• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL INTERACTIVE CONCEPTUAL INSTRUCTION (ICI) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL INTERACTIVE CONCEPTUAL INSTRUCTION (ICI) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG."

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

Rona Saharah, 2015

PENERAPAN MODEL INTERACTIVE CONCEPTUAL INSTRUCTION (ICI) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

PENERAPAN MODEL INTERACTIVE CONCEPTUAL INSTRUCTION (ICI) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA

PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika

Oleh: Rona Saharah

(1102393)

DEPARTEMEN PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Rona Saharah, 2015

PENERAPAN MODEL INTERACTIVE CONCEPTUAL INSTRUCTION (ICI) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Penerapan Model

Interactive Conceptual Instruction (ICI) untuk Meningkatkan Pemahaman

Konsep Siswa Pada Materi Getaran Dan Gelombang ” ini beserta seluruh

isinya sepenuhnya karya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko / sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Juli 2015

Yang membuat pernyataan,

(3)

Rona Saharah, 2015

PENERAPAN MODEL INTERACTIVE CONCEPTUAL INSTRUCTION (ICI) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

PENERAPAN MODEL INTERACTIVE CONCEPTUAL INSTRUCTION

(ICI)

UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA

PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG

Oleh

Rona Saharah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi

salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana

pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

© Rona Saharah 2015

Universitas Pendidikan indonesia

Juli 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan

(4)

Rona Saharah, 2015

PENERAPAN MODEL INTERACTIVE CONCEPTUAL INSTRUCTION (ICI) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

RONA SAHARAH

PENERAPAN MODEL INTERACTIVE CONCEPTUAL INSTRUCTION

(ICI)

UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA

PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:

Pembimbing I,

Drs. David E Tarigan, M.Si

NIP. 1195606171980021001

Pembimbing II,

Ridwan Efendi, S.Pd., M.Pd

NIP. 197701102008010011

Mengetahui,

(5)

Rona Saharah, 2015

PENERAPAN MODEL INTERACTIVE CONCEPTUAL INSTRUCTION (ICI) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Dr. Dadi Rusdiana M.Si

(6)

Rona Saharah, 2015

PENERAPAN MODEL INTERACTIVE CONCEPTUAL INSTRUCTION (ICI) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG Universitas Pendidikan Indonesia | ¥.upi.edu perpustakaan.upi.edu

PENERAPAN MODEL INTERACTIVE CONCEPTUAL INSTRUCTION

(ICI) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA

PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG

Rona Saharah, David E Tarigan2, Ridwan Efendi3

Departemen Pendidikan Fisika, Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Pendidikan Indonesia

ABSTRAK

Pemahaman adalah salah satu kemampuan yang terdapat dalam ranah kongnitif. Pemahaman berada dalam tingkatan kedua (C-2) dalam ranah tersebut. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep siswa SMP pada Materi Getaran dan Gelombang setelah diterapkan model Interactive Conceptual Instruction (ICI). Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya pemahaman konsep siswa dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan. Siswa cenderung melupakan konsep Fisika (IPA) dan menganggap fisika itu lebih banyak hitungan dari pada konsep sehingga kurang mengerti konsepnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Pre-eksperimental. Desain penelitian menggunakan one group pretest-posttest design. Sampel yang diambil adalah salah satu kelas VIII yang ada di salah satu SMPN yang ada di Bandung. Pengumpulan data yang dilakukan adalah melalui tes pemahaman konsep. Pemahaman konsep yang dianalisis terdiri dari tujuh aspek yaitu menafsirkan, mencontohkan, mengklasifikasi, meringkas, menyimpulkan, membandingkan dan menjelaskan. Tes pemahaman konsep yang diberikan pun merujuk pada tujuh pemahaman konsep tersebut. peningkatan pemahaman konsep siswa di ukur dengan menggunakan gain ternormalisasi (N-gain). Nilai N-gain yang diperoleh adalah 0,54 termasuk kedalam kategori sedang. Skor gain ternormalisasi tersebut menunjukkan adanya peningkatan pemahaman konsep siswa pada materi getaran dan gelombang setelah dilaksanakannya pembelajaran menggunakan model ICI.

(7)

Rona Saharah, 2015

PENERAPAN MODEL INTERACTIVE CONCEPTUAL INSTRUCTION (ICI) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG Universitas Pendidikan Indonesia | ¥.upi.edu perpustakaan.upi.edu

THE APPLICATION OF INTERACTIVE CONCEPTUAL INSTRUCTION (ICI) MODEL TO INCREASE OF CONCEPTUAL UNDERSTANDING OF JUNIOR HIGH SCHOOL STUDENT ON TOPIC VIBRATION AND

WAVE

Abstract

The Comprehension is one of the abilities in the cognitive domain. It is at second level (C-2) on this domain. This research aims to find out the increase of conceptual understanding of Junior High School student on topic vibration and wave after applying Interactive Conceptual Instruction (ICI) model. The reason of this research is the low student comprehension level based on pre-study that had been done. Students tend to forget the physics (scientific) concepts and assume physics is more to math than scientific concepts, so that they do not know the concepts. The method used in this research is pre-experimental method, using one group pretest-posttest design. The sample is one of the 8th grade of a high school in Bandung. Data is collected by giving conceptual comprehension test. The analyzed conceptual comprehension consist of seven aspects that is interpreting, giving example, clarifying, summarizing, concluding, comparing and explaining. Conceptual comprehension test given to the student refer to those seven aspect.

Students’ increasing conceptual comprehension measured by using normalized

gain (N-gain). N-gain resulted in this research is 0,54 and categorized into medium level. That N-gain value show that there is an increment of student’s conceptual comprehension on vibration and wave topic after applying ICI model.

(8)

Rona Saharah, 2015

PENERAPAN MODEL INTERACTIVE CONCEPTUAL INSTRUCTION (ICI) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ………...……...…...….. i

KATA PENGANTAR ……….…...…...….. ii

UCAPAN TERIMA KASIH …….………...……...… iii

DAFTAR ISI ………...……...…...…... DAFTAR TABEL ……… DAFTAR GAMBAR ……….. v vii viii DAFTAR LAMPIRAN ………... ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ………..………..………...……….…….……. 1

B. Rumusan Masalah ………...………... 5

C. Tujuan Penelitian ………..……….…………..…. 6

D. Manfaat Penelitian ………...……….…………..…. 6

E. Struktur Organisasi Skripsi ………..……….…………..…. 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Model-model Pembelajaran …………..……….…………... 8

B. Model Pembelajaran Interactive ………... 10

C. Model Interactive Conceptual Instruction (ICI).………..…….... 11

D. Pemahaman Konsep Siswa ………...………..……….. 15

E. Keterkaiatan Model ICI dengan Pemahaman Konsep Siswa ………... 17

F. Materi Getaran dan Gelombang ………... 18

(9)

vi

Rona Saharah, 2015

PENERAPAN MODEL INTERACTIVE CONCEPTUAL INSTRUCTION (ICI) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

B. Subyek Penelitian …………...……….……..………....…... 24

C. Definisi Operasional ………...……….…………....….... 25

D. Instrumen Penelitian ………..……….…..………....….... 26

E. Prosedur Penelitian ……….…………...….... 29

F. Analisis Data ………..……….……..………..…... 31

G. Hasil Uji Coba Instrumen ………..………….………....….... 32

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN A. Temuan ……….…………....………….... 35

B. Pembahasan ….………..……….……..………....…... 47

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. Simpulan ………..……….…………....….... 53

B. Implikasi dan Rekomendasi …..……….……..………....…... 53

DAFTAR PUSTAKA………...……… 54

(10)

Rona Saharah, 2015

PENERAPAN MODEL INTERACTIVE CONCEPTUAL INSTRUCTION (ICI) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam atau IPA adalah ilmu yang mempelajari alam, objek yang dipelajarinya mahluk hidup, benda-benda alam baik itu sifatnya ataupun penyusunnya dan fenomena-fenomena alam. Pelajaran fisika adalah salah satu mata pelajaran yang termasuk ke dalam IPA, hal yang dipelajari dalam Fisika adalah fenomena-fenomena yang terjadi di alam baik itu sifatnya ataupun gejalanya. Berikut adalah contoh materi pembelajaran IPA yang awalnya berasal dari manusia. Saat para ilmuan meneliti lebih lanjut mengenai penglihatan manusia (mata) maka yang ditemukan adalah materi mengenai mengenai optik, saat para ilmuan meneliti pendengaran manusia maka yang ditemukan adalah materi mengenai bunyi. Jadi, materi-materi yang dipelajari dalam IPA sangat erat kaitannya dengan manusia dan juga dengan alam sekitarnya.

Tuntutan zaman yang semakin meningkat menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan pada sistem pembelajaran di Sekolah. Sehingga pada Tahun 2013 dan 2014 pemerintah melakukan perubahan terhadap kurikulum yaitu Kurikulum 2013 pada tahun 2013 dan pada akhir tahun 2014 berganti kembali seperti semula yaitu KTSP. Perubahan ini tidak terjadi secara keseluruhan baik itu kurikulumnya ataupun sekolahnya. Tetapi, untuk SMP yang berada di kota Bandung rata-rata menggunakan kembali kurikulum KTSP untuk pembelajan di sekolahnya. Pada dasarnya Kurikulum 2013 dan KTSP adalah sama, yaitu penggunaan pendekatan saintifik. Hal tersebut tertuang dalam Permendikbud No. 65 Tahun 2013 mengenai Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah dan pada KTSP tertuang dalam Permendiknas No 22 tahun 2006 lampiran hlm. 377.

(11)

2

Rona Saharah, 2015

PENERAPAN MODEL INTERACTIVE CONCEPTUAL INSTRUCTION (ICI) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

konsep untuk IPA terlebih fisika kurang terperhatikan. Mengapa demikian? Karena untuk materi fisika yang diajarkan lebih banyak menuntut pada kemampuan matematik siswa saja. Ketika siswa ditanya suatu konsep maka yang pertama terpikir oleh siswa adalah persamaannya bukan pengertian atau definisinya. Saat IPA telah dijadikan sebuah hapalan atau kurang mengerti konsepnya maka pembelajaran IPA yang diberikan kepada siswa tidak dapat diterapkan secara maksimal dalam kehidupan sehari-hari. IPA adalah mata pelajaran yang berkaitan erat dengan alam dan pelru pemahaman yang baik sehingga tercapai tujuan pembelajaran IPA secara menyeluruh.

Menurut Hardiani dan Puspitasari (2012 hlm. 30) mata pelajaran IPA yang diberikan kepada siswa memiliki tujuan agar peserta didik memiliki tujuh kemampuan sebagai berikut:

1. Meningkatkan keyakinan terhadap Tuhan YME berdasarkan, keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaan-Nya

2. Mengembangkan pemahaman tentang berbagai macam gejala alam, konsep dan prinsip IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari

3. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran terhadap adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat

4. Melakukan inkuiri ilmiah untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bersikap dan bertindak ilmiah serta berkomunikasi

5. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan serta sumber daya alam

6. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan

7. Meningkatkan pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya.

(12)

3

Rona Saharah, 2015

PENERAPAN MODEL INTERACTIVE CONCEPTUAL INSTRUCTION (ICI) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

dilakukan pembelajaran yang dapat membuat siswa mencapai kemapuan dalam poin tersebut. Salah satu pembelajaran yang mungkin adalah siswa harus melakukan sendiri (praktek) sehingga siswa melihat dan mengalami sendiri fenomena yang terjadi sehingga rasa ingin tahunya dapat terjawab, pengetahuannya bertambah dan dengan praktek siswa juga meningkatkan keterampilannya dalam mata pelajatran IPA. Agar terwujudnya hal yang demikian, perlu adanya model pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan kemampuan dalam poin tersebut.

Poin-poin yang telah disebutkan sesuai dengan tuntutan dari kurikulum adalah ketercapaian dari kompetensi, pencapaian konpetensi ini diantaranya adalah pengetahuan dan keterampilan. Pencapaian pengetahuan yang dimaksud adalah memahami materi yang diajarkan dan menerapkan apa yang telah dipelajari. Berdasarkan hasil Studi Pendahuluan yang dilakukan di salah satu SMP Negeri dan MTs swasta yang ada di Kota Bandung, banyak siswa menyatakan mata pelajaran IPA yang sangat sulit adalah mata pelajaran Fisika, yaitu sekitar 67% siswa kelas VIII. Selain itu, saat mewawancarai guru IPA di sekolah tersebut beliau mngemukakan bahwa pada setiap rata-rata siswa menjawab salah pada materi Fisika. Mereka menganggap Fisika adalah mata pelajaran yang penuh dengan hitungan matematis yang rumit dan susah untuk diingat, dihapal ataupun dipahami.

(13)

4

Rona Saharah, 2015

PENERAPAN MODEL INTERACTIVE CONCEPTUAL INSTRUCTION (ICI) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

sulit oleh siswa SMP, didapatkan hasil 64% memilih materi gelombang dan getaran sebagai materi yang sulit, sedangkan sisanya yaitu 18% kalor dan suhu, 12% alat optik dan sisanya materi lain. Begitupun hasil wawancara terhadap siswa dan guru mata pelajaran IPA, keduanya mengungkapkan bahwa materi yang dianggap sulit adalah alat optik dan getaran dan gelombang.

Selain itu dari soal pemahaman konsep mengenai getaran dan gelombang yang diberikan kepada siswa, mereka hanya dapat memperoleh rata-rata 65,00. Rata-rata tersebut kurang dari nilai KKM yang ditentukan oleh sekolah. Sekolah yang diteliti memiliki KKM untuk IPA adalah 75,00. Perolehan tes awal yang nilainya masih kurang tersebut menunjukkan bahwa pemahaman konsep siswa untuk materi getaran dan gelombang masih kurang (dibawah KKM) sehingga perlu adanya usaha untuk memperbaiki dan meningkatkan pemahaman konsep dari siswa tersebut.

Permasalahan tersebut memacu guru atau para pengajar untuk mencari solusinya, solusi yang ditawarkan bisa dengan penggunaan model pembelajaran yang tepat agar pemahaman konsep siswa dapat meningkat. Hal tersebut dapat terwujud dengan menggunakan model pembelajaran Interactive Conceptual Instruction (ICI). Berikut adalah model ICI menurut para ahli:

1. Khawanda dkk. (2010) mengemukakan bahwa model pembelajaran ICI dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa. Model Pembelajaran ini adalah model yang interaktif dan akan merangsang kemampuan berpikir dari siswa sehingga pemahaman siswa menjadi lebih baik. Karena pada prosesnya terdapat eksperimen yang melatihkan kemampuan berpikir siswa.

2. Savinainen & Scoot (2002) mengemukakan model ICI sangat mendukung dalam meingkatkan keterampilan berpikir siswa yang dapat meningkatkan penguasaan konsep dimana penguasaan konsep terdiri dari tingkatan kognitif kesatu sampai keempat.

(14)

5

Rona Saharah, 2015

PENERAPAN MODEL INTERACTIVE CONCEPTUAL INSTRUCTION (ICI) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

4. Suryawan (2012, hlm.85) model ICI dapat meningkatkan penguasaan konsep karena didalamnya ditopang oleh empat komponen dalam pembelajarannya yaitu pembelajaran konseptual, interaksi kelas, berbasis penelitian untuk penerapan konsep dalam memecahkan masalah dan penggunaan teks yang membantu melatih kemampuan siswa.

Pembelajaran dengan model ICI adalah pembelajaran interaktif yang berfokus pada penanaman konsep karena siswa diperlihatkan fenomena secara langsung dan melakukan percobaan sendiri untu materi yang diajarkan kepadanya sehingga akhirnya dapat meningkatkan penguasaan konsep ataupun pemahaman konsep dari siswa. Model pembelajaran ICI dapat menjadi solusi pembelajaran yang digunakan guru di sekolah. Pembelajaran dengan model ICI dapat membuat peserta didik memperoleh pegalaman langsung mengenai fenomena yang terjadi karena mengalami langsung pada tahap percobaan atau eksperimen. Pembelajaran dengan model ICI juga dapat memacu kemampuan berpikir kritis peserta didik, karena dengan pembelajaran ini mereka menemukan sendiri solusi dari permasalahan yang disediakan berdasarkan diskusi dalam kelompok. Dalam berkelompok siswa tidak akan merasa canggung bertanya kepada temannya sendiri bila masih ada yang belum dimengerti berbeda dengan bila bertanya pada guru, terkadang mereka merasa canggung. Untuk bertanya langsung pada guru masih banyak siswa yang tidak percaya diri dengan pertanyaannya.

(15)

6

Rona Saharah, 2015

PENERAPAN MODEL INTERACTIVE CONCEPTUAL INSTRUCTION (ICI) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana pemahaman konsep siswa pada materi getaran dan gelombang sebelum diterapkan model pembelajaran ICI?

2. Bagaimana pemahaman konsep siswa pada materi getaran dan gelombang setelah diterapkan model pembelajaran ICI?

3. Bagaimana peningkatan pemahaman konsep siswa pada materi getaran dan gelombang setelah diterapkan Model Pembelajaran ICI?

4. Bagaimana peningkatan pemahaman konsep siswa pada setiap aspek pemahaman untuk materi getaran dan gelombang setelah diterapkan Model Pembelajaran ICI?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini sebagaimana yang telah dirumuskan adalah sebagai berikut:

1. Menyelidiki pemahaman konsep siswa sebelum dan sesudah digunakan model pembelajaran ICI.

2. Menganalisis peningkatan pemahaman konsep siswa pada materi getaran dan gelombang setelah digunakan model pembelajaran ICI.

3. Menganalisis peningkatan pemahaman konsep siswa pada materi getaran dan gelombang setiap aspek pemahamannya setelah digunakan model pembelajaran ICI.

D. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Memberikan proses belajar yang baru sehingga dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa dalam materi IPA fisika.

(16)

7

Rona Saharah, 2015

PENERAPAN MODEL INTERACTIVE CONCEPTUAL INSTRUCTION (ICI) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

3. Mengetahui pada bagian mana siswa tidak paham atau kurang paham terhadap materi yang telah diajarkan.

4. Melihat sejauh mana kesulitan siswa untuk memahami materi yang telah diajarkan.

5. Memberikan referensi kepada peneliti lain atau rujukan untuk melakukan penelitian pendidikan sejenis selanjutnya

E. Struktur Organisasi Skripsi

Bab I : Bab ini adalah pendahuluan yang di dalamnya berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi skripsi.

Bab II : Pada bab ini dijelaskan mengenai kajian pustaka atau landasan teori penelitian yang di dalamnya berisi pembahasan mengenai model ICI, pemahaman konsep siswa, materi pembelajaran, hubungan model ICI dan pemahaman konsep siswa (berupa bagan).

Bab III : Pada bab ini dibahas menegenai metode penelitian yang di dalamnya berisi desain penelitian, subyek penelitian, definisi opesional, instrumen penelitian, prosedur penelitian, analisis data dan hasil uji coba instrumen.

Bab IV : Pada bab ini berisi temuan dan pembahasan data hasil penelitian untuk menjawab rumusan masalah yang telah dirumuskan pada bab sebelumnya.

(17)

Rona Saharah, 2015

PENERAPAN MODEL INTERACTIVE CONCEPTUAL INSTRUCTION (ICI) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre-eksperimental design dan desain penelitian yang digunakan adalah one group

pretest-posttest design. Menurut Sugiyono (2014, hlm.109) “Dikatakan

pre-eksperimental design, karena desain ini belum merupakan eksperimen

sungguh-sugguh. Mengapa ? karena masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh

terhadap terbentuknya variabel dependen”. Model ini digunakan karena penelitian ini bukanlah desain eksperimen yang sebenarnya, karena pada prosesnya masih terdapat banyak variabel luar yang mempengaruhi penelitian. Penelitian ini dilakukan pada satu kelas saja yaitu kelas VIII SMP pada materi getaran dan gelombang. Pada mulanya siswa diberi pretest, setelah dilakukan pretest siswa tersebut diberikan pembelajaran dengan model ICI. Pada tahap akhir yaitu setelah model ICI diberikan kepada siswa maka siswa tersebut diberi posttest.

Dengan,

01 : nilai pretest sebelum treatment X : treatment

02 : nilai posttest sesudah treatment

B. Subyek Penelitian

Sugiyono (2014, hlm.117) menyatakan “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

Pre test Teatment posttest

01 X 02

(18)

25

Rona Saharah, 2015

PENERAPAN MODEL INTERACTIVE CONCEPTUAL INSTRUCTION (ICI) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

ditarik kesimpulan”. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa di salah satu SMP Negeri yang ada di Bandung yaitu SMPN 14 Kota Bandung.

Sugiyono (2014, hlm.118) menyatakan “sampel adalah bagian dari jumlah

dan karakteristikyang dimiliki populasi tersebut”. Dari populasi tersebut, diambil sampel penelitian yaitu salah satu kelas VIII yang terdapat di SMP tersebut. Teknik pengambilan sampel adalah simple random sampling, hal ini dilakukan karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi tersebut. Cara ini dilakukan dengan menganggap anggota populasi adalah homogen karena berasal dari sekolah yang sama yang mempunyai karakteristik umum yang sama sehingga dapat masuk ke sekolah tersebut. sehingga mempunyai peluang yang sama untuk dijadikan sampel.

C. Definisi Operasional

1. Model Interactive Conceptual Instruction (ICI)

Model Interactive Conceptual Instruction (ICI) adalah model pembelajaran yang terdiri dari 4 tahap yaitu: pertama tahap berfokus pada konseptual (conceptual focus), pada tahap ini Pembelajaran dimulai dengan demonstrasi fenomena yang bertindak sebagai fokus pengamatan dan diskusi (siswa dikelompokan) sampai ke pengenalan konsep-konsep relevan dengan tanpa menggunakan rumus matematisnya. Kedua tahap melibatkan interaksi kelas, pada tahap ini siswa berdiskusi dalam kelompoknya dan menyampaikan hasil temuannya selama pembelajaran. Ketiga tahap melibatkan penggunaan material berbasis penelitian, pada tahap ini siswa diberi kesempatan untuk melakukan demonstrasi atau eksperimen sendiri.Terakhir tahap melibatkan penggunaan buku teks, pada tahap ini pemahaman siswa diperdalam dengan menuliskan apa yang didapatnya selama pembelajaran dengan membaca berbagai sumber.

2. Pemahaman Konsep Siswa

(19)

26

Rona Saharah, 2015

PENERAPAN MODEL INTERACTIVE CONCEPTUAL INSTRUCTION (ICI) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

memahami diantaranya adalah menafsirkan, mencontohkan, klasifikasi, meringkas, menyimpulkan, membandingkan,dan menjelaskan”. Pemahaman ini diukur dengan menggunakan tes berupa soal Pilihan Ganda (PG).

D.Instrumen Penelitian

Untuk mendapatkan data dan informasi mengenai hal-hal yang akan dikaji melalui penelitian ini, maka dibutuhkan seperangkat instrumen penelitian.

1. Soal test (pretest dan posttest)

Soal test yang diberikan pada siswa adalah pretest dan posttest. Pretest digunakan untuk mengetahui pemahaman awal siswa sedangkan posttest adalah untuk mengetahui pemahaman siswa setelah proses pembelajaran. Soal untuk mengukur pemahaman siswa tersebut dibuat sendiri dengan mempertimbangkan aspek-aspek yang terdapat pada pemahaman siswa dan materi yang dipakai untuk penelitian.

Pada soal test tersebut dilakukan berbagai macam pengujian yaitu: a. Uji Validitas

Instrumen tes tersebut diuji validitasnya dengan menggunakan pendapat para ahli (judgement experts) dan validitas butir soal atau validitas item. Setelah dilakukan pengujuan dari para ahli maka diteruskan dengan uji coba instrumen. Setelah instrumen diuji cobakan pengujian validitas dilanjutkan dengan analisis faktor, yaitu dengan mengkorelasikan antara skor item instrumen dalam suatu faktor dan menhkorelasikan skor faktor dengan skor total atau biasa disebut dengn validitas item.Validitas item adalah demikian sebuah item dikatakan valid apabila mempunyai dukungan yang besar terhadap skor total. Untuk menghitung validitas skor item instrumen dapat menggunakan rumus korelasi biserial yang rumusnya ditunjukkan oleh Persamaan 3.1. dan interpretasinya ditunjukkan oleh Tabel 3.2.

Dengan,

Mp : rerata skor subyek yang menjawab betul

(20)

27

Rona Saharah, 2015

PENERAPAN MODEL INTERACTIVE CONCEPTUAL INSTRUCTION (ICI) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Mt : rerata skor total St : standar deviasi

p : proporsi siswa menjawab benar

q : proporsi siswa menjawab salah (q = 1-p)

T a b e l

3 . 2

. Interpretasi validitas

(Arikunto, 2013, hlm.89)

b. Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen ini dapat dipercaya atau tidak. Reliabilitas tes adalah tingkat keajegan (konsistensi) suatu tes, yakni sejauh mana suatu tes dapat dipercaya untuk menghasilkan skor yang ajeg /konsisten (tidak berubah-ubah). Tes yang reliabel atau dapat dipercaya adalah tes yang menghasilkan skor secara ajeg, relatif tidak berubah walaupun diteskan pada situasi yang berbeda-beda. Pengujian tingkat reliabilitas tes dilakukan dengan menggunakan rumus KR 20. Rumus yang digunakan untuk mencari koefisien reliabilitas ditunjukkan oleh Persamaan 3.2. dan interpretasinya ditunjukkan oleh Tabel 3.3.

{

∑ }

Dengan,

: koefisien reliabilitas

Koefisien Validitas Interpretasi

0,80-1,00 Sangat tinggi

0,60-0,79 Tinggi

0,40-0,59 cukup

0,20-0,39 rendah

0,00-0,19

Sangat rendah

(21)

28

Rona Saharah, 2015

PENERAPAN MODEL INTERACTIVE CONCEPTUAL INSTRUCTION (ICI) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

k : jumlah item dalam instrumen

: proporsi banyaknya subyek yang menjawab benar pada item 1

: 1 - 2 t

S : varians skor total

T

abel

3.3.

Uji

Relia

bilitas

(

Arikunto, 2013, hlm.75)

c. Uji Tingkat Kesukaran

Untuk mengetahui tingkat/indeks kesukaran butir soal bentuk uraian maka digunakan rumus sesuai dengan Persamaan 3.3.

Dengan,

P : Indeks kesukaran

B : banyak siswa yang menjawab soal tersebut dengan betul

JS : Jumlah seluruh peserta tes

Soal yang seharusnya diambil adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit. Selanjutnya indeks kesukaran yang diperoleh dari

Nilai ri Interpretasi

0,80-1,00 Sangat tinggi

0,60-0,79

Tinggi

0,40-0,59 Cukup

0,20-0,39

Rendah

0,00-0,19 Sangat rendah

(22)

29

Rona Saharah, 2015

PENERAPAN MODEL INTERACTIVE CONCEPTUAL INSTRUCTION (ICI) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

perhitungan diinterprestasikan dengan menggunakan kriteria yang dapat dilihat pada Tabel 3.4.

[image:22.595.120.519.168.261.2]

Tabel 3.4.

Uji Indeks

Kesukaran

(Sugiyono, 2014, hlm.177) 2. Lembar observasi

Observasi adalah kegiatan pemusatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera. Lembar observasi ini digunakan untuk menilai keterlaksanaan model pembelajaran ICI seperti mengamati, diskusi kelompok, melaksanaan percobaan, dan mengkomunikasikan. Lembar observasi diberikan kepada observer atau pengamat untuk mengetahui persentase keterlaksanaan pembelajaran model pembelajaran yang dilakukan yaitu model ICI.

E. PROSEDUR PENELITIAN

Terdapat beberapa tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini. Tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan

a. Melakukan studi pendahuluan b. Menentukan rumusan masalah; c. Melakukan studi pustaka; d. Menyusun proposal;

e. Melaksanakan seminar proposal;

f. Menyususn Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan bahan ajar.

g. Menyusun instrumen penelitian (soal pre-test dan post-test); h. Melakukan judgement terhadap instrumen penelitian;

Nilai P Interpretasi

0,00 - 0,30 Soal sukar

0,31 - 0,70 Soal sedang

(23)

30

Rona Saharah, 2015

PENERAPAN MODEL INTERACTIVE CONCEPTUAL INSTRUCTION (ICI) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

i. Mengurus administrasi dan perijinan penelitian;

j. Menguji instrumen penelitian (soal pretest dan posttest); k. Berkonsultasi dan merevisi instrumen penelitian;

l. Memilih dan berkoordinasi dengan observer untuk pelaksanaan penelitian.

2. Tahap Pelaksanaan

a. Melakukan pre-test pada siswa sesuai dengan materi ajar b. Menggunakan model ICI pada proses pembelajaran;

c. Melakukan post-test setelah pembelajaran dengan menggunakan model ICI

d. Mendokumentasikan pelaksanaan penelitian.

3. Tahap Pengolahan Data

a. Mengolah dan menganalisis data kuantitatif; b. Berkonsultasi kepada dosen pembimbing; c. Menarik simpulan.

4. Tahap Akhir

a. Melaporkan hasil penelitian; b. Merevisi laporan hasil penelitian.

Prosedur penelitian yang telah dipaparkan di atas dapat dilihat pula alurnya berdasarkan Gambar 3.1.

Studi Pendahuluan

Studi Literatur

Merumuskan Masalah

Pemahaman Konsep Siswa

Model Pembelajaran ICI solusi

Menyusun RPP

Menyusun Instrumen Judgement Instrumen oleh

Dosen Ahli

(24)

31

Rona Saharah, 2015

PENERAPAN MODEL INTERACTIVE CONCEPTUAL INSTRUCTION (ICI) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

F. Analisis Data

1. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah: Data yang diperoleh adalah berupa data kuantitatif yaitu model tes tertulis (pretest dan posttest), dengan instrumen penelitian berupa soal tes pilihan ganda (PG). Model ini untuk mengukur perubahan nilai yang diperoleh siswa sebelum dan sesudah dilakukan model ICI.

2. Teknik pengolahan data

a. Data kuantitatif yang telah diperoleh yaitu berupa nilai pretest dan posttest diolah dengan menggunakan gain ternormalisasi (N-gain).

Pengolahan dengan N-gain ini dilakukan untuk menganalisis peningkatan nilai pretest dan posttest setalah dilakukan model ICI pada pembelajaran. Hake (1999) menyatakan bahwa rata N-gain adalah rasio aktual rata-rata gain terhadap rata-rata-rata-rata maksimum. Rumusnya ditunjukkan oleh Persamaan 3.4. dan interpretasi kategorinya ditunjukkan oleh Tabel 3.5.

( )

Dengan,

: gain ternormalisasi

: %gain (selisih rata-rata skor tes akhir dan rata-rata skor tes awal)

(25)

32

Rona Saharah, 2015

PENERAPAN MODEL INTERACTIVE CONCEPTUAL INSTRUCTION (ICI) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

: % rata-rata skor tes akhir

: % rata-rata skor tes awal

Tabel 3.5. interpretasi gain ternormalisasi

b. Sed ang kan unt uk

data observasi pelaksanaan penerapan Model Interactive Conceptuan Instruction (ICI) diolah dengan melihat tanda checklist pada format

observasi, kemudian dijabarkan secara kuantitatif dalam bentuk poin. Rumusnya ditunjukkan oleh Persamaan 3.5. dan Interpretasinya ditunjukkan oleh Tabel 3.6.

G. Hasil Uji Coba Instrumen

Nilai Kategori

Tinggi

Sedang

Rendah

Presentase Rata-Rata ( ) Kriteria

0,00 – 24,90 Sangat kurang

25,00 – 37,50 Kurang

37,60 - 62,50 Sedang

62,60 – 87,50 Baik

87,60 – 100,00 Sangat baik

[image:25.595.181.517.619.703.2]

(Hake,1999)

Tabel 3.6. Keterlaksanaan model

(26)

33

Rona Saharah, 2015

PENERAPAN MODEL INTERACTIVE CONCEPTUAL INSTRUCTION (ICI) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Instrumen yang akan digunakan untuk penelitian diuji cobakan terlebih dahulu agar memperoleh instrumen yang baik. Uji coba instrumen dilakukan kepada siswa SMP kelas IX di sekolah yang sama dengan sekolah yang akan digunakan untuk penelitian. Hal ini sesuai dengan Sugiyono (2014, hlm.117) yang menyatakan bahwa instrumen diujicobakan pada sampel dari mana populasi diambil dan jumlah sampel yang digunakan sekitar 30 orang. Data hasil uji coba dianalisis meliputi uji reliabilitas, uji validitas, dan tingkat kesukaran. Instrumen yang dicobakan adalah instrumen pemahaman konsep siswa mengenai materi getaran dan gelombang.

Uji coba instrumen dilakukan pada salah satu kelas IX di SMP yang digunakan untuk penelitian. Siswa pada kelas tersebut yang mengikuti uji coba instrumen sebanyak 42 orang siswa. Hasil uji reliabilitas yang didapatkan adalah sebesar 0.76 dengan kriteria reliabilitasnya tinggi. Hal ini sesuai dengan interpretasi pada tabel 3.3. Reliabilitas soal tersebut dicari dengan menggunkan rumus KR 20. Dengan hasil reliabilitas yang tinggi yaitu 0.76 maka soal dikatakan reliabel.

[image:26.595.115.514.463.700.2]

Hasil uji coba validitas dan tingkat kesukaran instrumen disajikan pada Gambar 3.2.

Gambar 3.2. Sebaran instrumen pemahaman konsep

-0,60 -0,40 -0,20 0,00 0,20 0,40 0,60 0,80

0,00 0,20 0,40 0,60 0,80 1,00

V

A

L

IDIT

A

S

TINGKAT KESUKARAN

Instrumen dipakai

(27)

34

Rona Saharah, 2015

PENERAPAN MODEL INTERACTIVE CONCEPTUAL INSTRUCTION (ICI) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Pada Gambar 3.2. instrumen yang dipakai dalam penelitian adalah instrumen yang nilai validitasnya antara 0,30-0,80 atau mempunyai kategori rendah, cukup dan tinggi. Tetapi soal yang memdominasi untuk dipakai adalah soal yang mempunyai validitas dengan kategori cukup. Sedangkan untuk tingkat kesukarannya soal yang dipakai untuk penelitiana adalah soal yang tingkat kesukarannya mempunyai nilai 0,10-0,75 atau mempunyai kategori sukar, sedang, dan mudah. Soal yang banyak dipakai adalah soal yang mempunyai kategori tingkat kesukatan sedang.

Berdasarkan hasil uji coba instrumen pemahaman konsep yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa untuk validitas butir soal terdapat 13% tinggi, 37% cukup, 36% rendah, 12% sangat rendah dan sisanya soal dengan kategori dibuang. Sedangkan untuk tingkat kesukaran soal terdapat 17% soal sukar, 71% soal sedang, dan 12% soal kategori mudah. Berdasarkan data yang telah diketahui, maka tidak semua soal diambil untuk penelitian. Soal yang diambil untuk penelitian adalah soal yang memiliki validitas cukup dan tinggi. Sedangkan untuk tingkat kesukaran soal yang diambil adalah soal yang kategorinya sedang. Soal dengan kategori validitas rendah atau tingkat kesukaran mudah/sukar dapat dipakai dengan berbagai pertimbangan.

(28)

Rona Saharah, 2015

PENERAPAN MODEL INTERACTIVE CONCEPTUAL INSTRUCTION (ICI) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan data hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan, pemahaman konsep siswa sebelum diberikan pembelajaran dengan model ICI mempunyai rata-rata di bawah KKM sekolah tersebut dan pemahaman konsep siswa setelah diberikan pembelajaran dengan model ICI meningkat rata-ratanya menjadi di atas KKM sekolah tersebut. Hasil tersebut menunjukkan penerapan model ICI dapat meningkatkan pemahaman konsep pada materi geratan dan gelombang dengan kategori sedang. Peningkatan untuk setiap aspek bervariasi yaitu peningkatan dengan kategori tinggi, sedang dan juga rendah. Aspek pemahaman menjelaskan dan mengkasifikasi setelah diterapkan model ICI mengalami peningkatan tinggi. Aspek pemahaman menafsirkan, meringkas, meyimpulkan dan mencontohkan setelah diterapkan model ICI mengalami peningkatan sedang. Aspek pemahaman membandingkan setelah diterapkan model ICI mengalami peningkatan rendah.

B. Implikasi dan Rekomendasi

(29)

Rona Saharah, 2015

PENERAPAN MODEL INTERACTIVE CONCEPTUAL INSTRUCTION (ICI) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2013). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara.

Churukian, A. (2002). Interactive Engagement In An Introductory University Physics Course: Learning Gains And Perceptions. [Online]. Diakses dari https://web.phys.ksu.edu/dissertations/churukianphdf.pdf.

Djamarah,S dan Zain,A. (2010). Strategi Belajar Mengajar. (cetakan ke-4). Jakarta: PT Rineka Cipta. (hlm. 51)

Hake, R. (1999). Analyzing Change/Gain Scores. [Online]. Diakses dari www.physics.indiana.edu/.../AnalyzingChange-G.

Hardini, I dan Puspitasari, D. (2012). Strategi Pembelajaran Terpadu. Yogyakarta: Familia.

Kbbi.web.id.

Khawanda, dkk. (2010). Interactive Engagement Models In Pre-ServiceScience Teacher Understanding Of Mechanics.[Online]. Diakses dari http://www.uir.unisa.ac.za/.../ISTE%20CONFERENCE(after%20comments).pdf. Komalasari, K. (2011). Pembelajaran Konstektual. Bandung: PT Refika Aditama.

Krathwol, D (2002). A Revision of Bloom’s Taxonom: An Overview. [Online]. Diakses dari http://www.unco.edu /cetl/sir/.../Krathwohl.pdf.

Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan No. 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.

Peraturan Mentri Pendidikan Nasional No 22 tahun 2006 lampiran hlm. 377. Rohani, Ahmad. (1997). Median Instruksional Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta.

(30)

55

Rona Saharah, 2015

PENERAPAN MODEL INTERACTIVE CONCEPTUAL INSTRUCTION (ICI) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Sessom, D. (2008). Interactive Instruction: Creating Interactive Learning

Environments Through Tommorow’s Teacher. International Journal of

Technology in Teaching and Learning, 4(2), hlm. 86 - 96.

Sudjana. (2005). Metoda Statistika. (Cetakan ke-3 edisi keenam). Bandung: Transito. Sugiyono. (2014). Model Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,

dan R&D. (Cetakan ke-20). Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2014). Statistika untuk Penelitian . (Cetakan ke-24). Bandung: Alfabeta. Suryani, L. (2010). Penerapan Model Pembelajaran Interaktif Pada Mata Pelajaran

IPA Pada Diklat Guru Bidang Studi Ipa MTs (Madrasah Tsyanawiyah). [Online].

Diakses dari sumsel.kemenag.go.id/file/file/EDARAN/riet1331799830.pdf

Suryawan, N. A. 2012. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Interactive Conceptual Instruction (ICI) terhadap Hasil Belajar Teknologi Imformasi dan

Komunikasi (TIK) Siswa Kelas VIII SMP Negeri 6 Singaraja. Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Infomatika (KARMAPATI). ISSN 2252-9063.

Sutikno, S. (2004). Model Pembelajaran Interaksi Sosial, Pembelajaran Efektif dan Retorika. Mataram: NTP Press. Mataram.

Trianto. (2010). Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Trianto. (2007). Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.

Gambar

Tabel 3.4.
Tabel 3.6. Keterlaksanaan model
Gambar 3.2.

Referensi

Dokumen terkait

Peraturan Daerah Kabupaten Banjar Nomor 09 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Organisasidan Tata Kerja Perangkat Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten

objectives, student, staff, content, delivery method, learning assessment, supportA. systems,

J.G, Pengantar Hukum Internasional, Edisi kesepuluh, Jakarta: Sinar.

Pengaruh Kegiatan Kelompok Kerja Guru (Kkg) Sebagai Wadah Pembinaan Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Sumur Bandung Kota Bandung

This paper proposes a change detection approach, called FVA (feature vector analysis), for multi- resolution images, which is based on calculating the shape simi- larity

untuk memformulasikan minyak akar wangi dengan berbagai konsentrasi sebagai fiksatif dalam menahan wangi minyak mawar pada sediaan gel pengharum ruangan pada waktu yang

Pengaruh Kegiatan Kelompok Kerja Guru (Kkg) Sebagai Wadah Pembinaan Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Sumur Bandung Kota Bandung

Studi Tentang Kepemimpinan Kiai Dalam Pendidikan Pesantren Di Pondok Pesantren Daaqunnajah Ash-Shiddiqiyyah Sindang Lama Malausma Majalengka.. Universitas Pendidikan Indonesia I