ABSTRAK
HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU DAN MINAT BEKERJA DENGAN KOMPETENSI SISWA SMK
PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI DI KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA
Vinna Pratiwi
Universitas Sanata Dharma 2016
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) hubungan persepsi siswa tentang kompetensi guru dengan kompetensi siswa SMK Program Keahlian Akuntansi; (2) hubungan minat bekerja dengan kompetensi siswa SMK Program Keahlian Akuntansi.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilaksanakan pada bulan April sampai dengan Mei 2016 di 7 SMK Program Keahlian Akuntansi pada Tahun Ajaran 2015/2016 di Kabupaten Sleman Yogyakarta. Populasi penelitian yang berjumlah 366 siswa diambil sampel sebanyak 207 siswa dengan teknik Disproportionate Stratified Random Sampling. Data dikumpulkan dengan kuesioner dan dianalisis dengan teknik korelasi Spearman.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada hubungan persepsi siswa tentang kompetensi guru dengan kompetensi siswa SMK Program Keahlian Akuntansi
(Spearman’s rho = 0,321 dan nilai sig.(2-tailed) = 0,000); (2) ada hubungan bekerja dengan kompetensi siswa SMK Program Keahlian Akuntansi (Spearman’s rho = 0,677
ABSTRACT
CORRELATION BETWEEN STUDENT’S PERCEPTION OF TEACHER’S COMPETENCE , WORKING INTEREST AND STUDENT’S COMPETENCE OF ACCOUNTING STUDY PROGRAM
OF VOCATIONAL HIGH SCHOOLS IN SLEMAN REGENCY YOGYAKARTA
Vinna Pratiwi Sanata Dharma University
2016
This research aimes to discover: (1) the correlation between student’s perception
of teacher’s competence and the student’s competence in Accounting Study Program
of Vocational High Schools; (2) the correlation between working interest and the
student’s competence in Accounting Study Program of Vocational High Schools. It was a descriptive research and conducted from April to May 2016 in 7 Vocational High Schools in Accounting Study Program in the academic year of 2015/2016 in Sleman Regency, Yogyakarta. The population were 366 students and the samples were 207 students and taken by Disproportionate Stratified Random Sampling. The data were collected by questionnares and analyzed by the Spearman Correlation test.
The research results indicate that (1) there is correlation between student’s
perception of teacher’s competence and the student’s competence in Accounting Study Program of Vocational High Schools (Spearman’s rho = 0,321 and the value of sig.(2-tailed) = 0,000); (2) there is correlation between working interest and the student’s competence in Accounting Study Program of Vocational High Schools (Spearman’s
i
HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU DAN MINAT BEKERJA DENGAN KOMPETENSI SISWA SMK
PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI DI KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Oleh: Vinna Pratiwi NIM 121334032
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
iv
PERSEMBAHAN
Karya yang sederhana ini kupersembahkan bagi :
Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang selalu menjadi pegangan hidupku
Ibunda tercinta (Alm) Ambrosia Desy Anggrainy Sandjaja
Papa, Budhe Chatarina Suwarni, kakak sepupu Lani, sahabat setia Albertus Bima,
dan teman-teman mahasiswa Pendidikan Akuntansi Angkatan 2012 yang selalu
memberikan semangat dan dorongan positif
Almamater tercinta,
Program Pendidikan Ekonomi BKK
Pendidikan Akuntansi
v
MOTTO
“Selesaikanlah apa yang sudah kamu mulai”
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 30 Agustus 2016
Penulis
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Vinna Pratiwi
Nomor Mahasiswa: 121334032
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU DAN MINAT BEKERJA DENGAN KOMPETENSI SISWA SMK PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI DI KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA. Dengan demikian saya memberikan hak kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagi penulis.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 30 Agustus 2016 Yang menyatakan
viii ABSTRAK
HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU DAN MINAT BEKERJA DENGAN KOMPETENSI SISWA SMK
PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI DI KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA
Vinna Pratiwi
Universitas Sanata Dharma 2016
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) hubungan persepsi siswa tentang kompetensi guru dengan kompetensi siswa SMK Program Keahlian Akuntansi; (2) hubungan minat bekerja dengan kompetensi siswa SMK Program Keahlian Akuntansi.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilaksanakan pada bulan April sampai dengan Mei 2016 di 7 SMK Program Keahlian Akuntansi pada Tahun Ajaran 2015/2016 di Kabupaten Sleman Yogyakarta. Populasi penelitian yang berjumlah 366 siswa diambil sampel sebanyak 207 siswa dengan teknik Disproportionate Stratified Random Sampling. Data dikumpulkan dengan kuesioner dan dianalisis dengan teknik korelasi Spearman.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada hubungan persepsi siswa tentang kompetensi guru dengan kompetensi siswa SMK Program Keahlian Akuntansi
ix ABSTRACT
CORRELATION BETWEEN STUDENT’S PERCEPTION OF TEACHER’S COMPETENCE , WORKING INTEREST AND STUDENT’S COMPETENCE OF ACCOUNTING STUDY PROGRAM
OF VOCATIONAL HIGH SCHOOLS IN SLEMAN REGENCY YOGYAKARTA
Vinna Pratiwi Sanata Dharma University
2016
This research aimes to discover: (1) the correlation between student’s perception of teacher’s competence and the student’s competence in Accounting
Study Program of Vocational High Schools; (2) the correlation between working
interest and the student’s competence in Accounting Study Program of Vocational
High Schools.
It was a descriptive research and conducted from April to May 2016 in 7 Vocational High Schools in Accounting Study Program in the academic year of 2015/2016 in Sleman Regency, Yogyakarta. The population were 366 students and the samples were 207 students and taken by Disproportionate Stratified Random Sampling. The data were collected by questionnares and analyzed by the Spearman Correlation test.
The research results indicate that (1) there is correlation between student’s perception of teacher’s competence and the student’s competence in Accounting
Study Program of Vocational High Schools (Spearman’s rho = 0,321 and the value of sig.(2-tailed) = 0,000); (2) there is correlation between working interest and the
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah Bapa di surga atas segala berkat-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul: “Hubungan Persepsi
Siswa Tentang Kompetensi Guru Dan Minat Bekerja Dengan Kompetensi Siswa SMK Program Keahlian Akuntansi Di Kabupaten Sleman
Yogyakarta”.
Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk memnuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan
Akuntansi. Dalam penyusunan skripsi ini penulis memperoleh banyak bantuan,
semangat, dan doa yang sangat mendukung penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:
1. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Ilmu Pengetahuan Sosial, Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang
Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Univeristas Sanata Dharma Yogyakarta, serta selaku Dosen
Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan
bimbingan, memberikan kritik dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.
3. Segenap dosen pengajar Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian
xi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan pengetahuan,
dukungan, dan bantuan selama proses menempuh pendidikan.
4. Mbak Aris yang telah memberikan bantuan dan informasi selama proses
menempuh pendidikan.
5. Segenap karyawan Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta yang telah
memberikan banyak bantuan dan informasi.
6. Papa (Bpk Benvin Suparno), Budhe (Chatarina Suwarni), kakak sepupu
(Theresia Lani) yang selalu memberikan doa, dukungan positif, dan semangat
kepada penulis.
7. Sahabat dan kekasihku Albertus Bima Sulistya yang selalu membantu dan
memberikan semangat kepada penulis.
8. Teman-teman satu kelompok penelitian: Wasri Kristiani Gulo dan Maria Sarwi
Mitayani yang selalu telah berjuang dan bekerja sama dengan baik.
9. Sahabat dan teman seperjuangan: Marsella Astuti, Tiodoris Sidauruk, Restituta
Endra Svera, Birgitta Orlies, Cahyaning Apsari, Maria Palma Permatasari.
10.Keluarga besar mahasiswa Pendidikan Ekonomi dan Pendidikan Akuntansi
Angkatan 2012 yang saling membantu, memberikan semangat, serta saling
bekerja sama dengan baik selama ini.
11.Para siswa kelas XI SMK Program Keahlian Akuntansi di Kabupaten Sleman,
Yogyakarta yang telah bersedia menjadi subjek dalam penelitian ini.
Dengan kerendahan hati, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari
xii
demi perbaikan skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini
bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya.
Yogyakarta, 30 Agustus 2016
Penulis
xiii DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
HALAMAN MOTTO ... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii
ABSTRAK ... viii
A. Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru ... 7
1. Persepsi Siswa ... 7
2. Kompetensi Guru ... 8
B. Minat Bekerja ... 9
C. Kompetensi Siswa SMK Program Keahlian Akuntansi ... 12
1. Pengertian Kompetensi Siswa ... 12
xiv
C. Kerangka Berpikir ... 14
1. Hubungan Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru Dengan Kompetensi Siswa SMK Program Keahlian Akuntansi ... 14
2. Hubungan Minat Bekerja Dengan Kompetensi Siswa SMK Program Keahlian Akuntansi ... 15
D. Hipotesis ... 16
BAB III: METODE PENELITIAN ... 17
A. Jenis Penelitian ... 17
B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 17
C. Subjek dan Objek Penelitian ... 18
D. Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel... 18
E. Operasionalisasi Variabel ... 20
F. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ... 25
G. Pengujian Instrumen Penelitian ... 26
1. Pengujian Validitas ... 26
2. Pengujian Reliabilitas ... 33
H. Teknik Analisis Data ... 35
1. Analisis Deskriptif ... 35
2. Pengujian Prasyarat Analisis ... 36
BAB IV: ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 39
A. Deskripsi Data... 39
B. Pengujian Prasyarat Analisis Data ... 41
1. Pengujian Normalitas... 41
C. Pengujian Hipotesis ... 43
1. Pengujian Hipotesis Pertama ... 43
2. Pengujian Hipotesis Kedua ... 45
D. Pembahasan ... 46
xv
Program Keahlian Akuntansi ... 49
BAB V: PENUTUP ... 53
A. Kesimpulan ... 53
B. Keterbatasan ... 53
C. Saran... 54
DAFTAR PUSTAKA ... 55
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Proporsi Pengambilan Sampel ... 20
Tabel 3.2 Indikator Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru ... 22
Tabel 3.3 Indikator Minat Bekerja ... 23
Tabel 3.4 Indikator Kompetensi Siswa SMK Program Keahlian Akuntansi ... 24
Tabel 3.5 Skor Item-item Pernyataan Kuesioner ... 25
Tabel 3.6 Hasil Pengujian Validitas I Variabel Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru ... 27
Tabel 3.7 Hasil Pengujian Validitas II Variabel Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru ... 28
Tabel 3.8 Hasil Pengujian Validitas I Variabel Minat Bekerja ... 29
Tabel 3.9 Hasil Pengujian Validitas II Variabel Minat Bekerja ... 30
Tabel 3.10 Hasil Pengujian Validitas I Variabel Kompetensi Siswa Program Keahlian Akuntansi ... 31
Tabel 3.11 Hasil Pengujian Validitas II Variabel Kompetensi Siswa Program Keahlian Akuntansi ... 32
Tabel 3.12 Tabel PAP Tipe II ... 36
Tabel 3.13 Tabel Korelasi dan Kekuatan Hubungan ... 38
Tabel 4.1 Responden Penelitian ... 39
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru ... 40
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Minat Bekerja ... 40
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Kompetensi Siswa SMK Program Keahlian Akuntansi ... 41
Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru Dengan Kompetensi Siswa SMK Program Keahlian Akuntansi ... 42
xvii
Tabel 4.7 Hasil Uji Korelasi Persepsi Siswa Tentang
Kompetensi Guru Dengan Kompetensi Siswa SMK
Program Keahlian Akuntansi ... 44 Tabel 4.8 Hasil Uji Korelasi Minat Bekerja Dengan Kompetensi Siswa
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN I Kuesioner Penelitian ... 56
LAMPIRAN II Data Uji Validitas dan Reliabilitas ... 64
LAMPIRAN III Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas ... 70
LAMPIRAN IV Data Induk Penelitian ... 78
LAMPIRAN V Hasil Pengujian Normalitas ... 105
LAMPIRAN VI Hasil Pengujian Korelasi Spearman ... 109
LAMPIRAN VII Mean, Modus, Median ... 111
LAMPIRAN VIII Perhitungan PAP II ... 112
LAMPIRAN IX r tabel... 115
LAMPIRAN X Surat Izin Penelitian ... 116
LAMPIRAN XI Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian... 119
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan elemen penting terciptanya sumber daya manusia
yang berkualitas. Melalui pendidikan, manusia belajar banyak hal sehingga
diharapkan memiliki keterampilan untuk menghadapi masa depan. Pendidikan
merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik atau siswa secara aktif mengembangkan
potensi dirinya. Calon peserta didik dapat menempuh pendidikan melalui
pendidikan formal maupun pendidikan informal. Sebagian besar calon peserta
didik memilih pendidikan formal, salah satunya dengan memilih untuk belajar
di sekolah menengah.
Indonesia memiliki dua jenis sekolah menengah, yaitu Sekolah Menengah
Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Antar dua institusi
pendidikan tersebut terdapat perbedaan kompetensi pada lulusannya. Lulusan
SMK lebih disiapkan untuk terjun langsung pada dunia kerja dibandingkan
lulusan SMA. Pendidikan di SMA didesain untuk mereka yang ingin
melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, sedangkan pembekalan
hardskill kepada siswanya sangat sedikit. Berbeda dengan pendidikan di SMK
yang siswanya dituntut memiliki hardskill pada bidang keahlian tertentu. SMK
berkualitas dari segi keterampilan kerja, maka tidak aneh bila dunia kerja lebih
memprioritaskan mengambil lulusan SMK dibanding lulusan SMA.
Tujuan Khusus Pendidikan di SMK dalam Kurikulum 2004, 1 (Depdiknas,
2004: 7) antara lain: menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif,
mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha
dan dunia industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan
kompetensi dalam program keahlian yang dipilihnya; serta menyiapkan peserta
didik agar mampu memilih karir, ulet dan gigih dalam berkompetisi,
beradaptasi di lingkungan kerja, dan mengembangkan sikap profesional dalam
bidang keahlian yang diminatinya.
Bila ditinjau dari tujuan tersebut, lulusan SMK memang dididik untuk siap
bekerja. Namun jika kita lihat kondisi lulusan SMK saat ini ternyata banyak
siswa yang belum siap menghadapi dunia kerja. Bahkan tak sedikit lulusan
SMK yang bingung menentukan tujuannya setelah lulus. Selama menempuh
pendidikan, siswa juga diberikan praktik kerja lapangan tetapi hal itu belum
bisa meyakinkan siswa untuk siap bekerja di bidang yang digelutinya. Ada
berbagai faktor yang mempengaruhi siswa tidak siap bekerja setelah lulus
SMK antara lain: (1) motivasi belajar siswa yang masih kurang, (2) minat
bekerja yang belum dimiliki oleh siswa, (3) kurangnya ketersediaan fasilitas,
(4) kompetensi guru yang belum memenuhi kriteria. Faktor-faktor tersebut
juga dapat mempengaruhi tingkat kompetensi siswa sehingga siswa belum
Perhatian utama dalam proses pendidikan di sekolah adalah kegiatan
belajar-menagajar. Pada hakikatnya aktivitas pendidikan selalu berlangsung
dengan melibatkan berbagai pihak. Pihak tersebut adalah siswa dan guru. Guru
memiliki peranan penting dalam proses pendidikan. Oleh sebab itu, tingginya
kualitas pendidikan sangat dipengaruhi oleh kompetensi guru. Menurut
Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 1 ayat
10, kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku
yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru dan dosen dalam
melaksanakan tugas keprofesionalan. Kompetensi guru meliputi kompetensi
pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi
profesional. Kompetensi guru berperan aktif dalam mewujudkan tujuan
pendidikan nasional. Dengan kompetensi yang dimiliki, guru akan mampu
membawa dunia pendidikan yang menghasilkan manusia yang produktif dan
kompetitif.
Siswa merupakan subjek dari kegiatan pembelajaran, maka siswa memiliki
persepsi atau pandangan atas kompetensi yang dimiliki guru. Apabila siswa
memiliki persepsi yang baik atas kompetensi gurunya maka hal tersebut akan
menimbulkan rasa bangga. Perasaan bangga siswa terhadap guru akan
menimbulkan rasa senang belajar, antusias, dan siswa tidak merasa bosan
terhadap pembelajaran di sekolah, sehingga siswa dapat mencapai kompetensi
yang tinggi dalam proses pembelajaran tersebut.
Penyediaan sumber daya manusia yang unggul dapat dimulai sejak
memiliki peran penting dalam penyiapan lulusan sebagai tenaga kerja yang
siap pakai sesuai dengan bidang dan jenjang pendidikannya. Di samping itu
sekolah juga berperan dalam mempersiapkan siswa untuk mampu beradaptasi
dengan lingkungannya. Harapan tersebut ternyata belum dapat terpenuhi
sebagaimana mestinya, tingkat keterampilan dan kepribadian yang dimiliki
para lulusan ternyata masih lemah dalam menghadapi tantangan kehidupan
yang ada.
Sekolah Menegah Kejuruan membekali siswa dengan
kompetensi-kompetensi sesuai dengan bidang keahliannya masing-masing. Ketika siswa
memilih untuk mengenyam pendidikan di SMK, ada siswa yang sudah
memiliki rancangan masa depannya bahwa setelah lulus SMK siswa akan
langsung bekerja dan ada juga siswa yang belum memiliki pemikiran akan
dunia kerja. Selama proses pembelajaran, siswa memperoleh pandangan
mengenai dunia kerja sehingga dapat memunculkan perasaan ketertarikan
siswa terhadap dunia kerja. Perasaan ketertarikan yang muncul pada siswa
merupakan minat untuk bekerja. Minat diduga dapat mempengaruhi kualitas
pencapaian hasil belajar siswa pada bidang keahliannya, maka siswa akan
terdorong untuk mencapai kompetensinya secara maksimal.
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis ingin melakukan penelitian
yang berjudul “HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU DAN MINAT BEKERJA DENGAN KOMPETENSI SISWA SMK
PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI DI KABUPATEN SLEMAN
B. Rumusan Masalah
1. Apakah persepsi siswa tentang kompetensi guru berhubungan dengan
kompetensi siswa SMK Program Keahlian Akuntansi?
2. Apakah minat bekerja berhubungan dengan kompetensi siswa SMK
Program Keahlian Akuntansi?
C. Batasan Masalah
Penelitian ini akan memfokuskan pada variabel persepsi siswa tentang
kompetensi guru dan minat bekerja dengan kompetensi siswa SMK Program
Keahlian Akuntansi di Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang telah diungkapkan di atas, maka tujuan
penelitian untuk menyediakan bukti tentang:
1. Hubungan persepsi siswa tentang kompetensi guru dengan kompetensi
siswa SMK Program Keahlian Akuntansi.
2. Hubungan minat bekerja dengan kompetensi siswa SMK Program Keahlian
Akuntansi.
E. Manfaat Penelitian
Dari hasil penyusunan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:
Dari hasil penelitian ini diharapkan penulis dapat mengetahui kompetensi
siswa SMK Program Keahlian Akuntansi terhadap kesiapan siswa yang
akan memasuki dunia kerja sesuai dengan bidang keahlian Akuntansi.
2. Bagi Guru
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi wawasan tambahan bagi
guru-guru di SMK untuk mempersiapkan para siswanya secara lebih
matang.
3. Bagi Siswa
Hasil penelitian ini mampu memotivasi para siswa SMK untuk
mempersiapkan secara lebih matang keterampilan-keterampilan sesuai
dengan bidang keahliannya.
4. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini mampu memberi informasi bagi pihak sekolah mengenai
kesiapan siswa SMK dalam memasuki dunia kerja setelah menyelesaikan
pendidikan di SMK.
5. Bagi Universitas
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan dan tambahan informasi
7 BAB II KAJIAN TEORI
A. Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru 1. Persepsi Siswa
Pada dasarnya persepsi menyangkut hubungan manusia dengan
lingkungannya, bagaimana ia mengerti dan menginterpretasikan stimulus
yang ada di lingkungannya dengan menggunakan pengetahuan yang
dimilikinya. Jadi, persepsi adalah suatu proses penggunaan pengetahuan
yang telah dimiliki untuk memperoleh dan menginterpretasikan stimulus
(rangsangan) yang diterima oleh sistem alat indera manusia (Desmita, 2009:
118).
Persepsi meliputi suatu interaksi rumit yang melibatkan setidaknya tiga
komponen utama, yaitu: (1) seleksi adalah proses penyaringan oleh indra
terhadap stimulus; (2) penyusunan adalah proses mereduksi,
mengorganisasikan, menata, atau menyederhanakan informasi yang
kompleks ke dalam suatu pola yang bermakna; (3) penafsiran adalah proses
penerjemahkan atau menginterpretasikan informasi atau stimulus ke dalam
bentuk tingkah laku sebagai respons (Desmita, 2009: 120).
Hakikatnya aktivitas pendidikan selalu berlangsung dengan melibatkan
berbagai pihak. Berbagai pihak tersebut antara lain subjek yang memberi
disebut pendidik, sedangkan subjek yang menerima disebut peserta didik.
menegah dikenal dengan nama anak didik atau siswa. Siswa merupakan
subjek yang menerima apa yang disampaikan oleh guru. Dengan demikian
siswa adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi
diri melalui pendidikan (Setyawan, 2014: 21).
2. Kompetensi Guru
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi
peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Profesional adalah pekerjaan
atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber
penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau
kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta
memerlukan pendidikan profesi.
Kompetensi guru adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan
perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru dalam
melaksanakan tugas keprofesionalan. Kompetensi guru meliputi
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan
kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi. (UU
Nomor 14 Tahun 2005).
Dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, guru berkewajiban:
1) merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang
2) meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan
kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni.
3) bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis
kelamin, agama, suku, ras, dan kondisi fisik tertentu, atau latar belakang
keluarga, dan status sosial ekonomi peserta didik dalam pembelajaran.
4) menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode
etik guru, serta nilai-nilai agama dan etika.
5) memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.
Jadi, persepsi siswa tentang kompetensi guru adalah proses ketika siswa
menerima, mengorganisasikan dan menginterpretasi kemampuan,
pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang dimiliki gurunya pada saat
mengajar (Setyawan, 2014: 21).
B. Minat Bekerja
Minat adalah suatu rasa lebih suka dan ketertarikan pada suatu hal atau
aktivitas, tanpa ada paksaan dari orang lain. Penerimaan akan suatu hubungan
antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri merupakan dasar dari arti minat
tersebut. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut semakin besar minat
(Slameto, 2010: 180).
Minat menurut JP Chaplin dalam Dictionary of Psychology yang dikutip
aktivitas, pekerjaan atau objek berharga atau berarti bagi dirinya. Menurut
Greenleaf dalam bukunya Occupations, A Basic Source for Counselor yang
dikutip oleh Efriyani Djuwita (2003), mengatakan bahwa minat merupakan
motivasi yang kuat dalam bekerja. Karena itu, dalam memilih pekerjaan
seseorang harus memperhatikan faktor minatnya agar merasa tahan banting
dalam menghadapi pekerjaan.
Macam-macam minat menurut Dewa Ketut (2008: 46), adalah: (1)
Expressed Interest (minat yang diekspresikan), yaitu minat yang diungkapkan
dengan kata-kata tertentu atau diekspresikan melalui pernyataan yang
menunjuk seseorang lebih menyukai sesuatu hal dari pada hal lain; (2) Manifest
Interest (minat yang diwujudkan), yaitu minat yang diwujudkan dengan
tindakan, perbuatan, dan ikut serta berperan aktif dalam aktivitas tertentu; (3)
Inventoried Interest (minat yang diinventarisasikan), yaitu minat yang dapat
diukur dan dinilai melalui kegiatan menjawab sejumlah pernyataan tertentu atau
urutan pilihannya untuk kelompok aktivitas tertentu.
Menurut Slameto (2010: 54) ada beberapa faktor yang mempengaruhi
minat, yaitu
1) Faktor yang ada pada diri siswa itu sendiri yang disebut faktor individu
(intern), yang meliputi:
a) Faktor biologis, meliputi: kesehatan, gizi, pendengaran, dan penglihatan.
b) Faktor psikologis, meliputi: intelegensi, minat dan motivasi, serta
perhatian ingatan berpikir.
2) Faktor yang ada pada luar individu yang disebut dengan faktor ekstern, yang
meliputi:
a) Faktor keluarga
b) Faktor sekolah
c) Faktor masyarakat
Menurut Djaali (2012: 132) faktor yang mempengaruhi minat adalah
sebagai berikut:
1) Faktor dari dalam yang terdiri dari:
a) Kesehatan
b) Motivasi
c) Cara belajar
2) Faktor dari luar yang terdiri dari:
a) Keluarga
b) Sekolah
c) Masyarakat
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
variabel-variabel yang merupakan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi minat
bekerja pada siswa SMK adalah: motivasi belajar, pengalaman praktek,
bimbingan vokasional, kondisi ekonomi keluarga, prestasi belajar, informasi
pekerjaan, ekspektasi masuk dunia kerja, pengetahuan, tingkat inteligensi,
bakat, minat terhadap profesi, sikap dan perilaku, kepribadian, keadaan fisik,
penampilan diri, temperamen, keterampilan, kreativitas, kemandirian, dan
C. Kompetensi Siswa SMK Program Keahlian Akuntansi 1. Pengertian Kompetensi Siswa
Pembelajaran berfungsi mengembangkan seluruh aspek pribadi peserta
didik dan juga kemampuan yang dimilikinya. Pengembangan kemampuan
tersebut menyangkut segi pengetahuan (knowledge) dan keterampilan
(skill). Pengetahuan dapat berupa fakta, konsep, teori, prosedur atau meta
kognitif (berpikir), sedangkan keterampilan dapat berupa keterampilan
halus (soft skill) dan keterampilan kasar (hard skill). Materi bagi
pengembangan kemampuan-kemampuan tersebut bersangkutan dengan
bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
Kemampuan seseorang dalam menerapkan atau menggunakan
pengetahuan yang dikuasainya dalam sesuatu bidang kehidupan disebut
sebagai kecakapan atau keterampilan. Penguasaan kecakapan atau
keterampilan-keterampilan tersebut dirumuskan dalam bentuk kompetensi.
Konsep kompetensi dikembangkan dengan menunjukkan kecakapan atau
keterampilan kerja.
Kegiatan pembelajaran di sekolah dilaksanakan berdasarkan standar
kompetensi yang telah ditetapkan. Siswa diarahkan agar memperoleh
kompetensi yang ada. Tingkat pemahaman siswa sangat menentukan
keberhasilan siswa dalam memperoleh kompetensi. Kompetensi siswa
merupakan kebulatan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dapat
aktifitas belajar. Dari hal tersebut, siswa diharapkan mampu menunjukkan
kompetensi yang telah diperolehnya melalui evaluasi pembelajaran, praktik
kerja lapangan, maupun di dunia kerja sesuai dengan bidang profesinya.
(Syaodih, 2012:183-184)
2. Kompetensi Siswa SMK Program Keahlian Akuntansi
Standar Kompetensi Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) pada
Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen Program Studi Keahlian Keuangan
Kompetensi Keahlian Akuntansi. (Permendikbud, 2009: 504-507)
a) Dasar Kompetensi Kejuruan
Standar Kompetensi:
1) Menerapkan prinsip profesional bekerja
2) Melaksanakan komunikasi bisnis
3) Menerapkan keselamatan, kesehatan kerja, dan lingkungan hidup
(K3LH)
b) Kompetensi Kejuruan
Standar Kompetensi:
1) Mengelola dokumen transaksi
2) Memproses dokumen dana kas kecil
3) Memproses dokumen dana kas di bank
4) Memproses entri jurnal
5) Memproses buku besar
6) Mengelola kartu piutang
8) Mengelola kartu aktiva tetap
9) Mengelola kartu utang
10)Menyajikan laporan harga pokok produk
11)Menyusun laporan keuangan
12)Menyiapkan surat pemberitahuan pajak
13)Mengoperasikan paket program pengolah angka/spreadsheet
14)Mengoperasikan aplikasi komputer akuntansi
D. Kerangka Berpikir
Kompetensi siswa merupakan kebulatan pengetahuan, keterampilan, dan sikap
yang dapat ditampilkan oleh siswa dalam berpikir dan bertindak yang
dihasilkan dari aktifitas belajar.
1. Hubungan persepsi siswa tentang kompatensi guru dengan kompetensi
siswa SMK Program Keahlian Akuntansi
Persepsi siswa adalah proses ketika siswa menerima,
mengorganisasikan dan menginterpretasi kemampuan, pengetahuan,
keterampilan, dan perilaku yang dimiliki gurunya pada saat mengajar.
Kompetensi guru adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan
perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru dalam
melaksanakan tugas keprofesionalan. Kompetensi guru meliputi
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan
kompetensi profesional. Kompetensi guru tercermin saat melakukan tugas
Persepsi siswa tentang kompetensi guru adalah suatu pandangan siswa
terhadap pengetahuan dan keterampilan guru dalam menyampaikan ilmu
dan keterampilan serta mendidik siswa sesuai bidang keahliannya. Persepsi
siswa tentang kompetensi guru berhubungan dengan tingkat kompetensi
siswa yang dalam konteks penelitian ini adalah kompetensi siswa SMK
Program Keahlian Akuntansi. Hal ini disebabkan karena persepsi siswa
yang baik terhadap kompetensi guru akan menimbulkan rasa nyaman dan
senang belajar pada diri siswa, sehingga siswa dapat memperoleh
kompetensinya secara optimal.
2. Hubungan minat bekerja dengan kompetensi siswa SMK Program Keahlian
Akuntansi
Minat adalah suatu rasa lebih suka dan ketertarikan pada suatu hal atau
aktivitas, tanpa ada paksaan dari orang lain. Penerimaan akan suatu
hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri merupakan dasar
dari arti minat tersebut. Minat dapat mempengaruhi kualitas pencapaian
hasil belajar terhadap bidang keahlian yang digeluti oleh siswa SMK yang
dalam konteks penelitian ini adalah siswa SMK Program Keahlian
Akuntansi.
Selama proses pembelajaran dapat memunculkan perasaan ketertarikan
siswa SMK terhadap dunia kerja. Hal tersebut mampu menumbuhkan minat
bekerja yang tinggi dalam diri siswa SMK pada bidang keahliannya. Minat
bekerja berhubungan dengan tingkat kompetensi siswa SMK karena minat
kompetensi secara maksimal. Siswa diharapkan mampu menunjukkan
kompetensi yang telah diperolehnya melalui evaluasi pembelajaran, praktik
kerja lapangan, maupun di dunia kerja sesuai dengan bidang profesinya.
E. Hipotesis
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir diatas, dirumuskan hipotesis
sebagai berikut:
Ha1 = Ada hubungan persepsi siswa tentang kompetensi guru dengan
kompetensi siswa SMK Program Keahlian Akuntansi
Ha2 = Ada hubungan minat bekerja dengan kompetensi siswa SMK
17 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
deskriptif. Metode penelitian deskriptif yang digunakan adalah metode survei.
Dalam penelitian ini dimaksud untuk memperoleh informasi tentang persepsi
siswa tentang kompetensi guru dan minat kerja dengan kompetensi siswa SMK
Program Keahlian Akuntansi di Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian
Penelitian dilaksanakan di SMK Non Muhammadiyah Kabupaten Sleman,
Yogyakarta yang memiliki Program Studi Keahlian Akuntansi, antara lain:
SMK Negeri 1 Depok Sleman, SMK Negeri 1 Tempel Sleman, SMK “17” Seyegan Sleman, SMK YPKK 1 Sleman, SMK YPKK 3 Sleman, SMK
Yapemda Sleman, dan SMK Hamong Putera 1 Pakem Sleman.
2. Waktu Penelitian
C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMK Negeri 1 Depok Sleman,
SMK Negeri 1 Tempel Sleman, SMK “17” Seyegan Sleman, SMK YPKK 1 Sleman, SMK YPKK 3 Sleman, SMK Yapemda Sleman, dan SMK
Hamong Putera 1 Pakem Sleman. Peneliti memilih siswa SMK kelas XI
Program Keahlian Akuntansi. Alasan peneliti memilih siswa SMK kelas XI
Program Keahlian Akuntansi karena siswa kelas X belum mendapatkan
kompetensi akuntansi yang cukup sedangkan kelas XII sedang difokuskan
untuk menghadapi ujian nasional.
2. Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah persepsi siswa tentang kompetensi
guru, minat kerja, dan kompetensi siswa SMK Program Keahlian Akuntansi
di Kabupaten Sleman Yogyakarta.
D. Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel 1. Populasi penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiono, 2012: 80).
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI di SMK Negeri
Sleman, dan SMK Hamong Putera 1 Pakem Sleman. Menurut data Dinas
Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Sleman tahun 2015/2016
terdapat 366 siswa kelas XI yang tersebar di SMK tersebut.
2. Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi (Sugiyono, 2012: 81). Oleh karena keterbatasan waktu, maka
peneliti tidak mungkin melakukan penelitian pada semua populasi, tetapi
peneliti menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Untuk
menentukan besarnya sampel dari populasi, peneliti menggunakan rumus
Slovin sebagai berikut:
Keterangan:
Keterangan: n = ukuran sampel N = ukuran populasi
E = nilai kritis (batas ketelitian) yang diinginkan (persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel populasi).
Dalam penelitian ini, ditentukan nilai kritis sebesar 5% Jadi jumlah sampel
yang akan diambil (n), dengan nilai kritis/bataskesalahan (e) 5% dari
populasi (N) tersebut adalah :
� = + . , 2 = ,9 = 9 ,
3. Teknik Penarikan Sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Proportional
Random Sampling dengan modifikasi atau dengan istilah lain disebut
Disproportionate Stratified Random Sampling. Teknik ini digunakan bila
populasi mempunyai unsur yang tidak homogen dan berstrata tetapi
kurang proporsional. Modifikasi yang dilakukan yaitu kelompok populasi
yang terlalu sedikit diambil seluruhnya menjadi sampel. Dalam teknik ini
anggota populasi yang akan diambil sebagai sampel sudah ditentukan
sesuai dengan keperluan penelitian dan mampu menunjukkan
kerepresentatifan sampel yang diambil.
Pengambilan sampel pada setiap sekolah secara rinci dapat dilihat
dalam tabel berikut:
Tabel 3.1
Proporsi Pengambilan Sampel Setiap Sekolah
Keterangan
Variabel dalam penelitian ini adalah persepsi siswa tentang kompetensi
Akuntansi di Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Persepsi siswa adalah proses
ketika siswa menerima, mengorganisasikan dan menginterpretasi
kemampuan, pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang dimiliki gurunya
pada saat mengajar. Kompetensi guru adalah seperangkat pengetahuan,
keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh
guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Minat adalah suatu rasa
lebih suka dan ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada paksaan
dari orang lain. Kompetensi siswa merupakan kebulatan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang dapat ditampilkan oleh siswa dalam berpikir
Tabel 3.2
Indikator Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru
Dimensi Indikator Nomor Pernyataan
Tabel 3.3
Indikator Minat Bekerja
Dimensi Indikator Nomor Pernyataan
Positif Negatif
Jasmani
Keadaan fisik Kesehatan tubuh 1 Penampilan
Dorongan untuk belajar 4
Tingkat intelegensi
Tingkat kecerdasan siswa
5
Pengetahuan Wawasan tentang pekerjaan
Prestasi belajar Hasil belajar yang dicapai
8
Perilaku
Kemandirian Kebiasaan melakukan suatu kegiatan tanpa bantuan orang lain.
9
Kedisiplinan Keteraturan dalam belajar dan berlatih.
10
Nilai perilaku Standar perilaku seseorang seperti kejujuran, keterbukaan, dan kerjasama.
11
Sikap Perasaan suka atau tidak suka terhadap suatu hal.
12
Kepribadian Karakteristik diri seperti percaya diri, patuh, mudah bersosialisasi.
13
Kemampuan
Pendorong
Minat Minat terhadap suatu bidang pekerjaan atau
Indikator Kompetensi Siswa SMK Program Keahlian Akuntansi
Dimensi Indikator
a. Menerapkan prinsip profesional pekerja b. Melaksanakan komunikasi bisnis c. Menerapkan keselamatan, kesehatan kerja, dan lingkungan hidup (K3LH)
1,2,5 e. Memproses dokumen dana kas kecil f. Memproses dokumen dana kas di bank g. Memproses entri jurnal
h. Memproses buku besar i. Mengelola kartu piutang j. Mengelola kartu persediaan k. Mengelola kartu aktiva tetap l. Mengelola kartu utang
m. Menyajikan laporan harga pokok produk n. Menyusun laporan keuangan
Skala Pengukuran
Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai
acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat
ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan
menghasilkan data kuantitatif. Skala pengukuran yang digunakan adalah
skala Likert untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang fenomena sosial yang tertuang dalam item-item
instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Jawaban setiap
item instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari
sangat positif sampai sangat negatif. (Sugiyono, 2012:93)
Tabel 3.5
Skor Item-item Pernyataan Kuesioner
Jawaban Skor pernyataan positif Skor pernyataan negatif
Sangat Setuju (SS) 5 1
Setuju (S) 4 2
Netral (N) 3 3
Tidak Setuju (TS) 2 4
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 5
F. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 1. Teknik Pengumpulan data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kuesioner. Melalui
teknik ini, responden diberikan seperangkat pertanyaan tertulis untuk
dijawab secara tertulis. Jenis kuesioner yang dipakai dalam penelitian ini
2. Instrumen Pengumpulan Data
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner.
Kuesioner berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai persepsi siswa tentang
kompetensi guru dan minat kerja dengan kompetensi siswa SMK Program
Keahlian Akuntansi. Pertanyaan dijawab oleh responden dengan memilih
(√) pada alternatif jawaban yang tersedia.
G. Pengujian Instrumen Penelitian 1. Pengujian Validitas
Pengujian validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan
tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2010: 211).
Instrumen dikatakan valid jika mampu mengungkapkan sesuatu yang akan
diukur serta dapat mengungkapkan data dari varibel yang diteliti secara
tepat.
Pengujian validitas item instrumen dilakukan dengan menghitung nilai
korelasi setiap item istrumen dengan skor total. Teknik pengujian validitas
item instrumen dilakukan berdasarkan rumus korelasi product moment
sebagai berikut (Siregar 2013:48):
Keterangan:
rxy = Koefisien korelasi antara X dan Y
ƩXY = Jumlah hasil kali antara X dan Y
N = Banyaknya sampel yang diuji coba
Ketentuan untuk menentukan valid atau tidaknya suatu item pada
instrumen sebagai berikut: jika nilai-nilai corrected item-total correlation
atau dengan nama lain rhitung setiap item lebih besar dari nilai rtabel = 0,361,
maka item pada instrumen dapat dikatakan valid. Sebaliknya, jika nilai-nilai
corrected item-total correlation atau rhitung setiap item lebih kecil dari nilai
rtabel = 0,361, maka item pada instrumen dapat dikatakan tidak valid.
Pengujian validitas dilakukan dengan responden sebanyak 30 siswa.
Berdasarkan responden tersebut, maka rtabel dapat dicari sebagai berikut df
= n – 2 = 30 – 2 = 28 dengan taraf signifikansi = 5% diketahui bahwa rtabel = 0,361. Berikut ini disajikan hasil pengujian validitas instrumen penelitian
ini.
a. Variabel persepsi siswa tentang kompetensi guru Tabel 3.6
Hasil Pengujian Validitas I
Variabel Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru No. Pernyataan r tabel r hitung Keterangan
14 0,361 0,501 Valid
pengujian diketahui terdapat dua item yang tidak valid yang selanjutnya
dihapus atau dihilangkan. Setelah dihilangkan kembali dilakukan pengujian
ulang menggunakan SPSS.
Tabel 3.7
Hasil Pengujian Validitas II
Variabel Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru
No. Pernyataan r tabel r hitung Keterangan
13 0,361 0,574 Valid
Pengambilan kesimpulan ini dengan membandingkan rhitung dengan
rtabel. Jumlah data (n) sebanyak 30 responden dan α = 5% diperoleh rtabel sebesar 0,361. Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel di atas terlihat
bahwa 26 item memiliki rhitung lebih besar daripada rtabel maka semua item
dikatakan valid.
b. Variabel minat bekerja
Tabel 3.8
Hasil Pengujian Validitas I Variabel Minat Bekerja
No. Pernyataan r tabel r hitung Keterangan
11 0,361 0,423 Valid
pengujian diketahui terdapat dua item yang tidak valid yang selanjutnya
dihapus atau dihilangkan. Setelah dihilangkan kembali dilakukan
pengujian ulang.
Tabel 3.9
Hasil Pengujian Validitas II Variabel Minat Bekerja
No. Pernyataan r tabel r hitung Keterangan
18 0,361 0,472 Valid
20 0,361 0,674 Valid
21 0,361 0,404 Valid
Pengambilan kesimpulan ini dengan membandingkan rhitung dengan rtabel.
Jumlah data (n) sebanyak 30 responden dan α = 5% diperoleh rtabel sebesar 0,361. Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel di atas terlihat bahwa 19
item memiliki rhitung lebih besar daripada rtabel maka semua item dikatakan
valid.
c. Variabel kompetensi siswa SMK Program Keahlian Akuntansi
Tabel 3.10
Hasil Pengujian Validitas I Variabel Kompetensi Siswa SMK
Program Keahlian Akuntansi
No. Pernyataan r tabel r hitung Keterangan
22 0,361 0,588 Valid
item, terdapat item yang tidak valid yaitu item 6, 19, dan 23. Pengambilan
kesimpulan ini dengan membandingkan rhitung dengan rtabel. Dari hasil
pengujian diketahui terdapat tiga item yang tidak valid yang selanjutnya
dihapus atau dihilangkan. Setelah dihilangkan kembali dilakukan pengujian
ulang.
Tabel 3.11
Hasil Pengujian Validitas II Variabel Kompetensi Siswa SMK
Program Keahlian Akuntansi
No. Pernyataan r tabel r hitung Keterangan
24 0,361 0,471 Valid
25 0,361 0,557 Valid
26 0,361 0,527 Valid
Pengambilan kesimpulan ini dengan membandingkan rhitung dengan rtabel.
Jumlah data (n) sebanyak 30 responden dan α = 5% diperoleh rtabel sebesar 0,361. Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel di atas terlihat bahwa 23
item memiliki rhitung lebih besar daripada rtabel maka semua item dikatakan
valid.
2. Pengujian Reliabilitas
Pengujian reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana hasil
pengukuran tetap konsisten, bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih
terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukur yang sama
pula (Siregar, 2013: 55).
Pengujian reliabilitas instrumen dilakukan dengan teknik Alpha
Cronbach karena jawaban yang diberikan responden dalam penelitian ini
adalah jawaban yang berbentuk skala. Menentukan besarnya Alpha
Cronbach dilakukan dengan bantuan SPSS.
Tolak ukur Alpha Cronbach atau ri sebesar 0,6. Artinya sebuah
instrumen dikatakan reliabel apabila memiliki koefisien reliabilitas (r11)
atau Alpha Cronbach > 0,6. Sedangkan jika r11 atau Alpha Cronbach < 0,6
maka instrumen penelitian tersebut dikatkan tidak reliabel (Siregar 2013:
57). Pengujian reliabilitas menggunakan rumus Alpha Crobach sebagai
Keterangan:
r11 = reliabilitas instrumen k = banyaknya butir pertanyaan
Ʃσt2 = jumlah varian butir
σt2 = varian total
Hasil pengujian reliabilitas variabel persepsi siswa tentang kompetensi
guru dan minat bekerja dengan kompetensi siswa SMK sebagai berikut:
a) Varibel persepsi siswa tentang kompetensi guru
Berdasarkan pengujian reliabilitas awal yang telah dilakukan, dapat
diketahui bahwa nilai Alpha Cronbach adalah 0,919 yang artinya lebih
besar dari 0,6 sehingga dapat disimpulkan bahwa item persepsi siswa
tentang kompetensi guru adalah reliabel. Dengan data yang sama setelah
dua item yang tidak valid dihilangkan menghasilkan nilai Alpha
Cronbach yaitu 0,921 yang artinya lebih besar dari 0,6. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa item persepsi siswa tentang kompetensi guru adalah
reliabel.
b) Varibel minat bekerja
Berdasarkan pengujian reliabilitas pertama yang telah dilakukan,
dapat diketahui bahwa nilai Alpha Cronbach adalah 0,875 yang artinya
lebih besar dari 0,6 sehingga dapat disimpulkan bahwa item minat
bekerja adalah reliabel. Dengan data yang sama, pada pengujian kedua
Cronbach yaitu 0,877 yang artinya lebih besar dari 0,6. Sehingga dapat
dikatakan bahwa item minat bekerja adalah reliabel.
c) Variabel kompetensi siswa SMK Program Keahlian Akuntansi
Berdasarkan pengujian reliabilitas pertama yang telah dilakukan,
dapat diketahui bahwa nilai Alpha Cronbach adalah 0,911 yang artinya
lebih besar dari 0,6 sehingga dapat disimpulkan bahwa item kompetensi
siswa SMK Program Keahlian Akuntansi adalah reliabel. Dengan data
yang sama, pada pengujian kedua setelah tiga item yang tidak valid
dihilangkan menghasilkan nilai Alpha Cronbach yaitu 0,932 yang artinya
lebih besar dari 0,6. Sehingga dapat dikatakan bahwa item kompetensi
siswa SMK Program Keahlian Akuntansi adalah reliabel.
H. Teknik Analisis Data 1. Analisis Deskriptif
Analisis Deskriptif adalah bentuk analisis data penelitian untuk menguji
generalisasi hasil penelitian berdasarkan satu sampel (Siregar, 2013: 100).
Uji staristik deskriptif bertujan untuk menguji hipotesis dari peneliti yang
bersifat deskriptif. Hasil kuesioner dideskripsikan dengan menggunakan
Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II. Menurut Masidjo (1995: 150),
Penilaian Acuan Patokan adalah suatu penilaian yang memperbandingkan
hasil belajar siswa dengan suatu patokan yang telah ditetapkan sebelumnya,
Tabel 3.12
Pengujian normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah data
hasil penelitian berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini
pengujian normalitas dilakukan berdasarkan uji normalitas bivariat
(chisquare) dengan ketentuan sebagai berikut: jika nilai R square
mendekati 1 ( ≥ 0,8 ) maka data tersebut berdistribusi normal. Sebaliknya
jika nilai R square menjauhi 1 ( ≤ 0,8 ) maka data tersebut tidak berdistribusi normal. Pengujian normalitas dilakukan dengan bantuan
program SPSS.
b. Pengujian Hipotesis dan Penarikan Kesimpulan
1) Rumusan Hipotesis
a) Hipotesis Pertama
Ho1 = Tidak ada hubungan persepsi siswa tentang kompetensi
guru dengan kompetensi siswa SMK Program Keahlian
Ha1 = Ada hubungan persepsi siswa tentang kompetensi guru
dengan kompetensi siswa SMK Program Keahlian
Akuntansi.
b) Hipotesis Kedua
Ho2 = Tidak ada hubungan minat bekerja dengan kompetensi
siswa SMK Program Keahlian Akuntansi.
Ha2 = Ada hubungan minat bekerja dengan kompetensi siswa
SMK Program Keahlian Akuntansi.
2) Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan berdasarkan analisis korelasi
Spearman dengan rumus sebagai berikut (Siregar, 2013: 380) :
Keterangan:
rs = Koefisien korelasi rank Spearman di = Selisih setiap rank
n = Banyaknya pasangan data
Nilai koefisien korelasi adalah bilangan yang menyatakan
kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih atau juga dapat
menentukan arah dari kedua variabel. Nilai koefisien korelasi (rs) =
(-1 ≤ 0 ≤ 1).
Kriteria arah hubungan koefisien korelasi adalah bilangan yang
menentukan arah hubungan dari kedua variabel. Berikut ini adalah
tabel tentang korelasi dan kekuatan hubungan menurut Siregar
(2013: 251) :
Tabel 3.13
Tabel Korelasi dan Kekuatan Hubungan
Nilai Korelasi Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat Lemah
0,200 – 0,399 Lemah
0,400 – 0,599 Cukup
0,600 – 0,799 Kuat
0,800 – 1,00 Sangat Kuat
3) Penarikan Kesimpulan
Ketentuan dalam penarikan kesimpulan adalah sebagai berikut: (a)
jika nilai sig.(2-tailed) < α = 0,05 maka Ha1 diterima, artinya ada hubungan persepsi siswa tentang kompetensi guru dengan
kompetensi siswa SMK Program Keahlian Akuntansi. Sebaliknya,
jika nilai sig.(2-tailed) > α = 0,05 maka Ha1 ditolak, artinya tidak ada hubungan persepsi siswa tentang kompetensi guru dengan
kompetensi siswa SMK Program Keahlian Akuntansi.
(b) jika nilai sig.(2-tailed) < α = 0,05 maka Ha2 diterima, artinya ada hubungan minat bekerja dengan kompetensi siswa SMK Program
Keahlian Akuntansi. Sebaliknya, jika nilai sig.(2-tailed) > α = 0,05 maka Ha2 ditolak, artinya tidak ada hubungan minat bekerja dengan
39 BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Mei 2016. Pada awalnya,
lokasi penelitian dilaksanakan di seluruh SMK non Muhammadiyah yang
memiliki program keahlian Akuntansi di Kabupaten Sleman yang berjumlah
10 sekolah. Namun tiga sekolah memberikan respon negatif yaitu SMK
Negeri 1 Godean, SMK YPKK 2 Sleman, dan SMK Sanjaya Pakem, sehingga
penelitian dilaksanakan di tujuh sekolah.
Subjek penelitian ini adalah siswa-siswi kelas XI SMK Program Keahlian
Akuntansi di Kabupaten Sleman Tahun Ajaran 2015/2016 yang telah
mendapatkan kompetensi akuntansi. Penelitian dilakukan pada 207 sampel.
Kuesioner diberikan sebanyak subjek dan diperoleh kembali dalam jumlah
yang sama. Berikut ini adalah tabel tentang responden masing-masing
sekolah.
Tabel 4.1 Responden Penelitian
No. Nama Sekolah Jumlah Responden
Deskripsi data untuk masing-masing variabel penelitian adalah sebagai berikut : 1. Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru No. Interval F Frekuensi Relatif Kategori
1 119 – 140 14 7% Sangat Baik
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa persepsi siswa tentang kompetensi guru
adalah baik dengan presentase sebesar 52% atau sebanyak 107 siswa. Hasil
perhitungan statistik menunjukkan nilai rata-rata (mean) = 103,45; modus =
111; median = 103,00; standar deviasi = 10,701. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa secara umum persepsi siswa tentang kompetensi guru adalah
baik.
2. Minat Bekerja
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Minat Bekerja
No. Interval F Frekuensi Relatif Kategori
1 89 – 105 4 2% Sangat Tinggi
Keahlian Akuntansi adalah cukup tinggi dengan presentase sebesar 46% atau
(mean) = 74,42; modus = 74; median = 74,00; standar deviasi = 6,918. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa secara umum minat bekerja termasuk kategori
cukup tinggi.
3. Kompetensi Siswa SMK Program Keahlian Akuntansi Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Kompetensi Siswa SMK Program Keahlian Akuntansi
No. Interval F Frekuensi Relatif Kategori
1 110 – 130 4 2% Sangat Tinggi
Keahlian Akuntansi adalah cukup tinggi dengan presentase sebesar 38% atau
sebanyak 78 siswa. Hasil perhitungan statistik menunjukkan nilai rata-rata
(mean) = 88,51; modus = 102; median = 87,00; standar deviasi = 9,691.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa secara umum kompetensi siswa SMK
Program Keahlian Akuntansi termasuk kategori cukup tinggi.
B. Pengujian Prasyarat Analisis Data 1. Pengujian Normalitas
Uji normalitas bivariat dalam penelitian bertujuan untuk mengetahui
apakah hasil penelitian berdistribusi normal atau tidak (Arikunto, 2010:
408). Pengujian normalitas bivariat menggunakan bantuan SPSS. Berikut
a. Pengujian normalitas variabel persepsi siswa tentang kompetensi guru
dengan kompetensi siswa SMK Program Keahlian Akuntansi.
Tabel 4.5
Hasil Uji Normalitas Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru Dengan Kompetensi Siswa SMK Program Keahlian Akuntansi
Model Summary and Parameter Estimates
Dependent Variable: chisquare
Equatio
The independent variable is Mahalanobis Distance.
Tabel 4.5 menunjukkan nilai R square = 0,538. Nilai R square
tersebut menunjukkan bahwa normalitas distribusi data persepsi siswa
tentang kompetensi guru dengan kompetensi siswa SMK Program
Keahlian Akuntansi adalah tidak normal.
b. Pengujian normalitas variabel minat bekerja dengan kompetensi siswa
SMK Program Keahlian Akuntansi
Tabel 4.6
Hasil Uji Normalitas Minat Bekerja Dengan Kompetensi Siswa SMK Program Keahlian Akuntansi
Model Summary and Parameter Estimates
Dependent Variable: chisquare
Equation Model Summary Parameter
Estimates
R Square F df1 df2 Sig. Constant b1
The independent variable is Mahalanobis Distance.
Tabel 4.6 menunjukkan nilai R square = 0,682. Nilai R square
tersebut menunjukkan bahwa normalitas distribusi data minat bekerja
dengan kompetensi siswa SMK Program Keahlian Akuntansi adalah
tidak normal.
C. Pengujian Hipotesis
1. Pengujian Hipotesis Pertama
a. Rumusan Hipotesis
Ho1 = Tidak ada hubungan persepsi siswa tentang kompetensi guru
dengan kompetensi siswa SMK Program Keahlian Akuntansi
Ha1 = Ada hubungan persepsi siswa tentang kompetensi guru dengan
kompetensi siswa SMK Program Keahlian Akuntansi
Tabel 4.7
Hasil Uji Korelasi Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru Dengan Kompetensi Siswa SMK Program Keahlian Akuntansi
Correlations
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Berdasarkan tabel 4.7 tampak bahwa nilai Correlation Coefficient
(Spearman’s rho) = 0,321. Nilai tersebut menunjukkan bahwa arah
hubungan persepsi siswa tentang kompetensi guru dengan kompetensi
siswa SMK Program Keahlian Akuntansi adalah positif kategori lemah.
Artinya, semakin baik persepsi siswa tentang kompetensi guru, maka
semakin baik tingkat kompetensi siswa SMK Program Keahlian
Akuntansi. Nilai sig.(2-tailed) pada tabel 4.7 menunjukkan nilai sebesar
0,000. Hal tersebut berarti hubungan persepsi siswa tentang kompetensi
guru dengan kompetensi siswa SMK Program Keahlian Akuntansi
adalah signifikan. Nilai sig.(2-tailed) = 0,000 < α = 0,05 yang artinya Ha1 diterima atau Ho1 ditolak. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan
kompetensi siswa SMK Program Keahlian Akuntasi dapat
digeneralisasikan pada populasi penelitian ini.
2. Pengujian Hipotesis Kedua
a. Rumusan Hipotesis
Ho2 = Tidak ada hubungan minat bekerja dengan kompetensi siswa SMK
Program Keahlian Akuntansi
Ha2 = Ada hubungan minat bekerja dengan kompetensi siswa SMK
Program Keahlian Akuntansi
b. Pengujian Hipotesis
Tabel 4.8
Hasil Uji Korelasi Minat Bekerja Dengan Kompetensi Siswa SMK Program Keahlian Akuntansi
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Berdasarkan tabel 4.8 tampak bahwa nilai Correlation Coefficient
(Spearman’s rho) = 0,677. Nilai tersebut menunjukkan bahwa arah
Akuntansi adalah positif kategori kuat. Artinya, semakin tinggi minat
bekerja, maka semakin tinggi tingkat kompetensi siswa SMK Program
Keahlian Akuntansi. Nilai sig.(2-tailed) pada tabel 4.8 menunjukkan nilai
sebesar 0,000. Hal tersebut berarti hubungan minat bekerja dengan
kompetensi siswa SMK Program Keahlian Akuntansi adalah signifikan.
Nilai sig.(2-tailed) = 0,000 < α = 0,05, artinya Ha2 diterima atau Ho2 ditolak. Dengan demikian dapa ditarik kesimpulan bahwa ada hubungan minat
bekerja dengan kompetensi siswa SMK Program Keahlian Akuntansi dapat
digeneralisasikan pada populasi penelitian ini.
D. Pembahasan
1. Hubungan Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru Dengan Kompetensi Siswa SMK Program Keahlian Akuntansi
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis di atas diketahui bahwa ada
hubungan persepsi siswa tentang kompetensi guru dengan kompetensi siswa
SMK Program Keahlian Akuntansi. Hubungan tersebut merupakan positif
dan signifikan. Hasil deskripsi data persepsi siswa tentang kompetensi guru
menunjukkan sebagian besar siswa berpersepsi bahwa kompetensi guru baik
(107 responden atau 52%).
Sebagian besar siswa sudah memiliki persepsi bahwa guru yang
mengajar dan mendidik mereka memiliki kompetensi yang baik. Namun
tidak semua siswa beranggapan bahwa semua guru memiliki kompetensi
sekolah mereka pernah menunjukkan atau memiliki kompetensi keguruan
yang masih kurang baik. Ada siswa yang beranggapan bahwa ada guru
tertentu yang bersikap kurang baik saat sedang melakukan proses
pembelajaran di kelas, misalnya bersikap pilih kasih atau tidak adil. Hal
tersebut tentu dapat mengurangi penilaian siswa terhadap guru. Dari temuan
tersebut, guru dianjurkan untuk terus meningkatkan serta memaksimalkan
kompetensi-kompetensi keguruannya.
Hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan yang positif dan
signifikan persepsi siswa tentang kompetensi guru dengan kompetensi siswa
SMK Program Keahlian Akuntansi. Artinya bahwa baik burukya persepsi
siswa tentang kompetensi guru menentukan tinggi rendahnya kompetensi
yang diperoleh siswa. Hubungan yang positif mempunyai arti semakin baik
persepsi siswa tentang kompetensi guru semakin tinggi tingkat kompetensi
siswa. Sebaliknya, semakin buruk persepsi siswa tentang kompetensi guru
semakin rendah tingkat kompetensi siswa. Hasil uji korelasi yang signifikan
mempunyai arti bahwa hasil penelitian ini dapat digeneralisasikan ke dalam
populasi penelitian.
Bila dilihat hasil deskripsi data kompetensi siswa SMK Program
Keahlian Akuntansi menunjukkan bahwa sebagian besar siswa memiliki
kompetensi akuntansi yang cukup tinggi (78 responden atau 38%).
Kemampuan seseorang dalam menerapkan atau menggunakan pengetahuan
yang dikuasainya dalam sesuatu bidang kehidupan disebut sebagai
keterampilan-keterampilan tersebut dirumuskan dalam bentuk kompetensi. Konsep
kompetensi dikembangkan dengan menunjukkan kecakapan atau
keterampilan kerja. Kompetensi siswa merupakan kebulatan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang dapat ditampilkan oleh siswa dalam berpikir
dan bertindak yang dihasilkan dari aktifitas belajar. Dari hal tersebut, siswa
diharapkan mampu menunjukkan kompetensi yang telah diperolehnya
melalui evaluasi pembelajaran, praktik kerja lapangan, maupun di dunia
kerja sesuai dengan bidang profesinya. (Syaodih, 2012:183-184)
Persepsi adalah suatu proses penggunaan pengetahuan yang telah
dimiliki untuk memperoleh dan menginterpretasikan stimulus (rangsangan)
yang diterima oleh sistem alat indera manusia (Desmita, 2009: 118).
Stimulus (rangsangan) yang diterima oleh siswa merupakan interaksi siswa
dengan guru saat proses pembelajaran di kelas. Bila persepsi yang dimiliki
siswa bersifat positif terhadap guru maka akan menimbulkan perasaan suka
atau senang serta bangga. Kemudian perasaan tersebut akan menimbulkan
dampak pada diri siswa sehingga merasa bersemangat dan termotivasi untuk
mengerahkan segala usaha agar dapat memperoleh kompetensi secara