• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA TENTANG MATERI MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA TENTANG MATERI MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Hardian Nofikri , 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA TENTANG MATERI MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pelajaran IPS sangat penting bagi siswa, karena mata pelajaran IPS berperan

untuk meningkatkan kemampuan kewarganegaraan siswa pada tingkat sekolah

dasar. Pendidikan dasar adalah tiang penyanggah bagi pendidikan selanjutnya, oleh

karena itu pelajaran IPS dipelajari sejak pendidikan dasar. Maka dari itu pendidikan

IPS di sekolah dasar harus dikembangkan dengan sebaik-baiknya dan harus

dipelajari dengan sungguh-sungguh.

Menurut National Council for the Social Studies (NCSS) (dalam Susanto, 2013, hlm. 144) “Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah suatu kajian dari ilmu-ilmu sosial untuk meningkatkan kemampuan kewarganegaraan (civic

competence)”. Kosasih menyatakan bahwa “IPS merupakan ilmu pengetahuan yang

memadukan sejumlah konsep pilihan dari cabang-cabang ilmu sosial dan ilmu

lainnya. kemudian diolah berdasarkan prinsip pendidikan dan didaktik untuk dijadikan program pengajaran pada tingkat persekolahan” (Sapriya, 2006, hlm. 7).

Dalam pembelajaran di sekolah, banyak model pembelajaran yang sudah

dipelajari, namun masih jarang digunakan dalam proses pembelajaran. Adanya

kecenderungan untuk melaksanakan pembelajaran yang berpusat pada guru

(teacher centred) masih lebih dominan dilakukan daripada pembelajaran yang

berpusat pada siswa (student centred). Hal ini disebabkan adanya perasaan terlalu

banyak hal yang harus dipersiapkan serta dapat juga disebabkan kurangnya

pengetahuan guru tentang model-model pembelajaran yang tepat untuk digunakan.

Untuk mencapai tujuan pembelajaran yang optimal yang harus diyakini oleh guru

adalah tidak ada model pembelajaran yang paling tepat untuk segala situasi dan

kondisi. Oleh karena itu, dalam memilih model pembelajaran yang tepat haruslah

memperhatikan kondisi siswa, sifat materi bahan ajar, fasilitas-media yang tersedia,

dan kondisi guru itu sendiri.

Dalam pelaksanaannya di salah satu SD Negeri di Kecamatan Sukarasa, IPS

masih dianggap sulit dan membosankan, hal ini tercermin dari minat dan hasil

(2)

Hardian Nofikri , 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA TENTANG MATERI MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bahasan mempertahankan kemerdekaan yang relatif rendah. Hal tersebut dapat

terlihat dari hasil UTS siswa dengan rata-rata yang rendah. Kelas tersebut memiliki

rata-rata 68,78 pada UTS mata pelajaran IPS. Nilai tertinggi dari hasil UTS tersebut

adalah 97,5. Sedangkan nilai terendah adalah 20. Kemudian siswa kurang antusisas

dalam proses pembelajaran IPS dan siswa kurang menyukai proses pembelajaran

IPS. Karena guru yang mengajar kelas tersebut hanya meminta siswa untuk

membaca buku pelajaran dan memberikan latihan. Maka dari itu sangat perlu

dilakukannya peningkatan pemahaman belajar siswa tersebut, tapi pada dasarnya

belajar berarti berusaha mengubah tingkah laku, jadi belajar akan membawa sesuatu

perubahan pada individu-individu yang belajar. Seperti dikatakan (Sardiman, 2004,

hlm. 21) bahwa “ perubahan tidak hanya berkaitan dengan penambahan ilmu

pengetahuan, tetapi juga berbentuk kecakapan, keterampilan, sikap, pengertian,

harga diri, minat, watak, dan penyesuaian diri”. Dengan demikian, dapat dikatakan

bahwa belajar itu sebagai rangkaian dari kegiatan jiwa raga, psiko-fisik untuk

menuju perkembangan pribadi seutuhnya, yang berarti menyangkut unsur cipta,

rasa, karsa, ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.

Selain itu dari hasil observasi didapat beberapa kelemahan lain dalam

pembelajaran IPS. di antaranya ini diakibatkan kurang bersemangatnya siswa

dalam pembelajaran yang dipicu oleh model pembelajaran yang tidak digunakan

secara optimal. Guru kurang peka dengan kesulitan–kesulitan yang dialami oleh

peserta didik, serta kurangnya keaktifan siswa pada saat pembelajaran berlangsung.

Akibatnya, pembelajaran ini relatif kecil berpengaruh juga pada peningkatan

pemahaman siswa saat belajar.

Adapun untuk mengatasi masalah–masalah tersebut di atas, peneliti

merencanakan sebuah tindakan yang dapat dilakukan guna meningkatkan

pemahaman siswa dalam pembelajaran. Rencana tindakan tersebut berupa

penggunaan Model Role Playing. Hal ini dilakukan agar kesan IPS sebagai mata

pelajaran yang sulit dan membosankan akan terhilangkan, diharapkan mampu

meningkatkan pemahaman siswa dalam pembelajaran IPS pokok bahasan

mempertahankan kemerdekaan.

(3)

3

Hardian Nofikri , 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA TENTANG MATERI MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang didalamnya ada tujuan dan aturan”. Role playing ini merupakan sebuah model pengajaran yang berasal dari dimensi pendidikan individu maupun sosial. Role

playing ini juga bisa dikatakan suatu cara penguasaan bahan-bahan pelajaran

melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa. Dalam role playing, siswa

dikondisikan pada situasi tertentu diluar kelas, meskipun saat itu pembelajaran

terjadi di dalam kelas. Selain itu, role playing sering kali dimaksudkan sebagai suatu

bentuk aktivitas di mana siswa membayangkan dirinya seolah-olah berada diluar

kelas dan memainkan peran orang lain. Oleh karena itu, peneliti menggunakan

metode ini untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam pembelajaran IPS pokok

bahasan mempertahankan kemerdekaan. Karena siswa akan terlibat secara

langsung dalam skenario yang telah disediakan oleh guru dan siswa akan

memerankan tokoh dalam pembelajaran mempertahankan kemerdekaan tersebut.

Maka dari itu, peneliti melakukan penelitian untuk pengajuan skripsi dengan judul Penerapan Model Pembelajaran Role Playing Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa Tentang Materi Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia”.

B. Rumusan Masalah.

Berdasarkan uraian pada latar belakang dan identifikasi masalah di atas,

maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran Model Role Playing untuk meningkatkan

pemahaman siswa tentang materi mempertahankan kemerdekaan Indonesia

pada kelas tinggi di sala satu sekolah dasar di Kecamatan Sukarasa ?

2. Bagaimana peningkatan pemahaman siswa dalam pembelajaran Model Role

Playing tentang materi mempertahankan kemerdekaan Indonesia pada kelas

tinggi di salah satu sekolah dasar di Kecamatan Sukarasa

C. Tujuan Penelitian.

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah

(4)

Hardian Nofikri , 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA TENTANG MATERI MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Untuk mengetahui pelaksanaan Model Pembelajaran Role Playing untuk

meningkatkan pemahaman siswa tentang materi mempertahankan kemerdekaan

Indonesia pada kelas tinggi di salah satu sekolah dasar di Kecamatan Sukarasa.

2. Untuk mengetahui peningkatan pemahaman siswa dalam Model Pembelajaran

Role Playing tentang materi mempertahankan kemerdekaan Indonesia pada

kelas tinggi di salah satu sekolah dasar di Kecamatan Sukarasa.

D. Manfaat Penelitian.

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat:

1. Manfaat Teoritis

Memberikan masukan bagi semua pihak yang ada di dunia pendidikan untuk

memberikan variasi dalam menyampaikan pembelajaran serta dapat

meningkatkan kualitas pembelajaran yang akan dilaksanakan. Adapun juga

untuk menerapkan strategi atau metode serta penggunaan media dalam proses

pembelajaran. Dan menilainya apakah strategi atau metode serta penggunaan

media itu efektif atau tidak dalam meningkatkan kualitas belajar siswa

2. Manfaat Praktis

Secara khusus Penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi:

a. Peneliti

Dalam pelaksanaan belajar mengajar penelitian tindakan kelas, maka peneliti

sedikit demi sedikit mengetahui strategi, media ataupun metode pembelajaran

yang sesuai dengan tujuan atau kompetensi dasar pembelajaran. Selain itu

peneliti dapat menyadari bahwa dalam menciptakan kondisi pembelajaran

selain penggunaan metode, strategi dan media juga diperlukan kreatifitas yang

tinggi sehingga apa yang diterapkan sesuai dengan tingkat kemampuan peserta

didik yang sedang belajar.

b. Siswa

Adanya pelaksanaan tindakan kelas maka akan membantu siswa yang

bermasalah atau mengalami kesulitan belajar. Dengan adanya tindakan yang

(5)

5

Hardian Nofikri , 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA TENTANG MATERI MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

belajar mengajar, mengembangkan daya nalar serta mampu untuk berfikir lebih

kreatif, sehingga proses pembelajaran akan sesuai dengan yang diharapkan.

c. Sekolah

Adapun manfaat Penelitian ini sangat bermanfaat dalam rangka perbaikan

sistem pembelajaran, sedangkan bagi guru yang lain hasil penelitian dapat

digunakan sebagai referensi dalam memilih dan menerapkan suatu strategi,

metode atau media yang sesuai dengan tujuan atau kompetensi pembelajaran

tertentu.

d. Lembaga Pendidikan Tenaga Keguruan (LPTK)

Penelitian ini dapat dijadikan referensi dan bahan pertimbangan bagi penelitian

(6)

Hardian Nofikri , 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA TENTANG MATERI MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA

(7)

23

Hardian Nofikri , 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA TENTANG MATERI MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

1. Metode Penelitian

Sebuah penelitian perlu adanya metode untuk membantu dalam memecahkan

masalah yang akan di teiliti serta mendapatkan sasaran yang tepat dalam mencapai

target yang telah dipertimbangkan sebelum melaksanakan penelitian. Metode

penelitian yang digunakan penelitian tindakan kelas dalam bahasa inggris Classroom

Action Research (CAR) yang selanjutnya disingkat menjadi PTK bertujuan

memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelas.

2. Desain Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan

teknik Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang diadaptasi dari model Kemmis dan

Taggart. Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu bentuk bagian yang bersifat reflektif

atas tindakan guru yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan guna

memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajaran. Penelitian ini terdiri atas siklus

yang berdaur mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan perefleksian yang

bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran.Penelitian ini dilaksanakan dengan

rancangan model siklus Kemmis Taggart (dalam Wiriaatmaja, 2007, hlm. 127).

Langkah-langkah penelitian yang ditempuh pada setiap siklus dijelaskan secara rinci

sebagai berikut:

a. Perencanaan (planning)

Rencana tindakan dilaksanakan untuk memecahkan masalah yang akan

ditetapkan. Hal-hal yang direncanakan diantaranya terkait dengan pendekatan

pembelajaran, metode pembelajaran, teknik atau strategi pembelajaran, media dan

peralatan belajar materi pembelajaran, dan penilaian belajar. Perencanaan dalam hal ini

hampir sama dengan perencanaan operasional dalam pembelajaran yang disebut RPP

(8)

Hardian Nofikri , 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA TENTANG MATERI MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Pelaksanaan (acting)

Rencana yang disusun dicobakan sesuai dengan langkah yang telah dibuat,

yaitu proses bermain peran dengan konsep mempertahankan kemerdekaan indonesia

sebagai metode dalam pembelajarannya.

c. Observasi (observing)

Observasi dilakukan untuk mengenali, merekam, dan mendokumentasikan

setiap indikator dari proses dan hasil yang dicapai, baik yang ditimbulkan oleh tindakan

rencana maupun akibat sampingan. Observasi dapat dilakukan sendiri oleh peneliti atau

kolaborator yang memang diberi tugas untuk hal itu.

Fungsi diadakan observasi yaitu untuk mengetahui kesesuaian pelaksanaan

tindakan dengan rencana tindakan yang telah disusun sebelumnya dan untuk

mengetahui seberapa jauh pelaksanaan tindakan yang sedang berlangsung dapat

diharapkan akan menghasilkan perubahan ke arah yang diinginkan. Yang terpenting

dari kegiatan pengamatan adalah dapat mengenali sejak dini apakah tindakan yang

dilakukan mengarah kepada terjadinya perubahan proses pembelajaran sesuai yang

diharapkan.

d. Refleksi (reflecting)

Refleksi mencakup kegiatan analisis, interpretasi, dan evaluasi yang diperoleh

saat melakukan kegiatan observasi. Data yang terkumpul saat observasi secepatnya

dianalisis dan diinterpretasi untuk mencari penyelesaiannya yang efektif pada kegiatan

pembelajaran di luar kelas selanjutnya pada tahap berikutnya. Langkah-langkah

(9)

25

Hardian Nofikri , 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA TENTANG MATERI MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Observasi Awal

Rumusan Masalah

[image:9.612.192.451.146.394.2]

Refleksi

Gambar 3.1: Desain Penelitian Kemmis & Taggart

3. Lokasi Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Sekolah Dasar yang terletak di

kecamatan sukarasa, kota Bandung. Penelitian ini dilaksanakan pada kelas

tinggi.

4. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah salah satu kelas tinggi. Siswanya memiliki nilai

rata-rata pada pelajaran IPS sebesar 68,78. Jumlah semua siswa 23 orang yang

terdiri dari 9 perempuan dan 14 laki-laki. Siswanya berasal dari latar belakang

keluarga berbeda-beda, ada yang berasal dari keluarga bermata pencaharian

sebagai buruh, PNS, dan wiraswasta Perencanaan

Refleksi I Pelaksanaan

Observasi

Perencanaan

Refleksi II Pelaksanaan

(10)

Hardian Nofikri , 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA TENTANG MATERI MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 5. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dari bulan februari sampai dengan awal bulan Mei

2015. Penelitian tersebut dilakukan kurang lebih selama 4 bulan. Dan agar tidak

mengganggu kegiatan belajar mengajar, maka penelitian ini dilakukan secara

bersamaan dengan kegiatan pembelajaran pada sekolah tersebut.

6. Instrumen Penelitian

a. Instrumen Pembelajaran

Instrumen yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran ini adalah rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang menggunakan model pembelajaran Role

Playing

b. Instrument pengungkap data penelitian

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini

terdiri atas dua jenis, yaitu:

1) Instrumen Tes

Untuk tes, instrument yang digunakan adalah tes tertulis, yaitu tes yang dilaksanakan

pada setiap akhir siklus. tes ini bertujuan untuk menganalisis peningkatan hasil belajar

tentang materi mempertahakan kemerdekaan indonesia dalam IPS dan ketuntasan

belajar siswa terhadap seluruh materi yang telah diberikan pada kedua siklus sebagai

implikasi PTK.

2) Instrumen Non Tes

Dalam instrument non tes ini digunakan instrument sebagai berikut:

a) Lembar observasi aktivitas Role Playing

Lembar observasi belajar mempertahankan kemerdekaan Indonesia dalam mata

pelajaran IPS digunanakan untuk mengetahui tingkat aktivitas pemahaman konsep

dalam materi mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Lembar observasi ini juga

digunakan untuk merefleksi setiap siklus untuk memperbaiki pembelajaran pada siklus

berikutnya.

(11)

27

Hardian Nofikri , 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA TENTANG MATERI MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Lembar observasi kelompok siswa digunakan untuk mengetahui bagaimana

peningkatan kelompok siswa selama pembelajaran dengan diterapkan model

pembelajaran role playing.

7. Prosedur Penelitian

a. Perencanaan tindakan

1) Mendiskusikan dengan guru tentang langkah-langkah, metode, dan media yang

akan digunakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran

2) Menyesuaikan rancangan penelitian dengan pokok bahasan

3) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

4) Mempersiapkan proses kegiatan pembelajaran role playing.

5) Mempersiapkan perangkat-perangkat pembelajaran role playing yang perlu

disiapkan dan dikembangkan, yaitu: teks skenario, foto tokoh nasional, siswa

yang memerankan tokoh nasional, soal sebagai evalusi pemahaman siswa.

6) Mempersiapkan alat-alat untuk dokumentasi kegiatan pembelajaran

b. Pelaksanaan tindakan

1) Guru menjelaskan secara general tentang materi yang akan dibahas.

2) Guru menjelaskan permainan yang akan dilaksanakan.

3) Guru memberikan foto tokoh-tokoh nasional.

4) Guru membagi peran yang akan dimainkan oleh siswa

5) Guru memberikan teks scenario yang akan dimainkan oleh siswa.

6) Siswa diminta untuk menghafalkan teks scenario yang akan dimainkan.

7) Siswa memainkan peran yang sudah dipersiapkan.

8) Guru membimbing siswa dan mengatur alur cerita yang dimainkan.

9) Guru dan siswa berdiskusi tentang scenario yang sudah dimainkan.

10) Guru memberikan soal untuk menguji pemahaman konsep kepada siswa.

11) Guru melakukan evaluasi dengan memeriksa hasil tes yang sudah diberikan.

(12)

Hardian Nofikri , 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA TENTANG MATERI MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Guru melakukan observasi kesesuaian rencana dengan aplikasinya pada saat

berlangsungnya proses belajar mengajar. Guru juga mengobservasi ketercapaian

indikator kognitif dan indikator afektif pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung.

d. Refleksi

Refleksi dilakukan untuk mengevaluasi kekurangan dan kelebihan proses

belajar mengajar pada siklus I. Kekurangan dapat diperbaiki pada siklus berikutnya.

Perencanaan, pelaksanaaan, dan refleksi pada siklus II dapat dilakukan atas hasil

evaluasi dari siklus I. Apabila pada siklus II belum juga mengarah kepada perubahan

proses pembelajaran dan hasil belajar maka dapat dilakukan siklus III. Siklus dapat

dihentikan jika hasil belajar yang diinginkan telah tercapai.

8. Rencana pengolahan dan uji keabsahan data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis

interaktif (interactive model analysis). Analisis ini terdiri dari tiga komponen utama,

yaitu reduksi data (data reduction), penyajian data (data display), dan conclution

drawing verifikasi (Sugiyono, 2009, hlm. 337).

a. Rencana pengolahan data

Data yang terdapat pada penelitian ini terdiri dari kualitatif dan data

kuantitatif. Analisis data secara kualitatif digunakan untuk menganalisis data

kualitatif, seperti hasil observasi. Analisis data kuantitatif digunakan untuk

menganalisa data kuantitatif, seperti hasil belajar siswa yang didapat dengan

menggunakan teknik analisis deskriptif.

1) Analisis data kuantitatif

Data kuantitatif diperoleh dari hasil tes untuk mengetahui peningkatan

hasil belajar siswa. Langkah-langkah dalam analisis data kuantitatif adalah

sebagai berikut:

a) Pemberian skor terhadap jawaban siswa

Penskoran yang dipakai peneliti menggunakan skala 0 – 20 untuk setiap

soal. Penskoran ini diadaptasi dari Charles (dalam Khuswatun, 2013, hlm.

(13)

29

Hardian Nofikri , 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA TENTANG MATERI MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(1) 0 = jawaban tidak sesuai dengan pertanyaan soal

(2) 10 = jawaban sesuai dengan pertanyaan soal, tetapi jawaban tersebut

kurang tepat

(3) 20 = jawaban sesuai dengan pertanyaan soal dan jawabannya benar dan

tepat

b) Penilaian aktivitas role playing siswa

Aspek yang dinilai dalam hal ini adalah keberanian, intonasi, ekspresi, dan

penghayatan. Masing-masing aspek tersebut memiliki skala nilai 1,2, dan

3.

c) Membuat tabel nilai rata-rata berdasarkan nilai yang diperoleh siswa.

Menurut Santoso (dalam Pratiwi 2014, hlm. 48) untuk menghitung

rata-rata hasil belajar siswa dengan menggunakan rumus:

�̅ = � � Keterangan:

�̅ = Nilai rata – rata kelas

� = Total nilai yang diperoleh siswa

� = Jumlah siswa

d) Menghitung persentase ketuntasan belajar siswa

Menurut Santoso (dalam Pratiwi, 2014, hlm. 48) untuk menghitung

persentase ketuntasan belajar siswa ditentukan berdasarkan KKM (Kriteria

Ketuntasan Minimal) yang ditetapkan dengan rumus:

�� = � ≥75

� x 100% Keterangan:

� ≥ 75 = Jumlah peserta didik yang mendapat nilai lebih besar

dari atau sama dengan 75.

(14)

Hardian Nofikri , 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA TENTANG MATERI MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

% = Bilangan tetap.

�� = Ketuntasan Belajar.

e) Menghitung peningkatan kemampuan siswa

Menurut Khuswatun (2013, hlm. 55-56) menhitung peningkatan

kemampuan siswa dari siklus pertama ke siklus berikutnta perlu dihitung

untuk memperoleh gambaran peningkatan yang terjadi. Perhitungan ini

dilakukan dengan cara mencari selisih skor dari setiap siklus dengan rumus

gain dan indeks gain.

2) Analisis data kualitatif

Data kualitatif dalam penelitian ini diperoleh dari hasil lembar observasi

(15)

Hardian Nofikri , 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA TENTANG MATERI MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

Berdasarkan penelitian penerapan model pembelajaran role playing untuk

meningkatkan pemahaman konsep tentang materi mempertahankan kemerdekaan

Indonesia yang telah dilaksanakan, ada tiga poin yang disimpulkan yaitu mengenai

persiapan, pelaksanaan dan hasil dari penelitian tersebut , hal lain yang menjadi

kajian yaitu mengenai rekomendasi bagi guru dan bagi peneliti lain .

A. SIMPULAN

Pada pelaksanaan penelitian penerapan model pembelajaran role playing

untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa tentang materi mempertahankan

kemerdekaan Indonesia secara keseluruhan berlangsung dengan baik dan mencapai

target peningkatan skala kategori pemahaman dan hasil belajar yang baik atau kuat.

Dalam penelitian ini ada tiga tahapan yang disimpulkan dalam pelaksanaanya yaitu

sebagai berikut :

1. Dalam tahap perencanaan penelitian yang dilaksanakan dalam dua siklus ini

,peneliti menyediakan instrument penelitian yang terdiri dari instrument

pembelajaran berupa RPP dan instrument pengungkap data berupa lembar

observasi guru, lembar aktivitas kelompok, lembar aktivitas role playing dan

siswa juga lembar soal latihan beserta dokumentasi penelitian. Pada

pelaksanaan siklus satu ini materi yang disampaikan berdasarkan kompetensi

dasarnya yaitu mendeskripsikan perjuangan tokoh pejuang dalam persiapan

kemerdekaan Indonesia .Sedangkan indikator pembelajaranya yaitu

menjelaskan makna dari kemerdekaan, menjelaskan peranan dari tkoh-tokoh

nasional dalam mempertahankan kemerdekaan, menjelaskan peristiwa dalam

dtik-detik menuju kemerdekaan Indonesia, serta memerankan tokoh-tokoh

nasional. Sedangkan pada siklus dua perencanaan yang dipersiapkan sama

(16)

Hardian Nofikri , 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA TENTANG MATERI MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

instrument pengungkap data berupa lembar aktifitas guru dan siswa juga

lembar observasi kelompok siswa, lembar aktivitas role playing, dan lembar

soal evaluasi beserta dokumentasi , namun yang menjadi perbedaan yaitu pada

RPP poin indikator yang pada siklus dua ini yaitu menjelaskan makna dari

mempertahankan kemerdekaan, mendeskripsikan peranan tokoh yang terlibat

dalam pertempuran Surabaya, dan mendeskripsikan makna dari hari

pahlawan. Hal lain yang menjadi perbedaan pada siklus dua ini yaitu adanya

refleksi yang harus ditindak lanjuti dari siklus I sehingga ada beberapa

perbaikan yang harus dilaksanakan .

2. Pelaksanaan penerapan model pembelajaran role playing untuk meningkatkan

pemahaman konsep siswa tentang materi mempertahankan kemerdekaan

Indonesia pada kelas tinggi ini secara keseluruhan berjalan dengan baik,

karena metode ini berpusat pada anak sehingga pembelajaran berlangsung

dengan aktif dan menyenangkan ,namun dalam pelaskanaanya ada beberapa

kendala baik dari guru maupun murid seperti guru tidak secara intensif

mengawasi murid dengan baik dalam proses diskusi sehingga suasana kelas

menjadi tidak kondusif ,hal lain yang menjadi permasalahan yaitu pada murid

seperti ketika guru menerangkan penjelasan tentang tata cara bermain drama,

masih ada beberapa murid yang bergurau,tentunya hal ini menganggu proses

pembelajaran.

3. Hasil dari penerapan model pembelajaran role playing mengalami

peningkatan pada setiap siklus dalam hal pemahaman konsep maupun hasil

dari tes evaluasi siswa ,hal ini bisa kita lihat berdasarkan data yang diperoleh

pada siklus I yang perolehan rata-rata hasil belajar siswa sebesar 72,14

sedangkan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 84,76.hasil tersebut

telah memenuhi kriteria baik atau kuat dalam hal pemahaman konsep . Pada

penelitian ini pun penerapan model pembelajaran role playing berpengaruh

pada hasil tes evaluasi yang telah dilaksanakan, hal ini bisa terlihat dari

pencapaian nilai siswa pada siklus I rata-rata sebesar 72,14 dengan persentase

(17)

71

Hardian Nofikri , 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA TENTANG MATERI MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menjadi 84,76 dengan persentase ketuntasan siswa menjadi 85,71%,hasil

tersebut telah memenuhi kriteria baik dalam hal ketuntasan nilai evaluasi

,dengan melihat hasil tersebut maka penerapan model pembelajaran role

playing dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa tentang materi

mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

B. Rekomendasi

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan maka peneliti membuat

sebuah rekomendasi untuk tindakan berikutnya yaitu sebagai berikut :

1. Bagi Guru

a. Model pembelajaran role playing tipe seharusnya diterapkan secara

intensif oleh guru dalam proses pembelajaran dikarenakan metode ini

dapat secara efektif meningkatkan pemahaman konsep siswa ,

b. guru hendaknya terus mengawasi siswa ketika proses pembelajaran

supaya kondisi kelas tetap kondusif

c .guru hendaknya memberikan teks drama yang lebih menarik sehingga

lebih menarik siswa dalam proses pembelajaran

2. Bagi Peneliti Lain

a. Hal yang perlu diperhatikan bagi peneliti lain yaitu pemberian waktu

pada siswa ketika proses pembuatan soal jangan terlalu lama supaya anak

(18)

Hardian Nofikri , 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA TENTANG MATERI MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Hamalik, Oemar. (2010). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Huda, Miftahul. (2014). Model-model Pengajaran dan Pembelajaran: Isu-isu Metodis dan Paradigmatis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Kesuma, Dharma. (2010). SK-KD-ICK-AMP. Pendidikan Profesi Guru (PPG) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.

Khuswatun, E. N. (2013). Pendekatan Problem Based Learning ( PBL ) Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa Pada Materi Bilangan Pecahan. (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Kurniawati, Ai Susi. (2014). Penerapan Strategi React (Relating, Experiencing, Applying, Cooperating, Transfering) Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Sifat-sifat Cahaya Di Sekolah Dasar. (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Lestari, Indri N. (2012). Penggunanaan Metode Mengajar Role Playing pada Pembelajaran IPS di Kelas V SDN Haruman 1. (Skripsi). Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.

Pamungkas, Tya. (2014). Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Energi Bunyi Pada Mata Pelajaran IPA. (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung

Pratiwi, Asri. (2010). Peningkatan Pemahaman Konsep “Persiapan Kemerdekaan Indonesia” Dalam Pembelajaran IPS Melalui Metode Role Playing pada Siswa Kelas 5 SD Negeri 01 Blorong, Jumantono, Karanganyar Tahun Pelajaran 2009/2010. (Skripsi). Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

Pratiwi, L. (2013). Implementasi Problem Based Learning dalam Pembelajaran IPA Materi Peristiwa Alam untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas V SDN 2 Sutenjaya. (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Saputra, Fajar Dayu. (2012). Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Drama Melalui Metode Bermain Peran (Role Playing) Pada Siswa Kelas V Madrasah Ibtidaiyah (MI) Gapura Watukumpul Kabupaten Pemalang. (Skripsi). Universitas Negeri Semarang, Semarang.

Sapriya, Susilawati, dan Nurdin,S,. (2006). Konsep Dasar IPS. Bandung: UPI PRESS. Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,

dan R&D. Bandung: CV. ALFABETA

Wiriaatmadja, Rochiati. (2007). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Gambar

Gambar 3.1: Desain Penelitian Kemmis & Taggart

Referensi

Dokumen terkait

Adapun permasalahan yang di tetapkan dalam penulisan skripsi mengenai Pembatalan Hak Sewa Bangunan Oleh Ahli Waris Terhadap Ruko Yang Dibangun Di Atas Tanah Milik Orang Lain (Studi

[r]

PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya Musculoskeletal Disorders (MSDs) pada pekerja pembuatan dodol di Tanjung Pura, Kabupaten Langkat.. 1.2

PHP sering digunakan dalam pembuatan website agar tampilan halaman web dapat menjadi lebih interaktif, diharapkan website ini dapat membantu dan mempermudah pelanggan dalam

Penyampaian informasi melaui Internet dengan pembuatan Homepage PT JAMSOSTEK (Persero) dikarenakan Internet merupakan jalur informasi tercepat, yang termurah pada saat ini

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh faktor teknikal yang terdiri atas harga saham masa lalu dan volume perdagangan masa laluterhadap harga saham perusahaan makanan

Melalui game yang Penulis buat diharapkan user tidak merasa bosan berlama-lama di depan komputer dan juga bisa membantu gerak refleks anak atau merangsang kecepatan berfikir pada