• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis persepsi wajib pajak orang pribadi terhadap penggunaan e-filing sebagai sarana pelaporan pajak (studi kasus di Universitas Negeri Yogyakarta).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis persepsi wajib pajak orang pribadi terhadap penggunaan e-filing sebagai sarana pelaporan pajak (studi kasus di Universitas Negeri Yogyakarta)."

Copied!
116
0
0

Teks penuh

(1)

xvi ABSTRAK

ANALISIS PERSEPSI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI TERHADAP PENGGUNAAN E-FILING SEBAGAI SARANA PELAPORAN PAJAK

(Studi Kasus Di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta)

Yohanes Rilo Prabowo NIM : 102114021 Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2015

Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji terdapat atau tidaknya pengaruh persepsi kebermanfaatan, persepsi kemudahan penggunaan dan persepsi kepuasan Wajib Pajak terhadap penggunaan e-Filing oleh Wajib Pajak Orang Pribadi.

Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Sampel penelitian adalah dosen-dosen di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Kemudian di analisis menggunakan teknik regresi berganda.

Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel persepsi kebermanfaatan, variabel persepsi kemudahan penggunaan dan variabel persepsi kepuasan wajib pajak secara bersama-sama mempengaruhi variabel penggunaan e-Filing dalam proses penyampaian pajak. Semakin tinggi Kebermanfaatan, Kemudahan Penggunaan dan Kepuasan dalam mengoperasikan e-Filing maka wajib pajak akan semakin sering menggunakan e-Filing.

Kata Kunci : persepsi kebermanfaatan, persepsi kemudahan penggunaan,

(2)

xvii ABSTRACT

THE ANALYSIS OF PERCEPTION INDIVIDUAL TAXPAYER’S TO THE USE OF E-FILING AS A MEANS OF TAX REPORTING

(Cases Study at Economics Faculty at Universitas Negeri Yogyakarta)

Yohanes Rilo Prabowo NIM: 102114021 Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2015

The purpose of this study is to determine the influence of perceived usefulness, perceived case of use, perceived satisfactions usage of taxpayer to the used of e-Filing by the individual taxpayer.

This research is a case study. The sample of this study were the lecturers of Economics Faculty at Universitas Negeri Yogyakarta. Data was collected by questionnaires. And then it was analyzed by linier multiple regression.

The result showed that the variable of perceived usefulness, perceived case of use, and perceived satisfactions usage of taxpayer had influenced to the use of e-Filing in the process of tax submission. The higher usefulness, ease of use and

satisfaction in operating e-Filing, the higher the use of e-Filing.

Keywords: perceived usefulness, perceived case of use, perceived satisfactions

(3)

(STUDI KASUS DI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh :

Yohanes Rilo Prabowo NIM : 102114021

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(4)
(5)
(6)

iv

UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN AKUNTANSI-PROGRAM STUDI AKUNTANSI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

Yang bertandatangan dibawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:

ANALISIS PERSEPSI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI TERHADAP PENGGUNAAN E-FILING SEBAGAI SARANA PELAPORAN PAJAK (STUDI KASUS DI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI

YOGYAKARTA)

Dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 26 Mei 2015 adalah hasil karya saya.

Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau symbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagain atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa member pengakuan pada penulis aslinya.

Apabila saya melakukan hal tersebut diatas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar atau ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.

Yogyakarta, 31Juli 2015 Yang membuat pernyataan,

(7)

v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertandatangan dibawah ini mahasiswa Universitas Sanata Dharma

Nama : Yohanes Rilo Prabowo

No Mahasiswa : 102114021

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul “Analisis Persepsi Wajib Pajak Orang Pribadi Terhadap Penggunaan E-Filing Sebagai Sarana Pelaporan Pajak (Studi Kasus Di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta)” beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan, dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta Pada Tanggal, 31 Juli 2015

Yang menyatakan,

(8)

vi

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan untuk :

Tuhan Yesus Kristus Andalanku,

Orang tua tercinta,

Ibu Threes Hendrarti,

Kakak tersayang,

Teman dan Sahabat terkasih

(9)

vii

MOTTO

(10)

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang

telah melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat

menyelesaikan skripsi ini. Penuliasan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah

satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi,

Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma.

Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan

dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan

terimakasih yag tak terhingga kepada:

1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu menyertai dan memberkati serta

menguatkan penulis dalam setiap proses kehidupan yang dipelajari.

2. Johanes Eka Priyatma, M.Sc..,Ph.D. selaku Rektor Universitas Sanata

Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan

mengembangkan kepribadian kepada penulis.

3. M. Trisnawati Rahayu, SE., M.Si., Akt. QIA selaku Dosen Pembimbing

yang telah membantu serta membimbing penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini.

4. Seluruh dosen dan karyawan Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi

yang telah memberikan bimbingan dan bantuan selama belajar di

(11)

ix

5. Ibu tercinta Veronika Winarti dan Kakak Laurensia Wuni Pratiwi yang

selalu menemani hari-hari, berbagi cerita, mendukung dan mendoakan

penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

6. Ibu Threes Hendrarti, yang selalu mendoakan penulis untuk segera dapat

menyelesaikan skripsi ini.

7. Sisilia Dyah Ayu Retno Kusumawardhani, orang yang selalu

memberikan semangat luar biasa kepada penulis.

8. Bapak Nicko Kornelius Putra, S.E yang memberikan pengalaman

berharga, bimbingan dan dukungan selama belajar di Prodi Akuntansi

dan di HIMAKS (Himpunan Mahasiswa Akuntansi).

9. Sahabatku Heribertus Budi Setyawan dan Yulius Yusac Sukendro yang

senantiasa mendukung dan menyemangati penulis.

10.Teman-teman akuntansi (Nando “cebong”, Dhimas, Leon, Kukun,

Wigung, Krisna “wedhus”, Imoy, Leo “romo”, Dion, Teles, Pebri “ebie”,

Angga, Samuel, Adit “atot”, Kunti, Imar, Lilis, Ayu, Pamela) yang selalu

membantu, memberi semangat dan dukungan dan juga teman-teman

akuntansi angkatan 2010 yang tidak bisa disebutkan satu per satu.

11.Teman-teman dan keluarga besar Starbucks yang telah memberikan

pelajaran tentang arti disiplin dan kerja keras, serta untuk dukungan

selama ini hingga akhirnya penulis bisa menyelesaikan skripsi ini.

12.Koro dan Mas Bre yang melalui dukungan dan sindirannya yang

(12)

x

13.Teman-teman seperjuangan MPT (Bismo, Aji, Alex, Mas utut, Kunti,

Lilis, Septi, Lita, Leasad, Mayang, Depi) yang telah memberikan

masukan, semangat dan dukungan kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh

karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi pembaca.

Yogyakarta, 31 Juli 2015

(13)

x DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... iv

(14)

xi

F. Definisi Operasional dan Variabel Penelitian ... 31

G. Teknik Analisis Data ... 34

BAB IV GAMBARAN UMUM ... 36

A. Sejarah Berdirinya Perusahaan ... 36

B. Struktur Organisasi ... 38

(15)

xii

DAFTAR PUSTAKA ... 69

(16)

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Tabulasi Demografi... 40

Tabel 1 Distribusi Kuesioner Penelitian ... 43

Tabel 2 Analisis validitas variabel dependen pengguna e-filing ... 44

Tabel 3 Analisis validitas variabel independen persepsi kebermanfaatan e-filing ... 44

Tabel 4 Analisis validitas variabel independen persepsi kemudahan penggunaan e-filing ... 45

Tabel 5 Analisis validitas variabel independen persepsi kepuasan penggunaan e-filing ... 45

Tabel 6 Hasil uji reliabilitas ... 47

Tabel 7 Hasil uji reliabilitas variabel dependen pengguna e-filing ... 47

Tabel 8 Hasil uji reliabilitas variabel dependen pengguna e-filing (lanjutan) ... 48

Tabel 8 Hasil uji reliabilitas variabel independen persepsi kebermanfaatan e-filing ... 48

Tabel 9 Hasil uji reliabilitas variabel independen persepsi Kemudahan penggunaan e-filing ... 49

Tabel 10 Hasil uji reliabilitas variabel independen persepsi Kepuasan penggunaan e-filing ... 50

Tabel 11 Hasil uji statistik sederhana ... 53

Tabel 12 Hasil uji normalitas non-parametrik ... 54

Tabel 13 Hasil uji multikolinearitas ... 55

Tabel 14 Hasil uji heteroskedastisitas ... 57

Tabel 15 Hasil uji persamaan regresi liniear berganda ... 58

(17)

xiv

Tabel 17 Hasil uji parsial (T Test) ... 61

(18)

xv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 4.1 Struktur Organisasi ... 37

Gambar 5.1 Grafik Histogram... 51

(19)

xvi ABSTRAK

ANALISIS PERSEPSI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI TERHADAP PENGGUNAAN E-FILING SEBAGAI SARANA PELAPORAN PAJAK

(Studi Kasus Di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta)

Yohanes Rilo Prabowo NIM : 102114021 Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2015

Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji terdapat atau tidaknya pengaruh persepsi kebermanfaatan, persepsi kemudahan penggunaan dan persepsi kepuasan Wajib Pajak terhadap penggunaan e-Filing oleh Wajib Pajak Orang Pribadi.

Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Sampel penelitian adalah dosen-dosen di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Kemudian di analisis menggunakan teknik regresi berganda.

Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel persepsi kebermanfaatan, variabel persepsi kemudahan penggunaan dan variabel persepsi kepuasan wajib pajak secara bersama-sama mempengaruhi variabel penggunaan e-Filing dalam proses penyampaian pajak. Semakin tinggi Kebermanfaatan, Kemudahan Penggunaan dan Kepuasan dalam mengoperasikan e-Filing maka wajib pajak akan semakin sering menggunakan e-Filing.

Kata Kunci : persepsi kebermanfaatan, persepsi kemudahan penggunaan,

(20)

xvii ABSTRACT

THE ANALYSIS OF PERCEPTION INDIVIDUAL TAXPAYER’S TO THE USE OF E-FILING AS A MEANS OF TAX REPORTING

(Cases Study at Economics Faculty at Universitas Negeri Yogyakarta)

Yohanes Rilo Prabowo NIM: 102114021 Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2015

The purpose of this study is to determine the influence of perceived usefulness, perceived case of use, perceived satisfactions usage of taxpayer to the used of e-Filing by the individual taxpayer.

This research is a case study. The sample of this study were the lecturers of Economics Faculty at Universitas Negeri Yogyakarta. Data was collected by questionnaires. And then it was analyzed by linier multiple regression.

The result showed that the variable of perceived usefulness, perceived case of use, and perceived satisfactions usage of taxpayer had influenced to the use of e-Filing in the process of tax submission. The higher usefulness, ease of use and

satisfaction in operating e-Filing, the higher the use of e-Filing.

Keywords: perceived usefulness, perceived case of use, perceived satisfactions

(21)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sesuai Kepmenkeu No.65/KMK.01/2002 sejak tahun 2002 Direktorat

Jenderal Pajak telah melakukan berbagai perubahan mendasar dalam

modernisasi perpajakan di Jakarta, mulai dari restrukturisasi organisasi sampai

dengan pengembangan sumber daya manusia dan penggunaan teknologi

informasi dalam administrasi perpajakan. Untuk mewujudkan itu semua, maka

program reformasi adminsitrasi perpajakan perlu dirancang dan dilaksanakan

secara menyeluruh dan komprehensif. Penggunaan teknologi informasi dalam

administrasi perpajakan sendiri dimaksudkan untuk memberikan kemudahan

dalam memberikan pelayanan dan informasi kepada para wajib pajak.

Pembaharuan dalam sistem perpajakan ini ditandai dengan penerapan

teknologi informasi terkini dalam pelayanan perpajakan. Peningkatan

pelayanan perpajakan ini terlihat dengan dikembangkannya administrasi

perpajakan modern dan teknologi informasi di berbagai aspek kegiatan.

Perubahan mendasar yangberkaitan dengan modernisasi pajak terjadi di awal

tahun 2005 yaitu dilaksanakannya jenis pelayanan kepada Wajib Pajak yang

baru dalam rangka penyampaian surat pemberitahuan dan penyampaian

perpanjangan surat pemberitahuan tahunan menggunakan elektronik (e-Filing).

Tepatnya pada tanggal 24 Januari 2005 bertepatan di Kantor Kepresidenan,

(22)

Presiden Republik Indonesia bersama-sama dengan Direktorat Jenderal Pajak

meluncurkan produk e-Filing atau Electronic Filing System adalah salah satu

contoh dari penerapan teknologi informasi dalam administrasi perpajakan. Dan

juga merupakan suatu cara penyampaian SPT atau penyampaian

Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan secara elektronik yang dilakukan

secara on-line yang real time melalui website Direktorat Jenderal Pajak atau

Penyedia Jasa Aplikasi atau Application Service Provider (ASP).

Dalam keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-88/PJ./2004

tanggal 14 Mei 2004 tentang Penyampaian Surat Pemberitahuan secara

Elektronik, dinyatakan bahwa penyampaian Surat Pemberitahuan secara

elektronik (e-SPT) dilakukan melalui Perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi

(Application Service Provider) yang ditunjuk oleh Direktur Jenderal Pajak.

Untuk pengaturannya lebih lanjut maka dikeluarkanlah Peraturan Direktur

Jenderal Pajak Nomor KEP-05/PJ./2005 tanggal 12 Januari 2005 tentang Tata

Cara Penyampaian Surat 3 Pemberitahuan secara Elektronik (e-Filing) melalui

Perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi (ASP).

Davis (1989) mengembangkan model Technology Acceptance Model

(TAM) untuk meneliti faktor-faktor determinan dari penggunaan Sistem

Informasi oleh pengguna. Hasil penelitian Davis menunjukkan bahwa faktor

yang mempengaruhi minat penggunaan sistem informasi dipengaruhi oleh

persepsi kebermanfaatan (perceived usefulness) dan persepsi kemudahan

penggunaan (perceived ease of use). DeLone dan McLean (1992) menyatakan

(23)

quality dan perceived system quality merupakan prediktor yang signifikan bagi

user satisfaction. User satisfaction juga merupakan prediktor yang signifikan

bagi intended use dan perceived individual impact. Studi mengenai aplikasi

empiris model DeLone dan McLean juga dilakukan oleh Subramanian (2005)

yang menunjukkan hasil bahwa terdapat asosiasi signifikan antara kualitas

informasi (information quality) dan kepuasan pengguna (user satisfaction),

antara penggunaan sistem (use) dan pengaruh individu (individual impact),

kualitas informasi (information 5 quality) dan kualitas sistem (system quality),

dan antara kepuasan pengguna (user satisfaction) dan kualitas sistem (system

quality).

Persepsi kebermanfaatan menjadi penentu suatu sistem dapat diterima atau

tidak. Wajib pajak yang beranggapan bahwa e-Filing akan bermanfaat bagi

mereka dalam melaporkan SPT menyebabkan mereka tertarik

menggunakannya. Semakin besar ketertarikan mereka menggunakannya maka

semakin besar juga intensitas pengguna dalam menggunakan system informasi

tersebut.

Persepsi kemudahan penggunaan juga menjadi penentu suatu system dapat

diterima atau tidak. Wajib pajak yang beranggapan bahwa e-Filing itu mudah

digunakan akan mendorong mereka untuk terus menggunakan system tersebut.

Kemudahan yang diberikan e-filing akan menyebabkan wajib pajak senang

dalam menggunakannya dan akan mengesampingkan kekurangan yang ada

(24)

ketidakmudahan pada e-Filing maka yang akan terjadi adalah wajib pajak

menjadi tidak bersemangat dalam menggunakannya.

Kepuasan pengguna juga menjadi penentu suatu sistem dapat diterima

atau tidak. Kepuasan yang dirasakan oleh wajib pajak setelah menggunakan

e-Filing akan menyebabkan wajib pajak tertarik menggunakan kembali sistem

tersebut. Begitu juga sebaliknya, jika wajib pajak merasa dikecewakan setelah

menggunakan e-Filing maka yang akan terjadi adalah wajib pajak menjadi

malas menggunakan e-Filing.

Berdasarkan latar belakang dan teori yang ada, penulis ingin menguji

pengaruh persepsi kebermanfaatan, persepsi kemudahan penggunaan, dan

persepsi kepuasan wajib pajak terhadap penggunaan e-Filing bagi wajib pajak.

(25)

B. Rumusan Masalah

Apakah terdapat pengaruh persepsi kebermanfaatan, persepsi kemudahan

penggunaan, dan kepuasan Wajib Pajak secara bersama-sama terhadap

penggunaan e-Filing oleh Wajib Pajak Orang Pribadi di Kabupaten Sleman?

C. Batasan Masalah

Untuk menghindari penafsiran yang tidak diinginkan atas hasil penelitian,

maka penelitian ini hanya pada variabel persepsi kebermanfaatan, persepsi

kemudahan penggunaan dan persepsi kepuasan wajib pajak terhadap

penggunaan e-Filing bagi wajib pajak orang pribadi di Universitas Negeri

Yogyakarta. Selain itu, peneliti hanya memfokuskan penelitian pada wajib

pajak orang pribadi.

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini mempunyai tujuan untuk menguji terdapat atau tidaknya

pengaruh persepsi kebermanfaatan, persepsi kemudahan penggunaan dan

kepuasan Wajib Pajak terhadap penggunaan e-Filing oleh Wajib Pajak Orang

(26)

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis diharapkan dapat member

manfaat bagi pihak-pihak yang terkait, yaitu:

1. Bagi Direktorat Jendral Pajak

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan

evaluasi dalam membantu penerapan system yang lebih baik dan efektif

dalam pengembangan e-Filing.

2. Bagi wajib pajak

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan wajib pajak

mengenai system informasi dan penggunaan e-Filing.

3. Bagi penulis

Penelitian ini sebagai sarana untuk menambah pengetahuan dan

wawasan dalam penerapan teori-teori yang diperoleh di bangku

perkuliahan dengan keadaan sebenarnya yang terjadi di lapangan.

4. Bagi Universitas Sanata Dharma

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan referensi

kepustakaan di bidang perpajakan.

F. Sistematika Penulisan

Skripsi ini disusun atas 6 (enam) bab agar mempunyai suatu susunan yang sistematis, dapat memudahkan untuk mengetahui dan memahami hubungan

antara bab yang satu dengan yang lain sebagai suatu rangkaian yang konsisten.

(27)

Bab I : Pendahuluan

Bab ini berisi tentang pendahuluan yang menguraikan latar belakang

ditulisnya karya ilmiah ini, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian dan sistematika penulisan skripsi.

Bab II : Landasan Teori

Bab ini menguraikan landasan teori yang melandasi tiap-tiap variabel,

rangkaian hasil-hasil penelitian sebelumnya yang sejenis, kerangka

pemikiran dan hipotesis.

Bab III : Metode Penelitian

Bab ini menguraikan tentang deskripsi dan devinisi operasional

variabel-variabel penelitian, penentuan populasi dan sampel, jenis dan sumber data,

metode pengumpulan data, dan teknik analisis data.

Bab IV : Gambaran Umum

Bab ini menguraikan tentang profil Fakultas Ekonomi Universitas Negeri

Yogyakarta, struktur organisasi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri

Yogyakarta, Visi, Misi, Motto dan Wajib Pajak yang terdaftar.

Bab V : Analisis dan Pembahasan

Bab ini menguraikan tentang deskripsi data, analisis data, interpretasi hasil

(28)

Bab VI : Penutup

Bab ini berisi kesimpulan-kesimpulan yang diperoleh dari hasil

pengolahan data penelitian, selain itu dalam bab ini juga berisi saran-saran

(29)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Sistem Informasi

Sistem informasi manajemen merupakan sistem-sistem informasi

fungsional, yaitu sistem-sistem yang diterapkan di fungsi-fungsi organisasi

(Jogiyanto, 2005:2). Sedangkan menurut Hariningsih (2005)

mendefinisikan sistem informasi sebagai suatu sistem yang terdiri dari

komponen informasi dimana komponen-komponen sistem informasi

antara lain hardware, software, manusia, data dan prosedur. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa sistem informasi merupakan sebuah prosedur

terorganisir yang terdiri atas hardware dan software yang digunakan untuk

mengelola suatu informasi tertentu yang berguna dalam pengambilan

keputusan organisasi.

Pada dunia perpajakan, salah satu bentuk penerapan sistem

informasi adalah pengembangan layanan pelaporan SPT secara online

(e-Filing). Pada efiling terdapat banyak aplikasi teknologi baik dalam bentuk

perangkat keras (hardware) seperti computer, juga perangkat lunak

(software) seperti jaringan internet dan piranti-piranti yang mampu

meningkatkan aktivitas perpajakan dan wajib pajak sebagai pengguna.

(30)

B. Technology Acceptance Model (TAM)

Technology Acceptance Model (TAM) dikembangkan untuk

menjelaskan perilaku penggunaan komputer. Model TAM yang

dikembangkan oleh Davis F.D (1989) merupakan salah satu model yang

paling banyak digunakan dalam penelitian teknologi informasi, perilaku

akuntansi, dan psikologi.

Menurut Gefen (2002) dalam Ainurrofiq (2007), sampai saat ini

TAM merupakan model yang paling banyak digunakan dalam

memprediksi penerimaan teknologi informasi. Tujuan model ini untuk

menjelaskan faktor-faktor utama dari perilaku pemakai TI terhadap

penerimaan penggunaan TI itu sendiri. Model TAM secara lebih terperinci

menjelaskan penerimaan TI dengan dimensi-dimensi tertentu yang dapat

mempengaruhi dengan mudah diterimanya TI oleh pemakai.

Technology Acceptance Model (TAM) mendefinisikan dua

persepsi dari pemakai teknologi yang memiliki suatu dampak pada

penerimaan mereka. TAM menekankan pada persepsi pemakai tentang

”bagaimana kegunaan sistem untuk saya” dan ”semudah apakah sistem ini

digunakan” adalah dua faktor kuat yang mempengaruhi penerimaan atas

teknologi dan merupakan determinan fundamental dalam penerimaan

pemakai. Model ini menempatkan faktor sikap dan tiap-tiap perilaku

pemakai dengan dua variabel yaitu kemanfaatan (usefulness) dan

(31)

Kemudahan penggunaan serta kemanfaatan adalah dua

karakteristik yang banyak dipelajari secara mendalam karena merupakan

hal utama dalam Technology Acceptance Model (TAM). Dengan demikian

dapat dipahami reaksi dan persepsi pemakai TI akan mempengaruhi

sikapnya dalam penerimaan penggunaan TI, yaitu salah satu faktor yang

dapat mempengaruhi adalah persepsi pemakai atas kemanfaatan dan

kemudahan penggunaan TI sebagai suatu tindakan yang beralasan dalam

konteks penggunaan TI, sehingga alasan seseorang dalam melihat manfaat

dan kemudahan penggunaan TI menjadikan tindakan orang tersebut dapat

menerima penggunaan TI (Azizul, 2002).

Kedua variabel model TAM yaitu Kemanfaatan (usefulness) dan

Kemudahan penggunaan (ease of use) dapat menjelaskan aspek

keperilakuan pemakai (Igbaria.et.al, 1997) dalam Istianingsih dan Setyo

(2007). Kesimpulannya adalah model TAM dapat menjelaskan bahwa

persepsi pemakai akan menentukan sikapnya dalam penerimaan

penggunaan teknologi informasi. TAM yang orisinil sesungguhnya

menyatakan bahwa penerimaan pemakai itu ditentukan oleh dua hal, yakni

kesadaraan akan kegunaan (perceived usefulness) dan kesadaran akan

kemudahan dari penggunaan (perceived ease of use). Model ini secara

lebih jelas menggambarkan bahwa penerimaan penggunaan teknologi

informasi dipengaruhi oleh kemanfaatan (usefulness) dan kemudahan

(32)

Setyo (2007) membagi dua faktor pada variabel kemanfaatan yaitu:

kemanfaatan dan efektifitas dengan masing-masing dimensinya sendiri.

C. Persepsi

Siegel dan Marcony (1989) dalam Arie Muhammad S.B (2010)

mengemukakan bahwa persepsi adalah bagaimana seseorang melihat atau

menginterpretasikan suatu kejadian, obyek dan manusia. Individu

bertindak berdasarkan pada persepsinya tanpa memperhatikan apakah

persepsi tersebut akurat atau tidak akurat dalam menggambarkan

kenyataan. Penjelasan mengenai kenyataan mungkin akan sangat berbeda

dari individu yang satu dengan individu yang lain.

Persepsi didefinisikan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia

(1995) sebagai tanggapan atau penerimaan langsung dari sesuatu atau

proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca indera. Persepsi

bersifat sangat subjektif dan situasional karena bergantung pada suatu

kerangka ruang dan waktu. Persepsi ditentukan oleh faktor personal (sikap,

motivasi, kepercayaan, pengalaman dan pengharapan) dan faktor

situasional (waktu, keadaan sosial dan tempat kerja).

Berdasarkan beberapa definisi di atas, persepsi merupakan suatu

proses aktivitas seseorang dalam memberikan kesan, penilaian dan

pendapat terhadap suatu objek berdasarkan informasi yang diterima. Dan

persepsi dalam penelitian ini adalah suatu proses penilaian seseorang

(33)

1. Persepsi Kebermanfaatan

Persepsi kebermanfaatan adalah tingkatan sejauh mana

seseorang yakin bahwa menggunakan sebuah sistem akan

meningkatkan kinerjanya (Davis, 1989). Persepsi kebermanfaatan

sistem bagi penggunanya berkaitan dengan produktifitas dan

efektifitas sistem tersebut dari kegunaan dalam tugas secara

menyeluruh. Menurut Chin dan Todd (1995) persepsi kebermanfaatan

dapat dibagi kedalam dua kategori, yaitu (1) persepsi

kebermanfaaatan dengan estimasi satu faktor, dan (2) persepsi

kebermanfaatan dengan estimasi dua faktor (kebermanfaatan dan

efektifitas). Persepsi kebermanfaatan dengan estimasi satu faktor

meliputi dimensi:

a. Menjadikan pekerjaan lebih mudah

b. Bermanfaat

c. Menambah produktifitas

d. Mempertinggi efektifitas

e. Mengembangkan kinerja pekerjaan

Persepsi kebermanfaatan dengan estimasi dua faktor oleh Chin

dan Todd (1995) dibagi menjadi dua kategori lagi yaitu

kebermanfaatan dan efektifitas, dengan dimensi-dimensi

masing-masing yang dikelompokkan sebagai berikut:

a. Kebermanfaatan meliputi dimensi : menjadikan pekerjaan lebih

(34)

b. Efektifitas meliputi dimensi : mempertinggi efektifitas,

mengembangkan kinerja pekerjaan.

Dalam konteks e-Filing di penelitian ini, persepsi

kebermanfaatan ini diartikan sebagai seberapa besar manfaat sistem

e-Filing bagi wajib pajak dalam proses pelaporan SPT. Oleh karena itu,

besarnya manfaat yang diperoleh mempengaruhi perilaku wajib pajak

dalam menggunakan system tersebut. Dalam penelitian ini

menggunakan estimasi satu faktor dengan sedikit modifikasi

menghilangkan satu indikator yang tidak cocok dengan persepsi

kebermanfaatan e-Filing yaitu menjadikan pekerjaan lebih mudah, hal

ini dikarenakan sasaran penelitian ini adalah wajib pajak bukan

pegawai pajak. Sehingga pada penelitian ini indikator yang digunakan

meliputi (1) Mengembangkan kinerja, (2) Manfaat sistem, (3)

Menambah produktifitas, dan (4) Mempertinggi efektifitas.

2. Persepsi Kemudahan Penggunaan

Suatu sistem informasi dapat dikatakan berkualitas jika sistem

tersebut dirancang untuk memenuhi kepuasan pengguna melalui

kemudahan dalam menggunakan sistem informasi tersebut. Persepsi

kemudahan penggunaan merupakan tingkatan dimana seseorang

percaya bahwa teknologi mudah untuk dipahami. Davis (1989)

mengungkapkan kemudahan yang dipersepsikan adalah tingkatan

dimana seseorang percaya bahwa pengunaan suatu sistem tertentu

(35)

Bebas dari usaha yang dimaksudkan adalah bahwa saat seseorang

menggunakan sistem, ia hanya memerlukan sedikit waktu untuk

mempelajari sistem tersebut karena sistem tersebut sederhana, tidak

rumit, dan mudah dipahami, sudah dikenal (familiar).

Venkatesh dan Davis (2000: 201) membagi dimensi persepsi

kemudahan penggunaan menjadi berikut:

a. Interaksi individu dengan sistem jelas dan mudah dimengerti

/ dipahami.

b. Tidak dibutuhkan banyak usaha untuk berinteraksi dengan

system tersebut.

c. Sistem mudah digunakan.

d. Mudah mengoperasikan sistem sesuai dengan apa yang ingin

individu kerjakan (fleksibel).

Berdasarkan pengertian di atas, persepsi kemudahan

penggunaan merupakan keyakinan atau penilaian seseorang bahwa

sistem teknologi informasi (e-Filing) yang akan digunakan tidak

merepotkan saat akan digunakan dan mudah dipahami. Ketika

seseorang menilai dan meyakini bahwa suatu sistem informasi mudah

digunakan maka dia akan menggunakannya. Sebaliknya ketika

seseorang menilai dan meyakini bahwa suatu sistem informasi tidak

mudah digunakan maka dia tidak akan menggunakannya. Sehingga

(36)

Fleksibilitas, (2) Mudah dipahami, (3) Mudah digunakan, dan (4)

Mudah untuk berinteraksi.

3. Persepsi Kepuasan Pengguna

Menurut Seddon dan Kiew (1994), kepuasan pengguna

merupakan perasaan bersih dari senang atau tidak senang dalam

menerima sistem informasi dari keseluruhan manfaat yang diharapkan

seseorang dimana perasaan tersebut dihasilkan dari interaksi dengan

sistem informasi. Tiap pengguna mempunyai seperangkat manfaat

yang diharapkan atau aspirasi untuk sistem informasi. Hal tersebut

dapat ditunjukkan dengan perluasan dimana sistem dapat memenuhi

atau gagal memenuhi aspirasi, pengguna mungkin lebih atau kurang

puas. Dengan demikian kepuasan pengguna dapat didefinisikan

sebagai seberapa jauh informasi yang disediakan untuk memenuhi

kebutuhan yang mereka perlukan.

Kepuasan pengguna menggambarkan keselarasan antara harapan

seseorang dan hasil yang diperoleh dari adanya suatu sistem, di mana

seseorang tersebut turut berpartisipasi dalam pengembangannya. Dan

ketidakmampuan suatu sistem informasi tersebut memenuhi harapan

pengguna dapat menyebabkan kegagalan suatu sistem. McGill, Hobbs,

dan Klobas (2003), melakukan pengujian empiris terhadap

keseluruhan dimensi dalam model keberhasilan sistem informasi dari

DeLone dan McLean (1992). Pengujian mereka dilakukan pada

(37)

pengujian mereka menunjukkan bahwa kepuasan pengguna akhir

suatu sistem informasi memainkan peranan signifikan dalam

menentukan penggunaan system aplikasi. Dan terdapat 3 indikator

yang mereka gunakan untuk mengukur kepuasan pengguna yaitu

efisiensi sistem, keefektifan sistem, dan kepuasan. Kepuasan sering

dipakai sebagai proksi akan kesuksesan sebuah system informasi.

Kesuksesan sebuah sisem informasi yang dapat mempengaruhi

kepuasan pengguna dapat dilihat pada tingkat yang berbeda yaitu

tingkat teknikal, semantik, dan keefektivan sistem. Tingkat teknikal

dari komunikasi sebagai keakuratan dan keefisienan sistem

komunikasi yang menghasilkan suatu informasi. Tingkat semantik

merupakan kesuksesan informasi dalam menyampaikan maksud atau

arti yang diharapkan. Tingkat keefektivan merupakan efek informasi

pada penerima.

Dalam model kesuksesan DeLone dan McLean, kualitas sistem

mengukur kesuksesan teknikal, kualitas informasi mengukur

kesuksesan semantik, dan pengunaan sistem, kepuasan pengguna,

individual impact dan organizational impact mengukur kesuksesan

keefektivan. Sistem informasi memerlukan beberapa indikator untuk

mengukur kepuasan pengguna kaitannya dengan sistem e-Filing yang

diterapkan oleh direktorat Jenderal Pajak. Dan dalam penelitian ini,

variabel ini diukur dengan indikator McGill et al. (2003) yang terdiri

(38)

dan ditambah dengan indikator lain yaitu kebanggaan pengguna saat

menggunakan sistem (Gita, 2010). Indikator kebanggaan ditambahkan

karena ketika seseorang itu bangga terhadap suatu sistem berarti orang

tersebut merasa puas telah menggunakan sistem tersebut. Indikator

diperlukan karena kepuasan pengguna merupakan variabel lain yang

tidak dapat diukur secara langsung. Dan indikator penelitian ini

meliputi (1) efisiensi sistem, (2) keefektifan sistem, (3) kepuasan (rasa

puas), dan (4) kebanggaan menggunakan sistem.

D. E-Filing

E-Filing adalah salah satu contoh dari penerapan teknologi

informasi dalam administrasi perpajakan. E-Filing merupakan suatu cara

penyampaian SPT atau penyampaian Pemberitahuan Perpanjangan SPT

Tahunan secara elektronik yang dilakukan secara on-line yang real time

melalui website Direktorat Jenderal Pajak atau Penyedia Jasa Aplikasi atau

Application Service Provider (ASP).

Secara umum, penyampaian SPT atau penyampaian Pemberitahuan

Perpanjangan SPT Tahunan secara elektronik melalui E-Filing diatur

melalui Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor

PER-48/PJ/2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Direktur Jenderal

Pajak Nomor PER-19/PJ./2009 Tentang Tata Cara Penerimaan Dan

Pengolahan Surat Pemberitahuan Tahunan tanggal 30 Desember 2011.

Secara khusus, penyampaian SPT atau penyampaian Pemberitahuan

(39)

Direktorat Jenderal Pajak diatur melalui Peraturan Direktur Jenderal Pajak

Nomor PER-39/PJ/2011 tentang Tata Cara Penyampaian Surat

Pemberitahuan Tahunan Bagi Wajib Pajak Orang Pribadi Menggunakan

Formulir 1770S atau 1770SS Secara e-Fling Melalui Website Direktorat

Jenderal Pajak (www.pajak.go.id) tanggal 23 Desember 2011.

Menurut Gita Gowinda K. (2010:30), alat kelengkapan e-Filing

meliputi Penyedia Jasa Aplikasi (ASP), Surat permohonan memperoleh

e-FIN, e-FIN atau Electronic Filing Identification Number, Digital

Certificate, e-SPT, bukti penerimaan e-SPT. Penjelasan mengenai alat

kelengkapan e-Filing adalah sebagai berikut:

1. ASP atau Application Service Provider atau Penyedia Jasa Aplikasi

adalah perusahaan yang telah ditunjuk oleh Direktorat Jenderal

Pajak (DJP) yang dapat menyalurkan penyampaian Surat

Pemberitahuan (SPT) secara elektronik langsung ke Direktorat

Jenderal Pajak (DJP).

2. Surat Permohonan memperoleh e-FIN adalah surat yang diajukan

oleh Wajib Pajak sebagai permohonan untuk melaksanakan

e-Filing.

3. e-FIN atau Electronic Filing Identification Number adalah nomor

identitas yang diberikan oleh Kantor Pelayanan Pajak (KPP) tempat

terdaftar kepada Wajib Pajak (WP) yang mengajukan permohonan

efiling. E-FIN ini tidak sama dengan Nomor Pokok Wajib Pajak

(40)

4. Digital Certificate adalah sebuah sertifikat berbentuk digital yang

diberikan oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP) untuk kepentingan

pengamanan data SPT. Sertifikat ini mirip dengan sertifikat yang

diberikan oleh pihak yang berkompeten untuk menjamin validitas

transaksi saat melakukan pembayaran secara on-line. Sertifikat ini

digunakan untuk proteksi data SPT dalam bentuk encryption

(pengacakan) sehingga hanya bisa dibaca oleh sistem tertentu

(dalam hal ini sistem penerimaan SPT ASP dan Direktorat Jenderal

Pajak) dengan nama dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

tertentu pula.

5. e-SPT adalah Surat Pemberitahuan Masa atau Surat Pemberitahuan

Tahunan (SPT) yang berbentuk formulir elektronik (Compact Disk)

yang merupakan pengganti lembar manual SPT. E-SPT ini tersedia

untuk berbagai jenis laporan dan dapat diperoleh di Kantor

Pelayanan Pajak (KPP) dimana wajib pajak terdaftar. E-SPT ini juga

dapat dibeli melalui layanan pajak.

6. Bukti Penerimaan SPT Elektronik adalah bukti penerimaan Surat

Pemberitahuan (SPT) yang dikirimkan lewat Penyedia Jasa Aplikasi

(ASP) secara on-line. Fungsi bukti penerimaan ini adalah sama

dengan bukti penerimaan SPT secara off line.

Dan berikut ini merupakan prosedur penggunaan e-Filing adalah sebagai

(41)

1. Wajib Pajak menyampaikan Surat Permohonan memperoleh e-FIN

atau melaksanakan e-Filing kepada Direktorat Jenderal Pajak yaitu

kepada Kantor Pelayanan Pajak tempat Wajib Pajak terdaftar atau

melalui website Direktorat Jenderal Pajak (www.pajak.go.id).

2. Direktorat Jenderal Pajak via Kantor Pelayanan Pajak memberikan

e-FIN

3. Wajib Pajak mendaftar ke Penyedia Jasa Aplikasi (ASP) dan

meminta Digital Certificate ke Direktorat Jenderal Pajak melalui

Penyedia Jasa Aplikasi (ASP)

4. Direktorat Jenderal Pajak melalui Kantor Pelayanan Pajak

memberikan Digital Certificate melalui Penyedia Jasa Aplikasi

(ASP)

5. Wajib Pajak melakukan e-Filing ke Penyedia Jasa Aplikasi (ASP)

yang diteruskan ke Kantor Pelayanan Pajak

6. Direktorat Jenderal Pajak melalui Kantor Pelayanan Pajak

memberikan bukti penerimaan e-SPT yang mengandung informasi

berupa : NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak), tanggal transaksi, jam

transaksi, Nomor Transaksi Penyampaian SPT (NTPS), Nomor

Transaksi Pengiriman ASP (NTPA), nama ASP.

7. Wajib Pajak menyampaikan print out dari Penyedia Jasa Aplikasi

(ASP) berupa induk SPT yang sudah diberi bukti penerimaan

elektronik, ditanda tangani dan dilampiri sesuai ketentuan Kantor

(42)

elektronik (e-Filing) dapat dilakukan selama 24 (dua puluh empat)

jam sehari dan 7 (tujuh) hari seminggu dengan standar waktu adalah

Waktu Indonesia Bagian Barat. Dengan demikian, Surat

Pemberitahuan yang disampaikan secara elektronik (e-Filing) pada

akhir batas waktu penyampaian Surat Pemberitahuan yang telah

jatuh pada hari libur, dianggap disampaikan tepat waktu.

E. Perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi (ASP)

Dalam menyampaikan Surat Pemberitahuan secara online

(e-Filing) Wajib Pajak dapat menggunakan jasa dari Perusahaan Penyedia

Jasa Aplikasi (Application Service Provider) yang ditunjuk oleh Direktorat

Jenderal Pajak.

Syarat-syarat perusahaan penyedia jasa aplikasi yang dapat

ditunjuk oleh Direktorat Jenderal Pajak, yaitu:

1. Berbentuk badan

2. Memiliki izin usah penyedia jasa aplikasi (ASP)

3. Mempunyai Nomor Pokok Wajib Pajak dan telah dikukuhkan sebagai

Pengusaha Kena Pajak, dan

4. Menandatangani perjanjian dengan Direktorat Jenderal Pajak.

Penyedia jasa aplikasi yang memenuhi syarat-syarat diatas, dapat

mengajukan permohonan kepada Direktorat Jenderal Pajak agar ditunjuk

sebagai pengusaha penyedia jasa aplikasi yang dapat menyalurkan Surat

(43)

Terdapat 4 perusahaan penyedia jasa aplikasi yang ditunjuk oleh

Direktorat Jenderal Pajak, antara lain :

1. PT. Garuda Mitra Utama (www.laporpajak.com)

2. PT. Mitra Pajakku (www.pajakku.com)

3. PT. Travelgare Indonesia (www.layananpajak.com)

4. PT. Sarana Prima Telematika (www.SPT.co.id)

Menurut keputusan Direktorat Jenderal Pajak No.KEP-05/PJ/2005

Tentang Tatacara Penyampaian Surat Pemberitahuan Secara Elektronik

(e-Filing) melalui Perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi (ASP), yang

dimaksud dengan :

1. Surat Pemberitahuan adalah Surat Pemberitahuan Masa atau Surat

Pemberitahuan Tahunan yang berbentuk formulir elektronik dalam

media komputer (e-SPT).

2. Penyampaian Surat Pemberitahuan secara elektronik (e-Filing) adalah

suatu cara penyampaian Surat Pemberitahuan yang dilakukan melalui

sistem on-line yang real time.

3. Penyedia Jasa Aplikasi atau Application Service Provider (ASP)

adalah perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi (ASP) yang telah ditunjuk

oleh Direktur Jenderal Pajak sebagai perusahaan yang dapat

menyalurkan penyampaian Surat Pemberitahuan secara elektronik ke

Direktorat Jenderal Pajak.

4. Electronic Filing Identification Number (eFIN) adalah nomor identitas

(44)

terdaftar kepada Wajib Pajak yang mengajukan permohonan untuk

menyampaikan Surat Pemberitahuan secara elektronik (e-Filing).

5. Sertifikat (digital certificate) seterusnya akan digunakan sebagai alat

yang berfungsi sebagai pengaman data Wajib Pajak dalam setiap

proses penyampaian Surat Pemberitahuan secara elektronik (e-Filing)

melalui suatu Perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi (ASP) ke Direktorat

Jenderal Pajak.

6. Kode Aktivasi adalah kode yang diberikan kepada Wajib Pajak untuk

mengaktifkan software e-SPT.

7. NTPA (Nomor Transaksi Pengiriman ASP) adalah bukti penerimaan

Surat Pemberitahuan secara elektronik oleh ASP.

8. NTPS (Nomor Transaksi Penyampaian SPT) adalah buku penerimaan

Surat Pemberitahuan secara elektronik yang menyatakan bahwa Surat

Pemberitahuan telah diterima oleh Direktorat Jenderal Pajak.

F. Penelitian Yang Relevan

Davis FD (1989) mengembangkan model Technology Acceptance

Model (TAM) untuk meneliti factor-faktor determinan dari penggunaan

Teknologi Informasi oleh pengguna. Menurut Davis, penggunaan

Teknologi Informasi dipengaruhi oleh minat (intention) pemanfaatan

Teknologi Informasi. Dalam penelitian Davis, minat ini dipengaruhi oleh

(45)

DeLone dan McLean (1992) melakukan studi yang mendalam

mengenai kesuksesan system informasi menyatakan bahwa kesuksesan

system informasi dipengaruhi oleh perceived information quality dan

perceived system quality merupakan predictor yang signifikan bagi user

satisfaction. User satisfaction juga merupakan predictor yang signifikan

bagi intended use dan perceived individual impact.

Penelitian Gita Gowinda Kirana (2010) yang berjudul “Analisis

Perilaku Penerimaan Wajib Pajak Terhadap Penggunaan E-Filing

(Kajian Empiris di Wilayah Kota Semarang)” mengupas tuntas

mengenai perilaku wajib pajak terhadap aplikasi e-Filing. Hasil dari

penelitian ini adalah terdapat pengaruh positif antara: kualitas informasi

terhadap kepuasan pengguna, kualitas system terhadap kepuasan

pengguna, kualitas informasi terhadap penggunaan sistem, kualitas

sistem terhadap penggunaan sistem, kepuasan pengguna terhadap

penggunaan sistem.

Persamaan penelitian ini terletak pada objek yang diteliti dan

aplikasi e-Filing yang dibicarakan, selain itu juga terdapat persamaan

dalam membahas pengaruh variabel kepuasan pengguna terhadap

penggunaan sistem. Perbedaan terletak pada variable yang digunakan

yaitu kualitas sistem dan kualitas informasi sedangkan pada penelitian

ini variable yang digunakan adalah kebermanfaatan, kemudahan

(46)

Septi (2013) melakukan penelitian mengenai Analisis Penerimaan

Wajib Pajak Terhadap Penggunaan E-Filing Sebagai Sarana Pelaporan

Pajak Secara Online dan Realtime. Dalam penelitian tersebut

disimpulkan bahwa hipotesis 1 menunjukkan bahwa kerumitan

(complexity) e-Filing secara signifikan berpengaruh negative terhadap

persepsi kegunaan (perceived usefulness) dan penggunaan senyatanya

(actual use). Hipotesis 2 menunjukkan bahwa persepsi menggunakan

(perceived usefulness) secara signifikan berpengaruh terhadap sikap

menggunakan (attitude to use) e-Filing dan tidak signifikan terhadap

minat menggunakan (intention to use) e-Filing. Hipotesis 3

menunjukkan bahwa persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease to

use) secara signifikan berpengaruh negative terhadap persepsi kegunaan

(perceived usefulness) dan sikap terhadap menggunakan (attitude to use)

e-Filing. Hipotesis 4 menunjukkan bahwa sikap terhadap menggunakan

(attitude toward using) e-Filing secara tidak signifikan berpengaruh

positif terhadap minat perilaku menggunakan (intention to use) e-Filing.

Hipotesis 5 menunjukkan bahwa perilaku minat menggunakan (intention

to use) e-Filing secara signifikan berpengaruh positif terhadap

penggunaan sesungguhnya (actual use) e-Filing.

Persamaan penelitian ini terletak pada objek yang diteliti dan

aplikasi e-Filing yang dibicarakan. Perbedaan terletak pada variable

yang digunakan yaitu kerumitan, persepsi kegunaan, persepsi

(47)

perilaku menggunakan e-Filing sedangkan pada penelitian ini variable

yang digunakan adalah kebermanfaatan, kemudahan penggunaan,

kepuasan pengguna dan penggunaan sistem.

G. Hipotesis

Sebagaimana yang telah diuraikan dalam landasan teori,

variabel-variabel yang mempengaruhi wajib pajak dalam menggunakan e-Filing

adalah variabel persepsi kebermanfaatan, variabel persepsi kemudahan

penggunaan, dan variabel persepsi kepuasan penggunaan. Technology

Acceptance Model (TAM) dikembangkan untuk menjelaskan perilaku

penggunaan komputer. Model TAM yang dikembangkan oleh Davis F.D

(1989) merupakan salah satu model yang paling banyak digunakan dalam

penelitian teknologi informasi.

Technology Acceptance Model (TAM) mendefinisikan dua

persepsi dari pemakai teknologi yang memiliki suatu dampak pada

penerimaan mereka. TAM menekankan pada persepsi pemakai tentang

”bagaimana kegunaan sistem untuk saya” dan ”semudah apakah sistem ini

digunakan” adalah dua faktor kuat yang mempengaruhi penerimaan atas

teknologi dan merupakan determinan fundamental dalam penerimaan

pemakai. Hal tersebut yang melandasi peneliti untuk melihat Apakah

e-filing sudah memberikan manfaat bagi para wajib pajak dan dalam

(48)

Seddon dan Kiew (1994), kepuasan pengguna merupakan perasaan

bersih dari senang atau tidak senang dalam menerima sistem informasi

dari keseluruhan manfaat yang diharapkan seseorang dimana perasaan

tersebut dihasilkan dari interaksi dengan sistem informasi. Kepuasan

adalah faktor yang di lihat peneliti mampu menilai pandangan wajib pajak

dalam menggunakan program e-filing dan hasil yang diperoleh dari adanya

suatu sistem ini, di mana seseorang tersebut turut berpartisipasi dalam

pengembangannya.

e-Filing sendiri adalah program baru yang masih membutuhkan

pengembangan untuk menghasilkan manfaat lebih besar lagi. Oleh

karenanya penting untuk melihat pandangan-pandangan atau persepsi

wajib pajak selama menggunakan program e-Filing. Variabel persepsi

kebermanfaatan dan kemudahan penggunaan dari Davis (1989)

ditambahkan dengan variabel kepuasan pengguna dari DeLone dan

McLean dalam Subramanian (2005) adalah variabel yang peneliti gunakan

dalam penelitian ini. Berdasarkan pada kajian teori yang ada, maka dapat

dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

Ha: Terdapat pengaruh persepsi kebermanfaatan, persepsi kemudahan

penggunaan dan kepuasan pengguna secara bersama-sama terhadap

penggunaan e-Filing bagi Wajib Pajak Orang Pribadi di Kabupaten

(49)

H0: Tidak terdapat pengaruh persepsi kebermanfaatan, persepsi

kemudahan penggunaan dan kepuasan pengguna secara bersama-sama

terhadap penggunaan e-Filing bagi Wajib Pajak Orang Pribadi di

(50)

30 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini studi kasus yaitu penelitian yang memusatkan

pada suatu objek dengan mempelajarinya sebagai suatu kasus. Objek

dalam penelitian ini yaitu Wajib Pajak Orang Pribadi di wilayah

Kabupaten Sleman. Kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini hanya

berlaku pada wilayah Kabupaten Sleman.

B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Untuk mengetahui wajib pajak orang pribadi yang sudah

menggunakan e-Filing maka peneliti melakukan penelitian kepada para

dosen di Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Yogyakarta, yang

berlokasi di Kampus Karangmalang Yogyakarta 55281.

2. Waktu Penelitian

(51)

C. Subyek dan Obyek Penelitian

1. Subyek Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto (1989) subyek penelitian adalah

benda, hal atau orang tempat data untuk variabel penelitian melekat,

dan yang dipermasalahkan. Adapun subyek penelitian dalam

penelitian ini adalah dosen-dosen Fakultas Ekonomi Universitas

Negeri Yogyakarta.

2. Obyek Penelitian

Menurut Anto Dayan (1986: 21), obyek penelitian, adalah pokok

persoalan yang hendak diteliti untuk mendapatkan data secara lebih

terarah. Adapun obyek penelitian dalam penelitian ini meliputi:

variable persepsi kebermanfaatan, variabel persepsi kemudahan

penggunaan, dan variabel kepuasan pengguna.

D. Data dan Metode Pengumpulan Data

1. Jenis Data

Jenis data dalam penelitian ini adalah Data primer, yaitu informasi

yang diperoleh secara langsung dari sumber asli. Data penelitian ini

diperoleh dengan metode pembagian kuesioner kepada wajib pajak

yang sudah menggunakan e-Filing.

2. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan

(52)

digunakan untuk bisa mengetahui siapa saja wajib pajak di Kabupaten

Sleman yang sudah menggunakan e-Filing. Sedangkan pengumpulan

data menggunakan angket (kuesioner) digunakan untuk mendapatkan

data utama dari responden.

E. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Warsito (1992: 49), populasi adalah keseluruhan objek

penelitian yang dapat terdiri dari mausia, hewan, tumbuhan, gejala,

nilai tes, atau peristiwa, sebagai sumber data yang memiliki

karakteristik tertentu dalam suatu penelitian. Populasi yang penulis

gunakan sebagai objek penelitian adalah Wajib Pajak Orang Pribadi

yang menggunakan produk e-Filing yang berada di Universitas Negeri

Yogyakarta dan terdaftar di Dirjen Pajak Kabupaten Sleman.

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2007: 116), sampel adalah bagian dari jumlah

dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Pengambilan

sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive

sampling, dimana teknik penentuan sampel diambil dengan kriteria

tertentu.

Pemilihan sampel dalam penelitian ini berdasarkan beberapa

kriteria tertentu yang bertujuan agar mengurangi tingkat kesalahan

(53)

pertimbangan dalam pemilihan sampel pada penelitan ini adalah para

Wajib Pajak orang pribadi yang menggunakan e-Filing di Univeristas

Negeri Yogyakarta dan terdaftar di Dirjen Pajak Kabupaten Sleman.

F. Definisi Operasional dan Variabel Penelitian

Instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel penelitian ini

adalah instrumen yang pernah digunakan dalam penelitian-penelitian

sebelumnya, sehingga memungkinkan untuk meningkatkan validitas dan

realibilitas pengukuran. Pengukuran masing-masing variabel

menggunakan skala Likert 1 sampai dengan 5 yang masing-masing

mempunyai arti sebagai berikut :

1 = sangat tidak setuju (STS)

2 = tidak setuju (TS)

3 = netral (N)

4 = setuju (S)

5 = sangat setuju (SS)

1. Persepsi Kebermanfaatan

Persepsi Kebermanfaatan yaitu suatu kepercayaan seseorang

tentang adanya suatu kemanfaatan yang akan diperoleh dari

menggunakan internet banking. Indikatornya menurut Davis dalam

Jogiyanto (2007:152) adalah sebagai berikut:

a. Penggunaan e-Filing dapat mempercepat penyampaian Surat

(54)

b. penggunaan e-Filing dapat meningkatkan produktivitas;

c. penggunaan e-Filing sangat bermanfaat untuk penyampaian Surat Pemberitahuan

Instrumen pengukuran dengan menggunakan tiga item

pernyataan dengan jumlah skor antara satu sampai lima

(menyatakan sangat tidak setuju sampai dengan sangat setuju)

dengan menggunakn skala Likert (Davis, 1989).

2. Persepsi Kemudahan Penggunaan

Persepsi kemudahan penggunaan didefinisikan sebagai suatu

tingkat kepercayaan individu bahwa degan menggunakan teknologi

akan membawa mereka terbebas dari usaha secara fisik dan mental

(Gardner & Amoroso, 2004). Persepsi kemudahan penggunaan

dalam penelitian ini diartikan sebagai tingkat kepercayaa wajib

pajak KPP Pratama Yogyakarta bahwa menggunakan system

e-Filing akan membebaskan mereka dari usaha ekstra dalam

melaporkan SPT. Variabel ini diukur dengan indicator didalamnya

yaitu:

a. Mempelajari e-Filing mudah

b. Menggunakan e-Filing mudah

c. Interaksi dapat dengan jelas dan terpahami

d. Mudah beradaptasi

(55)

Instrumen pengukuran dengan menggunakan lima item

pernyataan dengan jumlah skor antara satu sampai lima

(menyatakan sangat tidak setuju sampai dengan sangat setuju)

dengan menggunakn skala Likert (Davis, 1989).

3. Persepsi Kepuasan

Menurut Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara

Nomor KEP/25M.PAN/2/2004, untuk mengukur tingkat kepuasan

pelangan perlu adanya indeks kepuasan pelanggan. Indeks

kepuasan pelanggan tersebut dikembangkan menjadi 14 unsur

yaitu.

a. Prosedur pelayanan

b. Persyaratan pelayanan

c. Kejelasan petugas pelayanan

d. Kedisiplinan petugas pelayanan

e. Tanggung jawab petugas pelayanan

f. Kemampuan petugas pelayanan

g. Kecepatan pelayanan

h. Keadilan mendapatkan pelayanan

i. Kesopanan dan keramahan petugas

j. Kewajaran biaya pelayanan

k. Kepastian biaya pelayanan

l. Kepastian jadwal pelayanan

(56)

Instrumen pengukuran dengan menggunakan tiga belas item

pernyataan dengan jumlah skor antara satu sampai lima

(menyatakan sangat tidak setuju sampai dengan sangat setuju)

dengan menggunakn skala Likert (Davis, 1989).

G. Teknik Analisis Data

Langkah-langkah yang dilakukan oleh penulis dalam melakukan analisis

data adalah sebagai berikut :

1. Menghitung pengukuran

a. Uji Reliabilitas

b. UjiValiditas

c. Uji Asumsi Klasik

d. Uji Regresi

2. Pengujian hipotesis

Adapun kriteria pengujian hipotesis (Ghozali, 2008) dengan tingkat

signifikansi = 0,05 ditentukan sebagai berikut :

Apabila t hitung > t tabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima

(57)

37

BAB IV

GAMBARAN UMUM

A. Sejarah Berdirinya Perusahaan

Sejarah berdirinya Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta

(FE UNY) tidak dapat terlepas dari sejarah berdirinya Universitas Negeri

Yogyakarta. Sebelum menjadi UNY dulunya bernama Institut Keguruan dan

Ilmu Pendidikan (IKIP) Yogyakarta. IKIP Yogyakarta sebagai salah satu

Lembaga Pendidikan Tenaka Kependidikan (LPTK) berdirinya sejak tanggal

22 Mei 1963 berdasarkan Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu

Pengetahuan (PTIP) Nomor 55 Tahun 1963. Salah satu fakultasnya adalah

Fakultas Keguruan Pengetahuan Sosial (FPKS) yang diresmikan oleh menteri

PTIP tanggal 21 Mei 1965. Keputusan ini dikuatkan dengan Keputusan

Presiden RI Nomor 268 Tahun 1965, tanggal 14 September 1965.

Dalam rangka memantapkan fungsi keguruan di bidang Ilmu Sosial,

rector IKIP Yogyakarta mengeluarkan surat Keputusan Nomor 05 tahun 1965

yang isinya antara lain pergantian nama FKPS menjadi Fakultas Keguruan

Ilmu Sosial (FKIS). Untuk menekankan ciri kependidikannya maka

berdasarkan Keputusan Presiden RI No. 54 Tahun 1982 tertanggal 7

September 1982 tentang susunan organisasi IKIP Yogyakarta FKIS berubah

(58)

Selaras dengan Perkembangan Ilmu Pengetahuan Teknologi dan

Seni (IPTEKS) dan tuntutan dunia kerja, IKIP Yogyakarta dikembangkan

menjadi Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) berdasarkan Keputusan

Presiden RI Nomor 93 Tahun 1999, tanggal 4 Agustus 1999. Hal ini

diikuti dengan perubahan nama fakultas di lingkungan UNY, FPIPS

berubah menjadi FIS, yang disahkan berdasarkan Keputusan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 274/0/1999 tentang Organisasi dan

Tata Kerja UNY. Dengan perubahan nama tersebut, FIS berwenang

menyelenggarakan program studi keguruan dan nonkeguruan.

Upaya perubahan dan pengembangan terus dilakukan untuk

memenuhi tuntutan masyarakat. Oleh karena itu diusulkan perubahan

nama FIS menjadi Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi (FISE). Berdasarkan

Peraturan Menteri Pendidikan Nama RI Nomor 12 Tahun 2006 Tentang

Perubahan Atas Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor

274/0/1999 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Negeri

Yogyakarta, FIS berubah menjadi Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi

(FISE).

Guna memenuhi tuntutan perkembangan dunia kerja maka FISE

pun berkembang menjadi dua fakultas yaitu FIS dan FE berdasarkan

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2011 tentang

Organisasi dan Tata Kerja UNY pada tanggal 22 Juni 2011. Dengan

demikian tanggal 22 Juni 2011 ditetapkan sebagai tanggal lahirnya

(59)

B. Struktur Organisasi

Rektor

WR I, WR II, WR III, WR IV

SENAT UNIVERSITA

S Dewan

Pertimbangan

Biro Akademik, Kemahasiswaan Dan

Informasi

Biro Umum Satuan

Pengawas Internal

Fakultas Program

Pascasarjana

Jurusan Humas

(60)

C. Visi Dan Misi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta

Visi

Menjadi Fakultas Ekonomi unggul dalam bidang pendidikan dan ilmu

ekonomi yang berlandaskan ketaqwaan, kemandirian dan kecendekiaan

serta berwawasan ekonomi kerakyatan, kewirausahaan dan nilai budaya

luhur.

Misi

1. Melaksanaakan pembelajaran dalam lingkungan yang kondusif

untuk membentuk sumberdaya manusia yang memiliki komitmen

dalam mengembangkan dan menerapkan ilmu pendidikan dan

pendidikan ekonomi bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.

2. Melakukan kajian, pengembangan, dan penerapan ilmu ekonomi

dan pendidikan ekonomi untuk memberikan kontribusi dalam

pembangunan masyarakat.

3. Melaksanakan pengabdian mayrakat yang berkualitas di bidang

ilmu ekonomi dan pendidikan ekonomi serta mengembangkan

jejaring industry pemerintah dan masyarakat.

4. Menyelenggarakan tata kelola yang bersih, transparan dan

(61)

Tujuan

1. Menghasilkan lulusan di bidang pendidikan dan ilmu ekonomi

yang cendekia, mandiri dan bernurani.

2. Menghasilkan penelitian yang berkualitas yang bermanfaat bagi

pengembangan iptek dan bermanfaat untuk masyarakat, di bidang

pendidikan dan ilmu ekonomi.

3. Menghasilkan kegiatan pengabdian kepada masyarakat sebagai

wujud tanggungjawab sosial di bidang pendidikan dan ilmu

ekonomi.

4. Mewujudkan kerjasama yang sinergis dengan lembaga lain, baik

dalam maupun luar negeri di bidang pendidikan dan ilmu ekonomi.

5. Mewujudkan tata kelola fakultas yang baik, bersih, transparan dan

akuntabel.

Semboyan

(62)

42

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Responden

Populasi dalam penelitian ini adalah wajib pajak orang pribadi yang

masuk di dalam wilayah KKP Pratama Sleman. Sampel yang digunakan adalah

wajib pajak orang pribadi yang terdaftar sebagai pengguna e-Filing di

Universitas Negeri Yogyakarta. Metode pengumpulan sampel dengan

menggunakan kuesioner, dengan cara dikirim langsung kepada responden.

Ketika kuesioner akan diambil ternyata ada beberapa kuesioner yang tidak

kembali, setelah penulis tanyakan ternyata isi kuesioner menyangkut perpajakan

dan dianggap sebagai rahasia, selain itu ada yang beralasan karena sedang dinas

(63)

8 Sleman Ya < 1 tahun 1770s

berasal dari Kabupaten Sleman, berarti semuanya melaporkan laporan pajaknya

(64)

menyatakan pernah memakai atau menggunakan layanan ini. Sebanyak 33

responden atau 86,8% pernah menggunakanya kurang dari satu tahun,

sedangkan sisanya 5 responden atau 13,2% pernah menggunakannya selama satu

sampai dua tahun. Jenis SPT yang digunakan sebanyak 35 responden atau 92,1%

melaporkan SPT jenis 1770s dan sisanya 3 responden atau 7,9% melaporkan SPT

jenis 1770ss.

Perolehan data diperoleh pada bulan Juni-Juli 2014. Pada tabel 5.2

dijelaskan bahwa kuesioner yang dikirim sebanyak 78 kuesioner. Menurut

Roscoe (1975), jumlah ukuran sampel untuk setiap penelitian harus berada antara

30 dan 500. Mengacu pada hal tersebut, penulis membagikan kuesioner sebanyak

78 kuesioner sesuai dengan jumlah populasi pengguna e-Filing yang diperoleh

langsung dari Bagian Sekretariat Fakultas Ekonomi. Sebanyak 78 kuesioner

tersebut dibagikan kepada wajib pajak orang pribadi di 4 Program Studi yang ada

di Fakultas Ekonomi.

Sebagai informasi, program studi yang ada di Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Yogyakarta antara lain, Program Studi Pendidikan Akuntansi

(27 orang wajib pajak orang pribadi), Program Studi Pendidikan Ekonomi (19

orang wajib pajak orang pribadi), Program Studi Manajemen (20 orang wajib

pajak orang pribadi), Program Studi Administrasi Perkantoran (12 orang wajib

pajak orang pribadi). Kuesioner yang dikembalikan sebanyak 45 kuesioner.

Kuesioner yang rusak atau tidak lengkap sebanyak 7 kuesioner. Jadi jumlah

(65)

kembali disebabkan karena responden bersikap protektif terhadap hal-hal yang

menyangkut tentang perpajakan seperti yang telah dijelaskan di atas.

Tabel 5.2: Distribusi Kuesioner Penelitian

Keterangan Jumlah Kuesioner

Sampel akhir pengamatan 38

Sumber: Data diolah

B. Analisis Data

1. Uji Validitas

Santosa (2005: 247) mengemukakan bahwa validitas adalah ukuran yang

menunjukkan sejauh mana instrumen pengukur mampu mengukur apa yang

ingin diukur. Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program

SPSS 16.0 for windows. Teknik korelasi yang digunakan yaitu Product

Moment oleh Karl Pearson. Dengan taraf kepercayaan 95% dan jumlah

responden sebanyak 38 orang, maka diperoleh = 0,320. Dengan

demikian, jika tiap butir pernyataan memiliki nilai koefisiensi korelasi

kurang dari 0,320 maka pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid sehingga

harus dihilangkan dari instrument penelitian. Berikut hasil uji validitas

masing-masing variabel akan dijelaskan satu per satu:

Gambar

Tabel 18 Hasil uji koefisien determinasi......................................................
Gambar 4.1 Struktur Organisasi  .........................................................
Gambar 4.1: Struktur Organisasi Universitas Negeri Yogyakarta
Tabel 5.1 TABULASI DEMOGRAFI
+7

Referensi

Dokumen terkait

pelatihan dan produktivitas tenaga kerja;d. sertifikasi dan

(2) Dinas Cipta Karya, mempuyai tugas pokok membantu Bupati dalam melaksanakan sebagian kewenangan daerah di bidang keciptakaryaan serta tugas pembantuan

Setelah Mengikuti Perkuliahan Keanekaragaman dan Klasifikasi Phanerogamae (semester IV) Mahasiswa Prodi Pendidikan Biologi FKIP UNS Mampu Mengaplikasikan Identifikasi dan

Besarnya peranan keberadaan bidan berdomisili di desa yang sama dengan ibu meninggal terhadap kematian ibu di rumah sakit sebesar RR=1,10, CI: 1,05 – 1,14, secara statistik

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh yang signifikan antara tingkat pendidikan kesehatan reproduksi terhadap sikap remaja tentang seks bebas. Dengan nilai signifikasi

[r]

Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Puspitasari dkk, (2017) yang menyatakan bahwa ada pengaruh terapi AIUEO terhadap kemampuan komunikasi