xvi ABSTRAK
ANALISIS PERSEPSI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI TERHADAP PENGGUNAAN E-FILING SEBAGAI SARANA PELAPORAN PAJAK
(Studi Kasus Di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta)
Yohanes Rilo Prabowo NIM : 102114021 Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2015
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji terdapat atau tidaknya pengaruh persepsi kebermanfaatan, persepsi kemudahan penggunaan dan persepsi kepuasan Wajib Pajak terhadap penggunaan e-Filing oleh Wajib Pajak Orang Pribadi.
Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Sampel penelitian adalah dosen-dosen di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Kemudian di analisis menggunakan teknik regresi berganda.
Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel persepsi kebermanfaatan, variabel persepsi kemudahan penggunaan dan variabel persepsi kepuasan wajib pajak secara bersama-sama mempengaruhi variabel penggunaan e-Filing dalam proses penyampaian pajak. Semakin tinggi Kebermanfaatan, Kemudahan Penggunaan dan Kepuasan dalam mengoperasikan e-Filing maka wajib pajak akan semakin sering menggunakan e-Filing.
Kata Kunci : persepsi kebermanfaatan, persepsi kemudahan penggunaan,
xvii ABSTRACT
THE ANALYSIS OF PERCEPTION INDIVIDUAL TAXPAYER’S TO THE USE OF E-FILING AS A MEANS OF TAX REPORTING
(Cases Study at Economics Faculty at Universitas Negeri Yogyakarta)
Yohanes Rilo Prabowo NIM: 102114021 Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2015
The purpose of this study is to determine the influence of perceived usefulness, perceived case of use, perceived satisfactions usage of taxpayer to the used of e-Filing by the individual taxpayer.
This research is a case study. The sample of this study were the lecturers of Economics Faculty at Universitas Negeri Yogyakarta. Data was collected by questionnaires. And then it was analyzed by linier multiple regression.
The result showed that the variable of perceived usefulness, perceived case of use, and perceived satisfactions usage of taxpayer had influenced to the use of e-Filing in the process of tax submission. The higher usefulness, ease of use and
satisfaction in operating e-Filing, the higher the use of e-Filing.
Keywords: perceived usefulness, perceived case of use, perceived satisfactions
(STUDI KASUS DI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh :
Yohanes Rilo Prabowo NIM : 102114021
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
iv
UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI-PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS
Yang bertandatangan dibawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:
ANALISIS PERSEPSI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI TERHADAP PENGGUNAAN E-FILING SEBAGAI SARANA PELAPORAN PAJAK (STUDI KASUS DI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI
YOGYAKARTA)
Dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 26 Mei 2015 adalah hasil karya saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau symbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagain atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa member pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut diatas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar atau ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.
Yogyakarta, 31Juli 2015 Yang membuat pernyataan,
v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertandatangan dibawah ini mahasiswa Universitas Sanata Dharma
Nama : Yohanes Rilo Prabowo
No Mahasiswa : 102114021
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul “Analisis Persepsi Wajib Pajak Orang Pribadi Terhadap Penggunaan E-Filing Sebagai Sarana Pelaporan Pajak (Studi Kasus Di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta)” beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan, dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta Pada Tanggal, 31 Juli 2015
Yang menyatakan,
vi
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan untuk :
Tuhan Yesus Kristus Andalanku,
Orang tua tercinta,
Ibu Threes Hendrarti,
Kakak tersayang,
Teman dan Sahabat terkasih
vii
MOTTO
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang
telah melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan skripsi ini. Penuliasan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah
satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi,
Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan
dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan
terimakasih yag tak terhingga kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu menyertai dan memberkati serta
menguatkan penulis dalam setiap proses kehidupan yang dipelajari.
2. Johanes Eka Priyatma, M.Sc..,Ph.D. selaku Rektor Universitas Sanata
Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan
mengembangkan kepribadian kepada penulis.
3. M. Trisnawati Rahayu, SE., M.Si., Akt. QIA selaku Dosen Pembimbing
yang telah membantu serta membimbing penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini.
4. Seluruh dosen dan karyawan Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi
yang telah memberikan bimbingan dan bantuan selama belajar di
ix
5. Ibu tercinta Veronika Winarti dan Kakak Laurensia Wuni Pratiwi yang
selalu menemani hari-hari, berbagi cerita, mendukung dan mendoakan
penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
6. Ibu Threes Hendrarti, yang selalu mendoakan penulis untuk segera dapat
menyelesaikan skripsi ini.
7. Sisilia Dyah Ayu Retno Kusumawardhani, orang yang selalu
memberikan semangat luar biasa kepada penulis.
8. Bapak Nicko Kornelius Putra, S.E yang memberikan pengalaman
berharga, bimbingan dan dukungan selama belajar di Prodi Akuntansi
dan di HIMAKS (Himpunan Mahasiswa Akuntansi).
9. Sahabatku Heribertus Budi Setyawan dan Yulius Yusac Sukendro yang
senantiasa mendukung dan menyemangati penulis.
10.Teman-teman akuntansi (Nando “cebong”, Dhimas, Leon, Kukun,
Wigung, Krisna “wedhus”, Imoy, Leo “romo”, Dion, Teles, Pebri “ebie”,
Angga, Samuel, Adit “atot”, Kunti, Imar, Lilis, Ayu, Pamela) yang selalu
membantu, memberi semangat dan dukungan dan juga teman-teman
akuntansi angkatan 2010 yang tidak bisa disebutkan satu per satu.
11.Teman-teman dan keluarga besar Starbucks yang telah memberikan
pelajaran tentang arti disiplin dan kerja keras, serta untuk dukungan
selama ini hingga akhirnya penulis bisa menyelesaikan skripsi ini.
12.Koro dan Mas Bre yang melalui dukungan dan sindirannya yang
x
13.Teman-teman seperjuangan MPT (Bismo, Aji, Alex, Mas utut, Kunti,
Lilis, Septi, Lita, Leasad, Mayang, Depi) yang telah memberikan
masukan, semangat dan dukungan kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.
Yogyakarta, 31 Juli 2015
x DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... iv
xi
F. Definisi Operasional dan Variabel Penelitian ... 31
G. Teknik Analisis Data ... 34
BAB IV GAMBARAN UMUM ... 36
A. Sejarah Berdirinya Perusahaan ... 36
B. Struktur Organisasi ... 38
xii
DAFTAR PUSTAKA ... 69
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Tabulasi Demografi... 40
Tabel 1 Distribusi Kuesioner Penelitian ... 43
Tabel 2 Analisis validitas variabel dependen pengguna e-filing ... 44
Tabel 3 Analisis validitas variabel independen persepsi kebermanfaatan e-filing ... 44
Tabel 4 Analisis validitas variabel independen persepsi kemudahan penggunaan e-filing ... 45
Tabel 5 Analisis validitas variabel independen persepsi kepuasan penggunaan e-filing ... 45
Tabel 6 Hasil uji reliabilitas ... 47
Tabel 7 Hasil uji reliabilitas variabel dependen pengguna e-filing ... 47
Tabel 8 Hasil uji reliabilitas variabel dependen pengguna e-filing (lanjutan) ... 48
Tabel 8 Hasil uji reliabilitas variabel independen persepsi kebermanfaatan e-filing ... 48
Tabel 9 Hasil uji reliabilitas variabel independen persepsi Kemudahan penggunaan e-filing ... 49
Tabel 10 Hasil uji reliabilitas variabel independen persepsi Kepuasan penggunaan e-filing ... 50
Tabel 11 Hasil uji statistik sederhana ... 53
Tabel 12 Hasil uji normalitas non-parametrik ... 54
Tabel 13 Hasil uji multikolinearitas ... 55
Tabel 14 Hasil uji heteroskedastisitas ... 57
Tabel 15 Hasil uji persamaan regresi liniear berganda ... 58
xiv
Tabel 17 Hasil uji parsial (T Test) ... 61
xv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 4.1 Struktur Organisasi ... 37
Gambar 5.1 Grafik Histogram... 51
xvi ABSTRAK
ANALISIS PERSEPSI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI TERHADAP PENGGUNAAN E-FILING SEBAGAI SARANA PELAPORAN PAJAK
(Studi Kasus Di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta)
Yohanes Rilo Prabowo NIM : 102114021 Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2015
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji terdapat atau tidaknya pengaruh persepsi kebermanfaatan, persepsi kemudahan penggunaan dan persepsi kepuasan Wajib Pajak terhadap penggunaan e-Filing oleh Wajib Pajak Orang Pribadi.
Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Sampel penelitian adalah dosen-dosen di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Kemudian di analisis menggunakan teknik regresi berganda.
Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel persepsi kebermanfaatan, variabel persepsi kemudahan penggunaan dan variabel persepsi kepuasan wajib pajak secara bersama-sama mempengaruhi variabel penggunaan e-Filing dalam proses penyampaian pajak. Semakin tinggi Kebermanfaatan, Kemudahan Penggunaan dan Kepuasan dalam mengoperasikan e-Filing maka wajib pajak akan semakin sering menggunakan e-Filing.
Kata Kunci : persepsi kebermanfaatan, persepsi kemudahan penggunaan,
xvii ABSTRACT
THE ANALYSIS OF PERCEPTION INDIVIDUAL TAXPAYER’S TO THE USE OF E-FILING AS A MEANS OF TAX REPORTING
(Cases Study at Economics Faculty at Universitas Negeri Yogyakarta)
Yohanes Rilo Prabowo NIM: 102114021 Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2015
The purpose of this study is to determine the influence of perceived usefulness, perceived case of use, perceived satisfactions usage of taxpayer to the used of e-Filing by the individual taxpayer.
This research is a case study. The sample of this study were the lecturers of Economics Faculty at Universitas Negeri Yogyakarta. Data was collected by questionnaires. And then it was analyzed by linier multiple regression.
The result showed that the variable of perceived usefulness, perceived case of use, and perceived satisfactions usage of taxpayer had influenced to the use of e-Filing in the process of tax submission. The higher usefulness, ease of use and
satisfaction in operating e-Filing, the higher the use of e-Filing.
Keywords: perceived usefulness, perceived case of use, perceived satisfactions
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sesuai Kepmenkeu No.65/KMK.01/2002 sejak tahun 2002 Direktorat
Jenderal Pajak telah melakukan berbagai perubahan mendasar dalam
modernisasi perpajakan di Jakarta, mulai dari restrukturisasi organisasi sampai
dengan pengembangan sumber daya manusia dan penggunaan teknologi
informasi dalam administrasi perpajakan. Untuk mewujudkan itu semua, maka
program reformasi adminsitrasi perpajakan perlu dirancang dan dilaksanakan
secara menyeluruh dan komprehensif. Penggunaan teknologi informasi dalam
administrasi perpajakan sendiri dimaksudkan untuk memberikan kemudahan
dalam memberikan pelayanan dan informasi kepada para wajib pajak.
Pembaharuan dalam sistem perpajakan ini ditandai dengan penerapan
teknologi informasi terkini dalam pelayanan perpajakan. Peningkatan
pelayanan perpajakan ini terlihat dengan dikembangkannya administrasi
perpajakan modern dan teknologi informasi di berbagai aspek kegiatan.
Perubahan mendasar yangberkaitan dengan modernisasi pajak terjadi di awal
tahun 2005 yaitu dilaksanakannya jenis pelayanan kepada Wajib Pajak yang
baru dalam rangka penyampaian surat pemberitahuan dan penyampaian
perpanjangan surat pemberitahuan tahunan menggunakan elektronik (e-Filing).
Tepatnya pada tanggal 24 Januari 2005 bertepatan di Kantor Kepresidenan,
Presiden Republik Indonesia bersama-sama dengan Direktorat Jenderal Pajak
meluncurkan produk e-Filing atau Electronic Filing System adalah salah satu
contoh dari penerapan teknologi informasi dalam administrasi perpajakan. Dan
juga merupakan suatu cara penyampaian SPT atau penyampaian
Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan secara elektronik yang dilakukan
secara on-line yang real time melalui website Direktorat Jenderal Pajak atau
Penyedia Jasa Aplikasi atau Application Service Provider (ASP).
Dalam keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-88/PJ./2004
tanggal 14 Mei 2004 tentang Penyampaian Surat Pemberitahuan secara
Elektronik, dinyatakan bahwa penyampaian Surat Pemberitahuan secara
elektronik (e-SPT) dilakukan melalui Perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi
(Application Service Provider) yang ditunjuk oleh Direktur Jenderal Pajak.
Untuk pengaturannya lebih lanjut maka dikeluarkanlah Peraturan Direktur
Jenderal Pajak Nomor KEP-05/PJ./2005 tanggal 12 Januari 2005 tentang Tata
Cara Penyampaian Surat 3 Pemberitahuan secara Elektronik (e-Filing) melalui
Perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi (ASP).
Davis (1989) mengembangkan model Technology Acceptance Model
(TAM) untuk meneliti faktor-faktor determinan dari penggunaan Sistem
Informasi oleh pengguna. Hasil penelitian Davis menunjukkan bahwa faktor
yang mempengaruhi minat penggunaan sistem informasi dipengaruhi oleh
persepsi kebermanfaatan (perceived usefulness) dan persepsi kemudahan
penggunaan (perceived ease of use). DeLone dan McLean (1992) menyatakan
quality dan perceived system quality merupakan prediktor yang signifikan bagi
user satisfaction. User satisfaction juga merupakan prediktor yang signifikan
bagi intended use dan perceived individual impact. Studi mengenai aplikasi
empiris model DeLone dan McLean juga dilakukan oleh Subramanian (2005)
yang menunjukkan hasil bahwa terdapat asosiasi signifikan antara kualitas
informasi (information quality) dan kepuasan pengguna (user satisfaction),
antara penggunaan sistem (use) dan pengaruh individu (individual impact),
kualitas informasi (information 5 quality) dan kualitas sistem (system quality),
dan antara kepuasan pengguna (user satisfaction) dan kualitas sistem (system
quality).
Persepsi kebermanfaatan menjadi penentu suatu sistem dapat diterima atau
tidak. Wajib pajak yang beranggapan bahwa e-Filing akan bermanfaat bagi
mereka dalam melaporkan SPT menyebabkan mereka tertarik
menggunakannya. Semakin besar ketertarikan mereka menggunakannya maka
semakin besar juga intensitas pengguna dalam menggunakan system informasi
tersebut.
Persepsi kemudahan penggunaan juga menjadi penentu suatu system dapat
diterima atau tidak. Wajib pajak yang beranggapan bahwa e-Filing itu mudah
digunakan akan mendorong mereka untuk terus menggunakan system tersebut.
Kemudahan yang diberikan e-filing akan menyebabkan wajib pajak senang
dalam menggunakannya dan akan mengesampingkan kekurangan yang ada
ketidakmudahan pada e-Filing maka yang akan terjadi adalah wajib pajak
menjadi tidak bersemangat dalam menggunakannya.
Kepuasan pengguna juga menjadi penentu suatu sistem dapat diterima
atau tidak. Kepuasan yang dirasakan oleh wajib pajak setelah menggunakan
e-Filing akan menyebabkan wajib pajak tertarik menggunakan kembali sistem
tersebut. Begitu juga sebaliknya, jika wajib pajak merasa dikecewakan setelah
menggunakan e-Filing maka yang akan terjadi adalah wajib pajak menjadi
malas menggunakan e-Filing.
Berdasarkan latar belakang dan teori yang ada, penulis ingin menguji
pengaruh persepsi kebermanfaatan, persepsi kemudahan penggunaan, dan
persepsi kepuasan wajib pajak terhadap penggunaan e-Filing bagi wajib pajak.
B. Rumusan Masalah
Apakah terdapat pengaruh persepsi kebermanfaatan, persepsi kemudahan
penggunaan, dan kepuasan Wajib Pajak secara bersama-sama terhadap
penggunaan e-Filing oleh Wajib Pajak Orang Pribadi di Kabupaten Sleman?
C. Batasan Masalah
Untuk menghindari penafsiran yang tidak diinginkan atas hasil penelitian,
maka penelitian ini hanya pada variabel persepsi kebermanfaatan, persepsi
kemudahan penggunaan dan persepsi kepuasan wajib pajak terhadap
penggunaan e-Filing bagi wajib pajak orang pribadi di Universitas Negeri
Yogyakarta. Selain itu, peneliti hanya memfokuskan penelitian pada wajib
pajak orang pribadi.
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini mempunyai tujuan untuk menguji terdapat atau tidaknya
pengaruh persepsi kebermanfaatan, persepsi kemudahan penggunaan dan
kepuasan Wajib Pajak terhadap penggunaan e-Filing oleh Wajib Pajak Orang
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis diharapkan dapat member
manfaat bagi pihak-pihak yang terkait, yaitu:
1. Bagi Direktorat Jendral Pajak
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan
evaluasi dalam membantu penerapan system yang lebih baik dan efektif
dalam pengembangan e-Filing.
2. Bagi wajib pajak
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan wajib pajak
mengenai system informasi dan penggunaan e-Filing.
3. Bagi penulis
Penelitian ini sebagai sarana untuk menambah pengetahuan dan
wawasan dalam penerapan teori-teori yang diperoleh di bangku
perkuliahan dengan keadaan sebenarnya yang terjadi di lapangan.
4. Bagi Universitas Sanata Dharma
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan referensi
kepustakaan di bidang perpajakan.
F. Sistematika Penulisan
Skripsi ini disusun atas 6 (enam) bab agar mempunyai suatu susunan yang sistematis, dapat memudahkan untuk mengetahui dan memahami hubungan
antara bab yang satu dengan yang lain sebagai suatu rangkaian yang konsisten.
Bab I : Pendahuluan
Bab ini berisi tentang pendahuluan yang menguraikan latar belakang
ditulisnya karya ilmiah ini, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian dan sistematika penulisan skripsi.
Bab II : Landasan Teori
Bab ini menguraikan landasan teori yang melandasi tiap-tiap variabel,
rangkaian hasil-hasil penelitian sebelumnya yang sejenis, kerangka
pemikiran dan hipotesis.
Bab III : Metode Penelitian
Bab ini menguraikan tentang deskripsi dan devinisi operasional
variabel-variabel penelitian, penentuan populasi dan sampel, jenis dan sumber data,
metode pengumpulan data, dan teknik analisis data.
Bab IV : Gambaran Umum
Bab ini menguraikan tentang profil Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Yogyakarta, struktur organisasi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Yogyakarta, Visi, Misi, Motto dan Wajib Pajak yang terdaftar.
Bab V : Analisis dan Pembahasan
Bab ini menguraikan tentang deskripsi data, analisis data, interpretasi hasil
Bab VI : Penutup
Bab ini berisi kesimpulan-kesimpulan yang diperoleh dari hasil
pengolahan data penelitian, selain itu dalam bab ini juga berisi saran-saran
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Sistem Informasi
Sistem informasi manajemen merupakan sistem-sistem informasi
fungsional, yaitu sistem-sistem yang diterapkan di fungsi-fungsi organisasi
(Jogiyanto, 2005:2). Sedangkan menurut Hariningsih (2005)
mendefinisikan sistem informasi sebagai suatu sistem yang terdiri dari
komponen informasi dimana komponen-komponen sistem informasi
antara lain hardware, software, manusia, data dan prosedur. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa sistem informasi merupakan sebuah prosedur
terorganisir yang terdiri atas hardware dan software yang digunakan untuk
mengelola suatu informasi tertentu yang berguna dalam pengambilan
keputusan organisasi.
Pada dunia perpajakan, salah satu bentuk penerapan sistem
informasi adalah pengembangan layanan pelaporan SPT secara online
(e-Filing). Pada efiling terdapat banyak aplikasi teknologi baik dalam bentuk
perangkat keras (hardware) seperti computer, juga perangkat lunak
(software) seperti jaringan internet dan piranti-piranti yang mampu
meningkatkan aktivitas perpajakan dan wajib pajak sebagai pengguna.
B. Technology Acceptance Model (TAM)
Technology Acceptance Model (TAM) dikembangkan untuk
menjelaskan perilaku penggunaan komputer. Model TAM yang
dikembangkan oleh Davis F.D (1989) merupakan salah satu model yang
paling banyak digunakan dalam penelitian teknologi informasi, perilaku
akuntansi, dan psikologi.
Menurut Gefen (2002) dalam Ainurrofiq (2007), sampai saat ini
TAM merupakan model yang paling banyak digunakan dalam
memprediksi penerimaan teknologi informasi. Tujuan model ini untuk
menjelaskan faktor-faktor utama dari perilaku pemakai TI terhadap
penerimaan penggunaan TI itu sendiri. Model TAM secara lebih terperinci
menjelaskan penerimaan TI dengan dimensi-dimensi tertentu yang dapat
mempengaruhi dengan mudah diterimanya TI oleh pemakai.
Technology Acceptance Model (TAM) mendefinisikan dua
persepsi dari pemakai teknologi yang memiliki suatu dampak pada
penerimaan mereka. TAM menekankan pada persepsi pemakai tentang
”bagaimana kegunaan sistem untuk saya” dan ”semudah apakah sistem ini
digunakan” adalah dua faktor kuat yang mempengaruhi penerimaan atas
teknologi dan merupakan determinan fundamental dalam penerimaan
pemakai. Model ini menempatkan faktor sikap dan tiap-tiap perilaku
pemakai dengan dua variabel yaitu kemanfaatan (usefulness) dan
Kemudahan penggunaan serta kemanfaatan adalah dua
karakteristik yang banyak dipelajari secara mendalam karena merupakan
hal utama dalam Technology Acceptance Model (TAM). Dengan demikian
dapat dipahami reaksi dan persepsi pemakai TI akan mempengaruhi
sikapnya dalam penerimaan penggunaan TI, yaitu salah satu faktor yang
dapat mempengaruhi adalah persepsi pemakai atas kemanfaatan dan
kemudahan penggunaan TI sebagai suatu tindakan yang beralasan dalam
konteks penggunaan TI, sehingga alasan seseorang dalam melihat manfaat
dan kemudahan penggunaan TI menjadikan tindakan orang tersebut dapat
menerima penggunaan TI (Azizul, 2002).
Kedua variabel model TAM yaitu Kemanfaatan (usefulness) dan
Kemudahan penggunaan (ease of use) dapat menjelaskan aspek
keperilakuan pemakai (Igbaria.et.al, 1997) dalam Istianingsih dan Setyo
(2007). Kesimpulannya adalah model TAM dapat menjelaskan bahwa
persepsi pemakai akan menentukan sikapnya dalam penerimaan
penggunaan teknologi informasi. TAM yang orisinil sesungguhnya
menyatakan bahwa penerimaan pemakai itu ditentukan oleh dua hal, yakni
kesadaraan akan kegunaan (perceived usefulness) dan kesadaran akan
kemudahan dari penggunaan (perceived ease of use). Model ini secara
lebih jelas menggambarkan bahwa penerimaan penggunaan teknologi
informasi dipengaruhi oleh kemanfaatan (usefulness) dan kemudahan
Setyo (2007) membagi dua faktor pada variabel kemanfaatan yaitu:
kemanfaatan dan efektifitas dengan masing-masing dimensinya sendiri.
C. Persepsi
Siegel dan Marcony (1989) dalam Arie Muhammad S.B (2010)
mengemukakan bahwa persepsi adalah bagaimana seseorang melihat atau
menginterpretasikan suatu kejadian, obyek dan manusia. Individu
bertindak berdasarkan pada persepsinya tanpa memperhatikan apakah
persepsi tersebut akurat atau tidak akurat dalam menggambarkan
kenyataan. Penjelasan mengenai kenyataan mungkin akan sangat berbeda
dari individu yang satu dengan individu yang lain.
Persepsi didefinisikan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(1995) sebagai tanggapan atau penerimaan langsung dari sesuatu atau
proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca indera. Persepsi
bersifat sangat subjektif dan situasional karena bergantung pada suatu
kerangka ruang dan waktu. Persepsi ditentukan oleh faktor personal (sikap,
motivasi, kepercayaan, pengalaman dan pengharapan) dan faktor
situasional (waktu, keadaan sosial dan tempat kerja).
Berdasarkan beberapa definisi di atas, persepsi merupakan suatu
proses aktivitas seseorang dalam memberikan kesan, penilaian dan
pendapat terhadap suatu objek berdasarkan informasi yang diterima. Dan
persepsi dalam penelitian ini adalah suatu proses penilaian seseorang
1. Persepsi Kebermanfaatan
Persepsi kebermanfaatan adalah tingkatan sejauh mana
seseorang yakin bahwa menggunakan sebuah sistem akan
meningkatkan kinerjanya (Davis, 1989). Persepsi kebermanfaatan
sistem bagi penggunanya berkaitan dengan produktifitas dan
efektifitas sistem tersebut dari kegunaan dalam tugas secara
menyeluruh. Menurut Chin dan Todd (1995) persepsi kebermanfaatan
dapat dibagi kedalam dua kategori, yaitu (1) persepsi
kebermanfaaatan dengan estimasi satu faktor, dan (2) persepsi
kebermanfaatan dengan estimasi dua faktor (kebermanfaatan dan
efektifitas). Persepsi kebermanfaatan dengan estimasi satu faktor
meliputi dimensi:
a. Menjadikan pekerjaan lebih mudah
b. Bermanfaat
c. Menambah produktifitas
d. Mempertinggi efektifitas
e. Mengembangkan kinerja pekerjaan
Persepsi kebermanfaatan dengan estimasi dua faktor oleh Chin
dan Todd (1995) dibagi menjadi dua kategori lagi yaitu
kebermanfaatan dan efektifitas, dengan dimensi-dimensi
masing-masing yang dikelompokkan sebagai berikut:
a. Kebermanfaatan meliputi dimensi : menjadikan pekerjaan lebih
b. Efektifitas meliputi dimensi : mempertinggi efektifitas,
mengembangkan kinerja pekerjaan.
Dalam konteks e-Filing di penelitian ini, persepsi
kebermanfaatan ini diartikan sebagai seberapa besar manfaat sistem
e-Filing bagi wajib pajak dalam proses pelaporan SPT. Oleh karena itu,
besarnya manfaat yang diperoleh mempengaruhi perilaku wajib pajak
dalam menggunakan system tersebut. Dalam penelitian ini
menggunakan estimasi satu faktor dengan sedikit modifikasi
menghilangkan satu indikator yang tidak cocok dengan persepsi
kebermanfaatan e-Filing yaitu menjadikan pekerjaan lebih mudah, hal
ini dikarenakan sasaran penelitian ini adalah wajib pajak bukan
pegawai pajak. Sehingga pada penelitian ini indikator yang digunakan
meliputi (1) Mengembangkan kinerja, (2) Manfaat sistem, (3)
Menambah produktifitas, dan (4) Mempertinggi efektifitas.
2. Persepsi Kemudahan Penggunaan
Suatu sistem informasi dapat dikatakan berkualitas jika sistem
tersebut dirancang untuk memenuhi kepuasan pengguna melalui
kemudahan dalam menggunakan sistem informasi tersebut. Persepsi
kemudahan penggunaan merupakan tingkatan dimana seseorang
percaya bahwa teknologi mudah untuk dipahami. Davis (1989)
mengungkapkan kemudahan yang dipersepsikan adalah tingkatan
dimana seseorang percaya bahwa pengunaan suatu sistem tertentu
Bebas dari usaha yang dimaksudkan adalah bahwa saat seseorang
menggunakan sistem, ia hanya memerlukan sedikit waktu untuk
mempelajari sistem tersebut karena sistem tersebut sederhana, tidak
rumit, dan mudah dipahami, sudah dikenal (familiar).
Venkatesh dan Davis (2000: 201) membagi dimensi persepsi
kemudahan penggunaan menjadi berikut:
a. Interaksi individu dengan sistem jelas dan mudah dimengerti
/ dipahami.
b. Tidak dibutuhkan banyak usaha untuk berinteraksi dengan
system tersebut.
c. Sistem mudah digunakan.
d. Mudah mengoperasikan sistem sesuai dengan apa yang ingin
individu kerjakan (fleksibel).
Berdasarkan pengertian di atas, persepsi kemudahan
penggunaan merupakan keyakinan atau penilaian seseorang bahwa
sistem teknologi informasi (e-Filing) yang akan digunakan tidak
merepotkan saat akan digunakan dan mudah dipahami. Ketika
seseorang menilai dan meyakini bahwa suatu sistem informasi mudah
digunakan maka dia akan menggunakannya. Sebaliknya ketika
seseorang menilai dan meyakini bahwa suatu sistem informasi tidak
mudah digunakan maka dia tidak akan menggunakannya. Sehingga
Fleksibilitas, (2) Mudah dipahami, (3) Mudah digunakan, dan (4)
Mudah untuk berinteraksi.
3. Persepsi Kepuasan Pengguna
Menurut Seddon dan Kiew (1994), kepuasan pengguna
merupakan perasaan bersih dari senang atau tidak senang dalam
menerima sistem informasi dari keseluruhan manfaat yang diharapkan
seseorang dimana perasaan tersebut dihasilkan dari interaksi dengan
sistem informasi. Tiap pengguna mempunyai seperangkat manfaat
yang diharapkan atau aspirasi untuk sistem informasi. Hal tersebut
dapat ditunjukkan dengan perluasan dimana sistem dapat memenuhi
atau gagal memenuhi aspirasi, pengguna mungkin lebih atau kurang
puas. Dengan demikian kepuasan pengguna dapat didefinisikan
sebagai seberapa jauh informasi yang disediakan untuk memenuhi
kebutuhan yang mereka perlukan.
Kepuasan pengguna menggambarkan keselarasan antara harapan
seseorang dan hasil yang diperoleh dari adanya suatu sistem, di mana
seseorang tersebut turut berpartisipasi dalam pengembangannya. Dan
ketidakmampuan suatu sistem informasi tersebut memenuhi harapan
pengguna dapat menyebabkan kegagalan suatu sistem. McGill, Hobbs,
dan Klobas (2003), melakukan pengujian empiris terhadap
keseluruhan dimensi dalam model keberhasilan sistem informasi dari
DeLone dan McLean (1992). Pengujian mereka dilakukan pada
pengujian mereka menunjukkan bahwa kepuasan pengguna akhir
suatu sistem informasi memainkan peranan signifikan dalam
menentukan penggunaan system aplikasi. Dan terdapat 3 indikator
yang mereka gunakan untuk mengukur kepuasan pengguna yaitu
efisiensi sistem, keefektifan sistem, dan kepuasan. Kepuasan sering
dipakai sebagai proksi akan kesuksesan sebuah system informasi.
Kesuksesan sebuah sisem informasi yang dapat mempengaruhi
kepuasan pengguna dapat dilihat pada tingkat yang berbeda yaitu
tingkat teknikal, semantik, dan keefektivan sistem. Tingkat teknikal
dari komunikasi sebagai keakuratan dan keefisienan sistem
komunikasi yang menghasilkan suatu informasi. Tingkat semantik
merupakan kesuksesan informasi dalam menyampaikan maksud atau
arti yang diharapkan. Tingkat keefektivan merupakan efek informasi
pada penerima.
Dalam model kesuksesan DeLone dan McLean, kualitas sistem
mengukur kesuksesan teknikal, kualitas informasi mengukur
kesuksesan semantik, dan pengunaan sistem, kepuasan pengguna,
individual impact dan organizational impact mengukur kesuksesan
keefektivan. Sistem informasi memerlukan beberapa indikator untuk
mengukur kepuasan pengguna kaitannya dengan sistem e-Filing yang
diterapkan oleh direktorat Jenderal Pajak. Dan dalam penelitian ini,
variabel ini diukur dengan indikator McGill et al. (2003) yang terdiri
dan ditambah dengan indikator lain yaitu kebanggaan pengguna saat
menggunakan sistem (Gita, 2010). Indikator kebanggaan ditambahkan
karena ketika seseorang itu bangga terhadap suatu sistem berarti orang
tersebut merasa puas telah menggunakan sistem tersebut. Indikator
diperlukan karena kepuasan pengguna merupakan variabel lain yang
tidak dapat diukur secara langsung. Dan indikator penelitian ini
meliputi (1) efisiensi sistem, (2) keefektifan sistem, (3) kepuasan (rasa
puas), dan (4) kebanggaan menggunakan sistem.
D. E-Filing
E-Filing adalah salah satu contoh dari penerapan teknologi
informasi dalam administrasi perpajakan. E-Filing merupakan suatu cara
penyampaian SPT atau penyampaian Pemberitahuan Perpanjangan SPT
Tahunan secara elektronik yang dilakukan secara on-line yang real time
melalui website Direktorat Jenderal Pajak atau Penyedia Jasa Aplikasi atau
Application Service Provider (ASP).
Secara umum, penyampaian SPT atau penyampaian Pemberitahuan
Perpanjangan SPT Tahunan secara elektronik melalui E-Filing diatur
melalui Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor
PER-48/PJ/2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Direktur Jenderal
Pajak Nomor PER-19/PJ./2009 Tentang Tata Cara Penerimaan Dan
Pengolahan Surat Pemberitahuan Tahunan tanggal 30 Desember 2011.
Secara khusus, penyampaian SPT atau penyampaian Pemberitahuan
Direktorat Jenderal Pajak diatur melalui Peraturan Direktur Jenderal Pajak
Nomor PER-39/PJ/2011 tentang Tata Cara Penyampaian Surat
Pemberitahuan Tahunan Bagi Wajib Pajak Orang Pribadi Menggunakan
Formulir 1770S atau 1770SS Secara e-Fling Melalui Website Direktorat
Jenderal Pajak (www.pajak.go.id) tanggal 23 Desember 2011.
Menurut Gita Gowinda K. (2010:30), alat kelengkapan e-Filing
meliputi Penyedia Jasa Aplikasi (ASP), Surat permohonan memperoleh
e-FIN, e-FIN atau Electronic Filing Identification Number, Digital
Certificate, e-SPT, bukti penerimaan e-SPT. Penjelasan mengenai alat
kelengkapan e-Filing adalah sebagai berikut:
1. ASP atau Application Service Provider atau Penyedia Jasa Aplikasi
adalah perusahaan yang telah ditunjuk oleh Direktorat Jenderal
Pajak (DJP) yang dapat menyalurkan penyampaian Surat
Pemberitahuan (SPT) secara elektronik langsung ke Direktorat
Jenderal Pajak (DJP).
2. Surat Permohonan memperoleh e-FIN adalah surat yang diajukan
oleh Wajib Pajak sebagai permohonan untuk melaksanakan
e-Filing.
3. e-FIN atau Electronic Filing Identification Number adalah nomor
identitas yang diberikan oleh Kantor Pelayanan Pajak (KPP) tempat
terdaftar kepada Wajib Pajak (WP) yang mengajukan permohonan
efiling. E-FIN ini tidak sama dengan Nomor Pokok Wajib Pajak
4. Digital Certificate adalah sebuah sertifikat berbentuk digital yang
diberikan oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP) untuk kepentingan
pengamanan data SPT. Sertifikat ini mirip dengan sertifikat yang
diberikan oleh pihak yang berkompeten untuk menjamin validitas
transaksi saat melakukan pembayaran secara on-line. Sertifikat ini
digunakan untuk proteksi data SPT dalam bentuk encryption
(pengacakan) sehingga hanya bisa dibaca oleh sistem tertentu
(dalam hal ini sistem penerimaan SPT ASP dan Direktorat Jenderal
Pajak) dengan nama dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
tertentu pula.
5. e-SPT adalah Surat Pemberitahuan Masa atau Surat Pemberitahuan
Tahunan (SPT) yang berbentuk formulir elektronik (Compact Disk)
yang merupakan pengganti lembar manual SPT. E-SPT ini tersedia
untuk berbagai jenis laporan dan dapat diperoleh di Kantor
Pelayanan Pajak (KPP) dimana wajib pajak terdaftar. E-SPT ini juga
dapat dibeli melalui layanan pajak.
6. Bukti Penerimaan SPT Elektronik adalah bukti penerimaan Surat
Pemberitahuan (SPT) yang dikirimkan lewat Penyedia Jasa Aplikasi
(ASP) secara on-line. Fungsi bukti penerimaan ini adalah sama
dengan bukti penerimaan SPT secara off line.
Dan berikut ini merupakan prosedur penggunaan e-Filing adalah sebagai
1. Wajib Pajak menyampaikan Surat Permohonan memperoleh e-FIN
atau melaksanakan e-Filing kepada Direktorat Jenderal Pajak yaitu
kepada Kantor Pelayanan Pajak tempat Wajib Pajak terdaftar atau
melalui website Direktorat Jenderal Pajak (www.pajak.go.id).
2. Direktorat Jenderal Pajak via Kantor Pelayanan Pajak memberikan
e-FIN
3. Wajib Pajak mendaftar ke Penyedia Jasa Aplikasi (ASP) dan
meminta Digital Certificate ke Direktorat Jenderal Pajak melalui
Penyedia Jasa Aplikasi (ASP)
4. Direktorat Jenderal Pajak melalui Kantor Pelayanan Pajak
memberikan Digital Certificate melalui Penyedia Jasa Aplikasi
(ASP)
5. Wajib Pajak melakukan e-Filing ke Penyedia Jasa Aplikasi (ASP)
yang diteruskan ke Kantor Pelayanan Pajak
6. Direktorat Jenderal Pajak melalui Kantor Pelayanan Pajak
memberikan bukti penerimaan e-SPT yang mengandung informasi
berupa : NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak), tanggal transaksi, jam
transaksi, Nomor Transaksi Penyampaian SPT (NTPS), Nomor
Transaksi Pengiriman ASP (NTPA), nama ASP.
7. Wajib Pajak menyampaikan print out dari Penyedia Jasa Aplikasi
(ASP) berupa induk SPT yang sudah diberi bukti penerimaan
elektronik, ditanda tangani dan dilampiri sesuai ketentuan Kantor
elektronik (e-Filing) dapat dilakukan selama 24 (dua puluh empat)
jam sehari dan 7 (tujuh) hari seminggu dengan standar waktu adalah
Waktu Indonesia Bagian Barat. Dengan demikian, Surat
Pemberitahuan yang disampaikan secara elektronik (e-Filing) pada
akhir batas waktu penyampaian Surat Pemberitahuan yang telah
jatuh pada hari libur, dianggap disampaikan tepat waktu.
E. Perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi (ASP)
Dalam menyampaikan Surat Pemberitahuan secara online
(e-Filing) Wajib Pajak dapat menggunakan jasa dari Perusahaan Penyedia
Jasa Aplikasi (Application Service Provider) yang ditunjuk oleh Direktorat
Jenderal Pajak.
Syarat-syarat perusahaan penyedia jasa aplikasi yang dapat
ditunjuk oleh Direktorat Jenderal Pajak, yaitu:
1. Berbentuk badan
2. Memiliki izin usah penyedia jasa aplikasi (ASP)
3. Mempunyai Nomor Pokok Wajib Pajak dan telah dikukuhkan sebagai
Pengusaha Kena Pajak, dan
4. Menandatangani perjanjian dengan Direktorat Jenderal Pajak.
Penyedia jasa aplikasi yang memenuhi syarat-syarat diatas, dapat
mengajukan permohonan kepada Direktorat Jenderal Pajak agar ditunjuk
sebagai pengusaha penyedia jasa aplikasi yang dapat menyalurkan Surat
Terdapat 4 perusahaan penyedia jasa aplikasi yang ditunjuk oleh
Direktorat Jenderal Pajak, antara lain :
1. PT. Garuda Mitra Utama (www.laporpajak.com)
2. PT. Mitra Pajakku (www.pajakku.com)
3. PT. Travelgare Indonesia (www.layananpajak.com)
4. PT. Sarana Prima Telematika (www.SPT.co.id)
Menurut keputusan Direktorat Jenderal Pajak No.KEP-05/PJ/2005
Tentang Tatacara Penyampaian Surat Pemberitahuan Secara Elektronik
(e-Filing) melalui Perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi (ASP), yang
dimaksud dengan :
1. Surat Pemberitahuan adalah Surat Pemberitahuan Masa atau Surat
Pemberitahuan Tahunan yang berbentuk formulir elektronik dalam
media komputer (e-SPT).
2. Penyampaian Surat Pemberitahuan secara elektronik (e-Filing) adalah
suatu cara penyampaian Surat Pemberitahuan yang dilakukan melalui
sistem on-line yang real time.
3. Penyedia Jasa Aplikasi atau Application Service Provider (ASP)
adalah perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi (ASP) yang telah ditunjuk
oleh Direktur Jenderal Pajak sebagai perusahaan yang dapat
menyalurkan penyampaian Surat Pemberitahuan secara elektronik ke
Direktorat Jenderal Pajak.
4. Electronic Filing Identification Number (eFIN) adalah nomor identitas
terdaftar kepada Wajib Pajak yang mengajukan permohonan untuk
menyampaikan Surat Pemberitahuan secara elektronik (e-Filing).
5. Sertifikat (digital certificate) seterusnya akan digunakan sebagai alat
yang berfungsi sebagai pengaman data Wajib Pajak dalam setiap
proses penyampaian Surat Pemberitahuan secara elektronik (e-Filing)
melalui suatu Perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi (ASP) ke Direktorat
Jenderal Pajak.
6. Kode Aktivasi adalah kode yang diberikan kepada Wajib Pajak untuk
mengaktifkan software e-SPT.
7. NTPA (Nomor Transaksi Pengiriman ASP) adalah bukti penerimaan
Surat Pemberitahuan secara elektronik oleh ASP.
8. NTPS (Nomor Transaksi Penyampaian SPT) adalah buku penerimaan
Surat Pemberitahuan secara elektronik yang menyatakan bahwa Surat
Pemberitahuan telah diterima oleh Direktorat Jenderal Pajak.
F. Penelitian Yang Relevan
Davis FD (1989) mengembangkan model Technology Acceptance
Model (TAM) untuk meneliti factor-faktor determinan dari penggunaan
Teknologi Informasi oleh pengguna. Menurut Davis, penggunaan
Teknologi Informasi dipengaruhi oleh minat (intention) pemanfaatan
Teknologi Informasi. Dalam penelitian Davis, minat ini dipengaruhi oleh
DeLone dan McLean (1992) melakukan studi yang mendalam
mengenai kesuksesan system informasi menyatakan bahwa kesuksesan
system informasi dipengaruhi oleh perceived information quality dan
perceived system quality merupakan predictor yang signifikan bagi user
satisfaction. User satisfaction juga merupakan predictor yang signifikan
bagi intended use dan perceived individual impact.
Penelitian Gita Gowinda Kirana (2010) yang berjudul “Analisis
Perilaku Penerimaan Wajib Pajak Terhadap Penggunaan E-Filing
(Kajian Empiris di Wilayah Kota Semarang)” mengupas tuntas
mengenai perilaku wajib pajak terhadap aplikasi e-Filing. Hasil dari
penelitian ini adalah terdapat pengaruh positif antara: kualitas informasi
terhadap kepuasan pengguna, kualitas system terhadap kepuasan
pengguna, kualitas informasi terhadap penggunaan sistem, kualitas
sistem terhadap penggunaan sistem, kepuasan pengguna terhadap
penggunaan sistem.
Persamaan penelitian ini terletak pada objek yang diteliti dan
aplikasi e-Filing yang dibicarakan, selain itu juga terdapat persamaan
dalam membahas pengaruh variabel kepuasan pengguna terhadap
penggunaan sistem. Perbedaan terletak pada variable yang digunakan
yaitu kualitas sistem dan kualitas informasi sedangkan pada penelitian
ini variable yang digunakan adalah kebermanfaatan, kemudahan
Septi (2013) melakukan penelitian mengenai Analisis Penerimaan
Wajib Pajak Terhadap Penggunaan E-Filing Sebagai Sarana Pelaporan
Pajak Secara Online dan Realtime. Dalam penelitian tersebut
disimpulkan bahwa hipotesis 1 menunjukkan bahwa kerumitan
(complexity) e-Filing secara signifikan berpengaruh negative terhadap
persepsi kegunaan (perceived usefulness) dan penggunaan senyatanya
(actual use). Hipotesis 2 menunjukkan bahwa persepsi menggunakan
(perceived usefulness) secara signifikan berpengaruh terhadap sikap
menggunakan (attitude to use) e-Filing dan tidak signifikan terhadap
minat menggunakan (intention to use) e-Filing. Hipotesis 3
menunjukkan bahwa persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease to
use) secara signifikan berpengaruh negative terhadap persepsi kegunaan
(perceived usefulness) dan sikap terhadap menggunakan (attitude to use)
e-Filing. Hipotesis 4 menunjukkan bahwa sikap terhadap menggunakan
(attitude toward using) e-Filing secara tidak signifikan berpengaruh
positif terhadap minat perilaku menggunakan (intention to use) e-Filing.
Hipotesis 5 menunjukkan bahwa perilaku minat menggunakan (intention
to use) e-Filing secara signifikan berpengaruh positif terhadap
penggunaan sesungguhnya (actual use) e-Filing.
Persamaan penelitian ini terletak pada objek yang diteliti dan
aplikasi e-Filing yang dibicarakan. Perbedaan terletak pada variable
yang digunakan yaitu kerumitan, persepsi kegunaan, persepsi
perilaku menggunakan e-Filing sedangkan pada penelitian ini variable
yang digunakan adalah kebermanfaatan, kemudahan penggunaan,
kepuasan pengguna dan penggunaan sistem.
G. Hipotesis
Sebagaimana yang telah diuraikan dalam landasan teori,
variabel-variabel yang mempengaruhi wajib pajak dalam menggunakan e-Filing
adalah variabel persepsi kebermanfaatan, variabel persepsi kemudahan
penggunaan, dan variabel persepsi kepuasan penggunaan. Technology
Acceptance Model (TAM) dikembangkan untuk menjelaskan perilaku
penggunaan komputer. Model TAM yang dikembangkan oleh Davis F.D
(1989) merupakan salah satu model yang paling banyak digunakan dalam
penelitian teknologi informasi.
Technology Acceptance Model (TAM) mendefinisikan dua
persepsi dari pemakai teknologi yang memiliki suatu dampak pada
penerimaan mereka. TAM menekankan pada persepsi pemakai tentang
”bagaimana kegunaan sistem untuk saya” dan ”semudah apakah sistem ini
digunakan” adalah dua faktor kuat yang mempengaruhi penerimaan atas
teknologi dan merupakan determinan fundamental dalam penerimaan
pemakai. Hal tersebut yang melandasi peneliti untuk melihat Apakah
e-filing sudah memberikan manfaat bagi para wajib pajak dan dalam
Seddon dan Kiew (1994), kepuasan pengguna merupakan perasaan
bersih dari senang atau tidak senang dalam menerima sistem informasi
dari keseluruhan manfaat yang diharapkan seseorang dimana perasaan
tersebut dihasilkan dari interaksi dengan sistem informasi. Kepuasan
adalah faktor yang di lihat peneliti mampu menilai pandangan wajib pajak
dalam menggunakan program e-filing dan hasil yang diperoleh dari adanya
suatu sistem ini, di mana seseorang tersebut turut berpartisipasi dalam
pengembangannya.
e-Filing sendiri adalah program baru yang masih membutuhkan
pengembangan untuk menghasilkan manfaat lebih besar lagi. Oleh
karenanya penting untuk melihat pandangan-pandangan atau persepsi
wajib pajak selama menggunakan program e-Filing. Variabel persepsi
kebermanfaatan dan kemudahan penggunaan dari Davis (1989)
ditambahkan dengan variabel kepuasan pengguna dari DeLone dan
McLean dalam Subramanian (2005) adalah variabel yang peneliti gunakan
dalam penelitian ini. Berdasarkan pada kajian teori yang ada, maka dapat
dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
Ha: Terdapat pengaruh persepsi kebermanfaatan, persepsi kemudahan
penggunaan dan kepuasan pengguna secara bersama-sama terhadap
penggunaan e-Filing bagi Wajib Pajak Orang Pribadi di Kabupaten
H0: Tidak terdapat pengaruh persepsi kebermanfaatan, persepsi
kemudahan penggunaan dan kepuasan pengguna secara bersama-sama
terhadap penggunaan e-Filing bagi Wajib Pajak Orang Pribadi di
30 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini studi kasus yaitu penelitian yang memusatkan
pada suatu objek dengan mempelajarinya sebagai suatu kasus. Objek
dalam penelitian ini yaitu Wajib Pajak Orang Pribadi di wilayah
Kabupaten Sleman. Kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini hanya
berlaku pada wilayah Kabupaten Sleman.
B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian
Untuk mengetahui wajib pajak orang pribadi yang sudah
menggunakan e-Filing maka peneliti melakukan penelitian kepada para
dosen di Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Yogyakarta, yang
berlokasi di Kampus Karangmalang Yogyakarta 55281.
2. Waktu Penelitian
C. Subyek dan Obyek Penelitian
1. Subyek Penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto (1989) subyek penelitian adalah
benda, hal atau orang tempat data untuk variabel penelitian melekat,
dan yang dipermasalahkan. Adapun subyek penelitian dalam
penelitian ini adalah dosen-dosen Fakultas Ekonomi Universitas
Negeri Yogyakarta.
2. Obyek Penelitian
Menurut Anto Dayan (1986: 21), obyek penelitian, adalah pokok
persoalan yang hendak diteliti untuk mendapatkan data secara lebih
terarah. Adapun obyek penelitian dalam penelitian ini meliputi:
variable persepsi kebermanfaatan, variabel persepsi kemudahan
penggunaan, dan variabel kepuasan pengguna.
D. Data dan Metode Pengumpulan Data
1. Jenis Data
Jenis data dalam penelitian ini adalah Data primer, yaitu informasi
yang diperoleh secara langsung dari sumber asli. Data penelitian ini
diperoleh dengan metode pembagian kuesioner kepada wajib pajak
yang sudah menggunakan e-Filing.
2. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan
digunakan untuk bisa mengetahui siapa saja wajib pajak di Kabupaten
Sleman yang sudah menggunakan e-Filing. Sedangkan pengumpulan
data menggunakan angket (kuesioner) digunakan untuk mendapatkan
data utama dari responden.
E. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Warsito (1992: 49), populasi adalah keseluruhan objek
penelitian yang dapat terdiri dari mausia, hewan, tumbuhan, gejala,
nilai tes, atau peristiwa, sebagai sumber data yang memiliki
karakteristik tertentu dalam suatu penelitian. Populasi yang penulis
gunakan sebagai objek penelitian adalah Wajib Pajak Orang Pribadi
yang menggunakan produk e-Filing yang berada di Universitas Negeri
Yogyakarta dan terdaftar di Dirjen Pajak Kabupaten Sleman.
2. Sampel
Menurut Sugiyono (2007: 116), sampel adalah bagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Pengambilan
sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive
sampling, dimana teknik penentuan sampel diambil dengan kriteria
tertentu.
Pemilihan sampel dalam penelitian ini berdasarkan beberapa
kriteria tertentu yang bertujuan agar mengurangi tingkat kesalahan
pertimbangan dalam pemilihan sampel pada penelitan ini adalah para
Wajib Pajak orang pribadi yang menggunakan e-Filing di Univeristas
Negeri Yogyakarta dan terdaftar di Dirjen Pajak Kabupaten Sleman.
F. Definisi Operasional dan Variabel Penelitian
Instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel penelitian ini
adalah instrumen yang pernah digunakan dalam penelitian-penelitian
sebelumnya, sehingga memungkinkan untuk meningkatkan validitas dan
realibilitas pengukuran. Pengukuran masing-masing variabel
menggunakan skala Likert 1 sampai dengan 5 yang masing-masing
mempunyai arti sebagai berikut :
1 = sangat tidak setuju (STS)
2 = tidak setuju (TS)
3 = netral (N)
4 = setuju (S)
5 = sangat setuju (SS)
1. Persepsi Kebermanfaatan
Persepsi Kebermanfaatan yaitu suatu kepercayaan seseorang
tentang adanya suatu kemanfaatan yang akan diperoleh dari
menggunakan internet banking. Indikatornya menurut Davis dalam
Jogiyanto (2007:152) adalah sebagai berikut:
a. Penggunaan e-Filing dapat mempercepat penyampaian Surat
b. penggunaan e-Filing dapat meningkatkan produktivitas;
c. penggunaan e-Filing sangat bermanfaat untuk penyampaian Surat Pemberitahuan
Instrumen pengukuran dengan menggunakan tiga item
pernyataan dengan jumlah skor antara satu sampai lima
(menyatakan sangat tidak setuju sampai dengan sangat setuju)
dengan menggunakn skala Likert (Davis, 1989).
2. Persepsi Kemudahan Penggunaan
Persepsi kemudahan penggunaan didefinisikan sebagai suatu
tingkat kepercayaan individu bahwa degan menggunakan teknologi
akan membawa mereka terbebas dari usaha secara fisik dan mental
(Gardner & Amoroso, 2004). Persepsi kemudahan penggunaan
dalam penelitian ini diartikan sebagai tingkat kepercayaa wajib
pajak KPP Pratama Yogyakarta bahwa menggunakan system
e-Filing akan membebaskan mereka dari usaha ekstra dalam
melaporkan SPT. Variabel ini diukur dengan indicator didalamnya
yaitu:
a. Mempelajari e-Filing mudah
b. Menggunakan e-Filing mudah
c. Interaksi dapat dengan jelas dan terpahami
d. Mudah beradaptasi
Instrumen pengukuran dengan menggunakan lima item
pernyataan dengan jumlah skor antara satu sampai lima
(menyatakan sangat tidak setuju sampai dengan sangat setuju)
dengan menggunakn skala Likert (Davis, 1989).
3. Persepsi Kepuasan
Menurut Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor KEP/25M.PAN/2/2004, untuk mengukur tingkat kepuasan
pelangan perlu adanya indeks kepuasan pelanggan. Indeks
kepuasan pelanggan tersebut dikembangkan menjadi 14 unsur
yaitu.
a. Prosedur pelayanan
b. Persyaratan pelayanan
c. Kejelasan petugas pelayanan
d. Kedisiplinan petugas pelayanan
e. Tanggung jawab petugas pelayanan
f. Kemampuan petugas pelayanan
g. Kecepatan pelayanan
h. Keadilan mendapatkan pelayanan
i. Kesopanan dan keramahan petugas
j. Kewajaran biaya pelayanan
k. Kepastian biaya pelayanan
l. Kepastian jadwal pelayanan
Instrumen pengukuran dengan menggunakan tiga belas item
pernyataan dengan jumlah skor antara satu sampai lima
(menyatakan sangat tidak setuju sampai dengan sangat setuju)
dengan menggunakn skala Likert (Davis, 1989).
G. Teknik Analisis Data
Langkah-langkah yang dilakukan oleh penulis dalam melakukan analisis
data adalah sebagai berikut :
1. Menghitung pengukuran
a. Uji Reliabilitas
b. UjiValiditas
c. Uji Asumsi Klasik
d. Uji Regresi
2. Pengujian hipotesis
Adapun kriteria pengujian hipotesis (Ghozali, 2008) dengan tingkat
signifikansi = 0,05 ditentukan sebagai berikut :
Apabila t hitung > t tabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima
37
BAB IV
GAMBARAN UMUM
A. Sejarah Berdirinya Perusahaan
Sejarah berdirinya Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta
(FE UNY) tidak dapat terlepas dari sejarah berdirinya Universitas Negeri
Yogyakarta. Sebelum menjadi UNY dulunya bernama Institut Keguruan dan
Ilmu Pendidikan (IKIP) Yogyakarta. IKIP Yogyakarta sebagai salah satu
Lembaga Pendidikan Tenaka Kependidikan (LPTK) berdirinya sejak tanggal
22 Mei 1963 berdasarkan Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu
Pengetahuan (PTIP) Nomor 55 Tahun 1963. Salah satu fakultasnya adalah
Fakultas Keguruan Pengetahuan Sosial (FPKS) yang diresmikan oleh menteri
PTIP tanggal 21 Mei 1965. Keputusan ini dikuatkan dengan Keputusan
Presiden RI Nomor 268 Tahun 1965, tanggal 14 September 1965.
Dalam rangka memantapkan fungsi keguruan di bidang Ilmu Sosial,
rector IKIP Yogyakarta mengeluarkan surat Keputusan Nomor 05 tahun 1965
yang isinya antara lain pergantian nama FKPS menjadi Fakultas Keguruan
Ilmu Sosial (FKIS). Untuk menekankan ciri kependidikannya maka
berdasarkan Keputusan Presiden RI No. 54 Tahun 1982 tertanggal 7
September 1982 tentang susunan organisasi IKIP Yogyakarta FKIS berubah
Selaras dengan Perkembangan Ilmu Pengetahuan Teknologi dan
Seni (IPTEKS) dan tuntutan dunia kerja, IKIP Yogyakarta dikembangkan
menjadi Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) berdasarkan Keputusan
Presiden RI Nomor 93 Tahun 1999, tanggal 4 Agustus 1999. Hal ini
diikuti dengan perubahan nama fakultas di lingkungan UNY, FPIPS
berubah menjadi FIS, yang disahkan berdasarkan Keputusan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 274/0/1999 tentang Organisasi dan
Tata Kerja UNY. Dengan perubahan nama tersebut, FIS berwenang
menyelenggarakan program studi keguruan dan nonkeguruan.
Upaya perubahan dan pengembangan terus dilakukan untuk
memenuhi tuntutan masyarakat. Oleh karena itu diusulkan perubahan
nama FIS menjadi Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi (FISE). Berdasarkan
Peraturan Menteri Pendidikan Nama RI Nomor 12 Tahun 2006 Tentang
Perubahan Atas Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
274/0/1999 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Negeri
Yogyakarta, FIS berubah menjadi Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi
(FISE).
Guna memenuhi tuntutan perkembangan dunia kerja maka FISE
pun berkembang menjadi dua fakultas yaitu FIS dan FE berdasarkan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2011 tentang
Organisasi dan Tata Kerja UNY pada tanggal 22 Juni 2011. Dengan
demikian tanggal 22 Juni 2011 ditetapkan sebagai tanggal lahirnya
B. Struktur Organisasi
Rektor
WR I, WR II, WR III, WR IV
SENAT UNIVERSITA
S Dewan
Pertimbangan
Biro Akademik, Kemahasiswaan Dan
Informasi
Biro Umum Satuan
Pengawas Internal
Fakultas Program
Pascasarjana
Jurusan Humas
C. Visi Dan Misi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta
Visi
Menjadi Fakultas Ekonomi unggul dalam bidang pendidikan dan ilmu
ekonomi yang berlandaskan ketaqwaan, kemandirian dan kecendekiaan
serta berwawasan ekonomi kerakyatan, kewirausahaan dan nilai budaya
luhur.
Misi
1. Melaksanaakan pembelajaran dalam lingkungan yang kondusif
untuk membentuk sumberdaya manusia yang memiliki komitmen
dalam mengembangkan dan menerapkan ilmu pendidikan dan
pendidikan ekonomi bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
2. Melakukan kajian, pengembangan, dan penerapan ilmu ekonomi
dan pendidikan ekonomi untuk memberikan kontribusi dalam
pembangunan masyarakat.
3. Melaksanakan pengabdian mayrakat yang berkualitas di bidang
ilmu ekonomi dan pendidikan ekonomi serta mengembangkan
jejaring industry pemerintah dan masyarakat.
4. Menyelenggarakan tata kelola yang bersih, transparan dan
Tujuan
1. Menghasilkan lulusan di bidang pendidikan dan ilmu ekonomi
yang cendekia, mandiri dan bernurani.
2. Menghasilkan penelitian yang berkualitas yang bermanfaat bagi
pengembangan iptek dan bermanfaat untuk masyarakat, di bidang
pendidikan dan ilmu ekonomi.
3. Menghasilkan kegiatan pengabdian kepada masyarakat sebagai
wujud tanggungjawab sosial di bidang pendidikan dan ilmu
ekonomi.
4. Mewujudkan kerjasama yang sinergis dengan lembaga lain, baik
dalam maupun luar negeri di bidang pendidikan dan ilmu ekonomi.
5. Mewujudkan tata kelola fakultas yang baik, bersih, transparan dan
akuntabel.
Semboyan
42
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Responden
Populasi dalam penelitian ini adalah wajib pajak orang pribadi yang
masuk di dalam wilayah KKP Pratama Sleman. Sampel yang digunakan adalah
wajib pajak orang pribadi yang terdaftar sebagai pengguna e-Filing di
Universitas Negeri Yogyakarta. Metode pengumpulan sampel dengan
menggunakan kuesioner, dengan cara dikirim langsung kepada responden.
Ketika kuesioner akan diambil ternyata ada beberapa kuesioner yang tidak
kembali, setelah penulis tanyakan ternyata isi kuesioner menyangkut perpajakan
dan dianggap sebagai rahasia, selain itu ada yang beralasan karena sedang dinas
8 Sleman Ya < 1 tahun 1770s
berasal dari Kabupaten Sleman, berarti semuanya melaporkan laporan pajaknya
menyatakan pernah memakai atau menggunakan layanan ini. Sebanyak 33
responden atau 86,8% pernah menggunakanya kurang dari satu tahun,
sedangkan sisanya 5 responden atau 13,2% pernah menggunakannya selama satu
sampai dua tahun. Jenis SPT yang digunakan sebanyak 35 responden atau 92,1%
melaporkan SPT jenis 1770s dan sisanya 3 responden atau 7,9% melaporkan SPT
jenis 1770ss.
Perolehan data diperoleh pada bulan Juni-Juli 2014. Pada tabel 5.2
dijelaskan bahwa kuesioner yang dikirim sebanyak 78 kuesioner. Menurut
Roscoe (1975), jumlah ukuran sampel untuk setiap penelitian harus berada antara
30 dan 500. Mengacu pada hal tersebut, penulis membagikan kuesioner sebanyak
78 kuesioner sesuai dengan jumlah populasi pengguna e-Filing yang diperoleh
langsung dari Bagian Sekretariat Fakultas Ekonomi. Sebanyak 78 kuesioner
tersebut dibagikan kepada wajib pajak orang pribadi di 4 Program Studi yang ada
di Fakultas Ekonomi.
Sebagai informasi, program studi yang ada di Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Yogyakarta antara lain, Program Studi Pendidikan Akuntansi
(27 orang wajib pajak orang pribadi), Program Studi Pendidikan Ekonomi (19
orang wajib pajak orang pribadi), Program Studi Manajemen (20 orang wajib
pajak orang pribadi), Program Studi Administrasi Perkantoran (12 orang wajib
pajak orang pribadi). Kuesioner yang dikembalikan sebanyak 45 kuesioner.
Kuesioner yang rusak atau tidak lengkap sebanyak 7 kuesioner. Jadi jumlah
kembali disebabkan karena responden bersikap protektif terhadap hal-hal yang
menyangkut tentang perpajakan seperti yang telah dijelaskan di atas.
Tabel 5.2: Distribusi Kuesioner Penelitian
Keterangan Jumlah Kuesioner
Sampel akhir pengamatan 38
Sumber: Data diolah
B. Analisis Data
1. Uji Validitas
Santosa (2005: 247) mengemukakan bahwa validitas adalah ukuran yang
menunjukkan sejauh mana instrumen pengukur mampu mengukur apa yang
ingin diukur. Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program
SPSS 16.0 for windows. Teknik korelasi yang digunakan yaitu Product
Moment oleh Karl Pearson. Dengan taraf kepercayaan 95% dan jumlah
responden sebanyak 38 orang, maka diperoleh = 0,320. Dengan
demikian, jika tiap butir pernyataan memiliki nilai koefisiensi korelasi
kurang dari 0,320 maka pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid sehingga
harus dihilangkan dari instrument penelitian. Berikut hasil uji validitas
masing-masing variabel akan dijelaskan satu per satu: