ABSTRAK
Fajrin. Saratisa Hia. 2016. Persepsi Siswa SMA Kelas XI IPA Di Kabupaten
Nias Barat Terhadap Fisika. Skripsi. Program Studi Pendidikan Fisika,
Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi siswa SMA Kelas
XI IPA di Kabupaten Nias Barat terhadap pelajaran fisika. Penelitian
melibatkan 506 siswa di SMA kabupaten Nias Barat. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa hampir seluruh siswa memiliki persepsi positif
terhadap fisika hal ini terbukti 85.57% siswa memiliki nilai rata-rata skor
sebesar 73%. Fisika merupakan mata pelajaran yang sulit bagi siswa SMA
Kabupaten Nias Barat dan hanya 9.09% siswa yang menyukai pelajaran
fisika. Hal ini dipengaruhi oleh persepsi awal siswa yang menganggap fisika
adalah kumpulan rumus sehingga sulit dihafalkan, metode mengajar yang
digunakan oleh guru serta fasilitas sekolah yang kurang mendukung
pembelajaran fisika. Akan tetapi masih ada 6.12% siswa yang merasa
studinya kedepan dipengaruhi oleh fisika karena ilmu fisika memiliki
peranan penting dalam perkembangan teknologi kedepan.
ABSTRACT
Fajrin. Saratisa Hia. 2016. The Perception of SMA XI IPA Kabupaten Nias
Barat High School Students About Physics. Thesis. Physics Education
Study Program, Department of Mathematics and Natural Science,
Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma University,
Yogyakarta.
The purpose of this research is to understand about the perception of
SMA Kabupaten Nias Barat high school students about physics. This
research involving 506 student’s in SMA Kabupaten Nias Barat. The result
shows that 85.57% students have score 73% or in other words most of them
have positive perception about physics. Otherwise, students think that
physics is difficult, and only 9.09% students like physics. It is affected by
their first perception about physics which has many formulas and it is
difficult to memorize, the learning method that used by the teachers do not
vary, and the facilities does not support the physics leaning at all. However,
there are 6.12% students feel that physics affects their study and it is very
important in the development of technology in the future.
PERSEPSI SISWA KELAS XI IPA DI KABUPATEN NIAS BARAT
TERHADAP PELAJARAN FISIKA
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
Fajrin Saratisa Hia
NIM: 121424037
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
i
PERSEPSI SISWA KELAS XI IPA DI KABUPATEN NIAS BARAT
TERHADAP PELAJARAN FISIKA
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
Fajrin Saratisa Hia
NIM: 121424037
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
SKRIPSI
SKRIPSI
PERSEPSI
SISWA
IGLAS XI
IPA DI
KABTIPATEN
FIIAS BARAT
TERIIADAP PELAJARAN
FISIKA
Dipersiapkan dan
ditulis
oleh:
Fairin
Saratisa
IIia
Ketua
Se*r,etaris
Anggsta
Anggota
Anggota
Yoryakarta,28 Juli2016
Fakuhas
Keguruan dan
Ilmu
Pendidikan
Universitas
Sanata
Dharma
iv
Halaman Persembahan
“Saya mengerjakan hal terbaik yang saya tahu, hal terbaik yang saya bisa
dan saya bermaksud untuk melakukannya sampai akhir”
Skripsi ini kupersembahkan untuk:
Papa tercinta Faedona Hia
Mama tercinta Mariamah
Mama tercinta Riana Gulo
Saudara/i terkasih Edri Hia, Widia Hia, Tri Juniarsa
PERNYATAAN KEASLIAN
KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahrva
skripsi
yang saya
tulis
ini
tidak
memuat
karya
atau
bagi*n karya orang lain, kecuali yang telah
disebutkan
dalarn kutipan dan daftar
pustak4
sebagaimana layaknya karya
ilmiah.
Yogyakarta
28
luli
2016
Fafrin
Saratisa
Hia
LEMBAR PERNYATAAN
PERSETUJUAN
PUBLIKASI
KARYA
ILMIAH
TINTUK
KEPERLUAN AKADEIVIS
Yang bertanda tangan di bawah
ini,
saya
mahasiswa
Universitas
Sanata
Dharma:
Nama
: Fajrin
Saratisa
Hia
NIM
:121424037
Demi
perkembangan
ilmu
pengetahuan,
saya
memberikan
kepada
Perpustakaan Universitas
Sanata
Dharma
untuk menyimpan karya
ilmiah
saya
yang
berjudul:
#PERSEPSI
SISWA
SMA KELAS
XI
IPA
DI KABIIPATEN
NIAS BARAT
TERI{ADAP FTSIKA"
Dengan demikian saya
memberikan kepada
Perpustakaan Universitas
Sanata
Dharma hak untuk
menyirnpan,
untuk mengalihkan
dalam
bentuk
media
lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan
data,
mendistribusikan
secara
terbatas,
dan
mempublikasikan di internet atau media
lain
untuk kepentingan akademis tanpa
perlu
meminta
izin
dari
saya
maupun
royalty
kepada
saya
selama
tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian
pernyataan
ini
saya
buat dengan sebenarnya,
Yogyakarta,TS Jufi2Al6
Yang menyatakan,
9€)e
Fairin
Saratisa
Hia
vii
ABSTRAK
Fajrin. Saratisa Hia. 2016. Persepsi Siswa SMA Kelas XI IPA Di Kabupaten
Nias Barat Terhadap Fisika. Skripsi. Program Studi Pendidikan
Fisika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma,
Yogyakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi siswa SMA
Kelas XI IPA di Kabupaten Nias Barat terhadap pelajaran fisika.
Penelitian melibatkan 506 siswa di SMA kabupaten Nias Barat. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa hampir seluruh siswa memiliki persepsi
positif terhadap fisika hal ini terbukti 85.57% siswa memiliki nilai
rata-rata skor sebesar 73%. Fisika merupakan mata pelajaran yang sulit bagi
siswa SMA Kabupaten Nias Barat dan hanya 9.09% siswa yang
menyukai pelajaran fisika. Hal ini dipengaruhi oleh persepsi awal siswa
yang menganggap fisika adalah kumpulan rumus sehingga sulit
dihafalkan, metode mengajar yang digunakan oleh guru serta fasilitas
sekolah yang kurang mendukung pembelajaran fisika. Akan tetapi masih
ada 6.12% siswa yang merasa studinya kedepan dipengaruhi oleh fisika
karena ilmu fisika memiliki peranan penting dalam perkembangan
teknologi kedepan.
viii
ABSTRACT
Fajrin. Saratisa Hia. 2016. The Perception of SMA XI IPA Kabupaten Nias
Barat High School Students About Physics. Thesis. Physics Education
Study Program, Department of Mathematics and Natural Science,
Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma
University, Yogyakarta.
The purpose of this research is to understand about the perception
of SMA Kabupaten Nias Barat high school students about physics. This
research involving 506 student’s in SMA Kabupaten Nias Barat. The
result shows that 85.57% students have score 73% or in other words
most of them have positive perception about physics. Otherwise, students
think that physics is difficult, and only 9.09% students like physics. It is
affected by their first perception about physics which has many formulas
and it is difficult to memorize, the learning method that used by the
teachers do not vary, and the facilities does not support the physics
leaning at all. However, there are 6.12% students feel that physics affects
their study and it is very important in the development of technology in
the future.
ix
KATA PENGANTAR
Syukur kepada Allah Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmatNya yang
berlimpah sehingga peneliti dapat menyelesaikan tugas akhir ini yang berjudul
“Persepsi Siswa SMA Kelas XI IPA di Kabupaten Nias Barat Terhadap
Fisika”
.
Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan bersama dalam sebuah tim
yang terdiri dari 4 anggota, yaitu Fajrin Hia, Yosefin Gulo, Felegi Daeli dan Frans
Lahagu. Persamaan untuk setiap kelompok adalah penelitian dilakukan di tempat
yang sama yaitu di seluruh sekolah yang ada di Kabupaten Nias Barat tingkat
menengah atas kelas XI IPA dan sampel yang digunakan juga sama. Perbedannya
adalah topik permasalahan pada setiap anggota.
Peneliti menyadari bahwa selama proses penyusunan skripsi ini tidak
terlepas dari bimbingan, bantuan, dukungan dan perhatian dari berbagai pihak.
Maka dari itu pada kesempatan dengan kerendahan hati peneliti ingin mengucapkan
terimakasih kepada:
1.
Ir. Sri Agustini Sulandari, M.Si dan Drs. Tarsisius Sarkim, M.Ed., Ph.D selaku
dosen pembimbing yang mengarahkan dan membimbing penulis.
x
3.
Seluruh kepala SMA Kabupaten Nias barat yang telah berkenan memberikan
kesempatan untuk melaksanakan penelitian.
4.
Seluruh guru fisika SMA Kabupaten Nias Barat yang telah berkenan
mendampingi peneliti selama pengambilan data.
5.
Seluruh Siswa SMA kelas XI IPA yang telah bekerjasama sehingga penelitian
ini dapat berjalan dengan lancar.
6.
Kedua orang tuaku serta abang, adikku dan kedua tanteku, atas doa, dukungan
dan kasih sayang kepada penulis.
7.
Kepada tim kelompok skripsi Legi Daeli, Frans Lahagu, dan Yosefin Gulo atas
kebersamaan, bantuan serta kerjasamanya selama penelitian.
8.
Kepada sahabat Felegi Daeli terimakasih atas doa, semangat dan sudah menjadi
tempat berkeluh kesah selama penyusunan skripsi.
9.
Seluruh mahasiswa pendidikan fisika 2012 atas dukungan dan kebersamaannya.
10.
Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu terimkasih
dukungan, bimbingan dan doanya.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki kelemahan dan jauh dari
kesempurnaan. Maka dari itu, penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran
yang dapat membangun mengembangkan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.
Yogyakarta, Juni 2016
Penulis
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
………...
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING...
ii
HALAMAN PENGESAHAN
……….
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN
………..
iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
…………...
v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA
………
vi
ABSTRAK
………...
vii
ABSTRACK
………
viii
KATA PENGANTAR
………
ix
DAFTAR ISI
………...
xi
DAFTAR TABEL
………...
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
………..
xiv
BAB I PENDAHULUAN
………...
1
A. Latar Belakang Masalah
………..
1
B. Batasan Masalah
………..
2
C. Rumusan Masalah
………...
3
D. Tujuan Penelitian
………
3
E. Manfaat Penelitian
………...
3
BAB II LANDASAN TEORI
………
4
A. Persepsi
………..
5
xii
2. Faktor-Faktor Persepsi
……….
6
3.
Bentuk Persepsi……….…………...
7
4. Persepsi Siswa Terhadap Pelajaran Fisika
………...
8
5. Aspek- Aspek Persepsi
……….
9
B. Kabupaten Nias Barat
………...
13
C. Tinjauan Pustaka
………...
16
BAB III METODE PENELITIAN...
18
A. Jenis Penelitian
……….
18
B. Tempat dan Waktu Penelitian
………...
18
C. Populasi Sampel
………
18
D. Variabel Penelitian
………
19
E. Instrumen Penelitian
………..
19
F. Metode Analisis Data
……….
20
G. Validitas
……….
24
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
………
25
A. Deskripsi Penelitian
………...
25
B. Analisis Data dan Pembahasan
………..
27
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
………
42
A. Kesimpulan
………
42
B. Saran
………..
43
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Pengelompokkan aspek persepsi yang diteliti
………
.... 12
Tabel 2a. Jumlah sekolah yang tersebar pada setiap kecamatan...
13
Tabel 2b. Jumlah guru yang terseb
ar pada setiap kecamatan…………...
14
Tabel 2c. Jumlah siswa SMA/SMK yang tersebaar pada setiap
kecamatan…………...
15
Tabel 3. Kisi- Kisi Kuesioner
………
..
19
Tabel 4a. Pemberian skor pada kuesioner pernyataan n
egatif…...
... 21
Tabel 4b. Pemberian
skor pada kuesioner pernyataan positif………
21
Tabel 5. Penyebaran pernyataan positif dan negatif pada kuesioner... 22
Tabel 6. Kelompok
persepsi siswa terhadap pelajaran fisika……
..
……
22
Tabel 7. Bentuk Persepsi
……..………
23
Tabel 8. Jadwal Penelitian
………
26
Tabel 9. Data Perhitungan Pada Kuesioner
……….
...
27
Tabel 10
. Distribusi Frekuensi Perolehan Skor………..
28
Tabel 11
. Distribusi Skor Persepsi Siswa Per Indikator………
29
Tabel 12. Skor
Persepsi Siswa Pada Setiap Sekolah………..
30
Tabel 13
a. Distribusi Skor Pada Setiap Aspek Kognitif…………
..
……..
31
Tabel 13
b. Distribusi Skor Pada Setiap Aspek Afektif………
..
…
32
Tabel 14
. Hasil Pengurutan Mata Pelajaran Secara Keseluruhan………..
34
Tabel 15
. Distribusi Pengurutan Mata Pelajaran Setiap Sekolah………...
37
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Kuesioner
………...
47
Lampiran
2a. Surat permohonan ijin penelitian………..
55
Lampiran 2b. Surat penerimaan pelaksanaan penelitian oleh Dinas
Pendidikan Kabupaten Nias Barat………...…..
56
Lampiran 3a-3k.Surat keterangan dari sekolah dan berita acara
Pelaksanaan penelitian
…………..………...
57
Lampiran 4a. Distribusi jawaban siswa………...
118
Lampiran 4b. Skor jawaban siswa………...
152
Lampiran 4c. Skor pada setiap butir pernyataan
……….
176
Lampiran 5. Analisis data tabel 10
………...…
...
………
.. 177
Lampiran 6. Analisis data t
abel 13a dan 13b…………..…………
...
……
190
Lampiran 7. Distribusi urutan
mata pelajaran ………..………
239
1
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Fisika merupakan salah satu cabang IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) yang
mendasari perkembangan teknologi yang maju dan konsep hidup harmonis
dengan alam. IPA sangat berkaitan dengan cara mencari tahu tentang fenomena
alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan
pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja
tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Sebagai ilmu yang mempelajari
fenomena alam, fisika juga memberikan pelajaran yang baik kepada manusia
untuk hidup selaras berdasarkan hukum alam.
Pelajaran fisika terasa menyenangkan ketika proses pembelajaran yang
terlaksana tidak membosankan dan metode yang digunakan tidak hanya
ceramah. Pengalaman belajar fisika yang dialami siswa di sekolah maupun di
luar sekolah dapat menyebabkan timbulnya persepsi siswa terhadap fisika.
Persepsi yang dimiliki oleh siswa dapat berupa persepsi positif dan persepsi
negatif. Persepsi yang dimiliki setiap siswa akan membawa dampak terhadap
penerimaan pelajaran fisika. Mulai dari cara belajar sampai pada akhirnya
mempengaruhi hasil belajar fisika.
Dalam beberapa tahun terakhir ini sistem pendidikan Nias Barat memiliki
permasalahan yaitu kekurangan tenaga pendidik untuk mata pelajaran fisika.
Pada kenyataannya berdasarkan hasil observasi pada tahun 2015 ini terhitung
hanya ada sejumlah 10 tenaga pendidik bidang studi fisika dan lainnya adalah
guru bidang studi lain mengampu mata pelajaran fisika yang mencakup
keseluruhan sekolah yang ada di Nias Barat. Hal ini terlihat bahwa tidak banyak
siswa yang lulusan SMA ingin melanjutkan pendidikannya di bidang fisika,
misalnya menjadi guru fisika. Permasalahan lainnya yaitu ada pada sarana dan
prasarana pada setiap sekolah. Hampir seluruh sekolah di Nias Barat belum
memilki fasiltas yang lengkap, misalnya belum tersedianya laboratorium dan
ketersediaan buku di perpustakaan yang masih terbatas.
Berdasarkan latar belakang masalah, peneliti bermaksud melakukan
penelitian tentang
“persepsi siswa
kelas XI IPA di Kabupaten Nias Barat
terhadap pelajaran fisika
”
.
B.
Batasan Masalah
C.
Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang ada, maka peneliti merumuskan
masalahnya yaitu:
“
Bagaimanakah persepsi siswa kelas XI IPA di Kabupaten
Nias Barat terhadap pelajaran fisika?
”
.
D.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi siswa kelas XI
IPA di Kabupaten Nias Barat terhadap pelajaran fisika.
E.
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat:
1.
Bagi Sekolah
Peneliti berharap sekolah dapat memberi perhatian lebih kepada siswa
dalam mewujudkan angan-angannya untuk belajar fisika seperti fasilitas
yang dapat menunjang pembelajaran fisika sehingga dapat
meningkatkan prestasi dan pemahaman siswa terhadap pelajaran fisika.
2.
Bagi Dinas Pendidikan Kabupaten Nias Barat
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu data pendidikan terkait
persepsi siswa terhadap pelajaran fisika yang sebelumnya belum pernah
dilakukan.
3.
Bagi Calon Guru Fisika
5
BAB II
LANDASAN TEORI
A.
Persepsi
1.
Pengertian dan Prosesnya
Persepsi pada hakikatnya merupakan proses penilaian seseorang
terhadap objek tertentu. Persepsi merupakan suatu proses yang didahului
oleh proses penginderaan, yaitu merupakan proses diterimanya stimulus
oleh individu melalui alat indera atau juga disebut proses sensoris (Bimo
Walgito 2015:99). Namun proses itu tidak berhenti begitu saja, melainkan
stimulus tersebut diteruskan dan proses selanjutnya merupakan proses
persepsi. Karena itu proses persepsi tidak dapat lepas dari proses
penginderaan, dan proses penginderaan merupakan proses pendahulu dari
proses persepsi. Proses penginderaan akan berlangsung setiap saat, pada
waktu individu menerima stimulus melalui alat indera, yaitu melalui mata
sebagai alat penglihatan, telinga sebagai alat pendengar, hidung sebagai alat
pembauan, lidah sebagai alat pengecapan, kulit pada telapak tangan sebagai
alat perabaan; yang kesemuanya merupakan alat indera yang digunakan
untuk menerima stimulus dari luar individu.
dalam mempersepsi sesuatu stimulus, hasil persepsi mungkin akan berbeda
antara individu satu dengan individu lain. Persepsi itu bersifat individual
(Davidoff, 1981; Rogers, 1965 dalam Bimo Walgito:2015:100). Dari
pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa persepsi merupakan respon yang
dimiliki seseorang setelah merasakan, melihat, mengamati dan mengalami
yang kemudian dapat mempengaruhi tindakan, pemikiran, serta sikap dari
individu.
2.
Faktor-Faktor Persepsi
Stimulus merupakan salah satu faktor yang berperan dalam persepsi.
Berkaitan dengan faktor-faktor yang berperan dalam persepsi dapat
dikemukakan adanya beberapa faktor, yaitu:
a.
Objek yang dipersepsi
Objek menimbulkan stimulus yang mengenai alat indera atau
reseptor. Stimulus dapat datang dari luar individu yang
mempersepsi, tetapi juga dapat datang dari dalam diri individu yang
bersangkutan yang langsung mengenai syaraf penerima yang
bekerja sebagai reseptor.
b.
Alat indera, syaraf, dan pusat susunan syaraf
c.
Perhatian
Merupakan pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas
individu yang ditujukan kepada sesuatu atau sekumpulan objek.
3.
Bentuk Persepsi
Proses persepsi diawali dengan penginderaan seseorang terhadap
stimulus yang diterimanya melalui reseptor kemudian stimulus tersebut
diteruskan ke pusat susunan saraf dan terjadi proses psikologis, sehingga
individu menyadari apa yang diinderanya (Walgito, 2015). Meskipun
stimulus yang diberikan adalah sama, namun setiap siswa akan
mempersepsikannya sendiri berdasarkan pengalaman belajar yang ia alami.
Oleh sebab itu setiap siswa memiliki pandangan tersendiri tentang pelajaran
fisika. Persepsi siswa tentang pelajaarn fisika muncul ketika ia sudah
memiliki pengalaman terhadap fisika, pengalaman ini dapat terajadi kapan
saja dan dimana saja. Persepsi yang dibentukpun berbeda-beda. Terdapat 2
bentuk sifat persepsi yaitu (Walgito, 2015):
1.
Persepsi Positif
2.
Persepsi Negatif
Pandangan terhadap suatu obyek dan menuju pada suatu keadaan
dimana subyek memberi tanggapan cenderung menolak obyek yang
ditangkapnya sesuai dengan pribadinya.
4.
Persepsi Siswa Terhadap Pelajaran Fisika
What do people think of when
they hear the word “physics”?.
When
I tell people that I’m studying Physics (I’m going a PhD in non
-linear optics
and semiconductor physics at the University of Sheffield), responses vary
from “I don’t like physics it’s too hard” to nervous laughter and backing
away. I think the perception of physics as hard and boring comes from not
really knowing what it is (Jasmina Chana 2014). Kutipan pengalaman dari
pelajaran fisika terkadang menyenangkan ketika pelajaran fisika itu
melakukan kegiatan di laboratorium, dan terlihat membosankan ketika
pelajaran fisika itu belajar di dalam kelas.
Sebagian besar siswa menganggap bahwa fisika hanyalah rumus.
Selain daripada itu, terlihat jelas hanya sedikit sekali siswa lulusan SMA
yang melanjutkan pendidikannya di bidang fisika, misalnya saja
melanjutakan pendidikannya untuk menjadi guru fisika. Hal ini terlihat pada
minimnya tenaga pendidikan bidang fisika di Nias Barat. Ada banyak hal
yang dapat mempengaruhi persepsi siswa baik itu faktor dari siswa itu
sendiri maupun faktor dari luar. Dapat disimpulkan bahwa persepsi siswa
terhadap pelajaran fisika dapat diartikan sebagai suatu pandangan siswa
terhadap pelajaran fisika yang meliputi pengetahuan, pengalaman, dan
proses belajar.
5.
Aspek- Aspek Persepsi
Menurut Peter & Olson (1999) dalam skripsi Januarto 2008
aspek-aspek persepsi yaitu:
a.
Cipta (kognitif)
pelajaran fisika setiap siswa pasti memiliki perbedaan tingkat
kepemahaman dalam belajar fisika sehingga terkadang siswa merasa
kesulitan dalam belajar fisika. Aspek kognitif dapat akan membantu
seseorang dalam menginterpretasikan, memberi makna, dan memahami
aspek utama pengalaman pribadi seseorang sehingga terbentuk persepsi.
Dapat dilihat beberapa hal yang berpengaruh dalam aspek kognitif
dalam persepsi siswa terhadap pelajaran fisika meliputi:
i.
Pengertian, yaitu menginterpretasikan atau menetapkan arti aspek
khusus lingkungan. Dalam hal ini setiap siswa memiliki pengertian
tersendiri tentang apa yang ia lihat dari lingkungan. Oleh karena
itu, siswa memiliki pengertian tersendiri tentang apa itu ilmu fisika.
Misalnya, siswa beranggapan bahwa fisika itu adalah ilmu yang
sama halnya dengan matematika. Persepsi yang dimiliki oleh siswa
dapat juga diperoleh dari informasi-informasi di sekitarnya.
ii.
Penilaian, yaitu menetapkan apakah suatu aspek lingkungan
pribadi seseorang adalah baik atau buruk, positif atau negatif,
menyenangkan atau tidak menyenangkan. Dari pengertian yang
diperoleh sebelumnya, maka siswa dapat menilai apakah fisika itu
menyenangkan atau tidak menyenangkan.
iii.
Perencanaan, yaitu menetapkan bagaimana memecahkan suatu
iv.
Penerapan, yaitu membandingkan alternatif pemecahan suatu
masalah dari sudut pandang sifat yang relevan dan mencari
alternatif yang terbaik.
v.
Berpikir, yaitu aktivitas kognitif yang muncul disepanjang proses
pengertian dan penilaian. Atau dengan kata lain proses berpikir
memiliki 3 langkah yaitu pembentukan pengertian, pembentukan
pendapat dan penarikan kesimpulan.
b.
Rasa (afektif)
Afektif mengacu pada tanggapan perasaaan. Perasaan merupakan salah
satu unsur persepsi. Hal ini dikarenakan perasaan yang ada dalam diri
seseorang dapat menentukan persepsi yang terbentuk. Jika seseorang
memiliki perasaan yang positif maka otomatis persepsi yang terbentuk
adalah persepsi positif, dan begitu juga sebaliknya. Ada 4 jenis
tanggapan afektif yaitu:
i.
Perasaan, yaitu keadaan atau state individu yang menyebabkan
munculkan sendiri oleh karena ia mengalami. Perasaan juga
umumnya berhubungan dengan gejala-gejala mengenal, dan
dialami dalam kualitas senang atau tidak senang.
ii.
Suasana hati (mood), berlangsung dalam waktu yang relatif lebih
lama daripada emosi, tetapi intensitasnya kurang apabila
dibandingkan dengan emosi.
iii.
Evaluasi, secara umum orang mengidentikkan evaluasi sama
dengan menilai. Misalnya suka, tidak suka, menikmati dan jelek.
Penilaian ini muncul ketika siswa mengalami tanggapan afektif.
Berdasarkan aspek-aspek yang telah di jelaskan diatas, maka dapat
diuraikan aspek-aspek persepsi siswa yang ingin diteliti pada tabel 1.
Tabel 1. Pengelompokkan aspek persepsi siswa yang diteliti
Aspek Persepsi
Aspek Yang Diteliti Dalam
Persepsi Siswa Tentang Pelajaran Fisika
Kognitif
Pengertian
Penilaian
Perencanaan
Penerapan
Afektif
Perasaan
B.
Kabupaten Nias Barat
Nias Barat adalah salah satu Kabupaten yang terdapat di pulau Nias
provinsi Sumatera, Indonesia dan baru terbentuk pada tanggal 29 Mei 2009.
Luas wilayah Kabupaten Nias Barat 544.09 Km
2yang terdiri dari 8 Kecamatan
dan 110 Desa dengan Ibukotanya terletak di Kecamatan Lahomi. Adapun
batas-batas wilayah Kabupaten Nias Barat meliputi: (www.niasbaratkab.go.id)
1.
Sebelah Utara Kecamatan Tugala Oyo Kabupaten Nias Barat
2.
Sebelah Selatan Kecamatan Lolowau Kabupaten Nias Barat
3.
Sebelah Timur Kecamatan Botomuzoi, Kecamatan Hili Serangkai
Kecamatan Gido dan Kecamatan Mau Nias
4.
Sebelah Barat dengan samudera Hindia
[image:30.595.87.515.248.742.2]Sama seperti Kabupaten Lainnya, Nias Barat juga memilki lembaga
pendidikan sekolah tingkat SD, SMP dan SMA baik negeri maupun swasta yang
tersebar pada 8 Kecamatan.
Tabel 2a. Jumlah sekolah yang tersebar pada setiap Kecamatan
Kecamatan
Jumlah Sekolah
Total
TK
SD
SMP/MTS SMA/Ma SMK
Lahomi
1
14
3
1
2
21
Lolofitu
Moi
-
10
4
2
1
17
Mandrehe
-
17
8
3
2
30
Mandrehe
Barat
Kecamatan
Jumlah Sekolah
Total
TK
SD
SMP/MTS SMA/Ma SMK
Mandrehe
Utara
-
14
5
2
2
23
Moro’o
-
14
6
1
1
22
Sirombu
-
15
6
2
-
23
[image:31.595.84.515.107.752.2]Ulu Moro’o
-
8
3
1
1
13
Tabel 2b. Jumlah guru yang tersebar pada setiap kecamatan
Kecamatan
Total
Total
PNS GKD GTT
Lahomi
106
15
39
160
Lolofitu
Moi
102
9
29
140
Mandrehe
213
33
53
299
Mandrehe
Barat
59
10
37
106
Mandrehe
Utara
57
16
40
113
Moro’o
71
22
48
141
Sirombu
122
14
40
177
Ulu Moro’o
39
15
35
89
Tabel 2c. Jumlah siswa SMA/SMK yang tersebar pada setiap kecamatan
Kecamatan
Jumlah Siswa
Laki-laki Perempuan Total
Lahomi
340
308
648
Lolofitu
Moi
369
327
696
Mandrehe
871
768
1634
Mandrehe
Barat
90
100
190
Mandrehe
Utara
243
230
473
Moro’o
273
219
492
Sirombu
303
295
598
Ulu Moro’o
145
143
288
Gambar 1. Peta Nias Barat
C.
Tinjauan Pustaka
Penelitian yang sebelumnya telah dilakukan oleh Grace Ersat Januarto
(2008), ”Hubungan Antara Persepsi Siswa Kelas VIII SMP Tarakanita
Magelang Terhadap Pelajaran Fisika Dengan Prestasi Belajar Fisika”. Hasilnya
menunjukkan bahwa persepsi siswa VIII SMP Tarakanita Magelang terhadap
pelajaran fisika memilki korelasi positif dengan prestasi belajar. Artinya ketika
siswa memiliki persepsi positif maka prestasi yang dimiliki juga baik.
18
BAB III
METODE PENELITIAN
A.
Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kuantitatif.
Penelitian kuantitatif adalah desain riset yang menggunakan data berupa skor
atau angka, lalu menggunakan analisis dengan statistik (Suparno 2010:135).
Adapun desain penelitian yang digunakan adalah riset survey cross-sectional.
Survey cross-sectional yaitu mengumpulkan informasi dari suatu sampel yang
telah diambil dari populasi, yang telah ditentukan sebelumnya. Informasi
dikumpulkan pada satu waktu tertentu (Suparno 2010:150).
B.
Tempat dan Waktu Penelitian
1.
Tempat
Penelitian ini dilakukan di seluruh sekolah tingkat SMA di Kabupaten Nias
Barat.
2.
Waktu Penelitian
Waktu penelitian adalah bulan Februari 2016.
C.
Populasi dan Sampel
1.
Populasi
Seluruh siwa SMA kelas XI IPA di Kabupaten Nias Barat.
2.
Sampel
D.
Variabel Penelitian
Variabel penelitian ini adalah persepsi siswa terhadap pelajaran fisika.
E.
Instrumen Penelitian
[image:36.595.89.517.194.746.2]Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam
penelitian. Bentuk instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
berupa angket/kuesioner. Dimana di dalam persepsi ini meliputi pengetahuan
secara umum, pengalaman dan proses belajar siswa. Kuesioner ini diberikan
kepada siswa dengan tujuan untuk mengetahui seperti apa persepsi siswa SMA
Kabupaten Nias Barat terhadap pelajaran fisika. Dalam angket berisikan
beberapa pernyataan tentang persepsi siswa terhadap fisika. Berikut adalah
kisi-kisi kuesioner dapat dilihat pada tabel 3 dan kuesioner terdapat pada lampiran
1.
Tabel 3. Kisi-kisi kuesioner
Aspek
Persepsi
Indikator
No Item Pernyataan Pada Aspek yang Diteliti Dalam
Persepsi
Jumlah
Pengertian
Penilaian
Perencanaan
Penerapan
Kognitif
Pengalaman
belajar fisika
(K1)
1, 3, 30,
33
5,
9,
23, 24,
28, 29
9
Pentingnya
belajar fisika
(K2)
29
16, 20
3
Manfaat
belajar fisika
(K3)
8
16
15
Kemampuan
siswa dalam
mempelajari
fisika (K4)
34, 35
2
Aspek
Persepsi
Indikator
No Item Pernyataan Pada Aspek yang Diteliti Dalam
Persepsi
Jumlah
Perasaan
Suasana hati
Evaluasi
Afektif
Pemecahan
masalah yang
diahadapi saat
menyelesaikan
persoalan
fisika (A1)
18
14, 19
7, 10, 11,
13,
7
Proses belajar
fisika (A2)
22
17, 32
12, 31
5
Makna fisika
bagi
kehidupan
manusia (A3)
4, 25, 27
3
Akibat
yang
diperoleh dari
belajar fisika
(A4)
6, 26
2, 21
4
Total
36
F.
Metode Analisis Data
1.
Pengisian Kuesioner
Pada setiap item pernyataan pilihan jawaban siswa terdiri dari 4
macam jawaban dan setiap jawaban memiliki skor 1-4.
Tabel 4a. Pemberian skor pada kuesioner untuk pernyataan negatif
Pilihan Jawaban
Skor
Sangat Tidak Setuju
4
Tidak Setuju
3
Setuju
2
Sangat Setuju
1
Pernyataan positif mengandung makna bahwa pernyataan tersebut
sesuai dengan kondisi dan situasi yang diharapakan atau seharusnya dialami
dalam pelajaran fisika. Pernyataan positif diberikan skor sebagai berikut.
Tabel 4b. Pemberian skor pada kuesioner untuk pernyataan positif
Pilihan Jawaban
Skor
Sangat Tidak Setuju
1
Tidak Setuju
2
Setuju
3
Sangat Setuju
4
2.
Analisis data dari kuesioner yang diisi
Tabel 5. Penyebaran pernyataan positif dan ngatif pada kuesioner
Peryataan
Nomor pada kuesioner
Positif
2, 3, 7, 11, 12, 15, 18, 21, 27, 31, 33, 34, dan
35
Negatif
1, 4, 5, 6, 8, 9, 10, 13, 14, 16, 17, 19, 20, 22,
23, 24, 25, 26, 28, 29, 30, 32 dan 36
Setiap pernyataan pada kuesioner diberikan skor masing-masing
yang berdasarkan pada tabel 4 dan tabel 5. Dari skor yang diperoleh dapat
dianalisis sebagai berikut (Ridwan & Sunarto 2014).
Jumlah pernyataan = 36
Skor minimal yang dimiliki siwa adalah 1 x 36 pernyataan = 36
Skor maksimal yang dimiliki siswa adalah 4 x 36 pernyataan = 144
Dari skor ini akan di kelompokkan 4 persepsi yaitu A = Baik Sekali, B
= Baik, C= Kurang Baik, D = Tidak Baik
Rentang nilai antara 144
–
36 adalah 108
��
�� � � �� ��
� � �
=
4
8
= 27
Maka diperoleh pengelompokkan pada tabel berikut
Tabel 6. Kelompok persepsi siswa terhadap pelajaran fisika
Kelompok
Bentuk Persepsi
Skor
Skor(%)
A
Baik Sekali
118-144
[image:39.595.141.485.678.738.2]Kelompok
Bentuk Persepsi
Skor
Skor(%)
B
Baik
91-117
62.6 - 81.25
C
Kurang Baik
64-90
43.76
–
62.5
D
Tidak Baik
36-63
25-43.75
[image:40.595.85.513.109.631.2]Dari pengelompokkan yang sudah dilakukan maka dapat
dikelompokkan bentuk persepsi berdasarkan teori yaitu persepsi positif dan
persepsi negatif.
Tabel 7. Bentuk Persepsi
Kelompok Persepsi Bentuk Persepsi
A dan B
Positif
C dan D
Negatif
3.
Pengisian Urutan Mata Pelajaran
Pengisian tabel urutan mata pelajaran berdasarkan 3 hal yaitu tingkat
kesulitan mata pelajaran fisika, tingkat kesukaan mata pelajaran fisika, dan
tingkat kegunaan mata pelajaran fisika bagi studi kedepannya.
G.
Validitas
25
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Deskripsi Penelitian
Penelitian ini dilakukan bersama tim yang terdiri dari 4 mahasiswa yaitu
Rati Hia, Yosefin Gulo, Legi Daeli dan Frans Lahagu dengan topik
permasalahan yang berbeda tetapi menggunakan sampel yang sama.
Pelaksanaan penelitian pada bulan Februari 2016, di seluruh sekolah tingkat
SMA yang ada di Kabupaten Nias Barat. Sebelumnya peneliti sudah
memberikan surat permohonan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Nias Barat
untuk melakukan penelitian di seluruh sekolah tingkat SMA kelas XI IPA.
Dinas Pendidikan menerima permohonan yang telah dibuat. Surat permohonan
ijin penelitian dan surat pemberian ijin dari Dinas Pendidikan Kabupaten Nias
Barat terlampir pada lampiran 2a dan ran 2b. Jumlah sekolah tingkat SMA yang
ada di Nias Barat adalah 12. Pada awalnya peneliti merencanakan 12 sekolah
yang akan diteliti, oleh karena terdapat satu sekolah yang tidak memiliki kelas
IPA maka peneliti hanya melakukan penelitian di 11 sekolah. Jumlah sampel
yang digunakan sebanyak 506 siswa SMA kelas XI IPA.
Tabel 8. Jadwal penelitian
No
Nama Sekolah
Tanggal Pelaksanaan
Penelitian
1
SMAN 1 Mandrehe
10, 12 Februari 2016
2
SMAS BNKP Karamel
10, 13 Februari 2016
3
SMAS Kristen Arastamar
12 Februari 2016
4
SMAN 1 Ulu Moro'o
13 Februari 2016
5
SMAN 2 Mandrehe
13 Februari 2016
6
SMAN 1 Lahomi
15 Februari 2016
7
SMAN 1 Moro'o
16 Februari 2016
8
SMAN 2 Lolofitu Moi
17 Februari 2016
10
SMAN 1 Sirombu
18 Februari 2016
9
SMAN 1 Lolofitu Moi
19 Februari 2016
11
SMAN 1 Mandrehe Utara
20 Februari 2016
keterangan telah melakukan penelitian dan berita acara dari setiap sekolah
terlampir pada lampiran 3a sampai 3k.
Secara keseluruhan penelitian sudah terlaksana dengan baik dan kendala
yang dihadapi bisa sedikit diatasi oleh peneliti dan tim peneliti.
B.
Analisis data dan Pembahasan
1.
Persepsi Siswa Terhadap Pelajaran Fisika
Dalam pengukuran persepsi siswa terhadap pelajaran fisika terdiri
36 item pernyataan, yang memiliki skor antara 1
–
4. Skor pengukuran
persepsi siswa berada diantara 36 - 144. Distribusi jawaban siswa dan skor
jawaban siswa terlampir pada lampiran 4a dan lampiran 4b. Skor setiap item
pernyataan terdapat pada lampiran 4c.
[image:44.595.85.514.211.678.2]Pengukuran dilakukan terhadap 506 siswa SMA sebagai sampel dari
seluruh SMA se-Kabupaten Nias Barat. Dengan berbantuan SPSS diperoleh
data perhitungan kuesioner seperti pada tabel 9.
Tabel 9. Data perhitungan pada kuesioner
N
Minimum Maximum Mean
Std.
Deviation
Skor
506 43.00 %
92.00%
73.77% 6.50701
Valid
N
(listwise)
506
Tabel 10. Distribusi frekuensi perolehan skor
Interval
Skor
Interval
Skor
(%)
Mean
(%)
Kate
gori
Frekuensi
Skor (%)
Freku
ensi
(%)
Frekuensi
Kumulatif
Bentuk
Persepsi
118
–
144
81.26
–
100
84
A
49
9.68
49
Positif
91 – 117
62.6
–
81.25
73
B
433
85.57
482
64 – 90
43.76
–
62.5
59
C
23
4.54
505
Negatif
36 – 63
25
-
43.75
43.1
D
1
0.19
506
Berdasarkan tabel 10 siswa dapat dikelompokkan memiliki persepsi
positif dan negatif tergantung pada kuesioner yang diisi. Dilihat dari skor
yang dimiliki oleh siswa pada pengisian kuesioner, nilai skor diantara 36
–
90 siswa tersebut memiliki persepsi negatif terhadap pelajaran fisika dan
skor diantara 91
–
144 siswa dikatakan memiliki persepsi positif terhadap
pelajaran fisika.
Nias Barat menerima adanya pelajaran fisika. Analisis tabel 10 terdapat
pada lampiran 5.
[image:46.595.81.511.194.655.2]Ditinjau dari jumlah siswa yang mempunyai persepsi positif
terhadap masing-masing indikator ditnjukkan pada tabel 11.
Tabel 11. Distribusi skor persepsi siswa per indikator
No
Indikator
Skor
rata-rata
(%)
Kategori
Frekuensi (%)
Persepsi
Positif
Persepsi
Negatif
A
B
C
D
1
K1
73.00
B
13.44
76.68
9.68
0.20
2
K2
82.00
A
57.11
35.97
5.93
0.99
3
K3
77.50
B
46.64
41.11
11.26
0.99
4
K4
66.60
B
14.23
39.33
39.72
6.72
5
A1
68.60
B
4.74
76.28
18.77
0.20
6
A2
72.50
B
15.22
70.36
14.43
0.00
7
A3
77.80
B
43.68
48.22
6.52
1.58
8
A4
77.90
B
25.89
63.24
10.47
0.40
pengetahuan. Dari tabel 11 presentase skor rata-rata paling rendah pada
indikator ke-4 dengan skor rata-rata 66%, berada pada kategori
”B” (baik)
akan tetapi masih ada sejumlah 39.72% siswa memiliki persepsi negatif
artinya siswa SMA se Kabupaten Nias Barat belum memiliki kemampuan
yang baik dalam belajar fisika, dan mencapai nilai tinggi dalam pelajaran
fisika. Hal ini dapat dipengaruhi oleh beberapa hal mulai dari metode
pengajaran yang dilakukan oleh guru, dimana guru di SMA Kabupaten Nias
Barat lebih cenderung menambah ilmu pengetahuan siswa saja daripada
melatih siswa memecahkan masalah dan berpikir hal ini dapat ditunjukkan
dari hasil item no 12 memiliki skor yang rendah yaitu berada pada 59.5%.
[image:47.595.87.511.239.761.2]Tinjauan perolehan skor pada setiap sekolah ditampilkan pada tabel
12.
Tabel 12. Skor persepsi siswa pada setiap sekolah
No Nama Sekolah
Rata-rata
Kategori
Skor
Skor
(%)
1
SMAN 1 Lolofitu Moi
104
72.2
B
2
SMAN 1 Mandrehe Utara
104
72.2
B
3
SMAN 1 Lahomi
109
75.7
B
4
SMAS Kristen Arastamar
107
74.2
B
5
SMAN 1 Sirombu
105
73.1
B
No Nama Sekolah
Rata-rata
Kategori
Skor
Skor
(%)
10 SMAN 2 Lolofitu Moi
105
73.1
B
[image:48.595.84.511.116.703.2]11 SMAN 1 Moro'o
108
74.9
B
Tabel 12 merupakan hasil perolehan skor pada setiap sekolah. Setiap
sekolah mempunyai nilai rata-ratanya tersendiri, dapat dilihat bahwa skor
seluruh sekolah yang ada di Nias Barat memiliki persepsi positif atau berada
pada kategori “B” terhadap fisika. Jika dilih
at dari skor rata persepsi positif
tertinggi diperoleh oleh SMAN 2 Mandrehe yaitu berada pada skor 76.3 %
atau sebagian besar siswa memiliki tanggapan yang baik terhadap pelajaran
Fisika.
Untuk mengetahui pada indikator mana saja terkandung persepsi
siswa setiap sekolah dapat dilihat pada tabel 13a dan 13b.
Tabel 13a. Distribusi skor pada setiap aspek kognitif
No Nama SekolahK1 K2 K3 K4
Skor (%)
Kate gori
Skor (%)
Kate gori
Skor (%)
Kate gori
Skor (%)
Tabel 13b. Distribusi skor pada setiap aspek afektif
No Nama SekolahA1 A2 A3 A4
Skor (%)
Kate gori
Skor (%)
Kate gori
Skor (%)
Kate gori
Skor (%)
Kate gori 1 SMAN 1 Lolofitu Moi 68.70 B 70.10 B 75.33 B 75.74 B 2 SMAN 1 Mandrehe Utara 66.74 B 67.50 B 78.13 B 77.34 B 3 SMAN 1 Lahomi 69.71 B 76.00 B 81.33 A 79.00 B 4 SMAS Kristen Arastamar 64.80 B 77.14 B 72.62 B 81.25 B 5 SMAN 1 Sirombu 68.50 B 71.88 B 76.62 B 75.95 B 6 SMAS BNKP Karamel 67.61 B 69.77 B 79.55 B 77.41 B 7 SMAN 1 Mandrehe 69.60 B 71.67 B 80.26 B 77.46 B 8 SMAN 1 Ulu Moro'o 65.99 B 70.95 B 76.79 B 79.91 B 9 SMAN 2 Mandrehe 71.05 B 74.36 B 77.84 B 81.52 A 10 SMAN 2 Lolofitu Moi 68.01 B 72.29 B 77.43 B 76.69 B 11 SMAN 1 Moro'o 68.67 B 76.86 B 76.43 B 79.02 B
Kabupaten Nias Barat memiliki pengalaman yang baik dalam belajar fisika,
mengetahui manfaat dari belajar fisika dan menemukan solusi ketika
menghadapi persoalan fisika dan dalam proses belajar fisika siswa
mengetahui bahwa guru lebih baik melatih cara berpikir mereka dalam
memecahkan masalah daripada hanya menambah pengetahuan. Pada aspek
kognitif keempat (K4) terdapat 2 sekolah yaitu SMAN 1 Lolofitu Moi dan
SMAN 1 Lahomi yang berada pada ketagori C artinya seluruh siswa di
sekolah tersebut memilki persepsi negatif bahwa tidak memiliki
kemampuan yang baik dalam belajar fisika dan juga belum mampu
mencapai nilai yang tinggi dalam belajar fisika. Akan tetapi disamping
kelemahan yang dimiliki oleh siswa SMAN 1 Lahomi mereka memilki
kelebihan yaitu 81.33% siswa atau hampir seluruhnya tahu bahwa persitiwa
fisika mudah ditemui dalam kehidupann sehari-hari, juga fisika dapat
bermakna bagi kebaikan masyarakat dan banyak memiliki sumbangan
dalam dunia kerja ke depannya.
mengtahui dengan belajar fisika dapat meningkatkan nilai kerjasama dan
tidak mementingkan diri sendiri. Hal ini berkebalikan dengan SMAN 1
Lolofitu Moi, berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti di SMAN
1 Lolofitu Moi belum ada guru bidang studi yang benar- benar lulusan
pendidikan fisika, mata pelajaran fisika diampu oleh guru bidang studi
matematika. Hal ini dapat menjadi penyebab bahwa siswa belum mampu
diterima dengan baik oleh siswa SMAN 1 Lolofitu Moi. Analisis tabel 13a
dan 13b terdapat pada lampiran 6.
2.
Pengurutan Mata Pelajaran
Mata pelajaran diurutkan berdasarkan tiga hal yaitu berdasar
kesulitan, kesukaan dan kegunaan. Distribusi pengurutan mata pelajaran
oleh siswa terlampir pada lampiran 7. Dari ketiga hal tersebut dilihat
manakah mata pelajaran yang menurut siswa paling sulit, disukai dan
berguna untuk studi kedepannya.
[image:51.595.82.514.227.735.2]Dari hasil pengolahan data yang telah dilakukan diperoleh hasil pada
tabel berikut.
Tabel 14. Hasil presentase pengurutan mata pelajaran secara keseluruhan
No Mata Pelajaran
Persentase (%)
Sulit
Disukai Berguna
1
Fisika
25.49
9.09
6.13
2
Kimia
23.52
10.67
7.31
No Mata Pelajaran
Persentase (%)
Sulit
Disukai Berguna
4
Matematika
29.45
11.46
14.62
5
Bahasa Indonesia 0.59
13.44
8.10
6
Bahasa Inggris
18.38
10.87
15.22
7
Agama
1.19
18.97
11.46
8
PKN
1.38
4.35
3.36
Fisika juga menjadi mata pelajaran yang tidak begitu disukai, ini
ditunjukkan bahwa hanya 9.09% siswa yang menyukai pelajaran fisika.
Mata pelajaran fisika tidak begitu disukai oleh siswa hal ini merupakan
tantangan bagi guru fisika untuk membuat siswa menyukai pelajaran fisika.
Ketidak sukaan mata pelajaran ini dapat dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu
kurangnya fasilitas pembelajaran fisika, ditunjukkan pada hasil skor yang
diperoleh pada item no 33 yaitu 55.7% artinya kelengkapan fasilitas yang
diberikan oleh sekolah masih kurang atu tidak lengkap. Hal ini terlihat juga
pada sebelas sekolah yang ada di Kabupaten Nias Barat tidak memiliki
laboratorium fisika sehingga pembelajaran fisika tidak pernah
dilakasanakan di laboratorium.
Walaupun tergolong mata pelajaran yang sulit dan tidak disukai
tetapi mata pelajaran fisika termasuk mata pelajaran yang masih memiliki
kegunaan bagi siswa untuk melanjutkan studi ke depannya. Terlihat bahwa
masih ada 6.12% siswa yang merasa studinya kedepan dipengaruhi oleh
fisika. Hal ini dikarenakan siswa tau bahwa fisika memiliki banyak peran
dalam perkembangan teknologi, hasilnya menunjukkan pada item no 15
siswa memiliki skor yang tinggi yaitu berada pada 72.6% dimana siswa
mempunyai persepsi yang positif bahwa kemajuan teknologi saat ini sangat
dipengaruhi oleh ilmu fisika.
Berikut distribusi pengurutan mata pelajaran pada setiap sekolah
ditampilkan pada tabel 15.
Tabel 15. Distribusi pengurutan mata pelajaran pada setiap sekolah
Nama Sekolah
Mata Pelajaran
Jumlah Siswa (%)
Sulit
Suka
Berguna
SMAN 1 Lolofitumoi
Fisika
50.98
13.73
1.96
Kimia
19.61
9.80
1.96
Biologi
0.00
25.49
54.90
Matematika
17.65
5.88
7.84
Bahasa Indonesia
0.00
17.65
9.80
Bahasa Inggris
9.80
9.80
13.73
Agama
0.00
13.73
7.84
PKN
1.96
3.92
1.96
SMAN 1 Mandrehe Utara
Fisika
43.75
0
6.25
Kimia
0
50
25.00
Biologi
0
0
0.00
Matematika
43.75
0
12.50
Bahasa Indonesia
0
25
6.25
Bahasa Inggris
12.5
6
18.75
Agama
0
19
31.25
PKN
0
0
0.00
SMAN 1 Lahomi
Fisika
24
4
8
Kimia
68
4
4
Biologi
0
32
40
Matematika
0
32
16
Bahasa Indonesia
0
4
4
Bahasa Inggris
8
16
12
Agama
0
8
12
PKN
0
0
4
SMAS Arastamar
Fisika
28.57
28.57
14.28
Kimia
14.29
0.00
0
Biologi
0.00
0.00
14.28
Matematika
28.57
14.29
42.85714
Bahasa Indonesia
0.00
0.00
0
Bahasa Inggris
28.57
0.00
28.57
Agama
0.00
57.14
0
PKN
0.00
0.00
0
SMAN 1 Sirombu
Fisika
4.17
4.17
1.39
Nama Sekolah
Mata Pelajaran
Jumlah Siswa (%)
Sulit
Suka
Berguna
Biologi
0.00
19.44
29.17
Matematika
27.78
9.72
11.11
Bahasa Indonesia
0.00
12.50
8.33
Bahasa Inggris
5.56
15.28
22.22
Agama
2.78
27.78
16.67
PKN
4.17
1.39
2.78
SMAS Karmel
Fisika
56.82
9.09
6.82
Kimia
0.00
13.64
9.09
Biologi
0.00
11.36
20.45
Matematika
22.73
15.91
22.73
Bahasa Indonesia
0.00
9.09
0.00
Bahasa Inggris
18.18
9.09
13.64
Agama
0.00
27.27
27.27
PKN
2.27
4.55
0.00
SMAN 1 Mandrehe
Fisika
30.95
8.33
5.95
Kimia
3.57
14.29
7.14
Biologi
0.00
39.29
41.67
Matematika
44.05
4.76
16.67
Bahasa Indonesia
0.00
7.14
3.57
Bahasa Inggris
20.24
7.14
16.67
Agama
0.00
14.29
3.57
PKN
1.19
4.76
4.76
SMAN 1 Ulu Moro'o
Fisika
14.29
7.14
4.76
Kimia
11.90
2.38
0.00
Biologi
0.00
19.05
33.33
Matematika
35.71
19.05
11.90
Bahasa Indonesia
0.00
11.90
19.05
Bahasa Inggris
38.10
14.29
11.90
Agama
0.00
14.29
9.52
PKN
0.00
11.90
9.52
SMAN 2 Mandrehe
Fisika
23.40
6.38
10.63
Kimia
46.81
8.51
12.76
Biologi
0.00
14.89
25.53
Matematika
10.64
25.53
17.02
Bahasa Indonesia
0.00
8.51
6.38
Bahasa Inggris
17.02
17.02
14.89
Agama
0.00
19.15
8.51
Nama Sekolah
Mata Pelajaran
Jumlah Siswa (%)
Sulit
Suka
Berguna
SMAN 2 Lolofitumoi
Fisika
12.50
0.00
0.0
Kimia
8.33
4.17
4.2
Biologi
0.00
18.75
43.8
Matematika
66.67
4.17
18.8
Bahasa Indonesia
4.17
43.75
18.8
Bahasa Inggris
8.33
8.33
8.3
Agama
0.00
16.67
6.3
PKN
0.00
4.17
0.0
SMAN 1 Moro'o
Fisika
15.71
22.86
14.29
Kimia
24.29
11.43
10.00
Biologi
0.00
14.29
28.57
Matematika
17.14
8.57
10.00
Bahasa Indonesia
1.43
7.14
7.14
Bahasa Inggris
35.71
8.57
14.29
Agama
5.71
18.57
11.43
PKN
0.00
8.57
4.29
[image:56.595.88.508.109.735.2]Presentase mata pelajaran fisika ditinjau dari setiap sekolah
disajikan pada tabel 16.
Tabel 16. Presentase mata pelajaran fisika pada setiap sekolah berdasarkan
ketiga aspek
Nama Sekolah
Skor (%)
Sulit
Suka
Berguna
SMAN 1 Lolofitumoi
50.98
13.73
1.96
SMAN 1 Mandrehe Utara
43.75
0
6.25
SMAN 1 Lahomi
24
4
8
SMAS Arastamar
28.57
28.57
14.28
SMAN 1 Sirombu
4.17
4.17
1.39
SMAS BNKP Karmel
56.82
9.09
6.82
SMAN 1 Mandrehe
30.95
8.33
5.95
SMAN 1 Ulu Moro'o
14.29
7.14
4.76
SMAN 2 Mandrehe
23.40
6.38
10.63
Pada setiap sekolah presentase kedudukan mata pelajaran fisika
berdasarkan kesulitan, kesukaan dan kegunaan berbeda - beda. Hasilnya
menunjukkan bahwa di SMAS BNKP Karmel 56.82% siswa menganggap
bahwa pelajaran fisika termasuk pelajaran yang sulit, presentase ini cukup
tinggi jika dibandingkan dengan sekolah
–
sekolah lainnya. Berbeda dengan
SMAN 1 Sirombu, hanya ada 4.17% siswa yang menganggap bahwa fisika
itu sulit.
Perkembangan teknologi yang canggih saat ini tidak lepas dari peran
ilmu fisika, namun sayangnya tidak banyak siswa lulusan SMA yang
melanjutkan studinya kebidang ilmu fisika. Pada penelitian sebelumnya
yang telah dilakukan Doug Checley hanya ada sedikit siswa yang
melajutkan studinya kebidang fisika dibandingkan dengan ilmu lainnya
seperti biologi dan kimia (Doug Checkley 2010). Hal ini hampir sama pada
sekolah
–
sekolah yang ada di Kabupaten Nias Barat, di SMAN 2 Lolofitu
Moi bahkan tidak ada siswa yang menganggap pelajaran fisika berguna bagi
studi mereka ke depannya. Selain tidak berguna siswa di SMAN 2 Lolofitu
Moi juga tidak menyukai fisika sama sekali dengan presentase 0%, akan
tetapi mereka tidak beranggapan bahwa fisika itu sulit. Presentase tertinggi
berada di SMAN 1 Moro’o yaitu sebesar 14.29% artinya walau hanya
42
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan persepsi siswa se
Kabupaten Nias Barat terahadap mata pelajaran fiska. Dari hasil data dan
analisis data yang telah dilakukan diperoleh kesimpulan, hampir seluruh siswa
SMA Kabupaten Nias Barat memiliki persepsi positif terhadap fisika. Artinya
hampir seluruh siswa SMA Kabupaten Nias Barat menerima adanya pelajaran
fisika di sekolah. Dibuktikan dengan 85. 57% siswa memilki nilai rata-rata 73%
berada pada kelompok B (Baik).
B.
Saran
1.
Bagi Guru dan Calon Guru
Penulis menyarankan agar guru dan calon mata pelajaran fisika, agar
lebih peka terhadap persepsi yang telah dimilki oleh siswa baik itu persepsi
negative maupun persepsi positif. Ada baiknya setelah guru melakukan
proses pembelajaran guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
berefleksi tentang pembelajaran yang siswa alami selama mempelajari
fisika. Hal ini akan sangat berguna bagi guru untuk mengetahui persepsi
siswa yang dapat membantu guru untuk mempertahankan persepsi yang
baik dan mengubah persepsi yang buruk secara perlahan. Akan lebih baik
lagi jika guru berusaha menggunakan metode pembelajaran sesuai dengan
materi yang diajarkan.
2.
Bagi Peneliti Lain
Bagi peneliti yang akan melakukam penelitian yang hampir sama
seperti yang dilakukan ini ada baiknya jika peneliti selanjutnya
mengembangkan tujuan penelitian mengingat penelitian ini hanya
mendeskripsikan saja mungkin dapat ditambahi dengan melihat akibat dari
persepsi yang terjadi. Ada baiknya juga peneliti selanjutnya melakukan
metode wawancara terhadap siswa yang mewakili sampel.
3.
Bagi Sekolah
4.
Bagi Dinas Pendidikan Kabupaten Nias Barat
45
DAFTAR PUSTAKA
Chana Jasmina. 2014. Perception of Physics. Diakses tanggal 16 Mei 2016 dari
http://sciencegrrl.co.uk/Perceptions-physics/
Doug Checkley, High
School Student’s Perceptions of Physics,
Thesis, Faculty of
Education, Lethbridge 2010.
J. Grace E, Hubungan Persepsi Siswa Kelas VIII SMP Tarakanita Magelang
Terhadap Pelajaran Fisika Dengan Prestasi Belajar Fisika. Skripsi,
Universitas Sanata Dharma, 2008.
Profil Kabupaten Nias Barat. www.niasbaratkab.go.id. Diakses tanggal 01 Juni
2016.
Ridwa & Sunarto. 2014. Pengantar Statistika. Yogyakarta: Alfabeta.
Rohmah, Noer. 2015. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Kalimedia
.
Suparno, Paul. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Fisika.Yogyakarta:
Universitas Sanata Dharma.
46
47
Lampiran 1. Instrumen Penelitian
KUESIONER PERSEPSI SISWA TENTANG FISIKA
PENJELASAN DAN PEDOMAN PENGISIAN
A.
Penjelasan
1.
Pengisian pernyataan - pernyataan ini bukan merupakan pengerjaan suatu
tes jadi tidak mempengaruhi nilai pelajaran Fisika anda
2.
Agar betul-betul dapat bermanfaat pernyataan - pernyataan ini hendaknya
anda isi dengan jujur
B.
Pedoman I
1.
Pada tabel di bawah terdapat sejumlah pernyataan tentang persepsi siswa
tentang mata pelajaran fisika
2.
Jawaban anda mohon ditulis pada lembar jawaban yang telah disediakan
3.
Berilah tanda centang (
√)
yang sesuai dengan pengalaman anda
STS
: Sangat Tidak Setuju
TS
: Tidak Setuju
S
: Setuju
48
No
Pernyataan
STS
TS
S
SS
1
Pelajaran fisika sama dengan matematika
karena hanya menghitung
2
Orang yang pandai fisika adalah orang yang
hafal rumus-rumus dan dapat
menggunakannya
3
Belajar berarti menambah pengetahuan
4
Peristiwa fisika sulit ditemukan dalam
kehidupan sehari-hari
5
Pelajaran fisika adalah pelajaran yang
membosankan
6
Orang yang mempelajari/ mendalami bidang
fisika terkesan serius dan terlihat angker
7
Orang yang cerdas adalah orang yang mampu
memecahkan persoalan yang dihadapinya
8
Pelajaran fisika tidak akan bermanfaat bagi
kehidupan saya
9
Belajar fisika merupakan kegiatan yang
melelahkan dan tidak berguna
10
49
No
Pernyataan
STS
TS
S
SS
11
Memecahkan masalah pada soal fisika pada
dasarnya mencari rumus yang tepat
12
Guru seharusnya lebih banyak melatih murid
memecahkan masalah dan berpikir daripada
menambah pengetahuan siswa
13
Ketika menjelang ujian pelajaran fisika, yang
terpenting dilakukan adalah menghafalkan
contoh-contoh soal yang pernah dibahas dan
dijelaskan oleh guru
14
Jika saya lupa suatu rumus tertentu untuk
menyelesaikan soal ujian, maka tidak ada lagi
hal yang dapat saya lakukan
15
Kemajuan
teknologi
saat
ini
sangat
dipengaruhi oleh ilmu fisika
16
Studi
saya
dikemudian
hari
tidak
memerlukan penguasaan tentang fisika
17
Pada saat belajar fisika sedang berlangsung
saya menginginkan pelajaran fisika itu cepat
selesai/ berakhir
18
50
No
Pernyataan
STS
TS
S
SS
19
Soal fisika yang sulit membuat saya malas
belajar
20
Dalam karir saya kedepan tidak memerlukan
penguasaan