo (1995: 150),

Penilaian Acuan Patokan adalah suatu penilaian yang memperbandingkan

hasil belajar siswa dengan suatu patokan yang telah ditetapkan sebelumnya,

(56)

Tabel 3.12

Pengujian normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah data

hasil penelitian berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini

pengujian normalitas dilakukan berdasarkan uji normalitas bivariat

(chisquare) dengan ketentuan sebagai berikut: jika nilai R square

mendekati 1 ( ≥ 0,8 ) maka data tersebut berdistribusi normal. Sebaliknya

jika nilai R square menjauhi 1 ( ≤ 0,8 ) maka data tersebut tidak berdistribusi normal. Pengujian normalitas dilakukan dengan bantuan

program SPSS.

b. Pengujian Hipotesis dan Penarikan Kesimpulan

1) Rumusan Hipotesis

a) Hipotesis Pertama

Ho1 = Tidak ada hubungan persepsi siswa tentang kompetensi

guru dengan kompetensi siswa SMK Program Keahlian

(57)

Ha1 = Ada hubungan persepsi siswa tentang kompetensi guru

dengan kompetensi siswa SMK Program Keahlian

Akuntansi.

b) Hipotesis Kedua

Ho2 = Tidak ada hubungan minat bekerja dengan kompetensi

siswa SMK Program Keahlian Akuntansi.

Ha2 = Ada hubungan minat bekerja dengan kompetensi siswa

SMK Program Keahlian Akuntansi.

2) Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan berdasarkan analisis korelasi

Spearman dengan rumus sebagai berikut (Siregar, 2013: 380) :

Keterangan:

rs = Koefisien korelasi rank Spearman di = Selisih setiap rank

n = Banyaknya pasangan data

Nilai koefisien korelasi adalah bilangan yang menyatakan

kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih atau juga dapat

menentukan arah dari kedua variabel. Nilai koefisien korelasi (rs) =

(-1 ≤ 0 ≤ 1).

Kriteria arah hubungan koefisien korelasi adalah bilangan yang

(58)

menentukan arah hubungan dari kedua variabel. Berikut ini adalah

tabel tentang korelasi dan kekuatan hubungan menurut Siregar

(2013: 251) :

Tabel 3.13

Tabel Korelasi dan Kekuatan Hubungan

Nilai Korelasi Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat Lemah

0,200 – 0,399 Lemah

0,400 – 0,599 Cukup

0,600 – 0,799 Kuat

0,800 – 1,00 Sangat Kuat

3) Penarikan Kesimpulan

Ketentuan dalam penarikan kesimpulan adalah sebagai berikut: (a)

jika nilai sig.(2-tailed) < α = 0,05 maka Ha1 diterima, artinya ada hubungan persepsi siswa tentang kompetensi guru dengan

kompetensi siswa SMK Program Keahlian Akuntansi. Sebaliknya,

jika nilai sig.(2-tailed) > α = 0,05 maka Ha1 ditolak, artinya tidak ada hubungan persepsi siswa tentang kompetensi guru dengan

kompetensi siswa SMK Program Keahlian Akuntansi.

(b) jika nilai sig.(2-tailed) < α = 0,05 maka Ha2 diterima, artinya ada hubungan minat bekerja dengan kompetensi siswa SMK Program

Keahlian Akuntansi. Sebaliknya, jika nilai sig.(2-tailed) > α = 0,05 maka Ha2 ditolak, artinya tidak ada hubungan minat bekerja dengan

(59)

39 BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Mei 2016. Pada awalnya,

lokasi penelitian dilaksanakan di seluruh SMK non Muhammadiyah yang

memiliki program keahlian Akuntansi di Kabupaten Sleman yang berjumlah

10 sekolah. Namun tiga sekolah memberikan respon negatif yaitu SMK

Negeri 1 Godean, SMK YPKK 2 Sleman, dan SMK Sanjaya Pakem, sehingga

penelitian dilaksanakan di tujuh sekolah.

Subjek penelitian ini adalah siswa-siswi kelas XI SMK Program Keahlian

Akuntansi di Kabupaten Sleman Tahun Ajaran 2015/2016 yang telah

mendapatkan kompetensi akuntansi. Penelitian dilakukan pada 207 sampel.

Kuesioner diberikan sebanyak subjek dan diperoleh kembali dalam jumlah

yang sama. Berikut ini adalah tabel tentang responden masing-masing

sekolah.

Tabel 4.1 Responden Penelitian

No. Nama Sekolah Jumlah Responden

(60)

Deskripsi data untuk masing-masing variabel penelitian adalah sebagai berikut : 1. Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru

Tabel 4.2

Distribusi Frekuensi Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru No. Interval F Frekuensi Relatif Kategori

1 119 – 140 14 7% Sangat Baik

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa persepsi siswa tentang kompetensi guru

adalah baik dengan presentase sebesar 52% atau sebanyak 107 siswa. Hasil

perhitungan statistik menunjukkan nilai rata-rata (mean) = 103,45; modus =

111; median = 103,00; standar deviasi = 10,701. Dengan demikian dapat

dikatakan bahwa secara umum persepsi siswa tentang kompetensi guru adalah

baik.

2. Minat Bekerja

Tabel 4.3

Distribusi Frekuensi Minat Bekerja

No. Interval F Frekuensi Relatif Kategori

1 89 – 105 4 2% Sangat Tinggi

Keahlian Akuntansi adalah cukup tinggi dengan presentase sebesar 46% atau

(61)

(mean) = 74,42; modus = 74; median = 74,00; standar deviasi = 6,918. Dengan

demikian dapat dikatakan bahwa secara umum minat bekerja termasuk kategori

cukup tinggi.

3. Kompetensi Siswa SMK Program Keahlian Akuntansi Tabel 4.4

Distribusi Frekuensi Kompetensi Siswa SMK Program Keahlian Akuntansi

No. Interval F Frekuensi Relatif Kategori

1 110 – 130 4 2% Sangat Tinggi

Keahlian Akuntansi adalah cukup tinggi dengan presentase sebesar 38% atau

sebanyak 78 siswa. Hasil perhitungan statistik menunjukkan nilai rata-rata

(mean) = 88,51; modus = 102; median = 87,00; standar deviasi = 9,691.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa secara umum kompetensi siswa SMK

Program Keahlian Akuntansi termasuk kategori cukup tinggi.

B. Pengujian Prasyarat Analisis Data 1. Pengujian Normalitas

Uji normalitas bivariat dalam penelitian bertujuan untuk mengetahui

apakah hasil penelitian berdistribusi normal atau tidak (Arikunto, 2010:

408). Pengujian normalitas bivariat menggunakan bantuan SPSS. Berikut

(62)

a. Pengujian normalitas variabel persepsi siswa tentang kompetensi guru

dengan kompetensi siswa SMK Program Keahlian Akuntansi.

Tabel 4.5

Hasil Uji Normalitas Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru Dengan Kompetensi Siswa SMK Program Keahlian Akuntansi

Model Summary and Parameter Estimates

Dependent Variable: chisquare

Equatio

The independent variable is Mahalanobis Distance.

Tabel 4.5 menunjukkan nilai R square = 0,538. Nilai R square

tersebut menunjukkan bahwa normalitas distribusi data persepsi siswa

tentang kompetensi guru dengan kompetensi siswa SMK Program

Keahlian Akuntansi adalah tidak normal.

b. Pengujian normalitas variabel minat bekerja dengan kompetensi siswa

SMK Program Keahlian Akuntansi

Tabel 4.6

Hasil Uji Normalitas Minat Bekerja Dengan Kompetensi Siswa SMK Program Keahlian Akuntansi

Model Summary and Parameter Estimates

Dependent Variable: chisquare

Equation Model Summary Parameter

Estimates

R Square F df1 df2 Sig. Constant b1

(63)

The independent variable is Mahalanobis Distance.

Tabel 4.6 menunjukkan nilai R square = 0,682. Nilai R square

tersebut menunjukkan bahwa normalitas distribusi data minat bekerja

dengan kompetensi siswa SMK Program Keahlian Akuntansi adalah

tidak normal.

C. Pengujian Hipotesis

1. Pengujian Hipotesis Pertama

a. Rumusan Hipotesis

Ho1 = Tidak ada hubungan persepsi siswa tentang kompetensi guru

dengan kompetensi siswa SMK Program Keahlian Akuntansi

Ha1 = Ada hubungan persepsi siswa tentang kompetensi guru dengan

kompetensi siswa SMK Program Keahlian Akuntansi

(64)

Tabel 4.7

Hasil Uji Korelasi Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru Dengan Kompetensi Siswa SMK Program Keahlian Akuntansi

Correlations

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Berdasarkan tabel 4.7 tampak bahwa nilai Correlation Coefficient

(Spearman’s rho) = 0,321. Nilai tersebut menunjukkan bahwa arah

hubungan persepsi siswa tentang kompetensi guru dengan kompetensi

siswa SMK Program Keahlian Akuntansi adalah positif kategori lemah.

Artinya, semakin baik persepsi siswa tentang kompetensi guru, maka

semakin baik tingkat kompetensi siswa SMK Program Keahlian

Akuntansi. Nilai sig.(2-tailed) pada tabel 4.7 menunjukkan nilai sebesar

0,000. Hal tersebut berarti hubungan persepsi siswa tentang kompetensi

guru dengan kompetensi siswa SMK Program Keahlian Akuntansi

adalah signifikan. Nilai sig.(2-tailed) = 0,000 < α = 0,05 yang artinya Ha1 diterima atau Ho1 ditolak. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan

(65)

kompetensi siswa SMK Program Keahlian Akuntasi dapat

digeneralisasikan pada populasi penelitian ini.

2. Pengujian Hipotesis Kedua

a. Rumusan Hipotesis

Ho2 = Tidak ada hubungan minat bekerja dengan kompetensi siswa SMK

Program Keahlian Akuntansi

Ha2 = Ada hubungan minat bekerja dengan kompetensi siswa SMK

Program Keahlian Akuntansi

b. Pengujian Hipotesis

Tabel 4.8

Hasil Uji Korelasi Minat Bekerja Dengan Kompetensi Siswa SMK Program Keahlian Akuntansi

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Berdasarkan tabel 4.8 tampak bahwa nilai Correlation Coefficient

(Spearman’s rho) = 0,677. Nilai tersebut menunjukkan bahwa arah

(66)

Akuntansi adalah positif kategori kuat. Artinya, semakin tinggi minat

bekerja, maka semakin tinggi tingkat kompetensi siswa SMK Program

Keahlian Akuntansi. Nilai sig.(2-tailed) pada tabel 4.8 menunjukkan nilai

sebesar 0,000. Hal tersebut berarti hubungan minat bekerja dengan

kompetensi siswa SMK Program Keahlian Akuntansi adalah signifikan.

Nilai sig.(2-tailed) = 0,000 < α = 0,05, artinya Ha2 diterima atau Ho2 ditolak. Dengan demikian dapa ditarik kesimpulan bahwa ada hubungan minat

bekerja dengan kompetensi siswa SMK Program Keahlian Akuntansi dapat

digeneralisasikan pada populasi penelitian ini.

D. Pembahasan

1. Hubungan Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru Dengan Kompetensi Siswa SMK Program Keahlian Akuntansi

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis di atas diketahui bahwa ada

hubungan persepsi siswa tentang kompetensi guru dengan kompetensi siswa

SMK Program Keahlian Akuntansi. Hubungan tersebut merupakan positif

dan signifikan. Hasil deskripsi data persepsi siswa tentang kompetensi guru

menunjukkan sebagian besar siswa berpersepsi bahwa kompetensi guru baik

(107 responden atau 52%).

Sebagian besar siswa sudah memiliki persepsi bahwa guru yang

mengajar dan mendidik mereka memiliki kompetensi yang baik. Namun

tidak semua siswa beranggapan bahwa semua guru memiliki kompetensi

(67)

sekolah mereka pernah menunjukkan atau memiliki kompetensi keguruan

yang masih kurang baik. Ada siswa yang beranggapan bahwa ada guru

tertentu yang bersikap kurang baik saat sedang melakukan proses

pembelajaran di kelas, misalnya bersikap pilih kasih atau tidak adil. Hal

tersebut tentu dapat mengurangi penilaian siswa terhadap guru. Dari temuan

tersebut, guru dianjurkan untuk terus meningkatkan serta memaksimalkan

kompetensi-kompetensi keguruannya.

Hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan yang positif dan

signifikan persepsi siswa tentang kompetensi guru dengan kompetensi siswa

SMK Program Keahlian Akuntansi. Artinya bahwa baik burukya persepsi

siswa tentang kompetensi guru menentukan tinggi rendahnya kompetensi

yang diperoleh siswa. Hubungan yang positif mempunyai arti semakin baik

persepsi siswa tentang kompetensi guru semakin tinggi tingkat kompetensi

siswa. Sebaliknya, semakin buruk persepsi siswa tentang kompetensi guru

semakin rendah tingkat kompetensi siswa. Hasil uji korelasi yang signifikan

mempunyai arti bahwa hasil penelitian ini dapat digeneralisasikan ke dalam

populasi penelitian.

Bila dilihat hasil deskripsi data kompetensi siswa SMK Program

Keahlian Akuntansi menunjukkan bahwa sebagian besar siswa memiliki

kompetensi akuntansi yang cukup tinggi (78 responden atau 38%).

Kemampuan seseorang dalam menerapkan atau menggunakan pengetahuan

yang dikuasainya dalam sesuatu bidang kehidupan disebut sebagai

(68)

keterampilan-keterampilan tersebut dirumuskan dalam bentuk kompetensi. Konsep

kompetensi dikembangkan dengan menunjukkan kecakapan atau

keterampilan kerja. Kompetensi siswa merupakan kebulatan pengetahuan,

keterampilan, dan sikap yang dapat ditampilkan oleh siswa dalam berpikir

dan bertindak yang dihasilkan dari aktifitas belajar. Dari hal tersebut, siswa

diharapkan mampu menunjukkan kompetensi yang telah diperolehnya

melalui evaluasi pembelajaran, praktik kerja lapangan, maupun di dunia

kerja sesuai dengan bidang profesinya. (Syaodih, 2012:183-184)

Persepsi adalah suatu proses penggunaan pengetahuan yang telah

dimiliki untuk memperoleh dan menginterpretasikan stimulus (rangsangan)

yang diterima oleh sistem alat indera manusia (Desmita, 2009: 118).

Stimulus (rangsangan) yang diterima oleh siswa merupakan interaksi siswa

dengan guru saat proses pembelajaran di kelas. Bila persepsi yang dimiliki

siswa bersifat positif terhadap guru maka akan menimbulkan perasaan suka

atau senang serta bangga. Kemudian perasaan tersebut akan menimbulkan

dampak pada diri siswa sehingga merasa bersemangat dan termotivasi untuk

mengerahkan segala usaha agar dapat memperoleh kompetensi secara

Gambar

Tabel 4.8    Hasil Uji Korelasi Minat Bekerja Dengan Kompetensi Siswa
Tabel 3.1 Proporsi Pengambilan Sampel Setiap Sekolah
Tabel 3.2 Indikator Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru
Tabel 3.3 Indikator Minat Bekerja
+7

Referensi

Dokumen terkait

8. Katrol adalah roda kecil yang tepinya beralur dan dapat berputar pada sebuah

Yang mana menunjukkan kuat, hal ini terbukti dengan analisis dari data statistik dapat dapat diketahui bahwa pengaruh kegiatan ekstrakurikuler rohani islam terhadap

pada hubungan yang harmonis antara guru dan siswa. Hal ini penting untuk menjaga motivasi belajar

Pada dasarnya tema- tema tersebut saling berhubungan safu sarna lainnya untuk menjelaskan suatu esensi pengalaman emosional anak usia sekolah melalui menggambar. Dari

sempit luas semai hiroi 狭い 広い.. ringan berat karui omoi 軽い 重い. dekat jauh chikai tooi

[r]

Membuktikan kelengkapan transaksi yang dicatat dalam selama tahun yang diaudit dan kelengkapan saldo ekuitas pemegang saham yang disajikan di neracad. Membuktikan bahwa saldo

Simpulan penelitian yang diperoleh adalah penerapan pembelajaran kooperatif STAD (Student Teams Achievement Divisions) meningkatkan motivasi belajar siswa biologi kelas VIII